Jurnal Geografi, Volume 4 Nomor 1 April 2016
ISSN 1907 – 302 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP PELESTARIAN LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU WISATAWAN DALAM MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN (Studi di Kawasan Objek Wisata Alam Gunung Galunggung Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya) Darwis Darmawan1, Siti Fadjarajani2 1,2
Jurusan Pedidikan Geografi, FKIP, Universitas Siliwangi Tasikmalaya
[email protected] ,
[email protected]
Abstrak Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap pelestarian lingkungan dengan perilaku wisatawan dalam menjaga kebersihan lingkungan di kawasan objek wisata. Penelitian yang telah dilaksanakan menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode deskriptif. Berdasarkan data rata-rata kunjungan tahunan jumlah populasi yang berkunjung 532 orang Sampel dalam penelitian ini adalah wisatawan yang secara random bertemu dengan peneliti, bersedia mengisi angket secara utuh dan dapat diobservasi perilakunya yaitu sebanyak 53 orang. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Pelestarian lingkungan dengan Perilaku dalam menjaga kebersihan lingkungan termasuk kategori erat sekali dengan nilai korelasi rank spearman 98,4 %. Sedangkan Hubungan Antara Sikap Pelestarian lingkungan dengan Perilaku dalam Pelestarian lingkungan dengan nilai determinasi 9,1%. Sementara secara bersamaan hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang pelestarian lingkungan dengan perilakunya dalam memelihara kesehatan lingkungan dengan dengan nilai uji W Kendall’s yaitu chi square sebesar 102,151. Hal ini membuktikan hipotesis yang diajukan diterima. Maka penulis simpulkan sebagai berikut : 1) Ada hubungan yang positif ntara pengetahuan tentang pelestarian lingkungan dengan perilakunya dalam memelihara kebersihan lingkungan, 2) Ada hubungan yang positif antara sikap dalam pelestarian lingkungan dengan perilakunya dalam memelihara kebersihan lingkungan, 3) Ada hubungan yang positif antara pengetahuan dan sikap tentang pelestarian lingkungan dengan perilakunya dalam memelihara kesehatan lingkungan Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku Wisatawan, Pelestarian Lingkungan
serta
PENDAHULUAN Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sekedar
menjadi
pembangunan
pelaksana
dan
tujuan
yang telah mengingatkan
wilayah
bukanlah
hanya
kita bahwa keberhasilan pembangunan
pengertian
geografis.
Dalam
nasional bukan hanya ditentukan oleh
pengertian wilayah termasuk di dalamnya
disiplin
rakyat yang mendiami wilayah. Rakyat ini
negara, tetapi juga oleh peran serta rakyat
yang
Indonesia.
secara
menyeluruh
merupakan
pemilik kedaulatan Republik Indonesia
menggali
dan
semangat
Setiap potensi
penyelenggara
daerah
berupaya
sumberdaya
alam,
Darwis Darmawan, Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap .... | 37
Jurnal Geografi, Volume 4 Nomor 1 April 2016
ISSN 1907 – 302 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya potensi sumberdaya
manusia, termasuk
luar
biasa.
Potensi
tersebut
perlu
potensi budaya untuk dijadikan sebagai
dilestarikan untuk menjamin berlanjutnya
sumber pendapatan bagi penyelenggaraan
pembangunan.
Upaya
pembangunan, salah satunya adalah dari
kelestariannya
adalah
sektor pariwisata.
lingkungan yang kaya akan keanekaragam
Sebagai
daerah
yang memiliki
untuk
menjaga
menjadikan
hayati dan potensi alam menjadi kawasan
banyak potensi kepariwisataan, Pemerintah
konservasi.
Kabupaten
kawasan pelestarian alam yang dikelola
Tasikmalaya
memberikan
seharusnya
perhatian
besar
untuk
Salah
satunya
adalah
dengan sistim zonasi dan dimanfaatkan
mengembangkan sektor pariwisata sebagai
untuk
sektor andalan, karena dengan majunya
pendidikan,
industri pariwisata maka akan berpengaruh
pariwisata dan rekreasi, salah satunya yaitu
terhadap
kerja,
Objek Wisata Alam Gunung Galunggung
masyarakat
di Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu
serta memperkenalkan keindahan alam dan
Kabupaten Tasikmalaya. Objek wisata
budaya untuk meningkatkan pengetahuan
Gunung Galunggung yang dikelola oleh
serta memupuk rasa cinta tanah air, seperti
Dinas Pariwisata dan Perhutani sudah
yang digariskan oleh Direktorat Jenderal
selayaknya daerah ini menjadi berkembang
Pariwisata
dan banyak diminati orang.
perluasan
meningkatkan
pendapatan
yaitu
kebijaksanaan
kesempatan
tentang
umum
pelaksanaan kepariwisataan
penelitian,
ilmu
pengetahuan,
menunjang
kebudayaan,
Gunung
Galunggung
memiliki
dengan tujuan dan sasaran, penerimaan
potensi berupa ekosistem hutan yang luas,
devisa yang meningkat dan pengembangan
keanekaragaman
ekonomi yang lebih banyak memberikan
daerah resapan air yang potensial serta
kesempatan kerja serta persatuan dan
ekowisata dengan panorama alam yang
kesatuan identitas nasional Indonesia.
indah.
Serta tidak terkecuali termasuk
objek
penelitian
Pariwisata yang memiliki keunikan
hayati
yang
dan
tinggi,
pendidikan.
budaya, cinderamata yang khas serta
Pengelolaan diharapkan mampu untuk
panorama yang indah dapat memberikan
melindungi,
kesan baik bagi setiap wisatawan sehingga
melestarikan sumber daya hayati dan
akan menimbulkan rasa cinta pada alam,
ekosistemnya secara optimal sehingga
rasa cinta pada budaya serta cinta tanah air
dapat
Indonesia. Indonesia merupakan negara
masyarakat. Potensi alam dikelola dan
yang memiliki potensi kekayan alam yang
dikembangkan sebagai kawasan pariwisata
memanfaatkan
meningkatkan
sekaligus
kesejahteraan
Darwis Darmawan, Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap .... | 38
Jurnal Geografi, Volume 4 Nomor 1 April 2016
ISSN 1907 – 302 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya alam. Disamping Sumberdaya yang tidak
dapat hanya dengan melakuakan usaha-
pernah habis mengalami kerusakan akibat
usaha teknis semata melainkan harus
dari pengelolaan pariwisata yang kurang
didukung dengan upaya edukatif dan
tepat, misalnya keindahan disekitar kawah
persuasif. Upaya yang bersikap edukatif
Galunggung
ialah
dan
Cipanas
mengalami
pelaksanaan
pendidikan,
kerusakan, dan ini mengakibatkan jumlah
kependudukan, dan lingkungan hidup baik
wisatawan
secara
yang
datang
ke
lokasi
mengalami penurunan.
perusakan
maupun
non
formal.
Pendidikan kependudukan dan lingkungan
Masalah kebersihan, pencemaran dan
formal
lingkungan
di
dalam
kawasan Objek Wisata Alam Gunung
hidup secara formal dilaksanakan di sekolah-sekolah, sedangkan secara non formal dilakukan di luar sekolah.
Galunggung jika tidak segera diatasi akan
Upaya
pemahaman
perilaku
menimbulkan dampak negatif dari segi
manusia terhadap lingkungan merupakan
ekologi,
kajian yang menarik dan penting untuk
ekonomi
dan
sosial
sekitar
kawasan. Dengan banyaknya sampah serta
dipelajari
vandalisme di sekitar kawasan dapat
penyelamatan lingkungan. Salah satunya
menyebabkan potensi alamiah Gunung
adalah
Galunggung
wisata
mempengaruhi perilaku wisatawan dalam
alam yang bersih dan alami terganggu,
menjaga kebersihan lingkungan. Berkaitan
maka wisatawan akan malas berkunjung
dengan
kembali. Hal ini dapat menyebabkan usaha
kawasan objek wisata alam Gunung
masyarakat
yang
Galunggung, banyak wisatawan memasuki
mengandalkan pariwisata akan terganggu,
kawasan tidak sesuai dengan aturan atau
pada akhirnya dapat menimbulkan konflik
prosedur yang benar, tidak kurang para
sosial. Kerusakan lingkungan ini perlu
wisatawan
ditanggapi secara serius untuk menjamin
konservasi. Hal ini dikarenakan rendahnya
pelestarian lingkungan dan pembangunan.
pengetahuan dan sikap wisatawan tentang
rusak.
sekitar
Keindahan
kawasan
Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu
diselidiki
meneliti
salah
satu
bentuk
faktor-faktor
permasalahan
mengabaikan
yang
pencemaran
kaidah
bagaimana perilaku yang baik dan selaras
terjadinya
ketika berada di kawasan konservasi.
pencemaran dan kerusakan lingkungan di
Faktor lain yang mempengaruhi perilaku
kawasan
adalah tujuan, motivasi, umur, tingkat
Wisata
penyebab
sebagai
Alam
Gunung
Galunggung. Cara mengatasi masalah
pendidikan,
tingkatan
ekonomi,
kependudukan dan lingkungan hidup tidak
kepribadian mereka sangat beragam dan
Darwis Darmawan, Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap .... | 39
Jurnal Geografi, Volume 4 Nomor 1 April 2016
ISSN 1907 – 302 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya tidak bisa dihomogenkan. Sisi lain yang
yang terjadi pada saat sekarang. Tujuan
berpengaruh adalah pengelolaan wisata
dari penelitian deskriptif adalah untuk
alam yang kurang memperhatikan daya
mencari
dukung lingkungan. Pengelolaan sampah
mengidentifikasi
dan
komparasi
sarana
lengkap
kebersihan
dapat
juga
yang
kurang
sebagai
faktor
pemicunya.
informasi
dan
mempelajari
yang
masalah, evaluasi
bagaimana
menangani masalah dalam
kawasan wisata alam ini
harus
sama.
faktual, membuat
dan
untuk
orang-orang situasi yang
Kajian penelitian ini bersifat
dipertahankan kelestarian lingkungan dan
korelasi yaitu penelitian yang berfungsi
kebersihannya supaya tetap menjadi daya
mencari besarnya hubungan (r) yang ada
tarik
diantara
kunjungan
tersebut
yang
dilakukan
wisatawan.
Masalah
variabel-variabel.
Berdasarkan
mendasari
pentingnya
data rata-rata kunjungan tahunan jumlah
penelitian ini.
mengenai
populasi yang berkunjung 532 orang setiap
hubungan antara pengetahuan dan sikap
minggu.
pelestarian lingkungan dengan perilaku
tidak dapat semuanya diminta sebagai
wisatawan dalam memelihara kebersihan
responden
lingkungan di kawasan objek Wisata Alam
dilakukan tehnik sampling. Sampel dipilih
Gunung
Linggajati
secara random sampling sebanyak 10%.
Kabupaten
dari populasi wisatawan yang datang
Galunggung
Kecamatan
Desa
Sukaratu
Tasikmalaya Kabupaten Tasikmalaya.
Populasi wisatawan tersebut
penelitian sehingga harus
selama seminggu. Berdasarkan pengakuan wisatawan, mereka memasuki daerah ini lebih dari sekali dalam sebulan terutama
METODE PENELITIAN Penelitian yang telah dilaksanakan menggunakan dengan
pendekatan
kuantitatif,
metode deskriptif yang bersifat
pada saat hari libur. Hal ini yang mendasari
penetapan
jumlah
sampel.
Hasil perhitungan menunjukan jumlah
analisis korelasional. Metode penelitian
sampel
deskriptif adalah penelitian yang meliputi
sebanyak
kegiatan pengumpulan data, dalam rangka
penelitian ini adalah wisatawan yang
menjawab pertanyaan yang menyangkut
secara random bertemu dengan peneliti,
keadaan pada waktu yang sedang berjalan
bersedia mengisi angket secara utuh dan
dari pokok suatu penelitian.
dapat diobservasi perilakunya.
Metode
wisatawan 53
orang.
yang
diobservasi
Sampel
dalam
deskriptif digunakan dengan alasan untuk menggambarkan
atau
mendeskripsikan
Darwis Darmawan, Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap .... | 40
Jurnal Geografi, Volume 4 Nomor 1 April 2016
ISSN 1907 – 302 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya HASIL DAN PEMBAHASAN
pengamatan dan pengalaman inderawi
Pengetahuan
dikenal sebagai pengetahuan empiris atau
Pengertian pengetahuan menurut Jujun
S
Suriasumantri
(1996;104),
pengetahuan seseorang
aposteriori. Pengetahuan
dipengaruhi
oleh
beberapa
“Pengetahuan hakekatnya adalah segenap
faktor, diantaranya; Pendidikan, Media dan
yang di ketahui manusia mengenai suatu
Keterpaparan informasi.
objek tertentu yang merupakan khasanah
Konsep Sikap
kekayaan
mental
diperoleh
melalui
Berdasarkan
berbagai
pendapat,
rasional dan pengalaman”. Apa yang
pengertian sikap didefinisikan sebagai
diketahui atau hasil dari pekerjaan tahu.
kecenderungan untuk bertindak secara
Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari
suka atau tidak suka terhadap suatu objek.
kenal, sadar, insaf, mengerti, dan pandai.
Dalam hal ini, merupakan kesediaan
Jadi semua pengetahuan itu adalah milik
seseorang untuk menolak atau menerima
dari
pengetahuan
suatu objek berdasarkan penilaian terhadap
merupakan hasil proses dari usaha manusia
objek itu apakah berarti atau tidak bagi
untuk tahu.
dirinya.
isi
pikiran.
Jadi
Pengetahuan
yang
diperoleh
merupakan informasi yang ditangkap oleh
Itulah
sebabnya
sikap
berhubungan dengan pengetahuan dan perasaan terhadap objek.
panca indra manusia. Informasi tersebut
Objek sikap adalah segala sesuatu
kemudian dikembangkan melalui bahasa
(benda, orang, hal, itu) yang bisa dinilai
dan kemampuan berpikirnya. Pengetahuan
oleh
merupakan suatu hasil dari proses tindakan
dalam sikap berupa skala positif-negatif,
manusia
seluruh
seperti dari baik ke buruk, dari bagus ke
keyakinan yang berupa kesadaran dalam
jelek, dari haram ke halal, dari syah ke
menghadapi
tidak syah, dari enak ke tidak enak.
dengan
melibatkan
objek
yang
dikenal.
manusia.
Dimensi
Kesadaran dalam hubungannya dengan
Dengan
proses mengetahui adalah mengolah atau
menempatkan suatu objek ke dalam salah
memproses
satu skala pertimbangan.
segala
rangsangan
yang
muncul dari objek yang ingin di kenal.
demikian,
pertimbangan
Sikap
sikap
menentukan
adalah
perilaku
Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah
seseorang dalam hubungannya dengan
berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh
stimulus manusia atau kejadian-kejadian
manusia
akal.
tertentu. Sikap merupakan suatu keadaan
menekankan
yang memungkinkan timbulnya suatu
melalui
Pengetahuan
yang
pengamatan lebih
Darwis Darmawan, Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap .... | 41
Jurnal Geografi, Volume 4 Nomor 1 April 2016
ISSN 1907 – 302 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya perbuatan atau tingkah laku.
Sikap
(abiotik).
Lingkungan hayati (biotik)
seseorang pada suatu objek, merupakan
adalah semua makhluk hidup yang ada di
manifestasi komponen sikap yang meliputi
sekitar individu baik tumbuh-tumbuhan,
3 komponen yaitu kognitif, afektif dan
hewan, dan manusia.
konatif.
Ketiga komponen ini saling
hayati (abiotik) adalah segala benda mati
berinteraksi untuk memahami, merasakan
dan keadaan fisik yang ada di sekitar
dan berperilaku terhadap objek sikap.
individu-individu, misalnya : batu-batuan,
Lingkungan non
Dalam interaksi sosialnya, individu
mineral, air, udara; unsur-unsur iklim,
bereaksi membentuk pola sikap tertentu
cuaca, suhu, kelembapan, angin, faktor
terhadap berbagai objek psikologis yang
gaya berat, dan lain-lain.
dihadapinya. Ada beberapa faktor yang
Masalah
lingkungan
hidup
mempengaruhi pembentukan sikap yaitu;
merupakan gejala dari sikap pembangunan
Pengalaman pribadi, Kebudayaan, Orang
yang
lain yang dianggap penting, Media massa,
pelestarian
Institusi atau lembaga pendidikan dan
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan
lembaga agama dan Faktor emosi dalam
teknologi menyebabkan kemajuan disegala
diri individu.
bidang, sekaligus menimbulkan dampak
Pelestarian Lingkungan Hidup
lingkungan
Menurut UU No 32 Tahun 2009
kurang
menyadari
pentingnya
lingkungan
hidup.
yang
tidak
diinginkan.
Dampak lingkungan yang terjadi saat ini
menyatakan bahwa, “Lingkungan hidup
banyak
dapat diartikan kesatuan ruang dengan
manusia dalam pembangunan yang tidak
semua benda, daya keadaan, dan makhluk
memperhatikan
hidup, termasuk manusia dan perilakunya
hidup..
yang mempengaruhi perikehidupan dan
pembangunan
kesejahteraan
lingkungan yang benar sehingga bersikap
hidup
manusia
lainnya”.
mencakup
makhluk
Lingkungan
hidup
superior
karena
kelestarian
Manusia tidak
terhadap
tindakan
lingkungan
sebagai
subjek
memiliki
alam.
etika
Hal
ini
hal
yaitu
sosiosistim
mengakibatkan kemampuan daya dukung
sosial)
dan
ekosistim
lingkungan semakin berkurang karena
(komponen hayati dan non hayati) yang
sumber daya alamnya diekploitasi secara
saling berinteraksi dan ikut menentukan
besar-besaran untuk kepentingan hidup
kelangsungan hidup manusia. Komponen
manusia.
lingkungan
timbul pula beragam pencemaran seperti
(komponen
dua
serta
disebabkan
ekosistim
terdiri
dari
Disamping
dampak
tersebut
komponen hayati (biotik) dan non hayati
Darwis Darmawan, Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap .... | 42
Jurnal Geografi, Volume 4 Nomor 1 April 2016
ISSN 1907 – 302 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya sampah dan limbah buangan yang semakin
memanfaatkan
merusak lingkungan.
padanya; manusia merasa memiliki alam
Upaya
pelestarian
lingkungan
alam
dan
tergantung
sehingga menguras dan mengerogoti alam
hidup di Indonesia hanya mungkin jika
dan
didukung
ditinggalkan alam dan oleh sebab itu
oleh
semua
warganya.
Ketidaktahuan
terhadap
lingkungan
menyebabkan
ketidaksadaran
pada
lingkunganya;
membutuhkanya;
manusia
manusia sadar bahwa
alam harus dirawat dan didekati sebagai
lingkungan hidup, artinya pengetahuan
lingkungan
lingkungan
kelangsungannya sebagai mahluk.
mempengaruhi
kesadaran
merasa
hidup
yang
menentukan
lingkungan. Berhubungan dengan fakta-
Berdasarkan perkembangan sikap
fakta lingkungan hidup yang sekarang
tersebut, sikap pelestarian lingkungan
sedang terjadi, hal ini disebabkan oleh
hidup merupakan suatu bentuk evaluasi
ketidaktahuan lingkungan.
masyarakat
terhadap
perasaan dan kecenderungan potensial
Ketidaktahuan
pada
untuk bereaksi dalam upaya memelihara,
lingkungan menyebabkan ketidaksadaran
melindungi
pada lingkungan hidup. Hal ini dapat
memanfaatkan sumber daya alam dari
memberikan
bahwa
tekanan perubahan atau dampak negatif
hidup
yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan, agar
yang
tetap mampu mendukung perikehidupan
penjelasan
ketidaktahuan menjadi
pada
salah
pula
lingkungan
satu
faktor
mempengaruhi kesadaran lingkungan. Masalah
lingkungan
hidup
dan
mengelola
serta
manusia dan mahluk lainnya sehingga di
dapat memenuhi manusia dari generasi ke
Indonesia, dapat diatasi dengan mengubah
generasi berikutnya. Sumber daya alam
sikap mental manusia sebagai perusak
yang dimaksud adalah sumber daya alam
lingkungan menjadi manusia yang sadar
hayati, non hayati dan sumber daya buatan.
akan lingkungannya. Manusia yang sadar
Sikap ini yang akan menyebabkan kita
akan lingkungannya adalah manusia yang
dapat berperilaku lebih bijaksana terhadap
sudah memahami dan menerapkan sikap
lingkungan.
dan perilaku yang peduli akan lingkungan
Perilaku Wisatawan dalam Memelihara
dan menerapkan prinsip-prinsip ekologi
Kebersihan Lingkungan
dan etika lingkungan. Sikap manusia pada
Perilaku
manusia
adalah
mulanya memperlakukan alam secara
sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh
berlebihan
dan
manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap,
memujanya; kemudian manusia mulai
emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi,
dengan
menyebahnya
Darwis Darmawan, Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap .... | 43
Jurnal Geografi, Volume 4 Nomor 1 April 2016
ISSN 1907 – 302 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya dan/atau
genetika.
Banyak
perilaku
berkembang
sejalan
definisi
Dari sekian banyak karakteristik
dengan
perilaku, Azwar (2007;11) menyatakan
penelitian mengenai perilaku manusia.
bahwa,
Sebagian
menarik
orang
berpendapat
bahwa
“Satu-satunya adalah
perilaku
sifat
yang
diferensiasinya.
perilaku itu adalah sinonim dari aktivitas,
Artinya satu stimulus dapat menimbulkan
aksi, kinerja, respons, atau reaksi. Dengan
lebih dari satu respon yang berbeda dan
kata lain, perilaku adalah segala sesuatu
beberapa stimulus yang berbeda dapat saja
yang
menimbulkan satu respon yang sama”.
dilakukan
dan
dikatakan
oleh
manusia.
Dalam gambar di bawah ini dijelaskan
Perilaku
manusia
timbul
hubungan sitimulus-respon, Stimulus (S)
dengan sendirinya, karena perilaku terjadi
yang diterima oleh individu (1) yang
akibat
oleh
menimbulkan respon (R). Stimulus S1
manusia dari luar maupun dari dalam
mungkin saja menimbulkan respon R1
tubuhnya.
atau R2 atau yang lainnya.
stimulus
yang
Umumnya
tidak
diterima
perilaku
terjadi
akibat gabungan stimulus dari dalam dan
Kebersihan
lingkungan
adalah
luar tubuhnya. Reseptor digunakan untuk
keadaan bebas dari kotoran, termasuk di
mendeteksi stimulus, saraf diperlukan
antaranya,
untuk
Pemeliharaan
mengkoordinasikan
respon
dan
debu,
sampah, berarti
dan
bau.
perbuatan
efektor untuk melaksanakan aksi. Perilaku
memelihara,
penjagaan,
yang muncul merupakan proses interaksi
penyelamatan
dan
antara kepribadian dan lingkungan yang
bahaya.
mengandung
berasal dari kata keadaan bersih yang
Stimulus
rangsangan
kemudian
(stimulus).
ditanggapi
dalam
perawatan,
penghindaran
dari
Demikian juga kata kebersihan
berarti tidak kotor, jernih, suci dan murni.
bentuk respon. Respon inilah yang disebut
Perilaku kebersihan adalah berupa
perilaku. Perilaku ini ada yang nampak
rangkaian dari berbagai wujud perilaku
(respon
yang
dengan
tindakan)
dan
tidak
dilakukan
orang
terhadap
nampak (tanpa tindakan). Perilaku yang
lingkungan, mencakup perilaku yang tidak
nampak, adalah perilaku yang dapat
bertanggung jawab terhadap lingkungan
diamati
seperti
oleh
orang
lain.
Sedangkan
tindakan-tindakan
mengotori
perilaku yang tidak tampak, tidak dapat
lingkungan
hingga
tindakan
diamati secara langsung oleh orang lain,
bertanggung
jawab
misalnya berfikir dan merasakan.
memelihara dan membersihkan lingkungan
seperti
yang tindakan
Darwis Darmawan, Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap .... | 44
Jurnal Geografi, Volume 4 Nomor 1 April 2016
ISSN 1907 – 302 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Kebersihan
lingkungan
adalah
pohon,
dahan,
memetik
bunga
dan
kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja,
mengambil tanaman. Memindahkan dan
dan berbagai sarana umum, salah satunya
membuang
adalah tempat parwisata alam. Pariwisata
aktivitas
alam atau lebih dikenal dengan ekowisata
kelestarian lingkungan hidup. Pencemaran
adalah bentuk pariwisata yang dikelola
merupakan musuh utama pada industri
dengan pendekatan konservasi. Ekowisata
pariwisata.
adalah
nampak adalah sampah padat dapat berupa
suatu
bentuk
wisata
yang
sarana
kebersihan
lainnya
yang
mengganggu
Pencemaran
yang
sampah
area yang masih alami (natural area),
Umumnya sampah yang dijumpai di
memberi manfaat secara ekonomi dan
tempat wisata adalah bungkus makanan,
mempertahankan keutuhan budaya bagi
sisa
masyarakat
bungkus
memelihara
Sehingga
kebersihan lingkungan di
makanan,
dan
filem
anorganik.
bungkus
rokok,
berupa
kertas,
yang
pelastik, daun, tongkol dan kulit buah
daerah wisata alam (ekowisata) merupakan
Pencemaran di tempat wisata lebih
hal yang wajib dilakukan bagi siapa saja
banyak
yang berkunjung.
wisatawan
Wisatawan adalah seseorang yang
maupun
paling
bertanggung jawab terhadap kelestarian
setempat.
organik
serta
disebabkan yang
oleh tidak
kelakuan memelihara
kebersihan lingkungan. Mereka membuang
meninggalkan tempat kediamannya untuk
sampah
dimana-mana,
sementara waktu dengan alasan apapun
sambil
makan,
juga
pemandangan, atau dari kendaraan. Aturan
tanpa
memangku
jabatan
atau
berjalan
menikmati
tata
Tujuan
pembuangan sampah tidak dihiraukan.
bermacam-macam,
umumnya untuk mendapatkan rekreasi. Perilaku
wisatawan
yang
wisatawan
duduk
pekerjaan di tampat yang dikunjunginya. wisatawan
tertib
ketika
dan
tempat
Akibatnya sampah berserakan sepanjang jalan dan di tempat-tempat wisatawan
menggangu kawasan wisata alam adalah
berkumpul.
kebersihan, vandalisme dan pencemaran.
tampak biasanya pada hari minggu atau
Vandalisme ialah kegiatan manusia yang
libur, dimana tempat tersebut banyak
merusak. Vandalime yang sangat umum
dikunjungi. Selain sampah, pencemaran
adalah kegiatan mencoret-coret
untuk
lain yang berbahaya bagi keberlangsungan
telah
tempat wisata alam adalah limbah cair
Bentuk
yang masuk pada perairan baik dari kamar
vandalisme yang lain adalah memotong
mandi ataupun secara langsung. Apalagi
menunjukan
bahwa
mereka
mendatangi tempat tersebut.
Pencemaran
akan
sangat
Darwis Darmawan, Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap .... | 45
Jurnal Geografi, Volume 4 Nomor 1 April 2016
ISSN 1907 – 302 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya jika objek dan daya tarik wisata alam
Tentang
tersebut adalah aliran sungai, air terjun,
Sedangkan untuk besar pengaruh antara
mata air dingin atau panas. Pencemaran air
Variable Pengetahuan Tentang Pelestarian
mudah sekali terjadi, dimana banyak
lingkungan dan Perilaku dalam menjaga
wisatawan
di
kebersihan lingkungan secara statistik
badan air. Akibat pencemaran ini sangat
(Korelasi Rank Spearman) yaitu 0,983.
berbahaya
Angka tersebut memiliki arti bahwa secara
melakukan
bagi
aktivitasnya
kesehatan
wisatawan,
Pelestarian
penduduk sekitar dan lingkungan fauna
signifikan
dan flora. Pencemaran lain berupa asap
kedua variable tersebut adalah erat sekali.
dan kebisingan baik dari kendaraan atau
Jujun
teriakan wisatawan. Hal ini juga dapat
bahwa
berdampak bagi wisatawan sendiri ataupun
bisa melalui akal pikiran yang disebut ilmu
perilaku hewan-hewan liar sekitar kawasan
pengetahuan, bisa juga melalui wahyu,
wisata.
intuisi ataupun pancaindera (pemerolehan
Kehadiran
kawasan
wisata
wisatawan alam
pada ternyata
mengakibatkan banyak dampak negatif
S.S.
hubungan
(1999:53)
pengetahuan
pengetahuan
antara
mengemukakan yang
bukan
diperoleh
berdasarkan
rasionalisme dan empirisme).
sekitar kawasan wisata serta kerusakan berbagai
kekuatan
lingkungan.
Pengertian Kesehatan Lingkungan
fasilitas. Perilaku wisatawan
sehat menurut WHO adalah keadaan yang
dalam memelihara kebersihan lingkungan
meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial
ini merupakan kajian menarik untuk
yg tidak hanya berarti suatu keadaan yg
diamati.
bebas
Hubungan Antara Pengetahuan Tentang
Sedangkan menurut UU No 23/1992
Pelestarian lingkungan dengan Perilaku
Tentang kesehatan, keadaan sejahtera dari
dalam menjaga kebersihan lingkungan.
badan,
Hasil uji hipotesis pertama bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan
dalam
lingkungan.
menjaga
kebersihan
Variasi-variasi
atau
penyakit
jiwa
memungkinkan
dan
kecacatan.
dan
sosial
yang
setiap
orang
hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
tentang pelestarian lingkungan dengan perilaku
dari
Pengertian Lingkungan Menurut A.L. Slamet Riyadi (1976:46) adalah tempat
pemukiman
dengan
segala
perubahan-perubahan yang terjadi pada
sesuatunya dimana organismenya hidup
variable terikat Perilaku dalam menjaga
beserta segala keadaan dan kondisi yang
kebersihan
secara langsung maupun tidak dapat
lingkungan
memang
dipengaruhi oleh Variabel Pengetahuan
diduga
ikut
mempengaruhi
tingkat
Darwis Darmawan, Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap .... | 46
Jurnal Geografi, Volume 4 Nomor 1 April 2016
ISSN 1907 – 302 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya kehidupan
maupun
kesehatan
dari
organisme itu.
lingkungan, dan sebesar 90,9 %, perilaku dalam Pelestarian lingkungan dipengaruhi
Jika melihat hasil penelitian yang
oleh variabel lain diluar sikap. Dengan
dilakukan, dapat dilihat dengan jelas
melihat
bahwa Pengatahuan Tentang Pelestarian
dilakukan, dapat dilihat dengan jelas
lingkungan yang tinggi akan cenderung
bahwa semakin tinggi Sikap Pelestarian
mempengaruhi perilaku dalam
lingkungan maka semakin tinggi pula
menjaga
hasil
kebersihan lingkungan. Oleh karena itu
Perilaku
wajar apabila terdapat hubungan yang
lingkungan.
penelitian
dalam
yang
menjaga
sudah
kebersihan
positif dan signifikan antara Pengetahuan Tentang Pelestarian lingkungan dengan
Hubungan
Antara
Perilaku
Pelestarian
lingkungan
dalam
menjaga
kebersihan
Pengetahuan dan
Sikap
lingkungan. Jadi dapat dinyatakan semakin
Pelestarian lingkungan dengan Perilaku
tinggi Pengetahuan Tentang Pelestarian
dalam Pelestarian lingkungan
lingkungan maka semakin tinggi pula Perilaku
dalam
menjaga
kebersihan
lingkungan.
Berdasarkan uji hipotesis yang ketiga terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kedua Variable Bebas Pengetahuan
Pelestarian
Sikap
Pelestarian
Hubungan Antara Sikap Pelestarian
lingkungan
lingkungan
lingkungan terhadap Variable Perilaku
dengan Perilaku dalam
dalam
Pelestarian lingkungan Berdasarkan hasil uji hipotesis
Perilaku
dan
Tentang
menjaga kebersihan lingkungan. Kesehatan
ini
memang
yang kedua bahwa terdapat hubungan yang
dipengaruhi oleh kedua Variable Bebas
positif dan signifikan antara Variable Sikap
tersebut. Besar pengaruh antara variable
dalam
Pengetahuan Pelestarian lingkungan dan
Pelestarian
Perilaku
dalam
lingkungan menjaga
dengan
kebersihan
Sikap
Pelestarian lingkungan dengan
lingkungan dengan nilai R2 sebesar 0,091.
Variable Perilaku Pelestarian lingkungan
Hal ini dapat dikatakan bahwa sebesar
diperlihatkan dengan nilai uji W yaitu chi
9,1%
perubahan-
square sebesar 102,151. Angka tersebut
perubahan yang terjadi pada variable
memiliki arti bahwa secara signifikan
terikat Perilaku dalam menjaga kebersiha
kekuatan
lingkungan memang dipengaruhi oleh
Pengetahuan Pelestarian lingkungan dan
variable
Sikap
variasi-variasi
Sikap
atau
dalam
Pelestarian
hubungan
dari
Variable
Pelestarian lingkungan dengan
Darwis Darmawan, Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap .... | 47
Jurnal Geografi, Volume 4 Nomor 1 April 2016
ISSN 1907 – 302 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Variable Perilaku
menjaga kebersihan
memelihara kebersihan lingkungan,
lingkungan dapat dikatakan kuat sekali.
maka semakin tinggi sikap dalam
Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa
pelestarian
semakin tinggi Pengetahuan Wisatawan
semakin tinggi pula perilaku dalam
Tentang Pelestarian lingkungan dan Sikap
menjaga kebersihan lingkungan.
Wisatawan dalam Pelestarian lingkungan
3)
lingkungan
maka
Ada hubungan yang positif antara
maka akan tinggi pula Perilaku Wisatawan
pengetahuan dan sikap tentang
dalam menjaga kebersihan lingkungan.
pelestarian
lingkungan
perilakunya
dalam
dengan
memelihara
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
kesehatan lingkungan. Maka dari
Simpulan
itu semakin tinggi pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian yang
tentang pelestarian lingkungan dan
telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
sikap
ditarik
lingkungan, maka semakin tinggi
beberapa
simpulan
tentang
dalam
hubungan pengetahuan dan sikap tentang
pula
pelestarian lingkungan dengan perilakunya
kebersihan lingkungan.
dalam menjaga kebersihan lingkungan pada Wisatawan di Objek Wisata Cipanas Galunggung
Kabupaten
Tasikmalaya,
yaitu: 1)
dalam
menjaga
Rekomendasi Berdasarkan
hasil
penelitian
maupun kesimpulan tersebut, maka penulis mengajukan beberapa saran, yaitu sebagai
Ada hubungan yang positif antara pengetahuan lingkungan dalam
tentang
pelestarian
berikut: 1) Perlu
adanya
peningkatan
dengan
perilakunya
pengetahuan
tentang
memelihara
kebersihan
lingkungan.
Upaya
pelestarian peningkatan
lingkungan. Hal tersebut bermakna
pengetahuan juga penulis sarankan
semakin
tinggi
pengetahuan
harus disertai dengan pengetahuan
tentang
pelestarian
lingkungan,
tentang pelestarian lingkugan yang
maka semakin tinggi pula perilaku
luas,
dalam
kesadaran
menjaga
kebersihan
lingkungan. 2)
perilaku
pelestarian
karena
dapat
untuk
melahirkan peduli
dan
memnjaga kebersihan lingkungan.
Ada hubungan yang positif antara
2) Perlu
adanya
peningkatan
sikap
sikap dalam pelestarian lingkungan
dalam pelestarian lingkungan yaitu
dengan
dengan
perilakunya
dalam
cara
dimulai
dari
Darwis Darmawan, Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap .... | 48
Jurnal Geografi, Volume 4 Nomor 1 April 2016
ISSN 1907 – 302 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya pengalaman
berinteraksi
dengan
lingkungan atau hasil dari sosialisasi, yang membuat kita dapat mengalami perubahan sikap, sehingga dapat meningkatkan
motivasi
menjaga
kebersihan lingkungan. 3) Disarankan agar penelitian pada masa
yang
akan
datang
dapat
mencakup materi yang lebih luas. Dengan populasi yang lebih luas dan variabel-variabel yang lebih lengkap tentang materi tersebut, serta perlu pengkajian yang lebih detail.
DAFTAR PUSTAKA Anonym . (2006). KTSP SMP Muatan Lokal PLH.DIKNAS Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta Azwar, Saifuddin. (2007). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Liberty. Bintarto, R dan Surastopo Hadisumarno. (1987). Metode Analisa Geografi. Jakarta : LP3ES. Dayakisni dan Hudaniah. (2009). Psikologi Sosial. Malang. Penerbit UMM. Press Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi 111; Jakarta. Penerbit balai Pustaka. Enas,(2010). Sumber Dan Hakekat Pengetahuan. file:///E:/revisi/Enas76%20%20Sumber%20dan%20
Hakikat%20Pengetahuan.htm. Online [15 Januari 2012] Fandeli, Chafid (2002). Perencanaan Kepariwisataan Alam.Jogyakarta. Penerbit Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Nasution, S. (1987). Metode Reseach. Bandung: Jemmars. Neolaka, Amos (2008). Kesadaran Lingkungan. Jakarta : Penerbit RINEKA CIPTA Soemarwoto, Otto. (2001).Ekologi , Lingkungan hidup dan Pembangunan. Jakarta Penerbit Djambatan. Sudijono. (2009). Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers. Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung : Penerbit Tarsito. Sujianto, A.E. (2009). Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0 Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya Sumaatmadja, Nursid. (1988). Studi geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Bandung : Alumni. Suriasumantri, Jujun. (1996). Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar popular. Jakarta; Penerbit Pustaka Sinar Harapan Sya, Ahman. (2005). Geowisata Kabupaten Tasikmalaya. Garut : CV. Gajah Poleng. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta. Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup/Bapedal. Walgito (2003). Psikologi Sosial. Yogyakarta Penerbit Andi Offset
Darwis Darmawan, Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap .... | 49