HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO RELATIONSHIP BETWEEN MOTIVATE JOB WITH THE EXECUTOR NURSE PERFORMANCE IN INSTALLATION TAKE CARE OF TO LODGE A PUBLIC SERVICE OF PUBLIC HOSPITAL CENTER PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Ayu Murniyati*, Ch. Tilaar*, Sulaemana Engkeng* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
ABSTRACT Somebody performance in an organization is influenced by a lot of factor, one of them is motivate. In the effort improving organizational performance hence intervence to motivation of vital importance. Level of amount and its important is nurse role making important matter nurse performance to be paid attention to. This research intent to know Relationship Between Motivate Job With The Executor Nurse Performance In Installation Take Care Of To Lodge A Public Service Of Public Hospital Center Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. This research gets survey analytic by use of research design cross sectional. Is executed on month of February until May 2013 at Installation Take Care Of To Lodge A Public Service Of Public Hospital Center Prof. Dr. R. D. Kandou with totaled population 53 nurse with sample that analyzed by total 38 nurse. Research it utilizes questioner. Result was analized to utilize quiz Fisher's exact with trusty degree 95% and trusty zoom 5%. Result of research show that responsibility, development and appreciation be at the good category. Result test indicate that variabel of which deal with nurse performance is responsibility and development, while appreciation variable don't own the relation with the nurse performance. Of this research result, researcher gives suggestion for lead installation and lead space to always give the motivation to executor nurse in working so that earn more improving of its performance. Another suggestion needs to be done more research about nurse performance that is engaged factors any other Key word: Motivate Job, Performance, Executor Nurse RINGKASAN Kinerja seseorang dalam suatu organisasi dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya motivasi. Dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi maka intervensi terhadap motivasi sangat penting. Besarnya jumlah dan pentingnya peran perawat menjadikan kinerja perawat hal yang penting untuk diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat pelaksana di Irina A BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. Penelitian ini berifat survei analitik dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2013 di Irina A BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dengan total populasi sebesar 53 perawat dengan sampel yang diteliti sebesar 38 perawat. Penelitian ini menggunakan kuesioner. Hasil dianalisa menggunakan uji Fisher's Exact dengan derajat kepercayaan 95% dan tingkat kemaknaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanggung jawab, pengembangan dan penghargaan berada pada kategori baik. Hasil uji menunjukkan bahwa bahwa variabel yang berhubungan dengan kinerja perawat adalah tanggung jawab dan pengembangan, sedangkan variabel penghargaan tidak memiliki hubungan dengan kinerja perawat. Dari hasil penelitian ini peneliti memberikan saran kepada Kepala Instalasi maupun Kepala Ruang untuk selalu memberikan motivasi terhadap perawat pelaksana dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga dapat lebih meningkatkan kinerjanya. Saran lainnya yaitu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kinerja perawat yang berhubungan dengan faktor-faktor lain. Kata Kunci: Motivasi Kerja, Kinerja, Perawat Pelaksana
PENDAHULUAN Menghadapi era globalisasi, kemajuan ilmu dan teknologi di negara maju maupun berkembang sangat ditentukan oleh perkembangan manajemen sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam organisasi dan berperan besar bagi kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa unsur manusia dalam suatu organisasi dapat memberikan keunggulan bersaing (Rachmawati, 2008). Sumber daya manusia kesehatan yang paling besar jumlahnya adalah perawat. Jumlah perawat di Indonesia mencapai 99.954 dari total 185.367 tenaga kesehatan, sedangkan di Sulawesi Utara jumlah perawat mencapai 2.503 dari total 4.080 jumlah tenaga kesehatan (Profil Data Kesehatan Indonesia, 2011). Melihat pentingnya peran sumber daya manusia dalam suatu organisasi dan besarnya jumlah perawat serta peran perawat yang langsung berhubungan dengan pasien maka kinerja perawat menjadi hal penting untuk diperhatikan. kinerja sumber daya manusia adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik dari segi kualitas maupun segi kuantitas yang dicapai dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya (Mangkunegara, 2012). Kinerja seorang dalam suatu organisasi, dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya faktor motivasi (Gibson, 1977 dalam Notoadmojo, 2009). Kinerja pada dasarnya adalah hasil dari pengaruh antara motivasi kerja, kemampuan dan peluang. Jika motivasi kerja rendah, maka kinerja akan rendah pula meskipun keamampuan ada, dan peluang tersedia (Munandar, 2008). Didalam suatu organisasi motivasi dianggap penting, karena dengan motivasi diharapkan setiap individu kayawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai tujuan (Hasibuan, 2010). Dalam rangka upaya meningkatkan kinerja organisasi, intervensi terhadap motivasi sangat penting dan dianjurkan (Notoadmojo, 2009).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap A BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survei analitik dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Mei 2013 di Instalasi Rawat Inap A BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di Instalasi Rawat Inap A BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yang berjumlah 53 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah perawat yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi berjumlah 38 orang. Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada perawat yang sementara dinas disaat mereka memiliki waktu luang. peneliti menjelaskan kepada responden tentang maksud dan tujuan penelitian, kemudian peneliti memohon persetujuan untuk bersedia menjadi responden dengan menandatangi lembar persetujuan inform consent. Peneliti menjelaskan tentang cara pengisian kuesioner, kemudian responden diminta untuk mengisi kuesioner dan didampingi untuk memberikan penjelasan pada pertanyaan yang kurang dimengerti. Pengumpulan data disesuaikan dengan jadwal shift yang ada yaitu pada shift pagi, sore dan malam. Untuk kuesioner kinerja, dibagikan kepada masingmasing kepala ruang untuk diisi, selanjutnya dikembalikan kepada peneliti untuk diperiksa
apakah semua jawaban sudah dijawab oleh kepala ruang.
HASIL PENELITIAN Distribusi Gambaran Umum Kinerja Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa kinerja responden berada dalam kategori baik yaitu sebesar 63,2% dan yang tidak baik sebesar 36,8%. Distribusi Gambaran Umum Motivasi Kerja Responden Motivasi kerja dalam penelitian ini dinilai berdasarkan unsur penggerak motivasi yang dikemukakan Sagir (1985) dalam Sastrohadiwiryo (2005), yaitu tanggung jawab, pengembangan dan penghargaan. 1. Distribusi Gambaran Umum Tanggung Jawab Responden Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa tanggung jawab responden berada pada kategori baik yaitu sebesar 71,1% atau sebanyak 27 orang dan yang tidak baik sebesar 28,9% atau sebanyak 11 orang. 2. Distribusi Gambaran Umum Pengembangan Responden Pengembangan responden dalam penelitian ini berada pada kategori baik yaitu sebesar 73,7% atau sebanyak 28 orang dan yang berada pada kategori tidak baik sebesar 26,3% atau sebanyak 10 orang. 3. Distribusi Gambaran Umum Penghargaan Responden Dalam penelitian ini penghargaan responden berada dalam kategori baik yaitu sebesar 68,4% atau sebanyak 26 orang dan tidak baik sebesar 31,6% atau sebanyak 12 orang.
Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Kinerja Perawat Pelaksana 1. Hubungan antara tanggung jawab dengan kinerja perawat pelaksana Hubungan antara tanggung jawab dengan kinerja perawat pelaksana dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Hubungan Antara Tanggung Jawab Dengen Kinerja Perawat Pelaksana Kinerja Perawat Pelaksana Tanggung P* Jawab Tidak Baik Total Baik Baik 21 6 27 Tidak Baik 3 8 11 0,008 Total 24 14 38 Hasil analisis statistik mengenai hubungan antara tanggung jawab dengan kinerja perawat pelaksana didapatkan melalui uji Fisher's Exact dengan nilai p sebesar 0,008, mengindikasikan bahwa terdapat hubungan antara tanggung jawab dengan kinerja perawat pelaksana. 2. Hubungan antara pengembangan dengan kinerja perawat pelaksana Hubungan antara pengembangan dengan kinerja perawat pelaksana dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Hubungan Antara Pengembangan Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Kinerja Perawat Pelaksana Pengembangan P* Tidak Baik Total Baik Baik 21 7 28 Tidak Baik 3 7 10 0,021 Total 24 14 38 Berdasarkan uji Fisher's Exact diperoleh nila p sebesar 0,021 yang mengindikasikan bahwa terdapat hubungan antara tanggung jawab dengan kinerja perawat pelaksana.
3. Hubungan antara penghargaan denngan kinerja perawat pelaksana Hubungan antara penghargaan dengan kinerja perawat pelaksana dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Hubungan antara Penghargaan Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Kinerja Perawat Pelaksana Penghargaan P* Tidak Baik Total Baik Baik 19 7 26 0,08 Tidak Baik 5 7 12 1 Total 24 14 38 Berdasarkan uji Fisher's Exact diperoleh nila p sebesar 0,081 yang mengindikasikan bahwa tidak terdapat hubungan antara penghargaan dengan kinerja perawat pelaksana.
PEMBAHASAN Dari hasil penelitian didapatkan bahwa variabel tanggung jawab dan pengembangan memiliki hubungan dengan kinerja perawat pelaksana. Tanggung jawab merupakan kesanggupan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan yang disesarhkan kepdanya dengan baik, tepat waktu seta berani mengambil resiko untuk tindakan yang dibuat (Sastrohadiwiryo, 2005). Instalasi Rawat Inap A BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado adalah Instalasi Rawat Inap yang menangani pasien bedah, oleh karenanya perawat dituntut untuk lebih bertanggung jawab sebab perawat secara langsung memberikan tindakan kepada pasien seperti melatih pasien maupun merawat luka pasca bedah. Jika perawat tidak bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan maka dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti terjadinya kecacatan, malpraktik, sampai mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang.
Pengembangan merupakan proses untuk meningkatkan kemampuan diri seseorang sehingga potensi dan talenta yang dipunyai dapat terwujud semaksimal mungkin. Seberapa besar kemampuan dan seberapa tingginya tingkat pendidikan seorang pekerja dalam suatu organisasi tidak akan dapat mengikuti tuntutan perkembangan tanpa mengembangkan diri secara terus menerus (Notoadmojo, 2009). Pengembangan dibutuhkan oleh perawat, dengan adanya pengembangan maka perawat akan memiliki keterampilan dalam menangani pasien khususnya pasien pasca bedah yang membutuhkan perhatian khusus. pengembangan perawat merupakan sarana untuk memperbaiki efektivitas kerja perawat dalam mencapai hasil kerja yang ditetapkan. Dalam penelitian ini diketahui bahwa variabel penelitian tidak memiliki hubungan dengan kinerja perawat pelaksana. Penghargaan, pengakuan, atau recognition atas suatu kinerja yang telah dicapai seseorang akan memberikan kepuasan batin yang lebih tinggi daripada pengkargaan dalam bentuk materi atau hadiah (Sastrohadiwiryo, 2005). Dalam teori kebutuhannya, Maslow mengungkapkan bahwa setelah kebutuhan fisiologis, rasa aman, dan sosialisasi terpenuhi maka kebutuhan selanjutnya adalah kebutuhan penghargaan. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan untuk dihargai merupakan kebutuhan semua orang terlepas dari kedudukan atau jabatnnya (Notoadmojo, 2009). KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Instalasi Rawat Inap A BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara tanggung jawab dengan kinerja perawat pelaksana. 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengembangan dengan kinerja perawat pelaksana.
3. Tidak terdapat hubungan antara penghargaan dengan kinerja perawat pelaksana. Saran Dari hasil penelitian ini peneliti dapat memberikan saran kepada Kepala Instalasi maupun Kepala Ruang untuk selalu memberikan motivasi terhadap perawat pelaksana dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga dapat lebih meningkatkan kinerjanya.
DAFTAR PUSTAKA Hasibuan, M. 2010. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara Mangkunegara, A. 2012. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama Munandar, A.2008. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia Notoadmojo, S. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta Profil Data Kesehatan Indonesia. 2012. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Rachmawati, I. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: ANDI