HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA KONSUMSI FAST FOOD, DAN INDEKS

Download variabel. Kata kunci : gaya hidup, fast food, IMT, gula darah sewaktu ...... Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food, aktivitas Fisik, Pola K...

1 downloads 649 Views 3MB Size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA KONSUMSI FAST FOOD, DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GULA DARAH SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR DAN SMAN 8 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh: Benedicta Rah Kalbu Aji NIM : 121434026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA KONSUMSI FAST FOOD, DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GULA DARAH SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR DAN SMAN 8 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh: Benedicta Rah Kalbu Aji NIM : 121434026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, dan yang menaruh harapannya pada TUHAN! ( Jeremiah 17 : 7 )

Sebab bagi ALLAH tidak ada yang mustahil. (Lukas 1 : 37)

FIGHTING for your DREAMS ISN’T always EASY, but IT’S always WORTH IT. (Anonim)

Kupersembahkan teruntuk: Ibu-Bapakku, Ungkapan rasa hormat dan baktiku Adik-adikku, Keluargaku, Para Sahabat dan Almamaterku

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA KONSUMSI FAST FOOD, DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GULA DARAH SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR DAN SMAN 8 YOGYAKARTA”. Skripsi ini dipersiapkan dan disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada kesempatan ini, penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ditemukan kendala dan kesulitan, namun karena doa, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak, semua dapat diatasi sehingga penulisan skripsi dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.

Tuhan Yang Maha Esa atas segala kemurahan hati-Nya dan penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

2.

Universitas Sanata Dharma sebagai lembaga pendidikan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar dan mendapatkan banyak pengalaman berharga dengan dinamika yang dialami oleh penulis.

3.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, khususnya Program Studi Pendidikan Biologi yang telah banyak memberi kesempatan bagi penulis untuk menimba ilmu dan pengalaman.

4.

Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.

5.

Ibu Retno Herrani Setyati, M.Biotech selaku Wakil Kepala Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma

6.

Ibu Yoanni Maria Lauda Feroniasanti M.Si. selaku dosen pembimbing yang tidak henti-hentinya selalu sabar dalam membimbing, memberi solusi dan dukungan serta semangat ketika penulis mengalami kesulitan.

7.

Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf di Program Studi Pendidikan Biologi Uuniversitas Sanata Dharma Yogyakarta.

8.

Ibu dan Bapak yang selalu mendoakan, memberi semangat, nasihat, dukungan tanpa putus, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA KONSUMSI FAST FOOD, DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GULA DARAH SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR DAN SMAN 8 YOGYAKARTA Benedicta Rah Kalbu Aji Universitas Sanata Dharma 2016

ABSTRAK Perkembangnya era globalisasi memberikan dampak terhadap perubahan gaya hidup di masyarakat perkotaan. Gaya hidup yang berkembang yaitu perilaku nongkrong dan konsumsi fast food. Kedua hal tersebut umumnya dilakukan oleh orang dengan usia produktif seperti remaja yang dapat meningkatkan terjadinya gizi lebih. Berdasarkan riset oleh Departemen Kesehatan (Depkes), World Health Organization (WHO),dan International Diabetes Federation (IDF) diperoleh gaya hidup tidak sehat mengakibatkan meningkatnya penyakit metabolik seperti diabetes melitus (DM) bahkan terjadi pada usia remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dari perilaku nongkrong, pola konsumsi fast food, dan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kadar gula darah sewaktu pada pelajar SMA di Yogyakarta sebagai indikasi risiko penyakit diabetes melitus pada usia dini. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dan kuantitatif (uji korelasi Pearson) dengan desain crosssectional. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan perilaku nongkrong (p>0,05; p = 0.686), frekuensi konsumsi fast food (p>0,05; p = 0.394), dan IMT (p>0,05; p = 0.942) dengan kadar gula darah sewaktu. Berdasarkan dari hasil analisis, kesimpulan yang diperoleh adalah tidak ada hubungan di semua variabel.

Kata kunci

: gaya hidup, fast food, IMT, gula darah sewaktu

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

CORRELATION BETWEEN HANGING OUT, FAST FOOD CONSUMPTION, AND BODY MASS INDEX (BMI) TOWARD BLOOD GLUCOSE LEVELS OF GRADE XI STUDENTS AT PANGUDI LUHUR SENIOR HIGH SCHOLL AND STATE SENIOR HIGH SCHOLL 8 YOGYAKARTA

Benedicta Rah Kalbu Aji Sanata Dharma University 2016 ABSTRACT Globalization causes the chages of lifestyle in an urban community such as hanging out and fast food consumption. Those things are usually affect teenager in productive age that could cause overnutrition. Health Departement, WHO, and IDF identified that lifestyle can lead to metabolism disease such as diabetes mellitus moreover for teenager. This research aims to identify the correlation between hanging out and fast food consumption, and Body Mass Index (BMI) toward blood glucose levels of High School student using quantitative (Pearson Correlation) and qualitative descriptive method with cross sectional design. The result of this research found out that there was no relation between hanging out as a lifestyle (p>0,05; p = 0.686), fast food consumption (p>0,05; p = 0.394), and BMI (p>0,05; p = 0.942) with blood glucose levels. Based on the analysis there is no correlation among all variables.

Keyword : lifestyle, fast food, BMI, blood glucose levels

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...............................................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ...............................

vi

KATA PENGANTAR ..............................................................................

vii

ABSTRAK ................................................................................................

ix

ABSTRACT ................................................................................................

x

DAFTAR ISI .............................................................................................

xi

DAFTAR TABEL .....................................................................................

xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................

xiv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

xv

BAB I. PENDAHULUAN A. B. C. D.

Latar Belakang Masalah ..................................................................... Rumusan Masalah .............................................................................. Tujuan Penelitian ................................................................................ Manfaat Penelitian ..............................................................................

1 3 4 4

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 1. Remaja .......................................................................................... 2. Gaya Hidup dan Pola Konsumsi ................................................... 3. Makanan Cepat Saji (Fast Food) .................................................. 4. Kadar Gula Darah ......................................................................... B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................ C. Kerangka Berpikir .............................................................................. D. Hipotesis ............................................................................................. BAB III. METODE PENELITIAN xi

6 6 7 8 11 16 17 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

A. Jenis Penelitian ................................................................................... B. Batasan Penelitian .............................................................................. C. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 1. Tempat Penelitian ....................................................................... 2. Waktu Penelitian ......................................................................... D. Alat dan Bahan ................................................................................... 1. Alat .............................................................................................. 2. Bahan ........................................................................................... E. Cara Kerja ........................................................................................... 1. Persiapan ...................................................................................... 2. Pelaksanaan .................................................................................. F. Metode Analisa Data ...........................................................................

20 20 21 21 22 22 22 22 23 23 24 26

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kaitan Hasil Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS) dengan Hasil Penelitian Pada Responden Perilaku Nongkrong ............................... B. Perilaku Nongkrong ............................................................................ C. Perilaku Konsumsi .............................................................................. D. Keterbatasan Masalah .........................................................................

29 38 44 47

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................................ B. Saran .................................................................................................. C. Aplikasi Penelitian Sebagai Sumber Pembelajaran Biologi ..............

49 49 50

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ LAMPIRAN

52

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.

Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan IMT ............….........

10

Tabel 2.2.

Gambaran Jumlah Kalori pada Beberapa Fast Food ........

10

Tabel 2.3.

Kriteria Pengendalian Kadar Gula Darah pada Penderita DM ............................................................. 13

Tabel 3.1.

Waktu dan Tempat Penelitian …………………………… 22

Tabel 3.2.

Pedoman Menentukan Tingkat Keeratan Korelasi ............. 27

Tabel 4.1.

Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS) ..............................................................

29

Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS) antara Jenis Kelamin dengan Keadaan Sarapan ….........................................................................

30

Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS) antara Jenis Kelamin dengan Riwayat Diabetes Melitus (DM) pada Keluarga Responden..........................

30

Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS) antara Jenis Kelamin, Kegiatan Sarapan, dan Riwayat Diabetes Melitus pada Keluarga Responden ......

31

Tabel 4.5.

Data Berat Badan Responden ...........................................

34

Tabel 4.6.

Distribusi Frekuensi Indeks Massa Tubuh dan Status Gizi Responden ......................................................

34

Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson antara IMT dengan KGDS ...........................................................

35

Tabel 4.2.

Tabel 4.3.

Tabel 4.4.

Tabel 4.7. Tabel 4.8.

Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson antara Frekuensi Nongkrong dengan KGDS ................................ 36

Tabel 4.9.

Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson antara Frekuensi Konsumsi Fast Food dengan KGDS ................

xiii

37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.

Mekanisme Kontrol Kadar Gula Darah ……………...

12

Gambar 2.2.

Mekanisme Siklus Gula Darah pada Penderita Diabetes Melitus tipe-2 ……………………………….

14

Gambar 2.3.

Kerja Hormon Insulin ………………………...............

15

Gambar 2.4.

Bagan Kerangka Berpikir .............................................

18

Gambar 4.1.

Persentase Frekuensi Nongkrong dalam Seminggu …

39

Gambar 4.2.

Persentase Orang yang Menemani Responden Saat Nongkrong ……………………………………….

40

Persentase Tingkat Pengaruh Teman dalam Referensi Tempat Nongkrong ……………………………………

41

Persentase Tempat Nongkrong yang Sering Dikunjungi …………………………………………….

42

Persentase Menu yang Sering Dikonsumsi Saat Nongkrong ……………………………………………..

43

Persentase Kesukaan Responden dalam Mengonsumsi Makanan dan Minuman Manis ……….

45

Persentase Frekuensi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis dalam Seminggu ……………………..

46

Persentase Frekuensi Konsumsi Minuman Bersoda …

47

Gambar 4.3. Gambar 4.4. Gambar 4.5. Gambar 4.6. Gambar 4.7. Gambar 4.8.

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Silabus ...............................................................................

55

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................. 62

Lampiran 3

Lembar Kerja Siswa ........................................................... 75

Lampiran 4

Instrumen dan Pedoman Penilaian ..................................... 82

Lampiran 5

Data Mentah Hasil Survei Frekuensi Nongkrong, Frekuensi Konsumsi Fast Food, dan Pengecekan KGDS ................................................................................. 97

Lampiran 6

Data Mentah Berat Badan, Tinggi Badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan Status Gizi Responden ........................

99

Lampiran 7

Data Mentah Hasil Survei pada SMA N 8 Yogyakarta dan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ................................ 101

Lampiran 8

Analisis Statistik Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test Frekuensi Nongkrong, Frekuensi Konsumsi Fast Food, IMT, dengan KGDS.......................................

106

Instrumen Penelitian ........................................................

108

Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian ....................................................

110

Lampiran 9

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh penurunan fungsi pankreas dalam memproduksi hormon insulin atau kondisi tubuh yang tidak mampu menggunakan insulin secara efektif. Diabetes ini dikenal dengan diabetes tipe 2 karena tubuh resisten terhadap hormon insulin. Hormon insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh sel β pankreas yang berguna tubuh untuk mengatur glukosa darah dalam tubuh (Manaf, 2006). Hormon ini berperan dalam proses glycogenesis. Glycogenesis merupakan proses kerja hormon insulin mengubah glukosa menjadi glikogen. Kadar insulin akan meningkat hingga mampu menurunkan kadar glukosa darah ke tingkat yang normal. Resistensi insulin adalah keadaan terjadinya gangguan respons metabolik terhadap kerja insulin, akibatnya untuk menurunkan kadar glukosa dibutuhkan kadar insulin yang lebih banyak daripada yang seharusnya (normal) atau yang seharusnya disekresikan sesuai dengan kadar glukosa darah dalam tubuh (Merentek, 2006). Sebanyak 90% penderita diabetes di seluruh dunia merupakan penderita diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat. Sekitar 422 juta orang atau 8,5% dari penduduk dunia yang menderita diabetes melitus berusia 18 tahun (Depkes, 2013). Data tersebut diperkirakan akan meningkat hingga sekitar 366 juta orang pada tahun 2030.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

Diabetes menjadi salah satu penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia yaitu dengan persentase 6,7 %. Menurut Infodatin (2014), data dari Riskesdas terjadi peningkatan prevalensi penderita diabetes melitus dari 5,7 % pada tahun 2007 menjadi 6,9 % pada tahun 2013 yaitu sekitar 9,1 juta penduduk Indonesia menderita diabetes melitus. Data dari IDF (2016) memperkirakan sebanyak 10 juta penduduk Indonesia menderita diabetes melitus. Berdasarkan data dari Kemenkes RI tahun 2014 di D.I. Yogyakarta, penyakit nomor 4 dalam sepuluh besar penyakit pada puskesmas di Kabupaten/Kota di Provinsi Yogyakarta ialah diabetes melitus dengan jumlah penderita sebanyak 72.207 orang dan penyebab kematian nomor 6 dengan jumlah kematian sebanyak 214 pada tahun 2014. Adanya peningkatan prevelensi tersebut diakibatkan perubahan gaya hidup atau akibat konsumsi makanan tidak sehat. Perkembangan globalisasi telah mempengaruhi pola makan menjadi buruk yaitu membuat orang-orang mengonsumsi makanan cepat saji yang memiliki kandungan kalori yang tinggi, yang populer sebagai fast food ataupun junk food (Ramani, dkk. 2012). Banyak bermunculannya gerai-gerai makanan cepat saji membuat konsumen mudah membeli makanan cepat saji akibatnya tingkat konsumsi makanan cepat saji juga menjadi tinggi. Gerai-gerai makanan ini selain menyajikan makanan cepat saji yang bervariasi, juga memberikan fasilitas menarik seperti akses internet gratis dan tempat yang nyaman, serta harga menu yang ditawarkan terjangkau, sehingga produk dari gerai tersebut diminati oleh kalangan orang dewasa hingga remaja. Kebiasaan nongkrong di tempat makan menjadi suatu gaya hidup remaja Indonesia, begitu pula remaja di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

Yogyakarta. Pola makan yang tidak sehat pada remaja dapat berdampak pada masalah gizi. Masalah gizi yang dialami remaja umumnya seperti kelebihan berat badan/obesitas atau kekurangan zat gizi. Usia remaja memerlukan asupan gizi yang seimbang untuk masa pertumbuhannya terutama memasuki pubertas dimana banyak pematangan pada sistem biologis remaja termasuk sistem reproduksi. Gaya hidup seperti kebiasaan nongkrong menyebabkan remaja mengonsumsi kalori berlebih yang dapat menyebabkan gizi berlebih atau obesitas. Obesitas merupakan faktor pemicu munculnya penyakit seperti diabetes melitus. Obesitas yang dialami oleh remaja dapat diketahui melalui status gizinya yaitu dengan menghitung indeks massa tubuh (IMT). +Melihat adanya fakta ditemukannya penderita diabetes melitus pada usia remaja, tren gaya hidup kekinian seperti perilaku nongkrong yang meningkatkan pola konsumsi fast food, maka perlu dilakukan surveI di kalangan remaja. Penelitian yang dilakukan bermaksud untuk melihat kaitan antara perilaku nongkrong, pola konsumsi fast food, status gizi remaja (IMT) terhadap kadar gula darah sewaktu pada siswa SMA di Yogyakarta. Hal ini bertujuan agar dapat dilakukan pencegahan dan penanggulangan dini terhadap risiko penyakit diabetes melitus.

B. Rumusan Masalah Dari latar belakang tersebut, permasalahan yang dapat diangkat pada penelitian ini antara lain adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

1. Bagaimana hubungan perilaku nongkrong pada siswa SMA kelas XI di Yogyakarta terhadap hasil pengecekan kadar gula dalam darah sewaktu? 2. Bagaimana hubungan pola konsumsi fast food pada siswa SMA kelas XI di Yogyakarta terhadap hasil pengecekan kadar gula dalam darah sewaktu? 3. Bagaimana hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) pada siswa SMA kelas XI di Yogyakarta dengan hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu?

C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Mengetahui hubungan perilaku nongkrong pada siswa SMA kelas XI di Yogyakarta terhadap hasil pengecekan kadar gula dalam darah sewaktu. 2. Mengetahui hubungan pola konsumsi fast food pada siswa SMA kelas XI di Yogyakarta terhadap hasil pengecekan kadar gula dalam darah sewaktu. 3. Mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada siswa SMA kelas XI di Yogyakarta dengan hasil pengecekan kadar gula darah.

D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi atau sumber referensi bagi peneliti selanjutnya tentang hubungan perilaku nongkrong dan pola konsumsi fast food terhadap risiko penyakit diabetes melitus di kalangan siswa SMA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

2. Bagi Lembaga pendidikan Dapat menjadi masukan dan informasi dalam melaksanakan pola makan yang sehat pada siswa SMA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka 1. Remaja Masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa disebut remaja. Remaja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu sudah bukan anak-anak, mulai dewasa, hampir cukup untuk memiliki pernikahan. Menurut Batubara (2010) masa remaja merupakan masa yang mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun secara psikologis pada seorang individu. Secara fisik, pada usia remaja akan mengalami pematangan pada fungsi-fungsi reproduksi, dan secara psikososial mulai memiliki ketertarikan pada lawan jenis. Menurut Monks (2009), tahap perkembangan masa remaja dibagi menjadi : 1) Masa remaja awal (12 – 15 tahun) 2) Masa remaja tengah (15 – 18 tahun) 3) Masa remaja akhir (18 – 21 tahun). Menurut WHO, remaja adalah individu berusia 10 – 19 tahun, menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja ialah penduduk dengan usia 10 – 18 tahun, sedangkan remaja ialah penduduk dengan usia 10 – 24 tahun menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana atau BKKBN (2010) dan belum menikah.

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

Penelitian ini menggunakan sampel pelajar SMA yang berusai kisaran 17-19 tahun yang tergolong masa remaja tengah hingga akhir. Masa remaja terjadi perubahan baik secara fisik maupun psikologis. Perubahan pada wanita ditandai dengan mulainya menstruasi dan membesarnya buah dada. Pada laki-laki perubahan yang terjadi ialah perubahan suara, otot yang membesar, dan mengalami mimpi basah. Hal ini yang menyebabkan remaja dianggap sebagai masa peralihan dari kanak-kanak menjadi dewasa karena terjadi proses pamatangan termasuk pada sistem reproduksinya (Istiany dan Rusianti, 2013). Perkembangan tiap-tiap remaja dalam mengalami pubertas dapat berbeda antar individu. Hal yang dapat mempengaruhi adalah asupan gizi. Masa remaja adalah masa dimana individu mulai mencari jati diri dan mengubah konsep diri, yang apabila mereka tidak dibimbing dan diarahkan dengan baik dapat muncul masalah. Termasuk didalamnya adalah kebiasaan makan yang tidak sehat dapat berdampat pada kesehatan remaja itu sendiri. Kebiasaan makan yang tidak tepat akan berdampak pada masalah gizi remaja. Masalah gizi yang sering dialami remaja diantaranya gizi berlebih atau kekurangan gizi. 2. Gaya Hidup dan Pola konsumsi Gaya

hidup

seseorang

mencerminkan

interaksinya

dengan

lingkungan sekitarnya (Kotler, 2006). Gaya hidup seseorang dapat dilihat dari perilaku konsumsi seperti kegiatan untuk mendapatkan dan memanfaatkan barang atau jasa. Gaya hidup menunjukkan selera,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

minat, dan ketertarikan pada hal-hal tertentu. Salah satu gaya hidup yang berkembang saat ini dikenal dengan gaya hidup hedonis yaitu gaya hidup yang merujuk pada mencari kesenangan, seperti kebiasaan berkumpul di tempat ramai dan menghabiskan waktu luang di luar rumah (Chaney, 2004). Salah satu gaya hidup dengan kebiasaan berkumpul dikenal dengan sebutan nongkrong. Nongkrong merupakan kata resapan dari tongkrong yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai keadaan bersantai, duduk santai tanpa melakukan kegiatan bekerja. Nongkrong dapat dilakukan dimana saja, seperti di kafe, tempat makan, dan tempat berkumpul lainnya. Gaya hidup yang praktis di perkotaan memungkinkan masyarakat mendapatkan makanan yang lebih cepat dan instan. Ini mempengaruhi pola konsumsi yang kurang baik karena tanpa mempertimbangkan prinsip menu seimbang dan sehat (Kristianti, dkk. 2009). Pola konsumsi merupakan suatu perilaku konsumsi yang telah dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi suatu kebiasaan yang apabila ingin diubah membutuhkan waktu. Pola konsumsi adalah gambaran mengenai jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan dalam setiap hari. 3. Makanan Cepat Saji (Fast Food) Makanan cepat saji atau yang dikenal dengan fast food merupakan makanan yang memiliki kandungan serat yang rendah tetapi memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

kandungan lemak dan kalori yang tinggi (Virgianto dan Purwaningsih, 2006). Fast food merupakan makanan yang dapat disajikan dengan cepat setelah pemesanan. Fast food adalah makanan atau minuman yang mudah atau cepat disajikan, praktis, dan pengolahannya sederhana. Contoh fast food yaitu Kentucky Fried Chicken, California fried chicken, burger, Pizza, Dunkin Donuts, pecel, gado-gado, dan masih banyak lainnya. Fast food berbeda dengan junk food, junk food merupakan makanan dengan kandungan nutrisi yang terbatas dan mengutamakan cita rasa (Heryanti, 2009). Selain jumlah kalori yang tinggi, dalam tiap konsumsi fast food kandungan lemak, gula, dan garam juga tinggi sedangkan rendah serat, vitamin, kalsium, dan folat. Konsumsi fast food yang tidak terkendali akan menyebabkan gizi berlebih yang berujung pada obesitas. Obesitas adalah kelebihan berat badan dari berat badan normal atau ideal yang dapat dihitung dengan standar IMT (Indeks Masa Tubuh). Obesitas muncul akibat dari konsumsi kalori berlebih dari kebutuhan tubuh sebagai sumber energi yang disimpan dalam bentuk lemak. Obesitas dapat memicu risiko penyakit lain seperti diabetes melitus, jantung koroner, hipertensi, stroke, kanker, dan gangguan ginjal (Cahyono, 2012). Rumus IMT: 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑇𝑢𝑏𝑢ℎ =

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑘𝑔) 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑚)2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Selanjutnya IMT digunakan untuk menentukan status gizi seseorang apakah kategori obesitas apa tidak. Klasifikasi status gizi ditunjukkan pada Tabel 2.1. sebagai berikut: Tabel 2.1. Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan Indeks Massa Tubuh Menurut WHO Indeks Massa Tubuh Kategori < 18,50 Gizi kurang (kurus) 18,50 – 24,99 Normal 25,00 – 29,99 Overweight (gemuk) ≥ 30 Obesitas

Contoh menentukan status gizi pada responden. Diketahui berat badan responden sebesar 42 kg dan tinggi badan sebesasr 151 m. Maka perhitungan dengan rumus IMT sebagai berikut: 𝐼𝑀𝑇 =

42 𝑘𝑔 = 18,81 𝑘𝑔/𝑚2 1,51 𝑚2

Berdasarkan hasil perhitungan nilai IMT responden tersebut adalah 18,81 maka responden termasuk kategori normal. Pada Tabel 2.2. menggambarkan kisaran jumlah kalori pada beberapa makanan cepat saji (fast food) secara umum: Tabel 2.2. Gambaran Jumlah Kalori pada Beberapa Fast Food No. Macam Fast food Jumlah Kalori 1 Pizza 483 Kkal/100 g 2 Hamburger 267 Kkal/100 g 3 Fried Chicken 298 Kkal/100 gr 4 Kentang Goreng 220 kalori 5 Nugget 250 kalori/6 potong 6 Donut 210 kKal/ potong (Sumber : Muliany, 2005)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

4. Kadar Gula Darah Kadar gula darah adalah kandungan glukosa dalam darah. Glukosa merupakan karbohidrat yang dipecah oleh tubuh melalui proses pencernaan yang disimpan dalam bentuk glikogen dan berfungsi sebagai sumber energi dalam bentuk ATP (Adenosin trifosfat). Karbohidrat yang dipecah menjadi glukosa merupakan karbohidrat kompleks (Nix, 2005). Kadar gula dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin dan glukagon. Fungsi hormon insulin dan glukagon ialah menjaga kadar gula darah dalam batas normal, yang menurut WHO berkisar 70 – 120 mg/dL saat puasa dan < 180 mg/dL setelah makan. Hormon insulin dihasilkan oleh sel beta pada pankreas sedangkan glukagon oleh sel alpha. Kedua hormon ini bekerja berlawanan (Ganong, 2005). Glukagon berfungsi menjaga kadar glukosa darah saat berpuasa atau tidak mengonsumsi makanan dengan cara menaikkan kadar gula yang distimulasi dari hati melalui proses glikogenolisis dan glukoneogenesis. Pada saat kadar gula dalam darah tinggi maka pankreas akan menstimulus sel beta untuk menghasilkan hormon insulin agar glukosa diubah menjadi glikogen yang sebagian akan disimpan di hati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Gambar 2.1. Mekanisme Kontrol Kadar Gula Darah (Sumber: Bawono, 2008)

Pada keadaan tertentu yaitu ketika pankreas tidak mampu menstimulus hormon untuk mengontrol kadar gula dalam darah terutama hormon insulin disebut resitensi insulin. Resistensi insulin ialah penurunan sensitivitas reseptor insulin untuk menyerap glukosa oleh jaringan target seperti otot atau terjadi intoleran glukosa (Wu dan Garvey, 2010). Hal ini menyebabkan terjadi tumpukan glukosa dalam aliran darah yang dapat memicu penyakit diabetes melitus. Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa di dalam darah di luar batas normal.Untuk deteksi awal dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

diketahui dari hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu (tanpa puasa) > 200 mg/dL yang disertai dengan keluhan banyak kencing, perasaan haus, dan penurunan berat badan. Dapat pula dilakukan pemeriksaan lanjutan yaitu dengan melakukan pemeriksaan kadar gula darah puasa (munimal 8 jam) dan 2 jam setelah makan. Apabila hasil kadar gula darah puasa > 126 mg/dL dan kadar puasa 2 jam setelah makan > 200 mg/dL, maka seseorang tersebut dapat didiagnosa menderita penyakit DM (Cahyono, 2012). Tabel 2.3. Kriteria Pengendalian Kadar Gula Darah pada Penderita DM Pemeriksaan Gula darah puasa (mg/dL) Gula darah 2 jam (mg/dL)

Baik 80 - 109

Sedang 110 – 125

Buruk >126

110 - 144

145 - 179

>180

Tabel 2.3. menjelaskan kriteria batas hasil pengecekan kadar gula darah

yang bertujuan untuk pengendalian

pada perita DM.

Hipoglikemi merupakan keadaan kadar glukosa darah rendah, sedangkan hiperglikemi merupakan keadaan kadar glukosa yang tinggi. Diabetes melitus yang ditandai dengan penurunan fungsi hormon insulin dikenal dengan diabetes melitus tipe 2. Insulin sangat diperlukan oleh tubuh dikarenakan insulin merupakan kunci yang membuka pintu sel agar glukosa dapat masuk, oleh karena itu resisten insulin membuat insulin tidak peka atau jumlahnya tidak memadai akibatnya terjadi tumpukan glukosa yang berada dalam aliran darah. Insulin merupakan hormon anabolisme

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

untuk pembentukan atau sintesis jaringan. Selain menyebabkan kenaikan kadar gula darah, kurangnya produksi insulin menyebabkan terjadinya kenaikan kadar lemak (trigliserida, kolesterol LDL). Hal ini menjelaskan bahwa obesitas dan diabetes melitus saling berkaitan (Dewi, 2007).

Gambar 2.2. Mekanisme pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 (Sumber: Dansinger, 2016)

Pada Gambar 2.2. menjelaskan perbedaan antara mekanisme proses pengikatan glukosa oleh hormon insulin pada orang normal dengan orang yang menderita DM tipe-2. Pada orang yang sehat atau normal tiap insulin mengikat satu glukosa, yang kemudian akan dibawa menuju sel tubuh, sehinnga tidak terjadi penumpukan glukosa dalam aliran darah. Pada penderita DM tipe 2 terjadi penumpukan glukosa di dalam aliran darah yang diakibatkan oleh resisten insulin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Gambar 2.3. Kerja Hormon Insulin (Sumber: Emmerman, 2016) Gambar 2.3. menjelaskan mekanisme kerja hormon insulin dapat aktif ketika insulin telah menempel pada reseptor insulin, yang kemudian dapat membuka GLUT4. GLUT4 merupakan protein yang berperan untuk mentransfer glukosa masuk ke dalam sel, sehingga tidak terjadi penumpukan glukosa dalam aliran darah. Beberapa cara agar dapat menjaga kestabilan gula dalam darah antara lain yaitu: 1.

Kontrol makanan, seperti kurangi konsumsi kalori berlebih. Konsumsi kalori sesuai dengan kebutuhan berat badan ideal. Hindari makanan yang tinggi lemak dan gula.

2.

Perbanyak konsumsi sayuran dan buah yang kaya serat, buah dan sayuran memiliki kalori rendah namun dapat mengenyangkan.

3.

Melakukan aktivitas fisik, seperti berolahraga. Olahraga dapat menurunkan kadar gula darah karena terjadi pembakaran glukosa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

dan peningkatan kadar insulin. Selain itu, aktivitas fisik dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan lemak baik (HDL). 4.

Melakukan pengecekan kesehatan di laboratorium guna memantau kesehatan (Cahyono, 2012).

B. Hasil Penelitian yang Relevan Hasil penelitian relevan yang sesuai dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Kristianti, dkk (2009) tentang hubungan pengetahuan gizi dan frekuensi konsumsi fast food dengan status gizi siswa SMA Negeri 4 Surakarta. Berdasarkan hasil penelitian didapati tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan satus gizi (p = 0,228, p>0,05) dan tidak ada hubungan antara konsumsi fast food dengan status gizi (p = 0,116, p>0,05) . Penelitian yang dilakukan oleh Oktaviani (2012) mengenai hubungan kebiasaan konsumsi fast food, aktivitas fisik, pola konsumsi, karakteristik remaja dan orang tua dengan ondeks massa tubuh (IMT) (studi kasus pada siswa SMA N ( Semarang tahun 2012). Diketahui hasil penelitian yaitu pada subyek laki-laki sebanyak 37,3 % memiliki kadar gula normal dan 9,8 % memiliki kadar gula darah rendah, sedangkan pada subyek perempuan sebanyak 45,1 % memiliki kadar gula darah normal dan sebanyak 7,8 % memiliki kadar gula darah rendah. Persamaan penelitian ini ialah melakukan pengecekan kadar gula darah sewaktu untuk melihat risiko diabetes melitus pada subyek yang dipengaruhi oleh perubahan pola hidup yaitu gaya hidup tidak sehat. Perbedaanya yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

lokasi penelitian, usia subyek, dan aspek yang ingin diketahui kaitannya. Untuk lokasi yang dilakukan oleh penelitian oleh Anshari di Padang dan oleh Adriansyah di Manado, dan untuk subyek keduanya memilih mahasiswa.

C. Kerangka Berpikir Akibat perkembangan era modern terjadi pergeseran pola hidup akibat gaya hidup tidak sehat. Gaya hidup tidak sehat terlihat dari maraknya perilaku nongkrong yang dilakukan masyarakat perkotaan. Perilaku nongkrong banyak dilakukan oleh individu dengan usia produktif seperti pelajar dan pekerja. Nongkrong sering dilakukan di tempat makan atau kafe-kafe yang umumnya menawarkan makanan cepat saji (fast food). Kebiasaan konsumsi fast food yang tidak terkontrol dan tidak diimbangi dengan mempertimbangkan konsumsi menu seimbang akan berakibat pada gizi berlebih. Gizi berlebih akan berdampak tidak baik bagi kesehatan karena dapat memicu berbagai penyakit, salah satunya risiko diabetes melitus. Untuk mengetahui adanya gizi berlebih maka perlu dilakukan pengecekan satus gizi yang dapat dilihat dari hasil pengecekan indeks massa tubuh. Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Untuk melihat risiko diabetes melitus yang diakibatkan oleh gaya hidup tidak sehat maka perlu dilakukan pengecekan lebih awal dengan cara mengukur kadar gula dalam darah. Pengecekan dilakukan dengan menggunakan glucose blood test. Dari hasil pengecekan inilah dapat dijadikan dasar untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

dilakukannya pencegahan risiko lebih dini (remaja) dari bahaya penyakit, salah satunya diabetes melitus. Kerangka berpikir dari penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 2.4.

Ditemukan penderita diabetes melitus pada usia remaja (1519 tahun) prevalensi sebesar 8,5% dari survei oleh Depkes tahun 2013

Usia remaja memerlukan asupan gizi yang seimbang untuk masa pertumbuhannya. Namun, Pola makan yang tidak sehat (konsumsi fast food) pada remaja dapat berdampak pada masalah gizi.

Kebiasaan Konsumsi atau Frekuensi Konsumi Fast Food tidak mempengaruhi Status Gizi atau IMT pada Pelajar SMA

Mengetahui hubungan pola hidup tidak sehat yaitu kebiasaan konsumsi fast food, perilaku nongkrong, dan indeks massa tubuh pada pelajar SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta terhadap kadar gula darah sewaktu. Gambar 2.4. Bagan Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Hipotesa pada penelitian ini adalah : 1. Perilaku nongkrong pada siswa SMA di Yogyakarta memiliki hubungan dengan hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu. 2. Pola konsumsi fast food oleh siswa SMA di Yogyakarta memiliki hubungan dengan hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

3. Indeks Massa Tubuh siswa SMA di Yogyakarta memiliki hubungan dengan hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasi dan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode survei. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data berupa angka dari suatu penelitian yang ingin diketahui hasilnya. Penelitian kuantitatif korelasi adalah salah satu tipe penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara suatu faktor terhadap faktor lainnya, yang diacu menurut koefisien korelasi pada variabel yang ingin diteliti (Sujarweni, 2015). Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif yang memusatkan perhatian kepada aspek-aspek tertentu dan sering menunjukkan hubungan antara berbagai variabel. Dalam teknik penyajiannya menggunakan pola deskriptif yaitu dengan menjabarkan fakta-fakta suatu keadaaan (Sujarweni, 2015).

B. Batasan Penelitian Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu hasil kadar gula dalam darah dengan rapid test glucose blood kit merk Roche, gaya hidup yang meliputi perilaku nongkrong dan pola konsumsi fast food, serta Indeks Massa Tubuh (IMT) pada siswa kelas XI SMA di Yogyakarta. Untuk batasan masalah perilaku nongkrong ialah kegiatan bersantai yang disertai dengan kegiatan mengonsumsi makanan atau

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

minuman tertentu (fast food). Perilaku nongkrong yang diteliti terdiri dari frekuensi nongkrong dalam seminggu, orang yang menemani ketika nongkrong, tingkat pengaruh teman dalam memberikan referensi tempat nongkrong, tempat nongkrong yang dikunjungi, dan menu yang dikonsumsi saat nongkrong. Pola konsumsi fast food, batasan masalah meliputi persentase

kesukaan responden dalam

mengonsumsi makanan dan minuman manis, frekuensi konsumsi makanan dan minuman manis dalam seminggu, dan frekuensi konsumsi minuman bersoda. Adapun makanan dan minuman manis yang diteliti berkaitan untuk mengetahui hubungan dengan hasil pengecekan kadar gula dalam darah pada responden. Subyek yang menjadi bahan penelitian adalah siswa kelas XI di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dan SMA N 8 Yogyakarta. Sampel penelitian adalah 30 siswa/i kelas XI di sekolah tersebut yang dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling. Variabel dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel bebas : perilaku nongkrong, pola konsumsi fast food, dan IMT 2. Variabel terikat : kadar gula darah sewaktu (KGDS)

C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian bertempat di dua sekolah di kota Yogyakarta yaitu SMA Negeri 8 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Sidobali No. 1, Muja Muju, Umbulharjo, Kota Yogyakarta; dan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dengan alamat di Jalan Senopati No. 18, Daerah Istimewa Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

2. Waktu Penelitian Waktu penelitian ditunjukkan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Waktu dan Tempat Pengumpulan Data Penelitian Hari/Tanggal Lokasi Penelitian Senin, 15 Desember 2015 SMA Negeri 8 Yogyakarta Rabu, 17 Desember 2015 SMA Pangudi Luhur

Sampel yang diambil dari kedua sekolah tersebut sebanyak 30 siswa/i untuk tiap sekolah dengan menggunakan teknik sampel yaitu simpel random sampling. Teknik ini merupakn teknik pengambilan sampel secara acak dengan sampel dalam populasi memiliki peluang yang sama dan tidak bergantung untuk terpilih menjadi sampel. Total sampel yang digunakan sebanyak 60 orang dengan kisaran usia yaitu 17 – 20 tahun (Istiany, 2013).

D. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner, bolpoin, alat tes darah, timbangan berat badan digital, pengukur tinggi badan dan lancing device. 2. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alcohol swab, jarum lanset, dan strip pegecekan gula darah merk Roche.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

E. Cara Kerja 1. Persiapan a. Perizinan Perizinan diawali dengan pembuatan surat yang ditujukan kepada sekolah yang akan digunakan untuk tempat penelitian, surat izin dibuat oleh sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Surat izin yang dibuat ditujukan untuk SMA N 8 Yogyakarta dan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Surat yang telah dibuat kemudian diantar kepada sekolah yang bersangkutan dan menunggu konfirmasi izin dan kesediaan untuk pelaksanaan penelitian. b. Penyediaan alat dan bahan Setelah peneliti mendapat persetujuan izin pihak sekolah, maka alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian dipersiapkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini diperlukan alat yaitu glucose blood test kit untuk mengukur kadar gula dalam darah sewaktu. c. Pembuatan kuesioner Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Dalam pembuatan kuesioner ini peneliti beberapa kali melakukan pengecekan uji kelayakan

kuesioner

bersama

dosen

pembimbing.

Kuesioner

merupakan instrumen untuk mendapatkan data berisi beberapa pernyataan dan pertanyaan yang perlu dijawab atau ditanggapi oleh responden. Untuk penyusunan kuesioner, penelti menggunakn referensi dari penelitian yang dilakukan oleh Saufika, dkk. (2012) dan beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

contoh yang dikembangkan dari hasil bimbingan bersama dosen pembimbing. Kuesioner terdiri dari data identitas responden yang terdiri atas nama, usia, jenis kelamin, uang saku, dan pola konsumsi; informasi dasar; kebiasaan makan di keluarga; pola makan atau konsumsi pribadi; dan pengetahuan tentang pola gizi seimbang.

2. Pelaksanaan a. Pengisian kuesioner Pelaksanaan penelitian dilakukan yaitu pada Selasa, 15 Desember 2015 dengan responden siswa/i kelas XI di SMA N 8 Yogyakarta dan pada Kamis, 17 Desember 2015 di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. kuesioner yang telah disusun dan dibuat oleh peneliti, diisi oleh para responden. b. Pengecekan kadar gula responden Data utama penelitian ialah hasil pengecekan kadar gula dalam darah sewaktu dengan rapid test blood glucose kit. Sebagai data pendukung digunakan data penelitian yang berasal dari kuesioner Dalam pengecekan kadar gula darah sewaktu dilakukan dengan cara: 1) strip cek darah dipasang pada alat test, 2) jarum tusuk (lanset) dipasang pada lancing device, 3) salah satu jari responden diolesi menggunakan alcohol swab¸ 4) lancing device ditekan dan ditusuk pada jari responden ,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

5) darah yang keluar dari jari diteteskan pada strip yang telah dipasang pada alat test, 6) alat test ditunggu beberapa saat hingga hasil pengecekan gula darah sewaktu muncul, 7) kemudian hasil pembacaan kadar gula darah oleh alat test dicatat. c. Pengukuran berat badan (BB) Dalam pengumpulan data diperlukan data berupa berat badan responden. Data dikumpulkan dengan cara responden diminta untuk menimbang berat badannya. Alat yang digunakan untuk menimbang berat badan yaitu timbangan berat badan digital, setelah tiap responden ditimbang, hasil pembacaan BB oleh timbangan dicatat. d. Pengukuran tinggi badan Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan menggunakan alat pengukur tinggi badan. Tiap responden diukur tinggi badannya, kemudian hasil pengukuran dicatat. e.

Perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT) Setelah didapati data berat badan dan tinggi badan maka IMT setiap responden dapat dihitung. Untuk rumus IMT ialah: 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑇𝑢𝑏𝑢ℎ =

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑘𝑔) 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑚)2

IMT tiap responden dihitung berdasarkan data berat badan dan tinggi badan yang dimiliki, kemudian hasil perhitungan IMT dicatat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

F. Metode Analisa Data Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan desain penelitian deskriptif survei. Penelitian ini menjabarkan atau mendeskripsikan mengenai hubungan antara hal umum dengan variabel tertentu. Umumnya penelitian ini menjawab permasalahan bagaimana hubungan antara variabel yang ingin diteliti (Sujarweni, 2015). Analisis data juga dilakukan dengan analisis korelasi. Analisis korelasi digunakan untuk mencari hubungan atau kaitan antara perilaku nongkrong dan pola konsumsi fast food dengan hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu pada responden. Uji korelasi yang digunakan adalah uji korelasi Product Moment Pearson yang ditentukan berdasarkan uji normalitas terlebih dahulu. Uji dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dari dua variabel yaitu antara variabel terikat dan variabel bebas. Rumus uji korelasi Product Moment Pearson yaitu:

Keterangan: rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = Banyaknya responden X = Nilai frekuensi nongkrong, pola konsumsi fast food, dan IMT Y = Nilai kadar gula darah sewaktu

Keputusan Jika Sig > 0.05 maka Ho diterima Jika Sig < 0.05 maka Ho ditolak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Hipotesa yang digunakan dalam uji korelasi Product Moment Pearson 1. Perilaku nongkrong Ho : Tidak terdapat hubungan antara perilaku nongkrong dengan kadar gula darah sewaktu Ha : Terdapat hubungan antara perilaku nongkrong dengan kadar gula darah sewaktu 2. Pola konsumsi fast food Ho : Tidak terdapat hubungan antara pola konsumsi fast food dengan kadar gula darah sewaktu Ha : Terdapat hubungan antara antara pola konsumsi fast food dengan kadar gula darah sewaktu 3. Indeks Massa Tubuh (IMT) Ho : Tidak terdapat hubungan antara IMT dengan kadar gula darah sewaktu Ha : Terdapat hubungan antara IMT dengan kadar gula darah sewaktu

Nilai koefisien korelasi digunakan untuk menentukan keeratan hubungan antara variabel yang diuji. Pada Tabel 3.2. menjelaskan pedoman untuk menentukan keeratan hubungan: Tabel.3.2 Pedoman Menentukan Tingkat Keeratan Korelasi Interval koefisien (r) Tingkat hubungan 0,00 sampai dengan 0,20 Keeratan sangat lemah 0,21 sampai dengan 0,40 Keeratan lemah 0,41 sampai dengan 0,70 Keeratan kuat 0,71 sampai dengan 0,90 Keeratan sangat kuat 0,91 sampai dengan 0,00 Keeratan kuat sekali 1 Sempurna Sumber: Sujarweni, 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

Sebelum dilakukan uji korelasi data yang dimiliki terlebih dahulu dilakukan pengkodingan. Pengkoding bertujuan untuk mengubah data dengan skala ordinal menjadi rasio agar dapat dilakukan pengolahan uji korelasi (Safar, 2007). Pengkodingan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengkodingan frekuensi nongkrong dan frekuensi konsumsi fast food Setiap hari

:3

3x/minggu

:2

>3x/minggu dan lainnya

:1

2. Pengkodingan Indeks Massa Tubuh (IMT) Gemuk dan obesitas

:3

Normal

:2

Kurus

:1

3. Kadar gula darah sewaktu (KGDS) (Cahyono, 2012) Tinggi ( > 200 mg/dL)

:3

Normal ( 80 – 200 mg/dL)

:2

Rendah (< 80 mg/dL)

:1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan hasil dari penelitian tentang perilaku nongkrong, konsumsi fast food, dan status gizi terhadap kadar gula darah responden. Pembahasan hasil akan dikategorikan menjadi 3 bagian utama yaitu perilaku nongkrong, perilaku konsumsi, dan kaitan hasil pemeriksaan kadar gula darah sewaktu dengan hasil penelitian pada responden. A. Kaitan Hasil Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS) dengan Hasil Penelitian Pada Responden Para responden dilakukan pengecekan kadar gula darah sewaktu untuk mengetahui kaitannya dengan pola konsumsi dan kebiasaan nongkrong. Pada Tabel 4.1. ditampilkan hasil pengecekan rata-rata kadar gula darah sewaktu (KGDS) sebagai berikut: Tabel 4.1. Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS) Pada Responden Hasil Pengecekaan KGDS (mg/dl) Laki-Laki 90,76 Perempuan 92,63 Rata-rata 91,45

Berdasarkan data Tabel 4.1. diketahui bahwa rata-rata hasil pengecekan KGDS (Kadar Gula Darah Sewaktu) pada responden laki-laki yaitu sebesar 90,76 mg/dl, pada responden perempuan yaitu sebesar 92,63 mg/dl, dan rata-rata keseluruhan hasil pengecekan pada responden yaitu sebesar 91,45 mg/dl. Kemudian berdasarkan

29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu untuk hasil pengecekan terendah dan tertinggi diketahui yaitu sebesar 63 mg/dl dan sebesar 168 mg/dl. Dari hasil pengecekan ini, KGDS para responden masih tergolong normal. Hal ini dikarenakan seseorang diketahui ada tidaknya mengidap diabetes melitus apabila hasil pemeriksaan gula darah sewaktunya > 200 mg/dL, apabila dalam keadaan puasa (minimal 8 jam) kadar gula darah > 126 mg/dL dan 2 jam setelah makan kadar gula darah > 200 mg/dL (Cahyono, 2012). Kadar gula seeorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal meliputi karakteristik responden (jenis kelamin), sedangkan faktor eksternal yaitu adanya riwayat diabetes melitus dalam keluarga dan kebiasaan sarapan (Saufika, dkk. 2012). Pada Tabel 4.2., 4.3., dan 4.4. menunjukkan kaitan antara faktor tersebut dengan hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu. Tabel 4.2. Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS) antara Jenis Kelamin dengan Keadaan Sarapan KGDS Jenis Kelamin (mg/dl) Sarapan Tidak Sarapan Laki-Laki 91,70 88,45 Perempuan 96,35 86,12 Rata-rata total 93,29 87,47 Tabel 4.3. Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS) antara Jenis Kelamin dengan Riwayat Diabetes Melitus (DM) pada Keluarga Responden KGDS Jenis Kelamin (mg/dl) Ada Riwayat DM Tidak Ada Riwayat DM pada Keluarga pada Keluarga Laki-Laki 83,85 92,32 Perempuan 89,2 93,64 Rata-rata total 84,72 92,79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Tabel 4.4. Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS) antara Jenis Kelamin, Kegiatan Sarapan, dan Riwayat Diabetes Melitus pada Keluarga Responden KGDS (mg/dl) Sarapan Sarapan dan Tidak Tidak Sarapan Jenis dan Tidak Ada Sarapan dan Tidak Ada Kelamin Memiliki Riwayat DM dan Memiliki Riwayat DM Riwaya DM pada Riwaya DM pada Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Laki-laki 84,2 93,40 83 89,67 Perempuan 91,5 98,3 80 87 Rata-rata 87,44 94,93 82 88,5

Data pada tabel tersebut memberikan informasi bahwa jenis kelamin dapat mempengaruhi hasil kadar gula darah responden. Diketahui rata-rata KGDS perempuan lebih tinggi daripada laki-laki baik ditunjukkan pada Tabel 4.1. dan Tabel 4.2. Hal ini dikarenakan pada perempuan memiliki LDL (low-density lipoprotein) atau kolesterol jahat yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki – laki. LDL merupakan pengangkut kolesterol tertinggi pada manusia (Botham dan Mayes, 2009). Menurut Kemenkes (2010) kadar kolesterol yang tinggi menyebabkan meningkatnya asam lemak bebas sehingga terjadi lipotoksisiti yang dapat menyebabkan sel beta pankreas menjadi rusak dan mengakibatkan terjadinya penyakit diabetes melitus tipe-2. Lipotoksisiti merupakan penganggu proses pengambilan glukosa dan sekresi insulin akibat kelebihan jumlah asam lemak. Hal ini yang menyebabkan perempuan lebih beririko mengalami diabetes mellitus (Jelatik dan Haryati, 2014). Namun, Tabel 4.4. tidak menunjukkan bahwa hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu pada perempuan lebih tinggi dari laki-laki yaitu pada hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

pengecekan responden tidak sarapan dan memiliki riwayat DM dalam keluarga sebesar 80 mg/dl pada responden perempuan dan 83 mg/dl pada responden lakilaki. Hasil pengecekan pada responden yang tidak sarapan dan tidak memiliki riwayat DM dalam keluarga menunjukkan hasil yang sama bahwa KGDS responden laki-laki lebih tinggi yaitu sebesar 89,67 mg/dl daripada responden perempuan yaitu sebesar 87 mg/dl. Hal ini dapat dipengaruhi aktivitas dan gaya hidup sehari–hari para responden. Diketahui bahwa tidak sedikit remaja perempuan melewatkan waktu makan untuk mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi dengan alsan khawatir menjadi gemuk. Pengecekan kadar gula darah sewaktu sangat dipengaruhi oleh jumlah konsumsi makanan dikarenakan setelah makan terjadi proses pencernaan zat makanan yaitu pemecahan glukosa yang akan digunakan sebagai energi, sehingga kandungan glukosa akan meningkat dalam darah (Istiany dan Rusilanti, 2013). Hal ini juga menjelaskan Tabel 4.2. bahwa hasil pengecekan KDGS pada responden yang sarapan lebih tinggi yaitu sebesar 93,29 mg/dl dari responden yang tidak sarapan yaitu 87,47 mg/dl. Begitu pula pada Tabel 4.4. menunjukkan hasil pengecekan responden yang melakukan kegiatan sarapan lebih tinggi daripada responden yang tidak sarapan. Menurut Fatmawati (2010), orang dengan riwayat keluarga diabetes melitus memiliki risiko 2,97 kali untuk mengidap diabetes melitus tipe 2 dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki riwayat diabetes melitus dalam keluarga. Apabila salah satu orang tuanya menderita diabetes melitus, maka risiko seseorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

menderita diabetes melitus adalah sebesar 15%. Jika kedua orang tua memiliki riwayat diabetes melitus maka risiko untuk menderita diabetes melitus adalah 75%. Namun, pada Tabel 4.3. menunjukkan responden yang memiliki riwayar keluarga DM, hasil pengecekan kadar gula darah sewaktunya lebih rendah yaitu sebesar 84, 72 mg/dl dibandingkan dengan responden yang tidak memiliki riwayat DM dalam keluarga sebesar 92,79 mg/dl. Cahyono (2010) menjelaskan bahwa seseorang yang di dalam keluarganya memiliki riwayat DM risiko DM diturunkan dapat dihindari apabila seseorang dalam kesehariannya melakukan pola makan yang sehat dan aktivitas yang cukup. Aktivitas fisik dapat menurunkan berat badan dan meningkatkan sensitivitas hormone insulim, sehingga glukosa dalam darah dapat dikendalikan (Misnadiarly, 2006). Pola makan sehat bertujuan untuk menjaga berat badan dalam batas normal (Indeks Massa Tubuh 18,50 – 24,99), dikarenakan sesorang yang mengalami obesitas mempunyai risiko 2,7 kali lebih besar untuk terkena diabetes melitus dibandingkan dengan individu yang tidak mengalami obesitas (Sujaya, 2009). Akibat dari obesitas ialah kandungan Asam Lemak Bebas atau Free Fatty Acid (FFA) dalam sel mengalami peningkatan. Peningkatan FFA ini akan mengganggu sekresi insulin oleh sel beta pankreas sehingga menyebabkan terjadinya resisten insulin dan menganggu kerja penyerapan glukosa ke plasma membran (TeixeriaLemos dkk, 2011). Obesitas didefinisi sebagai berat badan berlebih. Untuk mengetahui sesorang mengalami obesitas dengan melihat status gizinya. Status gizi dapat menunjukkan keadaan tubuh seseorang dari akibat konsumsi makanan dan gizi (Istianty dan Rusilanti, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Menurut Oktaviani, dkk (2012) klasifikasi obesitas apabila hasil perhitungan Indeks Massa Tubuh sebesar ≥ 30. Status gizi dapat diketahui berdasarkan hasil perhitungan Indeks Massa Tubuh. Untuk hasil pengukuran berat badan dan IMT responden ditunjukkan pada Tabel 4.5 dan 4.6. Tabel 4.5. Data Berat Badan Responden Berat Badan (kg) Terendah Tertinggi Rata-rata

43,50 143,30 61,64

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Indeks Massa Tubuh dan Status Gizi Responden Persentase IMT (%) Kurus (< 18,50) 23,33 Normal (18,50 – 24,99) 56,67 Gemuk (25,00 – 29,99) 13,33 Obesitas (≥ 30) 6,67 Jumlah 100

Menurut Tabel 4.5. diketahui berat badan tertinggi adalah 143,30 kg dan berat badan terendah adalah 43,50 kg, dan rata-rata berat badan responden ialah 61,64 kg. Berat badan tertinggi mau terendah belum dapat digunakan sebagai penentu seseorang mengidap kegemukan atau obesitas. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk mengetahui seseoramg mengidap obesitas perlu melihat hasil perhitungan indek massa tubuhnya. Dari hasil perhitungan indeks massa tubuh pada responden ditunjukkan oleh Tabel 4.6. didapati sebanyak 6,67% mengalami obesitas dan sebanayak 13,33% mengalami kegemukan. Kegemukan dan obesitas merupakan akibat dari gizi berlebih yang dapat berdampak di usia dewasa nantinya berisiko menyebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

penyakit degenartif, salah satunya diabetes mellitus (DM) aoabila tidak segera melakukan pencegahan dengan merubah pola hidup menjadi lebih sehat. Selanjutnya, hasil dan pembahasan dari uji korelasi antara faktor yang diteliti yaitu perilaku nongkrong yang diketahui berdasarkan frekuensi nongkrong yang dilakukan oleh responden, konsumsi fast food oleh responden, dan IMT responden terhadap hasil pengecekan KGDS responden. Tabel 4.7. menunjukkan uji korelasi anatara indeks massa tubh dengan kadar gula darah sewaktu. Tabel 4.7. Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson antara Indeks Massa Tubuh dengan Hasil Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS) KGDS KGDS

Pearson Correlation

IMT 1

Sig. (2-tailed) N IMT

.010 .942

60

60

Pearson Correlation

.010

1

Sig. (2-tailed)

.942

N

60

60

Berdasarkan hasil Uji Korelasi Product Moment Pearsonpada Tabel 4.7. diketahui bahwa IMT para responden tidak berpengaruh nyata terhadap hasil pengecekan KGDS. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan sebesar 0,942 atau lebih besar dari nilai alpha yakni sebesar 0,05. Nilai koefisiesn korelasi r IMT dengan KGDS diperoleh yaitu sebesar 0,010 yang berarti hubungan antar dua variable tersebut sangat lemah. Pada Tabel 4.8. menunjukkan hasil uji korelasi antara frekuensi nongkrong dengan kadar gula darah sewaktu. Berdasarkan hasil uji dengan Uji Korelasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Product Moment Pearson diketahui bahwa frekuensi nongkrong responden tidak berpengaruh nyata terhadap hasil pengecekan KGDS. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan sebesar 0,686 atau lebih besar dari nilai alpha yakni sebesar 0,05. Nilai koefisiesn korelasi r IMT dengan KGDS diperoleh yaitu sebesar 0,053 yang berarti hubungan antar dua variable tersebut sangat lemah. Tabel 4.8. Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson antara Frekuensi Nongkrong dengan Hasil Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS) Frekuensi Nongkrong

KGDS

Frekuensi Korelasi Pearson Nongkrong Sig. (2-tailed)

1

N Korelasi Pearson Sig. (2-tailed) N

60 .053 .686 60

KGDS

.053 .686 60 1 60

Pada Tabel 4.9. menunjukkan hasil uji korelasi antara frekuensi nongkrong dengan kadar gula darah sewaktu. Berdasarkan hasil uji dengan Uji Korelasi Product Moment Pearson diketahui bahwa frekuensi konsumsi fast food responden tidak berpengaruh nyata terhadap hasil pengecekan KGDS. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan sebesar 0,394 atau lebih besar dari nilai alpha yakni sebesar 0,05. Nilai koefisiesn korelasi r IMT dengan KGDS diperoleh yaitu sebesar 0,112 yang berarti hubungan antar dua variable tersebut sangat lemah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Tabel 4.9. Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson antara Frekuensi Konsumsi Fast Food dengan Hasil Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS) Frekuensi Konsumsi Fast Food

KGDS KGDS

Korelasi Pearson

1

Sig. (2-tailed) N Frekuensi Korelasi Pearson Konsumsi Sig. (2-tailed) Fast Food N

.112 .394

60 .112 .394 60

60 1 60

Dari hasil penelitian ini didapati tidak ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh, perilaku nongkrong, dan pola konsumsi fast food dengan kadar gula darah sewaktu. Hal ini dikarenakan dari hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu masih tergolong dalam batas normal (< 200 mg/dL). Faktor yang dapat mempengaruhi adalah pengecekan kadar gula darah sewaktu, seperti yang diungkapkan oleh Khoirul (2013) bahwa kadar gula dalam sehari bersifat fluktuatif atau berubahubah, dimana kadar gula akan menjadi normal kembali 2 jam setelah makan. Adanya aktivitas fisik dalam mengubah glukosa menjadi energi juga mampu menurunkan kadar glukosa dalam darah. Glukosa dalam darah dapat dikontrol dengan cara melakukan olahraga secara teratur (PERKENI, 2015). Olahraga yang teratur dapat mempertahankan dan menurunkan berat badan sehingga insulin dapat dikompensasi secara maksimal. Saat seseorang mengonsumsi makanan dan minuman manis di atas batas normal maka pankreas akan memerintah sel beta untuk memproduksi hormon insulin. Insulin akan masuk ke dalam aliran darah untuk memecah gula menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

glukosa. Namun, apabila reseptor pada sel tubuh tidak peka untuk membuka jalan glukosa agar dapat masuk ke dalam sel maka hal ini yang menyebabkan menumpuknya glukosa di dalam darah sehingga kadar gula dalam darah menjadi tinggi. Kadar gula darah tinggi inilah yang menjadi indikasi seseorang didiagnosa menderita penyakit diabetes melitus (hyperglikemia) apabila disertai dengan keluhan seperti banyak buang air kecil (BAK), sering merasa haus, dan penuruanan berat badan secara drastis (Cahyono, 2008).

B. Perilaku Nongkrong Nongkrong merupakan kegiatan berkumpul yang sering dilakukan para remaja termasuk para pelajar. Nongkrong dapat dilakukan dimana saja seperti di kafe-kafe atau tempat berkumpul lainnya. Kegiatan ini biasa dilakukan untuk mengisi waktu luang. Gambar 4.1 menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi responden dalam melakukan kegiatan nongkrong yaitu sebanyak < 3x seminggu sebesar 40% dan terendah yaitu tingkat frekuensi nongkrong setiap hari sebesar 12%. Alasan nongkrong tentu akan beragam tiap individu, kebanyakan remaja nongkrong karena alasan untuk berkumpul bersama atau sekedar untuk mendapatkan akses internet gratis yang disediakan oleh tempat nongkrong yang mereka kunjungi. Gaya hidup merefleksikan aktivitas dan minat yang melibatkan proses sosial, modal, dan selera. Nongkrong merupakan salah satu

gaya hidup. Kebiasaan

nongkrong ini juga melibatkan kehidupan sosial responden, modal dan selera.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

3x/minggu

25%

23%

< 3x/minggu Setiap hari

12%

Lainnya

40%

Gambar 4.1. Persentase Frekuensi Nongkrong Responden dalam Seminggu

Responden yang memiliki kehidupan sosial yang baik seperti memilikitemanteman yang banyak akan mempengaruhi kebiasaan nongkrong. Teman dapat berpengaruh dalam memberikan referensi tempat nongkrong. Modal (uang saku) yang banyak akan memberikan peluang lebih tinggi untuk responden melakukan kegiatan nongkrong dibandingkan dengan responden yang tidak memiliki uang saku yang banyak. Selera menurut KBBI, memiliki arti nafsu makan, kesukaan atau kegemaran, maka selera dapat mempengaruhi perilaku nongkrong seseorang dikarenakan selera membuat seseorang memiliki kemauan untuk berbuat sesuatu termasuk kegiatan nongkrong. Seperti alasan yang telah dijelaskan bahwa kebanyakan responden memilih nongkrong untuk berkumpul bersama, maka pada Gambar 4.2., orang-orang yang nongkrong bersama dengan responden yaitu keluarga (orang tua, sanak saudara), teman atau sahabat, dan pacar, serta beberapa menjawab lainnya (sendiri atau dengan kenalan). Berdasarkan pada Gambar 4.2., dinyatakan bahwa persentase

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

terendah responden menjawab lainnya yaitu 5% dan tertinggi yaitu ditemani oleh sahabat atau teman sebesar 59%. Pada usia remaja banyak terjadi perubahan sikap dan perbuatan yang menandakan individu tersebut menjadi mandiri. Kemandirian pada remaja ditunjukkan dengan perilaku memilih dan memutuskan keinginan yang mereka mau tanpa bergantung pada orangtua. Selain itu, remaja akan lebih banyak beraktivitas di luar rumah yang artinya mereka perlu melakukan penyesuaian diri dengan kelompok termasuk dengan teman sebaya. Salah satu bentuk penyesuaian diri seorang remaja adalah mencari jati diri dan memiliki kecenderungan dengan mencari dukungan dari teman sebaya (Steinberg, 2002). Hal inilah yang menyebabkan para responden lebih banyak melakukan kegiatan nongkrong bersama sahabat atau temannya.

Lainnya

5%

Pacar

9%

Sahabat/teman

59%

Saudara (kakak/adik/sepupu/dsb)

12%

Orang tua

15% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Gambar 4.2. Persentase Orang yang Menemani Responden Saat Nongkrong

Berdasarkan tingginya persentase responden yang menjawab orang yang menemani nongkrong adalah teman atau sahabat maka pada Gambar 4.3. di bawah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

ini menunjukkan persentase tingkat pengaruh teman dalam memberikan referensi tempat nongkrong. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 45% responden menyatakan bahwa teman sedikit berpengaruh dalam menentukan referensi tempat nongkrong, sedangkan responden yang menjawab sangat berpengaruh sebanyak 17%. Hal ini dapat menjelaskan bahwa kebiasaan nongkrong responden tidak begitu dipengaruhi oleh temannya walaupun ketika mereka nongkrong lebih banyak waktu yang dihabiskan bersama teman maupun sahabat. Hal ini juga didasari pada saat remaja, mereka telah memiliki kebebasan untuk memilih dan memutuskan apa yang mereka inginkan.

Sangat berpengaruh 17%

16%

22%

Sedikit berpengaruh Berpengaruh

45%

Sangat tidak berpengaruh Gambar 4.3. Persentase Tingkat Pengaruh Teman dalam Referensi Tempat Nongkrong

Menurut Steinberg (2002), bahwa seorang individu dikatakan mandiri apabila dalam memutuskan sesuatu menurut diri sendiri dan tidak tergantung pada yang dipercayai orang lain. Kemandirian remaja ialah kemampuan untuk mengambil tindakan yang berasal dan diatur diri sendiri guna perkembangan kemampuan sosial secara bertanggung jawab. Oleh karena itu, dalam perkembangan sosialnya seorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

remaja memiliki kemandirian untuk bebas menentukan dengan siapa mereka dan dimana mereka akan nongkrong.

40% 30% 20% 10% 0% Cha-cha Milktea, Starbucks

Jco, Dunkin' Donuts

McD, KFC, AW, Warung Pizza Indomie/Burjo

Lainnya

Gambar 4.4. Persentase Tempat Nongkrong yang Sering Dikunjungi

Tempat nongkrong favorit dan umum dikunjungi responden berdasarkan penggolongan menurut Heryanti (2009), ditunjukkan pada Gambar 4.4. Berdasarkan data pada Gambar 4.4. kecenderungan responden dalam memilih tempat nongkrong ialah 29% ke McD, KFC, AW, Pizza; 28% memilih warung indomie/burjo; 21% memilih Cha-cha milktea, Starbucks; serta lainnya 16% menyatakan ke tempat makan seperti warung nasi atau restoran seafood; dan 6% menyatakan ke JCo, Dunkin' Donuts. Tempat-tempat makan tersebut menyajikan makanan dan minuman manis. Menu dengan kandungan kalori yang tinggi dapat menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat, dan apabila dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dengan kurun waktu yang lama maka di dalam tubuh akan terjadi penumpukan gula. Macam menu yang disajikan oleh tempat-tempat makan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.5., dan menu-menu ini merupakan menu yang biasa dikonsumsi oleh responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% Kopi, milkshake, Ice cream, cakes milktea, soft drink

Fried chicken, burger

French fries, nugget, sossis, popcorn

Lainnya

Gambar 4.5. Persentase Menu yang Sering Dikonsumsi Saat Nongkrong

Berdasarkan pada Gambar 4.4. di atas walaupun persentase tertinggi tempat yang dikunjungi oleh responden merupakan tempat yang menyajikan makanan dengan kandungan lemak yang tinggi seperti McD, KFC, dan AW yaitu sebesar 29%. Namun, persentase tertinggi menu yang dikonsumsi oleh responden yaitu sebesar 35% merupakan makanan dan minuman manis berkalori tinggi seperti menu kopi, milkshake, milktea, soft drink, serta 19% menjawab mengonsumsi ice cream atau cakes, dan makanan berlemak (fast food) dengan persentase sebanyak 16%, serta lainnya yaitu 14% yang menjawab rumah makan seafood. Hal ini dikarenakan bahwa gerai-gerai tersebut selain menjual makanan cepat saji juga menjual minuman seperti soft drink, ice cream yang umumnya dijual dengan harga yang relative lebih murah. Hal inilah yang dapat mengakibatkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi apabila tidak diimbangi dengan pola hidup yang sehat seperti pengaturan pola makan dan aktivitas fisik (olahraga). Kebiasaan konsumsi fast food yang berlebih dapat berakibat munculnya masalah gizi seperti kelebihan berat badan/obesitas atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

kekurangan zat gizi. Pola makan fast food yang dilakukan terus menerus dapat mempengaruhi kesehatan pada usia selanjutnya. Hal-hal tersebut dapat memicu risiko penyakit salah satunya diabetes melitus. Apabila melihat data pada Gambar 4.1. bahwa 12% responden dengan persentase frekuensi nongkrong setiap hari jika tidak diiringi persentase frekuensi konsumsi makanan dan minuman manis yang tinggi pula maka risiko terkena diabetes melitus masih dapat dicegah. Begitu pula untuk responden dengan persentase frekuensi lainnya apabila tidak memiliki kencenderungan frekuensi konsumsi makanan dan minuman manis yang tinggi maka risiko terkena diabetes melitus dapat ditekan. Sebaliknya, jika frekuensi konsumsi makanan dan minuman manis tinggi akan berakibat risiko mengidap diabetes melitus, bahkan pada usia dini.

C. Perilaku Konsumsi Kebiasaan nongkrong responden tentu berkaitan dengan perilaku konsumsinya juga. Oleh karena itu perlu adanya peninjauan mengenai perilaku konsumsi meliputi kesukaan responden dalam mengonsumsi makanan dan minuman manis, frekuensi konsumsi minuman bersoda (soft drink), dan frekuensi konsumsi makanan dan minuman manis. Sebanyak 82% dari jumlah responden menyatakan bahwa mereka menyukai makanan dan minuman manis sehingga frekuensi konsumsi tinggi pula, sedangkan yang menjawab tidak suka untuk mengonsumsi makanan dan minuman manis sebanyak 18%. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kebiasaan dan selera konsumsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

terhadap makanan dan minuman yang hendak dikonsumsi. Kehidupan sosial dan aktivitas yang dilakukan dapat pula mempengaruhi kebiasaan makan seseorang.

Tidak Suka 18%

Suka 82%

Gambar 4.6. Persentase Kesukaan Responden dalam Mengonsumsi Makanan dan Minuman Manis

Seseorang yang menyukai makanan dan minuman manis akan cenderung mengonsumsi makanan atau minuman manis dalam jumlah yang banyak. Dampaknya bila seseorang memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan atau minuman manis dalam jumlah besar maka asupan glukosa tinggi. Apabila hal ini dibiarkan terus menerus maka kandungan gula dalam darah akan meningkat dan menganggu kerja hormon insulin dalam mengubah glukosa menjadi glikogen. Hal ini yang menyebabkan terjadinya resistensi insulin yang berakibat pada penyakit diabetes melitus. Menurut data pada Gambar 4.7., dapat dinyatakan bahwa jumlah konsumsi makanan dan minuman manis dengan persentase tertinggi adalah < 3x seminggu yaitu sebanyak 55%, dan terendah yaitu setiap hari sebanyak 7%. Maksud dari frekuensi lainnya ialah responden dalam mengonsumsi makanan dan minuman manis tidak menentu setiap harinya dalam seminggu. Jika melihat data tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

sebanyak 7% responden yang memiliki persentase frekuensi konsumsi makanan dan minuman manis setiap hari dan apabila memiliki kebiasaan konsumsi gula lebih dari batas normal asupan gula dikarenakan sisa gula yang tidak dapat dipecah menjadi glikogen akan menumpuk dalam darah dan menyebabkan tingginya kadar gula dalam darah. Hal ini apabila dibiarkan dan tidak segera dilakukan tindakan pencegahan seperti merubah pola hidup sehat dapat berakibat munculnya penyakit degenaratif pada usia dewasa atau lansia, salah satunya adalah diabetes melitus.

Lainnya 23% Setiap hari 7%

3x/minggu 15%

< 3x/minggu 55%

Gambar 4.7. Persentase Frekuensi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis dalam Seminggu

Minuman bersoda merupakan minuman ringan dengan karbonasi (carbonated soft drink). Minuman ringan dengan karbonasi adalah minuman yang dibuat dengan mengabsorpsikan karbondioksida ke dalam minuman ringan tersebut (Sari, 2007). Bahan yang digunakan dalam pembuatan minuman karbonasi adalah air, gula, CO2, dan konsentrat. Dalam artikel di Radar Bandung yang ditulis oleh Nurlatifah (2011) menyebutkan bahwa minuman bersoda mengandung gula sebanyak sekitar 9 sendok teh (36 gram) atau sebanding dengan kurang lebih 4 sendok makan (40 gram), sedangkan menurut Permenkes tahun 2013 dalam artikel Utami dan Nodia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

(2015) menyebutkan batas mengonsumsi gula tidak boleh lebih dari 50 gram atau sekitar 4 sendok makan sehari. 90% 80%

78%

70% 60% 50% 40%

30%

22%

20% 10% 0% Tidak Sering

Sering

Gambar 4.8. Persentase Frekuensi Konsumsi Minuman Bersoda

Berdasarkan Gambar 4.8. dapat dilihat bahwa walaupun banyak responden yang menyukai konsumsi makanan dan minuman manis (Gambar 4.6.) ternyata tidak mempengaruhi tingginya frekuensi responden untuk mengonsumsi minuman manis dalam hal ini minuman bersoda (soft drink). Sebanyak 22% menyatakan bahwa mereka sering mengonsumsi minuman tersebut, sedangkan 78% menyatakan bahwa tidak sering mengonsumsi minuman bersoda. Hal ini dapat disebabkan bahwa minuman yang sering dikonsumsi kemungkinan jenis lainnya seperti susu, kopi, atau teh.

D. Keterbatasan Masalah Dalam penelitian ditemukan kendala-kendala yang menjadi keterbatasan penelitian ini, anatara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

1. Jumlah sampel yang terbatas sehingga kurang memberikan hasil penelitian yang detail. 2. Faktor waktu penelitian yang tidak seragam diantara dua sekolah, sehingga mempengaruhi hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu. Pengambilan data perilaku nongkrong tidak dibatasi apakah hanya berupa kegiatan bersantai atau kegiatan bersantai yang disertai konsumsi fast food. 3. Metode penelitian menggunakan cross sectional atau hanya melihat hasil penelitian dalam kurun waktu saat itu saja, padahal hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu dapat dipengaruhi oleh konsumsi maupun aktivitas sebelumnya. Dianjurkan pengecekan gula darah dilakukan saat puasa dan 2 jam setelah makan atau metode penelitian dengan design experiment with pretest-postest.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian hal-hal yang dapat disimpulkan antara lain adalah: 1.

Tidak terdapat hubungan antara perilaku nongkrong pada siswa SMA kelas XI di Yogyakarta dengan hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu.

2.

Tidak terdapat hubungan antara perilaku konsumsi fast food pada siswa SM kelas XI di Yogyakarta dengan hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu.

3.

Tidak terdapat hubungan antara Indeks Massa Tubuh pada siswa SMA kelas XI di Yogyakarta dengan hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu.

B. Saran Saran dari peneliti untuk peneliti selanjutnya antara lain : 1.

Melakukan penelitian dengan metode lain seperti design experiment with pretest-postest,

sehingga

dapat

mengontrol

faktor

serta

dapat

mengindikasi ada tidaknya risiko dini terhadap penyakit diabetes melitus. Dalam hal ini pretest dan postest yang dimaksud adalah pengecekan kadar gula darah saat puasa dan 2 jam setelah makan. 2.

Menggunakan sampel lebih banyak agar dapat meminimalisir bias hasil penelitian.

49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

3.

Memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil penelitian, misalnya waktu pengambilan data, akan lebih baik jika dilakukan dengan waktu yang sama pada tiap tempat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Hal ini berkaitan dengan hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu yang bersifat fluktuatif. Kegiatan nongkrong dibuat batasan yang jelas yaitu sekedar kegiatan bersantai atau kegiatan bersantai yang disertai dengan mengonsumsi fast food.

C. Aplikasi Penelitian Sebagai Sumber Pembelajaran Biologi Hasil penelitian mengenai pengaruh gaya hidup dan pola konsusmsi fast food terhadap kadar gula darah sewaktu pada pelajar ini, diharapkan dapat digunakan atau dikembangkan dalam materi pembelajaran biologi di sekolah. Materi yang berkenaan dengan pola konsumsi dan gaya hidup ialah “Sistem Pencernaan Manusia” untuk Sekolah Menengah Atas kelas XI menggunakan kurikulum 2013. Dalam Kurikulum 2013 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang digunakan adalah: 

Kompetensi Inti KI 3

: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, tekonologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4

: Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangn dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.



Kompetensi Dasar 3.7.

Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada system pencernaan dan mengaitkannya dengan nutrisi dan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pencernaan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.

4.7.

Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan pada organ-organ pencernaan yang menyebabkan gangguan sistem pencernaan manusia melalui berbagai bentuk media presentasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

DAFTAR PUSTAKA

Al, Anshari. 2014. Gambaran Kadar Glukosa Darah Sewaktu Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang Berisiko Tinggi Diabetes Melitus Tipe 2. Skripsi. Universitas Andalas. Padang. Anonim. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia [Online]. Diakses pada http://kbbi.web.id/ Batubara, Jose R. L. 2010. Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Sari Pediatri, Vol. 12, No. 1, Juni 2010. 21. Bawono, Mokhamad Nur. 2008. Kontrol Hormon Insulin dan Glukagon dalam Perubahan Metabolisme Selama Latihan. Pelangi Ilmu, Vol 2, No 2, 2008. BKKBN. 2010. Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja. Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi. Jakarta. Botham, K.M., dan Mayes, P.A. 2009. Sintesis, Transpor, dan Ekskresi Kolesterol, Dalam: Biokimia Harper, edisi 27. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Cahyono, Suharjo B. 2012. Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Kanisius. Yogyakarta. Chaney, David. 2004. Lifestyle, Sebuah Pengantar Komprehensif. Jalasutra. Yogyakarta Dansinger, Michael. 2016. Metabolism Mishaps. Diakses pada http://www.webmd.com/diabetes/type-2-diabetes-guide/type-2-diabetes tanggal 3 September 2016 Dewi, Mira. 2007. Resistensi Insulin Terkait Obesitas: Mekanisme Endokrin dan Intrinsik Sel. Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2007 2 (2): 49 – 54. Depkes. 2013. Diabetes Melitus Penyebab Kematian Nomor 6 di Dunia: Kemenkes Tawarkan Solusi CERDIK Melalui Posbind. Departemen Keshatan Republik Indonesia. Jakarta. Emmerman, Gregg. 2016. Diabetes. Diakses pada https://www.studyblue.com/#flashcard/view/11932811 tanggal 3 september 2016 Fatmawati, Ari. 2010. Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Pasien Rawat Jalan (Studi Kasus di Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Demak. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Semarang. Ganong, W.F. 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. Jakarta. Heryanti, Evi. 2009. Kebiasaan Makan Cepat Saji (Fast Food Modern), Aktivitas Fisik dan Faktor Lainnya Dengan Status Gizi Pada Mahasiswa Penghuni asrama UI Depok Tahun 2009. Skripsi. Universitas Indonesia. Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Infodatin. 2014. Situasi dan Analisis Diabetes. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Jakarta. International Diabetes Federation (IDF). 2016. Diakses http://www.idf.org/about-diabetes/ tanggal 24 Juli 2016

pada

Istiany, Ari., dan Rusilanti. 2013. Gizi Terapan. PT Remaja Rosdakarya. Jakarta. Jelatik, I. Gusti Made Gerai, dan Haryati, Erna. 2014. Hubungan Faktor Risiko Umur, Jenis Kelamin, Kegemukan, dan Hipertensi dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Mataram., Media Bina Ilmiah, volume 8, No.1, Februari 2014, 40. Kemenkes. 2010. Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Risiko Diabetes Melitus. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Kemenkes RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia 2014. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Khoirul, Anisah. 2013. Perbedaan Kadar Gula Darah Sebelum dan Sesudah Senam Diabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Persadia Rumah Sakit Sari Asih Ciputat. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta. Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran Edisi 11. PT. Indeks. Jakarta. Kristianti, N., Sarbini, D., dan Mutalazimah. 2009. Hubungan Pengetahuan Gizi dan Frekuensi Konsumsi Fast Food dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, VOL 2, No.1, Juni 2009. Manaf, Asman. 2006. Insulin: Mekanisme Sekresi dan Aspek Metabolisme. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. Merentek, E. 2006. Resistensi insulin pada Diabetes Melitus Tipe 2, Majalah Cermin Dunia Kedokteran, No. 150, Jakarta, hal. 38-39. Monks. 2009. Tahap Perkembangan Masa Remaja. Medical Journal New Jersey Muagman, 1980. Defenisi Remaja. Penerbit Grafindo Jakarta. Jakarta. Muliany, R. 2005. Daftar Kandungan Zat Gizi, Serat dan Indeks Glikemik dalam Penukaran Berbagai Hidangan Indonesia dan Makanan Siap Santap Barat. Tesis. Program Studi Ilmu Gizi Universitas Diponegoro. Semarang Nix S. W. 2005. Basic Nutrition & Diet Therapy, 12th ed. Mosby-Year Book. St. Louis. Nurlatifah, A. 2011. Dibalik Nikmatnya Minuman Bersoda. Radar Bandung. Bandung. Oktaviani, Wiwied D., Saraswati, Lintang Dian, Rahfiludin, M. Zen. 2012. Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food, aktivitas Fisik, Pola Konsumsi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Karakteristik Remaja dan Orang Tua dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) (Studi Kasus pada Siswa SMA Negeri Semarang Tahun 2012). Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol 1, No 2, Tahun 2012, Hal 54 – 553. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI). 2015. Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia, PB. PERKENI. Jakarta. 2015. Pusat Data dan Informasi. 2016. Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin %20reproduksi%20remaja-ed.pdf diakses tanggal 3 Agustus 2016 jam 19.56 WIB. Putra, Adriansyah L., Wowor, Pemsi M., dan Wungouw, Herlina I. S. 2015. Gambaran Kadar Gula darah sewaktu pada Mahasiswa Angkatan 2015 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal e Biomedik (eBm), Vol. 3, No. 3, September-Desember 2015. 834. Ramani, Nisha Subhashchabdra, N., Krishnamurthy, N., Raghavendra Prasad B., S., Ashakiran, E., Sumathi M., R. Harish. 2012. Role of Adenosine Deaminase to Predict Glycemic Status in Tupe 2 Diabetes Mellitus. J Clin Biomed Sci 2012; 2 (3). Safar, Gempur. 2007. Modul Metode Statistika II. UGM Press. Yogyakarta. Sari, D. F. 2007. Evaluasi Bahan Minuman Berkarbonasi. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Saufika, Anita, Retnaningsih, dan Alfiasari. 2012. Gaya Hidup dan Kebiasaan Makan Mahasiswa. Jur. Ilm. Kel. & Kons., Agustus 2012, p : 157 – 165, Vol.5, No. 2. Steinberg, L. 2002. Adolescence. 6th ed. Mc Graw-Hill. New York. Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Statistik untuk Kesehatan. Gava Media. Yogyakarta. Sujaya, I Nyoman. 2009. Pola Konsumsi Makanan Tradisional Bali sebagai Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 di Tabanan. Jurnal Skala Husada Vol. 6 No.1 hal: 75-8 Teixeria-Lemos,dkk. 2011. Regular Physical Exercise Training Assists in Preventing Type 2 Diabetes Development: Focus On Its Antioxidant and Anti-Inflammantory Properties. Biomed Central Cardiovascular Diabetology 10: 1-15 Utami, Esti, dan Nodia, Firsta. 2015. Ini Batas Aman Konsumsi Gula Dalam Sehari. Diakses pada http://www.suara.com/health/2015/05/18/183429/ini-batas aman-konsumsi-gula-dalam-sehari tanggal 23 Juli 2016 Wu, X., dan Garvey, W. T. 2010. ‘Insulin Action’ in Textbook of Diabetes, 4th edition. Holt Rcockram A, Flyvbjerg A and Goldstin B, Sussex: Blackwell.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

World Health Organization (WHO). 2016. Diabetes. http://www.who.int/diabetes/en/.

Diakses

pada

Virgianto, G., dan Purwaningsih, E. 2006. Konsumsi Fast Food sebagai Faktor Risiko Terjadinya Obesitas pada Remaja. Diakses pada http://eprints.undip.ac.id/ tanggal 25 Juni 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56 Lampiran 1 SILABUS MATA PELAJARAN BIOLOGI

Satuan Pendidikan

: SMA

Kelas

: XI

KI 1

: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2

: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerkjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3

: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, tekonologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4

: Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangn dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

KOMPETENSI DASAR

MATERI POKOK

PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI

SUMBER

WAKTU

BELAJAR

Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada sistem pencernaan 1.1.

Mengagumi

Mengamati

Tugas

7 JP x 45

Mengamati gambar

Laporan tertulis

menit

kompleksitas ciptaan PENCERNAAN

berbagai macam

tentang makanan dan

Tuhan tentang struktur MAKANAN

makanan

zat makanan serta

keteraturan

dan

fungsi

jaringan,

MAKANAN DAN dan SISTEM

sel,  Pengertian ilmu organ

gizi

penyusun sistem dan  Makanan dan zatbioproses yang terjadi pada mahluk hidup. 1.2.

zat makanan  Air

dan  Zat Aditif mengagumi pola pikir Makanan Menyadari

ilmiah

dalam

menu seimbang Menanya  Apa tujuan makhluk

 Buku siswa (Erlangga)  Biologi Campbell  Buku Pengantar

Observasi

gizi

hidup memerlukan

Kerja ilmiah, sikap

 Internet

makanan?

ilmiah dan

 Gambar

keselamatan kerja

 Dll.

 Bagaimana makanan tersebut dapat

pada saat melalukan

digunakan tubuh?

percobaan dan dalam

kemampuan

kegiatan diskusi atau

mengamati bioproses.

presentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

KOMPETENSI DASAR

1.3.

Peka

MATERI POKOK

peduli  Kebutuhan dan

dan

PENILAIAN

Mengumpulkan Data

terhadap permasalahan

keseimbangan

(Eksperimen/

Portofolio

lingkungan

energi

Eksplorasi)

Laporan tertulis hasil

 Melakukan

pengamatan

hidup,

dan  Menyusun menu

menjaga menyayangi

makanan seimbang

percobaan uji

lingkungan

sebagai  Sistem pencernaan

kandungan gizi dan

Tes

manisfestasi

manusia

atau zat aditif pada

 Tes tertulis

ajaran  Gangguan sistem agama yang dianutnya. pencernaan pengamalan

2.1.

PEMBELAJARAN

Berperilaku

ilmiah:

makanan  Melakukan studi

tentang konsep makanan dan

literatu tentang

sitem pencernaan

jujur  Teknologi sistem sesuai data dan fakta, pencernaan

organ penyusun

makanan

disiplin,

dan fungsinya

teliti,

makanan

tekun,

jawab,dan

tanggung  Sistem pencernaan peduli pada hewan

dalam observasi dan eksperimen,

berani

ruminansia

sistem pencernaan

Mengasosiasikan

ALOKASI

SUMBER

WAKTU

BELAJAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

KOMPETENSI DASAR

dan

santun

dalam

mengajukan

MATERI POKOK

PEMBELAJARAN  Membuat hasil pengamatan dalam

pertanyaan

dan

bentuk laporan

berargumentasi, peduli

kegiatan

lingkungan,

pengamatan

gotong

royong, bekerjasama,

 Mendiskusikan

cinta

damai,

fungis organ

berpendapat

secara

penyusun sisten

ilmiah

kritis,

pencernaan

dan

responsif dan proaktif

makanan

dalam dalam setiap tindakan dan dalam

Mengkomunikasikan

melakukan

 Mempresentasikan

pengamatan

dan

percobaan di dalam kelas/laboratorium

macam-macam gangguan atau

PENILAIAN

ALOKASI

SUMBER

WAKTU

BELAJAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

KOMPETENSI DASAR

maupun

2.2.

di

MATERI POKOK

luar

kelaian pada sistem

kelas/laboratorium.

pencernaan

Peduli

makanan

terhadap

keselamatan diri dan

 Membuat laporan

lingkungan

dengan

secara tertulis

menerapkan

prinsip

mengenai

keselamatan kerja saat

perbedaan sistem

melakukan

pencernaan pada

kegiatan

pengamatan

dan

percobaan

di

laboratorium dan di lingkungan sekitar. 3.7.

PEMBELAJARAN

Menganalisis hubungan struktur

antara jaringan

penyusun organ pada

manusia dan hewan ruminansia

PENILAIAN

ALOKASI

SUMBER

WAKTU

BELAJAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

KOMPETENSI DASAR

system dan

pencernaan mengaitkannya

dengan

nutrisi

dan

bioprosesnya sehingga dapat

menjelaskan

proses

pencernaan

serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada pencernaan

sistem manusia

melalui studi literatur, pengamatan, percobaan,

dan

simulasi. 4.7.

Menyajikan analisis

hasil tentang

MATERI POKOK

PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI

SUMBER

WAKTU

BELAJAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

KOMPETENSI DASAR

kelainan pada struktur dan fungsi jaringan pada

organ-organ

pencernaan

yang

menyebabkan gangguan

sistem

pencernaan

manusia

melalui

berbagai

bentuk

media

presentasi.

MATERI POKOK

PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI

SUMBER

WAKTU

BELAJAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63 Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan

: SMA

Mata Pelajaran

: Biologi

Kelas/ semester

: XI/2

Materi Pokok

: Makanan dan Sistem Pencernaan Makanan

Alokasi Waktu

: 7 JP (6 x 45 menit)

A. KOMPETENSI INTI KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerkjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI3:

Memahami,

menerapkan,

menganalisis

dan

mengevaluasi

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, tekonologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4: Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangn dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR

1.1. Mengagumi keteraturan dan 1.1.1. Menunjukkan rasa syukur kompleksitas ciptaan Tuhan

atas kesehatan sistem

tentang struktur dan fungsi sel,

pencernaan

jaringan,

organ

penyusun

sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup. 2.1.

Berperilaku

ilmiah: teliti, 2.1.1. Tanggung jawab dalam

tekun, jujur sesuai data dan menyelesaikan tugas mandiri fakta,

disiplin,

jawab,dan

peduli

observasi berani

tanggung 2.1.2. Menunjukkan sikap

dan

dan

dalam kerjasama dalam kelompok

eksperimen, 2.1.3. Menunjukkan sikap berani

santun

dalam menyampaikan pendapat

mengajukan pertanyaan dan 2.1.4. Menunjukkan sikap peduli berargumentasi, lingkungan,

peduli terhadap sekitar

gotong royong,

bekerjasama,

cinta

damai,

berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan

dalam

melakukan

pengamatan dan percobaan di dalam

kelas/laboratorium

maupun

di

luar

kelas/laboratorium. 3.7. Menganalisis hubungan antara 3.7.1. Menjelaskan zat-zat struktur

jaringan

penyusun makanan

organ pada system pencernaan 3.7.2. Menyusun menu seimbang dan nutrisi

mengaitkannya dan

dengan

bioprosesnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

sehingga dapat menjelaskan 3.7.3. Menjelaskan organ proses

pencernaan

serta

gangguan fungsi yang mungkin

penyusun sistem pencernaan makanan

terjadi pada sistem pencernaan 3.7.4. Menjelaskan mekanisme manusia melalui studi literatur,

sistem pencernaan makanan

pengamatan, percobaan, dan 3.7.5. Mengidentifikasi macamsimulasi.

macam gangguan pada sistem pencernaan makanan

4.7. Menyajikan

hasil analisis 4.7.1. Menyajikan

hasil analisis

tentang kelainan pada struktur

gangguan

dan fungsi jaringan pada organ-

pencernaan manusia

organ

pencernaan

yang

menyebabkan gangguan sistem pencernaan manusia melalui berbagai presentasi.

bentuk

media

pada

sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1.1.1.1.

Siswa mampu menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan atas kesehatan sistem pencernaan yang dimiliki melalui kegiatan refleksi

2.1.1.1

Melalaui tugas mandiri, siswa mampu menunjukkan sikap bertanggung jawab

2.1.2.1.

Dengan kegiatan diskusi, siswa mampu menunjukkan sikap kerjasama di dalam kelompok

2.1.3.1.

Siswa mampu menunjukkan sikap berani menyampaikan pendapat melalui kegiatan diskusi

2.1.4.1.

Melalui kegiatan praktikum, siswa mampu menunjukkan sikap peduli terhadap sekitar

3.7.1.1.

Siswa mampu menjelaskan zat-zat makanan dari berbagai bahan makanan melalui percobaan

3.7.2.1.

Siswa dapat menyusun menu seimbang dalam sehari dengan melihat tumpeng gizi seimbang

3.7.3.1.

Siswa dapat menjelaskan fungsi organ penyusun sistem pencernaan setelah menonton video.

3.7.4.1.

Setelah menonton video siswa dapat menjelaskan mekanisme sistem pencernaan makanan

3.7.5.1.

Melalui studi literatur siswa mampu mengidentifikasi macammacam gangguan pada sistem pencernaan makanan

4.7.1.1.

Dengan kegiatan presentasi siswa mampu menyajikan hasil analisis kelainan pada sistem pencernaan manusia

D. MATERI PEMBELAJARAN Materi Pokok

: Makanan Dan Sistem Pencernaan Makanan

Materi Ajar

:

1. Pertemuan pertama

: Macam zat makanan dan fungsinya, menu seimbang

2. Pertemuan kedua

: Kebutuhan energi dan menu seimbang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

3. Pertemuan ketiga

: Sistem pencernaan pada manusia dan gangguan pada sistem pencernaan

E. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE Pendekatan pembelajaran Model pembelajaran Metode pembelajaran

: Saintifik : Direct Learning, Picture and picture, dan video : diskusi, percobaan, pengamatan, penugasan dan ceramah.

F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR 1. Media

:

a). Laptop b). LCD (proyektor) c). Papan tulis dan spidol d). Lembar Kerja Siswa (LKS) e). Power point f). Video 2. Sumber

:

a). Buku guru b). Buku siswa biologi SMA kelas XI c). Internet

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan

Fase

Kegiatan Guru dan

Alokasi

Siswa

Waktu (menit)

Pertemuan 1 (3 x 45 menit) Pendahuluan

Menyiapkan kondisi Berdoa salam,mengecek kelas presensi.

atau 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

1. Menanyakan “sudah makankah kalian? apersepsi, dan Apa yang kalian memotivasi siswa rasakan setelah makan? Apakah serta menyampaikan fungsi kita tujuan pembelajaran memerlukan makan?” 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran Mengamati 3. Guru menampilkan 105 Melakukan

Inti

gambar makanan yang ditampilakn dari powerpoint Menanya

4. Guru bertanya mengenai kandungan zat makanan yang terdapat pada gambar

Mengumpulkan informasi/ Mencoba

5. Siswa diminta membentuk kelompok 6. Setiap kelompok diminta untuk menguji kandungan zat pada makanan

Mengasosiasi/ Menalar

7. Berdasarkan uji kandungan zat pada makanan, siswa mampu mengidentifikasi kandungan zat makanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Mengkomunikasikan 8. Siswa bersama kelompok merangkum hasil uji kandungan zat makanan dan membuat laporan individu yang dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya Penutup

Merangkum

9. Mengajak siswa untuk membuat rangkuman dari materi yang telah dipelajari

Evaluasi

10. Memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa terkait materi yang telah dipelajari

Refleksi

11. Mengajak siswa merefleksikan hal apa saja yang didapatkan dari pembelajaraan yang telah dilakukan

Arahan/ Tindak Lanjut

12. Siswa diminta untuk membaca materi terkait kebutuhan dan keseimbangan

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

energi, serta menu seimbang. Total

135 menit

Kegiatan

Fase

Kegiatan Guru dan

Alokasi

Siswa

Waktu (menit)

Pertemuan 2 (2 x 45 menit) Pendahuluan

Inti

atau 10 Menyiapkan kondisi 1. Berdoa salam,mengecek kelas presensi. 2. Guru menanyakan Melakukan kepada siswa apersepsi, dan mengenai makanan memotivasi siswa apa yang telah dikonsumsi serta menyampaikan 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran Mengamati 4. Guru menampilkan 60 informasi tabel kebutuhan energi dan keseimbangan energi yang dibutuhkan oleh tubuh. 5. Guru menampilkan tumpeng gizi seimbang. Menanya

6. Guru meminta siswa untuk menjelaskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

contoh menu gizi seimbang Mengumpulkan informasi/ Mencoba

7. Siswa

berdasarkan

kelompok untuk

diminta

menghitung

kebutuhan kalori dan mengidentifikasi menu yang tergolong mengandung

gizi

seimbang Mengasosiasi/ Menalar

8. Siswa

bersama

kelompok menganalisis untuk menjelaskan kebutuhan kalori tiap anggota

dalam

kelompok menentukan

dan menu

dengan

gizi

seimbang Mengkomunikasikan 9. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok Penutup

Merangkum

10. Mengajak siswa untuk membuat rangkuman dari materi yang telah dipelajari

Evaluasi

11. Memberikan beberapa pertanyaan

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

kepada siswa terkait materi yang telah dipelajari Refleksi

12. Mengajak siswa merefleksikan hal apa saja yang didapatkan dari pembelajaraan yang telah dilakukan

Arahan/ Tindak

13. Siswa diminta

Lanjut

mempelajari materi selanjutnya yaitu sistem pencernaan manusia.

Total

Kegiatan

90 menit

Fase

Kegiatan Guru dan

Alokasi

Siswa

Waktu (menit)

Pertemuan 3 (2 x 45 menit) Pendahuluan

Inti

Menyiapkan kondisi 1.

Berdoa atau 10 salam,mengecek kelas presensi. 2. Guru menanyakan Melakukan kepada siswa apersepsi, dan mengenai proses memotivasi siswa makanan dimakan dan diserap oleh serta menyampaikan tubuh tujuan pembelajaran 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Mengamati 4. Guru menampilkan 60 video dan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

diminta untuk melihat video tersebut terkait dengan materi organ saluran pencernaan Menanya

5. Guru meminta siswa untuk menjelaskan saluran pencernaan pada manusia

Mengumpulkan informasi/ Mencoba

6. Siswa berdasarkan kelompok diminta untuk mencari gangguan pada sistem pencernaan

Mengasosiasi/ Menalar

7. Siswa bersama kelompok mendiskusikan gangguan pada sistem pencernaan

Mengkomunikasikan 8. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok Penutup

Merangkum

9. Mengajak siswa untuk membuat rangkuman dari materi yang telah dipelajari

Evaluasi

10. Memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa terkait

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

materi yang telah dipelajari Refleksi

11. Mengajak siswa merefleksikan hal apa saja yang didapatkan dari pembelajaraan yang telah dilakukan

Arahan/ Tindak

12. Siswa diminta

Lanjut

mempelajari materi selanjutnya yaitu sistem pernapasan.

Total

90 menit

H. PENILAIAN 1. Jenis/Teknik Penilaian a. Penilaian Kognitif b. Penilaian Sikap (Afektif) c. Penilaian Psikomotorik (Kinerja) 2. Bentuk Instrumen a. Lembar Kerja Siswa (LKS) b. Rubrik Penilaian c. Pedoman Skoring Yogyakarta, Mengetahui Kepala Sekolah

(

Guru Mata Pelajaran

)

(

)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75 Lampiran 3

LEMBAR KERJA SISWA

Kelompok 1. 2. 3. 4.

:

Uji Kandungan Zat Makanan

A. Tujuan 1. Mengetahui kandungan zat di dalam makanan 2. Menguji kandungan amilum, glukosa, protein, dan lemak pada berbagai jenis makanan B. Alat dan Bahan 1. Alat : - Tabung reaksi - Rak tabung reaksi - Pipet tetes - Lampu spiritus - Penjepit tabung reaksi - Lumpang dan alu - Pengaduk - Cawan petri - Kertas label - Ketas HVS/buram 2. Bahan : - Larutan Benedict - Larutan Lugol - Larutan Biuret - Nasi - Keju - Kentang - Susu kental manis - Tahu - Margarin/mentega - Pisang - Telur rebus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

C. Cara Kerja - Gerus atau haluskan masing-masing bahan makanan yang akan diujikan dengan menggunakan lumpang dan alu - Pisahkan setengah bagian dari tiap bahan makanan untuk dilarutkan dengan air (aquades) - Larutan makanan akan di uji dengan larutan Benedict dan larutan Biuret, sedangkan bahan makanan yang hanya dihaluskan untuk uji amilum dan lemak. a. Uji kandungan amilum 1. Ambil sedikit sample bahan makanan, taruh pada cawan petri 2. Teteskan bahan makanan dengan larutan larutan lugol sebanyak 2-5 tetes 3. Amati dan catat perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah ditetesi b. Uji kandungan glukosa 1. Ambil 2 mL larutan bahan makanan, tuangkan pada tabung reaksi 2. Tambahkan 5 tetes larutan Benedict 3. Jepit tabung reaksi, kemudian nyalakan lampu spiritus 4. Panaskan di atas lampu spiritus beberapa saat atau hingga terlihat perubahan warna, diamati jika ada perubahan 5. Catatlah hasil pada tabel hasil pengamatan c. Uji kandungan protein 1. Ambil 2 mL larutan bahan makanan, tuangkan pada tabung reaksi 2. Tambahkan 5 tetes larutan Biuret 3. Diamkan 5 menit 4. Amati perubahan warna yang terjadi 5. Tulis hasil dalam tabel pengamatan d. Uji kandungan lemak 1. Ambillah sedikit bahan makanan, oleskan secara rata dan tipis pada kertas 2. Diamkan beberapa saat hingga kering 3. Amati dengan diterawang ke cahaya lampu 4. Catat hasilnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

D. Hasil Pengamatan Tabel 1. Hasil Uji Kandungan Zat Makanan Bahan Makanan Hasil Reaksi/Perubahan warna Lugol Benedict Biuret Kertas

Tabel 2. Hasil Kandungan Zat Makanan Bahan Kandungan Zat Makanan Makanan Amilum Glukosa Protein Lemak

E. Kesimpulan ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ F. Bahan Diskusi 1. Apa fungsi masing-masing larutan lugol, biuret, dan Benedict? 2. Apa warna dari makanan jika mengandung amilum, glukosa, dan protein? 3. Apa fungsi pemanasan pada uji glukosa menggunakan larutan Benedict? 4. Bagaimana mengetahui suatu bahan makanan atau makanan mengandung lemak?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

G. Format Laporan 1. Acara (Judul, Hari/Tanggal, Waktu, dan Tempat) 2. Tujuan 3. Alat dan Bahan, Cara Kerja 4. Hasil dan Pembahasan 5. Kesimpulan 6. Daftar Pustaka 7. Lampiran (dokumentasi)

.. Selamat Belajar ..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Jawaban Bahan Diskusi 1. Fungsi dari: a. Larutan lugol untuk mendeteksi adanya kandungan amilum pada makanan b. Larutan biuret untuk mendeteksi adanya kandungan protein pada makanan c. Larutan Benedict untuk mendeteksi adanya kandungan glukosa pada makanan 2. Warna dari makanan jika mengandung: a. Amilum yaitu biru atau ungu b. Glukosa yaitu merah bata dan terdapat endapan c. Protein yaitu orange 3. Fungsi pemanasan pada uji glukosa dengan larutan Benedict adalah mempercepat kecepatn reaksi karena dengan meningkatnya suhu maka gerak partikel-partikel dalam larutan semakin cepat. 4. Untuk mengetahui bahan makanan dan makanan mengandung lemak apabila kertas minyak (kertas buram) menjadi transparan pada bagian yang terkena bahan makanan atau makanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

LEMBAR KERJA SISWA

Kelompok : Anggota Kelompok :

A. Judul

: Berapa Kebutuhan Kalori Anda?

B. Tujuan

:

1. Mengetahui BBI (Berat Badan Ideal) dan Indeks Massa Tubuh (IMT) 2. Mengetahui Kebutuhan Kalori Basal ( KKB) 3. Mengetahui Kebutuhan Kalori Total (KKT) 4. Mengetahui menu gizi seimbang C. Alat dan Bahan 1. Alat tulis D. Cara Kerja 1. Hitunglah BBI, IMT, KKB, dan KKT dari masing-masing anggota kelompok! 2. Catat hasil perhitungan pada tabel! 3. Diskusikan menu yang terdapat pada bagian hasil diskusi apakah tergolong menu dengan gizi seimbang! 4. Catat hasil diskusi pada lembar hasil diskusi! 5. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas! E. Hasil Diskusi a. Hasil perhitungan BBI, IMT, KKB, dan KKT! No. Nama Jenis Hasil Perhitungan Kelamin BBI IMT KKB KKT

b. Perhatikan gambar di bawah ini!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Jelaskan: 1) Apakah menu tersebut tergolong menu dengan gizi seimbang? 2) Bagaimana pentingnya memperhatikan gizi seimbang? 3) Buatlah menu seimbang untuk satu hari! Jawaban diskusi:. 1. ............................................................................................................ ............................................................................................................ ............................................................................................................ ............................................................................................................ ............................................................................................................ ............................................................................................................ ............................................................................................................ ............................................................................................................ ............................................................................................................ .......................................................................................................... 2. ............................................................................................................ ............................................................................................................ ............................................................................................................ ............................................................................................................ ............................................................................................................ ............................................................................................................ ............................................................................................................ ............................................................................................................ 3. Tabel menu makanan dalam sehari Hari/tanggal Waktu Nama Komponen menu/jenis makanan makanan Pagi Siang Malam Keterangan: contoh komponen makanan misalnya, menu bakso terdiri dari mie, sayur sawi, bakso (daging), dan minyak. F. Kesimpulan ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Lampiran 4 INSTRUMEN DAN PEDOMAN PENILAIAN

Instrumen Penilaian Kognitif

Kisi-Kisi Soal Evaluasi

3.7.1.

C6 (Penciptaan)

C5 (Evaluasi)

C4 (Analisis/sintetis)

C3 (Penerapan)

C2 (Pemahaman)

Indikator

C1 (Ingatan)

Soal

Bentuk Soal

Jumlah Soal

1

Essay

1

2

Essay

1

3

Essay

1

Essay

1

Menjelaskan zat-zat makanan 3.7.4. Menjelaskan organ penyusun sistem pencernaan makanan 3.7.5. Menjelaskan mekanisme sistem pencernaan makanan 4

3.7.6. Mengidentifikasi

macam-

macam gangguan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

sistem pencernaan makanan Total Soal 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Soal Evaluasi Jawablah dengan tepat dan lengkap! 1. Jelaskan macam-macam zat makanan, sumbernya, dan fungsinya! 2. Jelaskan nama organ sistem pencernaan dan fungsi berdasarkan pada gambar di bawah ini:

3. Jelaskan perbedaan antara pencernaan mekanik dan kimiawi! 4. Diketahui seseorang sering mengalami keluhan antara lain perih pada bagian lambung, mengalami mual dan muntah, dan biasa disertai perut kembung. Berdasarkan kasus tersebut, jelaskan: a. Ganguan pencernaan yang dialami b. Penyebab c. Cara pengobatan Perhitungan Nilai : Nilai = Jumlah skor yang diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85

Pedoman Penilaian Kognitif No. Soal

1

Soal dan Jawaban Jelaskan macam-macam zat 15 10 makanan, sumber, dan Bila benar 3 (semua) Bila benar 2 fungsinya! Jawaban: 1. Karbohidrat (beras, jagung, kentang, ubi, singkong, gandum, dll) Fungsi: sumber energi utama; bahan pembentuk senyawa kimia misalnya asam lemak, asam amino; sebagai komponen penyusun sel. 2. Lemak (hewani dari keju, daging, telur, susu, ikan; nabati dari kacangkacangan, buah alpukat) Fungsi: pelindung tubuh dari suhu rendah; pelarut vitamin A, D, E, dan K; pelindung alat-alat tubuh vital seperti jantung dan lambung; dll. 3. Protein (hewani dari susu, ikan, udang, cumi; nabati

Skor 1 Bila benar 1

0 Tidak menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86

dari kacang-kacangan, kelapa, gandum) Jelaskan nama organ sistem 40 25 15 pencernaan dan fungsinya Menjawab 7 Menjawab 5 dengan Menjawab 3 dengan berdasarkan pada gambar di (semua) dengan benar benar bawah ini: benar

2

Jawaban: A = Mulut: terjadinya pencernaan secara mekanik dan kimiawi B = Kerongkongan atau

0 Tidak menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87

3

esofagus: saluran pencernaan sebagai jalan lewatnya makanan dari mulut menuju lambung, temapt terjadinya gerak peristaltik. C = Lambung: terjadi pencernaan secara kimiawi. D = Usus besar: mengatur kadar air sisa makanan dan terjadi pembusukan sisa-sisa makanan. E = Usus halus: terjadi pencernaan secara kimiawi, dan penyerapan sari-sari makanan. F = Rektum: menyimpan feses sementara waktu. G = Anus: tempat keluarnya feses. Jelaskan perbedaan antara 10 5 pencernaan mekanik dan Menjawab 2 dengan Menjelaskan kimiawi! benar dengan benar Jawaban: Pencernaan mekanik ialah proses pencernaan yang terjadi di dalam mulut karena adanya perubahan molekul besar menjadi kecil oleh bantuan gigi, sedangkan

1 1 Menjawab semua namun salah semua

0 Tidak menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88

4

pencernaan kimiawi ialah pencernaan yang melibatkan adanya peran enzim dalam mengubah zat makanan yang masuk ke dalam sistem pencernaan terjadi pada mulut, lambung, dan usus halus. Diketahui seseorang sering 35 20 10 mengalami keluhan antara Menjawab 3 dengan Menjawab 2 dengan Menjawab 1 dengan benar benar lain perih pada bagian benar lambung, mengalami mual dan muntah, dan biasa disertai perut kembung. Berdasarkan kasus tersebut, jelaskan: d. Ganguan pencernaan yang dialami e. Penyebab f. Cara pengobatan Jawaban: a. Maag atau tukak lambung

0 Tidak menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89

b. Dapat disebabkan infeksi dari Helicobacter pylori atau akibat produksi HCl yang berlebih sehingga melukai dinding lambung. c. Cara penyembuhan dengan makan teratur dan jika mengalami gejala segera konsumsi obat pereda nyeri lambung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Instrumen Penilaian Sikap

Materi

:

Kelas/semester

: XI/2

No. Nama Tanggung Jawab

Indikator Kerjasama Berani

Peduli

Jumlah Skor

Nilai

Kriteria Nilai

Pedoman Penilaian Sikap

Aspek yang diamati Tanggung jawab

Skor 3

2

1

Keterangan Indikator Siswa menunjukkan sikap bertanggung jawab baik dalam mengerjakan tugas, dalam kegiatan diskusi, juga mempertahankan jawaban saat kegiatan tanya jawab Siswa hanya menunjukkan sikap bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan mengabaikan kelompok Tidak menunjukkan sikap mampu bertanggung jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Kerjasama

3

Siswa mampu bekerjasama dengan baik dalam kelompok Siswa terkadang kesulitan bekerja sama dalam kegiatan kelompok Siswa tidak menunjukkan sikap mampu bekerja sama Siswa berani dalam menyampaikan pendapat di depan kelas Siswa berani menyampaikan pendapat hanya di dalam kelompok Siswa tidak menunjukkan sikap berani

2 1 Berani

3 2 1

Peduli

3

Siswa menunjukkan kepedulian terhadap anggota kelompok juga lingkungan sekitar Siswa tidak menunjukkan sikap peduli terhap kelompoknya namun tidak terhadap sekitar Siswa menunjukkan sikap acuh tak acuh

2

1

Nilai =

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝟏𝟐

Kriteria nilai :

× 𝟏𝟎𝟎% A = 100 – 76 (Sangat baik)

C = 50 – 26

(Cukup Baik)

B = 75 – 51

D = 25 – 3

(Kurang Baik)

(Baik)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Instrumen Penilaian Kinerja

Kelas

:

Kelompok

:

No.

Aspek

Kategori Penilaian 1

1 2

Persiapan Pelaksanaan

3

Kegiatan Akhir

Menyiapkan alat dan bahan praktikum Menggunakan alat sesuai fungsinya Melakukan kegiatan praktikum sesuai prosedur Membereskan dan mengembalikan alat/bahan Mengumpulkan laporan Skor Total Nilai

Nilai =

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝟐𝟎

× 𝟏𝟎𝟎

2

Skor 3

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Pedoman Penilaian Kinerja

Skor Aspek

Kategori Penilaian 1

2

3

4

Persiapan

Menyiapkan alat dan bahan

Tidak membawa Alat dan bahan yang Alat dan bahan yang Alat dan bahan alat dan bahan digunakan tidak sesuai digunakn kurang yang digunakan dengan yang lengkap lengkap dan sesuai tercantum pada prosedur

Pelaksanaan

Menggunakan alat Tidak mengetahui Memahami kegunaan Memahami Menggunakan alat sesuai fungsinya semua kegunaan alat namun tidak kegunaan alat namun sesuai dengan alat digunakan tidak digunakan fungsinya sesuai fungsinya Melakukan kegiatan Tidak melakukan Praktikum kurang Praktikum mengikuti Sesuai prosedurdan praktikum sesuai pengambilan data mengikuti prosedur, prosedur, data tidak data lengkap prosedur data tidak lengkap lengkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Kegiatan Akhir Membereskan dan Tidak mengembalikan membereskan/ alat/bahan mengembalikan alat/bahan yang sudah selesai digunakan Mengumpulkan Tidak laporan mengumpulkan laporan

Alat/ bahan hanya dibereskan dan dikembalikan namun hanya sebagian

Alat/ bahan sudah dibereskan dan dikembalikan namun bebrapa alat dalam keadaan kurang baik

Alat/ bhan yang sudah digunakan dibereskan dan dikembalikan dalam keadaan baik

Mengumpulkan Mengumpulkan laporan proyek dua laporan proyek satu hari setelah batas hari setelah batas pengumpulan pengumpulan

Mengumpulkan laporan proyek/ praktikum tepat waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Format Laporan Praktikum

8.

9. 10. 11. 12. 13. 14.

Acara (5) 1. Judul 2. Hari/Tanggal 3. Waktu 4. Tempat Tujuan (5) Alat dan Bahan, Cara Kerja (15) Hasil dan Pembahasan (25) Kesimpulan (10) Daftar Pustaka (5) Lampiran (dokumentasi) (5)

Nilai Laporan Nilai =

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 70

x 100

Pedoman Penilaian Laporan Tertulis Aspek Format Penilaian A. Acara Praktikum

B. Tujuan

Skor 0 3 5 1 3 5

C. Alat dan Bahan, Cara Kerja

D. Hasil dan Pembahasan

0 10 15 0 10 15 20 25

Kriteria Penilaian Komponen tidak ada Komponen tidak lengkap Komponen lengkap Tujuan tidak sesuai dengan kegiatan Tujuan sesuai dengan kegiatan namun tidak mencakup keseluruhan Tujuan sesuai dan mencakum kegiatan Komponen tidak ada Komponen tidak lengkap Komponen lengkap Hasil tidak ada, pembahasan tidak jelas Hasil tidak lengkap, pembahasan tidak jelas Hasil lengkap, pembahasan tidak jelas Hasil lengkap, pembahasan jelas namun tidak mendalam Hasil lengkap, pembahasan jelas dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

E. Kesimpulan (10)

F. Daftar Pustaka (5)

G. Lampiran

1 5 10 0 3 5 0 3 5

mendalam Tidak menjawab tujuan Menjawab tujuan namun tidak lengkap Menjawab tujuan dan lengkap Tidak mencatumkan daftar pustaka Mencantumkan namun tidak lengkap Mencantumkan dan lengkap Tidak mencantumkan lampiran Mencantumkan namun tidak dilengkapi keterangan Lengkap beserta keterangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97 Lampiran 5 Data Mentah Hasil Survei Frekuensi Nongkrong, Frekuensi Konsumsi Fast Food, dan Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Responden No. Frekuensi Nongkrong Frekuensi Konsumsi KGDS Fast food (mg/dl) 1. Setiap hari 3x 90 2 < 3x < 3x 95 3 < 3x Tdk menentu 101 4 Setiap hari Setiap hari 88 5 Setiap hari 3x 98 6 Tdk menentu Tdk menentu 83 7 Hampir setiap hari < 3x 108 8 < 3x < 3x 88 9 < 3x < 3x 86 10 3x < 3x 91 11 3x < 3x 103 12 3x < 3x 101 13 3x < 3x 107 14 Tdk menentu Tdk menentu 88 15 < 3x Setiap hari 108 16 <3x < 3x 168 17 Tdk menentu Tdk menentu 82 18 <3x < 3x 84 19 3x 3x 88 20 < 3x Tdk menentu 84 21 <3x < 3x 104 22 <3x < 3x 84 23 Kadang-kadang Setiap hari 82 24 jarang < 3x 90 25 Tidak menentu Tidak menentu 97 26 Setiap hari < 3x 88 27 2x 2x 88 28 3x 3x 88 29 <3x < 3x 100 30 3x 2x 95 31 3x < 3x 67 32 63 33 < 3x < 3x 98 34 Tidak menentu Tidak menentu 93 35 jarang Tdk tahu 87 36 < 3x < 3x 96 37 3x 3x 77 38 < 3x < 3x 89 39 < 3x < 3x 86 40 Blm tentu Blm tentu 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

3x jarang 3x < 3x < 3x < 3x < 3x 1x sebulan < 3x 3x 3x Setiap hari Setiap hari Tdk tentu < 3x < 3x Setiap hari 3x < 3x < 3x

< 3x Blm tentu < 3x < 3x < 3x < 3x < 3x 1x sebulan 3x < 3x 3x 3x 3x < 3x <3x < 3x Setiap hari <3x < 3x < 3x

82 73 86 80 76 83 87 88 104 90 96 98 103 97 101 69 85 84 116 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Lampiran 6 Data Mentah Berat Badan, Tinggi Badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan Status Gizi Responden Berat Tinggi No. Badan Badan IMT Status Gizi (kg) (m) 1. 84,50 1,70 29,24 Gemuk 2 58,50 1,74 19,32 Normal 3 46,00 1,60 17,97 Kurus 4 55,60 1,72 18,79 Normal 5 55,00 1,70 19,03 Normal 6 77,00 1,71 26,33 Gemuk 7 73,00 1,68 25,86 Gemuk 8 65,00 1,62 24,77 Normal 9 42,90 1,51 18,81 Normal 10 42,00 1,63 15,81 Kurus 11 49,60 1,52 21,47 Normal 12 42,30 1,60 16,52 Kurus 13 63,00 1,53 26,91 Gemuk 14 65,60 1,74 21,67 Normal 15 73,30 1,70 25,36 Gemuk 16 143,30 1,72 48,44 Gemuk 17 65,10 1,73 21,75 Normal 18 81,20 1,80 25,06 Normal 19 42,10 1,65 15,46 Kurus 20 81,50 1,64 30,30 Gemuk 21 46,40 1,54 19,56 Normal 22 57,30 1,66 20,79 Normal 23 58,60 1,67 21,01 Normal 24 44,90 1,62 17,11 Kurus 25 48,60 1,72 16,43 Kurus 26 124,80 1,75 40,75 Gemuk 27 60,30 1,82 18,20 Kurus 28 59,00 1,69 20,66 Normal 29 76,80 1,64 28,55 Gemuk 30 99,90 1,60 39,02 Gemuk 31 75,70 1,73 25,29 Gemuk 32 67,40 1,75 22,01 Normal 33 49,80 1,54 21,00 Normal 34 49,40 1,59 19,54 Normal 35 65,10 1,68 23,07 Normal 36 53,80 1,74 17,77 Kurus 37 47,60 1,58 19,07 Normal 38 65,20 1,65 23,95 Normal 39 46,70 1,62 17,79 Kurus 40 80,60 1,86 23,30 Normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

67,00 71,60 60,90 54,60 44,40 55,90 82,80 52,20 55,50 41,50 58,70 55,50 61,90 53,60 43,50 51,80 47,70 58,00 49,10 47,90

1,90 1,76 1,76 1,58 1,63 1,63 1,73 1,65 1,68 1,57 1,57 1,67 1,71 1,56 1,59 1,65 1,63 1,67 1,60 1,70

18,56 23,11 19,66 21,87 16,71 21,04 27,67 19,17 19,66 16,84 23,81 19,90 21,17 22,02 17,21 19,03 17,95 20,80 19,18 16,57

Normal Normal Normal Normal Kurus Normal Gemuk Normal Normal Kurus Normal Normal Normal Normal Kurus Normal Kurus Normal Normal Kurus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Lampiran 7 Data Mentah Hasil Survei pada SMA N 8 Yogyakarta dan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tabel.1. Jumlah Siswa Laki-Laki dan Perempuan Jenis Kelamin SMA N 8 SMA Pangudi Yogyakarta Luhur Yogyakarta

Total

Laki - Laki

20

18

38

Perempuan

10

12

22

Jumlah

30

30

60

Tabel 2. Jumlah Siswa yang Sarapan dan Tidak Sarapan Saat Pengecekan Gula Darah Sewaktu Saat Pengecekan SMA N 8 SMA Pangudi Total Darah Sewaktu Yogyakarta Luhur Yogyakarta Sarapan

26

15

41

Tidak Sarapan

4

15

19

Jumlah

30

30

60

Tabel 3. Jumlah Siswa yang Memiliki Riwayat DM dalam Keluarga Memiliki SMA N 8 SMA Pangudi Riwayat DM Yogyakarta Luhur dalam Keluarga Yogyakarta

Total

Ya

22

4

26

Tidak

8

26

32

Jumlah

30

30

60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Tabel 4. Jumlah Siswa yang Tertarik dalam Mengonsumsi Makanan dan Minuman Manis Suka Makan SMA N 8 SMA Pangudi Total atau Minuman Yogyakarta Luhur Manis Yogyakarta Suka

24

25

49

Tidak

6

5

11

Jumlah

30

30

60

Tabel 5. Jumlah Siswa yang Sering Mengonsumsi Minuman Bersoda Sering Meminum SMA N 8 SMA Pangudi Total Minuman Yogyakarta Luhur Bersoda Yogyakarta Ya

6

7

13

Tidak

24

23

47

Jumlah

30

30

60

Tabel 6. Frekuensi Siswa Nongkrong per Minggu Frekuensi SMA N 8 SMA Pangudi Yogyakarta Luhur Yogyakarta 3x/minggu 7 7

Total

14

< 3x/minggu

13

11

24

Setiap hari

3

4

7

Lainnya

7

8

15

Jumlah

30

30

60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Tabel 7. Jumlah Konsumsi Makanan dan Minuman Manis dalam Seminggu Jumlah Konsumsi SMA N 8 SMA Pangudi Total Yogyakarta Luhur Yogyakarta 3x/minggu 5 4 9 < 3x/minggu

18

15

33

Setiap hari

1

3

4

Lainnya

6

8

14

Jumlah

30

30

60

Tabel 8. Tempat Nongkrong yang Sering Dikunjungi Siswa Tempat SMA N 8 SMA Pangudi Nongkrong Yogyakarta Luhur Yogyakarta Cha-cha milktea, 14 5 Starbucks JCo, Dunkin' 3 2 Donuts McD, KFC, AW, 12 14 Pizza Warung indomie, 11 14 burjo Lainnya 7 7 Jumlah

47

42

Total (%) 21 6 29 28 16 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Tabel 9. Menu yang sering Dikonsumsi Saat Nongkrong oleh Siswa Tempat SMA N 8 SMA Pangudi Total Nongkrong Yogyakarta Luhur (%) Yogyakarta Kopi, milkshake, 20 18 35 milktea, soft drink Ice cream, cakes 12 8 19 Fried chicken, burger French fries, nugget, sosis, popcorn Lainnya

10

7

16

6

11

16

8

7

14

Jumlah

56

51

100

Tabel 10. Orang yang Menemani Saat Nongkrong Orang Yang Menemani SMA N 8 SMA Pangudi Yogyakarta Luhur Yogyakarta Orang tua 10 4

Total (%) 14

Saudara (kakak/adik/sepupu/dsb) Sahabat/teman

6

5

11

26

28

54

Pacar

4

4

8

Lainnya

3

1

4

Jumlah

49

42

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Tabel 11. Pengaruh Teman dalam Referensi Makanan yang Dikonsumsi Tingkat Pengaruh SMA N 8 SMA Pangudi Total Yogyakarta Luhur Yogyakarta Sangat berpengaruh 6 4 10 Sedikit berpengaruh

13

14

27

Berpengaruh

9

4

13

Sangat tidak berpengaruh Total

2

8

10

30

30

60

Tabel 12. Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS) pada SMA Pangudi Luhur dan SMA N 8 Yogyakarta SMA N 8 Yogyakarta SMA Pangudi Luhur Rata-Rata Yogyakarta 87.55 95.23 Laki- Laki 87.15 94.77 Perempuan 88.7 95.91 Tabel 13. Hasil Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu Angka Terendah dan Tertinggi Pada SMA Pangudi Luhur dan SMA N 8 Yogyakarta KGDS SMA N 8 Yogyakarta SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Laki- Laki Perempuan

63 116

82 168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Lampiran 8 Analisis Statistik Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test Frekuensi Nongkrong, Frekuensi Konsumsi Fast Food, Indeks Massa Tubuh (IMT), dengan Kadar Gula Darah Sewaktu Responden (KGDS)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Frekuensi Nongkrong N Normal Parametersa

Most Extreme Differences

KGDS

60

60

Mean

1.5000

1.0500

Std. Deviation

.72486

.21978

Absolute

.388

.540

Positive

.388

.540

Negative

-.245

-.410

3.007

4.183

.000

.000

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Frekuensi Konsumsi Fast Food

KGDS N Normal Parametersa

Most Extreme Differences

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.

60

60

Mean

1.0500

1.2833

Std. Deviation

.21978

.58488

Absolute

.540

.469

Positive

.540

.469

Negative

-.410

-.314

4.183

3.635

.000

.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KGDS N Normal Parametersa

Most Extreme Differences

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.

IMT 60

60

Mean

1.0500

1.6333

Std. Deviation

.21978

.80183

Absolute

.540

.352

Positive

.540

.352

Negative

-.410

-.215

4.183

2.726

.000

.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

Lampiran 9 No Kuisioner IDENTITAS RESPONDEN 1. Jenis kelamin

*Perempuan / Laki-laki

2. Tanggal Lahir

[

] [

3. Berat badan

[

] Kg

4. Tinggi badan

[

] Cm

] [

]

Instruksi Pengisian : 1. Isilah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan kondisi anda ! 2. Berilah tanda O ( lingkaran ) pada jawaban dari pertanyaan di bawah ini ! 3. Beberapa pertanyaan dapat dipilih lebih dari satu! INFORMASI DASAR Apa keluarga anda memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus? A. Ya B. Tidak

POLA MAKAN/KONSUMSI PRIBADI Apakah anda suka dengan makanan atau minuman manis? A. Ya B. Tidak Apakah anda sering mengonsumsi minuman bersoda ? A. Ya B. Tidak Dengan siapa sajakah anda biasa nongkrong? (jawaban boleh lebih dari satu) A. Orang tua B. Saudara (kakak/adik/sepupu/dsb) C. Sahabat/teman D. Pacar E. Lainnya , sebutkan _______________ Seberapa sering anda nongkrong dalam seminggu? A. < 3x C. 3x B. Setiap hari D. Lainnya , sebutkan _______________ Tempat nongkrong yang sering anda kunjungi: (jawaban boleh lebih dari satu) A. Cha-cha Milktea, Starbucks B. JCo, Dunkin’ Donuts

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

C. McD, KFC, AW, Pizza D. Warung indomie, burjo E. Lainnya , sebutkan _______________ Berikut menu yang sering anda konsumsi saat nongkrong: (jawaban boleh lebih dari satu) A. Kopi, milkshake, milktea, soft drink B. Ice cream, cakes C. Fried chicken, burger D. French fries, nugget, sosis, popcorn E. Lainnya , sebutkan _______________ Jumlah anda mengonsumsi menu tersebut dalam seminggu: A. < 3x C. 3x B. Setiap hari D. Lainnya , sebutkan _______________ Bagimana pengaruh teman dalam referensi makanan yang anda makan? A. Sangat berpengaruh C. Berpengaruh B. Sedikit berpengaruh D. Sangat tidak berpengaruh (Sebutkan alasannya: __________________________________)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110 Lampiran 10

Dokumentasi Penelitian

Pengecekan kadar kolesterol dan kadar gula darah pada responden