HUBUNGAN ANTARA SIKAP KERJA DENGAN NYERI PUNGGUNG BAWAHPADA

Download kerja. Salah satu masalah nyeri punggung yang sering terjadi adalah ... Bertempat di Desa Pinasungkulan Utara Modoinding pada bulan Septemb...

0 downloads 472 Views 247KB Size
HUBUNGAN ANTARA SIKAP KERJA DENGAN NYERI PUNGGUNG BAWAHPADA PETANI HORTIKULTURA DI DESA PINASUNGKULAN UTARA KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN. Mita Esterina Piter*, Paul A.T. Kawatu*, Rahayu Akili* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Petani berisiko mengalami keluhan nyeri punggung bawah yang disebabkan oleh sikap kerja yang tidak ergonomi dengan berisiko tinggi.Nyeri Punggung Bawah dapat dipengaruhi oleh banyak faktor yang diantaranya adalah sikap kerja. Salah satu masalah nyeri punggung yang sering terjadi adalah kambuhnya serangan rasa nyeri akut yang dapat menjalar pada bokong atau pada salah satu paha.Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Bertempat di Desa Pinasungkulan Utara Modoinding pada bulan September – Oktober 2015 dengan jumlah sampel sebanyak 73 orang. Variabel yang diteliti adalah sikap kerja dengan nyeri punggung bawah.Pengambilan data sikap kerja menggunakan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment), dan nyeri punggung bawah menggunakan kuisioner. Uji hubungan menggunakan uji korelasi chi-squer dengan α = 0,05 dan confidence interval 95%.Hasil penelitian menunjukan bahwa umur responden terbanyak pada sikap kerja beresiko tinggi (75,3%),dan responden yang mengalami nyeri punggung bawah sering sebanyak (50,7%). Berdasarkan hasil penelitian dengan analisis bivariat diketahui bahwa variabel bebas yang memiliki hubungan dengan keluhan nyeri punggung bawah yaitu sikap kerja (α = 0,008). Terdapat hubungan antara sikap kerja dengan nyeri punggung bawah. Kata Kunci: Sikap kerja, nyeri punggung bawah

ABSTRACT Farmers are at risk of low back pain caused by inadequate working posture ergonomics with high risk. Lower Back Pain can be affected by many factors including the working attitude. One of the problems of back pain that often occurs is the recurrence of acute attacks of pain that can spread to the buttocks or on one thigh.This study is an analytic observational study with cross sectional design. Located in the North Pinasungkulan village, Modoinding in September-October 2015 with total sample s are 73 people. The variables studied are working attitude with lower back pain. Work attitude data obtained using REBA (Rapid Entire Body Assessment), and lower back pain using questionnaires. The correlation test using chi-square correlation test with α = 0.05 and confidence intervals=95%.The results shows that most respondents age are at high risk work attitude (75.3%), and respondents who experienced low back pain is often as much (50.7%). Based on the results of research by bivariate analysis known that the independent variables are linked to low back pain is the work attitude (α = 0.008). There is a correlation between working attitude with lower back pain. Keywords: Attitude of work, lower back pain

PENDAHULUAN

kejadian yang paling tinggi adalah sakit/nyeri

Salah satu masalah nyeri punggung yang sering

pada punggung bawah, yaitu 22% dari

terjadi adalah kambuhnya serangan rasa nyeri

1.700.000 kasus.di kutip dalam Joice (2014).

akut yang dapat menjalar pada bokong atau pada

Pada penelitian yang sudah pernah

salah satu paha.Saat serangan, punggung dapat

dilakukan oleh Joice, (2014) pada tenaga kerja

juga terasa kaku dan sakit. Bila gejala-gejalanya

bongkar muat di Kantor Kesyahbandaraan dan

hebat keadaan tersebut disebut nyeri punggung

Otoritas Pelabuhan Manado ditemukan bahwa

bawah .Rasa sakitnya bisa mereda dalam satu

hubungan antara sikap kerja dengan nyeri

atau dua hari atau mungkin dalam beberapa

punggung bawah mayoritas sebanyak 49 orang

minggu setiap kali terjadi. Kadang-kadang

(80,3%) Tenaga Kerja Bongkar Muat yang

hilang total atau menetap atau kambuh lagi

memiliki sikap kerja dengan risiko tinggi, dan

(Malcolm Jayson, 2002:24) dikutip dalam

paling sedikit 12 orang (19,7%) Tenaga Kerja

Septiawaan (2012)

Bongkar Muat memiliki sikap kerja dengan

Angka prevalensi yang sebenarnya

risiko sedang dan Tingkat keluhan nyeri

mengenai nyeri punggung bawah dalam dunia

punggung bawah

industri tidak diketahui. Dari dua penelitian

kerja bongkar muat di Kantor Kesyahbandaraan

terpisah yang dilakukan terhadap sejumlah

dan

besar pekerja di Swedia dan Amerika, Hult

mayoritas sebanyak 56 orang (91,8%) Tenaga

(1954)

1982)

Kerja Bongkar Muat sering merasakan keluhan

menemukan bahwa 60% dan 56% pegawai

nyeri punggung bawah , sedangkan paling

menderita nyeri punggung pada satu waktu

sedikit yaitu 5 orang (8,2%) Tenaga Kerja

tertentu selama bekerja yang membutuhkan

Bongkar Muat jarang merasakan keluhan nyeri

penaganan medis. (Jeyratnam, 2009)

punggung bawah .

dan

Rowe

(1969,

1971,

Pada tahun 2005 didapatkan hasil studi Departemen

Kesehatan

Pelabuhan

Manado

adalah

Desa Pinasungkulan Utara adalah salah

bahwa

satu Desa Pemekaran dari Desa Pinasungkulan

40,5% pekerja mempunyai keluhan gangguan

menjadi Desa Pinasungkulan Utara pada Tahun

kesehatan

dengan

2011, Desa Pinasungkulan Utara berada di

pekerjaan, yaitu16% penyakit otot rangka yang

Kecamatan Modoinding Kabupaten Minahasa

disebut

World

Selatan, berdasarkan observasi awal didapatkan

HealthOrganization (WHO) juga mengatakan

ada sebagian besar petani yang ada di

bahwa di negara industri tiap tahun tercatat 2%-

pinasungkulan utara mengalami nyeri punggung

5% mengalami Nyeri punggung bawah (NPB).

bawah ketika mereka bekerja di kebun. ada

Kemudian National Safety Council melaporkan

pekerja yang dibagian menggalang ladang dan

bahwa sakit akibat kerja dengan frekuensi

dibagian menggali hasil tanaman posisi atau

yang

sakit

diduga

RI

Otoritas

yang dialami oleh tenaga

terkait

punggung.

sikap

kerja

disebabkan

mereka

tidak

ergonomi

karena

pada

saat

itu

HASIL DAN PEMBAHASAN

mereka

Penelitian yang dilakukan pada petani di desa

menggunakan sekop dan pada saat mereka

pinasungkulan utara modoinding melibatkan 73

berlutut, posisi atau sikap tubuh mereka lebih

petani responden dalam penelitian ini.Petani

cenderung

kedepan.

yang dijadikan responden yaitu yang berada

menyebabkan

pada jaga I – VIII yang seluruhnya berjenis

membungkuk

Ketidaksesuaian

ini

dapat

timbulnya nyeri punggung bawah pada petani,

kelamin

laki-laki

dandari observasi awal juga ditemukan bahwa

responden yang paling banyak yaitu 27-60

di Desa Pinasungkulan Utara tersebut belum

tahun

pernah diadakan penelitian tentang nyeri

Organization (WHO) bahwa pekerja yang

punggung bawah pada Petani.

termasuk dalam kelompok umur produktif yaitu

dimana

dan

perempuan.

menurut

World

Umur

Health

27-60 tahun. Sesuai dengan hal tersebut, pada METODE PENELITIAN

umumnya umur responden tergolong umur yang

Jenis penelitian ini menggunakan metode

produktif. Pada penelitian ini cara bekerja dalam

observasional analitik dengan pendekatan cross

waktu lama dengan memeliki sikap kerja yang

sectional

study

salah dapat menyebabkan nyeri punggung

penelitian

ini

(potong adalah

lintang).Subjek

Petani

di

desa

bawah kronis.

Pinasungkulan Utara Modoinding.Penelitian dilakukan

di

Desa

Pinasungkulan

Utara

Sikap Kerja

Modoinding.Penelitian dilakukan pada bulan

Tabel 1.Distribusi Responden Berdasarkan

September - Oktober 2015.

Sikap Kerja

Populasi pada penelitian ini sebanyak

Sikap Kerja

Jumlah

%

262 petani.Sampel pada penelitian ini sebanyak

Risiko Rendah

0

0

73 petani Instrument penelitian yang digunkan

Risiko Sedang

18

24,7

Risiko Tinggi

55

75,3

Total

73

100

pada penelitian ini adalah lembar Lembar Rapid Entry

Body

Assesment

(REBA)

untuk

mengetahui sikap kerja dari responden dan kuesioner penelitian yang memuat pertanyaanpertanyaan yang berkaitan dengana judul penelitian untuk mengetahui tentang keluhan nyeri punggung bawah pada responden.

Berdasarkan penelitian dengan menggunakan metode REBA terhadap 73 responden, diketahui bahwa responden yang memiliki sikap kerja dengan risiko tinggi lebih banyak yaitu 55 responden (75,3%) sedangkan responden yang memiliki sikap kerja dengan risiko rendah tidak ada, dan responden yang memiliki sikap kerja

dengan risiko sedang yaitu 18 responden

Keluhan Nyeri

(24,7%).

Punggung Sikap kerja dalam penelitian ini yang

meliputi sikap pada saat mengangkat dan memindahkan beban diukur menggunakan lembar

metode

REBA

yaitu

meliputi

pergerakan leher, punggung, kaki, lengan atas, lengan bawah, dan pergelangan tangan dalam

Jumlah

%

Tidak Pernah

0

0

Jarang

0

0

36

49,3

Bawah

KadangKadang

oleh

Sering

37

50,7

Petani.Pengukuran sikap kerja dilakukan pada

Selalu

0

0

saat Petani bekerja di kebun adapun pekerjaan

Total

73

100

sikap

kerja

yang

dilakukan

yang mereka lakukan berfariasi ada yang menggalang ladang, ada yang sedang memanen,

Berdasarkan pengumpulan data dengan

ada yang sedang menyemprot tanaman. Dilihat

kuesioner terhadap 73 responden, diketahui

dari aktivitas yang dilakukan oleh petani yang

bahwa 36 responden (49,3%) kadang-kadang

pada saat mereka bekerja sikap kerja mereka ada

merasakan keluhan nyeri punggung bawah,

yang tergolong ergonomi ada yang tidak, maka

sedangkan

dari berisiko timbulnya keluhan nyeri punggung

merasakan keluhan nyeri punggung bawah dan

bawah. Posisi kerja membungkuk, maka akan

tidak ada responden yang tidak pernah

lebih membebani otot rangka tulang belakang

merasakan keluhan nyeri punggung bawah.

37

responden

(50,7%)

sering

karena terjadi momen tubuh. Sikap kerja

Berdasarkan hasil penelitian dari

tersebut dapat menimbulkan sikap kerja yang

keluhan nyeri punggung bawah maka diperoleh

berisiko tinggi (Santoso, 2013).

paling banyak 36 orang (49,3%), Petanikadang-

Tidak jauh berbeda dengan penelitian

kadang merasakan keluhan nyeri punggung

yang dilakukan oleh Septiawan, (2013) terhadap

bawah,

99 responden pekerja bangunan secara cross

Petanisering

sectional melaporkan adanya hubungan antara

punggung bawah. Hal demikian terjadi karena

sikap

(IMT)

sikap kerja mereka pada saat bekerja tidak

mempunyai hubungan dengan keluhan nyeri

ergonomi.Santoso, (2013) mengatakan bahwa

punggung bawah.(p value = 0,020).

postur tubuh pada tenaga kerja dengan posisi

dan

Indeks

Massa

Tubuh

sedangkan

37

merasakan

orang keluhan

(50,7%), nyeri

kerja berdiri dan membungkuk seperti pada Keluhan Nyeri Punggung Bawah

tenaga kerja bongkar muat, beban tubuh lebih

Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan

banyak diterima oleh otot rangka pada tulang

Keluhan Nyeri Punggung Bawah

belakang daripada pada kaki. Apabila posisi

kerja

lebih

Kadang-

membebani otot rangka tulang belakang karena

kadang

terjadi

membungkuk,

momen

tubuh.

maka

akan

Suatu

mengakibatkan otot mengalami kontraksi yang semakin berlebihan.Terjadinya kontraksi otot rangka tulang belakang yang kuat dan lama dapat mengakibatkan keadaan yang dikenal dengan kelelahan dan kenyerian.

Nurwahyuni, dkk (2012) yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja bongkar muat barang pelabuhan Nusantara Kota Pare-Pare didapatkan hasil bahwa pekerja dengan kategori umur tua (> 40 tahun) lebih banyak yang positif mengalami keluhan nyeri punggung bawah yaitu 95,8% dengan nilai p value = 0,028 dan yang

mengalami

ah

%

N

%

N

Risiko Sedang

4

5

14

20

18

Risiko Tinggi

32

43

23

32

55

Total

36

48

37

52

73

0.008

Berdasarkan tabel 7 dapat dijelaskan bahwa dari 18 responden dengan kategori sikap kerja yang memiliki sedang terdapat 4 responden kadang-

Adapun penelitian yang dilakukan oleh

pekerja

Juml

N

perlawanan

terhadap suatu beban momen tubuh dapat

Sering

keluhan

nyeri

punggung bawah dengan kategori berat beban yang tidak memenuhi syarat (≤ 25 Kg) yaitu 82,4% dengan nilai p value = 0,037. Hasil tersebut menunjukkan bahwa umur dan berat beban ada hubungan yang bermakna dengan keluhan nyeri punggung bawah.

kadang merasakan keluhan nyeri punggung bawah, 14 responden sering merasakan keluhan nyeri punggung bawah sedangkan pada 55 responden sisanya dengan kategori sikap kerja yang memiliki risiko tinggi sering merasakan keluhan nyeri punggung bawah. Pada tabel di atas, risiko rendah dan risiko sedang digabung karena jumlah dari sikap kerja dengan risiko rendah adalah 0 sehingga tidak bervariasi jika dimasukkan dalam uji statistik. Dari hasil analisis menggunakan uji korelasi Chi-Square didapat hasil α= 0,008 (α>0,05) artinya ada hubungan antara sikap kerja dengan nyeri punggung bawah. Berdasarkan hasil analisis hubungan antara sikap kerja dengan keluhan nyeri punggung

Hubungan antara Sikap Kerja dengan

bawah

pada

Petani

di

desa

pinasungkulan utara diperoleh bahwa dari 18

Keluhan Nyeri Punggung Bawah

petani dengan sikap kerja memiliki risiko

Tabel 3. Analisis Hubungan antara Sikap Kerja dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah

sedang dan kadang-kadang merasakan keluhan nyeri punggung bawah adalah sebanyak 4 orang (11%) dan sering merasakan keluhan nyeri punggung bawah adalah 14 orang (37,8%)

Kategori

Keluhan

Sikap Kerja

Bawah

Nyeri

Punggung

p value

sedangkan dari 55 petani sisanya dengan sikap kerja memiliki risiko tinggi yaitu 32 orang

(55%)

sering

merasakan

punggung

keluhan

bawah.

nyeri Hal

inidisebabkankarenasaatmelakukanpekerjaan,

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Sikap kerja yang diukur berdasarkan

petani kurangmemperhatikansikapkerja yang

pergerakan leher, punggung, kaki, lengan

dilakukan

apa

sudah

ergonomi

atau

atas, dan lengan bawah pada 73 Petani

nyeri

di

Hortikultura di Desa Pinasungkulan Utara

tidakakanmenimbulkanrasa

bagianpunggungbawah. Dari hasil analisis

kecamatan

menggunakan uji korelasi spearman pada table

Minahasa Selatan diperoleh yaitu sebanyak

7 didapat hasil α= 0,008 (α>0,05) artinyaada

55 orang (75,3%) Petani yang memiliki

hubungan antara sikap kerja dengan nyeri

sikap kerja dengan risiko tinggi, dan paling

punggung bawah. yaitu Ha diterima dan Ho

sedikit 18 orang (24,7%) Tenaga Kerja

ditolak hal ini menunjukan bahwa ada hubungan

Bongkar Muat memiliki sikap kerja dengan

antara sikap kerja dengan keluhan nyeri

risiko sedang.

punggung

bawah

pada

petani

di

Modoinding

Kabupaten

desa

2. Tingkat keluhan nyeri punggung bawah

pinasungkulan utara kecamatan modoinding

yang dialami oleh Petani Hortikultura di

kabupaten minahasa selatan.

Desa

Pinasungkulan

Utara

kecamatan

Tidak jauh berbeda dengan hasil

Modoinding Kabupaten Minahasa Selatan

penelitian yang dilakukan oleh Ezzy, (2008)

adalah sebanyak 36 orang (49,3%) Petani

terhadap 75 responden menunjukkan bahwa

kadang-kadang merasakan keluhan nyeri

terdapat

kerja

punggung bawah, sedangkan paling sedikit

membungkuk dengan keluhan nyeri punggung

yaitu 37 orang (50,7%) Petani sering

bawah pada pembuat batu bata di Kelurahan

merasakan keluhan nyeri punggung bawah.

Plamongansari Kecamatan Pedurungan dengan

3. Terdapat hubungan antara sikap kerja dan

nilai p value = 0,00. Demikian juga dengan hasil

keluhan nyeri punggung bawah pada Petani

penelitian yang dilakukan oleh Milda, (2008)

Hortikultura di Desa Pinasungkulan Utara

terhadap 20 responden menunjukkan bahwa ada

kecamatan

hubungan antara sikap kerja berdiri dengan

Minahasa Selatan.

hubungan

antara

sikap

Modoinding

Kabupaten

keluhan nyeri pinggang pada sales promotion girl (SPG) (p = 0,014) dan ada hubungan antara sikap kerja berdiri dengan keluhan nyeri tungkai kaki pada sales promotion girl (SPG) di Toko

SARAN

Pelangi Pusat Blitar (p = 0,016).

Untuk menanggulangi dan mencegah terjadinya keluhan nyeri punggung bawah pada Petani

KESIMPULAN

peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Saat Petani melakukan pekerjaan sebaiknya memperhatikan sikap kerja dalam bekerja baik itu menggunakan sekop pada saat memanen hasil tanaman atau menyemprot tanaman harus diperhatikan karena dapat mengakibatkan keluhan nyeri punggung bawah. 2. Buat pemerintah dan staf yang ada di puskesmas

sebaiknya

melakukan

sosialisasi tentang resiko penyakit akibat kerja yang sering muncul pada saat bekerja teristimewa pada petani.

DAFTAR PUSTAKA Ezzy, 2008. Sikap dan Masa Kerja yang Berhubungan dengan nyeri punggung bawah pada pembuat batu bata di kelurahan Plamongansari kecamatan pendurungan semarang. skripsi Jeyratnam, J. 2009. Textbook of Occupational Medicine Practic.Buku Ajar Praktik Kedokteran Kerja: Buku Kedokteran EGC. Nurwahyuni, 2012. Faktor yang berhubungan dengan keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja bongkar muat barang pelabuhan nusantara kota pare-pare tahun 2012 Santoso, G, 2013. Ergonomi Terapan. Penerbit : Prestasi Pustakaraya. Septiawan Heru Faktor Yang Berhubungan Dengan KeluhanNyeri Punggung Bawah Pada PekerjaBangunan Di Pt Mikroland PropertyDevelopment SemarangTahun 2012. SKRIPSI 2013, agustus 2015

Tatilu Joice. Hubungan Antara Sikap Kerja Dengan Keluhan Nyeri PunggungBawah Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Di KantorKesyahbandaraan Dan Otoritas Pelabuhan Manado. Jurnal