GAME EDUKASI MENINGKATKAN DAYA INGAT ANAK ”BERMAIN BERSAMA DIDO” DENGAN MACROMEDIA DIRECTOR
SKRIPSI
disusun oleh Suindarti 07.12.2212
JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
Educational Game to Improve Memory of Children “Played With Dido”wity Macromedia Director
Game Eduksi Meningkatkan Daya Ingat Anak “Bermain Bersama Dido” dengan Macromedia Director
Suindarti Jurusan S1 Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Multimedia is the utilization of computers to create and combine multiple media such as text, graphics, audio, and motion pictures (animation and video) by combining links and tools that allow users to navigate, interact, creating, and communicating. Building Education Improving Memory Game is a game that manifold Children edugames, where this game can help users to understand the information provided in the game maker to users of the application. Game created using Macromedia Director MX and other support software such as Adobe Photoshop to process images that are used as a background game, Macromedia Flash MX to create animation, animation for the navigation key and the cursor, Adobe Audition as the software that will be used as a narrative of the game. Which files of supporting software are combined and combined in Macromedia Director MX is a major software in the making of this game. Long story short this game aimed at children aged 5-7 years. The purpose of this game is for the child to know what there is around it. This game can be run on a desktop with Windows XP Operating System. Obviously this game can entertain and inspire their educational game makers to make more interesting games, which can help children in the learning process.
Keywords : “Edugames, Multimedia Game”
1.
Pendahuluan
Belajar adalah merupakan kegiatan yang tidak akan pernah berhenti dari detik demi detik sejak manusia lahir sampai mati. Manusia sejak lahir belajar untuk mengenal dirinya dan juga lingkungannya. Manusia berbeda dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya karena manusia memiliki keistimewaan yaitu memiliki akal pikiran. Akal pikiran inilah yang menyebabkan manusia secara alami serta reflek berusaha untuk belajar tentang apa saja. Manusia melakukan pembelajaran dengan menggunakan berbagai cara, namun tujuannya sama yaitu memahami apa yang dipelajari. Multimedia berkembang sangat pesat. Dewasa ini, fungsi multimedia dilibatkan untuk banyak bidang kegiatan. Tidak hanya dunia hiburan (terutama teater, ketika istilah multimedia berasal) tetapi juga bidang iklan, presentasi, bisnis online, permainan komputer, penerbitan elektronik, komunikasi hingga proses belajar mengajar. Salah satu elemen penting dari multimedia dalam bidang pembelajaran adalah animasi. 2. Landasan Teori 2.1. Definisi Game Dalam bahasa Indonesia “Game” berarti “permainan”. Permainan yang dimaksud dalam game juga merujuk pada pengertian
sebagai
“kelincahan
intelektual”
(intellectual
playability). Sementara kata “game” bisa diartikan sebagai arena keputusan dan aksi pemainnya. Ada target-target yang ingin dicapai pemainnya. Kelincahan intelektual, pada tingkat tertentu, merupakan ukuran sejauh mana game itu menarik untuk dimainkan secara maksimal. 2.2. Jenis-Jenis Game 1. Shooting (tembak-tembakan) : Video game jenis ini sangat memerlukan kecepatan refleks, koordinasi mata-tangan, juga timing, inti dari game jenis ini adalah tembak, tembak dan tembak. Contoh : GTA, dan Crysis. 2. Fighting (Pertarungan) : Game yang permainannya memerlukan refleks dan koordinasi mata dan tangan dengan cepat, tetapi inti dari game ini adalah penguasaan hafalan jurus. Contoh : Mortal Kombat dan Tekken. 3. Petualangan (Adventure) : Game yang lebih menekankan pada jalan cerita dan kemampuan berfikir pemain dalam menganalisia tempat secara visual, memecahkan tekateki maupun menyimpulkan berbagai peristiwa. Contoh : Kings Quest, dan Space Quest. 4. Simulasi, Konstruksi, Manajemen. Video Game jenis ini seringkali menggambarkan dunia di dalamnya sedekat mungkin dengan dunia nyata dan memperhatikan dengan detil berbagai faktor.Contoh : The Sims
5. Strategi : Game jenis ini memerlukan koordinasi dan strategi dalam memainkan permainan ini. Kebanyakan game stategi adalah game perang. Contoh : Warcraft. 6. Olahraga (Sport) :
Game ini merupakan adaptasi dari kenyataan,
membutuhkan kelincahan dan juga strategi dalam memainkannya. Contoh : Winning Eleven dan NBA. 7. Puzzle : Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut. Contoh : Tetris, Minesweeper dan Bejeweled. 8. Edugames (Edukasi) : Video Game jenis ini dibuat dengan tujuan spesifik sebagai alat pendidikan, entah untuk belajar mengenal warna untuk balita, mengenal huruf dan angka, matematika, sampai belajar bahasa asing. Developer yang membuatnya, harus memperhitungkan berbagai hal agar game ini benar-benar dapat mendidik, menambah pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan yang memainkannya. Target segmentasi pemain harus pula disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan design visual ataupun animasinya. Contoh edugames : Bobi Bola, Dora the explorer, Petualangan Billy dan Tracy. 2.3. Peranan Multimedia Dalam Pendidikan Kelebihan Multimedia dalam dunia Pendidikan adalah: 1. Sistem pembelajaran
lebih
inovatif
dan
interaktif.
Mampu
mengabungkan antara teks, gambar, audio ,musik, animasi gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung guna tercapainya tujuan pembelajaran.
2. Mampu
menimbulkan
rasa
senang
selama Proses Belajar
Mengajar (PBM) berlangsung. Hal ini akan menambah motivasi siswa selama PBM hingga didapatkan tujuan pembelajaran yang maksimal . 3. Mampu memvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk diterangkan hanya sekedar dengan penjelasan atau alat peraga yang konvensional. 4. Media penyimpanan yang relatif gampang dan fleksibel. 2.4. Langkah-langkah Mengembangkan Multimedia Berikut adalah Langkah mengembangkan multimedia menurut Raymaond McLeod Jr : 1. Mendefinisikan Masalah 2. Merancang Konsep 3. Merancang Isi 4. Menulis Naskah 5. Merancang Grafik 6. Memproduksi Sistem 7. Melakukan Tes Pemakaian 8. Menggunakan Sistem 9. Memelihara Sistem
Gambar 2.7 Langkah-langkah Mengembangkan Aplikasi Multimedia 2.5. Sistem Perangkat Lunak Yang digunakan
Macromedia Director MX 2004 Authoring memberikan
merupakan peluang
aplikasi kepada
komputer pengguna
yang untuk
mengembangkan sebuah perangkat lunak dengan dragging dan dropping berbagai objek multimedia tanpa harus mengetahui penggunaan dan pemahasan bahasa
pemprograman.
3.
Perancangan Sistem Sebuah karya aplikasi multimedia tidak akan terlihat bagus jika
cerita atau ide yang disajikan dalam animasi tersebut juga tidak bagus. Membuat sebuah cerita atau ide yang bagus sangat diperlukan struktur cerita yang jelas. Untuk itu perlu dilakukan tahap perancangan yang meliputi: a.
Mendefinisikan Masalah Berdasarkan pemaparan pada Latar Belakang masalah maka dapat didefinisikan beberapa permasalahan, diantaranya : 1.
Bagaimana belajar dengan mendengarkan, membaca, melihat dan mengamati lingkungan dapat memberikan pengetahuan.
2.
Bagaimana
pengaruh
Teknologi
Informasi
terhadap
pembelajaran. 3.
Bagaimana peran Animasi Multimedia dapat dijadikan perangkat bantu dalam pembelajaran.
4.
Bagaimana meningkatkan prosentase daya ingat anak ketika belajar dengan mendengar, melihat, dan melakukan.
5.
Bagaimana Aplikasi yang dibuat bisa membantu proses transformasi pengetahuan menjadi lebih jelas, singkat, mudah dan menyenangkan.
6.
Memberikan pengetahuan tentang benda-benda atau objek yang ada disekeliling melalui permainan dari aplikasi tersebut.
b.
Merancang Konsep Membangun suatu sistem dalam rencana kerja lebih mudah apabila telah memiliki konsep sehingga pekerjaan akan lebih terarah dan terkoordinir. Interaktif disini berarti pemakai dapat berinteraksi secara langsung dengan aplikasi multimedia menggunakan tombol navigasi yang ada. Dalam pembuatan aplikasi berbasis multimedia ini, memadukan unsur penting multimedia, yaitu : teks, video, suara dan gambar. Dengan perpaduan unsur tersebut aplikasi ini akan lebih menarik dan lebih bervariasi sehingga menimbulkan minat bagi anak-anak. Pembuatan game ini mempunyai konsep yang menjelaskan bagaimana belajar yang menyenangkan.
c.
Merancang Isi Setelah tahap merancang konsep, selanjutnya adalah merancang isi multimedia. Dalam merancang isimultimedia ini, seluruh ide dan konsep dituangkan untuk membuat aplikasi game ini. Tahap merancang isi juga merupakan implementasi dari ide-ide kreatif. Merancang isi meliputi mengevaluasi dan memilih daya tarik pesan, gaya dalam mengeksekusi pesan dan
kata (tema) dalam mengeksekusi pesan. Struktur Rancangan dari isi multimedia yang akan ditampilkan dari tiap menu, game ini terdiri dari game Logika, Berhitung, Tebak Gambar, Menyusun Gambar. d.
Merancang Naskah Dalam merancang naskah yang perlu dilakukan adalah menetapkan dialog dan urutan elemen secara rinci. Merancang naskah merupakan spesifikasi lengkap dari teks dan narasi dalam aplikasi ini.
e.
Merancang Grafik Perancangan grafik dilakukan apabila naskah telah ditulis dan sesuai dengan urutan game. Dalam perancangan grafik tersebut berisi rancangan dari grafik-grafik yang akan ditampilkan dalam game. Dalam pembuatan desain grafik harus disesuaikan dengan tema yang terdapat dalam game. Grafik berperan sangat penting dalam game karena grafik dapat meningkatkan daya ingat pada anak-anak dan membuat tampilan game menarik. Peran serta grafik sangat diperlukan dalam game edukasi karena informasi yang disampaikan kepada pemain dapat dipahami dengan mudah.
3.6
Struktur Diagram Program
Penerapan aplikasi multimedia yang akan penulis buat adalah menggunakan system informasi multimedia dengan struktur hirarki. 1 2 3 A
B
C
D
A1
B1
C1
D1
A2
B2
C2
D2
A3
B3
C3
D3
A4
B4
C4
D4
Gambar 3.5 Diagram Aplikasi
4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Memproduksi Sistem Memproduksi sistem aplikasi multimedia ini, penyusun menggunakan beberapa software yang digunakan dalam membuat aplikasi multi media yaitu Adobe Photoshop CS2 digunakan untuk membuat rancangan gambar atau grafik, Adobe Audition 2.0 digunakan untuk mengedit suara, Macromedia Flash MX untuk membuat animasi. Sedangkan sebagai software utama dalam pembuatan aplikasi ini adalah Macromedia Director 2004.
4.2 Proses Pengintegrasian Dengan Macromedia Director MX 2004 Proses pengintegrasian adalah proses yang akan dihasilkan sebuah aplikasi yang direncanakan. Kegiatannya adalah penyatuan dari seluruh komponen yang sudah dipersiapkan yaitu proses penyatuan teks, grafik, audio sehingga menghasilkan file yang executable atau file yang dapat dieksekusi. 4.3
Melakukan Pengujian Pemakai ( Tabel Pengujian) Pengujian aplikasi dilakukan untuk meminimalkan bagian-bagian yang ada pada game tersebut. Dengan melakukan pengujian akan membuat game lebih sempurna dan meyakinkan bahwa game yang dibuat sudah benar-benar siap untuk digunakan. Selain itu pengujian atas aplikasi tersebut bertujuan untuk mengecek apakah aplikasi tersebut suda layak atau belum. Berikut tabel pengujian yang dilakukan pada Game Edukasi Meningkatkan Daya Ingat Anak. Pengujian aplikasi pada Sistem Operasi Windows XP Berikut adalah hasil Test aplikasi yang dijalankan di Windows XP : Tabel 4.1 Hasil pengujian program di Windows XP No 1
Fungsi Tombol
Hasil yang dicapai Baik
2
Gambar
Baik
3
Sound
Baik
4
Text
Baik
5
Grafis Aplkasi
Baik
Kesimpulan dari hasil pengujian aplikasi game Edukasi Meningkatkan Daya Ingat Anak ini adalah, game tersebut dapat jalan dengan sempurna ketika di jalankan dengan Operating Sistem Windows XP, hal ini di karenakan hasil tes dari keseluruhan fungsi-fungsi yang terdapat dalam game tersebut sangat baik jika di jalankan dengan menggunakan Windows XP. Kekurangan dari Operating Sistem yang lain dikarenakan beratnya operating tersebut sewaktu menjalankan aplikasi game tersebut dan tidak supportnya operating system lain selain Windows XP. 4.4
Menggunakan Sistem Untuk menjalankan aplikasi ini dapat menggunakan langkahlangkah sebagai berikut : 1.
Aktifkan komputer.
2.
Masukkan CD ke CDROM .
3.
Pada tampilan awal akan muncul Loading, Logo game, Karakter Dido. dan menu utama.
4.
Di Menu utama terdapat tombol-tombol untuk menuju ke menu game lainnya yang tertera pada masing-masing tombol.
5.
Untuk menampilkan informasi yang diinginkan cukup dengan mengklik tombol help menu.
6.
Jika ingin mengakhiri aplikasi ini pilih menu KELUAR dan pilih ya.
4.5
Memelihara Sistem Setelah digunakan maka sistem akan dievaluasi oleh pemakai dan spesialis multimedia untuk menentukan apakah sistem yang baru tersebut sesuai dengan tujuan semula dan diputuskan apakah ada revisi atau modifikasi. Untuk tahap pemeliharaan sistem ada tiga komponen penting yaitu Hardware, Software dan CD. 4.5.1 Karakter Dido Pada game edukasi ini terdapat karakter dari game ini, karakter ini hanyalah muncul pada awal saat pemain membuka file game ini.
Gambar 4.12 Tampilan Tombol Navigasi
4.5.2 Tampilan Loading Pada saat game pertama kali game dijalankan maka akan muncul Loading sebagai berikut :
Gambar 4.13 Gambar Loading Selanjutnya ada sebuah window yang didalamnya terdapat logo dan judul game tersebut. Layar yang akan tampil sebagai berikut :
Gambar 4.14 Gambar Logo Game
4.2.1 Tampilan Menu Utama
Gambar 4.15 Gambar Menu Utama
Tampilan Game Logika :
Gambar 4.18 Game Logika
Tampilan Game Berhitung :
Gambar 4.21 Game Berhitung (Level 4)
Tampilan Game Tebak Gambar :
Gambar 4.23 Game Tebak Gambar (Level 1)
Tampilan Game Menyusun Gambar :
Gambar 4.26 Game Menyusun Gambar (Level 1)
5.
KESIMPULAN : Berdasarkan analisis, perancangan, implementasi dan pembahasan yang telah dilakukan dalam pembuatan Aplikasi ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Untuk membangun aplikasi ini dipadukan antara beberapa unsur seperti video, animasi, gambar, suara agar anak-anak usia 5-7 tahun lebih tertarik untuk belajar. 2. Setelah aplikasi ini selesai dan dilakukan pengujian, hasilnya aplikasi ini dapat berjalan dengan sempurna jika dijalankan dengan Sistem operasi Windows XP. (hal 85 hasil pengujian).
3. Sesuai dengan hasil kuisioner yang diperoleh menunjukkan bahwa sekitar 70% orang responden menyatakan setuju atau memilih jawaban YA, yang dapat diambil kesimpulan bahwa aplikasi ini secara multimedia layak untuk digunakan (hal 88 tabel kuisioner).
Tabel 5.1 Hasil Analisis Kelayakan Metode
Hasil
Syarat
Keputusan
Payback Period
1,37 tahun
< 2 Thn
Layak
Return On investment
67,55 %
ROI > 0
Layak
Net Present Value
Rp 1.769.729,8
NPV > 0
Layak
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007, Analisi dan Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta : AndiOffset. Hedratman, H. 2009. The Magic of Macromedia Director. Bandung. Informatika. Prabowo, Eko. 2003, Presentasi Multimedia Dengan Director MX, Hal 2. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sofyan, Amir Fatah. 2009, Multimedia Presentation Show.Pengembangan Presentasi Multimedia. Suyanto, M, 2003. MULTIMEDIA Alat Untuk Meingkatkan Keunggulan Bersaing, Yogyakarta : Andi Offset. Vaughan, Tay. 2006. Multimedia Making It Work Edisi 6 bahasa Indonesia. Yogyakarta : Andi Offset.