Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(1)2017
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK TODDLER Aries Chandra Ananditha1 Program Studi S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surabaya 1 Kutipan: Ananditha, Aries Chandra. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Toddler. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 2 (1) INFORMASI Korespondensi
[email protected]
Keywords: Development, rough motor, toddler
ABSTRACT The purpose of this study was to determine the factors associated with gross motor development in toodler children. This research used cross sectional research design with retrospective approach. Population used amounted to 64 children with sampling technique simple random sampling. The number of samples used 55 children. The independent variables werere the age of the child, the gender of the child, and the premature history. While the dependent variable was the rough motor development of children aged toddler. The instrument used was Denver II to assess the development of gross motor in toddler children. Data analysis using Chi Square test with p value = 0,05. Chi Square test shows that there was correlation between child age and rough motor development of toddler child (p = 0,000), there is correlation between child sex with gross motor development of toddler child (p = 0,000), there was correlation between history of preterm birth and child progression toddler (p, 000) so it needs to be done early detection of child growth to prevent any delay especially on the development of rough motor child age toddler
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(1)2017
ABSTRAK Pendahuluan: Perkembangan motorik kasar adalah perkembangan kemampuan anak anak yang melibatkan otot-otot besar dalam melakukan gerakan dan sikap tubuh. Banyak factor yang mempengaruhi perkembangan motoric kasar yaitu genetic, pre natal, post natal, stimulasi, dan riwayat kelahiran premature. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perkembangan motorik kasar pada anak toodler. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan pendekatan retrospektif. Populasi yang digunakan berjumlah 64 anak dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Jumlah sampel yang digunakan adalah 55 anak. Variabel independen adalah usia anak, jenis kelamin anak, dan riwayat prematur. Sedangkan variabel dependen adalah perkembangan motorik kasar anak usia toddler. Instrumen yang digunakan adalah Denver II untuk menilai perkembangan motorik kasar pada anak toddler. Analisa data menggunakan uji statistik Chi Square dengan nilai p=0,05. Hasil: Hasil uji Chi Square menunjukkan ada hubungan antara usia anak dengan perkembangan motorik kasar anak toddler (p=0,000), ada hubungan antara jenis kelamin anak dengan perkembangan motorik kasar anak toddler (p=0,000), ada hubungan antara riwayat kelahiran prematur dengan perkembangan kasar anak toddler (p,000). Pembahasan: Perlu dilakukan deteksi dini tumbuh kembang anak untuk mencegah adanya keterlambatan terutama pada perkembangan motorik kasar anak usia toddler Kata Kunci
: Perkembangan, motorik kasar, toddler
109
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(1)2017
PENDAHULUAN
12-16 %, Thailand 24 %, Argentina
Perkembangan anak merupakan
22% dan di Indonesia mencapai 13-
segala perubahan yang terjadi pada
18 %
anak yang dapat dilihat dari berbagai
Timur angka kejadiannya mencapai
aspek,
fisik
10,2% di RSU Haji Surabaya angka
tubuh
kejadiannya mencapai 10,5 % dari
antara
(motorik).
lain
aspek
Perkembangan
(Hidayat, 2010). Di Jawa
melalui kegiatan yang terkoordinasi
seluruh
antara susunan syaraf dan otot. Salah
perkembangan yang datang ke rumah
satu aspek yang penting pada proses
sakit RSU Haji Surabaya. Motorik
perkembangan adalah perkembangan
kasar
motorik kasar yaitu gerak tubuh
menyebabkan
menggunakan otot–otot besar, atau
kreatifitas anak dalam beradaptasi
sebagian besar dari seluruh anggota
(Andriana,
tubuh
oleh
motorik kasar adalah perkembangan
kematangan anak sebagai awal dari
yang berhubungan dengan aspek
kecerdasan dan emosi sosial anak
kemampuan anak dalam melakukan
(Hidayat,2008).
Perkembangan
pergerakan dan sikap tubuh yang
motorik kasar adalah perkembangan
melibatkan otot–otot besar seperti
yang berhubungan dengan aspek
tengkurap,
kemampuan anak dalam melakukan
sebagainnya.Pada
pergerakan dan sikap tubuh yang
perkembangan ini sesuai dengan
melibatkan otot-otot besar seperti
kematangan syaraf dan otot anak
tengkurap,
(Soetjiningsih, 2002).
yang
di
pengaruhi
duduk,
berjalan
sebagainnya.Pada
dan
kasus
yang
yang
tidak
gangguan
optimal
bisa
menurunnya 2012).Perkembangan
duduk
berjalan,
dan
dasarnya
dasarnya
Kemampuan motorik kasar anak
perkembangan ini sesuai dengan
akan mempresentasikan keinginan
kematangan syaraf dan otot anak
anak, misalnya ketika anak melihat
(Soetjiningsih, 2014).
mainan yang beraneka ragam, anak
Banyak negara yang mengalami berbagai anak
masalah
perkembangan
antaranya
dalam
otaknya
bahwa dia ingin memainkannya,
masalah
persepsi tersebut akan memotivasi
keterlambatan motorik kasar, angka
anak untuk melakukanm sesuatu,
kejadian di Amerika Serikat berkisar
yaitu bergerak untuk mengambilnya,
di
mempersepsikan
110
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(1)2017
akibat gerakan tersebut anak akan
lingkungannya dan akan mempersulit
berhasil mendapatkan keinginannya
mereka untuk bisa di terima di
dan ini akan
lingkungannya.
image anak
mempengaruhi
self
Gangguan
atau kepercayaan diri
perkembangan motorik kasar bisa di
anak. Dengan kemampuan motorik
sebabkan oleh berbagai hal, di
yang baik, anak akan lebih mudah
antaranya faktor nutrisi, genetik,
beradaptasi dengan lingkungannnya
penyakit
(Marmi
2012).
persalinan dan kelahiran premature
Perkembangan motorik kasar yang
(Hurlock, 2006). Berdasarkan uraian
tidak optimal bisa menyebabkan
di
menurunnya kreatifitas anak dalam
melakukan penelitian tentang faktor-
beradaptasi
(Andriana,
2012).
faktor yang berhubungan dengan
Menurut
Hurlock
(2006)
perkembangan motorik kasar pada
dan
Raharjo,
menyebutkan bahwa keterampilan motorik juga
atas,
penyerta,
peneliti
penyulit
tertarik
untuk
anak toddler.
di gunakan untuk
keterampilan bantu diri (self image),
METODE PENELITIAN
keterampilan
bantu
sosial,
Penelitian ini menggunakan desain
keterampilan
bermain
dan
penelitian cross sectional dengan
keterampilan mencapai
sekolah.
pendekatan
retrospektif.
Populasi
anak
yang digunakan berjumlah 64 anak
kemampuan
dengan teknik pengambilan sampel
motorik yang memungkinkan mereka
simple random sampling. Jumlah
mampu melakukan sesuatu bagi diri
sampel yang digunakan adalah 55
mereka sendiri, sehingga mampu
anak. Variabel independen adalah
menjadi
usia anak, jenis kelamin anak, dan
harus
kemandiriannya
Untuk
mempelajari
kelompok
sosial
yang
kooperatif yang bisa di terima di
riwayat
lingkungannya.
variabel
Semakin
baik
prematur.
Sedangkan
dependen
adalah
keterampilan motorik yang di miliki
perkembangan motorik kasar anak
semakin baik pula penyesuaian sosial
usia
yang di lakukan. Gangguan sensorik
digunakan adalah Denver II untuk
motorik akan menyebabkan ketidak
menilai perkembangan motorik kasar
mampuan anak untuk mengenali
pada anak toddler Analisa data
111
toddler.
Instrumen
yang
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(1)2017
menggunakan uji statistik Chi Square
Berdasarkan hasil uji statistik Chi
dengan nilai p=0,05.
Square didapatkan data jika ketiga faktor tersebut (usia, jenis kelamin,
HASIL PENELITIAN
dan
riwayat
prematuritas)
Tabel 1. Analisis Faktor-faktor Yang
mempunyai
Berhubungan dengan Perkembangan
perkembangan motorik kasar pada
Motorik Kasar pada Anak Toddler
anak toddler (nilai p=0,000 dimana
hubungan
dengan
p< α=0,05) Perkembangan Motorik Kasar Normal Suspect 2 30 1 5 2 15
1.Faktor Usia a. 1 tahun b. 2 tahun c. 3 tahun 2.Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 3.Riwayat Prematuritas a. Prematur b. Tidak Prematur
4 1
32 18
2 5
30 20
Tabel 1 menggambarkan bahwa
Hasil Uji Chi Square p=0,000 dimana p<α=0,05
Hasil Uji Chi Square p=0,000 dimana p<α=0,05 Hasil Uji Chi Square p=0,000 dimana p<α=0,05
PEMBAHASAN
mayoritas anak usia 1 tahun yang
Berdasarkan hasil uji statistik
mempunyai kriteria perkembangan
didapatkan adanya hubungan antara
motorik kasar suspect. Sedangkan
faktor usia, jenis kelamin, dan
berdasarkan jenis kelamin, mayoritas
riwayat
laki-laki
perkembangan motorik kasar pada
yang
perkembangan suspect.
mempunyai motorik
kasar
Berdasarkan
prematuritasnya, mempunyai prematur perkembangan
Kemampuan
motorik
anak
anak
semakin baik dengan meningkatnya
kelahiran
usia karena kematangan fungsi tubuh
mempunyai
dan ototnya. hasil penelitian ini
riwayat yang
dengan
anak usia toddler.
riwayat
mayoritas
prematuritas
motorik
kasar
sesuai dengan penelitian Suryaputri,
suspect.
Rosha, dan Anggraini (2014) yang menunjukkan bahwa ada hubungan
112
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(1)2017
bermakna antara usia anak dengan
Menurut data statistik WHO tahun
kemampuan motorik anak. Usia anak
2013, kurang lebih 1,5 juta bayi
24-35 bulan berisiko 3,81 kali untuk
terlahir premature setiap tahunnya di
suspect
dibandingkan
dunia. Jumlah ini terus bertambah
dengan anak yang usianya 36-59
setiap tahunnya, Indonesia berada
bulan. Selain karena kematangan
dalam urutan ke 5 dari 10 negara
usia, stimulasi amat penting bagi
jumlah bayi premature terbanyak di
perkembangan yang optimal pada
dunia. Pada bayi premature sering
anak. Pada anak yang usianya lebih
terjadi kesulitan minum dan organ
muda yaitu usia 24-35 bulan, sumber
pencernaan
utama stimulasi adalah keluarga
menyebabkan kebutuhan nutrisi pada
dekat terutama orangtua, sehingga
pada bayi premature kurang dari
perkembangan anak mungkin tidak
kebutuhan
terpengaruh oleh stimulasi yang
menyebabkan kekurangan gizi yang
lebih kompleks dari orang lain.
kemudian
motoriknya
Hasil penelitian ini sesuai dengan
yang
masih
tubuhnya bisa
imatur
sehingga
menimbulkan
kekurangan energi, energi sangat di
Alfiani (2016) yang menunjukkan
perlukan
bahwa ada hubungan antara jenis
melakukan aktivitas fisik juga untuk
kelamin
perkembangan
menggerakkan proses fisiologis yang
motorik kasar dan halus pada anak
lainnya, di mana sebagian besar
usia pra sekolah. Pertumbuhan pada
energi lebih banyak di gunakan
anak laki-laki dan perempuan tentu
untuk melakukan oksidasi jaringan
berbeda pada fungsi geraknya. Ini
dan untuk mempertahankan tonus
akan
otot (Andriani, 2012),
dengan
mempengaruhi
kemampuan
motorik kasar dan halus pada anak. satu
penyebab
bergerak
dan
tonus otot
sangat di perlukan untuk aktivitas
Kelahiran premature merupakan salah
untuk
motorik kasar, sehingga bayi yang
terjadinya
lahir premature
keterlambatan motorik kasar,pada
yang
penelitian ini di temukan sebanyak
keterlambatan
56,4%
Menurut Lissaver dan Avroy.A.
pasien
keterlambatan
yang motoruk
mengalami kasar
di
besar
untuk
motorik
terjadi kasar.
Fanarof (2008) bayi prematur juga
sebabkan oleh kelahiran premature.
lebih
memiliki resiko
meningkatkan
113
terjadinya
cerebral
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(1)2017
palsy yaitu gangguan motorik yang
Dengan
berhubungan
diharapkan
dengan
kemampuan
adanya
penelitian
orang
tua
ini dapat
motorik kasar. Pada penelitian ini
memperhatikan faktor-faktor yang
menunjukan
kelahiran
mempengaruhi
penyebab
motorik kasar sehingga orang tua
bahwa
premature
merupakan
dengan prosentase terbesar, yang
dapat
menunjukkan
kelahiran
stimulasi
banyak
terutama
prematur
bahwa
menyebabkan
komplikasi
yang
terjadi
yang
menyebabkan
terjadinya
keterlambatan
perkembangan,
perkembangan
lebih
mengoptimalkan
perkembangan perkembangan
anak motorik
kasar anak. DAFTAR PUSTAKA
penatalaksanaan pada bayi premature
Agustiana,
(2012)
hendaknya perlu di pahami oleh
aktivitas
semua petugas kesehatan dan orang
Kemampuan Motorik Kasar
tua anak yang mempunyai bayi
Anak Taman Kanak-Kanak,”
premature,
Skripsi Sarjana pada FIK UPI,
baik
penatalaksanaan
nutrisi dan perawatan bayi premature
Ritmik
,“Pengaruh Terhadap
Bandung
yang sangat rentan terhadap pada semua penyakit karena kondisi organ
Alfiani, Y. (2016). Hubungan status
tubuh yang masih imatur, stimulasi
gizi, jenis kelamin dan usia
dari orang tua juga sangat di
anak dengan perkembangan
perlukan untuk mendukung agar
motorik halus dan kasar pada
tumbuh kembangnya bisa optimal.
anak usia pra sekolah di tk melati ikhlas padang tahun
SIMPULAN
2016.
Skripsi
Penelitian ini menunjukkan bahwa
dipublikasikan
tidak
ada hubungan antara usia, jenis kelamin, dan riwayat prematuritas
Andriani M & Wirjad M, (2012),
dengan perkembangan motorik kasar
Peranan Gizi Dalam siklus
pada anak toddler.
Kehidupan.
SARAN
Arikunto, Suharsini (2010), Prosedur
114
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(1)2017
Penelitian Suatu Pendekatan
(IDAI) Jawa Timur, Deteksi
Praktis, Jakarta, Rineka Cipta
Dini
Tanda
Dan
Penyimpangan Bambang
S,
(2007),
Pengembangan
Metode
Fisik
Gejala
Pertumubhan
Dan Perkembangan Anak.
(Edisi
Revisi), Universitas Terbuka,
Ikatan
Jakarta
Dokter
Anak
Indonesia
(IDAI), (2004), Bayi Berat Lahir Rendah Dalam Standard
Berk, (2005), Infanis Chindren and
Pelayanan Medis Kesehatan.
Adolescents Boston Allyn and
Edisi 1, Jakarta:IDAI
Bacon, Jakarata Ikatan Dokter Anak Indonesia, IDAI, DEPDIKNAS,
(2008),
Model
(2011), Jilid 2
Pengembangan Motorik Anak Pra Sekolah, Jakarta. Bagian
Irawantono, IG N &Twi A, (2009)
Proyek Olahraga Masyarakat,
Departemen kesehatan anak,
Direktorat
FK Unair RSUD Dr Sutomo
Olahraga
Masyarakat.
Surabaya, Jurnal Sari Pediatri, Vol 11 No 3. Oktober,.
Hidayat, (2012), Metode Penelitian Kebidanan Dan Tehnik Analisa
Jenny
Y.S,
Data, Salemba Medika, Jakarta
Asuhan
Kebidanan
Persalinan & Bayi Baru Lahir , , Jakarta: EMS
Hidayat, A.Aziz Alimul, (2010), Metode Penelitian Kesehatan,
K. Eileen, Matotz, (2010), Profil
Paradigma Kuantitatif. Kelapa
Perkembangan
Pariwara, Surabaya
Edisi
Hurlock,
(2006),
Anak.
Perkembangan
Jilid1,
5,
Jakarta:
Airlangga, Kosim
S,
(2008), Neonatologi,
Dokter
Anak
PT
Indeks,
Jakarata Ikatan
Anak,
Indonesia
Buku
Ajar edisi
pertama, Jakarta : IDAI
115
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(1)2017
Lissauer, Tom & Fanaroff, Avroy, (2009),
Pantiawati, (2010), Bayi dengan
Ataglance
Neonatologi,
Berat Badan Lahir Rendah,
Jakarta:
Yogyakarta: Nuha medika,.
Airlanga Proverawati & Ismaati, (2010), Bayi Marmi, Rahardjo K, (2012), Asuhan
Lahir Rendah., Yogyakarta:
Neonatus Balita, Bayi & Anak
Nuha Medika,
Pra Sekolah, , Yokyakarta: Pustaka Pelajar
R. Soeijiningsih, SPAK, (2002), Tumbuh
Miss
Iman.
HAPAKIA,
“Hubungan
BBL
(2016).
Jakarta:
Dengan
EGC
Kembang Buku
Anak,
Kedokteran,
Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 2-5 Tahun Di
Nazi.
Roy.
Meadow,
Simon
Newel,
Posyandu Gonilan Kertasura,”
Lecturer Notes Pedrdika. Edisi
FK UNMUH Surakarta,
Ke-7
S,
2012,
“Fine
Motor
Development Of Low Birth Weight
Infants
At
Samsudin, (2005), Perkembangan
The
Motorik
Ditaman
Kanak-
Corrected Aged Of 8 To 12
Kanak, Jakarta. Fakultas Ilmu
Months,”
Kesehatan
Iranian
Rehabilitation Jurnal.
Keolahragaan
Universitas
Muhammadiyah
Negeri Jakarta Notoatmodjo, S, (2010), Metodologi Penelitian
Kesehatan,
Santroal, JK, 2009), Perkembangan
Jakarta:.Rineka Cipta,
Anak, Edisi ke 11, Jilid 1, Jakarta: Airlangga
Nursalam,
(2013),
Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisi
3,
Jakarta:
Sari, 2011, “Hubungan stimulasi
Salemba
dini
Medika.
dengan
motorik
116
kasar
perkembangan pada
usia
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(1)2017
toddler, ” Yogyakarta,
Pengembangan Motorik, FIK UNY Yogyakarta
Sarwono
P,
2006,
Kesehatan
Pelayanan
Maternal
Neonatal,
jakarta:
dan
Sunardi & Sunaryo, 2007, Intervensi
Yayasan
Dini
Binapustaka
Kesehatan
Dengan
Rosha,
dan
Dwi
Anggraeni. (2014). Determinan
Bayi,”
Biostatistika
Kependudukan
Suryaputri,
Neonatal
Kematian
Departemen
Berkebutuhan
Khusus. Depdiknas, Jakarta
Setyorini & Puspitasari, “Hubungan Status
Anak
Kemampuan
&
Berusia
Universitas
Motorik
Anak
Tahun:
Studi
2-5
Kasus di Kelurahan Kebon
Airlangga.
Kalapa Bogor. Penelitian Gizi Makan, Vol 37 (1), pp. 43-50
Siti Mulida dkk, (2006),“Hubungan antara
kelahiran
asfiksia
Titi S P, (2015), “Hubungan status
dengan perkembangan balita”
gizi
jurnal
motorik kasar pada anak usia
keperawatan
sudirman.”
Vol
1
No
1
dengan
1-3
November 2006.
tahun
perkembangan di
kelurahan
bandarejo
kabupaten
semarang tahun 2015,” D 1V Sitoresmi, Kusnanto & Krisnana, (2015),“Perkembangan
Kebidanan
Anak
Stikes
Ngudi
Waluyo Ungaran.
Toddler Pada Ibu Bekerja Dan Tidak Bekerja,” Jurnal Pedio
Wulandasari
Maternal 3.
M
E,
(2012),
“Hubungan BBLR Terhadap Keterlambatan Perkembangan
Sugiono, (2009), Metode Penelitian Kwantitatif
dan
Motorik
Kwalitatif,
Sarjana
R&D, Bandung
Kasar,”Skripsi Kedokteran
Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan
Sukamti,
E
R,
(2007),
Pada
Diktat
Muhammadiyah
117
Universitas Yogyakarta.
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(1)2017
118