HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN DENGAN

Download Ely, dari 10 wanita tersebut 6 akseptor KB suntik 3 bulanan mengalami kenaikan berat badan. Tujuan ... Kontrasepsi suntik 3 bulan ini beris...

0 downloads 324 Views 120KB Size
HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEJADIAN KENAIKAN BERAT BADAN DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI KOTA SEMARANG Murniawati Sri Endang W*) *) Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang Korespondensi : [email protected] ABSTRAK Keluarga berencana menurut UU No. 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pengembangan keluarga sejahtera. Dari hasil study pendahuluan pada 10 wanita akseptor KB suntik 3 bulan di BPM Ny. Ely, dari 10 wanita tersebut 6 akseptor KB suntik 3 bulanan mengalami kenaikan berat badan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan lama penggunaan KB suntik 3 bulan dengan kejadian kenaikan berat badan pada akseptor KB. Kontrasepsi suntik 3 bulan adalah kontrasepsi suntikan hormonal yang bertujuan untuk mencegah kehamilan. Kontrasepsi suntik 3 bulan ini berisi Depo medroksiprogesterone Asetat (DMPA) yang mengandung 150 mg yang diberikan setiap 3 bulan sekali dengan disuntikan secara intramuskuler (didaerah bokong). Penelitian ini termasuk dalam kompetensi bidan dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu akseptor suntik 3 bulan menggunakan jenis penelitian secara korelasi dan cross sectional dengan variabel independen dan variabel dependent. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 102 akseptor suntik 3 bulan. Sampel pada penelian ini sebanyak 32akseptor suntik 3 bulan yang diambil secara purposive samplingdengan memilih sejumlah sampel dan populasi sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pada analisis secara univariat variabel didistribusikan dengan masing – masing proporsi, sedangkan pada analisis bivariat dalam menganalisis hubungan antara di gunakan Chi square. Hasil yang dilakukan pada bulan meijuni 2013 di BPM Ny. Ely Tyaningsih, Am.Keb kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Diantaranya lama penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulandalam kategori lama 65,6% responden. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lama penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan yang terlalu lama dapat mengakibatkan terjadinya kenaikan berat badan. Dari penelitianini dapat disarankan bagi tenaga kesehatan untuk dapat memberikan dukungan kepada akseptor KB suntik 3 bulan, bagi tempat penelitian untuk dapat meningkatkan dan memaksimalkan pelayanan kepada akseptor suntik 3 bulan. Kata Kunci

: Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan, Kenaikan Berat Badan

PENDAHULUAN Pelaksanaan program KB terdapat 6 jenis alat kontrasepsi yang tersedia yaitu Pil, Kondom, AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim), Implant, dan Kontrasepsi Metode Operasi Pria maupun Wanita (MOP dan MOW). Berdasarkan data dari BKKBN Propinsi Jawa Tengah, jumlah Peserta KB baru pada bulan Januari - Agustus 2012 sebanyak 298.047 jiwa (100%) dengan memperlihatkan proporsi pengguna alat kontrasepsi terbanyak adalah penggunaan KB Suntik sebanyak 133.625 jiwa (44,8%), KB Pil sebanyak 54.136 jiwa (18,2%), KB Implant sebanyak 53.384 jiwa (18%), KB AKDR sebanyak 32.995 jiwa (11%), KB Kondom sebanyak 15.313 jiwa (5,1%), dan KB Vasektomi dan tubektomi sebanyak 8.594 jiwa (2,9%). Berdasarkan data diatas peserta KB terbanyak adalah suntik (BKKBN Propinsi Jateng, 2012). Berdasarkan data dari Bapermas dan KB kota Semarang, jumlah peserta KB baru pada bulan Januari – Agustus 2012 sebanyak 23.825 jiwa dengan memperlihatkan proporsi pengguna alat kontrasepsi terbanyak adalah Penggunaan KB Suntik sebanyak 12.442 jiwa (52,2%), KB AKDR sebanyak 3.775 jiwa (15,8%), KB Pil sebanyak 3.012 jiwa (12,6%), KB Kondom sebanyak 1.733 jiwa (7,4%), KB Vasektomi dan tubektomi sebanyak 1.632 jiwa (6,8%), dan KB Implant sebanyak 1.231 jiwa (5,2%) (Bapermasper dan

KB Kota Semarang, 2012). Peserta KB suntik terbanyak adalah Pedurungan dengan peserta KB suntik sebanyak 1628 jiwa (43,1%) Salah satu masalah dalam pelayanan KB di Indonesia ialah rendahnya kualitas pelayanan terhadap pengunaan kontrasepsi. Hal ini di tandai dengan masih tingginya angka – angka efek samping, komplikasi dan kegagalan penggunaan obat dan alat kontrasepsi. Pelayanan yang berkualitas harus mencakup pemberian pelayanan yang dapat melindungi klien dari resiko efek samping dan komplikasi serta meminimalkan kemungkinan terjadinya kegagalan pemakaian kontrasepsi (kehamilan). ( BKKBN, 2011)Kanker leher rahim berkembang dalam waktu lama, dari displasia menjadi karsinoma in-situ di perlukan waktu 1-7 tahun, sedangkan karsinoma in-situ menjadi karsinoma invasif berkisar 3-20 tahun. Oleh sebab itu jika wanita usia subur (WUS) dapat mendeteksi dini kanker leher rahim maka sel sel kanker yang abnormal dapat dicegah perkembangannya (Sukaca, 2009). Efek samping kontrasepsi suntik yang paling tinggi frekuensinya yaitu peningkatan berat badan. Dan untuk mendapatkan gambaran nyata tentang kejadian peningkatan berat badan yang dialami akseptor kontrasepsi suntik maka perlu dilakukan suatu penelitian untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara kontrasepsi suntik dengan peningkatan berat badan. Berdasarkan data akseptor aktif KB suntik 3 bulan terbanyak yaitu di BPM Ny. Ely Tyaninngsih Am.Keb, maka penulis melakukan study pendahuluan pada 10 wanita akseptor KB suntik 3 bulan di BPM Ny. Ely, dari 10 wanita tersebut 6 akseptor KB suntik 3 bulanan mengalami kenaikan berat badan dengan kenaikan sebesar 3 – 4 kg selama pemakaian 2,5 tahun terakhir dan 4 akseptor KB suntik 3 bulanan lainnya tidak mengalami kenaikan berat badan dalam kurun waktu yang sama. Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui Hubungan Lama Pemakaian KB Suntik 3 bulan Dengan Kejadian Kenaikan Berat Badan di BPMNy. Ely Tyaningsih Am.Keb Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. METODE PENELITIAN Peneltian ini merupakan penelitian korelasi dengan rancangan cross sectional. Sedangkan pendekatan penelitian menggunakan metode prospektif yaitu dengan melihat kedepan dari suatu kejadian yang berhubungan dengan kejadian yang diteliti. Menurut sifat dasar penelitian, penelitian ini termasuk jenis mengambil kesimpulan pada populasi (Notoatmodjo,2005). Populasi dalam penelitian ini adalah akseptor suntik 3 bulan yang telah memakai kontrasepsi suntik 3 bulan minimal 1 tahun atau lebih. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 102 akseptor aktif KB suntik 3 bulan.(Cunningham, 2005) Jumlah sampel dalam peneltian ini dihitung menggunakan rumus (Notoatmodjo, 2005) sebesar 32 responden. Tehnik sampling yang di gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tehnik Purposive Sampling yaitu didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. ( Notoatmodjo, 2005). Cara mencari respoden dengan menggunakan simple random sampling. pengambilan sempel menurut Nursalam (2003), Dengan kriteria inklusi Ibu akseptor KB suntik 3 bulan

yang bersedia menjadi responden. Sedangkan kriteria eksklusi Ibu ibu akseptor KB suntik 3 bulan yang sedang pergi keluar kota dan yang sedang sakit saat penelitian dilakukan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1.

Gambaran Umum Penelitian ini di lakukan pada bulan Mei – Juni 2013 di BPM Ely Tyaningsih Kecamatan Pedurungan dengan jumlah populasi sebanyak 102 akseptor aktif suntik 3 bulan, sedang responden yang di gunakan sebanyak 32 orang, Umur responden sebagian besar usia 23 – 35 tahun sebanyak 25 orang (21,9%) dan pendidikan responden paling banyak SMA (Sekolah Menengah Atas) sejumlah 17 orang (53,1%) serta pekerjaan responden terbanyak yaitu sebagai Ibu rumah tangga.

2.

Analisa Univariat a. Lama Penggunaan KOntrasepsi Suntik 3 bulan Tabel. 1 Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Lama Penggunaan KB suntik 3 Bulan

F

%

Baru

11

34,4

Lama

21

65,6

Total

32

100.0

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data lama penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan yang terbanyak dengan kategori lama 21 orang (65,6%). b. Kenaikan Berat Badan Tabel. 2 Kenaikan Berat badan Kenaikan Berat Badan Naik Tidak Naik Total

F

%

29

90,6

3

9,4

32

100,0

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data responden berdasarkan kenaikan berat badan yang terbanyak yaitu mengalami kenaikan sebanyak 29 orang (90,6%)

3.

Analisa Bivariat Tabel. 3 Hubungan Antara Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik dengan Kenaikan Berat Badan Lama penggunaan

Kenaikan BB Naik

Tidak naik

Total

f

%

F

%

f

%

Baru

8

72,7

3

27,3

11

100

Lama

21

19,0

0

2,0

21

100

29

90.6

3

9.4

32

100

Total X2 = 6.320

P = 0.012

Responden yang lama pengggunaanya kategori baru berjumlah 11 orang (100%), yang berat badan naik sejumlah 8 orang (72,7%), sedangkan yang tidak naik sejumlah 3 orang (27,3). Responden dalam kategori lama berjumlah 21 orang (100%), yang mengalami kenaikan berat badan sejumlah 21 orang (100%). Dalam penelitian ini dianalisa dari Uji statistik Chi square, didapatkanChi square sebesar 6,320 dengan p value sebesar 0,012 (p = 0,012< 0,05), Namun uji chi square tersebut dapat dikatakan kurang memenuhi syarat karena terdapat 2 sel (50,0%) yang nilai harapannya (expected count) kurang dari 5 atau lebihdari 20%, sehingga dilakukan koreksi dengan ujifisher’s exact test. Dari hasi luji test tersebut dapat diketahui bahwa nilai signifikasi untuk 2 sided (two tail) adalah 0,012 kurang dari taraf signifikasi yang telah ditetapkan (0,05), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa ada Hubungan Lama Pemakaian KB Suntik 3 BulandenganKejadianKenaikanBeratBadan di BPM Ny.Ely Tyaningsih Am.Keb. Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Pembahasan 1.

Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 bulan Hasil penelitian tentang lama penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan yaitu telah dilakukan oleh 31 akseptor suntik 3 bulan di BPS Ny. Ely Tyaningsih Am.Keb menunjukan bahwa lama penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan

sebagian

besar

masuk

dalam

kategori

lama (2 – 4 tahun) sebanyak 19 orang (61,3%). 2.

Kenaikan Berat Badan Hasil penelitian tentang kenaikan berat badan yang telah dilakukan terhadap 31 akseptor suntik 3 bulan menunjukkan bahwa sebagian besar akseptor suntik 3 bulan memiliki kenaikan berat badan yaitu sebanyak 28 orang (90,3%).Sesuai dengan teori (Hartanto,2003) mengatakan bahwa hormon progesteron merangsang pusat pengendalian nafsu makan dihipotalamus, yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari pada biasanya.

3.

Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan Hasil penelitian tentang hubungan lama penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan di Bps Ny. Ely Tyaningsih Am.Keb terdapat sebanyak 15 responden (75,0%) yang mengalami kenaikan berat badan kategori obesitas dengan lama penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan antara 4 – 6 tahun. Sesuai dengan WHO dalam (cunningham, 2005) yang menyatakan bahwa pada akseptor suntik 3 bulan terjadi peningkatan berat bdan sebesar rata – rata 5,4 pon (2,7 kg) untuk tahun pertama pemakaian, 8,1 pon (7 kg)setelah 4 tahun pemakaian. Pada studi – studi kecil, Mainwaring dkk serta Moore dkk melaporkan tidak terjadi penambahan berat badan pada tahun pertama pemakaian.

Penyebabnya belum jelas dimungkinkan mekanisme utama tampaknya adalah peningkatan nafsu makan disertai peningkatan penimbunan simpanan lemak karena hormon progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gulamenjadi lemak sehingga lemak dibawah kulit bertambah selain itu juga hormon progesteron menyebabkan menurunya aktivitas(Glasier, A. 2005) KESIMPULAN 1. Lama penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan sebagian besar masuk dalam kategori lama (2 – 4 tahun) sebanyak 21 orang (19,0%). 2. Kenaikan berat badan yang dialami akseptor suntik 3 bulan sebagian besar memiliki kenaikan berat badanya itu sebanyak 29 orang (90,6%). 3. Ada hubungan lama penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan dengan kejadian kenaikan berat badan didapat hasil keputusan H0 ditolak karena probabillitas uji Fisher (0.012)<α(0,05) KEPUSTAKAAN Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Arisman, (2004). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC Azwar, S. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Barasi, M. (2007). Ilmu Gizi. Jakarta : Erlangga Baziad, Ali. (2008). Kontrasepsi Hormonal. Jakarta :YBP – SP BKKBN(2011). Pembangunan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 : BKKBN (2012). Pembangunan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 : BKKBN BPS. (2010). Jumlah Peningkatan Penduduk tahun 2010 : BPS (Badan Pusat Statistik) Budiarto. (2002). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Salemba Medika, Jakarta Burs, Augst. (2009). Kesehatan Reproduksi Perempuan Dan Metode KB yang Paling Tepat Untuk Anda. Yogyakarta : Insistpress

Everett, Suzanne. (2005). Buku Saku Kontrasepsi Dan Kesehatan Seksual Reproduksi. Jakarta : EGC (2008). Buku Saku Kontrasepsi Dan Kesehatan Seksual Reproduksi. Jakarta : EGC

Glasier, A. (2005). Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC Handayani, S. (2010). Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka Rihama Hartanto, H. (2003). Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan Hidayat. (2007). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Salemba Medika, Jakarta Hidayati, R. (2009). Metode Dan Teknik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Jakarta : Salemba Medika Mansjoer. (2001). Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta : Media Aesculapius Manuaba, I.B. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi Dan KB. Jakarta : EGC Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam. (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Saifuddin, Bari. (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : YBP – SP (2006).Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : YBP – SP Sarwono. (2006). Pengantar Psikologi Umum. Rajawali Pers, Jakarta. Sediaoetama, Achmad. (2006). Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat. Speroff, L. (2003). Pedoman Klinis Kontrasepsi. Jakarta: EGC Sujiyanti. (2009). Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Yogyakarta : Nuhu Medika Sulistyowati. (2011). Pembangunan Keluarga Berencana. jakarta

Varney, H. (2006). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta :EGC Wiknjosastro, H. (2007). Ilmu Kebidanan. Jakarta :YBP : SP Yety Anggraini, Martini. (2012). Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka Rihama