EVALUASI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

Download pasien rawat jalan peserta BPJS di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Data primer diperoleh dari ... Kata kunci: kepuasan pasien, kualitas pe...

0 downloads 397 Views 533KB Size
EVALUASI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA BPJS DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL EVALUATION OF SERVICE QUALITY TOWARDS OUTPATIENT BPJS PARTICIPANTS SATISFACTION IN PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL DISTRICT HOSPITAL Fidela Firwan Firdaus, Arlina Dewi 1 Program studi Manajemen Rumah Sakit, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183 Email: [email protected] ABSTRAK Latar Belakang: Masalah yang sering dihadapi secara umum oleh rumah sakit adalah rumah sakit belum mampu memberikan sesuatu hal yang benar-benar diharapkan pengguna jasa. Beberapa pasien banyak yang masih bingung mengenai sistem rujukan yang ditetapkan dalam BPJS Kesehatan. Begitu juga dengan pasien yang mengeluh biaya kesehatan yang dulu seluruhnya terinci saat masih berupa PT Jamsostek, sekarang banyak yang tidak terinci saat sudah berubah menjadi BPJS. Metode: Penelitian kualitatif untuk menganalisis kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat jalan peserta BPJS di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam terhadap pasien rawat jalan peserta BPJS, dokter pelayanan rawat jalan, dan petugas BPJS di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Hasil dan pembahasan: Hal yang mempengaruhi kepuasan pasien antara lain: pendaftaran lancar, waktu tunggu, pelayanan cepat, ramah, sopan, keterampilan dan perawatan medis bagus, profesional, ruangan bersih dan fasilitas lengkap. Sebaliknya, hal-hal yang menjadi hambatan kepuasan pasien antara lain: karyawan pendaftaran datang terlambat, lambat, dan mengobrol sendiri, waktu tunggu lama, nada suara petugas medis tinggi, keramahan kurang, ruangan kurang luas, tidak memakai sekat, ruang tunggu kurang, jarak poli satu ke poli lain terlalu dekat, dan tidak ada pengeras suara. Faktor lain yang mempengaruhi yaitu BPJS. Kesimpulan dan saran: Kepuasan pasien sesuai dengan teori SERVQUAL (Parasuraman dan Zeithml, 1990). Hambatannya yaitu ruangan dan fasilitas, waktu tunggu lama, jumlah SDM, SIM RS versi lama, dan tata cara sistem rujukan. Solusinya yaitu ruangan yang lebih luas, ruang tunggu yang lebih nyaman, sekat dari dinding, memberikan pengeras suara, menambah jumlah SDM, dan memperbarui SIM RS. Sarannya yaitu melakukan survey hal-hal yang sudah membuat pasien puas dan yang masih kurang, melakukan perbaikan dan melengkapi ruangan dan fasilitas di rumah sakit, menambah sumber daya manusia, mempertimbangkan bridging system, dan melakukan evaluasi terhadap program yang sudah berjalan. Kata kunci: kepuasan pasien, kualitas pelayanan, BPJS

1

ABSTRACT Background: Problem that generally often encountered by the hospital is the hospital has not been able to give something that service users really expected. Some patients are still confused about the referral system that set out in Health BPJS. Also with patient who complain of health costs that once fully detailed while still PT Jamsostek, now many are not detailed when it turned into BPJS. Method: Qualitative research to analyze the service quality on outpatient BPJS participants satisfaction in Panembahan Senopati Bantul District Hospital. Primary data was obtained from in-depth interview with outpatient BPJS participants, physician outpatient service, and BPJS officers in Panembahan Senopati Bantul District Hospital. Result and discussion: Things that affect patient satisfaction, include: well registration, waiting time, fast service, friendly, polite, skills and good medical treatment, professional, clean rooms, and full facilities. On the contrary, things that become barriers in patient satisfaction: registration employee come late, slow, and chatting alone, long waiting time, high tone medical officers, less friendly, less extensive rooms, did not use bulkhead, lack waiting room, distance from one poly clinic to another are too close, and no loudspeaker. Other factor that also affect is BPJS. Conclusions: Patient satisfaction is according to the SERVQUAL theory (Parasuraman dan Zeithml, 1990). Barriers are room and facilities, long watiting times, number of human resources, SIM RS (hospital management information system) is still old version, and referral system procedure. Solutions are more space, more comfortable waiting room, insulation from wall, giving loudspeakers, increase number of human resources, updating SIM RS (hospital management information system). The suggestions are conducting a survey things that have made patient satisfied and things that are still lacking, perform repair and complete the rooms and facilities at the hospital, adding human resources, considering bridging system, and evaluate the program that is already running. Keyword: patient satisfaction, service quality, BPJS

2

PENDAHULUAN

memberikan

Pelayanan kesehatan adalah segala upaya

yang

diselenggarakan

pelayanan

prima

pada

customer, meningkatkan profesionalisme

secara

sumber daya manusia, melaksanakan

sendiri atau secara bersama-sama dalam

peningkatan

suatu organisasi untuk memelihara dan

meningkatkan jalinan kerjasama dengan

meningkatkan kesehatan, mencegah dan

institusi terkait, melengkapi sarana dan

menyembuhkan

prasarana

memulihkan

penyakit kesehatan

serta

perorangan,

yang

bertahap,

dan

penelitian.2

dihadapi

Kepuasan pasien sebagai pengguna

secara umum oleh rumah sakit adalah

jasa merupakan salah satu indikator

rumah sakit belum mampu memberikan

dalam menilai mutu pelayanan di rumah

sesuatu hal yang benar-benar diharapkan

sakit.

pengguna jasa. Faktor utama tersebut

menunjukkan keberhasilan rumah sakit

karena

dalam memberikan pelayanan kesehatan

pelayanan

sering

secara

berkelanjutan,

menyediakan pelayanan pendidikan dan

keluarga, kelompok ataupun masyarakat.1 Masalah

mutu

yang

diberikan

Kepuasan

tinggi

yang

menghasilkan pelayanan yang diharapkan

kesehatan yang bermutu mempengaruhi

pasien.

pasien dalam hal menerima perawatan.

organisasi

yang

sakit

merupakan

menjual

jasa,

maka

Pemberian

akan

berkualitas rendah sehingga belum dapat Rumah

bermutu.

yang

pelayanan

Pasien akan cenderung mematuhi nasihat,

pelayanan yang berkualitas merupakan

setia

suatu tuntutan yang harus dipenuhi. Bila

perawatan yang telah disepakati.

pasien tidak menemukan kepuasan dari

dan Badan

taat

terhadap

Penyelenggara

rencana Jaminan

kualitas pelayanan yang diberikan maka

Sosial (BPJS) adalah badan hukum publik

pasien cenderung mengambil keputusan

yang dibentuk untuk menyelenggarakan

tidak melakukan kunjungan ulang pada

program jaminan sosial. BPJS terdiri dari

rumah sakit tersebut.

BPJS

RSUD

Panembahan

Senopati

Kesehatan

dan

BPJS

Ketenagakerjaan.

Bantul adalah rumah sakit tipe B yang

Sejak mulai diberlakukannya BPJS

merupakan salah satu rumah sakit milik

Kesehatan, anak terlantar, gelandangan

pemerintah dan rumah sakit rujukan

dan penghuni rumah tahanan (Rutan)

masyarakat kabupaten Bantul. Dalam

Pajangan, Bantul terancam tak dapat

misinya, RSUD Panembahan Senopati

berobat ke RSUD Panembahan Senopati.

Bantul

Sebab pasien kategori khusus itu belum

mempunyai

misi

yaitu 3

menjadi

peserta

Nasional

(JKN)

Jaminan

mendapatkan pelayanan rawat jalan di

diselenggarakan

RSUD

Jaminan

Sosial

petugas BPJS yang berwenang, dan dokter

(BPJS). Hal ini disebabkan oleh penerapan

pemberi pelayanan/ manajer pelayanan

BPJS yang mengaburkan alur layanan yang

rawat jalan. Sampel yang diambil dalam

selama ini berjalan. Akibatnya otoritas

penelitian ini adalah pasien peserta BPJS

RSUD Panembahan Senopati yang selama

yang mendapatkan pelayanan rawat jalan,

ini melayani pasien rekomendasi Dinas

petugas BPJS yang berwenang, dan dokter

Sosial tersebut kebingungan, perihal siapa

pelayanan

yang akan membayar biaya pengobatan

Panembahan

pasien khusus tersebut.3

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

Badan

yang

Kesehatan

Penyelenggara

Beberapa

pasien

rawat

Senopati

jalan

Senopati

di Bantul

Bantul,

RSUD yang

yang

Kriteria inklusi pasien yaitu: pasien

masih bingung mengenai sistem rujukan

dewasa (usia > 12 tahun), pasien dalam

yang ditetapkan dalam BPJS Kesehatan.

keadaan

Begitu juga dengan pasien yang mengeluh

berkomunikasi, pasien bersedia menjadi

biaya kesehatan yang dulu seluruhnya

responden,

terinci saat masih berupa PT Jamsostek,

mendapatkan pelayanan, pasien sudah

sekarang banyak yang tidak terinci saat

berobat

sudah berubah menjadi BPJS.4

sebelumnya sudah pernah berobat saat

BAHAN DAN CARA PENELITIAN

masih

Penelitian

sadar

dan

pasien

bisa sudah

minimal

2

menggunakan

kali, jaminan

diajak selesai pasien lama.

merupakan

Kriteria eksklusi pasien yaitu: pasien

penelitian kualitatif. Pengumpulan data

menderita penyakit jiwa. Kriteria inklusi

dilakukan dengan wawancara mendalam

dokter yaitu: dokter pelayanan rawat

(indepth interview). Subjek penelitian ini

jalan, baik dokter umum, dokter spesialis,

adalah

maupun

pasien

ini

banyak

Panembahan

peserta

BPJS

yang

dokter

gigi,

yang

sebelumnya sudah mempunyai jaminan

merupakan

kesehatan, petugas BPJS yang berwenang,

bersedia

dan dokter pemberi pelayanan/ manajer

sudah pernah memberikan pelayanan saat

pelayanan. Penelitian ini dilakukan di

sebelum ada BPJS dan sesudah ada BPJS.

RSUD

Bantul.

Kriteria

inklusi

petugas

BPJS

yaitu:

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan

petugas

BPJS

bertugas

di

bagian

Maret 2015. Populasi dalam penelitian ini

pelayanan dan verifikasi dan petugas BPJS

adalah

bersedia menjadi responden. Penelitian

Panembahan

pasien

Senopati

peserta

BPJS

yang 4

karyawan

dokter

menjadi

tetap,

dokter

responden,

dokter

ini

menggunakan

accidental

data sekunder. Setelah itu dilakukan

pengambilan

editing, dikelompokkan sesuai dengan

sampel dengan mengambil sampel secara

masalah penelitian dan dilakukan analisis

bebas, dimana peneliti dapat mengambil

data deskriptif kualitatif dalam bentuk

orang

narasi.

sampling,

yaitu

yang

metode teknik

ditemui

sebagai

sampel

penelitian, dengan catatan orang tersebut

HASIL DAN PEMBAHASAN

memenuhi kriteria sampel penelitian.

Wawancara mendalam dilakukan

Pada penelitian ini, peneliti mengambil 5

dengan responden 5 pasien peserta BPJS,

sampel pasien BPJS, 5 sampel dokter

5 dokter rawat jalan atau poliklinik, dan 2

pelayanan rawat jalan, dan 2 petugas BPJS.

petugas

BPJS.

Wawancara

mendalam

Peralatan yang digunakan dalam

dilakukan masing-masing satu kali pada

penelitian ini adalah sebagai berikut (1)

setiap responden. Pada penelitian ini,

recorder yang digunakan untuk merekam

diambil sampel 5 responden pasien dan 5

hasil wawancara secara mendalam dari

responden dokter, karena dari masing-

responden, (2) daftar pertanyaan atau

masing lima responden tersebut sudah

panduan wawancara.

memberikan

Analisis data dilakukan pada saat

jawaban

yang

hampir

seragam, sehingga responden dibatasi

pengumpulan data berlangsung setelah

sampai

selesai pengumpulan data dalam periode

Responden petugas BPJS didapatkan 2

tertentu. Pada saat wawancara, peneliti

responden, karena dari kedua responden

sudah

tersebut sudah cukup mewakili untuk

jawaban

melakukan

analisis

terhadap

yang

diwawancara.

Data

5

dari

pasien

dan

dokter.

bagian pelayanan dan verifikasi BPJS.

diperoleh terdiri dari data primer dan 1. Identitas responden Tabel 1. Identitas responden pasien Karakteristi k

Responden 1

Responde n 2

Responde n 3

Responde n 4

Responden 5

Jenis kelamin Usia Pendidikan

Laki-laki

Perempuan

Laki-laki

Laki-laki

Perempuan

38 tahun Lulus SD

45 tahun D3

32 tahun S1

Pekerjaan

Swasta

Keuangan

Kartu yang digunakan

BPJS (Jamkesmas)

BPJS (Askes)

20 tahun Lulus SMK Belum bekerja BPJS (Askes)

29 tahun Lulus SMA Ibu rumah tangga BPJS (Jamkesmas

5

Guru BPJS Mandiri

) Riwayat kunjungan

Sering

Rutin

> 2 kali

> 2 kali

> 2 kali

Tabel 2. Identitas responden dokter Karakteristik

Responden Responden Responden Responden Responden 1

2

3

4

5

Laki-laki

Perempuan

Laki-laki

Perempuan

Perempuan

Usia

54 tahun

47 tahun

56 tahun

44 tahun

29 tahun

Pendidikan

Spesialis

Spesialis,

Dokter

S2

umum, S2

Jenis Kelamin

Masa kerja

Spesialis,

Dokter gigi

S2

1989 -

2006 -

2010 -

2008 -

2010 -

sekarang

sekarang

sekarang

sekarang

sekarang

Tabel 3. Identitas responden petugas BPJS Karakteristik Jenis kelamin Usia Bagian Lama bekerja

Responden verifikator Perempuan 25 tahun Verifikasi 3 tahun

Responden front line Perempuan 24 tahun Front line 1 tahun

2. Hasil wawancara responden pasien a) Prosedur pelayanan bagian pendaftaran Tabel 4. Prosedur pelayanan bagian pendaftaran menurut pasien Responden (R) R1

Kepuasan Bagus

Kelebihan Lancar, lama tunggu ± 30 menit Pelayanan cepat, ramah

R2

Bagus, puas

R3

Cukup bagus

-

R4

Cukup baik, bagus

cepat

6

Hambatan Tidak ada Karyawan kesiangan, lelet, mengobrol, waktu tunggu lama Antrian panjang, waktu tunggu lama Loket masih kurang, waktu

R5

-

Kesimpulan

Bagus Puas Cukup

Cepat, tidak menunggu lama Lancar Lama tunggu ± 30 menit Pelayanan cepat Ramah

tunggu lama Karyawan kesiangan, lelet, mengobrol Waktu tunggu lama Loket masih kurang

b) Hasil perawatan petugas medis Tabel 5. Perawatan atau pelayanan menurut pasien Responden (R)

Kepuasan

R1

Memuaskan

R2

Bagus

R3

Cukup bagus, memuaskan

Kelebihan Ramah, sopan, pelayanan, keterampilan, dan perawatan bagus, profesional Dokter bagus, perawat enak Dokter dan karyawan bagus, ramah Perawatan cukup baik

R4

Cukup baik

R5

Bagus

Kesimpulan

Memuaskan Bagus Cukup

Selalu cepat, dokter ramah Ramah,sopan Pelayanan, keterampilan, dan perawatan bagus Profesional Cukup cepat

Hambatan

-

Nada suara terlalu tinggi, keramahan kurang -

Nada suara terlalu tinggi Keramahan kurang

c) Hal yang membuat puas dari segi pemberi pelayanan, ruangan, dan fasilitas Tabel 6. Kepuasan ruangan dan fasilitas menurut pasien Responden (R) R1 R2

Kepuasan Cukup Bagus

Kelebihan Ruangan bersih Fasilitas bagus 7

Hambatan Ruangan kurang

luas Ruangan belum disekat, hanya pakai gorden Ruang tunggu kurang, terlalu dekat dari poli satu ke yang lain, perlu diberi pengeras suara, diberi sekat

R3

Lengkap

Fasilitas lengkap

R4

Kurang

-

R5

Sudah bagus, cukup

-

-

Ruangan bersih Fasilitas bagus, lengkap

Ruangan kurang luas, belum disekat Ruang tunggu kurang Poli satu ke yang lain terlalu dekat Perlu pengeras suara

Kesimpulan

Cukup Bagus Lengkap Kurang

d) Perbedaan sebelum dan sesudah BPJS Tabel 7. Perbedaan sebelum dan sesudah BPJS menurut pasien Responden (R)

Kepuasan

R1

Lumayan

R2

Lebih bagus

R3 R4 R5

Kesimpulan

Kelebihan Sudah mencukupi dibanding dulu Tidak mengeluarkan biaya, teliti, rapi

Tidak terlalu signifikan Lumayan Lebih bagus Tidak terlalu signifikan

8

Hambatan Pelayanan agak lama

-

Prosedur rujukan tidak bisa langsung

-

-

Sudah cukup dibanding dulu Tidak mengeluarkan biaya Teliti rapi

Pelayanan agak lama Prosedur rujukan tidak bisa langsung

e) Saran untuk perbaikan pelayanan Tabel 8. Saran responden pasien Responden (R) R1 R2 R3 R4 R5 Kesimpulan

Saran Perbaikan bagian pendaftaran, agar tidak menumpuk. Waktu tunggu atau antrian jangan terlalu lama. Pendaftaran dipercepat, agar tidak menunggu lama. Menambah loket pendaftaran BPJS. Dokter memberikan penjelasan lebih detail. Perbaikan bagian pendaftaran Waktu tunggu dipercepat Menambah loket BPJS Dokter memberikan penjelasan lebih detail

3. Hasil wawancara responden dokter a) Prosedur perawatan pasien Tabel 9. Prosedur perawatan pasien menurut dokter Responden (R) R1 R2 R3 R4 R5 Kesimpulan

Prosedur perawatan pasien Prosedur sama, tidak ada perbedaan antara umum atau BPJS. Pelayanan pasien BPJS dan non BPJS sama. Pelayanan seoptimal mungkin. Sudah menggunakan standar profesional prosedur. Sesuai dengan SOP. Sesuai SOP, tidak memandang pasien jaminan atau tidak. Prosedur sama, baik pasien BPJS maupun bukan. Sesuai dengan SOP. Menggunakan standar profesional prosedur.

b) Hambatan atau kesulitan saat perawatan Tabel 10. Hambatan atau kesulitan saat perawatan menurut dokter Responden (R) R1 R2 R3 R4 R5 Kesimpulan

Hambatan atau kesulitan saat perawatan Salah satu komponen uji diagnostik belum ada. Hambatan alat baik secara kualitas dan kuantitas. Secara teknis tidak ada Banyak berkas yang harus ditulis, sehingga menyebabkan antrian pasien lama. Hambatan alat dan uji diagnostik. Berkas yang harus ditulis banyak.

9

c) Pemberian informasi kepada pasien Tabel 11. Pemberian informasi kepada pasien Responden (R) R1 R2 R3 R4 R5 Kesimpulan

Pemberian informasi kepada pasien Sudah, sesuai prosedur. Sudah. Sudah, sesuai standar operasional prosedur, beserta upaya promotif. Sudah. Sudah, beserta program edukasi. Sudah sesuai prosedur beserta upaya promotif dan program edukasi.

d) Kondisi ruang perawatan dan fasilitas Tabel 12. Kondisi ruang perawatan dan fasilitas menurut dokter Responden (R) R1

Kelebihan Ruangan memadai, sejuk, alat disteril dengan prosedur baku standar, fasilitas memadai

R2

-

R3

-

R4

Ruangan cukup layak Ruangan sudah mencukupi, fasilitas memadai

R5

Kesimpulan

Ruangan memadai. Fasilitas memadai. Alat disteril dengan prosedur baku standar.

Kekurangan Pemakaian alat belum satu orang satu alat Ruangan dan sarana prasarana masih ada yang kurang Luas ruangan belum memenuhi syarat, fasilitas masih perlu ditingkatkan Fasilitas masih kurang Space antar bed masih terlalu dekat, kurang satu alat Ruangan dan fasilitas masih ada yang kurang, perlu ditingkatkan. Pemakaian alat belum satu orang satu alat.

e) Aspek yang membuat pasien puas terhadap pelayanan yang diberikan Tabel 13. Aspek yang membuat pasien puas menurut dokter Responden (R) R1 R2

Aspek yang membuat pasien puas terhadap pelayanan yang diberikan Pasien merasa sembuh seperti sedia kala. Ruangan homey, berusaha tidak menggambarkan seperti rumah sakit, SDM ramah. 10

R3 R4 R5

Kesimpulan

f)

Waktu tunggu mulai dari pendaftaran sampai proses pelayanan. Menyediakan waktu lebih banyak kepada pasien. Response time dari mendaftar, waktu tunggu, komunikasi, fasilitas. Pasien merasa sembuh. Ruangan homey, tidak menggambarkan seperti rumah sakit. Waktu tunggu dari mendaftar sampai proses pelayanan. Response time. Komunikasi. Fasilitas.

Perbedaan sebelum dan sesudah BPJS Tabel 14. Perbedaan sebelum dan sesudah BPJS menurut dokter Responden (R) R1 R2

R3 R4 R5 Kesimpulan

Kelebihan Dari segi profesional sama saja dulu dan sekarang, sekarang pasien lebih nyaman untuk berobat Dari sisi teknis tidak ada perbedaan, melayani sesuai diagnosis Secara fasilitas sama Secara pelayanan sama Dari segi profesional, teknis, fasilitas, pelayanan sama saja. Pasien lebih nyaman untuk berobat.

Kekurangan -

Pemahaman masyarakat masih kurang tentang BPJS. Pemahaman masyarakat masih kurang tentang BPJS.

g) Hal yang perlu diperbaiki dan saran Tabel 15. Saran responden dokter Responden (R) R1 R2 R3

Saran Menambah petugas pendaftaran dan BPJS. Sistem rujukan berjenjang sebaiknya online. Bagi pasien yang baru mendaftar BPJS langsung bisa dijamin. BPJS menyediakan poliklinik karyawan dan jasa medis dokter diupdate. Dari pendaftaran sampai poli harus dibuat seefektif dan seefisien mungkin. Rekam medis 11

R4 R5

Kesimpulan

paperless. Melakukan management review agar bisa terjadi continuing improvement. Memendekkan waktu pendaftaran dan pendaftaran tidak berulang-ulang. Pembatasan jumlah pasien, pasien poli pagi yang terlalu banyak dialihkan ke poli sore untuk mengatasi waktu tunggu lama. Menambah petugas pendaftaran dan BPJS. Sistem rujukan berjenjang online. Pasien yang baru mendaftar BPJS langsung dijamin. Pendaftaran tidak berulang-ulang. Pembatasan jumlah pasien poli pagi yang berlebih, dialihkan ke poli sore.

4. Hasil wawancara responden petugas BPJS a) Prosedur pelayanan bagian pendaftaran Tabel 16. Prosedur pelayanan bagian pendaftaran menurut petugas BPJS Responden (R)

R verifikator

Kelebihan Cukup bagus, dua step alur pelayanan bisa memperkuat proses penyaringan pasien

Kekurangan

Hambatan

Alur masih terpecah, belum ada sistem bridging

-

R front line

Sudah dijalankan dengan baik

-

Banyaknya pasien, antrian jadi banyak

Kesimpulan

Sudah dijalankan dengan baik. Dua step alur pelayanan bisa memperkuat proses penyaringan pasien.

Belum ada sistem bridging.

Pasien banyak, antrian banyak.

b) Hasil pelayanan petugas medis Tabel 17. Hasil pelayanan petugas medis menurut petugas BPJS Responden (R) R verifikator R front line

Hasil pelayanan petugas medis Dokter telah memberikan informasi atau edukasi yang cukup mengenai proses rujukan ke pasien. Cukup baik, jika dilihat dari sedikitnya sms 12

Kesimpulan

yang masuk ke sms center. Dokter telah memberikan informasi atau edukasi yang cukup mengenai proses rujukan ke pasien. Cukup baik, jika dilihat dari sedikitnya sms yang masuk ke sms center.

c) Hal-hal dalam pelayanan yang membuat puas Tabel 18. Hal-hal dalam pelayanan yang membuat puas menurut petugas BPJS Responden (R) R verifikator

Kelebihan Manajemen cukup kooperatif, rumah sakit bisa bekerja sama dengan baik dengan BPJS

R front line

Ruangan sudah cukup

Kesimpulan

Manajemen kooperatif. Ruangan cukup.

Kekurangan Fasilitas masih kurang, terutama komputer dan printer yang masih versi lama, SDM masih kurang Fasilitas kurang. SDM kurang.

d) Hasil perawatan dibanding dengan iuran BPJS Tabel 19. Hasil perawatan dibanding dengan iuran BPJS menurut petugas BPJS Responden (R) R verifikator R front line Kesimpulan

Hasil perawatan dibanding dengan iuran BPJS Kasus dengan pelayanan yang diberikan sudah sesuai Kasus dengan pelayanan yang diberikan sudah sesuai

e) Perbedaan sebelum dan sesudah BPJS Tabel 20. Perbedaan sebelum dan sesudah BPJS menurut petugas BPJS Responden (R) R verifikator R front line Kesimpulan

Perbedaan sebelum dan sesudah BPJS Sistem pembayaran per paket, bukan per kasus seperti dulu, tidak memerlukan legalisasi seperti dulu selama tindakan dokter sesuai indikasi medis. Sistem pembayaran per paket, bukan per kasus. 13

Tidak memerlukan legalisasi selama tindakan dokter sesuai indikasi medis. f)

Hal yang perlu diperbaiki dan saran Tabel 21. Saran menurut petugas BPJS Responden (R)

Saran Semua pihak baik BPJS, petugas medis, dan pasien berperan aktif dalam pelaksanaan pelayanan, segera diadakan bridging system, turut serta meningkatkan pemberian informasi kepada pasien. Mengganti fasilitas yang ada. Semua pihak berperan aktif dalam pelayanan. Mengadakan bridging system. Meningkatkan pemberian informasi kepada pasien. Mengganti fasilitas. lain terlalu dekat, dan belum ada pengeras

R verifikator R front line Kesimpulan

Dari hasil penelitian didapatkan

suara.

bahwa kepuasan pasien peserta BPJS

Aspek

kepuasan

pasien

yang

mencakup dari banyak hal, dimulai dari

disebutkan di atas hampir memiliki

pendaftaran

kesamaan

sampai

mendapatkan

seperti

teori

kepuasan

pelayanan petugas medis di rawat jalan.

SERVQUAL5, dimana kepuasan pasien

Banyak hal yang mempengaruhi kepuasan

meliputi:

pasien, antara lain: pendaftaran lancar,

assurance atau jaminan, tangibles atau

waktu tunggu, pelayanan cepat, ramah,

wujud nyata, empathy atau perhatian, dan

sopan,

responsiveness atau kepedulian.

ketrampilan

dan

perawatan

petugas medis bagus, profesional, ruangan sudah

penelitian.

dirangkum Sebaliknya

dalam

kehandalan,

merasa puas dengan pelayanan yang

hasil yang

diberikan terutama petugas medis dalam

pasien,

hal kehandalan atau reliability. Hal ini bisa

antara lain: karyawan pendaftaran datang

dilihat dari hasil penelitian tabel 6,

terlambat, lambat, mengobrol sendiri,

dimana pasien merasa bahwa dokter

waktu tunggu lama, nada suara petugas

sudah

medis tinggi, keramahan kurang, ruangan

bagus, ramah, profesional, dan cepat.

kurang luas, belum ada sekat, ruang

Namun, pasien masih merasa bahwa

tunggu kurang, jarak dari poli satu ke yang

petugas pendaftaran rumah sakit masih

mempengaruhi

hal-hal

atau

Pada penelitian ini, pasien sudah

bersih, fasilitas lengkap. Hal ini seperti yang

reliability

ketidakpuasan

memberikan

perawatan

yang

sedikit lambat dalam hal ketepatan waktu, 14

sehingga menyebabkan waktu tunggu

hal meningkatkan kepuasan pasien dalam

yang lama bagi pasien itu sendiri. Dan

hal tangibles mungkin rumah sakit perlu

pasien juga masih ada yang merasa bahwa

memperbaiki ruangan dan fasilitasnya,

nada suara petugas medis masih terlalu

seperti memberikan ruangan yang lebih

tinggi, sehingga menyebabkan keramahan

luas terutama pada poli yang memang

berkurang. Hal ini yang menjadi sedikit

jumlah

hambatan atau pun kekurangan pelayanan

Kemudian,

yang dirasakan oleh pasien.

tunggu yang lebih nyaman bagi pasien,

Dalam hal jaminan atau assurance, pada

penelitian

ini,

pasien

pasiennya juga

sangat

banyak.

memberikan

ruang

membuat sekat dari dinding sehingga

belum

pasien

juga

merasa

nyaman

saat

menunjukkan rasa aman, bebas resiko

diperiksa. Dan memberikan pengeras

atau pun bahaya. Belum disebutkan

suara pada setiap poli sehingga pasien

apakah pasien sudah merasa aman atau

bisa lebih mendengar panggilan.

belum dengan pelayanan yang sudah

Kemudian, disebutkan bahwa salah

diberikan oleh dokter. Hanya saja pasien

satu

sudah mengakui kompetensi yang dimiliki

empathy

dokter secara pengetahuan, sikap, dan

penelitian ini belum terlihat jelas aspek

perilaku.

tersebut.

Kemudian, hal lain yang membuat

aspek

sepakat

kepuasan

atau

perhatian,

Sebagian bahwa

pasien

besar

baik

di

adalah dalam

responden

petugas

medis

pasien puas pada penelitian ini yaitu

maupun administrasi di rumah sakit

ruangan yang bersih dan fasilitas yang

sudah ramah dan sopan. Namun, ada juga

dirasa sudah lengkap. Meskipun, dalam

yang berpendapat bahwa dokter masih

beberapa hal masih ada yang membuat

kurang

pasien kurang puas, seperti ruangan yang

penjelasan dan masih bernada suara

kurang luas, ruang tunggu juga kurang,

tinggi. Namun, untuk komunikasi secara

sekat-sekat yang hanya terbuat dari

keseluruhan dan perhatian yang diberikan

gorden sehingga pasien kurang merasa

oleh dokter memang belum sepenuhnya

nyaman saat diperiksa, dan belum adanya

disebutkan oleh para responden pasien.

pengeras suara, sehingga terkadang saat

Dalam hal responsiveness atau kepedulian

mendapat panggilan masuk poli, pasien

yang dilihat dari sisi pasien pun belum

tidak terlalu dengar. Kepuasan dengan

terlihat jelas dalam penelitian ini.

detail

dalam

memberikan

ruangan dan fasilitas ini termasuk dalam

Dalam penelitian ini, peneliti juga

aspek wujud nyata atau tangibles. Dalam

mencari tahu tentang perbedaan yang 15

dirasakan

pasien,

dari

dan

Jadi, kepuasan pasien dalam hal ini

sesudah adanya program BPJS. Ditemukan

sesuai dengan teori SERVQUAL5, yang

bahwa pasien ternyata merasa dengan

terdiri dari 5 aspek seperti disebutkan di

adanya BPJS menjadi lebih tercukupi

atas. Namun masih ada faktor lain juga

untuk

tidak

yang mempengaruhi, dalam penelitian ini

mengeluarkan biaya lagi. Pasien juga

yaitu BPJS. Karena pasien yang diteliti

merasa prosesnya lebih rapi dan teliti.

adalah peserta BPJS, pelayanan yang

Namun, hal yang masih mengganjal disini

didapatkan bukan hanya dari sisi medis

adalah pelayanannya yang masih lama.

saja,

Hal ini kaitannya dengan waktu tunggu

sebelum mendapatkan pelayanan medis

atau antrian yang masih panjang. Selain

pasien juga mendapatkan pelayanan dari

itu, prosedur rujukan yang tidak bisa

BPJS terlebih dahulu. Tentu saja hal ini

langsung

akan mempengaruhi kepuasan dari pasien

berobat,

sebelum

karena

juga

dirasakan

masih

menyulitkan bagi pasien. Perbedaan

tapi

juga

administrasi

dimana

itu sendiri terhadap rumah sakit, karena

pandangan

antara

kaitannya dengan waktu tunggu saat

pasien BPJS Jamkesmas, BPJS Askes, dan

mendapatkan pelayanan BPJS sebelum

BPJS Mandiri tersebut, terutama dalam hal

mendapatkan pelayanan medis. Dan juga

hambatan, paling dirasakan oleh pasien

kaitannya

BPJS Askes. Dimana hal yang masih

berjenjang yang dirasakan setelah adanya

mengganjal seperti pelayanan yang masih

BPJS, dimana ini juga mempengaruhi

lama dan prosedur rujukan yang tidak

kepuasan pasien terhadap BPJS sendiri.

bisa langsung, keduanya diungkapkan

dengan

proses

rujukan

Selain itu masih ada teori kepuasan

oleh pasien BPJS Askes. Hal ini karena

lain

sebelum adanya BPJS, pasien Askes dapat

Steiber6

langsung meminta rujukan ke rumah sakit

keterjangkauan,

yang

ketersediaan sumber daya, kontinuitas

mereka

inginkan

tanpa

harus

yaitu

menurut meliputi:

Krowinsky assesibility

availability

dan atau atau

melewati Faskes tingkat I lebih dulu.

pelayanan,

efektivitas,

keuangan,

Sementara

rujukan

humanitas,

ketersediaan

informasi,

dilakukan secara berjenjang dari Faskes

pemberian

informasi,

tingkat I, Faskes tingkat II, dan seterusnya,

lingkungan,

sehingga proses rujukan jadi terasa lebih

Beberapa aspek dari kepuasan tersebut

lama bagi pasien.

sudah disebutkan di atas seperti aspek

setelah

BPJS,

pemberian 16

dan

kenyamanan

kompetensi

informasi,

petugas.

kenyamanan

lingkungan,

dan

kompetensi

petugas.

pelayanan terbaik yang bisa mereka

Namun, untuk aspek lainnya masih kurang

berikan. Meskipun dalam beberapa hal

digali dalam penelitian ini.

masih

Teori kepuasan lain yaitu menurut Gunarsa

dan

beberapa

kekurangan

contohnya dalam hal alat atau sarana

meliputi

prasarana, kemudian sistem yang ada, dan

meliputi

SDM yang masih kurang secara kuantitas.

karakteristik pasien: umur, pendidikan,

Namun, banyak hal juga yang dirasakan

pekerjaan,

dan

sudah cukup baik oleh petugas medis

diagnosis penyakit. Dalam penelitian ini,

dalam hal memberikan pelayanan yang

karakteristik pasien bervariasi mulai dari

optimal, seperti prosedur pelayanan yang

jenis

pendidikan,

sama sesuai standar prosedur operasional

pekerjaan, kartu BPJS yang digunakan,

baik pasien BPJS atau bukan, informasi,

dan

upaya promotif, dan edukasi kepada

karakteristik

Singgih7

ada

pasien etnis,

sosio-ekonomi,

kelamin, riwayat

persepsi

yaitu

umur, kunjungan.

pasien

Perbedaan

dalam

menentukan

pasien,

komunikasi

yang

baik

dan

kualitas pelayanan rumah sakit pada

menyediakan waktu bagi pasien. Dari segi

penelitian

bisa dipengaruhi oleh

ruangan dan fasilitas pun dirasa sudah

perbedaan karakteristik pasien tersebut,

memadai, meskipun masih ada beberapa

seperti

yang kurang, namun masih belum terlalu

ini

perbedaan

pendidikan,

latar

belakang,

pengetahuan,

pekerjaan,

menghambat

untuk

memberikan

pengalaman, lingkungan, dan kepentingan

pelayanan yang optimal. Kekurangan yang

pasien. Karakteristik yang berbeda-beda

dirasakan oleh petugas medis terutama

tersebut

bisa

dalam hal alat penunjang diagnostik, alat

mempengaruhi tingkat kepuasan pasien

pemeriksaan yang beberapa masih ada

itu sendiri.

yang belum lengkap, dan alat yang sudah

pada

akhirnya

Dari segi kualitas pelayanan, tentu

ada namun kualitasnya kurang baik

rumah

berusaha

sehingga terkadang agak menghambat

memberikan yang terbaik, baik dalam hal

kinerja petugas medis. Mungkin sebaiknya

pelayanan

pelayanan

dari rumah sakit sendiri berusaha untuk

administrasi. Hal ini bisa dilihat dari hasil

melengkapi alat yang belum ada dan

penelitian,

dimana

meningkatkan kualitas alat yang sudah

pelayanan

medis

saja

sakit medis

sudah dan sebagai yaitu

pemberi

dokter,

dan

ada.

pemberi pelayanan administrasi yaitu petugas

BPJS

sudah

Dari sisi petugas BPJS pun sudah

memberikan

merasa 17

memberikan

pelayanan

yang

semaksimal mungkin. Sudah ada beberapa

SIMPULAN

hal yang dirasakan membantu, seperti step alur pelayanan

Kepuasan

pasien

rawat

jalan

yang meskipun

peserta BPJS terhadap kualitas pelayanan

terpecah, namun masih ada keuntungan

RSUD Panembahan Senopati Bantul secara

tersendiri juga, dokter pun juga selalu

umum sesuai dengan teori SERVQUAL5,

membantu memberi informasi lengkap

yang

kepada pasien sehingga bagian BPJS bisa

reliability atau kehandalan, assurance atau

lebih

jaminan, tangibles atau wujud nyata,

mudah

menjalankan

tugasnya,

terdiri

dari

aspek

manajemen rumah sakit juga kooperatif,

empathy

dan ruangan yang diberikan juga sudah

responsiveness atau kepedulian.

mencukupi.

Meskipun,

kekurangan

seperti

masih

atau

5

perhatian,

meliputi

dan

ada

Hambatan pada pelayanan di RSUD

adanya

Panembahan Senopati Bantul terutama

bridging system, sehingga petugas masih

pada pasien rawat jalan peserta BPJS yaitu

harus dua kali kerja karena data pasien

ruangan dan fasilitas, waktu tunggu yang

dari pendaftaran tidak bisa langsung

lama, kurangnya jumlah SDM dalam

terhubung ke bagian BPJS. Dari segi SDM

bagian pendaftaran dan BPJS, SIM RS yang

bagian pelayanan ke pasien masih dirasa

masih versi lama, dan tata cara sistem

kurang untuk mengimbangi jumlah pasien

rujukan yang belum terlaksana dengan

yang banyak dan fasilitas yang ada masih

sempurna.

belum

sedikit kurang memadai untuk bekerja

Solusi pada pelayanan di RSUD

cepat.

Panembahan Senopati Bantul terutama Namun,

keseluruhan

pada pasien rawat jalan peserta BPJS yaitu

kualitas pelayanan yang diberikan oleh

memberikan ruangan yang lebih luas

rumah sakit sudah hampir sesuai seperti

terutama pada poli yang memang jumlah

pada penelitian menurut Lee8 dimana ada

pasiennya sangat banyak, memberikan

tujuh dimensi kualitas dalam pelayanan

ruang tunggu yang lebih nyaman bagi

kesehatan

(assurance),

pasien, membuat sekat dari dinding agar

kehandalan

pasien merasa nyaman saat diperiksa,

tanggap

memberikan pengeras suara pada setiap

(responsiveness), tampilan fisik (tangible),

poli, menambah jumlah SDM bagian

pelayanan medis (core medical service)

pendaftaran dan BPJS, dan memperbarui

dan, profesionalisme (professionalism).

SIM RS dengan versi lebih baru.

SIMPULAN DAN SARAN

SARAN

empati (reliability),

yaitu

secara

jaminan

(empathy), daya

18

Selalu melakukan survey seperti

2. http://rsudps.bantulkab.go.id/hal/vis

memberi kuesioner atau kotak saran, agar

i-misi diakses 5 Mei 2014.

mengetahui hal-hal yang sudah membuat

3. http://www.harianjogja.com/baca/2

pasien puas dan hal-hal yang masih

014/01/26/jaminan-kesehatan-bpjs-

kurang.

gelandangan-anak-terlantar-dan-

Melakukan

perbaikan

dan

napi-di-bantul-belum-terdaftar-

melengkapi ruangan dan fasilitas, seperti

484919 diakses 5 Mei 2014.

perbaikan pada ruangan yang masih kurang

ideal

pemeriksaan

dan

melengkapi

maupun

alat

4. http://dinkes.jogjaprov.go.id/layanan

alat

-pengaduan-masyarakat diakses 5 Mei

penunjang

2014.

diagnostik di rumah sakit agar bisa lebih

5. Zeithaml A, Valerie A, Parasuraman,

meningkatkan kinerja petugas medis dan

Leonard LB, 1990, ‘Delivering Quality

administrasi.

Service

Menambah sumber daya manusia

-

Balancing

Perceptions and Expectations’, New

jika memungkinkan, untuk mengatasi

York, The Free Press.

jumlah pasien yang banyak.

6. Krowinski, William J, Steiber SR, 1996,

Memperbaiki sistem pendaftaran

Measuring

and

yang masih kurang berjalan dengan baik

Satisfaction,

dengan

Publishing Inc.

mempertimbangkan

Customer

bridging

system.

Managing

American

Patient Hospital

7. Gunarsa, Singgih D, 1995, Psikologi

Melakukan

evaluasi

terhadap

Perawatan Cetakan Ke 2, Gunung

program yang sudah berjalan di rumah

Mulia, Jakarta.

sakit, agar bisa memantau kemajuan yang

8. Lee H, Lee Y, Yoo D, 2000, ‘The

sudah dicapai dan bisa memperbaiki hal-

determinants of perceived service

hal yang belum sempurna.

quality and its relationship with

DAFTAR PUSTAKA

satisfaction’,

1. Azwar

S,

1999,

Reliabilitas

Dan

Journal

of

Services

Marketing, Vol. 14 Iss: 3, pp.217 – 23.

Validitas: Seri Pengukuran Psikologi, Sigma Alpha, Yogyakarta.

19