FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN

Download Gustina: Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus Pada Pasien Dm. 99 pendapat Joslin (1952) dari Medical. Cen...

0 downloads 205 Views 256KB Size
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN DIET DIABETES MELLITUS PADA PASIEN DM (Factors Associated With Compliance Diet Of Diabetes Mellitus) Gustina, Suratun, Heryati Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III Email: [email protected]

ABSTRAK Kepatuhan adalah kemauan individu untuk melaksanakan perintah yang disarankan oleh orang yang berwenang, disini adalah dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya. Pasien Diabetes Mellitus banyak yang merasa tersiksa sehubungan dengan jenis dan jumlah makanan yang dianjurkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan diet Diabetes Mellitus di Puskesmas Jatinegara Jakarta Timur.Dukungan keluarga adalah dukungan keluarga sebagai adanya kenyamanan, perhatian, penghargaan atau menolong orang dengan sikap menerima kondisinya, dukungan keluarga tersebut diperoleh dari individu maupun kelompok. Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Jenis Penelitian ini adalah regresi logistik ganda dengan desain cross sectional dengan tingkat kemaknaan 0,05. Populasi dan sampel adalah pasien DM sebanyak 70 orang dengan tehnik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil penelitian analisis bivariat dengan menggunakan kai kuadrat, menunjukkanterdapat hubungan yang bermakna dengan kepatuhan diet DM adalah dukungan keluarga (nilai p 0,017) dan motivasi (nilai p <0,001).Responden yang mendapatkan dukungan keluarga memiliki peluang untuk mematuhi diet DM sebesar 5,250 kali dibandingkan dengan responden yang tidak mendapatkan dukungan keluarga (OR = 5,250) dan responden yang motivasi baik memiliki peluang untuk mematuhi diet DM sebesar 329,667 kali dibandingkan dengan responden yang motivasi kurang (OR = 329,667).

Kata kunci : dukungan keluarga, motivasi, kepatuhan diet DM.

ABSTRACT The compliance is an individual’s willingness to follow orders from the authorities who are doctors, nurses and other health providers. Many DM patients feel torture related to type and amount of recommended food. The purpose of this research aimed to determine the factors related to the compliance of DM’s diet at Jatinegara Community Health Center, East Jakarta. The family support is a support for availability of comfort, attention, rewards, or help people with accepting the condition. This support gains from induvidual or group.Motivation is a process which explains the individual’s intensity, direction, and diligence to achieve his/her goals.This research was a multiple logistic regression with using cross sectional design, with p-value 0.05. The population and samples were 70 DM’s patients which took by purposive sampling technigue. Meanwhile, the result from bivariat analysis with using Chi-square, showed that there was a significant correlation between the compliance to DM’s diet with family support (p-value 0.017) and motivation (p-value <0.001). The respondents who received family support with probability to obey DM’s diet 5.250 times compared to respondents who had not (OR=5.250). On the other hand, the respondents who had good motivation to obey DM’s diet 329.667 times compared to respondents who had less (OR=329.667). Keywords: family support, motivation, compliance to DM’s diet 97

98

JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 97-107

berwenang, disini adalah dokter, perawat

PENDAHULUAN Diabetes Mellitus (DM) merupakan

dan

petugas

kesehatan

lainnya.

sekelompok penyakit metabolik dengan

Kepatuhan pasien terhadap prinsip gizi

karakteristik peningkatan kadar glukosa

dan perencanaan makan merupakan salah

darah (hiperglikemia) yang terjadi akibat

satu

kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau

Mellitus.

keduanya

Diabetes

banyak yang merasa tersiksa sehubungan

Assosiation, 2004 dalam Smeltzer &

dengan jenis dan jumlah makanan yang

Bare, 2008).

dianjurkan.

(American

kendala

pada

Pasien

pasien

Diabetes

Diabetes

Mellitus

Tujuan

utama

penatalaksanaan klien dengan diabetes Menurut WHO, Diabetes Mellitus atau

kencing

manis

telah

menjadi

masalah kesehatan dunia. Prevalensi dan insiden penyakit ini meningkat secara drastis di negara-negara industri maju dan sedang berkembang termasuk Indonesia. WHO

memprediksi

data

DM

mellitus adalah untuk mengatur gula darah

dan

mencegah

timbulnya

komplikasi akut dan kronis. Jika klien berhasil

mengatasi

dideritanya,

ia

diabetes

akan

yang

terhindar

dari

hiperglikemia dan hipoglikemia.

akan

meningkat menjadi 300 juta pada 25

Penatalaksanaan diabetes mellitus

2005).

tergantung pada ketepatan interaksi dari

International Diabetes Federation (IDF)

tiga faktor, yaitu 1) Aktivitas fisik.

memperkirakan

di

Diabetes mellitus akan terawat baik

Indonesia tahun 2020 berjumlah 178 juta

apabila terdapat keseimbangan yang baik

penduduk yang berusia di atas 20 tahun

antara diet, latihan fisik yang teratur

dan dengan asumsi

setiap hari dan kerja insulin. Dengan

tahun

mendatang

(Siswono,

penderita

DM

prevalensi

DM

sebesar 4,6% akan didapatkan 8,2 juta

latihan

teratur

pasien DM (Soegondo, Soewondo dan

memperbaiki metabolisme glukosa, asam

Subekti, 2009). Tingginya angka tersebut

lemak

menjadikan Indonesia peringkat keempat

demikian dapat mengurangi kebutuhan

jumlah penderita DM terbanyak di dunia

insulin dan merangsang sintesa glukosa).

setelah Amerika Serikat, India, dan Cina

Semua klien diabetes melitus dianjurkan

(Suyono, 2006).

latihan fisik ringan, teratur setiap hari

dan

setiap

keton

hari

bodies

dapat

(dengan

satu atau setengah jam sesudah makan, Kepatuhan

adalah

kemauan

individu untuk melaksanakan perintah yang

disarankan

oleh

orang

yang

termasuk klien yang dirawat di RS; 2) Diet. Menurut Waspadji (2007) mengutip

99

Gustina: Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus Pada Pasien Dm

pendapat Joslin (1952) dari Medical

satu

Centre Institute, dalam penatalaksanaan

ketidakpatuhan penderita DM dalam

diet diabetes mellitus ada 3 (tiga)

pengelolaan diet.Penelitian lain yang

yangharus diketahui dan dilaksanakan

dilakukan

oleh pasien Diabetes mellitus, yaitu

responden,

jumlahmakanan,

dan

menjalankan program diet sebagian besar

Intervensi

rendah sebanyak 21 responden (41,2%).

preparat

Kepatuhan menjalankan program diet

insulin.

sebagian besartidakpatuh sebanyak 29

jadwal

jenis

makanan;

farmakologi

3)

dengan

hipoglikemik Sarafino

makanan

oral (1994)

atau

mendefinisikan

penyebabnya

oleh

adalah

Herlena,

hasil

karena

dari

motivasi

51

dalam

responden (56,9%).

kepatuhan (compliance) adalah tingkat

Penelitian yang dilakukan oleh

pasien melaksanakan cara pengobatan

Roslianasafitri, yaitu hasil anamnesa gizi

dan

pada

perilaku

yang

disarankan

oleh

saat

konsultasi

yang

ke-2

dokternya atau oleh yang lain. Lutfey dan

menunjukkan ternyata kepatuhan pasien

Wishner (1999), mengemukakan konsep

dalam menjalankan dietnya hanya di

kepatuhan dalam kontek medis, sebagai

lakukan pada saat pasien tinggi kadar

tingkatan yang menunjukan perilaku

gula darah nya. Sedangkan pasien yang

pasien dalam mentaati atau mengikuti

sudah turun kadar gula darahnya dan

prosedur atau saran ahli medis. Dalam hal

kondisi badannya sudah merasa baik,

ini termasuk kepatuhan pasien dalam

maka pasien tidak lagi menjalankan diet.

menjalankan

terapi

farmakologi

dan

Perilaku kesehatan individu juga

pemeriksaan kadar gula darah secara

dipengaruhi oleh motivasi diri individu

rutin.

untuk Modifikasi perilaku sehat sangat

berperilaku

menjaga

yang

sehat

kesehatannya.

Menurut

diperlukan. Untuk pasien dengan diabetes

Wahjosumido

diantaranya adalah tentang bagaimana

(2004) bahwa motivasi merupakan suatu

cara untuk menghindari dari komplikasi

proses psikologis yang mencerminkan

lebih lanjut apabila sudah menderita

interaksi

diabetes. Modifikasi gaya hidup dan

persepsi, dan keputusan yang terjadi pada

kontrol secara teratur atau minum obat

diri seseorang.

sangat diperlukan bagi pasien diabetes. Penelitian yang dilakukan oleh Faik

(1985)

dan

antara

dalam

sikap,

Suyono

kebutuhan,

Kepatuhan adalah derajat dimana pasien mengikuti anjuran klinis yang

dari

dari 312 sampel penelitian 31% terpaksa

dokter

mengobatinya.Menurut

diamputasi, dimana diperkirakan salah

Sacket dalam Niven (2002) kepatuhan

100

JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 97-107

adalah sejauh mana prilaku pasien sesuai

penelitian kepada instansi terkait yaitu

dengan ketentuan yang diberikan oleh

Suku Dinas kesehatan Jakarta timur DKI

profesional kesehatan.

Jakarta.Pelaksanaan, yaitu pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan

METODE Desain Penelitian yang digunakan adalah

cross

sectional

dengan

kuesioner dan melihat program diet yang ditetapkan

dokter/ahli

gizi,

serta

Populasi

pengolahan dan analisa data dilakukan

responden dalam penelitian ini adalah

dengan mempergunakan perangkat lunak

semua pasien yang berobat ke Puskesmas

komputer program SPSS for windows

Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur.

versi 16 dan kegiatan pengolahan dan

Ketentuan jumlah sampel minimal untuk

meliputi editing, coding, entry data,

analisis

10

cleaning.Analisa data Univariat, Bivariat,

kejadian untuk tiap parameter (Peduzzi

menggunakan uji statistik kai kuadrat

et.al. dalam Hosmer dan Lemeshow,

dengan tingkat kepercayaan 95%, Analisa

2000). Penelitian ini memiliki 7 variabel

Multivariat dengan uji statistik regresi

yang akan diteliti, jadi jumlah sampel

logostik ganda dengan model faktor

yang dibutuhkan adalah 7 x 10 = 70

resiko, interpretasi data dan kesimpulan

responden.Langkah-langkah

hasil penelitian.

pendekatan

kuantitatif.

regresi

logistik

adalah

yang

dilakukan/cara pengumpulan data terdiri dari persiapan, yaitu mengurus surat ijin

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan umur Mean

Median

62,96

63,00

Standar Deviasi 10,04

Minimum Maksimum 95% CI 34,00

92,00

60,56 – 65,35

Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis

Umur termuda responden adalah 34,00

didapatkan rata-rata umur responden

tahun dan umur tertua adalah 92,00

adalah 62,96 tahun, median 63,00 tahun,

tahun. 95% diyakini bahwa rata-rata

dengan standar deviasi 10,04 tahun.

umur responden adalah diantara 60,56 tahun sampai dengan 65,35 tahun.

101

Gustina: Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus Pada Pasien Dm

Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan karakteristiknya (N = 70) Karakteristik Umur Kurang dari 60 tahun 60 tahun atau lebih Pendidikan Rendah (SD, SMP) Menengah/Tinggi (SMA ke atas) Pekerjaan Tidak bekerja Pensiun/Bekerja Riwayat dirawat karena DM Tidak Ya

Jumlah

Persentase (%)

23 47

32,9 67,1

42 28

60,0 40,0

46 24

65,7 34,3

47 23

67,1 32,9

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui

rendah, SD/SMP (60,0%), tidak bekerja

bahwa

(65,7%) dan tidak pernah dirawat karena

berdasarkan

karakteristiknya,

mayoritas responden berumur 60 tahun atau

lebih

(67,1%),

DM (67,1%).

berpendidikan

Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan dukungan keluarga, motivasi pasien dan kepatuhan diet DM (N = 70) Variabel Dukungan keluarga Kurang Mendukung Motivasi Pasien Kurang Baik Kepatuhan diet DM Tidak Patuh

Jumlah

Persentase (%)

12 58

17,1 82,9

26 44

37,1 62,9

24 46

34,3 65,7

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui

DM (82,9%), memiliki motivasi yang

bahwa mayoritas responden mendapatkan

baik (62,9%) dan mematuhi diet DM

dukungan keluarga dalam pengobatan

(65,7%).

Tabel 4. Hasil analisis variabel independen terhadap kepatuhan diet DM (N = 70) Variabel Independen Umur Kurang dari 60 tahun 60 tahun atau lebih Pendidikan

Kepatuhan diet DM Tidak Patuh n % n % 7 17

30,4 36,2

16 30

69,6 63,8

Nilai p

0,836

OR

0,772

102

JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 97-107

Variabel Independen

Kepatuhan diet DM Tidak Patuh n % n % 17 40,5 25 59,5 ke 7 25,0 21 75,0

Rendah (SD, SMP) Menengah/Tinggi (SMA atas) Pekerjaan Tidak bekerja 18 39,1 28 60,9 Pensiun/Bekerja 6 25,0 18 75,0 Riwayat dirawat karena DM Tidak 19 40,4 28 59,6 Ya 5 21,7 18 78,3 Dukungan keluarga Kurang 8 66,7 4 33,3 Mendukung 16 27,6 42 72,4 Motivasi Kurang 23 88,5 3 11,5 Baik 1 2,3 43 97,7 * variabel independen yang berhubungan (nilai p < 0,05) Berdasarkan diketahui

bahwa

hasil

Nilai p

OR

0,280

2,040

0,359

1,929

0,201

2,443

0,017*

5,250

0,000*

329,667

analisis

dibandingkan dengan responden motivasi

yang

kurang (OR = 329,667).Adapun beberapa

variabel

berhubungan dengan kepatuhan diet DM

variabel

adalah dukungan keluarga (nilai p 0,017)

berhubungan dengan kepatuhan diet DM.

dan

p

Variabel tersebut diantaranya umur (nilai

<0,001).Responden yang mendapatkan

p 0,836), pendidikan (nilai p 0,280),

dukungan keluarga memiliki peluang

pekerjaan (nilai p 0,359) dan riwayat

untuk mematuhi diet DM sebesar 5,250

dirawat karena DM (nilai p 0,201).

motivasi

pasien

(nilai

independen

lain

tidak

kali dibandingkan dengan responden yang

tidak

mendapatkan

dukungan

keluarga (OR = 5,250) dan responden

Pengujian

Kandidat

Model

untuk

Analisis Regresi Logistik Ganda

motivasi baik memiliki peluang untuk mematuhi diet DM sebesar 329,667 kali Tabel 5. Model Akhir: Permodelan tanpa variabel ‘umur’, ‘kerja’ serta tanpa adanya interaksi Variabel independen Pendidikan Riwayat dirawat karena DM Dukungan keluarga Motivasi

Nilai p 0,358 0,226 0,580 0,000

OR 3,368 5,070 2,427 633,496

103

Gustina: Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus Pada Pasien Dm

Berdasarkan

hasil

diketahui

besar keinginan untuk mamanfaatkan

bahwa responden yang memiliki motivasi

pengetahuan dan ketetrampilan. Dari

baik akan berpeluang mematuhi diet DM

uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

633,496

dengan

pendidikan dapat merubah sikap dan

motivasi

perilaku responden untuk mematuhi diet

kali

responden

analisis

dibandingkan

yang

memiliki

kurang, setelah dikontrol oleh variabel

DM.

riwayat dirawat karena DM, pendidikan dan dukungan keluarga (OR = 633,496).

Berdasarkan

hasil

penelitian,

pendidikan responden mayoritas rendah, SD/SMP (60 %), dengan (nilai p 0,280),

B. PEMBAHASAN

Dengan demikian variabel pendidikan,

1. Umur

tidak berhubungan dengan kepatuhan diet

Gibson (1996) yang mengatakan bahwa

dengan

bertambahnya

DM.

umur

dianggap lebih cakap secara teknis, lebih

3. Pekerjaan

banyak pengalaman dan lebih bijaksana dalam mengambil keputusan.

Dalam arti luas Pekerjaan adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh

Berdasarkan hasil analisis, dapatlah

manusia. Dalam arti sempit, istilah

dilihat bahwa hanya umurlah yang bukan

pekerjaan digunakan untuk suatu tugas

merupakan variabel independen untuk

atau kerja yang menghasilkan sebuah

masuk ke dalam kandidat model karena

karya bernilai imbalan dalam bentukuang

nilai p 0,635 (lebih besar dari 0,25).

bagi

Maka dapat disimpulkan umur responden

sehari-hari istilah pekerjaan dianggap

tidak ada hubungan secara bermakna

sama dengan profesi. Hasil penelitian,

terhadap kepatuhan diet DM pada pasien

mayoritas

Daibetes Mellitus.

(65,7%), dengan (nilai p 0,359). Dengan

seseorang.

Dalam

responden

demikian

pembicaraan

tidak

variabel

bekerja

pekerjaantidak

berhubungan dengan kepatuhan diet DM.

2. Pendidikan Pendidikan merupakan suatu proses yang

akan

perilaku

menghasilkan

seseorang

yang

perubahan berbentuk

4. Riwayat dirawat karena DM Riwayat

dirawat

karena

DM,

peningkatan kemampuan kognitif, afektif

adalah responden pernah dirawat karena

dan psikomotor (Notoatmojo, 2003).

penyakit

Demikian juga menurut Siagian (2002)

penelitianFery

makin tinggi pendidikan seseorang makin

faktor yang tidak berhubungan dengan

Diabetes

Mellitus.

Ferdiansyah

Hasil

bahwa

:

104

JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 97-107

tingkat kepatuhan diet pada penderita

yang

DM adalah lama menderita DM (

keluarga (OR = 5,250).

p=0,155,

CI=95%,

tidak

mendapatkan

dukungan

p>0,05).Hasil

penelitian, mayoritas responden tidak

6. Motivasi

pernah riwayat dirawat karena DM (67,1

Menurut Rachmat (2005), motivasi

%) dengan (nilai p 0,201). Dengan

diri adalah dorongan, baik dari dalam

demikian variabel riwayat dirawat karena

maupun dari luar diri manusia untuk

DM

menggerakkan dan mendorong sikap dan

tidak

berhubungan

dengan

kepatuhan diet DM. Hal ini sejalan

perubahan

perilakunya.

Motivasi

ini

dengan penelitian Fery Ferdiansyah.

didasarkan dari faktor internal individu yang bersifat psikologis dan sebagai akibat dari internalisasi dari informasi

5. Dukungan Keluarga Friedman dalam Sudiharto (2007),

dan hasil pengamatan suatu objek yang

menyatakan bahwa fungsi dasar keluarga

melahirkan persepsi sehingga individu

antara lain adalah fungsi efektif, yaitu

dapat terdorong untuk berbuat atau

fungsi

melakukan sesuatu.

internal

keluarga

untuk

pemenuhan kebutuhan psikososial, saling

Menurut Hordget (2000) motivasi

mengasuh dan memberikan cinta kasih,

adalah

serta saling menerima dan mendukung.

sekaligus

Hasil

dengan

secara langsung. Makna yang terkandung

penelitian Mei Lina Susanti, menyatakan

didalamnya yaitu dorongan dan motivasi

bahwa

dimana motivasi ini yang memegang

penelitian

ini

dukungan

sejalan

keluarga

dapat

psikologis

yang

mendorong

mengendalikan

seseorang

meningkatkan kepatuhan diet DM pada

peranan

pasien

=

berisikan perilaku, artinya dalam konteks

0,000.Berdasarkan hasil analisis, dapat

perubahan pola makan bagi pasien DM

diketahui

yang

didasarkan pada keinginan pasien untuk

berhubungan dengan kepatuhan diet DM

sembuh dan mengurangi kecatatan akibat

adalah dukungan keluarga (nilai p 0,017).

menderita

Hasi penelitian ini dapat disimpulkan

termotivasi untuk mengikuti program diet

bahwa responden yang mendapatkan

yang

DM

bahwa

dengan

variabel

p

dukungan keluarga memiliki peluang

penting

DM

karena

motivasi

sehingga

dianjurkan

oleh

mereka

dokter.

Berdasarkan hasil analisis, dapat

untuk mematuhi diet DM sebesar 5,250

diketahui

kali dibandingkan dengan responden

berhubungan dengan kepatuhan diet DM adalah

bahwa

variabel

motivasi

(nilai

yang

p

105

Gustina: Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus Pada Pasien Dm

0,000).Responden motivasi baik memiliki

perilaku yang bertujuan, semua pengaruh

peluang untuk mematuhi diet DM sebesar

internal seperti kebutuhan (needs) yang

329,667

berasal dari fungsi-fungsi organisme,

kali

responden

dibandingkan

motivasi

dengan

kurang

(OR

=

329,667).

dorongan dan keinginan, aspirasi, dan selera sosial yang bersumber dari fungsifungsi tersebut.Menurut Rachmat (2005),

SIMPULAN

motivasi diri adalah dorongan, baik dari

Diabetes

Mellitus

merupakan

dalam maupun dari luar diri manusia

sekelompok penyakit metabolik dengan

untuk menggerakkan dan mendorong

karakteristik peningkatan kadar glukosa

sikap dan perubahan perilakunya.

darah (hiperglikemia) yang terjadi akibat

Menurut Hordget (2000) motivasi

kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau

adalah

keduanya

sekaligus

(American

Diabetes

psikologis

yang

mendorong

mengendalikan

seseorang

Assosiation, 2004 dalam Smeltzer &

secara langsung. Makna yang terkandung

Bare, 2008). Tujuan terapeutik pada

didalamnya

setiap tipe diabetes adalah mencapai

keinginan pasien untuk sembuh dan

kadar glukosa darah normal. Ada 5

mengurangi kecatatan akibat menderita

komponen

DM sehingga mereka termotivasi untuk

diabetes

dalam yaitu

penatalaksanaan

Diet,

Latihan

yaitu

didasarkan

pada

fisik,

mengikuti program diet yang dianjurkan

Pemantauan gula darah, Terapi, dan

oleh dokter.Dukungan keluarga.Friedman

Pendidikan

Diabetes

dalam Sudiharto (2007), menyatakan

(2007)

bahwa fungsi dasar keluarga antara lain

mengutip pendapat Joslin (1952) dari

adalah fungsi efektif, yaitu fungsi internal

Medical

keluarga untuk pemenuhan kebutuhan

.Diet

Mellitus.Menurut

Centre

Waspadji

Institute,

dalam

penatalaksanaan diet diabetes mellitus

psikososial,

ada 3 (tiga) hal yangharus diketahui dan

memberikan cinta kasih, serta saling

dilaksanakan oleh pasien DM diabetes

menerima dan

mellitus, yaitu jumlahmakanan, jenis

(1990)

makanan dan jadwal makan.Motivasi

(compliance)

adalah

tingkat

menurut

melaksanakan

cara

pengobatan

Sherif,

dkk

(1956)

dalam

saling

mengasuh

mendukung.

mendefinisikan

dan

Sarafino kepatuhan pasien dan

Gerungan (2002) motif adalah bagian

perilaku yang disarankan oleh dokternya

integral dari motivasi diri adalah istilah

atau oleh yang lain. Menurut Sacket

generik yang meliputi semua faktor

dalam Niven (2000) kepatuhan adalah

internal yang mengarah ke berbagai jenis

sejauh mana prilaku pasien sesuai dengan

106

JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 97-107

ketentuan

yang

diberikan

professionalkesehatan.

oleh

Menurut Smet

(1994) berbagai strategi telah dicoba untuk

DAFTAR RUJUKAN

meningkatkan

kepatuhan

adalahDukungan profesional kesehatan, Dukungan sosial, Perilaku sehat, dan Pemberian informasi.

Ayu

P. 2012. Faktor-Faktor yang Berkaitan dengan Kepatuhan Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 dalam Menjalani Diet (Studi Deskriptif padaPasien Rawat Jalan RS Telogorejo Semarang). Under Graduates thesis. Universitas Negeri Semarang.

Berdasarkan hasil anaisis penelitian ini

dapat

dilihat

bahwa,

mayoritas

responden berumur 60 tahun atau lebih (67,1%), berpendidikan rendah (60,0%), tidak bekerja (65,7%), tidak pernah dirawat

karena

DM

(67,1%),

mendapatkan dukungan keluarga dalam pengobatan motivasi mematuhi

DM yang

(82,9%), baik

diet

memiliki

(62,9%)

DM

dan

(65,7%).Ada

beberapa variabel independen lain tidak berhubungan dengan kepatuhan diet DM. Variabel tersebut diantaranya umur (nilai p 0,836), pendidikan (nilai p 0,280), pekerjaan (nilai p 0,359) dan riwayat dirawat

karena

DM

0,201).Sedangkan

(nilai

variabel

p yang

berhubungan dengan kepatuhan diet DM:

Butler, H.A. 2002. Motivation: The role in diabetes self-management in olderadults. Diunduh dari http://proquest.umi.com/pqdweb. FKUI. 2004. Penatalaksanan Diabetes Mellitus Terpadu Sebagai Panduan Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Bagi Dokter Maupun Edukator. Jakarta. FKUI Hastono, S.P. 2001. Modul: Analisa data. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Depok. Heru, W, 2011. Hubungan Pengetahuan dan Motivasi dengan Kepatuhan Pelaksanaan Diet Pasien Diabetes Mellitus. (Tesis. Pascasarjana Program Magister Kedokteran Keluarga, Minat utama Pendidikan Profesi Kesehatan. Universitas Sebelas Maret Surakarta ). Hosmer, DW & Lemeshow, S. 2000. Applied logistic regression, 2nd ed. John Wiley & Sons, Canada.

dukungan keluarga (nilai p 0,017) dan motivasi (nilai p 0,000).Responden yang memiliki motivasi baik akan berpeluang mematuhi

diet

DM

633,496

kali

Lutfey,K.E., & Wishner, W.J.1999. Beyond “Compliance” is “andherence” improving the prospect of diabetes care, 22, 635639.

dibandingkan dengan responden yang memiliki

motivasi

kurang,

setelah

dikontrol oleh variabel riwayat dirawat karena DM, pendidikan dan dukungan keluarga (OR = 633,496).

Nasrul H.P. 2011. Hubungan pengetahuan tentang diet diabetes Mellitus dengan kepatuhan pelaksanaan diet pada penderita diabetes Melitus. Jurnal

Gustina: Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus Pada Pasien Dm

Keperawatan Vol 01 Nomor 01 2011. (diakses 5 Agustus 2014). Notoatmodjo, S.2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Suyono, S. 2004. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Siswono. 2005. P2M & PL dan LITBANGKES. Diunduh dari hptt://www. Depkes.go.id. Smeltzer, S & Bare. 2008. Brunner & Suddarth’s Textbook of medical surgical nursing. Philadelpia: Lippincott. Sudjatmiko, AN. 2011. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kemunculan komplikasi kronik pada penderita diabetes melitus tipe 2 rsud kabupaten kudus. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

107

Soegondo, S., Soewondo, P, & Subekti, I. 2009. Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Soeparman & Waspadji, S.2004. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI Soegondo,S.,dkk.2005. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Suyono,S.2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. (Edisi 3). Jakarta: Pusat penerbit Departemen Penyakit Dalam FKUI. Sukardji, K.2004. Daftar Bahan Makanan Penukar dan Perencanaan Makan Pada Diabetes Melitus. Jakarta: Balai Penerbit FKUI Waspadji,S.2007. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia