247 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014, 247 - 253
HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI MIE INSTAN DENGAN KOMPOSISI TUBUH PADA SISWI KELAS 3 SMAN 12 BANDA ACEH. THE FREQUENCY OF CONSUMPTION OF INSTANT NOODLES RELATIONSHIP WITH BODY COMPOSITION IN GRADE 3 STUDENT SMAN 12 OF BANDA ACEH Agus Hendra Al-R, Ferra Ona Lianti, Wiqayatun Khazanah Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh Email :
[email protected] Abstrak : This study aims to determine the frequency of consumption of instant noodles relationship with body composition in Grade 3 student SMAN 12 of Banda Aceh. This study uses cross-sectional Study design and descriptive analytic overview of the study and further analyze the relationship between the Dependent variable Independent variable. The research was conducted on 19-20 August 2013. The study population was all the third grade students of SMAN 12 in Banda Aceh. The sample in this study was the total population. Secondary data include all the samples and the general state of research sites. Data processing and analysis of data used Univariate and Bivariate analysis using chi-square test at the 95% level kepercayaaan. Proportionally the results showed that there is a connection with the consumption of instant noodles body composition with p <0.05 (IMT = 0.000), (RLPP = 0.050), (TLBK = 0.000) and (LILA = 0.007). The conclusions of this study no correlation with instant noodle consumption frequency on body composition grader 3 SMAN 12 of Banda Aceh. Keywords: instant noodles , body composition. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi konsumsi mie instan dengan komposisi tubuh pada siswi kelas 3 SMAN 12 Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan desain Crossectional Study dan bersifat deskriptif analitik yang mempelajari gambaran dan selanjutnya menganalisa hubungan antara variabel Dependent dengan variabel Independent. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19-20 Agustus 2013. Populasi penelitian adalah semua siswi kelas 3 SMAN 12 Kota Banda Aceh. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi. Data sekunder meliputi semua sampel dan keadaan umum lokasi penelitian. Pengolahan data dan Analisis data yang digunakan adalah Analisa Univariat dan Bivariat dengan menggunakan chi-square test pada tingkat kepercayaaan 95%. Secara proporsional hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan konsumsi mie instan dengan komposisi tubuh dengan nilai p<0,05 (IMT = 0.000), (RLPP = 0.050), (TLBK = 0.000) dan (LILA = 0.007). Simpulan dari penelitian ini ada hubungan frekuensi konsumsi mie instan dengan komposisi tubuh pada siswi kelas 3 SMAN 12 Kota Banda Aceh. Kata kunci : Mie Instan , komposisi tubuh.
PENDAHULUAN
memungkinkan kita bebas memilih makanan yang
Perilaku sehat adalah perilaku atau kegiatan
lezat, menarik, bergizi seimbang, sehat, aman
yang berkaitan dengan upaya mempertahankan
sesuai dengan kaidah agama masyarakat dan
dan meningkatkan kesehatan. Salah satu perilaku
keyakinan.
sehat adalah makan dengan menu seimbang.
tradisional memenuhi persyaratan gizi seimbang.9
Menu seimbang disini adalah pola makan seharihari yang memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh baik 8
menurut kuantitas, maupun kualitas.
dari
seluruh
daerah
Indonesia
238
karena
tidak
itu,
semua
makanan
makanan
tradisional
Indonesia, apabila dikonsumsi dalam jumlah dan cara
Tersedianya berbagai macam masakan dan hidangan
Oleh
Namun
sesuai
dengan
Pedoman
Umum
Gizi
Seimbang (PUGS), akan menghasilkan keadaan gizi yang baik. Keadaan gizi yang baik berguna
Hubungan Frekuensi Konsumsi Mie Instan Dengan Komposisi Tubuh ……. 248
untuk meningkatkan perkembangan intelektualitas
regenarasi
dan
pencernaan
produktivitas.
Apabila
anjuran
PUGS
sel,
tingginya
dan
resiko
kanker,
gangguan
tingginya
resiko
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka
penurunan daya tahan tubuh dan tingginya resiko
dapat
gizi
sariawan, sarannya agar mengurangi konsumsi
kurang, gizi lebih, dan penyakit-penyakit yang
makanan sumber karbohidrat kompleks terutama
menyertainya.
serealia dan meningkatkan konsumsi sayur, buah
dicegah
kemungkinan
menderita
Perkembangan urbanisasi, globalisasi dan industrialisasi
mempengaruhi
gaya
serta lauk pauk. 9
hidup
Perubahan gaya hidup masyarakat masa kini
sebagaian masyarakat Indonesia untuk cenderung
turut mempengaruhi pola konsumsi dengan
menyenangi makanan siap santap ala Barat.
maraknya makanan instan. Makanan instan atau
Makanan siap santap ini mempunyai kandungan
siap saji semakin digemari sebagai makanan
lemak dan garam yang tinggi tetapi rendah serat.
pengganti nasi. Salah satunya adalah mie instan
Untuk menangkal pengaruh asing yang merugikan
yang sekarang ini banyak beredar terutama di
tersebut, salah satu upaya mencapai keadaan gizi
kalangan remaja sebagai makanan populer. Selain
yang baik adalah dengan melestarikan menu
dikenal karena praktis, mie instan juga dikenal
makanan tradisional Indonesia yang memenuhi
karena
syarat gizi seimbang. Hal ini seiring dengan
karbohidrat, protein tepung (gluten), dan lemak
gerakan massa Aku Cinta Makanan Indonesia
baik yang dari mienya sendiri maupun minyak
(ACMI) yang dicanangkan oleh Ibu Negara pada
sayur di dalam sachet. Pergeseran pola konsumsi
tanggal 16 Oktober 1993 dalam rangka hari
ini dimungkinkan karena mie dapat diproses
pangan sedunia XIII. 9
dengan mudah, disajikan dengan praktis dan dapat
Data untuk analisis didasarkan pada hasil survei sosial ekonomi nasional (Susenas) 1993.
kandungan
mienya
sendiri
yaitu
memenuhi selera bagi sebagian besar masyarakat, baik orang dewasa maupun anak-anak.
Adapun kriteria untuk menelaah konsumsi 3
Promosi mie dengan berbagai jenis produk,
kelompok makanan adalah sangat rendah < 85%,
ukuran dan harga yang terjangkau di berbagai
rendah 85-94%, cukup/sesuai standar 95-105%,
tempat membuat produk mie baru cepat dikenal
9
tinggi 106-115% dan sangat tinggi > 115%.
oleh masyarakat. Mie instan adalah makanan
Contohnya pada Provinsi Aceh yaitu pola
favorit dari semua kalangan masyarakat terutama
konsumsi sumber karbohidrat kompleks sangat
bagi orang yang memiliki kesibukan yang sangat
tinggi, konsumsi sayuran sangat rendah, konsumsi
banyak sehingga mereka tidak sempat untuk
buah sangat rendah dan konsumsi lauk pauk
membuat ataupun membeli makan yang sehat.5
sangat rendah. Konsekuensi kesehatan yaitu
Mie instan yang termasuk dalam makanan
tingginya resiko tidak terpenuhinya zat gizi lain
siap saji merupakan jenis makanan yang dikemas,
terutama protein, vitamin dan mineral, kemudian
mudah disajikan, praktis dan diolah dengan cara
tingginya resiko gangguan tumbuh kembang dan
sederhana.
Makanan
tersebut
umumnya
249 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014, 247 - 253
diproduksi oleh industri pengolahan pangan
Obesitas yang terjadi pada masa remaja, 30%
dengan teknologi dan memberikan berbagai zat
akan berlanjut sampai dewasa menjadi obesitas
aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita
persisten dan resiko terjadinya obesitas lebih
rasa bagi produk tersebut.
5
banyak pada remaja putri dari pada remaja pria.
Mie instan belum dapat dianggap sebagai
Obesitas yang terjadi pada masa remaja perlu
makanan penuh (wholesome food) karena belum
mendapatkan
mencukupi kebutuhan gizi yang seimbang bagi
timbul pada waktu anak dan remaja bila kemudian
tubuh. Mie yang terbuat dari terigu mengandung
berlanjut hingga dewasa akan sulit diatasi secara
karbohidrat dalam jumlah besar, tetapi kandungan
konvensional (diet dan olahraga).
protein, vitamin, dan mineralnya hanya sedikit.
Masa
perhatian, sebab obesitas yang
remaja
merupakan
saat
dimana
Pemenuhan kebutuhan gizi mie instan dapat
seseorang mulai berinteraksi dengan lebih banyak
diperoleh jika ada penambahan sayuran dan
pengaruh
sumber protein. 11.
pembentukan perilaku. Perubahan gaya hidup
lingkungan
dan
mengalami
Pada era globalisasi ini, kita perlu selektif
pada remaja memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap makanan yang kita pilih. Berbagai
terhadap kebiasaan makan mereka. Remaja
macam makanan dengan mudah kita jumpai
menjadi lebih aktif, lebih banyak makan diluar
seperti makanan siap saji yang makin marak
rumah, dan mendapat banyak pengaruh dalam
ditawarkan kepada masyarakat. Makanan siap saji
pemilihan makanan yang akan dimakannya,
mengandung tinggi kalori, tinggi lemak dan
mereka juga lebih sering mengkonsumsi makanan
rendah serat. Konsumsi yang berlebihan terhadap
siap saji dan serba instan.
makanan siap saji diduga dapat menyebabkan obesitas.
perilaku gizi yang salah, yaitu ketidakseimbangan
Saat ini 1,6 miliar orang dewasa di seluruh dunia
Masalah gizi pada remaja timbul karena
berlebih
dianjurkan. Status gizi merupakan gambaran apa
(overweight), dan sekurang-kurangnya 400 juta
yang dikonsumsi dalam jangka waktu cukup lama.
diantaranya
Aceh,
Keadaan gizi dapat berupa gizi kurang, gizi baik
Dasar
atau normal, maupun gizi lebih.17
menurut
mengalami
berat
mengalami data
Riset
badan
antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang
obesitas.
Di
Kesehatan
(RISKESDAS) tahun 2007, prevalensi BB/U pada
Metode
remaja berusia 12-23 tahun yang buruk sekitar
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
11,2%, kurang 15,0%, normal 70,1% dan yang
adalah
Desain
lebih 3,7% sedangkan prevalensi BB/TB pada
pendekatan yang sifatnya sesaat pada suatu waktu
remaja berusia 12-23 tahun yang buruk 9,0%,
dan tidak diikuti terus menerus dalam kurun
kurang 8,8%, normal 61,9% dan lebih sekitar
waktu
17,4%.
Analitik. Populasi penelitian ini adalah seluruh
tertentu.
Crossectional
Sifat
study,
penelitian
yaitu
Deskriptif
Hubungan Frekuensi Konsumsi Mie Instan Dengan Komposisi Tubuh ……. 250
siswi kelas 3 SMAN 12 Kota Banda Aceh.
tubuh (PLT) dikumpulkan dengan mengukur
Sampel pada penelitian ini adalah total populasi.
persen
dari
bobot
massa
jaringan
lemak
Penelitian ini menggunakan variabel bebas
menggunakan Caliper Skinfold. Data komposisi
dan variabel terikat. Variabel bebas dalam
tubuh berdasarkan lingkar lengan atas (LILA)
penelitian ini adalah frekuensi konsumsi mie
dikumpulkan dengan mengukur lingkar lengan
instan, sedangkan variabel terikatnya adalah
atas menggunakan pita lila. Dalam proses
komposisi tubuh.
pengukuran akan dibantu oleh mahasiswi D-IV
Instrumen yang digunakan dalam penelitian
khusus dari Jurusan Gizi. Data tentang frekuensi
ini meliputi data tentang identitas responden yang
konsumsi mie instan sampel diperoleh dengan
dikumpulkan dengan metode wawancara terhadap
menggunakan bantuan form food frekuensi
sampel dengan menggunakan bantuan kuisioner.
dengan metode angket.
Data komposisi tubuh sampel berdasarkan indeks massa
tubuh
(IMT)
dikumpulkan
Dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
dengan
hubungan frekuensi mie instan dengan komposisi
mengukur tinggi badan dan berat badan, dengan
tubuh. Analisa ini digunakan untuk menguji
menggunakan timbangan injak/timbangan kamar
hipotesis
mandi dan microtoise. Data komposisi tubuh
menggunakan SPSS. Uji statistik menggunakan
berdasarkan rasio lingkar pinggang panggul
derajat kepercayaan 95% dan hasil uji statistik
(RLPP) dikumpulkan dengan mengukur lingkar
dikatakan bermakna apabila nilai P value < 0,05
pinggang dan pinggul menggunakan pita meteran.
dan sebaliknya dikatakan tidak bermakna apabila
Data komposisi tubuh berdasarkan persen lemak
nilai P value > 0,05.
dengan
uji
statistik
Chi-Square
PEMBAHASAN
No 1
2
3
4
Variabel Dependen IMT Normal Obesitas RLPP Lebih Normal PLT Lebih Normal LILA KEK Normal
Variabel Independen Frekuensi Konsumsi Mie Instan Sering Selalu Jarang N % N % N %
P value
38 2
95.0 5.0
10 10
50.0 50.0
15 0
100 0
0,000
25 15
62.5 37.5
16 4
80.0 20.0
6 9
40.0 60.0
0,050
34 6
85.0 15.0
18 2
90.0 10.0
2 13
13.3 86.7
0,000
16 24
40.0 30.0
6 14
30.0 70.0
12 3
80.0 20.0
0,007
251 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014, 247 - 253
Secara proporsional dapat dikatakan bahwa
selalu (30.0%). Hasil uji statistik menunjukkan
siswi kelas 3 SMAN 12 Banda Aceh berdasarkan
bahwa ada hubungan antara frekuensi konsumsi
IMT yang obesitas sebagian besar (50.0%) selalu
mie instan dengan lingkar lengan atas siswi kelas
mengkonsumsi mie instan dibanding kan dengan
3 SMAN 12 Banda Aceh, dimana (p<0.05).
yang sering (5.0%) dan jarang (0.0%). Hasil uji
Berdasarkan hasil penelitian di atas, telah
statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara
dilakukan uji statistik menunjukkan bahwa ada
frekuensi konsumsi mie instan dengan indeks
hubungan
massa tubuh siswi kelas 3 SMAN 12 Banda Aceh,
konsumsi mie instan dengan komposisi tubuh
dimana (p<0.05).
siswi kelas 3 SMAN 12 Banda Aceh.
nyata
(p<0.05)
antara
frekuensi
Secara proporsional dapat dikatakan bahwa
Setelah melakukan penelitian pada siswi
siswi kelas 3 SMAN 12 Banda Aceh berdasarkan
kelas 3 SMAN 12 Banda Aceh didapatkan hampir
RLPP yang berada dalam kategori lebih sebagian
semua siswi sering mengkonsumsi mie instan.
besar (80.0%) selalu mengkonsumsi mie instan
Rasa mie instan yang paling sering dikonsumsi
dibanding kan dengan yang sering (62.5%) dan
adalah rasa soto medan dan kaldu ayam. Pada saat
jarang (40.0%). Hasil uji statistik menunjukkan
mengkonsumsi
bahwa ada hubungan antara frekuensi konsumsi
tambahan yang sering di tambahkan berupa
mie instan dengan rasio lingkar pinggang panggul
sayuran dan telur. Rata-rata siswi menghabiskan 1
siswi kelas 3 SMAN 12 Banda Aceh, dimana
bungkus mie instan per porsi.
(p<0.05).
mie
instan
jenis
makanan
Alasan utama siswi mengkonsumsi mie
Secara proporsional terlihat bahwa siswi
instan dikarenakan harganya murah, rasanya enak
kelas 3 SMAN 12 Banda Aceh yang berada dalam
dan penyajiannya mudah. Pada umumnya siswi
kategori lebih sebagian besar (90.0%) selalu
sering mengkonsumsi mie instan pada siang hari
mengkonsumsi mie instan dibanding kan dengan
saat jam istirahat sekolah dan malam hari.
yang sering (85.0%) dan jarang (13.3%). Hasil uji
Kebiasaaan mengkonsumsi mie instan dapat
statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara
mempengaruhi komposisi tubuh siswi yang
frekuensi konsumsi mie instan dengan persen
sebagian besar mengalami obesitas.
lemak tubuh siswi kelas 3 SMAN 12 Banda Aceh, dimana (p<0.05).
Atin Supriatin, Ahli Gizi dari My Meal Catering (2011) menuturkan bahwa mie instan
Analisis proporsional menunjuk kan bahwa
dapat membuat seseorang akan lebih cepat merasa
siswi kelas 3 SMAN 12 Banda Aceh berdasarkan
lapar dan bisa bikin obesitas, dikarenakan mie
LILA yang berada dalam kategori KEK sebagian
instan termasuk makanan ber-indeks glikemik
besar (80.0%) jarang mengkonsumsi mie instan
tinggi yaitu 46. Pemakaian minyak yang dikemas
dibandingkan dengan yang sering (40.0%) dan
Hubungan Frekuensi Konsumsi Mie Instan Dengan Komposisi Tubuh ……. 252
bersama mie juga bisa menjadi pemicu kenaikan
nyata frekuensi konsumsi mie instan dengan
berat badan.
komposisi tubuh pada siswi kelas 3 SMAN 12
Kaitan siswi mengkonsumsi mie instan
Kota Banda Aceh.
dikarenakan beberapa faktor, antara lain siswi banyak mengkonsusmsi mie instan karena harga
SARAN
mie instan terjangkau oleh siswi pada kategori
Perlu dilakukannya pembudayaan membaca
uang saku tinggi, sedang dan rendah. Keberadaan
label pada produk makanan dan membatasi
kanti sekolah yang menyediakan mie instan siap
frekuensi konsumsi mie instan.
saji sehingga mempermudah siswi mengkonsumsi mie instan. Kesibukan orang tua khususnya ibu
DAFTAR PUSTAKA
yang tidak sempat menyiapkan makanan.
1.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat
Ayu,
N.
2008.
Berhubungan
Faktor-Faktor Dengan
Yang Obesitas
Insel et al (2006) dalam Wulandari (2007)
Berdasarkan PLT Pada Pria (40-55 tahun)
menyatakan bahwa remaja yang telah diberi
Anggota ABRI/TNI Dikantor Direktorat
kepercayaan untuk mengelola uang sakunya
Jenderal-Zeni TNI AD Tahun 2008.
sendiri cenderung memiliki kebebasan untuk
Skripsi. FKM UI, Jakarta.
memilih makanan sesuka hatinya. Kebebasan ini secara
tidak langsung dapat
2.
mempengaruhi
komposisi tubuh remaja. Menurut Kurnianingsih
Hurlock, E.B. 2004. Psikologi Perkembangan. PT Erlangga, Jakarta.
3.
Khomsan, A. 2004. Pangan Dan Gizi Untuk
(2007) menyatakan bahwa mie instan dengan
Kesehatan. PT Raja Grafindo Persada,
berbagai
Jakarta.
produk,
ukuran
dan
harga
yang
terjangkau di berbagai tempat. Mie instan adalah
4.
Khumaidi, M. 1994. Bahan Pengajaran Gizi
makanan favorit dari semua kalangan terutama
Masyarakat. PT BPK Gunung Mulia,
bagi orang yang memiliki kesibukan yang banyak.
Jakarta. 5.
Kurnianingsih, S. 2007. Hubungan Konsumsi
UCAPAN TERIMA KASIH
Mie Instan dengan Tingkat Kecukupan
Ucapan terima kasih penulis persembahkan
Gizi Dan Status Gizi Pada Remaja,
untuk Kepala Sekolah SMAN 12 Banda Aceh
Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat
yang telah memberikan izin melakukan penelitian
Universitas Airlangga, Surabaya.
dan seluruh siswa yang menjadi responden dalam
6.
penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan, bahwa ada hubungan
2007.
Kegemukan
dan
Obesitas.
http://www.info-sehat.com. 7.
KESIMPULAN
Leane,
LIPI, 2004. Widya Karya Nasional Pangan Dan Gizi VI, Jakarta.
253 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014, 247 - 253
8.
Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, PT Rineka Cipta, Jakarta.
9.
Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang, 1995. Departemen
Kesehatan
Repuglik
Indonesia, Jakarta. 10.
Penelitian
Puslitbang
Gizi
Bogor,
1995.
http://purnawan.web.id/?p=275 11.
Rakasiwi, A. 2009. Efek Makan mie bagi Kesehatan.
12.
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2007. Data prevalensi BB/U dan BB/TB pada remaja.
13.
Sediaoetama, A.D. 2000. Ilmu Gizi Untuk Masyarakat, Dian Rakyat, Jakarta.
14.
Soehardjo, 1996. Pangan, Gizi dan Pertanian. UI Press, Jakarta.
15.
Soehardjo,
1986.
Sosio
Budaya
Gizi.
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Tinggi. PAU Pangan Dan Gizi IPB, Bogor. 16.
Supariasa, dkk. 2001. Penilaian Status Gizi, EGC, Jakarta.
17.
Syarief, 2009. Obesitas Pada Anak Dan Permasalahannya. http:///www.mediaindonesia.com
18.
Wulandari, Tri. 2007. Self Regulated Behavior Pada Remaja Putri Yang Mengalami Obesitas. Fakultas Psikologi. Universitas Guna Darma.