HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DALAM

Download HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA. DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR. Afandi Aprihastanto. Prodi Ek...

0 downloads 505 Views 285KB Size
HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR Afandi Aprihastanto Prodi Ekonomi BKK Administrasi Perkantoran, FKIP Universitas Sebelas Maret

Abstract: The objectives of this research are to investigate: 1) whether or not there is a significant correlation between the social interaction in peer group and the learning achievement; 2) whether or not there is a significant correlation between the learning motivation and the learning achievement; and 3) whether or not there is a simultaneously significant correlation of the social interaction in peer group and the learning motivation to the learning achievement in Office Equipment Management of the students in Grade XI of the Office Administration Department of State Vocational High School 1 of Surakarta in Academic Year 2012/2013 as many as 76 students. The samples of the research consisted of 45 students or 60% of the total number of students in Grade XI of the school. They were taken by using the proportional random sampling technique. The data of the research were gathered through questionnaire and documentation and were then analyzed by using the multiple linear regression technique of analysis. The results of the research are as follows: 1) there is a significant correlation between the social interaction in peer group (X 1) and the learning achievement; 2) there is a significant correlation between the learning motivation (X2) and the learning achievement; and 3) there is a simultaneously significant correlation of the social interaction in peer group (X1) and the learning motivation (X2) to the learning achievement (Y). The relative contribution of the X 1 variable toward the learning achievement (Y) is 21.73%, and that of the variable X2 toward the learning achievement (Y) is 78.27%. The effective contribution of the X1 variable toward the learning achievement (Y) is 16.93%, and that of the X2 variable toward the learning achievement (Y) is 60.97%. Keywords: peer-group, motivation, and learning achievement.

Pendahuluan Pendidikan tidak bisa dipandang

tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan sangat bergantung pada proses belajar.

sebagai persiapan untuk hidup melainkan merupakan bagian integral dari hidup itu sendiri. Pendidikan

merupakan suatu

proses

yang

atau

sistem

terdiri

dari

beberapa komponen. Kelancaran jalannya komponen

tersebut

akan

membawa

kelancaran pada proses pendidikan yang menentukan pendidikan

berhasil itu

sendiri.

atau Dalam

tidaknya proses

pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan

yang

paling

pokok,

artinya

Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh dari proses belajar. Dalam mencapai prestasi belajar tersebut terdapat dua faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa di sekolah, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa antara lain meliputi intelegensi, motivasi, minat, bakat, kondisi fisik,

sikap,

kebiasaan

siswa

dan

sebagainya. Sedangkan faktor eksternal

merupakan faktor yang berasal dari luar

rendahnya prestasi belajar siswa. Motivasi

diri siswa diantaranya meliputi keadaan

belajar dapat timbul karena faktor intrinsik,

sosial ekonomi, lingkungan, pergaulan,

berupa hasrat dan keinginan berhasil serta

sarana dan prasarana, guru dan cara

dorongan kebutuhan belajar, dan harapan

mengajar,

akan cita-cita. Sedangkan yang menjadi

interaksi

edukatif

dan

sebagainya.

faktor

Pada interaksi

sosial

keterkaitan

ekstrinsiknya

lingkungan

sekolah,

penghargaan,

yang

memiliki

kondusif,

erat

terjadi

dengan

hubungan

masing-masing

siswa

akan

adanya

lingkungan

belajar

yang

kegiatan

belajar

yang

dan

menarik (Syah, 2008).

pertemanan. Interaksi sosial yang terjadi pada

adalah

Prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai

macam

faktor

dengan

tidak

membentuk suatu kelompok yang disebut

mengurangi peran dan faktor-faktor yang

kelompok teman sebaya yang di dalamnya

ada,

terdiri dari teman-teman sebaya yang

teman

berada di dalam ruang lingkup tertentu dan

merupakan

dua

faktor

yang

memiliki

keterkaitan

erat

dalam

mempengaruhi

karakteristik

yang

menjadi

identitas dari kelompok tersebut.

interaksi

dipentingkan

organisasi,

namun

sebaya

dalam

dan

kelompok

motivasi

belajar memiliki

prestasi belajar siswa.

Dalam kelompok teman sebaya tidak

sosial

Berpijak pada uraian di atas

adanya

struktur

maka penelitian mengenai “ Hubungan

diantara

anggota

antara Interaksi Sosial dalam Kelompok

kelompok merasakan adanya tanggung

Teman

Sebaya

dan

jawab atas keberhasilan dan kegagalan

dengan

kelompoknya. Di dalam kelompok teman

Peralatan Kantor Siswa Kelas XI Jurusan

sebaya, teman adalah tempat berkaca

Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1

yang bisa memberi gambaran tentang diri

Surakarta Tahun Ajaran 2012/ 2013 “ ini

sendiri dari dekat, bahkan kadang- kadang

dilakukan.

Prestasi

Motivasi

Belajar

Belajar

Mengelola

remaja dapat diberi identitas berdasarkan Kajian Pustaka

dengan siapa dia berteman. Motivasi

perlu

ditumbuhkan

Prestasi belajar merupakan hasil

dalam diri siswa agar mampu memberikan

yang diperoleh dari proses belajar yang

dorongan bagi siswa dalam kaitannya

dijalani

dengan kegiatan pembelajaran. Motivasi

pembelajaran. Prestasi belajar adalah bukti

dan belajar merupakan dua hal yang saling

keberhasilan

mempengaruhi dalam menentukan tinggi

perubahan-perubahan

selama

yang

mengikuti

dapat yang

proses

dilihat

dari

terdapat

dalam diri seseorang mulai dari perubahan

group composed of individuals who are

pengetahuan, pemahaman, keterampilan

equals”, dengan kata lain teman sebaya

dan lain sebagainya. Syah memberikan

merupakan

pengertian

belajar

persamaan, dan kelompok sebaya adalah

merupakan pengungkapan hasil belajar

suatu kelompok yang terdiri dari individu-

ideal

individu yang sama (Abu Ahmadi, 2004:

bahwa

yang

“Prestasi

meliputi

segenap

ranah

psikologis yang berubah sebagai akibat

yang

memiliki

191).

pengalaman dan proses belajar siswa” (Muhibbin Syah, 2008: 150).

teman

Pada

interaksi

sosial

dalam

kelompok teman sebaya kelakuan anak

Prestasi belajar merupakan hasil

yang satu mempengaruhi, mengubah, atau

yang diperoleh selama melakukan proses

memperbaiki kelakuan anak yang lain atau

belajar

atau

sebaliknya dan hubungan ini terjadi antara

kegagalan dalam kegiatan belajar akan

anak dengan anak lainnya yang memiliki

berdampak pada prestasi belajar yang

usia relatif sama atau sebaya. Terkait

diperoleh peserta didik. Dalam kegiatan

dengan proses pembelajaran, interaksi

belajar tidak semua siswa memiliki prestasi

sosial dalam kelompok teman sebaya

belajar yang sama, sebab ada siswa yang

berperan dalam merubah, mempengaruhi,

memiliki prestasi belajar tinggi, sedang,

atau memperbaiki perilaku siswa dalam

maupun rendah. Tinggi rendahnya prestasi

mengikuti proses pembelajaran.

mengajar.

Keberhasilan

belajar siswa dalam mengikuti proses

Sebagai salah satu faktor yang

pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa

berasal dari dalam siswa yang menentukan

faktor.

keberhasilan

dalam

meraih

prestasi

Interaksi sosial dalam kelompok

belajar, motivasi memiliki peranan yang

teman sebaya merupakan salah satu faktor

sangat penting. Dalam kegiatan belajar,

dari luar diri siswa yang berpengaruh

motivasi dapat dikatakan sebagai daya

terhadap prestasi belajar siswa. Shaw

penggerak

berpendapat bahwa interaksi merupakan

menimbulkan

suatu

menjamin

pertukaran

masing-masing

antarpribadi

dalam

diri

kegiatan

belajar,

kelangsungan

yang

kegiatan

lain

dalam

kegiatan belajar, sehingga tujuan yang

masing-masing

dikehendaki oleh subjek belajar dapat

perilaku mempengaruhi satu sama lain (Ali,

tercapai. Pendapat tersebut diperkuat lagi

2004: 87). Ivor Morrish berpendapat, “A

dengan pendapat Suryabrata (2004) yang

peer is an equel, and a peer group is a

mengemukakan bahwa motivasi adalah

kehadiran

mereka

sama dan

memberikan

dari

yang

belajar

satu

dan

siswa

menunjukkan

perilakunya

orang

yang

di

arah

pada

keadaan dalam pribadi seseorang yang

oleh Webb, N. M. (2002) berjudul Peer

mendorong

Interaction and Learning in Small Groups.

individu

untuk

melakukan

aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai

Dalam

tujuan (Djaali, 2009: 101). Motivasi dapat

interaksi

berfungsi sebagai pendorong usaha dan

mempengaruhi

pencapaian

Seseorang

kelompok dan menjelaskan karakteristik

melakukan suatu usaha karena adanya

siswa, kelompok dan tugas-tugas yang

motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam

memprediksi

belajar akan menunjukkan hasil yang baik

interaksi teman sebaya.

prestasi.

penelitian

sebab fungsi motivasi adalah sebagai pendorong,

penggerak

dan

pengarah

perbuatan (Djamarah, 2000: 156). Penelitian

ini

ini

membahas

jenis

sebaya

yang

pembelajaran

dalam

teman

pola

yang

berbeda

dari

Dari uraian di atas, selanjutnya dapat dibangun kerangka berfikir bahwa tujuan dari semua proses pembelajaran

didukung

oleh

dalam pendidikan adalah meningkatnya

beberapa penelitan yang relevan untuk

kualitas belajar dari siswa dan prestasi

memperkuat

yang

perlunya

penelitian

ini

dicapai

siswa.

Dalam

proses

dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh

pembelajaran yang dilalui siswa tidak

Hytti, et al. (2010) dengan judul Perceived

terlepas dari adanya interaksi siswa yang

learning

terjadi di lingkungan sekolah. Adanya

outcomes

education: motivation

The

in

entrepreneurship

impact

and

team

of

student behaviour

interaksi

tersebut

akan

kelompok-kelompok

siswa

membentuk baik

dalam

menunjukkan bahwa siswa pada program

jumlah besar maupun kecil yang disebut

pendidikan kewirausahaan memiliki hasil

dengan kelompok teman sebaya.

prestasi

belajar

kewirausahaan

yang

Pada kelompok teman sebaya,

cenderung dipengaruhi oleh motivasi siswa

pengaruh dari sesama anggota kelompok

dan perilaku kelompok.

akan

memberikan

pengaruh

terhadap

Penelitian Asadullah, M. N. &

anggota yang lain. Kegiatan-kegiatan yang

Chaudhury, N. (2008) yang berjudul Social

dilakukan juga akan berdampak pada

Interactions And Student Achievement In a

prestasi belajar masing-masing anggota

Developing Country : An Instrumental

dalam kelompok. Apabila dalam kelompok

Variables Approach ditemukan bahwa ada

teman

pengaruh

atau

memiliki kegiatan dan kebiasaan belajar

tes

yang rutin maka akan diikuti oleh anggota

matematika di kelas 8 daerah pedesaan

lain di dalam kelompok. Hal tersebut

Bangladesh. Penelitian yang dilakukan

berlangsung secara otomatis karena setiap

dampak

yang sosial

signifikan endogen

efek kinerja

sebaya

mayoritas

anggotanya

anggota di dalam kelompok teman sebaya

kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat

selalu ingin mendapat pengakuan dari

menentukan tingkah laku.

anggota lain. Demikian halnya ketika di

Peran

dalam

satu

kelompok

teman

sebaya

kelompok

interaksi

teman

sosial

sebaya

dalam adalah

terdapat anggota dengan prestasi belajar

menumbuhkan dan meningkatkan motivasi

yang

siswa.

baik,

maka

akan

cenderung

Motivasi

sendiri

dalam

proses

mendorong anggota lainnya untuk memiliki

pembelajaran dapat digunakan sebagai

prestasi yang hampir sama atau tidak jauh

bahan bakar untuk menggerakkan mesin

berbeda.

motivasi belajar yang memadai dan akan Di sisi lain motivasi belajar siswa

menjadi

salah

diperkirakan

satu

mampu

faktor

yang

mempengaruhi

mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi

dalam

kelas.

Adanya

keterkaitan peran dari interaksi sosial

prestasi belajar siswa. Motivasi belajar

dalam

siswa dapat digunakan sebagai bahan

motivasi belajar secara bersama-sama

bakar untuk menggerakkan mesin motivasi

diindikasikan

belajar yang memadai akan mendorong

prestasi belajar yang dicapai oleh peserta

siswa berperilaku aktif untuk berprestasi

didik baik di dalam anggota kelompok

dalam kelas. Adanya interaksi sosial dalam

maupun di luar anggota kelompok sebaya.

kelompok

Secara

teman

sebaya

akan

kelompok

teman

mampu

sistematis

kerangka

dalam

terutama dalam kegiatan belajar. Motivasi

dengan skema sebagai berikut :

dengan

ini

dan

meningkatkan

menumbuhkan motivasi dalam diri siswa

relevan

penelitian

sebaya

dapat

pemikiran dijelaskan

persoalan-persoalan X1 Y X2 Gambar 1 : Kerangka Berfikir

Metode Penelitian Penelitian

Peralatan

ini

dilaksanakan

di

Hubungan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) N 1

antara Interaksi Sosial dalam Kelompok

Surakarta pada siswa kelas XI Administrasi

Teman

Belajar

Perkantoran Tahun Ajaran 2012/ 2013.

Mengelola

Waktu penelitian yang dilakukan adalah

dengan

Sebaya Prestasi

tentang

Kantor

dan

Motivasi

Belajar

selama sembilan bulan, yaitu dari bulan

dalam bentuk skala Likert, sedangkan

Juli 2012 sampai dengan Maret 2013 yang

teknik

meliputi

sampai

mengumpulkan data mengenai prestasi

dengan penyusunan laporan. Penelitian ini

belajar siswa adalah teknik dokumentasi.

termasuk

Sebelum

kegiatan

jenis

persiapan

penelitian

deskriptif

yang

digunakan

mengumpulkan

data

dengan

terlebih

dahulu

kuantitatif dan memiliki tiga variabel di

menggunakan

dalamnya yaitu: 1) Interaksi sosial dalam

dilakukan try out sebanyak 15 siswa di luar

kelompok

Motivasi

sampel. Try out digunakan untuk menguji

belajar; dan 3) Prestasi belajar mengelola

validitas dan reliabilitas angket sebagai

peralatan kantor.

instrument pengumpul data. Dalam try out

teman

Populasi

sebaya;

ini

ini, terdapat 9 item soal yang tidak valid,

adalah seluruh siswa kelas XI Kompetensi

yaitu: 6 item dari variabel interaksi sosial

Bidang Keahlian Administrasi Perkantoran

dalam kelompok teman sebaya dan 3 item

di SMK N 1 Surakarta Tahun Ajaran

dari variabel motivasi belajar siswa. Item

2012/2013 yang berjumlah 76 siswa dan

yang tidak valid tersebut tidak digunakan

60% dari populasi diambil sebagai sampel

karena sudah terwakili oleh item lain. Hasil

dengan menggunakan teknik proportional

uji realibilitas instrumen diperoleh nilai

random sampling. Bila populasi cukup

Cronbach’s Alpha untuk X1 sebesar 0,915

homogen terhadap populasi dibawah 100,

dan

maka dapat dipergunakan sampel sebesar

dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf

50 %, dan diatas 1000 sebesar 15 %.

sigifikasi 0,05 dan jumlah sampel sebanyak

Untuk

sampel

15 maka didapat nilai rtabel sebesar 0,5140.

ditambah sedikit lagi dari jumlah matematik

Sehingga nilai Cronbach’s Alpha X1 dan X2

tadi (Surakhmad, 2004: 100). Rincian dari

> 0,5140 maka instrumen variabel X1 dan

pengambilan sampel tersebut adalah kelas

X2 dinyatakan reliabel.

jaminan

dalam

2)

ada

penelitian

angket,

untuk

baiknya

X2

AP 1 = 37 x 60% = 22,2 siswa dibulatkan

sebesar

0,939

yang

apabila

Dalam penelitian ini terdapat dua

ke bawah menjadi 22 siswa dan kelas XI

variabel

prediktor

dan

AP 2 = 39 x 60% = 23,4 siswa dibulatkan

kriterium.

ke bawah menjadi 23 siswa. Sehingga

diselesaikan adalah mencari hubungan

jumlah sampel sampel sebanyak 45 siswa.

dan menentukan besar sumbangan atau

Permasalahan

satu yang

variabel akan

Teknik yang digunakan untuk

kontribusi. Sehingga teknik analisis data

mengumpulkan data mengenai interaksi

yang digunakan untuk mengolah data

sosial dalam kelompok teman sebaya dan

dalam penelitian ini adalah analisis statistik

motivasi belajar

dengan analisis regresi ganda.

adalah

teknik

angket

Adapun langkah-langkah analisis

dari 18 pertanyaan kepada 45 responden

statistik dalam penelitian ini adalah 1)

diperoleh skor hasil pengumpulan data

Menyusun tabulasi data, yaitu data yang

motivasi belajar sebesar ∑ X2 = 2714.

diperoleh

Dengan

disusun

dalam

tabel

untuk

demikian,

tingkat

persentase

memudahkan dalam perhitungan; 2) Uji

motivasi belajar siswa kelas XI Jurusan

persyaratan analisis yang terdiri dari uji

Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1

normalitas, uji linieritas, uji autokorelasi ,

Surakarta

dan multikolinearitas; 3) Uji hipotesis yang

sebesar 2714 : 3240 = 0,83765432 atau

terdiri dari tahap uji hipotesis I dan II, uji

sebesar 84%.

Tahun

Ajaran

2012/

2013

hipotesis III. Kemudian menghitung nilai

Data mengenai prestasi belajar

keberartian kriterium dengan prediktor-

siswa yang merupakan variabel terikat (Y)

prediktornya,

menghitung

persamaan

diperoleh dengan menggunakan teknik

multiple,

menentukan

dokumentasi diambil dari nilai rata-rata

sumbangan relatif dan sumbangan efektif

raport semester gasal tahun ajaran 2012/

masing-masing

2013. Jumlah skor hasil pengumpulan data

regresi

linier

prediktor

X1

dan

X2

terhadap Y.

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran mengelola peralatan kantor adalah ∑ Y =

Hasil Penelitian dan Pembahasan

3610.

Dari hasil penyebaran angket

Dengan

persentase

demikian,

prestasi

belajar

tingkat mengelola

kepada 45 responden, diperoleh data

peralatan kantor siswa kelas XI Jurusan

tentang interaksi sosial dalam kelompok

Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1

teman sebaya dalam penelitian ini yang

Surakarta

terdiri dari 19 pertanyaan. Jumlah skor

sebesar 3610 : 4500 = 0,80222222 atau

hasil pengumpulan data interaksi sosial

sebesar 80% dan belum mencapai skor

dalam kelompok teman sebaya adalah ∑

maksimal, hal itu berarti ada hal-hal yang

X1 = 2724. Dengan demikian, tingkat

belum terpenuhi untuk mencapai tingkat

persentase

prestasi belajar mengelola peralatan kantor

interaksi

sosial

dalam

kelompok teman sebaya siswa kelas XI

Tahun

Ajaran

2012/

2013

yang maksimal.

Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK

Uji normalitas dalam penelititan

Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/

ini

menggunakan

One-Sample

2013 sebesar 2724 : 3420 = 0,79649123

Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan

atau sebesar 80%.

program SPSS 17. Dari hasil uji normalitas

Dari hasil penyebaran angket

diperoleh nilai signifikansi variabel X1, X2,

tentang motivasi belajar siswa yang terdiri

dan Y sebesar 0,875, 0,776, dan 0,842

yang apabila dibandingkan dengan taraf

disesuaikan dengan kriteria autokorelasi

signifikansi 5% maka nilai X1 dan X2 >

menurut Singgih Santoso (2001) maka nilai

0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa

D-W berada di antara -2 dan 2 yaitu 1,968

sampel yang diambil berasal dari populasi

sehingga dapat disimpulkan bahwa antara

yang berdistribusi normal. Uji linearitas

variabel X1 dan X2 tidak terdapat indikasi

dalam penelitian ini menggunakan Test for

autokorelasi. Uji multikolinearitas dalam

Linearity pada taraf signifikansi 0,05. Nilai

penelitian

signifikansi variabel X1 dengan Y adalah

melihat nilai Variance Inflation Faktor pada

0,064 sedangkan nilai signifikansi variabel

model regresi. Nilai VIF kedua variabel

X2

Nilai

bebas tersebut adalah 1.267 mendekati

signifikansi linearitas variabel X1 dan X2 >

angka 1 dan dibawah angka 5, sehingga

0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa

kedua variabel bebas tersebut terbebas

model yang diambil memiliki korelasi yang

dari masalah multikolinearitas.

dengan

Y

sebesar

0,056.

ini

dapat

diketahui

dengan

linear. Uji autokorelasi dalam penelitian ini dapat

diketahui

dengan

melihat

nilai

Uji Hipotesis I & II

Durbin-Watson. Nilai Durbin-Watson yang

Hasil uji hipotesis I dan II dalam penelitian

diperoleh

ini

sebesar

1,972

yang

bila

dapat

dilihat

pada

tabel

berikut:

Tabel 1.1 Pearson Correlation Korelasi Y Y

Korelasi Pearson

X1 1

Sig. (2-ekor) N X1

Korelasi Pearson Sig. (2-ekor)

.549

Korelasi Pearson Sig. (2-ekor) N

**

.866

.000

.000

45

45

45

**

1

.549

.000

N X2

X2 **

**

.459

.000

45

45

45

**

**

1

.866

.459

.000

.000

45

45

45

**. Korelasi signifikan pada tingkat 0.01 (2-ekor). Sumber: data primer yang diolah (2013)

Berdasarkan pada tabel Pearson Correlation

diatas

diperoleh

nilai

rX1y

sebesar 0,549 dengan taraf signifikansi 1%, sedangkan nilai rtabel untuk N = 45

adalah 0,380. Apabila rhitung dibandingkan

dibandingkan dengan rtabel maka rhitung >

dengan rtabel maka rhitung > rtabel atau 0,549 >

rtabel atau 0,866 > 0,380 sehingga Ho

0,380 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima

ditolak dan Ha diterima yang berarti

yang berarti terdapat hubungan

terdapat hubungan yang signifikan antara

yang

signifikan antara interaksi sosial dalam

motivasi

kelompok

belajar mengelola peralatan kantor (Y).

teman sebaya (X1) dengan

belajar

(X2)

dengan

prestasi

prestasi belajar mengelola peralatan kantor (Y). Nilai rX2y sebesar 0,866 dengan taraf

Uji Hipotesis III

signifikansi 1%, sedangkan nilai rtabel untuk

Hasil iji hipotesis III dalam penelitian ini

N = 45 adalah 0,380. Apabila rhitung

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.2 Model Summary Ringkasan Model Model

R

R Kuadrat a

1

.882

b

R Kuadrat

Std. Deviasi

Disesuaikan

Regresi

.779

.768

1.071

a. Prediktor: (Konstan), Motivasi Belajar, Interaksi Sosial dalam Kelompok teman Sebaya b. Variabel Terikat: Prestasi Belajar Sumber: data primer yang diolah (2013)

Berdasarkan

atas

dibandingkan maka nilai Fhitung > Ftabel atau

diperoleh nilai R sebesar 0,882 yang

73,927 > 3,22 sehingga dapat disimpulkan

menunjukkan

bahwa

hubungan

bahwa terdapat hubungan yang signifikan

variabel

dengan

kedua

Y

tabel

di

antara variabel

antara

interaksi sosial dalam kelompok

independennya adalah kuat karena lebih

teman sebaya dan motivasi belajar secara

besar

bersama-sama terhadap prestasi belajar

dari

0,50.

Sedangkan

pada

perhitungan keberartian hubungan antara

mengelola peralatan kantor.

interaksi sosial dalam kelompok teman sebaya

dan

motivasi

belajar

dengan

prestasi belajar mengelola peralatan kantor

Persamaan Regresi Linear Multipel Persamaan

regresi

yang

siswa diperoleh nilai Fhitung sebesar 73,927

diperoleh dalam penelitian ini adalah Ŷ =

dan

25,351 + 0,197X1 + 0,712X2. Ŷ : Prestasi

Ftabel

sebesar

3,22.

Apabila

Belajar Mengelola Peralatan Kantor; X1 :

Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK

Interaksi Sosial dalam Kelompok Teman

Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2012/

Sebaya; X2 : Motivasi Belajar. Adapun hasil

2013” dapat diterima; 3) Untuk hipotesis III,

dari perhitungan Sumbangan Relatif (SR)

pada hasil pengujian hipotesis diperoleh

dan Sumbangan Efktif (SE) diperoleh nilai

nilai Fhitung > Ftabel atau 73,927 > 3,22

SR variabel X1 terhadap Y sebesar 21,73

sehingga

% dan SR variabel X2 terhadap Y sebesar

“Terdapat hubungan yang signifikan antara

78,27 %. Sedangkan SE variabel X1

interaksi sosial dalam kelompok teman

terhadap Y sebesar 16,93 % dan SE

sebaya dan motivasi belajar siswa secara

variabel X2 terhadap Y sebesar 60,97 %.

bersama-sama dengan prestasi belajar

hipotesis

yang

berbunyi

mengelola peralatan kantor siswa kelas XI Kesimpulan Pengujian Hipotesis Setelah hipotesis

dan

Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK

dilakukan

pengujian

Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2012/

penafsiran

pengujian

2013” dapat diterima.

hipotesis, maka selanjutnya dikemukakan kesimpulan Kesimpulan dapat

pengujian pengujian

dikemukakan

berikut: 1) Untuk

hipotesis.

hipotesis adalah

Simpulan dan Implikasi

yang

sebagai

hipotesis I, pada hasil

Simpulan

yang

dapat

diambil

berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan analisis

data

yang

dilakukan

dalam

pengujian hipotesis diperoleh nilai r hitung >

penelitian ini adalah sebagai berikut: 1)

rtabel atau 0,549 > 0,380 sehingga hipotesis

Terdapat hubungan yang signifikan antara

yang berbunyi “Terdapat hubungan yang

interaksi sosial dalam kelompok teman

signifikan antara interaksi sosial dalam

sebaya dengan prestasi belajar mengelola

kelompok teman sebaya dengan prestasi

peralatan kantor siswa kelas XI Jurusan

belajar mengelola peralatan kantor siswa

Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1

kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran

Surakarta Tahun Pelajaran 2012/ 2013; 2)

di SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran

Terdapat hubungan yang signifikan antara

2012/ 2013” dapat diterima; 2) Untuk

motivasi belajar dengan prestasi belajar

hipotesis II, pada hasil pengujian hipotesis

mengelola peralatan kantor siswa kelas XI

diperoleh nilai rhitung > rtabel atau 0,866 >

Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK

0,380 sehingga hipotesis yang berbunyi

Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/

“Terdapat hubungan yang signifikan antara

2013;

motivasi belajar dengan prestasi belajar

signifikan antara interaksi sosial dalam

mengelola peralatan kantor siswa kelas XI

kelompok teman sebaya dan motivasi

3)

Terdapat

hubungan

yang

belajar

siswa

dengan

secara

prestasi

bersama-sama

belajar

mengelola

adalah sebagai berikut: a) Sumbangan relatif yang diberikan oleh variabel X 1

peralatan kantor siswa kelas XI Jurusan

terhadap

Y

sebesar

21,73

%;

b)

Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1

Sumbangan relatif yang diberikan oleh

Surakarta Tahun Pelajaran 2012/ 2013.

variabel X2 terhadap Y sebesar 78,27 %; c)

Temuan lain yang diperoleh dari

Sumbangan efektif yang diberikan oleh

hasil analisis dalam penelitian ini adalah

variabel X1 terhadap Y sebesar 16,93 %; d)

sebagai berikut: 1) Dari deskripsi data yang

Sumbangan efektif yang diberikan oleh

diperoleh

variabel X2 terhadap Y sebesar 60,97 %.

dalam

penelitian

ini

dapat

Implikasi

diketahui: a) Tingkat pencapaian interaksi sosial dalam kelompok teman sebaya siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta adalah sebesar 80%; b) Tingkat pencapaian motivasi belajar

berdasarkan

dari

penelitian

simpulan

yang

ini telah

dipaparkan adalah sebagai berikut: 1) Hasil dari penelitian ini diperoleh nilai koefisien

siswa kelas XI Administrasi Perkantoan

korelasi multipel antara variabel X1 dan X2

SMK N 1 Surakarta adalah sebesar 84%;

terhadap

c) Tingkat pencapaian prestsai belajar

menunjukkan bahwa hubungan antara

mengelola peralatan kantor siswa kelas XI

variabel

Administrasi

Perkantoran

SMK

N

1

Surakarta adalah sebesar 80%. 2) Dari persamaan garis regresi linear multipel

Y

Y

sebesar

dengan

0,882

kedua

yang

variabel

independennya adalah kuat karena lebih besar dari 0,50. Berdasarkan temuan

diperoleh: Ŷ = 25,351 + 0,197X1 + 0,712X2.

tersebut dapat dijadikan pertimbangan

Hasil persamaan tersebut di atas dapat

bagi guru maupun kepala sekolah bahwa

ditafsirkan bahwa rata-rata prestasi belajar

prestasi

mengelola peralatan kantor siswa (Y) akan

dengan interaksi sosial khususnya dalam

meningkat atau menurun sebesar 0,197 untuk setiap peningkatan atau penurunan satu unit variabel interaksi sosial dalam

belajar

siswa

berhubungan

kelompok teman sebaya dan penggunaan motivasi belajar pada proses pembelajaran

kelompok teman sebaya (X1) dan juga

untuk meningkatkan prestasi belajar; 2)

akan meningkat atau menurun sebesar

Pada penelitian ini ditemukan bahwa

0,712

atau

berdasarkan SR dan SE variabel X1 dan X2

penurunan satu unit variabel motivasi

yang diperoleh, prestasi belajar siswa

untuk

setiap

peningkatan

belajar (X2). 3) Besarnya sumbangan yang diberikan

oleh

masing-masing

variabel

dipengaruhi oleh variabel interaksi sosial dalam kelompok teman sebaya dan

motivasi belajar. Nilai SR dan SE dari

perlakuan

variabel X2 lebih besar dibandingkan X1

penerimaan oleh teman sebaya pada

yang berarti bahwa motivasi belajar

variabel interaksi sosial dalam kelompok

memiliki keterkaitan hubungan yang lebih

teman sebaya merupakan faktor paling

kuat dengan prestasi belajar dibandingkan

dominan yang berperan mempengaruhi

interaksi sosial dalam kelompok teman

atau mengubah perilaku siswa sehingga

sebaya, sehingga motivasi belajar lebih

akan berdampak pada kehidupan sosial

besar pengaruhnya terhadap hasil prestasi

siswa.

belajar siswa. Dari penelitian ini ditemukan

diharapkan hasil dari penelitian ini dapat

pula bahwa selain kedua variabel tersebut,

dijadikan

prestasi belajar siswa juga dipengaruhi

dalam memilih teman dan pergaulan,

oleh variabel lain yang tidak tercakup

sehingga mampu memberikan dampak

dalam

positif bagi kehidupan sosial dan prestasi

penelitian

ini;

3)

Hasil

dari

penelitian ini diperoleh bahwa faktor Daftar Pustaka Ahmadi, A. & Supriyono, W. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Ali, M. & Asrori, M. 2004. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian ”Suatu Pendekatan”. Jakarta: Rineka Cipta. Arvio, I. 2012. Pengertian Prestasi Belajar. Diperoleh 12 September 2012 dari http://educationvionet.blogspot.com/2012/08/penge rtian prestasibelajarsiswa.html Asadullah, M. N. & Chaudhury, N. 2008. Social Interactions and student Achievment in a Developing Country: An Instrumental Variables Approach. Jurnal Pendidikan. WPS4508.

dari

teman

Berdasarkan

bahan

sebaya

hal

dan

tersebut,

pertimbangan

siswa

belajarnya. Basrowi.

2005.

Pengantar

Sosiologi.

Bogor: Ghalia Indonesia. Djamarah, S.B. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta FKIP UNS. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta: UNS Press Gunawan,

Ary

H,

2000.

Sosiologi

Pendidikan. Jakarata: Rineka Cipta Hadi, S. 2001. Statistik. Yokyakarta: Andi Offset. Hamalik, O. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo. Hindrayani, A. & Totalia, S.A. 2010. Teknik Pengolahan Data. Surakarta: UNS Press. Hytti, et al. 2010. Perceived learning outcomes in entrepreneurship education: The impact of student

motivation and team behaviour. Education and Training Research Journal, 52 (8/9),

2008.

Metodologi

Penelitian

Pendidikan dan Sosial. Jakarta: GP Press. Purwanto, N. 2004. Psikologi Pendidikan. Sami’an. 2008. Korelasional-SPSS1. Diperoleh 21 November 2012 dari http://samianstats.files.wordpress.c om/2008/10/korelasional-spss1.pdf Santosa, S. 2004. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara S.

2001. Statistik

Sudjana,

N.

2005.

Evaluasi

Belajar.

Bandung: Remaja Rosdakarya. Surakhmad,

W.

2004.

Pengantar

Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito

Bandung: Remaja Rosdakarya

Santoso,

Sudjana, N. 2002. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito

587-606. Iskandar.

Jakarta: Reneka Cipta

Non

Parametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sardiman, A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sardiman, A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Sarwono, S.W. 2005. Psikologi Sosial (Psikologi kelompok & Psikologi Terapan). Jakarta: Balai Pustaka Slameto. 2003. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya (Edisi Revisi).

Suryabrata, Pendidikan.

S. Jakarta:

2008. Raja

Psikologi Grafindo

Persada. Syah, M. 2005. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tirtonegoro, S. 2001. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya. Jakarta: PT Bumi aksara. Walgito, B. 2007. Psikologi Kelompok. Yogyakarta: ANDI Webb, N. M. 2002. Peer Interaction and Learning in Small Groups. The Elementary School Journal, 88, 267-280. Winarto, J. 2011. Teori Belajar Sosial Albert Bandura. Diperoleh 8 Juli 2012 dari http://edukasi.kompasiana.com/201 1/03/12/teori-belajar-sosial-albertbandura/