HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN

Download JURNAL ... PASIEN SKIZOFRENIA DI PUSKESMAS TELAGA KECAMATAN TELAGA ... kepatuhan berobat pasien skizofrenia.menggunakan metode non ...

0 downloads 480 Views 366KB Size
JURNAL

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PASIEN SKIZOFRENIA DI PUSKESMAS TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO FERONIKA SY ABDULLAH Program Studi ilmu- ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo Abstract:Shizofrenia is a symdrome that effects the brain function and causesweird thought,perception,emotion,movement,and behavior.Skizofrenia cannot be classified as a disease but a syndrome or a disease process involving many kinds and symptoms. The obedience is the implementation of treatments and behavior by the doctor or others.family is the smallest unit of community consist of the head of family and others members of family living in one same place and depending on each others. This research aims at analyzing the relationship of family support and the obedience of skizofrenia patient by non –experimental method. This is corelational research using cross sectional approach.the sample consist of 34 respondents taken by total sampling technique.the instrument is by guestionnaire and observation.the data is analyzed by bivariate analysis using fisher test to analyze the relationship. The result show that most of patients who have family support were 15 ( 44%) patient,and those who have medical obedience werw 18 (53 %) patients.the result of bivariate test shows the significant relationship between family support and medical obedience with the corelational coefficient r=76,2 .this result is expected to have useful information for family to support the patients Key words : Family support,Skizofrenia

ABSTRAK Skizofrenia adalah Penyakit yang mempengaruhi otak dan memnyebabkan timbuknya pikiran,persepsi,emosi,gerakan dan perilaku yang aneh dan terganggu. Skizofrenia tidak dapat di definisikan sebagai penyakit tersendiri,melainkan diduga sebagai suatu sindrom atau proses penyakit yang mencakup banyak jenis dengan berbagai gejala. Kepatuhan adalah tingkat melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokter atau oleh orang lain dan Keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat pasien skizofrenia.menggunakan metode non eksperimen yang merupakan jenis penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional.jumlah sampel 34 responden diambil secara Total Sampling instrument dalam penelitian ini menggunakan angket dan observasi.analisa bivariat menggunakan uji fisher untuk menganalisis seberapa besar hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat pasien skizofrenia. Hasil Penelitian ini menunjukan sebagian besar responden mendukung keluarga dengan jumlah 15 orang (44%)dan 18 orang (53%) patuh dalam berobat.Hasil uji Bivariat menunjukan terdapat adanya hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat dengan koefisien korelasi r= 76,2 Penelitian ini semoga bermanfaat bagi keluarga dalam mendukung kepatuhan berobat Kata Kunci : Dukungan ,Skizofrenia

Pendahuluan Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),masalah gangguan kesehatan jiwa di seluruh dunia sudah menjadi masalah yang sangat serius. WHO menyatakan paling tidak ada dari empat orang di dunia mengalami masalah mental.Sementara itu,diperkirakan ada sekitar 450 Juta orang di dunia mengalami gangguan kesehatan jiwa. (dalam Iyus Y.(2007,hal 30) Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2010,bahwa 20 juta penduduk indonesia mengalami gangguan jiwa panik dan cemas adalah gejala paling ringan.Kirakira 12-16% atau 28 juta dari total populasi mengalami gejala gangguan jiwa. (dalam dalam Iyus Y.(2007,hal 30) Skizofrenia merupakan bentuk psikosis fungsional paling berat dan menimbulkan disorganisasi personalitas yang terbesar. Klien tidak punya kontak dengan realitas,sehingga pemikiran dan perilakunya abnormal Skizofrenia terbentuk secara bertahap diotaknya dalam kurun waktu yang lama.kerusakan yang perlahan-lahan ini yang akhirnya menjadi skizofrenia yang tersembunyi dan berbahaya. ( dalam Iyus Y.(2007,hal 217) Keluarga merupakam sistem pendukung utama yang memberi perawatan langsung pada setiap keaadaan (sehat-sakit) klien.Umumnya,keluarga meminta bantuan tenaga kesehatan jika mereka tidak sanggup lagi merawatnya.oleh karena itu asuhan keperawatan yang berfokus pada keluarga bukan hanya memulihkan keadaan klien tetapi bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga tersebut Kepatuhan adalah faktor yang menetukan efektilitas dari pengobatan.kepatuhan yang buruk akan membuat dampak ganda dalam arti mengeluarkan banyak dana dan memperburuk kualitas hidup pasien. Bagi pasien, ketidakpatuhan berobat mengakibatkan kegagalan dalam pengobatan dari sudut pandang ekonomi kesehatan,karena dapat meningkatkan biaya berobat yaitu dengan mahalnya obat pengganti dan lamanya perawatan di rumah sakit atau hospitalisasi.Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Anna Nirmala Tahun 2012 dimana hasil penelitiannya menjelaskan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara peran keluarga dengan kepatuhan berobat pasien skizofrenia. Berdasarkan data yang diperoleh dari puskesmas dan koordinator Program Kesehatan Jiwa menyatakan bahwa Jumlah pasien skizofrenia mengalami peningkatan setiap tahunnya,yang pada tahun 2013 hanya berjumlah 21 orang meningkat menjadi 34 orang pada tahun 2014 di bulan januari sampai dengan bulan September 2014. Hasil Studi awal yang peneliti lakukan Di Puskesmas Global Telaga sebelumnya dengan melakukan wawancara terhadap 15 orang keluarga pasien Skizofrenia,6 orang diantaranya mengatakan kadang lupa dengan waktu kontrol karena alasan sibuk bekerja,sedangkan 4 orang keluarga mengatakan mereka menghentikan kontrol berobat jika klien di anggap sudah sembuh dan saat klien kambuh kemudian baru dibawa berobat kembali dan 5 orang diantaranya mengatakan selalu membawa keluarga yang sakit untuk kontrol.

METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di Puskesmas Telaga Medical Centre Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo.Alasan pemlihan lokasi ini karena ketersediaan sampel yang cukup memadai.Waktu penelitian dilaksanakan selama bulan Desember tahun 2014 Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain study observasional dengan penekatan Crosssectional dimana penelitian yang menekankan observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat.Dalam hal ini,untuk mencari hubungan Dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat Pasien Skizofrenia Di Puskesmas Global Telaga a. Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal, atau orang yang memiliki karakteristik serupa yang menjadi pusat perhatian peneliti, karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga pasien skizofrenia Puskesmas Global Telaga yang berjumlah 34 orang. b. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti.Pada penelitian ini peneliti menetapkan sampel dnegan tehnik Total sampling yang berjumlah 34 orang dari keluarga pasien Skizofrenia. Proses pengumpulan data dilakukan dengan mendapatkan surat pengantar izin penelitian dari Jurusan keperawatan yang diketahui oleh Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan,kemudian surat diserahkan pada instansi tempat kita melakukan penelitian. Hasil dan Pembahasan Puskesmas sebagai unit pelaksana kesehatan terdepan pelayanan kesehatan primer di Indonesia) mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya optimalisasi derajat kesehtan masyarakat,khususnya masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang merupakan jumlah masyarakat yang paling banyak di indonesia. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga Tabel 4.1.2.1 Distribusi Responden berdasarkan Dukungan Jumlah % Keluarga Di Puskesmas Telaga Kec Telaga Dukungan Keluarga 15 44 % Mendukung 11 32 % Cukup Mendukung 8 24 % Kurang Mendukung Total 34 100 % 4.1.2.5 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga Tabel 4.1.2.5 Distribusi Responden berdasarkan Dukungan Keluarga Di Puskesmas Telaga Kec Telaga % Dukungan Keluarga Jumlah Mendukung

15

44 %

Cukup Mendukung

11

32 %

Kurang Mendukung

8

24 %

Total

34

100 %

Sumber : Data Primer 2014 Berdasarkan tabel di atas distribusi frekuensi responden berdasarkan dukungan keluarga yaitu didapatkan ada 15 responden ( 44 %) yang mendukung pasien terhadap kepatuhan berobat, ada 11 responden (32%) yang cukup mendukung dalam hal kepatuhan berobat pasien, dan ada 8 orang responden yang kurang mendukung dalam hal kepatuhan berobat pasein. Jadi dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak mendukung dalam hal kapatuhan berobat sebanyak 15 orang ( 44 %) 4.1.2.6 Distribusi Responden Berdasarkan Kepatuhan Berobat Tabel 4.1.2.6 Distribusi Responden berdasarkan Kepatuhan Berobat Di Puskesmas Telaga Kec Telaga Kepatuhan Berobat Jumlah % Patuh

18

53 %

Tidak Patuh

16

47 %

Total

34

100 %

Sumber :Data Primer 2014 Berdasarkan tabel di atas distribusi frekuensi berdasarkan kepatuhan berobat yaitu didapatkan ada 18 responden ( 53 %) yang patuh dalam berobat sedangkan ada 16 responden ( 47%) yang tidak patuh dalam berobat . jadi dapat disimpulkan dari 34 responden yang memiliki tingkat kepatuhan berobat ada 18 responden ( 53%) SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang Hubungan Dukungan Keluarga dengan kepatuhan berobat pasien skizofrenia Di Puskesmas Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo pada tanggal 10 Desember-20 desember 2014 dapat disimpulkan beberapa hal : 1. Ditemukan adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat pasien skizofrenia, hal ini dilihat berdasarkan hasil uji statistik menggunakn uji Fisher Exact diperoleh nilai P = 0,000 (P<0,005). 2. Berdasarkan penelitian yang telah dilakakukan oleh peneliti bahwa semakin baik dukungan keluarga terhadap kepatuhan berobat pasien skizofrenia maka semakin meningkat kepatuhan pasien skizofrenia dalam berobat . Sebaliknya apabila keluaga kurang mendukung dalam kepatuhan berobat pasien skizofrenia maka semakin rendah tingkat kepatuhan berobat pasien skizofrenia. 5.2 Saran 1. Bagi keluarga agar selalu memperhatikan kondisi anggota keluarga yang menderita skizofrenia dalam hal kepatuhan berobat . 2. Bagi Dinas Kesehatan dan Puskesmas diharapkan agar lebih meingkatkan upaya promosi kesehatan yang tepat melalui penyuluhan yang dilakukan disetiap Desa tentang pentingnya dukungan keluarga terhadap kepatuhan berobat 3. Diharapkan kepada pembina Puskesmas setempat agar membentuk dan mendidik kader-kader khusus untuk menyebarkan informasi mengenai pentingnya dukungan keluarga terhadap kepatuhan berobat pasien skizofrenia. 4. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan agar lebih memperdalam cakupan penelitian, khususnya dalam pengetahuan keluarga tentang betapa pentingnya kepatuhan berobat pada pasien skizofrenia.

DAFTAR PUSTAKA Anna(2012).Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Berobat Pasien Skizofrenia Di Poliklinik RSJ Prof.Dr.HB.Sa’anin Padang .Skripsi :Universitas Andalas Butar,BOD (2011) Hubungan Pengetahuan Keluarga Dengan Tingkat Kepatuhan Pasien Berobat Skizofrenia di RS Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan http://respiratory.usu.ac.id/bitstream/12345678/328815/chapter,diakses pada tanggal 5 oktober 2014 David, A.T. 2003. Buku Saku Psikiatri. Jakarta EGC. Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.2014.Data Pasien Skizofrenia.Gorontalo Erlianafsiah, 2010.Modal Perawat Dalam Praktek Keperawatan Jiwa.Jakarta:Trans Info Media Hawari, H.D. 2006. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Iyus , Yosep. 2006. Keperawatan Jiwa, Edisi Revisi ke Enam . Bandung : Refika Aditama Indonesia, 2007. Keperawatan Jiwa, Edisi Revisi ke Dua . Bandung : Refika Aditama Indonesia Keliat, B.A. 1996. Peran Serta Keluarga dalam Perawatan Gangguan Jiwa. Jakarta: EGC,B.A. 2011. Manajemen Kasus Gangguan Jiwa.Jakarta: EGC Kusumawati, Farida,dkk. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa.Jakarta:Salemba Medika Machfoedz, 2010. Statistika deskriptif. Yogyakarta : Fitramaya Niven,Neil,2002.Psikologi Kesehatan:Pengantar Untuk Perawat dan Profesi Kesehatan.Jakarta:Penerbit EGC.http://digilib.unimus.ac.id./download.php?id=2508,diakses pada tanggal 5 oktober 2014 Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Prinda(2010).Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kebefungsian Sosial Pada Pasien Skizofrenia Pasca Perawatan Di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya.Skripsi :Universitas Diponegoro Puri Lukitasari Ns. Eni Hidayati, M.kep journal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013 Riyanto, A. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika Setiadi,2007.Konsep & Penulisan Riset Keperawatan.Yogyakarta:Graha Ilmu Smet.1994. http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=2508, diakses tanggal 30 November 2014. Sugiyono, 2004. Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta, 2012. Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta Videbeck,L,S (2008)Buku Ajar Keperawatan Jiwa,Jakarta:EGC