EVALUASI ERGONOMI DESAIN PRODUK KURSI KULIAH MENGGUNAKAN CATIA

Download evaluasi ergonomi desain kursi kuliah menggunakan perangkat lunak desain Catia ... Salah satu aspek kajian ergonomi yang sangat berkaitan d...

4 downloads 352 Views 1MB Size
EVALUASI ERGONOMI DESAIN PRODUK KURSI KULIAH MENGGUNAKAN CATIA V5R17 BERDASARKAN ANALISIS POSTUR MANUSIA DAN ANALISIS AKTIVITAS MANUSIA (ERGONOMIC PRODUCT DESIGN EVALUATION OF CHAIR LECTURE USING CATIA V5R17 ON HUMAN POSTURE ANALYSIS AND HUMAN ACTIVITY ANALYSIS) 1

FAJAR BAKTI

Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma 1 [email protected]

ABSTRAK Kursi kuliah merupakan salah satu fasilitas penunjang bagi kegiatan perkuliahan yang ada di Universitas Gunadarma. Kursi kuliah yang ada saat ini terlihat sangat kaku dan tidak ergonomis apabila digunakan oleh mahasiswa. Banyak sekali keluhan-keluhan yang dirasakan oleh mahasiswa saat menggunakan kursi kuliah ini, keluhan yang paling banyak dirasakan adalah rasa sakit di bagian punggung dan bagian leher saat menulis. Oleh karena itu, berdasarkan masalah tersebut dilakukan evaluasi ergonomi desain kursi kuliah menggunakan perangkat lunak desain Catia V5R17 dengan menganalisis postur tubuh saat duduk pada kursi kuliah agar diperoleh suatu posisi duduk yang nyaman bagi pengguna kursi kuliah dan menganalisis sikap kerja saat duduk pada kursi kuliah berdasarkan analisis RULA (Rapid Upper Limb Assessment). Pengaturan postur tubuh pada manikin disesuaikan dengan kursi kuliah yang telah dirancang menggunakan Catia V5R17. Manikin tersebut diinteraksikan dengan kursi kuliah agar dapat diperoleh suatu posisi tubuh yang sesuai. Pada pengaturan ini terdapat 13 postur tubuh yang diatur berdasarkan derajat kebebasan, persentase jangkauan, dan jenis gerakan otot. Berdasarkan analisis RULA (Rapid Upper Limb Assessment) pada sikap duduk di kursi kuliah, diperoleh nilai akhir yaitu 2 dengan action level 1. Skor ini menunjukkan bahwa resiko pengguna kursi kuliah mengalami keluhan pada bagian tubuh tertentu relatif rendah dan dianggap masih dapat diterima. Perubahan yang direkomendasikan pada desain kursi kuliah yang ergonomis di Universitas Gunadarma dengan memberikan bahan pelapis yang empuk pada bagian sandaran punggung dan alas duduk yang terbuat dari kayu. Kaki kursi depan bagian kanan yang menjadi penyangga alas tulis ditambahkan panjangnya menjadi 66 cm. Alas tulis yang datar diperbaiki dengan dimiringkan sebesar 1 cm ke bawah pada bagian yang menempel dengan kaki kursi bagian belakang. Bagian penyangga sandaran punggung diberikan kemiringan sebesar 150 dari daerah vertikal. Kata Kunci: Catia V5R17, Kursi Kuliah, Analisis Postur Manusia, Analisis Aktivitas Manusia, RULA

ABSTRACT Chair lecture is one of the supporting facilities for the activities of lectures at the University Gunadarma. Chair lecture that exist today looks very stiff and not ergonomic when used by students. There are so many grievances felt by students when using the chair of this course, the most widely perceived grievance is a pain in the back and the neck when writing. Therefore, based on the issue of ergonomics evaluation conducted lectures seat design using Catia V5R17 software design by analyzing your posture when sitting on a chair lecture in order to obtain a comfortable sitting position for the user classes and analyze the attitude of the chair when sitting on a chair working class based on the analysis Rula (Rapid Upper Limb Assessment). Manikin posture setting adjusted on chair lecture that have been designed using Catia V5R17. Manikin interacts with the seat lecture in order to obtain an appropriate posture. In this arrangement there are 13 postures that are governed by the degrees of freedom, the percentage range, and type of muscle movement. Based on the analysis of Rula (Rapid Upper Limb Assessment) on the attitude of sitting in lecture, the final values obtained 2 by the action level that is 1. This score indicates that the user's risk class seats have complaints on certain body parts are still relatively low and considered acceptable. Recommended changes to the design of an ergonomic chair lecture at the University Gunadarma by providing a soft coating material on the backrest and cushion are made of wood. Foot to the right front seat of a writing pad buffer was added to 66 cm in length. Writing pads, flat repaired with tilted downward by 1 cm on the part attached to the back of the chair legs. The buffer supplied backrest slope of 150 from the vertical. Keywords: Catia V5R17, Chair Lecture, Human Posture Analysis, Analysis of Human Activity, RULA

PENDAHULUAN Ergonomi merupakan suatu studi tentang aspek-aspek manusia di dalam suatu lingkungan kerja, dimana suatu fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi satu sama lain. Manusia merupakan salah satu faktor utama dalam hal perancangan, karena segala sesuatu yang berkaitan dengan perancangan akan berpusat kepada manusia itu sendiri. Salah satu aspek kajian ergonomi yang sangat berkaitan dengan perancangan produk berdasarkan dimensi tubuh manusia adalah antropometri. Antropometri berisi kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik tubuh manusia (ukuran, bentuk, dan kekuatan), dari data tersebut dapat digunakan dalam hal perancangan produk sehingga dapat menciptakan suatu lingkungan kerja yang efisien, nyaman, aman, sehat, dan efektif (Nurmianto, 2008). Perangkat lunak Catia V5R17 sebagai salah satu perangkat lunak desain yang memiliki kemampuan untuk diaplikasikan dalam perencanaan desain produk. Catia juga memiliki kemampuan analisis ergonomi. Kursi kuliah merupakan salah satu fasilitas penunjang bagi kegiatan perkuliahan yang ada di Universitas Gunadarma. Kursi kuliah yang ada saat ini terlihat sangat kaku dan tidak ergonomis apabila digunakan oleh mahasiswa, seperti alas duduk dan sandaran punggung yang terbuat dari kayu sehingga tidak nyaman saat digunakan. Bila kursi kuliah kurang memenuhi persyaratan antropometrik, maka secara tidak langsung akan mempengaruhi proses belajar mengajar para mahasiswa dan tidak dipungkiri akan

mengakibatkan kelainan tulang akibat posisi duduk yang salah. Duduk memerlukan lebih sedikit energi daripada berdiri, karena hal itu dapat mengurangi banyaknya beban otot statis pada kaki (Nurmianto, 2008). Banyak sekali keluhan-keluhan yang dirasakan oleh mahasiswa saat menggunakan kursi kuliah ini, keluhan yang paling banyak dirasakan adalah rasa sakit di bagian punggung dan bagian leher saat menulis. Menurut Prisilia (2005), sebanyak 32,5% responden di Universitas Gunadarma memiliki keluhan sakit pada sebagian anggota tubuhnya (leher, punggung, bahu, pinggang, tangan, kaki) dan bokong yang panas, sedangkan 17,5% responden menyatakan keluhan berupa sakit pada bagian punggung. Jika rasa sakit ini dibiarkan terus-menerus, maka akan menimbulkan penyakit kelainan tulang akibat salah posisi saat duduk, seperti kelainan tulang punggung (lordosis, skoliosis, dan kifosis). Oleh karena itu, berdasarkan masalah tersebut akan dilakukan evaluasi ergonomi desain produk kursi kuliah menggunakan perangkat lunak desain Catia V5R17 berdasarkan analisis postur manusia dan analisis aktivitas manusia. Berdasarkan evaluasi ergonomi terhadap produk kursi kuliah, maka diharapkan dapat memberikan rekomendasi mengenai produk kursi kuliah yang ergonomis sehingga dapat menunjang kegiatan perkuliahan di Universitas Gunadarma yang efisien, nyaman, aman, sehat, dan efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis postur tubuh saat duduk pada kursi kuliah menggunakan Catia V5R17 agar diperoleh suatu posisi duduk yang nyaman bagi pengguna kursi kuliah, menganalisis sikap kerja saat duduk pada kursi kuliah berdasarkan analisis RULA (Rapid Upper Limb Assessment ) menggunakan Catia V5R17, dan merekomendasikan desain produk kursi kuliah yang digunakan di Universitas Gunadarma. METODE PENELITIAN Studi pendahuluan pada penelitian ini dilakukan dengan observasi langsung ke ruang kelas Universitas Gunadarma atas izin dari pihak yang terkait. Observasi ini dilakukan dengan mengukur dimensi fisik pada kursi kuliah dan menentukan jenis material yang dipakai pada kursi tersebut. Studi pustaka pada penelitian ini diambil dari berbagai referensi terkait. Adapun referensi-referensi tersebut diperoleh melalui buku referensi, perpustakaan kampus, perpustakaan laboratorium, karya ilmiah, dan sumber elektronik melalui media internet. Pengumpulan data yang dilakukan terdiri atas ukuran dimensi fisik kursi kuliah dan pengumpulan data antropometri. Data ukuran kursi kuliah diperoleh dengan cara mengukur secara langsung. Pengumpulan data antropometri dilakukan dengan cara mengukur dimensi tubuh dalam keadaan duduk statis sebanyak 40 orang naracoba. Dimensi tubuh yang diukur antara lain berat badan (BB), tinggi duduk tegak (TDT), tinggi mata duduk (TMD), tinggi bahu duduk (TBD), tinggi sandaran punggung (TSP), tinggi pinggang (TPng), tinggi lutut duduk (TLD), tinggi popliteal (TPo), jarak pantat ke lutut (JPL), jarak pantat ke popliteal (JPP), lebar pinggul (LP), lebar bahu duduk (LB), lebar sandaran duduk (LSD), panjang bahu ke siku (PBS), tebal perut duduk (TPD), tebal paha (TP), dan siku ke ujung jari (SUJ). Lokasi penelitian yang dilakukan berada di Laboratorium Menengah Teknik Industri Universitas Gunadarma Kampus E Kelapa Dua Depok. Lokasi ini dipilih karena cocok sebagai tempat penelitian, seperti ketersediaan alat-alat dan sumber pustaka terkait yang menunjang bagi keperluan penelitian tugas akhir ini.

Adapun alat-alat yang digunakan sangat menunjang selama kegiatan penelitian dilakukan. Alat-alat penelitian yang dipakai adalah meteran, busur, penggaris, kursi antropometri, komputer, kamera, dan alat tulis. Hasil yang diperoleh dari pengolahan data kemudian akan dianalisis. Analisis postur manusia dilakukan dengan menganalisis postur dari manikin saat diposisikan dengan kursi kuliah. Analisis aktivitas manusia dilakukan dengan menganalisis hasil skor dari pengujian menggunakan RULA (Rapid Upper Limb Assessment). Analisis rekomendasi produk dilakukan dengan merekomendasikan desain produk kursi kuliah di Universitas Gunadarma. Penelitian ini hanya membahas objek penelitian sebagai bahan pembahasan. Objek penelitian ini adalah produk kursi kuliah dimana akan diletakkan manikin sebagai alat untuk menguji keergonomisan produk kursi kuliah menggunakan perangkat lunak Catia V5R17. HASIL DAN PEMBAHASAN Kursi kuliah yang telah diukur pada penelitian ini terdiri dari 13 komponen pembentuk dengan bahan dasar kayu dan besi. Adapun komponen tersebut adalah alas duduk (1 buah), penyangga alas duduk (3 buah), kaki kursi belakang (2 buah), kaki kursi kanan depan (1 buah), kaki kursi kiri depan (1 buah), alas tulis (1 buah), penyangga alas tulis 1 (1 buah), penyangga sandaran punggung (2 buah), sandaran punggung (1 buah), penyangga alas tulis 2 (1 buah), penyangga alas tulis 3 (1 buah), penyangga kaki kursi (2 buah), dan alas tas ( 5 buah). Tabel. 1 Data Ukuran Dimensi Fisik Kursi Kuliah

No.

Nama Komponen

Jenis Material

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

Alas duduk Penyangga alas duduk Kaki kursi belakang Kaki kursi kanan depan Kaki kursi kiri depan Alas Tulis Penyangga alas tulis 1 Penyangga alas tulis 2 Penyangga alas tulis 3 Penyangga sandaran punggung Sandaran punggung Penyangga kaki kursi Alas tas

Kayu Besi Besi Besi Besi Kayu Besi Besi Besi Besi Kayu Besi Besi

Ukuran (mm)

Panjang 390 390 680 620 430 485 415 145 246 160 145 390 395

Lebar 460 25 25 25 25 235 25 30 5 25 460 20 15

Tebal 18 25 25 25 25 18 25 15 5 25 18 20 15

Sudut Kemiringan (0) 71 10 -

Hasil pengukuran dimensi fisik kursi kuliah digunakan sebagai data ukuran untuk merancang kursi kuliah. Perancangan kursi kuliah ini menggunakan perangkat lunak Catia V5R17.

Gambar 1. Desain Kursi Kuliah di Universitas Gunadarma Menggunakan Catia V5R17

Langkah awal dalam pembuatan manikin pada Catia V5R17 adalah dengan memilih human builder. Human builder merupakan suatu alat yang digunakan untuk membuat manikin agar dapat berinteraksi dengan produk.

Gambar 2. Interaksi Manikin dengan Kursi Kuliah pada Human Builder

Langkah selanjutnya adalah Human measurements editor yang didasarkan pada suatu model sistem manusia yang memberikan pengamatan secara terperinci yang berbasis pada manusia dalam perancangan suatu tempat kerja atau produk. Tabel ukuran dimensi tubuh dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. is untuk Ukuran Manikin Menggunakan SPSS 13 Statis Hasil Perhitungan Data Antropometri Stat

No.

Dimensi Tubuh

1. 2. 3.

BB TDT TMD

4.

TBD

5.

TSP

6.

TPng

Dimensi Tubuh Manikin pada Catia V5R17 Weight Sitting height Eye height sitting Acromial height sitting Midshoulder height Sitting Waist height sitting omphalion

Nilai Ratarata

Standar Deviasi

Persentil 50

55.9625 Kg 85.385 Cm 73.6175 Cm

13.41564 3.54745 4.33246

53 Kg 85.65 Cm 74 Cm

56.17 Cm

3.87822

55 Cm

46.645 Cm

4.63874

46.25 Cm

20.6125 Cm

3.80561

19.25 Cm

7.

TLD

8.

TPo

9.

JPL

10.

JPP

11.

LP

12. 13.

LB LSD

14.

PBS

15.

TPD

16.

TP

17.

SUJ

Knee height sitting Popliteal height Buttock knee length Buttock popliteal length Hip breadth sitting Bideltoid breadth Interscye 1 Shoulder elbow length Abdominal extension depth sitting Thigh clearence Forearm hand length

49.23 Cm

5.71059

50 Cm

41.4475 Cm

4.64156

42 Cm

59.675 Cm

3.20758

59.9 Cm

47.475 Cm

3.96451

48 Cm

32.2825 Cm

3.86768

32 Cm

42.0525 Cm 33.3925 Cm

5.21143 3.73187

41.55 Cm 33.25 Cm

32.9075 Cm

4.11921

33 Cm

21.4775 Cm

3.2573

21 Cm

12.6875 Cm

2.50857

13 Cm

44.1375 Cm

3.37409

44 Cm

Pengaturan postur tubuh manikin pada penelitian ini digunakan untuk mengatur posisi duduk yang ideal saat manikin berinteraksi dengan kursi kuliah. Hal tersebut menggambarkan keadaan yang sebenarnya saat mahasiswa menggunakan kursi kuliah. Pengaturan postur tubuh manikin pada Catia V5R17 menggunakan human posture analysis. Human posture analysis atau analisis postur manusia biasa digunakan untuk menganalisis perawakan global dan lokal, sudut yang lebih disukai, dan segi kenyamanan. Tabel 3. Pengaturan Postur Tubuh pada Human Posture Analysis

No.

Postur Tubuh

Jenis Gerakan

Persentase Jangkauan Gerakan (%)

Kemiringan Maksimum Minimum 0 0 0 () () ()

143,337 (50%) 20 (50%) 35,018 (50%) 135,73 (50%)

-61,236 (50%) -8 (50%) -50,777 (50%)

12,2

56,877 (50%)

-19,928 (50%)

0

23,318 (50%)

-19,311 (50%)

1.

Arm

Flexion/Extension

43

27,458

2.

Clavicular

31

0,552

3.

Foot

Flexion/Extension Dorsiflexion/Plan tarflexion

43

-13,857

4.

Fore Arm

Flexion/Extension

47

63,252

5.

Full Spine (Lumbar + Thoracic)

Flexion/Extension

42

6.

Head

Flexion/Extension

45

0 (50%)

7.

Leg

Flexion/Extension

65

97,055

135 (50%)

8.

Line of Sight

Up/Down

58

0

25 (50%)

9.

Lumbar

Flexion/Extension

37

8,003

37,441 (50%)

10. Thigh

Flexion/Extension

69

72,67

113 (50%)

11. Thoracic

Flexion/Extension

54

3,179

14,873 (50%)

12. Toes

Flexion/Hyperextension

57

0

30 (50%)

13. Hand

Flexion/Extension

56

-1,532

80 (50%)

25,924 (50%) -35 (50%) -9,521 (50%) -18 (50%) -10,286 (50%) -40 (50%) -70 (50%)

Saat manikin diinteraksikan dengan kursi kuliah dapat dilihat bahwa tulang belakang (bagian lumbar dan thoracic) menempel pada sandaran punggung kursi kuliah yang terbuat dari kayu. Kemiringan tubuh yang diperoleh pada postur tersebut sebesar 12,20 dengan persentase jangkauan sebesar 42%. Pada bagian paha (thigh) yang menempel pada alas duduk yang terbuat dari kayu memiliki kemiringan 72,670 dengan persentase jangkauan sebesar 69%. Bagian lengan bawah (forearm) bagian kanan menempel pada alas tulis memiliki kemiringan 63,2520 dan persentase jangkauan 47%. Bagian kepala (head) pada manikin kemiringannya adalah 00 dengan persentase jangkauan sebesar 45%. Keempat bagian tubuh tersebut merupakan bagian yang paling banyak mengalami keluhan rasa sakit saat mahasiswa menggunakan kursi kuliah di Universitas Gunadarma. Hal ini disebabkan karena komponen kursi kuliah yang berinteraksi langsung dengan tubuh terbuat dari material yang keras, yaitu kayu. Secara tidak langsung hal ini akan menyebabkan sikap duduk yang tegang dan kaku. Menurut Nurmianto (2008), sikap duduk yang tegang lebih banyak memerlukan aktivitas otot atau urat saraf belakang. Selain itu, alas tulis yang terlalu ke depan dan jauh berada di bawah siku akan mengakibatkan tertariknya urat saraf belakang dan melengkungnya tulang belakang ke arah belakang (kifosis). Sikap Kerja saat Duduk pada Kursi Kuliah berdasarkan Metode RULA menggunakan Catia V5R17 Pengaturan postur manikin pada human posture analysis selanjutnya dilakukan pengujian RULA (Rapid Upper Limb Assessment). Pengujian RULA ini terdapat pada human activity analysis atau analisis aktivitas manusia. Menurut Kemala (2006), RULA (Rapid Upper Limb Assessment) merupakan suatu alat yang berbentuk survei untuk mengidentifikasi pekerjaan yang menyebabkan resiko cedera kumulatif melalui analisis postur, gaya, dan penggunaan otot. Pengujian RULA pada manikin ini digunakan untuk mengevaluasi hasil interaksi antara manikin dengan kursi kuliah. Hasil dari evaluasi tersebut merupakan suatu penilaian yang digunakan untuk keperluan analisis yang lebih lanjut. Sehingga

dari analisis tersebut dapat diperoleh suatu rekomendasi terhadap kursi kuliah yang ada di Universitas Gunadarma saat ini. Hasil akhir uji RUL RULA A dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Hasil Akhir Analisis RULA pada Manikin

Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa postur tubuh yang diinteraksikan dengan kursi kuliah dalam keadaan duduk, tidak selamanya berada dalam kondisi statis. Posisi duduk merupakan suatu gerakan dinamis (Panero; Zelni Zelnik, k, 2003), karena saat duduk selalu disertai dengan gerakan-gerakan yang tidak terduga, seperti membungkuk, meluruskan kaki, menekuk lutut, dan gerakan anggota tubuh lain. Sehingga dalam pengujian RULA dipilih gerakan tubuh yang terkadang-kadang terjadi (intermittent) dengan diikuti pergerakan lengan dan penggunaan keseimbangan tubuh. Hasil dari pengujian RULA tersebut, terlihat bahwa pergelangan tangan (wrist) memperoleh simbol kuning yang berarti postur tersebut berada di luar rentang aman. Rekomendasi dari postur ini adalah diperlukan analisis lebih lanjut dan perubahan mungkin. Perubahan yang dilakukan adalah dengan mengubah desain alas tulis menjadi miring ke arah bawah pada bagian belakang serta menambah tinggi kaki kursi bagian kanan depan yang menjadi penumpu alas tulis. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi posisi membungkuk saat menulis. Karena posisi tubuh yang terlalu condong ke depan saat menulis, akan mengakibatkan kejang otot pada bagian punggung dan leher serta urat di sekitar tulang belakang akan tertarik. Jika dibiarkan terus-menerus akan terjadi kelainan tulang belakang yang melengkung ke arah belakang atau disebut dengan kifosis. Selebihnya untuk postur yang lain, seperti lengan atas, lengan bawah, perputaran pergelangan tangan, penggunaan otot dan pembebanan pada pergelangan tangan dan lengan, leher, batang tubuh, dan kaki diberikan simbol hijau yang berarti postur tersebut bisa diterima jika tidak berulang dalam periode yang lama. Rekomendasi Perbaikan Desain Produk Kursi Kuliah di Universitas Gunadarma Perubahan yang direkomendasikan pada desain kursi kuliah yang ergonomis di Universitas Gunadarma adalah pada bagian leher, punggung, bahu, pinggang, tangan,

kaki, dan bokong yang dirasakan sakit dan panas. Bagian-bagian tubuh tersebut sesuai dengan keluhan yang dirasakan oleh mahasiswa saat menggunakan kursi kuliah. Rekomendasi yang diberikan adalah dengan pemberian pelapis yang empuk pada bagian sandaran punggung dan alas duduk yang terbuat dari kayu. Menurut Nurmianto (2008), tempat duduk dan sandaran punggung harus dilapisi dengan material yang cukup lunak. Kaki kursi depan bagian kanan yang menjadi penyangga alas tulis ditambahkan panjangnya sebesar 4 cm menjadi 66 cm. Alas tulis yang datar diperbaiki dengan dimiringkan sebesar 1 cm ke bawah pada bagian yang menempel dengan kaki kursi bagian belakang, hal ini bertujuan untuk mengurangi posisi membungkuk yang akan mengakibatkan tertariknya urat saraf belakang dan melengkungnya tulang belakang ke arah belakang (kifosis) saat mahasiswa mahasiswa menulis. Bagian penyangga sandaran punggung diberikan kemiringan sebesar 150 dari daerah vertikal, hal ini bertujuan untuk menopang tulang belakang (lumbar dan thoracic) sehingga memberikan kenyamanan saat duduk pada bagian tubuh tersebut. Menurut Cormick (1987), sandaran kursi seharusnya 100 sampai 300 dari daerah vertikal. Lebar alas duduk tidak dirubah ukurannya karena sudah memenuhi ukuran lebar pinggul pengguna, sehingga pengguna kursi kuliah yang memiliki ukuran pinggul yang lebih besar dapat menggunakannya. Menurut Nurmianto (2008), lebar kursi minimal sama dengan lebar pinggul wanita 5 persentil populasi, yaitu 298 mm berdasarkan hasil interpolasi masyarakat British dan Hong Kong terhadap masyarakat Indonesia. Hasil dari rekomendasi kursi kuliah ini telah memenuhi kriteria kursi yang ergonomis, selain itu rekomendasi kuliah yang dirancang juga telah memperhatikan keluhan-keluhan yang dirasakan oleh mahasiswa. Kursi kuliah yang direkomendasikan juga termasuk ekonomis, karena hanya mengalami perubah perubahan an ukuran pada bagianbagian tertentu yang disesuaikan dengan postur tubuh manusia saat duduk, selain itu pemberian lapisan yang lunak hanya menggunakan material yang murah. Gambar rekomendasi desain kursi kuliah dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Rekomendasi Desain Kursi Kuliah yang Digunakan di Universitas Gunadarma

Gambar 5. Interaksi Manikin dengan Kursi Kuliah Setelah Perbaikan

Gambar 6. Hasil Akhir Analisis RULA pada Manikin Setelah Perbaikan

Gambar 6 menunjukkan hasil akhir analisis RULA setelah dilakukan perbaikan pada kursi kuliah. Hasil tersebut menunjukkan keseluruhan postur tubuh mendapatkan simbol hijau yang berarti resiko pengguna kursi kuliah mengalami keluhan pada bagian tubuh tertentu relatif rendah selama pengguna kursi kul kuliah iah tidak berada terlalu lama atau berulang-ulang pada kondisi tersebut. Bagian alas tulis pada kursi kuliah yang telah diperbaiki membuat pergelangan tangan (wrist) berubah menjadi hijau, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil rekomendasi perbaikan desai desain n kursi kuliah pada penelitian ini layak untuk digunakan, karena sudah dapat diuji keergonomisannya menggunakan analisis postur dan uji RULA pada Catia V5R17. KESIMPULAN Berdasarkan analisis postur manusia pada kursi kuliah, terdapat 13 postur tubuh manikin yang diatur untuk mendapatkan posisi duduk yang sesuai saat mahasiswa menggunakan kursi kuliah. Postur tubuh tersebut adalah arm, clavicular, foot, fore arm, full spine (lumbar + thoracic), head, leg, line of sight, lumbar, thigh, thoracic, toes, dan hand. Postur tubuh tersebut diatur berdasarkan derajat kebebasan, persentase jangkauan, dan jenis gerakan otot.

Berdasarkan analisis RULA (Rapid Upper Limb Assessment) pada sikap duduk di kursi kuliah, diperoleh nilai akhir yaitu 2 dengan action level 1. Skor ini menunjukkan bahwa resiko pengguna kursi kuliah mengalami keluhan pada bagian tubuh tertentu relatif rendah dan dianggap masih dapat diterima, selama pengguna kursi kuliah tidak berada terlalu lama atau berulang-ulang pada kondisi tersebut. Pada bagian pergelangan tangan (wrist) memperoleh simbol kuning yang berarti postur tersebut berada di luar rentang aman. Rekomendasi dari postur ini adalah diperlukan analisis lebih lanjut dan perubahan mungkin. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kursi kuliah yang ada di Universitas Gunadarma saat ini masih harus diperbaiki lagi dengan merekomendasikan desain kursi kuliah berdasarkan hasil dari pengujian RULA. Perubahan yang direkomendasikan pada desain kursi kuliah yang ergonomis di Universitas Gunadarma adalah dengan memberikan bahan pelapis yang empuk pada bagian sandaran punggung dan alas duduk yang terbuat dari kayu. Kaki kursi depan bagian kanan yang menjadi penyangga alas tulis ditambahkan panjangnya sebesar 4 cm menjadi 66 cm. Alas tulis yang datar diperbaiki dengan dimiringkan sebesar 1 cm ke bawah pada bagian yang menempel dengan kaki kursi bagian belakang, hal ini bertujuan untuk mengurangi posisi membungkuk yang akan mengakibatkan tertariknya urat saraf belakang dan melengkungnya tulang belakang ke arah belakang (kifosis) saat mahasiswa menulis. Bagian penyangga sandaran punggung diberikan kemiringan sebesar 150 dari daerah vertikal, hal ini bertujuan untuk menopang tulang belakang sehingga memberikan kenyamanan saat duduk. Hasil rekomendasi desain kursi kuliah pada penelitian ini layak untuk digunakan, karena sudah dapat diuji keergonomisannya menggunakan analisis postur dan uji RULA pada Catia V5R17. SARAN Harus merubah kebiasaan menulis yang agak membungkuk ke depan bagi mahasiswa karena akan menyebabkan resiko cedera pada bagian tulang belakang yang melengkung ke arah belakang atau kifosis. Selain itu, alas tulis juga harus ditinggikan lagi dan diberi kemiringan sesuai dengan yang telah direkomendasikan. Harus lebih banyak dalam pengambilan sampel ukuran tubuh. Pengambilan sampel yang lebih banyak dimaksudkan agar dapat mencakup keseluruhan populasi mahasiswa di Universitas Gunadarma sehingga ukuran tubuh pada manikin lebih akurat. Dibutuhkan pengembangan penelitian dengan menguji material kursi kuliah yang ada saat ini menggunakan Catia V5R17. Sehingga dari pengujian tersebut dapat diketahui material yang sesuai untuk kursi kuliah yang ada di Universitas Gunadarma. DAFTAR PUSTAKA Anonim. (2010). Gangguan/Kelainan Sistem Gerak. [Online]. http://titietika.blogspot.com/2010/11/gangguan-kelainan-sistem-gerak.html. (Diakses tanggal 18 Juli 2011). Anonim. (2001). Human Activity Analysis. [File data]. (Diakses www.catiadesign.org/_doc/catia/v5r14/catpdfhaaug_C2/haaug.pdf. tanggal 18 Juli 2011). Anonim. (2001). Human Posture Analysis. [File data]. (Diakses www.catiadesign.org/_doc/catia/v5r14/catpdfhpaug_C2/hpaug.pdf. tanggal 18 Juli 2011). Anonim. (n.d.). Penyakit Tulang. [Online]. http://www.anneahira.com/pencegahanpenyakit/penyakit-tulang.htm. (Diakses tanggal 18 Juli 2011).

Anonim. (2011). Studi Kasus RULA. [Online]. http://irhabiabdi.blogspot.com/2011/01/contoh-kasus-rula.html. (Diakses tanggal 18 Juli 2011). Chaffin, Don B., Andersson, Gunnar B. J, dan Martin, Bernard J. Occupational Biomechanic. New York: John Wiley & Sons, Inc. 1999. MC. Cormick, E. J. Human Factor in Engineering and Design. 6th Edition. Mc Graw Hill Book Company. Singapore.1987 Kemala, Dian. (n.d.). Master Modul APK 2. [File data]. http://dian.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/2418/MASTER+MODUL+A P K2.doc. (Diakses tanggal 18 Juli 2011). Kemala, Dian. Modul Pelatihan Perancangan Ergonomika Menggunakan Ergoweb 4.0. Depok: Universitas Gunadarma. 2006. Kroemer, K.H.E, H.B. Kroemer, dan K.E. Kroemer-Elbert. Ergonomics How to Design For Easy And Efficiency. New Jersey: Prentice Hall. 2001. Lueder, Rani. (1996). A Proposed RULA for Computer Users. [File data]. http://www.humanics-es.com/rula.pdf. (Diakses tanggal 18 Juli 2011). Lueder, Rani. (1996). A Proposed RULA for Computer Users. [Online]. http://www.humanics-es.com/rula-1.htm. (Diakses tanggal 18 Juli 2011). Nurmianto, Eko. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya Edisi Kedua. Surabaya: Guna Widya. 2008. Panero, Julius, dan Zelnik, Martin. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta: Erlangga. 2003. Pearce, Evelyn. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2002. Pinem, Mhd Daud. Catia. Surabaya: Kawan Pustaka. 2009. Pheasant, Stephen. Ergonomics. Work and Health. Houndmills: MacMillan Press. 1991. Prisilia, Rina. Usulan Perbaikan Kursi Kuliah untuk Mengurangi Rasa Sakit pada Bagian Tubuh Tertentu bagi Mahasiswa Gunadarma Depok. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Industri. Fakultas Teknologi Industri. Universitas Gunadarma. 2005. Santoso, Gempur. Ergonomi Manusia, Peralatan dan Lingkungan. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.2004. Sastrowinoto, Suyatno. Meningkatkan Produktivitas Dengan Ergonomi. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo. September. 1985. Silalahi, Bennet. Ergonomi Sebagai Azas Manajeman Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen LPMI. September. 2006. Wignjosoebroto, Sritomo. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Prima Printing. 2008.