ekowisata:
UHJAK/2009/PI/H/9
panduan dasar pelaksanaan
Pengantar Buku panduan ini disusun untuk masyarakat yang tertarik mengetahui dasar-dasar pengetahuan pariwisata, pariwisata berkelanjutan dan ekowisata. Buku ini terbagi atas dua bagian; bagian pertama menjelaskan
Daftar Isi Pengantar Kata Sambutan
1
Ya’ahowu!!
2
Pariwisata
3
tentang pariwisata secara umum
Pengertian Pariwisata
3
dan bagian kedua menjelaskan
Siapakah Wisatawan itu?
3
tentang pariwisata berkelanjutan
4
dan ekowisata, serta contoh-contoh
Komponen pendukung pariwisata
praktik sederhana yang telah dilakukan
Sapta Pesona
10
Pariwisata berkelanjutan
14
Ekowisata
15
berbagai usaha wisata di Indonesia. Semoga buku ini dapat berguna bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai pariwisata dan ekowisata.
Pengertian Ekowisata
15
Ekowisata di Indonesia
18
Kata Sambutan Pulau Nias dikenal sebagai Daerah
Satu hal yang perlu ditekankan bahwa
Tujuan Wisata. Berbagai potensi
sektor pariwisata dan kebudayaan Nias
wisata tersebar di seantero pulau
Selatan sulit bahkan tidak berkembang
ini dan potensi tersebut sebagian
bila hanya masyarakat Nias Selatan
besar terdapat di pulau Nias bagian
yang membangunnya. Bila demikian
selatan yang dikenal sekarang
halnya maka titik balik yang akan
sebagai Kabupaten Nias Selatan.
terjadi yaitu tetap tinggal sebagai
Akan tetapi potensi yang belum
potensi yang pada dasarnya nilainya
diolah tetap sebagai potensi dan tidak
tetap terkurung di dalam dirinya
menghasilkan sesuatu apa pun bahkan
sendiri. Suatu nilai yang tidak dikenal
yang akan terjadi kehancuran secara
orang maka sesungguhnya sesuatu
bertahap.
itu tidak bernilai. Manusialah yang
Prakarsa UNESCO menerbitkan buklet ini pantas disambut dengan baik.
memberi nilai sesuatu sehingga sesuatu itu tetap memiliki nilai.
Rasa prihatin akan nilai-nilai yang
Demikian kata sambutan ini.
dikandung oleh pariwisata itu sendiri
diharapkan kegiatan UNESCO di
perlu dimengerti oleh masyarakat, baik
Kabupaten Nias Selatan tetap eksis
masyarakat lokal maupun masyarakat
dan berkembang tahap demi tahap
nasional dan internasional. Dari
sehingga sektor pariwisata dan
perkenalan akan lahir rasa cinta yang
kebudayaan Nias Selatan menjadi
berkembang menjadi kesungguhan
sektor andalan untuk meningkatkan
untuk bekerja dan memperkenalkan
Pendapatan Asli Daerah kabupaten ini
kepada yang lain untuk dimengerti
pada masa depan.
dan dicintai. Pariwisata Nias Selatan perlu dikenal dan dimengerti oleh yang lain agar mereka akan ikut mengambil bagian dalam membangun sektor pariwisata tersebut.
Drs. Sukawati Zalukhu, MM Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Nias Selatan Pembina (NIP 720002231)
1
Ya’ahowu!! United Nations of Educational,
menjaga lingkungan dan menghormati
Scientic and Cultural Organization
budaya setempat. Perjalanan yang dilakukan
(UNESCO) merupakan salah
diharapkan dapat memberikan kontribusi
satu lembaga yang mendukung
terhadap kelestarian lingkungan, budaya dan
pembangunan berkelanjutan melalui
kesejahteraan masyarakat yang dikunjungi
kegiatan yang berkaitan dengan
serta menambah pengalaman para wisatawan
pendidikan, ilmu pengetahuan,
yang berkunjung ke Nias Selatan.
kebudayan, komunikasi dan informasi. Melalui Ecology Unit, UNESCO bekerja sama dengan Pemerintah Spanyol mendukung pengembangan ekowisata dan pariwisata budaya di Nias Selatan. Nias Selatan adalah wilayah yang diberi karunia berbagai kekayaan alam dan budaya serta sumber daya manusia. Karunia tersebut merupakan Ekowisata: Panduan Dasar Pelaksanaan
modal dasar pariwisata di Nias Selatan yang apabila dikelola secara berkelanjutan dapat menjadi modal
Namun masyarakat, pihak swasta dan pemerintah juga perlu mempersiapkan diri untuk mewujudkan suatu destinasi pariwisata yang lebih bertanggung jawab, serta berkomitmen untuk menyediakan pelayanan yang senantiasa mendukung pelestarian alam dan kebudayaan setempat. Diharapkan melalui buklet ini banyak pihak akan lebih mengenal dan ikut berpartisipasi dalam melestarikan alam dan budaya di Kabupaten Nias Selatan sebagai salah satu landasan untuk mengembangkan sektor pariwisata.
pembangunan dan kesejahteraan masyarakatnya.
Semoga booklet ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan inspirasi bagi
Ekowisata, yang menjadi bagian
para pembacanya.
dari pariwisata dan pariwisata berkelanjutan merupakan salah satu
2
bentuk perjalanan yang bertanggung
Koen Meyers
jawab dengan semangat untuk
Technical Adviser for Environmental Sciences UNESCO Oce, Jakarta
Pariwisata Pengertian Pariwisata
Siapakah Wisatawan itu?
Pariwisata adalah aktivitas
Seseorang atau lebih yang
perjalanan yang dilakukan untuk
melakukan perjalanan wisata serta
sementara waktu dari tempat
melakukan kegiatan yang terkait
tinggal semula ke daerah tujuan
dengan wisata disebut Wisatawan.
dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk bersenangsenang, memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang
Wisatawan warga negara Indonesia yang melakukan perjalanan wisata disebut Wisatawan Nusantara (Wisnus).
atau waktu libur serta tujuan-
Wisatawan warga negara asing
tujuan lainnya.
yang melakukan perjalanan wisata
Sedangkan menurut UU No.10/2009 tentang
disebut Wisatawan Mancanegara (Wisman).
Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
3
Komponen pendukung pariwisata:
Obyek dan daya tarik wisata Mengapa wisatawan berkunjung ke suatu daerah/tempat?
Wisatawan yang melakukan perjalanan wisata memerlukan
Ada banyak alasan mengapa
berbagai kebutuhan dan
orang berwisata ke suatu daerah.
pelayanan mulai dari
Beberapa yang paling umum
keberangkatan sampai kembali
adalah untuk melihat keseharian
lagi ke tempat tinggalnya.
penduduk setempat, menikmati
Aktivitas pariwisata sangat terkait dengan kehidupan kita
menyaksikan budaya
sehari-hari. Sama seperti yang
yang unik, atau
kita lakukan setiap hari,
daerah tersebut. Intinya,
makan dan minum,
wisatawan datang untuk
serta alat transportasi yang membawanya pergi Ekowisata: Panduan Dasar Pelaksanaan
mempelajari sejarah
wisatawan juga butuh tempat menginap,
menikmati hal-hal yang tidak dapat mereka temukan dalam kehidupan
dari suatu tempat
mereka sehari-
ke tempat lainnya.
hari.
Untuk memenuhi
Alam, budaya
kebutuhan dan
serta sejarah
pelayanan tersebut, pariwisata harus didukung oleh berbagai komponen yaitu:
4
keindahan alam,
tersebut merupakan bagian dari obyek dan daya tarik wisata.
Obyek dan daya tarik wisata disebut juga atraksi wisata. Atraksi wisata mencakup:
misalnya iklim, pantai
Transportasi dan infrastruktur
dan laut, flora dan
Wisatawan memerlukan alat transportasi
fauna, gua, air terjun,
baik itu transportasi udara, laut dan
serta hutan yang indah.
darat untuk mencapai daerah wisata
Atraksi wisata alam
yang menjadi tujuannya. Misalnya untuk
Atraksi wisata budaya
menuju Nias Selatan, wisatawan harus naik
misalnya arsitektur
pesawat udara dari Medan atau kapal laut
rumah tradisional di
dari Sibolga. Lalu perjalanan dilanjutkan
desa, situs arkeologi,
dengan menggunakan mobil ke Teluk
benda-benda seni
Dalam. Tersedianya alat trasportasi adalah
dan kerajinan, ritual atau upacara budaya, festival budaya, kegiatan dan kehidupan masyarakat sehari-hari, keramahtamahan, makanan.
salah satu kunci sukses kelancaran aktivitas pariwisata. Komponen pendukung lainnya adalah infrastruktur yang secara tidak langsung mendukung kelancaran kegiatan pariwisata misalnya: air, jalan, listrik, pelabuhan, bandara, pengolahan limbah dan sampah. Namun, meskipun tidak semua daerah
Atraksi buatan
tujuan wisata memiliki komponen
misalnya acara
pendukung yang baik, suatu daerah tetap
olahraga, berbelanja, pameran, konferensi, festival musik.
bisa menarik wisatawan untuk berkunjung karena ada hal-hal unik yang hanya bisa ditemui atau dilihat di tempat tersebut.
5
Hotel Hotel merupakan sarana akomodasi (menginap) yang menyediakan berbagai fasilitas dan pelayanan bagi tamunya seperti pelayanan makanan
Ekowisata: Panduan Dasar Pelaksanaan
dan minuman,
Akomodasi (tempat menginap)
layanan kamar, penitipan dan
Akomodasi adalah tempat
pakaian, serta pelayanan tambahan
dimana wisatawan bermalam
seperti salon kecantikan, rekreasi
untuk sementara di suatu daerah
(contoh: sarana bermain anak),
wisata. Sarana akomodasi
olahraga (contoh: kolam renang,
umumnya dilengkapi dengan
lokasi senam, lapangan tenis,
sarana untuk makan dan
biliard dll.). Klasikasi hotel
minum. Sarana akomodasi yang
dapat dilihat dari lokasi, jumlah
membuat wisatawan betah adalah
kamar, ukuran, serta kegiatan
akomodasi yang bersih, dengan
yang dapat dilakukan tamu di
pelayanan yang baik (ramah,
hotel selama menginap. Klasikasi
tepat waktu), harga yang pantas
hotel ditandai oleh tanda bintang
sesuai dengan kenyamanan yang
(*), mulai dari hotel berbintang
diberikan serta lokasi yang relatif
satu sampai dengan bintang lima.
mudah dijangkau.
Semakin banyak bintangnya akan
pengangkatan barang, pencucian
semakin banyak pula persyaratan, Jenis-jenis akomodasi berdasarkan
layanan dan fasilitas dengan
bentuk bangunan, fasilitas, dan
tuntutan kualitas yang semakin
pelayanan yang disediakan, adalah
tinggi.
sebagai berikut:
6
Guest house
Losmen
Guest house, adalah jenis
Losmen merupakan jenis
akomodasi yang bangunannya
akomodasi yang menggunakan
seperti tempat tinggal. Umumnya
sebagian atau keseluruhan
guest house hanya memiliki
bangunan sebagai tempat
fasilitas dasar yaitu kamar dan
menginap. Losmen memiliki
sarapan tanpa fasilitas tambahan
fasilitas dan pelayanan yang jauh
lainnya.
lebih sederhana dibandingkan
Homestay Berbeda dengan Guest House, Homestay, jenis akomodasi yang
hotel. Losmen tidak dirancang menyerupai tempat tinggal seperti guest house.
populer di wilayah perkotaan
Perkemahan
maupun pedesaan di Indonesia,
Tidak seperti jenis akomodasi
menggunakan rumah tinggal
lainnya, perkemahan merupakan
pribadi sebagai tempat wisatawan
sarana menginap yang
menginap.
memanfaatkan ruang terbuka
Umumnya homestay memberikan
dengan menggunakan tenda.
pelayanan kamar beserta makanan dan minuman. Salah satu kelebihan dari homestay adalah wisatawan bisa mendapatkan kesempatan untuk mengenal keluarga pemilik. Mereka bisa juga mengenal lebih jauh tentang alam dan budaya sekitar terutama bila si pemilik rumah memiliki banyak pengetahuan tentang itu.
Vila Merupakan kediaman pribadi yang disewakan untuk menginap. Bedanya dengan homestay adalah tamu akan menyewa rumah secara keseluruhan dan pemilik rumah tidak berada pada rumah yang disewa tersebut. Sedangkan pada homestay, tamu hanya menyewa kamar dan berbaur bersama pemilik rumah.
7
bagi wisatawan. Banyak wisatawan tertarik untuk mencoba makanan lokal, bahkan ada yang datang ke daerah wisata hanya untuk mencicipi makanan khas tempat tersebut
Usaha makanan dan minuman
terbuka lebar. Bagi wisatawan, mencicipi makanan lokal
daerah tujuan wisata merupakan
merupakan pengalaman menarik.
penting. Usaha ini termasuk di antaranya restoran, warung atau cafe. Wisatawan akan kesulitan apabila tidak menemui fasilitas ini Ekowisata: Panduan Dasar Pelaksanaan
memperkenalkan makanan lokal
Usaha makanan dan minuman di salah satu komponen pendukung
pada daerah yang mereka kunjungi. Sarana akomodasi umumnya menyediakan fasilitas tambahan dengan menyediakan makanan dan minuman untuk kemudahan para tamunya.
Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam mengelola usaha makanan dan minuman adalah jenis dan variasi hidangan yang disajikan, cara penyajian yang menarik, kebersihan makanan dan minuman yang disajikan, kualitas pelayanan serta lokasi usaha tersebut. Penyedia jasa harus memperhatikan apakah lokasi usahanya menjadi
Selain sebagai bagian untuk
satu dengan sarana akomodasi,
memenuhi kebutuhan sehari-hari,
atau dekat dengan obyek wisata
makanan adalah nilai tambah yang
sehingga mudah dikunjungi.
dapat menjadi daya tarik tersendiri
8
sehingga kesempatan untuk
Jasa pendukung lainnya
memahami informasi mengenai daerah tempat ia bekerja. Pengetahuan tentang pelayanan
Jasa pendukung adalah hal-hal yang mendukung kelancaran berwisata misalnya biro perjalanan yang mengatur perjalanan wisatawan, penjualan cindera mata, informasi, jasa pemandu, kantor pos, bank, sarana
dan keramah-tamahan juga sangat diperlukan. Pemandu tidak hanya sekedar memberikan informasi, tapi juga harus dapat meningkatkan kesadaran wisatawan untuk menghormati alam dan budaya setempat.
penukaran uang, internet, wartel, tempat penjualan pulsa, salon, dll.
Jasa pendukung tersebut sangat tergantung pada daerah atau
Dari berbagai jasa pendukung yang disebutkan di atas, informasi dan jasa pemandu merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung kesuksesan suatu daerah tujuan wisata. Merekalah yang memberikan panduan kepada wisatawan mengenai daerah yang
tujuan wisata, semakin terpencil, maka jasa pendukung akan semakin minim. Namun hal ini umumnya dapat dimaklumi karena wisatawan yang memilih pergi ke tempat terpencil sudah mempersiapkan diri dengan kondisi lapangan yang terbatas.
dikunjunginya. Wisatawan bisa memperoleh informasi di pusat informasi wisata, baik berupa penjelasan langsung maupun bahan cetak seperti brosur, buku, leaet, poster, peta dan lain sebagainya. Jasa pendukung lainnya yang sangat penting adalah jasa pemandu. Pemandu harus
9
Sapta Pesona Bagaimana membuat wisatawan betah dan ingin terus kembali ke tempat kita?
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia memiliki program yang disebut sapta pesona. Minimal enam dari tujuh unsur tersebut penting
Ada dua hal penting untuk
kita terapkan untuk memberikan
menjawab pertanyaan di atas.
pelayanan yang baik serta menjaga
Pertama, pelayanan yang baik.
keindahan dan kelestarian alam
Bayangkan, bila wisatawan sudah
dan budaya di daerah kita, yaitu:
datang jauh-jauh, merencanakan
•
aman;
perjalanannya sedemikian rupa,
•
tertib;
serta mengeluarkan uang yang
•
bersih:
tidak sedikit, tapi ketika datang
•
indah;
ke daerah kita ternyata mereka
•
ramah dan
menemui supir yang kasar, tidak
•
kenangan
sopan dan menipu penumpang, atau pedagang asongan yang
Ekowisata: Panduan Dasar Pelaksanaan
memaksa untuk membeli
Aman
dagangan, atau akomodasi yang
Wisatawan akan selalu datang
kotor serta warung makan dengan
ke tempat yang menurut mereka
makanan dan minuman yang kotor
aman. Yang berarti bebas dari
dan tidak enak. Tentu kita tidak
perang, ancaman manusia,
ingin hal ini terjadi di daerah kita.
(seperti: kejahatan), serta bebas
Kedua, menjaga keindahan dan kelestarian alam, serta budaya karena hal tersebut merupakan aset pariwisata kita.
dari rasa takut. Untuk itu kita perlu menciptakan lingkungan dan rasa aman di daerah kita. Keadaan ini dapat tercermin dari keadaan seperti aman dari pedagang-
Dengan cara apa kita dapat
pedagang asongan yang memaksa
mewujudkan hal tersebut?
wisatawan untuk membeli, aman
10
dari pencopetan, pencurian
mengurangi kenyamanan para
dan lain sebagainya. Kondisi
wisatawan dalam berwisata.
aman juga dapat tercermin dari penggunaan peralatan keselamatan saat berwisata (misal: helm, pelampung, P3K, tali dll.), serta informasi yang jelas mengenai kondisi yang akan dihadapi oleh wisatawan (misal: jalan mendaki, terjal, trek dengan batu besar yang sulit, musim hujan yang mengakibatkan jalan licin, dll).
Selain itu, salah satu cara untuk menciptakan ketertiban adalah dengan menetapkan harga yang jelas karena wisatawan lebih senang dengan harga yang pasti. Wisatawan hanya memilih jasa dan barang dengan harga tetap dan/atau rasional (yaitu harga yang sesuai dengan kualitas jasa/barang yang diberikan).
Tertib
Bersih
Wisatawan akan merasa senang
Bersih dalam segala hal: bersih
apabila tempat yang didatanginya
diri, lingkungan, bebas sampah
berada dalam kondisi yang tenang
dan polusi lainnya. Tempat
dan teratur. Kondisi seperti ini
sampah harus disediakan
bisa diciptakan dengan ketertiban.
diberbagai tempat untuk
Lokasi yang dekat dengan
memudahkan pengunjung
keributan dan sumber suara akan
menjaga kebersihan. Tempat
11
menginap yang kotor akan mempengaruhi kenyamanan bagi wisatawan. Kamar tidur dan kamar mandi yang digunakan oleh wisatawan juga haruslah bersih.
Ramah Keramahan adalah salah satu kunci sukses pariwisata. Senyum ramah yang tulus dan tidak dibuat-buat saat menyambut wisatawan adalah salah satu hal yang membuat mereka betah di tempat kita. Keramah-tamahan rakyat Indonesia sudah sangat terkenal oleh para wisatawan mancanegara. Kita harus terus mempertahankan predikat ini.
Ekowisata: Panduan Dasar Pelaksanaan
Indah
Perilaku tidak sopan dan kasar dari penduduk setempat akan
Indah tidak berarti harus mewah.
membuat perjalanan wisatawan
Meskipun sederhana, lokasi yang
tidak menyenangkan. Perbuatan
nyaman, rapi dan bersih dapat
memaksakan kehendak atau
menciptakan keindahan tersendiri.
menipu dengan memberikan harga
Oleh karena itu, jagalah keindahan
tinggi misalnya, akan membuat
lingkungan sekitar kita.
wisatawan kapok dan tidak ingin berkunjung lagi ke tempat kita.
12
Hal-hal yang perlu
Kenangan
diperhatikan dalam pariwisata
Apa yang dinikmati oleh
Dalam mendukung penyelenggaraan pariwisata di daerah kita, sangat penting untuk:
wisatawan selama di tempat yang dikunjunginya tidak bisa dibawa pulang, kecuali cenderamata dan kenangan indah. Keindahan ombak Pantai Sorake, Omo Sebua, dan segarnya udara di Desa Onohondro dan Hilinawalo Fau hanya bisa dinikmati di Nias Selatan. Namun wisatawan dapat membawa
• tetap mempertahankan nilai-nilai adat istiadat, norma dan agama yang berlaku; • menjaga kelestarian budaya dan lingkungan sekitar; • memastikan keberlanjutan kegiatan usaha pariwisata sehingga dapat meningkatkan perekonomian.
pulang kenangan indah dari daerah yang dikunjunginya. Kenangan indah, keramah-
Manfaat pariwisata
tamahan dan kepuasan adalah
Melalui pariwisata kita dapat:
hal yang tidak terbeli dan selalu membuat wisatawan ingin kembali.
• Memperkenalkan kebudayaan dan daerah kita. • Melestarikan alam dan lingkungan. • Meningkatkan kebanggaan pada daerah kita. • Meningkatkan kecintaan untuk menjaga budaya. • Menciptakan lapangan kerja dan peluang ekonomi sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan menciptakan kesejahteraan. • Menciptakan hubungan yang baik antar suku dan bangsa.
13
Pariwisata Berkelanjutan Pariwisata berkelanjutan adalah
mendapatkan pengalaman yang
pariwisata yang
lebih agar mendapat wawasan dan
•
dapat memenuhi kebutuhan
pengembangan pengetahuan bagi
masa sekarang dan masa
dirinya. Sikap yang harus dilakukan
mendatang;
ketika berkunjung ke suatu daerah
•
tidak merusak alam dan budaya masyarakat setempat agar dapat diwariskan pada
untuk mendukung pariwisata berkelanjutan adalah: •
tidak mengakibatkan kerusakan
generasi penerus.
alam dan budaya pada daerah
Pada prinsipnya, pariwisata berkelanjutan adalah pariwisata yang aktivitasnya tetap memperhatikan keseimbangan
Ekowisata: Panduan Dasar Pelaksanaan
alam, lingkungan, budaya dan
yang dikunjunginya; •
menghormati adat istiadat dan budaya penduduk daerah tujuan wisata.
ekonomi agar pariwisata tersebut
Pariwisata berkelanjutan dapat
terus berlanjut. Dengan kata lain,
diterapkan pada daerah tujuan
pengelolaannya haruslah dapat
wisata mana pun dan pada
memberikan keuntungan secara
semua jenis aktivitas pariwisata.
ekonomi bagi seluruh pihak terkait
Pariwisata berkelanjutan harus
baik itu pemerintah, sektor swasta,
mencakup kualitas, kesinambungan
serta masyarakat setempat.
serta keseimbangan aspek-aspek
Dalam pariwisata berkelanjutan,
14
bertanggung jawab, dalam arti
lingkungan, budaya dan manusia.
wisatawan yang datang tidak
Untuk mewujudkannya, ada berbagai
hanya untuk sekedar bersenang-
jenis pariwisata yang dapat kita pilih.
senang, melainkan juga untuk
Di antaranya adalah ekowisata.
Ekowisata Pengertian ekowisata
yang berkelanjutan yang
Ekowisata harus dipahami melalui
lingkungan (alam dan budaya)
dua sisi yaitu 1) Ekowisata dari
dan meningkatkan partisipasi
segi konsep dan 2) Ekowisata dari
masyarakat dalam pengelolaan,
segi pasar.
sehingga memberikan manfaat
Ekowisata dari Segi Konsep
bertujuan untuk mendukung upaya-upaya pelestarian
ekonomi kepada masyarakat dan pemerintah setempat. Ekowisata memiliki banyak denisi
Ekowisata merupakan pariwisata
yang seluruhnya berprinsip pada
bertanggung jawab yang dilakukan
pariwisata yang kegiatannya
pada tempat-tempat alami, serta
mengacu pada lima elemen
memberi kontribusi terhadap
penting yaitu:
kelestarian alam dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat (TIES – The International Ecotourism Society dengan sedikit modikasi).
•
Memberikan pengalaman dan pendidikan kepada wisatawan yang dapat meningkatkan pemahaman dan apresiasi
Menurut Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, Ekowisata merupakan konsep pengembangan pariwisata
15
terhadap daerah tujuan
menyesuaikan diri dengan budaya
wisata yang dikunjunginya.
dan situasi setempat, bukan
Pendidikan diberikan melalui
sebaliknya. Wisatawan juga harus
pemahaman akan pentingnya
menyadari pentingnya pelestarian
pelestarian lingkungan,
lingkungan dan menghormati
sedangkan pengalaman
budaya dari kawasan yang
diberikan melalui kegiatan-
dikunjunginya.
kegiatan wisata yang kreatif disertai dengan pelayanan yang prima. •
Memperkecil dampak negatif yang bisa merusak karakteristik lingkungan dan kebudayaan pada daerah yang dikunjungi.
•
Ekowisata: Panduan Dasar Pelaksanaan
•
•
Kata ekowisata selalu mengacu pada bentuk kegiatan wisata yang mendukung pelestarian. Ekowisata semakin berkembang tidak hanya
Mengikutsertakan masyarakat
sebagai konsep tapi juga sebagai
dalam pengelolaan dan
produk wisata (misalnya: paket
pelaksanaannya.
wisata). Akhir-akhir ini, paket
Memberikan keuntungan
wisata dengan konsep ”eko” atau
ekonomi terutama kepada
”hijau” menjadi trend di pasar
masyarakat lokal, untuk
wisata. Konsep ”kembali ke alam”
itu, kegiatan ekowisata
cenderung dipilih oleh sebagian
harus bersifat prot
besar konsumen yang mulai
(menguntungkan).
peduli akan langkah pelestarian
Dapat terus bertahan dan
dan keinginan untuk berpartipasi
berkelanjutan.
pada daerah tujuan wisata yang
Dalam ekowisata, prinsip tanggung jawab dan menghormati alam dan budaya setempat menjadi sangat penting. Wisatawan harus
16
Ekowisata dari Segi Pasar
dikunjunginya. Akomodasi, atraksi wisata maupun produk wisata lainya yang menawarkan konsep kembali ke alam semakin diminati oleh pasar.
Namun sebaiknya para penyedia
Dari bagan tersebut dapat dilihat
jasa pariwisata, daerah tujuan
bahwa aktivitas ekowisata
wisata maupun pemerintah
menjadi bagian dari wisata
setempat yang ingin berorientasi
alam dan memiliki keterkaitan
pada ekowisata harus memiliki
dengan wisata budaya dan
kebijakan dan program tersendiri
rural. Ekowisata bahkan tidak
terkait pelestarian lingkungan,
berhubungan langsung dengan
budaya setempat dan manfaat
pariwisata yang bersifat tantangan/
kepada masyarakat lokal. Karena
petualangan atau adventure.
pada banyak tempat, produk-
Perbedaannya, pada ekowisata,
produk wisata yang dijual
aktivitas wisatawan lebih berfokus
kebanyakan menyematkan kata
pada pengamatan dan pemahaman
”eko” atau ”kembali ke alam”
mengenai alam dan budaya pada
hanya sebagai label untuk menarik
daerah yang dikunjungi, dengan
konsumen, namun tidak disertai
mendukung kegiatan pelestarian
dengan semangat melestarikan
serta lebih mengutamakan fasilitas
atau melibatkan masyarakat
dan jasa yang disediakan oleh
setempat dalam produk wisata
masyarakat setempat.
tersebut. Produk Ekowisata dalam pasar
Pada pariwisata alam, wisatawan hanya sebatas menikmati
wisata secara umum dapat dilihat pada bagan berikut ini:
Diadaptasi dari publikasi WTO, dimodifikasi oleh Stradas, 2001 (dalam Wood:2002)
17
aktivitasnya pada alam yang
1. Pelestarian
dikunjunginya dengan tidak
2. Pendidikan
memperhatikan dukungan
3. Pariwisata
terhadap pelestarian alam dan
4. Perekonomian
budaya serta penggunaan fasilitas
5. Partisipasi masyarakat setempat
dan jasa dari masyarakat setempat. Sedangkan pada pariwisata
yang dilakukan menonjolkan
Lima Prinsip Dasar Pengembangan Ekowisata di Indonesia:
aktivitas sik yang menantang
Pelestarian
yang lebih bersifat tantangan/ petualangan (adventure), aktivitas
untuk menunjukkan ego dan kemampuan menaklukkan kondisi tertentu pada alam yang dikunjungi.
Prinsip kelestarian pada ekowisata adalah kegiatan ekowisata yang dilakukan tidak menimbulkan kerusakan dan pencemaran
Ekowisata: Panduan Dasar Pelaksanaan
lingkungan dan budaya setempat.
Ekowisata di Indonesia
Salah satu cara menerapkan
Tahun 2002 adalah tahun dimana
yang hemat energi dan dikelola
dicanangkannnya Tahun Ekowisata
oleh masyarakat sekitar. Tak
dan Pegunungan di Indonesia.
hanya masyarakat, tapi wisatawan
Dari berbagai workshop dan
juga harus menghormati dan
diskusi yang diselenggarakan
turut serta dalam pelestarian
pada tahun tersebut di berbagai
alam dan budaya pada daerah
daerah di Indonesia baik oleh pemerintah pusat maupun daerah, dirumuskan 5 (lima) Prinsip dasar pengembangan ekowisata di Indonesia yaitu:
18
prinsip ini adalah dengan cara menggunakan sumber daya lokal
yang dikunjunginya. Lebih baik lagi apabila pendapatan dari ekowisata dapat digunakan untuk kegiatan pelestarian di tingkat lokal. Misalnya dengan cara sekian persen dari keuntungan dikontribusikan untuk membeli tempat sampah dan membayar orang yang akan mengelola sampah.
Pendidikan
Pariwisata
Kegiatan pariwisata yang dilakukan
Pariwisata adalah aktivitas yang
sebaiknya memberikan unsur
mengandung unsur kesenangan
pendidikan. Ini bisa dilakukan
dengan berbagai motivasi
dengan beberapa cara antara lain
wisatawan untuk mengunjungi
dengan memberikan informasi
suatu lokasi. Ekowisata juga
menarik seperti nama dan manfaat
harus mengandung unsur ini.
tumbuhan dan hewan yang ada di
Oleh karena itu, produk dan, jasa
sekitar daerah wisata, dedaunan
pariwisata yang ada di daerah
yang dipergunakan untuk obat
kita juga harus memberikan unsur
atau dalam kehidupan sehari-
kesenangan agar layak jual dan
hari, atau kepercayaan dan adat
diterima oleh pasar.
istiadat masyarakat lokal. Kegiatan pendidikan bagi wisatawan ini akan mendorong upaya pelestarian alam maupun budaya. Kegiatan ini dapat didukung oleh alat bantu seperti brosur, leaet, buklet atau papan informasi.
19
Ekonomi
Partisipasi masyarakat setempat
Ekowisata juga membuka peluang
Partisipasi masyarakat akan timbul,
ekonomi bagi masyarakat terlebih
ketika alam/budaya itu memberikan
lagi apabila perjalanan wisata yang
manfaat langsung/tidak langsung
dilakukan menggunakan sumber
bagi masyarakat. Agar bisa
daya lokal seperti transportasi,
memberikan manfaat maka alam/
akomodasi dan jasa pemandu.
budaya itu harus dikelola dan dijaga.
Ekowisata yang dijalankan harus
Begitulah hubungan timbal balik
memberikan pendapatan dan
antara atraksi wisata-pengelolaan-
keuntungan (prot) sehingga
manfaat yang diperoleh dari
dapat terus berkelanjutan. Untuk
ekowisata dan partisipasi.
dapat mewujudkan hal itu, yang penting untuk dilakukan adalah memberikan pelayanan dan produk wisata terbaik dan berkualitas. Untuk dapat memberikan pelayanan dan produk wisata yang berkualitas, akan lebih baik apabila Ekowisata: Panduan Dasar Pelaksanaan
pendapatan dari pariwisata tidak hanya digunakan untuk kegiatan pelestarian di tingkat lokal tetapi juga membantu pengembangan pengetahuan masyarakat setempat, misalnya dengan pengembangan kemampuan melalui pelatihan demi meningkatkan jenis usaha/ atraksi yang disajikan di tingkat desa.
Partisipasi masyarakat penting bagi suksesnya ekowisata di suatu daerah tujuan wisata. Hal ini bisa dimulai dari diri kita sendiri. Jangan terlalu berharap pemerintah akan melakukan semua hal karena kita juga memiliki peranan yang sama dalam melakukan pembangunan di daerah kita. Partisipasi dalam kegiatan pariwisata akan memberikan manfaat langsung bagi kita, baik untuk pelestarian alam dan ekonomi. Bila kita yang menjaga alam tetap lestari dan bersih, maka kita sendiri yang akan menikmati kelestarian alam tersebut, bila kita berperan dalam kegiatan pariwisata, maka kita juga yang akan mendapatkan manfaatnya secara ekonomi.
20
Contoh-contoh praktik ekowisata di Indonesia Berikut adalah contoh-contoh praktik ekowisata yang sederhana dan mudah diterapkan oleh siapa saja di berbagai daerah tujuan wisata:
Akomodasi ramah lingkungan Bajo Komodo Ecolodge di Labuhan Bajo, Manggarai Barat, Flores merupakan resort
tidak perlu menggunakan AC.
dengan konsep ramah lingkungan.
Tidak hanya ramah lingkungan,
Resort ini menyediakan air panas
resort ini juga menyediakan
dengan pemanfaatan pemanas
pelayanan wisata lainnya berupa
tenaga surya, menggunakan air
penjelajahan lingkungan sekitar
limbah dapur dan kamar mandi
seperti pengamatan burung, atau
untuk mengairi kebun mereka
trekking di hutan. Resort ini juga
dengan pengolahan limbah
memberikan layanan informasi
sederhana. Restoran dilengkapi
mengenai alam dan budaya sekitar
dengan perpustakaan mini, tempat
serta informasi menarik lainnya
bersantai dan makan. Resort ini
kepada wisatawan. Hampir
dibangun dengan bukaan yang
seluruh pekerja berasal dari lokasi
memanfaatkan pemandangan laut
sekitar serta daerah lainnya di
dan kebun yang indah sehingga
Flores.
21
Pemilahan sampah dalam industri pariwisata
minum isi ulang sebagai pengganti
Saat ini banyak penyedia jasa
banyak, praktik ini juga membantu
industri pariwisata (restoran atau
mengurangi penggunaan botol
hotel) melakukan pemilahan
plastik air minum mineral.
air minum mineral dengan botol plastik. Selain untungnya lebih
sampah menjadi sampah organik makanan dipisahkan dengan
Langkah hemat air di hotel-hotel
sampah-sampah seperti kaleng,
Sudah banyak hotel dan losmen
kaca, maupun plastik.
di Yogyakarta, Bali dan Lombok
dan non-organik. Sampah sisa
yang memberlakukan langkah
Pemanfaatan kertas daur ulang
penghematan air dengan meminta
Saraswati Papers di Bali adalah
kepada tamunya untuk tidak
industri yang membuat kerajinan
mencuci handuk dan seprei setiap
unik seperti kotak pensil, tas,
hari, karena cukup banyak air yang
dompet, agenda, kartu ucapan
digunakan untuk mencuci handuk
dari kertas bekas koran, majalah
dan seprei. Bahkan salah satu
Ekowisata: Panduan Dasar Pelaksanaan
maupun dokumen kantor yang tidak terpakai lagi. Mereka juga memanfaatkan dedaunan dan bunga rontok yang telah dikeringkan sebagai ornamen/ hiasan.
Air mineral isi ulang Untuk menghindari penggunaan botol plastik air minum mineral, usaha penyedia jasa pariwisata di Bali dan Lombok menjual air
22
hotel bintang empat di Sanur, Bali, mengadakan undian berhadiah bagi tamu yang mendukung langkah penghematan air tersebut.
Ekowisata di Hutan Bakau Manggrove Information Centre (MIC) yang berlokasi di Sanur, Bali merupakan kawasan hutan bakau yang menawarkan paket Aktivitas seperti trekking,
Kursus memasak dan sajian makanan khas lokal
pengamatan burung, naik sampan
Warung Bambu di Pemaron, Bali
dan penanaman bakau merupakan
Utara merupakan salah satu dari
tawaran yang diberikan kepada
sedikit restoran yang menyajikan
pengunjung. Pengunjung dapat
masakan lokal khas Bali di
juga mengadopsi bakau. Pengurus
antaranya adalah nasi campur dan
Manggrove Information Centre
sate lilit. Masakan yang disajikan
(MIC) kerap kali melakukan
diolah secara higienis. Untuk lebih
aktivitas penyadaran dan
memperkenalkan makanan Bali,
penyuluhan kepada masyarakat
Warung Bambu juga mengadakan
tentang pentingnya bakau bagi
kursus memasak makanan khas
kawasan pesisir serta mengadakan
Bali. Selain menyajikan makanan,
kegiatan pelatihan kepada pelajar,
Warung Bambu juga mengadakan
guru sekolah, dan LSM.
pertunjukan tarian Bali yang
ekowisata kepada pengunjung.
ditarikan oleh para penari lokal.
23
Sajian makanan khas lokal dengan memanfaatkan rumah tinggal Salah seorang pencinta seni yang pintar memasak di Yogyakarta, membuka warung dengan menyulap ruang tamu di rumahnya
Ekowisata: Panduan Dasar Pelaksanaan
yang berbentuk joglo khas Jawa menjadi sebuah restoran
wanita ini masih menggunakan
kecil yang nyaman dan bersih.
pewarna alami yang diambil dari
Warung dengan nama ”Warung
alam sekitar seperti mengkudu,
Opera” ini menyajikan masakan
nila serta berbagai jenis akar-akar
khas Yogya serta memodikasi
pohon lainnya. Kain-kain tenun
penganan tradisional seperti
ikat yang dibuat dalam waktu 3,
pisang goreng berbalut gula
6, sampai 12 bulan tersebut dijual
merah. Pemilik warung ini
langsung kepada wisatawan.
bekerjasama dengan pekerja seni
Kelompok ini juga bekerja keras
di Yogya untuk menampilkan
agar dapat menjalin kerjasama
pertunjukan seni dihadapan tamu
dengan pemilik galeri di Bali untuk
mereka.
memasarkan hasil kain tenun ikat buatan mereka.
Kelompok tenun yang menggunakan bahan pewarna alami Ibu-ibu penenun di Ndona,
Makanan sehat tanpa penyedap rasa dan sayuran organik
Kabupaten Ende di Flores
Saat ini di berbagai kota besar di
mendirikan kelompok tenun
Indonesia dan kawasan wisata
bernama ”Bou Sama Sama”. Para
seperti Bali, Lombok, Yogyakarta
24
banyak restoran menyajikan
laut dan segala isinya dengan
makanan sehat tanpa penyedap
tidak merusak, menyentuh atau
rasa serta menyajikan masakan
menangkap hewan-hewan yang
dari sayuran organik yang dijual
mereka temui selama menyelam.
lebih mahal. Menu vegetarian (makanan non-daging) menjadi
Dari ilegal logging ke ekowisata
salah satu menu andalan di
Lembaga Pariwisata Tangkahan
berbagai restoran di kawasan
(LPT) didirikan dengan inisiatif
wisata tersebut.
dari sekelompok orang yang semula menebang kayu secara
Penjelasan mengenai pelestarian lingkungan sebelum memulai aktivitas penyelaman
tidak sah di Taman Nasional
Reefseekers adalah penyedia
setelah berada dalam tahanan
jasa paket wisata menyelam di
akibat dari perbuatan mereka
Labuhan Bajo, Flores. Sebelum
yang melanggar hukum. Pengurus
melakukan penyelaman, tim
dan anggota LPT saat ini sudah
dari Reefseekers memberikan
melakukan pertemuan berkala
penjelasan dan orientasi awal
dan diskusi antar anggota. Mereka
kepada para penyelam agar
memiliki hubungan yang baik
mereka menjaga kehidupan
dengan masyarakat, pemerintah
Gunung Leuser (TNGL), Sumatera Utara. Kelompok masyarakat ini menyadari perbuatan mereka
25
setempat dan pengelola TNGL dengan membawa bendera
Mempertahankan alat musik tradisional
pelestarian lingkungan.
Saung Angklung Mang Udjo yang
LPT mengembangkan paket
berada di Jawa Barat menampilkan
wisata yang ditawarkan kepada
permainan alat musik tradisional
wisatawan. Paket wisata tersebut
Sunda, yaitu angklung.
berupa trekking di hutan,
Pertunjukan dilakukan oleh
berperahu karet di sungai,
anak-anak berumur dibawah 12
menjelajah goa, trekking dengan
tahun. Mereka berlatih memainkan
gajah di hutan dan memandikan
angklung, menyanyi dan menari
gajah. Paket wisata ini termasuk
serta tampil di hadapan wisatawan
menginap, jasa pemanduan, dan
mancanegara dan nusantara.
makan.
Daun sebagai pengganti kemasan plastik Penyedia paket wisata dan restoran di Jawa, Bali, dan Lombok
Ekowisata: Panduan Dasar Pelaksanaan
saat ini sudah menggerakkan inisiatif “kembali ke alam” dalam penyajian produk dan layanan mereka. Salah satu cara adalah dengan membungkus makanan dengan daun pisang yang bersih untuk menggantikan plastik atau stereoform.
28
Rujukan: Damanik, Janianton dan Weber, Helmut F. (2006), Perencanaan Ekowisata, Dari Teori ke Aplikasi. Pusat Studi Pariwisata UGM dan Penerbit Andi, Yogyakarta. Inskeep, Edward (1991), Tourism Planning, an integrated and sustainable development approach. VNR, New York. Lindberg, K. dan Hawkins, Donald E. (1993), Ecotourism, A guide for Planners and Managers. The Ecotourism Society, North Bennington. UU Pariwisata No.10/2009 tentang Pariwisata Wood, Megan Epler (2002), Ecotourism, Principles, Practises and Policies for Sustainability. UNEP and TIES Publication. WTO Tourism Education and Training Series (1997), International Tourism: A global perspective. World Tourism Organization, Spanyol
29
UNESCO Office, Jakarta • Konsep dan Teks: Wiwik Mahdayani • Penyunting Bahasa: Riri Rafiani
Disain: Arif Wicaksono
Foto: • UNESCO Office – Jakarta, ECO Unit, foto sampul, halaman pengantar, halaman 4, 6, 8, 9, 18, 19(a), 24, 25. • UNESCO/Jossua Alessandro, foto halaman 3, 5, 15, 19(b). • Yayasan Bumi Kita, foto halaman 21, 22, 23.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Nias Selatan Wisma Jamburae Jl. Yos Sudarso No.3 Pelabuhan Lama Teluk Dalam, Nias Selatan Untuk informasi tentang pariwisata Nias Selatan, silahkan kunjungi: www.niasadventure.com
UNESCO Ofce, Jakarta Environmental Sciences Unit Jl. Galuh II No.5 Kebayoran Baru Jakarta – 12110 Indonesia Telepon : 021-7399818 E-mail
:
[email protected]
Website : www.unesco.org/jakarta