HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR ( Suatu Penelitian di SMP Negeri 3 Satap Lemito)
.
Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu sosial Universitas Negeri Gorontalo 2014
.
Abstrak Hasanaty Hurudji.1 Nim.231 410 136.Hubungan Antara Penggunaan Media Audio –Visual Dengan Prestasi Belajar ”(studi Kasus di SMP Negeri 3 Satap Lemito). program studi pendidikan sejarah. Jurusan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Gorontalo.2014 Yang dibimbing oleh ibu Dra.Hj.Resmiati Yunus,M.Pd dan ibu Yusni Pakaya,S.Pd M.Pd Tujuan Penelitian Ini Untuk dapat mengetahui dan menggunakan media audio visual Terhadap prestasi belajar siswa diberikan sebagai langkah evaluasi pembelajaran yang selama ini dilakukan.Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan analisis persamaan regresi dan korelasi sederhana.Data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan menggunakan uji Instrumen,dengan pendekatan yang digunakan adalah pengujian validitas dan realibilitas Angket.Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan,maka dapat dilihat bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi’’Hubungan Antara Prestasi Belajar Dengan Penggunaan Media Audio-Visual Terhadap prestasi belajar siswa Smp Negeri 3 Satap Lemito’’dinyatakan diterima.’’dinyatakan terbukti dan diterima secara ilmiah.kesimpulan dari penelitian ini bahwa diagnosis kesulitan belajar adalah merupakan suatu upaya untuk mengetahui perkembangan yang terjadi dalam diri siswa baik dalam segi positif maupun negativ dan setelah mengetahuinya maka akan diberikan solusi untuk membantu mengatasi kesulitan belajar tersebut.
Kata Kunci: Prestasi Belajar, Penggunaan Media Audio Visual OgrtTtttttttsttttta studi pendidikan sejarah. Jurusan sejarah. Fakultas ilmu sosial.Universitas Negeri Gorontalo.2014.
1
HASANATY HURUDJI, 231410136. JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH, FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO. DRA. HJ. RESMIYATI YUNUS, M.PD, DRS JONI APRIYANTO, M.HUM
Prestasi belajar seorang siswa merupakan sasaran dan tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran. Ini dapat dilihat pada langkah evaluasi pembelajaran setiap mata pelajaran. Harapan akan perolehan prestasi peserta didik yang baik adalah mutlak adanya dalam pendidikan. Namun tentunya bukanlah hal yang mudah dalam praktek pencapaian. Selain faktor internal dari peserta didik, juga terdapat faktor eksternal dari peserta didik yang dapat menunjang pencapaiannya. Faktor internal yang dimaksud adalah motivasi yang dimiliki dalam meraih prestasi belajar di sekolah, misalnya adanya dorongan diri agar dihargai oleh sesama siswa. Sementara untuk faktor eksternal adalah faktor pendorong yang berada diluar individu, misalnya karena situasi kelas selama proses pembelajaran, metode pembelajaran yang diterapkan, suasana kelas yang baik dan sebagainya. Faktor – faktor diatas turut mempengaruhi pencapaian prestasi belajar peserta didik dalam sebuah instansi pendidikan. Ukuran prestasi belajar peserta didik tentunya diberikan sebagai langkah evaluasi pembelajaran yang selama ini dilakukan. Dengan memperhatikan faktor – faktor diatas, maka harapan akan prestasi belajar yang baik akan mudah dicapai. Salah satu faktor yang turut mempengaruhi pencapaian prestasi belajar seorang siswa adalah faktor eksternal seperti penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Dengan demikian secara tidak langsung penggunaan media pembelajaran memiliki hubungan dengan raihan prestasi belajar dari peserta didik. Walaupun ini merupakan sesuatu yang belum mutlak adanya, tetapi kedua hal tersebut telah menunjukan adanya relasi yang tentunya saling mempengaruhi. Penggunaan media pembelajaran tentunya akan memperhatikan keadaan dan situasi peserta didik, hal ini berhubungan dengan tepat tidaknya media pembelajaran yang digunakan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dan tentunya juga ada hubungannya dengan prestasi belajar yang akan diraih oleh peserta didik kelak dalam langkah evaluasi. Dewasa ini, penggunaan media pembelajaran bertujuan untuk menarik perhatian dan minat siswa, meningkatkan efektivitas dan menciptakan situasi
belajar yang baik. Salah satu media pembelajaran yang bisa membantu pencapaian tujuan tersebut adalah media audio – visual. Alat – alat audio – visual adalah alat – alat yang dapat didengar (audible) dan juga dapat dilihat (visible), yang bertujuan untuk lebih mengefektifkan komunikasi dalam pembelajaran. Pada perjalanan sejarahnya, penggunaan media audio – visual di Dunia Barat dimulai oleh Comenius seorang pendidik berkebangsaan Cekoslowakia pada abad ke 12. Ia tidak setuju dengan cara mengajar yang hanya menggunakan kata – kata semata, menurutnya harus disertakan juga gambar agar merangsang peserta didik untuk lebih mengikutsertakan akal. Sampai sekarangpun media audio – visual masih relevan untuk digunakan. Ada beberapa alasan mengapa media audio – visual ini masih relevan digunakan yaitu karena media ini mempermudah orang untuk menyampaikan dan menerima pelajaran atau informasi serta dapat menghindarkan salah pengertian, mendorong keinginan untuk mengetahui lebih banyak, dan juga media ini dapat mengekalkan pengetahuan yang didapat. Dari alasan diatas, tidak heran kredibilitas media ini dalam proses pembelajaran masih sangat tinggi, dan apabila memang penggunaannya sesuai dengan kondisi peserta didik dalam sebuah lingkungan, maka akan membantu pencapaian tujuan pembelajaran dan tentunya juga akan berhubungan dengan prestasi belajar peserta didik itu sendiri. Namun tidak selamanya hubungan antara penggunaan media dengan prestasi belajar peserta didik akan saling mendukung. Hal ini dikarenakan ada beberapa faktor yang mendorong prestasi peserta didik , bukan hanya penggunaan media audio – visual, tetapi paling tidak ada indikasi bahwa penggunaan media pembelajaran audio – visual berhubungan juga dengan prestasi belajar siswa. Saat ini di Smp 3 Satap Lemito penggunaan media Audio-Visual memang masih minim, sehingga dalam proses belajar-mengajar tidak adanya peningkatan prestasi belajar. Pada hal kenyataanya penggunaan media Audio- Visual ini siswa siswa akan lebih memahami seperti apa pelajaran yang diberikan oleh Guru. Karena melihat bahwa Kelebihan dari penggunaan Audio- Visula ini sangat banyak. Salah satu dari beberapa kelebihannya
yaitu model pemebelajaran
dengan menggunakan gambar dan suara langsung dilihat dan didengar oleh para siswa. Hal ini dapat memberikan motivasi belajar sehingga prestasi meningkat.
METODE PENELITIAN Tempat dan waktu penelitian Tempat penelitian Penelitian ini akan mengukur hubungan antara variabel penggunaan audio visual dengan variabel prestasi belajar . Adapun alasan pemilihan tempat di SMP Negeri 3 Satap Lemito. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sekitar 3 bulan dari tahap persiapan sampai pada penyusunan laporan akhir. Jadwal penelitian dapat dilihat pada table berikut. Tabel 1. Waktu Penelitian N 0
April
Mei
Juni
Kegiatan 1 2
1
Observasi Awal
2
Pengumpulan data
3
Analisis data
4
Penyusunan Laporan
3
4
1
2
3 4
1 2
Desain Penelitian Penelitian ini di laksanakan dengan desain sebagai berikut :
X Keterangan : X = Media Audio Visual Y = Prestasi Belajar
Y
3
4
Variabel Penelitian 1. Prestasi belajar (Variabel Bebas) adalah suatu hasil dari apa yang telah diusahakan dengan menggunakan daya atau kekuatan. Prestasi seorang siswa antara lain lulus ujian dengan nilai yang sangat memuaskan. Prestasi yang diperoleh berkat ketekunannya dalam belajar. Dengan indikator sebagai berikut: Prestasi Belajar: 2. Media Pembelajaran Media Audio Visual (Variabel terikat) adalah Media yang di gunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar. Media audio visual ini akan di gunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 3 Satap Lemito. Dengan indikator sebagai berikut: Media Audio Visual: a. LCD, Leptop, Projeckthor Populasi Dan Sampel Populasi Menurut Sugiyono (2012: 117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya. Selanjutnya Arikunto, 1991:102 (Dalam Hamzah B. Uno, dkk 2003:31) Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah terdri dari seluruh kelas X yaitu berjumla 42 orang siswa. Sampel Sugiyono (2012: 118) mendefinisikan Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Bila populasi besar,dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu.apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representetatif (mewakili). Jadi sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 42 orang siswa. Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2011: 308) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. Agar penelitian ini memperoleh data yang valid, maka dalam penelitian ini menggunakan tehnik-tehnik sebagai berikut: 1.
Observasi
2.
Tes
PEMBAHASAN Pada bagian ini penulis memaparkan hasil penelitian yang mencakup deskripsi data hasil penelitian, uji persyaratan, pengujian hipotesis, dan pembahasan. Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif Data Penelitian Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Data yang dianalisis adalah data penggunaan media audio – visual (x) (sesuai lampiran) dan data Prestasi belajar siswa (sesuai lampiran). a. Data Penggunaan Media Audio–Visual Data media audio–visual diperoleh melalui kuesioner yang tersebar ke dalam 35 butir pernyataan. Berdasarkan data dari 42 orang siswa di SMP Negeri 3 Satap Lemito, diperoleh skor minimum 152, maksimum 153, rerata (M) sebesar 137,5; median (Me) sebesar 140,083; modus (Mo) sebesar 144,17; dan standar deviasi (SD) sebesar 11,099. Dari skor maksimum dan minimum tersebut,
diperoleh rentangan skor 41, panjang kelas interval 7 dan banyaknya kelas interval 6. (hasil perhitungan disajikan pada lampiran). Sebaran data-data tersebut disajikan dalam Tabel 4.1. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Penggunaan Media Audio–Visual No
Kelas Interval
Frekuensi Absolut
Persentase Relatif (%)
1
112 – 118
4
10
2
119 – 125
3
7
3
126 – 132
5
12
4
133 – 139
8
19
5
140 – 146
12
29
6
147 – 153
10
24
42
100
Jumlah
Berdasarkan Tabel 4.2 nampak bahwa ada 8 orang siswa atau 19% menganggap
penggunaan media audio–visual sekitar rata-rata, ada 22 orang
siswa atau 53% menganggap media audio–visual sangat baik digunakan dalam pembelajaran, dan 12 orang siswa atau 29% tidak terlalu setuju media audio– visual digunakan dalam pembelajaran. Lebih jelasnya sebaran data berdasarkan distribusi frekuensi pada tabel 4.2 di atas disajikan dalam bentuk histogram seperti tampak pada gambar 4.1.
12
12 10
10 8
8 6
5
4
4
3
2 0 115
122
129
136
143
150
Gambar 4.1: Histogram Penggunaan Media audio–visual b. Data Prestasi Belajar Siswa Data prestasi belajar siswa dijaring melalui test objektif yang tersebar ke dalam 35 butir pertanyaan. Berdasarkan hasil test prestasi belajar siswa yang dijaring dari 42 orang siswa diperoleh skor maksimum 31, skor minimum 10, rerata (M) sebesar 19,214; median (Me) sebesar 18,93; Modus (Mo) sebesar 19,184; dan standar deviasi (SD) sebesar 6,082. Dari skor maksimum dan minimum tersebut, diperoleh rentangan skor 21, panjang kelas interval 4 dan banyaknya kelas interval 6. (hasil perhitungan disajikan pada lampiran). Sebaran data-data tersebut disajikan dalam Tabel 4.2.
No
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa Kelas Interval Frekuensi Absolut Persentase Relatif (%)
1
10 – 13
10
24
2
14 – 17
6
14
3
18 – 21
14
33
4
22 – 25
3
7
5
26 – 29
7
17
30 – 33
6
Jumlah
2
5
42
100
Berdasarkan Tabel 4.3 nampak bahwa ada 14 orang siswa atau 33% memperoleh skor prestasi belajar sekitar rata-rata, ada 12 orang siswa atau 29% memperoleh skor di atas rata-rata, dan 16 orang siswa atau 38% memperoleh skor di bawah rata-rata. Lebih jelasnya sebaran data berdasarkan distribusi frekuensi pada Tabel 4.2 di atas disajikan dalam bentuk histogram seperti tampak pada gambar 4.2. 14
14 12
10
10 8
6
7
6 4
3
2
2
0 11,5
15,5
19,5
23,5
27,5
31,5
Gambar 4.2: Histogram Frekuensi Prestasi Belajar Siswa 2. Hasil Pengujian Persyaratan Analisis Data Pengujian persyaratan analisis data yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pengujian normalitas galat regresi prestasi belajar siswa (Y) atas Penggunaa media audio–visual (X). Pengujian normalitas data menggunakan uji galat taksiran (Y- Yˆ ) dengan menggunakan uji Lilliefors (𝑙0 ) Hipotesis statistik yang diuji dinyatakan sebagai berikut: H0
: Populasi galat taksiran berdistribusi normal
H1 : Populasi galat taksiran tidak berdistribusi normal Kriteria pengujiannya adalah H0 jika L0 Ltabel dan tolak H0 jika L0 Ltabel pada taraf nyata α yang dipilih. Dalam penelitian ini dipilih α = 0,05, sehingga untuk n = 42 maka nilai Ltabel = 0,137. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program Excel For Windows 2003 diperoleh 𝐿0 = 0,107. (Hasil perhitungan disajikan pada lampiran). Karena nilai 𝐿0 = 0,107 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,137 maka di simpulkan bahwa galat regresi Y atas X berdistribusi normal. Dalam hal ini data berasal dari populasi berdistribusi normal, yang berarti persyaratan normalitas data untuk regresi linear sederhana Y atas X dipenuhi. Rangkuman hasil pengujian normalitas galat regresi Y atas X di sajikan pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Galat Regresi Prestasi belajar Siswa (Y) atas Media audio–visual (X) Lt L0 Galat taksiran Kesimpulan α = 0,05 (Y - Yˆ )
0.107
0,137
Normal
3. Hasil Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa persyaratan analisis korelasi dan regresi sederhana yakni pengujian normalitas data penelitian telah dipenuhi. Dengan demikian, data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini layak menggunakan Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana. Hipotesis yang akan diuji adalah: ” Terdapat hubungan antara pnggunaan media audio–visual (X) dengan Prestasi belajar Siswa (Y) pada mata pelajaran sejarah, yaitu semakin tinggi tingkat penggunaan media audio–visual maka akan semakin tinggi pula prestasi belajar siswa”. Dari hasil perhitungan analisis korelasi dan regresi sederhana data variabel media audio–visual dengan prestasi belajar siswa menghasilkan arah regresi b sebesar 0,261 dan konstanta a sebesar -16,674. Dengan demikian bentuk
hubungan dari kedua variabel tersebut digambarkan oleh persamaan regresi 𝒀 = −16,674 + 0,261(X). Sebelum digunakan untuk menarik kesimpulan penelitian, persamaan regresi ini harus memenuhi syarat linearitas dan signifikansi regresi. Untuk mengetahui kelinearan dan derajat signifikansi (keberartian regresi) digunakan uji F. Dengan menggunakan bantuan program program Excel For Windows 2007 diperoleh nilai F seperti tampak pada Tabel 4.5. Perhitungan disajikan pada lampiran. Tabel 4.4 ANAVA Untuk Uji Signifikansi dan Linearitas Dari Prestasi Belajar Siswa atas Penggunaan media audio–visual Sumber Variasi
Dk
JK
RJK
Total
42
16813
Reg.a
1
15352,60
15352,60
Reg.(b/a)
1
364,36
364,36
Sisa
40
1096,05
27,40
Tuna Cocok
22
712,38
32,38
Galat
18
383,67
21,31
𝑭𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈
𝑭𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍
13,30
4,01
1,52
2,19
Keterangan: dk : Derajat kebebasan JK : Jumlah Kuadrat RJK : Rata-rata Jumlah Kuadrat ns : Regresi Berbentuk linear ** : Sangat signifikan Dari tabel ANAVA di atas diperoleh diperoleh 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 13,30 untuk taraf nyata α = 0,05 dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut 40 = diperoleh 𝐹 0,95
(1,40)
= 4,01. Dengan kriteria pengujian jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka model
regresi signifikan, Karena 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 13,30 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 4,01, berarti persamaan regresi 𝒀 = −16,674 + 0,261(X) adalah signifikan.
Selanjutnya dari uji linieritas regresi diperoleh 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,52 untuk taraf nyata α = 0,05 dk pembilang = 22 dan dk penyebut = 18 diperoleh 𝐹 0,95
(22,18)
=
2,18. Dengan kriteria pengujian Jika Fhitung Ftabel maka model regresi berpola linear. Karena, 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,52 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,18, berarti persamaan regresi 𝒀 = −16,674 + 0,261(X) berpola linear. Dari persamaan 𝒀 = −16,674 + 0,261(X) diperoleh konstanta sebesar −16,674 yang menyatakan bahwa jika tidak ada nilai dari variabel media audio– visual (X), maka prestasi belajar siswa (Y) adalah −16,674. Koefisien regresi sebesar 0,261 menyatakan bahwa setiap penambahan satu skor atau nilai media audio–visual akan memberikan peningkatan skor sebesar 0,261 pada prestasi belajar siswa (Y). Untuk uji korelasi sederhana skor media audio–visual (X) dengan skor prestasi belajar siswa (Y) diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,499. Koefisien korelasi sederhana ini ternyata berarti (signifikan) setelah dilakukan pengujian keberartian koefisien korelasi dengan menggunakan uji-t pada α = 0,05. Ini berarti bahwa koefisien korelasi penggunaan media audio–visual (X) dengan prestasi belajar siswa (Y) adalah sangat signifikan (análisis uji signifikansi koefisien korelasi disajikan pada lampiran) . Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara korelasi penggunaan media audio– visual (X) dengan prestasi belajar siswa (Y), yaitu semakin tinggi tingkat penggunaan media audio–visual, akan semakin tinggi prestasi belajar siswa dapat diterima. Pengaruh positif antara media audio–visual dengan prestasi belajar siswa didukung oleh koefisien determinasi (𝑟 2 ) sebesar 0,25. Hal ini berarti bahwa 25% variasi yang terjadi pada prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah dijelaskan oleh variasi penggunaan media audio–visual (X) melalui persamaan regresi 𝒀 = −16,674 + 0,261(X). Rangkuman hasil pengujian signifikansi koefisien korelasi antara penggunaan media audio–visual dengan prestasi belajar siswa dan kontribusinya disajikan pada tabel 4.6, (serta perhitungannya disajikan pada lampiran) Tabel 4.6
Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Signifikansi Koefisien Korelasi antara Media audio–visual (X) dengan Prestasi Belajar Siswa (Y) 𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 𝒓𝒙𝒚 𝒕𝒉𝒊𝒕 N dk Kontribusi(%) 𝒓𝟐 α = 0,05 42
40
0.499
0,25
25
3,65**
1,68
Keterangan: n
= Jumlah Responden
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien Korelasi antara penggunaan media audio–visual dengan prestasi belajar siswa 𝑟 2 = Koefisien Determinasi antara penggunaan media audio–visual dengan prestasi belajar siswa ** = Koesifien Korelasi Signifikan (𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 9,67 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,68 pada α = 0,05) Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan hasil penelitian mengacu pada hasil pengujian hipotesis penelitian yaitu hubungan antara penggunaan media audio–visual dengan prestasi belajar siswa. Penggunaan media audio–visual dari hasil penelitian ini telah dibuktikan mampu memprediksi prestasi belajar siswa sebesar 25%. Hal ini berarti bahwa penggunaan media audio–visual merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar siswa seperti halnya faktor lainnya seperti motivasi, metode pembelajaran, dan lain sebagainya. Dikarenakan media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru sebagai fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. (Suryani &Agung, 2012 : 134). Walaupun demikian, hasil penelitian ini tentunya bukan berarti bahwa hubungan faktor lain seperti faktor sosial, jenis kelamin, tingkat IQ, dan lain sebagainya dapat diabaikan begitu saja. Karena dari hasil kajian beberapa penelitian tentang prestasi belajar ternyata juga membuktikan bahwa status sosial, jenis kelamin dll juga sangat berhubungan terhadap prestasi belajar siswa.
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
penulis
peroleh
dilapangan
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa merspon positif terhadap penggunaan media audio–visual, dan hal ini berdampak pada prestasi belajarnya. Hasil penggunaan media audio–visual diperoleh dengan menyebarkan angket kepada para siswa/i kelas X, yang jumlahnya 42 siswa. Angket tersebut berisi tentang bentuk-bentuk penggunaan media audio–visual yang terdiri dari 35 item pertanyaan sedangkan data prestasi belajar diperoleh dengan menyebarkan test kepada para siswa/i kelas X, yang jumlahnya 42 siswa. Test tersebut berisi tentang pertanyaan-pertanyaan terkait dengan materi sejarah yang terdiri dari 35 item soal Berdasarkan hasil sebaran angket tentang penggunaan media audio–visual dan test kepada siswa kelas X di SMP Negeri 3 Satap Lemito, ternyata jawaban yang penulis peroleh dari responden mengenai penggunaan media audio–visual, 53% siswa menyukai penggunaan media audio–visual dalam pembelajaran respon positif tersebut berdampak pada prestasi belajarnya, berdasarkan hasil test terdapat 12 siswa atau 29% siswa memperoleh skor hasil belajar diatas rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media audio–visual dalam pembelajaran juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dari analisis diperoleh persamaan regresi antara media audio–visual dengan prestasi belajar siswa adalah 𝒀 = −16,674 + 0,261(X). Model regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu skor penggunaan media audio–visual akan diikuti oleh kenaikan skor prestasi belajar siswa sebesar 0,261 unit pada konstanta -16,674. Dengan kata lain makin tinggi penggunan media audio–visual, makin tinggi prestasi belajar siswa. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini : ” hubungan antara penggunaan media audio–visual dengan prestasi belajar sejarah siswa kelas X SMP Negeri 3 Satap Lemito”, dapat diterima kebenarannya.
SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil pengujian hipotesis penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan media audio–visual terhadap prestasi belajar siswa, sehingga semakin tinggi tingkat penggunaan media audio–visual maka akan semakin baik pula prestasi belajar siswa. 5.2 Saran Berdasarkan hasil kesimpulan, maka peneliti menyarankan beberapa hal yaitu: Dalam pembelajaran, sebaiknya guru sejarah selalu tampil profesional dengan selalu menggunakan media audio–visual dalam pembelajaran, sehingga meningkatkan prestasi belajar siswa dan siswa semaksimal dapat menerima dan memahami materi pelajaran yang diberikan.
DAFTAR RUJUKAN Asri Budiningsih. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Amir Hamzah Suleiman, 1985. Media Audio Visual “Untuk Pengajaran, Penerangan, dan Penyuluhan. Jakarta : PT Gramedia. Abdul Gafur. 2012. Desai Pembelajaran Konsep, Model dan Aplikasinya “Dalam Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran. Yogyakarta.: Ombak Hamzah B. Uno. 1998. Teori Belajar dan Pembelajaran. Gorontalo: Perc. STKIP. Leo agung & Sri Wahyuni, 2013. Perencanaan Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Muhibbin Syah. 2007, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Martinis Yamin. 2007. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press. Nunuk Suryani & Leo Agung, 2012. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta : Ombak Siti Sulastri, 2009, Siswa Berakhlak Mulia Raih Prestasi. Semarang: Sindua Press. Sugiyono. 2011, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan RND, Bandung: Rineka cipta. Uzer Usman & Lilis Setiawati, 2003, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Jakarta: PT Gramedia. Yamin. 2007, Media Pembelajaran dan aplikasinya. Jakarta: PT Gramedia.