FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN LANSIA DALAM KEGIATAN

Download Beserta CD dan Isinya. Pada Skripsi dengan judul. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN LANSIA. DALAM KEGIATAN POSYANDU DI DESA PLUMB...

1 downloads 560 Views 814KB Size
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN LANSIA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI DESA PLUMBON KECAMATAN MOJOLABAN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat meraih derajat Sarjana Keperawatan

Oleh : NINA PURNAWATI J210.100.072

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

SURAT PERNYATAAN

NASKAH PUBLIKASI Beserta CD dan Isinya Pada Skripsi dengan judul

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN LANSIA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI DESA PLUMBON KECAMATAN MOJOLABAN SUKOHARJO

Disusun oleh: NINA PURNAWATI J 210 100 072

Telah dikoreksi dan disetujui oleh dosen pembimbing I skripsi Pada tanggal 21 Juli 2014

Dosen pembimbing

Irdawati,S.Kep.,Ns, Msi. Med

1

PERNYATAAN PUBLIKASI SCAN

2

NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN LANSIA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI DESA PLUMBON KECAMATAN MOJOLABAN SUKOHARJO

Nina Purnawati* Irdawati ** Wachidah Yuniartika***

ABSTRAK Posyandu Lansia merupakan pelayanan kesehatan dasar yang ada di masyarakat untuk para lansia agar kualitas hidup masyarakat di usia lanjut tetap terjaga dengan baik dan optimal. Akan tetapi Posyandu Lansia ternyata hanya ramai pada awal pendirian saja, selanjutnya lansia yang berkunjung mengkuti kegiatan di posyandu semakin berkurang. Dimana data dari Dinkes sukoharjo menunjukan bahwa kunjungan lansia ke posyandu di desa Plumbon, Kec.mojolaban, Sukoharjo yang terdiri 6 posyandu masih kurang dari target cakupan pelayanan poksila yaitu masih mempunyai cakupan dibawah 40%. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia dalam kegiatan posyandu di Desa Plumbon Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang berumur 60 tahun keatas yang bertempat tinggal di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo yang berjumlah 275 orang, dan diambil sampel 73 orang dengan teknik proporsional random sampling. Teknik analisis data bivariat yang digunakan dengan analisis chi-square kemudian di uji regresi logistik untuk teknik analisa multivariat. Hasil Penelitian diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu yaitu dukungan keluarga yang baik, sikap yang baik, pengetahuan baik, lansia yang tidak bekerja, umur > 70 tahun, akses yang baik, dan dukungan masyarakat yang bai Kata kunci : Posyandu Lansia, kunjungan lansia,.

1

THE FACTORS THAT AFFECT THE ELDERLY STAY IN A NEIGHBORHOOD HEALTH CENTER IN VILLAGE ACTIVITIES PLUMBON MOJOLABAN SUBDISTRICT, SUKOHARJO

Nina Purnawati* Irdawati ** Wachidah Yuniartika*** ABSTRACT Posyandu elderly is a primary health care in the community for the elderly so that quality of life in old age is well maintained and optimized. However, Posyandu Elderly was only crowded at the beginning of the establishment alone, visiting the elderly next obeying posyandu activities wane. Where data from sukoharjo Health Office showed that visits to the elderly in the village posyandu Plumbon, Kec.mojolaban, Sukoharjo comprising 6 posyandu still less than the target service coverage poksila that still have coverage below 40%. The purpose of the study to determine the factors that affect the elderly stay in a neighborhood health center in village activities Plumbon Mojolaban Subdistrict, Sukoharjo. Quantitative research with cross sectional design. The population in this study were all elderly aged 60 years and older who reside in the village Plumbon, District Mojolaban, Sukoharjo totaling 275 people, and 73 samples were taken with a proportional random sampling technique. Data analysis techniques used by chi-square analysis and logistic regression. Research shows that the elderly affecting visits to the neighborhood health center that is a good family support, good attitude, good knowledge, the elderly do not work, age ≥ 70 years, good health insurance posyandu, and good community support. Keywords: Posyandu Elderly primary health care, the elderly visits,

2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo ( Nina Purnawati )

PENDAHULUAN Menurut Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, yang dimaksud dengan Lanjut Usia adalah penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun keatas (Efendi, 2009). Pada hakekatnya menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya yaitu anak, dewasa dan tua. Memasuki masa tua berarti individu mengalami penurunan secara fisik, mental serta perubahan psikososial (Nugroho, 2008). Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup. Semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan jumlah penduduk lanjut usia terus meningkat dari tahun ke tahun (Depkes RI, 2013). Indonesia merupakan negara keempat dengan jumlah lansia terbanyak setelah China, Amerika dan India. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2012 jumlah penduduk lansia di Indonesia mencapai 7,78% atau tercatat 18,55 juta jiwa. Dari jumlah tersebut jawa tengah menempati urutan terbesar ketiga dengan prosentasi 10,35% (Depkes RI, 2013). Besarnya populasi lanjut usia serta pertumbuhan yang sangat cepat menimbulkan berbagai permasalahan

terutama dari segi kesehatan dan kesejahteraan lansia, sehingga lansia perlu mendapatkan perhatian yang serius dari semua sektor untuk upaya peningkatan drajat kesehatan dan mutu lansia. Salah satu bentuk perhatian terhadap lansia adalah terlaksananya pelayanan pada lanjut usia melalui kelompok Posyandu Lansia (Soeweno, 2010). Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat lanjut usia yang sudah disepakati, yang digerakan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan (Sulistyorini, 2010). Disamping itu, di Posyandu Lansia juga memberikan pelayanan sosial, agama, ketrampilan, olahraga dan seni budaya serta pelayanan lain yang dibutuhkan para lanjut usia dalam rangka meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan kesehatan dan kesejahteraan mereka. Selain itu mereka dapat beraktifitas dan mengembangkan potensi diri (Soeweno, 2010). Kegiatan posyandu lansia yang berjalan dengan baik akan memberikan kemudahan bagi lansia dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar, sehingga kualitas hidup masyarakat di usia lanjut tetap terjaga dengan baik dan optimal. Untuk itu seharusnya para lansia berupaya memanfaatkan adanya posyandu tersebut. Namun fenomena di lapangan menunjukan fakta yang berbeda, Posyandu Lansia ternyata

3

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo ( Nina Purnawati )

hanya ramai pada awal pendirian saja, selanjutnya lansia yang berkunjung mengikuti kegiatan posyandu semakin berkurang. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Sukoharjo, lansia yang berkunjung ke Posyandu Lansia di Kecamatan Mojolaban hanya 34,47%. Di Mojalaban terdapat 92 Posyandu Lansia yang tersebar di 15 desa, dimana Desa Plumbon merupakan salah satu desa dengan kunjungan Posyandu Lansia rendah di Kecamatan Mojolaban. Di Desa Plumbon terdapat 6 Posyandu Lansia dengan jumlah usia lanjut 275. Didapatkan data kehadiran lansia pada bulan januari 2014, lansia yang berkunjung ke Posyandu Lansia di Desa Plumbon 3 bulan terakhir yaitu pada bulan oktober 2013 25,45% , November 2013 28% , Desember 2013 22,54%. Ini menunjukan bahwa kehadiran lansia masih kurang dari yang diharapkan, dimana target cakupan pelayanan poksila adalah 60% (Dinas Kesehatan Sukoharjo, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fakto umur, jenis kelamin, pekerjaan, akses ke posyandu, pelayanan kader dan petugas kesehatan, dukungan keluarga dan dukungan masyarakat mempengaruhi kunjungan lansia dalam kegiatan posyandu di Desa Plumbon Kec.Mojolaban Sukoharjo.

METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Metode yang digunakan yaitu observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang berumur 60 tahun keatas yang bertempat tinggal di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo yang berjumlah 275 orang, dan diambil sampel sejumlah 73 orang dengan teknik proporsional random sampling. Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu lansia yang berumur 60 tahun keatas, bertempat tinggal di Desa Plumbon, bersedia menjadi responden, mampu berkomunikasi dengan baik secara verbal dan non verbal. Sedangkan yang menjadi kriteria inklusinya yaitu lansia yang sedang sakit berat, mengalami gangguan jiwa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner untuk variabel faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia dan data rekapitulasi kehadiran lansia dalam kegiatan posyandu untuk variabel kunjungan lansia ke posyandu. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji statistik chi square untuk analisis bivariat dan d uji regresi logistik untuk analisa multivariat.

4

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo ( Nina Purnawati )

HASIL PENELITIAN Hubungan analisis bivariat faktor-faktor yang mempengaruhi lansia ke posyandu dengan kunjungan lansia Keterangan Umur : ≤ 70 tahun > 70 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Pekerjaan : Bekerja Tdk Bekerja Pengetahuan : Baik Kurang Sikap : Baik Kurang Akses : Mudah Sulit Pelayanan petugas : Baik Kurang Dukungan Keluarga : Baik Kurang Dukungan Masyarakat: Baik Kurang

Kunjungan Lanjut Usia Baik Kurang N % N %

Jumlah N %

13 22

28,3 81,5

33 5

71,7 18,5

46 27

100 100

0,000

5 30

29,4 53,6

12 26

70,6 46,4

17 56

100 100

0,081

3 32

11,5 68,1

23 15

88,5 31,9

26 47

100 100

0,000

24 11

68,6 28,9

11 27

31,4 71,1

35 38

100 100

0,001

28 7

82,4 17,9

6 32

17,6 82,1

34 39

100 100

0,000

34 1

63,0 5,3

20 18

37,0 94,7

54 19

100 100

0,000

28 7

50,0 41,2

28 10

50,0 58,8

56 17

100 100

0,349

30 5

90,9 12,5

3 35

9,1 87,5

33 40

100 100

0,000

22 13

71,0 31,0

9 29

29,0 69,0

31 42

100 100

0,001

 value

Sumber: Data primer yang diolah, 2014.

Responden yang mempunyai umur ≤ 70 tahun dengan kunjungan baik 13 orang (28,3%) dan kunjungan kurang 33 orang (71,7%). Adapun yang termasuk umur > 70 tahun dengan kunjungan baik 22 orang (81,5%) dan kunjungan kurang 5 orang (18,5%). Hasil uji statistik diketahui nilai  < 0,05, artinya umur merupakan faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia di

Desa Plumbon, Mojolaban, Sukoharjo.

Kecamatan

Responden yang berjenis kelamin laki-laki dengan kunjungan baik 5 orang (29,4%) dan kunjungan kurang 12 orang (70,6%). Adapun yang termasuk jenis kelamin perempuan dengan kunjungan baik ada 30 orang (53,6%) dan kunjungan kurang 26 orang (56,4%). Hasil uji statistik diketahui nilai  > 0,05, 5

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo ( Nina Purnawati )

artinya jenis kelamin bukan merupakan faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia di Desa Plumbon, Sukoharjo. Lansia yang bekerja dengan kunjungan baik 3 orang (11,5%) dan kunjungan kurang 23 orang (88,5%). Adapun yang termasuk tidak bekerja dengan kunjungan baik 32 orang (68,1%) dan kunjungan kurang 15 orang (31,9%). Hasil uji statistik diketahui nilai  < 0,000, artinya pekerjaan merupakan faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Lansia yang mempunyai pengetahuan baik dengan kunjungan baik 24 orang (68,6%) dan kunjungan kurang 11 orang (31,4%) dengan. Adapun yang termasuk pengetahuan kurang dengan kunjungan baik ada 19 orang (28,8%) dan kunjungan kurang 27 orang (71,1%). Hasil uji statistik diketahui nilai  < 0,05, artinya pengetahuan merupakan faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia di Desa Plumbon, Sukoharjo Lansia yang mempunyai sikap baik dengan kunjungan baik ada 28 orang (82,4%) dan kunjungan kurang 6 orang (17,6%). Adapun yang termasuk mempunyai sikap kurang dengan kunjungan baik ada 7 orang (17,9%) dan kunjungan kurang 32 orang (82,1%). Hasil uji statistik diketahui nilai  < 0,05, artinya sikap merupakan faktor yang

mempengaruhi kunjungan lansia di Desa Plumbon, Sukoharjo. Lansia yang mempunyai akses mudah dengan kunjungan baik 34 orang (63,0%) dan kunjungan kurang 20 orang (37,0%). Adapun yang mempunyai akses sulit dengan kunjungan baik hanya 1 orang (5,3%) dan kunjungan kurang ada 18 orang (94,7%). Hasil uji statistik diketahui nilai  < 0,05, artinya umur merupakan faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Lansia yang menilai pelayanan kader dan petugas baik dengan kunjungan baik 28 orang (50,0%) dan kunjungan kurang 28 orang (50,0%). Adapun yang mempunyai penilaian terhadap pelayanan kader dan petugas kesehatan kurang dengan kunjungan baik ada 7 orang (41,2%) dan kunjungan kurang 10 orang (58,8%). Hasil uji statistik diketahui nilai  > 0,05, artinya pelayanan kader dan petugas kesehatan bukan merupakan faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Lansia yang mempunyai dukungan keluarga baik dengan kunjungan baik 30 orang (90,9%) dan kunjungan kurang 3 orang (9,1%). Adapun yang termasuk mempunyai dukungan keluarga kurang dengan kunjungan baik 5 orang (12,5%) dan kunjungan kurang 35 orang (87,5%). Hasil uji statistik p < 0,005 artinya dukungan keluarga merupakan faktor yang

6

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo ( Nina Purnawati )

mempengaruhi kunjungan lansia di Desa Plumbon, Sukoharjo. Lansia yang mempunyai dukungan masyarakat baik dengan kunjungan baik 22 orang (71,0%) dan kunjungan kurang ada 9 orang (29,0%). Adapun yang termasuk mempunyai dukungan masyarakat kurang dengan kunjungan baik ada 13 orang (31,0%) dan kunjungan kurang 29 orang (69,0%). Hasil uji statistik diketahui  < 0,05, artinya dukungan masyarakat merupakan faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo.

PEMBAHASAN

Analisis Multivariate

1. Umur

Tabel uji regresi logistik B Umur

Variabel bebas yang memiliki p<0,25 pada analisis bivariat dijadikan kandidat dalam uji regresi logistik. Dari hasil multivariat dengan uji regresi logistik dapat diketahui bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu adalah dukungan keluarga dengan nilai Sig.0,016 yang nilainya kurang dari 0,05 (sig < 5%) dan diperoleh nilai keeratan dilihat dari nilai Exp(B) yaitu 66.257. Hal ini menunjukan bahwa lansia yang mendapatkan dukungan keluarga baik memiliki kecenderungan berkunjung ke posyandu sebesar 66,257 kali.

Sig.

Exp(B)

3.938 .141

51.313

Jenis Kelamin

-.046

.984

.955

Pekerjaan

1.272 .570

3.569

Pengetahuan

2.676 .290

14.529

Sikap

4.054 .017

57.607

Akses

-.074

.965

.929

Dukungan Keluarga

4.194 .016

66.257

Dukungan Masyarakat

2.961 .047

19.309

Asalisis multivariat dilakukan dengan uji regresi logistik menggunakan metode Enter.

Berdasarkan hasil penelitian lansia yang berumur > 70 tahun mempunyai kunjungan baik 22 orang (81,5%), sedangkan lansia yang berumur ≤ 70 tahun mempunyai kunjungan baik 13 orang (28,3%). Ini menunjukan bahwa lansia yang berumur > 70 tahun mempunyai tingkat kunjungan ke posyandu yang lebih baik. Dari hasil uji statistik diketahui bahwa umur merupakan faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia dalam kegiatan posyandu di Desa Plumbon. Sejalan dengan penelitian Lestari (2011) bahwa umur mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu. Lansia yang berumur >70 tahun lebih aktif datang ke posyandu karena sering merasakan adanya gangguan

7

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo ( Nina Purnawati )

kesehatan, dan sebaliknya lansia yang lebih muda tidak aktif ke posyandu karena masih merasa kuat dan sehat, sehingga datang ke posyandu jika merasa tidak enak badan saja. Menurut Ekasari (2008) bahwa seiring dengan peningkatan usia, terjadi peningkatan kebutuhan pelayanan khusus yang berbasis masyarakat.

tidak ada pengaruh antara jenis kelamin dengan pemanfaatan posyandu. Lansia yang bekerja dan tidak bekerja mempunyai kesempatan yang sama untuk tidak memanfaatkan posyandu, karena walaupun lansia sudah tidak bekerja tetapi pengetahuannya kurang, tidak mendapat dukungan dan tidak ada kesadaran maka tidak akan menimbulkan perilaku berkunjung ke posyandu.

2. Jenis Kelamin

3. Pekerjaan

Hasil penelitian diketahui lansia yang berjenis kelamin laki-laki dengan kunjungan baik 5 orang (29,4%) sedangkan lansia perempuaan dengan kunjungan baik sebanyak 30 orang (53,6%). Ini menunjukan bahwa lansia perempuan mempunyai tingkat kunjungan ke posyandu yang lebih baik dibandingkan dengan lansia laki-laki. Hal ini sejalan dengan penelitian Rosyid (2009) bahwa lansia perempuan cenderung mempunyai perilaku yang tinggi untuk mengikuti posyandu karena perempuan lebih tekun dan senang berkumpul dengan teman seusianya, sedangkan laki-laki mempunyai perilaku mengikuti kegiatan posyandu yang rendah karena lakilaki secara psikologis cepat bosan dan memilih untuk bekerja. Dari hasil uji statistik diketahui bahwa jenis kelamin bukan merupakan faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia dalam kegiatan posyandu. Hal ini sejalan dengan penelitian Fadhilah (2012) bahwa

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lansia yang tidak bekerja dengan kunjungan baik 32 orang (68,1%) sedangkan lansia yang bekerja dengan kunjungan baik ada 3 orang (11,5%). Ini menunjukan bahwa lansia yang bekerja memiliki kunjungan ke posyandu yang lebih baik. Dari hasil uji statistik diketahui bahwa pekerjaan lansia merupakan faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia dalam kegiatan posyandu. Hal ini sejalan dengan penelitian Rosyid (2009) bahwa pekerjaan merupakan faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu dimana pemanfatan posyandu yang baik lebih banyak dilakukan oleh lansia yang tidak bekerja. Menurut Hastono (2009) bahwa lansia yang bekerja akan lebih sibuk sehingga tidak ada waktu untuk berkunjung ke posyandu dibanding dengan lansia yang tidak bekerja. 4. Pengetahuan Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia yang mempunyai

8

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo ( Nina Purnawati )

pengetahuan baik dengan kunjungan baik 22 orang (81,5%) sedangkan lansia yang mempunyai pengetahuan kurang dengan kunjungan baik ada 13 orang (28,3%). Ini menunjukan bahwa lansia yang mempunyai pengetahuan baik memiliki kunjungan ke posyandu yang lebih baik. Dari hasil uji statistik diketahui bahwa pengetahuan merupakan faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia dalam kegiatan posyandu. Sejalan dengan penelitian Pertiwi (2010) bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan frekuensi kehadiran lanjut usia di posyandu lansia. Menurut Notoatmodjo (2010) bahwa tindakan seseorang individu termasuk kemandirian dan tanggung jawabnya dalam berperilaku sangat dihubungkan oleh domain kognitif atau pengetahuan. Perilaku individu akan lebih langgeng dan bertahan lama apabila didasari oleh pengetahuan yang baik. 5. Sikap Hasil penelitian diketahui bahwa lansia yang mempunyai sikap baik dengan kunjungan baik 28 orang (82,4%) sedangkan lansia yang mempunyai sikap kurang dengan kunjungan baik 7 orang (17,9%). Ini menunjukan bahwa lansia yang mempunyai sikap yang baik akan lebih mempunyai kunjungan yang baik ke posyandu. Dari hasil uji statistik diketahui bahwa sikap merupakan faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia dalam kegiatan posyandu. Sesuai

dengan penelitian Sunartyasih (2012) bahwa sikap lansia berhubungan dengan kehadiran lansia ke posbindu. Menurut Notoatmodjo(2010) bahwa perilaku individu salah satunya dipengaruhi oleh sikap. Sikap akan membuat seseorang menjauhi atau mendekati orang lain atau objek lain. 6. Akses ke Posyandu Berdasarkan hasil penelitian berkaitan dengan akses ke posyandu dimana lansia yang mempunyai akses mudah dijangkau dengan kunjungan baik 34 orang (63,0%) sedangkan lansia yang mempunyai akses yang sulit dengan kunjungan baik hanya 1 orang (5,3%). Ini berarti lansia yang mempunyai akses ke posyandu mudah dijangkau maka akan lebih memiliki kunjungan yang baik ke posyandu. Dari hasil uji statistik diketahui bahwa akses merupakan faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia dalam kegiatan posyandu. Sejalan dengan penelitian Sunartyasih (2011) bahwa faktor akses lansia ke posbindu berhubungan dengan kehadiran lansia ke posbindu. Menurut Sulistyorini (2010) bahwa jarak posyandu yang dekat akan membuat lansia mudah menjangkau posyandu tanpa harus mengalami kelelahan fisik karena penurunan daya tahan atau kekuatan fisik tubuh. Kemudahan dalam menjangkau lokasi posyandu juga membuat lansia merasa aman sehingga mendorong minat lansia untuk mengikuti posyandu.

9

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo ( Nina Purnawati )

7. Pelayanan Kader dan Petugas Kesehatan Hasil analisis diketahui lansia yang menganggap pelayanan kader dan petugas baik dengan kunjungan baik 28 orang (50,0%) sedangkan yang menganggap pelayanan kurang dengan kunjungan baik hanya 7 orang (41,2%). Ini menunjukan bahwa lansia yang mendapatkan pelayanan kader dan petugas kesehatan baik maka akan lebih memiliki kunjungan yang baik ke posyandu. Dari hasil uji statistik diketahui bahwa pelayanan kader dan petugas kesehatan bukan faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia dalam kegiatan posyandu. Sejalan dengan penelitian Erlina (2013) bahwa tidak terdapat hubungan antara pelayanan petugas kesehatan terhadap kunjungan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Pajang. Pelayanan petugas kesehatan yang baik dan profesional akan membuat pasien merasa senang dan nyaman untuk memeriksakan kesehatannya, tetapi tidak menimbulkan kesadaran untuk berperilaku baik terhadap kunjungan ke puskesmas. 8. Dukungan Keluarga Hasil penelitian diketahui bahwa lansia yang mempunyai dukungan keluarga baik dengan kunjungan baik 30 orang (90,9%) sedangkan yang mempunyai dukungan keluarga kurang dengan kunjungan baik 5 orang (12,5%). Ini berarti lansia yang mempunyai dukungan keluarga yang baik maka

akan lebih memiliki kunjungan yang baik ke posyandu. Dari hasil uji statistik dketahui bahwa dukungan keluarga merupakan faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia dalam kegiatan posyandu. Hal ini diperkuat dengan penelitian Sunartyasih (2011) bahwa dukungan keluarga berhubungan terhadap kunjungan lansia ke posbindu. Menurut Friedman (2008) bahwa keluarga berfungsi sebagai sistem pendukung bagi anggotanya. Dukungan tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan dukungan emosional, penghargaan, instrumental, dan informatif yang diberikan oleh anggota keluarganya. 9. Dukungan Masyarakat Berdasarkan hasil penelitian bahwa lansia yang mendapatkan dukungan masyarakat baik dengan kunjungan baik 22 orang (71,0%) sedangkan yang mendapatkan dukungan masyarakat kurang dengan kunjungan baik 13 orang (31,0%). Ini menunjukan bahwa lansia yang mendapatkan dukungan dari masyarakat yang baik lebih memiliki kunjungan yang baik ke posyandu. Dari hasil uji diketahui bahwa dukungan masyarakat merupakan faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia dalam kegiatan posyandu. Sejalan dengan penelitian Widjajono (2009) bahwa dukungan masyarakat berpengaruh secara signifikan terhadap partisispasi lansia ke posyandu. Menurut Snehandu B.

10

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo ( Nina Purnawati )

Kar dalam Notoatmodjo (2010) menyatakan bahwa dukungan sosial dari masyarakat sekitar akan mempengaruhi seseorang berperilaku terhadap kesehatan. Apabila perilaku tersebut tidak memperoleh dukungan dari masyarakat, maka seseorang akan merasa tidak nyaman sehingga tidak mempunyai motivasi untuk melaukan perilaku kesehatan.

KESIMPULAN 1. Faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia ke Posyandu Lansia di Desa Plumbon Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo yaitu um umur, pekerjaan, pengetahuan, sikap, akses ke posyandu, dukungan keluarga dan dukungan masyarakat. 2. Faktor yang tidak mempengaruhi kunjungan lansia ke Posyandu Lansia di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo DAFTAR PUSTAKA Azwar, Saifuddin. (2010). Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Depkes RI. (2013). Data Dan Informasi Kesehatan : Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. Jakarta : Deartemen Kesehatan RI. Efendi, F. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik dalam

yaitu : jenis kelamin dan pelayanan kader petugas kesehatan. 3. Faktor yang paling berbengaruh terhadap kunjungan lansia dalam kegiatan posyandu di Desa Plumbon yaitu dukungan keluarga. SARAN 1. Bagi kader dan petugas kesehatan agar melakukan penyuluhan tentang pentingnya Posyandu Lansia kepada lansia, keluarga dan masyarakat. 2. Bagi keluarga agar bisa memberikan dukungan kepada para lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu dengan mengantar lansia dan mengingatkan jadwal Posyandu Lansia.

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Ekasari, Fatma. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika. Erlina, Rahma., Larasati, TA., & Krniawan, Betta. (2013). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Terhadap Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan Di

11

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo ( Nina Purnawati )

Puskesmas Pajang Bandar Lampung. Medical Journal of Lampung University Vol.2 No.4 Februari 2013. Friedman & Marilyn.(2008). Keperawatan Keluarga : Teoridan Praktik (Edisi.3) Jakarta: EGC. Hastono. (2009). Analisis Data Riskesdas 2007/2008. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Vol.4 No.2 Oktober 2009 Lestari, Puji., Hadisaputro, Soeharyo., & Pranarka, Kris. (2011). Beberapa Faktor yang Berperan Terhadap Keaktifan Kunjungan Lansia ke Posyandu Studi Kasus di Desa Tamantintro Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul DIY. Media Medika Indonesia , 45 (2) : 79-80. Notoatmodjo. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. __________. (2010). Promosi Kesehatan : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. Pertiwi, Herdini. (2010). Faktorfaktor Yang Berhubungan Dengan Frekuensi Kehadiran Lanjut Usia Di Posyandu Lansia Desa Mudal, Boyolali. Jurnal Ilmiah Kebidanan. Vol.4 No.1 Juni 2013. Rosyid, Fahrun., Uliyah, Musrifatul., & Hasanah, Uswatun. (2009).

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Ke Posyandu Lansia Di RW.VII Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Surabaya. Journal From UMSurabaya. Vol.5 No.1 Februari 2010. Soeweno, Inten. (2010). Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia. Jakarta: Komnas Lansia. Sulistyorini. (2010). Posyandu dan desa siaga. Yogyakarta : Nuha Medika. Sunartyasih, R., & Linda, B. (2011). Hubungan Kendala Pelaksanaan Posbindu Dengan Kehadiran Lansia Di Posbindu RW.08 Kelurahan Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung. Prosiding SNaPP2012 : Sains, Teknologi dan Kesehatan. ISSN 20893582. Widjajono, U. (2009). Partisipasi Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Plus di Dusun Soragan Desa Ngestiharjo Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul . M Power, Vol.9 No.9 Maret 2009. * Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jln. A.Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura. ** Staf Dosen Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu

12

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo ( Nina Purnawati )

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jln. A.Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura. *** Staf Dosen Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jln. A.Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura.

13