ETIKA BIROKRASI Reny Sueztra Canaldhy, S.IP., MPA
PENGERTIAN ETIKA dan KODE ETIKA ETIKA MERUPAKAN CABANG DARI ILMU FILSAFAT DIMANA ORANG BERUSAHA MENGEVALUASI DAN MEMBUAT SUATU KEPUTUSAN ATAS SERANGKAIAN TINDAKAN MORAL TRTENTU ETIKA JUGA MENUNJUK KEPADA NILAI, ATAU ATURAN MAIN YANG DIIKUTI OLEH ORANG ATAU SUATU KELOMPOK ORANG-ORANG (Ency. Americana,1995,p.610)
Lanjutan :
ETIKA DIBAGI ATAS DUA BIDANG, YAKNI
(1) NORMATIVE ETHICS
(2) METHAETHICS
NORMATIVE ETHICS DAPAT PULA DISEBUT FISAFAT MORAL YANG MENGANDUNG PEMAHAMAN TENTANG PEMBERIAN PEDOMAN TENTANG ATURAN-ATURAN KEBENARAN ( A RIGHT CONDUCT).
LANJUTAN: PEDOMAN ATAU ATURAN INI MEMPERGUNAKAN ISTILAH-ISTILAH “BAIK”, “BURUK”, “BENAR”, dan “SALAH” UNTUK MENGEKPRESIKAN PENILAIAN TERHADAP PREFERENSI, KEPUTUSAN ATAU PILIHAN YANG DILAKUKAN OLEH ORANG-ORANG
METAETHICS ISTILAH INI JUGA DISEBUT ETIKA YANG ANALITIS ATAU ETIKA YANG KRITIKAL SUATU KAJIAN YANG SISTIMATIS TENTANG ARTI DARI TERMINOLOGI ETIKA DAN DARI PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN YANG DIPERGUNAKAN DALAM ETIKA NORMATIF
APLIKASI ETIKA PEMAHAMAN TENTANG ETIKA TERSEBUT KEMUDIAN DIWUJUDKAN DALAM SUATU PEDOMAN, ATURAN ATAU HUKUM UNTUK DIJALANKAN PEDOMAN YANG MEMUAT PERTIMBANGAN ETIKA TERSEBUT DINAMAKAN KODE ETIKA
BIROKRASI dan ETIKA BIROKRASI MERUPAKAN SUATU SISTEM YANG MEMPUNYAI BATAS-BATAS YURISDIKSI YANG MENGIKAT ORANGORANG YANG BERADA DI DALAM SISTEM ITU BATAS-BATAS ITU YANG DISEBUT PEDOMAN BISA BERUPA HUKUM, ATURAN, ATAUPUN KEBIJAKAN UNTUK MENGATUR SISTEM ITU EFEKTIF
LANJUTAN -1 BEBERAPA KARAKTERISTIK BIROKRASI ANTARA LAIN: (1) INDIVIDU PEJABAT/ PEGAWAI SECARA PERSONAL ITU BEBAS, AKAN TETAPI KETIKA MENJALANKAN TUGAS-TUGAS ATAU KEPENTINGAN INDIVIDUALNYA DALAM JABATANNYA,PEJABAT TIDAK BEBAS MENGGUNAKAN JABATANNYA UNTUK KEPERLUAN DAN KEPENTINGAN PRIBADINYA TERMASUK KELUARGANYA.
LANJUTAN-2 (2) SETIAP PEJABAT/PEGAWAI MEMPUNYAI KONTRAK JABATAN YANG HARUS DIJALANKAN DENGAN BAIK (3) UNTUK MENDUDUKI JABATANNYA ITU SESEORANG HARUS MELALUI PROSES SILEKSI ATAS DASAR PROFESIONALITAS DAN KOMPETENSINYA (4) SETIAP PEJABAT /PEGAWAI BERHAK MENERIMA GAJI TERMASUK HAK UNTUK MENERIMA PENSIUN SESUAI DENGAN HIRARKI JABATANNYA.
ETIKA DAN KEHIDUPAN MANUSIA
NILAI BAIK DAN BURUK ITU MENYERTAI KEHIDUPAN MANUSIA TERMASUK PEGAWAI NEGERI
KARENA YANG TAHU NILAI BAIK DAN BURUK ITU ADALAH MANUSIA
MALAIKAT TAHUNYA YANG BAIK-BAIK SAJA SYAETAN TAHUNYA YANG BURUK-BURUK SAJA
YANG TIDAK TAHU BAIK DAN BURUK ADALAH BINATANG
GARIS EDAR KEHIDUPAN
TUHAN ALLAH MENCIPTAKAN KEHIDUPAN (Baik Makro maupun Mikro kosmos) INI SUDAH DITENTUKAN GARIS EDAR KEHIDUPANNYA, KESEMUANYA ITU UNTUK BERTASBIH BERSUJUD KE PADA ALLAH (Surat Al-Ambiya:
33)
BUMI, LANGIT, MALAM DAN SIANG DICIPTAKAN ALLAH SESUAI DENGAN GARIS EDARNYA UNTUK TAAT BERSUJUD KEPADA ALLAH DAN KETENTUAN GARIS EDAR ITU MERUPAKAN SUNNATULLAH YANG TIDAK BISA DIGANGGU GUGAT
MIKROKOSMOS SATUAN BENDA YANG TERKECIL YANG DISEBUT ATOM JUGA MELAKUKAN HAL YANG SERUPA SESUAI DENGAN GARIS EDARNYA ZAT YANG TERDIRI DARI ELEKTRON DAN NEUTRON (INTI ATOM) INI MENGGAMBARKAN TASBIH YANG SERUPA DIMANA ELEKTRON-ELEKTRON YANG DI DALAM ATOM BEREDAR MENGELILINGI NEUTRON. INILAH TASBIH MIKROKOSMOS.
MANUSIA dan GARIS EDARNYA KETIKA MANUSIA INI SEBELUM DILAHIRKAN TELAH BERSUMPAH DIHADAPAN ALLAH UNTUK TAAT PADA GARIS EDARNYA, BERSUJUD, BERTASBIH DAN MENGESAKAN ALLAH KARENA ITU HAKEKATNYA MANUSI ITU BERADA PADA GARIS EDAR YANG BAIK DALAM PEMAHAMAN ETIKA MAKA MANUSIA ITU HAKEKATNYA BERADA PADA PILIHAN GARIS EDAR KEHIDUPANNYA YANG BAIK
MENGAPA MANUSIA BERBUAT TIDAK BAIK (TIDAK ETIS) DILIHAT DARI PERSPEKTIF SUMPAHNYA PADA ALLAH, KARENA MANUSIA MELANGGAR GARIS EDAR KEHIDUPANNYA MELANGGAR GARIS EDAR KEHIDUPANNYA ITU ISTILAH LAIN DIBELOKKAN OLEH SYAITAN UNTUK BERBUAT MELAWAN ALLAH
KODE ETIKA DALAM PEMERINTAHAN SUATU PEMERINTAHAN DIJALANKAN DI ATAS ATURAN ATAU PEDOMAN ATAU HUKUM ATURAN, PEDOMAN DAN HUKUM ITU MERUPAKAN KODE ETIK (RULE OF CONDUCT)
LANJUTAN PERAN KODE ETIKA MEMBATASI PERILAKU DARI PARA PELAKU PEMERINTAHAN UNTUK TIDAK MENYIMPANG DARI PEDOMAN, ATURAN DAN HUKUM YANG SUDAH DISEPAKATI BERSAMA KODE ETIKA BERKAITAN DENGAN PERILAKU YANG TAAT PADA PEDOMAN, ATURAN DAN HUKUM
LANJUTAN: HUKUM SEBAGAI SUMBER DARI SEGALA MACAM ATURAN DI DALAM PEMERINTAHAN HARUS DIJADIKAN PANGLIMA SEMUA HARUS DIKEMBALIKAN KEPADA HUKUM POSITIF YANG MENGATUR TERHADAP AKTIVITAS PEMERINTAHAN
LANJUTAN HUKUM, PERATURAN DAN KEBIJAKAN YANG SEJALAN DENGAN KETENTUAN/NORMA/ AJARAN AGAMA AKAN MEMBINGKAI GARIS EDAR KEHIDUPAN MANUSIA AGAR SUPAYA TETAP DALAM LINGKUNGAN YANG BAIK MANUSIA YANG BERADA DALAM SUATU SISTEM BIROKRASI YANG SEDEMIKIAN ITULAH YANG MENJAMIN ETIKA BIROKRASI BERMAKNA DALAM PEMERINTAHAN
BEBERAPA PERSOALAN APLIKASI ETIKA DALAM PEMERINTAHAN SEBENARNYA TELAH BANYAK RUMUSAN KODE ETIK YANG TELAH DIBUAT DI DALAM PEMERINTAHAN (contoh sumpah jabatan, sapta prasetia korpri dsb) KODE ETIKA ITU TIDAK SUNGGUHSUNGGUH DIJALANKAN KELIHATANNYA HANYA FORMALITAS SAJA
LANJUTAN: HAL ITU DISEBABKAN KARENA (1) LEMAHNYA LOW ENFORCEMENT (2) LEMAHNYA MORAL DARI PARA PELAKU (3) KUATNYA KEMAUAN PERILAKU MENYIMPANG
LANJUTAN: (4) GAJI PEGAWAI NEGERI YANG RENDAH (5) SURI TELADAN YANG BAIK DARI PIMPINAN YANG RENDAH (6) SISTEM PENGAWASAN YANG TIDAK EFEKTIF (7) KEADILAN YANG MASIH RENDAH
TATA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK PEMERINTAHAN DAN TATA KEPEMRINTAHAN YANG BAIK ITU SELALU MEMPRESENTASIKAN ATURAN DAN PERILAKU YANG ETIS, BERMORAL, DAN BERSIH KONSISTEN ANTARA KODE ETIKA DAN PERILAKU AMALIAH
AKTOR -PELAKU GOOD GOVERNANCE PEMERINTAH ORGANISASI PRIVATE (BUSINESS) RAKYAT (CIVIL SOCIETY)
PEMERINTAH ATAU PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN ANTARA LAIN MELIPUTI: LEGISLATIF EKSEKUTIF YUDIKATIF
PEMERINTAH (1) (2) (3)
(4) (5)
MELIPUTI ANTAR LAIN: BIROKRASI PEMERINTAH TNI POLRI PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH DAERAH
BISNIS (PRIVATE SECTORS) (1) (2) (3) (4)
(5)
MELIPUTI ANTARA LAIN: KONGLOMERAT PENGUSAHA PEDAGANG REKANAN TENGKULAK, DSB
RAKYAT SIPIL (1) (2) (3)
(4) (5)
MELIPUTI ANTARA LAIN: RAKYAT PADA UMUMNYA YANG DIPERINTAH PARPOL NON PARPOL LSM DLL YANG SEJENIS
HUBUNGAN DI ANTARA 3 PELAKU SEIMBANG. SEJAJAR. DAN TIDAK S ALING MENDOMINASI BERADA KONSISTEN PADA GARIS EDARNYA MASING-MASING UNTUK BERTASBIH, TAAT DAN BERSUJUD PADA TUHANYA (ALLAH)