HUBUNGAN MOTIVASI KERJA GURU DAN KONSEP DIRI GURU

Download 12 Jul 2014 ... adalah untuk mengetahui hubungan antara : (1) motivasi kerja guru dengan ...... 1992:94) Konsep diri yang buruk akan membua...

0 downloads 417 Views 304KB Size
Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH TAHFIZHIL QUR’AN MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Pratiwi Sartika Sari

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) perbedaan hasil belajar menulis paragraf argumentasi siswa yang diajar dengan menggunakan teknik pembelajaran duti-duta dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan teknik pembelajaran teratai, (2) pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar menulis paragraf argumentasi, (3) terdapat interaksi antara teknik pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar menulis paragraf argumentasi siswa. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa (1) hasil belajar menulis paragraf argumentasi siswa yang diajarkan dengan teknik duti-duta lebih tinggi (88,530) dari pada yang diajarkan dengan teknik teratai (3,991), (2) hasil belajar menulis paragraf argumentasi yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik (103,060) dari pada siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah (3,991), (3) terdapat interaksi antara teknik pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap hasil belajar menulis paragraf argumentasi (Fhitung = 90,250 > Ftabel = 3,991). Kata kunci: Duti-duta, teratai, motivasi, paragraf argumentasi

(2011:3), dalam jurnalnya mengenai

PENDAHULUAN Hasil belajar merupakan hal yang

pengaruh

motivasi

belajar

siswa

berhubungan dengan kegiatan belajar

terhadap prestasi belajar menyatakan

karena

bahwa

kegiatan

belajar

merupakan

hasil

belajar

merupakan

proses, sedangkan hasil belajar adalah

terjadinya perubahan tingkah laku. Dari

sebagian hasil yang dicapai seseorang

tingkah laku dapat

setelah mengalami proses belajar dengan

motivasi yang terdapat pada siswa.

terlebih dahulu mengandakan evaluasi

Tetapi

dari proses belajar yang dilakukan. Hasil

pembelajaran motivasi dan hasil belajar

belajar menjadi artikulasi yang jelas

terutama menulis paragraf argumentasi

yaitu apa yang diharapkan dalam target

masih kurang.

keberhasilan pembelajaran, sesuai modul atau mata pelajaran. Ghullam Hamdu

Jurnal Edukasi Kultura

menggambarkan

kenyataannya

Belajar

merupakan

dalam

upaya

peningkatan diri atau perubahan diri

53

Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

melalui berbagai proses dan latihan dan

pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan

bukan merupakan peristiwa yang terjadi

agar siswa terampil berbahasa dan

secara kebetulan. Kebiasaan belajar yang

mampu berkomunikasi, baik secara lisan

baik tidak dapat dibentuk dalam waktu

maupun tulis. Kemampuan berbahasa

yang

tersebut terbagi dalam empat aspek

singkat.

Akan

dikembangkan

tetapi,

secara

perlu

bertahap.

keterampilan

berbahasa,

yaitu

Kebiasaan belajar yang baik pada intinya

keterampilan menyimak, keterampilan

adalah rencana kegiatan belajar yang

berbicara, keterampilan membaca, dan

jelas dan adanya disiplin diri yang kuat

keterampilan menulis.

untuk

menepati

apa

yang

telah

direncanakan itu.

Keterampilan merupakan

Motivasi

belajar

salah

satu

keterampilan

perlu

mendapatkan

adalah

berbahasa

keseluruhan daya penggerak baik dari

perhatian.

dalam diri maupun dari luar siswa

merupakan

(dengan menciptakan serangkaian usaha

berbahasa yang merupakan keterampilan

untuk

kondisi-kondisi

yang bersifat produktif. Keterampilan

tertentu) yang menjamin kelangsungan

produktif dituntut untuk menghasilkan

dan memberikan arah pada kegiatan

sesuatu berdasarkan kemampuan yang

belajar,

dimiliki oleh seseorang yang berupa ide,

menyediakan

sehingga

tujuan

yang

yang

menulis

Keterampilan salah

keterampilan

dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat

gagasan

tercapai.

produk berupa tulisan. Karena sifatnya

Motivasi

belajar

siswa

atau

satu

menulis

menghasilkan

mempunyai pengaruh terhadap hasil

yang

belajar menulis paragraf argumentasi

keterampilan tersebut dianggap oleh

siswa.

yang

sebagian orang sulit. Menurut Kuncoro

dikemukakan Lukman Sunandi (2013:3),

(2010:4), menyatakan bahwa menulis itu

dalam jurnalnya mengenai pengaruh

ibarat menciptakan kebiasaan baru, hal

motivasi

dan

fasilitas

demikian keterampilan menulis tidak

belajar.

Motivasi

siswa

dapat diperoleh secara instan. Menulis

mempunyai peranan yang penting dalam

membutuhkan proses dan kebiasaan agar

meningkatkan prestasi belajar siswa.

tulisan yang dihasilkan baik. Untuk itu,

Berdasarkan

Sesuai Satuan

pendapat

pemanfaatan belajar

Kurikulum Pendidikan

Jurnal Edukasi Kultura

menghasilkan

produk,

sebuah

maka

Tingkat

perlu ditumbuhkan kebiasaan menulis

(KTSP),

agar siswa terampil menulis. 54

Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

Keterampilan

menulis

merupakan suatu keterampilan berbahasa

dalam

yang dipergunakan untuk berkomunikasi

jangka panjang yang tidak dibatasi ruang

secara tidak langsung. Berkomunikasi

dan waktu. Hal itu sejalan dengan

dengan

pendapat

membutuhkan

merupakan

alat

komunikasi

Suherli

(2010:2),

yang

menggunakan

bahasa

keterampilan

tulis

khusus,

mengungkapkan bahwa jika seseorang

karena keterampilan menulis tidak hanya

sedang berkomunikasi secara lisan, maka

sebatas menulis paragraf saja tetapi ada

komunikasi tersebut hanya berlaku bagi

yang lebih membutuhkan keterampilan

orang yang beradab pada satu ruangan

khusus salah satunya adalah menulis

saja, dan apabila pembicaraan itu selesai

paragraf

maka selesai pula kegiatan komunikasi

pelaksanaannya

itu. Sedangkan kegiatan komunikasi

seringkali mengalami kesulitan dalam

secara

menuliskan paragraf argumentasi dengan

tulisan

berlaku

bagi

semua

pembaca yang membaca tulisan dalam

argumentasi. di

sekolah,

pada siswa

baik.

waktu dan tempat yang berbeda.

Kurangnya

Menulis merupakan keterampilan

Namun

keterampilan

perhatian

menulis

pada

menyebabkan

yang sangat penting karena dengan

lemahnya

menulis

mampu

mengembangkan keterampilan ini. Guru

mengungkapkan suatu gagasan atau

kurang memperhatikan siswa karena

pedoman.

biasanya

seseorang

Keterampilan

menulis

kemampuan

ketika

dalam

materi

disampaikan

hasil proses belajar dan berlatih. Oleh

mampu mengaplikasikannya tanpa ada

sebab itu, kualitas kemampuan seseorang

pembuktian melalui praktik nyata. Akan

tidak sama. Peningkatan keterampilan

tetapi,

seseorang

lemahnya kemampuan menulis siswa

dapat

dilakukan

melalui

proses belajar.

Pendidikan

kurangnya

perhatian,

(KTSP)

siswa

yang menonjol adalah terpendamnya bakat siswa serta kurangnya kemampuan

diharapkan mampu menulis paragraf

siswa

dengan baik dengan memperhatikan

mengemukakan ide.

ejaan dan bahasa yang tepat. Menurut

Sehubungan

Tarigan (1983:4), keterampilan menulis Jurnal Edukasi Kultura

dianggap

juga dipengaruhi oleh berbagai faktor,

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan

siswa

sudah

bukanlah sesuatu yang diwariskan, tetapi

selain

maka

siswa

dalam

menyampaikan

dengan

atau

menulis,

seharusnya siswa dapat mengembangkan 55

Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

berbagai

pemikirannya

berdasarkan

suatu pokok masalah tertentu. Akan

yang mereka dapatkanpun tidak terlalu luas.

tetapi, dalam kenyataannya pemikiran

Diskusi

seperti

itu

siswa hanya melingkupi pokok masalah

mengakibatkan sosialisasi siswa hanya

besar

terbatas dengan orang-orang tertentu.

saja

tanpa

mengungkapkan

subpokok yang sebenarnya diketahui

Padahal,

siswa.

merupakan ajang berkomunikasi dan

Padahal

sebenarnya,

dengan

proses

pembelajaran

subpokok siswa dapat lebih kreatif

bersosialisasi

mengeluarkan segala bentuk ide atau

menimbulkan suatu kerja sama yang

gagasan serta opininya ke dalam tulisan.

sehat khususnya dalam lingkup kelas.

Siswa sangat lemah dalam menuangkan

Maka dari itu, seharusnya dalam proses

ide ke dalam sebuah tulisan.

pembelajaran

Salah

satu

faktor

yang

yang

siswa

akhirnya

harus

mampu

berkomunikasi dan bersosialisasi dengan

menyebabkan hal itu terjadi adalah

seluruh anggota kelas.

kurangnya pemahaman siswa mengenai

Menurut

informasi

yang

suatu ide. Siswa hanya memperhatikan

diperoleh melalui wawancara terhadap

pokok-pokok

guru

permasalahan

tertentu

bahasa

Indonesia

di

sekolah

secara umum. Padahal, tanpa mereka

tersebut, terdapat permasalahan dalam

sadari

menulis

permasalahan

tertentu

itu

paragraf

argumentasi

yang

memiliki sub-pokok yang sebenarnya

terjadi di Madrasah Aliyah Tahfizhil

sudah mereka ketahui.

Qur’an

Berdasarkan pembelajaran, hal

Medan,

kemampuan

dan

yaitu

rendahnya

motivasi

menulis

tersebut sebenarnya sering dipecahkan

paragraf argumentasi siswa. Hal ini juga

dengan cara diskusi. Hal itu bertujuan

didukung oleh penelitian yang pernah

agar siswa saling berbagi informasi dan

dilakukan oleh peneliti sebelumnya;

menyatukan pendapat tentang suatu hal,

Pratiwi (2012), yakni hasil kemampuan

sehingga sebenarnya informasi atau ide

menulis paragraf argumentasi masih

yang mereka dapat lebih banyak. Akan

kurang memadai yakni rata-rata nilai

tetapi, yang perlu diketahui, diskusi yang

yang diperoleh hanya 64,84. Hal tersebut

sering mereka lakukan hanya sebatas

belum

pada kelompok kecil, sehingga informasi

ditetapkan yaitu 75, keberhasilan dalam

Jurnal Edukasi Kultura

mencapai

KKM

yang

telah

56

Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

proses pembelajaran hanya 47%, padahal proses

pembelajaran

itu

Faktor-faktor yang menyebabkan

dikatakan

kurangnya minat siswa dalam menulis

berhasil jika 65% telah memenuhi KKM

paragraf argumentasi pada siswa kelas X

(kriteria ketuntasan minimal).

Madrasah

Motivasi siswa masih rendah terlihat

pada

hasil

belajar

Aliyah Tahfizhil

Qur’an

Medan, yaitu: 1) siswa mengalami

menulis

kesulitan dalam menyampaikan pendapat

paragraf argumentasi siswa di kelas X

dalam bentuk tulisan, 2) siswa sulit

Madrasah

Qur’an

menemukan inspirasi untuk menulis, 3)

Medan. Berdasarkan studi observasi dan

siswa merasa bosan, dan jenuh, 4)

wawancara dengan guru mata pelajaran

motivasi belajar siswa masih rendah, 5)

bahasa

Aliyah

teknik pembelajaran kurang sesuai dan

Tahfizhil Qur’an Medan, hasil belajar

masih monoton, 6) nilai KKM siswa

menulis paragraf argumentasi siswa

masih rendah. Upaya menyelesaikan

kelas X masih rendah dilihat dari hasil

permasalahan di atas, perlu adanya

belajar siswa 64% di bawah KKM yang

penggunaan teknik pembelajaran yang

ditetapkan sebesar 75.

sesuai

Aliyah Tahfizhil

Indonesia

Madrasah

Masalah yang ditemukan pada siswa

kelas

X

Madrasah

Aliyah

untuk

mengembangkan

keterampilan menulis siswa kelas X Madrasah

Aliyah Tahfizhil

Qur’an

Tahfizhil Qur’an Medan juga pada

Medan. Sehingga dalam menerapkan

umumnya ditemukan pada siswa kelas X

keterampilan menulis tersebut dapat

SMA yang lainnya. Pada hasil penelitian

dipahami oleh siswa.

yang dilakukan oleh Hasnah volume 5 nomor

10

(2012:31)

kemampuan

Menurut

Sudjana (2001:14)

teknik merupakan langkah-langkah yang

menulis siswa terhambat oleh kesulitan

ditempuh

menemukan ide/pokok pikiran, kesulitan

mengelola pembelajaran. Teknik Duti-

merangkai kata-kata menjadi kalimat,

Duta merupakan teknik belajar mengajar

kesulitan

menulis,

dari model belajar mengajar cooperative

kesulitan mengembangkan ide karena

learning yaitu model pembelajaran yang

minimnya

kosakata;

memberi kesempatan kepada kelompok

sehingga kesimpulan sementara siswa

untuk membagikan hasil dan informasi

yang terampil dalam menulis paragraf

dengan kelompok lainnya. Hal ini

hanya sekitar 5-10%.

dilakukan

dalam

memulai

penguasaan

Jurnal Edukasi Kultura

dalam

dengan

metode

cara

untuk

saling 57

Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

mengunjungi/bertamu antar kelompok

yang

untuk berbagi informasi.

cooperative

Berdasarkan

uraian

di

atas,

berasal

Learning

dari

model

learning. ini

belajar

Cooperative

sendiri

sangat

proses pembelajaran seperti itu dapat

mengutamakan prinsip kerja sama dan

dijadikan

gotong-royong. Teknik Duti-Duta ini

satu

kegiatan

untuk

mengetahui hasil belajar menulis siswa,

bukan

khususnya

paragraf

berkelompok biasa. Akan tetapi, teknik

argumentasi (sesuai dengan kompetensi

ini juga merupakan sistem kerja atau

dasar

Prosesnya

belajar berkelompok yang terstruktur.

dilakukan melalui proses pembelajaran

Pada dasarnya teknik ini merupakan

yang dapat mengondisikan siswa untuk

teknik belajar berkelompok, tetapi bukan

dapat bekerja sama secara sehat. Melalui

asal belajar berkelompok. Teknik ini

kerja sama, siswa dapat berinteraksi dan

merupakan belajar berkelompok yang

berkomunikasi sehingga mereka akan

terstruktur.

dalam

SMA

kelas

menulis

X).

sekadar

teknik

belajar

mendapatkan pengetahuan yang lebih.

Tujuan menggunakan teknik ini,

Hal itu timbul karena melalui kerja sama

siswa saling mengungkapkan informasi

dan diskusi mereka akan saling bertukar

sehingga

pikiran dan pengetahuan. Artinya, ketika

informasi yang lebih banyak. Dengan

si A berdiskusi dengan si B, si A akan

adanya hal tersebut, siswa lebih mampu

mendapat

B,

menulis paragraf argumentasi karena

begitupun sebaliknya. Dengan begitu

informasi dan pengetahuan yang mereka

siswa akan memiliki pengetahuan lebih

dapatkan lebih banyak.

untuk

pengetahuan

menuangkan

pendapatnya

ke

dari

si

gagasan dalam

setiap

siswa

memperoleh

atau

Teknik Duti-Duta ini pernah

paragraf

diterapkan dalam penelitian Wulandari

argumentasi. Sehubungan dengan menciptakan

(2008). Hasil dari penelitiannya adalah teknik Two Stay-Two Stray berhasil

suasana belajar yang kooperatif seperti

membantu

di atas, teknik Duti-Duta diharapkan

unsur intrinsik cerpen. Dengan adanya

dapat mewujudkan hal tersebut. Hal itu

hasil tersebut, penulis akan melakukan

dinilai demikian karena teknik Duti-

penerobosan

Duta atau yang sering disebut Two Stay

teknik yang sama untuk membantu siswa

Two Stray merupakan sebuah teknik

mendapatkan informasi sehingga pada

Jurnal Edukasi Kultura

siswa

dalam

dengan

memahami

menggunakan

58

Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

akhirnya

teknik

tersebut

dapat

merangkainya menjadi sebuah paragraf

membantu

siswa

mengetahui

hasil

argumentasi.

belajar

dan

motivasi

siswa

dalam

menulis argumentatif.

kegiatan

Penerapan teknik pembelajaran yang

sesuai

Teknik

dalam

teratai

menawarkan

pembelajaran

yang

menyenangkan, bermakna dan tidak

rangka

mengabaikan keaktifan siswa sebagai

mengoptimalkan pembelajaran menulis

pondasi utamanya. Teknik Teratai ini

paragraf

aktif-

lebih menekankan siswa untuk aktif,

langsung

dinamis dan berlaku sebagai subjek.

mengamati objek yang akan ditulis.

Namun bukan berarti guru harus pasif,

Menulis paragraf argumentasi dalam

guru berperan sebagai pemandu yang

penelitian

penuh dengan motivasi, pandai berperan

argumentasi

atraktif-kreatif

secara

dengan

ini

adalah

dengan

menggunakan Teknik Teratai (terjun,

sebagai

amati, rangkai), adapun teknik teratai

Konteksnya

menurut Suryani dalam skripsi UPI

tumpuan utama.

(Universitas sangat

Pendidikan

efektif

dalam

Indonesia) pembelajaran

menulis paragraf argumentasi.

sesuai

adalah

siswa

menjadi

pembelajaran

menulis

Proses

paragraf argumentasi, Teknik Teratai ini

siswa dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan sesuai dengan objek yang

tersebut. Ter; terjun, at; amati, ai;

diamatinya. Hal itu dapat membantu

rangkai. Terjun mengandung pengertian

dalam menemukan ide-ide yang kreatif

siswa langsung ke objek yang akan

dan

diamati. Amati mengandung pengertian,

sehingga

siswa melakukan pengamatan langsung

menulis paragraf argumentasi dengan

terhadap berbagai objek di alam sekitar.

baik.

setelah

nama

kreatif.

teknik

Rangkai,

dengan

dan

lebih menekankan pada wujud kreatifitas

Teknik ini terdapat tiga kegiatan dasar,

mediator

diksi

memudahkan

yang

tepat,

siswa

untuk

selesai

Teknik Teratai memungkinkan

mengamati dan menentukan apa-apa saja

siswa lebih bersemangat dan lebih

yang nanti akan dijadikannya sebagai

berekspresi

bahan penciptaan paragraf argumentasi,

paragraf argumentasi. Sehingga di akhir

selanjutnya siswa mulai menyusun dan

proses

Jurnal Edukasi Kultura

siswa

penggunaan

dalam

belajar

pembelajaran,

menulis

tujuan

59

Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

pembelajaran dapat tercapai dan bisa

Berdasarkan

penelitian

yang

dijadikan pilihan sebagai salah satu

pernah dilakukan peneliti sebelumnya

teknik

yakni

pembelajaran

yang

dapat

peneliti

sebelumnya

hanya

digunakan untuk mengatasi masalah

mengukur kemampuan atau hasil belajar

tersebut.

siswa tanpa mengukur seberapa besar

Hasil

belajar

dalam

motivasi siswa dalam menulis paragraf

menulis argumentasi dilihat dari tulisan

argumentasi. Sehingga peneliti ingin

siswa itu sendiri. Hasil belajar siswa

melanjutkan penelitiannya yakni untuk

dikatakan telah meningkat dan memadai

mengukur seberapa besar tingkat hasil

ketika semua siswa di dalam kelas telah

belajar

mengalami perubahan hasil menulis ke

menulis

arah yang lebih baik dari pembelajaran

Berdasarkan uraian latar belakang di

sebelumnya. Yang menjadi indikator

atas, peneliti tertarik untuk melakukan

keberhasilan siswa adalah ketika semua

penelitian

siswa telah mampu mencapai batas

Teknik

KKM (75). Selain itu juga, dinilai dari

Belajar terhadap Hasil Belajar Menulis

pencapaian standar penilaian yang telah

Paragraf Argumentasi Siswa Kelas X

ditetapkan.

Madrasah

Adapun

siswa

penilaian

yang

ditetapkan dalam hal ini terdiri atas tiga

dan

motivasi

siswa

paragraf

dengan

dalam

argumentasi.

judul

Pembelajaran

”Pengaruh

dan

Motivasi

Aliyah Tahfizhil

Qur’an

Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017.”

aspek, yakni unsur paragraf, ciri paragraf argumentasi, dan ejaan. Aspek menjadi

unsur

penilaian

METODE PENELITIAN paragraf

adalah

yang kohesi,

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen

semu

(quasi-experiment)

koherensi, kecukupan pengembangan,

merupakan penelitian yang dimaksudkan

dan susunan yang berpola. Dalam aspek

untuk mengetahui ada tidaknya akibat

ciri paragraf argumentasi yang menjadi

dari sesuatu yang dikenakan pada subjek

penilaian adalah ada fakta dan data, ada

didik yaitu siswa.

ide atau pendapat, pilihan kata, dan

Penelitian ini mengambil dua

kesimpulan. Terakhir, dalam aspek ejaan

kelas paralel secara acak yang homogen

yang menjadi penilaian adalah penulisan

dengan menerapkan pembelajaran yang

huruf, penggunaan tanda baca, penulisan

berbeda.

Kelas

kata, dan penulisan frasa.

pertama)

diberi

Jurnal Edukasi Kultura

pertama

(kelompok

perlakuan

dengan 60

Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

menerapkan teknik duti-duta dan kelas

Teknik

kedua

pengumpulan data adalah teknik tes dan

(kelompok

kedua)

diberi

yang

non

teratai.

memperoleh data hasil belajar menulis penelitian

Tes

dalam

perlakuan dengan menerapkan teknik

Desain

tes.

digunakan

digunakan

untuk

ini

paragraf argumentasi sedangkan non tes

menggunakan desain faktorial 2 x 2.

untuk memperoleh data motivasi belajar

Melalui penelitian ini akan dibandingkan

siswa.

pengaruh antara teknik pembelajaran

Instrumen

penelitian

yang

duti-duta dan teratai terhadap hasil

digunakan adalah angket tertutup yaitu

belajar menulis paragraf argumentasi

angket yang telah dilengkapi dengan

ditinjau dari tingkat motivasi tinggi dan

alternative jawaban sehingga responden

motivasi rendah.

tinggal memilih salah satu jawaban yang

Peneliti

mengambil

sampel

telah tersedia. Angket tertutup dalam

dengan cara mengacak seluruh populasi

penelitian ini disajikan dalam bentuk

pada gulungan kertas yang telah ditulis

skala likert dengan empat alternatif

nama-nama kelas dari populasi kelas X.

jawaban. Responden hanya memberikan

Tiap-tiap kertas telah ditulis X-IPA,

tanda (√) pada pilihan jawaban yang

XIPS, X-AGAMa 1 dan 2. Kemudian

tersedia. Data yang diperoleh berwujud

diambil gulungan kertas sebanyak 2

kuantitatif sehingga jawaban diberi skor.

gulungan kertas (yang akan menjadi subjek

penelitian).

Instrumen

penelitian

yang

Gulungan kertas

digunakan berupa tes menulis paragraf

pertama akan menjadi kelas eksperimen,

argumentasi yang berjumlah satu buah

dan gulungan kertas kedua akan menjadi

soal. Menurut Arikunto (2015:68), tes

kelas

adalah serentetan pertanyaan atau latihan

kontrol.

Setelah

mengacak

gulungan-gulungan kertas tersebut, yang

yang

menjadi kelas eksperimen adalah kelas

keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

X-AGAMA 2 dengan jumlah 34 siswa

kemampuan atau bakat yang dimiliki

dan yang menjadi kelas kontrol adalah

oleh individu. Teknik tes digunakan

kelas X-IPA dengan jumlah 34 siswa.

untuk

Data yang diperlukan dalam penelitian

ini,

menggunakan

diperoleh pengumpulan

Jurnal Edukasi Kultura

digunakan

mengukur

untuk

menulis

mengukur

paragraf

argumentasi siswa.

dengan data. 61

Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

HASIL

DAN

PEMBAHASAN

Uji kenormalan data hasil belajar menulis paragraf argumentasi dengan

PENELITIAN Uji kenormalan data hasil belajar

teknik teratai pada siswa yang memiliki

menulis paragraf argumentasi dengan

motivasi belajar tinggi diperoleh nilai

teknik

yang

Liliefors hitung sebesar 0,136 sedangkan

tinggi

nilai Liliefors tabel 0,200 pada α = 0,05.

diperoleh nilai Liliefors hitung sebesar

Dengan demikian maka diketahui bahwa

0,139 sedangkan nilai Liliefors tabel

nilai Liliefors hitung lebih kecil dari

0,213 pada α = 0,05. Dengan demikian

nilai Liliefors tabel yakni 0,136 < 0,200,

maka diketahui nilai Liliefors hitung

maka disimpulkan bahwa data hasil

lebih kecil dari nilai Liliefors tabel yakni

belajar menulis paragraf argumentasi

0,139 < 0,213 maka disimpulkan bahwa

dengan teknik teratai pada siswa yang

data hasil belajar menulis paragraf

memiliki

argumentasi dengan teknik duti-duta

berdistribusi normal.

duti-duta

memiliki

pada

motivasi

siswa

belajar

pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi berdistribusi normal.

motivasi

belajar

tinggi

Uji kenormalan data hasil belajar menulis paragraf argumentasi dengan

Uji kenormalan data hasil belajar

teknik teratai pada siswa yang memiliki

menulis paragraf argumentasi dengan

motivasi belajar rendah diperoleh nilai

teknik

yang

Liliefors hitung sebesar 0,131 sedangkan

rendah

nilai Liliefors tabel 0,213 pada α = 0,05.

diperoleh nilai Liliefors hitung sebesar

Dengan demikian maka diketahui bahwa

0,119 sedangkan nilai Liliefors tabel

nilai Liliefors hitung lebih kecil dari

0,200 pada α = 0,05. Dengan demikian

nilai Liliefors tabel yakni 0,131 < 0,213,

maka diketahui bahwa nilai Liliefors

maka disimpulkan bahwa data hasil

hitung lebih kecil dari nilai Liliefors

belajar menulis paragraf argumentasi

tabel yakni 0,119 < 0,200, maka

dengan teratai pada siswa yang memiliki

disimpulkan bahwa data hasil belajar

motivasi belajar rendah berdistribusi

menulis paragraf argumentasi dengan

normal.

duti-duta

memiliki

teknik

motivasi

duti-duta

memiliki

pada

belajar

pada

motivasi

berdistribusi normal.

Jurnal Edukasi Kultura

siswa

siswa

belajar

yang

Uji kenormalan data hasil belajar

rendah

menulis paragraf argumentasi dengan teknik duti-duta diperoleh nilai Liliefors

62

Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

hitung sebesar 0,139 sedangkan nilai

yang memiliki motivasi belajar tinggi

Liliefors tabel 0,151 pada α = 0,05.

berdistribusi normal.

Dengan demikian maka diketahui bahwa

Uji kenormalan data hasil belajar

nilai Liliefors hitung lebih kecil dari

menulis paragraf argumentasi pada siswa

nilai Liliefors tabel yakni 0,139 < 0,151,

yang memiliki motivasi belajar rendah

maka disimpulkan bahwa hasil belajar

diperoleh nilai Liliefors hitung sebesar

menulis paragraf argumentasi dengan

0,084

teknik duti-duta berdistribusi normal.

0,151 pada α = 0,05. Dengan demikian

sedangkan nilai Liliefors tabel

Uji kenormalan data hasil belajar

maka diketahui bahwa nilai Liliefors

menulis paragraf argumentasi dengan

hitung lebih kecil dari nilai Liliefors

teknik teratai diperoleh nilai Liliefors

tabel yakni 0,084 < 0,151, maka

hitung sebesar 0,119 sedangkan nilai

disimpulkan bahwa data hasil belajar

Liliefors tabel 0,151 pada α = 0,05.

menulis paragraf argumentasi pada siswa

Dengan demikian maka diketahui bahwa

yang memiliki motivasi belajar rendah

nilai Liliefors hitung lebih kecil dari

berdistribusi normal.

nilai Liliefors tabel yakni 0,119 < 0,151,

Uji

homogenitas

data

hasil

maka disimpulkan bahwa data hasil

belajar menulis paragraf argumentasi

belajar menulis paragraf argumentasi

dengan

dengan

teratai diperoleh nilai Fhitung sebesar 2,22

teknik

teratai

berdistribusi

teknik duti-duta dan teknik

sedangkan nilai Ftabel = 2,78 pada α =

normal. Uji kenormalan data hasil belajar

0,05 dengan dk pembilang 33 dan dk

menulis paragraf argumentasi pada siswa

penyebut 33. Dengan demikian maka

yang memiliki motivasi belajar tinggi

diketahui bahwa nilai Fhitung lebih kecil

diperoleh nilai Liliefors hitung sebesar

dari nilai Ftabel yaitu 2,22 < 2,78, maka

0,081

sedangkan nilai Liliefors tabel

disimpulkan bahwa kedua kelompok

0,151 pada α = 0,05. Dengan demikian

sampel memiliki varians yang relatif

maka diketahui bahwa nilai Liliefors

sama (homogen).

hitung lebih kecil dari nilai Liliefors

Uji

tabel

yakni

0,081<

data

hasil

maka

belajar menulis paragraf argumentasi

disimpulkan bahwa data hasil belajar

pada siswa yang memiliki motivasi

menulis paragraf argumentasi pada siswa

belajar tinggi dan pada siswa yang

Jurnal Edukasi Kultura

0,151,

homogenitas

63

Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

memiliki

motivasi

diperoleh nilai

belajar

Fhitung

rendah

sebesar

1,28

yang memfokuskan kreatifitas sebagai individu

yang

bertanggung

jawab

sedangkan nilai Ftabel yaitu 2,78, maka

dengan diri sendiri lebih efektif untuk

disimpulkan bahwa kedua kelompok

meningkatkan

sampel memiliki varians yang relatif

paragraf argumentasi siswa.

sama (homogen).

hasil

Motivasi

belajar

menulis

belajar

memberi

Uji homogenitas interaksi antara

pengaruh yang berbeda terhadap hasil

teknik pembelajaran dan motivasi belajar

belajar menulis paragraf argumentasi

digunakan rumus Bartlett. Berdasarkan

pada siswa kelas kelas X Madrasah

perhitungan rumus Bartlett x2hitung =

Aliyah Tahfizhil Qur’an Medan Tahun

2

4,752 sedangkan harga x

tabel

= 7,815

Pembelajaran

2016/

2017.

Hasil

pada α = 0,05. Berdasarkan data tersebut

peneltian membuktikan bahwa siswa

maka dapat dilihat bahwa harga x2 hitung <

yang memiliki motivasi belajar tinggi

x2tabel.

yaitu

Dengan

demikian

dapat

(103,060)

disimpulkan bahwa data-data tersebut

meningkatkan

berasal dari varians yang homogen.

paragraf

hasil

akan

mudah

belajar

menulis

argumentasi

dibandingkan

siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yaitu (3,991). Semakin banyak

PENUTUP Dari hasil analisis data, maka simpulan

dapat

dipaparkan

sebagai

ide atau pendapat yang dimiliki siswa, semakin

mudah

pula

berikut; Teknik pembelajaran duti-duta

menyampaikan,

dan teknik teratai memberi pengaruh

dan menulis informasi dalam suatu

yang berbeda terhadap hasil belajar

karangan.

menulis paragraf argumentasi pada siswa kelas

kelas

Tahfizhil

X

penelitian pembelajaran

informasi,

Terdapat interaksi antara teknik

Madrasah

Aliyah

pembelajaran

Medan

Tahun

terhadap hasil belajar menulis paragraf

Hasil

argumentasi pada siswa kelas kelas X

Qur’an

Pembelajaran

menerima

siswa

2016/

2017.

membuktikan dengan

bahwa

menggunakan

Madrasah

dan

motivasi

Aliyah Tahfizhil

belajar

Qur’an

Medan Tahun Pembelajaran 2016/ 2017.

teknik duti-duta lebih baik yaitu (88,530)

Hasil

dari teknik teratai yaitu (3,991). Dalam

penerapan pembelajaran dengan teknik

hal ini teknik pembelajaran duti-duta

duti-duta lebih efektif dibandingkan

Jurnal Edukasi Kultura

penelitian

menunjukkan

64

Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

dengan teknik teratai, terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan terhadap hasil belajar yang menggunakan teknik duti-duta yaitu dengan nilai (90,250) sedangkan yang menggunakan teknik teratai dengan nilai (3,991).

DAFTAR PUSTAKA Ahmad S & Hendri. 2015. Mudah Menguasai Bahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya. A.M. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:PT Rajagrafindo. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Dalman. 2014. Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pers. Davies, Allan. 2010. Writing Learning Outcomes and Assessment Criteria in Art and Design. London Institute: Royal college of Art and Wimbledon School of Art. Djamara, Syaiful Bahri. 2011. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Dornyei, Zoltan. 2001. Teaching and Researching Motivation. Malaysia: British Library. Gani, Ramlan A. 2014. Suka Berbahasa Indonesia. Jakarta: Referensi. Hamdu, Ghullam. 2013. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar. Jurnal: Universitas Pendidikan Indonesia. Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama. Harmer, Jeremy. 2003. The Practice of English Language Teaching.

Jurnal Edukasi Kultura

England: Pearson Education Limited. Hikmat, Ade. 2013. Bahasa Indonesia. Jakarta: Grasindo. Huda, Miftahul. 2011. Model-model Pengejaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Jacobsen, David A. dkk. 2009. Methods for Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Kuliskova, Daniela. 2011. Using Writing in English Language Classroom. Brno. Kuncoro, Mudrajad. 2010. Mahir Menulis, Kiat Jitu Menulis Artikel Opini, Kolom dan Resensi Buku. Jakarta: Erlangga. Komaidi, Didik. 2011. Aku Bisa Menulis. Jakarta: Sabda. Lie, Anata. 2005. Cooperative Learning. Jakarta: PT Grasindo. Lubis, Syahrul, Juita. 2009. Motivasi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Lunsford, Andrea A. 2001. The Everyday Writer. America: Libraryof Congress. Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE. N.K., Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Sanjaya, Wina. 2006. Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta : Prenada media group. Semi, M. Atar. 2013. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

65

Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

Sudjana, Nana. 2009. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sudjana. 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Suherli. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta: Arya Duta. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suryabrata, Sumadi.2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Jurnal Edukasi Kultura

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Bahasa. Bandung: Angkasa. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Uno, Hamzah. 2009. Model Pembelajaran, Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

66