EKSPRESI CYCLOOXYSIGENASE 2 (COX – 2) PADA NEOPLASMA KOLOREKTAL
EXPRESSION of CYCLOOKSIGENASE 2 (COX-2) in THE COLORECTAL NEOPLASM Rahmawati , Djumadi Ahmad , Syarifuddin Wahid
Bagian Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin
Alamat Korespondensi :
Rahmawati Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar , 90221 HP : 081355064308 Email :
[email protected]
2 Abstrak
Kanker kolorektal merupakan keganasan tersering dari traktus gastrointestinal, walaupun penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun diduga merupakan kondisi akhir dari proses yang multifaktorial, bertahap dan multigenetik, sedangkan Cyclooxygenase 2 (COX-2) adalah enzim yang berperan dalam mengubah asam arakhidonat menjadi prostaglandin, produk akhir dari COX-2 inilah yang berkonstribusi terhadap berbagai faktor biologis dalam memicu pertumbuhan tumor. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai ekspresi COX-2 pada neoplasma kolorektal. Sampel berasal dari 71 sediaan blok parafin biopsi dan reseksi jaringan kolorektal dengan diagnosa adenoma, adenokarsinoma kolon differensiasi baik, differensiasi sedang dan differensiasi buruk. Pada seluruh sampel dilakukan pulasan immunohistokimia COX-2. Gambaran mikroskopik diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya. Ekspresi kuat COX-2 paling banyak terdapat pada adenokarsinoma kolon differensiasi buruk sebanyak 14 sampel (38,9%) diikuti adenokarsinoma kolon differensiasi sedang sebanyak 9 sampel (25%), kemudian adenoma 8 sampel (22,2%) dan adenokarsinoma differensiasi baik sebanyak 5 sampel (13,9%) . Skor ekspresi COX-2 terbanyak pada skor 9 yaitu 19 sampel (26,8%) dan skor ekspresi COX-2 tertinggi terdapat pada adenokarsinoma kolon differensiasi buruk.Terdapat hubungan bermakna antara ekspresi COX-2 dengan grading histopatologi neoplasma kolorektal, yaitu semakin kuat ekspresi COX-2, maka semakin tinggi grading histopatologi neoplasma kolorektal, begitupun sebaliknya. Terdapat juga perbedaan bermakna skor ekspresi COX-2 antara adenoma dengan adenokarsinoma kolon differensiasi buruk, adenokarsinoma kolon differensiasi baik dengan adenokarsinoma kolon differensiasi buruk, dan adenokarsinoma kolon differensiasi sedang dengan adenokarsinoma kolon differensiasi buruk. Sehingga berdasarkan penelitian ini diduga COX-2 berperan dalam promosi dan progresi dari tumor. Kata Kunci : Cyclooxygenase-2, adenoma, adenokarsinoma kolon diff. baik,adenokarsinoma kolon diff. sedang dan adenokarsinoma kolon diff. buruk.
Abstract
Colorectal cancer is the most commonly malignancy from gastrointestinal tract. Although its have not yet been known surely, but it was estimated that colorectal cancer was the late conditions in multifactorial, multistep and multigenetic processes. COX-2 is an enzym which has role in changing arachidonat acid into prostaglandin. The last product of COX-2 contributes many biologic factors to initiate the tumor growth. This study aims of this research is to score COX-2 expression in colorectal neoplasms. The samples were taken from 71 biopsy and resection paraffin blocks of colorectal tissue diagnosed as having adenoma , adenocarcinoma colon well differentiated, adenocarcinoma colon moderate differentiated and adenocarcinoma colon poorly differentiated. All samples were given COX-2 immunohistochemical staining. The microscopic description was observed by using a light microscope. The largest amount of strong expression of COX-2 was found in adenocarcinoma colon poorly differentiated was 14 samples (38,9%) followed by adenocarcinoma colon moderate differentiated was 9 samples (25%) , adenoma was 8 samles (22,2%) and adenocarcinoma colon well differentiated was 5 samples (13,9%). The largest amount score of COX-2 expression was 19 samples (26,8%) and the highest score of COX-2 expression was 19 samples (26,8%) and the highest score of COX-2 expression was found in poorly adenocarcinoma colon differentiated. There is a significant correlation between COX-2 expression with histopatology neoplasm colorectal grading, that is the stronger COX-2 expression the higher histopatology neoplasm colorectal grading and vice versa. There is also a meaningful score differentiation of COX-2 expression between adenoma with adenocarcinoma colon poorly differentiated, adenocarcinoma colon well differentiated with adenocarcinoma colon poorly differentiated, and adenocarcinoma colon moderate differentiated with adenocarcinoma colon poorly differentiated. So it is assumed that COX-2 playing a role in tumor promotion and progression. Key word : Cyclooxygenase -2 , adenoma, adenocarcinoma colon well differentiated, adenocarcinoma colon moderate differentiated, and adenocarcinoma colon poorly differentiated.
3
PENDAHULUAN Adenokarsinoma
kolorektal
merupakan
keganasan
tersering
dari
traktus
gastrointestinal, dan merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia (Turner, 2010). Kanker kolorektal menempati urutan ke-4,
dari seluruh kanker di dunia.
Insidens tertinggi kanker kolorektal terjadi di Amerika Utara, Australia, dan New Zealand, dan rendah pada negara di Afrika dan Asia . Resiko kanker kolorektal meningkat secara signifikan setelah umur 40 tahun pada laki-laki dan perempuan, dan meningkat dua kali lipat setiap dekade, hingga umur 75 tahun. Dari tahun 2000-2004,
median umur pada saat
terdiagnosis kanker kolorektal adalah umur 71 tahun (Fenoglia-Presiser et al., 2008). COX-2 adalah enzim dalam bentuk indusibel, dan tidak terdeteksi dalam semua jaringan normal, akan tetapi COX-2 terinduksi oleh berbagai macam inflamasi dan stimulus mitogenik (Nilanjan Ghosh, 2010). Onkogen, Growth faktor (EGF), PDGF, (IL)1B, IL2 dan TNF, Cytokines, Chemoterapeutik, tumor promotor merupakan stimulus-stimulus yang menginduksi ekspresi dari COX-2 (Chen CC et al., 2001, Dempke W et al., 2001, Zhang F et al., 1998 ). COX-2 teroverekspresi pada banyak keganasan, seperti pada organ colon, paru, mamma, prostat, kandung kemih, abdomen dan esophagus, sehingga diduga COX-2 berperan dalam promosi, dan progresi dari tumor (Dannenberg et al., 1999). COX-2 adalah enzim yang berperan dalam mengubah asam arakhidonat menjadi prostaglandin. Produk akhir dari COX-2 inilah yang berkonstribusi terhadap berbagai faktor biologis dalam memicu pertumbuhan tumor. COX-2 akan menginduksi terjadinya angiogenesis melalui 3 produk dari metabolisme arakhidonik yaitu : TXA2, PGI2 dan PGE2 yang merangsang VEGF untuk membentuk pembuluh darah baru ( Ziche M. Et al., 1982, Form DM, 1983, Peterson HI, 1983, Peterson HI, 1986 ). Disamping itu COX-2 juga berperan sebagai immunosuppressan yang menyebabkan penurunan aktivitas sitotoksik dari NK sel , COX-2 juga menghambat terjadinya apoptosis, serta meningkatkan aktivitas dari MMPs sehingga resiko tumorigenesis meningkat dan menyebabkan invasi serta metastasis tumor (Brunda MJ et al., 1980, Kubota Y et al, 1992) Dengan mengetahui peranan COX-2 dalam karsinogenesis sel tumor inilah maka penting untuk mengetahui ekspresinya dalam sel tumor dan menganalisis ekspresinya pada berbagai gambaran histopatologik dari tumor organ. Penelitian ini bertujuan untuk menilai ekspresi COX-2 pada neoplasma kolorektal.
4
BAHAN DAN METODE Lokasi dan Rancangan penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin . Jenis peneltian yang digunakan adalah observasi analitik dengan menggunakan Crosssectional Study. Sampel Sampel adalah jaringan asal lesi kolorektal yang dikirim ke Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar, dan didiagnosis sebagai adenoma dan adenokarsinoma kolorektal dengan pengecatan H.E. sejak Januari 2010 sampai Juni 2012 . Metode pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil seluruh populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan dipilih berdasarkan urutan masuk jaringan ke Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar, dan didiagnosis sebagai adenoma dan adenokarsinoma kolorektal dengan pengecatan H.E. sejak Januari 2010 sampai Juni 2012 . Metode pewarnaan Immunohistokimia Jaringan dalam blok parafin dipotong ukuran 5 mikron dan direkatkan pada kaca obyek poly-L-lysine dan kemudian dilakukan deparafinisasi. Pewarnaan imunohistokimia menggunakan metode standar protokol Detection Kit dari BioGenex. Slide yang belum diwarna diinkubasi dalam larutan trypsin 0,1% dalam buffer sitrat pH 6 selama 10 menit dalam microwave bersuhu 37ºC, kemudian dilanjutkan dengan prosedur Imunostaining
menggunakan antibodi monoclonal
standar
COX-2 (BioGenex) USA, dengan
dilusi 1:100. Hasil pewarnaan imunohistokimia dievaluasi dengan menggunakan mikroskop cahaya oleh dua orang ahli patologi dan peneliti. Analisis Data Semua data yang diperoleh dari hasil penelitian dicatat, kemudian dilakukan analisis yang sesuai.
Analisis univariat digunakan
untuk mendeskripsi karakteristik data yang
didapat. Analisis bivariat dengan uji X2 digunakan untuk sampel tidak berpasangan yang datanya berskala nominal dikotom. Uji ini untuk menganalisa variabel berskala nominal antara 2 kelompok yang tidak berpasangan. Pada penelitian ini digunakan membandingkan ekspresi COX-2
untuk
pada jaringan adenoma, adenokarsinoma kolorektal
diferensiasi baik, sedang, dan buruk, uji Spearmann Rank’s Correlation digunakan untuk menganalisis korelasi dua variabel non parametrik yang menunjukkan hubungan sebab
5
akibat. Pada penelitian ini digunakan untuk menilai ada tidaknya hubungan antara skor ekspresi COX-2 dengan adenoma dan grading histopatologi adenokarsinoma kolorektal. Sedangkan uji Mann-Whitney digunakan untuk sampel tidak berpasangan yang datanya berskala ordinal. Uji ini untuk mengetahui perbedaan besaran skor
dengan pewarnaan
COX-2 pada adenoma dan adenokarsinoma kolorektal. Penilaian hasil uji hipotesis dinyatakan bermakna, bila p≤0,05
HASIL PENELITIAN Karakteristik sampel Tabel 1 memperlihatkan karakteristik dari umur, jenis kelamin, diagnosa , ekspresi dan skor COX-2. Dari penelitian ini didapatkan rentang umur antara 4 tahun sampai 81 tahun saat didiagnosis sebagai penderita adenoma dan adenokarsinoma kolon, dimana kelompok umur yang terbanyak adalah umur 51-75 tahun sebanyak 40 orang (56,3%) dengan sebaran jenis kelamin yaitu laki-laki sebanyak 41 orang (57,7%) dan perempuan sebanyak 30 orang (42,3%). Sedangkan sebaran jenis tumor yaitu adenoma sebanyak 16 sampel (22,5%), adenocarcinoma differensiasi baik dan sedang dengan jumlah yang sama sebanyak 20 sampel (28,2%) dan adenocarcinoma differensiasi buruk sebanyak 15 sampel (21,1%). Hasil pemeriksaan immunohistokimia menunjukkan ekspresi COX-2 yang terbanyak adalah ekspresi kuat sebanyak 36 sampel (50,7%), kemudian ekspresi sedang sebanyak 25 sampel (35,2%) dan ekspresi lemah sebanyak 10 sampel (14,1%). Dengan skor ditemukan yang terbanyak ada pada skor 9 sebanyak 19 sampel ( 26,8%) dan paling sedikit pada skor 7 sebanyak 1 sampel ( 1,4%). Ada Hubungan ekspresi COX-2 dengan Grading Histopatologi Neoplasma Kolorektal Tabel 2 memperlihatkan hubungan antara ekspresi COX-2 dengan adenoma dan adenokarsinoma bermakna
kolon .Berdasarkan uji statistik dari data diatas didapatkan hubungan
P = 0,002 ( P ≤ 0,05 ) antara ekspresi COX-2 dengan grading histopatologi
neoplasma kolorektal. Dimana semakin kuat ekspresi COX-2 maka semakin tinggi grading histopatologi neoplasma kolorektal . Dengan menggunakan uji Spearman’s Ranks Correlation diperoleh hubungan sebab akibat
yang bermakna antara ekspresi
COX-2 dengan grading histopatologi
neoplasma kolorektal, yaitu semakin kuat ekspresi COX-2 maka semakin tinggi grading histopatologi adenokarsinoma kolorektal dan semakin lemah ekspresi COX-2 maka semakin rendah grading histopatologi neoplasma kolorektal.
6
Perbedaan Skor Ekspresi COX-2 Tabel 3 memperlihatkan bahwa nilai mean skor ekspresi COX-2 tertinggi pada adenokarsinoma differensiasi buruk ( 7,73 ), dan mean skor terendah pada adenokarsinoma differensiasi
baik ( 4,45 ). Nilai median skor ekspresi
adenokarsinoma
differensiasi
COX-2
tertinggi pada
buruk ( 8,00 ), dan median skor terendah sama pada
adenokarsinoma differensiasi baik dan adenokarsinoma differensiasi sedang (5,00). Nilai minimum skor ekspresi COX-2 tertinggi pada adenokarsinoma differensiasi buruk (4,00) dan minimum skor terendah sama pada adenoma, adenokarsinoma differensiasi baik dan adenokarsinoma differensiasi
sedang (1,00). Sedangkan nilai maksimum skor ekspresi
COX-2 pada adenoma, adenokarsinoma differensiasi baik, adenokarsinoma differensiasi sedang dan adenokarsinoma differensiasi buruk adalah sama yaitu 9,00. Berdasarkan uji Kruskal-Wallis didapatkan p = 0,004 ( p ≤ 0,05 ) yang berarti terdapat perbedaan bermakna
skor ekspresi COX-2 antara adenoma
dengan
grading
histopatologi adenokarsinoma kolorektal. Sedangkan uji perbedaan ekspresi dengan menggunakan uji Mann-Whitney memperlihatkan perbedaan Skor Ekspresi COX-2 antara adenoma dan adenokarsinoma kolon differensiasi baik didapatkan p = 0,121 (p>0,05) yang berarti tidak ada perbedaan bermakna antara skor ekspresi COX-2 pada adenoma dengan skor ekspresi COX-2 pada adenkarsinoma kolon differensiasi
baik. Memperlihatkan
perbedaan skor ekspresi
COX-2 antara adenoma dan adenokarsinoma kolon differensiasi sedang. Berdasarkan
uji
Mann-Whitney didapatkan p = 0,845 (p>0,05) yang berarti tidak ada perbedaan bermakna antara skor
ekspresi
COX-2 pada
adenoma
dengan skor ekspresi
COX-2 pada
adenokarsinoma kolon differensiasi sedang. Memperlihatkan perbedaan skor ekspresi COX-2 antara adenoma dan adenokarsinoma kolon differensiasi buruk. Berdasarkan uji Mann-Whitney didapatkan p = 0,04 (p ≤0,05) yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara skor
ekspresi COX-2 pada adenoma
dengan
skor ekspresi COX-2 pada
adenokarsinoma kolon differensiasi buruk. Memperlihatkan perbedaan skor ekspresi COX-2 antara adenokarsinoma
kolorektal differensiasi baik dengan adenokarsinoma
kolon differensiasi sedang . Berdasarkan uji Mann-Whitney
didapatkan p = 0,127
(p>0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan bermakna antara skor ekspresi COX-2 pada adenokarsinoma
kolon
differensiasi
baik dengan skor ekspresi
COX-2
pada
adenokarsinoma kolon differensiasi sedang. Memperlihatkan perbedaan skor ekspresi COX-2 antara adenokarsinoma kolon differensiasi baik dengan adenokarsinoma kolon differensiasi buruk. Berdasarkan uji Mann-Whitney didapatkan
p = 0,000 (p ≤ 0,05)
7
yang berarti terdapat perbedaan
bermakna antara skor ekspresi
differensiasi
baik dengan
skor
ekspresi
COX-2 pada
adenokarsinoma
kolon
COX-2
pada
adenokarsinoma
kolon differensiasi buruk. Memperlihatkan Perbedaan Skor Ekspresi
COX-2 antara adenokarsinoma kolon differensiasi sedang dengan adenokarsinoma kolon differensiasi buruk. Berdasarkan uji Mann-Whitney didapatkan p = 0,036 (p ≤0,05) yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara skor ekspresi COX-2 pada adenokarsinoma kolon differensiasi sedang dengan skor ekspresi COX-2 pada adenokarsinoma kolon differensiasi buruk.
PEMBAHASAN Penelitian ini menunjukkan bahwa ekspresi COX-2 memiliki hubungan dengan adenoma dan grading histopatologi adenokarsinoma kolorektal, yaitu dilakukan uji statistik antara skor ekspresi COX-2 dengan adenoma dan adenokarsinoma kolon differensiasi baik, sedang dan buruk , dengan menggunakan uji Chi-Square dan diperoleh hasil p= 0,002 , dimana p≤0,05 artinya bermakna. Secara keseluruhan diperoleh hasil bahwa semakin kuat ekspresi COX-2 maka semakin tinggi grading histopatologi
dari neoplasma
Hal ini sesuai dengan hipotesa awal yaitu semakin meningkat
kolorektal.
ekspresi COX-2 , semakin
tinggi pula grading histopatologi dari adenokarsinoma kolorektal. Sekaligus juga menunjukkan adanya hubungan sebab akibat yang bermakna antara skor ekspresi COX-2 dengan grading histopatologi neoplasma kolorektal, yang dapat dilihat dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Spearman Rank,s Correlation dan didapatkan hasil yang signifikan p=0,004 , dimana p≤0,05. Kanker kolorektal merupakan keganasan tersering dari traktus gastrointestinal, dan merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia (Turner, 2010). Kanker kolorektal menempati urutan ke-4 , sekitar 9% dari seluruh kanker di dunia . Kebanyakan karsinoma berkembang dari adenoma, yang merupakan lesi prekursor. Karsinoma juga dapat berkembang pada area displasia pada pasien dengan idiophatic inflammatory bowel disease (IBD). Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya bahwa resiko kanker kolorektal meningkat secara signifikan setelah umur 40 tahun pada laki-laki dan perempuan, dan meningkat dua kali lipat setiap dekade, hingga umur 75 tahun (Fenoglia-Presiser et al., 2008). COX-2 adalah bentuk indusibel, dan tidak terdeteksi dalam semua jaringan normal, akan tetapi COX-2 terinduksi oleh berbagai macam inflamasi dan stimulus mitogenik (Nilanjan Ghosh, 2010). COX-2 teroverekspresi pada banyak keganasan, seperti pada organ
8
colon, paru, mamma, prostat, kandung kemih, abdomen dan esophagus, sehingga diduga COX-2 berperan dalam promosi dan progresi dari tumor (Dannenberg et al., 1999). COX-2 adalah enzim yang berperan dalam mengubah asam arakhidonat menjadi prostaglandin. Produk akhir dari COX-2 inilah yang berkonstribusi terhadap berbagai faktor biologis dalam memicu pertumbuhan tumor (Ziche M. et al., 1982). Untuk membandingkan secara lebih terinci skor ekspresi COX-2 antara adenoma dan adenokarsinoma kolon differensiasi baik, sedang dan buruk maka digunakan uji MannWhitney dan diperoleh hasil, terdapat perbedaan bermakna antara adenoma dengan adenokarsinoma kolon diff. baik, antara adenokarsinoma kolon differensiasi baik dengan adenokarsinoma kolon differensiasi buruk dan antara adenokarsinoma kolon differensiasi sedang dengan adenokarsinoma kolon differensiasi buruk. Hasil ini menunjukkan bahwa skor ekspresi COX-2 paling tinggi terdapat pada adenokarsinoma kolon differensiasi buruk sehingga bila dibandingkan dengan tingkat keganasan dari kolorektal yang lebih rendah akan memberikan hasil yang bermakna. Hal ini sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya bahwa skor
ekspresi COX-2 memang paling
tinggi
pada adenokarsinoma kolon
differensiasi buruk. Adapun hasil skor ekspresi COX-2 pada beberapa sampel adenoma menunjukkan nilai lebih tinggi daripada adenokarsinoma
differensiasi baik dan sedang, kemungkinan
besar adenoma tersebut tidak melewati adenokarsinoma differensiasi baik dan sedang tetapi akan langsung menjadi adenokarsinoma kolorektal differensiasi buruk. Dari literatur lain menjelaskan bahwa adenoma dalam perjalanannya
tidak semuanya berubah menjadi
adenokarsinoma , ada yang tetap menjadi adenoma, sehingga walaupun skor ekspresi COX-2 tinggi pada adenoma tidak berarti bahwa pada perjalanannya semuanya nanti akan menjadi adenokarsinoma.
KESIMPULAN DAN SARAN Terdapat hubungan bermakna dan hubungan sebab akibat yang bermakna antara ekspresi COX-2 dengan grading histopatologi neoplasma kolorektal, yaitu semakin kuat ekspresi COX-2 maka semakin tinggi grading histopatologi neoplasma kolorektal begitupun sebaliknya. Terdapat juga perbedaan bermakna skor ekspresi COX-2 antara adenoma dengan adenokarsinoma kolon differensiasi buruk, adenokarsinoma kolon differensiasi baik dengan adenokarsinoma kolon differensiasi buruk dan adenokarsinoma kolon differensiasi sedang dengan adenokarsinoma kolon differensiasi buruk, dimana skor ekspresi COX-2 tertinggi terdapat pada adenokarsinoma kolon differensiasi buruk. Berdasarkan hasil
9
penelitian yang telah dilakukan, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui lebih dalam kolorektal.
mengenai
mekanisme biologik
ekspresi COX-2 dalam karsinogenesis
10
DAFTAR PUSTAKA Brunda MJ, Herberman RB, Holden HT (1980). Inhibition of murine natural killer cell activity by prostaglandins. J immunol 124 2682 – 2687. Chen CC, Sun YT, Chen JJ, Chang YJ
(2001). Tumor Necrosis Factor-α Induced
Cyclooxygenase – 2 Expression via Sequential Activation of Ceramide – dependent mitogen – activated Protein Kinases, and IkB kinase ½ in Human Alveolar Epithelial Cells. Mol Pharmacol, 59, 493 – 500 Dannenberg AJ, Zakim D (1999). Chemoprevention of Colorectal Cancer through inhibition of Cyclooxygenase-2. Semin Oncol, 26, 499 – 504. Dempke W, Rie C, Grothey A, Schmoll HJ ( 2001). Cyclooxygenase-2 : a novel target for Cancer Chemotherapy ? J Cancer Res Clin Oncol, 127, 411 – 417. Fenoglia – Presiser,C.M., Nofsinger, A.E., Lantz,P.E., Stemmermann, G.N. & Isaacson, P.G. (2008). Epithelial Neoplasms of the Colon, Gastrointestinal Pathology An Atlas and Text. 3th ed. Philadelphia. Form DM, Auerbach R (1983). PGE2 and angiogenesis. Proc Soc Exp Biol Med 172 : 214 – 218 . Kubota Y, Sunouchi K, Ono M, (1992) . Local immunity and metastasis of colorectal carcino ma Dis Colon Rectum 351 645 – 650 . Nilanjan Ghosh, R.C., Vivekananda Mandal, Subhash C. Mandal (2010). Cox-2 as a target for Cancer Chemotherapy, 233 – 244 Peterson HI (1986) . Tumor angiogenesis inhibition by prostaglandin synthetase inhibitors. Anti cancer . Res 6 : 251 – 253. Peterson HI (1983) . Effect of prostaglandin synthesis inhibitors on tumor growth and vascularization : Experimental studies in the rat. Invasion Metastasis 3 : 151 – 159 Turner,J.R. (2010). The Gastrointestinal Tract. in Kumar, V., Abbas. A.K., Fausto, N. & Aster, J.C. (Eds.) Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease 8th ed. Philadelphia, Saunders Elsevier. Zhang F, Subbaramaiah K, Altorki N, Dannenberg AJ . (1998). Dihydroxy bile acids activate the transcription of Cyclooxygenase – 2. J Biol Chem, 273, 2424 – 2428 Ziche M, Jones J, Gullino PM
(1982)
.
Role of Prostaglandin E, and Copper in
Angiogenesis. J Natl Cancer Inst 69 : 475 – 482 .
11
Tabel. 1. Data karakteristik sampel penelitian
Karakteristik Umur
Keterangan < 25 thn 26 – 50 thn 51 – 75 thn > 75 thn
Jumlah (%) 3 (4,2%) 24 (33,8%) 40 (56,3%) 4 (5,6%)
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
41 (57,7%) 30 (42,3%)
Jenis Tumor
Adenoma Adenoca. Diff. Baik Adenoca. Diff. Sedang Adenoca. Diff. Buruk
16 (22,5 %) 20 (28,2%) 20 (28,2%) 15 (21,1%)
Ekspresi COX-2
Lemah Sedang Kuat
10 (14,1%) 25 (35,2%) 36 (50,7%)
Skor Ekspresi COX-2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
8 (11,3 %) 2 (2,8%) 6 (8,5%) 3 (4,2%) 16 (22,5%) 8 (11,3%) 1 (1,4%) 8 (11,3%) 19 (26,8%)
12
Tabel 2. Hubungan antara ekspresi COX -2 dengan Adenoma dan Adenokarsinoma Kolorektal JENIS TUMOR Adenoma
Lemah 3 (30%)
EKSPRESI Sedang 5 (20%)
Kuat 8 (22,2%)
16 (22,5%)
Adenoca. Diff. Baik
6 (60%)
9 (36%)
5 (13,9%)
20 (28,2%)
Adenoca. Diff. Sedang
1 (10%)
10 (40%)
9 (25%)
20 (28,2%)
Adenoca. Diff. Buruk
0 (0%)
1 (4%)
14 (38,9%)
15 (21,1%)
Total
10 (100%)
25 (100%)
Uji Chi-Square
p = 0,002
71 (100%) 36 (100%)
df
Uji Spearman’s rank correlation Tabel 3.
TOTAL
= 6
(p ≤ 0,05)
p = 0,004
(p ≤ 0,05)
Perbedaan Skor Ekspresi COX-2 pada Adenoma dan Adenokarsinoma
Kolorektal JENIS TUMOR SKOR COX-2
Adenoma
β
Ω
©
Adenokarsinoma
Adenokarsinoma
Adenokarsinoma
Differensiasi
Differensiasi
Differensiasi
Baik
Sedang
Buruk
20
α π
16
Mean
5,68
4,45
5,80
7,73
Median
5,50
5,00
5,00
8,00
Standar
2,86
2,56
2,70
1,57
Deviasi
1,00
1,00
1,00
4,00
Minimum
9,00
9,00
9,00
9,00
Maksimum Uji Kruskal- Wallis p = 0,004 (p ≤ 0,05)
20
€
N
15
13
β Uji Mann-Whitney perbedaan skor ekspresi COX-2 antara adenoma dengan adenoca.diff.baik p= 0,121 ( p>0,05 ) Tidak bermakna.
Ω Uji Mann-Whitney perbedaan skor ekspresi COX-2 antara adenoma dengan adenoca.diff.sedang p=0,845 (p>0,05 ) Tidak bermakna
© Uji Mann-Whitney perbedaan skor akspresi COX-2 antara adenoma dengan adenoca.diff.buruk p=0,04 (p≤0,05) Bermakna
α Uji Mann-Whitney perbedaan skor ekspresi COX-2 antara adenoca.diff. baik dengan adenoca.diff.sedang p=0,127 (p>0,05) Tidak bermakna
π Uji Mann-Whitney perbedaan skor ekspresi COX-2 antara adenoca.diff.baik dengan adenoca.diff.buruk p=0,000 (p≤0,05) Bermakna
€ Uji Mann-Whitney perbedaan skor ekspresi COX-2 antara adenoca.diff.sedang dengan adenoca.diff.buruk p=0,036 (p≤0,05) Bermakna
14
A
C
Gambar 1. Ekspresi
B
D
Immunohistokimia COX-2 pada A. Adenoma (ekspresi lemah) ,
B. Adenokarsinoma kolon differensiasi baik (ekspresi sedang) , C. Adenokarsinoma kolon differensiasi sedang (ekspresi kuat) dan D. Adenokarsinoma (ekspresi kuat).
kolon differensiasi buruk