HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEJADIAN

Download kejadian dismenore pada siswi kelas XI SMA Negeri 1 Wonosari Klaten. Saran ... dismenore pada saat menstruasi. ... 68 Jurnal Involusi Kebid...

0 downloads 587 Views 561KB Size
HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 1 WONOSARI KLATEN Endang Wahyuningsih1), Linda Puspita Sari 2) Abstrak : Anemia merupakan kelainan yang sangat sering dijumpai baik di klinik maupun di lapangan. Jenis anemia yang terbanyak dan paling sering terdapat di negara berkembang adalah anemia defisiensi besi atau disebut anemia gizi. Di Indonesia prevalensi anemia pada remaja putri tahun 2009, yaitu 28%. Anemia defisiensi zat besi adalah penurunan jumlah sel darah merah dalam darah yang disebabkan oleh zat besi yang terlalu sedikit. Bagi remaja yang memiliki aktifitas tinggi maka anemia dapat mempengaruhi masa haid remaja misalnya dismenorea. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar hemoglobin dengan kejadian dismenore pada siswi kelas XI SMA Negeri 1 Wonosari, Klaten. Metode penelitian ini adalah deskriptif kolerasional bersifat analitik, dengan pendekatan waktu cross sectional. Populasi penelitian ini adalah siswi kelas XI SMA Negeri 1 Wonosari, Klaten sebanyak 40 orang, teknik sampling yang digunkan adalah quota sampling. Instrumen menggunakan lembar kuesioner, analisa yang dipakai dengan uji statistik chi square dengan taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai kadar hemoglobin rendah dan mengalami dismenore sebanyak 11 responden (27,5%) dan yang tidak dismenore 1 responden (2,5%) dan yang memiliki kadar hemoglobin tinggi dengan dismenore sebanyak 4 responden (10,0%) dan yang tidak dismenore 2 responden (5,0%). Hasil analisis bivariat dengan menggunkan chi square didapatkan bahwa x2 hitung sebesar 0,99 sedangkan nilai p adalah 0,012 berarti (p<0,05). Maka menunjukkan hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin dengan kejadian dismenore pada siswi kelas XI SMA Negeri 1 Wonosari Klaten. Saran dari penelitian ini adalah bagi siswi yang memiliki kadar hemoglobin rendah perlu meningkatkan asupan gizi terutama zat besi, karena kadar hemoglobin yang rendah menyebabkan anemia, dan anemia dapat mempengaruhi terjadinya dismenore pada saat menstruasi.

Kata Kunci : Kadar hemoglobin.Kejadian dismenore Pustaka : 30 pustaka (2003 s/d 2013)

68

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 4, No. 7, Januari 2014, 67-78

PENDAHULUAN

putri

A. Latar Belakang

menunjukkan tahun 2006 sebanyak

Anemia merupakan kelainan yang

(siswi

SMP

dan

SMA)

25,33% remaja putri menderita anemia

sangat sering dijumpai baik di klinik

gizi

maupun di lapangan. Jenis anemia

menjadi 20,33%, tahun 2008 sebanyak

yang terbanyak dan paling sering

25,55%.

Tahun

terdapat di negara berkembang adalah

menjadi

40,13%

anemia defisiensi besi atau disebut

menderita anemia (Profil Jawa Tengah,

anemia gizi. Menurut WHO Regional

2009). Anemia lebih banyak diderita

Office SEARO, salah satu masalah gizi

wanita, hal ini terjadi karena wanita

remaja putri di Asia Tenggara adalah

lebih banyak membutuhkan zat besi

anemia defisiensi zat besi yaitu kira-

dari pada laki – laki di usia yang sama.

kira 25-40% remaja putri menjadi

Wanita lebih mungkin dibandingkan

korban anemia tingkat ringan sampai

pria

berat. Di Indonesia prevalensi anemia

kekurangan zat besi karena kehilangan

pada remaja putri tahun 2009, yaitu

darah setiap bulan melalui menstruasi

28%. Data Survei Kesehatan Rumah

normal ( Atikah, 2011 : hal 52 ).

Tangga

2010

Anemia pada wanita juga disebabkan

menyatakan bahwa prevalensi anemia

karena wanita sering melakukan diet

defisiensi besi pada balita 40,5%, ibu

sendiri dengan mengurangi makanan

hamil 50,5%, ibu nifas 45,1%, remaja

karena ingin langsing, oleh karena itu

putri usia 10-18 tahun 57,1% dan usia

wanita

19-45

anemia dibanding dengan laki – laki (

(SKRT)

tahun

tahun

39,5%.

Wanita

mempunyai resiko paling tinggi untuk menderita anemia terutama remaja putri (Depkes RI, 2009)

hemoglobin

Tahun

untuk

2007

2009

menurun

meningkat

remaja

memiliki

lebih cenderung

putri

anemia

menderita

Sumarno, 2006 ) Anemia defisiensi zat besi adalah penurunan jumlah sel darah merah

Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar

besi.

(Hb)

dalam darah yang disebabkan oleh zat

yang

besi yang terlalu sedikit. Bagi remaja

dilaksanakan oleh Seksi Pembinaan

yang memiliki aktifitas tinggi maka

Gizi Masyarakat

anemia dapat mempengaruhi masa haid

Dinas Kesehatan

Profinsi Jawa Tengah terhadap remaja

Endang Wahyuningsih, Linda Puspita Sari, Hubungan Kadar Hemoglobin …

remaja misalnya dismenorea ( Atikah 2011 : hal 51 ). Pada

69

Angka kejadian dismenorea di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari

wanita

defisiensi

zat

haidnya

juga

dengan

besi

anemia

jumlah lebih

darah banyak.

50%

perempuan

di

setiap

dunia

mengalaminya. Dari hasil penelitian, di Amerika

persentase

kejadian

Kebanyakan wanita tidak merasakan

dismenore sekitar 60%, Swedia 72%

gejala – gejala pada waktu haid, tetapi

dan di Indonesia 55%. Penelitian di

sebagian merasa berat di panggul atau

Amerika Serikat menyebutkan bahwa

merasa

dismenorea dialami oleh 30%-50%

nyeri

(dismenorea)

(Prawiroharjo, 2009 : hal 104 ).

wanita usia reproduksi dan 10%-15%

Pada saat menstruasi perempuan

diantaranya

kehilangan

kesempatan

kadang – kadang mengalami nyeri,

kerja, mengganggu kegiatan belajar di

sifat

sekolah

dan tingkat

nyeri bervariasi

dan

kehidupan

keluarga.

tergantung dari ambang batas sakit

Begitu pula angka kejadian dismenorea

perempuan tersebut masing – masing,

diIndonesia cukup tinggi, namun yang

rasa

berobat

nyeri

berlebihan

itu disebut

ke

pelayanan

kesehatan

dismenorea ( Joseph, 2010 : hal 35 ).

sangatlah sedikit, yaitu hanya 1% - 2%

Rasa

(Abidin, 2004 : 32 ).

nyeri

timbul

tidak

lama

sebelumnya atau bersama-sama dengan

Wanita

di

Indonesia

yang

permulaan haid dan berlangsung untuk

mengalami dismenore lebih banyak

beberapa

mengatasinya dengan mengkonsumsi

jam,

walaupun

beberapa

kasus dapat berlangsung beberapa hari.

obat

Sifat rasa nyeri ialah kejang berjangkit-

beredar di pasaran ( seperti feminax,

jangkit, biasanya terbatas pada perut

mensana, kiranti, dll ).. Sebagian

bawah, tetapi dapat menyebar ke

masyarakat juga beranggapan bahwa

daerah pinggang dan paha. Bersamaan

nyeri ini akan hilang setelah wanita

dengan rasa nyeri dapat dijumpai rasa

menikah,

mual, muntah, sakit kepala, diare,

membiarkan

iritabilitas,

(Admin, 2005 : 21).

dan

sebagainya

(Simanjuntak, 2007 hal : 45 ).

penghilang

rasa

sehingga gangguan

nyeri

yang

mereka tersebut

Jika dilihat dari gejala anemia dan dismenorea ada beberapa persamaan

70

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 4, No. 7, Januari 2014, 67-78

seperti gejala pusing, mual dan pucat.

sekali yaitu 1 siswi (6,7%) dengan

Haid dapat

anemia berat dengan kadar Hb yaitu

mengalami

mengakibatkan remaja pada

5,4 gr/dl tetapi tidak dismenore, 1 siswi

kasus hipermenorea. Namun anemia

(6,7%) dengan anemia sedang dengan

khususnya

besi

kadar Hb yaitu 7,7 gr/dl dan tidak

terjadinya

dismenore, dan 2 siswi (13,3%) tidak

dismenorea (Prawirodiharjo, 2009 :

anemia dengan kadar Hb yaitu 12,1

229)

gr/dl

dapat

anemia

anemia

misalnya

defesiensi

memperberat

Berdasarkan studi pendahuluan

dan

11,8

gr/dl

dan

tidak

hasil

studi

mengalami dismenore.

berupa wawancara dan tes kadar Hb

Kesimpulan

dari

yang dilakukan tanggal 13 November

pendahuluan

2012 ditemui 15 pelajar putri kelas XI

menyimpulkan

di SMA Negeri I Wonosari, Klaten.

mempunyai dampak yang buruk seperti

Saat dilakukan wawancara kepada 15

menyebabkan rasa nyeri sewaktu haid

siswi remaja putri yang berhubungan

dan mengganggu aktifitas sehari - hari,

dengan kejadian dismenore terdapat 9

oleh

siswi (60%) mengalami dismenore dan

penelitian lebih lanjut tentang anemia

anemia yaitu 5 siswi anemia berat

sejak

dengan kadar Hb yaitu 5,9 gr/dl, 5,9

pertumbuhan terutama pada remaja

gr/dl, 5,7 gr/dl, 6,0 gr/dl, dan 5,8 gr/dl

putri

dan dismenore, 3 siswi (20%) anemia

merupakan

sedang dengan kadar Hb yaitu 7,9

melahirkan generasi penerus dan untuk

gr/dl, 8,0 gr/dl, dan 7,2 gr/dl dan

meminimalkan

dismenore, 1 siswi (6,7%) dengan

akibat anemia pada saat persalinan

anemia ringan dengan kadar Hb yaitu

disebabkan

9,8 gr/dl dan dismenore. Kemudian 2

tentang anemia.

siswi

(13%)

mengalami

kadang

bahwa

itu

awal

perlu

yaitu

mengingat calon

dilakukan

pada

remaja ibu

resiko

kurangnya

Berdasarkan

anemia

dari

yang

masa

putri akan

perdarahan

pengetahuan

hasil

studi

pendahuluan di atas penulis berminat

anemia dengan kadar Hb yaitu 11,3

untuk mengukur sejauh mana pengaruh

gr/dl dan 11,6 gr/dl dan 4 siswi (27%)

kadar hemoglobin terhadap kejadian

mengalami

dan

kadang

karena

penulis

tidak

tidak

dismenore



diatas

dismenore

sama

Endang Wahyuningsih, Linda Puspita Sari, Hubungan Kadar Hemoglobin …

dismenorea pada remaja putri kelas XI di SMA Negeri I Wonosari Klaten. METODE PENELITIAN 1. Desain penelitian Berdasarkan

dan

tujuan yang akan dicapai maka jenis penelitian yang di gunakan adalah deskriptif

analitik

Penelitian

deskriptif

penelitian

untuk

korelasional yaitu

suatu

mendapatkan

gambaran secara realita dan obyektif terhadap suatu kondisi tertentu yang sedang

terjadi

dalam

kelompok

masyarakat (Imron M;2010 h.117). Jenis penelitian analitik adalah sebuah penelitian

yang

mencoba

untuk

menggali sedemikian rupa mengenai bagaimana

dan

mengapa

suatu

fenomena kesehatan bisa terjadi (Imron M;2010 h.133). Penelitian korelasional yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel pada sekelompok subyek (Notoatmojo, 2010;h.47)

pendekatan waktu cross sectional yaitu dimana

yang termasuk

variabel-variabel

factor resiko

dan

variabel-variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010; h.103).

generalisasi

adalah

wilayah

yang terdiri atas objek

atau subjek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik

ditetapkan dipelajari

tertentu

oleh dan

untuk

kemudian

ditarik

(Sugiyono,

Sedangkan

menurut

(2010;

h.115)

yang

peneliti

kesimpulan

2007;h.61). notoatmodjo

populasi

adalah

keseluruhan obyek penelitian atau subyek yang akan di teliti. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi kelas XI baik IPA maupun IPS. Dikelas IPA terdapat 4 kelas dengan jumlah 113 siswi, sedangkan di kelas IPS terdapat 4 kelas dengan jumlah 84 siswi. Jadi terdapat 197 siswi di SMA Negeri I Wonosari, Klaten. b. Sampel Penelitian Sampel adalah obyek yang di teliti dan

Metode pendekatan menggunakan

penelitian

2. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling a. Populasi Penelitian Populasi

permasalahan

71

dianggap

mewakili

seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2010; h.115), sedangkan menurut Arikunto (2010 ;h.134) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti. Sampel penelitian ini adalah siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Wonosari, Klaten.

72

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 4, No. 7, Januari 2014, 67-78

Besarnya sampel dalam penelitan

populasi

tersebut

(Notoatmojo,

ini menurut Arikunto ( 2006 : 134 )

2010;h.98).

mengatakan apabila besar populasi

3. Teknik Pengumpulan Data

lebih dari 100 dapat diambil antara ( 10

Jenis data dalam penelitian ini

– 15% ) atau ( 20 – 25% ) atau lebih.

adalah data primer dan data sekunder

Maka untuk estimasi besar sampel

yang didapatkan di SMA Negeri 1

dalam penelitian ini diambil 20%

Wonosari, Klaten.

sebagai subyek sampel yaitu :

Data

n = 20% x jumlah populasi

primer

yang

dikumpulkan

meliputi :

n = 20% x 197

a.

n = 39,4 siswi, maka dibulatkan

Kadar Hemoglobin : data yang

diperoleh dengan pemeriksaan kadar

menjadi 40 siswi.

hemoglobin dengan cara Nesco Digital

Kriteria inklusi dalam pengambilan

Hemoglobin

sampel pada penelitian ini adalah :

Corporation Thaiwan, 2009.

1. Siswi yang dapat kooperatif dalam penelitian

b.

Kernel

Internasional

Tingkat rasa nyeri haid atau

dismenore di ukur dengan kuesioner.

2. Siswi yang bersedia menjadi responden

Data

sekunder

yang

dikumpulkan

meliputi :

3. Siswi yang sudah mengalami menstruasi

1. Data siswi kelas XI SMA Negeri 1 Wonosari Klaten

c. Teknik Sampling

2. Gambaran umum SMA Negeri 1

Teknik sampling yang digunakan adalah quota sampling yaitu teknik pengambilan

sampel

4. Instrumen Penelitian

cara

Instrumen penelitian adalah alat

menetapkan jumlah tertentu sebagai

atau fasilitas yang akan di gunakan

target yang harus dipenuhi dalam

oleh peneliti dalam mengumpulkan

pengambilan sampel atau populasi,

data agar pekerjaannya lebih mudah

kemudian

jumlah

dan hasilnya lebih baik, dalam arti

tersebut peneliti mengambil sampel

lebih cermat, lengkap dan sistematis

secara

sehingga lebih mudah di olah (

dengan

patokan

sembarang

persyaratan

dengan

Wonosari Klaten

sebagai

asal

memenuhi

sampel

dari

Arikunto, 2010;h.192).

Endang Wahyuningsih, Linda Puspita Sari, Hubungan Kadar Hemoglobin …

Alat dan metode pengumpulan data ini dibagi menjadi dua yaitu : a.

Kadar Hemoglobin

dengan

Hemoglobin

Nesco

Kernel

5. Analisis data Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat dan analisis bivariat.

Kadar hemoglobin pada siswi akan diukur

Digital

Internasional

1) Analisis terhadap

tiap

univariat variabel

persentase

hemoglobin untuk putri adalah tidak

(Notoatmodjo, 2010 : 54).

anemia Hb > 11 gr%, anemia ringan Hb 9 – 10 gr%, anemia sedang Hb 7 – 8 gr%, dan anemia berat Hb < 6 gr% ( 2003).

Selanjutnya

didokumentasikan

dalam

bentuk

lembar dokumentasi. b.

dismenore

akan

diukur

kejadian dismenore. Kisi – kisi kuesioner kadar hemoglobin dengan kejadian dismenore pada siswi kelas XI.

2 3 4

Variabel Siklus menstruasi Sifat darah menstruasi Dismenore Penanganan dismenore Jumlah

P=

hasil

dari

tiap

variabel

x 100%

Keterangan : P = prosentase F = frekuensi N = jumlah responden Analisis univarat dalam penelitian ini

hemoglobin

dengan kuesioner yang berisi tentang

No 1

dari

adalah variabel bebas yaitu kadar

Kejadian dismenore

Kejadian

dilakukan

penelitian, menghasilkan distribusi dan

Corporation Thaiwan, 2009 nilai kadar

Depkes,

73

No. Pertanyaan 1,2,3 4,5,6 7,8,9,10,11,12,1 3, 14,15,16,17 18,19,20,21,22, 23, 24, 25 25

dan

variabel

terikat

kejadian dismenorea. 2) Analisis

bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berkorelasi ( Notoatmojo, 2006; h : 188 ). Analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan ke dua variabel, antara variabel bebas yaitu kadar hemoglobin dengan variabel terikat yaitu kejadian dismenore (Sugiyono, 2005). Dengan menggunakan rumus Chi Quadrat : 2  

( fo  fh) 2 fh

Keterangan : χ² = Chi Quadrat fo = Frekuensi yang diobservasi fh = Frekuensi yang diharapkan ∑ = Penjumlahan keseluruhan

74

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 4, No. 7, Januari 2014, 67-78

Apabila nilai P hitung < 0,05 maka

Berdasarkan data tabel 1 dapat

H0 diterima (Sugiyono, 2006; h. 126).

diklasifikasikan

Analisis data dalam penelitian ini

anemia sebanyak 6 responden (15,0

dilakukan dengan menggunakan alat

%),

bantu computer melalui program SPSS

responden (27,5 %), anemia sedang

18 for windows dengan tingkat

sebanyak 11 responden (27,5%), dan

signifikasi 0,05 dan CI-95%.

anemia berat sebanyak 12 responden

HASIL PENELITIAN DAN

(30,0 %).

anemia

responden

ringan

tidak

sebanyak

11

b. Kejadian Dismenore

PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Kejadian

1. Analisis Univariat

Dismenore Responden di SMA Negeri

a. Kadar Hemoglobin

1 Wonosari

Hasil penelitian yang diperoleh dari responden siswi kelas XI SMA

Kejadian

No

Dismenore

Negeri 1 Wonosari berdasarkan kadar hemoglobin dapat didiskripsikan dalam tabel sebagai berikut :

N o

1

Kadar Hemoglobin

%

14

35,0

26

65,0

40

100,0

Tidak

1

dismenore

2

Tabel 1 Distribusi Frekuaensi Kadar Hemoglobin Responden di SMA Negeri 1 Wonosari

Frekuensi

Dismenore Jumlah

Sumber : Data Primer 2013 Berdasarkan tabel 2 diketahui

Frekuensi %

Tidak anemia 6 Anemia 2 11 ringan Anemia 3 11 sedang 4 Anemia berat 12 Jumlah 40 Sumber : Data Primer 2013

bahwa

responden

yang

tidak

15,0

mengalami dismenore sebanyak 14

27,5

responden (35,0 %) dan responden yang mengalami dismenore sebanyak

27,5 30,0 100,0

26 responden (65,0 %).

Endang Wahyuningsih, Linda Puspita Sari, Hubungan Kadar Hemoglobin …

75

2. Analisis Bivariat Tabel 3 Distribusi Frekuensi Hubungan Kadar Hemoglobin dengan Kejadian Dismenore pada Siswi Kelas XI SMA Negeri 1 Wonosari Klaten. Kejadian Dismenore Kadar Tidak Dismenore Hemoglobin dismenore f % F % Tidak anemia 2 5,0 4 10,0 Anemia ringan 3 20,0 8 7,5 Anemia sedang 8 7,5 3 20,0 Anemia berat 1 2,5 11 27,5 Jumlah 14 35,0 26 65,0 Sumber : Data Primer 2013 Berdasarkan Tabel 3 diketahui

Total f 6 11 11 12 40

% 15,0 27,5 27,5 30,0 100

P 10,929

P 0,012

menggunakan chi square didapatkan x2

bahwa kadar hemoglobin responden

bahwa

pada kategori tidak anemia sebanyak 6

sedangkan nilai p adalah 0,012 berarti

responden,

(p<0,05).

yang

tidak

mengalami

hitung

sebesar

Maka

10,929

menunjukkan

dismenore sebanyak 2 responden (5,0

hubungan yang signifikan antara kadar

%) dan yang mengalami dismenore

hemoglobin

sebanyak 4 responden (10,0 %).

dismenore pada siswi kelas XI SMA

Responden

Negeri 1 Wonosari Klaten.

dengan

anemia

ringan

sebanyak 11 responden, 3 responden

dengan

tidak mengalami dismenore dan 8

BAHASAN Hasil penelitian

responden

bahwa

mengalami

dismenore.

sebagian

kejadian

menunjukkan

besar

responden

Responden dengan anemia sedang

mengalami

sebanyak 11 responden, 8 responden

sebanyak 26 responden ( 65 % ).

tidak dismenore dan 3 responden

Berdasarkan

mengalami

dismenore.

didapatkan hasil p = 10,929 dan p =

responden

dengan

Sedangkan

hasil

dismenore

uji

statistik

berat

0,012 sehingga dapat diartikan bahwa

sebanyak 12 responden, 1 responden

ada hubungan antara kadar hemoglobin

tidak mengalami dismenore dan 11

dengan keteraturan siklus menstruasi.

responden mengalami dismenore.

Hasil penelitian ini sesuai dengan

Hasil analisis

anemia

kejadian

bivariat

dengan

penelitian

Nur

Wulan

Puspitasari

76

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 4, No. 7, Januari 2014, 67-78

(2012), bahwa ada hubungan antara

mengalami anemia pada penelitian ini

status gizi dengan kejadian dismenore

mengalami

p value 0,006 (p < 0,05).Hasil ini juga

(dismenore).

didukung dengan penelitian Sartono

menstruasinya normal, kontraksi uterus

(2007), bahwa ada hubungan konsumsi

tidak memberi efek pada pengaliran

makanan dan kadar Hb dengan prestasi

darah

belajar siswa SLTP di kota Palembang

wanita yang mengalami dismenorea,

dengan p = 0,003 (p < 0,05).

kontrakasi uterus yang abnormal dan

Nilai p = 0,012 hal ini menunjukkan

kuat

bahwa

hemoglobin

prostaglandin yang akan menghambat

dismenore.

dan mengurangi aliran darah sehingga

menunjukkan

dinding miometrium menjadi iskemik

bahwa responden yang mengalami

dan menyebabkan nyeri (Altunyurt S,

anemia berat, sedang, ringan yang

2005;h.78).

kadar

mempengaruhi Hasil

kejadian

penelitian

mengalami

ini

kejadian

dismenore

nyeri

saat

Pada

menstruasi,

akan

menstruasi

wanita

berbeda dengan

meningkatkan

Menurut

yang

produksi

Widjanarka

(2007),

sebanyak 22 responden (55,0%), hal

faktor – faktor yang mempengaruhi

ini dikarenakan kejadian dismenore

kadar hemoglobin remaja putri adalah

tidak hanya dipengaruhi oleh kadar

kehilangan darah akibat menstruasi,

hemoglobin, namun masih dipengaruhi

kurangnya zat besi dalam makanan

oleh faktor lain.

yang

Sebagian besar kadar hemoglobin

dikonsumsi,

berubah,

anemia rendah sebanyak 12 orang dari

asupan

40

dilakukan.

(2005),

Menurut

anemia

Prawiroharjo

merupakan

suatu

yang

kronis, pola hidup remaja putri yang

responden adalah termasuk dalam

siswi.

penyakit

ketidakseimbangan gizi

Kurangnya

dan

antara

aktifitas

kadar

hemoglobin

keadaan dimana kadar hemoglobin

dapat

(Hb) dalam tubuh lebih rendah dari

tubuh dan sel – sel saraf tidak bekerja

normal. Seseorang menderita anemia

secara optimal, menyebabkan pola

apabila

penurunan percepatan inpuls saraf,

kadar

hemoglobin

dalam

menyebabkan

yang

darahnya kurang dari 12 g/100ml.

mengacaukan

Sebagian

dopamine ( Widjanarta, 2007;h.90 ).

besar

responden

yang

system

metabolisme

reseptor

Endang Wahyuningsih, Linda Puspita Sari, Hubungan Kadar Hemoglobin …

Berdasarkan

analisa

data

dapat

dengan

kejadian

dismenore.

Dan

diketahui p = 0,012 (p < 0,05) maka Ha

dilakukan

diterima dan Ho ditolak sehingga dapat

hemoglobin setiap 3 bulan sekali pada

disimpulkan bahwa ada hubungan

semua siswa untuk mendeteksi dini

kadar hemoglobin dengan kejadian

adanya anemia.

dismenore pada siswi kelas XI SMA

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Negeri 1 Wonosari, Klaten.

Diharapkan dapat menambah wawasan atau

KESIMPULAN Berdasarkan

hasil

penelitian

pengecekan

77

pengetahuan

kadar

kepada

tenaga

kesehatan sehingga nantinya dapat

“Hubungan Kadar Hemoglobin dengan

memberikan

Kejadian Dismenore pada Siswi Kelas

masyarakat dan memberikan pelayanan

XI SMA Negeri 1 Wonosari, Klaten”

yang sesuai tentang kadar hemoglobin

dapat ditarik kesimpulan bahwa :

dan dismenorea pada remaja.

1. Sebagian besar responden (30,0

2. Sebagian besar responden (65,0 %) mengalami kejadian dismenore. 3. Ada hemoglobin

hubungan dengan

kepada

3. Bagi Masyarakat Diharapkan

%) menderita anemia berat.

informasi

penelitian

khususnya ini

dapat

bagi

siswi

menambah

informasi dan pengetahuan tentang

kadar

kadar hemoglobin dan dismenorea.

kejadian

Bagi ibu penelitian ini dapat dijadikan

dismenore pada siswi kelas XI SMA

acuan

Negeri 1 Wonosari Klaten dengan nilai

seimbang pada anak agar tidak terjadi

p = 0,012 ( p < 0,05)

anemia.

SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang

DAFTAR PUSTAKA Notoatmodjo, S. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta; 2010.

telah dilakukan, ada beberapa saran yang dapat diberikan, yaitu : 1. Bagi Institusi Pendidikan Bagi institusi pendidikan dapat dilakukan

kerjasama

dengan

puskesmas terdekat untuk dilakukan penyuluhan tentang kadar hemoglobin

untuk

memberikan

gizi

Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta; 2007

78

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 4, No. 7, Januari 2014, 67-78

Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika; 2003 Hidayat, A. Metode Penelitan Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika; 2008 Bakta, I.M. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC; 2006 Estiwidani, D. dkk. Konsep Kebidanan.Yogyakarta:Fitramaya; 2008 Prawirohardjo, S. Ilmu Kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2009 K. Yuni, dkk. Perawatan Ibu Hamil ( Asuhan Ibu Hamil ). Yogyakarta: Fitramaya; 2009 HK. Joseph, S. Nugroho. Catatan Kuliah Ginekologi dan Obstetri (obsgyn). Yogyakarta: Nuha Medika; 2010

Pieter H.Z., Lubis N.L. Pengantar Psikologi untuk Kebidanan. Jakarta: Kencana; 2010 Proverawati, A. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika; 2011 Prawirohardjo, S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2008 Mochtar, R. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC; 2008 Anurogo, D., Wulandari Ari. Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta; 2011 Manuaba, I.B.G. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC; 2011 Hoffbrand, A.V., Pettit, J.E. Kapita Selekta Hematologi. Jakarta: EGC; 2005