BIOKIMIA (Kode : F-05)
MAKALAH PENDAMPING
ISBN : 978-979-1533-85-0
TERMAL OKSIDASI ASAM LEMAK TAK JENUH DENGAN SISTEM EKALAPISAN Muhammad Ali Jurusan Kimia Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia Telp : 08122115204 email :
[email protected] Abstrak Oksidasi lemak telah menjadi subjek penelitian yang insentif pada beberapa tahun belakangan ini. Maksud daripada laporan ini adalah menjelaskan oksidasi termal daripada asam asam lemak tak jenuh yang terserap secara ekalapisan. Pada penelitian ini, oksidasi (autooksidasi) asam linoleat dan asam oleat masing-masing yang diserap pad gel silika o o secara ekalapisan dijalankan pada suhu 60 C sampai 100 C. Lebih lanjut campuran asam-asam lemak tersebut o diautooksidasi pada suhu 80 C. Laju oksidasi daripada asam linoleat didapati paling sedikitnya 11 X (sebelas kali) lipat dibanding asam oleat. Didapatkan juga bila suhu naik, laju oksidasi daripada masing-masing asam tersebut naik dengan jelas. Periode induksi untuk oksidasi asam oleat lebih pendek bila suhu naik. Akan tetapi pada oksidasi asam linoleat periode induksi tidak dapat terdeteksi bila suhu naik. Kata Kunci : system ekalapisan, autooksidasi, asam-asam lemak.
Kemerosotan mutu adalah disebabkan oleh reaksi
PENDAHULUAN Pengautoksidasian
lemak
dan
minyak
makanan merupakan satu proses yang kompleks
kimia ke atas asam lemak yang terdapat dalam minyak makanan dan lemak.
dengan
Urutan kejadian daripada oksidasi lemak
sepenuhnya. Sejak beberapa dekade yang dulu,
dan minyak itu dapat diringkaskan seperti berikut :
penyelidikan mengenai mekanisme, kinetik, hasil
Permulaan :
dan
masih
tidak
dapat
dipahami
pengoksidasian, katalisis dijalankan oleh pakar di seluruh
dunia,
kini
penyelidikan
ini
masih
RH
R*
+
H*
Perambatan :
diteruskan lagi dengan menggunakan alat-alat
R* + O2
ROO*
moderen seperti spektrometri masa (MS) dan
ROO* + RH
ROOH + R*
penggabungannya dengan kromatografi gas (GCMS),
kromatografi
lapisan
tipis
(TLC),
kromatografi cair tekanan tinggi (HPLC), resonans spin elektron (ESR), spektrometri infra merah (IR)
Pengakhiran Semua radikal bebas Molekul tidak reaktif Kajian ini bertujuan menyelidiki kesan suhu terhadap laju pengoksidasian bagi asam
dan lain-lain lagi. Pengautoksidasian minyak makanan dan
oleat
dan asam linoleat.
lemak akan menyebabkan kemerosotan mutu
Asam oleat dan asam linoleat adalah asam
minyak seperti berbau busuk dan kadang kala
lemak yang tak jenuh dan merupakan komponen-
bertoksik. Ini menyebabkan masalah teknikal
komponen yang sangat penting dalam minyak
yang
atau lemak. Dalam kajian ini, gel silika bertindak
besar
dalam
industri
makanan.
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 658
o
sebagai zat penyerap bagiasam lemak tak jenuh
80 C juga dikaji. Dalam eksperimen ini, asam
yang
jenuh
oleat yang mengandung 2.5%, 5%, 10%, 20%,
diserapkan ke atas permukaan gel silika dan
30%, dan 60% asam linoleat diserapkan secara
berlakunya proses pengoksidasian dengan gas
monolapisan di atas permukaan gel silika. Untuk
oksigen yang murni. Selain itu, masa induksi bagi
menyediakan asam oleat yang mengandung
pengoksidasian asam lemak juga diperhatikan.
berbagai asam linoleat. (Lihat tabel 1.1).
digunakan.
Asam
lemak
tak
Setiap campuran asam, lemak dicairkan
METODE PENELITIAN
hingga tanda dalam tempat volumetrik 25ml
Bahan – Bahan
dengan heksana. Masukan 1.5ml campuran asam
a) Asam oleat 99%, asam linoleat 99% Aldrich
lemak
itu
ke
dalam
mengandung
Chem. Co., Milw b) Gel silica, 6-22 mesh B.S.S., Hopkin & William Ltd., Chadwell Heath Essex England
1g
tempat gel
sampel
silika.
yang
Selepas
penggoncangan dan pengeringan sampel, sampel bersedia untuk dioksidasikan.
c) Heksana 98% (A.R.), Farmitalia Carlo Erba,
HASIL DAN PEMBAHASAN
Milano. Penyediaan Sampel dan Proses Oxidasi
Cara-cara
Pengoksidasian monolapisan asam oleat di
Untuk
Menentukan
Laju
Pengoksidasian
atas permukaan gel silika akan dikaji. Dalam
Laju pengoksidasian asam lemak tak jenuh
eksperimen ini, anggapan telah dibuat yaitu
dapat ditentukan dengan beberapa cara. Nawar
molekul asam oleat berposisi menebal di atas
dan Hau menentukan laju pengoksiadasian etil
permukaan gel silika. Luas permukaan spesifik
linoleat dengan mengekstrak balik etil linoleat
2
gel silika yang digunakan ialh 215.4 m /g. Jadi
yang terserap pada permukaan gel silika selepas
0.006g asam oleat diperlukan untuk membentuk
dioksidasi. Hasil ekstrakan itu dianalisis melalui
monolapisan di atas gel silika.
GLC
Pipetkan
2.3ml
subtrat
yang
tidak
dioksidasidasikan dapat dihitung. Oleh karena itu
kemurniaan 99% ke dalam tempat volumetrik,
laju pengoksidasian bagi etil linoleat dapat diilkuti
50ml. Cairkan hingga ke tanda batas dengan
dengan
heksana 98%. Goncangkan supaya asam oleat itu
dioksidasi. Sebaliknya Wu dan Stein menentukan
larut dengan homogen. Masukan 1.5ml asam
laju pengautosidasian beberapa asam lemak tak
oleat yang telah dicairkan itu ke dalam tempat
jenuh daripada plot persen substrat yang tidak
sampel yang mengandung 1g gel silika yang aktif
dioksidasikan
dan
Goncangkan
tempat
supaya
oleat
jumlah
dengan
tutupkan
asam
dan
sampel
sepenuhnya
melalui
jumlah
terhadap
subtrat
masa.
Selain
yang
itu,
secepat
mungkin.
Campbell
penyerapan
dilakukan
dengan mengukur jumlah oksigen yang diambil
dengan rata di atas gel silika selam 1 jam. Akhirnya
menentukan
itu
dikeringkan pompa
dengan
laju
pengoksidasian
oleh asam lemak tak jenuh. Dalam
kajian
ini,
laju
pengoksidasian
tinggi
ditentukan dengan mengukur jumlah oksigen
(Edwards, Model ED-50). Selanjutnya oxidasi
yang digunakan oleh asam lemak tak jenuh.
o
dilakukan pada suhu 60 C,
vakum
menentukan
o
o
o
70 C, 80 C, 90 C
untuk masing-masing asam dan campuran. Pengoksidasian campuran asam
Dalam kajian ini, anggapan telah dibuat, yaitu oksigen yang diambil oleh asm lemak, digunakan
lemak
yaitu asam oleat dan asam linoleat pada suhu
sepenuhnya dalam pengautoksidasian. Maka laju pengambilan
oksigen
merupakan
laju
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 659
pengoksidasian asam lemak tak jenuh. Jumlah
banyak tumbukan molekul akan berlaku. Dengan
volum oksigen (ml pada tekanan atmosfera) yang
pertambahan molekul-molekul yang mempunyai
digunakan pada setiap masa dapat dihitung
tenaga
melalui persamaan :
pengaktifan reaksi, laju pengoksidasian akan
Pengoksidasian Asam Linoleat
dipercepat.
yang
lebih
tinggi
daripada
tenaga
Dalam kajian ini pengautoksidasian asam
Pengoksidasian asam lemak tak jenuh
linoleat yang terserap secara monolapisan telah
dapat dikaitkan dengan mekanisme Rideal-Eley
o
o
o
o
dilakukan pada suhu 60 C, 70 C, 80 C dan 90 C.
yaitu laju reaksi bergantung kepada bilangan
Hasil adalah seperti pada gambar 1.1. Daripada
nolekul
gambar itu, dapat diperhatikan bentuk kelok
permukaan gel silika dan tekanan gas oksigen
pengambilan gas oksigen oleh molekul-molekul
yang digunakan. Di mana, Laju = k (RH) Po2. k =
asam linoleat adalah hampir sama yaitu laju
Konstanta laju pada suhu berkenaan, (RH) =
pengambilan oksigen pada awal reaksi adalah
bilangan molekul asam lemak yang terserap pada
hampir sama yaitu pengambilan oksigen pada
gel silika sebelum dioksidasikan, Po2 = tekanan
awal reaksi adalah cepat terutamanya 2 jam
gas oksigen.
asam
lemak
yang
terserap
pada
Persamaan itu digunakan dalam kajian ini
selepas eksperimen dimulai, dan diikuti dengan pengambilan oksigen yang perlahan. Kelok itu
dengan menganggap
agak selari pada akhir percobaan,.
ditentukan dengan sempurna, (ii) molekul-molekul
Dalam
mekanisme
pengautoksoidasian
asam lemak tak jenuh yng terserap pada gel silika
asam lemak tak jenuh, begitu radikal bebas
tidak
terbentuk, ia
pengoksidasian
akan bertindak
cepat dengan
(i) laju rekasi dapat
habis
digunakan primer.
untuk Yaitu
melakukan
bilangan
mol
molekul oksigen untuk membentuk hidroperoksida
oksigen yang digunakan perbilangan mol asam
dan peroksida. Bolland dan Gee mendapati
lemak adalah kurang daripada satu. Dengan
seratus hidroperoksida dibentuk dari pada satu
anggapan
mekanisme
radikal awal sebelum langkah pengakhiran wujud.
Rideal-Eley
Ini dapat dibuktikan daripadar gambar 1.1. yaitu
pengoksidasian asam linoleat. Laju reaksi pada
pengambilan oksigen yang tinggi oleh asam
setiap masa dapat diperoleh dengan mengambil
linoleat pada awal percobaan. Maka langkah
kemiringan kelok volum oksigen yang digunakan
perambatan bagi pengautoksidasian asam linoleat
terhadap masa pada masa yang berkenaan.
wujud pada awal percobaan
Dengan memplotkan laju reaksi, hasil adalah
R* + O2
seperti gambar 1.2.
ROO*
ROO* + RH
dapat
diatas,
Mekanisme
ROOH + R*
digunakan
Rideal-Eley
tidak
pada
dapat
Telah dinyatakan suhu mempengaruhi laju
digunakan bagi pengoksidasian asam linoleat
pengoksidasian. Dari Gambar 1.1. jumlah volum
pada suhu 90 C disebabkan semua molekul asam
oksigen
linoleat
yang
digunakan
untuk
melakukan
o
digunakan
sepenuhnya
dalam
pengoksidasian adalah besar pada suhu rekasi
pengoksidasian primer pada awal percobaan yaitu
yang tinggi. Ini menunjukan laju pengoksidasian
bilangan mol oksigen yang digunakan telah
dipertingkatkan apabila suhu bertambah. Apabila
melebihi mol asam linoleat. Dari gambar 1.2
suhu betambah, molekul-molekul bahan rekasi
konstanta laju k pada setiap suhu percobaan
akan memperoleh tenaga yang lebih, dan tenaga
dapat
diperoleh
dengan
menentukan
kinetik juga bertambah. Ini menyebabkan lebih
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 660
kemiringannya. Hasilnya adalah seperti pada
digunakan adalah hampir linear dan laju reaksi
Tabel 1.1.
menjadi
hampir
tetap
pada
setiap
masa
dan
percobaan dilakukan. Maka mekanisme Rideal -
memplotkan ln k terhadap 1/T maka Ea dapat
Eley tidak dapat digunakan dalam pengoksidasian
ditentukan yaitu 58.3 kj /mol (gambar 1.3).
asam oleat.
Melalui
persamaan
Arhenius
Pengautoksidasian merupakan reaksi kimia
Dengan membandingkan
jumlah oksigen
-1
yang digunakan oleh asam oleat dan asam
bagi tingkat
linoleat, pada masa dan suhu yang tertentu,
kedua . Maka dengan membandingkan nilai itu,
didapati setelah 10 jam percobaan dilakukan,
Ea bagi percobaan ini adalah didapati pada
jumlah oksigen digunakan oleh asam linoleat
tingkat kedua pengautoksidasian.
sekurang-kurangnya
yang mempunyai Ea yang rendah 16-21 kJmol -1
pada tingkat awal dan 25-29kJmol 36
Daripada
nilai
konstanta
laju,
11
kali
lebih
banyak
dengan
daripada asam oleat. maka dapat disimpulkan
jelasnya laju rekasi meningkat apabila suhu reaksi
bahwa laju pengoksidasian asam linoleat lebih
bertambah. Diperhatikan juga, pertambahan suhu
cepat daripada asam oleat sekurang-kurangnya
o
sebanyak 10 C akan menyebabkan pertambahan
11 kali.
laju reaksi hampir dua kali lipat. Pengoksidasian Campuran Asam Lemak tak Jenuh
Pengoksidasian Asam Oleat Daripada
Gambar
1.4.,
dengan
Pengoksidasian campuran asam lemak tak
jelas
kelihatan bahwa jumlah pengambilan oksigen
jenuh
oleh asam oleat adalah rendah jika dibandingkan
mengandung 2.5%, 5%, 10%, 20%, 30% dan 60%
dengan asam linoleat. Walaupun pengoksidasian
asam linoleat diserapkan secara monolapisan di
o
asam oleat dilakukan pada suhu tinggi (100 C),
atas
juga
telah
dikaji.
permukaan
gel
Asam
silika
dan
dilakukan o
pengautoksidasian
1.65ml selepas 12 jam percobaan dijalankan.
dinyatakan
Manakala pada masa yang sama 2.23ml volum
pengoksidasian yang lebih perlahan walaupun
oksigen digunakan oleh asam linoleat pada suhu
pada suhu yang tinggi jika dibandingkan dengan
60 C.
Perbedaan
ini
sangat
berarti
dan
membuktikan laju pengoksidasian asam lemak tak
asam
suhu
yang
jumlah volum oksigen yang digunakan hanya
o
pada
oleat
oleat
80 C.
mempunyai
Telah laju
asam linoleat. Dengan jelas sekali, apabila volum asam
jenuh meningkat apabila tingkat ketakjenuhan
linoleat
bertambah.
meningkat,
yang
ditambah kepada asam
laju
pengambilan
oksigen
oleat akan
Dalam pengoksidasian asam oleat, masa
meningkat. Campuran asam lemak tak jenuh yang
induksi dapat diperhatikan dengan jelas jika
mengandung 60% asam linoleat akan mengambil
dibandingkan
Laju
gas oksigen sebanyak 2.95ml selepas 4 jam
pengoksidasian asam oleat adalah tinggi jika suhu
percobaan dimulai, manakala pengambilan gas
dengan
o
reaksi 100 C, o
asam
linoleat.
dibanding dengan suhu reaksi o
oksigen hanya sebnayk 0.19 ml oleh campuran
70 C. Pada suhu 70 C laju pengambilan oksigen
asam lemak tak jenuh yang mengandung 2.5%
adalah
asam linoleat. Laju pengambilan oksigen adalah
rendah
walaupun
percobaan
telah
dijalankan selama 10 jam. Laju pengambilan
rendah
oksigen
yang
menyebabkan
lambat kelok
oleh
volum
apabila
persen
asam
linoleat
yang
asam
oleat,
ditambahkan adalah rendah. Daripada gambar
oksigen
yang
1.5. adalah jelas persen asam linoleat juga
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 661
mempengaruhi masa induksi. Pengoksidasian
linoleat dan asam oleat. ini disebabkan radikal
campuran
yang
bebas yang dalam pengoksidasian terhadap satu
mengandung 2.5% asam linoleat mempunyai
molekul asam lemak tak jenuh, mungkin memulai
masa
asam
induksi
Peningkatan
lemak
yang
tak
jenuh
dan
jelas.
dan mengakhiri reaksi poengoksidasian yang lain.
linoleat
dalam
Perbedaan yang besar bagi pengambilan oksigen
panjang
persen
asam
campuran asam lemak tak jenuh mengandung
di
20%,
akan
menunjukan kesan sinergistik di antara ikatan
kelok
olefin yang terpisah dengan satu kumpulan
30%,
mengurangi
dam
60%
masa
asam
induksi.
linoleat Bentuk
pengambilan oksigen akan serupa dengan kelok
antara
asam
linoleat
dan
asam
oleat,
metilena.
pengautoksidasian asam oleat murni apabila persen
asam
Pertambahan
linoleat persen
adalah
asam
rendah.
linoleat
pada
Masa Induksi Bagi Pengoksidasian Asam Lemak Tak Jenuh Dalam kajian pengautoksidasian, dengan
campuran asam lemak tak jenuh menyebabkan kelok
adalah
serupa
dengan
kelok
menentukan nilai peroksida yang didapati, telah
pengautoksidasian asam linoleat murni. Mekanisme menerangkan
Rideal-Eley proses
mengukur jumlah oksigen yang terserap atau
dapat
pengautokdsidaan
didapati kelok pengoksidasian mempunyai 2 fasa yang
jelas.
Pada
fasa
awal,
proses
campuran asam lemak tak jenuh. Laju reaksi bagi
pengoksidasian yang berlangsung adalah lambat
proses pengoksidasian pada setiap masa dapat
secara relatifnya karena laju pengambilan oksigen
ditentukan dengan mengambil nilai kemiringan
adalah rendah. Kemudian rekasi akan masuk ke
kelok volum oksigen yang digunakan pada masa
fasa kedua, di mana laju pengambilan oksigen
tersebut.
reaksi
bertambah dengan cepat dan lajunya lebih cepat
terhadap bahan reaksi, garis linear didapati
beberapa kali dibandingkan dengan laju pada
seperti ditunjukanpada gambar 1.6. Laju reaksi
fasa awal. Titik dimana sampel mulai hilang rasa
bagi
yang
atau berbau busuk berlaku pada bagian awal fasa
mengandung 2.5% dan 5% asam linoleat tidak
kedua itu. Peringkat awal dimana pengoksidasian
dapat
Ini
adalah lambat secara relatif dikenal sebagai masa
disebabkan laju pengambilan oksigen adalah
induksi. Jadi masa induksi memainkan peranan
perlahan.
yang
Dengan
memplotkan
pengoksidasian
ditentukan
laju
asam
dengan
oleat
sempurna.
penting
dalam
pemprosesan
minyak
Konstanta laju bagi setiap asam oleat yang
makanan. Masa induksi adalah disebabkan oleh
mengandung persen asam linoleat yang berlainan
katalisis hasil atau katalisis auto yaitu hasil reaksi
dapat diperoleh daripada kemiringan plot laju
yang terbentuk dalam reaksi yang tersangat
o
terhadap (RH)Po2 pada suhu 80 C. Dan hasil
perlahan mengkatalis reaksi.
adalah seperti pada tabel 1.2.
Pengautoksidasian telah diterima melalui
Konstanta laju bertambah apabila persen
mekanisme radikal bebas. Pada masa induksi,
asam linoleat bertmbah seperti yang ditunjukan
tenaga
pada gambar 1.7. Asam linoleat mempunyai laju
sebagainya akan bereaksi dengan asam lemak
pengoksidasian sekurang-kurangnya
11 kali
untuk menghasilkan radikal bebas. Maka masa
lebih cepat dibanding dengan asam oleat pada
induksi merupakan langkah permulaan dalam
suhu reaksi yang sama tetapi laju pengoksidasian
rekasi
relatif ini mungkin berbeda pada campuran asam
demikian. Pada masa yang tertentu, kepekatan
dalam
rantai.
bentuk
Grosch
panas,
membuat
cahaya
dan
kesimpulan
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 662
radikal bebas akan mencapai tingkat yang kritikal
bertambah karena bilangan mol oksigen yang
dan dengan cepatnya mekanisme perambatan
digunakan
sendiri akan berlaku. Langkah ini di kenal dengan
pengoksidasian campuran asam lemak dengan
langkah
asam oleat murni pada suhu yang sama, masa
perambatan.
Pada
tingkat
ini,
laju
pengambilan oksigen sangat cepat.
Jika
dibandingkan
induksi akan dikurangkan lebih daripada separuh,
Fenomena ini dapat diperhatikan pada Gambar 1.4.
meningkat.
Kedua-dua fasa yaitu dapat
walaupun hanya 2.5% asam lionelat terdapat pada campuran asam.
diperhatikan pada pengoksidasian asam oleat. Manakala bagi pengoksidasian asam linoleat, langkah permulaan tidak dapat diperhatikan,
KESIMPULAN Dalam kajian ini, laju pengoksidasian asam
sebaliknya fasa kedua yaitu langkah perambatan
linoleat
reaksi rantai wujud pada awal percobaan seperti
sekurang-kurangnya
gambar 1.1.
molekul asam linoleat mempunyai satu kumpulan
Dengan
jelasnya
pada
tabel
lebih
cepat
daripada
11
kali.
Ini
asam
oleat
disebabkan
1.3,
metilena pada kedudukan dialilik. Sebaliknya
pertambahan suhu akan mengurangkan masa
molekul asam oleat tidak mempunyai kumpulan
o
induksi. Pada suhu 70 C, pengoksidasian masuk
metilena tambahan itu. Maka laju pengoksidasian
ke fasa kedua selepas 10 jam percobaan
akan bertambah apabila derajat ketidakjenuhan
dilakukan bagi asam oleat. Sebaliknya 2 jam saja
meningkat.
diperlukan untuk memasuki ke fasa kedua jika
mempengaruhi laju pengoksidasian. Apabila suhu
o
Suhu
dilakukan pada suhu 100 C. Daripada tabel 1.3
meningkat,
laju
juga, bilangan mol oksigen yang digunakan akan
meningkat
bagi
bertambah apabila suhu percobaan meningkat.
pertambahan
juga
merupakan
pengoksidasian kedua
suhu
asam
sebanyak
juga itu.
yang
akan
Dengan o
10 C,
laju
Masa induksi bagi pengautoksidaian asam
pengoksidasian akan bertambah hampir 2 kali
linoleat tidak dapat diperhatikan walaupun pada
lipat. Suhu juga mempengaruhi masa induksi.
o
suhu 60 C.
Masa induksi bagi pengoksidasian asam oleat
Daripada tabel 1.3, dengan pertambahan o
menjadi pendek dengan pertambahan suhu. Masa
setiap 10 C bagi pengoksidasian asam oleat,
induksi bagi pengoksidasian asam linoleat tidak
akan menyebabkan pertambahan bilangan mol.
dapat diperhatikan dalam kajian ini.
O2 yang digunakan secara nsibah 3.2: 1.4: 2.0. manakala bagi pengosidasian asam linoleat pula,
UCAPAN TERIMA KASIH
daripada tabel 1.4 nisbah itu ialah 1.7: 1.5: 1.5.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
maka dari sini secara umumnya pertambahan
Jabatan Perkhidmatan Awam (JPA) Malaysia atas
setiap
o
10 C
akan
menyebabkan
laju
pengoksidasian ditingkatkan hampir 2 kali lipat. Daripada tabel 1.5, pertambahan persen asam
linoleat pada campuran asam lemak tak
jenuh akan mengurangkan masa induksi. Dimana dengan pertambahan 20%, 30%, 60% asam linoleat pada asam oleat, masa induksi tidak dapat diperhatikan. Dengan pertambahan persen asam
linoleat,
laju
pengoksidasian
juga
dana yang diberikan
DAFTAR RUJUKAN [1] Farmer E. H., J. Oil Col. Chem Assoc 31 : 393 (1968) [2] Swern D. Autoxidation and Antioxidant Vol. 1 Lunberg W .O. (ed) Interscience New York (1981) [3] Sing K .W. S. and Greg S. J. Adsorption, Surface Area, and Porosity Academic Press p. 25
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 663
LAMPIRAN Tabel 1.1 campura volum asam oleat dan linoleat
Volume O2/ml
Tabel 1.2 konstanta laju reaksi oksidasi asam linoleat
Gambar 1.1 volume O2 yang digunakan oleh
asam linoleat (pada berbagai suhu)
Laju/ mljam
-1
Gambar 1.2 laju reaksi terhadap (RH)PO2 untuk asam linoleat (berbagai suhu)
-ln k
-3
-1
1/T x 10 k
Gambar 1.3 plot –ln k melawan 1/T (asam linoleat)
volume
volume
O2/ml
O2/ml
waktu/jam □ 70°C +80°C ◊ 90°C ∆ 100°C Gambar 1.4 volum O2 yang digunakan oleh oleh campuran asam lemak (80°C)
waktu/jam □ 2.5% +5% ◊ 10% ∆ 20% X30% ▼60% Gambar 1.5 volume O2 yang digunakan asam oleat (berbagai suhu)
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 664
Tabel 1.3 konstanta laju terhadap % asam linoleat
Laju /mljam
-1
(RH)PO2/mlcmHg □ 10% - 20% ◊ 30%
∆ 60%
Gambar 1.6 plot laju melawan (RH)PO2 pada suhu 80°C (berbagai asam linoleat)
k/ -1
-1
10 jam ml
% asam linoleat Gambar 1.7 plot k terhadap % asam linoleat
Tabel 1.4 masa induksi dan jumlah pengambilan O2 oleh asam oleat pada berbagai suhu
Tabel 1.5 masa induksi dan jumlah pengambilan O2 oleh asam linoleat pada berbagai suhu
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 665
Tabel 1.6 masa induksi dan jumlah pengambilan O2 untuk campuran asam pada 80°C
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 666