FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA

Download masyarakat untuk indikator televisi sebesar 44,45%, dan pergaulan sebesar. 37, 27%. Berdasarkan hasil tersebut faktor yang mendominasi mempe...

2 downloads 557 Views 213KB Size
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DI KELAS VIII SMP NEGERI 14 PONTIANAK SKRIPSI

Oleh

WAHYUDI NPM. 111630162

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DI KELAS VIII SMP NEGERI 14 PONTIANAK

Oleh

WAHYUDI NPM. 111630162

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikn pada Program Studi Pendidikan Biologi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2015

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama

: WAHYUDI

NPM

: 111630162

Program Studi : Pendidikan Biologi

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang berjudul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan Manusia Di Kelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak adalah hasil karya saya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung segala resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Pontianak,16 Oktober 2015 Yang Membuat Pernyataan

WAHYUDI NPM. 111630162

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DI KELAS VIII SMP NEGERI 14 PONTIANAK

SKRIPSI Tanggung Jawab Yuridis Pada WAHYUDI NPM: 111630162

Disetujui Oleh:

Pembimbing I

Pembimbing II

NuriDewiMuldayanti, M.Pd NIK. 010163241185001

Mahwar Qurbaniah, M,Si NIK. 010 163 290885 002

Disahkan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Dr. Mawardi, MM NIK. 001141020361008

Lulus Tanggal: 16 Oktober 2015

LEMBAR PENGESAHAN Skripsi ini diajukan oleh : Nama : Wahyudi NPM : 111630162 Program Studi : Pendidikan Biologi Jurusan : Ilmu Pendidikan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Judul Skripsi : Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa pada materi sistem pencernaan mausia di kelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak. Skripsi ini telah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji, dan diterima sebagai bagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pontianak pada : Hari : Jum’at Tanggal : 16 Oktober 2015 Dinyatakan Lulus dengan Predikat : Sangat Memuaskan TIM PENGUJI NAMA

TANDA TANGAN

1. Nuri Dewi Muldayanti, M.Pd Ketua

1. ………………………

2. Mahwar Qurbaniyah, M.Si Sekretaris

2. ……………………...

3. Heriansyah, M.Pd Penguji I

3. .......…………………

4. Hanum Mukti Rahayu, M.Sc Penguji II

4. ...................................

5. Nuri Dewi Muldayanti, M.Pd Pembimbing I

5. ...................................

6. Mahwar Qurbaniah, M.Si Pembimbing II

4. ………………………

MOTTO ‘’Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telahdianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada dirimereka sendir. (QS. An-Anfaal 8:53)

‘’Insya Allah jikalau hidup kita penuh manfaat dengan tulus ikhlas, maka kebahagiaan dalam bergaul dengan siapapun akan terasa nikmat, Karena tidak mengharapkan sesuatu dari orang lain melainkan kenikmatan adalah melakukan sesuatu untuk orang lain. Semata karena Allah SWT.’’ (AA Gym)

vi

PERSEMBAHAN

Ya Allah, waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudah menjadi takdirku, sedih, bahagia, dan bertemu orang-orang yang memberiku sejuta pengalaman bagiku. Ku bersujud dihadapan Mu ya Allah, engkau memberiku kesempatan untuk dapat sampai di penghujung awal perjuanganku. Allhamdulillahirobbil’alamin... Terima kasih untuk mu ya Robb, kupersembahkan sebuah karya kecil ini untuk Bapak dan Ibu tercinta, yang tiada pernah hentinya selama ini memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat serta kasih sayang dan pengorbanan yang tak ku dapatkan dari siapapun dan tak tergantikan oleh apapun hingga aku kuat dalam menjalani setiap rintangan yang ada di depanku, bapak, ibu, terimalah bukti kecil ini sebagai kado keseriusanku untuk membalas semua pengorbananmu, dalam hidupmu demi hidupku kalian ikhlas mengorbankan segala perasaan tanpa kenal lelah dalam lapar berjuang separuh nyawa hingga segalanya, maafkan anakmu bapak, ibu, sampai detik ini masih saja ananda menyusahkanmu, untuk bapak (Sono Karto Sarim) ibu (Srimuryati) terima kasih. I always loving you... Kepada saudara kandungku Abang (Yatno, Win, Sitok,) dan kakak (Yati, Lasmini, Sulami, Maryanti) bang, kak, adek mu yang boncol yang paling nakal, paling nyusahkan orang tua, dan paling bandel ini dapat wisuda juga kan, cukup satu yang perlu kalian percaya sama janjiku bahwa adekmu akan selesai dan memakai toga pada waktu yang pernah aku ucapkan, terima kasih buat dukungan, doa dan sarannya buat adekmuini, tanpa kehadiran kalian semua aku bukan siapa-siapa di keluarga ini, oh iya satu lagi kebayangkan gimana bahagianya orang tua kita dirumah melihat foto salah satu anaknya memakai toga. Tiada tempat terbaik untuk berkeluh kesah selain bersama sahabatsahabat terbaik, terimakasih kuucapkan kepada teman sejawat saudara seperjuangan ‘’Sahabat Biologi 2011, Aripin, Yosep, Bayu, Dirga, Hendra, Syakirin, Randa, Zul, Rian, Gista, Dewi, Rina, Rena, Rahmi, Memel, Rasmini, Wina, Citra, dan masih banyak yang tidak mampu disebutkan satu persatu’’ kurang lebih 4 tahun kebersamaan kita terima kasih untuk semua, dan sekarang giliranku untuk melangkah kedepan mengejar mimpi-mimpi yang pernah kita rangkai bersama,buat kalian yang belum dapat bersama memamakai toga di tahun ini jangan mudah menyerah, kejar target wisudamu, dan tetap fokus, kini

vii

hanya doa yang dapat saya haturkan untuk kalian semua, saya yakin kalian semua pasti bisa, apapun yang terjadi tetap melangkah meski sulit. ‘’letakkan bayangan toga di depan alis mata, target 5cm itu pasti dapat kalian raih’’ tanpamu teman aku tak pernah bearti, tanpamu teman aku bukan siapa-siapa,, dan buat saudara sekaligus sahabatku selama tinggal di Pontianak, Enok, bg Rahis, Bang Mol, Bang Farid. Teman segokil, sengakak di KOS Nanda tanpa terkecuali (Yudik, Epan, Yaser, Dela, Novi, Leo,Endang, Sri dan Toni) terima kasih kalian sudah mau menerima saya sebagai teman kalian di kota rantauan ini. love you all. Sudah semestinya saya ucapkan terima kasih kepada dosen-dosen FKIP pendidikan Biologi UMP, atas nasehat, bimbingan, dan ilmu yang telah diberikan kepada saya. Hidup tanpa mimpi ibarat arus sungai mengalir tanpa tujuan, teruslah belajar, berusaha dan berdoa untuk menggapainya, jatuh berdiri lagi, kalah mencoba lagi, gagal bangkit lagi, never give up. Sampai Allah SWT berkata ‘’ waktunya pulang’’ untuk semuanya saya ucapkan terima kasih.

viii

ABSTRAK WAHYUDI (111630162). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan Manusia Di Kelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak. Di bawah bimbingan: NURI DEWI MULDAYANTI, M,Pd, dan MAHWAR QURBANIAH, M,Si. Kesulitan belajar pada materi sistem pencernaan manusia terjadi pada kelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak yang ditandai dengan nilai ulangan harian di bawah KKM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal dan eksternal yang menyebabkan kesulitan belajar siswa pada materi sistem pencernaan manusia di kelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak. Bentuk penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII A SMP Negeri 14 Pontianak sebanyak 30 siswa. Teknik pengumpulan data berupa observasi, komunikasi tidak langsung, dan komunikasi langsung. Hasil penelitian menunjukan persentase pengaruh faktor internal aspek fisiologis dengan indikator motivasi sebesar 13,09 minat sebesar 13,34%, aspek psikologis dengan indikator kesehatan sebesar 25,66%, kebiasaan belajar sebesar 21,22%. Faktor eksternal aspek orang tua indikator dukungan sebesar 0,78%, materi sebesar 14,45%, aspek sekolah dengan indikator metode sebesar 36,67%, indikator media sebesar 48,67%, sedangkan pada aspek masyarakat untuk indikator televisi sebesar 44,45%, dan pergaulan sebesar 37,27%. Berdasarkan hasil tersebut faktor yang mendominasi mempengaruhi kesulitan belajar terdapat pada faktor internal indikator kesehatan dan faktor eksternal indikator media. Kata kunci : Faktor kesulitan belajar, internal dan eksternal, sistem pencernaan manusia

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb Segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat serta nikmat-Nya, terutama nikmat kesehatan dan keafiatan-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar Siswa Pada Materi Sistem Pencernaaan Manusia di Kelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak”. Tiada daya dan upaya yang penulis lakukan melainkan dengan pertolongan Allah SWT melalui berbagai pihak yang telah banyak memberikan kontribusi dan motivasi yang sangat berarti bagi diri penulis. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Mawardi, MM., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pontianak yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan perkuliahan di FKIP. 2. Arif Didik Kurniawan, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Pontianak yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan yang tidak bosan-bosannya. 3. Nuri Dewi Muldayanti, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan arahan dalam penyusunan dan sabar membimbing demi keselarasan bahasa, tulisan dan kerapian skripsi ini. 4. Mahwar Qurbaniah, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah sabar membimbing, memberikan saran serta arahan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Heriansyah, M.Pd., selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan arahan serta bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Hanum Mukti Rahayu, M,Sc., selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan arahan serta bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 7. Para Dosen beserta Staf Tata Usaha (TU) Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah

x

Pontianak yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan ilmu tanpa pamrih, dukungan serta motivasinya. 8. Edih Sutardi, S.Pd., selaku kepala sekolah yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan PPL serta penelitian di SMP N 14 Pontianak. 9. Nuryani B.M, S.Pd., selaku guru mata pelajaran IPA kelas XIII SMP Negeri 14 Pontianak yang telah memberikan bimbingan saran dan izin untuk melakukan penelitian. 10. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan motivasi semangat, pengorbanan dan materi yang luar biasa bagi penulis demi penyelesaian skripsi ini. 11. Rekan-rekan seperjuangan FKIP biologi yang memberikan semangat, informasi dan dukungannya yang luar biasa demi selesainya skripsi ini. 12. Serta semua pihak yang telah membantu saya yang tidak dapat saya sebutkan secara keseluruhan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih banyak kekurangan dan tidak lepas dari kesalahan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Atas bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan terimakasih. Semoga skripsi ini bermanfaat.

Pontianak,

Oktober 2015

Penulis

xi

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i HALAMAN JUDUL............................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iv HALAMAN PERNYATAAN .................................................................................v MOTTO ................................................................................................................. vi PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii ABSTRAK ............................................................................................................. ix KATA PENGANTAR .............................................................................................x DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang. .....................................................................................1 B. Fokus Penelitian. ...................................................................................4 C. Tujuan Penelitian...................................................................................4 D. Manfaat Penelitian.................................................................................5 1. Manfaat Teoritis ...............................................................................5 2. Manfaat Praktis. ...............................................................................5 E. Definisi Operasional..............................................................................6 1. Pengertian Kesulitan Belajar . ..........................................................6 2. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar. .................................................6 3. Karakteristik Pelajaran IPA..............................................................6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Kesulitan Belajar. ................................................................7 B. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar ...........................................9 1. Faktor Internal ...............................................................................10 2. Faktor Eksternal ............................................................................12 BAB III METODE PENELITIAN A. MetodedanPendekatanPenelitian.. ......................................................18 1. MetodePenelitian...........................................................................18 2. PendekatanPenelitian ....................................................................18 B. SubjekPenelitian..................................................................................18 C. JenisdanSumber Data ..........................................................................19 1. Data Primer ...................................................................................19 2. Data Sekunder ...............................................................................19 D. WaktudanTempatPenelitian ................................................................19 1. WaktuPenelitian ............................................................................19 2. TempatPenelitian...........................................................................20

xii

E. TeknikdanAlatPengumpulan Data .....................................................20 1. TeknikPengumpulan Data .............................................................20 2. AlatPengumpulan Data .................................................................21 F. TeknikAnalisis Data............................................................................22 1. Pengumpulan Data ........................................................................22 2. Reduksi Data .................................................................................22 3. Penyajian Data...............................................................................23 G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data. ................................................23 1. Triangulasi.....................................................................................23 2. Member Check.. ............................................................................23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...................................................................................24 B. Pembahasan HasilPenelitian ...............................................................25 1. Fisiologis .......................................................................................26 2. Psikologis ......................................................................................29 3. Orang Tua......................................................................................33 4. LingkunganSekolah.......................................................................37 5. LingkunganMasyarakat.................................................................41 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................45 B. Saran .................................................................................................45 DAFTAR PUSTAKA. ...........................................................................................46 LAMPIRAN ..........................................................................................................48

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Persentase Ketuntasan Ulangan Harian Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan Manusia Di Kelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak Tahun Ajaran 2013/2014 ....................................................................3 Tabel 3.1.Jadwal Pelaksanaan Penelitian di SMP Negeri 14 Pontianak...........19 Tabel 4.1. Hasil Persentase Faktor Internal Yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar Siswa di kelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak ....................24 Tabel 4.2. Hasil Persentase Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar Siswa di kelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak ....................25

xiv

DAFTAR LAMPIRAN Halaman LAMPIRAN 1 PRA RISET LAMPIRAN 1.1HasilWawancara Guru ................................................................48 LAMPIRAN 1.2 Hasil Wawancara Siswa .............................................................49 LAMPIRAN 1.3 Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak ............................................................................. 58 LAMPIRAN 1.4Kisi-Kisi Angket .........................................................................62 LAMPIRAN 1.5AngketFaktor-faktor yang MempengaruhiKesulitan BelajarSiswa ..............................................................................63 LAMPIRAN 1.6PedomanWawancara ...................................................................65

LAMPIRAN 2. PENELITIAN LAMPIRAN2.1 Hasil Observasi Kelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak Proses Pembelajaran..............................................................................66 LAMPIRAN 2.2 Hasil Pengisian Angket Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar Siswa .............................................................68 LAMPIRAN 2.3 Hasil Wawancara Kepada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 14 Pontianak ..............................................................................88 LAMPIRAN 3. SURAT MENYURAT LAMPIRAN 3.1 Surat Mohon Izin Penelitian ......................................................94 LAMPIRAN 3.2 Dokumentasi Penelitian ............................................................96 RIWAYAT HIDUP..............................................................................................100

xv

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pendidikan merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks, karena pendidikan merupakan suatu proses yang membantu manusia mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi segala perubahan dan permasalahan yang dihadapinya. Hal ini senada dengan fungsi pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-undang Dasar 1945 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 yang berbunyi sebagai berikut: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, manusia yang berakhlak sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Banyak faktor yang saling menunjang dalam proses pendidikan, salah satunya yaitu sekolah. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang di dalamnya terdapat serangkaian proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan Nasional. Proses pembelajaran terjadi karena adanya interaksi antara guru dan peserta didik. Adanya interaksi antara guru dan peserta didik maka tercipta sebuah proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu rangkaian proses yang rumit karena tidak sekedar menyerap informasi dari guru, tetapi juga melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai hasil belajar yang baik sesuai yang diharapkan oleh seorang tenaga pengajar atau guru (Ali, M. 2007). Guru merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Namun ada beberapa faktor lain yang timbul pada saat terjadinya proses pembelajaran berlangsung, faktor tersebut timbul karena

1

2

adanya kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik sehingga peserta didik tidak mampu mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung dengan baik. Menurut Martini (2014:4) kesulitan belajar merupakan suatu kelainan yang membuat individu yang bersangkutan sulit melakukan kegiatan belajar secara efektif. Kesulitan belajar yang sering dialami siswa biasanya terjadi karena siswa cenderung tidak memiliki ketertarikan untuk mengikuti

proses

pembelajaran.

Selain

itu

siswa

juga

kurang

memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran, Hal ini mengakibatakan siswa mengalami kesulitan belajar dikelas. Selain faktor kesulitan belajar yang dihadapi siswa terdapat faktor lain seperti faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang ditimbulkan dari dalam diri seseorang, sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang ditimbulkan dari lingkungan luar seperti faktor orang tua, lingkungan sekolah, dan masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas VIII SMP N 14 Pontianak diperoleh informasi hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa pada tahun ajaran 2013/2014 mengalami ketidaktuntasan. Hasil evaluasi yang dilakukan selama PPL dalam proses pembelajaran di kelas, guru sudah menggunakan model pembelajaran yang interaktif dan kreatif, serta menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Namun, jika dilihat dari hasil belajar siswa, masih banyak materi pelajaran IPA yang mengalami ketidaktuntasan. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas IX yang sudah mendapatkan materi sistem pencernaan manusia di kelas VIII. Didapat informasi bahwa siswa menganggap materi sistem pencernaan terlalu sulit, sehingga siswa susah dalam memahami materi sistem pencernaan manusia, hal ini mengakibatkan hasil belajar yang dicapai tidak memenuhi

3

standar ketuntasan. Hal tersebut membuat guru perlu mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan kesulitan belajar siswa. Berdasarkan perolehan persentase ketuntasan nilai ulangan harian siswa pada materi sistem pencernaan manusia tahun ajaran 2013/2014 ditunjukan pada tabel 1.1: Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Nilai Ulangan Harian Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan manusia di Kelas VIII A SMP Negeri 14 Pontianak Tahun Ajaran 2013/2014 Materi Sistem pencernaan manusia Rangka dan pesewat sederhana Struktur tubuh tumbuhan Sifat bahan kimia Gerak makhluk hidup

Persentase (%) Tuntas Tidak tuntas 46,36 53,64 62,5 37,5 56,42 43,58 47,36 52,64 60,36 40,64

Sumber : Dokumentasi nilai harian siswa pada pelajaran IPA kelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak tahun ajaran 2013-2014

Berdasarkan tabel 1.1 nilai persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan manusia tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 75. Materi sistem pencernaan manusia dianggap sulit bagi siswa dikarenakan bahwa luasnya materi, selain itu banyak terdapat nama ilmiah atau nama latin yang susah untuk siswa menghafal beserta cara penulisannya, sehingga materi sistem pencernaan yang lebih besar terdapat angka ketidak tuntasanya. Hasil wawancara dengan guru dan sumber data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa. Diantaranya yaitu faktor fisiologis, faktor psikologis, faktor sekolah, orang tua dan masyarakat. Hasil penelitian Suhartono (2012) diperoleh data bahwa siswa yang mengalami kesulitan belajar dari faktor fisiologis sebesar 8%, psikologis sebesar 35%, faktor sekolah sebesar 20%, faktor keluarga sebesar 15%, dan faktor masyarakat sebesar 21%. Berdasarkan hasil persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor

4

fisiologis, psikologis, sekolah, orang tua dan masyarakat memiliki pengaruh terhadap kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan permasalahan yang terdapat di SMP 14 Pontianak maka peneliti tertarik ingin melakukan penelitian dengan judul Faktor kesulitan belajar siswa pada materi sistem pencernaan manusia di kelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak. Setelah peneliti melakukan penelitian peneliti, berharap mendapatkan hasil yang bisa di bagikan kepada guru bidang studi IPA agar dapat meminimalisir rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPA di kelas VIII SMP N 14 Pontianak pada tahun selanjutnya.

B. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapatkan fokus permasalahan dalam penelitian ini yaitu faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa pada materi sistem pencernaan manusia di kelas VIII SMP N 14 Pontianak. Berdasarkan fokus penelitian diatas dapat ditarik beberapa pertanyaan penelitian yaitu: 1. Faktor internal apakah yang menyebabkan kesulitan belajar siswa pada materi sistem pencernaan manusia dikelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak? 2. Faktor eksternal apakah yang menyebabkan kesulitan belajar siswa pada materi sistem pencernaan manusia dikelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak?

C. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada materi sistem pencernaan manusia di kelas VIII SMP N 14 Pontianak. Secara khusus tujuan dari penelitian ini yaitu:

5

1. Untuk mengetahui faktor internal apakah yang menyebabkan kesulitan belajar siswa pada materi sistem pencernaan manusia dikelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak. 2. Untuk mengetahui faktor eksternal apakah yang menyebabkan kesulitan belajar siswa pada materi sistem pencernaan manusia dikelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak.

D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini ada yang bersifat teoritis dan ada yang bersifat parktis sebagai berikut : 1. Manfaat teoritis adalah : a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan fakta-fakta di lapangan bagi guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang faktor-faktor kesulitan belajar siswa. b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti yang berkaitan dengan faktorfaktor kesulitan belajar siswa. 2. Manfaat praktis adalah : a. Bagi siswa Sebagai umpan balik untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajarnya b. Guru Sebagai bahan informasi kepada guru IPA mengenai faktorfaktor kesulitan belajar siswa pada materi sistem pencernaan manusia di kelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak. c. Bagi sekolah Memberikan sumbangan pengetahuan bagi sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas sekolah melalui meningkatkan prestasi dan hasil belajar siswa.

6

d. Bagi peneliti Dapat mengetahui lebih lanjut mengenai faktor-faktor kesulitan belajar siswa, sehingga menjadikan referensi bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih baik.

E. Definisi Operasional Perlu adanya penyatuan anggapan tentang istilah yang digunakan agar dalam penelitian tidak terjadi adanya salah persepsi terhadap suatu pernyataan. Istilah tersebut antara lain : 1. Kesulitan belajar yang dimaksud penelitian adalah suatu kondisi yang menjadikan hambatan siswa dalam mempelajari materi sistem pencernaan manusia, antara lain luasnya materi serta banyak terdapat nama latin sehingga siswa mengalami kesulitan belajar. 2. Faktor penyebab kesulitan belajar yaitu berupa faktor Internal faktor yang berasal dari diri sendiri dan Faktor eksternal, faktor yang berasal dari luar manusia seperti faktor lingkungan sekolah, Faktor orang tua, masyarakat. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa maka penulis menggunakan kuesoner/angket skala linkert. 3. Mata pelajaran IPA kelas VIII Semester genap tahun 2013/2014 merupakan mata pelajaran yang terdapat di kurikulum KTSP 2006 dimana pada mata pelajaran IPA terdapat 6 BAB materi diantaranya: sistem pencernaan, rangka dan pesawat sederhana, struktur tubuh tumbuhan, sifat bahan kimia dan gerak makhluk hidup.

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kesulitan Belajar Martini (2014:3) mengungkapkan bahwa kesulitan belajar atau learning disability

merupakan suatu kelainan yang membuat individu

yang bersangkutan sulit untuk melakukan kegiatan belajar secara efektif. Terjemahan istilah bahasa Inggris (learning disability), terjemahan tersebut sesungguhnya kurang tepat karena learning artinya belajar dan disability artinya ketidakmampuan sehingga terjemahan yang benar seharusnya adalah ketidakmampuan belajar. Kesulitan belajar atau hambatan dalam belajar merupakan masalah yang serius di dunia pendididkan, hal ini merupakan tanggung jawab bersama terutama guru bidang studi, wali kelas dan para tokoh pendidik. Untuk mengetahui sebab-sebab kesulitan belajar siswa terlebih dahulu perlu diketahui tentang kesulitan belajar tersebut. Menurut H. Koestoer (2007:46) kesulitan belajar adalah suatu masalah itu ada timbul kalau siswa itu jelas tidak memenuhi harapan-harapan yang diisyaratkan kepadanya oleh sekolah, baik yang dicantumkan dalam tujuan kurikulum maupun harapan yang didalam pandangan atau tanggapan guru dan kepala sekolah. Suatu masalah itu timbul jika siswa siswi itu jelas berada di bawah taraf prilaku dari sebagian teman-teman sebayanya atas kelasnya belajar dan perilaku sosial yang dianggap penting oleh guru. Menurut Subini (2011:12) kesulitan belajar merupakan terjemahan dari bahasa inggris Learning Disability yang berarti ketidak mampuan belajar. Kata disability diterjemahkan ‘’kesulitan’’untuk memberikan kesan optimis bahwa anak sebenarnya masih mampu untuk belajar. Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kesulitan belajar itu adalah siswa yang mengalami kegagalan dalam memenuhi ketentuan-ketentuan yang diberikan pihak sekolah. Siswa yang 7

8

belum dapat memenuhi harapan yang merupakan syarat pencapaian tujuan, maka siswa tersebut dianggap belum dapat mencapai prestasi dalam beberapa mata pelajaran. Apabila ada siswa yang berhasil baik dalam beberapa mata pelajaran tertentu, maka hasil yang dicapainya hanya sekedar mencapai rata-rata saja untuk mata pelajaran, maka siswa tersebut dianggap terbebas dari kesulitan belajar. Menurut Dalyono (2005:229) aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak lancar, kadang-kadang mudah memahami apa yang dipelajari kadang-kadang amat sulit. Dalam hal ini terkadang semangatnya tinggi, tapi kadang-kadang juga sulit untuk mengadakan kosentrasi. Demikian antara lain kenyataan yang sering kita temui pada setiap anak didik dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan aktivitas belajar. Setiap individu memang tidak ada yang sama. Perbedaan individu ini juga yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan anak didik. Dalam keadaan di mana anak didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut dengan kesulitan belajar. Kesulitan tidak selalu disebabkan karena faktor intelegensi yang rendah, akan tetapi dapat juga disebkan oleh faktor-faktor non intelegensi, dengan demikian IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar. Karena itu dalam angka memberikan bimbingan yang tepat kepada setiap anak didik, maka para pendidik perlu memahami masalah-masalah yang berhubungan dengan kesulitan belajar. Menurut Hamdani (2011:17) kesulitan belajar merupakan suatu kondisi yang menunjuk pada sejumlah kelainan yang berpengaruh pada pemerolehan,

pengorganisasian,

penyimpanan,

pemahaman

dan

penggunaan informasi secara verbal dan non verbal.akibat dari keadaan ini individu yang mengalami kesulitan belajar mengalami kesulitan dalam mengoperasikan pikiran karena kondisi yang berkaitan dengan kesulitan belajar

mempengaruhi

operasi

fungsi

intelektual

secara

umum.

9

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa kesulitan belajar merupakan suatu hal yang disebabkan oleh kelainan dalam salah satu atau lebih proses yang berkaitan dengan yang menerima informasi, proses berfikir, proses mengingat, dan proses belajar. B. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Menurut Anurrahman (2010:177) faktor-faktor penyebab kesulitan belajar timbul karena adanya permasalahan belajar, dari dimensi siswa, masalah-masalah belajar yang dapat muncul sebelum kegiatan belajar dapat berhubungan dengan karakteristik atau ciri siswa, baik berkenaaan dengan minat,kecakapan maupun pengalaman-pengalaman. Selama proses belajar, masalah belajar sering kali berkaitan dengan sikap terhadap belajar, motivasi, konsentrasi pengolahan pesan pembelajaran,menyimpan pesan,menggali kembali pesan yang telah tersimpan, untuk hasil belajar. Sesudah belajar, masalah belajar dimungkinkan berkaitan dengan penerpan prestasi atau keterampilan yang sudah diperoleh melalui proses belajar sebelumnya. Sedangkan dari dimensi guru, masalah belajar dapat terjadi sebelum kegiatan belajar, selama proses belajar dan evaluasi hasil pengorganisasian belajar. Selama proses belajar,masalah belajar sering kali berkenaan dengan bahan belajar dan sumber belajar. Sedangkan sesudah kegiatan belajar, masalah belajar yang dihadapi guru kebanyakan berkaitan dengan evaluasi hasil belajar. Menurut Dalyono (2005:230) Faktor-faktor prnyebab kesulitan belajar dapat digolongkan ke dalam dua golongan yaitu : a. Faktor internal faktor dari dalam diri manusia itu sendiri yang meliputu: Faktor fisiologi, Faktor psikologi. b. Faktor ekstern faktor dari luar manusia meliputi: Faktor orang tua, sekolah dan masyarakat.

10

1. Faktor internal a. Sebab kesulitan belajar karena fisik 1. Karena Sakit Seseorang yang sakit akan mengalami kelemahan fisiknya, sehingga saraf sensoris dan motoriknya lemah, akibatnya rangsangan yang diterima melalui indranya tidak dapat diteruskan ke otak. Seorang petugas diagnostik harus memeriksa kesehatan

murid-muridnya,

barangkali

sakitnya

yang

menyebabkan prestasinya rendah. Anak yang kurang sehat dapat mengalami kesulitan belajar, sebab anak mudah capek, mengantuk, pusing, daya kosentrasinya hilang, karena hal-hal ini maka penerimaan dan respon pelajaran berkurang. Maka seorang guru atau petugas diagnostik harus meneliti kadar dari anak gizi makanan dari anak. 2. Sebab karena cacat tubuh Cacat tubuh itu sendiri dibedakan 2 yaitu : 1). Cacat tubuh yang ringan seperti kurang pendengaran, kurang penglihatan, dan gangguan psikomotor. 2) Cacat tubuh yang tetap serius) seperti buta, bisu, hilang tangan dan kakinya. b. Sebab-sebab kesulitan belajar karena rohani: Belajar memerlukan kesiapan rohani, ketenangan dengan baik, jika hal-hal diatas ada pada anak maka belajar sulit dapat masuk atau diterima dengan anak, rincian faktor tersebut meliputi: 1. Intelegensi Dalyono (2005:223) menjelaskan anak yang IQ-nya tinggi dapat menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi. Akan yang normal dapat menamatkan SD tepat pada waktunya. Mereka yang memiliki IQ 110-140 dapat digolongkan cerdas, 140 keatas digolongkan genius. Golongan ini mempunyai

11

potensi untuk menyelesaikan pendidikan diperguruan tinggi. Jadi semakin tinggi IQ nya seseorang maka akan cerdas pula. Mereka yang memiliki IQ kurang dari 80 tergolong lemah mental (mentally deffektive). Anak seperti inilah yang banyak mengalami kesulitan belajar. Karena ini guru harus meneliti tingkat IQ anak dengan meminta bantuan seorang psikolog agar dapat melayani murid-muridnya. 2. Bakat Bakat adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir. Slameto (2010:57) mengatakan bakat kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Orang berbakat mengetik misalnya akan lebih cepat dapat mengetik dengan lancar dibandingkan dengan orang lain yang kurang atau tidak berbakat dibidang itu. Dari uraian diatas jelas bahwa bakat itu mempengaruhi belajar. Jika bahan belajar yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya akan lebih baik karena anak senang belajar dan pastilah selanjutnya anak lebih giat lagi dalam belajar itu. 3. Minat Slameto (2013:57) mengungkapkan bahwa minat adalah kecenderungan

yang

tetap

untuk

memperhatikan

dan

mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tariknya.

12

4. Motivasi Dalyono (2005:235) mengatakan motivasi sebagai faktor inner

batin)

yang

berfungsi

menimbulkan,

mendasari,

mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan belajar 5. Faktor kesehatan mental Dalyono (2005:236) mengatakan hubungan kesehatan mental dan ketenangan emosi akan menimbulkan hasil belajar yang baik demikian juga belajar selalu sukses akan membawa harga diri seseorang. Bila harga diri tumbuh akan merupakan faktor adanya kesehatan mental. Individu didalam hidupnya selalu

mempunyai

dorongan

seperti:

kebutuhan-kebutuhan memperoleh

dan

dorongan-

penghargaan,

dapat

kepercayaan, rasa aman, rasa kemesraan dan lain-lain.

2. Faktor Eksternal a. Faktor keluarga Dalyono (2005:238) mengatakan keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan pertama. Tetapi dapat juga sebagai faktor penyebab kesulitan belajar misalnya : 1. Faktor orang tua meliputi : a. Cara mendidik anak, orang tua yang tidak atau kurang memperhatikan pendidikan anak-anaknya, mungkin acuh tak acuh, tidak memperhatikan kemajuan belajar anak-anaknya akan menjadi penyebab kesulitan belajar. b. Hubungan orang tua dan anak, yang dimaksud hubungan adalah kasih sayang penuh perhatian atau kebencian, sikap keras, acuh tak acuh, memanjakan dan lain-lain. Kasih

13

sayang dari orang tua dapat berupa : apakah orang tua serng meluangkan waktunya untuk berbicara dengan anak-anaknya. c. Contoh atau bimbingan dari orang tua, ornag tua merupakan contoh terdekat dari anak-anaknya, segala yang diperbuat orang tua tanpa disadari akan ditiru oleh anak-anaknya. 2. Suasana rumah/keluarga, suasana keluarga yang sangat ramai atau gaduh, tidak mungkin anak dapat belajar dengan baik. Anak akan terganggu kosentrasinya. Untuk itu hendaknya suasana rumah selalu dibuat menyenangkan, tentram, damai, harmonis agar anak betah dirumah. Keadaan ini akan menguntungkan bagi kemajuan belajar anak. 3. Keadaan ekonomi keluarga, keadaan ekonomi digolongkan dalam : 1) keadaan yang kurang atau miskin akan menimbulkan kurangnya alat-alat belajar,, kurangnya biaya yang disebabkan orang tua, tidak mempunyai tempat belajar yang baik. 2) ekonomi yang berlebihan atau kaya keadaan ini sebaliknya dari keadaan yang pertama dimana ekonomi keluarga melimpah ruah. Mereka akan menjadi segan belajar karena terlalu banyak bersenang-senang. Keadaan ini akan menghambat kemajuan belajar siswa. b. Faktor lingkungan sekolah Menurut Hamalik yang dikutip Marsida (2009:18) mengatakan cara yang digunakan seorang guru dalam memberikan pelajaran dan bimbingan sering kali besar pengaruhnya terhadap siswa dalam menyelesaikan studinya. Memang tidak bisa dipungkiri, bahwa adam sebagian guru yang memberikan pelajaran dengan cara yang kurang didaktis, tanpa memperhatikan apakah siswa mengerti apa yang diberikannya tanpa memberikan kesempatan bertanya untuk mengemukakan pendapat, berbicara kurang jelas, sehingga siswa kurang mengerti atau tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik.

14

Dalyono (2005:242) menyatakan yang dimaksud sekolah antara lain: 1. Guru misalnya : 1). Guru tidak berkualitas baik dalam pengalaman metode yang diguanakan atau dalam mata pelajaran yang dipegangnya. 2). Hubungan guru dengan murid kurang baik, hal ini bermula pada sifat dan sikap guru yang tidak disenangi oleh murid-muridnya. Misalnya suka kasar,marah, mengejek, pelit dalam memberikan nilai kepada muridnya. 3). Guru-guru menuntut standar pelajaran diatas kemampuan anak, hal ini bisa terjadi pada guru yang masih muda yang belum berpengalaman hingga belum dapat mengukur kemampuan murid-murid, sehingga hanya sebagian kecil muridnya dapat berhasil dengan baik. 4). Guru tidak mempunyai kecakapan dalam usaha diagnosis kesulitan belajat, misalnya dalam bakat, minat, sifat, kebutuhan anak-anak dan sebagainya. 5). Metode mengajar merupakan suatu cara penyampaian materi ajar yang dilakukan oleh guru terhadap siswanya di dalam kelas, yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Metode mengajar guru yang dapat menimbulkan kesulitan belajar antara lain : 1). Metode mengajar tidak menarik, kemungkinan materinya tinggi, atau tidak menguasai bahan. 2). Guru hanya menggunakan satu metode saja dan tidak bervariasi hal ini menunjukan metode guru yang sempit tidak mempunyai kecakapan

diskusi,

tanya

jawab,

eksperimen,

sehingga

menimbulkan aktivitas murid dan suasana menjadi hidup. 2. Faktor alat Djamarah (2010:67) mengatakan alat adalah sesuatu yang dapat diguanakan dalam mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran,

alat

mempunyai

fungsi,

yaitu

alat

sebagai

15

perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan dan alat sebagai tujuan. Alat pelajaran yang kurang lengkap membuat penyajian pelajaran yang tidak baik. Timbulnya faktor alat itu akan menentukan : perubahan metode pengajaran guru, segi dalamnya ilmu pengetahuan pada pikiran anak, memenuhi tuntutan dari bermacam-macam tipe. Tiadanya alat-alat itu guru cenderung menggunakan metode ceramah yang menimbulkan kapasifan bagi anak, sehingga tidak mustahil timbul kesulitan belajar siswa. Menurut Ali (2007:33) mengatakan penggunaan alat yang tepat, dapat membantu memperlancar proses pencapaian tujuan. Sebagaimana halnya metode alat pelajaran juga disesuaikan dengan tujuan dan bahan. Winarto suratmad yang dikutip Marisda (2008:20) menyatakan bahwa setiap guru memiliki keterampilan

dan

mempergunakan

alat-alat

pembantu

pengajaran untuk memungkinkan tercapainya tujuan dengan sebaik-baiknya. Begitu pula sebaliknya bila kekurangan alat-alat ini akan menghambat studi siswa dalam belajar. 3. Kondisi gedung Dalyono (2005:244) mengatakan syarat ruangan itu harus berjendela, ventilasi cukup, udara segar masuk ruangan, sinar menerangi ruangan, dinding harus bersih, putih dan tidak kotor, lantai tidak becek licin dan kotor, keadaan gedung jauh dari keramaian sehingga anak mudah kosentrasi dalam belajar. 4. Kurikulum Kurikulum yang kurang baik misalnya: bahan-bahan terlalu tinggi, pembagian bahan tidak seimbang kelas 1 banyak pelajaran dan kelas-kelas diatasnya sedikit pelajaran). Hal-hal ini akan membawa kesulitan belajar bagi murid-murid. Sebaliknya kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan anak, akan

16

membawa kesuksesan dalam belajar. Menurut Hamalik yang dikutip Marisda (2008:21) mengatakan penyusunan bahan pelajaran yang tidak sesuai dengan kemampuan siswa akan menghambat studi mereka. Ketidaksesuaian ini dapat bearti tidak sesuai dengan taraf pengetahuan mereka. Hal ini mengakibatkan penghambatan dan kalau terjadi situasi demikian maka dengan sendirinya dapat juga diartikan kurangnya koordinasi kegiatan kurikulur pada bidang keilmuan itu. 5. Waktu sekolah kurang disiplin Apabila sekolah masuk sore, siang, malam maka kondisi anak tidak lagi dalam keadaan yang optimal untuk menerima pelajaran. Sebab energi sudah berkurang disamping itu udara yang relatif panas diwaktu siang, dapat mempercepat proses kelelahan. Waktu dalam kondisi fisik sudah minta istirahat, karena itu maka waktu yang baik untuk belajar adalah pagi hari. c. Faktor Massa Media dan masyarakat Menurut Dalyono (2005:246) menyatakan bahwa : 1. Faktor massa media meliputi : Bioskop, TV, surat kabar, majalah, buku-buku komik yang mengelilingi sekitar kita. Hal ini akan menghambat belajar apabila anak terlalu banyak waktu yang dipergunakan untuk hal itu, sehingga lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seoarang pelajar. 2. Lingkungan sosial meliputi : 1). Teman bergaul, teman bergaul pengaruhnya sangat besar dan lebih cepat masuk dalam jiwa anak. 2). Lingkungan tetangga, corak kehidupan tetangga, misalnya suka judi, minuman keras, menganggur, pedagang tidak suka belajar, akan mempengaruhi anak-anak yang bersekolah, minimal tidak ada motivasi anak untuk belajar. 3). Aktivitas dalam masyarakat, terlalu banyak berorganisasi itu akan menyebabkan belajar anak menjadi terbengkalai. Oleh

17

karena itu harus mengawasi, agar kegiatan diluar belajar dapat diikuti tanpa melupakan tugas belajarnya. Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi proses belajar yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar.

18

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1.

Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Tujuan dari metode deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki. Penelitian ini memberikan paparan atau gambaran secara terperinci mengenai kesulitan belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa pada pelajaran IPA. 2.

Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskripif kualitatif. Pendekatan

kualitatif dalam penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa tulisan naratif mengenai faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa berdasarkan indikator pembelajaran. Peneliti memperoleh data-data tersebut melalui hasil angket yang telah dihitung besarnya persentase faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa. Penelitian ini memberikan gambaran secara terperinci faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa pada pelajaran IPA.

B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah kelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak Semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015 yang telah mempelajari materi sistem pencernaan manusia. Pemilihan kelas VIII A karena dilihat dari hasil rata-rata nilai ulangan akhir semester terendah dibandingkan kelas VIII lainnya. Hal ini diasumsikan bahwa siswa pada kelas VIII A paling banyak mengalami kesulitan belajar.

18

19

C. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer Data primer yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu berupa hasil observasi yang peneliti lakukan di dalam kelas, hasil angket yang telah siswa isi, dan hasil wawancara kepada sejumlah siswa. Sumber data primer yang diperoleh yaitu dari siswa. 2. Data sekunder Data sekunder yang diperoleh yaitu dari dokumen-dokumen perkembangan hasil belajar siswa yang ada. Sumber data sekunder yang diperoleh yaitu dari guru dan dokumentasi.

D. Waktu dan Tempat Penelitian 1.

Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus. Penelitian ini dilaksanakan melalui 4 kali pertemuan, yaitu pelaksanaan observasi kelas pengisian angket dan sesi wawancara terhadap siswa. Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di SMP Negeri 14 Pontianak No Hari/tanggal Kegiatan 1.

Rabu/ 05 Agustus 2015

Observasi kelas

2.

Jumat/ 07 Agustus 2015

Observasi kelas

3.

Rabu/ 12 Agustus 2015

Pengisian angket

4.

Kamis/ 13 Agustus 2015

Wawancara siswa

20

2.

Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 14 Pontianak JL Tani, Kecamatan Saigon, Kabupaten Pontianak.

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut: a) Observasi Observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi tidak terstruktur dimana peneliti terjun langsung melakukan pengamatan terhadap proses kegiatan pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas, hal ini dilakukan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan guru dan siswa yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung b) Komunikasi Tidak Langsung Komunikasi tidak langsung yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket/kuisoner. Angket/kuisoner yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket skala linkert dengan pernyataan tertutup. Pertanyaan tertutup akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul. c) Komunikasi Langsung Komunikasi langsung yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini guna untuk

mengumpulkan data yang mengharuskan seorang peneliti

mengadakan kontak lansung secara lisan atau tatap muka dengan sumber data (siswa). Kontak lansung tersebut dapat dilakukan baik dalam situasi yang sebenarnya maupun yang sengaja dibuat untuk

21

keperluan tersebut. Wawancara dilakukan untuk mengetaui faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa pada pelajaran IPA. 2. Alat Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini maka menggunakan alat pengumpul data sebagai berikut: a) Lembar Observasi Lembar observasi yang digunakan merupakan lembar observasi tidak terstruktur , dimana observasi yang dilakukan untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dalam proses pembelajaran di dalam kelas berlangsung, serta mengamati fasilitas sekolah berupa media yang menunjang proses pembelajaran. b) Lembar Angket Alat pengumpulan data yang digunakan pada teknik komunikasi tidak langsung adalah angket. Angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket untuk mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa, penskoran angket mengacu pada skala Linkert. c) Pedoman Wawancara Alat pengumpul data untuk teknik komunikasi langsung adalah wawancara. Wawancara digunakan mendapatkan informasi langsung dari sumber (siswa). Wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur dimana peneliti memberi kebebasan kepada sumber (siswa) untuk menjawab pertanyaan.

22

F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu peneliti mengumpulkan data-data yang telah diambil menggunakan teknik observasi, wawancara, dan angket. 2. Reduksi Data Proses reduksi data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara merangkum hasil wawancara, dan angket yang masih bersifat acak ke dalam bentuk yang mudah dipahami. Langkah-langkah dalam analisis hasil angket yaitu : a. Memeriksa dan menghitung skor dari setiap jawaban yang dipilih oleh siswa pada angket yang telah diberikan. b. Merekapitulasi skor yang diperoleh tiap siswa c. Menghitung total skor per item pertanyaan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: % pengaruh = ∑x

= skor yang diperoleh siswa



x 100%

n = skor maksimum d. Melakukan interpretasi skor angket dengan menggunakan skala Likert. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut (Siti:2013) Angka 81,00% - 100%

= sangat tinggi

Angka 61,00%- 80,99%

= tinggi

Angka 41,00% - 60,99%

= cukup

Angka 21,00% - 40,99%

= rendah

Angka 0,00% – 20,99%

= sangat rendah

e. Menganalisis faktor penyebab kesulitan belajar siswa berdasarkan hasil angket.

23

3. Penyajian Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya

adalah

menyajikan data. Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian deskriptif sesuai dengan aspek yang diamati sehingga lebih mudah dipahami. Data angket dilakukan dengan menghitung dan memeriksa jawaban item pertanyaan dengan memberikan tingkat-tingkat skor untuk masing-masing jawaban.

G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi dan member check, sebagai berikut : 1. Triangulasi Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik yaitu untuk menguji kredibilitas data kepada sumber data (siswa) yang sama dengan teknik berbeda. Teknik yang digunakan oleh peneliti yaitu melalui observasi kelas, tes pernyataan angket dan wawancara sehingga diharapkan data yang didapatkan lebih dapat dipercaya. 2. Member Chek Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data (siswa). Member check dilakukan dengan peneliti meminta sumber data untuk mennandatangani data yang telah didapatkan dan disepakati bersama agar data lebih sah atau akurat. Tujuan penelitimelakukan member check adalah agar informasi yang diterima berupa gambaran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa sesuai dengn apa yang dimaksut oleh sumber data.

47

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. 2007. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensundo: Bandung. Aunurrahman, 2008. Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta: Bandung. Dalyono,M. 2005. Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta: Jakarta. Darmawilis, dkk. 2013. Analisis Kesulitan Belajar Siswa Kelas X IPS Dalam Memahami Konsep Pokok Bahasan Fungi di SMA Negeri 11 Jambi. Jurnal Pendidikan Dewantara, PM. 2012. Identifikasi Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Keterampilan Berbicara Siswa Kelas VIII SMP N 5 Negara Dan Strategi Guru Untuk Mengatasinya. Artikel Penelitian, Prodi Pendidikan Bahasa: 2012 Hamdani, M. A. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia: Bandung. Maria K, dkk.2007.Analisis Faktor-FaktorKesulitan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII A SMP N 3 Sanggau. Jurnal Penelitian. Martini, J. 2014. kesulitan Belajar Perspektif, Penanggulangannya. Ghalia Indonesia: Bogor.

Asesman,

dan

Hamalik, O. 2009. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatansistem. Bumi Aksara: Jakarta. Syaiful Bahri Djamarah. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Ineka Cipta: Jakarta. Siti, C. Dkk. 2012. Analisis Faktor-Faktor Penyebabkesulitan Siswa Dalam Menggungkapkan Pertanyaan Pada Proses Pembelajaran Biologi Kelas VII SMP Bunda Padang. Jurnal Pendidikan. 2012. Subini, N. 2011. Mengatasi Kesulitan Belajar Pada Anak. Perpustakaan Nasional: Jakarta. Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta: Jakarta.

46

47

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Rineka Cipta: Jakarta Sugiono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta: Bandung. Suhartono, Suhas. 2012. Analisis Deskriptif Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Matematika di SMA Negeri 8 Purworejo. Jurnal Penelitian. Tahun Ajaran 2012/2013.