PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun Oleh : Natalia Dara Tri Pujartanti 119114059
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv
FAITH it does not make things easy, it makes them POSSIBLE Luke 1:37
Don’t mistake GOD’S patience for His absence. His timing is perfect and His presence is constant He’s always with you. Deuteronomy 316
GOD gives us difficulties to bring out the best in Us. Marvin J. Ashton
As you draw nearer to the LORD, He will guide you to become the best version of yourself. M. Russell Bellard
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Saya persembahkan skripsi ini untuk
Tuhan Yesus Kristus,
Teruntuk Almarhum, Pakpuh Yohanes Bambang Sutadji Pakde Suhud Dwidaryanto Om Franciscus Armunanto dan Keluargaku tercinta, Kelurga Bapak Romanus Eko Wartanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI vii
THE RELATION OF PERCEIVED PARENTAL SOCIAL SUPPORT AND ACADEMIC PROCRASTINATION AMONG STUDENTS THAT WORKING ON THEIR THESES Study in Psychology Students in Sanata Dharma University Natalia Dara Tri Pujartanti ABSTRACT This study aims to determine the relation of perception of parental social support and academic procrastination among students that working on their theses. The hypothesis states that perceived parental social support is significantly and negatively associated with academic procrastination. Based on the reliability test, the scale of parental social support obtained 36 valid items with the reliability coefficient Cronbach Alpha of 0.957 and academic procrastination scores obtained 40 valid items with reliability coefficient Cronbach Alpha of 0.954. Data analysis using Pearson product moment correlation technique with SPSS 16.0 program for Windows. Correlation coefficient yields r=0,441 with value p=0,00 (requirement p<0,05). These results indicate that there is a significant and positive relationship between the perceived parental social support and academic procrastination among students that working on their theses. Keywords : perception, social supports, parents, academic procrastination, college students
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI viii
HUBUNGAN PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI Natalia Dara Tri Pujartanti ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi dukungan sosial orang tua dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Hipotesis menyatakan bahwa persepsi dukungan sosial orang tua berhubungan secara signifikan dan negatif dengan prokrastinasi akademik. Berdasarkan uji reliabilitas pada skala dukungan sosial orangtua diperoleh 36 item valid dengan koefisien reliabilitas Cronbach Alpha 0,957 dan pada skala prokrastinasi akademik diperoleh 40 item valid dengan koefisien reliabilitas Cronbach Alpha 0,954. Analisis data menggunakan teknik korelasi product moment Pearson dengan program SPSS 16.0 for Windows menghasilkan r=0,441 dengan nilai p=0,00 (syarat p<0,05). Hasil analisis data menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan dan positif antara persepsi dukungan sosial orang tua dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Kata kunci: persepsi, dukungan sosial, orang tua, prokrastinasi akademik, mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI x
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala kekuatan, kemudahan, kelancaran, rahmat dan limpahan berkah yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini. Betapa banyak dukungan, bantuan, kerjasama dan doa dari berbagai pihak yang diterima oleh penulis selama proses penulisan skripsi. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.
Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Serta Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu memberikan waktu luang di sela kesibukan, dukungan, pengetahuan dan ilmu.
2.
Bapak Heri Widodo, M.Si., Ibu Debri Pristinella, M.Si., dan Bapak Prof. Supratiknya selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan dukungan kepada penulis selama proses kuliah.
3.
Semua dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu dan proses pembelajaran selama penulis menempuh perkuliahan.
4.
Ibu, Bapak, kakak-kakak dan kembaranku yang selalu memberikan kasih sayang, harapan dan doa tiada henti untuk penulis.
5.
Tante Nuning, Dela, Risma, dan teman-teman dari Mba Leony yang selalu memberikan semangat, tawa dan juga ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xi
6.
Bu Nanik, Mas Gandung, dan teman-teman Student Staff Sekretariat Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang menjadi tempat sharing, yang selalu memberikan semangat, dan ilmu.
7.
Seluruh staff dan karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma atas kemudahan dan bantuan yang diberikan selama penulis menempuh perkuliahan, serta seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis sangat menyadari bahwa penelitian ini memiliki banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Walaupun begitu penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat bagi seluruh pihak yang membaca. Yogyakarta, Juni 2017
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN MOTTO ..................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi ABSTRAK ................................................................................................... vii ABSTRACT ................................................................................................... viii PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA .............................. ix KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................. xii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1 A. LATAR BELAKANG MASALAH ................................................... 1 B. RUMUSAN MASALAH .................................................................. 7 C. TUJUAN PENELITIAN ................................................................... 7 D. MANFAAT PENELITIAN ............................................................... 7 1. Manfaat Teoritis .......................................................................... 7 2. Manfaat Praktis ........................................................................... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xiii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 9 A. PROKRASTINASI AKADEMIK .................................................... 9 1. Pengertian Prokrastinasi .............................................................. 9 2. Prokrastinasi Akademik ............................................................... 11 3. Jenis-Jenis Prorastinasi ............................................................... 13 4. Aspek-Aspek Prokrastinasi Akademik ......................................... 14 5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik ....... 16 B. PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA ........................... 20 1. Pengertian Persepsi ...................................................................... 20 2. Pengertian Dukungan Sosial ....................................................... 22 3. Pengertian Dukungan Sosial Orang Tua ...................................... 24 4. Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua .......................................... 26 5. Bentuk-Bentuk Dukungan Sosial ................................................ 27 6. Manfaat Dukungan Sosial ........................................................... 28 C. Hubungan Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua dan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa yang Sedang Mengerjakan Skripsi ......... 28 D. HIPOTESIS ..................................................................................... 31 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 32 A. Jenis Penelitian ................................................................................... 32 B. Variabel Penelitian ............................................................................. 32 C. Definisi Operasional ........................................................................... 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xiv
1. Prokrastinasi Akademik ................................................................ 32 2. Dukungan Sosial ........................................................................... 33 D. SUBJEK PENELITIAN ...................................................................... 35 E. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA ............................. 35 1. Skala Prokrastinasi Akademik ....................................................... 36 2. Skala Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua ................................... 38 F. PERTANGGUNG JAWABAN ALAT UKUR .................................... 39 G. VALIDITAS, ANALISIS AITEM DAN RELIABILITAS .................. 40 1. Validitas ........................................................................................ 40 2. Seleksi Aitem ................................................................................ 40 a. Skala Prokrastinasi Akademik .................................................. 41 b. Skala Dukungan Sosial Orangtua ............................................. 42 3. Reliabilitas .................................................................................... 44 H. METODE ANALISIS DATA.............................................................. 45 1. Uji Asumsi .................................................................................... 45 a. Uji Normalitas.......................................................................... 45 b. Uji Linearitas ........................................................................... 46 2. Uji Hipotesis.................................................................................. 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................ 47 A. PERSIAPAN PENELITIAN................................................................ 47 1. Penyusunan Skala Penelitian ......................................................... 47 2. Pelaksanaan Uji Coba Skala Penelitian .......................................... 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xv
B. PELAKSANAAN PENELITIAN ........................................................ 48 C. DESKRIPSI SUBJEK ........................................................................ 50 D. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN..................................................... 51 1. Kategorisasi Skor Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua ................ 52 2. Kategorisasi Skor Prokrastinasi Akademik .................................... 53 E. HASIL PENELITIAN ......................................................................... 55 1. Uji Asumsi .................................................................................... 55 a. Uji Normalitas.......................................................................... 55 b. Uji Linearitas ........................................................................... 56 2. Uji Hipotesis.................................................................................. 57 F. PEMBAHASAN ................................................................................. 58 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 61 A. Kesimpulan ......................................................................................... 61 B. Saran ................................................................................................. 61 1. Bagi Mahasiswa ............................................................................ 61 2. Bagi Peneliti Selanjutnya ............................................................... 62 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 63 LAMPIRAN ................................................................................................. 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xvi
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Pergerakan Skor Aitem Skala Prokrastinasi Akademik ...................... 37 Tabel 1.1. Distribusi Aitem Skala Prokrastinasi Akademik Uji Coba............... 37 Tabel 2. Pergerakan Skor Aitem Skala Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua ............................................... 39 Tabel 2.2.Distribusi Aitem Skala Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua .......... 39 Tabel 3. Distribusi Aitem Skala Prokrastinasi Akademik Setelah Uji Coba ............................................................................... 41 Tabel 3.1. Distribusi Aitem Skala Prokrastinasi Akademik Yang digunakan Dalam Penelitian .................................................. 42 Tabel 4. Distribusi Aitem Skala Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua Setelah Uji Coba ............................................................................... 43 Tabel 4.1 Distribusi Aitem Skala Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua Yang Digunakan Dalam Penelitian ................................................... 44 Tabel 5. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Tahun Angkatan ................ 50 Tabel 6. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin .................... 50 Tabel 7. Deskripsi Data Penelitian .................................................................. 51 Tabel 8. Kategorisasi Skor Variabel Dukungan Sosial Orangtua ..................... 53 Tabel 9. Kategorisasi Skor Variabel Prokrastinasi Akademik .......................... 54 Tabel 10. Uji Normalitas ................................................................................. 55 Tabel 11. Uji Linearitas .................................................................................. 56 Tabel 12. Uji Hipotesis ................................................................................... 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xvii
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran I Skala Penelitian Sebelum Uji Coba ........................................... 69 Lampiran II Reliabilitas Skala ..................................................................... 80 Lampiran III Skala Penelitian ...................................................................... 89 Lampiran IV Kategorisasi Variabel ............................................................. 99 Lampiran V Uji Asumsi .............................................................................. 102 Lampiran VI Uji Hipotesis .......................................................................... 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prokrastinasi adalah suatu kecenderungan untuk menunda dalam memulai maupun menyelesaikan kinerja secara keseluruhan untuk melakukan aktivitas lain yang tidak berguna, sehingga kinerja menjadi terhambat, tidak pernah menyelesaikan tugas tepat waktu, serta sering terlambat dalam menghadiri pertemuan - pertemuan (Alexander & Onwuegbuzie, 2007). Tuckman (dalam Triana, 2013), mendefinisikan prokastinasi sebagai kemampuan pengaturan diri yang mengakibatkan dilakukannya penundaan pekerjaan yang sebenarnya berada di bawah kendali penguasaan seseorang. Prokastinasi akademik digunakan untuk menunjukkan suatu kecenderungan menunda-nunda pengerjaan dan penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan (Ghufron, 2010). Prokastinasi melindungi individu dari perasaan takut gagal (fear of failure) yang tidak nyaman (Burka & Yuen, 1983). Penundaan atau penghindaran (proscatination or avoidance) dilakukan individu sebagai suatu bentuk coping yang digunakan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi yang dipersepsikan penuh stres (Kendall & Hammen, 1988; Sanderson, 2004). Stress yang timbul tersebut yang seringkali menyebabkan individu melakukan penundaan (Burka & Yuen, 1983).
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Menunda penyusunan skripsi termasuk sebagai prokrastinasi akademik, yaitu jenis penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan akademik (Joseph Ferrari, 1995). Penelitian yang dilakukan Janssen, dkk (dalam Fibrianti, 2009) menyebutkan bahwa prokrastinasi akademik telah mempengaruhi 50% sampai 90% mahasiswa dalam bidang akademis dan hal ini menunjukkan bahwa banyak mahasiswa yang melakukan prokrastinasi. Rizki (2009) menyatakan bahwa 48,5 % dari 66 subjek mahasiswa Universitas Sumatera Utara melakukan prokrastinasi akademik. Penelitian yang dilakukan Sari (2010) menyebutkan bahwa 38 % dari 149 subjek dari Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta menempuh studi lebih dari 5 tahun dan ditemukan indikasi prokrastinasi. Perilaku menunda-nunda waktu dan pekerjaan mempunyai dampak yang cukup serius antara lain mampu menurunkan tingkat produktifitas seseorang dan mampu merusak mental dan etos kerja seseorang (Utomo, 2010). Prokrastinasi mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Ferrari dan Morales (2007) menyatakan bahwa prokrastinasi akademik memberikan dampak negatif bagi para mahasiswa, yaitu banyaknya waktu yang terbuang tanpa menghasilkan sesuatu yang berguna. Mahasiswa yang melakukan prokrastinasi akan lebih lama untuk menyelesaikan masa studinya (Surijah, 2007). Penelitian yang telah ada mengenai kecenderungan prokrastinasi akademik lebih banyak meninjau pengaruh faktor internal seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kegagalan dalam regulasi diri, orientasi, pencapaian tujuan dan penggunaan strategi belajar yang tidak tepat, rendahnya efikasi diri, rendahnya kontrol diri, rendahnya asertivitas, dan intern locis of control. Prokrastinasi akademik juga dipengaruhi oleh ketakutan terhadap kegagalan dan ketakutan terhadap tugas. Ketakutan ini berkaitan dengan takut terhadap kelas dan ujian, takut meminta bantuan, dan takut terhadap pengajar (Onwuegbuzie, 2004). Sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap kecenderungan prokrastinasi akademik adalah jenjang pendidikan orang tua, jumlah saudara kandung, dan lamanya pendidikan. Prokrastinasi akademik menurun ketika pendidikan orang tua lebih tinggi tetapi meningkat seiring dengan jumlah saudara kandung dan lamanya individu dalam menempuh pendidikan (Rosario, 2009). Selain itu, keluarga seperti dukungan sosial orang tua dianggap berperan dalam membantu mencegah berkembangnya prokrastinasi akademik pada anakanaknya (Vahedi, Mostatafi, Mortazanajad, dalam Yatminingsih 2006). Taylor (2009) mendefinisikan dukungan sosial sebagai informasi dari orang lain yang dicintai atau memberikan perhatiannya, berharga, dan merupakan bagian dari jaringan komunikasi serta saling memiliki kewajiban. Johnson dan Johnson (dalam Ermayanti & Abdullah 2011) juga mengemukakan bahwa dukungan sosial adalah suatu usaha pemberian bantuan kepada individu dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan mental, meningkatkan rasa percaya diri, doa, semangat atau dorongan, nasihat serta sebuah penerimaan. Bozo, et al (2009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
menyatakan dukungan sosial mampu melindungi individu dari gangguan kesehatan mental, seperti depresi. Sedangkan individu yang kurang memiliki dukungan sosial cenderung lebih rentan terkena gangguan fisik dan psikologis. Dukungan sosial diperoleh dari anggota keluarga, teman sebaya, anggota kelompok, instistusi setempat, dan lingkungan sekitar. Beberapa ahli, Cohen & Wills (1985) dalam Sanderson (2004) menemukan bahwa dukungan yang dirasakan/fakta sosial atas dukungan yang sebenarnya diterima (perceived support) memiliki kaitan yang lebih kuat dengan kesehatan/kesejahteraan individu daripada dukungan yang diterima (received support). Dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian, dari orang-orang yang mampu diandalkan (Sarason, 2002). Dukungan sosial yang diberikan oleh keluarga berupa dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan alat, dan dukungan informatif (Adicondro, Nobelina & Purnamasari, 2011). Orang yang mendapatkan dukungan sosial keluarga terutama orang tua yang tinggi mendapatkan banyak dukungan emosional, penghargaan, instrumental, dan informatif dari keluarga. Apabila dukungan emosional tinggi, individu merasa mendapatkan dorongan yang tinggi dari anggota keluarga. Apabila penghargaan untuk individu tersebut besar, maka adanya peningkatan kepercayaan diri. Apabila individu memperoleh dukungan instrumental, individu merasa dirinya mendapat fasilitas yang memadai dari keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Apabila individu memperoleh dukungan informatif yang banyak, individu merasa memperoleh perhatian dan pengetahuan. Rodin dan Slaovey (1989, dalam Smet 1994) menyatakan bahwa dukungan sosial terpenting berasal dari keluarga. Lingkungan keluarga khususnya orang tua, diharapkan memiliki komitmen dan kesadaran terhadap tugas dan tanggung jawab dalam pembentukan watak, perilaku, dan sejenisnya yang semuanya mengacu pada pembentukan kepribadian anak (Kartono, 1996). Argyle (1980, dalam Rice, 1993) mengungkapkan bahwa dukungan sosial orang tua mempunyai keterkaitan dengan hubungan yang dekat antara anak dan orang tua, harga diri yang tinggi, kesuksesan akademik, dan perkembangan moral yang baik pada anak. Dukungan yang diberikan oleh orang tua memainkan peranan penting selama masa-masa transisi yang dihadapi oleh mahasiswa (Mounts, Valentiner, Anderson & Boswell, 2005). Dukungan sosial orang tua mampu mengurangi stres pada mahasiswa yang diakibatkan oleh permasalahan
yang dialami mahasiswa dalam tugas akademiknya
sehingga mengurangi prokrastinasi akademik (Smith & Renk, 2007). Dukungan sosial dari orang tua biasanya didapatkan dari hubungan yang hangat dengan orang tua sehingga memberikan dukungan yang positif bagi mahasiswa dalam menjalin hubungan dengan teman dna lingkungan sekitar (Myres, 1992). Penelitian oleh Fitriani (2012) mengungkapkan bahwa semakin tinggi dukungan sosial pada mahasiswa maka semakin rendah tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
prokrastinasi
akademiknya.
Sedangkan
penelitian
Iksan
(2013)
menyatakan bahwa kegagalan siswa dalam berprestasi terletak pada kontribusi kinerja seperti malas belajar dan menunda belajar. Hal ini karena adanya faktor eksternal yaitu kurang adanya dukungan sosial daripada pengaruh negatif teman sebaya, tekanan sosial, dan faktor material. Hasil penelitian tersebut mengisyaratkan mahasiswa dengan dukungan sosial yang tinggi memiliki pikiran lebih positif terhadap situasi yang sulit, seperti pada saat mengerjakan tugas akademik bila dibandingkan dengan individu yang memiliki tingkat dukungan sosial yang rendah. Mahasiswa yang melakukan penundaan (prokrastinasi) terhadap pengerjaan skripsinya, memerlukan dukungan sosial dari lingkungannya seperti dosen dan orang terdekat. Mahasiswa memiliki lingkungan yang cukup luas, yaitu keluarga terutama orang tua, dosen pembimbing, teman dan staf akademika kampus. Dukungan sosial memberikan perasaan “berguna” pada diri mahasiswa, karena mahasiswa merasa dirinya dicintai dan diterima. Dukungan berupa masukan, saran, petunjuk, umpan balik maupun bantuan yang diberikan oleh keluarga, teman, sahabat, dan lingkungan sekitar diharapkan membantu mahasiswa menyelesaikan studi yang ditempuhnya sesuai waktu yang telah ditargetkan. Banyaknya prokrastinasi akademik yang berlangsung di kalangan mahasiswa membuat peneliti tertarik untuk meneliti mengenai hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
antara persepsi mahasiswa terhadap dukungan sosial orang tua dengan prokastinasi akademik dalam mengerjakan skripsi pada mahasiswa.
B. Rumusan Masalah Permasalahan yang diteliti adalah apakah ada hubungan yang negatif dan signifikan antara persepsi dukungan sosial orang tua dengan prokastinasi akademik pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi ?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan yang negatif dan signifikan antara persepsi dukungan sosial orang tua dengan perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Sumbangan untuk ilmu psikologi, khususnya dalam bidang psikologi pendidikan yang berkaitan dengan prokrastinasi akademik dan dukungan sosial. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai hubungan antara persepsi dukungan sosial orang tua dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi sehingga mengurangi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
kebiasaan prokrastinasi akademik untuk mutu akademik yang lebih baik. b. Memberikan masukan secara tidak langsung kepada orang tua dan mahasiswa tentang pentingnya dukungan sosial dalam kegiatan akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Prokrastinasi Akademik 1.
Pengertian Prokrastinasi Prokrastinasi adalah suatu kecenderungan untuk menunda dalam memulai maupun menyelesaikan kinerja secara keseluruhan untuk melakukan aktivitas lain yang tidak berguna, sehingga kinerja menjadi terhambat, tidak pernah menyelesaikan tugas tepat waktu, serta sering terlambat dalam menghadiri pertemuan - pertemuan (Alexander & Onwuegbuzie, 2007). Istilah prokrastinasi pertama kali dicetuskan oleh Brown dan Holtzman pada tahun 1967 (Ferrari, 1995). Brown dan Holtzman (Runiani,
2006)
menggambarkan
prokrastinasi
adalah
suatu
kecenderungan menunda-nunda penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan sehingga seseorang gagal menyelesaikan tugas-tugas tersebut tepat pada waktunya. Istilah prokrastinasi berakar dari bahasa latin yaitu procrastination, yang merupakan kombinasi dari kata sifat “pro” yang berarti sebagai gerakan maju dan “crastinus” yang berarti “milik hari esok” atau jika digabungkan menjadi “menangguhkan atau penundaan sampai hari berikutnya” (Ghufron, 2003). Ghufron (2004) menyatakan bahwa prokrastinasi merupakan kesulitan dalam melakukan sesuatu sesuai 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dengan batas waktu yang ditentukan sehingga sering mengalami keterlambatan dalam menyelesaikan tugas. Balkis dan Duru (2009) menyatakan bahwa prokrastinasi merupakan perilaku individu yang meninggalkan kegiatan penting yang bisa dilakukan dan telah direncanakan sebelumnya tanpa alasan yang masuk akal. Prokrastinasi dianggap sebagai sifat disposisional yang memiliki kognitif, perilaku dan komponen emosional (Popoola, 2005). Vestervelt (Tjundjing, 2006) menyatakan prokrastinasi sebagai suatu kekurang-sesuaian antara intensi, prioritas atau penentuan tujuan terkait pengerjaan tugas-tugas yang telah ditetapkan. Orang
yang
prokrastinator.
melakukan Silver
prokrastinasi
(dalam
Gufron,
disebut 2003)
sebagai
mengatakan
prokrastinator tidak bermaksud untuk menghindari tugas yang dihadapi tetapi hanya menunda untuk mengerjakannya sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan tugas. Ferrari, (1995)
menyebutkan
bahwa
pandangan
teori
Reinforcemen,
prokrastinator tidak pernah atau jarang menerima hukuman. Bahkan ia merasa diuntungkan karena dengan menunda pengerjaan suatu tugas toh pada akhirnya selesai juga. Sedangkan teori cognitive behavioral menjelaskan bahwa perilaku menunda akibat dari kesalahan dalam berpikir dan adanya pikiran-pikiran yang irasional terhadap tugas seperti takut gagal dalam penyelesaian suatu tugas (Ellis & Knaus, 1977; Solomon & Rothblum,1984).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Ellis dan Knaus (Rumiani, 2006) menambahkan bahwa seseorang dikatakan melakukan prokrastinasi apabila ia menunjukkan ciri-ciri antara lain takut gagal, impulsif, perfeksionis, pasif dan menundamenunda sehingga melebihi tenggat waktu. Bagi prokrastinator, kecenderungan
prokrastinasi
dikatakan
berkembang
menjadi
kebiasaan. Douglass (Timpe, 2000) juga menyatakan bahwa prokrastinasi
bisa
menjadi
kebiasaan
karena
menimbulkan
prokrastinasi selanjutnya. Sejalan dengan pendapat Douglass, Burka dan Yuen (1983) menjelaskan bahwa para prokrastinator tanpa disadari selalu mengulang penundaan yang dilakukan dan pada akhirnya terjebak dalam “the cycle of procratination” (lingkaran/roda prokrastinasi). Berdasarkan
uraian
tersebut,
prokrastinasi
adalah
suatu
kecenderungan untuk meninggalkan kegiatan yang penting dan melakukan aktivitas lain yang kurang berguna.
2.
Prokrastinasi Akademik Prokrastinasi akademik adalah jenis penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan tugas-tugas akademik yang dilakukan dalam taraf selalu atau hampir selalu menunda pengerjaan tugas-tugas akademik dan hampir selalu mengalami kecemasan yang mengganggu terkait dengan prokrastinasi (Ferrari, dkk, 1995). Jeremy Hsleh (Hayylnah, 2004) menganggap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
prokrastinasi akademik sebagai suatu kecenderungan sifat yang dimiliki oleh pelajar yang sering mendapat tugas-tugas yang mempunyai batas waktu. Uraian tersebut menunjukkan bahwa pelajar sering menunda tugas akademiknya dan baru mengerjakan tugas tersebut apabila sudah mendekati batas waktu yang ditentukan sebelumnya. Schouwenberg
(NurLailatul
M,
2008)
mengatakan
bahwa
prokrastinasi akademik sebagai suatu perilaku penundaan yang termanifestasi dalam indikator tertentu yang bisa diukur dan diamati. Secara konseptual, Ferrari (dalam Ghufron 2003: 20) menyatakan prokrastinasi akademik adalah jenis penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan tugas akademik, misalnya tugas sekolah atau tugas kursus. Sedangkan secara operasional Prokrastinasi akademik adalah suatu kecenderung-an seseorang untuk menunda, mengakhir-kan, dan mengabaikan dalam menyelesai-kan tugas kuliah, sehingga seringkali tugasnya tidak selesai tepat waktu. Dari beberapa pendapat tokoh diatas, prokrastinasi akademik adalah kecenderungan menunda-nunda suatu tugas atau pekerjaan yang berbentuk formal yang berhubungan dengan tugas akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3.
Jenis-Jenis Prokrastinasi Ferrari (1995) membedakan prokrastinasi berdasarkan tujuan dan manfaat penundaannya menjadi dua jenis, yaitu : a. Functional Procrastination Bentuk penundaan dalam mengerjakan tugas dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap dan akurat yang berkaitan dengan tugas tersebut. Bentuk penundaan ini memandang suatu tugas harus dikerjakan secara sempurna walaupun mereka melewati waktu yang optimal yang seharusnya dimulai, sehingga mendpaatkan penyelesaian yang baik. b. Dysfunctional Procrastination Bentuk penundaan dalam mengerjakan tugas yang tidak bertujuan, berakibat buruk dan menimbulkan masalah. Bentuk penundaan ini tanpa disertai suatu alasan yang berguna bagi procrastinator
maupun orang lain.
Penundaan tersebut
menimbulkan masalah jika procrastinator sulit melepaskan diri dari kebiasaan tersebut. Dysfunctional Procrastination dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu : (1) Decisional Procrastination : suatu penundaan dalam mengambil keputusan. Prokrastinasi ini adalah akibat dari kegagalan dalam mengindentifikasi tugas yang
menyebabkan
konflik
dalam
diri
individu
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
memutuskan untuk menunda. Bentuk penundaan ini adalah menunda untuk memulai suatu tugas dalam situasi yang dipersepsikan
penuh
stress.
Decisional
Procrastination
berhubungan dengan kelupaan dan kegagalan proses kognitif, tetapi tidak berkaitan dengan kurangnya tingkat intelegensi sesorang (Ferrari dalam Wulan, 2000). (2) Avoidance Procrastination : suatu penundaan dalam perilaku yang tampak. Dalam hal ini, penundaan yang dilakukan sebagai suatu cara untuk menghindari tugas yang dirasa tidak menyenangkan atau sulit dilakukan. Dalam penelitian ini memfokuskan pada prokrastinasi jenis Dysfunctional
Procrastination
yaitu bentuk penundaan dalam
mengerjakan tugas yang tidak bertujuan, berakibat buruk dan menimbulkan masalah.
4. Aspek-Aspek Prokrastinasi Akademik Ferrari, dkk. (1995) menyatakan bahwa dalam prokrastinasi akademik meliputi empat aspek, yaitu : a. Melibatkan
unsur
penundaan,
baik
untuk
memulai
maupun
menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapi. Seseorang yang melakukan prokrastinasi mengetahui bahwa tugas yang dihadapinya harus segera diselesaikan dan berguna bagi dirinya, tetapi dia menunda-nunda untuk memulai pekerjaannya atau menunda-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
nunda untuk menyelesaikannya sampai tuntas jika sebelumnya dia sudah mulai mengerjakannya. b. Keterlambatan dalam mengerjakan tugas Seseorang yang memiliki kecenderungan untuk menunda, lebih lambat dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang menyebabkan individu tergesa-gesa sehingga hasil akhirnya tidak maksimal. c. Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan. Orang yang melakukan prokrastinasi dengan sengaja tidak segera melakukan tugasnya. Ia menggunakan waktu yang dimilikinya untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih menyenangkan dan mendatangkan hiburan sehingga menyita waktu yang dimilikinya untuk mengerjakan tugas yang harus diselesaikan. d. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual Seorang procrastinator mempunyai kesulitan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Seorang procrastinator sering mengalami keterlambatan dalam memenuhi deadline yang telah ditentukan, baik oleh orang lain maupun rencana-rencana yang telah dia tentukan sendiri. Seseorang mungkin telah merencanakan untuk mulai mengerjakan tugas pada waktu yang telah di tentukan sendiri. Ketika saatnya tiba, dia tidak juga melakukannya sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
tersebut menyebabkan keterlambatan maupun kegagalan untuk menyelesaikan tugas secara memadai. Berdasarkan karakteristik diatas, ciri prokrastinasi akademik adalah penundaan pekerjaan, keterlambatan dalam mengerjakan tugas, melakukan aktivitas lain yang lebih menyenagkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan, dan kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual.
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik Beberapa kajian teoritis (Ferrari, dkk 1995; Rizky, 1997; Wulan, 2000), prokrastinasi dipengaruhi oleh dua macam faktor, yaitu : a. Faktor Internal : faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu yang mempengaruhi prokrastinasi. Faktor-faktor itu adalah : 1) Faktor Fisik : keadaan fisik dan kondisi kesehatan individu. Seseorang
yang
mengalami
kelelahan
memiliki
kecenderungan yang lebih tinggi untuk melakukan prokrastinasi daripada tidak (McCown, 1986, dalam Ferrari dkk., 1995). Burke dan Yuen (2008) menjelaskan bahwa prokrastinasi juga berakar pada faktor biologis, yang meliputi badan, otak dan genetik. Semua hal tersebut berperan dalam prokrastinasi yang dimiliki seseorang. 2) Faktor Psikologis Prokrastinasi sering dihubungkan dengan persepsi individu terhadap tugas, menyenangkan atau tidak menyenangkan (Milgram
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
& Marshesky, 1995), kekurangan motivasi (Briordy, 1980, dalam Ferrari dkk., 1995), paham tentang kesempurnaan, ketakutan mengenai kegagalan (Burka & Yuen, 2008). Beberapa hasil penelitian lain juga menemukan aspek-aspek lain pada diri individu yang turut mempengaruhi seseorang untuk mempunyai suatu kecenderungan prokrastinasi, antara lain rendahnya kontrol diri (Green, 1982; Ghufron, 2003), Locus Of Control (LOC) eksternal, efikasi diri yang rendah (Rizvi dkk., 1997; Pujihanto, 2003), dan regulasi diri yang kurang baik (Wolters, 2003; Senecal & Koestner, 1995). b. Faktor Eksternal : faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu yang mempengaruhi prokrastinasi. Faktor-faktor itu adalah : 1) Gaya Pengasuhan Orang Tua Ferrari
(1995)
mengungkapkan
bahwa
prokrastinasi
terbentuk juga oleh pengaruh dari keluarga. Orang tua yang terlalu menuntut prestasi (dalam bidang apapun) dari anak bisa memunculkan kecemasan, kekhawatiran dan ketidakberartian anak manakala tidak bisa memenuhi harapan mereka dan pada akhirnya memicu anak untuk menunda-nunda dalam melakukan pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian Ghufron (2003), ditemukan bahwa persepsi anak terhadap penerapan disiplin orang tua berpengaruh
pada
tingkat
prokrastinasi
akademik
remaja.
Hubungan antar persepsi anak terhadap penerapan disiplin otoriter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
berlawanan. Artinya, semakin positif persepsi anak terhadap penerapan disiplin otoriter dan demokratis orang tua, maka semakin rendah tingkat prokrastinasi akademik anak. Sebaliknya, hubungan antara persepsi anak terhadap penerapan disiplin permisif dengan tingkat prokrastinasi adala searah, dimana semakin positif persepsi anak terhadap penerapan disiplin permisif orang tua, maka semakin tinggi tingkat prokratsinasi anak. Hasil penelitian Ferrari dan Ollivete (1993) menemukan bahwa tingkat pengasuhan otoriter ayah menyebabkan munculnya kecenderungan perilaku prokrastinasi yang kronis pada subyek penelitian anak wanita, sedangkan tingkat pengasuhan otoriter ayah menghasilkan anak wanita yang bukan procrastinator ibu yang memiliki kecenderungan melakukan avoidance procrastination menghasilkan anak wanita yang memiliki kecenderungan untuk melakukan avoidance procrastination pula. 2) Lingkungan Prokrastinasi akademik lebih banyak dilakukan pada lingkungan yang rendah dalam pengawasan daripada lingkungan yang penuh pengawasan (Millgram dalam Rizvi, 1998). Selain itu, Burka & Yuen (2008) mengemukakan bahwa hubungan sosial dan temapt serta budaya juga memiliki kontribusi dalam prokrastinasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3) Tingkat atau level sekolah Tingkat
atau
level
sekolah
juga
mempengaruhi
prokrastinasi (Rosario dkk., 2009). Kecenderungan mahasiswa melakukan prokrastinasi meningkat seiring dengan semakin lamanya mereka mereka kuliah di perguruan tinggi. Penelitian Hill dkk. (1976 dalam Ferrari dkk., 2005) menemukan bahwa ada peningkatan sekitar 50% perilaku penundaan pada perubahan dari mahasiswa baru ke mahasiswa tingkat empat selama lebih dari tiga tahun masa perkuliahan. 4) Reward dan Punishment McCrown dan Johnson (1991, dalam Ferrari dkk., 1995), menyatakan bahwa adanya obyek lain yang memberikan reward lebih menyenangkan daripada obyek yang diprokrastinasi bisa menimbulkan perilaku prokrastinasi akademik. Selain reward yang diperoleh, prokrastinasi akademik juga cenderung dilakukan pada jenis tugas sekolah yang memiliki punishment atau konsekuensi dalam jangka waktu yang lebih lama daripada tugas yang memiliki konsekuensi dalam jangka pendek (Ferrari dkk., 1995). 5) Tugas terlalu banyak Adanya prokrastinasi karena tugas-tugas yang menumpuk terlalu banyak dan harus segera dikerjakan (Burka & Yuen, 1983). Berdasarkan uraian diatas, prokrastinasi akademik dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
meliputi kondisi fisik dan psikis, dan faktor eksternal yaitu faktor di luar diri individu, yakni gaya pengasuhan orang tua, lingkungan, tingkat atau level sekolah, tugas yang terlalu banyak, dan kondisi lingkungan.
B. Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua 1. Pengertian Persepsi Daft (2006) mendefinisikan persepsi sebagai proses kognitif yang digunakan
orang
untuk
memahami
lingkungan
dengan
cara
mengorganisasikan, menafsirkan, dan menyeleksi informasin yang berasal dari lingkungan. Sementara itu, persepsi didefinisikan oleh Robbins (2006) sebagai proses dimana individu menafsirkan dan mengorganisasikan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan individu tersebut. Branca, Woodworth, dan Marquis (Walgito, 2002) persepsi merupakan proses yang dimulai oleh proses penginderaan, yaitu merupakan suatu proses dimana individu menerima stimulus melalui indera atau sering disebut proses sensori. Stimulus yang ada tersebut kemudian diteruskan dan proses selanjutnya adalah persepsi. Tampubulon (2008) menyatakan bahwa persepsi sebagai gambaran seseorang tentang suatu objek yang menjadi suatu fokus permasalahan yang sedang dihadapi. Blake (2006) mengungkapkan bahwa persepsi dibentuk oleh pengetahuan, harapan dan dikuatkan dengan reaksi afeksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Persepsi berlangsung dalam urutan yang cukup konsisten (Harris & Hartman, 2002). Seorang individu menemukan faktor lingkungan yaitu peristiwa, orang lain, situasi dan kondisi. Lalu melakukan observasi secara mental oleh individu tersebut. Kemudian dari observasi tersebut dibuat interpretasi dan penilaian tentang faktor yang dihadapi dan bagaimana faktor yang diamati akan diingat oleh individu itu. Muncullah sikap yang merupakan akibat dari interpretasi yang berdasarkan observasi sebelumnya. Setelah terdapat suatu sikap, maka muncul pula pola perilaku. Moskowitz dan Orgel (Walgito, 2002) menyebutkan bahwa persepsi merupakan proses yang menyatu dalam diri individu terhadap stimulus yang diterima sebelumnya. Irwanto (2002) menyatakan bahwa persepsi merupakan proses dimana rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun peristiwa) diterima yang kemudian disadari dan dimengerti. Kemudian Irwanto mengartikan persepsi sebagai tafsir dari pengalaman setelah proses pengindraan. Berdasarkan uraian diatas, maka ditarik simpulan bahwa persepsi adalah proses yang bersifat indvidual atau pibadi dimana individu mengorganisasikan, menginterpretasikan, dan memberi arti pada stimulus atau rangsangan berdasarkan pengalaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2. Pengertian Dukungan Sosial Johnson dan Johnson (dalam Ermayanti & Abdullah, 2011) mengemukakan bahwa dukungan sosial adalah suatu usaha pemberian bantuan kepada individu dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan mental, meningkatkan rasa percaya diri, doa, semangat atau dorongan, nasihat serta sebuah penerimaan. Dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian, dari orang-orang yang mampu diandalkan, menghargai dan menyayangi kita (Sarason dalam Kuntjoro, 2002). Rook (1985, dalam Smet, 1994) menjelaskan, dukungan sosial sebagai satu diantara fungsi pertalian atau ikatan sosial. Senada dengan hal tersebut, Taylor (2003) mengartikan dukungan sosial sebagai pertukaran interpersonal dimana salah seorang memberikan bantuan atau pertolongan kepada yang lain. Friedman dan Silver (2007) mengemukakan dukungan sosial sebagai suatu sumber daya yang selalu tersedia dan dibutuhkan oleh individu. Dukungan sosial berlangsung ketika satu individu eksplisit yang menerima manfaat dari orang lain, kemudian individu mengerti bahwa ia mampu meminta dukungan dari orang lain karena bantuan dan dukungan tersebut berpotensi
untuk
tersedia.
Dukungan
sosial
mengacu
pada
kenyamanan, perhatian, penghargaan, atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok kepada individu (Sarafino, 2006). Dukungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
sosial berasal dari berbagai sumber seperti pasangan hidup, keluarga, teman, rekan kerja, dan organisasi komunitas. Taylor (2009) mendefinisikan dukungan sosial sebagai informasi dari orang lain yang dicintai atau memberikan perhatiannya, berharga, dan merupakan bagian dari jaringan komunikasi serta saling memiliki kewajiban. Taylor juga
menjelaskan sumber daya pelindung
psikososial yang paling penting adalah dukungan sosial. Dukungan sosial mampu membantu mendorong perilaku ke arah sehat dan mengurangi dampak stress sehingga individu cenderung untuk menggunakan cara penyelesaian yang sehat (Wood, Wood, & Boyd, 2005). Sarafino dan Smith (2011) menyebutkan bahwa beberapa keadaan stres menjadikan individu untuk mencari kenyamanan pada orang lain untuk suatu dukungan atau pendampingan. Dukungan sosial mampu mengurangi kesepian (Hayati, 2010) mengurangi kecemasan, (Lett et al, dalam Edlin & Golanty, 2010), memperkecil kemungkinan prokrastinasi akademik pada mahasiswa skripsi (Fibrianti, 2009), menurunkan burnout pada guru (Purba, dkk, 2007; Nur’aini, 2011) dan meningkatkan antibodi saat individu melalui stres ujian akhir (Jemmot & Magloire, dalam Weiten, dkk, 2009). Dari beberapa teori di atas, dukungan sosial adalah ketersediaan dari orang lain untuk memberikan bantuan fisik maupun mental kepada individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3. Pengertian Dukungan Sosial Orang Tua Dukungan sosial diperoleh dari pasangan (suami-isteri), anak-anak, anggota keluarga yang lain, dari teman, profesional, komunitas atau masyarakat, atau dari kelompok dukungan sosial (Bishop, 1994; Rietschlim, 1998, dalam Taylor, 2003). Dukungan sosial diaplikasikan ke dalam lingkungan keluarga seperti orang tua (Canavan & Dolan, 2000, dalam Tarmidi & Rambe, 2010). Dibandingkan dengan sistem dukungan sosial lainnya, dukungan sosial dari orang tua berhubungan dengan kesuksesan akademis remaja, gambaran diri yang positif, harga diri, percaya diri, motivasi dan kesehatan mental. Keterlibatan orang tua dihubungkan dengan prestasi sekolah dan emosional, serta penyesuaian selama sekolah pada remaja (Corville-Smith, dkk., 1998 dalam Tarmidi & Rambe, 2010). Rodin dan Salovey (1989, dalam Smet, 1994) menyatakan dukungan sosial terpenting berasal dari keluarga. Lingkungan keluarga khususnya orang tua diharapkan memiliki komitmen dan kesadaran terhadap tugas dan tanggung jawab dalam pembentukan watak, perilau, dan sejenisnya yang semuanya mengacu pada pembentukkan kepribadian anak (Kartono, 1996). Argyle, dkk (1980, dalam Rice, 1993) menyatakan dukungan sosial orang tua mempunyai leterkaitan dengan hubungan yang dekat antara anak dan orang tua, harga diri yang tinggi, kesuksesan akademik, dan perkembangan moral yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
pada anak. Hjelle dan Zielger (dalam Mahastuti, 2004) menyatakan bahwa dukungan orang tua merupakan bentuk perasaan cinta dan kasih sayang yang ditunjukkan dengan sikap dan perilaku dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya sehari-hari. Norell (1984) mengemukakan bahwa orang tua sebagai bagian dalam suatu keluarga merupakan agen sosialisasi yang pertama, dimana seseorang belajar menyesuaikan diri. Dukungan sosial dari orang tua biasanya didapatkan dari hubungan yang hangat dengan orang tua sehingga memberikan dukungan yang positif bagi anak dalam menjalin hubungan dengan teman dan lingkungan sekitar (Myres, 1992). Dukungan sosial yang diberikan oleh orang tua memainkan peranan penting terhadap penyesuaian psikologis selama masa transisi yang dihadapi anak dalam bangku sekolah (Mounts, dkk, 2005). Cutrona, dkk (1994), DuBois, dkk (1994), Dubow, dkk (1991) dan Levitt, dkk (1994) menyatakan bahwa dukungan orang tua merupakan dukungan yang paling berpengaruh karena seumur hidup dukungan orang tua memberikan kontribusi pada perkembangan harga diri dan efikasi diri yang tinggi dan menyediakan penambahan pada keahlian dan kepercayaan diri dalam situasi yang baru dan coping yang efektif (dalam Eggens, dkk, 2008). Peran dan dukungan sosial yang diberikan orang tua mulai dari memberikan perhatian yang lebih dan kesempatan kepadta anak untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
berkembang sesuai kemampuannya, memberikan nasihat-nasihat, penghargaan terhadap apa yang dilakukan anak, memberikan petunjuk serta bantuan secara langsung dibutuhkan dalam jumlah besar untuk membimbing dan mengarahkan mereka (dalam Kurniawati, 2012). Dari penjelasan diatas, disimpulkan bahwa dukungan sosial orang tua adalah dukungan yang diberikan oleh orang tua kepada anak baik secara emosional maupun psikologis.
4. Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua Persepsi terhadap dukungan sosial orang tua adalah penilaian masing-masing individu mengenai ketersediaan dari orang tua untuk memberikan bantuan fisik maupun mental kepada individu untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi individu pada saat pengerjaan skripsi. Mahasiswa yang mempersepsi dukungan sosial yang diperoleh dari orang tua secara positif mengaggap masalah yang dihadapi atau dialami menjadi sesuatu hal yang tidak terlalu mendatangkan stres,
sehingga
mahasiswa
lebih serius dalam
pengerjaan skripsi dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri. Namun, jika mahasiswa memiliki persepsi negatif maka mahasiswa mengaggap dukungan sosial orang tua sebagai tekanan kerja sehingga mempengaruhi kinerja mahasiswa, memiliki dampak negatif bagi mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
5. Bentuk-Bentuk Dukungan Sosial Beberapa penelitian (Cohen & Mckay, 1976; Cutrona &Russel, 1990; House, 1984; Schaefer, Coyne, & Lazarus, 1981; Wills, 1984, dalam Sarafino 1998) membagi dukungan sosial menjadi lima jenis, yaitu : a. Dukungan emosional : melibatkan ekspresi rasa empati dan perhatian terhadap individu sehingga individu merasa nyaman, dicintai dan diperhatikan. Dukungan ini meliputi perilaku pemberian perhatian dan afeksi serta bersedia mendengarkan keluh kesah orang lain. b. Dukungan penghargaan : melibatkan ekspresi yang berupa pernyataan setuju dan penilaian positif terhadap ide-ide, perasaan dan performa orang lain. c. Dukungan instrumental : melibatkan bantuan langsung berupa bantuan finansial atau bantuan dalam mengerjakan tugas-tugas tertentu. d. Dukungan informasi : berupa saran, pengarahan dan umpan balik tentang bagaimana cara memecahkan persoalan. e. Dukungan jaringan : dukungan jaringan menghasilkan perasaan sebagai anggota dalam suatu kelompok yang saling berbagi minta dan kegiatan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
6.
Manfaat Dukungan Sosial Johnson & Johnson (Nobelina&Alif, 2011) menyatakan bahwa ada empat manfaat dukungan sosial, yaitu : a. Meningkatkan produktifitas dan pekerjaan b. Meningkatkan kesejahteraan psikologis dan penyesuaian diri dengan memberikan rasa memiliki c. Memperjelas identitas diri, menambah harga diri, dan mengurangi stress d. Meningkatkan dan memelihara kesehatan fisik serta pengelolaan terhadap stress.
C. Hubungan Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua dan Prokrastnasi Akademik Pada Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi Dukungan sosial adalah suatu usaha pemberian bantuan kepada individu dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan mental, meningkatkan rasa percaya diri, doa, semangat atau dorongan, nasihat serta sebuah penerimaan (Johnson dan Johnson dalam Ermayanti & Abdullah, 2011). Dukungan sosial dalam bentuk psikis maupun emosional mampu melindungi mahasiswa dari konsekuensi stress. Dukungan sosial mengacu pada kenyamanan, perhatian, penghargaan, atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok kepada individu (Sarafino, 2006). Dukungan sosial bisa diaplikasikan ke dalam lingkungan keluarga seperti orang tua (Camavan dan Dolan, 2000, dalam Tarmidi & Rambe, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Rodin dan Salovey (1989, dalam Smet 1994) menyatakan dukungan sosial terpenting berasal dari keluarga. Dibandingkan dengan sistem dukungan sosial lainnya, dukungan sosial dari keluarga khususnya orang tua berhubungan dengan kesuksesan akademis remaja, gambaran diri yang positif, harag diri, percaya diri, motivasi dan keehatan mental. Dukungan sosial yang diberikan orang tua memainkan peran penting selama masamasa transisi yang dihadapi oleh mahasiswa (Mounts, Valentiner, Anderson & Boswell, 1986). Dukungan sosial orang tua mampu melindungi anak dari stres akibat tekanan-tekanan dari permasalahan yang dimiliki oleh anak, khususnya terhadap stres yang berhubungan dengan perkuliahan, tugas-tugas akademik yang dihadapi mahasiswa (Smith & Renk, 2007). Mahasiswa dengan dukungan sosial orang yang tinggi memiliki pikiran yang lebih positif terhadap situasi yang sulit, dibandingkan dengan individu yang memiliki tigkat dukungan sosial yang rendah. Mahasiswa juga meyakini bahwa orang tua selalu ada untuk membantu, serta mampu mengatasi peristiwa yang berpotensi menimbulkan stres dengan cara yang lebih efektif. Keterlibatan orang tua dihubungkan dengan prestasi sekolah dan emosional, serta penyesuaian selama sekolah pada remaja (CorvileSmith, dkk., 1998, dalam Tarmidi & Rambe, 2010). Mahasiswa yang merasa tidak berdaya untuk menghadapi hambatan dalam pengerjaan skripsi, berusaha untuk menghindar dari pengerjaan skripsi atau melakukan penundaan dalam pengerjaan tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
akhirnya dengan berbagai alasan (Kingofong, 2004). Penundaan atau penghindaran dilakukan individu sebagai bentuk coping yang digunakan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi yang dipersepsikan penuh stres (Kendall & Hammen, 1998; Sanderson, 2004). Penundaan atau prokrastinasi merupakan salah satu bentuk coping stres yang tidak efektif karena pada akhirnya menyebabkan tingkat stres meningkat (Tice & Baumeister, 1997). Prokrastinasi biasa diartikan sebagai kecenderungan untuk menunda-nunda untuk memulai suatu pekerjaan tertentu sehingga akhirnya gagal dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan tersebut tepat pada waktu yang ditentukan. Salah satu bidang yang kerap kali “terkena” fenomena prokrastinasi adalah akademik. Prokrastinasi akademik biasa terdapat di enam area yaitu, membaca, tugas administratif, menulis, belajar, kinerja akademik secara keseluruhan, dan menghadiri pertemuan akademik. Area yang paling banyak ditunda adalah menulis (Solomon & Rothblum, 1984). Skripsi adalah salah satu tugas akademik yang memiliki kecenderungan lebih besar untuk ditunda penyelesaiannya karena pengerjaannya dilakukan lebih banyak dengan menulis serta memiliki jangka waktu yang lebih lama dibandingkan tugas harian maupun tugas semester. Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dan melakukan prokrastinasi apabila tidak segera diatasi tanpa disadari mahasiswa selalu mengulang penundaan yang dilakukan dan pada akhirnya terjebak dalam “the cycle of procratination” (lingkaran/roda prokrastinasi) (Burka &
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Yuen, 1983), sehingga mahasiswa semakin lama untuk menyelesaikan skripsi. Dukungan sosial yang diterima mahasiswa mampu melindungi mahasiswa dari gangguan kesehatan mental, seperti depresi (Bozo, et al, 2009). Dukungan sosial mampu membantu mendorong perilaku ke arah sehat dan mengurangi dampak stress sehingga individu cenderung untuk menggunakan cara penyelesaian yang sehat (Wood, Wood, & Boyd, 2005). Beberapa keadaan stres menjadikan individu untuk mencari kenyamanan pada orang lain untuk suatu dukungan atau pendampingan (Sarafino dan Smith, 2011). Berdasarkan uraian di atas, prokrastinasi memiliki hubungan dengan dukungan sosial khususnya dari orang tua. Dukungan sosial dari orang tua mampu mengurangi tingkat stres dan menjadikan mahasiswa memiliki pikran yang lebih positif terhadap proses penyusunan skripsi yang memiliki banyak stresor dan pada akhirnya dukungan sosial mengurangi prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi yang dilakukan oleh mahasiswa.
D. Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan yang signifikan dan negatif antara persepsi dukungan sosial orang tua dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain (Anzwar, 2004). Dalam hal ini, penelitian korelasional digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel tersebut.
B. Variabel Penelitian Arikunto (2002) mengatakan bahwa variabel adalah obyek penelitian atau suatu hal yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Pengidentifikasian variabel membantu dalam penentuan alat pengumpul data dan teknik analisis data yang relevan dengan tujuan penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Variabel Bebas (X)
: Dukungan Sosial Orang Tua
2. Variabel Tergantung (Y)
: Prokrastinasi Akademik
C. Definisi Operasional 1. Prokrastinasi Akademik Prokrastinasi akademik adalah jenis penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan tugas akademik, misalnya tugas 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
sekolah atau tugas kursus (Ferrari dalam Ghufron, 2003). Dalam hal ini memiliki empat aspek (Ferrari, dkk, 1995), yaitu : a. Melibatkan
unsur
penundaan,
baik
untuk
memulai
maupun
menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapi. b. Keterlambatan dalam mengerjakan tugas. c. Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan. d. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja awal. Tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa dilihat dari besarnya skor total dari skala yang diisi oleh mahasiswa. Semakin besar skor total yang diperoleh maka semakin tinggi tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa. Demikian sebaliknya, semakin rendah skor total maka semakin rendah tingkat prokrastinasi akademik yang dimiliki mahasiswa.
2. Dukungan Sosial Orang Tua Dukungan sosial adalah usuatu usaha pemberian bantuan kepada individu dengan
tujuan
untuk
meningkatkan
kualitas
kesehatan
mental,
meningkatkan rasa percaya diri, doa, semangat atau dorongan, nasehat serta sebuah penerimaan (Johnson dan Johnson dalam Ermayanti & Abdullah, 2011). Dukungan sosial diperoleh dari pasangan (suami-isteri), anak-anak, anggota keluarga yang lain, dari teman, profesional, komunitas atau masyarakat, atau dari kelompok dukungan sosial (Bishop, 1994; Rietschlim, 1998, dalam Taylor, 2003). Hjelle dan Ziegler (dalam Mahastuti, 2004),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
menyatakan bahwa dukungan orang tua merupaka bentuk perasaan cinta dan kasih sayang yang ditunjukkan dengan sikap dan perilaku dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya sehari-hari. Dukungan sosial orang tua diukur berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh House (dalam Smet, 1994) : 1. Dukungan Emosional
: mencangkup ungkapan empati, kepedulian,
dan perhatian terhadap individu yang bersangkutan. 2. Dukungan Penghargaan
: terbentuk dari adanya ungkapan hormat
(penghargaan) yang positif kepada individu, dorongan untuk maju, dan perbandingan yang positif kepada individu lain. 3. Dukungan Instumental
: berhubungan dengan bantuan langsung
terhadap individu. 4. Dukungan Informatif
: mencangkup pemberian nasehat, arahan,
dan saran. Tingkat dukungan sosial dilihat dari besarnya skor total yang diperoleh dari skala yang telah diisi oleh mahasiswa. Semakin tinggi skor total yang diperoleh maka semakin tinggi diperoleh dari skala yang telah diisi oleh pula tingkat dukungan sosial yang diterima oleh mahasiswa. Demikian sebaliknya, semakin rendah skor total yang diperoleh maka semakin rendah dukungan dari sosial yang diterima oleh mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
D. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, subjek penelitian dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penelitian sampel dengan pertimbangan tertentu. Margono (2004) menyatakan pemilihan sekelompok subjek dalam purposive sampling didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mahasiswa S1 yang sedang menyelesaikan skripsi pada saat penelitian ini dilakukan dan sudah mengambil mata kuliah skripsi minimal dua semester. Penentuan masa pengambilan mata kuliah skripsi minimal dua semester dengan pertimbangan bahwa penyelesaian skripsi kurang dari dua semester belum disebut mengalami prokrastinasi akademik. Dengan demikian keadaan ini cocok untuk melihat bagaimana kejenuhan dan penundaan tugas mahasiswa dalam mengerjakan skripsinya.
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan metode kuesioner dan jenis instrumennya adalah angket atau skala. Angket atau skala adalah kumpulan pernyataanpernyataan yang ditulis, disusun dan dianalisis sedemikian rupa sehingga respon individu terhadap pernyataan tersebut bisa diberi skor dan kemudian diinterpretasikan (Anzwar, 2001).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala yang dibuat oleh peneliti sebelumnya (Astasari L.A., 2010) yang digunakan untuk mengukur tingkat prokrastinasi akademik dan skala dukungan sosial yang dibuat oleh peneliti sendiri. Dibawah ini peneliti menguraikan masing-masing skala : 1. Skala Prokrastinasi Akademik Skala yang digunakan untuk mengukur prokrastinasi akademik adalah skala yang disusun oleh peneliti sebelumnya (2010) berdasarkan empat aspek menurut Ferrari, dkk (1995) yaitu melibatkan unsur penundaan, keterlambatan dalam mengerjakan tugas, melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan, dan kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktua. Skala prokrastinasi pada penelitian ini berjumlah 48 pernyataan yang terdiri dari 23 aitem favorable dan 25 aitem unfavorable yang masing-masing terdiri atas empat pilihan jawaban. Aitem yang bersidfat favorable adalah aitem yang isinya mendukung, memihak, dan menunjukkan ciri adanya atribut yang diukur. Sebaliknya, aitem yang bersifat unfavorable adalah aitem yang isinya tidak mendukung atau tidak menggambarkan ciri atribut yang diukur. Aitem-aitem pada skala prokrastinasi disusun dengan menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu Sangat setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Alternatif jawaban dibuat hanya empat kategori jawaban serta meniadakan jawaban tengah untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
menghindari kecenderungan subjek menjawab ragu-ragu atau netral bagi yang bingung dalam menentukan jawaban (Hadi, 1997). Pada skala ini, penilaian peryataan untuk aitem yang bersifat favorable bergerak dari angka 4 sampai 1 dan untuk aitem unfavorable bergerak dari angka 1 sampai 4. Skor tiap aitem kemudian saling dijumlahkan sehingga membentuk skor total. Tabel 1. Pergerakan Skor aitem Skala Prokrastinasi Kategori Jawaban
Pernyataan Favorable
Unfavorable
Sangat Setuju (SS)
4
1
Setuju (S)
3
2
Tidak Setuju (TS)
2
3
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
4
Rancangan aitem skala prokrastinasi akademik dilihat pada tabel berikut : Tabel 1.1. Distribusi Aitem Skala Prokrastinasi Akademik Uji Coba No.
Aspek
Penyataan Fav
1
Penundaan
untuk
memulai
1,17,19,24
maupun menyelesaikan 2
3
4
Jumlah
Unfav 8,15,20,27,3 3,41,44,47
Kelambanan dalam mengerjakan
7,9,16,
2,14,18,25,3
tugas
32,39,42
0,35
Melakukan aktivitas lain yang
4,13,29,37,
6,11,23,31,3
lebih menyenangkan
40,45
8,43
5,12,22,26,
3,10,21,28,3
34,46,48
6
Kesenjangan
waktu
rencana dan kinerja awal Jumlah
12
antara
23
25
12
12
12
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Skala Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua Skala yang digunakan untuk mengukur persepsi dukungan sosial orang tua adalah skala yang disusun peneliti berdasarkan empat aspek dukungan sosial menurut House (dalam Smet, 1994) yaitu dukungan emosional, penghargaan, instumental, dan informatif. Skala yang terdiri atas 24 aitem favorable dan 24 aitem unfavorable yang masing-masing pernyataan terdiri atas empat pilihan jawaban. Aitem yang bersifat favorable adalah aitem yang isinya mendukung, memihak, dan menunjukkan ciri adanya atribut yang diukur. Sebaliknya, aitem yang bersifat unfavorable adalah aitem yang isinya tidak mendukung atau tidak menggambarkan ciri atribut yang diukur. Aitem-aitem pada skala prokrastinasi disusun dengan menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Alternatif jawaban dibuat hanya empat kategori jawaban serta meniadakan jawaban tengah untuk menghindari kecenderungan subjek menjawab ragu-ragu atau netral bagi yang bingung dalam menentukan jawaban (Hadi, 1997). Pada skala ini, penilaian peryataan untuk aitem yang bersifat favorable bergerak dari angka 4 sampai 1 dan untuk aitem unfavorable bergerak dari angka 1 sampai 4. Skor tiap aitem kemudian saling dijumlahkan sehingga membentuk skor total.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 2. Pergerakan Skor aitem Skala Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua Kategori Jawaban
Pernyataan Favorable
Unfavorable
Sangat Setuju (SS)
4
1
Setuju (S)
3
2
Tidak Setuju (TS)
2
3
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
4
Rancangan aitem skala prokrastinasi akademik dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.1. Distribusi Aitem Skala Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua No.
Aspek
Penyataan Fav
1
2
3
Dukungan Emosional
Dukungan Penghargaan
Dukungan Instrumental
Jumlah
Unfav
4,7,15,35,36,3
5,6,8,9,10,
12
7
22
20,24,26,29,38
13,19,16,33,39
,41
,40
12,21,25,42,43
1,2,3,11,14
12
17,18,23,27,30
12
12
,44,45 4
Dukungan Informatif
28,34,46,47,48
,31,32 Jumlah
24
24
48
F. Pertanggung Jawaban Alat Ukur Pertanggung jawaban alat ukur dilakukan dengan melakuka uji coba (Try Out) terhadap skala dengan responden yang memiliki karakteristik hampir sama dengan responden penelitian demi memperoleh validitas dan reliabilitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
G. Validitas, Analisis Aitem dan Reliabilitas 1. Validitas Validitas adalah kualitas esensial yang menuknjukkan sejauh mana suatu tes sungguh-sungguh mengukur atribut psikologis yang hendak diukur (Supratiknya, 2014). Suatu alat ukur dikatakan valid, jika alat tersebut mengukur apa yang harus diukur oleh alat tersebut (Nasution, 2001). Penelitian ini menggunakan Validitas Isi (Content Validity). Validitas isi merupakan penilaian pakar atau ahli terhadap kesesuaian antara bagian-bagian tes dan konstruk yang diukur (Supratiknya, 2014). Dalam penelitian, penilaian oleh ahli dilakukan dosen pembimbing skripsi yang menilai mengenai sesuai atau tidaknya aitem terhadap atribut yang diukur.
2. Seleksi Aitem Aitem yang telah disusun dalam suatu skala memperlihatkan kualitas yang baik harus disingkirkan atau direvisi terlebih dahulu sebelum menjadi bagian dari skala. Dalam hal ini, hanya aitem yang mempunyai kualitas yang baik saja yang digunakan dalam skala. Salah satu kualitas yang baik adalah konsistensi antara aitem dengan tes secara keseluruhan atau sering disebut dengan koreasi aitem total. Seleksi aitem pada kedua skala ini dilakukan berdasarkan batasan rix ≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
daya pembedanya dianggap memuaskan, sedangkan aitem yang memiliki nilai rix kurang dari 0,30 dianggap memiliki daya diskriminasi yag rendah (Azwar, 2009). a. Skala Prokrastinasi Akademik Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows, menunjukkan bahwa koefisien korelasi aitem total (r ix) berkisar antara 0, 155 sampai dengan 0,784. Aitem yang gugur berjumlah 5 aitem yaitu aitem nomor 2, 40, 42, 44, dan 45. Namun dengan memperhitungkan proporsionalitas masing-masing aspek, maka peneliti memutuskan untuk menggugurkan 3 aitem lain. Aitem yang segaja digugurkan memiliki koefisien korelasi aitem total paling rendah duntuk setiap aspeknya. Aitem-aitem tersebut adalah aitem nomor 3, 5, dan 8. Berikut adalah distribusi aitem setelah uji coba. Tabel 3. Distribusi Aitem Skala Prokrastinasi Akademik Setelah Uji Coba No.
Aspek
Penyataan Fav
1
Penundaan untuk memulai
1,17,19,24
maupun menyelesaikan
Jumlah
Unfav 8**,15,20,27
12
,33,41, 44*,47
2
Kelambanan
dalam
7,9,16,
2*,14,18,
32,39,42*
25,30,35
4,13,29,37
6,11,23,31
yang lebih menyenangkan
40*,45*
38,43
Kesenjangan waktu antara
5**,12,22,26
3**,10,21,28
rencana dan kinerja awal
,34,46,
,36
mengerjakan tugas 3
4
Melakukan
aktivitas
lain
12
12
12
48 Jumlah
23
25
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Keterangan : *) aitem yang gugur karena memiliki koefisien korelasi rix ≤ 0,30 **) aitem yang sengaja digugurkan untuk menyeimbangkan proporsi aitem
Berikut ini adalah tabel distribusi aitem setelah uji coba yang digunakan peneliti untuk pengambilan data dalam penelitian. Tabel 3.1. Distribusi Aitem Skala Prokrastinasi Akademik Yang Digunaka n Dalam Penelitian No.
Aspek
Penyataan Fav
1
Penundaan untuk memulai
1,13,15,20
maupun menyelesaikan 2
Kelambanan
Melakukan
dalam
aktivitas
4,5,12,28,35
lain
2,9,25,33
10
10,14,21,
10
3,7,19,27
10
34,37
Kesenjangan waktu antara
8,18,22,30,3
rencana dan kinerja awal
8,40
Jumlah
11,16,23,
26,31
yang lebih menyenangkan 4
Unfav
29,36,39
mengerjakan tugas 3
Jumlah
19
6,17,24,32
21
10
40
b. Skala Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows, menunjukkan bahwa koefisien korelasi aitem total (r ix) berkisar antara 0, 243 sampai dengan 0,879. Aitem yang gugur berjumlah 3 aitem yaitu aitem nomor 2, 3, dan 45. Namun dengan memperhitungkan proporsionalitas masing-masing aspek, maka peniliti memutuskan untuk menggugurkan 9 aitem lain. Aitem yang segaja digugurkan memiliki koefisien korelasi aitem total paling rendah duntuk setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
aspeknya. Aitem-aitem tersebut adalah aitem nomor 6, 10, 13, 15, 17, 23, 33, 34, dan 40. Berikut adalah distribusi aitem setelah uji coba. Tabel 4. Distribusi Aitem Skala Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua Setelah Uji Coba No.
Aspek
Penyataan Fav
1
2
3
4
Dukungan Emosional
Dukungan Penghargaan
Dukungan Instrumental
Dukungan Informatif
Jumlah
Unfav
4,7,15**,35,36
5,6**,8,9,
,37
10**,22
20,24,26,29,38
13**,19,16,3
,41
3**,39,40**
12,21,25,42,43
1,2*,3*,11,1
,44,45*
4
28,34**,46,47,
17**,18,23*
48
*,27,30,31,3
12
12
12
12
2 Jumlah
24
24
48
Keterangan : *) aitem yang gugur karena memiliki koefisien korelasi rix ≤ 0,30 **) aitem yang sengaja digugurkan untuk menyeimbangkan proporsi aitem
Berikut ini adalah tabel distribusi aitem setelah uji coba yang digunakan peneliti untuk pengambilan data dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 4.1. Distribusi Aitem Skala Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua Yang Digunakan Dalam Penelitian No.
Aspek
Penyataan Fav
Jumlah
Unfav
1
Dukungan Emosional
2,4, 25,26,27
3,5,6,15
9
2
Dukungan Penghargaan
13,16,18,21,28
12,10,29
9
1,7,9
9
11,19,22,
9
,30 3
Dukungan Instrumental
8,14,17,31, 32,33
4
Dukungan Informatif
20,34,35,36
23,24 21
Jumlah
15
36
3. Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur bisa dipercaya atau diandalkan. Alat ukur dikatakan konsisten jika dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama. Skala dinyatakan relaibel apabila memiliki alpha > 0,60 (Noor, 2012). Uji reliabilitas pada kedua skala ini diukur dengan menggunakan pendekatan
konsistensi
internal
Alpha
dari
Chronbach
dengan
menggunaan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Berdasarkan uji reliabilitas sebelum dilakukan uji coba terhadap aitem pada skala prokrastinasi akademik, skala memiliki nilai alpha sebesar 0,962 dengan jumlah 48 aitem. Setelah dilakukan uji coba, skala prokrastinasi akademik memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,954 dengan jumlah aitem 40. Sedangkan skala dukungan sosial orang tua, skala sebelum dilakukan uji coba memiliki nilai alpha 0,964 dengan jumlah 48 aitem. Setelah dilakukan uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
coba, skala dukungan sosial dari orang tua memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,957 dengan jumlah aitem 36. Hal ini membuktikan bahwa kedua skala yang peneliti pakai dikatakan skala yang reliabel karena alpha dari masing-masing skala melebihi 0,60.
H. Metode Analisis Data Metode analisis data adalah cara yang digunakan dalam mengolah dan menganalisis data yang diperoleh sehingga bisa dibuat suatu kesimpulan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data statistik yaitu uji korelasi (Correlation Product Moment dari Carl Pearson). Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan software pengolahan data statistik SPSS 16.0 for Windows untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Teknik ini mempunyai tujuan untuk mencari hubungan antara dua variabel yang memiliki hubungan searah. Sebelum menguju kebenaran hipotesis, dilakukan uji asumsi yang berupa uji normalitas dan uji linearitas sbagai syarat penggunaan teknik korelasi product moment. 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran skor variabel dukungan sosial orang tua dan prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi. Uji ini dilakukan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
menggunakan teknik analsis Kolmogorov-Smirnov dalam program SPSS 16.0 Windows karena subjek penelitian lebih dari 50 orang. Data memenuhi distribusi normal jika signifikansi lebih besar daripada 0,05. b. Uji Linearitas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui hubungan yang linear antara kedua variabel penelitian (Winarsunu, 2004). Hubungan linear menggambarkan bahwa perubahan pada variabel bebas cenderung diikuti oleh perubahan variabel tergantung dengan membentuk garis linear. Dua variabel dikatakan mengikuti garis lurus jika memiliki nilai signifikansi atau probabilitas yang diperoleh lebih kecil dari 0,05.
2. Uji Hipotesis Uji hipotesis dalam penelitian ini dianalisis menggunakan metode analis korelasi Product Moment dari Karl Pearson dibantu oleh SPSS 16.0 for Windows. Hasil analisis digunakan untuk mengetahui korelasi antara persepsi dukungan sosial Orang Tua dengan Prokrastinasi Akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian 1. Penyusunan Skala Penelitian Sebelum melakukan penelitian, penulis terlebih dahulu menyusun studi pustaka mengenai teori dan literature variabel penelitian. Kemudian dari hasil studi pustaka tersebut, peneliti menyusun Blue Print skala untuk mengukur variabel penelitian. Setelah itu, aitemaitem skala penelitian disusun dan siap sebar sebagai skala uji coba penelitian. Skala yang digunakan untuk penelitian adalah skala dukungan sosial orang tua dan skala prokrastinasi akademik. 2. Pelaksanaan Uji Coba Skala Penelitian Uji coba skala dilakukan pada tanggal 17 September 2016 sampai dengan 3 Oktober 2016. Waktu yang digunakan untuk melaksanakan uji coba skala pada subjek penelitian cukup lama. Peneliti menemui kesulitan mencari subjek penelitian yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Pengambilan sampel skala uji coba dilakukan dengan mengunakan metode purposive sampling kepada 49 remaja yang didapatkan secara tidak langsung (online). Peneliti memanfaatkan google form untuk menyebarkan skala secara online. Peneliti mengirimkan link-nya kepada subjek yang sesuai dengan kriteria subjek penelitian melalui 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
media sosial dan aplikasi pesan (Line dan WhatsApp). Selanjutnya, peneliti meminta subjek penelitian untuk menyebarkan skala secara online melalui media sosial dan aplikasi pesan (Line dan WhatsApp). Jumlah skala uji coba yang tersebar sebanyak 49 yang diisi secara online melalui link google form. Secara keseluruhan jumlah subjek uji coba terdiri dari 39 orang perempuan dan 10 orang laki-laki dengan rentang usia 20 sampai 24 tahun. Disamping itu, subjek terdiri dari berbagai tahun angkatan yaitu angkatan 2010 berjumlah 3 orang, angkatan 2011 berjumlah 24 orang dan angkatan 2012 berjumlah 22 orang. Setelah data skala uji coba terkumpul, peneliti melakukan uji reliabilitas alat ukur menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. Hasil yang didapat
berdasarkan uji reliabilitas aitem,
skala
prokrastinasi akademik memiliki 8 aitem yang gugur dari 48 aitem sehingga terdapat 40 aitem yang lolos seleksi aitem untuk dijadikan skala penelitian. Sedangkan, skala dukungan sosial orang tua memiliki 12 aitem yang gugur dari 48 aitem sehingga terdapat 36 aitem pada skala dukungan sosial orang tua yang lolos seleksi aitem untuk dijadikan skala penelitian.
B. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 10 Januari 2017 sampai 9 Februari 2017. Metode yang digunakan dalam pengambilan data sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
seperti pada pengambilan data uji coba yaitu purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penelitian sampel dengan pertimbangan tertentu. Margono (2004) menyatakan bahwa pemilihan sekelompok subjek dalam purposive sampling didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya.Subjek dalam penelitian ini memiliki karakteristik mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi minimal dua semester. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan secara tidak langsung (online). Peneliti memanfaatkan google form yang disebar melalui media sosial dan aplikasi pesan (Line dan WhatsApp). Peneliti mengirimkan link-nya kepada subjek yang sesuai dengan kriteria subjek penelitian melalui media sosial dan aplikasi pesan (Line dan WhatsApp). Selanjutnya, subjek penelitian diminta untuk menyebarkan skala secara online melalui media sosial dan aplikasi pesan (Line dan WhatsApp). Secara keseluruhan, peneliti mendapatkan 100 skala penelitian yang sudah terisi dan seluruhnya memenuhi syarat karena semua aitem terjawab semua. Subjek penelitian secara keseluruhan terdiri dari 60 orang perempuan dan 40 orang laki-laki. Disamping itu, subjek terdiri dari berbagai angkatan yaitu angkatan 2009 sebanyak 7 orang, angkatan 2010 sebanyak 6 orang, angkatan 2011 sebanyak 31 orang dan angkatan 2012 sebanyak 56 orang. Seluruh subjek yang didapat mengisi skala dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
baik dan lengkap sehingga data yang diperoleh layak untuk diolah secara statistik.
C. Deskripsi Subjek Subjek dalam penelitian ini berjumlah 100 orang mahasiswa dari angkatan 2009 sampai 2012. Seluruh subjek telah memenuhi kriteria penelitian yaitu mahasiswa aktif yang sedang mengerjakan skripsi minimal dua semester. Berikut data demografis subjek penelitian : Tabel 5. Deskripsi subjek penelitian berdasarkan tahun angkatan. No.
Tahun Angkatan
Jumlah
Presentase
1
2009
7
7%
2
2010
6
6%
3
2011
31
31%
4
2012
56
56%
100
100%
Jumlah
Dari data keseluruhan, jumlah terbesar subjek berdasarkan tahun angkatan adalah tahun 2012 yaitu sebesar 56%. Urutan berikutnya adalah tahun angkatan 2011 yaitu sebesar 31%. Selanjutnya, tahun angkatan 2009 yaitu sebesar 7%. Sedangkan, jumlah terkecil adalah tahun angkatan 2010 yaitu sebesar 6%. Tabel 6. Deskripsi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin
Jumlah
Presentase
Laki-laki
40
40%
Perempuan
60
60%
100
100%
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Total subjek dalam penelitian ini adalah 100 orang yang terdiri dari 40% laki-laki dan 60% perempuan.
D. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis deskriptif dapat diperoleh gambaran mengenai skor skala dukungan sosial orang tua dan skor skala prokrastinasi akademik. Berikut adalah hasil statistik data empiris dari kedua skala : Tabel 7. Deskripsi Data Penelitian Variabel
N
Data Hipotetik Mean
Persepsi
Skor Min
Max
Data Empirik SD
Mean
Skor Min
Max
SD
100
90
36
144
18
111.82
73
144
15.91
100
100
40
160
20
106.51
64
151
17.34
Dukungan Sosial Orang Tua Prokrastinasi Akademik
Mean Empiris dihitung menggunakan teknik Descriptive Statistic dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows sedangkan Mean Hipotetik dihitung mengunakan perhitugan manual. Berdasarkan data diatas, dapat terlihat bahwa skor mean empirik yang diperoleh dari 100 subjek pada variabel dukungan sosial orang tua sebesar 111.82 sedangkan mean hipotetik sebesar 90. Mean empirik pada skala dukungan sosial dari orang tua lebih besar daripada mean hipotetik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
menunjukkan bahwa subjek penelitian ini yaitu mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi mempersepsi dirinya mendapatkan dukungan sosial dari orang tua yang cenderung tinggi. Pada skala prokrastinasi akademik dengan jumlah 100 subjek, terlihat bahwa skala ini memiliki mean empirik sebesar 106.51 sedangkan mean hipotetik sebesar 100. Sama halnya dengan skala dukungan sosial orang tua, pada skala prokrastinasi akademikmemiliki mean empirik yang lebih besar dari mean hipotetiknya. Sehingga dengan kata lain, subjek mempersepsi dirinya memiliki prokrastinasi akademik yang cenderung tinggi. Berdasarkan skor-skor tersebut peneliti membuat kategorisasi skor kedua variabel. Azwar (2003) mengemukakan bahwa tujuan kategorisasi adalah untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur. Kategorisasi tersebut bersifat relatif, sehingga luasnya inteval yang mencangkup setiap kategorisasi tergantung kepada peneliti. Peneliti dapat menetapkan untuk membuat lima kategorisasi sesuai dengan tingkat diferensiasi yang dikehendaki. Secara ringkas kategorisasi terebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini. 1. Kategorisasi skor Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua Kategorisasi skor variabel dukungan sosial orang tua dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 8. Kategorisasi Skor Variabel Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua No.
Keterangan
Norma
Distribusi
Jml
Presentase
1
Sangat Tinggi
(µ + 1.5𝜎) < 𝑥
117 < x
27
27%
2
Tinggi
(µ + 0.5𝜎) < 𝑥
99 < x ≤
38
38%
≤ (µ + 1.5𝜎)
117
(µ − 0.5𝜎) < 𝑥
81 < x ≤
29
29%
≤ (µ + 0.5𝜎)
99
(µ −1.5𝜎) < 𝑥
63 < x ≤
6
6%
≤ (µ −0.5𝜎)
81
𝑥 ≤ (µ −1.5𝜎)
x ≤ 63
0
0
100
100%
3
4
5
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Total Keterangan: × = skor µ = mean hipotetik σ = sd hipotetik
Berdasarkan kategorisasi skor variabel dukungan sosial orang tua, rata-rata subjek penelitian berada dalam kategori tinggi 38%, kategori sedang 29%, kategori sangat tinggi 27% dan kategori rendah 6%. Sementara tidak ada subjek penelitian di kategori sangat rendah 0%. Sehingga, dukungan sosial orang tua rata-rata subjek penelitian pada saat penelitian dilakukan berada dalam kategori tinggi (38%). Hal ini berarti bahwa pada saat penelitian, dukungan sosial orang tua subjek penelitian rata-rata berada pada kategori tinggi. 2. Kategorisasi Skor Prokrastinasi Akademik Kategorisasi skor variabel prokrastinasi akademik dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 9. Kategorisasi Skor Variabel Prokrastinasi Akademik No.
Keterangan
Norma
Distribusi
Jml
Presentase
1
Sangat Tinggi
(µ + 1.5𝜎) < 𝑥
130 < x
35
35%
2
Tinggi
(µ + 0.5𝜎) < 𝑥 ≤
110 < x ≤
43
43%
(µ + 1.5𝜎)
130
(µ − 0.5𝜎) < 𝑥 ≤
90 < x ≤
19
19%
(µ + 0.5𝜎)
110
(µ −1.5𝜎) < 𝑥 ≤
70 < x ≤
3
3%
(µ −0.5𝜎)
90
𝑥 ≤ (µ −1.5𝜎)
x ≤ 70
0
0
100
100%
3
4
5
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Total Keterangan: × = skor µ = mean hipotetik σ = sd hipotetik
Berdasarkan kategorisasi skor variabel prokrastinasi akademik, ratarata subjek penelitian berada dalam kategori tinggi 43%, kategori sangat tinggi 35%, kategori sedang 19% dan rendah 3%. Sementara tidak ada subjek penelitian di kategori sangat rendah 0%. Sehingga, prokrastinasi akademik rata-rata subjek penelitian pada saat penelitian dilakukan berada dalam kategori tinggi (43%). Hal ini berarti bahwa pada saat penelitian, prokrastinasi akademik subjek penelitian rata-rata berada pada kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
E. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Uji asumsi dilakukan untuk memperoleh kesimpulan yang tidak menyimpang dari tujuan penelitian, maka dilakukan uji normalitas dan uji linearitas sebagai syarat untuk melakukan analisis data.
a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menetahui apakah sebaran skor mengikuti distribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis One Sample Kolmogorov-Smirnov dari program SPSS 16.0 for Windows dikarenakan subjek penelitian berjumlah 100 orang. Bila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) maka data dalam distribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) maka data dalam distribusi tidak normal. Tabel 10. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Persepsi Dukungan
Statistic
df
Sig.
0.051
100
0.200
0.057
100
0.200
Sosial Orang Tua Prokrastinasi Akademik
Berdasarkan hasil uji normalitas, variabel dukungan sosial orang tua dan variabel prokrastinasi akademik memiliki nilai p yang sama yaitu 0,200. Sehingga dapat diketahui bahwa sebaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
data variabel dukungan sosial orang tua dan prokrastinasi ademik memiliki nilai signifikansi atau probabilitas (p) yang lebih besar dari 0,05 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data variabel
dukungan sosial orang tua dan variabel prokrastinasi
akademik mengikuti distribusi normal.
b. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linearitas hubungan antara variabel bebas yaitu dukungan sosial orang tua dengan variabel tergantung yaitu prokratsinasi akademik. Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka hubungan antara variabel bebas dan tergantung merupakan hubungan yang linier. Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka hubungan antara variabel bebas dan tergantung tidak dalam hubungan yang linier. Tabel 11. Uji Linearitas
Linearity
Persepsi
F
Sig.
Keterangan
34,882
0,000
Linear
Dukungan Sosial
Orang
Tua
*
Prokrastinasi Akademik Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa bila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Oleh karena itu, hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
uji linearitas menunjukkan bahwa variabel dukungan sosial orang tua dengan prokrastinasi akademik bersifat linear.
2. Uji Hipotesis Uji hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Pearson Correlation dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows. Uji korelasi ini menggunakan uji korelasi satu ekor karena hipotesis dalam penelitian berarah tunggal (Supratiknya, 2000). Jika nilai signifikansi atau probabilitas lebih besar dari 0,05 (p > 0,05), maka hipotesis ditolak. Sebaliknya, jika nilai signifikansi atau probabilitas lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05), maka hipotesis diterima. Hasil uji hipotesis dari penelitian sebagai berikut : Tabel 12. Uji Hipotesis Persepsi
Prokrastinasi
Dukungan Sosial
Akademik
Orang Tua Persepsi
Pearson
Dukungan
Correlation
Sosial
Sig. (1-tailed)
Orang
1
.441
.000
Tua
N
100
100
Prokrastinasi
Pearson
.441
1
Akademik
Correlation Sig. (1-tailed)
.000
N
100
100
Hasil uji hipotesis menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,441 dengan nilai p sebesar 0,00, yang berarti nilai p hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (syarat p < 0,05). Data ini menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
hipotesis dalam penelitian ini ditolak. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara variabel persepsi dukungan sosial orang tua dengan perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.
F. Pembahasan Hasil perhitungan korelasi Product Moment antara variabel persepsi dukungan sosial orang tua dan prokrastinasi akademik menunjukkan nilai koefisien r = 0,441 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi dukungan sosial orang tua semakin tinggi pula perilaku prokrastinasi mahasiswa yang mengerjakan skripsi. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Fibrianti (2009) yaitu semakin tinggi dukungan sosial yang diberikan oleh orang tua maka semakin rendah prokrastinasi akademik mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Penelitian ini dan penelitian Fibrianti (2009) memiliki persamaan dan perbedaan. Persaman kedua penelitian ini terletak memakai dua variabel yang sama (variabel dukungan sosial orang tua dan variabel prokrastinasi akademik) dan subjek sejenis, yaitu mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Perbedaan ditemukan pada pemakaian aspek-aspek yang berbeda untuk menyusun skala. Penelitian Fibrianti (2009) memakai skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
dukungan sosial orang tua yang disusun berdasarkan aspek-aspek dukungan sosial dalam SPS (Social Provision Scale) dari Weiss (1974, dalam Cutrona, 1986) dan skala prokrastinasi akademik memakai aspekaspek menurut Schouwenberg (dalam Ferrari dkk, 1994). Pada penelitian ini, skala dukungan sosial orang tua memakai aspek yang dikemukakan oleh House (dalam Smet, 1994) dan skala prokrastinasi akademik memakai aspek menurut Ferarri, dkk (1995). Perbedaan juga terlihat dari cara pengisian dan penyebaran skala. Pengisian skala pada penelitian Fibrianti (2009) dilakukan secara langsung dan individual dengan diawasi oleh peneliti sedangkan pada penelitian ini memakai cara online dalam bentuk Google Form dan dibagikan melalui sosial media (Line, Facebook, dan Whats App). Hasil penelitian ini mendukung penelitian Hartati dan Astuti (2013) bahwa tidak semua dukungan sosial dipersepsi positif oleh mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Subjek merasa bahwa pemberian dukungan sosial berdampak negatif kepada kelancaran pengerjaan skripsi. Jenis penelitian Hartati dan Astuti (2013) adalah kualitatif sedangkan jenis penelitian ini adalah kuantitatif sehingga penelitian ini membuktikan bahwa penelitian kuanlitatif dapat juga dilaksanakan secara kuantitatif. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Ferarri (1995) bahwa prokrastinasi terbentuk juga oleh pengaruh keluarga. Orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
yang terlalu menuntut prestasi (dalam bidang apapun) dari anak akan memunculkan kecemasan, kekhawatiran dan ketidakberartian anak saat anak tidak bisa memenuhi harapan mereka dan pada akhirnya memicu anak untuk menunda-nunda dalam melakukan pekerjaan. Wills (1985) selanjutnya menyatakan bahwa stress muncul apabila tuntutan dari lingkungan melebihi kapasitas kemampuan untuk melakukan koping dari individu yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan korelasi Product Moment oleh Karl Pearson antara variabel persepsi dukungan sosial orang tua dengan prokrastinasi akademik menunjukkan nilai koefisien r = 0,441 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05). Perhitungan uji korelasi antara kedua variabel menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dan positif antara dukungan sosial orang tua dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi dukungan sosial yang diberikan orang tua semakin tinggi pula prokrastinasi akademik yang dilakukan oleh mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi dan sebaliknya.
B. Saran 1. Bagi mahasiswa a. Bagi mahasiswa sebaiknya selalu menjaga hubungan yang baik dengan orang tua dengan cara bercerita mengenai keluhan-keluhan yang dialami dan tidak segan meminta bantuan orang tua jika mengalami kesulitan. Mengingat pentingnya dukungan sosial orang tua terhdap penurunan prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik dan kesuksesan akademik secara keseluruhan, hubungan yang dekat antara anak dan orang tua harus selalu dijaga dan dikembangkan.
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan topik yang sama, disarankan : a. Untuk memperhatikan pernyataan-penyataan yang digunakan pada skala karena hal ini menentukkan jawaban yang dipilih oleh subjek. Disarankan untuk tidak terlalu berpihak ke arah negatif ataupun positif. b. Memerhatikan variabel lain yang turut berperan dan mempengaruhi prokrastinasi akademik, khususnya pada proses pengerjaan skripsi. Jika peneliti selanjutnya ingin memperoleh hasil yang lebih mendalam, penelitian dapat dilakukan dengan metode kualitatif. c. Pembagian skala lebih baik langsung kepada subjek (face to face) sehingga meminimalisir subjek melakukan kebohongan (faking) terhadap pemilihan jawaban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Andarini, S.R. & Fatma, A. (2015). Hubungan Antara Distress Dan Dukungan Sosial Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Dalam Menyusun Skripsi. Talenta Psikologi Vol. II, No. 2, 160-178. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Astasari, L.A. (2015). Perbedaan Tingkat Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan. (Skripsi Tidak Diterbitkan). Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Astuti, T.P., & Hartati, S. (2013). Dukungan Sosial Pada Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi (Studi Fenomenologis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Undip). Jurnal Psikologi Undip Vol. 12, No. 1, 69-81. Azwar, S. (2005). Tes Prestasi Dan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Blake, R, & Sekuler, R. (2006). Perception. New York: McGraw Hill. Burka, J.B., & Yuen, L.M. (1983). Procrastination: Why You Do It. What To Do About It. New York: Perseus Books. Boice, R. (1996). Procrastination and Blocking: A Novel, Practical Approach. Westport: Praeger Publishers. Cohen, S. & Syme, S.L. (1985). Social Support and Health. Florida: Academic Press, Inc. Cutrona, C.E., Cole, V., Colangelo, N., Assouline, S.G., & Russell, D. (1994). Perceived Parental Social Support And Academic Achievement: an Attachment Theory Perspective. Journal of Personality and Social Psychology, 66, 2, 369-378. Daft, R.L. (2006). Manajemen (Edisi 6 buku 2). Jakarta: Salemba Empat. Fauziah, H.H. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Dajti Bandung. Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Vol. 2, No.2, 123-132. Ferrari, J.R., Jhonson, J.L., & McCown, W.G. (1995). Procrastination And Task Avoidance: Theory, Research and Treatment. New York: Plenum Press.
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Fibriana, R. (2009). Prokrastinasi Akademik Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi Dan Dukungan Sosial. (Skripsi tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah, Surakarta. Fibrianti, I.D. (2009). Hubungan Dukungan Sosial Orangtua Dengan Prokrastinasi Akademik Dalam Menyelesaikan Skripsi Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang. (Skripsi Tidak Diterbitkan). Fakultas Psikologi, Universitas Pangeran Diponegoro, Semarang. Fisher, C.B. & Lerner, R.M. (2005). Applied Developmental Psychology. Cambrige, MA: McGraw-Hill. Friedman, H. & Silver, R. (2007). Handbook Of Health Psychology. New York: Oxford University Press. Hadi, S. (2002). Metodologi Research: Jilid 1. Yogyakarta: ANDI Offset. Harris, O.J., & Hartman, S.J. (2002). Organizational Behavior. New York: The Hawort Press, Inc. Hendrianur. (2015). Hubungan Dukungan Sosial Dan Regulasi Diri Dengan Prokrastinasi Dalam Menyelesaikan Skripsi. eJournal Psikologi, 3 (2): 528-542. Irwanto. (2002). Psikologi Umum. Jakarta : PT Prenhallindo. Ismunandar, T.R. (2016). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Inti Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa. (Naskah Publikasi Tidak Diterbitkan). Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah, Surakarta. Kartono, K. (1996). Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju. Kumalasari, F. & Ahyani, L.N. (2012). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penyesuaian Diri Remaja Di Panti Asuhan. Jurnal Psikologi Pitutur Vol. 1 No. 1. Kuntjoro, Z. (2002). Dukungan Sosial Pada Lansia. http://www.epsikologi.com/epsi/lanjutusia_detail.asp?id=183. (diakses pada 14 Maret 2016) Kusuma, L.W. (2010). Kecenderungan Perilaku Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. (Skripsi Tidak Diterbitkan). Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Larasati, Y. (2015). Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga Dengan Konflik Peran Ganda Pada Wanita Bekerja. (Naskah Publikasi Tidak Diterbitkan). Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah, Surakarta. Mahastuti, D. (2004). Penyesuaian Diri Anak Lambat Belajar Ditinjau Dari Dukungan Sosial Orangtua Dan Guru Di Sekolah Dasar Galuh Handayani (Maria Montesorri Surabaya). (Tesis Tidak Diterbitkan). Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Maslihah, S. (2011). Studi Tentang Hubungan Dukungan Sosial, Penyesuaian Sosial Di Lingkungan Sekolah Dan Prestasi Akademik Siswa SMPIT Assyfa Boarding School Subang Jawa Barat. Jurnal Psikologi Undip Vol. 10, No. 2. Maghfiroh, N.L. (2008). Hubungan Antara Distress Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi. (Skripsi Tidak Diterbitkan). Universitas Muhammadiyah, Surakarta. Monks, F.J., Knoers, A.M.P, & Haditono, S.R. (2002). Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Myress, L.H. (1992). STS & Science Concepts The Status Of Science Technology Society Reform Effort Around The World. Arlington: National Science Teachers Association. Newland, J., & Furnham, A. (1999). Perceived Availability Of Social Support. Personality and Individual Differences, 27: 659-663. Nugroho, F.B. (2014). Hubungan Antara Dukungan Emosional Orangtua Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. (Skripsi Tidak Diterbitkan). Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Nurhayati, I & Kuswardani, I. (2008). Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa. Jurnal Psikohumanika Vol 1, No. 2, 24-37. Norell, J.E. (1984). Self Disclosure: Implication Forthe Study Of ParentAdolescence Interaction. Journal Of Youth & Adolescence, 13, 2, 163-178. Putri, D.L.A. (2014). Hubungan Antara Dukungan Sosial Orangtua Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. (Skripsi Tidak Diterbitkan). Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Rahman, I.A. (2008). Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Asuh Demokratis Ayah Dan Ibu Dengan Perilaku Disiplin Remaja. Lentera Pendidikan, Vol. 11 No. 1, 69-82. Ratna. (Mei, 2015). Hubungan Antara Prokrastinasi Akademik Dengan Dukungan Sosial Teman Sebaya Dan Future Orientation. https://catatankecilratna.wordpress.com/?s=HUBUNGAN+ANTARA+PR OKRASTINASI+AKADEMIK+DENGAN+DUKUNGAN+SOSIAL+TE MAN+SEBAYA+DAN+FUTURE+ORIENTATION. (diakses pada tanggal 1 Juni 2017) Rice, F.P. & Dolgin, K.M. (2002). The Adolescent: Development, Relationship, And Culture (10th edition). Boston: Allyn and Bacon. Robbins, S. (2006). Organizational Behaviour (10th edition). Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia. Rosario, P. (2009). Academic Procrastination, Association With Personal, School, & Family Variables. Spanish Journal Of Psychology, 12, 118-127. Rumiani. (2006). Prokrastinasi Akademik Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi Dan Stres Mahasiswa. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol. 3, No. 2. Santrock, J.W. (2003). Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga. Sarafino, E.P. (1994). Health Psychology. New York: John Wiley & Sons, Inc. Sarafino, E.P. & Smith, T.W. (2011). Health Psychology: Biopsyhosocial Interactions (6th editions). New York: John Wiley & Sons, Inc. Solomon, L.J., & Rothblum, E.D. (1984). Academic Procrastination: Frequency And Cognitive Behavioral Correlates. Journal of Counceling Psychology, 31, No. 4. Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grasindo. Smith, T., & Renk, K. (2007). Predictor Of Academic-Related Stress In College Students: An Examination Of Coping, Social Support, Parenting, And Anxiety. NASPA Journal Vol. 44, No. 3 Steel, P. (2010). Araousal, Avoidant And Decisional Procrastinators: Do They Exist?. Personality And Individual Differences, 48, 926, 934. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Sutanto, N., Siaputra, I.B., & Ursia, N.R. (2013). Prokrastinasi Akademik Dan Self-Control Pada Mahasiswa Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Makara Seri Sosial Humaniora, 2013, 17(1): 1-18. Swargarini, T.W. (2007). Perilaku Prokrastinasi Akademik pada siswa SMA Ditinjau Dari Persepsi Anak Terhadap Peran Ayah Dalam Pengasuhan. (Skripsi Tidak Diterbitkan). Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang. Tarmidi & Rambe, A.R.R. (2010). Korelasi Antara Dukungan Sosial Orangtua Dan Self-Directed Learning Pada Siswa SMA. Jurnal Psikologi, Vol. 37 No. 1. Taylor, S.E. (2003). Health Psychology (5th edition). New York: McGraw-Hill. Ulwan, M.N. (2014). Teknik Pengambilan Sampel Dengan Metode Purposive Sampling. http://www.portal-statistik.com/2014/02/teknik-pengambilansampel-dengan-metode.html.(diakses pada tanggal 9 Juni 2017) Utami, S.N. (2013). Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga Dengan Penerimaan Diri Individu Yang Mengalami Asma. Jurnal Psikologi Udayana, Vol. 1, No. 1, 12-21. Walgito, B. (2002). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi. Wills, T.A. (1985). Supportive Functions Of Interpersonal Relationships, Dalam Social Support And Health, diedit oleh Sheldon Cohen dan S. Leaonard Syme. Orlando: Academic Press Inc. Wentzel, K.R., Battle, A., Russell, S.L., & Looney, L.B. (2010). Social Supports From Teachers And Peers As Predictors Of Academic And Social Motivation. Contemporary Educational Psychology, 35: 193–202. Yayan, S. (2013). Prokrastinasi Akademik. http://risalatuna.blogspot.co.id/2013/01/prokrastinasi-akademik.html. (diakses pada tanggal 14 Maret 2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I SKALA PENELITIAN UJI COBA
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
SKALA PENELITIAN
Oleh : Nama : Natalia Dara Tri Pujartanti NIM : 119114059
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS PSIKOLOGI YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Natalia Dara Tri Pujartanti
NIM
: 119114059
Fakultas
: Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
sedang melakukan penelitian untuk penulisan skripsi dengan judul “Hubungan Dukungan Sosial Orangtua dengan Perilaku Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Yang Sedang Mengerjakan Skripsi. ” Dengan ini Saya memohon kesediaan anda untuk menjadi responden dalam penelitian ini, dengan cara mengisi kuesioner yang telah tersedia. Isilah kuesioner sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya dan kerahasiaan jawaban dalam kuesioner ini terjamin. Cara pengisian kuesioner tercantum pada petunjuk pengisian. Atas perhatian, waktu, dan kesediaan anda untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, Saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya
Natalia Dara Tri P. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Mohon Lengkapi Daftar Isian Di Bawah Ini
Nama/Inisial
:
Jenis kelamin : Pria/Wanita *lingkari yang sesuai Usia
:
Angkatan Tahun :
BAGIAN I PETUNJUK PENGISIAN
1.
Kuesioner ini terdiri dari 48 pernyataan
2.
Pilihlah salah satu jawaban setiap pernyataan sesuai dengan keadaan Anda dengan memberikan tanda check (√), terdapat empat pilihan jawaban, antara lain: SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju 3.
Apabila Anda ingin mengganti jawaban, maka berilah tanda silang (X) pada jawaban lama dan beri tanda check (√) pada jawaban baru.
4.
Jawablah seluruh pernyataan dalam kuesioner ini tanpa ada yang terlewatkan.
Selamat mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
SKALA 1 No 1
2
3
4
5 6 7
8
9
10
11
12
13
14 15 16
Pernyataan Saya memilih untuk mengerjakan skripsi dari sekarang daripada saat mendekati jadwal bimbingan Karena memikirkan masalah lain, saya memerlukan waktu yang lebih lama dalam mengerjakan skripsi Rencana untuk bertemu dengan dosen pembimbing tidak terlaksana karena tugas skripsi belum selesai Meski mengobrol dengan teman lebih menyenangkan, saya lebih memilih untuk menyelesaikan skripsi Saya melaksanakan jadwal pengerjaan skripsi sesuai dengan rencana yang telah saya tentukan Saya lebih memilih untuk menonton acara kesayangan di TV daripada mengerjakan skripsi Saya mendiskusikan materi skripsi dengan dosen dan teman sehingga pengerjaannya menjadi lancar Setelah bab sebelumnya disetujui oleh dosen pembimbing, saya tidak langsung mengerjakan bab selanjutnya Ketika mengalami kesulitan, saya bertanya pada dosen pembimbing secepatnya sehingga tidak membuang banyak waktu Saya kesulitan mengerjakan skripsi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh dosen pembimbing Saya lebih tertarik dan bersemangat untuk melakukan aktivitas lain yang menyenangkan daripada mengerjakan skripsi Saya mampu menyelesaikan satu bab skripsi sesuai dengan rencana waktu yangtelah saya tentukan Saya mengurangi waktu untuk bersantai sehingga mempunyai waktu lebih untuk mengerjakan skripsi Saya menghabiskan waktu lebih lama daripada teman lainnya dalam menyelesaikan skripsi Saya menunda untuk membaca literature skripsi karena merasa malas Saya mampu menyelesaikan bagian dalam skripsi dengan waktu yang dibutuhkan pada
STS
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
17 18
19 20
21
22 23
24
25
26
27
28 29
30
31
32
umumnya Saya akan mengerjakan skripsi sebisa mungkin dan sesegera mungkin Saya mengerjakan skripsi secara perlahan dan hati-hati tanpa memperhitungkan waktu sehingga tidak selesai sesuai dengan rencana Setiap hari saya meluangkan waktu untuk melanjutkan pengerjaan skripsi Meskipun harus segera diselesaikan, saya memilih untuk tidak mengerjakan skripsi karena perasaan saya tidak mendukung Saya tidak selesai memperlajari materi skripsi sesuai dengan rencana yang sudah saya tentukan sebelumnya Rencana harian saya untuk mnegerjakan skripsi secara rutin dapat terlaksana Saya memilih ikut dalam suatu kegiatan yang mendatangkan hiburan daripada memulai untuk mengerjakan skripsi Saya langsung mengerjakan skripsi setelah dosen pembimbing memberikan beberapa catatan yang perlu diperbaiki Saya lebih banyak memikirkan komentar dari dosen pembimbing daripada memulai untuk mengerjakan skripsi Saya dapat mengumpulkan bahan skripsi tepat waktu sesuai dengan jadwal dari dosen pembimbing Ketika malas mengerjakan skripsi, saya akan mengatakan, “saya akan mengerjakan skripsi besok” Saya kesulitan melaksanakan rencana-rencana untuk mengerjakan skripsi secara rutin Saya mengurangi kegiatan yang mendatangkan hiburan agar lebih banyak waktu untuk mengerjakan skripsi Saya membutuhkan waktu yang lama untuk membaca buku referensi walaupun sebenarnya bisa lebih cepat Saya lebih memilih untuk membaca buku dan majalah kesukaan saya daripada membaca literatur skripsi Saya mampu memusatkan pikiran saat mengerjakan skripsi sehingga dapat menggunakan waktu secara efisien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
33
34 35
36 37
38
39 40 41
42
43
44 45
46 47
48
Setelah mendapatkan masukan dari dosen pembimbing, saya menunda untuk melanjutkan skripsi saya sampai waktu mendekati jadwal bimbingan Saya hadir setiap jadwal bimbingan Saya lebih banyak mengeluhkan hambatan yang ada daripada mengerjakannya sehingga banyak tugas skripsi yang belum terselesaikan Saya tidak selesai membaca literatur sesuai dengan rencana yang telah saya tentukan Sebelum melakukan kegiatan yang menyenangkan, saya mengerjakan skripsi terlebih dahulu Saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk melakukan hal-hal yang menyenagkan daripada mengerjakan skripsi Sebelum jadwal bimbingan tiba, saya sudah mempersiapkan materi skripsi terlebih dahulu Saya berdiskusi dengan teman mengenai skripsi meski kami sedang bersantai Saya menunda untuk memulai mengerjakan skripsi karena merasa masih mempunyai banyak waktu Saya merasa bahwa waktu yang saya butuhkan untuk mengerjakan skripsi tidak jauh berbeda denganteman yang lain Ketika harus mencari literatur di internet, saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk membuka situs pertemanan Saya memilih untuk melanjutkan pengerjaan skripsi di lain waktu saat merasa bersemangat Setelah menyelesaikan dahulu tugas skripsi yang sedang dikerjakan, saya melakukan kegiatan yang menjadi hobi Saya mampu mencapai target bulanan dalam menyusun skripsi sesuai dengan rencana Ketika saya merasa tidak bersemangat, saya memilih untuk melanjutkan pengerjaan skripsi di lain waktu Rencana-rencana saya dalam menyusun skripsi dapat saya lakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
BAGIAN II PETUNJUK PENGISIAN
1.
Kuesioner ini terdiri dari 48 pernyataan.
2.
Pilihlah salah satu jawaban setiap pernyataan sesuai dengan keadaan Anda dengan memberikan tanda check (√), terdapat empat pilihan jawaban, antara lain: SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju 3.
Apabila Anda ingin mengganti jawaban, maka berilah tanda silang (X) pada jawaban lama dan beri tanda check (√) pada jawaban baru.
4.
Jawablah seluruh pernyataan dalam kuesioner ini tanpa ada yang terlewatkan.
Selamat mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
SKALA 2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14
15 16 17 18 19 20 21 22
Pernyataan Saya jarang sekali berbagi pengalaman kepada orangtua ketika saya ada masalah terkait skripsi Orangtua saya tidak pernah peduli dengan permasalahan yang saya hadapi Saya sering berbeda pendapat dengan orangtua Orangtua saya selalu memberikan semangat agar saya giat mengerjakan skripsi Selama mengerjakan skripsi, saya tidak pernah mendapat dukungan dari orangtua Orangtua saya tidak menghargai atas apa yang sudah saya lakukan Orangtua segera menghibur saya ketika saya punya masalah terkait skripsi Saya merasa tidak aman bersama orangtua saya Saya tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan keputusan dalam keluarga Saya sering mengabaikan permasalahan yang dialami oleh orangtua saya Saya merasa lebih senang menghabiskan waktu di luar rumah Orangtua memberikan waktu untuk melakukan kegiatan yang saya senangi Ketika saya mengambil suatu keputusan, orangtua saya menunjukkan sikap yang kurang menyenangkan Orangtua enggan membantu persoalan yang saya alami ketika menurut mereka itu merupakan urusan saya sendiri Orangtua sering menanyakan perkembangan studi saya Orangtua tidak memperdulikan relasi saya dengan orang lain Orangtua merasa keberatan mengeluarkan dana untuk pendidikan saya Orangtua tidak pernah menjawab pertanyaan dari saya Walaupun sudah berusaha dengan maksimal, orangtua tetap kecewa atas prestasi saya Orangtua memberikan pujian atas prestasi saya Orangtua senantiasa membantu kesulitan yang saya hadapi tanpa diminta Orangtua kurang peduli tentang prestasi belajar saya karena mereka lebih mementingkan
STS
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
38 39 40 41 42
43
44
pekerjaannya dibandingkan saya Orangtua membiarkan saya melakukan aktivitas sendiri meski saya membutuhkan mereka Orangtua kerap memberikan komentar positif tentang diri saya Orangtua senantiasa mengabulkan permintaan saya jika saya butuh uang untuk pendidikan Orangtua memberi kepercayaan akan keputusan yang saya ambil Orangtua sering menyalahkan gagasan yang saya sampaikan Saya merasa lebih nyaman menceritakan masalah kepada orangtua dibandingkan teman Orangtua selalu menghargai pendapat saya Ketika saya membutuhkan petunjuk, orangtua sering menghiarukan saya begitu saja Saya lebih sering menceritakan masalah kepada teman dibandingkan orangtua Orangtua tidak menanggapi meski saya bertanya kepada mereka Orangtua seringkali membanding-bandingkan saya dengan orang lain Penjelasan orangtua sangat berarti bagi saya dalam menghadapi masalah Orangtua selalu mendengar keluhan saya Orangtua sangat mengerti dan memahami masalah yang sedang saya hadapi Ketika saya mengalami kegagalan, orangtua memberikan dorongan berupa semangat untuk dapat memperbaiki kegagalan tersebut Orang tua saya selalu memberikan selamat atas keberhasilan yang telah saya capai Prestasi yang saya peroleh tidak pernah dihargai oleh orang tua Tidak jarang orang tua meremehkan kemampuan yang saya miliki Orang tua bangga dengan prestasi yang saya peroleh Ketika saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan skripsi, orang tua selalu siap untuk membantu Saya dapat mengerjakan skripsi dengan baik karena orang tua selalu memberikan fasilitas yang saya butuhkan Orang tua turut mencarikan jalan keluar atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
45 46 47
48
kesulitan-kesulitan yang sedang saya hadapi Orang tua akan selalu memberikan uang ketika saya membutuhkannya Orang tua sering mengajak saya bertukar pikiran guna menyelesaikan masalah yang saya hadapi Orang tua selalu memberikan masukannya ketika saya akan mengambil keputusan agar saya tidak salah dalam menentukan keputusan Orang tua saya selalu menekankan kepada saya bahwa saya mampu untuk menjadi yang lebih baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN II RELIABILITAS SKALA
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
A. Skala Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua Tahap I Reliability Statistics Cronbach's Cronbach's
Alpha Based on
Alpha
Standardized
N of Items
Items .962
.964
48
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance if Item Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Cronbach's
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
ds1
146.22
382.511
.263
.963
ds2
145.41
383.955
.289
.963
ds3
146.20
387.666
.159
.963
ds4
145.24
378.105
.559
.962
ds5
145.16
381.723
.512
.962
ds6
145.61
379.992
.341
.963
ds7
145.76
372.272
.701
.961
ds8
145.33
375.224
.650
.961
ds9
145.57
377.958
.581
.961
ds10
145.55
380.211
.389
.962
ds11
146.08
371.577
.597
.961
ds12
145.49
383.963
.341
.962
ds13
145.80
380.457
.464
.962
ds14
145.63
373.946
.680
.961
ds15
145.22
381.094
.461
.962
ds16
145.45
378.878
.472
.962
ds17
145.04
382.790
.417
.962
ds18
145.27
378.407
.622
.961
ds19
145.57
373.167
.579
.962
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
ds20
145.59
377.913
.560
.962
ds21
145.84
370.181
.865
.960
ds22
145.33
373.683
.713
.961
ds23
146.10
375.427
.526
.962
ds24
145.80
372.041
.711
.961
ds25
145.20
381.666
.437
.962
ds26
145.41
376.205
.593
.961
ds27
145.73
368.032
.810
.960
ds28
146.29
370.167
.610
.961
ds29
145.69
370.675
.864
.960
ds30
145.67
372.183
.680
.961
ds31
146.55
370.586
.583
.962
ds32
145.51
372.380
.786
.961
ds33
146.29
372.917
.543
.962
ds34
145.61
379.326
.544
.962
ds35
145.71
373.208
.776
.961
ds36
145.80
369.957
.790
.961
ds37
145.45
377.128
.635
.961
ds38
145.67
373.891
.752
.961
ds39
145.39
376.076
.625
.961
ds40
145.86
371.667
.579
.962
ds41
145.69
375.175
.673
.961
ds42
145.88
372.818
.725
.961
ds43
145.51
375.213
.633
.961
ds44
145.76
373.147
.699
.961
ds45
145.63
382.862
.287
.963
ds46
145.88
368.193
.771
.961
ds47
145.65
373.773
.701
.961
ds48
145.39
379.534
.587
.962
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tahap II Reliability Statistics Cronbach's Cronbach's
Alpha Based on
Alpha
Standardized
N of Items
Items .956
.957
36
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance if Item Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Cronbach's
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
ds1
109.38
239.975
.479
.956
ds2
108.51
240.879
.543
.955
ds3
108.47
240.959
.601
.955
ds4
108.77
236.401
.731
.954
ds5
108.57
237.480
.641
.955
ds6
108.67
241.173
.521
.955
ds7
109.20
240.626
.449
.956
ds8
108.63
246.094
.403
.956
ds9
108.70
239.404
.569
.955
ds10
108.63
240.458
.605
.955
ds11
108.41
241.093
.635
.955
ds12
108.60
238.202
.644
.955
ds13
108.66
238.651
.635
.955
ds14
108.72
236.527
.646
.955
ds15
108.55
237.886
.618
.955
ds16
108.77
237.573
.707
.954
ds17
108.45
245.119
.416
.956
ds18
108.45
241.543
.599
.955
ds19
108.85
240.816
.549
.955
ds20
109.10
237.141
.594
.955
ds21
108.73
239.472
.619
.955
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
ds22
108.86
240.000
.525
.955
ds23
109.40
241.333
.465
.956
ds24
108.63
242.074
.587
.955
ds25
108.78
237.163
.661
.955
ds26
108.89
236.058
.681
.954
ds27
108.55
237.038
.725
.954
ds28
108.57
237.338
.735
.954
ds29
108.45
240.008
.646
.955
ds30
108.65
237.967
.677
.954
ds31
108.72
235.618
.766
.954
ds32
108.64
242.435
.538
.955
ds33
108.73
239.189
.618
.955
ds34
108.78
237.042
.693
.954
ds35
108.65
239.078
.670
.955
ds36
108.58
240.610
.527
.955
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
B. Skala Prokrastinasi Akademik Tahap I Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .961
N of Items .962
48
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Item Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Cronbach's
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
p1
120.87
355.209
.638
.960
p2
121.91
369.174
.009
.963
p3
121.48
348.625
.671
.960
p4
121.26
349.656
.796
.960
p5
121.17
360.059
.378
.961
p6
121.13
353.209
.603
.960
p7
120.70
359.221
.534
.961
p8
120.91
357.538
.453
.961
p9
121.00
356.455
.673
.960
p10
121.26
353.656
.713
.960
p11
121.35
348.510
.657
.960
p12
121.48
356.806
.606
.960
p13
121.17
355.514
.639
.960
p14
121.61
365.794
.131
.962
p15
121.35
355.146
.648
.960
p16
121.39
356.522
.592
.960
p17
120.70
357.312
.634
.960
p18
121.70
361.676
.306
.962
p19
121.13
356.391
.610
.960
p20
121.35
343.692
.815
.959
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
p21
121.43
348.621
.715
.960
p22
121.26
355.656
.621
.960
p23
121.04
351.953
.676
.960
p24
120.74
356.202
.496
.961
p25
121.22
349.269
.739
.960
p26
121.09
353.628
.665
.960
p27
121.70
351.949
.698
.960
p28
121.39
352.794
.766
.960
p29
121.04
355.134
.501
.961
p30
121.61
356.976
.579
.960
p31
121.26
354.020
.558
.961
p32
121.09
349.719
.749
.960
p33
120.87
354.391
.599
.960
p34
121.17
351.241
.535
.961
p35
121.09
347.083
.723
.960
p36
121.48
347.079
.780
.959
p37
121.00
350.182
.767
.960
p38
121.22
351.360
.660
.960
p39
120.65
358.874
.517
.961
p40
120.65
359.783
.472
.961
p41
121.04
349.134
.664
.960
p42
121.30
367.312
.099
.962
p43
121.04
360.953
.294
.962
p44
121.35
358.601
.391
.961
p45
120.70
357.585
.470
.961
p46
121.43
359.075
.574
.961
p47
121.78
357.269
.538
.961
p48
121.22
351.360
.823
.960
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tahap II Reliability Statistics Cronbach's Cronbach's
Alpha Based on
Alpha
Standardized
N of Items
Items .955
.954
40
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance if Item Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Cronbach's
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
PA1
103.50
283.263
.658
.953
PA2
103.87
288.397
.555
.954
PA3
103.66
287.903
.566
.954
PA4
103.19
292.034
.428
.955
PA5
103.53
285.039
.643
.953
PA6
103.92
288.256
.502
.954
PA7
103.99
283.747
.651
.953
PA8
103.83
282.001
.667
.953
PA9
103.81
285.125
.583
.954
PA10
104.14
287.738
.460
.955
PA11
104.02
280.040
.761
.953
PA12
103.73
289.734
.466
.954
PA13
103.42
287.377
.595
.954
PA14
104.07
285.924
.628
.953
PA15
103.78
283.971
.614
.954
PA16
104.03
286.110
.554
.954
PA17
104.04
284.301
.683
.953
PA18
103.86
286.849
.525
.954
PA19
103.87
282.033
.707
.953
PA20
103.56
285.966
.561
.954
PA21
103.89
284.826
.581
.954
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PA22
103.75
285.018
.657
.953
PA23
104.55
294.593
.252
.956
PA24
104.21
282.592
.685
.953
PA25
103.68
288.220
.516
.954
PA26
104.19
290.176
.432
.955
PA27
103.90
287.121
.519
.954
PA28
103.69
286.863
.525
.954
PA29
103.83
285.779
.543
.954
PA30
103.58
284.933
.572
.954
PA31
103.89
281.473
.689
.953
PA32
104.01
284.131
.647
.953
PA33
103.76
286.144
.543
.954
PA34
103.87
283.811
.689
.953
PA35
103.41
287.477
.584
.954
PA36
103.93
283.844
.651
.953
PA37
103.81
286.782
.517
.954
PA38
103.83
283.658
.649
.953
PA39
104.64
294.980
.250
.955
PA40
103.65
286.694
.613
.954
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN III SKALA PENELITIAN
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
SKALA PENELITIAN
Oleh : Nama : Natalia Dara Tri Pujartanti NIM : 119114059
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS PSIKOLOGI YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Natalia Dara Tri Pujartanti
NIM
: 119114059
Fakultas
: Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
sedang melakukan penelitian untuk penulisan skripsi dengan judul “Hubungan Persepsi Dukungan Sosial Orangtua dan Perilaku Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Yang Sedang Mengerjakan Skripsi. ” Dengan ini Saya memohon kesediaan anda untuk menjadi responden dalam penelitian ini, dengan cara mengisi kuesioner yang telah tersedia. Isilah kuesioner sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya dan kerahasiaan jawaban dalam kuesioner ini terjamin. Cara pengisian kuesioner tercantum pada petunjuk pengisian. Atas perhatian, waktu, dan kesediaan anda untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, Saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya
Natalia Dara Tri P. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Mohon Lengkapi Daftar Isian Di Bawah Ini
Nama/Inisial
:
Jenis kelamin : Pria/Wanita *lingkari yang sesuai Usia
:
Angkatan Tahun :
BAGIAN I PETUNJUK PENGISIAN
1.
Kuesioner ini terdiri dari 40 pernyataan
2.
Pilihlah salah satu jawaban setiap pernyataan sesuai dengan keadaan Anda dengan memberikan tanda check (√), terdapat empat pilihan jawaban, antara lain: SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju 3.
Apabila Anda ingin mengganti jawaban, maka berilah tanda silang (X) pada jawaban lama dan beri tanda check (√) pada jawaban baru.
4.
Jawablah seluruh pernyataan dalam kuesioner ini tanpa ada yang terlewatkan.
Selamat mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
SKALA 1 No 1
2
3 4
5
6
7
8
9
10 11 12
13 14
15 16
Pernyataan Saya memilih untuk mengerjakan skripsi dari sekarang daripada saat mendekati jadwal bimbingan Meski mengobrol dengan teman lebih menyenangkan, saya lebih memilih untuk menyelesaikan skripsi Saya lebih memilih untuk menonton acara kesayangan di TV daripada mengerjakan skripsi Saya mendiskusikan materi skripsi dengan dosen dan teman sehingga pengerjaannya menjadi lancar Ketika mengalami kesulitan, saya bertanya pada dosen pembimbing secepatnya sehingga tidak membuang banyak waktu Saya kesulitan mengerjakan skripsi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh dosen pembimbing Saya lebih tertarik dan bersemangat untuk melakukan aktivitas lain yang menyenangkan daripada mengerjakan skripsi Saya mampu menyelesaikan satu bab skripsi sesuai dengan rencana waktu yangtelah saya tentukan Saya mengurangi waktu untuk bersantai sehingga mempunyai waktu lebih untuk mengerjakan skripsi Saya menghabiskan waktu lebih lama daripada teman lainnya dalam menyelesaikan skripsi Saya menunda untuk membaca literature skripsi karena merasa malas Saya mampu menyelesaikan bagian dalam skripsi dengan waktu yang dibutuhkan pada umumnya Saya akan mengerjakan skripsi sebisa mungkin dan sesegera mungkin Saya mengerjakan skripsi secara perlahan dan hati-hati tanpa memperhitungkan waktu sehingga tidak selesai sesuai dengan rencana Setiap hari saya meluangkan waktu untuk melanjutkan pengerjaan skripsi Meskipun harus segera diselesaikan, saya memilih untuk tidak mengerjakan skripsi karena perasaan saya tidak mendukung
STS
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
17
18 19
20
21
22
23
24 25
26
27
28
29
30 31
32 33
Saya tidak selesai memperlajari materi skripsi sesuai dengan rencana yang sudah saya tentukan sebelumnya Rencana harian saya untuk mnegerjakan skripsi secara rutin dapat terlaksana Saya memilih ikut dalam suatu kegiatan yang mendatangkan hiburan daripada memulai untuk mengerjakan skripsi Saya langsung mengerjakan skripsi setelah dosen pembimbing memberikan beberapa catatan yang perlu diperbaiki Saya lebih banyak memikirkan komentar dari dosen pembimbing daripada memulai untuk mengerjakan skripsi Saya dapat mengumpulkan bahan skripsi tepat waktu sesuai dengan jadwal dari dosen pembimbing Ketika malas mengerjakan skripsi, saya akan mengatakan, “saya akan mengerjakan skripsi besok” Saya kesulitan melaksanakan rencana-rencana untuk mengerjakan skripsi secara rutin Saya mengurangi kegiatan yang mendatangkan hiburan agar lebih banyak waktu untuk mengerjakan skripsi Saya membutuhkan waktu yang lama untuk membaca buku referensi walaupun sebenarnya bisa lebih cepat Saya lebih memilih untuk membaca buku dan majalah kesukaan saya daripada membaca literatur skripsi Saya mampu memusatkan pikiran saat mengerjakan skripsi sehingga dapat menggunakan waktu secara efisien Setelah mendapatkan masukan dari dosen pembimbing, saya menunda untuk melanjutkan skripsi saya sampai waktu mendekati jadwal bimbingan Saya hadir setiap jadwal bimbingan Saya lebih banyak mengeluhkan hambatan yang ada daripada mengerjakannya sehingga banyak tugas skripsi yang belum terselesaikan Saya tidak selesai membaca literatur sesuai dengan rencana yang telah saya tentukan Sebelum melakukan kegiatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
34
35 36
37
38 39
40
menyenangkan, saya mengerjakan skripsi terlebih dahulu Saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk melakukan hal-hal yang menyenagkan daripada mengerjakan skripsi Sebelum jadwal bimbingan tiba, saya sudah mempersiapkan materi skripsi terlebih dahulu Saya menunda untuk memulai mengerjakan skripsi karena merasa masih mempunyai banyak waktu Ketika harus mencari literatur di internet, saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk membuka situs pertemanan Saya mampu mencapai target bulanan dalam menyusun skripsi sesuai dengan rencana Ketika saya merasa tidak bersemangat, saya memilih untuk melanjutkan pengerjaan skripsi di lain waktu Rencana-rencana saya dalam menyusun skripsi dapat saya lakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
BAGIAN II PETUNJUK PENGISIAN
1.
Kuesioner ini terdiri dari 36 pernyataan.
2.
Pilihlah salah satu jawaban setiap pernyataan sesuai dengan keadaan Anda dengan memberikan tanda check (√), terdapat empat pilihan jawaban, antara lain: SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju 3.
Apabila Anda ingin mengganti jawaban, maka berilah tanda silang (X) pada jawaban lama dan beri tanda check (√) pada jawaban baru.
4.
Jawablah seluruh pernyataan dalam kuesioner ini tanpa ada yang terlewatkan.
Selamat mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
SKALA 2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
Pernyataan Saya jarang sekali berbagi pengalaman kepada orangtua ketika saya ada masalah terkait skripsi Orangtua saya selalu memberikan semangat agar saya giat mengerjakan skripsi Selama mengerjakan skripsi, saya tidak pernah mendapat dukungan dari orangtua Orangtua segera menghibur saya ketika saya punya masalah terkait skripsi Saya merasa tidak aman bersama orangtua saya Saya tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan keputusan dalam keluarga Saya merasa lebih senang menghabiskan waktu di luar rumah Orangtua memberikan waktu untuk melakukan kegiatan yang saya senangi Orangtua enggan membantu persoalan yang saya alami ketika menurut mereka itu merupakan urusan saya sendiri Orangtua tidak memperdulikan relasi saya dengan orang lain Orangtua tidak pernah menjawab pertanyaan dari saya Walaupun sudah berusaha dengan maksimal, orangtua tetap kecewa atas prestasi saya Orangtua memberikan pujian atas prestasi saya Orangtua senantiasa membantu kesulitan yang saya hadapi tanpa diminta Orangtua kurang peduli tentang prestasi belajar saya karena mereka lebih mementingkan pekerjaannya dibandingkan saya Orangtua kerap memberikan komentar positif tentang diri saya Orangtua senantiasa mengabulkan permintaan saya jika saya butuh uang untuk pendidikan Orangtua memberi kepercayaan akan keputusan yang saya ambil Orangtua sering menyalahkan gagasan yang saya sampaikan Saya merasa lebih nyaman menceritakan masalah kepada orangtua dibandingkan teman Orangtua selalu menghargai pendapat saya Ketika saya membutuhkan petunjuk, orangtua sering menghiarukan saya begitu saja
STS
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
23 24 25 26 27
28 29 30 31
32
33 34 35
36
Saya lebih sering menceritakan masalah kepada teman dibandingkan orangtua Orangtua tidak menanggapi meski saya bertanya kepada mereka Orangtua selalu mendengar keluhan saya Orangtua sangat mengerti dan memahami masalah yang sedang saya hadapi Ketika saya mengalami kegagalan, orangtua memberikan dorongan berupa semangat untuk dapat memperbaiki kegagalan tersebut Orang tua saya selalu memberikan selamat atas keberhasilan yang telah saya capai Prestasi yang saya peroleh tidak pernah dihargai oleh orang tua Orang tua bangga dengan prestasi yang saya peroleh Ketika saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan skripsi, orang tua selalu siap untuk membantu Saya dapat mengerjakan skripsi dengan baik karena orang tua selalu memberikan fasilitas yang saya butuhkan Orang tua turut mencarikan jalan keluar atas kesulitan-kesulitan yang sedang saya hadapi Orang tua sering mengajak saya bertukar pikiran guna menyelesaikan masalah yang saya hadapi Orang tua selalu memberikan masukannya ketika saya akan mengambil keputusan agar saya tidak salah dalam menentukan keputusan Orang tua saya selalu menekankan kepada saya bahwa saya mampu untuk menjadi yang lebih baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IV KATEGORISASI SKOR VARIABEL
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
A. Prokrastinasi Akademik Statistics Kategori N
Valid Missing
100 0
Mean
3.8600
Std. Deviation
.88785
Kategori Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Rendah
6
6.0
6.0
6.0
Sedang
29
29.0
29.0
35.0
Tinggi
38
38.0
38.0
73.0
Sangat Tinggi
27
27.0
27.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
B. Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua Statistics Kategori N
Valid Missing
100 0
Mean
4.1000
Std. Deviation
.81029
Kategori Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Rendah
3
3.0
3.0
3.0
Sedang
19
19.0
19.0
22.0
Tinggi
43
43.0
43.0
65.0
Sangat Tinggi
35
35.0
35.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN V UJI ASUMSI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
A. Uji Normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic Prokrastinasi Akademik
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
.057
100
.200*
.989
100
.594
.051
100
.200*
.988
100
.524
Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
B. Uji Linearitas Mean Case Processing Summary Cases Included N
Excluded
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
Prokrastinasi Akademik * Dukungan
100
100.0%
0
.0%
100
Sosial Orangtua Report Prokrastinasi Akademik Dukungan_Sosial_Orangtua
Mean
N
Std. Deviation
73
93.00
1
.
74
103.00
1
.
80
98.00
1
.
86
100.00
1
.
87
74.00
1
.
88
98.50
2
20.506
89
97.00
1
.
90
87.00
1
.
91
140.00
1
.
92
89.00
3
6.000
93
93.00
1
.
94
101.50
2
6.364
96
95.50
2
4.950
97
92.00
1
.
98
99.00
3
5.568
100
83.00
1
.
101
103.00
1
.
102
94.50
2
31.820
103
99.00
3
11.533
100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
104
97.00
1
.
105
109.60
5
17.630
106
115.00
2
5.657
107
106.33
3
12.583
108
107.33
3
15.308
109
109.00
3
6.245
110
118.50
2
.707
111
106.00
3
3.000
112
98.50
4
11.733
113
99.50
2
13.435
114
116.00
2
4.243
115
99.00
4
11.690
116
115.00
1
.
117
106.00
1
.
118
124.00
2
.000
119
92.00
1
.
120
118.00
2
5.657
121
99.00
2
5.657
122
113.00
2
7.071
123
64.00
1
.
124
91.00
1
.
125
93.00
2
26.870
126
101.00
1
.
127
119.50
2
4.950
128
121.50
2
3.536
129
130.00
1
.
130
66.00
1
.
131
150.00
2
1.414
132
110.50
2
17.678
133
112.00
2
12.728
135
133.00
1
.
137
110.00
1
.
138
134.00
1
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
139
112.00
1
.
140
127.67
3
21.008
143
142.00
1
.
144
128.00
1
.
Total
106.51
100
17.339
ANOVA Table Sum of Squares Prokrastinasi
Between
(Combined)
Akademik *
Groups
Linearity
Mean
df
Square
22454.290
55
408.260
5794.081
1
16660.209
54
308.522
7308.700
44
166.107
29762.990
99
F
Sig.
2.458
.001
5794.081 34.882
.000
Persepsi Deviation
Dukungan
from Linearity
Sosial Orang Tua
Within Groups Total
Measures of Association R
R Squared
Eta
Eta Squared
Prokrastinasi Akademik * Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua
.441
.195
.869
.754
1.857
.018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VI UJI HIPOTESIS
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Correlations
Prokrastinasi Akademik
Prokrastinasi
Persepsi Dukungan
Akademik
Sosial Orang Tua
Pearson
1
.441**
Correlation Sig. (1-tailed) N Persepsi Dukungan Sosial
Pearson
Orang Tua
Correlation
.000 100
100
.441**
1
Sig. (1-tailed)
.000
N
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
100