HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA TINGKAT I (SATU) AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA TANGERANG TAHUN 2014 Erna Juliana Simatupang1
ABSTRAK Faktor penentu perilaku manusia sulit untuk dibatasi karena perilaku merupakan resultan dari berbagai faktor. Perilaku manusia dibatasi tiga faktor fisik, psikis dan sosial. Fisik merupakan kegiatan yang terlihat, psikis factor dari dalam diri seseorang dan sosial berasal dari lingkungan. Perilaku belajar seseorang juga dipengaruhi 3 faktor tersebut. Aktifitas belajar mahasiswa, dorongan dari dalam sebagai faktor utama adalah motivasi, dan lingkungan belajar. Menurut Utamaningsih (2009) bahwa motivasi belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar sebesar 10,6%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar pada Mahasiswa Tingkat I Tahun 2014” Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional Menggunakan Kolmogorov Smirnov-Test untuk melakukan uji normalitas data. Seluruh Populasi dijadikan sampel (61 responden). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kusioner. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan Pearson Corelation . Hasil penelitian diperoleh mayoritas motivasi belajar mahasiswa tinggi (88,5%). Analisis Bivariat diperoleh ada hubungan anatara motivasi belajar mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa dengan nilai p = 0,006. Tenaga pengajar yang terlibat dalam proses belajar mengajar lebih dapat memotivasi mahasiswa untuk belajar dan menciptakan suasana lingkungan dan hubungan akademik mahasiswa yang memotivasi belajar mahasiswa. Kata kunci : Motivasi, Prestasi Belajar ABSTRACT The determinant factor of human behavior is difficult to restrict because of behavior is resultant from the variaties factors. the behavior of human is restricted to be three physical factors. physical and social. Physical is the activities seen. Physicist factor is from their inside them self and social is from the environment. The learner behavior is effect to be three factors too, the activities student learning, pushing from the inside as primary factor are motivation and environment learner. According to Utaminingsih 2009 that is motivation to learn is more be positive effect to increase achievement learner about 10.6%. These research purposes to know the motivation of learning is related with the achievement for student in the first grade (2014). This Research is quantitative with the close of cross sectional Kolmogorrov Simrnov –Test for distribution of data. Population in this Research is 61 respondent (Total Sampling), Collect the data by doing questioner. The data analysis doing by univariat and bevariat with Pearson Corelation. The result of research is aquiring to motivate student learning more be high about (88,5%) bevariat analysis got related between motivation to student learning with the achievement with the score P=0,006. The lectures have participated in the teaching and learning process and can gives more to motivate student to learn in order to be improve to learn more. Keywords : motivation of learning, the achievement for student 1
Prodi DIV Bidan Pendidik STIKES Bina Permata Medika
Jurnal Bina Cendekia Kebidanan Vol 1 No 1
April 2015
PENDAHULUAN
Mahasiswa mempunyai kekuatan mental yang menjadi penggerak belajar berupa keinginan, perhatian, kemauan atau cita-cita. Kekuatan mental yang mendorong mahasiswa belajar disebut motivasi belajar. Motivasi belajar dimiliki oleh mahasiswa yang menyadari bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan sehingga ia akan berusaha sebaikbaiknya untuk mendapatkan hasil yang maksimal.Hasil belajar mahasiswa setelah mengikuti proses pembelajaran disebut dengan prestasi belajar. Prestasi belajar digunakan sebagai indikator penguasaan kompetensi mahasiswa terhadap bahan ajar. Prestasi tinggi dapat dicapai dengan ketekunan belajar yang terbentuk dari adanya motivasi belajar yang akan mengarahkan perilaku mahasiswa pada pencapaian prestasi belajar yang maksimal.1 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Setyaningsih (2010) di Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolalimenunjukkan ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar (ρ : 0,666, signifikansi 0,000) dan ada hubungan antara minat masuk dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar (0,000 < 0,05).2
Penelitian Sunarsih (2010) di Stikes Ahmad Yani Yogyakarta diperoleh bahwa motivasi belajar memiliki hubungan dengan prestasi belajar. Motivasi sangat terkait dalam belajar, dengan motivasi inilah mahasiswa akan meningkatkan minat, kemauan dan semangat yang tinggi dalam belajar serta tekun dalam proses belajar, dengan motivasi juga kualitas hasil belajar mahasiswa dapat diwujudkan.3
Menurut McCelland yang dikutip dan diterjemahkan oleh Sahlan Asnawi dalam Notoadmodjo (2002) motivasi dalam diri manusia terdiri dari dua motif yaitu primer dan skunder. Motif primer tidak dipelajari, ini secara alamiah timbul pada setiap manusia secara biologis. Sedangkan motif skunder merupakan dorongan yang dirimbulkan dari luar diri seseorang sebagai akibat dari interaksi dengan orang lain atau interaksi social. Selanjutnya motif social ini dibedakan atas 3 motif yaitu motif untuk berprestasi, motif untuk berafiliasi, dan motif untuk berkuasa. Motif untuk berprestasi yaitu dorongan yang ada pada setiap manusia untuk mencapai hasil kegaiatan atau hasil kerja secara maksimal.Secara naluri setiap orang mempunyai keinginan untuk mengerjakan kegiatannya lebih baik dari sebelumnya bila mungkin lebih baik dari orang lain. Namun kadang hal ini tidak terjadi karena menemukan banyak kendala. Oleh sebab itu, maka motif berprestasi adalah sebagai dorongan untuk sukses dalam situasi kompetisi yang didasarkan pada ukuran keunggulan dibandingkan dengan standar ataupun orang lain.4 Prestasi belajar dapat didukung dengan dorongan dari luar diri mahasiswa. Dimana mahasiswa dapat melakukan yang terbaik dari dirinya jika dibandingkan dengan standard dan berusaha semaksimal mungkin, salah satu factor tersebut adalah hasil belajar. Hasil belajar (Hasil test) yang diperoleh mahasiswa dari evaluasi belajar di tiap semester seharusnya dapat memotivasu belajar mahasiswa, dan juga dapat menjadi pembimbingan pembimbingan bagi mahasiswa untuk belajar. Bagi mereka yang memperoleh Skor yang rendah seharusnya menjadi cambuk untuk lebih berhasil dalam test yang akan datang dan secara tepat untuk mengetahui di wilayah mana terletak
60
Jurnal Bina Cendekia Kebidanan Vol 1 No 1
kelemahan mereka. Dan bagi mereka yang mendapat skor yang tinggi tebtu saja hasil tersebut dapat menjadi motivasi mempertahankan dan meningkatkan hasilnya.,5
Menurut Tu’u (2004), prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau di perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Sementara prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.6 Penelitian Sugiyanti (2009) bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara tingkat motivasi belajar terhadap tingkat prestasi belajar mahasiswa, sehingga motivasi belajar perlu ditingkatkan untuk meningkatkan Prestasi Belajar dengan cara optimalisasi penerapan prinsip belajar, optimalisasi unsur dinamis balajar dan pembelajaran, optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan mahasiswa, serta pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar. 7 Motivasi belajar dan minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi siswa SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga sebesar 19.8%. Kesimpulan yang dapat diambil adalah ada pengaruh motivasi belajar dan minat belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa SMK Muhammadiyah 1. Penelitian Analisis korelasi sederhana yang dilakukan oleh Fitri Nugraheni, 2009. dengan menguji hubungan antara motivasi belajar terhadap hasil
April 2015
belajar di Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus. Hasil penelitian dengan menggunakan 35 responden tersebut menunjukkan hasil sebagai berikut: didapat bahwa nilai r (koefisien korelasi) adalah sebesar 0,02 atau 2% dan koefisien determinasi sebesar 0,03%, maka hasil penelitian dapat diinterpretasikan bahwa pemberian motivasi belajar berpengaruh sangat kecil terhadap hasil belajar mahasiswa, artinya jika motivasi belajar meningkat maka hasil belajar juga meningkat. Dan faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa, selain motivasi belajar, adalah sebesar 0,97%.8 Dari hasil data sekunder yang diperoleh dari bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Akademi Kebidanan Bina Husada Tangerang pada mahasiswa Tingkat I Tahun ajaran 2013/2014 berdasarkan hasil prestasi belajar mahasiswa Tingkat I diperoleh Indeks Prestasi (IPS) Semester I yang kurang dari 2,75 sebanyak 28 orang (40%). Rendahnya IPS tersebut dikarenakan kurangnya nilai pada beberapa mata kuliah dengan hasil keterangan nilai D dan E. Pada beberapa penelitian sebelumnya minat dan motivasi berpengaruh siginifikan pada prestasi belajar mahasiswa, kurangnya minat dan motivasi jika terjadi terus menerus maka kemungkinan besar Indeks Prestasi Semester dapat semakin menurun karena kurangnya motivasi pada mahasiswa. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas dan pentingnya peningkatan prestasi belajar mahasiswa yang menunjukkan kualitas lulusan maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
61
Jurnal Bina Cendekia Kebidanan Vol 1 No 1
April 2015
hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Tingkat I di Akademi Kebidanan Bina Husada Tangerang Tahun 2014.
univariat dan bivariat, yaitu untuk mengetahui hubungan motivasi dan prestasi belajar mahasiswa tingkat I.
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian analisis kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Dengan Uji Pearson Corelation. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan natara motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat I dari Akademi Kebidanan Bina Husada Tangerang. Seluruh populasi dijadikan sampel, banyak sampel dalam penelitian ini adalah 61 responden. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan primer. Data Skunder diperoleh dari Bagian Administrasi akademik Akademi Kebidanan Bina Husada Tangerang berupa KHS mahasiswa tingkat I untuk mengetahui prestasi belajar mahasiswa dan data primer dengan mengunakan kusioner untuk mengetahui motivasi mahasiswa. Kuesioner dalam penelitian ini telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas di Akademi Kebidanan Yahmi Tangerang. Uji Validitasi diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel. Dan pada uji reliabilitas diperoleh nilai Conbrach Alfa ≥ 0,6 yaitu 0,960, kuesioner tersebut juga reliabel. Instrumen atau alat yang digunakan pada penelitian ini adalah master tabel. Pengolahan data meliputi editing, coding, tabulating dan analiting. Dilakukan uji normalitas data menggunakan uji kolmogorov SmirnovTest. Analisis data yang dilakukan secara
HASIL Tabel 1 menunjukkan bahwa prestasi belajar yang diperoleh mahasiswa tingkat I mayoritas 2,76-3,50 sebesar 68,9%. Mayoritas mahasiswa memiliki motivasi belajar yang tinggi yaitu sebesar 88,5%. Tabel 1 Distribusi frekuensi Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat I Akademi Kebidanan Bina Husada Tangerang Variabel Prestasi Belajar 2,00-2,75 2,76-3,50 3,51-4,00 Motivasi Skor < 40 (motivasi rendah) Skor ≥ 40 (motivasi tinggi) Total
F
%
16 42 3
26,2 68,9 4,9
7
11,5
54
88,5
61
100
Tabel 2 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi belajar dengan prestasi belajar (p value 0,006) mahasiswa tingkat I Akademi Kebidanan Bina Husada Tangerang.
62
Jurnal Bina Cendekia Kebidanan Vol 1 No 1
April 2015
Tabel 2 Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat I Akademi Kebidanan Bina Husada Tangerang Variabel
Motivasi Skor < 40 (motivasi rendah) Skor ≥ 40 (motivasi tinggi)
Prestasi Belajar 2,76-3,50 F %
2,00-2,75 F
%
5
71,4
2
11
20,4
40
TOTAL 3,51-4,00 F
%
F
%
P value
28,6
0
0
7
100
74,1
3
5,6
54
100
0,006
PEMBAHASAN
Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat I diperoleh nilai (r = 0,350) p-value 0,006 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar. Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar menunjukkan pola positif artinya semakin tinggi motivasi mahasiswa maka semakin tinggi prestasi belajarnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Setyaningsih (2010) di Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali menunjukkan ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar (ρ : 0,666, signifikansi 0,000).2 Didukung oleh penelitian Sunarsih (2010) di Stikes Ahmad Yani Yogyakarta diperoleh bahwa motivasi belajar memiliki hubungan dengan prestasi belajar. Motivasi sangat terkait dalam belajar, dengan motivasi inilah mahasiswa akan meningkatkan minat, kemauan dan semangat yang tinggi dalam belajar serta tekun dalam proses belajar, dengan motivasi juga kualitas hasil belajar mahasiswa dapat diwujudkan.3
Penelitian Sugiyanti (2009) bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara tingkat motivasi belajar terhadap tingkat prestasi belajar mahasiswa, sehingga motivasi belajar perlu ditingkatkan untuk meningkatkan Prestasi Belajar dengan cara optimalisasi penerapan prinsip belajar, optimalisasi unsur dinamis balajar dan pembelajaran, optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan mahasiswa, serta pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar.7 Hal ini sejalan dengan pernyataan Agustian (2004) yang menyatakan motivasi berasal dari kata motif yang artinya sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan diri individu tersebut bertindak atau berbuat. Beberapa indikator timbulnya motivasi dalam diri seseorang adalah adanya hasrat dan keinginan berhasil dalam hal ini lulus menjadi seorang bidan, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar yaitu motivasi untuk meraih prestasi yang tinggi, adanya harapan dan cita-cita masa depan yaitu menjadi seorang bidan yang sukses, adanya penghargaan dalam belajar yaitu mendapatkan ranking dengan IPS yang tinggi, adanya keinginan
63
Jurnal Bina Cendekia Kebidanan Vol 1 No 1
yang menarik dalam belajar, adanya lingkungan belajar yang kondusif dalam hal ini lingkungan keluarga yaitu orang tua mendukung dalam proses pembelajaran anak, lingkungan teman (peer group), lingkungan sekolah deidukung dengan ssrana dan prasaranan yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran.9 Motivasi dalam diri seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu cita-cita atau aspirasi dimana apabila ada keinginan yang kuat akan memperbesar kemauan, semangat dalam belajar. Kemampuan, yang akan meningkatkan motivasi untuk melakukan tugas-tugas melalui latihan untuk mengatasi kesulitan dalam belajar dalam hal ini kemampuan/IQ setiap anak berbedabeda, terbukti dalam penelitian ini walaupun mayoritas IPS semester II baik tetapi masih ada beberapa mahasiswa yang IPS nya masih rendah yaitu IPS standar kelulusan (<2,75). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah adanya hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat I Akademi Kebidanan Bina Husada Tangerang. Semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa semakin baik prestasi belajar yang diperoleh mahasiswa. Diharapkan tenaga pengajar yang terlibat dalam proses belajar mengajar lebih dapat memotivasi mahasiswa untuk belajar dan menciptakan suasana lingkungan dan hubungan akademik mahasiswa yang memotivasi belajar mahasiswa. Institusi Pendidikan juga dapat berperan aktif dalam meningkatkan motivasi belajar mahasiswa melalui pendekatan proses belajar mengajar yang
April 2015
berfokus pada peningkatan belajar mahasiswa berdasarkan hasil belajar yang dicapai. DAFTAR PUSTAKA
1. Rohmah FNH. 2010. Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Mata Kuliah Askeb 3 Mahasiswa Prodi Div Kebidanan FK UNS Tahun Ajaran 2009/2010. Program Studi D-IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. 2. Setyaningsih A. 2010. Hubungan antara minat masuk jurusan DIII Kebidanan Dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali. 3. Sunarsih T. 2010. Hubungan Antara Motivasi Belajar, Kemandirian Belajar Dan Bimbingan Akademik Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Di Stikes Ahmad Yani Yogyakarta. Available from : ejournal.respati.ac.id/.../Jurnal%20 Tri%20Sunarsih_1...Diakses tanggal 14 September 2014, Pukul 10.15 WIB. 4. Notoatmodjo Soekidjo. 2002. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT. Rineka Cipta. Jakarta 5. Zainul Asmawi, Nasution Noehi (2005). Penilaian HAsil Belajar. Mengajar di Peguruan Tinggi. PEKERTI. Direktorar Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.
6.
7.
Tu’u, T. (2004). Peran disiplin pada perilaku dan prestasi siswa. Jakarta : Grasindo. Sugiyanti. (2009). Hubungan Antara Disiplin Belajar, Minat Belajar, dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan
64
Jurnal Bina Cendekia Kebidanan Vol 1 No 1
8.
pada Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Sukoharjo. Tesis. Surakarta: Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pasca Ssarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Nugraheni, Fitri. 2009.” Hubungan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
9.
April 2015
Mahasiswa”.http://eprints.umk.ac .id/144/1/HUBUNGAN_MOTIVA SI_BELAJAR.pdf, 15 july 2014. Agustian, A G. (2004). ESQ POWER Sebuah Inner Journey Melalui Al – Ihsan. Jakarta : ARG
65