HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF

Download 8 Jan 2014 ... self efficacy mahasiswa dalam menyusun skripsi terdapat hubungan yang positif, ... self efficacy pada mahasiwa Unnes jurusan...

1 downloads 679 Views 2MB Size
p

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF EFFICACYDALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN TAHUN 2009 SKRIPSI

disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh Ainun Ni’mah 1301409049

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014 i

PERNYATAAN Dengan ini saya, Nama

: Ainun Ni’mah

NIM

: 1301409049

Jurusan

: Bimbingan dan Konseling

Fakultas

: Ilmu Pendidikan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul“Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Self Efficacy Dalam Menyusunn Skripsi Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan Konseling Universitas negeri Semarang Angkatan Tahun 2009.”saya tulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan adalah bener-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau di rujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang,

Desember 2013

Ainun Ni’mah NIM. 1301409049

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi yang berjudul“Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Self Efficacy Dalam Menyusunn Skripsi Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan Konseling Universitas negeri Semarang Angkatan Tahun 2009.”ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

Semarang,

Desember 2013

Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Imam Tadjri, M.Pd NIP. 19480623 197803 1 001

Kusnarto Kurniawan, M.Pd. Kons NIP. 19710114 200501 1 002

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi yang berjudul“Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Self Efficacy Dalam Menyusunn Skripsi Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan Konseling Universitas negeri Semarang Angkatan 2009” ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada : hari

: Rabu

tanggal

:8 Januari 2014

Panitia: Ketua

Sekretaris

Drs. Budiyono, M.S NIP 196312091987031002

Drs. EkoNusantoro, M.Pd. NIP 196002051998021001 Penguji Utama

Dr. Awalya, M.Pd.,Kons. NIP. 19601101 198710 2 001

Penguji/Pembimbing I

Penguji/Pembimbing II

Dr. Imam Tadjri, M.Pd. NIP. 19480623 197803 1 001

Kusnarto Kurniawan, M.Pd. Kons NIP. 19710114 200501 1 002

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto: “Ketika banyak orang mengatakan sulit, maka sebenarnya itu adalah peluang besar bagi kita untuk berhasil”

Persembahan, Saya persembahkan skripsi ini untuk: 1. Kedua orang tua, serta Kakak dan Adiku 2. Rekan-rekan jurusan Bimbingan dan Konseling angkatan 2009. 3. Pembaca yang budiman 4. Almamaterku

.

v

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Self EfficacyDalam Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan Konseling Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2009”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dukungan sosial dengan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa antara dukungan sosial dengan self efficacy mahasiswa dalam menyusun skripsi terdapat hubungan yang positif, ini bisa dilihat dari hasil yang diperoleh dari lapangan menunjukan adanya kontribusi dukungan sosial terhadap self efficacy mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Skripsi ini penulis susun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Jurusan Bimbingan dan Konseling. Penulismenyadarisepenuhnyabahwatersusunnyaskripsiinibukanhanyaatask emampuandanusahapenulissemata.Namunjugaberkatbantuandanbimbingandariber bagai pihak khususnya dosen pembimbing yang telah sabar membimbing.Untuk itu perkenankan pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.

vi

2. Drs. Hardjono, M.Pd.,Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. 3. Drs. Eko Nusantoro, M.Pd Ketua Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.. 4. Dr. Awalya, M.Pd., Kons., Sebagai penguji utama, yang telah meluangkan waktunya untuk menguji dan memberikan bimbingan serta arahannya. 5. Dr. Imam Tadjri, M.Pd., Dosen pembimbing I yang telah memberikan masukan, motivasi dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Kusnarto Kurniawan, M.Pd.,Kons., Dosen pembimbing II yang telah memberikan masukan dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi. 7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan bekal kepada penulis dalam penyusunan skripsi. 8. Susilo Jati Purnomo, yang dengan sabar menemani dan memberikan motivasi. 9. Teman-teman BK angkatan 2009 pada umumnya serta sahabat-sahabatku pada khususnya ( Eka, Dimas, Mb kd, Zia, Riza, Dian, Fitri, Mb Ida) 10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna.Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran yang membangun dari pembaca sekalian demi sempurnanya skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini bias bermanfaat bagi semua pihak. Semarang, Desember2013

Penulis

vii

ABSTRAK Ni’mah, Ainun, 2013. Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Self Efficacy Dalam Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan Konseling Universitas Negeri Semarang. Skripsi.Jurusan Bimbingan dan Konseling.Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dr. Imam Tadjri, M.Pd. danPembimbing II: Kusnarto Kurniawan, M.Pd.,Kons. Kata kunci: dukungan sosial, self efficacy Skripsi merupakan suatu tugas yang disusun mahasiswa sebagai bukti pembelajarannya selama menempuh pendidikan strata satu. Dalam proses penyusunan skripsi mahasiswa akan menghadapi kendala ataupun masalah yang berbeda-beda dan keyakinan yang bisa berbeda-beda untuk menghadapinya. Hal tersebut akan mempengaruhi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan skripsi. Saat menghadapi kendala tersebut terkadang mahasiswa menerima bantuan dari lingkungan disekelilingnya, sehingga dapat mempengaruhi keyakinan mahasiswa ketika menghadapi kendala dalam menyusun skripsi. Dari permasalahan tersebut, peneliti ingin menguji hubungan antara dukungan sosial dan self efficacypada mahasiswa Unnes jurusan bimbingan dan konseling yang sedang menyusun skripsi. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif korelasional. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah dukungan sosial dan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah self efficacy. Penelitian ini termasuk dalam penelitian populasi. Jenis data yang akan digali dalam penelitian iniadalah data yang bersifat bukan-faktual atau abstrak, sehingga instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat ukur skala psikologi yang disusun oleh penulis berdasarkan teori dukungan sosial dari sarafino (1994) dan self efficacydari Bandura (1995). Teknik uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi Product Momentdan untuk menguji tingkat reliabilitas skala psikologi digunakan rumus Alfa Cronbach dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,942 untuk variabel dukungan sosial dan 0,962 untuk variabel Self Efficacy. Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa Unnes jurusan bimbingan dan konseling yang sedang menyusun skripsi cenderung menerima dukungan sosial yang terkategori dalam rata-rata tinggi dan memiliki self efficacy yang cenderung tinggi pula. Hasil perhitungan korelasi sebesar 0,513, hasil perhitungan tersebut menunjukan adanya korelasi yang positif antara dukungan sosial dengan self efficacy pada mahasiwa Unnes jurusan bimbingan dan konseling yang sedang menyusun skripsi. Jadi semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi juga self efficacy dan sebaliknya.

viii

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................

i

PERNYATAAN...............................................................................................

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................

iii

PENGESAHAN ............................................................................................ .

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................

v

KATA PENGANTAR .....................................................................................

vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ...........................................................................................

xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................

1

1.1 LatarBelakang ............................................................................................

1

1.2 RumusanMasalah ....................................................................................... 12 1.3 TujuanPenelitian ........................................................................................ 13 1.4 ManfaatPenelitian ...................................................................................... 13 1.5 SistematikaSkripsi ...................................................................................... 14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 16 2.1 PenelitianTerdahulu ................................................................................... 16 2.2 Self Efficacy................................................................................................ 20 2.2.1 PengertianSelf Efficacy .................................................................... 20 2.2.3 Dimensi Self Efficacy ..................................................................... 25 2.2.4 Sumber-Sumber Terbentuknya Self Efficacy ................................. 27 2.2.5 Proses Terjadinya Self Efficacy ...................................................... 29 2.2.6 Faktor – Faktor Yang MempengaruhiSelf Efficacy........................ 33 2.2.7 FungsiSelf Efficacy......................................................................... 35 ix

2.2.8 ManfaatSelf Efficacy ....................................................................... 37 2.2.9 Pengaruh Self Efficacy pada Tingkah Laku .................................... 39 2.2.10 KlasifikasiSelf Efficacy .................................................................. 41 2.2.11 Self Efficacy dalam Berbagai Konteks ........................................... 43 2.3 Dukungan Sosial ........................................................................................ 44 2.3.1 PengertianDukungan Sosial ............................................................. 44 2.3.2 Jenis-Jenis Dukungan Sosial ........................................................... 45 2.3.3 Sumber-Sumber Dukungan Sosial .................................................. 47 2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Sosial ..................... 48 2.4 Skripsi ........................................................................................................ 49 2.4.1 Pengertian Skripsi ............................................................................ 49 2.4.2 Hambatan-hambatan dalam penyusunan skripsi .............................. 51 2.5 Hubungan Antara Dukungan Sosial dan Self Efficacydalam Menyusun Skripsi pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling..................... 53 2.6 Hipotesis..................................................................................................... 54

BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................... 56 3.1 JenisPenelitian ............................................................................................ 57 3.2 VariabelPenelitian ...................................................................................... 58 3.2.1 IdentifikasiVariabel .......................................................................... 58 3.2.2 HubunganAntarVariabel .................................................................. 58 3.2.3 DefinisiOperasionalVariabel ............................................................ 59 3.3 Populasi, Sampel, danTeknik Sampling ................................................... 60 3.3.1 Populasi ............................................................................................ 60 3.3.2 Sampel .............................................................................................. 61 3.3.3 Teknik Sampling ............................................................................. 62 3.3.4 Subjek uji coba ................................................................................. 62 3.4 Metode dan Alat Pengumpulan Data ........................................................ 63 3.4.1MetodePengumpulan Data ............................................................... 63 3.4.2AlatPengumpulan Data .................................................................... 65 3.5 PenyusunanInstrumenPenelitian ................................................................ 68 x

3.6 ValiditasdanReliabilitasInstrumen ............................................................. 69 3.6.1 ValiditasInstrumen ........................................................................... 69 3.6.2 ReliabilitasInstrumen ....................................................................... 72 3.7 TeknikAnalisis Data .................................................................................. 74 3.7.1 Analisis Deskriptif Presentase ......................................................... 74 3.7.2 Uji Analisis Statistik........................................................................

75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 78 4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 78 4.1.1 Pelaksanaan penelitian ..................................................................... 78 4.1.2 Hasil analisis deskriptif peneltian .................................................... 79 4.1.2.1 Analisis deskriptif dukungan sosial ..................................... 81 4.1.2.2 Analisisdeskriptif SelfEfficacy............................................. 93 4.1.3Analisis deskriptif prosentase total skala dukungan sosial dan skala SelfEfficacy ............................................................................ 103 4.2 Hasil analisis statistik ................................................................................. 106 4.2.1 Uji normalitas ................................................................................... 106 4.2.2 Analisis korelasi dukungan sosial dan SelfEfficacy ......................... 109 4.3 Pembahasan ................................................................................................ 111 4.1.1 Dukungan sosial ............................................................................... 111 4.1.2 SelfEfficacy....................................................................................... 117 4.1.1 korelasi dukungan sosial dan SelfEfficacy ....................................... 123

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 126 5.1 Simpulan .................................................................................................... 126 5.2 Saran .......................................................................................................... 127 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 128 LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 133

xi

DAFTAR TABEL Tabel

Halaman

2.1 Tabel Klasifikasi Self Efficacy ................................................................... 43 3.1 Populasi mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling ............................. 61 3.2 Kriteria dan nilai alternatif jawaban .......................................................... 67 3.3 KlasifikasiReliabilitas ................................................................................ 73 3.4 Kriteria dukungan sosial dan Self Efficacy................................................. 75 3.5 Interpretasi besarnya r product moment ..................................................... 77 4.1 Kriteria hubungan dukungan sosial dan Self Efficacy................................

80

4.2 Analisis deskriptif prosentase tingkat dukungan sosial ............................. 81 4.3 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan emosi ................. 84 4.4 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan penghargaan ...... 86 4.5 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan instrumental ....... 88 4.6 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan informasi............ 90 4.7 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan jaringan sosial .... 92 4.8 Aanalisis deskriptif prosentase Self Efficacy mahasiswa ........................... 95 4.9 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dimensi tingkat (level) ........ 97 4.10 Hasil analisis deskriptif prosentase indikatr dimensi kekuatan(strenght) 100 4.11 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dimensi generalisasi ......... 102 4.12 Deskriptif kriteria variabel dukungan sosial dan Self Efficacy ................ 104 4.13 Hasil uji normalitas data dukungan sosial ................................................ 108 4.14 Hasil uji normalitas data Self Efficacy ..................................................... 109 4.15 Tabel Interpretasi “r” product moment..................................................... 110

xii

DARTAR BAGAN Bagan

Halaman

3.1 Hubungan antar variabel ............................................................................ 59

xiii

DAFTAR GRAFIK Grafik

Halaman

4.1 Analisis deskriptif prosentase tingkat dukungan sosial ............................. 82 4.2 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan emosi ................. 84 4.3 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan penghargaan ...... 86 4.4 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan instrumental ....... 89 4.5 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan informasi............ 91 4.6 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dukungan jaringan sosial .... 93 4.7 Aanalisis deskriptif prosentase Self Efficacy mahasiswa ........................... 95 4.8 Hasil analisis deskriptif prosentase indikato dimensi tingkat (level) ......... 98 4.9 Hasil analisis deskriptif prosentase indikato dimensi kekuatan(strenght) . 100 4.10 Hasil analisis deskriptif prosentase indikator dimensi generalisasi ......... 102 4.11 Deskripsi keseluruhan dukungan sosial dan Self Efficacymahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang sedang menyusun skripsi .......... 106

xiv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

Halaman

1. Uji Coba Instrumen .............................................................................. 133 a. Skala dukungan sosial 1) Kisi-kisi uji coba skala dukungan sosial ................................ 133 2) Kata pengantar pengisian skala dukungan sosial ................... 135 3) Petunjuk pengisian skala dukungan sosial ............................. 136 4) Skala uji coba dukungan sosial .............................................. 137 5) Lembar jawaban uji coba skala dukungan sosial ................... 142 b. Skala Self Efficacy 1) Kisi-kisi uji coba skala Self Efficacy .......................................146 2) Kata pengantar pengisian skala Self Efficacy .......................... 149 3) Petunjuk pengisian skala Self Efficacy .................................,.. 150 4) Skala uji coba Self Efficacy ..................................................... 151 5) Lembar jawaban uji coba skala Self Efficacy .......................... 156 2. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................... 160 a. Skala dukungan sosial 1) Data hasil Uji coba skala dukungan sosial ............................. 160 2) Contoh pengujian validitas skala dukungan sosial ................. 164 3) Pengujian reliabilitas skala dukungan sosial .......................... 165 4) Tabel hasil uji coba skala dukungan sosial ............................

166

b. Skala Self Efficacy 1) Data hasil uji coba skala self efficacy ....................................

168

2) Contoh pengujian validitas skala self efficacy .......................

172

3) Pengujian reliabilitas skala self efficacy ................................

173

4) Tabel hasil uji coba skala self efficacy ..................................

xv

174

3. Data penelitian ....................................................................................

176

a. Skala dukungan sosial 1) Kisi-kisi skala dukungan sosial................................................ 176 2) Kata pengantar pengisian skala dukungan sosial..................... 178 3) Petunjuk pengisian skala dukungan sosial............................... 179 4) Skala dukungan sosial ............................................................

180

5) Lembar jawab skala dukungan sosial .....................................

184

b. Skala Self Efficacy 1) Kisi-kisi skala Self Efficacy ...................................................

187

2) Kata pengantar pengisian skala Self Efficacy ........................

189

3) Petunjuk pengisian skala Self Efficacy ..................................

190

4) Skala Self Efficacy .................................................................

191

5) Lembar jawab skala Self Efficacy .........................................

195

4. Analisis Data ....................................................................................

199

1) Uji normalitas ......................................................................

199

2) Analisis korelasi....................................................................

201

3) Analisis deskriptif ...............................................................

203

5. Surat Keterangan ..............................................................................

209

a. Surat ijin penelitian ....................................................................

209

b. Surat keterangan telah melakukan penelitian .............................

210

xvi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Di setiap perguruan tinggi di Indonesia, khususnya pada jenjang strata atau S1 setiap mahasiswa diwajibkan untuk menyusun tugas akhir/ skripsi. Skripsi merupakan sebuah karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagaimana bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya (KBBI,2008). Salah satu tujuan penulisan skripsi adalah agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang keilmuannya. Dengan menyusun skripsi mahasiswa akan mempelajari cara menuangkan buah pikirannya dalam bentuk tulisan ilmiah dari seorang mahasiswa orang lain bisa mengetahui dampak dari ilmu pengetahuan yang diperoleh mahasiswa selama kuliah (http://indonesia.youthsays.com). Hal ini menunjukan bahwa skripsi merupakan media bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang sudah diperoleh selama perkuliahan, sehingga hasilnya dapat dipahami dan bermanfaat baik bagi penulis maupun pembaca skripsi tersebut. Dalam menyusun skripsi biasanya mahasiswa mempunyai berbagai kendala-kendala yang dihadapi, baik diawal sampai akhir seperti pencarian judul, pencarian buku-buku, jurnal-jurnal, dan lain-lain. Memasuki masa skripsi, mahasiswa akan mulai menggunakan kemampuan berpikirnya (kognitif) untuk melakukan penelitian secara mandiri, seperti kemampuan 1

2

berfikir kreatif dalam menentukan topik penelitian, kemampuan merumuskan masalah, mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data, sampai kemampuan mahasiswa untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukannya, kemudian menyampaikan hasil penelitian ke dalam bentuk tulisan ilmiah juga dalam bentuk penyampaian lisan. Ketika menyusun skripsi mahasiswa mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya selama perkuliahan, sehingga menghasilkan pembahasan yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dibidangnya masing – masing mahasiswa yang mampu menulis skripsi artinya mampu memadukan pengetahuan

dan

ketrampilannya

dalam

memahami,

menganalisis,

menggambarkan dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. Hal ini menunjukan bahwa skripsi atau tugas akhir menjadi cerminan hasil pembelajaran mahasiswa selama menerima ilmu di perkuliahan dan hasil kemampuan berfikir mahasiswa, sehingga menjadi penting bagi mahasiswa untuk menyusun dan menyelesaikan skripsi. Pada kenyataannya, ada mahasiswa menganggap skripsi sebagai tugas yang sulit dan ada mahasiswa yang menganggap skripsi sebagai hal biasa yang memang harus dilalui mahasiswa untuk meraih gelar sarjananya. Seperti hasil angket yang telah disebar kepada beberapa mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang sedang dalam proses menyusun dan menyelesaikan skripsi serta hasil wawancara yang diungkap beberapa nara sumber dalam penggalan percakapan berikut ini:

3

“kalo kata aku sih skripsi itu susah. Karena ketika nyusun skripsi, aku harus merangkai kata supaya setiap penjelasan dalam penelitian aku nyambung dan bisa dimengerti. Dan menerut aku, ngerangkai kalimat penjelasan sampe jadi satu buku itu susah banget. Lagian pas liat kakak-kakak senior yang angkatan atasku juga ada yang belum lulus, kayaknya tuh skripsi susah banget dah jadinya...” (mahasiswa A, mei 2013) “menurut saya nyusun skripsi itu bener-bener susah. Saya kesulitan menentukan topik penelitianku. Beberapa kali saya ganti judul, garagara milih fenomena yang pas buat saya. Pas nemu satu fenomena yang bisa dikaitin sama teori dan dijadiin topik, ternyata topiknya udah banyak banget yang meniliti” (mahasiswa B, mei 2013) “menurut aku skripsi itu gak susah-susah amat kok, asal udah dipersiapin dari jauh-jauh hari. Lagian juga skripsi aku ini datanya ga susah untuk dikumpulin. Sebelum aku ngambil mata kuliah skripsi aku udah ngejalin hubungan baik dulu sama orang-orang ditempat penelitianku nanti, biar mudah aku ntar ngambil datanya” (mahasiswa C, mei 2013) “menurut aku skripsi itu biasa aja yah. Kan memang harus kita lewatin kan kalo mau lulus. Ya. . yang penting aku mau usaha dan yang penting aku serius dalam menjalaninya. Kan udah sering juga pas kuliah bikin makalah kan . . jadi aku nganggepnya skripsi itu kaya bikin makalah yang spesial. Karena entarnya hasilnya pasti lebih keren dari makalah yang pas kuliah dong. .” ( mahasiswa D, mei 2013) Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat diketahui bahwa ada berbagai kendala dan kesulitan yang dihadapi mahasiswa ketika menyusun skripsi. seperti yang diungkapkan oleh mahasiswa A, yang menyatakan bahwa ia kesulitan dalam penyusunan kata-kata dan bercermin dari pengalaman kakak senior yang masih belum menyelesaikan skripsinya sehingga membuatnya semakin yakin bahwa skripsi merupakan tugas yang sulit untuk diselesaikan. Sedangkan pada mahasiswa B kesulitan yang dihadapi adalah dalam menentukan topik penelitian, sehingga harus berkali – kali mengganti topik penelitiannya. Selain kendala tersebut ada pula kendala

4

lain yang mungkin saja ditemui mahasiswa ketika menyusun skripsi seperti kesulitan atau kendala dalam menemukan referensi, kesehatan, dana dan kendala lainnya. Berbeda dengan mahasiswa A dan B, mahasiswa C dan D menunjukan pernyataan yang berbeda. Mahasiswa C sudah mempersiapkan perencanaan sebelum menjalani proses penyusunan skripsinya. Hal ini dapat dilihat dari usahanya untuk menjalani hubungan baik dengan orang-orang di lingkungan

yang

ditentukan

untuk

melakukan

penelitian,

sehingga

memudahkannya dalam penyusunan skripsi dan menganggap skripsi bukan sebagai tugas yang sulit. Selain mahasiswa C ada pula mahasiswa D. Ia menyatakan bahwa skripsi bukanlah merupakan tugas yang sulit, hal ini dikarenakan ia sudah terbiasa membuat tugas dalam bentuk makalah, sehingga ia merasa menyusun skripsi sama halnya dengan membuat makalah. Dari hasil angket dan wawancara tersebut dapat dilihat bahwa dalam menyusun skripsi, ada mahasiswa yang merasa mampu melalui dan menghadapi kendalanya dalam menyusun dengan mengerahkan berbagai usaha. Ada juga mahasiswa merasa ragu dapat melalui dan menghadapi kendalanya dalam menyusun skripsi, sehingga ada mahasiswa yang membutuhkan waktu yang lama dalam menyusun skripsi. Untuk menghadapi kendala yang ada ketika menyusun skripsi mahasiswa harus memiliki keyakinan diri bahwa mahasiswa bisa menyelesaikan skripsinya, karena pada dasarnya setiap mahasiswa pasti memiliki kemampuan dalam dirinya untuk menyelesaikan skripsinya.

5

Adanya berbagai kendala-kendala yang dihadapi mahasiswa dalam menyusun skripsi, maka dibutuhkannya suatu keyakinan merubah kendala menjadi tantangan agar tidak begitu saja menyerah dan mampu menghadapi kendala-kendala dalam menyusun skripsi. Keyakinan yang dimiliki seseorang dalam melakukan sesuatu atau kemampuan menghadapi kendala biasanya disebut self efficacy. Keyakinan akan kemampuan diri disebut juga dengan self efficacy. Menurut Bandura (1997: 195) self efficacy adalah beliefatau keyakinan seseorang bahwa ia dapat menguasai situasi dan menghasilkan hasil (outcome) yang positif (www.psychemate.com). Semakin kuat persepsi self efficacysemakin giat dan tekun usaha-usahanya. Ketika menghadapi kesulitan, individu mempunyai keraguan yang besar tentang kemampuannya akan mengurangi usaha – usahanya atau menyerah sama sekali. Sedangkan mereka yang mempunyai perasaan efficacy yang kuat menggunakan usaha yang lebih besar untuk mengatasi tantangan (Bandura 1997: 196) Menurut hasil penelitian Warsito (2004:106), mahasiswa yang memiliki self efficacy tinggi akan memberikan seluruh kemampuan yang dimiliki untuk dapat mencapai sesuatu yang diinginkan. Ketika menghadapi suatu masalah dalam usahanya untuk mencapai hal tersebut maka seseorang tidak akan mudah menyerah melainkan terus berusaha sampai berhasil. Bila terjadi kegagalan dianggap sebagai kurangnya usaha yang dilakukan, bukan sebagai ketidakmampuan. Begitu pula halnya pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Tingginya self efficacy yang dimiliki oleh mahasiswa

6

memungkinkan dirinya memiliki motivasi untuk melakukan tindakan dan usaha dalam menyusun skripsi, sebaliknya semakin rendah self efficacy yang dimiliki mahasiswa maka ia kurang memiliki dorongan yang kuat dalam dirinya dalam menyusun skripsi dan mahasiswa tersebut tidak berusaha melakukan tindakan-tindakan dalam menyusun skripsi. Semakin tinggi self efficacy mahasiswa, maka semakin rendah kecenderungan mahasiswa untuk menunda menyelesaikan skripsinya. Sebaliknya, semakin rendah self efficacy mahasiswa, maka semakin tinggi kecenderungan mahasiswa untuk menunda menyelesaikan skripsinya (Muhid 2009: 115). Dengan demikian mahasiswa yang memiliki self efficacyyang tinggi akan mengerahkan usaha yang tinggi ketika menghadapai kesulitan untuk menyelesaikan skripsinya dan memiliki kecenderungan menunda yang rendah, sehingga mahasiswa tersebut bisa menyelesaikan skripsinya dalam waktu yang cepat. Seperti yang dinyatakan oleh P seorang mahasiswa jurusan bimbingan konseling Universitas Negeri Semarang yang sudah menyusun skripsi dah hampir saja menyelesaikanya dalam waktu dekat, dalam penggalan wawancara berikut ini : “selama ini sih selama aku menyusun skripsi,aku ngelakuin usaha apa pun supaya aku bisa lulus secepatnya. Aku yakin bisa nyelesein skripsi cepet kalau aku berusaha keras. Aku nanya-nanya sama temen, sama kakak senior yang udah lulus juga kalau ada yang aku nggak ngerti. untungnya temen-temenku tuh ngertiin kesulitanku. Aku sering bela-belain tidur jam 3 pagi, aku juga ga nunda-nunda nyelesein revisi karena kalau aku nunda-nunda ntar target aku nggak kekejar, aku juga selalu sugestiin diri aku sendiri kalau aku pasti bisa dan akhirnya sekarang aq sudah mulai menyusun instrumen dan sebentar lagi hampir penelitian. Aku yakin bisa lulus 8 semester.”

7

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat dilihat bahwa P yakin bahwa ia bisa menyelesaikan skripsi secepatnya bila ia mengerahkan berbagai usaha seperti bertanya kepada teman, bertanya kepada kakak senior, bertahan mengerjakan skripsi sampai jam 3 pagi, dan memotivasi diri untuk tidak menunda - nunda menyusun skripsi sampai akhirnya P hampir menyelesaikan skripsi dan yakin bisa menyelesaikan skripsinya dalam semester 8. Namun pada kenyataannya tidak semua mahasiswa yang sedang menyusun dan hampir menyelesaikan skripsinya dalam waktu yang cepat atau dalam waktu satu semester, memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu menyelesaikan skripsi dengan cepat. seperti yang dinyatakan oleh M, seorang mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang dalam proses menyelesaikan skripsinya, dalam penggalan wawancara berikut ini : “aku sih sebenarnya gak begitu yakin kalau bisa nyelesein skripsiku dalam waktu satu semester. Bayangan aku tuh. . aku bakal ga kekejar nyeleseiin skripsi di semester 8. aku sempet males nyelesein skripsiku, karena aku kesulitan mencari referensi buat skripsiku. Bingung banget waktu itu. Kalau aku lagi mumet biasanya skripsi aku tinggalin dulu. Ya . . aku jalan-jalan k mall dulu kek. .atau kemana dulu kek.. yang penting bisa ngelupain sejenak skripsiku. Aku sih waktu itu nyantai aja. Kalau ga lulus satu semester kan bisa di seleseiin di semester lain. Orang tuaku sih selalu nyemangatin aku dan selalu bilang kalo aku bisa ngejalanin semuanya dan bisa lulus semester ini”. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa M tidak yakin mampu menyelesaikan skripsinya dengan cepat. Ia sempat kehilangan semangat untuk menyusun skripsi karena kesulitan mencari referensi, menghindar dan menunda-nunda bila sedang bingung menghadapi kesulitan

8

dalam menyusun skripsinya. Namun ternyata M saat ini hampir dapat menyelesaikan skripsinya dengan cepat atau dalam waktu satu semester. Selain mahasiswa yang yakin akan dapat menyelesaikan skripsi dalam waktu yang cepat, ada pula mahasiswa yang tidak yakin bisa lulus dengan cepat. mahasiswa yang memiliki self efficacy yang rendah akan mengerahkan usaha yang sedikit ketika menghadapi kesulitan untuk menyelesaikan skripsinya dan memiliki kecenderungan menunda yang tinggi. Mahasiswa tersebut akan terhambat dalam menyelesaikan skripsinya sehingga berakibat pada lambatnya proses penyusunan skripsi. Selain itu, keyakinan yang kurang akan kemampuan yang dimiliki, akan berakibat pada tidak optimalnya hasil (Puspitasari 2008:87). Seperti yang dinyatakan oleh F seorang mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang juga sedang menyusun skripsi, dalam penggalan wawancara berikut ini. “sebenarnya aku belum ada gambaran tentang skripsi. aku dah punya judul tapi aku bingung mau diapain ini penelitianku. Aku sih pernah nanya-nanya sama anak-anak yang lain, tapi merekanya juga lagi sibuk ngurusin skripsi masing – masing. Jadi ya gitu, udah beberapa minggu ini aku belum ngerjain skripsiku lagi. Aku sih agak-agak nggak yakin ya.. bakal lulus tahun ini.. tp kalau lulus ya bagus lah.. orang tua pernah sih nanyain tentang perkembangan skripsi aku. . tapi Cuma nanya yang gitu-gitu aja”. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa F tidak terlalu yakin bahwa dirinya bisa menyelesaikan skripsinya dengan cepat. F menyatakan jika dirinya sudah beberapa minggu belum mengerjakan skripsinya lagi. F mengerahkan usaha yang sedikit dalam menyelesaikan

9

skripsinya. F juga menyatakan bahwa ia masih bingung akan penelitiannya. Sehingga F tidak bisa menyelesaikan skripsinya denga cepat. Namun pada faktanya tidak semua mahasiswa yang lambat atau memerlukan waktu yang lebih lama (lebih dari satu semester) untuk menyelesaikan skripsinya tidak memiliki keyakinan akan kemampuan yang dimilikinya unuk menyelesaikan skripsi. seperti yang dinyatakan oleh T, seorang mahasiswa jurusan bimbingn dan konseling Universitas Negeri Semarang yang juga sedang menyusun skripsi, dalam penggalan wawancara berikut ini. “meskipun saya terlambat dibandingkan beberapa teman saya yang sudah mulai menyusun skripsi, mengajukan judul dari semester 7 dan awal semester 8, sedangkan saya baru mulai menyusun skripsi mendekati akhir semester 8 tapi saya yakin dengan usaha aku yang mulai akhir-akhir ini lumayan rajin ke perpus bareng temen-temen buat menyelesaikan skripsi, biar kalau ngerjainnya bareng tementemen lebih semangat dan biar sekalian diskusi kalau ada yang kesulitan, yang aku ngga ngerti bisa aku tanyain sama teman-teman. Skripsi itu susah kalau menurut aku, tapi aku yakin aku bisa nyelesein skripsiku disemester depan, ya kalau bisa semester ini. .ya meskipun ngga semester ini yang penting semester depan masih bisa barengan lulus sama temen-temen yang lain yang tersisa”. Sedangkan T, meskipun dia baru saja memulai menyusun skripsi dibanding beberapa teman-temannya yang sudah mulai menyusun jauh sebelum dia, akan tetapi T tetap bersemangat dan yakin bahwa dirinya mampu menyelesaikan skripsinya. Hal ini bisa dilihat dari usaha yang ditempuh T untuk meraih

targetnya yaitu bisa wisuda bareng teman-

temannya yang lain dengan cara datang ke perpustakaan untuk mengerjakan skripsi dan berdiskusi dengan teman. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak

10

semua mahasiswa yang lambat dalam menyusun skripsi memiliki tidak memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk menyelesaikan skripsi. Dari beberapa penggalan wawancara yang dilakukan bersama mahasiswa P, M ,F ,T didapatlah bahwa ternyata ada aspek penting lain yang juga dibutuhkan mahasiswa ketika menyusun skripsi, yaitu keberadaan orang lain disekitar mahasiswa dalam menyusun skripsi yang dapat memberikan dukungan dan motivasi bagi mahasiswa tersebut atau bisa dikatakan dukungan sosial yang diterima mahasiswa. Menurut Sarafino (1994:102) dukungan sosial mengacu pada memberikan kenyamanan pada orang lain, merawatnya, atau menghargainya. Hal ini dapat dilihat dari pernytaan mahasiswa P yang menyatakan bahwa “aku nanya sama temen-temen aku juga kakak senior, kalau aku lagi ngga ngerti, untungnya temen-temen aku tuh ngertiin kesulitan aku”. Mahasiswa M menyatakan bahwa “ orang tua juga selalu nyemangatin aku dan bilang kalo aku pasti bisa ngejalin semuanya”. Dan mahasiswa T menyatakan bahwa “aku sih ke perpus bareng temen-temen aku buat ngerjain skripsi barengan biar bisa sekalian diskusi. Jadi, kalau ada yang kurang aku ngerti, aku bisa nanya-nanya sama mereka”. Dengan demikian, fenomena yang terjadi pada mahasiswa P, M, T ketika menyusun skripsinya menunjukan bahwa pengertian dari teman, semangat yang diberikan keluarga, dan waktu yang diluangkan untuk berdiskusi bersama merupakan dukungan yang diterima mahasiswa ketika menyusun skripsi.

11

Menurut Bandura (1997: 198), salah satu faktor yang mempengaruhi self efficacymahasiswa yaitu persuasi social (social persuasion), dorongan secara verbal dari orang lain atau pujian-pujian secara verbal dapat bersifat mendorong individu untuk lebih berusaha dan mencapai keberhasilan. Selain itu, menurut Bandura (1997: 198), dukungan sosial memiliki efek langsung dengan individu terhadap nilai self efficacy. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan kehadiran orang lain untuk berinteraksi dan keberadaannya diperlukan dalam kehidupan pribadi seseorang. Keberadaan orang lain memang sangat penting, kita dapat berbagi kebahagiaan dengan orang-orang disekeliling kita tanpa ada rasa sungkan dan canggung. Begitu juga disaat kita sedang mengalami masalah dan disaat kita merasa stres dengan kehidupan yang kita jalani, ada orang lain yang mampu membantu kita dalam memecahkan masalah tersebut. Menurut Turner (dalam Sarafino 1994:103), dukungan sosial dapat menghilangkan atau mengurangi stres dari berbagai macam masalah. Sarafino (1994:102) menyatakan bahwa dukungan sosial mengacu pada memberikan kenyamanan pada orang lain, merawatnya atau menghargainya. Dukungan sosial dapat membuat seseorang merasa nyaman, didukung, dicintai pada saat individu tersebut dalam kondisi stress, terbangunya perasaan harga diri, kompeten dan bernilai. Sehingga dapat membuat individu merasa mampu untuk menghadapi kendala atau kesulitan dalam melaksanakan sesuatu. Dan dengan dukungan yang diterima, mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dapat bersemangat dan yakin akan

12

kemampuannya, dan mengupayakan berbagai usaha untuk mencapai target atau goal. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti ingin mengetahui dan tertarik untuk mengangkat judul skripsi “Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Self Efficacy Dalam Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2009.

1.2Rumusan Masalah Untuk

mengetahui

ada

tidaknya

hubungan

tersebut,

peniliti

menggunakan pertanyaan – pertanyaan penelitian dibawah ini, yaitu : (1) Bagaimana gambaran tingkat dukungan sosial mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi? (2) Bagaimana gambaran tingkat self efficacymahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi? (3) Apakah ada hubungan antara dukungan sosial dengan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi?

13

1.3Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Untuk mengetahui tingkat dukungan sosial mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi. (2) Untuk mengetahui tingkat self efficacymahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi. (3) Untuk memperoleh gambaran tentang ada tidaknya hubungan antara dukungan sosial orang dengan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi.

1.4Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah: 1.4.1 Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah alat ukur yang baru mengenai dukungan sosial dan self efficacy. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sumber acuan bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang ingin meneliti baik mengenai dukungan sosial maupun self efficacy. 1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi mahasiswa untuk mengetahui pentingnya keyakinan akan kemampuan yang dimiliki dalam

14

menyusun skripsi dan pentingnya dukungan sosial yang diterima mahasiswa ketika menyusun skripsi, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi mahasiswa untuk meningkatkan self efficacy masing-masing dan saling mendukung dala pembuatatn skripsi.

1.5Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika skripsi ini terdiri dari tiga bagian yaitu: bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir, untuk lebih jelasnya sebagai berikut:

1.5.1 Bagian Awal Bagian awal skripsi terdiri atas halaman judul, pengesahan, pernyataan, motto dan persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran.

1.5.2 Bagian Isi Yang terdiri dari lima bab, yaitu: Bab 1 berisi pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika skripsi. Bab 2 berisi tinjauan pustaka yang melandasi penelitian, terdiri dari: (1) Penelitian

terdahulu;

(2)Self

Efficacy

yang

meliputi:

definisi

self

efficacy,aspek-aspek self efficacy, fungsi self efficacy, faktor-faktor yang mempengaruhi

self

efficacy,

proses

self

efficacy,

karakteristik

self

efficacy;(3)Dukungan Sosial yang meliputi: definisi dukungan sosial, jenisjenis dukungan sosial, sumber-sumber dukungan sosial, faktor-faktor yang

15

mempengaruhi dukungan sosial: (4) Skripsi : definisi skripsi dan hambatan Dalam penyusunan Skripsi; (5) Hubungan Antara dukungan sosial dengan self efficacy dalam menyusun skripsi pada mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang ; (6) Hipotesis. Bab 3 berisi metode penelitian yang terdiri dari (1) jenis penelitian, (2) rancangan penelitan (3) populasi dan sampel penelitian, (4) variabel penelitian, (5) definisi operasional, (6) pengumpulan data, (7)keabsahan data, dan (8) analisis data. Bab 4 berisi hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari hasilpenelitian, pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian. Bab 5 berisi penutup yang terdiri dari simpulan dan saran.

1.5.3 Bagian Akhir Bagian akhir dalam skripsi ini terdiri atas daftar pustaka dan lampiranlampiran yang mendukung dalam penelitian ini.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dikemukakan beberapa penelitian terdahulu sebelum membahas lebih jauh tinjauan pustaka yang melandasi penelitian, yang meliputi: (1) Dukungan Sosial, (2) Self Efficacy, (3) Hubungan Dukungan Sosial dan Self Efficacy dalam bab ini juga disertakan kerangka berpikir dan hipotesis.

2.1Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu adalah penelitian yang sudah dilakukan sebelumsebelumnya oleh peneliti lain. Tujuan adalah sebagai bahan masukan bagi pemula dan untuk membandingkan antara penelitian yang satu dengan yang lain. Dalam penelitian terdahulu akan diuraikan pokok bahasan sebagai berikut : Anam, Ariyanto Choirul. 2007. Peran Dukungan Sosial dan Self Efficacy Terhadap Motivasi Berprestasi pada Atlit Pencak Silat Tingkat SMA/K di Kota Yogyakarta. Skripsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adalah untuk mengetahui sejauh mana peran dukungan sosial dan self efficacy terhadap motivasi berprestasi atlit pencak silat pelajar tingkat SMA/K di kota Yogyakarta. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlit pencak silat pelajar yang menempuh sekolah di kota Yogyakarta. Alat ukur yang digunakan alam penelitian ini yaitu skala dukungan sosial, skala self efficacy dan skala motivasi berprestasi. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi dan diperoleh hasil r = 0,858 dengan p < 0,01 yang berarti sangat 16

17

signifikan, disimpulkan ada hubungan yang sangat signifikan antara dukungan sosial dan self efficacy dengan motivasi berprestasi pada atlet pelajar tingkat SMA/K di kota Yogyakarta. Purnamasari, Lilis Ratna. 2010. Kontribusi Self Efficacy Terhadap penyesuaian Diri Pada Mahasiswa Unnes Berkewarganegaraan Turki tahun 2010. Skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi self efficacy terhadap penyesuaian mahasiswa Unnes berkewarganegaraan Turki. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif korelasional. penelitian ini termasuk dalam penelitian populasi dan Analisis data nonparametrik yang digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan antar variabel bebas dan terikat dalah Sperman Rank. Dalam penelitian ini diperoleh data bahwa dalam hal penyesuaian diri dan self efficacy, responden secara umum berada dalam kategori sedang /cukup tinggi. Hasil perhitungan korelasi sebesar 0,77, hasil perhitungan tersebut menunjukan adanya korelasi yang positifantara variabel X dan Y. Artinya bahwa semakin baikself efficacyyang dimiliki oleh seorang individu maka akan semakin baik pula kemampuan penyesuaian dirinya. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini diterima dengan hasil kontribusi self efficacy terhadap penyesuaian diri adalah sebesar 58,6%. Wulan, Devi Cahyaning. 2010. Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Self Efficacy pada Pecandu Dalam Menjalani Pemulihan. Skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan anatara

18

dukungan sosial dengan self efficacy pada pecandu narkoba dalam menjalani pemulihan. Dukungan sosial yang dimaksud adalah bantuan pertolongan dari orang lain yang mempunyai hubungan dekat atau orang-orang terdekat misalnya, keluarga, teman, atau rekan kerja kepada seseorang baik secara materi, informasii dan emosi yang berguna untuk meningkatkan keadaan fisik dan psikologis seseorang. Sedangkan self efficacy yang dimaksud persepsi keyakinan seseorang akan kemampuannya untuk mengorganisasikan dan melakukan sesuatu tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak 32 orang, yang semuanya berjenis kelamin laki-laki. Alat pengumpul data berupa kuesioner dukungan sosial yang terdiri dari 28 butir pernyataan dan alat ukur self efficacy yang merupakan modifikasi dari alat ukur GSE (General Self efficacy) dari Ralf Schwarzer yang berjumlah 16 butir pernyataan. Dari hasil analisi data penelitian maka dapat disimpulkan bahwa ada korelasi atau hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan self efficacy pada pecandu narkoba dalam menjalani pemulihan Adicondro, N., dan Purnamasari, A. 2011. Efikasi Diri, Dukungan Sosial Keluarga, dan Self Regulated Learning pada siswa kelas VIII. Jurnal Humanitas 8, (1), 17-27. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah. Total sampel penelitian berjumlah 62 siswa yang dipilih dengan teknik cluster ranndom sampling. Data di dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan skala Self Regulated Learning, Skala Efikasi Diri dan Skala Dukungan Sosial Keluarga. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi. Hasil analisis data menunjukan: (1) Ada

19

hubungan positif yang sangat signifikan antara efikasi diri dan dukungan sosial keluarga dengan self regulated learning ( r = 0,837, p = 0,000) (2) Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara efikasi diri dengan self regulated learning ( r = 0,836 p = 0,000). (3). Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan self regulated learning ( r = 0,418 p = 0,0002). Syarifa, A., Mustami’ah, D., dan Sulistiani,. W. 2011. Hubungan antara Dukungan Sosial Orang Tua dengan Komitmen terhadap Tugas (Task Commitment) pada Siswa Akselerasi Tingkat SMA “. Jurnal INSAN 13, (1), 1-11. Penelitian ini dilakukan pada siswa akselerasi, menggunakan teknik population study. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi Prodact Moment dengan bantuan SPS-2000 yang menunjukan skor koefisien korelasi r = 0,531 dengan (p) 0,000 jadi p <0,01 (signifikan). Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan komitmen terhadap tugas (task commitment) pada siswa akselerasi tingkat SMA. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dukungan sosial memberikan sumbangan terhadap self efficacy seseorang. Dengan dukungan sosial yang tinggi yang diterima mahasiswa kemungkinan besar self efficacy yang dimiliki seseorang juga tinggi. Seseorang yang kurang bersemangat atau kurang yakin terhadap dirinya bisa saja karena dukungan sosial yang diterimanya sehingga self efficacy yang dimiliki juga rendah. Berdasarkan pada penilitian - penelitian tersebut, peneliti mengambil variabel yang sama yaitu dukungan sosial dan self efficacy untuk dijadikan variabel dalam penelitian. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi self

20

efficacyindividu meliputi pencapaian kinerja, pengalaman orang lain, persuasi verbal, dorongan emosional, serta keadaan dan reaksi psikologis. Dari salah satu faktor yang dapat mempengaruhi self efficacy adalah persuasi verbal, persuasi verbal dapat diperoleh melalui dukungan sosial. Persuasi verbal digunakan untuk memberi keyakinan kepada seseorang bahwa ia memiliki suatu kemampuan yang memadai untuk mencapai apa yang ia inginkan. Menurut bandura (1986) individu yang diarahkan dengan saran, nasihat dan bimbingan dapat

meningkatkan

kapasitasnya

tentang

kemampuan-kemampuan

yang

dimilikinya sehingga individu tersebut mencapai tujuan yang diinginkan. Seseorang yang berhasil diyakinkan secara verbal akan menunjukan usaha yang lebih keras jika dibandingkan dengan individu yang memiliki keraguan dan hanya memikirkan kekurangan diri ketika menghadapi kesulitan. Berdasarkan uraian diatas, peneliti berasumsi bahwa ada hubungan antara dukungan sosial dengan self efficacy mahasiswa dalam menyusun skripsi. Oleh karena itu peneliti akan meneliti tentang “ Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Self Efficacy Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi Jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang Tahun Angkatan 2009/2010”.

2.2 Self Efficacy Self efficacy pertama kali dikenalkan oleh Albert Bandura. Self efficacy merupakan masalah kemampuan yang dirasakan individu untuk mengatasi situasi khusus sehubungan dengan penilaian atas kemampuan untuk melakukan satu tindakan yang ada hubungannya dengan tugas khusus atau situasi tertentu. Self

21

efficacy ini bersumber dari teori belajar sosial, yaitu menekankan hubungan kausal timbal balik antara faktor lingkungan dengan faktor personal yang saling berkaitan. Self efficacy merupakan salah satu faktor personal yang menjadi perantara atau mediator dalam interaksi antara faktor perilaku dan faktor lingkungan. “Self efficacy dapat menjadi penentu keberhasilan perfomansi dan pelaksanaan pekerjaan. Self efficacy juga sangat mempengaruhi pola pikir, reaksi emosional, dalam membuat keputusan. Meskipun demikian, self efficacy diyakini merupakan aspek prediktor dari kecakapan untuk sukses pada berbagai bentuk prestasi” (Bandura, 1997). 2.2.1 PengertianSelf Efficacy Self efficacy adalah keyakinan yang dipegang seseorang tentang kemampuannya dan juga hasil yang akan ia peroleh dari kerja kerasnya mempengaruhi cara mereka berperilaku (Bandura, 1997: 193). Dalam teori social – kognitif, Bandura (1986) menyatakan bahwa prestasi atau kinerja seseorang tergantung kepada interaksi anatara tingkah laku, faktor pribadi (misalnya: pemikiran, keyakinan) dan kondisi lingkungan seseorang dalam menentukan pilihan, usaha untuk maju, kegigihan, dan ketekunan yang mereka tunjukan dalam menghadapi kesulitan, dan derajat kecemasan atau ketenangan yang mereka alami saat mereka mempertahankan tugas-tugas yang mencukupi kehidupan mereka. Selanjutnya, Bandura (1997: 42-43) menambahkan bahwa self efficacy merupakan keyakinan individu bahwa ia dapat menguasai situasi dan memperoleh hasil yang positif.

Disamping

itu

menurut

Bandura

(dalam

Woolfolk,

2009:127)

22

mendefinisikan self efficacy sebagai ‘keyakinan seseorang akan kapabilitasnya untuk mengorganisasikan dan melaksanakan rangkaian tindakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan pencapaian tertentu’. Santrock (2007:523), menyatakan bahwa self efficacy merupakan “keyakinan bahwa seseorang dapat menguasai situasi dan memproduksi hasil positif.” Sedangkan menurut Stipex&Maddux (dalam Santrock, 2007:523), “self efficacyadalah keyakinan bahwa aku bisa, ketidakberdayaan adalah keyakinan bahwa aku tidak bisa”. Lebih lanjut didefinisikan oleh Pervin (dalam Smet, 1994:189) “self efficacy mengacu pada kemampuan yang dirasakan untuk membentuk perilaku yang relevan pada tugas atau situasi khusus. Alwisol (2009:287) mendefinisikan self efficacy adalah penilaian, apakah dapat melakukan tindakan yang baik dan buruk, tepat atau salah, bisa atau tidak mengerjakan sesuai dengan dipersyaratkan. Efficacy ini berbeda dengan aspirasi (cita-cita), karena cita-cita menggambarkan sesuatu yang ideal yang seharusnya dapat dicapai, sedangkan efficacy menggambarkan penilaian kemampuan diri. Sedangkan Feist & Feist (2010:211) menyatakan bahwaself efficacysebagai “keyakinan individu bahwa mereka mampu untuk melakukan suatu tindakan yang akan menghasilkan sesuatu yang duharapkan”. Manusia bertindak dalam suatu situasi bergantung pada hubungan timbal balik dari perilaku, lingkungan, dan kondisi kognitif, terutama faktor-faktor kognitif yang berhubungan dengan bahwa mereka mampu atau tidak mampu melakukan suatu tindakan untuk menghasilkan pencapaian yang diinginkan dalam suatu situasi.

23

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa self efficacy merupakan keyakinan atau kepercayaan individu terhadap kemampuan yang dimilikinya dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapi, sehingga mampu mengatasi rintangan dan mencapai tujuan yang diharapkan. Self efficacysebagai pertimbangan seseorang akan kemampuannya untuk mengorganisasikan dan menampilkan tindakan yang diperlukan dalam mencapai kinerja yang diinginkan. Hal ini tidak tergantung pada jenis ketrampilan atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang, tetapi berhubungan dengan keyakinan tentang apa yang dapat dilakukang menyangkut seberapa besar usaha yang dikeluarkan seseorang dalam suatu tugas dan seberapa dan seberapa lama ia akan bertahan. Keyakinan yang kuat akan kemampuan diri menyebabkan seseorang terus berusaha sampai tujuannya tercapai. Namun, apabila keyakinan akan kemampuan diri tidak kuat, seseorang cenderung akan mengurangi usahanya bila menemui masalah. Tingkat self efficacyindividu juga berpengaruh terhadap stres serta depresi yang dapat menguatkan situasi tertentu sebagaimana tingkat motivasi yang tentu juga mempengaruhi pencapaian prestasinya. Self efficacymembantu seseorang dalam menentukan pilihan, usaha mereka untuk maju, kegigihan dan ketekunan yang mereka tunjukan dalam menghadapi kesulitan, dan derajat kecemasan atau ketenangan yang mereka alami saat mereka mempertahankan tugas-tugas yang mencakup kehidupan mereka.Dari definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa self efficacyadalah keyakinan

24

atau kemantapan individu terhadap kemampuan yang dimilikinya dalam melaksanakan suatu tugas sehingga mampu mencapai tujuan yang diharapkan. Maddux (dalam Santrock, 2007: 524) mengemukakan beberapa makna self efficacy, antara lain : (1)

Self efficacy merupakan ketrampilan yang berkenaan dengan apa yang diyakini atau keyakinan yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan sesuatu dengan ketrampilan yang dimilikinya dalam situasi atau kondisi tertentu. Biasanya terungkap dari pernyataannya “ Saya yakin dapat mengerjakannya”.

(2)

Self efficacy bukan menggambarkan tentang motif (motive), dorongan (drive), atau kebutuhan lain yang dikontrol. Hal ini dapat dijelaskan dengan ungkapan, “ Saya mempunyai kebutuhan yang kuat untuk mengontrol demain tertentu dan masih mampu memelihara keyakinan efficacy agar tidak lemah”.

(3)

Self efficacy ialah keyakinan seseorang tentang kemampuannya dalam mengkoordinir,

mengerahkan

ketrampilan

dan

kemampuan

dalam

mengubah serta menghadapi situasi yang penuh dengan tantangan. (4)

Self efficacy adalah keyakinan seseorang terhadap apa yang mampu dilakukannya.

(5)

Niat pada umumnya dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk self efficacy.

(6)

Proporsi efficacy dalam domain harga diri (self-esteem)secara langsung proporsinya berperan penting dalam menempatkan diri seseorang.

25

(7)

Self efficacy secara sederhana menggambarkan keyakinan seseorang yang dapat melaksanakan atau menampilkan perilaku produktif.

(8)

Self efficacy didefinisikan dan diukur bukan sebagai suatu ciri tetapi sebagai keyakinan tentang kemampuan untuk mengkoordinir berbagai ketrampilan dan kemampuan mencapai tujuan yang diharapkan, dalam domain dan kondisi atau keadaan khusus.

(9)

Self efficacy berkembang sepanjang waktu dan diperoleh melalui suatu pengalaman. Perkembangannya dimulai pada masa bayi dan berlanjut sepanjang hayat.

(10) Self efficacy bukanlah semata-mata ramalan perilaku. Self efficacy tidak berhubungan dengan “ saya percaya dengan apa yang akan saya lakukan “ tetapi berhubungan dengan “ saya percaya saya bisa melakukan”. 2.2.2 Dimensi Self Efficacy Self efficacybersifat spesifik dalam tugas dan situasi yang dihadapi, artinya individu dapat memiliki kryakinan yang tinggi pada satu tugas atau situasi tertentu, namun pada tugas dan situasi lain tidak. Self efficacybersifat kontekstual, artinya bergantung pada konteks yang dihadapi. Pada umumnya, self efficacyakan memprediksi dengan baik suatu tampilan yang berkaitan erat dengan keyakinan tersebut. Bandura (1977: 42-50) membagi self efficacymenjadi tiga dimensi yang perlu diperhatikan apabila hendak mengukur keyakinan diri seseorang yaitu:

26

(1) Dimensi tingkat (Level / Magnitude) Dimensi ini mengacu pada derajat kesulitan tugas individu, yang mana individu merasa mampu untuk melakukannya. Penilaian self efficacy pada setiap individu akan berbeda-beda, baik pada saat menghadapi tugas yang mudah atau tugas yang sulit. Ada individu yang memiliki self efficacy tinggi hanya pada tugas yang bersifat mudah dan sederhana, namun adapula yang memiliki self efficacy tinggi pada tugas yang bersifat sulit dan rumit. Individu dapat merasa mampu melakukan suatu tugas mulai dari tugas yang sederhana, agak sulit, dan teramat sulit. Hal ini akan disesuaiakan dengan batas kemampuan yang dirasakan untuk memenuhi tuntutan perilaku yang dibutuhkan bagi masing-masing tingkat atau tingkat tuntutan tugas dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat kepandaian/kecerdikan, usaha, ketepatan, produktifitas, dan pengaturan diri (self regulation) (2) Dimensi kekuatan(Strength) Dimensi ini menunjuk pada seberapa yakin individu dalam menggunakan kemampuannya pada pengerjaan tugas. Hal ini berkaitan dengan perilaku yang dibutuhkan dalam mencapai penyelesaian tugas yang muncul pada saat dibutuhkan. Dengan self efficacy, kekuatan untuk usaha yang lebih besar mampu didapat. Individu yang memiliki keyakinan yang kurang kuat untuk menggunakan kemampuan yang dimilikinya dapat dengan mudah menyerah apabila menghadapi hambatan dalam menyelesaikan suatu tugas. Sebaliknya, individu yang memiliki keyakinan yang kuat akan kemampuannya akan terus berusaha meskipun menghadapi satu hambatan

27

dalam menyelesaikan suatu tugas. Semakin kuat self efficacy seseorang, maka semakin lama yang bersangkutan dapat bertahan dalam tugas tersebut. (3) Dimensi Generalisasi (Generality) Generalitymenjelaskan keyakinan individu untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu dengantuntas dan baik. Disinisetiap individu memiliki keyakinan yang berbeda-beda sesuai dengan tugas-tugas yang berbeda pula. Ruang lingkup tugas-tugas yang diilakukan bisa berbeda dan tergantung dari persamaan derajat aktivitas, kemampuan yang diekspresikan dalam hal tingkah laku, pemikiran dan emosi, kualitas dari situasi yang ditampilkan dan sifat individu dalam tingkah laku secara langsung ketika menyelesaikan tugas. Berdasarkan uraian diatas maka self efficacy pada setiap individu berbeda dalam beberapa dimensi, yaitu tingkat kesulitan tugas,kekuatan dari keyakinan seseorang untuk menyelesaikan suatu tugas dan kemampuan mengembangkan diri. 2.2.3Sumber-SumberTerbentuknya Self Efficacy Berdasarkan teori self efficacy Bandura (1997: 80-115) menyebutkan keyakinan efficacy turut berkembang sepanjang hayat. Self efficacy pribadi itu didapatkan, dikembangkan atau diturunkan melalui salah satu atau dari kombinasi dari empat sumber berikut: (1) Mastery experience Cara yang paling efektif untuk menciptakan self efficacy yang kuat adalah pengalaman dalam penguasaan. Keberhasilan yang diperoleh akan membangun suatu keyakinan yang kuat akan kepercayaan diri. Kegagalan

28

akan melemahkan, khususnya jika kegagalan terjadi sebelum keyakinan pada diri terbentuk. (2) Vicarious experience Cara kedua dalam menciptakan dan memperkuat self efficacy adalah melalui pengalaman tak terduga ( vicarious experiences) yang di berikan oleh model sosial. Self efficacy seseorang akan meningkat ketika mengamati keberhasilan orang lain yan memiliki kemampuan yang sama dengan dirinya. Begitu pula sebaliknya, self efficacy akan menurun ketika melihat kegagalan seseorang yang memiliki kemampuan yang sma dengan dirinya. Kesan yang ditimbulkan oleh modeling pada self efficacy dipengaruhi dengan kuat oleh kesamaan akan kemampuan yang dimiliki orang lain dan dirinya. Semakin besar kesamaan yang dimiliki seorang model maka akan semakin mempengaruhi pada self efficacy dari orang yang mengamati. Jika seorang melihat model sosial yang diamati sangat berbeda dengan dirinya maka self efficacy mereka tidak akan terpengaruh. (3) Verbal persuasion Cara ketiga untuk memperkuat self efficacy adalah dengan persuasi verbal. Persuasi verbal berhubungan dengan dorongan atau hambatan yang diterima oleh seseorang dari lingkungan sosial yang berupa pemaparan mengenai penilaian secara verbal dan tindakan dari orang lain, baik secara disengaja maupun tidak disengaja. Individu mendapat bujukan atau sugesti untuk percaya bahwa ia dapat mengatasi masalah-masalah yang akan

29

dihadapinya. Persuasi verbal ini dapat mengarahkan individu untuk berusaha lebih gigih untuk mencapai tujuan dan kesuksesan. Sumber yang dipercaya pengaruhnya dalam meningkatkan self efficacy, semakin dipercaya sumber persuasi verbal maka akan semakin berpengaruh pada self efficacy begitu pun sebaliknya. (4)

Somatic and emotional state Faktor terakhir yang mempengaruhi self efficacy adalah kondisi fisik dan emosi (somatic and emotional state). Seseorang juga mengandalkan pada kondisi fisik dan emosi untuk menilai kemampuan mereka. Reaksi stres dan ketegangan akan dianggap sebagai tanda bahwa mereka akan memiliki perfoma yang buruk, sehingga akan menurunkan self efficacy mereka. Dalam aktivitas yang melibatkan kekuatan dan stamina, orang akan menilai kelelahan, dan rasa sakit mereka sebagai tanda dari kelemahan. Dalam hal ini bukan reaksi fisik dan emosi yang penting, tetapi bagaimana mereka mengetahui dan mengartikan kondisi fisik dan emosi mereka. Seseorang yang yakin akan kondisi emosi dan fisik mereka akan mempunyai self efficacy yang lebih besar, sedangkan mereka yang ragui dengan keadaan mereka maka akan melemahkan self efficacy mereka.

2.2.4 Proses Terjadinya Self Efficacy Bandura (1997. 116-160) mengemukakan bahwa terdapat empat proses psikologis dalam self efficacy yang turut berperan dalam diri manusia yaitu :

30

(1)

Proses Kognitif Proses kognitif merupakan proses berpikir, didalamnya pemerolehan, pengorganisasian, dan penggunaan informasi. Sebagian besar tingkah laku individu diatur oleh pemikiran mengenai tujuan yang igin dicapai. Tujuan tersebut dipengaruhi oleh penilaian diri mengenai kapabilitas atau kemampuan yang dimilikinya. Perolehan informasi mengenai dunia kerja dan karir secara umum tersebut diorganisasikan oleh proses kognitif. Keyakinan diri mempengaruhi bagaimana individu tersebut menafsirkan keadaan, membentuk skenario, dan memvisualisasikan masa depan yang direncanakan. Informasi dari hasil pengorganisasi tersebut menjadi pengatahuaan dasar yang akan digunakan sebagai alternatif pilihan karirnya. Selanjutnya individu mengevaluasi alternatif-alternatif dari informasi tersebut dan menetapkan pilihan karir berdasarkan alternatif-alternatif tersebut. Fungsi memprediksikan

kognitif suatu

adalah kejadian

memungkinkan dan

individu

mengembangkan

cara

untuk untuk

mengontrol hal-hal yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka. Untuk dapat

memprediksi

dan

mengembangkan

cara

tersebt

diperlukan

pemprosesan informasi melalui kognitif. Proses kognitif ini juga dipengaruhi oleh bagaimana kepribadian yang dimiliki oleh seseorang. Bagaimana cara pandangnya, baik itu terhadap dirinya maupun orang lain dan kejadian disekitarnya berhubungan

31

dengan self efficacy seseorang dalam suatu aktivitas tertentu melalui mekanisme self regulatory (Bandura, 1997: 116-121). (2)

Proses Motivasi Menurut Bandura (1997: 122), kebanyakan motivasi manusia dibangkitkan melalui kognitif atau pikiran. Individu memberi motivasi atau dorongan bagi diri mereka sendiri dan mengarahkan tindakan melalui tahaptahap pemikiran sebelumnya. Mereka membentuk suatu keyakinan tentang apa yang dapat mereka lakukan. Mengantisipasi hasil dari suatu tindakan, membentuk tujuan bagi diri mereka sendiri dan merencanakan tindakantindakan yang diperlukan dalam mencapai tujuan. Menurut Bandura (1997:122), ada tiga teori motivator, teori pertama yaitu causal attributions (atribusi penyebab), teori ini mempengaruhi motivasi, usaha dan reaksi-reaksi individu. Individu yang memiliki self efficacy tinggi bila menghadapi kegagalan cenderung menganggap kegagalan tersebut diakibatkan usaha-usaha yang tidak cukup memadai. Sebaliknya individu yang memiliki self efficacy rendah, cenderung menganggap kegagalan diakibatkan kemampuan mereka terbatas. Teori kedua, outcomes experience (harapan akan hasil), motivasi dibentuk melalui harapan-harapan. Biasanya individu akan berperilaku sesuai dengan keyakinan mereka tentang apa yang dapat mereka lakukan. Teori ketiga, goal theory (teori tujuan), dimana dengan membentuk tujuan terlebih dahulu dapat meningkatkan motivasi.

32

(3)

Proses Afeksi Proses afektif merupakan proses pengaturan kondisi emosi dan reaksi emosional. Menurut Bandura (1997: 137), keyakinan individu akan kemampuan coping mereka, turut mempengaruhi tingkatan stres dan depresi seseorang saat mereka menghadapi situasi yang sulit. Persepsi self efficacy tentang kemampuannya mengontrol sumber stress memiliki peranan akan kemampuannya untuk mengontrol situasi cenderung tidak memikirkan hal-hal yang negatif. Mereka cepat menyerah dalam menghadapi masalah dalam hidupnya dan merasa usahanya tidak efektif. Individu yang merasa tidak mampu mengontrol situasi cenderung mengalami tingkat kecemasan yang tinggi, selalu memikirkan kekurangan mereka, memandang lingkungan sekitar penuh dengan ancaman, membesar-besarkan masalah kecil, dan terlalu cemas pada hal-hal kecil yang ebenarnya jarang terjadi. Individu dengan self efficacy yag sangat rendah tidak akan mencoba untuk mengatasi masalahnya, karena mereka percaya apa yang mereka lakukan tidak akan membawa perbedaan.

(4)

Proses Seleksi Manusia merupakan bagian dari lingkungan tempat dimana mereka berada. Kemampuan individu untuk memilih aktivitas dan situasi tertentu, turut mempengaruhi dampak dari suatu kejadian. Individu cenderung menghindari aktivitas dan situasi yang diluar batas kemampuan mereka. Bila individu merasa yakin bahwa mereka mampu menangani suatu situasi, maka mereka cenderung tidak menghindari situasi tersebut. Dengan adanya

33

pilihan yang dibuat, individu kemudian meningkatkan kemampuan, minat dan hubungan sosial mereka yang lainnya (Bandura, 1997: 160). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapt empat proses psikologis yang mempengaruhi self efficacy seseorang, yaitu proses kognitif yang menggunakan pikiran, proses motivasi yang dapat menguatkan keyakinan individu, proses afeksi yang mempengaruhi tingkat stres dari suatu tugas dan proses seleksi yang mempenaruhi pemilihan individu terhadap situasi tertentu. 2.2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self Efficacy Bandura

(1997:82)

menyatakan

bahwa

faktor-faktor

yang dapat

mempengaruhi self efficacy pada diri individu antara lain : (1) Budaya Budaya mempengaruhi self efficacy melalui nilai (values), kepercayaan (belief). Dan proses pengaturan diri ( self-regulatory process) yang berfungsi sebagai sumber penilaian self efficacy dan juga sebagai konsekuensi dari keyakinan akan self efficacy. (2) Jenis kelamin Jenis kelamin juga berpengaruh terhadap self efficacy. Hal ini dapat dilihat dari penelitian Bandura (1997) yang menyatakan bahwa wanita self efficacy lebih tinggi dalam mengelola perannya. Wanita yang memiliki peran selain sebagai ibu rumah tangga juga sebagai wanita karir akan memiliki self efficacy yang tinggi dibandingkan dengan pria yang bekerja. Pada penelitian yang lainnya pada beberapa bidang pekerjaan tertentu pria memiliki self efficacy yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita, begitu juga sebaliknya

34

self efficacy wanita unggul dalam beberapa pekerjaan dibaningkan dengan pria. Pria biasanya memiliki self efficacy yang tinggi dengan pekerjaan yang menuntut keterampilan teknis matematis. (3) Sifat dari tugas yang dihadapi Derajat kompleksitas dari kesulitan tugas yang dihadapi oleh individu akan mempengaruhi penilaian individu tersebut terhadap kemampuan dirinya sendiri. Semakin kompleks suatu tugas yang dihadapi oleh individu maka akan semakin rendah individu tersebut menilai kemampuannya. Sebaliknya, jika individu dihadapkan pada tugas yang mudah dan sederhana maka akan semakin tinggi individu tersebut menilai kemampuannya. (4) Insentif eksternal Faktor lain yang dapat mempengaruhi self efficacy individu adalah insentif yang diperolehnya. Bandura menyatakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan self efficacy adalah competent contingens incentive, yaitu insentif yang diberikan oleh orang lain yang mereflesikan keberhasilan seseorang. (5) Status atau peran individu dalam lingkungan Individu akan memiliki status yang lebih tinggi akan memperoleh derajat kontrol yang lebih besar sehingga self efficacy yang dimilikinya juga tinggi. Sedangkan individu yang memiliki status yang lebih rendah akan memiliki kontrol yang lebih kecil sehingga self efficacy yang dimilikinya juga rendah

35

(6) Informasi tentang kemampuan diri Individu akan memiliki self efficacy tinggi, jika ia memperoleh informasi positif mengenai dirinya, sementara individu akan memiliki self efficacy yang rendah, jika ia memperoleh informasi negatif mengenai dirinya. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi self efficacy adalah budaya, jenis kelamin, sifat dari tugas yang dihadapinya, insentif eksternal, status dan peran individu dalam lingkungan, serta informasi tentang kemampuan dirinya. 2.2.6 Fungsi Self Efficacy Menurut Bandura 1986 (dalam Hukubun, 2010) Self efficacy memiliki fungsi dan berbagai dampak dari penilaian self efficacy sebagai berikut: (1)

Pemilihan Aktivitas Dalam kehidupan sehari-hari, manusia seringkali dihadapkan dengan pengambilan keputusan, meliputi pemelihan tindakan dan lingkungan sosial yang ditentukan dari penilaian efficacy manusia tersebut. Seseorang cenderung untuk menghindar dari tugas dan situasi yang diyakini melampaui kemampuan diri mereka, dan sebaliknya mereka akan mengerjakan tugas-tugas yang dinilai mampu untuk mereka lakukan. Self efficacy yang tinggi akan dapat memacu keterlibatan aktif dalam suatu kegiatan atau tugas yang kemudian akan meningkatkan kompetensi seseorang. Sebaliknya, self efficacy yang rendah dapat mendorong seseorang untuk menarik diri dari lingkungan dan

36

kegiatan

sehingga

dapat

mennghambat

perkembangan

potensi

yang

dimilikinya. (2)

Usaha dan Daya Tahan Penilaian terhadap efficacy juga menentukan seberapa besar usaha yang dilakukan seseorang dan seberapa lama ia akan bertahan dalam menghadapi hambatan atau pengalaman yang tidak menyenangkan. Semakin tinggi self efficacy seseorang maka semakin besar dan gigih pula usaha yang dilakukan. Ketika dihadapkan dengan kesulitan, individu yang memiliki self efficacy yang tinggi akan mengeluarkan usaha yang besar untuk mengatasi tantangan tersebut. Sedangkan orang yang meragukan kemampuannya akan mengurangi usahanya atau bahkan menyerah sama sekali.

(3)

Pola Berpikir dan Reaksi Emosional Penilaian mengenai kemampuan seseorang juga mempengaruhi pola berpikir dan reaksi emosialnya selama interaksi aktual dan terinspirasi dengan lingkungan. Individu yang menilai dirinya memiliki self efficacy rendah merasa tidak mampu dalam mengatasi masalah atau tuntutan lingkungan, hanya akan terpaku pada kekurangannya sendiri dan berpikir kesulitan yang mungkin timbul lebih berat dari kenyataannya. Self efficacy juga dapat membentuk pola berpikir kausal. Dalam mengatasi persoalan yang sulit, seseorang yang memiliki self efficacy yang tinggi akan menganggap kegagalan terjadi karena kurangnya usaha yang

37

dilakukan. Sedangkan orang yang memiliki self efficacy rendah lebih menganggap kegagalan disebabkan kurangnya kemampuan yang ia miliki. (4)

Perwujudan Kemampuan Banyak penelitian membuktikan bahwa self efficacy dapat meningkatkan kualitas dari fungsi psikososial seseorang. Seseorang yang memandang dirinya sebagai orang yang self efficacy-nya tinggi akan membentuk tantangan-tantangan terhadap dirinya sendiri yang menunjukan minat dan keterlibatan dalam suatu kegiatan. Mereka akan meningkatkan usaha jika kinerja yang dilakukan mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan, menjadikan kegagalan sebagai pendorong untuk mencapai keberhasilan, dan memiliki tingkat stres yang rendah bila menghadapi situasi yang menekan. Individu dengan self efficacy rendah biasanya akan menghindari tugas yang sulit, sedikit usaha yang dilakukan dan mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan, mengrangi perhatian terhadap tugas, tingkat aspirasi rendah, dan mudah mengalami stres dalam situasi yang menekan.

2.2 7ManfaatSelf Efficacy Self efficacy akan mempengaruhi bagaimana individu merasakan, berpikir, memotivasi diri sendiri sendiri, dan bertingkah laku. Artinya self efficacy akan mempengaruhi setiap aktivitas yang dilakukan oleh individu. Sebagaimana dikatakan dalam tesis yang berjudul Goal Orientation, Self efficacy dan Prestasi Belajar pada Siswa Peserta Program Pengajaran Intensif di

38

Sekolah oleh Retno Wulansari (2001), ada beberapa manfaat dari self efficacy yaitu: (1)

Pilihan perilaku Dengan adanya self efficacy yang dimiliki, individu akan menetapkan tindakan apa yang akan ia lakukan dalam menghadapi suatu tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.

(2)

Pilihan karir Self efficacy merupakan mediator yang cukup berpengaruh terhadap pemilihan karir seseorang. Bila seseorang merasa mampu melaksanakan tugas-tugas dalam karir tertentu maka biasanya ia akan memilih karier tersebut.

(3)

Kuantitas usaha dan keinginan untuk bertahan pada suatu tugas Individu yang memiliki self efficacy yang tinggi biasanya akan berusaha keras untuk

menghadapi kesulitan dan bertahan dalam

mengerjakan suatu tugas bila mereka telah mempunyai keterampilan prasyarat. Sedangkan individu yang mempunyai self efficacy yang rendah akan terganggu oleh keraguan terhadap kemampuan diri dan mudah menyerah bila menghadapi kesulitan dalam mengerjakan tugas. (4)

Kualitas usaha Pengunaan strategi dalam memproses suatu tugas secara lebih mendalam dan keterlibatan kognitif dalam belajar memiliki hubungan yang erat dengan self efficacy yang tinggi. Suatu penelitian dari Pintrich dan De

39

Groot menemukan bahwa siswa yang memiliki self efficacy tinggi tidak akan mudah menyerah. (5)

Motivasi diri Orang yang memiliki self efficacy yang tinggi akan memiliki kualitas dan kuantitas yang baik dalam melakukan segala usahanya, selain itu orang yang memiliki self efficacy tinggi tidak akan mudah menyerah.

(6)

Pola pikir Orang yang memiliki self efficacy memiliki pola pikir yang positif, jika ia menemui suatu masalah maka secara otomatis otaknya akan membuat rencana untuk menghadapi masalah tersebut. Self efficacy juga berpengaruh pada bagaimana seseorang menanggapi suatu kegagalan. Kegagalan yang terjadi dianggap sebagai keberhasilan yang tetunda, bukan merupakan hal yang terus- menerus dipikirkan.

2.2.8 Pengaruh Self Efficacy Pada Tingkah Laku Menurut Bandura (dalam Susanti E., 2008: 25) ‘self efficacy akan mempengaruhi bagaimana individu merasakan, berpikir, memotivasi diri sendiri, dan bertingkah laku’. Selfefficacy atau kapabilitas yang dimiliki individu akan mempengaruhi tingkah lakunya dalam beberapa hal, seperti: (1) Tindakan individu, self efficacy menentukan kesiapan individu dalam merencanakan apa yang harus dilakukannya. Individu dengan keyakinan diri tinggi tidak mengalami keragu-raguan dan mengetahui apa yang harus dilakukannya.

40

(2) Usaha, self efficacy mencerminkan sebarapa besar upaya yang dikeluarkan individu untuk mencapai tujuannya. Individu dengan keyakinan terhadap kemampuan diri tinggi akan berusaha maksimal untuk mengetahui jenisjenis pendidikan dan karir yang sesuai dengan minatnya dengan mengumpulkan informasi mengenai karir. Individu dengan kayakinannya terhadap kemampuan diri tinggi akan berusaha mencapai karir yang telah dipilihnya. (3) Daya tahan individu dalam menghadapi hambatan atau rintangan dan kegagalan, individu dengan self efficacy tinggi mempunyai daya tahan yang kuat dalam menghadapi rintangan atau kegagalan, serta dengan mudah mengembalikan rasa percaya diri setelah mengalami kegagalan. Individu juga beranggapan bahwa kegagalan dalam mencapai tujuan adalah akibat dari kurangnya pengetahuan, bukan karena kurangnya keahlian yang dimilikinya. Hal ini membuat individu berkomitmen terhadap tujuan yang ingin dicapainya. Apabila individu telah memiliki pilihan karir yang sesuai dengan minatnya, maka ia tidak akan mudah menyerah jika menemukan hambatan dalam proses pencapaian tujuannya. Individu akan menganggap kegagalan sebagai bagian dari proses, dan tidak menghentikan usahanya. (4) Ketahanan individu terhadap keadaan tidak nyaman, dalam situasi tidak nyaman, individu dengan self efficacy diri tinggi menganggap sebagai suatu tantangan, bukan merupakan sesuatu yang harus dihindari. Ketika individu mengalami keadaan tidak nyaman dalam usaha untuk mencapai

41

tujuan yang diminati, ia akan tetap berusaha bertahan dengan mengabaikan ketidaknyamanan tersebut dan berkonsetrasi penuh. (5) Pola pikir, situasi tertentu akan mempengaruhi pola pikir individu dengan self efficacy tinggi, pola pikirnya tidak mudah terpengaruh oleh situasi lingkungan dan tetap memiliki cara pandang yang luas dari beberapa sisi. Cara pandang individu yang luas memungkinkan individu memiliki alternatif pilihan karir yang banyak dari bidang yang diminati. (6) Stres dan depresei, bagi individu yang memiliki self efficacy rendah, kecemasan yang dibangkitkan oleh stimulus tertentu akan membuatnya mudah merasa tertekan. Jika perasaan tertekan tersebut berkelanjutan, maka dapat mengakibatkan depresi. Dalam upaya memilih karir yang sesuai dengan minatnya, jika individu menganggap realitas sulitnya jalur yang harus ditempuh, prospek dunia kerja di masa depan dan sebagainya sebagai sumber kecemasan, dan individu meragukan kemampuannya, maka individu akan menjadi lebih mudah tertekan. (7) Tingkat pencapaian yang akan terealisasikan, individu dengan self efficacy tinggi dapat membuat tujuan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki serta mampu menentukan bidang karir atau pendidikan sesuai dengan minat dan kemampuannya tersebut. 2.2.9 Klasifikasi Self Efficacy Secara garis besar, self efficacy terbagi atas dua bentuk yaitu self efficacy yang tinggi dan self efficacy yang rendah. Dalam mengerjakan suatu tugas, individu yang memiliki self efficacy yang tinggi akan cenderung memilih terlibat

42

langsung, sementara individu yang memiliki self efficacy rendah cenderung menghindari tugas tersebut. Individu yang memiliki self efficacy yang tinggi cenderung mengerjakan suatu tugas tertentu, sekalipun tugas-tugas tersebut merupakan tugas yang sulit. Mereka tidak memandang tugas sebagai suatu ancaman yang harus mereka hindari. Selain itu, mereka mengembangkan minat instrinsik dan ketertarikan yang mendalam terhadap suatu aktivitas, mengembangkan tujuan dan berkomitmen dalam mencapai tujuan tersebut. Mereka juga meningkatkan usaha mereka dalam mencegah kegagalan yang mungkin timbul. Mereka yang gagal dalam melaksanakan sesuatu, biasanya cepat mendapatkan kembali self efficacy mereka setelah mengalami kegagalan tersebut (Bandura. 1997). Individu yang memiliki self efficacy tinggi mengaggap kegagalan sebagai akibat dari kurangnya usaha yang keras. Pengetahuan dan ketrampilan, individu yang ragu akan kemampuan mereka (self efficacy yang rendah) akan menjauhi tugas-tugas yang sulit karena tugas tersebut dipandang sebagai ancaman bagi mereka. Individu seperti ini memiliki aspirasi yang rendah serta komitmen yang rendah dalam mencapai tujuan yang mereka pilih atau mereka tetapkan. Ketika menghadapi tugas-tugas yang sulit, mereka sibuk memikirkan kekurangankekurangan diri mereka, gangguan-gangguan yang mereka hadapi, dan semua hasil yang dapat merugikan mereka. Individu yang memiliki self efficacy yang rendah tidak berpikir tentang bagaimana cara yang baik dalam menghadapi tugastugas yang sulit. Saat menghadapi tugas yang sulit, mereka mengurangi usahausaha mereka dan cepat menyerah. Mereka juga lamban dalam membenahi

43

ataupun mendapatkan kembali self efficacy mereka ketika menghadapi kegagalan (Bandura. 1997:162). Klasifikasi self efficacy digambarkan oleh Bandura (1986) pada tabel berikut:

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11, 12. 13.

14. 15. 16.

Tabel 2.1 Klasifikasi Self Efficacy Self efficacytinggi Self efficacyrendah Menetapkan tujuan cita-cita atau Menetapkan cita-cita atau tujuan tujuan yang tinggi yang rendah Lebih komitmen Kurang komitmen Lebih ulet Menyerah pada sedikit tantangan Membayangkan skenario Membayangkan skenario kegagalan keberhasilan Optimis Pesimis Menerima tugas-tugas sulit Menghindari tugas-tugas sulit Bersedia mencoba hal-hal baru Kurang berani mencoba hal-hal baru Berusaha mengembangkan diri Cenderung membatasi diri Memandang kemampuan sebagai Memandang kemampuan sebagai keahlian yang dapat diandalkan kapasitas yang tidak dapat diubah Mengatribusi kegagalan karena Mengatribusi kegagalan karena kurangnya usaha atau ketrampilan kurang kemampuan Meningkatkan peningkatan diri dan Menekankan perbedaan dengan penyelesaian orang lain Tidak mundur dalam menghadapi Gentar dalam menghadapi tugastugas-tugas sulit tugas sulit Merasa mampu untuk dapat Merasa tidak dapat dan tidak mampu mengatasi persoalan lebih sukses mengatasi persoalan sesukses orang dari orang lain lain Bertahan dalam kegigihan Bertahan dalam defisiensi Tidak mudah mengalami gangguan Lebih mudah stress, cemas, dan emosional depresi Memiliki system syaraf otonom Memiliki kerusakan pada respon yang lebih sehat system syaraf otonom seperti rusaknya fungsi kekebalan.

44

2.3 Dukungan Sosial 2.3.1 Pengertian Dukungan Sosial Sarafino (1994 : 102) menyatakan bahwa dukungan sosial mengacu pada memberikan kenyamanan pada orang lain, merawatnya, atau menghargainya. Pendapat senada juga diungkapkan oleh Sarason (dalam Smet 1994:135) yang menyatakan bahwa dukungan sosial adalah adanya interaksi interpersonal yang ditunjukkan dengan memberikan bantuan pada individu lain, dimana bantuan itu umumnya diperoleh dari orang yang berarti bagi individu yang bersangkutan. Dukungan sosial dapat berupa pemberian informasi, bantuan tingkah laku, ataupun materi yang didapat dari hubungan sosial akrab yang dapat membuat individu merasa diperhatikan, bernilai dan dicintai. Gottlieb (dalam Smet, 1994 : 135) menyatakan dukunan sosial terdiri dari informasi atau nasehat verbal maupun non verbal maupun non verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang didapat karena kehadiran orang lain dan mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerima. Pierce (dalam Kail & Cavanaugh, 2000) mendefinisikan dukungan sosial sebagai sumber emosional, informasional atau pendampingan yang diberikan oleh orang-orang disekitar individu untuk menghadapi setiap permasalahan dan krisis yang terjadi sehari-hari dalam kehidupan. Rook(dalamSmet, 1994:134) mendefinisikan dukungan sosial sebagai salah satu fungsi pertalian sosial yang menggambarkan tingkat dan kualitas umum dari hubungan interpersonal yang akan melindungi individu dari konsekuensi stres. Dukungan sosial yang diterima dapat membuat individu merasa tenang, diperhatikan, timbul rasa percaya diri dan kompeten. Tersedianya dukungan sosial

45

akan membuat individu merasa dicintai, dihargai dan menjadi bagian dari kelompok. Senada dengan pendapat diatasWills (dalam Sarafino, 1994: 103) menyatakan bahwa individu yang memperoleh dukungan sosial akan meyakini individu dicintai, dirawat, dihargai, berharga dan merupakan bagian dari lingkungan sosialnya. Menurut Schwarzer and Leppin (dalam Smet, 1994:135) dukungan sosial dapat dilihat sebagai fakta sosial atas dukungan yang sebenarnya terjadi atau diberikan oleh orang lain kepada individu (perceived support) dan sebagai kognisi individu yang mengacu pada persepsi terhadap dukungan yang diterima (received support). Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial adalah dukungan atau bantuan yang berasal dari orang yang memiliki hubungan sosial akrab dengan individu yang menerima bantuan.Bentuk dukungan ini dapat berupa infomasi, tingkah laku tertentu, ataupun materi yang dapat menjadikan individu yang menerima bantuan merasa disayangi, diperhatikan dan bernilai. 2.3.2Jenis-Jenis Dukungan Sosial Menurut Sarafino (1994: 103) ada lima jenis dukungan sosial : (1)

Dukungan Emosi Merupakan ekspresi empati, kepedulian, dan perhatian kepada seseorang. Hal ini membuat seseorang merasa nyaman, didukung dan dicintai pada saat individu tersebut dalam kondisi stress.

(2)

Dukungan Penghargaan

46

Dukungan ini terjadi melalui ekspresi orang mengenai hal yang positif tentang orang tersebut, membesarkan hati, setuju dengan ide-ide atau perasaan individu, perbandingan positif antara individu tersebut dengan individu lain, seperti pada orang lain yang memiliki kekurangan atau lebih buruk. Dukungan ini menyediakan terbangunnya perasaan harga diri, kompeten dan bernilai. Dukungan penghargaan bernilai khususnya selama penilaian terhadap stress seperti jika seseorang menilai bahwa tuntutan melebihi kemampuan atau sumber-sumber personalnya. (3)

Dukungan Instrumen Dukungan ini meliputi bantuan langsung seperti jika seseorang diberi atau dipinjami uang atau dibantu dengan cara melaksanakan tugas atau pekerjaan pada saat individu tersebut berada dalam kondisi stress.

(4)

Dukungan Informasi Dukungan ini meliputi pemberian nasehat, saran atau umpan balik mengenai bagaimana orang tersebut berada dalam kondisi stress.

(5)

Dukungan jaringan Sosial Dukungan ini terjadi dengan memberikan perasaan bahwa individu adalah anggota dari kelompok tertentu dan memiliki minat yang sama. Rasa kebersamaan dengan anggota kelompok merupakan dukungan bagi individu.

2.3.3 Sumber-Sumber Dukungan Sosial

47

Wills (dalam Sarafino 1994:103) mengatakan bahwa setiap fungsi sosial memiliki sumber-sumber dukungan yang berbeda. Misalnya, sumber dukungan bagi individu untuk mendapatkan saran atau pendapat adalah orang tua, teman, atau rekan kerja. Sedangkan sumber dukungan bagi individu untuk memperoleh kedekatan adalah pasangan hidup, sahabat, dan anggota keluarga. Agar fungsi dukungan sosial dapat berjalan dengan baik, maka harus ada sumber bagi individu untuk mendapatkan dukungan sosial. Orang yang memberikan dukungan sosial disebut sumber dukungan sosial. Ketika seseorang menerima dukungan sosial akan bergantung pada komposisi dan struktur jaringan sosialnya dan itu berarti seberapa besar hubungan yang mereka miliki antara orang-orang dikeluarga dan lingkungan sekitarnya. Menurut Mitchell, dkk dalam Sarafino (1994:104) hubungan itu dapat bervariasi pada masing-masing individu, tergantung pada siapa yang memiliki hubungan terdekat, seperti : (1) Frekuensi dari hubungan, seberapa sering individu bertemu dengan orang tersebut (2) Komposisinya, apakah orang tersebut termasuk dalam keluarga, teman, dan sebagainya. (3) Kedekatan (keintiman) adalah hubungan seseorang dengan adanya keinginan untuk bersama dan untuk percaya anatara satu dengan yang lainnya. Dukungan sosial dapat berasal dari orang penting yang dekatbagi individu yang membutuhkan. Tetapi orang yang memberikan dukungan tidak hanya berasal dari pihak keluarga saja namun sumber dukungan sosial dapat lebih luas lagi bahwa dukungan sosial dapat berasal dari keluarga, teman, psikolog, dan organisasi masyarakat.

48

Menurut Sarafino (1994:107) ada beberapa faktor yang berhubungan dengan penolakan dari sebuah dukungan faktor tersebut antara lain: (1) Bantuan yang diberikan orang lain tidak disarankan sebagai kebutuhan. Hal ini dapat terjadi karena individu tidak menginginkan bantuan atau berlaku bingung untuk menyadari bantuan (2) Kesesuaian antara dukungan sosial dengan kebutuhan menekankan pentingnya jenis dukungan sosial dengan kebutuhan individu. Efek positif dari dukungan sosial sangat jelas terlihat jika orang yang menyediakan dukungan sosial menyadari kebutuhan-kebutuhan khusus yang ditimbulkan oleh stressor. Dengan kata lain, penting bagi pemberi dukungan sosial untuk tidak hanya menentukan kebutuhan akan dukungan tetapi juga menentukan jenis dukungan yang dibutuhkan. 2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Sosial Menurut Sarafino (1994:104) tidak semua individu mendapatkan dukungan sosial yang mereka butuhkan, banyak faktor yang menentukan seseorang menerima dukungan. Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi dukungan sosial yaitu: (1) Penerima Dukungan (Recipients). Seseorang tidak mungkin menerima dukungan sosial jika mereka tidak ramah, tidak pernah menolong orang lain, dan tidak membiarkan orang mengetahui bahwa dia membutuhkan bantuan. Beberapa orang tidak terlalu assertive untuk meminta bantuan pada orang lain atau adanya perasaan bahwa mereka harus mandiri tidak

49

membebani orang lain atau perasaan tidak nyaman menceritakan pada orang lain atau tidak tahu akan bertanya kepada siapa. (2) Penyedia Dukungan (Providers). Seseorang yang harusnya menjadi penyedia dukungan mungkin saja tidak mempunyai sesuatu yang dibutuhkan orang lain atau mungkin mengalami stress sehingga tidak memikirkan orang lain atau bisa saja tidak sadar akan kebutuhan orang lain. (3) Faktor komposisi dan Struktur Jaringan Sosial. Hubungan yang dimiliki individu dengan orang-orang dalam keluarga dan lingkungan. Hubungan ini dapat bervariasi dalam ukuran (jumlah orang yang berhubungan dengan individu). Frekuensi hubungan (seberapa sering individu bertemu dengan orang-orang tersebut, komposisi (apakah orang-orang tersebut keluarga, teman, rekan kerja) dan intimasi (kedekatan hubungan individu dan kepercayaan satu sama lain) .

2.4 Skripsi 2.4.1 Pengertian Skripsi Menurut Hariwijaya (dalam Devina, 2011:6) skripsi adalah tulisan ilmiah yang dibuat sebagai syarat seorang mahasiswa menyelesaikan studi program sarjananya. Skripsi ini sebagai bukti kemampuan akademi seorang mahasiswa dalam penelitian. Skripsi disusun dan dipertahankan untuk mencapai gelar sarjana strata satu. Sedangkan menurut Setiadi (dalam Devina 2011:6) skripsi adalah karya ilimah yang ditulis melalui kegiatan perancanaan, pelaksanaan dan hasil penelitian ilmiah oleh mahasiswa jenjang program sarjana muda atau sarjana.

50

Menurut Hidayat(dalam Alafgani 2013:2) skripsi merupakan proses pembelajaran bagimahasiswa untuk mengasah kemampuan analisisnya dalam mengkaji, menganalisis, memecahkan, dan menyimpulkan masalah yang ditelitinya. Bagi mahasiswa, skripsi merupakan tugas akhir yang sangat membutuhkan motivasi belajar untuk menyelesaikannya. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program pendidikan S1 sebagai bukti kemampuan akademik yang dimiliki mahasiswa dalam melakukan penelitian yang sesuai dengan bidang studinya dan sebagai persyaratan untuk menyelesaikan tugas akhir atau program studinya. Skripsi ini adalah hasil suatu penelitian baik bersifat survei maupun bersifat penelitian kepustakaan untuk pemecahan masalah atau problem tertentu. Skripsi adalah karya tulis ilmiah dengan sistematika tertentu sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Sarjana yang disusun oleh mahasiswa yang telah mencapai persyaratan, berdasarkan pada data yang diperoleh, dianalisis dan diinterpretasikan dengan metode yang benar untuk menjawab suatu permasalahan di bawah bimbingan dosen dalam bidang ilmunya. Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat diartikan bahwa skripsi adalah sebuah karangan atau tulisan yang memiliki sistematika dan sifat yang ilmiah

yang disusun

oleh

mahasiswa

menyelesaikan pendidikan S1-nya.

sebagai

salahsatu

syarat

untuk

51

2.4.2 Hambatan-hambatan Dalam Penyusunan Skripsi Masalah klasik yang terutama dialami oleh mahasiswa pada akhir program studinya adalah ketika menghadapi kewajiban untuk memulai menyusun skripsi. Penyusunan skripsi digunakan oleh beberapa perguruan tinggi tertentu sebagai salah satu sistem dalam mengevaluasi hasil studi mahasiswa yang telah menyelesaikan seluruh mata kuliah dengan program akademis. Menurut Gazda (dalam Alafgani 2013:2) menyusun skripsi berdasarkan suatu kegiatan penelitian adalah merupakan salah satu cara untuk membuktikan kematangan nalar mahasiswa. Mahasiswa dalam hal ini harus dapat menempuhnya sebagai persyaratan akademis untuk memperoleh derajat sarjana S-1. Azwar (2005:1) menerangkan bahwa suatu kegiatan penelitian ilmiah menuntut persyaratan tertentu, antara lain tujuan yang jelas dan prosedur pelaksanaan yang sistematis. Skripsi sebagai salah satu karya ilmiah juga menghendaki prosedur yang sama, karena menyusun skripsi dengan menggunakan metodologi ilmiah berarti juga menguji kemampuan berpikir ilmiah mahasiswa dalam bidang ilmunya. Hal ini akan dipersepsikan sebagai beban bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan-kesulitan dalam proses penyusunan skripsi, akhirnya skripsi akan menjadi “kambing hitam” atau bahkan kendala utama mahasiswa untuk menyelesaikan studinya tepat waktu. Skripsi merupakan syarat kelulusan yang harus ditempuh oleh mahasiswa, namun beberapa mahasiswa merasa kurang siap ketika tiba waktunya untuk

52

mengerjakan skripsi tersebut, bahkan menganggapnya sebagai hal yang menakutkan.

Menurut

Winarto(dalam

Alafgani2013:4),

kurang

siapnya

mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi dikarenakan banyak hal, misalnya seperti kesulitan dalam menentukan topik dan judul penelitian karena terlalu banyaknya judul yang akan dipakai, atau kurang adanya ide untuk menentukan topik dan judul penelitan, kurangnya literatur-literatur yang harus digunakan dalam menyusun skripsi, kesulitan menentukan narasumber, kesulitan melakukan analisa kerangka teori dan lain-lainnya. Hal itu senada yang diungkapkan oleh Kuntjoro (dalam Alafgani 2013:4) menyatakan bahwa dalam menyusun dkripsi mahasiswa mengalami beberapa kendala, antara lain : mahasiswa tidak jelas mengenai topik yang akan diteliti, mempunyai kekhawatiran terjadinya hambatan penelitian, tidak terbiasa dalam menulis, kurang paham tentang metodologi, keterbatasan penguasaan bahasa asing, biaya penelitian dan pembuatan skripsi yang mahal, terbatasnya jumlah literatur yang tersedia di perpustakaan dan merasa gerogi menghadapi dosen pembimbing. Banyaknya mahasiswa yang tidak mempunyai kemampuan dalam tulis menulis,adanya kemampuan akademis yang kurang memadai, serta kurang adanya ketertarikan mahasiswa dalam penelitian. Kesulitan –kesulitan tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan stress rendah diri, frustasi, kehilangan keyakinan dan menunda penyusunan skripsi.

53

2.5 Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Self Efficacy dalam Menyusun Skripsi pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang

Skripsi merupakan karya ilmiah yang wajib disusun oleh para mahasiswa Srata satu (S1) pada satu lembaga Perguruan Tinggi, baik negeri maupun swasta, sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana. Selama penyusunan skripsi, mahasiswa dihadapkan pada masalah-masalah yang dapat menghambat proses penyelesaian skripsi. Hambatan-hambatan selama proses penyusunan skripsi meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah berasal dari dalam diri mahasiswa sendiri, misalnya seperti kecemasan, persepsi terhadap dosen pembimbing, dan ketidakmampuan mengatur waktu, sedangkan faktor eksternal berasal dari luar mahasiswa seperti kurangnya dukungan, kesulitan memperoleh bahan, kurangnya sarana, dan aktivitas lain. Hambatan-hambatan tersebut menuntut mahasiswa untuk dapat menyesuaikan diri, akan tetapi dalam menghadapi hambatan itu mahasiswa tidak selalu berhasil melakukan penyesuaian. Selama proses tersebut, mahasiswa akan membutuhkan orang lain untuk berdialog, mendapat nasehat, mahasiswa membutuhkan dukungan. Menurut Sarafino (1994:102) dukungan sosial mengacu pada memberikan kenyamanan pada orang lain, merawatnya, atau menghargainya. Dukungan sosial dapat berupa pemberian informasi, bantuan tingkah laku, ataupun materi yang di dapat dari hubungan sosial akrab yang dapat membuat individu merasa diperhatikan, bernilai dan dicintai sehingga dapat memunculkan keyakinan ( self

54

efficacy) akan kemampuan yang dimiliki yang akan menentukan besar kecilnya usaha yang akan dikerahkan seorang mahasiswa ketika menghadapi kesulitan untuk menyelesaikan skripsinya dan mencapai target goal. Individu yang memiliki self efficacy yang tinggi cenderung mengerjakan suatu tugas tertentu, sekalipun tugas-tugas tersebut merupakan tugas yang sulit. Mereka tidak memandang tugas sebagai suatu ancaman yang harus mereka hindari (Bandura 1997). Self efficacy merupakan pendapat atau keyakinan seseorang mengenai kemampuan dalam menampilkan suatu bentuk perilaku yang berhubungan dengan situasi yang akan dihadapi oleh seseorang.Self efficacy merupakan penengah antara tujuan dengan sasaran, untuk memutuskan perilaku tertentu akan dibentuk atau tidak. Individu yang mempunyai tingkat self efficacy tinggi akan percaya bahwa mereka bisa melakukan seseatu untuk mengubah peristiwa atau kejadian dalam tingkah laku sekitarnya (Feist, dalam Ratna, 2010:53). Dari uraian diatas, dapat ditarik bahwa seseorang yang mempunyai self efficacy yang tinggi akan menjadi lebih siap dan yakin dalam menghadapi setiap tekanan dan tuntutan, tidak cepat putus asa dan optimis. Maka dengan keyakinan yang tinggi mahasiswa akan mampu menyelesaikan skripsinya dengan cepat.

2.6 Hipotesis Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2002: 64). Berdasarkan landasan teori diatas, maka dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan peneliti adalah ada hubungan antara dukungan sosial dengan self

55

efficacy dalam menyusun skripsi mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang. Semakin tinggi dukungan sosial yang diterima mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling dalam menyusun skripsi maka, semakin tinggi pula self efficacy mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi, sebaliknya semakin rendah dukungan sosial yang diterima mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling dalam menyusun skripsi, semakin rendah pula self efficacy mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi. Ho : tidak terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan self efficacy mahasiswa dalam menyusun skripsi. Ha : terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan self efficacy mahasiswa dalam menyusun skripsi.

BAB 3 METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Dalam suatu penelitian, peniliti harus menggunakan metode yang tepat. Penggunaan metode yang tepat akan sangat mendukung proses pengumpulan dan analisi data, serta untuk menarik kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Hal yang harus diperhatikan dalam penelitian adalah metode yang digunakan harus disesuaiakan dengan objek penelitian dan tujuan yang akan dicapai, sehingga penelitian dapat terarah, berjalan dengan baik dan sistematis. Dalam bab ini akan membahas tentang jenis penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode dan alat pengumpulan data, validitas dan realibilitas data, teknik analisis data, dan hasil uji coba instrumen. Dalam sub-bab variabel penelitian akan membahas identifikasi variabel, hubungan antar variabel, dan definisi operasional variabel. Sedangkan untuk sub-bab metode dan alat pengumpulan

datanmembahas

tentang

metode

pengumpulan

data,

alat

pengumpulan data, dan penyusunan instrumen. Dan pada sub-bab teknik analis data terdiri dari analisis deksriptif dan uji analisis korelasi.

56

57

3.1Jenis Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang antara lain dari pendekatan analisisnya, kedalaman analisisnya serta sifat permasalahannya. Dilihat dari kedalaman analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lainnya. Berdasarkan kedalaman analisisnya, penelitian dibedakan atas penelitian deskriptif dan inferensial. Sedangkan dilihat dari sifat permasalahannya penelitian dibagi atas delapan jenis, yaitu penelitian historis, deskriptif, perkembangan, penelitian kasus/lapangan, korelasional, penelitian kausal komparatif, penelitian eksperimen, dan penelitian tindakan. “Penelitian korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel satu dengan yang lain, dan apabila ada, beberapa eratnya hubungan serta berarti ada tidaknya hubungan itu” (Arikunto, 2006: 270). Sesuai dengan judul dalam penelitian ini yaitu “ Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Self Efficacy Dalam Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang”, maka penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif korelasional. Hal ini dikarenakan penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat hubungan antar dua variabel dan dalam proses analisi data, penelitian ini menggunakan data-data numerik atau angka yang diolah dengan metodestatistik, setelah diperoleh

58

hasilnya kemudian dideskripsikan dengan menguraikan kesimpulan yang didasari oleh angka dengan metode statistik tersebut.

3.2Variabel Penelitian 3.2.1

Identifikasi Variabel Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tetentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,2011: 64). Variabel dari penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang diselidiki pengaruhnya. Sedangkan variabel terikat yaitu variabel yang muncul sebagai akibat variabel bebas. Sedangkan menurut Azwar (2005:99) variabel merupakan konsep mengenai atribut atau sifat yang terdapat pada subjek yang dapat bervariasi secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu : (1) Variabel Bebas (Independent) adalah gejala yang sengaja dipelajari pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah “ Dukungan Sosial” (2) Variabel Terikat (Dependent) adalah suatu gejala akibat dari variabel bebas. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah “Self Efficacy”. 3.2.2

Hubungan Antar Variabel Dalam penelitian ini melibatkan dua variabel utama yaitu dukungan sosial

dan self efficacy. Dalam hal ini dukungan sosial adalah dukungan atau bantuan yang berasal dari orang lain seperti teman, keluarga, tetangga, teman kerja dan

59

orang-orang lainnya, yang diterima oleh mahasiswa Bimbingan dan Konseling. Sedangkan self efficacy adalah keyakinan individu bahwa mereka mampu untuk melakukan suatu tindakan yang akan menghasilkan sesuatu yang duharapkan. Hubungan kedua variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 3.1 Hubungan Antar Variabel X dan Y

Self efficacy (Y)

Dukungan Sosial (X)

Berdasarkan Bagan 3.1 dapat dideskripsikan bahwa hubungan antara variabel X yaitu dukungan sosial memiliki pengaruh terhadap variabel Y yaitu self efficacy. 3.2.3

Definisi Operasional Variabel Setelah

variabel-variabel

penelitian

diidentifikasi,

maka

langkah

selanjutnya yaitu menyusun definisi operasional variabel. Tujuannya yaitu mempermudah peneliti dalam menyusun instrumen sebagai alat pengumpul data. Definisi operasional merupakan suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati (Azwar 2005: 24). Definisi operasional dari variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

60

3.2.3.1 Dukungan Sosial Yang dimaksud dengan dukungan sosial pada mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang adalah dukungan yang diterima mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling yang sedang menyusun skripsi dari orang lain, seperti dukungan emosi, yang membuat mahasiswa merasa nyaman, didukung dan dicintai. Dukungan penghargaan yang membuat mahasiswa merasa kompeten, bernilai dan memiliki harga diri. Dukungan instrumental yang membuat mahasiswa merasa terbantu dalam hal materi. Dukungan informasi dan dukungan jaringan sosial yang membuat mahasiswa merasa memiliki minat yang sama. 3.2.3.2 Self Efficacy Yang dimaksud dengan self efficacy pada mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang adalah belief atau keyakinan yang dimiliki mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling yang sedang menyusun skripsi bahwa ia dapat menguasai situasi dan menghasilkan hasil (outcome) yang positif dari penyusunan skripsi yang mencakup dimensi level, strenght, dan generelaty.

3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 3.3.1 Populasi “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

61

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2008:117). Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa/I S1 Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang Tahun Angkatan 2009/2010 yang sedang menyusun skripsi dengan jumlah 48 mahasiswa/I. Tabel 3.1 Populasi Mahasiswa S1 Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang Tahun Angkatan 2009/2010 Jenis kelamin

jumlah

Perempuan

35

Laki – laki

13

Jumlah total

48

3.3.2 Sampel “ Sampel adalah sebagian dari populasi “ (Azwar, 2005:79). Sedangkan menurut Arikunto ( 2006: 131) “ sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti”. Menurut Arikunto ( 2006:134 ) “apabila subjeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya penelitian populasi. Jika subjeknya lebih besar atau jumlah populasinya lebih dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%. Hal ini ini tergantung dari kemampuan

62

peneliti, sempit luasnya wilayah pengamatan dan besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Sampel dalam penelitian ini diambil dari 48 jumlah populasi, karena sampel dalam penelitian ini kurang dari 100 maka diambil semua sebagai sampel yaitu 48 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi. 3.3.3 Teknik Sampling Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Sampling Jenuh. Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil. (Sugiyono, 2011:124-125). Penggunaan teknik sampling jenuh dipilih karena dalam penelitian ini peneliti menggunakan seluruh populasi untuk digunakan sebagai sampel yaitumahasiswa jurusan bimbingan dan konseling angkatan tahun 2009 yang sedang dalam proses menyusun skripsi, dengan keseluruhan populasi berjumlah48 orang. 3.3.4 Subjek Uji Coba Masalah yang dihadapi peneliti adalah tentang subjek uji coba. Populasi yang ingin di teliti jumlahnya sedikit / terbatas, mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling angkatan 2009 yang sedang menyusun skripsi hanya berjumlah 48 mahasiswa. Sehingga semua populasi digunakan semua untuk subjek penelitian. “jika subjek dalam populasi tidak cukup banyak maka peneliti akan mengalami kesulitan dalam mengambil sebagian dari popolasi yang akan dijadikan subjek uji coba. Dalam memecahkan kesulitan pengambilan subjek uji coba ini adalah dengan mengambil sebagian dari calon subjek penelitian. Subjek tersebut dijadikan

63

sebagai subjek uji coba, dan sekaligus subjek penelitian. (Arikunto, 1989:223)”

Senada dengan pendapat tersebut, Purwanto (2008: 194) subjek atau peserta uji coba suatu penelitian dapat berupa: (1) Sampel lain dari populasi yang tidak menjadi sampel responden penelitian (2) Kelompok di luar populasi yang mempunyai karakteristik mendekati responden penelitian (3) Peserta uji coba sekaligus menjadi responden penelitian Dengan demikian, solusi atas permasalahan ini adalah peneliti mengambil kelompok di luar populasi yang mempunyai karakteristik mendekati responden penelitian untuk dijadikan subjek uji coba yaitu, 36 mahasiswa yang sedang menempuh semester 9 dan sedang dalam proses menyusun skripsi yang terdiri dari berbagai jurusan di Universitas Negeri Semarang.

3.4 Metode dan AlatPengumpulan Data 3.4.1

Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah suatu teknik yang digunakan atau

ditempuh oleh peneliti untuk memperoleh data untuk menguji hipotesis penelitian. Metode pengumpulan data merupakan proses yang sangat penting dalam penelitian. Data yang diperoleh merupakan data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka. Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kontinum yaitu data yang diperoleh dari hasil pengukuran. Data yang diperoleh berupa data interval dan ratio. Data interval adalah data yang jaraknya sama, tetapi tidak memiliki nilai absolute (mutlak). Sedangkan data ratio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol absolut. Penelitian ini dilakukan

64

pada mahasiswa S1 jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 48 mahasiswa/I. Pengumpulan data sangat penting dalan suatu penelitian, data yang diperoleh akan digunakan untuk membuat kesimpulan dalam penelitian tersebut. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi. “Skala psikologis adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur atribut psikologis” (Azwar, 2005:1). Skala psikologis memiliki beberapa karakteristik yang tidak dimiliki oleh alat pengumpul data lainnya. Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh skala psikologi adalah: (1) Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan (2) Atribut diungkap secara tidak langsung lewat indikator-indikator perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk item-item (3) Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban “benar” atau “salah” tetapi semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh. Hanya saja jawaban yang berbeda akan diinterpratsikan berbeda pula (Azwar,2007:3-4) Dengan demikian skala psikologi dapat digunakan sebagai instrumen yang dapat mengungkapkan indikator perilaku, berupa pernyataan maupun pertanyaan sebagai stimulus.Responden tidak mengetahui arah jawaban dari pernyataan maupun pertanyaan tersebut.Hasil jawaban responden tersebut kemudian dianalisis dan diinterpretasikan sesuai dengan sesuatu yang hendak diukur. Skala psikologi sebagai alat ukur mempunyai karakteristik khusus yang membedakannya dari bentuk alat pengumpulan data yang lain seperti angket,

65

daftar isian, inventori dan lain-lain. Alasan peneliti menggunakan skala psikologi sebagai alat ukur adalah : (1) Data yang diungkap berupa konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu atau responden. (2) Digunakan untuk mengungkap atribut tunggal. (3) Penggunaan skala psikologis bersifat praktis, hemat waktu, tenaga dan biaya. (4) Dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari responden dalam jumlah banyak, dalam waktu singkat. (5) Responden lebih leluasa dalam menjawab pertanyaan skala psikologis karena tidak dipengaruhi oleh sikap mental hubungan antara peneliti dengan responden. (6) Responden mempunyai waktu yang cukup untuk menjawab pertanyaan. (7) Data yang telah terkumpul lebih mudah dianalisis, sebab pertanyaan yang diajukan kepada setiap responden adalah sama. Data yang diperoleh dari hasil skala psikologi masih bersifat kualitatif. Agar dapat dianalisis secara kuantitatif maka jawaban dari responden diberi skor berdasarkan skala interval dengan metode likert. 3.4.2

Alat Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua alat pengumpul data. Alat

pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala dukungan sosial dan skala self efficacy yang telah dikembangkan peneliti berdasarkan teori. Skala dukungan sosial adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang berkenaan dengan

66

bentuk-bentuk dukungan yang diterima mahasiswa baik dari orang tua, keluarga teman maupun dosen yang berupa dukungan emosi, dukungan penghargaan dukungan instrumen, dukungan informasi dan dukungan jaringan sosial, dalam proses menyusun skripsi yang harus dijawab atau diisi berdasarkan sejumlah subyek, dan atas jawaban atau isian tersebut kemudian peneliti mengambil kesimpulan bekenaan dengan subyek yang diteliti. Sedangkan skala self efficacy adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang berkenaan dengan tingkat keyakinan mahasiswa dalam proses menyelesaikan atau menyusun skripsi yang terbagi menjadi dimensi level, strenght, generality yang harus dijawab atau diisi berdasarkan sejumlah subyek, dan atas jawaban atau isian tersebut kemudian peneliti mengambil kesimpulan berkenaan dengan subyek yang diteliti. Pernyataan yang diajukan dirancang untuk mengumpulkan indikasi dari aspek kepribadian dan responden tidak mengetahui arah jawaban dari pernyataan. Pertanyaan-pertanyaan dalam skala dukungan sosial dan self efficacypada mahasiswa bimbingan dan konseling dalam penelitian ini akan disajikan dalam dua arah yaitu (+) dan (-). Hal ini sesuai dengan pola yang dikembangkan oleh Likert, yang sering disebut skala Likert. Dalam skala Likert mempunyai lima tingkat jawaban mengenai kesesuaian responden terhadap isi pernyataan itu, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Ragu-ragu (R), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Dengan pengisian skala, peneliti menghilangkan alternatif jawaban raguragu (R) guna menghindari responden yang pasif, alternatif jawaban ragu-ragu diganti dengan pilihan jawaban Cukup Sesuai (CS). Sehingga dengan demikian

67

skala yang disebarkan kepada responden memiliki pilihan jawaban sebanyak lima yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Cukup Sesuai (CS), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Pertanyaan favorable adalah pertanyaan yang memihak objek penelitian, sedangkan pertanyaan unfavorable adalah pertanyaan yang tidak memihak objek penelitian. Skor pada pertanyaan favorable dan unfavorable adalah:

Tabel 3.2 Penskoran Alternatif Jawaban Skala Dukungan Sosial dan Self Efficacy Alternatif Jawaban Sangat Sesuai (SS)

Skor Item favorable Unfavorable 5 1

Sesuai (S)

4

2

Cukup Sesuai (CS)

3

3

Tidak Sesuai (TS)

2

4

Sangat Tidak Sesuai (STS)

1

5

Seperti halnya skala self efficacy, skala dukungan sosial yang disusun dengan mengembangkan aspek-aspek yang ada. Skor yang tinggi pada skala diartikan bahwa subjek memiliki tingkat dukungan sosial dan self efficacy yang tinggi, sedangkan skor yang rendah akan menunjukan tingkat dukungan sosial dan self efficacy yang rendah pula.

68

3.5 Penyusunan Instrumen Penelitian Instrumen merupakan alat yang digunakan pada waktu melakukan suatu penelitian dengan menggunakan metode tertentu. Dalam penelitian ini terdapat 2 instrumen penelitian, yaitu: (1) Instrumen yang mengungkap tentang dukungan sosial yang diterima mahasiswa bimbingan dan konseling yang sedang dalam proses menyusun skripsi. (2) Instrumen yang mengungkap tentang self efficacymahasiswa bimbingan dan konseling dalam menyusun skripsi. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan instrumen yang dikemukakan oleh Arikunto (2006: 166) adalah sebagai berikut: (1) Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan variabek, dan kategori variabel, dan kategori variabel (2) Penulisan butir soal atau item kuesioner, penyusunan skala (3) Penyuntingan, yaitu melengkapi instruen dengan pedoman mengerjakan (4) Uji coba instrumen (5) Penganalisisan hasil, analisis item dengan validitas dan reliabilitas (6) Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik dengan mendasarkan pada data yang diperoleh sewaktu uji coba

Sejalan dengan pendapat di atas, maka langkah-langkah penyusunan instrument pada penelitian ini adalah : (1) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai dengan instrumen tersebut (2) Membuat definisi operasional variabel yang akan diteliti (3) Membuat definisi operasional menjadi indikator-indikator tertentu (4) Membuat kisi-kisi berdasarkan indikator variabel yang telah tersusun

69

(5) Menulis butir-butir pertanyaan dan atau pernyataan masing-masing pada skala dukungan sosial dan self efficacy (6) Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman mengerjakan (7) Uji coba instrument (8) Penganalisisan hasil analisis item dengan validitas dan realibilitas (9) Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik, dengan berdasarkan pada data yang diperoleh sewaktu uji coba.

3.6 Validitasdan Reliabilitas Instrumen Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala dukungan sosial dan skala self efficacy. Sebelum instrumen digunakan untuk pengumpulan data, terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk mengetahui apakah instrumen tersebut lsysk digunsksn yaitu valid dan realibel atau tidak. 3.6.1

Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006:168). Sebuah instrument dikatakan valid apabila telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen dikatakan valid apabila mengungkap data-data dari variabel yang diteliti secara tepat. Teknik uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi Product Moment. teknik uji korelasi product momentmerupakan cara yang dipergunakan untuk mengetahui validitas suatu alat dengan mengkorelasikan skor

70

yang diperoleh setiap item dengan skor totaldan kemudian dibandingkan dengan r table. Apabila r hitung lebih besar dari r tabel, maka data tersebut dikatakan valid. Adapun rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut :

Keterangan: rxy

= koefisien korelasi (tingkat validitas).

ΣX

= Jumlah skor item X

ΣY

= Jumlah skor item Y

ΣXY = Jumlah perkalian skor item X dengan Y ΣX2 = Jumlah kuadrat skor X ΣY2 = Jumlah kuadrat skor Y N

= Jumlah responden

Penelitian ini menggunakan taraf signifikan sebesar 5%. Analisis butir dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal dalam instrumen dengan cara yaitu skor-skor yang ada dalam butir soal dikorelasikan dengan skor total, kemudian dibandingkan pada taraf signifikansi 5%. Apabila r hitung lebih besar dari r tabel, berarti signifikan atau dapat dikatakan bahwa item yang bersangkutan valid.

71

3.6.1.1 Validitas Skala Dukungan Sosial Dalam penelitian ini uji validitas pada skala dukungan sosial yang terdiri dari 70 butir pernyataan diujicobakan pada 36 responden. Dari hasil tersebut, datadata yang diperoleh kemudian diberi skor sesuai dengan kriteria. Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan rumus product moment dengan taraf signifikansi 5% dengan N= 36 pada skala dukungan sosial terdapat 13 item pernyataan yang tidak valid dikarenakan r hitung < r tabel, yaitu lebih kecil dari 0,329. Item yang tidak valid adalah 3, 9, 15, 22, 30, 34, 36, 40, 47, 49, 52, 59, dan 65. Item pernyataan yang tidak memenuhi syarat/tidak valid dihilangkan dan tidak digunakan dalam penelitian karena item-item yang lain telah mewakili dan sesuai dengan indikator yang akan dicari dalam instrumen. Sehingga jumlah item pernyataan yang digunakan untuk penelitian adalah 52 butir pernyataan. 3.6.1.2 Validitas Skala Self Efficacy Dalam penelitian ini uji validitas pada skala self efficacy yang terdiri dari 70 butir pernyataan diujicobakan pada 36 responden. Dari hasil tersebut, data-data yang diperoleh kemudian diberi skor sesuai dengan kriteria. Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan rumus product moment dengan taraf signifikansi 5% dengan N= 36 pada skala dukungan sosial terdapat 10 item pernyataan yang tidak valid dikarenakan r hitung < r tabel, yaitu lebih kecil dari 0,329. Item yang tidak valid adalah 7, 8, 21, 31, 37, 45, 49, 50, 59, dan 65. Item pernyataan yang tidak memenuhi syarat/tidak valid dihilangkan dan tidak digunakan dalam penelitian karena item-item yang lain telah mewakili dan sesuai dengan indikator yang akan

72

dicari dalam instrumen. Sehingga jumlah item pernyataan yang digunakan untuk penelitian adalah 55 butir pernyataan. 3.6.2

ReliabilitasInstrumen Menurut Arikunto (2006:178) menyatakan bahwa “Reliabilitas menunjuk

suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Dalam hal ini suatu alat ukur itu disebut mempunyai realibilitas yang tinggi atau dapat dipercaya jika alat ukur itu mantap dan stabil, dapat diandalkan dan dapat diramalkan. Dalam penelitian ini, untuk menguji tingkat realibilitas digunakan rumus Alpha. Penggunaan rumus Alpha dengan alasan bahwa rumus Alpha menurut Arikunto (2006:196) digunakan untuk menguji realibilitas instrumen yang skala pengukurannya berupa skala bertingkat.

Adapun rumus Alpha tersebut adalah sebagai berikut:

2  k   Σσb   r11 =  1    2 σ t   (k  1)   

Keterangan : r11

= reliabilitas instrumen

k

= banyaknya butir pertanyaan

Σ σb 2 = jumlah varians butir-butir σ 2t

= jumlah varians total

73

Arikunto (2006:196) Hasil perhitungan r-hitung dibandingkan dengan r-table pada taraf signifikan 5%.jika r-hitung > dari pada r-table maka instrumen tersebut dapat dikatakan reliabel. Adapun klasifikasi reliabilitas instrumen menurut Arikunto (2006:178) adalah sebagai berikut : Tabel 3.3 Klasifikasi Reliabilitas Reliabilitas

Klasifikasi

0,9 < rh 1

Sangat tinggi

0,7 < rh

0,8

Tinggi

0,5< rh

0,6

Cukup

0,3 < rh

0,4

Rendah

0,0 < rh

0,2

Sangat rendah (Arikunto, 2006:178)

3.6.2.1 Realibilitas Skala Dukungan Sosial Untuk uji reliabilitas skala dukungan sosial didapat hasil 0,942. Apabila nilai ini dibandingkan dengan r tabel dengan N=36 dan taraf keyakinan 5% = 0,329 maka dari apa yang dijelaskan di atas bahwa instrument yang digunakan adalah realiabel karena r hitung > r tabel. 3.6.2.2 Realibilitas Skala Self Efficacy Untuk uji reliabilitas skala self efficacy didapat hasil 0,962. Apabila nilai ini dibandingkan dengan r tabel dengan N=36 dan taraf keyakinan 5% = 0,329

74

maka dari apa yang dijelaskan di atas bahwa instrument yang digunakan adalah realiabel karena r hitung > r tabel.

3.7Teknik Analisis Data Analisis data merupakan bagian yang teramat penting dalam penelitian, karena dengan analisislah, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian (Nazir, 2005:346).Analasis data dimaksudkan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian atau menjawab hipotesis dalam penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan

analisis

statisik

deskriptif

yang

berfungsi

untuk

mendeskripsikan dan memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data yang ada. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan analisis statistik korelasional. 3.7.1

Analisis Deskriptif Presentase Analisis deskriptif prosentase digunakan untuk memberikan gambaran

fenomena penelitian yaitu tentang gambaran dukungan sosial dan self efficacy pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling UNNES. Berdasarkan instrumen penelitian yakni menggunakan 5 option dengan skor terendah 1 dan skor tertinggi 5, maka dapat dibuat kriteria dibawah ini. Presentase skor maksimum

= ( 5: 5 ) x 100 % = 100%

Presentase skor minimum

= ( 1 : 5) x 100 % = 20 %

Rentangan presentase skor

= 100% - 20%

= 80 %

75

Banyaknya kriteria

= (sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi)

Panjang kelas Interval = Rentang : Banyaknya = 80% : 5 = 16% Dengan panjang kelas interval 16% dan prosentasi skor terendah adalah 20 % maka dapat ditentukan kriteria sebagai berikut : Tabel 3.4 Kriteria Dukungan Sosial dan Self Efficacy Interval

Kategori

84% - 100%

Sangat Tinggi

68% - 84%

Tinggi

52% - 68%

Sedang

36% - 52%

Rendah

20% - 36%

Sangat Rendah

Kriteria penilaian tingkat dukungan sosial dan self efficacy tersebut akan mempermudah peneliti dalam menentukan presentase gambaran tingkatdukungan sosial dan self efficacy mahasiswa dalam menyusun skripsi. 3.7.2

Uji Analisis Statistik

3.7.2.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya persebaran data yang diperoleh dari hasil penelitian. Menurut hadi (2004:282) mengemukakan bahwa, “...mengetes apakah gejala yang dihadapi merupakan distribusi yang normal atau tidak merupakan keharusan yang mutlak”. Pengujian data normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung jumlah frekuensi yang muncul dari jumlah data. Adapun untuk menghitung frekuensi

76

yang muncul digunakan rumus chi-kuadrat. Data tersebut disebut berdistribusi normal apabila 2hitung>2tabel. 3.7.2.2 Uji Analisis Korelasi Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Product Moment. Teknik Korelasi Product Moment ini digunakan untuk mencari hubungan dan untuk membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila kedua data variabel berbentuk interval, dan sumber data dari variabel tersebut adalah sama (Sugiyono, 2011:212). Untuk menghitung koefisien korelasi dapat digunakan rumus Korelasi Product Moment, sebagai berikut :

Keterangan: rxy

= koefisien korelasi antara X dan Y

ΣX

= Jumlah skor item X

ΣY

= Jumlah skor item Y

ΣXY = Jumlah perkalian skor item X dengan Y ΣX2 = Jumlah kuadrat skor X ΣY2 = Jumlah kuadrat skor Yp N

= Jumlah responden

77

Untuk memberikan interpretasi terhadap Angka Indeks Prestasi “r” product moment (rxy), pada umumnya digunakan pedoman Guilford (dalam Sugiyono, 2011:231) sebagai berikut. Tabel 3.4 Interpretasi Besarnya r Product Moment Besarnya “r” product Interpretasi moment Antara variabel X dan Y memang terdapat 0,00 – 0,199 korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah/ rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada). Antara variabel X dan Y terdapat korelasi 0,20 – 0,399 yang lemah/rendah. Antara variabel X dan Y terdapat korelasi 0,40 – 0.599 yang sedang/cukup tinggi. Antara variabel X dan Y terdapat korelasi 0.60 – 0.799 yang tinggi/kuat Antara variabel X dan Y terdapat korelasi 0.80 – 1,00 yang sangat tinggi / kuat. (Sugiyono, 2000:231)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat dukungan sosial dan tingkat self efficacy serta memperoleh gambaran tentang ada tidaknya hubungan antara dukungan sosial orang dengan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan

konseling

Universitas

Negeri

Semarang

yang

sedang

menyusun

skripsi.Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah, oleh karena itu penelitian dilakukan secara berurutan, bertujuan dan sistematis. Dalam bab IV ini akan dipaparkan tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan, analisis data beserta tingkat dukungan sosial dan tingkat self efficacy serta hubungan antara dukungan sosial orang dengan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan setelah diperoleh hasil uji coba skala penyesuaian diri dan skala dukungan sosial dan skala self efficacy. Uji coba instrumen bertujuan untuk mengetahui validitas dan realibilitas instrumen yang digunakan. Setelah dilakukan uji coba maka dapat diketahui bahwa instrumen yang akan digunakan untuk mengetahui tingkat dukungan sosial dan self efficacy pada mahasiswa Unnes jurusan bimbingan dan konseling yang sedang menyusun skripsi adalah valid dan reliabel. Penelitian dilakukan pada tanggal 21 s/d 27 Oktober 2013, responden berjumlah 48 mahasiswa Unnes jurusan bimbingan dan 78

79

konseling yang sedang menyusun skripsi angkatan tahun 2009/2010. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah skala dukungan sosial dengan jumlah 52 butir pernyataan dan skala self efficacy dengan jumlah 55 butir pernyataan. Penelitian dilakukan dengan menyebar skala psikologis tentang dukungan sosial dan skala psikologis tentang self efficacy kepada seluuruh mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas negeri semarang yang sedang menyusun skripsi.

4.1.2. Hasil Penelitian Deskriptif Penelitian Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dukungan sosial dan self efficacy mahasiswa yang sedang menyusun skripsi jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang mahasiswa. Oleh karena itu, diperlukan pendeskripsian secara kualitatif karena hasil perhitungan analisis data ini masih berupa data kuantitatif. Analisis deskriptif prosentase digunakan untuk memberi gambaran fenomena penelitian yaitu tentang gambaran tingkat dukungan sosial dan tingkat self efficacy mahasiswa yang sedang menyusun skripsi jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2009/2010. Adapun untuk mengetahui gambaran dukungan sosial dan self efficacy mahasiswa yang sedang menyusun skripsi jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2009/2010 yang memiliki rentangan skor 1-5, dibuat interval yang ditentukan dengan cara sebagai berikut:

80

Presentase skor maksimum

= ( 5: 5 ) x 100 % = 100%

Presentase skor minimum

= ( 1 : 5) x 100 % = 20 %

Rentangan presentase skor

= 100% - 20%

Banyaknya kriteria

= (sangat rendah, rendah, sedang, tinggi,

= 80 %

sangat tinggi) Panjang kelas Interval = Rentang : Banyaknya = 80% : 5 = 16%

Tabel 4.1 Kriteria Hubungan Dukungan Sosial dengan Self Efficacy Interval

Kategori

85% < skor ≤ 100%

Sangat Tinggi

69% < skor ≤ 84%

Tinggi

53% < skor ≤ 68%

Sedang

37% < skor ≤ 52%

Rendah

20% ≤ skor ≤ 36%

Sangat Rendah

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala dukungan sosial dan skala self efficacy yang kemudian dianalisis menggunakan statistik analisis deskriptif, yakni dengan membuat kelas didalam tabel kriteria hubungan dukungan sosial dan self efficacy. Hal ini dilakukan agar mempermudah untuk

81

mengetahui kategori responden di setiap variabel maupun indikator. Agar lebih jelas dan spesifik, maka akan diuraikan hasil analisis deskriptif per variabel. 4.1.2.1 Analisis Deskriptif

Dukungan Sosial Mahasiswa Bimbingan dan

Konseling yang Sedang Menyusun Skripsi Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus deskriptif prosentase, yang bertujuan memberikan gambaran mengenai hasil penelitian secara umum, bagaimana gambaran umum dukungan sosial yang diterima mahasiswa yang serdang menyusun skripsi jurusan bimbingan dan konseling Universitas negeri Semarang. Pengambilan data dilakukan dengan menyebar instrument berupa skala dukungan sosial kepada 48 responden, dengan skor tertinggi 5 dan skor terendah 1 dengan jumlah keseluruhan 52. Berdasarkan hasil penyebaran skala psikologis terhadap responden untuk mengetahui tingkat dukungan sosial mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi dapat dirangkum dalam tabel berikut ini. Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Dukungan Sosial No 1. 2. 3. 4. 5.

Interval 85% < skor ≤ 100% 69% < skor ≤ 84% 53% < skor ≤ 68% 37% < skor ≤ 52% 20% ≤ skor ≤ 36%

Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Total

Jumlah 7 37 4 0 0 48

% 14.58% 77.08% 8.33% 0.00% 0.00% 100%

82

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase berikut ini.

Dukungan Sosial 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00%

77,08%

14,58%

Sangat Tinggi

8,33% Tinggi

Sedang

0,00%

0,00%

Rendah

Sangat Rendah

Grafik 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Sosial

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi dengan dukungan social termasuk dalam kategori tinggi, hal ini terlihat sebanyak 37 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi, sebanyak 7 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori sangat tinggi, sedangkan yang termasuk dalam kategori sedang hanya 4 mahasiswa. Tingkat dukungan sosial yang termasuk dalam kategori tinggi tersebut memberikan gambaran bahwa para mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi menerima dukungan sosial yang

83

tinggi yamng meliputi dukungan emosi, dengan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasi dan dukungan jaringan sosial. Yang masingmasing indikatornya termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan secara terperinci dari masing-masing indikator dukungan sosial motivasi mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsidapat dijabarkan sebagai berikut. 4.1.2.1.1 Analisis Deskriptif Prosentase pada Indikator Dukungan Emosi Dengan melihat data skala dan teori, dukungan emosi yang diberikan berupa ungkapan perasaan empati dan kepedulian dalam bentuk perhatian yang diberikan oleh orang lain kepada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Agar menjadi lebih jelas, maka disajikan tabel distribusi responden dan grafik dalam bentuk prosentase. Distribusi responden berdasarkan pada indokator dukungan emosi mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsidapat dilihat pada tabel dibawah ini.

No

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan emosi Interval Kategori Jumlah

%

1.

85% < skor ≤ 100%

Sangat Tinggi

21

43.75%

2.

69% < skor ≤ 84%

Tinggi

20

41.67%

3.

53% < skor ≤ 68%

Sedang

7

14.58%

4.

37% < skor ≤ 52%

Rendah

0

0.00%

5.

20% ≤ skor ≤ 36%

Sangat Rendah

0

0.00%

Total

48

100%

84

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase berikut ini.

Dukungan emosi 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00%

43,75%

41,67%

14,58%

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

0,00%

0,00%

Rendah

Sangat Rendah

Grafik 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Emosi

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa yang dengan dukungan emosi yang termasuk dalam kategori sangat tinggi,

hasl ini terlihat sebanyak

21 mahasiswa jurusan bimbingan dan

konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi memiliki dukungan emosi yang termasuk dalam kategori sangat tinggi, sebanyak 20 mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi

memiliki dukungan emosi yang termasuk dalam

kategori tinggi, sedangkan yang termasuk dalam kategori sedang hanya 7 mahasiswa. Hal ini memberikan gambaran bahwa para mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi menerima banyak dukungan emosi, dukungan tersebut berupa temanteman menyemangati untuk selalu datang di setiap bimbingan sehingga saya

85

merasa bersemangat dan keluarga mau mendengarkan keluh kesah saya ketika kesulitan dalam mengerjakan skripsi. Hal ini membuat seseorang merasa nyaman, didukung dan dicintai pada saat individu tersebut dalam kondisi stress. 4.1.2.1.2

Analisis Deskriptif Penghargaan

Prosentase

pada

Indikator

Dukungan

Dengan melihat data skala dan teori, dukungan penghargaan yang diberikan berupa; ungkapan penghargaan yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain, dorongan untuk maju yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain, perbandingan positif yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain. Agar menjadi lebih jelas, maka disajikan tabel distribusi responden dan grafik dalam bentuk prosentase. Distribusi responden berdasarkan pada indikator dukungan penghargaan para mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsidapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Penghargaan No Interval Kategori Jumlah 1. 85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi 14 2. 69% < skor ≤ 84% Tinggi 33 3. 53% < skor ≤ 68% Sedang 1 4. 37% < skor ≤ 52% Rendah 0 5. 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah 0 Total 48

% 29.17% 68.75% 2.08% 0.00% 0.00% 100%

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase berikut ini.

86

Dukungan penghargaan 80,00%

68,75%

60,00% 40,00%

29,17%

20,00%

2,08%

0,00%

0,00%

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

0,00%

Sangat Tinggi

Tinggi

Grafik 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan penghargaan

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa dengan dukungan penghargaan yang termasuk dalam kategori tinggi, hasil ini terlihat sebanyak 33 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi, sebanyak 14 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori sangat tinggi, sedangkan yang termasuk dalam kategori sedang hanya 1 mahasiswa. Hal ini memberikan gambaran bahwa mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi menerima dukungan penghargaan yang tinggi

berupa dosen pembimbing

memberikan umpan balik mengenai hasil revisi, keluarga selalu menyemangati untuk tidak menyerah untuk menemui dosen pembimbing dan orang tua menyatakan bahwa saya pasti bisa menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu seperti halnya teman-teman yang lain. Hal tersebut membuat mahasiswa yang

87

sedang menyusun skripsi merasa bernilai dan dihargai kemampuannya untuk bisa menyelesaikan skripsinya dengan cepat. 4.1.2.1.3

Analisis Deskriptif Instrumental

Prosentase

pada

Indikator

Dukungan

Dengan melihat data skala dan teori, dukungan instrumental yang diberikan berupa bantuan materi yang diberikan orang lain kepada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Agar menjadi lebih jelas, maka disajikan tabel distribusi responden dan grafik dalam bentuk prosentase. Distribusi responden berdasarkan pada indikator dukungan instrumental mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsidapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Instrumental Interval Kategori Jumlah % 85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi 9 18.75% 69% < skor ≤ 84% Tinggi 22 45.83% 53% < skor ≤ 68% Sedang 14 29.17% 37% < skor ≤ 52% Rendah 3 6.25% 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah 0 0.00% Total 48 100%

No 1. 2. 3. 4. 5.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase berikut ini.

88

Dukungan instrumental 45,83%

50,00% 40,00% 30,00% 20,00%

29,17% 18,75% 6,25%

10,00%

0,00%

0,00% Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

Grafik 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Instrumental

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa dengan dukungan instrumental yang termasuk dalam kategori tinggi, hal ini terlihat sebanyak 22 mahasiswa mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi, sebanyak 9 mahasiswa termasuk dalam kategori sangat tinggi. Sedangkan yang termasuk dalam kategori sedang sebanyak 14 mahasiswa dan kategori rendah sebanyak 3 mahasiswa. Hal ini memberikan gambaran bahwa para mahasiswa menerima dukungan instrumental yang tinggi. Dukungan instrumental tersebut berupa teman- teman meminjamkan buku-buku yang butuhkan dalam menyusun skripsi dan orang tua selalu memfasilitasi apa saja yang dibutuhkan dalam proses menyusun skripsi. Dalam hal ini individu merasa terbantu dengan adanya bantuan secara materiil dari orang- orang disekitarnya yang bisa memudahkan dalam proses penyusunan skripsi.

89

4.1.2.1.4 Analisis Deskriptif Prosentase pada Indikator Dukungan Informasi Dengan melihat data skala dan teori, dukungan informasi yang diterima berupa; nasehat yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain dan saran (feedback) yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain . Agar menjadi lebih jelas, maka disajikan tabel distribusi responden dan grafik dalam bentuk prosentase. Distribusi responden berdasarkan pada indikator dukungan informasi mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsidapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Informasi

No 1. 2. 3. 4. 5.

Interval 85% < skor ≤ 100% 69% < skor ≤ 84% 53% < skor ≤ 68% 37% < skor ≤ 52% 20% ≤ skor ≤ 36%

Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Total

Jumlah 12 34 2 0 0 48

% 25.00% 70.83% 4.17% 0.00% 0.00% 100%

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase berikut ini.

90

Dukungan informasi 70,83%

80,00% 60,00% 40,00%

25,00%

20,00%

4,17%

0,00%

0,00%

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

0,00%

Sangat Tinggi

Tinggi

Grafik 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Informasional

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa termasuk dalam kategori tinggi, hal ini terlihat sebanyak 34 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang dalam kategori tinggi, sebanyak 12 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang termasuk dalam kategori sangat tinggi. Sedangkan yang termasuk dalam kategori sedang hanya 2 mahasiswa. Hal ini memberikan gambaran bahwa mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang sedang menyusun skripsi menerima dukungan informasi yang tinggi, dukungan informasi tersebut berupa nasehat serta saran/arahan dari orang-orang sekitarnya yang dapat membantu atau memudahkan mahasiswa tersebut dalam proses menyusun skripsi berupa teman-teman yang memberikan nasihat berkaitan dengan tata cara penulisan skripsi dan dosen pembimbing yang selalu memberikan arahan ketika mengalami kebingungan dalam menyusun skripsi serta dosen pembimbing yang selalu mengarahkan terhadap hasil revisi yang masih perlu perbaikan lagi.

91

4.1.2.1.5 Analisis Deskriptif Prosentase pada Indikator Dukungan Jaringan Sosial Dengan melihat data skala dan teori, dukungan Jaringan sosial yang diterima berupa rasa kebersamaan dan persahabatan yang dirasakan mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari kelompok tertentu. Agar menjadi lebih jelas, maka disajikan tabel distribusi responden dan grafik dalam bentuk prosentase. Distribusi responden berdasarkan pada indikator dukungan jaringan sosial mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsidapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Jaringan Sosial No

Interval

Kategori

1.

85% < skor ≤ 100%

Sangat Tinggi

2.

69% < skor ≤ 84%

Tinggi

3.

53% < skor ≤ 68%

Sedang

4.

37% < skor ≤ 52%

Rendah

5.

20% ≤ skor ≤ 36%

Sangat Rendah Total

Jumlah

%

2

4.17%

22

45.83%

21

43.75%

3

6.25%

0

0.00%

48

100%

Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase berikut ini.

92

Dukungan jaringan sosial 45,83%

50,00%

43,75%

40,00% 30,00% 20,00% 10,00%

6,25%

4,17%

0,00%

0,00%

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

Grafik 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan dapat Dukungan Jaringan Sosial.

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian mahasiswa termasuk dalam kategori tinggi, hal ini terlihat sebanyak 22 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsimemiliki dukungan jaringan sosial yang tinggi, sebanyak 21 mahasiswa termasuk dalam kategori sedang, sebanyak 3 mahasiswa atau 6,25% mahasiswa termasuk dalam kategori rendah sedangkan yang termasuk dalam kategori sangat tinggi sebanyak 2 mahasiswa. Hal ini memberikan gambaran bahwa sebagian besar mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi memiliki dukungan jaringan sosial yang tinggi. Dukungan jaringan sosial tersebut berupa teman-teman yang selalu mengajak untuk berkumpul

bersama-sama untuk berdiskusi mengenai

kesulitan-kesulitan dalam penyusunan skripsi dan teman-teman mau membantu mencarikan

buku-buku

untuk

penelitian

saya

ketika

saya

kesulitan

mendapatkannya. Rasa kebersamaan yang dirasakan atau diterima oleh mahasiswa

93

tersebut dengan orang-orang sekitarnya yang memberikan dukungan serta bantuannya dalam proses penyesunan skripsi membuat mahasiswa tersebut menjadi lebih mudah dan bersemangat dalam menyelesaikan skripsi karena dukungan teman sejawatnya yang sama-sama sedang menyusun skripsi. Rasa kebersamaan dengan teman-teman atau kelompok tertentu merupakan dukungan bagi individu tersebut. 4.1.2.2 Analisis Deskriptif Self Efficacy Mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang Sedang Menyusun Skripsi Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus deskriptif prosentase, yang bertujuan memberikan gambaran mengenai hasil penelitian secara umum, bagaimana gambaran umum self efficacy mahasiswa yang sedang menyusun skripsi jurusan bimbingan dan konseling Universitas negeri Semarang. Pengambilan data dilakukan dengan menyebar instrument berupa skala dukungan sosial kepada 48 responden, dengan skor tertinggi 5 an skor terendah 1 dengan jumlah keseluruhan 55. Berdasarkan hasil penyebaran skala psikologis terhadap responden untuk mengetahui tingkat dukungan sosial mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi dapat dirangkum dalam tabel berikut ini. Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Self Efficacy Mahasiswa No 1. 2. 3. 4. 5.

Interval 85% < skor ≤ 100% 69% < skor ≤ 84% 53% < skor ≤ 68% 37% < skor ≤ 52% 20% ≤ skor ≤ 36%

Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Total

Jumlah 0 36 12 0 0 48

% 0.00% 75.00% 25.00% 0.00% 0.00% 100%

94

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase berikut ini.

Self Efficacy Mahasiswa 75,00%

80,00% 60,00% 40,00% 20,00%

25,00% 0,00%

0,00%

0,00%

Rendah

Sangat Rendah

0,00% Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Grafik 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Self Efficacy Mahasiswa

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa dengan Self Efficacy yang termasuk dalam kategori tinggi, hal ini terlihat sebanyak 36 mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi dan sebanyak 12 mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi yang termasuk dalam kategori sedang. Sedangkan mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsiyang termasuk dalam kategori sangat tinggi, rendah dan sangat rendah tidak ada. Hal ini memberikan gambaran mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi memiliki keyakinan bahwa mereka dapat menguasai situasi dan menghasilkan hasil (outcome).

95

Sedangkan secara terperinci dari masing-masing indikator Self Efficacy yang terdiri dari Dimensi tingkat (Level / Magnitude), Dimensi kekuatan (Strength) dan Dimensi Generalisasi (Generality) pada Mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi dapat dijabarkan sebagai berikut. 4.1.2.2.1

Analisis deskriptif prosentase pada indikator dimensi tingkat (Level / Magnitude)

Dengan melihat data skala dan teori, yang termasuk dalam cakupan dimensi tingkat (level) yaitu; keyakinan akan kemampuan yang dimiliki mahasiswa menghadapi tingkat kesulitan dalam proses bimbingan skripsi, keyakinan yang dimiliki mahasiswa menghadapi tingkat kesulitan dalam penulisan skripsi, keyakinan akan kemampuan mahasiswa dalam menghadapi kesulitan mencari literatur dan sumber pustaka. Agar menjadi lebih jelas, maka disajikan tabel distribusi responden dan grafik dalam bentuk prosentase. Distribusi responden berdasarkan Self Efficacy Mahasiswa pada indokator dimensi tingkat (Level / Magnitude) pada mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsidapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan indikator Dimensi tingkat (level) No Interval Kategori Jumlah % 1. 85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi 2 4.17% 2. 69% < skor ≤ 84% Tinggi 39 81.25% 3. 53% < skor ≤ 68% Sedang 7 14.58% 4. 37% < skor ≤ 52% Rendah 0 0.00% 5. 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah 0 0.00% Total 48 100%

96

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase berikut ini.

Level 100,00%

81,25%

80,00% 60,00% 40,00% 20,00%

14,58%

4,17%

0,00%

0,00%

Rendah

Sangat Rendah

0,00% Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Grafik 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Dimensi tingkat (Level)

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa pada dimensi tingkat (Level / Magnitude) yang termasuk dalam kategori tinggi, hasl ini terlihat sebanyak 39 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi memiliki level yang termasuk dalam kategori tinggi, sebanyak 7 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi memiliki level yang termasuk dalam kategori sedang, sedangkan yang termasuk dalam kategori sangat tinggi hanya 2 responden. Hal ini memberikan gambaran bahwa Dimensi tingkat (level/ magnitude) yang dimiliki para mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi. Dimensi tingkat (level) dalam hal ini diwujudkan melalui keyakinan

mahasiswa dalam

97

menjelaskan sesulit apapun teori yang digunakan dalam skripsi, yakin mampu menyusun kalimat yang tepat untuk menjelaskan skripsi, yakin mampu mengumpulkan teori yang digunakan untuk membahas skripsi, serta yakin mampu menyusun skripsi secara utuh sesuai panduan dalam penulisan skripsi. 4.1.2.2.2

Analisis deskriptif prosentase pada indikator dimensi kekuatan (Strength)

Dengan melihat data skala dan teori, yang termasuk dalam cakupan dimensi kekuatan (strenght) yaitu; keyakinan mahasiswa untuk bertahan dalam mengerjakan perbaikan skripsi dalam kurun waktu tertentu, keyakinan mahasiswa untuk mempertahankan konsentrasi dalam mengikuti bimbingan, keyakinan mahasiswa untuk berusaha menghadapi hambatan dalam mengerjakan skripsi. Agar menjadi lebih jelas, maka disajikan tabel distribusi responden dan grafik dalam bentuk prosentase. Distribusi responden berdasarkan pada indikator

Dimensi kekuatan

(Strength) para mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Dimensi kekuatan(Strength) No Interval Kategori Jumlah % 1. 85% < skor ≤ 100% Sangat Tinggi 2 4.17% 2. 69% < skor ≤ 84% Tinggi 39 81.25% 3. 53% < skor ≤ 68% Sedang 7 14.58% 4. 37% < skor ≤ 52% Rendah 0 0.00% 5. 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat Rendah 0 0.00% Total 48 100% Sumber: Hasil Penelitian (2013)

98

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase berikut ini.

Strenght 100,00%

81,25%

80,00% 60,00% 40,00% 20,00%

14,58%

4,17%

0,00%

0,00%

Rendah

Sangat Rendah

0,00% Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Grafik 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan penghargaan

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa dengan Dimensi kekuatan (Strength)yang termasuk dalam kategori tinggi, hal ini terlihat sebanyak 39 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi, sebanyak 7 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori sedang, sedangkan yang termasuk dalam kategori sangat tinggi sebanyak 2 responden. Hal ini memberikan gambaran bahwa mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi memiliki dimensi kekuatan (strength) yang tinggi. Dimensi kekuatan (strength) dalam hal ini adalah akan tetap mengerjakan perbaikan skripsi meskipun ada hal yang tidak saya kurang/ tidak pahami, sanggup bertahan mengerjakan perbaikan

99

skripsi hingga larut malam, dan yakin mampu mengerjakan skripsi meskipun sedang mempunyai masalah. 4.1.2.2.3

Analisis deskriptif prosentase pada indikator dimensi generalisasi / (Generality)

Dengan melihat data skala dan teori, yang termasuk dalam cakupan dimensi kekuatan (strenght) yaitu; keyakinan mahasiswa untuk bertahan dalam mengerjakan perbaikan skripsi dalam kurun waktu tertentu, keyakinan mahasiswa untuk mempertahankan konsentrasi dalam mengikuti bimbingan, keyakinan mahasiswa untuk berusaha menghadapi hambatan dalam mengerjakan skripsi. Agar menjadi lebih jelas, maka disajikan tabel distribusi responden dan grafik dalam bentuk prosentase. Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Dimensi Generalisasi (Generality) No Interval Kategori Jumlah % 1.

85% < skor ≤ 100%

Sangat Tinggi

2.

69% < skor ≤ 84%

Tinggi

3.

53% < skor ≤ 68%

Sedang

4.

37% < skor ≤ 52%

Rendah

5.

20% ≤ skor ≤ 36%

Sangat Rendah Total

2

4.17%

20

41.67%

24

50.00%

2

4.17%

0

0.00%

48

100%

100

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dan gambar prosentase berikut ini.

Generality 50,00% 50,00%

41,67%

40,00% 30,00% 20,00% 10,00%

4,17%

4,17%

0,00%

0,00% Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

Grafik 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Dimensi Generalisasi (Generality)

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa dengan Dimensi Generalisasi (Generality) yang termasuk dalam kategori sedang, hal ini terlihat sebanyak 24 mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori sedang, sebanyak 20 termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan yang termasuk dalam kategori sangat tinggi dan rendah masing-maisng sebanyak 2 responden. Hal ini memberikan gambaran bahwa para mahasiswa memiliki Dimensi

Generalisasi

(Generality)

yang

sedang.

Dimensi

Generalisasi

(Generality) tersebut dapat berupa mensugestikan diri bahwa saya pasti mampu menyelesaikan skripsi disemester ini, melihat teman-teman yang sudah lulus untuk memotivasi saya bahwa saya juga bisa segera menyelesaikan skripsi, yakin

101

dengan kemampuan saya untuk membuat pembahasan hasil penelitian, mampu menyelesaikan perbaikan sambil mengerjakan tugas/ pekerjaan lain.

4.1.2.3 Analisis Deskriptif Prosentase Total Skala Dukungan Sosial dan Skala Self Efficacy mahasiswa Bimbingan dan Konseling Penyebaran angket tentang dukungan sosial dan self efficacy yang disebarkan kepada mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsiberguna untuk menjaring data. Data-data tersebut kemudian dianalisis untuk menjawab pertanyaan tentang hubungan Skala Dukungan Sosial dan Skala Self Efficacy mahasiswa Bimbingan dan Konseling. Hal analisis deskriptif kuantitatif dari masing-masing variable secara sfesifik dirangkum dalam table berikut ini. Tabel 4.12 Deskriptif Kriteria variabel Dukungan Sosial dan Self Efficacy Kriteria No Responden Dukungan Sosial Self Efficacy 1 R-1 Tinggi Tinggi 2 R-2 Sangat Tinggi Tinggi 3 R-3 Tinggi Sedang 4 R-4 Tinggi Tinggi 5 R-5 Sangat Tinggi Tinggi 6 R-6 Tinggi Tinggi 7 R-7 Sangat Tinggi Tinggi 8 R-8 Sedang Sedang 9 R-9 Sangat Tinggi Tinggi 10 R-10 Tinggi Tinggi 11 R-11 Tinggi Tinggi 12 R-12 Tinggi Tinggi 13 R-13 Tinggi Tinggi 14 R-14 Tinggi Tinggi 15 R-15 Tinggi Tinggi 16 R-16 Tinggi Tinggi 17 R-17 Tinggi Tinggi 18 R-18 Tinggi Tinggi

102

19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48

R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 Rata-rata

Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi

Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi

Berdasarkan tabel tersebut di atas diperoleh gambaran bahwa rata-rata dukungan social dan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi. Untuk lebih Jelasnya dapat digambarkan dalam grafik berikut ini.

103

90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00%

77,08% 75,00%

Dukungan Sosial 25,00%

Self Efficacy

14,58%

8,33% 0,00% 0,00% 0,00% Sangat Tinggi Sedang Rendah Sangat Tinggi Rendah

Grafik 4.11 Grafik Deskriptif Secara Keseluruhan dukungan sosial dan self efficacy

Mengacu pada grafik 4.11 dapat dijelaskan bahwa tingkat dukungan sosial mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas negeri Semarang ratarata berada dalam kategori tinggi dan tingkat self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan konselibg Universitas negeri Semarang juga berada dalam kategori tinggi pula. Tingkat daukungan sosial ditandai dengan garis biru diikuti oleh tingkat self efficacy berwarna merah. Hal tersebut menunjukna adanya hubungan antara tingkat dukungan so sial dan self efficacy yang saling mengikuti, dimana kedua variabel tersebut rata-rata berada pada kriteria tinggi semua. 4.2 Hasil Uji Analisis Statistik 4.2.1

Hasil Uji Normalitas Data Data dari dukungan sosial dan Self Efficacy Mahasiswaterlebih dahulu

diadakan uji prasyarat data sebelum data dianalisis. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul memenuhi syarat untuk dianalisis atau tidak. Uji prasyarat analisis yang digunakan adalah uji normalitas chi kuadrat.

104

Dalam uji normalitas ini data dimasukkan dalam tabulasi, yang kemudian dikelompokkan berdasarkan jawaban responden. Dengan derajat kebebasan (dk) = k -1 dan taraf signifikansi  = 5%, maka criteria pengujiannya adalah tolak Ho jika 2hitung>2tabel dan dalam hal ini lainnya Ho diterima (Sudjana, 2007 : 273). Hasil

perhitungan analisis uji normalitas untuk post test diperoleh hasil sebagai berikut: 4.2.1.1 Uji Normalitas variabel Dukungan Sosial Dalam uji normalitas ini data dimasukkan dalam tabulasi, yang kemudian dikelompokkan berdasarkan jawaban responden. Hasil uji normalitas data dari variabel dukungan social dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.12. Hasil Uji Normalitas Data Dukungan Sosial (Ei - Oi)² Kelas Interval 144 158 172 186 200 214 228

 -

157 171 185 199 213 227 241

Ei

Oi

0.3531 2.1857 7.3894 13.6762 13.8734 7.7138 2.3481

1 0 9 14 14 9 1

1.1850 2.1857 0.3510 0.0077 0.0012 0.2145 0.7740

2hitung

4,719

Ei

Berdasarkan tabel 4.12 uji normalitas dengan menggunakan rumus chikuadrat diperoleh hasil bahwa data dukungan sosial mempunyai nilai 2hitung = 4,719. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel chi-kuadrat dengan dk = 7 – 3 = 4 dari taraf signifikansi 5 % diperoleh nilai chi – kuadrat 2tabel = 9,49. Data berdistribusi normal jika harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari nilai chi – kuadrat tabel.

Karena 2hitung<2tabel atau 4,719<9,49 maka dapat disimpulkan

bahwa data dukungan social berdistribusi normal.

105

4.2.1.2 Uji Normalitas variabel self efficacy Dalam uji normalitas ini data self efficacydimasukkan dalam tabulasi, yang kemudian dikelompokkan berdasarkan jawaban responden. Hasil uji normalitas data dari variabel self efficacydapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Data self efficacy (Ei - Oi)² Kelas Interval 172 181 190 199 208 217 226

-

180 189 198 207 216 225 234

Ei

Oi

3.7599 7.8261 11.2220 11.0874 7.5477 3.5396 1.1431

7 6 11 14 6 1 3 2 hitung

Ei 2.7922 0.4261 0.0044 0.7651 0.3174 1.8221 3.0163 9,14

Berdasarkan tabel 4.13 uji normalitas dengan menggunakan rumus chi-kuadrat diperoleh hasil bahwa data self efficacy mempunyai nilai 2hitung = 9,14. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel chi-kuadrat dengan dk = 7–3 = 4 dari taraf signifikansi 5 % diperoleh nilai chi – kuadrat 2tabel = 9,49. Data berdistribusi normal jika harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari nilai chi – kuadrat tabel.

Karena 2hitung<2tabel atau 9,14 < 9,49 maka dapat

disimpulkan bahwa data self efficacyberdistribusi normal. 4.2.2

Analisis Korelasi Dukungan Sosial dan Self Efficacy Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Dalam melakukan analisis hubungan antara dukungan sosial orang dengan

self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsidigunakan analisis korelasi product

106

moment. Hasil analisis korelasi diperoleh besarnya koefisien korelasi sebesar 0,745. Hasil uji korelasi menunjukan bahwa rxy yang diperoleh sebesar 0,745 sedangkan para r tabel dengan N = 48 sebesar 0,288. Karena nilai r hitung > r tabel (0,745> 0,288) maka terdapat hubungan antara dukungan sosial orang dengan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi. Hasil korelasitersebut dibandingkan dengan table tingkat keeratan hubungan yang disajikan dalam tabel berikut : Table 4.15. Tabel Interpretasi “r” product moment Besarnya “r” product Interpretasi moment 0,00 – 0,199

Antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah/ rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada). Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang lemah/rendah.

0,20 – 0,399 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sedang/cukup tinggi. 0,40 – 0.599 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang tinggi/kuat 0.60 – 0.799 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat tinggi / kuat. 0.80 – 1,00

Berdasarkan tabel diatas dipeorleh hasil bahwa maka ada hubungan antara dukungan sosial orang dengan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi diperoleh

107

nilai rxy sebesar 0,745. Maka hubungan antara dukungan sosial orang dengan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi/kuat.

4.3 Pembahasan 4.3.1

Dukungan Sosial Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Yang Sedang Menyusun Skripsi Hasil analisis deskriftif persentase diperoleh hasil bahwa sebagian besar

jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi dengan dukungan social termasuk dalam kategori tinggi, hal ini terlihat sebanyak 77,08% jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi, sebanyak 14,58% jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori sangat tinggi, sedangkan yang termasuk dalam kategori sedang hanya 8,33% mahasiswa. Hasil ini memberikan gambaran bahwa dengan adanya dukungan sosial yang termasuk dalam kategori tinggi tersebut memberikan gambaran bahwa para mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi menerima dukungan yang tinggi dari orang-orang disekitarnya yang berupa dukungan emosi, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasi dan dukungan jaringan sosial, dimana bantuan itu umumnya diperoleh dari orang yang berarti bagi individu yang bersangkutan. Sarafino (1994: 102) menyatakan bahwa dukungan sosial mengacu pada memberikan kenyamanan pada orang lain, merawatnya atau menghargainya.

108

Dukungan sosial dapat membuat seseorang merasa nyaman, didukung, dicintai pada saat individu tersebut dalam kondisi stress, terbangunya perasaan harga diri, kompeten dan bernilai. Sehingga dapat membuat individu merasa mampu untuk menghadapi kendala atau kesulitan dalam melaksanakan sesuatu. Dan dengan dukungan yang diterima, mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dapat bersemangat dan yakin akan kemampuannya, dan mengupayakan berbagai usaha untuk mencapai target atau goal. Dukungan emosi yang diterima mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi rata-rata termasuk dalam kategori tinggi. Dalam Aspek dukungan emosi ini diwujudkan dalam bentuk ungkapan perasaan empati dan kepedulian dalam bentuk perhatian yang diberikan oleh orang lain kepada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang sedang menyusun skripsi yang menerima dukungan sosial tinggi dalam aspek dukungan emosi menyatakan bahwa keluarga mau mendengarkan keluh kesah mereka ketika kesulitan dalam mengerjakan skripsi ( item no 3), teman-teman menyemangati untuk selalu datang di setiap bimbingan sehingga saya bersemangat (item no 1) dan keluarga selalu menanyakan kesulitan yang dialami dalam mengerjakan skripsi (item 5). Dengan menerima dukungan dari orang-orang yang disekitarnya melalui rasa empati, kepedulian serta kepekaan yang ditunjukan membuat seseorang merasa nyaman, didukung dan dicintai pada saat individu tersebut dalam kondisi stress (Sarafino 1994:102).

109

Dukungan penghargaan yang diterima mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi rata-rata termasuk dalam kategori tinggi. Dalam Aspek dukungan penghargaan ini meliputi ungkapan penghargaan yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain, dorongan untuk maju yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain, dan perbandingan positif yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain. Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang sedang menyusun skripsi yang menerima dukungan sosial tinggi dalam aspek dukungan penghargaan menyatakan bahwa keluarga memberikan respon positif akan kemajuan mahasiswa dalam menyusun skripsi (item no 10), dosen pembimbing menyatakan keyakinannya bahwa mereka pasti bisa menyelesaikan skripsi dengan baik seperti teman – teman yang lain (item no 23 ), keluarga memberikan motivasi kepada saya untuk segera menyelesaikan skripsi (item no 13) dan dosen pembimbing mendorong saya untuk selalu rajin bimbingan (item no 14). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi menerima dukungan sosial dalam hal dukungan untuk maju dari keluarga dan dosen pembimbing, yang dengan dukungan untuk maju tersebut

mahasiswa

menjadi

terpacu

untuk

menyelesaikan

skripsinya.

Penghargaan positif dari dosen pembimbing merupakan bentuk dukungan yang diberikan dosen pembimbing, sehingga dapat memunculkan perasaan dihargai dan yakin akan kemampuan. Hal ini sesuai dengan yang diungkap Sarafino (1994:102)

110

bahwa dukungan penghargaan dapat menyediakan terbangunnya perasaan harga diri, kompeten dan bernilai. Dukungan instrumental yang diterima mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi rata-rata termasuk dalam kategori tinggi. Dalam Aspek dukungan instrumental ini meliputi dukungan materi yang diberikan orang lain kepada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang sedang menyusun skripsi yang menerima dukungan sosial tinggi dalam aspek dukungan Instrumental menyatakan bahwa orang tua selalu memfasilitasi apa saja yang dibutuhkan dalam proses menyusun skripsi (item no 29) dan teman- teman meminjamkan barang-barang yang saya butuhkan untuk menyusun skripsi (no item 27) . Hal ini membuat mahasiswa merasa terbantu dalam hal materi untuk menunjang kelancaran dalam menyusun skripsi ketika membutuhkan banyak dana. Selain mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang menerima dukungan instrumental tinggi, ada juga mahasiswa yang menerima dukungan intrumental yang rendah, menyatakan bahwa dosen pembimbing tidak meminjamkan buku referensi yang saya butuhkan untuk menyusun skripsi (item no 31). Hal itu membuat mahasiswa merasa kesulitan dalam mengumpulkan buku-buku referensi yang dibutuhkan dalam menyusun skripsinya. Dukungan informasi yang diterima mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi rata-rata termasuk dalam kategori tinggi. Dalam Aspek dukungan informasi ini meliputi nasehat yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain,

111

saran (feedback) yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain. Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang sedang menyusun skripsi yang menerima dukungan sosial tinggi dalam aspek dukungan Informasi menyatakan bahwa dosen pembimbing selalu memberikan arahan ketika saya mengalami kebimbingungan dalam menyusun skripsi (no item 39), teman-teman memberikan saran ketika saya mengalami kesulitan yang berkaitan dengan tata cara penulisan skripsi (no item 33). Petunjuk dari dosen pembimbing dan informasi dari teman-teman merupakan dukungan informasi yang berupa nasihat yang dapat membantu mahasiswa untuk mendapatkan kemudahan dalam menyusun skripsinya dan memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk dapat lebih berhati-hati dalam memperbaiki skripsi serta dapat memperbaiki kesalahan dalam penyusunan skripsinya. Dukungan jaringan sosial yang diterima mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi rata-rata termasuk dalam kategori tinggi. Dalam Aspek dukungan jaringan sosial ini diwujudkan dalam rasa kebersamaan dan persahabatan yang dirasakan mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari kelompok tertentu. Dukungan jaringan sosial tersebut dapat berupa bersama teman kelompok menghabiskan waktu bersama untuk saling membantu ketika kesulitan mengerjakan skripsi (item no 48), teman selalu membantu apabila saya merasa kesulitan dalam melakukan penelitian (item no 44 ). Selain mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang menerima dukungan jaringan sosial tinggi, ada juga mahasiswa yang menerima dukungan sosial yang rendah, menyatakan bahwa ketika berkumpul, teman- teman sibuk

112

dengan skripsi masing-masing, teman-teman tidak bisa diajak untuk bertukar pikiran (bersikap acuh) ketika saya mengalami kesulitan dalam menyusun skripsi (item no 50). Hal ini menunjukan bahwa meskipun mereka berkumpul ketika mengerjakan skripsi, namun tidak muncul rasa kebersamaan ketika mengerjakan skripsi, kemungkinan dikarenakan ketika berkumpul teman-teman yang menjadi penyedia dukungan juga sedang terfokus pada masalahnya masing-masing sehingga tidak memperhatikan kebutuhan teman yang lain. Padahal, dengan menerima dukungan jaringan sosial mahasiswa bisa merasakan kebersamaan dan dapat saling membantu dalam penyusunan skripsi. Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang menerima dukungan sosial tinggi dalam menyusun skripsi adalah mahasiswa yang menerima dukungan emosi, penghargaan, instrument, informasi dari orangorang dan jaringan sosial disekitarnya. Mahasiswa menerima dukungan sosial yang tinggi akan semakin terpacu untuk menunjukkan kemajuan dalam menyusun skripsi, mendapat kemudahan dalam penyusunan skripsi karena bantuan yang diterima dari lingkungan dan merasa memiliki kemampuan untuk menyusun skripsinya. Sebaliknya, mahasiswa yang menerima dukungan sosial rendah akan merasa tidak yakin dapat menghadapi kendala yang dihadapinya dalam menyusun skripsi.

113

4.3.2

Self Efficacy Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Yang Sedang Menyusun Skripsi Self efficacy adalah penilaian yang berupa keyakinan subyektif individu

mengenai kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas, mengatasi masalah, dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan hasil tertentu. Fungsi self efficacy diantaranya adalah mempengaruhi pilihan perilaku, pilihan karier, serta berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas usaha. Perbedaan tingkat self efficacy individu dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain sifat tugas yang dihadapi, insentif eksternal, status individu dalam lingkungan, informasi tentang kemampuan diri (dipengaruhi oleh pengalaman keberhasilan dan pencapaian prestasi, pengalaman orang lain, persuasi verbal serta, keadaan fisiologis dan psikologis). Dari hasil analisis deskriptif persentase dipeorleh hasil bahwa sebagian besar mahasiswa dengan self efficacy yang termasuk dalam kategori tinggi, hal ini terlihat sebanyak 75,0% mahasiswajurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi dan sebanyak 25,00% mahasiswajurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi yang termasuk dalam kategori sedang. Sedangkan mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi yang termasuk dalam kategori sangat tinggi, rendah dan sangat rendah tidak ada (0,00%). Hal ini memberikan gambaran mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri

114

Semarang yang sedang menyusun skripsi memiliki keyakinan bahwa mereka dapat menguasai situasi dan menghasilkan hasil (outcome). Aspek dimensi tingkat (level/magnitude) pada mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi rata-rata termasuk dalam kategori tinggi. Dimensi ini mengacu pada derajat kesulitan tugas individu, yang mana individu merasa mampu untuk melakukannya. Dalam Aspek dimensi tingkat (Level / Magnitude ) ini meliputi keyakinan akan kemampuan yang dimiliki mahasiswa menghadapi tingkat kesulitan dalam proses bimbingan skripsi, kayakinan yang dimiliki mahasiswa menghadapi tingkat kesulitan dalam penulisan skripsi, dan keyakinan akan kemampuan mahasiswa dalam menghadapi kesulitan mencari literatur dan sumber pustaka. Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang memiliki self efficacy tinggi dalam aspek dimensi tingkat (level/magnitude), menyatakan bahwa mereka yakin dapat menjelaskan sesulit apapun teori yang digunakan dalam skripsi (item no 1), dan yakin mampu menyusun skripsi secara utuh sesuai panduan dalam penulisan skripsi (item no 10), serta yakin mampu mendapatkan jurnal penelitian untuk mendukung penelitian saya sekalipun rumit (item no 14). Hal ini memberikan gambaran bahwa Dimensi tingkat (Level / Magnitude) para mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi. Dengan demikian dapat diartikan bahwa mahasiswa yang memiliki self efficacy cenderung tinggi dalam menyusun skripsi, memiliki keyakinan akan kemampuan untuk berusaha

115

menghadapi hambatan dalam mengerjakan skripsi dan memiliki keyakinan akan kemampuaannya menghadapi tingkat kesulitan dalam proses bimbingan skripsi. Aspek dimensi kekuatan (strength) pada mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi ratarata termasuk dalam kategori tinggi. Dimensi ini menunjuk pada seberapa yakin individu dalam menggunakan kemampuannya pada pengerjaan tugas. Dalam Aspek dimensi kekuatan (strenght) ini meliputi keyakinan mahasiswa untuk bertahan dalam mengerjakan perbaikan skripsi dalam kurun waktu tertentu, keyakinan mahasiswa untuk mempertahankan konsentrasi dalam mengikuti bimbingan dan keyakinan mahasiswa untuk berusaha menghadapi hambatan dalam mengerjakan skripsi. Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang memiliki self efficacy tinggi dalam aspek dimensi kekuatan (strenght), menyatakan bahwa mereka akan tetap mengerjakan perbaikan skripsi meskipun ada hal yang tidak saya kurang/ tidak pahami (item no 22), sanggup bertahan mengerjakan perbaikan skripsi hingga larut malam (item no 24), yakin mampu berkonsentrasi dalam menjawab pertanyaan ketika bimbingan (item no 29), akan tetap berjuang ketika mendapat kesulitan untuk menentukan topik penelitian (item no 31). Dengan demikian dapat diartikan bahwa mahasiswa yang memiliki self efficacy cenderung tinggi dalam menyusun skripsi, memiliki keyakinan untuk bertahan mengerjakan skripsi meskipun menghadapi hambatan atau sesuatu yang tidak dipahami dalam menyusun skripsi, akan menghadapi apapun hambatannya untuk segera menyelesaikan skripsinya dengan cepat dan tepat waktu. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Bandura (1995), yaitu individu yang

116

memiliki self efficacy yang tinggi akan merasa mampu melakukan suatu tugas mulai dari yang sederhana sampai yang teramat sulit dan akan terus berusaha untuk menyelesaikan tugas, meskipun menghadapi suatu hambatan atau kesulitan. Aspek dimensi generalisasi pada mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi rata-rata termasuk dalam kategori sedang. Dimensi ini mengacu pada keyakinan individu untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu dengan tuntas dan baik. Dalam Aspek dimensi generalisasi (generality) ini meliputi keyakinan mahasiswa untuk mengerjakan revisi skripsi pada berbagai situasi, keyakinan mahasiswa untuk menjalani serangkaian aktivitas penyusunan skripsi, keyakinan mahasiswa untuk memotivasi diri pada setiap aktivitas penyusunan skripsi. Hal ini memberikan gambaran bahwa para mahasiswa memiliki Dimensi Generalisasi (Generality) yang cukup tinggi / sedang. Dimensi Generalisasi (Generality) tersebut dapat berupa mensugestikan diri bahwa saya pasti mampu menyelesaikan skripsi disemester ini (item no 50), melihat teman-teman yang sudah lulus untuk memotivasi saya bahwa saya juga bisa segera menyelesaikan skripsi (item no 53), yakin dengan kemampuan saya untuk membuat pembahasan hasil penelitian (item no 47). Dengan demikian mahasiswa yang memiliki self efficacy yang tinggi pada aspek dimensi generalisasi dapat dilihat bahwa mahasiswa mengerahkan segala usahanya untuk bisa mengerjakan perbaikan skripsi pada berbagai situasi dan kondisi untuk bisa tetap menyelesaikan penyusunan skripsinya, serta mahasiswa selalu memotivasi dirinya bahwa bisa menyelesaikan skripsinya dengan cepat.

117

Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang memiliki self efficacy dalam kategori tinggi dalam menyusun skripsi akan mengerahkan segala kemampuannya untuk mengusahakan dan bertahan dalam keadaan serta hambatan apapun yang dihadapi untuk bisa menyelesaikan skripsinya dengan cepat dan tepat waktu. Dengan keyakinan yang tinggi, hambatan sesulit apapun tidak akan mengurangi kegigihan untuk dapat menyelesaikan skripsinya. Self efficacy yang tinggi yang dimiliki mahasiswa akan memberikan motivasi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya. Self efficacy sebagai pertimbangan seseorang akan kemampuannya untuk mengorganisasikan dan menampilkan tindakan yang diperlukan dalam mencapai kinerja yang diinginkan. Hal ini tidak tergantung pada jenis ketrampilan atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang, tetapi berhubungan dengan keyakinan tentang apa yang dapat dilakukang menyangkut seberapa besar usaha yang dikeluarkan seseorang dalam suatu tugas dan seberapa dan seberapa lama ia akan bertahan. Keyakinan yang kuat akan kemampuan diri menyebabkan seseorang terus berusaha sampai tujuannya tercapai. Namun, apabila keyakinan akan kemampuan diri tidak kuat, seseorang cenderung akan mengurangi usahanya bila menemui masalah. Self efficacy membantu seseorang dalam menentukan pilihan, usaha mereka untuk maju, kegigihan dan ketekunan yang mereka tunjukan dalam menghadapi kesulitan, dan derajat kecemasan atau ketenangan yang mereka alami saat mereka mempertahankan tugas-tugas yang mencakup kehidupan mereka. Self efficacy juga menentukan seberapa besar usaha yang dilakukan seseorang dan

118

seberapa lama ia akan bertahan dalam menghadapi hambatan atau pengalaman yang tidak menyenangkan. Semakin tinggi self efficacy seseorang maka semakin besar dan gigih pula usaha yang dilakukan. Ketika dihadapkan dengan kesulitan, individu yang memiliki self efficacy yang tinggi akan mengeluarkan usaha yang besar untuk mengatasi tantangan tersebut. Sedangkan orang yang meragukan kemampuannya akan mengurangi usahanya atau bahkan menyerah sama sekali. Individu yang memiliki self efficacy yang tinggi cenderung mengerjakan suatu tugas tertentu, sekalipun tugas-tugas tersebut merupakan tugas yang sulit. Mereka tidak memandang tugas sebagai suatu ancaman yang harus mereka hindari. Selain itu, mereka mengembangkan minat instrinsik dan ketertarikan yang mendalam terhadap suatu aktivitas, mengembangkan tujuan dan berkomitmen dalam mencapai tujuan tersebut. Mereka juga meningkatkan usaha mereka dalam mencegah kegagalan yang mungkin timbul. Mereka yang gagal dalam melaksanakan sesuatu, biasanya cepat mendapatkan kembali self efficacy mereka setelah mengalami kegagalan tersebut (Bandura. 1997). Ketahanan individu terhadap keadaan tidak nyaman, dalam situasi tidak nyaman, individu dengan self efficacy diri tinggi menganggap sebagai suatu tantangan, bukan merupakan sesuatu yang harus dihindari. Ketika individu mengalami keadaan tidak nyaman dalam usaha untuk mencapai tujuan yang diminati, ia akan tetap berusaha bertahan dengan mengabaikan ketidaknyamanan tersebut dan berkonsetrasi penuh.

119

4.3.3

Korelasi Dukungan Sosial dan Self Efficacy Mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang Sedang Menyusun Skripsi Berdasarkan hasil analisis uji rxy diperoleh hasil rhitung = 0,745 (dapat dilihat

pada lampiran) dan rtabel = 0,288 (dapat dilihat pada lampiran). Dengan demikian rhitung > rtabel (0,745 > 0,288), data tersebut menunjukkan adanya hubungan antara dukungan sosial orang dengan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi. Hal ini memberikan gambaran bahwa mahasiswa dengan dukungan sosial yang tinggi maka akan memiliki self efficacy yang tinggi pula, demikian pula dengan sebaliknya pada mahasiswa dengan dukungan sosial yang rendah maka self efficacy juga akan rendah. Hasil penelitian ini didukung hasil analisis desktiptif persentase dimana sebagian besar mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi dengan dukungan yang tinggi (77,08 kategori tinggi) dan self efficacy yang tinggi pula (75,00%). Mahasiswa memiliki lingkungan kehidupan sosial masing-masing dalam menyelesaikan skripsinya, dari interaksi dengan lingkungan sosial tersebut mahasiswa bisa mendapatkan dukungan sosial seperti dukungan emosi, dukungan penghargaan, dukungan instrument, dukungan informasi, dan dukungan jaringan sosial. Dukungan sosial merupakan interaksi interpersonal yang ditunjukkan dengan memberikan bantuan pada individu lain, dimana bantuan itu umumnya diperoleh dari orang yang berarti bagi individu yang bersangkutan. Sejalan dengan itu menurut Sarafino (1994:102) dukungan sosial mengacu pada memberikan kenyamanan pada orang lain, merawatnya, atau menghargainya. Dukungan sosial dapat berupa pemberian informasi, bantuan tingkah laku, ataupun materi yang di

120

dapat dari hubungan sosial akrab yang dapat membuat individu merasa diperhatikan, bernilai dan dicintai sehingga dapat memunculkan keyakinan akan kemampuan yang dimiliki yang akan menentukan besar kecilnya usaha yang akan dikerahkan seorang mahasiswa ketika menghadapi kesulitan untuk menyelesaikan skripsinya dan mencapai target goal. Dukungan sosial yang diterima mahasiswa tersebut, memiliki tingkat yang berbeda-beda. Ada dukungan sosial yang terkategori tinggi dan ada dukungan sosial yang terkategori rendah. Dukungan sosial yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan, memberikan rasa nyaman, memunculkan perasaan dihargai dan dibantu merupakan merupakan dukungan sosial kategori tinggi. Dukungan sosial tersebut dapat memunculkan keyakinan akan kemampuan yang dimiliki (self efficacy) ketika menghadapi kendala dalam menyusun skripsi. Ketika mahasiswa memiliki perasaan yakin akan kemampuan yang dimilikinya, mahasiswa akan mengerahkan segala usaha untuk menysun skripsinya dengan baik, sehingga mahasiswa dapat menyelesaikan skripsinya tepat waktu (cepat). Dengan kata lain, dukungan sosial yang diberikan orang-orang yang ada dilingkungan mahasiswa dapat memberikan energi positif bagi mahasiswa sehingga memiliki keyakinan akan kemampuan yang dimilikinya untuk menyusun skripsi. Namun sebaliknya, ketika dukungan sosial yang diterima tidak memberikan rasa nyaman, tidak sesuai dengan kebutuhan, dan tidak dibantu maka dukungan sosial tersebut merupakan dukungan sosial yang terkategori rendah, sehingga dapat memunculkan perasaan tidak yakin akan kemampuan mahasiswa (self efficacy) untuk menghadapi kendala yang ada dalam menyusun skripsi.

121

Dengan memiliki dukungan sosial yang tinggi maka tentunya self efficacy mahasiswa juga akan tingi. Karena dengan sefl efficacy yang tinggi tersebut maka mahasiswa akan memiliki keyakinan diri tinggi tidak mengalami keragu-raguan dan mengetahui apa yang harus dilakukannya. Self efficacy akan mempengaruhi bagaimana individu merasakan, berpikir, memotivasi diri sendiri sendiri, dan bertingkah laku. Artinya self efficacy akan mempengaruhi setiap aktivitas yang dilakukan oleh individu Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anam, Ariyanto Choirul. 2007. Peran Dukungan Sosial dan Self Efficacy Terhadap Motivasi Berprestasi pada Atlit Pencak Silat Tingkat SMA/K di Kota Yogyakarta. Skripsi.

Yang didapatkan hasil ada hubungan antara

dukungan sosial dan self efficacy dengan motivasi berprestasi pada atlet pelajar tingkat SMA/K di kota Yogyakarta. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial memiliki pengaruh besar terhadap self efficacy mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya. Selain dukungan sosial, masih terdapat beberapa faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi self efficacy mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya, diantaranya: (7) Budaya; (2) Jenis kelamin; (3) Sifat dari tugas yang dihadapi ; (4) Insentif eksternal ; (5) Status atau peran individu dalam lingkungan; (6) ; Informasi tentang kemampuan diri. Budaya mempengaruhi self efficacy melalui nilai (values), kepercayaan (belief). Dan proses pengaturan diri ( self-regulatory process) yang berfungsi

122

sebagai sumber penilaian self efficacy dan juga sebagai konsekuensi dari keyakinan akan self efficacy. Jenis kelamin juga berpengaruh terhadap self efficacy. Hal ini dapat dilihat dari penelitian Bandura (1997) yang menyatakan bahwa wanita self efficacy lebih tinggi dalam mengelola perannya. Pada penelitian yang lainnya pada beberapa bidang pekerjaan tertentu pria memiliki self efficacy yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita, begitu juga sebaliknya self efficacy wanita unggul dalam beberapa pekerjaan dibandingkan dengan pria. Derajat kompleksitas dari kesulitan tugas yang dihadapi oleh individu akan mempengaruhi penilaian individu tersebut terhadap kemampuan dirinya sendiri. Semakin kompleks suatu tugas yang dihadapi oleh individu maka akan semakin rendah individu tersebut menilai kemampuannya. Sebaliknya, jika individu dihadapkan pada tugas yang mudah dan sederhana maka akan semakin tinggi individu tersebut menilai kemampuannya. Faktor lain yang dapat mempengaruhi self efficacy individu adalah insentif yang diperolehnya. Bandura menyatakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan self efficacy adalah competent contingens incentive, yaitu insentif yang diberikan oleh orang lain yang mereflesikan keberhasilan seseorang. Individu akan memiliki status yang lebih tinggi akan memperoleh derajat kontrol yang lebih besar sehingga self efficacy yang dimilikinya juga tinggi. Sedangkan individu yang memiliki status yang lebih rendah akan memiliki kontrol yang lebih kecil sehingga self efficacy yang dimilikinya juga rendah

123

Individu akan memiliki self efficacy tinggi, jika ia memperoleh informasi positif mengenai dirinya.

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV

maka dapat

disimpulkan:

1.

Sebagian besar jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi dengan dukungan social termasuk dalam kategori tinggi.hal ini terklihat sebanyak 77,08% jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi, sebanyak 14,58% jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori sangat tinggi, sedangkan yang termasuk dalam kategori sedang hanya 8,33% mahasiswa

2. Sebagian besar mahasiswa dengan Self Efficacy

yang termasuk dalam

kategori tinggi, hal ini terlihat sebanyak 75,0% mahasiswajurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi dan sebanyak 25,00% mahasiswajurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi yang termasuk dalam kategori sedang

125

3. Terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan self efficacy mahasiswa dalam menyusun skripsi, dengan r hitung sebesar 0,745 yang termasuk dalam kategori tinggi/ kuat.

5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian, dikemukakan saran sebagai berikut: 5.2.1

Bagi Mahasiswa Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi diharapkan dapat memahami

pentingnya rasa yakin akan kemampuan yang dimiliki dalam menyusun skripsi. Supaya dengan keyakinan akan kemampuan diri tersebut, mahasiswa bisa bertahan dan mengerahkan segala usaha dalam menjalani skripsi dalam situasi yang bervariasi, meskipun harus menghadapi kendala tugas yang sederhana sampai yang teramat sulit (rumit). Sehingga mahasiswa dapat mencapai kelulusan sesuai dengan target (goal). Mahasiswa juga diharapkan dapat memahami pentingnya dukungan sosial yang diterima dalam menyusun skripsi, sehingga dapat menjadi sumber dukungan sosial bagi temantemannya yang lain yang sedang menyusun skripsi. 5.2.2

Bagi Dosen Pembimbing Dosen pembimbing diharapkan dapat membuat jadwal bimbingan dan

memiliki kedekatan atau relasi yang baik antara dosen pembimbing dan mahasiswa, agar fungsi dukungan sosial yang diberikan dosen pembimbing dapat berjalan dengan baik.

126

5.2.3

Bagi Institusi Pendidikan Untuk memaksimalkan keyakinan

(self efficacy) mahasiswa dalam

menyusun skripsi, diharapkan pihak institusi di Universitas Negeri Semarang dapat merancang program pendidikan seperti training atau pelatihan seperti pelatihan mengenai metode penyusunan skripsi, pelatihan khusus mengenai SPSS, atau recharge ESQ bersama bagi mahasiswa yang akan memulai menyusun skripsi. 5.2.4

Bagi Peneliti Selanjutnya Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menganjurkan untuk meneliti

pengaruh variabel dukungan sosial dengan variabel lain, begitu juga self efficacy dengan variabel lain. Peneliti selanjutnya bisa meneliti kembali variabel-variabel tersebut dengan sampel berbeda sehingga penelitian akan lebih bervariasi.

127

DAFTAR PUSTAKA

Adicondro, N. Dan Purnamasari, A. 2011. Efikasi Diri, Dukungan Sosial Keluarga, dan Self Regulated pada Siswa Kelas VIII. Jurnal Humanitas 8, (I), 17-27 Anam, Ariyanto Choirul. 2007. Peran Dukungan Sosial dan Self Efficacy Terhadap Motivasi Berprestasi pada Atlit Pencak Silat Tingkat SMA/K di Kota Yogyakarta. Skripsi : Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Alafgani, Azzam pasha. 2013. Analisis Faktor-Faktor Kesulitan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Upi Dalam Penyelesaian Skripsi. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian- Edisi Revisi. Malang : UMM Press Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Azwar, S. 2005. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Azwar, S. 2005. Penyusunan Skala Psikologis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Bandura, Albert. 1997. Self-Efficacy: The Exercise of Control. New York: W. H. Freeman and company Bandura, Albert. 1986. Social Foundation Of Thought and Action : A social Cognitive theory. New Jersey : Practice-Hall Devina, Sarah. 2011. Hubungan Antraa Kecerdasan Emosional dan Prokastinasi pada Mahasiswa yang Menyusun Skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Jakarta: Universitas Gunadarma Feist, J., dan Feist, G.J. 2010. Teori Kepribadian. Jakarta : Salemba Humanika

128

Hukubun, Esty Lengmas, 2010. Gambaran Self Efficacy pada Mahasiswa S1 Reguler Universitas Esa Unggul Angkatan 2009. Skripsi. Jakarta : Fakultas Psikologi UEU Kail, R. & Cavanaugh, C. 2000. Human Development: a Lifespan View. USA: Woodswoth Publishing, Co. Komandyahrini, E., Reni, A., & Hawadi. 2008. “ Hubungan Self-efficacy dan kematangan dalam memilih karir Siswa Program Percepatan Belajar”. Jurnal Keberbakatan & Kreativitas.2, (1) :1-12 Muhid, Abdul. 2009. Hubungan antara Self-Control dan Self Efficacy dengan kecenderungan perilaku Prokastinasi Akademik Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN sunan Ampel Surabaya”. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Narbuko, C., dan Achmadi, A. 2010. Metodologi Penelitian, Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Jakarta: Bumi Aksara Papalia, D.E., Olds, S.W., dan Feldman, R.D. 2009. Human Development, perkembangan Manusia. Jakarta : Salemba Humanika Purnamasari, Lilis Ratna. 2010. Kontribusi Self Efficacy Terhadap Penyesuaian Diri

Pada

Mahasiswa

UNIversitas

Negeri

Semarang

Berkewarganegaraan Turki Tahun 2010. Skripsi. Semarang: Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Purwanto. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Puspitasari,Yuli. 2008. Perbedaan Self Efficacy antara siswa Jurusan IPA dengan Siswa Jurusan IPS di SMA 84 Jakarta. Skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi UEU.

129

Santrock, J.W. 2007 Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Fajar Putra Grafika Sarafino, E.P. 1994. Health Psychology: Biopsychosocial and Interaction. United States of America: John Wiley & Sons, Inc. Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grasindo Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Syarifa, A. Mustami’ah, dan Sulistiani. 2011. Hubungan antara Dukungan Sosial Orang Tua dengan Komitmen terhadap Tugas (Task Commitment) pada Siswa Akselerasi Tingkat SMA “. Jurnal INSAN 13, (1), 1-11. Wulan, Devi Cahyaning. 2010. Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Self Efficacy pada Pecandu Dalam Menjalani Pemulihan. Skripsi. Surabaya: Unnesa. Woolfolk, A. 2009. Educational Psychologi: Active learning Edition. Yogyakarta: Pustaka pelajar Yulianto, Aries. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi-4. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

LAMPIRAN

130

Lampiran 1

KISI-KISI PENGEMBANGAN INSTRUMEN TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING (uji coba)

Variabel Dukungan social

Sub variable Bentuk- bentuk dukungan social

Indikator

Deskriptor

No item +

-

1. Dukungan emosi

1.1 Ungkapan perasaan empati dan kepedulian dalam bentuk perhatian yang diberikan oleh orang lain kepada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.

1, 2, 3, 4,5,6 7, 8,9,10

2. Dukungan penghargaan

2.1 Ungkapan penghargaan yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain.

11,12

13, 14

2.2 Dorongan untuk maju yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi

15, 16, 17, 18, 19,20,

22, 23,24

131

dari orang lain.

21

2.3 Perbandingan positif yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain.

25,26,27,28 29, 30

3. Dukungan instrumental

3.1 Bantuan materi yang diberikan orang lain kepada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.

31, 32, 33, 34,

35, 36,37

4. Dukungan informasi

4.1 Nasehat yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain.

38, 39, 40

41, 42,43,45

4.2 Saran (feedback) yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain.

46, 47,48, 49,50

51, 52,53,54

5.1 Rasa kebersamaan dan persahabatan yang dirasakan mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari kelompok tertentu.

55, 56,57, 58, 59, 60, 61,62

63, 64, 65

5. Dukungan jaringan sosial

132

Lampiran 2 KATA PENGANTAR Dengan segala kerendahan hati, mohon kepada anda agar dapat meluangkan waktu untuk mengisi skala dukungan sosial ini. Berikut ini merupakan skala dukungan sosial, skala ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui tingkat dukungan sosial yang diterima oleh mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling dalam menyusun skripsi onseling dalam menyusun skripsi. Mengingat begitu penting informasi yang anda berikan melalui pengisian skala ini, maka mohon agar anda dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan kondisi anda sendiri. Setiap individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda, pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda sendiri karena tidak ada pilihan jawaban yang dianggap salah. Identitas responden akan terjamin kerahasiaannya karena pengisian skala ini hanya untuk kepentingan penyelesaian penelitian skripsi saja. Pengisian skala ini tidak berhubungan dengan nilai studi anda dan identitas anda akan dirahasiakan. Atas kerjasama dan partisipasinya saya ucapkan terimakasih. Peneliti

Ainun Ni’mah

133

Lampiran 3 PETUNJUK PENGISIAN SKALA DUKUNGAN SOSIAL DAN SKALA SELF EFFICACY Berikut ini merupakan cara pengisian skala dukungan sosial: 1) Tulislah identitas diri Anda. 2) Skala dukungan sosial ini terdiri dari 52 item pernyataan 3) Masing-masing pernyataan diikuti oleh 5 pilihan jawaban yaitu: SS

: Sangat Sesuai

S

: Sesuai

CS

: Cukup Sesuai

TS

: Tidak Sesuai

STS

: Sangat Tidak Sesuai

4) Baca dan pahamilah daftar pernyataan ini dan pilihlah 1 alternatif jawaban yang sesuai dengan kondisi anda sendiri, dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu kolom alternatif jawaban untuk setiap nomor pertanyaan. 5) Pengisian alternatif jawaban dituliskan pada KOLOM JAWABAN yang telah disediakan oleh peneliti. 6) Setiap individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda, pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda sendiri karena tidak ada pilihan jawaban yang dianggap salah. SELAMAT MENGERJAKAN

134

Lampiran 4 SKALA DUKUNGAN SOSIAL Identitas Diri Nama

:

Jurusan

: Bimbingan dan Konseling

Semester

: IX

Alternatif Jawaban Yang Disediakan SS

: Sangat Sesuai

S

: Sesuai

CS

: Cukup Sesuai

TS

: Tidak Sesuai

STS

: Sangat Tidak Sesuai

***Selamat Mengerjakan***

NO

PERNYATAAN

1. Teman-teman menyemangati saya untuk selalu datang di setiap bimbingan sehingga saya bersemangat 2. Teman- teman saya selalu mengingatkan saya untuk tidak menunda merevisi skripsi setelah bimbingan 3. Teman-teman menegur saya apabila saya tidak mengikuti bimbingan 4. Keluarga mau mendengarkan keluh kesah saya ketika kesulitan dalam mengerjakan skripsi

135

5. Orang tua selalu menanyakan perkembangan skripsi saya 6. Keluarga selalu menanyakan kesulitan saya dalam mengerjakan skripsi 7. Keluarga tidak mau tahu akan kesulitan yang saya hadapi ketika menyusun skripsi 8. Teman-teman bersikap acuh apabila saya bercerita tentang kesulitan dalam mengerjakan skripsi 9. Keluarga tidak mau tahu terhadap progres atau perkembangan skripsi saya 10. Dosen pembimbing tidak mau tahu terhadap kesulitan saya dalam mencari referensi 11. Dosen pembimbing memberikan umpan balik mengenai hasil revisi skripsi saya 12. Keluarga memberikan respon positif akan kemajuan saya dalam menyusun skripsi 13. Keluarga

selalu

menyalahkan

saya

karena

saya

belum

bisa

menyelesaikan skripsi 14. Dosen pembimbing selalu menyalahkan hasil perbaikan skripsi saya 15. Teman-teman selalu menemani saya mencari buku ke berbagai toko buku 16. Keluarga memberikan motivasi kepada saya untuk segera menyelesaikan skripsi 17. Dosen pembimbing mendorong saya untuk selalu rajin bimbingan 18. Keluarga selalu menyemangati untuk tidak menyerah untuk menemui dosen pembimbing meskipun sulit ditemui 19. Teman-teman selalu memberikan semangat ketika saya mulai merasa menyerah untuk menemui dosen pembimbing yang sulit ditemui 20. Orang tua selalu meyakinkan saya bahwa saya dapat menyelesaikan skripsi di semester ini apabila saya bersungguh-sungguh

136

21. Dosen pmbimbing memberitahukan buku-buku yang diperlukan untuk skripsi saya 22. Dosen pembimbing menyatakan bahwa judul skripsi yang saya pilih tidak sebaik tema-teman lainnya 23. Keluarga tidak memotivasi saya untuk segera menyelesaikan skripsi 24. Keluarga tidak memberikan respon meskipun tahu bahwa skripsi saya mengalami kemajuan yang positif 25. Dosen pembimbing tidak merespon positif hasil revisi saya 26. Orang tua menyatakan bahwa saya pasti bisa membuat skripsi yang bermanfaat seperti halnya orang lain 27. Dosen pembimbing menyatakan keyakinannya bahwa saya pasti bisa menyelesaikan skripsi dengan baik seperti teman- teman yang lain 28. Teman-teman menjelaskan bahwa masalah yang saya hadapi dalam mengerjakan skripsi tidak lebih berat dari pada masalah orang lain 29. Orang tua menyatakan bahwa saya tidak sepintar anggota keluarga yang lain 30. Orang tua menolak memfasilitasi (materi) saya dalam proses penelitian yang membutuhkan dana lebih. 31. Dosen pembimbing menyatakan bahwa topik skripsi saya tidak semenarik topik skripsi teman lain 32. Teman- teman meminjamkan barang-barang yang saya butuhkan untuk menyusun skripsi 33. Dosen pembimbing meminjamkan buku referensi yang saya butuhkan untuk menyusun skripsi 34. Keluarga tidak menasihati saya mengenai cara mengatur waktu dalam mengerjakan skripsi 35. Orang tua selalu memfasilitasi apa saja yang dibutuhkan dalam proses menyusun skripsi 36. Dosen pembimbing tidak memberikan arahan terhadap kesulitan yang

137

saya hadapi dalam menyusun skripsi 37. Teman-teman selalu meminjamkan buku-buku yang saya perlukan 38. Dosen pembimbing tidak meminjamkan buku referensi yang saya butuhkan untuk menyusun skripsi 39. Teman-teman tidak mau meminjamkan buku yang saya perlukan untuk perbaikan skripsi 40. Dosen pembimbing menganjurkan saya untuk berdiskusi dengan temanteman dalam menyusun skripsi 41. Teman-teman memberikan nasihat yang berkaitan dengan tata cara penulisan skripsi 42. keluarga selalu menasehati untuk tidak putus asa dalam mengerjakan skripsi 43. Orang tua selalu menasehati apabila kita ingin mencapai sesuatu butuh kerja keras untuk mewujudkannya 44. Dosen pembimbing tidak memberi petunjuk/nasehat dalam menentukan judul penelitian. 45. Dosen pembimbing tidak memberi petunjuk dalam memilih metode penelitian 46. Teman-teman memberikan saran ketika saya kesulitan untuk memilih metode penelitian 47. Dosen pembimbing tidak menyarankan saya untuk berdiskusi dengan teman dalam menyusun skripsi 48. Dosen pembimbing selalu memberikan arahan ketika saya mengalami kebimbingungan dalam menyusun skripsi 49. Ketika berkumpul teman- teman kelompok penyusunan skripsi saya sibuk dengan skripsi masing-masing 50. Dosen selalu mengarahkan terhadap hasil revisi saya yang masih perlu perbaikan lagi 51. Dosen pembimbing selalu menolak judul penelitian yang saya ajukan tanpa memberi arahan

138

52. Saya bersama teman-teman berkumpul untuk saling memotivasi dalam menyusun skripsi 53. Teman-teman tidak mau memberikan saran ketika saya sedang bingung 54. Dosen pembimbing tidak memberikan arahan terhadap kesulitan yang saya hadapi dalam menyusun skripsi 55. Teman saya selalu membantu apabila saya merasa kesulitan dalam melakukan penelitian 56. Teman-teman saya selalu mengajak untuk mengerjakan perbaikan skripsi bersama-sama 57. Teman-teman selalu mengajak untuk membahas bersama kesulitankesulitan dalam penyusunan skripsi 58. Teman-teman membantu mencarikan buku-buku untuk penelitian saya ketika saya kesulitan mendapatkannya 59. Dosen pembimbing memberitahukan buku-buku yang diperlukan untuk skripsi saya 60. Saya bersama teman kelompok menghabiskan waktu bersama untuk saling membantu ketika kesulitan mengerjakan skripsi 61. Keluarga ikut membantu saya dalam mencari buku-buku referensi yang saya butuhkan 62. Teman-teman tidak bisa diajak untuk bertukar pikiran dalam menghadapi kesulitan penyusunan skripsi (bersikap acuh) 63. Teman –teman tidak mau membantu apabila saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan perbaikan skripsi 64. Teman-teman tidak mengajak saya untuk mengerjakan skripsi bersama – sama 65. Saya mengerjakan skripsi bersama kelompok penyusunan skripsi diperpustakaan

139

Lampiran 5

LEMBAR JAWABAN SKALA DUKUNGAN SOSIAL

Identitas Diri Nama

:

Jurusan

:

Semester

:

Alternatif Jawaban Yang Disediakan SS

: Sangat Sesuai

S

: Sesuai

CS

: Cukup Sesuai

TS

: Tidak Sesuai

STS

: Sangat Tidak Sesuai

Selamat Mengerjakan!! No 1. 2. 3. 4.

SS

S

CS

TS

STS

140

5. 6 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.

141

27. 28. 29.. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48.

142

49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63 64. 65.

TERIMA KASIH

143

144

Lampiran 6

KISI-KISI PENGEMBANGAN INSTRUMEN TINGKAT SELF EFFICACY MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING (uji coba)

No item Variabel

Sub variable

Indikator

Deskriptor +

Self efficacy

Dimensi self efficacy

1. Level

-

1.1 Keyakinan akan kemampuan yang dimiliki mahasiswa menghadapi tingkat kesulitan dalam proses bimbingan skripsi.

1, 2, 3

4, 5, 6, 7,8.9

1.2 Keyakinan yang dimiliki mahasiswa menghadapi tingkat kesulitan dalam penulisan skripsi.

10, 11, 12

13, 14

1.3 Keyakinan akan kemampuan mahasiswa dalam menghadapi

15, 16, 17, 18,19

20, 21, 22, 23, 24

145

kesulitan mencari literatur dan sumber pustaka. 2. Strenght

3. Generality

2.1 Keyakinan mahasiswa untuk bertahan dalam mengerjakan perbaikan skripsi dalam kurun waktu tertentu.

25, 26, 27

28, 29

2.2 Keyakinan mahasiswa untuk mempertahankan konsentrasi dalam mengikuti bimbingan.

30, 31, 32

33,34

2.3 Keyakinan mahasiswa untuk berusaha menghadapi hambatan dalam mengerjakan skripsi

35, 36

37, 38, 39, 40,41

3.1 Keyakinan mahasiswa untuk mengerjakan revisi skripsi pada berbagai situasi

42, 43, 44, 45, 46

47, 48, 49,50

51, 52

53, 54, 55, 56,57

3.2 Keyakinan mahasiswa untuk menjalani serangkaian aktivitas penyusunan skripsi.

146

3.3 Keyakinan mahasiswa untuk memotivasi diri pada setiap aktivitas penyusunan skripsi.

58, 59, 60, 61,62,63

64, 65

147

Lampiran 7 KATA PENGANTAR Dengan segala kerendahan hati, mohon kepada anda agar dapat meluangkan waktu untuk mengisi skala self – efficacy ini. Berikut ini merupakan skala self – efficacy, skala ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui tingkat selfefficacy yang dimiliki oleh mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling dalam menyusun skripsi. Mengingat begitu penting informasi yang anda berikan melalui pengisian skala ini, maka mohon agar anda dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan kondisi anda sendiri. Setiap individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda, pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda sendiri karena tidak ada pilihan jawaban yang dianggap salah. Identitas responden akan terjamin kerahasiaannya karena pengisian skala ini hanya untuk kepentingan penyelesaian penelitian skripsi saja. Pengisian skala ini tidak berhubungan dengan nilai studi anda dan identitas anda akan dirahasiakan. Atas kerjasama dan partisipasinya saya ucapkan terimakasih. Peneliti

Ainun Ni’mah

148

Lampiran 8 PETUNJUK PENGISIAN SKALA SELF EFFICACY Berikut ini merupakan cara pengisian skala dukungan sosial: 1) Tulislah identitas diri Anda. 2) Skala self - efficacy ini terdiri dari 55 item pernyataan. 3) Masing-masing pernyataan diikuti oleh 5 pilihan jawaban yaitu: SS

: Sangat Sesuai

S

: Sesuai

CS

: Cukup Sesuai

TS

: Tidak Sesuai

STS

: Sangat Tidak Sesuai

4) Baca dan pahamilah daftar pernyataan ini dan pilihlah 1 alternatif jawaban yang sesuai dengan kondisi anda sendiri, dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu kolom alternatif jawaban untuk setiap nomor pertanyaan. 5) Pengisian alternatif jawaban dituliskan pada KOLOM JAWABAN yang telah disediakan oleh peneliti. 6) Setiap individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda, pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda sendiri karena tidak ada pilihan jawaban yang dianggap salah.

SELAMAT MENGERJAKAN

149

Lampiran 9 SKALA SELF EFFICACY Identitas Diri Nama

:

Jurusan

: Bimbingan dan Konseling

Semester

: IX

Alternatif Jawaban Yang Disediakan SS

: Sangat Sesuai

S

: Sesuai

CS

: Cukup Sesuai

TS

: Tidak Sesuai

STS

: Sangat Tidak Sesuai

SKALA SELF EFFICACY ***Selamat Mengerjakan***

NO 1.

PERNYATAAN Saya yakin dapat menjelaskan sesulit apapun teori yang saya gunakan dalam skripsi

2.

Saya yakin mampu memahami dengan cepat setiap penjelasan yang diberikan dosen pembimbing

3.

Saya yakin mampu mengingat feedback yang diberikan dosen pembimbing untuk perbaikan skripsi

150

4.

Saya ragu mampu menjelaskan teori yang saya gunakan dengan lancar ketika bimbingan

5.

Saya tidak yakin dapat memahami penjelasan dosen pembingan

6.

Saya ragu mampu mengingat feedback yang diberikan dosen pembimbing

7.

Saya tidak sanggup mempertahankan argumen saya mengenai alasan menentukan topic

8.

Saya tidak menemui dosen pembimbing apabila temam saya tidak mengajak untuik bimbingan bersama

9.

Saya merasa menyerah apabila dosen sulit ditemui untuk bimbingan

10. Saya yakin mampu menyusun kalimat yang tepat untuk menjelaskan skripsi 11. Saya berusaha mempelajari tata penulisan yang baik untuk memperbaiki tata penulisan skripsi 12. Saya yakin mampu mampu menyusun skripsi secara utuh

sesuai

panduan dalam penulisan skripsi 13. Saya ragu akan kemampuan saya menyusun kalimat dalam membuat skripsi 14. Saya ragu dapat menyusun tata cara penulisan skripsi tanpa bantuan orang lain 15. Saya yakin mampu mendapat buku-buku yang dibutuhkan untuk skripsi sesulit apapun 16. Saya yakin mampu mendapatkan jurnal penelitian untuk mendukung penelitian saya sekalipun rumit 17. Saya mampu mengumpulkan teori yang digunakan untuk membahas skripsi 18. Saya akan mencari literatur ke universitas lain apabila literatur yang saya butuhkan tidak ada di perpustakaan kampus sendiri 19. Saya berhenti mengerjakan skripsi ketika saya kesulitan mencari

151

literatur yang dibutuhkan 20. Saya merasa menyerah apabila buku yang saya butuhkan tidak tersedia di perpustakaan kampus sendiri 21. Saya mampu berusaha mencari buku panduan untuk memperbaiki rancangan metode penelitian saya 22. Saya tidak yakin bisa mendapatkan buku yang lengkap untuk referensi skripsi saya 23. Saya ragu dapat menemukan jurnal penelitian yang bisa mendukung skripsi 24. Saya ragu dapat mengumpulkan teori-teori yang tepat untuk membahas data dalam skripsi 25. Saya akan tetap mengerjakan perbaikan skripsi meskipun ada hal yang tidak saya kurang/ tidak pahami 26. Saya akan meminta bantuan teman apabila saya merasa kesulitan dalam perbaikan skripsi (revisi) 27. Saya sanggup bertahan mengerjakan perbaikan skripsi hingga larut malam 28. Saya menyerah menyelesaikan perbakaikan skripsi dalam satu malam 29. Saya menyerah untuk memperbaiki kesalahan dalam rancangan metode penelitian 30. Saya yakin tetap berkonsentrasi disaat kesulitan memahami penjelasan dosen pembimbing 31. Saya merasa tidak mampu berkonsentrasi menjalani bimbingan berjamjam 32. Saya mampu mempertahankan konsentrasi dalam menjalani bimbingan yang memakan waktu lama 33. Saya yakin mampu berkonsentrasi dalam menjawab pertanyaan ketika bimbingan 34. Saya tidak yakin mampu berkonsentrasi dengan baik dalam menjelaskan rancangan penelitian kepada dosen pembimbing

152

35. Saya tetap berjuang ketika mendapat kesulitan untuk menentukan topik penelitian 36. Saya yakin mampu mengerjakan skripsi meskipun sedang mempunyai masalah 37. Saya tidak yakin mampu memperbaiki sistematika penulisan skripsi dan metode penelitian secara bersamaan 38. Saya akan berhenti mengerjakan skripsi apabila ada hal yang kurang / tidak saya pahami 39. Saya merasa tidak bersemangat lagi apabila skripsi saya banyak perbaikan 40. Saya malas melanjutkan merevisi skripsi ketika mendapatkan kesulitan 41. Saya mudah merasa bosan terlalu lama membaca buku-buku yang berhubungan dengan skripsi 42. Saya yakin mampu mengerjakan skripsi sebaik mungkin dengan keadaan ramai ataupun sepi disekitar saya 43. Saya merasa mampu mengerjakan skripsi dimanapun 44. Saya hanya merasa mampu mengerjakan skripsi dirumah/dikos saja 45. Saya yakin tidak mampu mengerjakan skripsi dengan suara musik yang keras 46. Saya mampu mengerjakan perbaikan metode penelitian sambil mengerjakan tugas lain 47. Saya yakin mampu mengerjakan perbaikan skripsi sambil mengobrol dengan teman-teman 48. Saya yakin mampu memperbaiki sistematika penulisan skripsi saya sambil menonton televise 49. Saya hanya mampu merancang metode penelitian yang sederhana saja 50. Saya yakin mampu merancang penelitian yang melibatkan dua variable 51. Saya tidak yakin mampu menyelesaikan perbaikan skripsi sambil

153

mengobrol dengan teman-teman 52. Saya tidak mampu menyelesaikan perbaikan sambil mengerjakan tugas/ pekerjaan lain 53. Saya yakin dapat melaksanakan penelitian dengan baik dan benar sesuai dengan panduan penyusunan karya ilmiah. 54. Saya tidak yakin bisa melakukan penelitian sebaik teman-teman saya 55. Saya kurang yakin dengan kemampuan saya untuk membuat pembahasan hasil penelitian 56. Saya merasa tidak mampu melakukan penelitian tanpa ada bantuan orang lain / teman 57. Saya merasa tidak mampu untuk menganalisis data yang diperoleh saat penelitian 58. Sebelum mengerjakan perbaikan skripsi, saya mensugestikan diri bahwa saya pasti mampu menyelesaikan skripsi disemester ini 59. Saya memotivasi diri dengan membuat jadwal perbaikan skripsi/revisi 60. Saya selalu meyakinkan diri bahwa saya dapat menyelesaikan skripsi disemester ini 61. Saya membaca buku biografi pemimpin dan orang – orang sukses untuk memotivasi diri dalam mengerjakan skripsi 62. Saya selalu melihat teman-teman yang sudah lulus untuk memotivasi saya bahwa saya juga bisa segera menyelesaikan skripsi 63. Film pendidikan tidak dapat membuat saya bersemangat 64. Saya ragu dengan membaca buku biografi orang sukses dapat memotivasi diri saya untuk menyusun skripsi 65. Saya menonton film tentang pendidikan untuk menyemangati diri sebelum mengerjakan skripsi

TERIMA KASIH

154

Lampiran 10 LEMBAR JAWABAN SKALA SELF EFFICACY

Identitas Diri Nama

:

Jurusan

:

Semester

:

Alternatif Jawaban Yang Disediakan SS

: Sangat Sesuai

S

: Sesuai

CS

: Cukup Sesuai

TS

: Tidak Sesuai

STS

: Sangat Tidak Sesuai

Selamat Mengerjakan!! No 1. 2. 3. 4. 5.

SS

S

CS

TS

STS

155

6 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.

156

28. 29.. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49.

157

50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63 64. 65.

TERIMA KASIH

Lampiran 11 TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS UJI COBA SKALA DUKUNGAN SOSIAL No

BUTIR SOAL 1

2

3

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 SX SX2 SXY rxy

5 4 5 5 4 3 5 4 4 5 5 4 4 3 3 3 3 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 5 2 3 4 5

3 4 5 5 3 3 3 5 3 5 4 4 3 3 4 3 5 3 4 5 3 3 4 5 5 3 4 3 4 3 2 4 3 3 2 3

3 4 3 2 2 3 4 2 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 2 4 3 1 3 5 3 1 2 2 3 3 2 4 4 4 4 4

3 4 5 5 3 3 3 5 3 5 4 4 3 3 4 3 5 3 4 5 3 3 4 5 5 3 4 3 4 3 2 4 3 3 2 3

139 395 16250 0,436

131 342 14815 0,500

104 234 11031 -0,146

131 342 14815 0,500

5 4 4 4 5 4 1 4 4 2 5 3 5 5 5 5 5 3 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 3 4 3 5 3 2 3 3 144 400 15975 0,480

6

7

8

9

10

11

5 3 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 1 2 1 2 4 4 4 4 4 5 3 5 4 5 5 5 4 5 5 3 3 2 2 2

4 3 4 5 3 2 2 5 2 4 3 4 1 1 1 4 5 4 3 3 3 5 3 1 5 4 5 4 3 5 2 5 3 3 3 2

4 3 3 5 4 4 4 5 4 5 3 5 3 5 5 5 5 4 5 4 4 5 3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 3 3 4 3

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 2 2 2 2 2 4 5 4

5 4 3 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 3 5 4 3 2 4 4 3 2 4 3

5 3 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 2 5 1 4 5 3 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 2 4 3 3 3 3 2 143 400 16731 0,652

12 5 4 2 5 3 4 4 4 2 4 4 5 3 3 3 4 1 4 2 5 4 4 3 5 3 1 5 4 4 3 4 4 4 3 3 3 128 301 14691 0,485

13 4 4 4 5 4 1 4 4 2 5 3 5 5 5 5 5 3 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 3 4 3 5 3 2 3 3 144 400 15975 0,480

14 5 4 2 5 3 4 4 4 2 4 4 5 3 3 3 4 1 4 2 5 4 4 3 5 3 1 5 4 4 3 4 4 4 3 3 3 128 301 14691 0,485

135 320 14248 0,474

119 294 12053 0,482

153 434 16570 0,500

161 540 19525 0,278

148 425 17526 0,658

15

16

5 5 2 4 1 4 2 2 3 2 2 4 4 1 1 3 1 4 2 5 4 1 2 5 2 1 3 3 2 5 2 4 3 2 2 3

4 2 3 5 3 1 5 4 4 5 3 5 1 3 4 4 1 4 3 5 2 5 3 5 4 3 5 4 4 4 3 4 3 3 3 2 126 295 14078 0,596

17 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 3 4 2 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 3 5 5 2 3 4 2 147 399 16375 0,692

18 4 4 4 5 4 1 4 4 2 5 3 5 5 5 5 5 3 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 3 4 3 5 3 2 3 3 144 400 15975 0,480

19 4 4 2 5 4 5 5 4 3 4 5 5 3 4 4 1 1 3 4 5 4 4 4 5 3 1 5 4 4 2 4 2 3 3 3 3 129 311 15405 0,426

20 3 3 4 5 3 1 4 3 4 5 2 4 1 3 4 4 5 3 5 5 4 3 4 1 4 3 4 3 3 2 3 4 2 4 3 2 120 296 13250 0,528

101 203 11010 0,126

0,329

rtabel

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

Kriteria

Valid

Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

sb2

0,6944

0,8087

0,9016

0,8087

1,0857

1,5071

1,6468

0,6500

1,1135

0,7302

1,1706

1,1111

1,0857

1,1111

1,7611

1,4000

0,8214

1,0857

1,3929

1,2571

158

BUTIR SOAL 21 3 3 4 5 4 4 5 1 4 5 3 5 2 3 4 3 5 4 5 5 4 5 4 5 4 3 5 4 4 5 3 4 2 2 4 3 138 329 14412 0,546

22 4 5 3 5 4 4 4 1 4 5 3 3 2 3 4 5 5 4 3 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 3 4 143 369 14591 0,291

23 4 3 2 5 3 4 4 5 4 4 4 2 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 2 2 3 3 139 328 14486 0,449

24 4 5 3 5 4 4 5 1 4 5 5 5 1 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 2 4 5 2 4 3 3 147 420 15978 0,628

25 4 3 3 5 3 5 5 3 4 4 5 5 4 5 4 3 3 4 5 5 4 4 4 5 4 3 5 4 4 2 4 4 3 3 2 2 139 351 16034 0,588

26 5 4 1 5 4 5 5 3 3 5 5 5 1 5 2 4 5 3 3 5 4 2 4 5 5 5 5 4 4 2 4 5 4 2 3 3 139 410 15635 0,625

27 5 4 2 5 3 4 4 4 2 4 4 5 3 3 3 4 1 4 2 5 4 4 3 5 3 1 5 4 4 3 4 4 4 3 3 3 128 301 14691 0,485

28 5 4 5 5 3 4 4 1 4 5 4 5 1 5 5 5 5 4 2 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 3 2 4 3 4 4 3 144 423 16178 0,525

29 4 4 4 5 3 4 4 3 3 5 4 5 3 5 4 5 1 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 3 3 3 2 136 362 16103 0,578

30 4 4 3 5 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 5 3 5 4 3 4 4 3 4 2 4 5 5 4 4 1 5 4 4 5 4 2 143 432 16473 0,276

31 4 4 2 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 5 1 4 5 5 2 5 4 4 4 2 5 5 5 4 4 4 1 4 2 3 3 4 136 378 15016 0,463

32 5 4 5 5 3 4 4 1 4 5 4 5 1 5 5 5 5 4 2 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 3 2 4 3 4 4 3 144 423 16178 0,525

33 4 3 5 5 4 4 5 4 3 5 4 3 4 5 5 1 5 4 4 4 4 5 3 5 4 3 5 4 4 4 3 4 3 3 2 4 141 378 15774 0,432

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

1,1143

0,8849

0,8087

1,2786

0,8659

1,5516

1,1111

34 4 2 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 1 5 5 4 3 4 4 4 4 2 4 2 3 3 2 4 4 4 2 3 2 3 3 3 115 253 12820 0,197

35 4 4 2 4 3 5 5 4 3 4 5 5 1 3 4 2 3 4 3 4 4 5 4 2 3 5 5 3 3 2 3 4 3 3 3 4 128 334 14496 0,539

0,329

0,329

0,329

0,329

Valid

Valid

Tidak Valid

Valid

1,2571

0,8063

0,9421

1,2635

36 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 5 4 4 3 4 5 4 2 4 5 5 4 3 4 3 4 4 2 3 3 129 310 13203 0,271

37 4 4 3 5 3 4 4 4 3 2 4 4 2 5 2 2 5 2 2 4 2 5 4 2 4 2 3 4 3 2 2 5 2 2 4 4 118 315 13668 0,443

38 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 3 4 5 4 5 5 5 3 5 4 5 5 2 5 5 5 4 4 4 5 5 3 4 4 3 154 453 16929 0,467

39 4 4 3 5 2 1 4 4 3 5 3 2 3 5 4 4 1 3 4 5 4 4 4 2 4 3 5 4 3 3 3 4 3 2 4 3 124 296 13917 0,533

0,329

0,329

Valid

Valid

Tidak Valid

1,2571

0,8786

0,8468

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

1,0540

0,7071

1,2349

0,6063

1,1111

0,9040

159

40 4 2 3 5 4 4 3 5 3 4 3 4 4 5 5 4 5 3 4 5 4 4 3 2 4 5 5 4 2 4 5 3 4 4 3 2 137 372 15248 0,307

BUTIR SOAL 41 4 5 5 5 3 4 5 5 3 5 3 3 2 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 2 4 4 5 5 4 5 4 5 3 2 4 2 148 403 16360 0,620

42 3 3 4 5 4 4 4 4 3 5 3 3 4 5 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 3 5 4 4 3 2 4 3 4 3 2 129 329 15021 0,524

43 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 2 5 3 3 5 4 4 4 4 5 4 2 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 3 3 144 393 16158 0,535

44 4 3 3 5 3 4 5 4 3 4 3 3 1 3 3 1 1 4 3 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 3 3 3 127 280 13073 0,516

45 4 4 4 5 3 4 4 5 4 5 3 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 2 5 5 5 4 3 5 4 4 4 4 3 2 150 432 16697 0,439

46 3 3 4 5 4 4 3 5 3 4 3 4 3 5 3 4 3 4 3 5 4 3 4 4 3 3 5 4 3 4 4 4 4 2 3 3 132 315 14810 0,534

47 3 3 5 5 4 4 3 4 4 5 5 2 3 2 4 3 5 4 2 5 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 3 132 344 14470 0,286

48 3 3 4 5 2 3 3 4 1 5 3 3 3 3 4 1 4 2 2 5 4 3 3 2 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 114 262 12483 0,470

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

1,0730

0,6500

0,6857

1,1135

0,7143

0,5714

0,8000

49 4 4 3 4 4 2 3 4 4 3 2 2 3 5 4 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 2 2 3 3 124 274 12967 0,252

50 4 3 5 5 4 2 5 4 2 5 3 2 3 3 4 3 3 2 2 4 4 3 3 2 4 4 5 4 4 5 2 3 2 2 4 3 122 304 14111 0,447

51 4 3 4 3 2 2 3 4 1 4 3 2 1 3 4 3 1 2 2 4 3 2 2 2 4 1 5 4 4 4 2 3 3 2 2 3 101 201 11449 0,455

52 2 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 2 1 4 5 1 2 4 4 3 2 2 2 2 1 5 3 3 4 2 4 2 2 3 3 97 179 10373 0,131

53 4 4 4 5 3 4 4 5 3 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 2 4 5 5 4 3 3 5 4 2 2 4 3 143 402 16508 0,543

54 4 2 2 5 5 5 4 5 4 5 5 5 2 5 3 3 5 3 5 2 4 4 4 2 5 2 5 4 4 1 3 4 2 3 4 3 133 386 15977 0,513

55 4 4 1 5 4 4 5 4 3 5 5 5 4 5 2 4 3 5 5 4 4 4 4 2 4 2 5 4 4 2 2 4 3 3 2 3 133 352 15912 0,591

56 4 3 2 5 4 4 3 4 2 4 4 4 2 4 4 1 5 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 124 304 13507 0,519

57 4 4 4 5 5 4 4 5 3 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 2 5 5 5 5 4 2 4 4 3 2 4 3 152 450 17452 0,516

58 4 3 3 5 4 4 3 4 4 5 4 4 2 3 3 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 5 2 3 3 4 134 331 14663 0,691

0,329

0,329

0,329

Valid

Tidak Valid

0,9429

0,7111

59 4 2 3 1 3 4 4 3 5 3 4 3 2 1 1 2 1 4 4 4 4 1 3 4 4 2 5 3 3 5 4 5 2 2 3 4 112 228 10940 0,115

60 3 3 2 5 2 4 5 3 2 4 3 3 2 5 2 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 3 3 5 4 5 3 3 4 2 124 277 13059 0,522

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

Valid

Valid

Tidak Valid

0,329

0,329

0,329

Valid

Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

1,1016

1,1325

1,0754

0,7706

1,4754

1,2468

0,8254

0,8635

0,6063

1,5302

1,1111

160

BUTIR SOAL

Y

Y2

263 233 221 304 224 240 261 249 217 292 244 265 177 258 226 231 243 246 231 288 248 256 244 231 260 230 306 252 235 220 213 268 187 192 206 191 8652

69169 54289 48841 92416 50176 57600 68121 62001 47089 85264 59536 70225 31329 66564 51076 53361 59049 60516 53361 82944 61504 65536 59536 53361 67600 52900 93636 63504 55225 48400 45369 71824 34969 36864 42436 36481 2112072

61 5 4 3 5 3 5 4 4 4 5 4 5 2 5 1 2 5 5 4 4 4 2 3 4 5 2 5 4 4 2 2 5 3 4 3 2 133 374 15303 0,622

62 5 4 4 5 3 5 3 5 5 5 5 5 2 5 1 4 5 5 5 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 2 3 5 3 3 3 2 141 409 16435 0,618

63 5 3 3 5 4 5 4 5 4 5 5 4 2 3 2 4 5 4 4 5 4 5 3 2 4 3 5 4 4 2 3 5 2 4 2 3 136 373 15694 0,690

64 5 4 4 5 3 5 4 4 4 5 5 5 2 5 2 3 5 4 4 2 4 4 4 2 3 5 5 4 4 2 3 5 2 2 4 3 136 398 16225 0,574

65 4 5 3 5 4 4 4 1 4 5 3 3 2 3 4 5 5 4 3 3 4 3 5 5 3 4 4 5 3 4 4 3 3 4 3 3 134 339 14591 0,220

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

Ssb2

=

67,57

Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

st2

=

934,51

1,4183

1,2786

1,1492

1,2063

0,8921

=

0,942

k =

r 11

65

161

162

Lampiran 13

PERHITUNGAN VALIDITAS UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN Rumus : rxy =

NSCU  (SC)(SU)

{NSC

2

}{

 (SC) NSU2  (SU) 2

2

}

Kriteria Butir angket Valid jika rxy > rtabel berikut ini contoh perhitungan validitas angket pada butir nomor 1. No.

X

Y

X2

Y2

XY

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

5 4 5 5 4 3 5 4 4 5 5 4 4 3 3 3 3 4 3 5 2 3 4 5

263 233 221 304 224 240 261 249 217 292 244 265 177 258 226 231 243 260 230 268 187 192 206 191

25 16 25 25 16 9 25 16 16 25 25 16 16 9 9 9 9 16 9 25 4 9 16 25

69169 54289 48841 92416 50176 57600 68121 62001 47089 85264 59536 70225 31329 66564 51076 53361 59049 67600 52900 71824 34969 36864 42436 36481

1315 932 1105 1520 896 720 1305 996 868 1460 1220 1060 708 774 678 693 729 1040 690 1340 374 576 824 955

95

5682

395

1369180

22778

S

Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh : 36 rxy

22778

95

x

5682

= 36

rxy

x

=

x

395

-

95

2

0,425

Pada  = 5% dengan N= 24 36 diperoleh rtabel = 0,329 karena rxy > r tabel, maka angket No. 1 tersebut Valid

36

x 1369180 -

5682

2

163

PERHITUNGAN RELIABILITAS UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN Rumus :

Ss b2 æ k ö æç r11 = ç ÷ 1 2 st è k  1 ø çè

ö ÷ ÷ ø

Kriteria Apabila r11 > r tabel, maka angket tersebut reliabel Perhitungan 1. Varians Total

s

st2

2 t

=

SU

2



(SU )2

N

N 8434 2 36

2015510 = =

36 1131,749

2. Varians Butir sb1

2

sb2

2

364

=

128 2 36 =

1,17

114 2 36 =

0,94

36 266

=

36

. . .

sb652

=

Ssb2

=

133 2 36 =

372

0,79

36 60,25

3. Koefisien reliabilitas

r11

=

r11

=

65 65 -

1

1

-

60,25 1131,749

0,962

Pada  = 5% dengan N = 36 diperoleh r tabel = 0.329. Karena r11 > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa skala psikologi tersebut reliabel

164

HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL DUKUNGAN SOSIAL No

Korelasi

r tabel

Validitas

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39.

0,436 0,500 -0,146 0,500 0,480 0,474 0,482 0,500 0,278 0,658 0,652 0,485 0,480 0,485 0,126 0,596 0,692 0,480 0,426 0,528 0,546 0,291 0,628 0,588 0,449 0,625 0,485 0,525 0,578 0,276 0,463 0,525 0,432 0,197 0,539 0,271 0,443 0,467 0,533

0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329

Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid

165

40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65.

0,307 0,620 0,524 0,535 0,516 0,439 0,534 0,286 0,470 0,252 0,447 0,455 0,131 0,543 0,513 0,591 0,519 0,516 0,691 0,115 0,522 0,622 0.618 0,690 0,574 0,220

0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329

Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid

Lampiran 15

TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS UJI COBA SKALA SELF EFFICACY No

1

2

3

3

5

6

7

8

BUTIR SOAL 9 10

11

124 316 14475 0,662

12 3 2 1 4 2 4 3 4 2 4 4 3 2 4 2 4 4 2 2 3 4 5 2 2 4 3 4 4 2 3 2 3 3 3 2 2 107 219 11969 0,525

13 4 4 2 5 4 4 3 4 3 3 3 5 2 5 4 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 123 305 14399 0,539

14 4 4 5 3 3 4 3 5 3 3 4 5 3 5 3 3 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 131 359 14895 0,569

15 3 4 4 5 4 4 4 4 3 5 3 5 2 5 4 4 5 4 5 4 4 3 4 2 4 4 5 4 3 3 3 4 3 2 4 3 136 384 15625 0,681

16 5 4 4 5 4 4 4 5 3 4 5 4 2 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 3 5 5 3 2 4 4 3 4 2 3 144 423 16567 0,663

17 3 4 4 5 3 3 3 4 4 2 5 5 2 5 4 2 5 4 3 4 4 4 3 2 4 4 5 4 4 2 3 4 3 3 4 3 130 337 14521 0,691

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 SX SX2 SXY rxy

3 4 4 3 4 4 3 5 5 4 5 5 2 5 2 3 5 4 5 4 3 2 3 2 4 2 5 5 3 3 3 4 2 3 3 2

3 4 1 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 2 5 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 5 3 3 1 3 2 3 2 2

4 4 4 5 3 4 2 5 4 2 4 4 2 5 4 2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 5 5 3 4 4 4 2 3 2 3

4 2 5 5 4 4 3 4 3 3 4 5 2 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 5 4 2 3 4 3 3 2 2

2 3 5 5 3 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 3 4 3 3 4 5 2 4 5 5 5 3 4 4 4 4 2 5 2

5 3 5 5 5 4 3 4 5 5 2 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 2 5 2 5 5 4 4 4 5 2 3 2 3

4 2 3 5 3 5 2 4 4 4 5 4 4 1 3 4 1 3 5 4 2 4 4 4 5 2 5 4 3 2 5 3 2 2 3 3

4 1 1 5 1 5 4 2 1 1 1 3 1 3 5 3 1 3 5 3 2 2 1 4 3 5 3 1 3 2 3 3 2 2 4 2

3 4 4 3 4 4 3 5 5 4 5 5 2 5 2 3 5 4 5 4 3 2 3 2 4 2 5 5 3 3 3 4 2 3 3 2

3 4 1 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 2 5 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 5 3 3 1 3 2 3 2 2

4 4 4 5 3 4 2 5 4 2 4 4 2 5 4 2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 5 5 3 4 4 4 2 3 2 3

128 364 15224 0,781

114 266 12808 0,480

124 316 14475 0,662

129 351 15151 0,566

145 422 17040 0,490

147 438 16659 0,531

123 321 13984 0,224

95 215 10148 -0,056

128 364 15224 0,781

114 266 12808 0,480

rtabel

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

Kriteria

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

sb

1,1683

0,9429

0,9397

0,9929

1,0563

1,1643

1,3929

1,8944

1,1683

0,9429

0,9397

0,9421

0,7071

0,6373

0,7492

0,8000

0,8730

2

166

21 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 2 5 3 5 4 2 4 3 3 3 2 3 2 110 221 12199 0,302

22 4 4 5 3 3 4 3 5 3 3 4 5 3 5 3 3 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 131 359 14895 0,569

23 3 4 4 5 4 4 4 4 3 5 3 5 2 5 4 4 5 4 5 4 4 3 4 2 4 4 5 4 3 3 3 4 3 2 4 3 136 384 15625 0,681

BUTIR SOAL 24 25 26 3 1 4 4 4 4 3 4 4 5 5 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 3 2 4 5 4 4 3 5 4 5 5 4 2 4 2 5 5 5 4 3 3 4 3 4 5 1 3 3 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 2 2 4 4 4 3 4 2 5 4 5 3 4 5 3 3 3 4 1 4 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3 4 2 3 131 120 123 344 305 306 14687 14497 14830 0,478 0,507 0,601

27 4 4 3 3 3 3 4 4 4 5 4 2 4 3 3 2 5 4 3 4 2 2 4 2 4 4 5 3 3 2 3 3 3 2 3 2 118 296 13450 0,471

28 4 4 4 5 2 4 3 5 3 4 5 4 4 5 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 5 3 4 3 4 2 3 139 375 15657 0,575

29 2 2 4 3 2 4 4 3 3 4 3 5 1 5 3 3 5 3 4 3 3 3 3 2 4 2 3 2 3 1 3 4 3 3 2 3 110 283 12834 0,592

30 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 5 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2 4 2 5 5 3 4 3 3 3 2 3 3 123 306 14830 0,601

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

0,6373

0,7492

0,7516

1,2000

0,7071

0,8349

0,6373

18

19

20

3 4 4 3 4 4 3 5 5 4 5 5 2 5 2 3 5 4 5 4 3 2 3 2 4 2 5 5 3 3 3 4 2 3 3 2

3 4 1 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 2 5 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 5 3 3 1 3 2 3 2 2

4 4 4 5 3 4 2 5 4 2 4 4 2 5 4 2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 5 5 3 4 4 4 2 3 2 3

128 364 15224 0,781

114 266 12808 0,480

124 316 14475 0,662

0,329

0,329

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

1,1683

0,9429

0,9397

0,6825

0,329

0,329

31 5 4 5 1 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 3 4 3 4 5 4 5 4 4 3 4 3 3 4 3 4 146 436 16637 0,309

32 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 5 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2 4 2 5 5 3 4 3 3 3 2 3 3 123 306 14830 0,601

33 3 3 5 3 3 4 5 5 4 5 5 5 4 5 3 2 5 5 3 4 3 4 3 4 4 3 5 5 3 4 3 4 4 3 3 3 139 397 15970 0,641

0,329

0,329

0,329

0,329

Valid

Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

0,9683

0,7071

0,7397

0,7071

0,8087

167

37 3 3 5 5 4 3 5 3 3 5 4 4 4 5 3 2 4 3 2 5 4 5 2 4 3 2 4 3 3 5 5 3 3 2 3 3 129 353 15115 0,289

38 3 2 4 4 3 4 3 5 4 4 5 5 4 5 3 2 5 4 2 5 4 2 4 3 3 4 5 3 4 2 4 3 2 5 2 3 129 348 15030 0,596

39 3 2 3 5 4 4 4 3 3 4 3 3 3 5 3 3 5 3 2 4 3 2 3 2 4 5 5 5 3 4 3 4 3 2 4 3 124 296 13606 0,509

40 3 3 5 3 3 4 5 5 4 5 5 5 4 5 3 2 5 5 3 4 3 4 3 4 4 3 5 5 3 4 3 4 4 3 3 3 139 397 15970 0,641

41 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 2 4 3 5 4 4 2 3 4 3 4 2 3 143 444 17732 0,741

BUTIR SOAL 42 43 3 2 2 3 4 2 4 3 3 3 4 5 4 4 5 3 4 3 3 3 5 5 5 5 2 2 1 5 4 3 1 2 5 5 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 2 5 5 4 5 4 4 2 4 3 4 4 5 4 2 3 3 3 4 2 3 124 129 314 310 13494 13338 0,557 0,539

44 2 3 3 5 1 5 5 4 3 4 4 5 3 5 3 2 3 2 2 4 3 4 4 2 4 4 5 5 3 3 4 5 2 4 3 4 127 321 14393 0,608

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

1,1071

0,8825

0,8087

0,7706

1,2254

34 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 2 4 3 5 4 4 2 3 4 3 4 2 3 143 444 17732 0,741

35 3 2 4 4 3 4 4 5 4 3 5 5 2 1 4 1 5 2 4 4 4 4 3 2 4 4 5 4 4 2 3 4 4 3 3 2 124 314 13494 0,557

36 1 4 3 3 3 5 4 4 4 4 4 5 3 5 3 2 5 2 2 4 3 3 3 2 5 2 5 4 4 3 5 5 4 5 2 2 127 340 14288 0,597

0,329

0,329

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

0,7706

1,2254

1,3421

1,0500

45 3 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 5 5 4 3 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 3 3 4 3 137 357 14979 0,306

46 4 4 5 5 4 5 3 3 5 4 4 5 5 5 5 2 5 3 4 5 4 4 4 4 5 1 4 5 4 2 4 4 3 4 2 3 142 427 16767 0,544

47 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 2 4 3 5 4 4 2 3 4 3 4 2 3 143 444 17732 0,741

48 3 2 4 4 3 4 3 5 4 4 5 5 4 5 3 2 5 4 2 5 4 2 4 3 3 4 5 3 4 2 4 3 2 5 2 3 129 348 15030 0,596

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

Valid

Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

1,1071

1,2278

0,5040

1,0825

0,7706

1,0563

0,329

49 5 3 5 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 5 4 4 4 4 3 5 2 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 135 345 14209 0,288

50 1 2 1 3 3 5 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 3 5 3 4 4 4 4 2 5 5 4 4 4 3 3 3 4 2 127 301 12780 0,295

51 3 3 5 3 3 4 5 5 4 5 5 5 4 5 3 2 5 5 3 4 3 4 3 4 4 3 5 5 3 4 3 4 4 3 3 3 139 397 15970 0,641

0,329

0,329

0,329

Valid

Tidak Valid

Tidak Valid

Valid

1,1071

0,5929

0,8087

168

65

Y

Y2

217 224 243 268 213 262 241 273 239 259 273 284 202 287 232 198 282 229 231 259 227 227 225 172 259 208 300 277 217 193 212 245 185 200 191 180 8434

47089 50176 59049 71824 45369 68644 58081 74529 57121 67081 74529 80656 40804 82369 53824 39204 79524 52441 53361 67081 51529 51529 50625 29584 67081 43264 90000 76729 47089 37249 44944 60025 34225 40000 36481 32400 2015510

52 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 2 4 3 5 4 4 2 3 4 3 4 2 3 143 444 17732 0,741

53 3 2 4 4 3 4 4 5 4 3 5 5 2 1 4 1 5 2 4 4 4 4 3 2 4 4 5 4 4 2 3 4 4 3 3 2 124 314 13494 0,557

54 3 4 3 5 3 4 2 4 3 5 3 5 2 5 4 4 5 3 4 4 3 3 4 4 4 3 5 3 3 4 3 4 2 3 4 4 131 344 14687 0,478

55 1 2 1 5 3 5 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 5 3 4 3 4 4 2 5 3 4 3 3 3 3 3 4 2 122 294 13316 0,270

56 3 4 3 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 3 5 3 3 4 4 4 4 2 5 4 5 5 4 2 3 4 3 2 4 3 142 409 17140 0,800

57 4 4 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 5 4 4 4 4 4 4 2 5 2 5 5 3 3 3 4 2 4 4 3 143 422 17114 0,743

58 2 4 5 2 3 5 4 4 4 4 5 5 5 5 3 5 5 4 4 4 4 5 4 2 5 5 4 5 3 2 3 4 4 3 3 2 140 399 15994 0,504

59 5 5 2 5 5 4 4 4 3 4 5 3 5 3 4 3 5 5 4 5 3 4 5 4 3 2 5 5 3 2 4 4 3 4 4 3 141 411 15563 0,270

60 4 5 5 5 3 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 3 4 3 151 444 17501 0,583

61 3 4 3 5 3 4 2 4 3 5 3 5 2 5 4 4 5 3 4 4 3 3 4 4 4 3 5 3 3 4 3 4 2 3 4 4 131 344 14687 0,478

62 1 4 4 5 3 3 3 4 2 4 5 5 4 5 3 3 1 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 1 4 3 2 3 3 2 120 305 14497 0,507

63 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 5 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2 4 2 5 5 3 4 3 3 3 2 3 3 123 306 14830 0,601

64 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 2 4 3 5 4 4 2 3 4 3 4 2 3 143 444 17732 0,741

133 372 14983 0,293

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

0,329

Ssb2

=

60,25

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

st2

=

1131,75

0,7706

1,2254

0,7516

0,9873

0,9111

0,9992

1,0730

0,9357

0,4468

0,7516

1,2000

0,7071

0,7706

0,7897

=

0,962

3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 1 3 5 5 3 5 3 3 4 3 4 4 4 3 3 5 3 4 2 3 5 4 3 3 4

k =

r 11

65

169

170

Lampiran 16 PERHITUNGAN VALIDITAS UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN Rumus : rxy =

NSCU  (SC)(SU)

{NSC

2

 (SC)

2

}{NSU

2

 (SU)

2

}

Kriteria Butir angket Valid jika rxy > rtabel berikut ini contoh perhitungan validitas angket pada butir nomor 1. No.

X

Y

X2

Y2

XY

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

5 4 5 5 4 3 5 4 4 5 5 4 4 3 3 3 3 4 3 5 2 3 4 5

263 233 221 304 224 240 261 249 217 292 244 265 177 258 226 231 243 260 230 268 187 192 206 191

25 16 25 25 16 9 25 16 16 25 25 16 16 9 9 9 9 16 9 25 4 9 16 25

69169 54289 48841 92416 50176 57600 68121 62001 47089 85264 59536 70225 31329 66564 51076 53361 59049 67600 52900 71824 34969 36864 42436 36481

1315 932 1105 1520 896 720 1305 996 868 1460 1220 1060 708 774 678 693 729 1040 690 1340 374 576 824 955

95

5682

395

1369180

22778

S

Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh : 36 rxy

22778

95

x

5682

= 36

rxy

x

=

x

395

-

95

2

0,425

Pada  = 5% dengan N= 24 36 diperoleh rtabel = 0,329 karena rxy > r tabel, maka angket No. 1 tersebut Valid

36

x

1369180 -

5682

2

171

Lampiran 17 PERHITUNGAN RELIABILITAS UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN Rumus :

Ss b2 æ k ö æç r11 = ç ÷ 1 s t2 è k  1 ø çè

ö ÷ ÷ ø

Kriteria Apabila r11 > r tabel, maka angket tersebut reliabel Perhitungan 1. Varians Total

s t2 =

st2

SU 2 

(SU )2

N

N 8434 2 36

2015510 = =

36 1131,749

2. Varians Butir sb1

2

sb2

2

364

=

128 2 36 =

1,17

114 2 36 =

0,94

36 266

=

36

. . .

sb652

=

Ssb2

=

133 2 36 =

372

0,79

36 60,25

3. Koefisien reliabilitas

r11

=

r11

=

65 65 -

1

1

-

60,25 1131,749

0,962

Pada  = 5% dengan N = 36 diperoleh r tabel = 0.329. Karena r11 > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa skala psikologi tersebut reliabel

172

HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL SELF – EFFICACY No

Korelasi

r tabel

Validitas

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.

0,781 0,480 0,662 0,566 0,490 0,531 0,224 -0,056 0,781 0,480 0,662 0,525 0,539 0,569 0,681 0,663 0,691 0,781 0,480 0,662 0,302 0,569 0,681 0,478 0,507 0,601 0,471 0,575 0,592 0,601 0,309 0,601 0,641 0,741 0,557 0,597 0,289 0,596 0,509 0,641 0,741

0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid

173

42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65.

0,557 0,539 0,608 0,306 0,544 0,741 0,596 0,288 0,295 0,641 0,741 0,557 0,478 0,270 0,800 0,743 0,504 0,270 0,583 0,478 0,507 0,601 0,741 0,293

0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329

Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid TidakValid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid

Lampiran 19 KISI-KISI PENGEMBANGAN INSTRUMEN TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING

Variabel Dukungan social

Sub variable Bentuk- bentuk dukungan social

Indikator 1. Dukungan emosi

2. Dukungan penghargaan

Deskriptor

No item +

-

1.1 Ungkapan perasaan empati dan kepedulian dalam bentuk perhatian yang diberikan oleh orang lain kepada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.

1, 2, 3, 4,5

6, 7, 8

2.1 Ungkapan penghargaan yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain.

9, 10

11, 12

13, 14, 15, 16, 17, 18

19, 20, 21

22, 23, 24

25, 26

2.2 Dorongan untuk maju yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain.

174

2.3 Perbandingan positif yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain. 3. Dukungan instrumental

3.1 Bantuan materi yang diberikan orang lain kepada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.

27, 28, 29, 30

31, 32

4. Dukungan informasi

4.1 Nasehat yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain.

33, 34, 35

36, 37

4.2 Saran (feedback) yang diterima mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari orang lain.

38, 39, 40

5.1 Rasa kebersamaan dan persahabatan yang dirasakan mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari kelompok tertentu.

44, 45, 46, 47, 48, 49

5. Dukungan jaringan sosial

41, 42, 43 50, 51, 52

175

176

Lampiran 20 KATA PENGANTAR Dengan segala kerendahan hati, mohon kepada anda agar dapat meluangkan waktu untuk mengisi skala dukungan sosial ini. Berikut ini merupakan skala dukungan sosial, skala ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui tingkat dukungan sosial yang diterima oleh mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling dalam menyusun skripsi. Mengingat begitu penting informasi yang anda berikan melalui pengisian skala ini, maka mohon agar anda dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan kondisi anda sendiri. Setiap individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda, pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda sendiri karena tidak ada pilihan jawaban yang dianggap salah. Identitas responden akan terjamin kerahasiaannya karena pengisian skala ini hanya untuk kepentingan penyelesaian penelitian skripsi saja. Pengisian skala ini tidak berhubungan dengan nilai studi anda dan identitas anda akan dirahasiakan. Atas kerjasama dan partisipasinya saya ucapkan terimakasih. Peneliti

Ainun Ni’mah

177

Lampiran 21 PETUNJUK PENGISIAN SKALA DUKUNGAN SOSIAL Berikut ini merupakan cara pengisian skala dukungan sosial: 1) Tulislah identitas diri Anda. 2) Skala dukungan sosial ini terdiri dari 52 item pernyataan 3) Masing-masing pernyataan diikuti oleh 5 pilihan jawaban yaitu: SS

: Sangat Sesuai

S

: Sesuai

CS

: Cukup Sesuai

TS

: Tidak Sesuai

STS

: Sangat Tidak Sesuai

4) Baca dan pahamilah daftar pernyataan ini dan pilihlah 1 alternatif jawaban yang sesuai dengan kondisi anda sendiri, dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu kolom alternatif jawaban untuk setiap nomor pertanyaan. 5) Pengisian alternatif jawaban dituliskan pada KOLOM JAWABAN yang telah disediakan oleh peneliti. 6) Setiap individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda, pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda sendiri karena tidak ada pilihan jawaban yang dianggap salah.

SELAMAT MENGERJAKAN

178

SKALA DUKUNGAN SOSIAL Identitas Diri Nama

:

Jurusan

: Bimbingan dan Konseling

Semester

: IX

Alternatif Jawaban Yang Disediakan SS

: Sangat Sesuai

S

: Sesuai

CS

: Cukup Sesuai

TS

: Tidak Sesuai

STS

: Sangat Tidak Sesuai

***Selamat Mengerjakan***

NO

PERNYATAAN

1. Teman-teman menyemangati saya untuk selalu datang di setiap bimbingan sehingga saya bersemangat 2. Teman- teman saya selalu mengingatkan saya untuk tidak menunda merevisi skripsi setelah bimbingan 3. Keluarga mau mendengarkan keluh kesah saya ketika kesulitan dalam mengerjakan skripsi 4. Orang tua selalu menanyakan perkembangan skripsi saya 5. Keluarga selalu menanyakan kesulitan saya dalam mengerjakan skripsi 6. Keluarga tidak mau tahu akan kesulitan yang saya hadapi ketika

179

menyusun skripsi 7. Teman-teman bersikap acuh apabila saya bercerita tentang kesulitan dalam mengerjakan skripsi 8. Dosen pembimbing tidak mau tahu terhadap kesulitan saya dalam mencari referensi 9. Dosen pembimbing memberikan umpan balik mengenai hasil revisi skripsi saya 10. Keluarga memberikan respon positif akan kemajuan saya dalam menyusun skripsi 11. Keluarga

selalu

menyalahkan

saya

karena

saya

belum

bisa

menyelesaikan skripsi 12. Dosen pembimbing selalu menyalahkan hasil perbaikan skripsi saya 13. Keluarga memberikan motivasi kepada saya untuk segera menyelesaikan skripsi 14. Dosen pembimbing mendorong saya untuk selalu rajin bimbingan 15. Keluarga selalu menyemangati untuk tidak menyerah untuk menemui dosen pembimbing meskipun sulit ditemui 16. Teman-teman selalu memberikan semangat ketika saya mulai merasa menyerah untuk menemui dosen pembimbing yang sulit ditemui 17. Orang tua selalu meyakinkan saya bahwa saya dapat menyelesaikan skripsi di semester ini apabila saya bersungguh-sungguh 18. Dosen pmbimbing memberitahukan buku-buku yang diperlukan untuk skripsi saya 19. Keluarga tidak memotivasi saya untuk segera menyelesaikan skripsi 20. Keluarga tidak memberikan respon meskipun tahu bahwa skripsi saya mengalami kemajuan yang positif 21. Dosen pembimbing tidak merespon positif hasil revisi saya 22. Orang tua menyatakan bahwa saya pasti bisa membuat skripsi yang bermanfaat seperti halnya orang lain

180

23. Dosen pembimbing menyatakan keyakinannya bahwa saya pasti bisa menyelesaikan skripsi dengan baik seperti teman- teman yang lain 24. Teman-teman menjelaskan bahwa masalah yang saya hadapi dalam mengerjakan skripsi tidak lebih berat dari pada masalah orang lain 25. Orang tua menyatakan bahwa saya tidak sepintar anggota keluarga yang lain 26. Dosen pembimbing menyatakan bahwa topik skripsi saya tidak semenarik topik skripsi teman lain 27. Teman- teman meminjamkan barang-barang yang saya butuhkan untuk menyusun skripsi 28. Dosen pembimbing meminjamkan buku referensi yang saya butuhkan untuk menyusun skripsi 29. Orang tua selalu memfasilitasi apa saja yang dibutuhkan dalam proses menyusun skripsi 30. Teman-teman selalu meminjamkan buku-buku yang saya perlukan 31. Dosen pembimbing tidak meminjamkan buku referensi yang saya butuhkan untuk menyusun skripsi 32. Teman-teman tidak mau meminjamkan buku yang saya perlukan untuk perbaikan skripsi 33. Teman-teman memberikan nasihat yang berkaitan dengan tata cara penulisan skripsi 34. keluarga selalu menasehati untuk tidak putus asa dalam mengerjakan skripsi 35. Orang tua selalu menasehati apabila kita ingin mencapai sesuatu butuh kerja keras untuk mewujudkannya 36. Dosen pembimbing tidak memberi petunjuk/nasehat dalam menentukan judul penelitian. 37. Dosen pembimbing tidak memberi petunjuk dalam memilih metode penelitian

181

38. Teman-teman memberikan saran ketika saya kesulitan untuk memilih metode penelitian 39. Dosen pembimbing selalu memberikan arahan ketika saya mengalami kebimbingungan dalam menyusun skripsi 40. Dosen selalu mengarahkan terhadap hasil revisi saya yang masih perlu perbaikan lagi 41. Dosen pembimbing selalu menolak judul penelitian yang saya ajukan tanpa memberi arahan 42. Teman-teman tidak mau memberikan saran ketika saya sedang bingung 43. Dosen pembimbing tidak memberikan arahan terhadap kesulitan yang saya hadapi dalam menyusun skripsi 44. Teman saya selalu membantu apabila saya merasa kesulitan dalam melakukan penelitian 45. Teman-teman saya selalu mengajak untuk mengerjakan perbaikan skripsi bersama-sama 46. Teman-teman selalu mengajak untuk membahas bersama kesulitankesulitan dalam penyusunan skripsi 47. Teman-teman membantu mencarikan buku-buku untuk penelitian saya ketika saya kesulitan mendapatkannya 48. Saya bersama teman kelompok menghabiskan waktu bersama untuk saling membantu ketika kesulitan mengerjakan skripsi 49. Keluarga ikut membantu saya dalam mencari buku-buku referensi yang saya butuhkan 50. Teman-teman tidak bisa diajak untuk bertukar pikiran dalam menghadapi kesulitan penyusunan skripsi (bersikap acuh) 51. Teman –teman tidak mau membantu apabila saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan perbaikan skripsi 52. Teman-teman tidak mengajak saya untuk mengerjakan skripsi bersama – sama

182

Lampiran 22 LEMBAR JAWABAN SKALA DUKUNGAN SOSIAL Identitas Diri Nama

:

Jurusan

:

Semester

:

Alternatif Jawaban Yang Disediakan SS

: Sangat Sesuai

S

: Sesuai

CS

: Cukup Sesuai

TS

: Tidak Sesuai

STS

: Sangat Tidak Sesuai

Selamat Mengerjakan!! No 1. 2. 3. 4. 5. 6 7. 8.

SS

S

CS

TS

STS

183

9. 10. 11. 12. 13. 14 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.. 30.

184

31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52.

185

Lampiran 23 KISI-KISI PENGEMBANGAN INSTRUMEN TINGKAT SELF EFFICACY MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING

No item Variabel

Sub variable

Indikator

Deskriptor +

Self efficacy

Dimensi self efficacy

1. Level

-

1.1 Keyakinan akan kemampuan yang dimiliki mahasiswa menghadapi tingkat kesulitan dalam proses bimbingan skripsi.

1, 2, 3

4, 5, 6, 7

1.2 Keyakinan yang dimiliki mahasiswa menghadapi tingkat kesulitan dalam penulisan skripsi. 1.3 Keyakinan akan kemampuan mahasiswa dalam menghadapi kesulitan mencari literatur dan sumber pustaka.

8, 9, 10

11, 12

13, 14, 15, 16

17, 18, 19, 20, 21

186

2. Strenght

3. Generality

2.1 Keyakinan mahasiswa untuk bertahan dalam mengerjakan perbaikan skripsi dalam kurun waktu tertentu.

22, 23, 24

25, 26

2.2 Keyakinan mahasiswa untuk mempertahankan konsentrasi dalam mengikuti bimbingan.

27, 28, 29

30

2.3 Keyakinan mahasiswa untuk berusaha menghadapi hambatan dalam mengerjakan skripsi.

31, 32

33, 34, 35, 36

3.1 Keyakinan mahasiswa untuk mengerjakan revisi skripsi pada berbagai situasi 3.2 Keyakinan mahasiswa untuk menjalani serangkaian aktivitas penyusunan skripsi.

37, 38, 40, 41, 42

39, 43, 44

45

46, 47, 48, 49

3.3 Keyakinan mahasiswa untuk memotivasi diri pada setiap aktivitas penyusunan skripsi.

50, 51, 52, 53

54, 55

187

Lampiran 24 KATA PENGANTAR Dengan segala kerendahan hati, mohon kepada anda agar dapat meluangkan waktu untuk mengisi skala self – efficacy ini. Berikut ini merupakan skala self – efficacy, skala ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui tingkat selfefficacy yang dimiliki oleh mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling dalam menyusun skripsi. Mengingat begitu penting informasi yang anda berikan melalui pengisian skala ini, maka mohon agar anda dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan kondisi anda sendiri. Setiap individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda, pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda sendiri karena tidak ada pilihan jawaban yang dianggap salah. Identitas responden akan terjamin kerahasiaannya karena pengisian skala ini hanya untuk kepentingan penyelesaian penelitian skripsi saja. Pengisian skala ini tidak berhubungan dengan nilai studi anda dan identitas anda akan dirahasiakan. Atas kerjasama dan partisipasinya saya ucapkan terimakasih. Peneliti

Ainun Ni’mah

188

Lampiran 25 PETUNJUK PENGISIAN SKALA DUKUNGAN SOSIAL DAN SKALA SELF EFFICACY Berikut ini merupakan cara pengisian skala dukungan sosial: 1) Tulislah identitas diri Anda. 2) Skala dukungan sosial ini terdiri dari 55 item pernyataan dan Skala self - efficacy terdiri dari 55 item pernyataan. 3) Masing-masing pernyataan diikuti oleh 5 pilihan jawaban yaitu: SS

: Sangat Sesuai

S

: Sesuai

CS

: Cukup Sesuai

TS

: Tidak Sesuai

STS

: Sangat Tidak Sesuai

4) Baca dan pahamilah daftar pernyataan ini dan pilihlah 1 alternatif jawaban yang sesuai dengan kondisi anda sendiri, dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu kolom alternatif jawaban untuk setiap nomor pertanyaan. 5) Pengisian alternatif jawaban dituliskan pada KOLOM JAWABAN yang telah disediakan oleh peneliti. 6) Setiap individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda, pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda sendiri karena tidak ada pilihan jawaban yang dianggap salah.

189

SELAMAT MENGERJAKAN SKALA SELF EFFICACY Identitas Diri Nama

:

Jurusan

: Bimbingan dan Konseling

Semester

: IX

Alternatif Jawaban Yang Disediakan SS

: Sangat Sesuai

S

: Sesuai

CS

: Cukup Sesuai

TS

: Tidak Sesuai

STS

: Sangat Tidak Sesuai

***Selamat Mengerjakan***

NO 1.

PERNYATAAN Saya yakin dapat menjelaskan sesulit apapun teori yang saya gunakan dalam skripsi

2.

Saya yakin mampu memahami dengan cepat setiap penjelasan yang diberikan dosen pembimbing

3.

Saya yakin mampu mengingat feedback yang diberikan dosen pembimbing untuk perbaikan skripsi

4.

Saya ragu mampu menjelaskan teori yang saya gunakan dengan lancar ketika bimbingan

5.

Saya tidak yakin dapat memahami penjelasan dosen pembingan

6.

Saya ragu mampu mengingat feedback yang diberikan dosen pembimbing

7.

Saya merasa menyerah apabila dosen sulit ditemui untuk bimbingan

190

8.

Saya yakin mampu menyusun kalimat yang tepat untuk menjelaskan skripsi

9.

Saya berusaha mempelajari tata penulisan yang baik untuk memperbaiki tata penulisan skripsi

10. Saya yakin mampu mampu menyusun skripsi secara utuh sesuai panduan dalam penulisan skripsi 11. Saya ragu akan kemampuan saya menyusun kalimat dalam membuat skripsi 12. Saya ragu dapat menyusun tata cara penulisan skripsi tanpa bantuan orang lain 13. Saya yakin mampu mendapat buku-buku yang dibutuhkan untuk skripsi sesulit apapun 14. Saya yakin mampu mendapatkan jurnal penelitian untuk mendukung penelitian saya sekalipun rumit 15. Saya mampu mengumpulkan teori yang digunakan untuk membahas skripsi 16. Saya akan mencari literatur ke universitas lain apabila literatur yang saya butuhkan tidak ada di perpustakaan kampus sendiri 17. Saya berhenti mengerjakan skripsi ketika saya kesulitan mencari literatur yang dibutuhkan 18. Saya merasa menyerah apabila buku yang saya butuhkan tidak tersedia di perpustakaan kampus sendiri 19. Saya tidak yakin bisa mendapatkan buku yang lengkap untuk referensi skripsi saya 20. Saya ragu dapat menemukan jurnal penelitian yang bisa mendukung skripsi 21. Saya ragu dapat mengumpulkan teori-teori yang tepat untuk membahas data dalam skripsi 22. Saya akan tetap mengerjakan perbaikan skripsi meskipun ada hal yang tidak saya kurang/ tidak pahami 23. Saya akan meminta bantuan teman apabila saya merasa kesulitan dalam perbaikan skripsi (revisi)

191

24. Saya sanggup bertahan mengerjakan perbaikan skripsi hingga larut malam 25. Saya menyerah menyelesaikan perbakaikan skripsi dalam satu malam 26. Saya menyerah untuk memperbaiki kesalahan dalam rancangan metode penelitian 27. Saya yakin tetap berkonsentrasi disaat kesulitan memahami penjelasan dosen pembimbing 28. Saya mampu mempertahankan konsentrasi dalam menjalani bimbingan yang memakan waktu lama 29. Saya yakin mampu berkonsentrasi dalam menjawab pertanyaan ketika bimbingan 30. Saya tidak yakin mampu berkonsentrasi dengan baik dalam menjelaskan rancangan penelitian kepada dosen pembimbing 31. Saya tetap berjuang ketika mendapat kesulitan untuk menentukan topik penelitian 32. Saya yakin mampu mengerjakan skripsi meskipun sedang mempunyai masalah 33. Saya akan berhenti mengerjakan skripsi apabila ada hal yang kurang / tidak saya pahami 34. Saya merasa tidak bersemangat lagi apabila skripsi saya banyak perbaikan 35. Saya malas melanjutkan merevisi skripsi ketika mendapatkan kesulitan 36. Saya mudah merasa bosan terlalu lama membaca buku-buku yang berhubungan dengan skripsi 37. Saya yakin mampu mengerjakan skripsi sebaik mungkin dengan keadaan ramai ataupun sepi disekitar saya 38. Saya merasa mampu mengerjakan skripsi dimanapun 39. Saya hanya merasa mampu mengerjakan skripsi dirumah/dikos saja 40. Saya mampu mengerjakan perbaikan metode penelitian sambil mengerjakan tugas lain

192

41. Saya yakin mampu mengerjakan perbaikan skripsi sambil mengobrol dengan teman-teman 42. Saya yakin mampu memperbaiki sistematika penulisan skripsi saya sambil menonton televise 43. Saya tidak yakin mampu menyelesaikan perbaikan skripsi sambil mengobrol dengan teman-teman 44. Saya tidak mampu menyelesaikan perbaikan sambil mengerjakan tugas/ pekerjaan lain 45. Saya yakin dapat melaksanakan penelitian dengan baik dan benar sesuai dengan panduan penyusunan karya ilmiah. 46. Saya tidak yakin bisa melakukan penelitian sebaik teman-teman saya 47. Saya kurang yakin dengan kemampuan saya untuk membuat pembahasan hasil penelitian 48. Saya merasa tidak mampu melakukan penelitian tanpa ada bantuan orang lain / teman 49. Saya merasa tidak mampu untuk menganalisis data yang diperoleh saat penelitian 50. Sebelum mengerjakan perbaikan skripsi, saya mensugestikan diri bahwa saya pasti mampu menyelesaikan skripsi disemester ini 51. Saya selalu meyakinkan diri bahwa saya dapat menyelesaikan skripsi disemester ini 52. Saya membaca buku biografi pemimpin dan orang – orang sukses untuk memotivasi diri dalam mengerjakan skripsi 53. Saya selalu melihat teman-teman yang sudah lulus untuk memotivasi saya bahwa saya juga bisa segera menyelesaikan skripsi 54. Film pendidikan tidak dapat membuat saya bersemangat 55. Saya ragu dengan membaca buku biografi orang sukses dapat memotivasi diri saya untuk menyusun skripsi

193

Lampiran 26 LEMBAR JAWABAN SKALA SELF EFFICACY

Identitas Diri Nama

:

Jurusan

:

Semester

:

Alternatif Jawaban Yang Disediakan SS

: Sangat Sesuai

S

: Sesuai

CS

: Cukup Sesuai

TS

: Tidak Sesuai

STS

: Sangat Tidak Sesuai

Selamat Mengerjakan!! No 1. 2. 3. 4. 5. 6

SS

S

CS

TS

STS

194

7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.

195

29.. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50.

196

51. 52. 53. 54. 55.

TERIMA KASIH

197

Lampiran 27

UJI NORMALITAS DATA DUKUNGAN SOSIAL Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan:

 = 2

k

(Oi  E i )2

i =1

Ei

å

Kriteria yang digunakan Ho diterima jika2 < 2 Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas

Kelas Interval 144 158 172 186 200 214 228

 -

157 171 185 199 213 227 241

tabel

= = = =

236 144 92 7

Panjang Kelas Rata-rata ( x ) s n

= = = =

13,1 199,83 17,59 48

Batas Kelas

Z untuk batas kls.

Peluang untuk Z

Luas Kls. Untuk Z

Ei

Oi

143,5 157,5 171,5 185,5 199,5 213,5 227,5 241,5

-3,20 -2,41 -1,61 -0,82 -0,02 0,78 1,57 2,37

0,4993 0,4920 0,4464 0,2925 0,0076 0,2815 0,4422 0,4911

0,0074 0,0455 0,1539 0,2849 0,2890 0,1607 0,0489

0,3531 2,1857 7,3894 13,6762 13,8734 7,7138 2,3481

1 0 9 14 14 9 1

Ei 1,1850 2,1857 0,3510 0,0077 0,0012 0,2145 0,7740

²

=

4,7190

(Oi-Ei)²

Untuk  = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 4 diperoleh ² tabel = 9,49 Daerah penolakan Ho

Daerah

4,719

9,49

Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal

198

Lampiran 28 UJI NORMALITAS DATA SELF EFFICACY Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan:

 = 2

k

(Oi  E i )2

i =1

Ei

å

Kriteria yang digunakan Ho diterima jika2 < 2 Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas

Kelas Interval 172 181 190 199 208 217 226

 -

180 189 198 207 216 225 234

tabel

= = = =

231 172 59 7

Panjang Kelas Rata-rata ( x ) s n

= = = =

8,43 198,21 14,51 48

Batas Kelas

Z untuk batas kls.

Peluang untuk Z

Luas Kls. Untuk Z

Ei

Oi

171,5 180,5 189,5 198,5 207,5 216,5 225,5 234,5

-1,84 -1,22 -0,60 0,02 0,64 1,26 1,88 2,50

0,4671 0,3888 0,2258 0,0080 0,2390 0,3962 0,4700 0,4938

0,0783 0,1630 0,2338 0,2310 0,1572 0,0737 0,0238

3,7599 7,8261 11,2220 11,0874 7,5477 3,5396 1,1431

7 6 11 14 6 1 3

Ei 2,7922 0,4261 0,0044 0,7651 0,3174 1,8221 3,0163

²

=

9,1436

(Oi-Ei)²

Untuk  = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 4 diperoleh ² tabel = 9,49 Daerah penolakan Ho

Daerah

9,1436

9,49

Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal

199

Lampiran 29 HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF EFFICACY MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KENSELING UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI Tabel Persiapan Analisis Korelasi No

Kode

X

Y

X2

Y2

XY

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 S

R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48

203 226 184 209 223 196 227 176 220 211 209 202 212 218 187 198 189 195 144 194 190 205 176 210 202 226 209 184 218 187 209 202 190 212 219 179 195 194 218 183 236 172 208 183 196 181 187 198 9592

222 207 186 213 231 195 216 180 197 195 231 202 199 200 199 197 191 190 204 179 189 195 180 195 216 207 213 186 200 199 231 201 191 199 200 175 195 184 172 180 215 181 215 180 192 186 204 199 9514

41209 51076 33856 43681 49729 38416 51529 30976 48400 44521 43681 40804 44944 47524 34969 39204 35721 38025 20736 37636 36100 42025 30976 44100 40804 51076 43681 33856 47524 34969 43681 40804 36100 44944 47961 32041 38025 37636 47524 33489 55696 29584 43264 33489 38416 32761 34969 39204 1931336

49284 42849 34596 45369 53361 38025 46656 32400 38809 38025 53361 40804 39601 40000 39601 38809 36481 36100 41616 32041 35721 38025 32400 38025 46656 42849 45369 34596 40000 39601 53361 40401 36481 39601 40000 30625 38025 33856 29584 32400 46225 32761 46225 32400 36864 34596 41616 39601 1895652

45066 46782 34224 44517 51513 38220 49032 31680 43340 41145 48279 40804 42188 43600 37213 39006 36099 37050 29376 34726 35910 39975 31680 40950 43632 46782 44517 34224 43600 37213 48279 40602 36290 42188 43800 31325 38025 35696 37496 32940 50740 31132 44720 32940 37632 33666 38148 39402 1907364

Berdasarkan tabel persiapan diperoleh: N = 48 SX2 = SX = 9592 SY 2 = SY = 9514 SXY =

1931336 1895652 1907364

200

Lampiran 30 Perhitungan Koefisien Korelasi Koefisien korelasi (rxy) dinyatakan dengan rumus:

rxy =

+ 2

+ 2

N å XY- (å X)(å Y)

{N åX (åX) }{N åY (åY) } 2

2

2

2

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh:

rxy

48

= 48

=

=

1907364

1931336

91553472

91258288

697664

475100

9592 9592

2

9514 48

1895652

9514

295184 3,3146E+11

=

295184 575725,77

= 0,513 Karena nilai rx = 0.513 maka hubungan antara dukungan sosial dengan self efficacy mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori sedang / cukup tinggi

Lampiran 31

ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE No

Kode Resp

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20

Dukungan Dukungan Dukungan informasi Dukungan jaringan penghargaan instrumental sosial Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit 34 85,00% ST 71 78,89% T 15 75,00% T 47 85,45% ST 30 66,67% S 37 92,50% ST 78 86,67% ST 17 85,00% ST 50 90,91% ST 37 82,22% T 28 70,00% T 64 71,11% T 13 65,00% S 42 76,36% T 29 64,44% S 33 82,50% T 74 82,22% T 15 75,00% T 46 83,64% T 33 73,33% T 36 90,00% ST 78 86,67% ST 14 70,00% T 47 85,45% ST 40 88,89% ST 33 82,50% T 79 87,78% ST 12 60,00% S 40 72,73% T 25 55,56% S 34 85,00% ST 79 87,78% ST 20 ####### ST 50 90,91% ST 39 86,67% ST 26 65,00% S 65 72,22% T 11 55,00% S 40 72,73% T 27 60,00% S 39 97,50% ST 73 81,11% T 17 85,00% ST 45 81,82% T 37 82,22% T 34 85,00% ST 74 82,22% T 16 80,00% T 45 81,82% T 35 77,78% T 34 85,00% ST 75 83,33% T 13 65,00% S 44 80,00% T 34 75,56% T 34 85,00% ST 70 77,78% T 11 55,00% S 47 85,45% ST 32 71,11% T 35 87,50% ST 78 86,67% ST 15 75,00% T 46 83,64% T 30 66,67% S 36 90,00% ST 79 87,78% ST 15 75,00% T 48 87,27% ST 30 66,67% S 28 70,00% T 65 72,22% T 14 70,00% T 43 78,18% T 29 64,44% S 28 70,00% T 69 76,67% T 19 95,00% ST 45 81,82% T 29 64,44% S 30 75,00% T 71 78,89% T 17 85,00% ST 38 69,09% T 25 55,56% S 32 80,00% T 79 87,78% ST 13 65,00% S 42 76,36% T 23 51,11% R 21 52,50% S 51 56,67% S 12 60,00% S 32 58,18% S 20 44,44% R 31 77,50% T 76 84,44% ST 10 50,00% R 44 80,00% T 24 53,33% S Dukungan emosi

TOTAL Skor 203 226 184 209 223 196 227 176 220 211 209 202 212 218 187 198 189 195 144 194

% 78,08% 86,92% 70,77% 80,38% 85,77% 75,38% 87,31% 67,69% 84,62% 81,15% 80,38% 77,69% 81,54% 83,85% 71,92% 76,15% 72,69% 75,00% 55,38% 74,62% 201

Krit T ST T T ST T ST S ST T T T T T T T T T S T

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40

26 34 26 34 32 37 33 28 36 28 34 34 26 35 36 32 29 29 34 27

65,00% 85,00% 65,00% 85,00% 80,00% 92,50% 82,50% 70,00% 90,00% 70,00% 85,00% 85,00% 65,00% 87,50% 90,00% 80,00% 72,50% 72,50% 85,00% 67,50%

S ST S ST T ST T T ST T ST ST S ST ST T T T ST S

70 77 65 73 71 78 74 64 79 65 75 70 70 78 79 63 65 71 72 67

77,78% 85,56% 72,22% 81,11% 78,89% 86,67% 82,22% 71,11% 87,78% 72,22% 83,33% 77,78% 77,78% 86,67% 87,78% 70,00% 72,22% 78,89% 80,00% 74,44%

T ST T T T ST T T ST T T T T ST ST T T T T T

14 15 11 16 16 17 15 13 15 14 13 13 14 15 15 14 13 14 17 13

70,00% 75,00% 55,00% 80,00% 80,00% 85,00% 75,00% 65,00% 75,00% 70,00% 65,00% 65,00% 70,00% 75,00% 75,00% 70,00% 65,00% 70,00% 85,00% 65,00%

T T S T T ST T S T T S S T T T T S T ST S

43 43 40 45 43 50 46 42 48 43 44 47 43 46 48 40 44 43 51 42

78,18% 78,18% 72,73% 81,82% 78,18% 90,91% 83,64% 76,36% 87,27% 78,18% 80,00% 85,45% 78,18% 83,64% 87,27% 72,73% 80,00% 78,18% 92,73% 76,36%

T T T T T ST T T ST T T ST T T ST T T T ST T

31 31 27 35 33 37 33 29 30 29 34 32 31 30 31 23 36 29 36 29

68,89% 68,89% 60,00% 77,78% 73,33% 82,22% 73,33% 64,44% 66,67% 64,44% 75,56% 71,11% 68,89% 66,67% 68,89% 51,11% 80,00% 64,44% 80,00% 64,44%

T T S T T T T S S S T T T S T R T S T S

190 205 176 210 202 226 209 184 218 187 209 202 190 212 219 179 195 194 218 183

73,08% 78,85% 67,69% 80,77% 77,69% 86,92% 80,38% 70,77% 83,85% 71,92% 80,38% 77,69% 73,08% 81,54% 84,23% 68,85% 75,00% 74,62% 83,85% 70,38% 202

T T S T T ST T T T T T T T T ST T T T T T

41 R-41 36 42 R-42 29 43 R-43 37 44 R-44 27 45 R-45 30 46 R-46 29 47 R-47 29 48 R-48 31 Jumlah 1521

90,00% 72,50% 92,50% 67,50% 75,00% 72,50% 72,50% 77,50% 79,22%

ST 81 T 62 ST 71 S 67 T 71 T 65 T 74 T 67 T 3432

90,00% 68,89% 78,89% 74,44% 78,89% 72,22% 82,22% 74,44% 79,44%

ST T T T T T T T T

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

21 20 7 0 0

14 33 1 0 0

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

43,75% 41,67% 14,58% 0,00% 0,00%

29,17% 68,75% 2,08% 0,00% 0,00%

17 85,00% ST 55 ####### ST 37 8 40,00% R 41 74,55% T 27 15 75,00% T 44 80,00% T 34 13 65,00% S 42 76,36% T 29 17 85,00% ST 38 69,09% T 32 9 45,00% R 43 78,18% T 30 16 80,00% T 34 61,82% S 29 15 75,00% T 45 81,82% T 32 686 71,46% T 2114 80,08% T 1484 Distribusi Jawaban Responden 9 12 22 34 14 2 3 0 0 0 Distribusi Persentase Jawaban Responden 18,75% 25,00% 45,83% 70,83% 29,17% 4,17% 6,25% 0,00% 0,00% 0,00%

82,22% 60,00% 75,56% 64,44% 71,11% 66,67% 64,44% 71,11% 68,70%

T S T S T S S T T

236 172 208 183 196 181 187 198 9592

90,77% 66,15% 80,00% 70,38% 75,38% 69,62% 71,92% 76,15% 76,86%

ST S T T T T T T T

2 22 21 3 0

7 37 4 0 0

4,17% 45,83% 43,75% 6,25% 0,00%

14,58% 77,08% 8,33% 0,00% 0,00% 203

204

Lampiran 32

ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Kode Resp R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20

Level Skor 93 84 73 84 92 79 86 68 77 75 87 81 80 83 77 82 76 76 83 64

% 88,57% 80,00% 69,52% 80,00% 87,62% 75,24% 81,90% 64,76% 73,33% 71,43% 82,86% 77,14% 76,19% 79,05% 73,33% 78,10% 72,38% 72,38% 79,05% 60,95%

Strenght Krit ST T T T ST T T S T T T T T T T T T T T S

Skor 65 55 48 59 64 53 62 50 53 55 58 58 52 53 56 51 52 60 59 57

% 86,67% 73,33% 64,00% 78,67% 85,33% 70,67% 82,67% 66,67% 70,67% 73,33% 77,33% 77,33% 69,33% 70,67% 74,67% 68,00% 69,33% 80,00% 78,67% 76,00%

Generality Krit ST T S T ST T T S T T T T T T T S T T T T

Skor 64 68 65 70 75 63 68 62 67 65 86 63 67 64 66 64 63 54 62 58

% 67,37% 71,58% 68,42% 73,68% 78,95% 66,32% 71,58% 65,26% 70,53% 68,42% 90,53% 66,32% 70,53% 67,37% 69,47% 67,37% 66,32% 56,84% 65,26% 61,05%

TOTAL Krit S T T T T S T S T T ST S T S T S S S S S

Skor 222 207 186 213 231 195 216 180 197 195 231 202 199 200 199 197 191 190 204 179

% 80,73% 75,27% 67,64% 77,45% 84,00% 70,91% 78,55% 65,45% 71,64% 70,91% 84,00% 73,45% 72,36% 72,73% 72,36% 71,64% 69,45% 69,09% 74,18% 65,09%

Krit T T S T T T T S T T T T T T T T T T T S 204

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40

78 70 68 75 88 84 84 73 83 77 87 81 78 80 83 62 76 74 73 71

74,29% 66,67% 64,76% 71,43% 83,81% 80,00% 80,00% 69,52% 79,05% 73,33% 82,86% 77,14% 74,29% 76,19% 79,05% 59,05% 72,38% 70,48% 69,52% 67,62%

T S S T T T T T T T T T T T T S T T T S

53 60 50 55 57 55 59 48 53 56 58 58 53 52 53 52 55 56 58 53

70,67% 80,00% 66,67% 73,33% 76,00% 73,33% 78,67% 64,00% 70,67% 74,67% 77,33% 77,33% 70,67% 69,33% 70,67% 69,33% 73,33% 74,67% 77,33% 70,67%

T T S T T T T S T T T T T T T T T T T T

58 65 62 65 71 68 70 65 64 66 86 62 60 67 64 61 64 54 41 56

61,05% 68,42% 65,26% 68,42% 74,74% 71,58% 73,68% 68,42% 67,37% 69,47% 90,53% 65,26% 63,16% 70,53% 67,37% 64,21% 67,37% 56,84% 43,16% 58,95%

S T S T T T T T S T ST S S T S S S S R S

189 195 180 195 216 207 213 186 200 199 231 201 191 199 200 175 195 184 172 180

68,73% 70,91% 65,45% 70,91% 78,55% 75,27% 77,45% 67,64% 72,73% 72,36% 84,00% 73,09% 69,45% 72,36% 72,73% 63,64% 70,91% 66,91% 62,55% 65,45%

T T S T T T T S T T T T T T T S T S S S 205

41 R-41 42 R-42 43 R-43 44 R-44 45 R-45 46 R-46 47 R-47 48 R-48 Jumlah Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

87 83 87 71 76 84 82 79 3794

82,86% 79,05% 82,86% 67,62% 72,38% 80,00% 78,10% 75,24% 75,28%

T T T S T T T T T

60 80,00% T 68 71,58% T 49 65,33% S 49 51,58% R 60 80,00% T 68 71,58% T 53 70,67% T 56 58,95% S 52 69,33% T 64 67,37% S 51 68,00% S 51 53,68% S 59 78,67% T 63 66,32% S 54 72,00% T 66 69,47% T 2652 73,67% T 3068 67,28% S Distribusi Jawaban Responden 2 2 2 39 39 20 7 7 24 0 0 2 0 0 0 Distribusi Persentase Jawaban Responden 4,17% 4,17% 4,17% 81,25% 81,25% 41,67% 14,58% 14,58% 50,00% 0,00% 0,00% 4,17% 0,00% 0,00% 0,00%

215 181 215 180 192 186 204 199 9514

78,18% 65,82% 78,18% 65,45% 69,82% 67,64% 74,18% 72,36% 72,08%

T S T S T S T T T

0 36 12 0 0 0,00% 75,00% 25,00% 0,00% 0,00%

206

207

Lampiran 33

208