HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN

Download HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN PERAN GURU DALAM. PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI. Studi Kasus: Siswa Kelas XII ...

0 downloads 582 Views 5MB Size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI Studi Kasus: Siswa Kelas XII SMA BOPKRI 2 Jl. Jendral Sudirman No. 87 Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh: Elisabeth Danny Pratiwi NIM: 041334057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI Studi Kasus: Siswa Kelas XII SMA BOPKRI 2 Jl. Jendral Sudirman No. 87 Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh: Elisabeth Danny Pratiwi NIM: 041334057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Teriring rasa hormat dan cintaku, kupersembahkan karya tulis ini sebagai terima kasihku kepada: ™ Tuhan Yesus Kristus atas segala berkahnya ™ Bapak dan ibuku, yang senantiasa memberikan doa, dukungan, pengertian dan pengorbanan ™ Kakakku Donny Pratama ™ Seseorang yang special bagiku Isa, terima kasih untuk doa, semangat, tawa, dan kasihmu selama ini. ™ Teman-teman Pendidikan Akuntansi 2004 ™ Almamaterku Universitas Sanata Dharma

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO



Jangan menyesali kegagalan yang sudah terjadi karena Tuhan Yesus merencanakan keberhasilan lain yang lebih baik bagi umat-Nya



Pergunakanlah waktu hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, luangmu sebelum sibukmu, mudamu sebelum tuamu dan kayamu sebelum miskinmu



Lihatlah apa yang orang bicarakan, jangan melihat siapa yang membicarakan

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI Studi Kasus: Siswa Kelas XII SMA BOPKRI 2 Jl. Jendral Sudirman No. 87 Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009

Elisabeth Danny Pratiwi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2010                                                                                  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara: (1) motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi, (2) peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi, (3) motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas XII IPS SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XII IPS SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang berjumlah 92 responden. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan korelasi product moment dan analisis korelasi ganda. Dari hasil analisis dapat disimpulkan: (1) tidak terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi (Probabilitas 0,301), (2) tidak terdapat hubungan yang positif antara peran guru dalam proses pembelajaran (probabilitas 0,881), (3) tidak terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi (probabilitas 0,584).

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING MOTIVATION AND TEACHERS’ ROLES IN LEARNING TEACHING PROCESS AND THE ACHIEVEMENT OF STUDYING ECONIMICS A Case Study on : Students of the 12th Grade, BOPKRI 2 Senior High School 87, Jl. Jendral Sudirman Yogyakarta

Elisabeth Danny Pratiwi Sanata Dharma University Yogyakarta 2010

This research aims to know the relationship between: (1) learning motivation and the achievement of studying economics, (2) teachers’ roles in learning teaching process and the achievement of studying economics, (3) learning motivation and teachers’ roles in learning teaching process and the achievement of studying economics of the students of the 12th grade, BOPKRI 2 Senior High School social sciences department 2008/2009 Academic year. The population of this research were 92 students of the 12th grade, BOPKRI 2 Senior High School social sciences department. The data were collected by using questionnaire and documentation techniques. Data were analysed by using product moment corelation and double corelation. The result can be concluded: (1) there is no positive relation between learning motivation and achievement of studying economics, (Probality is 0,301); (2) there is no positive relation between teachers’ roles in learning teaching process and achievement of studying economics, (Probility is 0,881); (3) there is no positive relation between learning motivation and teachers’ roles in learning teaching process and the achievement of studying economics, (Probility is 0,584).

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Ekonomi” studi kasus siswa kelas XII SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, saran, masukan, dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. Selaku Kepala Program Studi Pendidikan Akuntansi. 4. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing, yang dengan sabar membimbing penulis menyusun skripsi, memberikan saran, masukan, semangat, dorongan, serta pelajaran hidup yang berharga. Terima kasih untuk semuannya. 5. Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. dan Ibu Rita Eny Purwantini, S.Pd., M.Si. Selaku Dosen Penguji, yang telah menguji, memberikan masukan, dan mengoreksi skripsi ini.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Para Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu kepada penulis selama kuliah. 7. Semua Karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntansi, atas semua pelayanan dalam membantu penulis selama kuliah di Universitas Sanata Dharma. 8. Ibu Sri Rahayuningsih, S.Pd. Selaku Kepala Sekolah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian. 9. Bapak, Ibu, dan kakakku yang tidak pernah lelah memberikan doa dan kasih sayang, dukungan baik moril maupun material, serta semangat kepada penulis. 10. Seluruh sahabat angkatan 2004 dan 2005 Tanti, Dwi Utami, Vita, Selly, Agnes, Sisil, Nova, Fitri, Ida. Terima kasih atas bantuan dan dorongannya. 11. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik, dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Yogyakarta, 27 Agustus 2010 Penulis

Elisabeth Danny Pratiwi

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................... HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. HALAMAN MOTTO .................................................................................................. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................... ABSTRAK ................................................................................................................... ABSTRACT ................................................................................................................... KATA PENGANTAR ................................................................................................. DAFTAR ISI ................................................................................................................ DAFTAR TABEL ........................................................................................................ DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................... A. Latar Belakang Masalah...................................................................... B. Batasan Masalah ................................................................................. C. Rumusan Masalah ............................................................................... D. Tujuan Penelitian ................................................................................ E. Manfaat Penelitian .............................................................................. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ A. Tinjauan Teoritik................................................................................. 1. Belajar ........................................................................................... 2. Prestasi Belajar Ekonomi .............................................................. 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Ekonomi ..... 4. Motivasi ........................................................................................ 5. Motivasi Belajar ............................................................................ 6. Guru .............................................................................................. B. Penelitian yang Relevan ...................................................................... C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 1. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi ........................................................................................ 2. Hubungan antara Peran Guru dalam Proses Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Ekonomi.................................................. 3. Hubungan antara Motivasi Belajar dan Peran Guru dalam Proses Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Ekonomi ........................... D. Hipotesis Penelitian............................................................................. BAB III. METODE PENELITIAN .......................................................................... A. Desain Penelitian................................................................................. xii

i ii iii iv v vi vii viii ix x xii xv xvi 1 1 8 8 9 9 10 10 10 11 12 14 15 18 21 22 22 23 25 26 28 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. C. Variabel Penelitian .............................................................................. D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................ 1. Prestasi Belajar Ekonomi .............................................................. 2. Motivasi Belajar ............................................................................ 3. Peran Guru dalam Proses Pembelajaran ....................................... E. Populasi Penelitian .............................................................................. F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 1. Kuesioner ...................................................................................... 2. Dokumentasi ................................................................................. G. Instrumen Penelitian ........................................................................... H. Teknik Pengujian Instrumen ............................................................... 1. Uji Validitas .................................................................................. 2. Uji Reliabilitas .............................................................................. I. Teknik Analisis Data ........................................................................... 1. Deskripsi Data ............................................................................... 2. Uji Persyaratan Analisis ................................................................ a. Uji Normalitas ......................................................................... b. Uji Linieritas ........................................................................... c. Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 3. Pengujian Hipotesis....................................................................... a. Analisis Bivariat ...................................................................... b. Analisis Multivariat................................................................. BAB IV. GAMBARAN UMUM.............................................................................. A. Sejarah Berdirinya SMA BOPKRI 2 Yogyakarta............................... B. Visi, Misi, dan Tujuan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta......................... C. Analisis Keadaan dan Potensi Sekolah ............................................... BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .............................................. A. Deskripsi Responden........................................................................... B. Deskripsi Data Penelitian .................................................................... 1. Data Variabel Motivasi Belajar..................................................... 2. Data Variabel Peran Guru dalam Proses Pembelajaran ................ 3. Data Variabel Prestasi Belajar Ekonomi ....................................... C. Uji Normalitas ..................................................................................... D. Uji Linieritas ....................................................................................... E. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................ F. Uji Hipotesis ....................................................................................... G. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 1. Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi .... 2. Hubungan Peran Guru dalam Proses Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Ekonomi .............................................................. 3. Hubungan Motivasi dan Peran Guru dalam Proses Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Ekonomi.................................................. xiii

28 29 29 29 30 30 30 31 31 31 32 35 36 39 41 41 44 44 44 45 46 46 47 49 49 53 54 59 59 59 59 60 61 62 64 65 66 70 70 72 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI. KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN .............................. A. Kesimpulan ......................................................................................... B. Keterbatasan ........................................................................................ C. Saran.................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. LAMPIRAN-LAMPIRAN...........................................................................................

xiv

75 75 76 76 78 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 5.3 Tabel 5.4 Tabel 5.5 Tabel 5.6 Tabel 5.7 Tabel 5.8 Tabel 5.9 Tabel 5.10 Tabel 5.11

Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar .......................................................... 32 Kisi-Kisi Instrumen Peran Guru dalam Proses pembelajaran ...................... 34 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar ........................ 37 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Peran Guru dalam Proses Pembelajaran ................................................................................................ 38 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ................................................................... 40 PAP II ........................................................................................................... 41 Interval Skor Motivasi Belajar ..................................................................... 42 Interval Skor Peran Guru dalam Proses Pembelajaran................................. 43 Interval Skor Prestasi Belajar Ekonomi ....................................................... 43 Kategori Data Motivasi Belajar.................................................................... 60 Kategori Data Peran Guru dalam Proses Pembelajaran .............................. 60 Kategori Data Prestasi Belajar Ekonomi ...................................................... 61 Hasil Pengujian Normalitas Motivasi Belajar .............................................. 62 Hasil Pengujian Normalitas Peran Guru dalam Proses Pembelajaran ......... 63 Hasil Pengujian Normalitas Prestasi Belajar Ekonomi ................................ 63 Hasil Pengujian Linieritas ............................................................................ 64 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ............................................................ 65 Hasil Uji Korelasi Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi ....................................................................................................... 67 Hasil Uji Korelasi Hubungan Peran Guru dalam Proses dengan Prestasi Belajar Ekonomi ............................................................................. 68 Hasil Uji Korelasi Hubungan Motivasi Belajar dan Peran Guru dalam Proses dengan Prestasi Belajar Ekonomi ..................................................... 69

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Uji Coba Instrumen Penelitian ................................................. 81 Lampiran 2 Data Hasil Uji Coba Penelitian .................................................................. 84 Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................................... 86 Lampiran 4 Kuesioner Penelitian .................................................................................. 88 Lampiran 5 Data Hasil Penelitian ................................................................................. 91 Lampiran 6 Deskriptif Data Variabel (PAP Tipe II) ..................................................... 96 Lampiran 7 Uji Normalitas............................................................................................ 97 Lampiran 8 Uji Linieritas .............................................................................................. 99 Lampiran 9 Uji Heteroskedastisitas .............................................................................. 100 Lampiran 10 Uji Korelasi Sederhana .............................................................................. 101 Lampiran 11 Uji Korelasi Ganda .................................................................................... 102 Lampiran 12 Tabel r, f, t.................................................................................................. 103 Lampiran 13 Permohonan Ijin Penelitian ........................................................................ 107 Lampiran 14 Surat Keterangan Penelitian....................................................................... 108

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu pondasi bagi terwujudnya bangsa yang besar.

Remaja

merupakan

generasi

penerus

sehingga

penting

untuk

mengembangkan diri dan menjadi manusia yang berkualitas. Dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia, pendidikan menduduki peran penting, sehingga pendidikan perlu mendapatkan prioritas tinggi dalam pembangunan nasional. Upaya peningkatan mutu pendidikan sudah nampak dan tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003, pada Bab 1 pasal 1 menyebutkan: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Proses pendidikan nasional seperti yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 juga mencakup proses perkembangan pada individu mulai dari perkembangan sosial, proses terbentuknya kepribadian dan proses belajar yang berkaitan dengan peningkatan kecerdasan intelektual (http://www.bpkp.go.id/ 2003).

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2

Berdasarkan GBHN 2003 pembangunan kehidupan seluruh rakyat Indonesia diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia sedini mungkin terarah, terpadu, dan menyeluruh melalui berbagai upaya proaktif dan kreatif oleh seluruh komponen bangsa agar generasi muda dapat berkembang secara optimal disertai dengan hak dukungan dan lindungan sesuai dengan potensinya. Misalkan saja kehidupan anak usia dini diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam mengembangkan potensinya agar menjadi manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan semangat belajar sebagai wahana dasar pembudayaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diselenggarakan sedini mungkin sehingga berkembang menjadi insan yang kreatif, kompetitif, dan memiliki wawasan luas. Peningkatan kecerdasan intelektual terkait dengan prestasi belajar yang harus dapat diwujudkan oleh siswa. Prestasi belajar siswa salah satunya tak lepas dari proses belajar yang dilakukan. Belajar yang sesungguhnya mengandung arti didapatkannya pengalaman yang menyenangkan, bukan hanya mentransfer ilmu melalui teori-teori yang melelahkan dengan konsep abstrak (Primadi, 2004:15). Melengkapi pendapat tersebut, (Sugihartono, 2006:23), mengungkapkan bahwa proses belajar yang terjadi pada diri individu umumnya memiliki kecenderungan ke arah pertumbuhan dan perkembangan untuk mencapai aktualisasi diri. Lebih lanjut (Sugihartono, 2006:24), menerangkan bahwa pada saat ini ditemukan kesalahan dalam proses belajar. Sering siswa didorong untuk menghafal bahan yang diberikan dan bukan dirangsang untuk berpikir sendiri. Terjadinya kesalahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3

tersebut diduga karena digunakannya asumsi bahwa siswa akan lebih efektif dalam belajar apabila materi pelajarannya disusun dan disajikan sebagaimana mestinya atau disebut sebagai kurikulum. Padahal, tidak semua materi yang disusun dapat menyatu dengan kondisi individu, idealnya individu yang memberikan arti kepada materi pelajaran sehingga materi pelajaran tersebut dapat berhubungan dengan kehidupannya. Sehingga perlu adanya motivasi belajar dari siswa sehingga materi pelajaran yang sudah disusun bisa dipahami oleh siswa dan siswa bisa meraih prestasi belajar. Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah prestasi belajar ekonomi. Prestasi belajar ekonomi merupakan hasil yang telah dicapai oleh para siswa dalam usahanya mempelajari dan memahami materi dan tugas-tugas pelajaran yang diberikan oleh guru yang dilakukan dengan sengaja pada waktu tertentu yang diukur secara langsung melalui tes dan selanjutnya dinyatakan ke dalam bentuk simbol atau angka. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar cukup banyak, tapi ada dua faktor yang dominan. Faktor pertama merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa atau disebut juga faktor intern. Faktor kedua merupakan faktor yang berasal dari luar siswa atau faktor ekstern. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa antara lain faktor fisik yang meliputi kondisi fisik, panca indera dan faktor psikis antara lain seperti: persepsi, motivasi, sikap, minat, perhatian, bakat, kesiapan dan tingkat intelegensi. Faktor yang berada di luar diri siswa yakni: cara orang tua mendidik, kurikulum, fasilitas belajar, disiplin sekolah dan guru. Faktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4

dari luar siswa juga meliputi faktor situasional seperti keadaan iklim, waktu, tempat serta faktor lingkungan misalnya pergaulan secara sosial. Motivasi belajar pada siswa dan peran guru dalam proses pembelajaran merupakan faktor penting yang memiliki peran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, dalam hal ini adalah prestasi belajar ekonomi. Ekonomi merupakan suatu mata pelajaran yang membutuhkan banyak latihan, penalaran dan pemahaman tinggi. Setiap

siswa

harus

memiliki

motivasi,

(Suryabrata,

2006:70)

mengungkapkan bahwa motivasi adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas–aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Melakukan sesuatu akan lebih optimal bila ada motivasi, motivasi akan semakin meningkat bila didasari dengan rasa senang. Begitupula dengan belajar seseorang memiliki rasa senang dan nyaman melakukan belajar tentu akan dilakukan secara terus menerus dan akhirnya prestasi belajar dapat diraih. Perasaan senang dan kenyamanan siswa tentu tak lepas dari lingkungan belajar siswa. Lingkungan belajar siswa tak bisa dilepaskan dari peran guru dalam proses belajar mengajar. Guru memiliki posisi yang penting dalam memberikan pemahaman tentang materi-materi pelajaran. Guru yang memiliki kompetensi dan dedikasi yang tinggi dalam mengajar, tentu mampu memberikan kenyamanan, rasa senang dan pemahaman materi untuk para siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5

Fakta membuktikan bahwa motivasi melahirkan prestasi dalam proses pembelajaran. Dari berbagai hasil penelitian selalu menyimpulkan bahwa motivasi mempengaruhi prestasi belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan indikator baik buruknya prestasi belajar seseorang anak didik. Anak didik menyenangi mata pelajaran tertentu dengan senang hati mempelajari mata pelajaran itu. Selain memiliki bukunya, ringkasannya juga rapi dan lengkap. Setiap ada kesempatan selalu mata pelajaran yang disenangi itu yang dibaca. Wajarlah bila isi mata pelajaran itu dikuasai dalam waktu yang relatif singkat. Fakta lain yaitu tentang peran guru dalam mengatasi bentuk-bentuk emosi yang sering muncul pada siswa disaat melakukan kegiatan belajar antara lain; malu apabila disuruh oleh gurunya untuk memberikan atau mengemukakan pendapat

sewaktu

pelajaran

berlangsung

(malu

mengemukakan

permasalahan/kesulitan belajar yang sedang dialaminya), takut diejek oleh temanteman sekelasnya apabila memberikan pendapat yang keliru. Hal ini bisa menyebabkan belajar siswa terganggu, sehingga mengurangi semangat belajarnya dan prestasi belajar siswa. Peran guru dalam mengatasi bentuk-bentuk emosi siswa yaitu guru bertanggung jawab untuk menumbuhkan motivasi belajar bagi siswa-siswanya, serta memberikan arahan dalam belajar, agar siswa dapat semangat kembali dalam belajar dan berprestasi dalam proses pembelajaran. Fakta-fakta membuktikan bahwa prestasi seorang siswa tidak hanya ditentukan oleh motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran, tetapi ada faktor lain yang dapat meningkatkan prestasi belajar. Bagi siswa yang selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6

memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan dan mencari bahan pengetahuan sendiri. Rasa ingin tahunya lebih banyak

terhadap

materi

pelajaran

yang

diberikan

(http://makalakumakalahmu.wordpress.com). Salah satu metode pendidikan yang sampai sekarang masih dianggap sebagai metode yang cukup efektif dalam proses pembelajaran adalah metode inquiri. Inquiri adalah tingkah laku yang terlibat dalam usaha manis untuk menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu, alasannya adalah bahwa siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik dalam pelajaran dan akan lebih tertarik terhadap pelajaran jika mereka dilibatkan secara aktif, sehingga siswa dapat berprestasi dalam belajar. Metode inquiri ini mensyaratkan keterlibatan aktif siswa dan terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa serta sikap belajar siswa terhadap pelajaran. Metode ini membantu perkembangan siswa antara lain dalam pemahaman konsep berfikir kritis dan bersikap positif dan disebutkan bahwa metode ini tidak saja meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep dalam pelajaran saja, melainkan juga membentuk sikap keilmiahan dalam diri siswa. Metode inquri merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah bagi siswa sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreatifitas dalam pemecahan masalah, dan siswa benar-benar ditempatkan bagi subjek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode inquiri adalah sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7

pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada siswa untuk dipecahkan namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa, tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangkaian memecahkan masalah, bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan tetapi intervensi terhadap kegiatan

siswa

dalam

pemecahan

masalah

harus

dikurangi.

(http://joko.tblog.com/post/1969978751). Motivasi belajar merupakan hal yang harus dimiliki oleh para siswa, karena siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan terdorong untuk melakukan aktivitas belajar yang tinggi pula. Dalam rangka mencapai prestasi peranan guru membimbing dalam belajar siswa sangat penting, dimana cara penyampaian seorang guru, membimbing sangat membantu dan pada akhirnya diharapkan akan dapat meningkatkan prestasi siswa. Proses sinergis antara peran guru dan motivasi belajar tentu dua hal yang saling berkaitan. Bila kedua hal ini dimiliki siswa maka prestasi belajar yang optimal dapat dicapai. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka penelitian ini meneliti tentang ”Hubungan antara Motivasi Belajar dan Peran Guru dalam Proses Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Ekonomi”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8

B. Batasan Masalah Faktor-faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar ekonomi cukup banyak, tetapi ada faktor yang penting untuk diketahui. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah yaitu motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran yang diprediksi mampu meningkatkan prestasi belajar ekonomi siswa. Dua variabel tersebut yaitu motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran menjadi fokus penelitian yang dikaitkan dengan variabel prestasi belajar ekonomi siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/2009.

C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka permasalahan yang diajukan dalam penelitian adalah: 1.

Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi?

2.

Apakah ada hubungan antara peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi?

3.

Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9

D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk menyediakan bukti-bukti tentang: 1.

Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi.

2.

Hubungan antara peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi.

3.

Hubungan antara motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi.

E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. 1.

Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan memberi tambahan informasi khususnya bagi siswa, tentang peran motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi.

2.

Manfaat praktis Apabila penelitian ini terbukti maka upaya-upaya untuk meningkatkan motivasi belajar dan peran ideal yang harus dilakukan guru dalam proses pembelajaran bisa dimanifestasikan pada kegiatan belajar mengajar sehingga terjadi peningkatan prestasi belajar ekonomi pada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritik 1. Belajar Belajar merupakan proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003:2). Menurut (Suryabrata, 2006:120), mendefinisikan belajar sebagai beberapa hal, yaitu: (a). Belajar membawa perubahan ke arah yang lebih baik, (b). Perubahan tersebut intinya mendapatkan kecakapan baru atau pengetahuan, (c). Perubahan merupakan usaha yang dilakukan secara sengaja. (Sardiman, 2006:20), menambahkan bahwa belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko fisik untuk menuju pada perubahan individuindividu, menjadi manusia seutuhnya yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa atau ranaf kognisi, afeksi dan psikomotorik. Senada dengan hal tersebut (Suparno, 2000:85), mengungkapkan bahwa belajar merupakan aktivitas yang menimbulkan perubahan tingkah laku yang relatif permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukan dengan sadar. Beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan pokok manusia yang dilakukan dengan proses usaha yang disengaja untuk menuju perubahan yang relatif permanen pada

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11

pribadi manusia seutuhnya yang menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa.

2. Prestasi Belajar Ekonomi Prestasi memiliki definisi dalam berbagai versi, menurut (Winkel, 1983:161), prestasi adalah bukti usaha yang telah dicapai dalam hubungannya dalam belajar tingkatan atau besarnya perubahan tingkah laku yang dicapai dari satu pengalaman yang mengarah pada penguasaan pengetahuan, kecakapan dan kebiasaan. (Syah, 2002:141), menyebutkan bahwa prestasi merupakan tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:700), prestasi didefinisikan sebagai hasil yang dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya. Sedangkan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar ekonomi adalah hasil yang telah dicapai oleh para siswa dalam usahanya mempelajari dan memahami materi dan tugas-tugas pelajaran ekonomi yang diberikan oleh guru ekonomi yang dilakukan dengan sengaja pada waktu tertentu yang diukur secara langsung melalui tes dan selanjutnya dinyatakan ke dalam bentuk simbol atau angka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12

3.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Ekonomi Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh banyak faktor dan dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yakni: faktor dalam diri pribadi (intern) dan faktor dari luar diri pribadi (ekstern). Salah satu faktor dari luar diri pribadi siswa yaitu guru dan sekaligus sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan dapat mengetahui dan membantu menyelesaikan masalah atau kesulitan belajar siswa sehingga siswa dapat mencapai prestasi yang optimal. Adapun faktor-faktor yang dimaksud menurut (Suryabrata, 2006:132), meliputi hal-hal sebagai berikut: a.

Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar) dibagi menjadi dua golongan, golongan yang pertama yakni: faktor fisiologis (nutrisi, penyakit kronis dan fungsi panca indera) dan selanjutnya golongan yang kedua adalah faktor psikologis (sifat ingin tahu, sifat kreatif, ingin dapat simpati, ingin memperbaiki kegagalan, ingin dapat rasa aman dan adanya ganjaran atau hukuman).

b.

Faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar si pelajar) juga dibagi menjadi dua golongan. Golongan pertama adalah faktor non sosial (keadaan udara, suhu udara, cuaca), waktu (pagi, siang atau malam), tempat (letak gedung), alat–alat yang dipakai untuk belajar (alat tulis, buku–buku, alat–alat peraga). Selanjutnya golongan yang kedua adalah faktor sosial yakni faktor manusia atau antar manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13

Menurut (Slameto, 2003:65), mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yakni: faktor intern dan faktor ekstern, secara rinci faktor-faktor tersebut dijelaskan sebagai berikut. a.

Faktor intern meliputi: 1) faktor jasmaniah yang terdiri dari faktor kesehatan badan dan ada tidak cacat tubuh baik permanen atau sementara; 2) faktor psikologis yang terdiri atas intelegensi, perhatian siswa, minat bakat, motif, kematangan kesiapan; 3) faktor kelelahan yang terdiri atas kelelahan jasmani maupun kelelahan secara rohani.

b.

Faktor ekstern meliputi: 1) faktor keluarga yang terdiri atas cara orang tua dalam mendidik, jauh dekatnya relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan; 2) faktor sekolah yang terdiri atas metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, tugas rumah; 3) faktor masyarakat yang terdiri kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi dapat digolongkan menjadi dua macam: yakni faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern siswa dipengaruhi oleh motivasi belajar, minat belajar, bakat, taraf intelegensi, sikap, perasaan, tingkat ekonomi orang tua, keadaan fisisk, psikis, gaya belajar serta faktor pribadi. Faktor ekstern siswa dipengaruhi oleh lingkungan, sarana dan prasarana, guru serta cara mengajarnya.

4.

Motivasi Motivasi di mulai dari kata motif, menurut (Sardiman, 2006:73), motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif, motivasi diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan mendesak. Sedangkan menurut (Suryabrata, 2006:70), motivasi adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas– aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi menurut (Slameto, 2003:25), merupakan suatu proses yang menentukan suatu tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum, dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep-konsep lain seperti minat, konsep diri, sikap, dan sebagainya. Menurut (Suparno,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15

2000:113), menambahkan bahwa motivasi merupakan keadaan internal seseorang yang mendorong orang tersebut untuk melakukan sesuatu guna mencapai apa yang menjadi tujuannya. Dari berbagai pengertian tentang motivasi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah serangkaian usaha yang dilakukan karena ada rangsangan dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan.

5.

Motivasi Belajar Belajar merupakan suatu proses, kegiatan dan bukan hasil maupun tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan tapi pengubahan kelakuan (Hamalik, 2004:27). Menurut (Sardiman, 2006:75), mengemukakan tentang beberapa bentuk dan cara menumbuhkan motivasi dalam belajar di sekolah, antara lain: a)

Memberikan angka Angka dalam hal ini adalah simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar yang utama justru untuk mencapai nilai atau angka yang baik. Siswa biasanya mengejar nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport supaya angkanya baik-baik, sehingga beberapa siswa akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan nilai yang baik, misalnya mencontek, angka-angka yang baik bagi para siswa merupakan motivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16

yang kuat. b)

Hadiah Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidak selalu demikian, karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut. Jadi hadiah tidak selalu bisa menimbulkan motivasi.

c)

Saingan/ Kompetisi Saingan atau kompetisi dapat juga digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan pada siswa baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

d)

Ego - involvement Menumbuhkan kesadaran siswa agar bisa merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga mau bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, karena harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.

e)

Memberi ulangan Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan, oleh karena itu memberi ulangan juga merupakan sarana motivasi belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17

f)

Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka akan ada motivasi dalam diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.

g)

Pujian Pujian ini adalah bentuk reiforcement yang positif sekaligus merupakan motivasi dan pemberiannya pun harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan

memupuk

suasana

yang

menyenangkan

sehingga

akan

mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri. h)

Hukuman Hukuman merupakan reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip dalam memberikan hukuman.

i)

Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga hasilnya akan lebih baik.

j)

Minat Motivasi erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18

lancar kalau disertai dengan minat. k)

Tujuan yang diakui Rumusan tujuan yang diakui dan baik diterima oleh siswa akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar. Motivasi belajar merupakan hal yang harus dimiliki oleh para siswa

dalam kegiatan belajar, karena motivasi merupakan dorongan yang muncul dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar dan motivasi juga mempengaruhi intensitas siswa dalam aktivitas belajar sehingga prestasi belajar dapat tercapai dengan baik.

6.

Guru Guru merupakan tenaga profesional yang berfungsi sebagai pengajar anak didik dan bertujuan mengantarkan anak didik meraih apa yang mereka cita-citakan. Menurut (Sardiman, 2006:125), guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Sedangkan menurut (Slameto, 2003:98), dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19

Secara rinci (Slameto, 2003:109), menjelaskan peran guru dalam kegiatan belajar mengajar: a)

Guru sebagai informator Guru sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan dan sumber informasi kegiatan baik akademik maupun umum.

b)

Guru sebagai organisator Guru sebagai organisator, pengelola kegiatan akademik, silabus dan jadwal pelajaran. Komponen-komponen yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar, semua diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga dapat mencapai efektivitas dan efisiensi dalam belajar pada diri siswa.

c)

Guru sebagai motivator Peranan guru sebagai motivator ini penting artinya dalam rangka meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa. Guru harus dapat merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siwa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas), sehingga akan terjadi dinamika proses belajar mengajar.

d)

Guru sebagai pengarah Jiwa kepemimpinan bagi guru dalam peranan ini lebih menonjol. Guru dalam hal ini harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20

e)

Guru sebagai inisiator Guru dalam hal ini sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar, sudah barang tentu ide-ide itu merupakan ide kreatif yang dapat dicontoh oleh anak didiknya.

f)

Guru sebagai transmitter Dalam kegiatan belajar guru juga akan bertindak selaku penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan.

g)

Guru sebagai fasilitator Guru dalam hal ini akan memberikan fasilitas dan kemudahan dalam proses belajar mengajar, misalnya dengan menciptakan suasana kegiatan yang sedemikian rupa, serasi dengan perkembangan siswa, sehingga interaksi belajar mengajar akan berlangsung secara efektif.

h)

Guru sebagai mediator Dapat diartikan sebagai penengah kegiatan belajar siswa. Mediator juga dapat diartikan sebagai penyedia media. Bagaimana cara memakai dan mengorganisasikan penggunaan media merupakan salah satu peran guru.

i)

Guru sebagai evaluator Guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademis maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang

terjadi di dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21

Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan perkembangan siswa. Menurut (Hasan, 1994:106), guru mempunyai peran sebagai fasilitator, pembimbing, motivator dan organisator. Dari beberapa pengertian di atas dapat diketahui tentang pentingnya peran guru dalam kegiatan belajar mengajar dan untuk dapat melaksanakan perannya dengan baik, guru harus menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Selain itu ada persyaratan-persyaratan yang perlu dipenuhi baik dari guru sendiri maupun dari pemerintah selaku pengambil kebijakan pendidikan. Beberapa persyaratan tersebut antara lain: adanya dedikasi yang tinggi dari guru, terciptanya hubungan yang baik antara staf pengajar dengan pimpinan maupun siswa, sistem pendidikan dan kurikulum yang pas, fasilitas ruangan yang memadai untuk kegiatan belajar mengajar, adanya kesejahteraan guru yang memadai. Dengan begitu kegiatan belajar mengajar akan semakin baik dan tentu saja akan meningkatkan prestasi belajar siswa.

B. Penelitian yang Relevan Temuan yang berbeda diperoleh dari penelitian (Antoro, 2008:51) dengan judul “hubungan antara motivasi belajar, persepsi siswa terhadap cara guru mengajar, dan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas 2 SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2006/2007”, menemukan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22

belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar akuntansi. Hal ini disebabkan karena adanya kondisi waktu yang memungkinkan serta keseriusan siswa dalam menjawab setiap item pertanyaan pada kuesioner yang diberikan kepada masing-masing siswa.

C. Kerangka Berfikir 1. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi Motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas guna mencapai suatu tujuan tertentu. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membangkitkan motivasi siswa antara lain memberikan nilai, pujian, hadiah, hukuman dan sebagainya. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam usahanya mempelajari materi dan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, yang diukur secara langsung melalui tes dan selanjutnya dinyatakan ke dalam bentuk angka. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencapai prestasi belajar, salah satu cara yang dapat digunakan yaitu motivasi. Siswa yang mempunyai motivasi belajar akan terdorong untuk melakukan aktivitas belajar dengan sendirinya tanpa ada paksaan dari pihak luar, karena motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual yang berperan dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan aktivitas belajar. Dengan rajin belajar maka siswa akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23

mencapai prestasi belajar ekonomi yang optimal. Motivasi belajar siswa akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa karena dengan adanya motivasi, siswa terpacu untuk giat belajar. Siswa yang belajar dengan giat, prestasi belajar lebih baik dibandingkan siswa yang malas belajar. Siswa yang mempunyai motivasi tinggi nampak dalam minat dan perhatian terfokus terhadap tugas belajar. Dengan tanpa mengenal bosan, keengganan, tanpa menyerah dan berusaha mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, dan tidak menghindari tugas yang diberikan oleh guru, dapat dipastikan hasil yang diperoleh siswa akan sangat memuaskan. Dengan adanya motivasi belajar pada diri siswa maka keinginan siswa untuk berprestasi bisa tercapai. Hal ini membuktikan adanya hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.

2. Hubungan antara Peran Guru dalam Proses Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Ekonomi Guru dapat dikatakan sebagai seorang pendidik yang memberikan bantuan kepada siswa, agar dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki siswa, mengenal diri sendiri, dan mengatasi persoalan-persoalan sehingga para siswa dapat menentukan sendiri jalan hidupnya atau masa depannya secara bertanggung jawab tanpa bergantung kepada orang lain. Peran

guru

dalam

proses

pembelajaran

yaitu

membantu

siswa

mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, dengan menguasai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24

pengetahuan dan keterampilan belajar dalam rangka menyiapkan siswa melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi. Prestasi belajar siswa merupakan bukti usaha yang telah dicapai siswa dalam belajar. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, salah satunya adalah faktor dari luar diri siswa yaitu guru dan sekaligus sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar yang diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah kesulitan belajar siswa, sehingga siswa dapat mencapai prestasi yang optimal. Pada saat proses pembelajaran umumnya siswa memusatkan perhatian pada objek, materi atau perilaku, model yang menarik dan dikagumi akan mengundang

perhatian

siswa,

berpengaruh

kuat

dan

menyediakan

kemungkinan besar untuk dicontoh oleh siswa, dan siswa menjadi tidak konsentrasi dalam belajar. Agar siswa konsentarasi dalam belajar maka peran guru sebagai pendidik adalah dengan cara mengingatkan siswa agar memusatkan perhatiannya pada pelajaran yang sedang dipelajari bukan pada hal-hal lain dan mengingatkan siswa agar mengabaikan hal-hal yang mengganggu perhatian belajar seperti suara bising, orang lalu lalang dan lainnya, sehingga siswa dapat kembali melakukan kegiatan belajar dan memperoleh prestasi belajar yang baik pada proses belajar di sekolah. Guru merupakan sentral dari kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, karena guru merupakan informator, organisator, motivator, direktor, inisiator, transmitter, fasilitator, mediator dan evaluator, dengan begitu guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25

mempunyai peran yang besar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, mengingat pentingnya peran guru, guru dituntut mampu menjalankan perannya dengan baik, sehingga kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan materi pelajaran yang diberikan oleh guru akan terserap secara optimal. Dengan demikian peran guru dalam proses pembelajaran berpengaruh dalam meningkatkan prestasi belajar ekonomi.

3. Hubungan antara Motivasi Belajar dan Peran Guru dalam Proses Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Ekonomi pada Siswa Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal karena di sekolah terlaksana serangkaian kegiatan yang terorganisir, termasuk kegiatan dalam rangka proses belajar mengajar di dalam kelas. Kegiatan belajar ini bertujuan menghasilkan perubahan-perubahan positif di dalam diri anak yang sedang menuju kedewasaan melalui usaha belajar. Hal ini mengandung arti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik atau siswa. Untuk mengetahui sejauh mana para siswa telah berhasil menguasai bahan pelajaran dalam batas waktu yang ditentukan perlu diadakan penilaian. Penilaian ini sangat penting untuk menentukan prestasi belajar yang telah dicapai siswa. Seorang siswa yang mempunyai motivasi belajar ekonomi yang tinggi maka prestasi belajar ekonominya juga tinggi. Untuk memperoleh prestasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26

yang baik di sekolah diperlukan motivasi belajar karena motivasi memegang peranan yang penting dalam memberikan gairah atau semangat belajar dan peran guru juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan motivasi belajar yang ada di dalam diri siswa dengan cara membantu siswa mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, menguasai pengetahuan dan keterampilan belajar, sehingga siswa memiliki semangat untuk melakukan kegiatan belajar dan memperoleh prestasi belajar yang baik pada proses belajar di sekolah. Motivasi belajar, dan peran guru dalam proses pembelajaran tak bisa dipisahkan, karena salah satu hal tak ada maka prestasi belajar sulit untuk diraih. Siswa yang memiliki motivasi belajar namun tak dibarengi dengan peran guru dalam proses pembelajaran maka menyulitkan siswa untuk meraih prestasi. Dengan demikian sudah jelas bahwa motivasi belajar, dan peran guru dalam proses pembelajaran berhubungan dengan prestasi belajar ekonomi siswa.

D. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi pada siswa. 2. Ada hubungan positif antara peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27

3. Ada hubungan positif antara motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti sebagai panduan untuk melaksanakan penelitian. Penelitian ini adalah ex post facto karena hanya mengungkap data yang sudah ada, dan tidak membuat perlakuan tertentu terhadap variabel penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasi karena bertujuan menetapkan besarnya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Penelitian ini bersifat kuantitatif, gejala-gejala yang akan diteliti diukur dengan

menggunakan

angka-angka.

Dengan

demikian

penelitian

ini

memungkinkan digunakan teknik analisa statistik untuk mengolah data yang diperoleh.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA BOPKRI 2, yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No 87 Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2009.

28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

C. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok. Variabel bebas, meliputi: motivasi belajar, peran guru dalam proses pembelajaran, dan variabel terikat, meliputi: prestasi belajar ekonomi. Hubungan antar variabel penelitian tersebut apabila digambarkan dalam paradigma penelitian sebagai berikut:

Motivasi Prestasi Belajar

Peran Guru

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Prestasi Belajar Ekonomi Prestasi belajar ekonomi adalah kriteria keberhasilan siswa yang diukur dari perubahan kognitif dan hasil yang berupa nilai selama mengikuti proses pembelajaran ekonomi. Prestasi belajar ekonomi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh siswa selama mengikuti mata pelajaran ekonomi yang terdiri dari nilai rata-rata raport siswa pada semester kedua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30

2. Motivasi Belajar Merupakan dorongan dari dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar dengan tujuan untuk mencapai prestasi belajar ekonomi. Motivasi belajar mempengaruhi intensitas usaha siswa dalam belajar, motivasi belajar berhubungan erat dengan tujuan siswa yakni meraih prestasi belajar. Motivasi belajar dalam penelitian ini adalah besarnya skor total motivasi belajar yang diperoleh siswa atau subjek penelitian setelah dilakukan pengukuran terhadap motivasi belajarnya. Adapun indikatornya adalah sebagai berikut: ketekunan dan keuletan, usaha untuk belajar, kecenderungan mengerjakan tugas dengan baik, dan keinginan untuk mencapai tujuan belajar. 3. Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran Merupakan tugas dan bentuk tanggung jawab yang dimiliki seorang guru dalam proses pendidikan. Adapun variabel peran guru dalam proses pembelajaran meliputi antara lain guru berperan sebagai informator, organisator, konduktor, motivator, pengarah, inisiator dan transmitter, fasilitator, pendidik, dan evaluator.

E. Populasi Penelitian Populasi Penelitian Menurut (Arikunto, 2002:108), “populasi adalah keseluruhan subyek penelitian atau semua elemen yang ada dalam penelitian”. Populasi dapat berupa kumpulan atau kelompok yang anggotanya orang atau benda. Populasi bukan sekedar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31

jumlah tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek yang sedang dipelajari. Dalam penelitian ini yang digunakan penelitian populasi, dengan populasi siswa kelas XII IPS SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang berjumlah 92 siswa.

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner Kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden baik laporan tentang pribadinya maupun hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 1998:140). Metode ini digunakan untuk mengetahui variabel bebas yaitu: motivasi belajar ekonomi dan peran guru dalam proses pembelajaran siswa kelas XII IPS SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/2009. 2. Dokumentasi Menurut (Arikunto, 2002:149), mengatakan bahwa dokumentasi yaitu “metode yang dilakukan dengan cara mengutip langsung data yang sudah terarsip atau ada pada masing-masing bagian. Data tersebut berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya”. Data yang digunakan untuk mengungkapkan variabel prestasi belajar ekonomi adalah nilai raport siswa yang telah menempuh pelajaran ekonomi pada SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/2009.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32

G. Instrumen Penelitian Menurut (Arikunto, 2002:126), mengatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan dalam waktu penelitian dengan menggunakan sesuatu metode. Kegunaan instrumen ini agar lebih mudah dalam penelitian dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau pun hal-hal yang ia sukai. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini ialah kuesioner tertutup yakni kuesioner yang telah dilengkapi dengan pilihan jawaban yang telah dipilih. Pada penelitian ini terdapat dua jenis instrumen penelitian, yaitu instrumen untuk mengungkapkan data tentang motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran. Adapun kisi-kisi instrumen penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar No 1.

Dimensi Aktivitas dikelas

Indikator belajar 1. Diskusi pada saat menemui kesulitan. 2. Bertanya bila kurang paham. 3. Giat belajar sampai paham. 4. Berusaha untuk mengejar ketinggalan materi. 5. Berlomba untuk mendapatkan nilai yang terbaik.

No Pertanyaan Positif 1 2 3 4 5

Negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33

6. Terdorong untuk mendapatkan nilai yang terbaik belajar untuk mendapatkan nilai yang terbaik. Memanfaatkan waktu untuk belajar. Tertarik dalam belajar. Giat belajar pada saat ulangan. Berusaha memperhatikan pelajaran. Tahu apa manfaat dari belajar.

6

7. Rajin 2.

Usaha untuk belajar

1. 2. 3. 4. 5.

3.

4.

Kecenderungan 1. Berusaha mempelajari materi mengerjakan tugas dirumah. dengan baik 2. Tetap mengerjakan tugas. 3. Mengandalkan teman untuk mengerjakan tugas. Keinginan untuk 1. Mengerjakan tugas dengan mencapai tujuan sebaik-baiknya. belajar mengumpulkan 2. Berusaha tugas. 3. Berkeinginan menjadi siswa paling pandai. 4. Malas belajar karena tidak mempunyai cita-cita. 5. Memanfaatkan waktu, kesempatan dan peluang.

7 8 9 10 11 12

13 14 15 16 17 18 19 20

Skala yang digunakan dalam pengukuran instrumen motivasi belajar adalah skala likert dengan empat pilihan kemungkinan jawaban. Skor dari masing-masing butir pertanyaan 1 sampai dengan 5. Penerapan skor tergantung dari sifat pertanyaannya, apakah pertanyaan positif atau pertanyaan negatif. Untuk pertanyaan positif sangat setuju diberi skor 5, setuju diberi skor 4, ragu-ragu diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2 dan sangat tidak setuju diberi skor 1. Sedangkan untuk alternatif pertanyaan negatif sangat setuju diberi skor 1, setuju diberi skor 2, ragu-ragu diberi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34

skor 3, tidak setuju diberi skor 4 dan sangat tidak setuju diberi skor 5.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran No 1.

Dimensi Informator

Indikator

No Pertanyaan Positif Negatif

1. Membantu siswa mengelola waktu belajar.

1

2. Mengarahkan 2.

Organisator

1. 2. 3.

3.

Konduktor

1.

4.

Motivator

1. 2. 3.

5.

Pengarah

1. 2. 3.

6.

Inisiator dan transmitter

1. 2. 3.

7.

Fasilitator

1.

siswa agar aktif dalam belajar. Menunjukkan urutan materi. Menyuruh siswa untuk mencatat jadwal pelajaran. Memberikan silabus pada siswa. Menanggapi pertanyaan siswa. Memberikan pujian. Menganggap rendah kemampuan siswa. Berusaha mengerti kesulitan siswa. Selalu mengingatkan siswa. Mengajak mendiskusikan soal yang sulit. Memberitahukan kepada siswa peraturan-peraturan baru. Memperjelas pelajaran dengan media. Membantu memecahkan kesulitan belajar siswa. Memberikan tugas kepada siswa. Menggunakan berbagai macam metode pembelajaran.

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

12 13 14 15

16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35

8.

9.

Pendidik

Evaluator

1. Membagi

siswa dalam kelompok-kelompok untuk berdiskusi. 2. Menjelaskan manfaat tugastugas. 1. Memberikan tes diawal dan diakhir pelajaran. 2. Memberikan penilaian dan komentar.

17 18 19 20

Skala yang digunakan dalam pengukuran instrumen peran guru dalam proses pembelajaran adalah skala likert dengan empat pilihan kemungkinan jawaban. Skor dari masing-masing butir pertanyaan 1 sampai 5. Penerapan skor tergantung dari sifat pertanyaannya, pertanyaan positif atau pertanyaan negatif. Untuk pertanyaan positif sangat setuju diberi skor 5, setuju diberi skor 4, raguragu diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2 dan sangat tidak setuju diberi skor 1. Sedangkan untuk alternatif pertanyaan negatif sangat setuju diberi skor 1, setuju diberi skor 2, ragu-ragu diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 4 dan sangat tidak setuju diberi skor 5.

H. Teknik Pengujian Instrumen Pengujian instrumen dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan (validitas) dan keterandalan (reliabilitas) instrumen. Teknik ini digunakan agar data yang diperoleh benar–benar sesuai dengan persyaratan valid dan reliabel. Uji coba instrumen akan dilakukan pada sebagian siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36

1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Uji validitas mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah instrumen itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Menurut pengujian (Arikunto, 2002:146), pengujian validitas instrumen penelitian ini, digunakan rumus korelasi product moment yaitu sebagai berikut:

r xy =

Ν ∑ ΧΥ − (∑ Χ )(∑ Y )

{Ν ∑ Χ

2

}{

− (∑ Χ ) Ν ∑ Υ 2 − (∑ Υ ) 2

2

}

Keterangan: rxy

= Koefisien kolerasi antara variabel X dan variabel Y

N

= Jumlah responden

Σ XY

= Jumlah produk dari X dan Y

ΣX

= Jumlah nilai X

ΣY

= Jumlah nilai Y

Σ X2

= Jumlah X kuadrat

Σ Y2

= Jumlah Y kuadrat

Untuk mengetahui valid tidaknya tiap-tiap butir soal yaitu dengan membandingkan harga rxy (r hitung) dengan r tabel dari Pearson, dengan taraf signifikansi 5%. Jika r hitung > r tabel, maka butir yang diuji dikatakan valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37

(sahih) dan begitu sebaliknya. Uji validitas ini menggunakan komputer program SPSS versi 12.00, apabila diperoleh hasil r hitung untuk setiap butir lebih besar dari r tabel dengan N = 30 dimana untuk df = 30 - 2 = 28 dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan nilai r tabel sebesar 0,374. Maka butir-butir soal yang telah disusun ke dalam instrumen dinyatakan valid sehingga pengambilan keputusan data penelitian dapat digunakan. a. Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar Tabel 3.3 Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar (X1) No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

rxy 0,284 0,855 0,855 0,713 0,200 0,193 0,713 0,117 -0,055 0,855 0,855 0,698 0,713 0,855 0,466 0,855 0,200 0,855 0,855 0,117

R tabel N = 30 / α = 5% 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374

Keterangan Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38

Dari tabel di atas tampak bahwa dari 20 item pertanyaan, terdapat 7 item pertanyaan yang tidak valid, karena r hitung lebih kecil dari r tabel, jadi 20 item pertanyaan tersebut yang layak digunakan untuk penelitian selanjutnya adalah 13 item pertanyaan.

b. Uji Validitas Variabel Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran Tabel 3.4 Uji Validitas Variabel Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran (X2) No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

rxy 0,762 0,620 0,464 0,284 0,666 0,595 0,522 0,481 0,666 0,507 0,666 0,277 0,222 0,611 0,393 0,717 0,388 0,441 0,465 0,469

R tabel N = 30 / α = 5% 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374

Keterangan Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Dari tabel diatas tampak bahwa dari 20 item pertanyaan, terdapat 3 item pertanyaan yang tidak valid, karena r hitung lebih kecil dari r tabel, jadi 20 item pertanyaan tersebut yang layak digunakan untuk penelitian selanjutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39

adalah 17 item pertanyaan.

2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Menurut pengujian (Arikunto, 2002:171), reliabilitas instrumen digunakan rumus koefisien alpha sebagai berikut:

⎡ k ⎤⎡ ∑σ 2b ⎤ r11 = ⎢ ⎥ ⎢1 − σ 2 1 ⎥ ( ) k − 1 ⎣ ⎦⎣ ⎦ Keterangan: r11

= Reliabilitas yang dicari

k

= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Σσ 2 b = Jumlah varian skor tiap–tiap item

σ 21

= Varian total

Kriteria pengujian instrumen dikatakan handal apabila r hitung lebih besar dari pada r tabel pada taraf signifikansi 5%. Jika r alpha positif dan r alpha > r tabel, maka variabel tersebut reliabel. Uji reliabilitas ini menggunakan komputer program SPSS versi 12.00, apabila diperoleh hasil r hitung untuk setiap butir lebih besar dari r tabel dengan N = 30 dimana untuk df = 30 – 2 = 28 dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan nilai r tabel 0,374. Maka butir-butir soal yang telah disusun ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40

dalam instrumen dinyatakan reliabilitas sehingga pengambilan data penelitian dapat digunakan. Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrument Variabel Motivasi Belajar Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran

Koefisien Alpha 0,891 0,887

r-tabel (df = 28, α = 5%) 0,374 0,374

Keterangan Reliabel Reliabel

Pada penelitian ini untuk menginterprestasikan hasil uji coba instrumen menggunakan pedoman dari (Arikunto, 2002:254) sebagai berikut: 0,800 – 1,000 : Sangat Tinggi 0,600 – 0,799 : Tinggi 0,400 – 0,599 : Cukup 0,200 – 0,399 : Rendah 0,000 – 0,199 : Sangat Rendah Berdasarkan tabel diatas maka, apabila dilihat dari hasil pengujian reliabilitas motivasi belajar, dengan nilai alpha 0,891 termasuk dalam kategori sangat tinggi dan hasil pengujian reliabilitas peran guru dalam proses pembelajaran, dengan nilai alpha 0,887 termasuk dalam kategori sangat tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41

I. Teknik Analisis Data 1. Deskripsi data Data yang diperoleh dari lapangan, disajikan dalam bentuk deskripsi data dari masing-masing variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat. Statistik

yang

digunakan

untuk

menganalisis

data

dengan

cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana apa adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum. Untuk pengujian deskriptif variabel digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II (Marsidjo, 1991:46) Tabel 3.6 PAP II Tingkat Penguasaan Kompetensi 81% - 100% 66% - 80% 56% - 65% 46% – 55% Dibawah 46%

Kategori Kecenderungan Variabel Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik

Berdasarkan kriteria diatas, maka kategori kecenderungan dari masingmasing variabel adalah sebagai berikut: a. Motivasi Belajar Skor tertinggi yang diharapkan dicapai dari 13 item pertanyaan adalah 65 dan skor terendah adalah 13, maka selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah adalah 52, sehingga diperoleh: Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi-nilai terendah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42

Tingkat Penguasaan Kompetensi

Kategori Kecenderungan Variabel Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

13 + (81% x 52) = 55,12 dibulatkan menjadi 55 13 + (66% x 52) = 47,32 dibulatkan menjadi 47 13 + (56% x 52) = 42,12 dibulatkan menjadi 42 13 + (46% x 52) = 36,92 dibulatkan menjadi 37 Dibawah 37

Disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 3.7 Interval Skor Motivasi Belajar Interval Skor 55 - 65 47 - 54 42 - 46 37 - 41 13 - 36

Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

b. Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran Skor tertinggi yang diharapkan dicapai dari 17 item pertanyaan adalah 85 dan skor terendah adalah 17, maka selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah adalah 68, sehingga diperoleh: Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi-nilai terendah)

Tingkat Penguasaan Kompetensi 17 + (81% x 68) = 72,08 dibulatkan menjadi 72 17 + (66% x 68) = 61,88 dibulatkan menjadi 62 17 + (56% x 68) = 55,08 dibulatkan menjadi 55 17 + (46% x 68) = 48,28 dibulatkan menjadi 48 Dibawah 48

Kategori Kecenderungan Variabel Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43

Disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 3.8 Interval Skor Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran Interval Skor 72 - 85 62 - 71 55 - 61 48 - 54 17 - 47

Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

c. Prestasi Belajar Ekonomi Skor tertinggi yang diharapkan dicapai adalah 100 dan skor terendah adalah 0, maka selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah adalah 100, sehingga diperoleh: Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi-nilai terendah) Tingkat Penguasaan Kompetensi 0 + (81% x 100) = 81 0 + (66% x 100) = 66 0 + (56% x 100) = 56 0 + (46% x 100) = 46 Dibawah 46

Kategori Kecenderungan Variabel Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik

Disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 3.9 Interval Skor Prestasi Belajar Ekonomi Interval Skor 81 - 100 66 - 80 56 - 65 46 - 55 0 - 45

Keterangan Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44

2. Uji Persyaratan Analisis Sebelum dilakukan analisis data maka terlebih dahulu dilakukan prasarat analisis yang meliputi: a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari tiap-tiap variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dengan menggunakan teknik analisis Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS 12. Untuk mengidentifikasikan data berdistribusi normal adalah dengan melihat 2-tailed significance yaitu jika masingmasing variabel memiliki nilai signifikan lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah antar variabel mempunyai hubungan yang linear. Uji linieritas dalam penelitian ini menggunakan uji F dengan rumus sebagai berikut Sujana (1992:332):

S 2 TC F = Se 2 Keterangan: F = Nilai F untuk garis regresi S2 = Varians tuna cocok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45

Se2 = Varians kekeliruan Berdasarkan hasil perhitungan selanjutnya dibandingkan dengan F dengan taraf signifikansi 5 % koefisien F Jika nilai F

hitung

>F

tabel,

hitung

tabel

diperoleh dari SPSS 12.

maka hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat tidak linear. Sebaliknya jika nilai F

hitung


tabel,

maka

hubungan antara variabel bebas dengan terikat adalah linear.

c. Uji Heteroskedastisitas Uji asumsi klasik heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan teknik analisis uji Park bantuan program SPSS 12. Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris terdapat heteroskedastisitas, dan sebaliknya parameter beta tidak signifikan secara statistik, maka asumsi homoskedastisitas pada data model tersebut tidak dapat ditolak. Untuk mengidentifikasikan data tersebut adalah dengan melihat variabel independen signifikan (nilai-nilai signifikan < α = 0,05), maka dapat disimpulkan

bahwa

heteroskedastisitas.

variabel

penelitian

tersebut

terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46

3. Pengujian Hipotesis a. Analisis Bivariat Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis 1, 2, 3 dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi. Menurut pengujian (Arikunto, 2002:146), analisis bivariat digunakan untuk mengukur koefisien korelasi antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

rxy =

{N ∑ X

N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y ) 2

}{

− (∑ X ) N ∑Y 2 − (∑Y ) 2

2

}

Keterangan: r xy

= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N

= Jumlah responden

Σ XY = Jumlah produk dari X dan Y ΣX

= Jumlah nilai X

ΣY

= Jumlah nilai Y

Σ X2 = Jumlah X kuadrat Σ Y2

= Jumlah Y kuadrat

Harga r hitung dikorelasikan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5%. Apabila r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel maka Ho ditolak dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47

signifikan. Sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka tidak signifikan.

b. Analisis Multivariat Analisis multivariat digunakan untuk menentukan derajat hubungan antar variabel bebas bersama-sama dengan variabel terikatnya. Pada penelitian ini digunakan teknik korelasi ganda. Teknik analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis ketiga. 1. Mencari koefisien korelasi antar preditor X1 dan X2 dengan Y, menurut pengujian (Sutrino Hadi, 2004:22), rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Ry (1,2) =

a1 ∑ x1 y + a2 ∑ x2 y

∑y

2

Keterangan: Ry(1,2) = koefisien korelasi antara Y dengan X1 dan X2 a1

= Koefisien prediktor X1

a2

= Koefisien prediktor X2

Σx1y

= Jumlah produk antara X1 dengan Y

Σx2y

= Jumlah produk antara X2 dengan Y

Σy2

= Jumlah kuadrat kriterium Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48

2. Menguji keberartian korelasi ganda diuji dengan harga F, menurut pengujian (Sugiyono, 2003:219), rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

R2 / k Fh = 1 − R 2 /(n − k − 1)

(

)

Keterangan: R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sampel Untuk menguji signifikansi korelasi dilakukan dengan bantuan program SPSS 12. dalam hal ini berlaku ketentuan apabila F hitung lebih besar dari F tabel maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV GAMABARAN UMUM

A. Sejarah Berdirinya SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Sejarah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tidak terlepas dari Yayasan BOPKRI Yogyakarta. Yayasan BOPKRI (Badan Oesaha Pendidikan Kristen Republik Indonesia) adalah suatu organisasi berbentuk yayasan yang didirikan pada zaman perjuangan, tepatnya pada tanggal 18 Desember 1945. Yayasan BOPKRI didirikan dengan motivasi, cita-cita, dan idealisme tertentu. Pada saat berdirinya, Yayasan BOPKRI mendapatkan dukungan dari masyarakat Kristen sebagai perwujudan pelayanan pendidikan secara formal untuk mengisi kemerdekaan Republik Indonesia yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Terdapat lima tahapan sejarah berdirinya Yayasan BOPKRI, yaitu sebagai berikut: 1.

Pada Masa penjajahan Belanda Pada masa penjajahan Belanda, di Yogyakarta sudah terdapat lembaga pendidikan Kristen yaitu sekolah-sekolah Zending yang diusahakan oleh gereja-gereja Nederland dan Vereneging Scholen yang diusahakan perkumpulan-perkumpulan di luar gereja. Sekolah-sekolah Zending di Yogyakarta pada umumnya siswanya adalah anak-anak golongan pribumi, sedangkan Vereneging Scholen menyelenggarakan 4 macam sekolah yaitu: HIS, ELS, HCS dan MCS.

49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50

Lulusan HIS yang berbahasa pengantar Belanda pada waktu itu mendapat penilaian lebih tinggi dibandingkan sekolah-sekolah yang memakai pengantar bahasa Jawa atau Melayu. Sekolah-sekolah HIS yang setingkat dengan itu, terdapat juga di Yogyakarta, misalnya: a.

HIS Bintaran Wetan

b.

HIS Bintaran Kulon

c.

KWS Gondolayu

d.

Christelijke Mulo Schol di Kotabaru (sekarang SMA BOPKRI 1)

e.

Christelijke Huishound Schol di Jl. Jenderal Sudirman (sekarang SMA BOPKRI 2)

2.

Pada Masa Pendudukan Jepang Pada awal tahun 1943 Jepang memaksa sekolah-sekolah swasta di negerikan, guru-guru yang bersedia menjadi pegawai diperbolehkan tetap mengajar. Sekolah-sekolah Kristen sepakat bernaung di bawah panji Perkumpulan Persekolahan Masehi (PPM). Agar sekolah-sekolah tersebut dapat diatur dengan baik, maka dipilih dan diangkat seorang pengampu yaitu Dr. Sumardi.

3.

Pada Masa Revolusi Kemerdekaan Dalam masa perang kemerdekaan, umat Kristiani tidak mau ketinggalan, mereka turut berjuang menegakkan dan mengisi kemerdekaan. Partai Kristen Indonesia (Parkindo) didirikan pada tanggal 11 Mei 1945. Dalam konggres yang pertama di Surakarta, diputuskan untuk didirikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51

lembaga pendidikan dengan nama BOPKRI, dengan Ketua Umum IP. Simanjuntak dan penulis Pujo Suseno. Yayasan BOPKRI Yogyakarta didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18 Desember 1945 dengan akte notaris: RM. Wiranto, 11 Mei 1946. Adapun asas dan tujuan BOPKRI adalah: a.

Dasar pendidikan BOPKRI adalah kitab suci yaitu firman Tuhan.

b.

Turut setia dengan pemerintah dalam usaha mempertinggi derajat Bangsa

Indonesia

pada

umumnya

dalam dunia

pengetahuan

kebudayaan. c.

Memperluas pengajaran dan pendidikan Kristen di dalam Negara Republik Indonesia dengan usaha-usaha mendirikan segala macam sekolah baik yang memberikan pendidikan umum maupun kejuruan. Dalam Clash II pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda berhasil menduduki Yogyakarta. Yayasan BOPKRI telah menutup seluruh sekolahnya baik SR, SGTK, SMP, maupun SMA BOPKRI. Kemudian pada bulan Februari 1948, sekelompok kecil guru-guru kristen berkumpul di Balai Pertemuan Kristen (BPK) yang sekarang menjadi Galeria Mall untuk membicarakan nasib sekolah-sekolah BOPKRI yang menghasilkan kebulatan tekat: “kita bertanggung jawab kepada Tuhan atas pendidikan yang bercirikan Kristen, sekolah-sekolah BOPKRI harus dilanjutkan kehadirannya“.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52

4.

Setelah Pengakuan Kedaulatan 1949 Pada tanggal 29 Juni 1949 Belanda angkat kaki dari Yogyakarta, Pemerintah RI kembali ke Ibu Kota Yogyakarta. Sri Sultan HB. IX selaku Menteri Negara Koordinator Keamanan, pada tanggal 5 Juli 1949, meyerukan agar semua sekolah di buka kembali. BOPKRI menanggapi dengan sangat antusias. Sebagai tonggak sejarah BOPKRI Yogyakarta, setelah mengalami pasang surut, pada tanggal 1 Agustus 1949 dinyatakan sebagai hari lahir SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Hingga sekarang ini, setelah diakreditasi sebanyak dua kali akhirnya pada tahun 1977 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memperoleh status disamakan. Adapun susunan pengurus Yayasan BOPKRI adalah sebagai berikut: 1)

Ketua: Drs. Sudarmono

2)

Penulis merangkap Bendahara: S. Subanu

Sejak awal berdiri hingga sekarang SMA BOPKRI 2 Yogyakarta sudah mengalami pergantian Kepala Sekolah sebanyak sembilan kali, beliaubeliau tersebut adalah: 1)

Margono Paulus (1949 – 1957)

2)

Nathanael Daljoeni (1957 – 1963)

3)

Eghbert Daniel Yohanes (1963 – 1969)

4)

Drs. Widiatmoko Br (1970 – 1971)

5)

Purwanto, B.A. (1971 – 1974)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53

6)

Widiarso (1975 – 1977)

7)

Drs. Tukidjo, W.S (1977 – 1995)

8)

Drs. S. Supadiyono (1995 – 2003)

9)

Drs. Priyanto (2003 – 2007)

10) Sri Rahayuningsih, S.Pd. Demikian sejarah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang sekarang; Alamat

: Jalan Jenderal Sudirman No. 87 Yogyakarta

Kode Pos : 55223 Telepon

: ( 0274 ) 513433

Faximile : ( 0274 ) 540579 E-mail

: www.smabopkri2yk.svh.id

B. Visi, Misi dan Tujuan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta 1.

Visi SMA BOPKRI 2 Menjadi sekolah yang berkualitas baik dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, sikap dan keterampilan berdasarkan ajaran Kasih Tuhan.

2.

Misi SMA BOPKRI 2 a.

Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia,

b.

Meningkatkan efektifitas kegiatan belajar mengajar,

c.

Mempertahankan dan meningkatkan disiplin sivitas akademika,

d.

Meningkatkan prestasi akademis dan non akademis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54

e.

Mendorong sivitas akademika untuk meningkatkan kualitas budi pekerti,

f. 3.

Mewujudkan ajaran kasih di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Tujuan SMA BOPKRI 2 a.

Meningkatkan kecerdasan dan pengetahuan, dengan melaksanakan tertib belajar sehingga mampu menguasai ilmu pengetahuan, berprestasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

b.

Membentuk kepribadian yang berkualitas dengan melaksanakan ajaran kasih Tuhan hingga memiliki kecerdasan emosional, spiritual, sosial, dan berkepribadian santun.

c.

Meningkatkan kecakapan untuk menjadi pelaku ilmu Pengetahuan dan Teknologi sehingga mampu hidup mandiri.

d.

Mampu melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi yang berkualitas sehingga dapat berkomunikasi dengan lingkungan dan berkompetisi di era global.

C. Analisis Keadaan dan Potensi Sekolah 1.

Lingkungan Sekolah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta bernaung di bawah Yayasan Badan Oesaha Pendidikan Kristen Republik Indonesia (BOPKRI) Yogyakarta. SMA BOPKRI 2 Yogyakarta terletak di Jalan Jenderal Sudirman No.87 yang merupakan jalan protocol di Kota Yogyakarta, berdekatan dengan hotel-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55

hotel berbintang, bank dan pusat pertokoan. 2.

Keadaan Sekolah a.

Sarana Prasarana Ruang Jenis 1

Jumlah Luas

Ruang Belajar 1.Ruang Teori/Kelas 2.Ruang Perpustakaan 3.Ruang Lab. Bahasa 4.Ruang Lab. Pengetahuan Alam (Fisika, Kimia, Biologi) 5.Lab. Komputer/TIK 6.Studio Musik 7.Ruang Keterampilan

Jumlah Luas

23 1 1

56 176 54

1289 176 54

3

60

180

1 1

72 56

72 56

Keterangan

*R. Terbuka Halaman Belakang

8.Ruang Audio Visual 9.Ruang Lab. Multi Media

1 1

63 62

63 62

Ruang No 2

3

Jenis Ruang Kantor 1.Ruang Kepala Sekolah 2.Ruang Wakil Kepala Sekolah 3.Ruang Guru 4.Ruang Tata Usaha 5.Ruang Tamu/Lobi Ruang Penunjang 1.Gudang 2.Ruang Pantry 3.KM/WC Guru

Jumlah Luas

Jumlah Luas

1

63

63

1

56

56

1 1 1

72 63 63

72 63 63

3 1 1

15 8 6

45 8 6

Keterangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56

4.KM/WC Siswa 5.Ruang Pembimbing Konseling 6.Ruang UKS 7.Ruang Pramuka 8.Ruang OSIS 9.Ruang Doa 10.Ruang Koperasi 11.Ruang Kantin 12.Ruang Pompa/Menera 13.Bangsal Kendaraan 14.Pos Jaga 15.Selasar/Teras/Tangga Jumlah Luas Bangunan b.

6 1

9 24

54 24

1 1 1 2 2 4 1 3 1 3

24 24 56 8 18 28 8 60 2,5 83,4

24 24 56 8 36 112 8 180 2,5 250 3.267,5

Anggaran sekolah Secara umum sumber dana sekolah diperoleh dari dana yang dihimpun dari orang tua peserta didik dan bantuan dari pemerintah yang bersifat insidental. Adapun anggaran pendapatan dan belanja sekolah selama tiga tahun terakhir adalah sebagai berikut: No 1 2 3

3.

Tahun Pelajaran 2005 – 2006 2006 – 2007 2007 – 2008

Jumlah ( Rupiah ) 3.175.855.071 3.977.277.856 4.521.524.925

Personalia Sekolah a.

Tenaga Pendidik Pendidikan S–2 S–1 D-3 Jumlah

DPK 1 12 13

GTY 1 9 10

Jumlah G.Bantu G.Kontrak 5 5

GTT 1 22 2 25

Jumlah Total 3 48 2 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57

b.

Tenaga Kependidikan Jumlah TY Kontrak S–2 S–1 2 2 D–3 2 SLTA 2 2 SLTP 3 SD Jumlah 9 4 Ket: TY: Tenaga Tetap Yayasan, Kontrak: TT: Tenaga Tidak Tetap Pendidikan

4.

Jumlah Total TT 1 5 2 16 20 2 5 1 1 20 33 Tenaga Kontrak Sekolah,

Peserta Didik a.

Keadaan Peserta Didik 3 tahun terakhir Tahun Pelajaran 2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009

b.

Kelas X 245 288 215 167

Jumlah Siswa Kelas XI Kelas XII 294 318 245 284 275 245 214 287

Jumlah 857 817 738 638

Profil Tamatan Rata-Rata Nilai Ujian Akhir Nasional

Tamatan Tahun Ajaran

2005 - 2006 2006 – 2007 2007 - 2008

Jumlah

Target

Hasil

Target

320 283 239

100% 100% 100%

6.80 7.45 6.89

65 70 70

Kelulusan Jumlah Persentase Lulus Lulus 289 90.31% 277 97.88% 231 96.65%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58

c.

Keberhasilan Proses 3 (Tiga) Tahun Terakhir Tahun Ajaran 2005 – 2006 2006 – 2007 2007 - 2008

5.

Jumlah Siswa 320 283 239

Rata-Rata NEM SMP 5.94 6.24 6.20

Rata-Rata Nilai Ujian Akhir SMA 6.80 7.45 6.89

Orang Tua Peserta Didik Data Siswa menurut tempat tinggal orang tua No

Kelas

1 2 3 4

X XI XII TOTAL

Kota Sleman Bantul 103 117 97 317

64 94 85 243

17 23 31 71

Gunung Kidul 3 2 1 6

Kulon Progo 1 1

Luar

Total

28 40 32 100

215 277 246 738

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Responden Penelitian ini dilakukan di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dengan responden berjumlah 92 orang yang terdiri dari siswa-siswi kelas XII IPS. Jumlah kuesioner yang dibagikan sebanyak 92 kuesioner, dan dari jumlah kuesioner yang dibagikan tersebut seluruh kuesioner sebanyak 92 telah kembali, sehingga response rate sebesar 100%.

B. Deskripsi Data Penelitian Pendeskripsian data penelitian berfungsi untuk mengungkapkan ciri-ciri data dari setiap penelitian. Pendeskripsian dalam variabel ini meliputi: variabel motivasi belajar, peran guru dalam proses pembelajaran, dan prestasi belajar. Pendeskripsian dilakukan dengan menggunakan PAP tipe II. 1. Data Variabel Motivasi Belajar Data dikelompokkan menjadi 5 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Perhitungan dengan menggunakan PAP tipe II dapat dilihat di BAB III hal 40.

59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60

Tabel 5.1 Kategori Data Motivasi Belajar No 1 2 3 4 5

Interval Skor 55 - 65 47 - 54 42 - 46 37 - 41 13 - 36 Jumlah

Frekuensi 38 42 12 0 0 92

Persentase (%) 41,31 45,65 13,04 0 0 100

Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel motivasi belajar dengan kategori sangat tinggi sebesar 41,31%, tinggi sebesar 45,65%, sedang sebesar 13,04%, dan tidak ada siswa yang berkategori rendah dan sangat rendah. Dengan demikian, sebagian besar motivasi belajar tinggi. 2. Data Variabel Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran Data dikelompokkan menjadi 5 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Perhitungan dengan menggunakan PAP tipe II dapat dilihat di BAB III hal 41. Tabel 5.2 Kategori Data Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran No 1 2 3 4 5

Interval Skor 72 - 85 62 - 71 55 - 61 48 - 54 17 - 47 Jumlah

Frekuensi 37 45 7 3 0 92

Persentase (%) 40,22 48,91 7,61 3,26 0 100

Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel peran guru dalam proses pembelajaran terdapat siswa berkategori sangat tinggi sebesar 40,22%, tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61

sebesar 48,91%, sedang sebesar 7,61%, rendah sebesar 3,26%, dan tidak terdapat siswa yang berkategori sangat rendah. Dengan demikian, sebagian besar peran guru dalam proses pembelajaran tinggi. 3. Data Variabel Prestasi Belajar Ekonomi Data dikelompokkan menjadi 5 kategori yaitu sangat baik, baik, cukup baik, tidak baik, dan sangat tidak baik. Perhitungan dengan menggunakan PAP tipe II dapat dilihat di BAB III hal 42. Tabel 5.3 Kategori Data Prestasi Belajar Ekonomi No 1 2 3 4 5

Interval Skor 81 - 100 66 - 80 56 - 65 46 - 55 0 - 45 Jumlah

Frekuensi 13 79 0 0 0 92

Persentase (%) 14,13 85,87 0 0 0 100

Keterangan Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel prestasi belajar ekonomi dengan kategori sangat baik sebesar 14,13%, baik sebesar 85,87%, dan tidak terdapat siswa yang berkategori cukup baik, tidak baik dan sangat tidak baik dalam prestasi belajar ekonomi. Dengan demikian, sebagian besar prestasi belajar ekonomi baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62

C. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi variabel motivasi belajar, peran guru dalam proses pembelajaran dan prestasi belajar ekonomi. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 5%. Apabila probabilitas perhitungan lebih besar dari harga signifikansi 5%, maka datanya normal. Hasil uji normalitas dengan bantuan program SPSS 12. 1. Motivasi Belajar Tabel 5.4 Hasil Pengujian Normalitas Motivasi Belajar One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Motivasi 92

N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences

Mean

53,35

Std. Deviation

5,139

Absolute

,125

Positive

,125

Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

-,055 1,201 ,112

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Dari hasil data diatas diperoleh asymptotic sign (2-tailed) sebesar 0,112. Dengan demikian data variabel Motivasi Belajar sebesar 0,112 > 0,05 adalah normal karena nilai asymptotic sign (2-tailed) > 0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63

2. Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran Tabel 5.5 Hasil Pengujian Normalitas Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Peran N

92

Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences

Mean

69,63

Std. Deviation

7,809

Absolute

,104

Positive

,104

Negative Kolmogorov-Smirnov Z

-,067 1,002

Asymp. Sig. (2-tailed)

,268

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Dari hasil data diatas diperoleh asymptotic sign (2-tailed) sebesar 0,268. Dengan demikian data variabel Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran sebesar 0,268 > 0,05 adalah normal karena nilai asymptotic sign (2-tailed) > 0,05. 3. Prestasi Belajar Tabel 5.6 Hasil Pengujian Normalitas Prestasi Belajar One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Prestasi 92

N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences

Mean

77,79

Std. Deviation

3,645

Absolute Positive Negative

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

,131 ,131 -,113 1,258 ,084

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Dari hasil data diatas diperoleh asymptotic sign (2-tailed) sebesar 0,084. Dengan demikian data variabel Prestasi Belajar sebesar 0,084 > 0,05 adalah normal karena nilai asymptotic sign (2-tailed) > 0,05.

D. Uji Linieritas Uji linieritas dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat linier atau tidak. Untuk mengetahuinya perlu dicari harga F regresi. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 12. Tabel 5.7 Hasil Pengujian Linieritas Variabel Motivasi Belajar Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran

df 20:70 26:64

F hitung 0,717 1,189

F tabel 1,72 1,67

Probabilitas 0,795 0,282

Keterangan Linier Linier

Pengujian linieritas untuk hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi diperoleh nilai Fhitung sebesar 0,717 sedangkan nilai Ftabel dengan db pembilang 20 dan penyebut 70 dengan nilai probabilitasnya sebesar 0,795 pada taraf signifikan 5% diperoleh nilai Ftabel sebesar 1,72 . Dengan demikian disimpulkan bahwa hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi adalah linier, karena F hitung < F tabel . Pengujian linieritas untuk hubungan peran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65

guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,189 sedangkan nilai Ftabel dengan db pembilang 26 dan penyebut 64 dengan nilai probabilitasnya sebesar 0,282 pada taraf signifikan 5% diperoleh nilai Ftabel sebesar 1,67. Dengan demikian disimpulkan bahwa hubungan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi adalah linier, karena F hitung < F tabel .

E. Uji Heteroskedastisitas Uji asumsi klasik heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Uji Park dengan taraf signifikansi 5%. Apabila variabel independen signifikan (nilai-nilai signifikan

<

α

=

0,05),

maka

variabel

penelitian

tersebut

terdapat

heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dengan bantuan program SPSS 12. Tabel 5.8 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1

Standardized Coefficients

B -2.291

Std. Error 3.262

-.702

Sig. .484

-.001

.047

-.002

-.017

.987

.051 a Dependent Variable: Ln_Ui2

.031

.172

1.649

.103

(Constant) Motivasi Peran

Beta

t

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66

Hasil uji heteroskedastisitas data di atas menunjukkan bahwa variable motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran secara keseluruhan mempunyai probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5%, jadi dapat disimpulkan bahwa data tersebut terjadi heteroskedastisitas.

F. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hasil analisis yang telah diperoleh mendukung atau tidak dengan hipotesis yang telah diajukan. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Pengujian hipotesis pertama dan kedua menggunakan teknik korelasi Product Moment, sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga menggunakan teknik korelasi ganda. Penggunaan hipotesis selengkapnya tampak seperti dibawah ini. 1. Pengujian Hipotesis Pertama Ho

: Tidak ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi.

Ha

: Ada hubungan postif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi.

Berikut adalah hasil uji korelasi sederhana hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi, dengan menggunakan SPSS 12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67

Tabel 5.9 Hasil Uji Korelasi Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Ekonomi Correlations Motivasi

Prestasi

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Motivasi 1 92 ,109 ,301 92

Prestasi ,109 ,301 92 1 92

Hasil pengujian hipotesis menggunakan Product Moment menunjukkan r hitung sebesar 0,109 lebih kecil dari r tabel sebesar 0,204 yang dicari dengan cara interpolasi. Nilai r hitung yang lebih kecil dari r tabel pada tingkat signifikansi 2 tailed 0,301 yang lebih besar dari 0,05 sehingga Ha ditolak, yang berarti bahwa tidak ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar. 2. Pengujian Hipotesis Kedua Ho

: Tidak ada hubungan positif antara peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi.

Ha

: Ada hubungan postif antara peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi.

Berikut adalah hasil uji korelasi sederhana hubungan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi, dengan menggunakan SPSS 12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68

Tabel 5.10 Hasil Uji Korelasi Hubungan Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran Dengan Prestasi Belajar Ekonomi Correlations Peran Peran

Prestasi

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

1 92 ,016 ,881 92

Prestasi ,016 ,881 92 1 92

Hasil pengujian hipotesis menggunakan Product Moment menunjukkan r hitung sebesar 0,016 lebih kecil dari r tabel sebesar 0,204 yang dicari dengan cara interpolasi. Nilai r hitung yang lebih kecil dari r tabel pada tingkat signifikansi 2 tailed 0,881 yang lebih besar dari 0,05 sehingga Ha ditolak, yang artinya bahwa tidak ada hubungan positif antara peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar.

3. Pengujian Hipotesis Ketiga Ho

: Tidak ada hubungan positif antara motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi.

Ha

: Ada hubungan postif antara motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi

Berikut adalah hasil uji korelasi ganda mengenai hubungan motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69

dengan menggunakan SPSS 12. Tabel 5.11 Hasil Uji Korelasi Hubungan Motivasi Belajar Dan Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran Dengan Prestasi Belajar Ekonomi Model Summary(b) Adjusted R R R Square Square .110(a) .012 -.010 a Predictors: (Constant), Peran, Motivasi b Dependent Variable: Prestasi

Std. Error of the Estimate 3.664

Model 1

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi ganda diperoleh nilai Ryx1x2 sebesar 0,110. Dari hasil perhitungan korelasi ganda diketahui juga besarnya koefisien determinasi (R2) sebesar (0,110)2 = 0,012. Hal ini dapat diartikan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar ekonomi siswa dapat dijelaskan oleh variabel motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran secara bersamasama sebesar 01,2%, akan tetapi masih ada faktor-faktor atau variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini yang mempengaruhi prestasi belajar siswa sebesar 100% - 01,2% = 98,8%. ANOVA(b)

Model 1

Sum of Squares

df

Mean Square

Regressio n Residual

14.523

2

7.262

1194.553

89

13.422

Total

1209.076

91

a Predictors: (Constant), Peran, Motivasi b Dependent Variable: Prestasi

F

Sig. .541

.584(a)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70

Hasil pengujian koefisien korelasi ganda menunjukkan bahwa harga F sebesar 0,541 dengan tingkat signifikannya 0,584. Oleh karena F hitung lebih kecil dari F tabel, maka korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat ditolak dan tidak signifikan.

Coefficients(a) Unstandardized Coefficients

Model

B 1

(Constant ) Motivasi

Standardized Coefficients

Std. Error

73.284

5.190

.077

.075

.006 a Dependent Variable: Prestasi

.049

Peran

t

Sig.

Beta 14.120

.000

.109

1.029

.306

.012

.118

.907

Hasil uji t data di atas menunjukkan bahwa variable motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran secara keseluruhan mempunyai probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5% yaitu sebesar 0,306 dan 0,907, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi.

G. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Ekonomi Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi. Hasil ini didukung oleh perhitungan koefisien korelasi yang menunjukkan r hitung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71

sebesar 0,109 dan nilai probabilitas koefisien korelasi ( ρ ) = 0,301. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi ditolak. Motivasi belajar merupakan hal yang harus dimiliki oleh para siswa dalam kegiatan belajar, karena motivasi merupakan dorongan yang muncul dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar dan motivasi juga mempengaruhi intensitas siswa dalam aktivitas belajar sehingga prestasi belajar dapat tercapai dengan baik (Sardiman, 2006:75). Prestasi belajar adalah bukti usaha yang telah dicapai dalam hubungannya dalam belajar tingkatan atau besarnya perubahan tingkah laku yang dicapai dari satu pengalaman yang mengarah pada penguasaan pengetahuan, kecakapan dan kebiasaan (Winkel, 1983:161). Dengan adanya motivasi belajar yang dimiliki siswa belum tentu dapat meningkatkan prestasi belajar ekonomi siswa. Tinggi rendahnya prestasi belajar ekonomi siswa dapat juga karena faktor atau variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini, yaitu dikarenakan siswa kurang memperhatikan materi pelajaran yang diberikan sehingga ketika siswa diminta untuk mengerjakan soal ujian, siswa cenderung mengalami kesulitan, maka dari itu supaya siswa dapat meningkatkan prestasi belajar, disamping siswa memiliki motivasi belajar sebaiknya siswa juga harus memiliki kesadaran sendiri dalam memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru dan berusaha mencari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72

bahan pengetahuan sendiri atau rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan.

2. Hubungan Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran Dengan Prestasi Belajar Ekonomi Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan positif yang signifikan antara peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi. Hasil ini didukung oleh perhitungan koefisien korelasi yang menunjukkan r hitung sebesar 0,016 dan nilai probabilitas koefisien korelasi ( ρ ) = 0,881. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi ditolak. Peran guru dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan (Slameto, 2003:98). Prestasi belajar adalah bukti usaha yang telah dicapai dalam hubungannya dalam belajar tingkatan atau besarnya perubahan tingkah laku yang dicapai dari satu pengalaman yang mengarah pada penguasaan pengetahuan, kecakapan dan kebiasaan (Winkel, 1983:161). Dalam meningkatkan prestasi belajar siswa tidak hanya didukung oleh peran guru dalam proses pembelajaran saja, tapi dapat menggunakan salah satu metode pendidikan yang sampai sekarang masih dianggap sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73

metode yang cukup efektif dalam proses pembelajaran adalah metode inquiri. Inquiri adalah tingkah laku yang terlibat dalam usaha manis untuk menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu, alasannya adalah bahwa siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik dalam pelajaran dan akan lebih tertarik terhadap pelajaran jika mereka dilibatkan secara aktif, sehingga siswa dapat berprestasi dalam belajar. Metode inquiri ini mensyaratkan keterlibatan aktif siswa dan terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa serta sikap belajar siswa terhadap pelajaran.

3. Hubungan

Motivasi

Belajar

Dan

Peran

Guru

Dalam

Proses

Pembelajaran Dengan Prestasi Belajar Ekonomi Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi. Hasil ini didukung oleh perhitungan koefisien korelasi ganda yang menghasilkan nilai r hitung sebesar 0,110 dan probabilitas sebesar 0,012. Hasil pengujian koefisien korelasi menunjukkan harga F hitung sebesar 0,541 dan probabilitas sebesar 0,584. Dari hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah tidak signifikan. Artinya bahwa, tidak ada hubungan antara motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74

Untuk meningkatkan prestasi belajar ekonomi siswa dibutuhkan motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran, tapi selain itu dibutuhkan juga faktor lain yang dapat meningkatkan prestasi belajar seperti kesadaran sendiri siswa dalam memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru dan berusaha mencari bahan pengetahuan sendiri atau rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Disamping itu juga dapat menggunakan metode inquri, merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah bagi siswa sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreatifitas dalam pemecahan masalah, dan siswa benar-benar ditempatkan bagi subjek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode inquiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada siswa untuk dipecahkan namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa, tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangkaian memecahkan masalah, bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan tetapi intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilaksanakan, hubungan antara motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tidak ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi r sebesar 0,109 dan hasil perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien korelasi sebesar 0,301. 2. Tidak ada hubungan antara peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi r sebesar 0,016 dan hasil perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien korelasi sebesar 0,881. 3. Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi ganda diperoleh R sebesar 0,110 dan harga F sebesar 0,541 dengan tingkat signifikansi 0,584.

75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76

B. Keterbatasan Penulis menyadari bahwa dalam melakukan penelitian dan pengujian hasil penelitian ini memiliki keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya sehingga penelitian ini hanya dilakukan pada siswa-siswi kelas XII IPS SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan menggunakan metode populasi. Responden yang menjadi obyek penelitian hanya siswa-siswi kelas XII IPS.

C. Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka dapat disampaikan saransaran sebagai berikut: 1. Bagi Guru Guru sebagai pendidik harus berdedikasi tinggi dan mampu mengoptimalkan dirinya dalam bidang kompetensi maupun pemahaman tentang karakteristik siswa di dalam kelas. 2. Bagi Siswa a. Siswa harus mempunyai motivasi dalam belajar ekonomi b. Perbanyak membaca buku-buku yang berisi informasi tentang ekonomi, dan, c. Selalu menggunakan waktu luang untuk belajar. 3. Bagi Orang Tua Orang tua perlu memperhatikan perkembangan disekolah maupun dirumah yang menyangkut dengan prestasi belajar ekonomi yang telah dicapai oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77

anaknya, serta menyediakan fasilitas belajar anaknya seperti lampu belajar, ruang belajar, buku, dan lain-lain. 4. Perlu adanya Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi siswa-siswi kelas XII IPS SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, karena prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran saja, tetapi masih banyak faktor lain yang juga ikut mempengaruhinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78

DAFTAR PUSTAKA

Agustian, A. G. (2001). ESQ (Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual). Jakarta: Penerbit Arga. Andriyani. (2007). Perbedaan Tingkat Stres antara Siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu dengan Sekolah Dasar Islam terpadu Alam. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Wangsa Manggala. Antoro, P. A. Y. (2008). Hubungan Antara Motivasi Belajar, Persepsi Siswa Terhadap Cara Guru Mengajar, Dan Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran Dengan Prestasi Belajar Akuntansi. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta. Asrifa, S. (2000). Hubungan antara Tingkat Kepribadian Ekstrovert dengan Strategi Coping terhadap Stres. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Wangsa Manggala. Asdie, A. H. (1988). Stres, Kecemasan dan Penyakit Somatik. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Azwar, S. (1991). Penyusunan Skala Psikologis. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. , (1999). Metode Penelitian. Cetakan Kedua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. , (2000). Reliabilitas dan Validitas. Edisi 3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bambang Gulyanto. (2006) Hasil Uji Coba Buruk. http://www.waspada.co.id/seni_&_budaya/ekspresi/artikel.php?article. 21 Januari. Chaplin, C. P. (1991). Kamus Psikologi. Terjemahan Kartini Kartono. Jakarta: Penerbit Erlangga. Corey, G. (1997). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT Rafika Aditama. Darmojo, B. R. (1985). Akibat Stres Terhadap Kesehatan Jasmani. Yayasan Widya Darma.

Semarang:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79

Gregory, R. J. (1992). Psychological testing: history, principles, and applications. Boston: Allyn and Bacon. Gunarsa, S. D. (1985). Psikologi Anak dan Remaja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. Gunawan, Ki. (2003). Memaknai Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan. Jakarta: Kompas 21 Juli. Hall, C. S. & Lindzey, G. (1993). Teori-teori sifat dan behavioristik (A. Supratiknya, Editor). Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Hamalik, Oemar. (2004). Metoda Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. Hasan, Fuad. (1994). Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Johnson, Paul. (1994). Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Kartono, Kartini., dan Gulo, Dali. (2000). Kamus Psikologi. Bandung: CV Pionir Jaya. , (1984). Psikologi Umum. Bandung: CV Mandar Maju. Kedaulatan Rakyat, (2006). Kontroversi Nilai UAN, 27 April. Koentjaraningrat. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineksa Cipta. Koeswara, E. (1991). Teori-teori Kepribadian, Psikoanalistis, Behaviorisme, Humanistik. Bandung: PT Eresco. Kompas. (1999). Beban Kurikulum terlalu Berat Membuat Anak Stres. 3 Februari. Mahsun. (2004). Bersahabat dengan Stres. Yogyakarta: Prisma Media. Maramis, W. F. (2002). Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press. Moeliono, Anton M, dkk. (1999). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Prakosa, H. (2000). Analisis Data dan Inferensi. Makalah. Penataran Metodologi Penelitian. Lembaga Penelitian UGM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80

Primadi. (2004). Belajar Tak lagi Menyenangkan, Kedaulatan Rakyat 26 April. Priyantoro, E. (2001). Toleransi Terhadap Stres pada Guru SD Ditinjau dari Efektifitas Kepemimpinan dan Rfikasi Diri. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: fakultas psikologi UGM. Purwanto, M. N. (1995). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sardiman A.M. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Radja Grafindo Persada. Slameto. (2003). Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana. , (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo. Sugihartono. (2006). Psikologi Pendidikan.Yoyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan UNY. Suharsimi Arikunto. (1998). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. . (2002). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Suparno. (2000). Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Suryabrata, S. (1998). Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Syah, M. (2002). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Winkel, W. S (1983). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi, Jakarta: Gramedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 Lampiran 1. Kuesioner Uji Coba Instrumen Penelitian KUESIONER UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN Petunjuk Pengerjaan Kuesioner ini terdiri dari 4 bagian : Bagian I

: Identitas Responden

a. Nama

:

b. Kelas/No : Bagian II : Petunjuk Pengisian Pilihlah satu jawaban yang sesuai dengan kenyataan saudara dengan memberi tanda centang ( √ ) dari pertanyaan/ pernyataan di bawah ini: Keterangan Jawaban : SS = Sangat setuju

RR

= Ragu-ragu

S = Setuju

TS

= Tidak setuju

STS

= Sangat tidak setuju

Contoh: No 1

Pertanyaan/ Pernyataan Saya sangat menyukai pelajaran Akuntansi

SS √

Bagian III : Motivasi Belajar No Pertanyaan/ Pernyataan 1 Jika menemui kesulitan dalam mengerjakan soal, saya akan berdiskusi dengan teman yang lebih tahu. 2 Saya akan bertanya bila kurang paham dengan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. 3 Saya akan giat belajar sampai saya paham terhadap materi pelajaran yang telah diberikan oleh guru. 4 Bila ketinggalan materi pelajaran, saya akan berusaha mengejar ketertinggalan materi pelajaran tersebut. 5 Setiap ada tugas yang diberikan oleh guru, saya akan berlomba dengan teman sebangku untuk mendapatkan nilai yang terbaik.

S

RR

SS

TS

S

STS

RR

TS

STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 No 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20

Pertanyaan/ Pernyataan Jika ada teman yang mendapatkan nilai baik, saya terdorong untuk mengunggulinya dilain waktu. Saya akan rajin belajar karena saya ingin nilai setiap mata pelajaran selalu baik. Jika ada waktu senggang, akan saya memanfaatkan untuk belajar di perpustakaan. Apabila saya menemukan buku pelajaran yang menarik, saya berkeinginan untuk mempelajarinya. Saya akan giat belajar ketika akan menghadapi ulangan. Saya berusaha memusatkan perhatian ketika guru sedang menerangkan pelajaran. Saya tahu manfaat belajar oleh karena itu saya rajin belajar. Saya berusaha mempelajari materi pelajaran lebih dulu di rumah, sebelum guru menyampaikannya di kelas. Saya akan tetap mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, walaupun saya tidak begitu suka. Saya akan mengandalkan teman yang pandai jika ada tugas kelompok. Bila ada tugas dari guru, saya akan mengerjakannya dengan sebaik-baiknya. Saya berusaha mengumpulkan tugas tepat pada waktunya. Saya ingin menjadi siswa yang paling pandai dikelas. Saya malas belajar karena tidak mempunyai cita-cita. Saya akan memanfaatkan setiap waktu, kesempatan, dan peluang dengan sebaik mungkin, agar masa depan yang cerah bisa saya raih.

Bagian IV : Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran No Pertanyaan/ Pernyataan 1 Guru menyampaikan informasi mengenai cara membagi waktu belajar agar siswa lebih efektif menggunakan waktu belajar. 2 Guru mengingatkan siswa agar memusatkan perhatiannya pada pelajaran yang sedang dipelajari bukan pada hal-hal lain. 3 Guru menunjukkan urutan materi pelajaran yang akan dibahas. 4 Guru menyuruh siswa untuk mencatat jadwal pelajaran.

SS

S

RR

TS

STS

SS

S

RR

TS

STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 No 5 6 7 8 9 10 11 12

13 14 15 16 17 18 19

20

Pertanyaan/ Pernyataan Guru memberikan silabus pada siswa agar siswa tahu materi pelajaran apa yang akan diajarkan oleh guru. Guru menanggapi semua pertanyaan dari siswa dengan baik. Jika ada siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar, guru memberikan pujian. Guru menganggap rendah kemampuan siswa. Guru berusaha mengerti kesulitan siswa dalam belajar ekonomi. Setiap usai pelajaran ekonomi, guru selalu mengingatkan siswa untuk rajin belajar. Jika ada soal yang sulit dikerjakan, guru mendiskusikannya di kelas. Jika ada peraturan – peraturan baru yang ada kaitanya dengan pelajaran akuntansi, guru memberitahukannya di kelas. Guru memperjelas pelajaran dengan menggunakan media / alat peraga. Guru membantu memecahkan kesulitan belajar siswa. Guru memberi tugas membaca buku lain yang berkaitan dengan pelajaran ekonomi. Guru menggunakan berbagai macam metode pembelajaran sesuai dengan topik pelajaran. Guru memberikan tes diawal dan diakhir pembahasan materi pelajaran. Guru memberikan penilaian dan komentar dari hasil pekerjaan siswa. Guru membagi siswa dalam kelompok – kelompok kecil untuk mendiskusikan tugas yang diberikan guru dikelas. Guru menjelaskan manfaat tugas – tugas yang dikerjakan.

SS

S

RR

TS

STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 Lampiran 3. Uji Validitas Dan Reliabilitas Case Processing Summary N Cases

Valid

30

% 100.0

0

.0

Excluded (a) Total

30 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha .891

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .913

N of Items 20 Item-Total Statistics

MB1

Scale Mean if Item Deleted 77.80

Scale Variance if Item Deleted 48.234

Corrected Item-Total Correlation .284

MB2

77.53

44.878

MB3

77.53

44.878

MB4

77.70

MB5 MB6

.

Cronbach's Alpha if Item Deleted .893

.855

.

.876

.855

.

.876

46.493

.713

.

.881

77.63

49.620

.200

.

.894

77.87

48.395

.193

.

.900

MB7

77.70

46.493

.713

.

.881

MB8

79.03

49.964

.117

.

.898

MB9

78.53

51.637

-.055

.

.907

MB10

77.53

44.878

.855

.

.876

MB11

77.53

44.878

.855

.

.876

MB12

77.70

44.355

.698

.

.879

MB13

77.70

46.493

.713

.

.881

MB14

77.53

44.878

.855

.

.876

MB15

78.13

47.361

.466

.

.887

MB16

77.53

44.878

.855

.

.876

MB17

77.63

49.620

.200

.

.894

MB18

77.53

44.878

.855

.

.876

MB19

77.53

44.878

.855

.

.876

MB20

79.03

49.964

.117

.

.898

Scale Statistics Mean 81.93

Variance 51.651

Std. Deviation 7.187

N of Items 20

Squared Multiple Correlation

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 Case Processing Summary N Cases

Valid

30

% 100.0

0

.0

Excluded (a) Total

30 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha .887

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .893

N of Items 20 Item-Total Statistics

PG1

Scale Mean if Item Deleted 77.83

Scale Variance if Item Deleted 59.247

Corrected Item-Total Correlation .762

PG2

77.40

62.869

PG3

77.80

62.441

PG4

77.70

PG5 PG6

.

Cronbach's Alpha if Item Deleted .873

.620

.

.879

.464

.

.883

64.838

.284

.

.888

77.73

61.237

.666

.

.877

77.90

62.093

.595

.

.879

PG7

78.00

60.690

.522

.

.881

PG8

77.70

61.803

.481

.

.882

PG9

77.57

61.013

.666

.

.876

PG10

77.67

61.747

.507

.

.881

PG11

77.43

63.220

.666

.

.879

PG12

77.47

65.637

.277

.

.887

PG13

78.23

64.254

.222

.

.894

PG14

77.63

60.378

.611

.

.878

PG15

78.13

63.982

.393

.

.884

PG16

78.00

59.103

.717

.

.874

PG17

77.97

64.654

.388

.

.884

PG18

77.80

63.476

.441

.

.883

PG19

77.73

63.306

.465

.

.882

PG20

77.77

63.426

.469

.

.882

Scale Statistics Mean 81.87

Variance 68.809

Std. Deviation 8.295

N of Items 20

Squared Multiple Correlation

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran Bagian 2 Uji Instrumen ™ Kuesioner Penelitian ™ Data Hasil Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 Lampiran 4. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN Petunjuk Pengerjaan Kuesioner ini terdiri dari 4 bagian : Bagian I

: Identitas Responden

a. Nama

:

b. Kelas/No : Bagian II : Petunjuk Pengisian Pilihlah satu jawaban yang sesuai dengan kenyataan saudara dengan memberi tanda centang ( √ ) dari pertanyaan/ pernyataan di bawah ini: Keterangan Jawaban : SS = Sangat setuju

RR

= Ragu-ragu

S = Setuju

TS

= Tidak setuju

STS

= Sangat tidak setuju

Contoh: No 1

Pertanyaan/ Pernyataan Saya sangat menyukai pelajaran Akuntansi

SS √

Bagian III : Motivasi Belajar No Pertanyaan/ Pernyataan 1 Saya akan bertanya bila kurang paham dengan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. 2 Saya akan giat belajar sampai saya paham terhadap materi pelajaran yang telah diberikan oleh guru. 3 Bila ketinggalan materi pelajaran, saya akan berusaha mengejar ketertinggalan materi pelajaran tersebut. 4 Saya akan rajin belajar karena saya ingin nilai setiap mata pelajaran selalu baik. 5 Saya akan giat belajar ketika akan menghadapi ulangan. 6 Saya berusaha memusatkan perhatian ketika guru sedang menerangkan pelajaran.

S

RR

SS

TS

S

STS

RR

TS

STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 No 7 8

9 10 11 12 13

Pertanyaan/ Pernyataan Saya tahu manfaat belajar oleh karena itu saya rajin belajar. Saya berusaha mempelajari materi pelajaran lebih dulu di rumah, sebelum guru menyampaikannya di kelas. Saya akan tetap mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, walaupun saya tidak begitu suka. Saya akan mengandalkan teman yang pandai jika ada tugas kelompok. Bila ada tugas dari guru, saya akan mengerjakannya dengan sebaik-baiknya. Saya ingin menjadi siswa yang paling pandai dikelas. Saya malas belajar karena tidak mempunyai cita-cita.

Bagian IV : Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran No Pertanyaan/ Pernyataan 1 Guru menyampaikan informasi mengenai cara membagi waktu belajar agar siswa lebih efektif menggunakan waktu belajar. 2 Guru mengingatkan siswa agar memusatkan perhatiannya pada pelajaran yang sedang dipelajari bukan pada hal-hal lain. 3 Guru menunjukkan urutan materi pelajaran yang akan dibahas. 4 Guru memberikan silabus pada siswa agar siswa tahu materi pelajaran apa yang akan diajarkan oleh guru. 5 Guru menanggapi semua pertanyaan dari siswa dengan baik. 6 Jika ada siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar, guru memberikan pujian. 7 Guru menganggap rendah kemampuan siswa. 8 Guru berusaha mengerti kesulitan siswa dalam belajar ekonomi. 9 Setiap usai pelajaran ekonomi, guru selalu mengingatkan siswa untuk rajin belajar. 10 Jika ada soal yang sulit dikerjakan, guru mendiskusikannya di kelas. 11 Guru membantu memecahkan kesulitan belajar siswa. 12 Guru memberi tugas membaca buku lain yang berkaitan dengan pelajaran ekonomi. 13 Guru menggunakan berbagai macam metode pembelajaran sesuai dengan topik pelajaran. 14 Guru memberikan tes diawal dan diakhir pembahasan materi pelajaran.

SS

S

RR

TS

STS

SS

S

RR

TS

STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 No 15 16

17

Pertanyaan/ Pernyataan Guru memberikan penilaian dan komentar dari hasil pekerjaan siswa. Guru membagi siswa dalam kelompok – kelompok kecil untuk mendiskusikan tugas yang diberikan guru dikelas. Guru menjelaskan manfaat tugas – tugas yang dikerjakan.

SS

S

RR

TS

STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran Bagian 3 Uji Hipotesis Penelitian ™ Deskriptif data variabel (PAP Tipe II)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 Lampiran 6. Deskriptif Data Variabel (PAP Tipe II)

Kategori Data Motivasi Belajar No 1 2 3 4 5

Interval Skor 55 - 65 47 - 54 42 - 46 37 - 41 13 - 36 Jumlah

Frekuensi 38 42 12 0 0 92

Persentase (%) 41,31 45,65 13,04 0 0 100

Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

Kategori Data Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran No 1 2 3 4 5

Interval Skor 72 - 85 62 - 71 55 - 61 48 - 54 17 - 47 Jumlah

Frekuensi 37 45 7 3 0 92

Persentase (%) 40,22 48,91 7,61 3,26 0 100

Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

Kategori Data Prestasi Belajar Ekonomi No 1 2 3 4 5

Interval Skor 81 - 100 66 - 80 56 - 65 46 - 55 0 - 45 Jumlah

Frekuensi 13 79 0 0 0 92

Persentase (%) 14,13 85,87 0 0 0 100

Keterangan Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran Bagian 4 Uji Persyaratan Analisis ™ Uji Normalitas ™ Uji Linieritas ™ Uji Heteroskedastisitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 Lampiran 7. Uji Normalitas

NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Motivasi 92

N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences

Mean

53,35

Std. Deviation

5,139

Absolute

,125

Positive

,125

Negative

-,055

Kolmogorov-Smirnov Z

1,201

Asymp. Sig. (2-tailed)

,112

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Peran N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences

92 Mean

69,63

Std. Deviation

7,809

Absolute

,104

Positive

,104

Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

-,067 1,002 ,268

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98

NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Prestasi N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences

92 Mean

77,79

Std. Deviation

3,645

Absolute

,131

Positive

,131

Negative

-,113

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

1,258 ,084

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99 Lampiran 8. Uji Linieritas

Prestasi Belajar * Motivasi Belajar ANOVA Prestasi

Between Groups

Sum of Squares 217,542

(Combined) Linear Term

Weighted Deviation

Within Groups Total

df 21

Mean Square 10,359

14,337

1

203,205

F ,731

Sig. ,787

14,337

1,012

,318

20

10,160

,717

,795

991,534

70

14,165

1209,076

91

F 1,146

Sig. ,321

Prestasi Belajar * Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran

ANOVA Prestasi

Between Groups

Sum of Squares 394,051

(Combined) Linear Term

Weighted Deviation

Within Groups Total

df 27

Mean Square 14,594

,303

1

,303

,024

,878

393,748

26

15,144

1,189

,282

815,025

64

12,735

1209,076

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 Lampiran 9. Uji Heteroskedastisitas

Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1

(Constant)

Standardized Coefficients

B -2.291

Std. Error 3.262

-.001

.047

.051

.031

Motivasi Peran a Dependent Variable: Ln_Ui2

Beta

t -.702

Sig. .484

-.002

-.017

.987

.172

1.649

.103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran Bagian 5 Uji Hipotesis Penelitian ™ Korelasi Nilear Sederhana ™ Korelasi Nilear Berganda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 Lampiran 10. Analisis Korelasi Sederhana

Correlations Motivasi

Prestasi

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Motivasi 1 92 ,109 ,301 92

Prestasi ,109 ,301 92 1 92

Correlations Peran Peran

Prestasi

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

1 92 ,016 ,881 92

Prestasi ,016 ,881 92 1 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 Lampiran 11. Analisis Korelasi Ganda Model Summary(b) Adjusted R R R Square Square .110(a) .012 -.010 a Predictors: (Constant), Peran, Motivasi b Dependent Variable: Prestasi Model 1

Std. Error of the Estimate 3.664

ANOVA(b)

Model 1

Sum of Squares

df

Mean Square

Regressio n Residual

14.523

2

7.262

1194.553

89

13.422

Total

1209.076

91

F

Sig. .541

.584(a)

a Predictors: (Constant), Peran, Motivasi b Dependent Variable: Prestasi

Coefficients(a) Unstandardized Coefficients

Model

B 1

(Constant ) Motivasi

Standardized Coefficients

Std. Error

73.284

5.190

.077

.075

.006 a Dependent Variable: Prestasi

.049

Peran

t

Sig.

Beta 14.120

.000

.109

1.029

.306

.012

.118

.907

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI