PENGARUH DPR DER DAN ROA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2016
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Program Diplom III Guna Mencapai Gelar Ahli Madya
Disusun Oleh : GUSPITA SARI NIM. 12001095
PROGRAM STUDI AKUNTANSI AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM 2017
i
ii
HALAMAN PERSETUJUAN Judul Tugas Akhir : PENGARUH DPR DER DAN ROA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2016
Yang disusun oleh
:
Nama
: Guspita Sari
NIM
: 12001095
Program Studi
: Akuntansi
Instuitusi
: Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam Batam, 20 juli 2017 Dosen Pembimbing
(Alfonsa Dian Sumarna, SE., M.Si., Ak., CA.) Ketua Program Studi
(Hermaya Ompusunggu, SE.,M.Ak)
iii
LEMBARAN PENGESAHAN Tugas akhir dengan judul : PENGARUH DPR DER DAN ROA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2016 Yang disusun oleh : Nama
: Guspita Sari
NIM
: 12001095
Priodi
: Akuntansi
Peminatan
: Akuntansi Keuangan
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 20 Juli 2017 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima. Susunan dewan penguji: 1. (Dosen Pembimbing) (Alfonsa Dian Sumarna, SE., M.Si,Ak.,CA)
(………………………...)
2. (Dosen Penguji I) (Ira Yuliana, S.Pd., M.Pd)
(………………………...)
3. (Dosen Penguji II) (Indra Firdiansyah, SE., M.Si)
(………………………...)
Batam, 20 Juli 2017 Ketua Program Prodi Akuntansi
(Hermaya Ompusunggu,SE.M.Ak)
iv
SURAT PERYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Guspita Sari
NIM
: 12001095
Priodi
: Akuntansi
Peminatan
: Akuntansi Keuangan
Dengan ini menyatakan bahwa Tugas Akhir yang saya susun dengan judul : PENGARUH DPR DER DAN ROA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2016 Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat dari Tugas Akhir orang lain. Apabila kemudian hari pernyataan saya tidak benar,maka saya bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut predikat kelulusan dan gelar kesarjanaannya). Demikian peryataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan bilamana diperlukan.
Batam, 20 juli 2017 Pembuat Pernyataan
(Guspita Sari)
v
ABSTRAK PENGARUH DPR DER DAN ROA TERDADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2016
Oleh: Guspita Sari NIM : 12001095 Dosen Pembimbing Alfonsa Dian Sumarna, SE., M.Si,Ak.,CA Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh pengaruh Dividend Payout Ratio, Debt Equity Ratio, dan Return On Asset Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2016. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016. Populasi pelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 20142016. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dan didapatkan sampel sebanyak 12 perusahaan. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa ada pengaruh positif dari Dividend Payout Ratio, Debt Equity Ratio, dan Return On Asset terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2016. Kata Kunci : Dividen Payout Ratio, Debt Equity Ratio, dan Return On Asset , Nilai Perusahaan
vi
ABSTRACT THE EFFECT OF DPR DER AND ROA OFVALUE COMPANIES IN THE SECTOR FOOD AND BEVERAGE MANUFACTURING COMPANIES LIETED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD 2014-2016
By : Guspita Sari NIM : 12001095 Supervisor Alfonsa Dian Sumarna, SE., M.Si,Ak.,CA The purpose sampling of this study was determine the presence or absence of the influence of Dividend Payout Ratio, Debt Equity Ratio, and Return On Assets Of Value Manufacturing Companies Listed on the Stock Exchange Indonesia year period 2014-2016. The data used I secondary data obtained from the annual reports of the companies listed in Indonesia Stock Exchange 20142016. The population of this research is manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2014-2016. The sample selection using purposive sampling method and obtained a sample of 12 companies. From the test result showed that there is a positive effect of Dividend Payout Ratio, Debt Equity Ratio, and Return On Assets of the company Value listed on the Indonesia Stock Exchange Period 2014-2016. Keywords : Dividend Payout Ratio, Debt Equity Ratio,and Return On Assets, Firm Value Companies.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumwarahmatullahwabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “Pengaruh Dividend Payout Ratio, Debt Equity Ratio, dan Return On Assets Terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan Manufaktur sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016 ”.Tugas akhir disusun guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan kelulusan studi pada program Diploma (D3) AkademiAkuntansi Permata Harapan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini baik secara moril maupun materil.khususnya kepada : 1.
Joko Setiawan S.E.,M.M selaku Direktur Akademi Akuntansi Permata Harapan.
2.
Hermaya Ompusunggu,SE, M.Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Akuntansi Permata Harapan yang telah banyak memberikan nasehat serta bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini
3.
Alfonsa Dian Sumarna, SE., M.Si., Ak., CA. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, membantu dan
viii
memberikan
saran-saran
serta
dorongan
sehinga
penulis
dapat
menyelesaikan tugas akhir ini. 4.
Bapak dan Ibu dosen Program Studi Akuntansi Akademi Permata Harapan yang telah memberikan seluruh dedikasinya dalam mengajar dan membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan.
5.
Keluarga terutama Orang Tua yang telah memberikan segala perhatiannya dan dukungan sehingga penulis merasa terdorong untuk meyelesaikan studi agar dapat mencapai cita-cita dalam memenuhi harapan Orang Tua.
6.
Teman-teman seperjuangan Akuntansi yang senantiasa menjasi teman kuliah selama 3,5 tahun yang telah melalui banyak suka-duka besama.
7.
Semua pihak yang telah membantu,memberikan semangat serta doanya kepada penulis, yang tidak dapat penulis sampaikan satu per satu. Terimaksih banyak semoga Tuhan membalas kebaikan semuanya.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari penyusunan tugas akhir ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Batam, 20 Juli 2017
Guspita Sari Penulis
ix
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PESETUJUAN TUGAS AKHIR ………………………………….iii LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………..iv LEMBAR PERNYATAAN ………..…………………………………………..v ABSTRAK ……………………………………………………………………..vi KATA PENGANTAR ………………………………………………………..viii DAFTAR ISI …………………………………………………………………...ix DAFTAR TABEL …………………………………………………. …………..x DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………..xi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………...1 B. Identifikasi Masalah ………………………………………..................4 C. Pembatasan Masalah ………………………………………….............4 D. Perumusan Masalah .……………………………………………….…5 E. Tujuan Penelitian………………………………………………...........5 F. Teknik Analisa Data ………………………………………….............6 G. Sistematika Pembahasan ………………………………………….......7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori ………………………………………………………....8 1. Dividend Payout Ratio ………………………………………..............9 2. Debt Equity Ratio ……………………………………………….14 3. Return On Assets ………………………………………..………16 4. Nilai Perusahaan ………………………………………………...19 5. Penelitian Terdahulu ………………………………....................23
x
B. Kerangka Konseptual…………………………………….……...…26 C. Hipotesis Penelitian ………………………………………………....27 BAB III METEDOLOGI PENELITIAN A. Jenis,
Waktu,
dan
Tempat
Penelitian
……………………………………………28 B. Populasi dan Sampel ………………………………………………...29 C. Jenis dan Sumber Data …………………………………………..…..31 D. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………......32 E. Instrument Penelitian …………………………………….……….…33 F. Teknik Analisa Data ………………………………………..………..38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptip Data ……………………………………………………...50 B. Pengujian Hipotesis ………………………………………………….58 C. Pembahasan ………………………………………………………….61 BAB V KESIMPILAN DAN SARAN A. Kesimpulan …………………………………………………….……64 B. Saran ………………………………………………………………………..64 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………......66 DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………………70 LAMPIRAN……………………………………………………….……………71
xi
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
1. Populasi Penelitian...............................................................................26 2. Sampel Penelitian…………………………….………………………31 3. Variabel Penelitian…………………………..…….............................36 4. Rumusan Hipotesis secara Parsial……………………………............46 5. Rumusan Hipotesis secara Signifikan………………………………..48 6. Sampel dan Data Penelitian………………………………………….50 7. Uji Deskriptif Data………………………………………………......51 8. Uji Hipotesis……………………………………………...…………..58
xii
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
1. Kerangka Konseptual………………………………………………...28 2. P-P Plot Uji Normalitas……………………………………………....55 3. Scatterplot Uji Heteroskedastisitas……………………………..........57
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Globalisasi mendorong munculnya persaingan usaha yang semakin ketat. Oleh karena itu, perusahaan berupaya terus-menerus meningkatkan kinerja yang tercermin dalam nilai perusahaan. Nilai penting bagi perusahaan sebab tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan itu sendiri. Nilai perusahaan yang tinggi menunjukan besarnya kemakmuran para pemegang saham. Dalam hai ini menurut Siti Meilani Wandani Putri (2014), yang menyatakan bahwa tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan. Tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan dan mensejahterakan para pemegang saham. Memaksimalkan nilai pemegang saham dapat di tempuh dengan cara memaksimalkan nilai sekarang atau present value semua keuntungan pemegang saham yang diharapkan dapat diperoleh dimasa depan. Nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh kebijakan dividend, kebijakan hutang, dan profitabilitas. Seperti menurut Susanti dalam Siti Meilani Wandani Putri (2014) nilai perusahaan dipengaruhi oleh kebijakan dividend dan profitabilitas.
1
2
Pada umumnya perusahaan pasti akan selalu membutuhkan modal untuk pertumbuhan perusahaan. Hal tersebut untuk memenuhi kelangsungan hidup perusahaan.
Dengan demikian,
untuk
mempermudah perusahaan dalam
mendapatkan modal, dimana terdapat pasar modal yang merupakan tempat para investor untuk melakukan transakasi jual beli saham.
Menurut Weston dan
Copeland dalam Rani Ramdhani (2013), hasil pengembalian atas total aktiva (ROA) mencoba mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber dayanya, yang kadang-kadang disebut dengan hasil pengembalian atas investasi. Debt to Equity Ratio (DER) Menunjukan bagaimana komposisi pendanaan sendiri atau memanfaatkan utang-utangnya, makin besar DER makin besar resiko perusahaan. Menurut Kasmir dalam Rani Ramdhani (2013), Debt to Equity Ratio merupakan ratio yang berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan kreditur dengan pemilik perusahaan. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal menurut Hararap (2010). Menurut Mila, W I Ayu (2010), terdapat tiga jenis nilai saham yang terdiri atas nilai saham menurut pembukuan emiten; sedangkan
nilai pasar;
merupakan pembukuan nilai dipasar saham; dan nilai intrinsik; merupakan nilai yang sebenarnya dari saham. Investor perlu memahami ketiga nilai tersebut sebagai informasi penting dalam
mengambil keputusan
karena membantu
investor untuk menentukan saham
mana yang mahal dan murah. Salah satu
pendekatan dalam menentukan nilai intrinsik saham adalah Price To Book Value
3
(PBV). Apabila PBV harga nilai per buku terlalu mahal, maka saham akan tidak laku dijual atau tidak menarik investor untuk membelinya. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perusahaan yang go public di BEI melakukan stock split (pemecahan saham) dibursa efek. Naiknya turunnya harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor dimana faktor tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi fluktasi harga saham perusahaan. Kebijakan pembayaran dividend
mempunyai pengaruh bagi
pemegang saham dan perusahaan yang membayar dividend. Return On Assets (ROA) menunjukan kemampuan modal yang diinvestasikan
dalam hal total
aktiva untuk menghasilkan laba perusahaan. Perusahaan yang terdaftar di BEI tidak semua membagikan dividend kepada para pemegang sahamnya. Sektor manufaktur merupakan sektor yang banyak
membagikan dividend
kepara para investor selama 2004-2007
dibandingkan sektor lain yang terdaftar di BEI, ada sebanyak 24 perusahaan manufaktur yang membagikan dividend kepada para pemegang saham. Kebijakan perusahaan tergambar pada Dividend Payout Rationya yaitu persentase laba yang dibagikan dalam bentuk dividend tunai, artinya besar kecinya Dividend Payout Ratio akan mempengaruhi keputusan investasi para pemegang saham dan disisi lain berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaan. Pertimbangan mengenai Dividend Payout Ratio ini diduga sangat bekaitan dengan kinerja keuangan perusahaan. Bila kinerja keuangan perusahaan bagus maka perusahaan tersebut akan mampu menetapkan besarnya Dividend Payout Ratio sesuai dengan harapan pemegang saham dan tentu saja tanpa
4
mengabaikan kepentingan perusahaan untuk tetap sehat dan tumbuh menurut Lisa dan Clara Danica (2009). Adapun pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu menentukan pengaruh Dividend Payout Ratio, Debt Equity Ratio dan Return on Assets terhadap tindakan Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan latar belakang di atas penulis memilih judul “Pengaruh DPR, DER, DAN ROA terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016.
B. Identifikasi masalah Identifikasi masalah dalam penelitian adalah : 1.
Dividend Payout Ratio dapat mempengaruhi Nilai Perusahaan
2.
Debt Equity Ratio dapat mempengaruhi Nilai Perusahaan
3.
Return On Assets dapat mempengaruhi Nilai Perusahaan
4.
Dividend Payout Ratio,
Debt Equity Ratio,
Return On Assets dapat
mempengaruhi Nilai Perusahaan
C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini masalah yang akan dibahas dibatasi pada pengaruh Dividend Payout Ratio, Debt Equity Ratio, dan Return On Asset. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman (berdasarkan klasifikasi Bursa Efek Indonesia) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2016.
5
D. Perumusan Masalah Adapun permasalahan penelitian yang dapat dirumuskan berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas adalah sebagai berikut: 1. Apakah Dividend Payout Ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhahap Nilai Perusahaan ? 2. Apakah Debt Equity Ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhahap Nilai Perusahaan? 3. Apakah Return On Asset memiliki pengaruh yang signifikan terhahap Nilai Perusahaan? 4. Apakah Dividend Payout Ratio, Debt Equity Ratio, dan Return On Asset secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan ?
E. Tujuan penelitian Penelitian ini memiliki beberapa tujuan sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui apakah Dividend Payout Ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
2.
Untuk mengetahui apakah Debt Equity Ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
3.
Untuk mengetahui apakah Return On Asset memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
4.
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara Dividend Payout Ratio, Debt Equity Ratio, dan Return On Asset secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
6
F. Penelitian Manfaat yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini yaitu: 1.1. Manfaat Teoritis Manfaat Bagi Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi temuan-temuan empiris di bidang akuntansi. Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan serta referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
1.2. Manfaat Praktis a. Bagi perusahaan Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak manajemen perusahaan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Nilai Perusahaan. Hasil penelitian ini dapat diterapkan oleh manajemen perusahaan dalam menyusun perencanaan yang mengarah pada bagaimana cara untuk memaksimalkan kinerja perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. b. Bagi Investor Hasil penelitian mampu memberikan gambaran terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi Nilai Perusahaan yang terjadi sehingga investor mampu melakukan analisis bisnis yang lebih akurat dalam melakukan investasi. c. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian dapat menjadi sebuah referensi bagi penelitian selanjutnya, sehingga pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan penelitian ini
7
sebagai dasar kemudian melakukan modifikasi dengan memasukkan variabel lain yang berhubungan dengan tindakan Nilai Perusahaan.
G. Sistematika Pembahasan Sistematika ini bertujuan untuk memberikan uraian secara umum mengenai isi dan pembahasan setiap bab yang terdapat dalam penyusunan tugas akhir ini. Sistematika pembahasan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, permasalahan penelitian, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika pembahasan atas penyusunan tugas akhir ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang landasan teori, hubungan antar variabel, penjelasan dari penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran, serta perumusan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang pendekatan dan metode penelitian yang digunakan yang terdiri dari rancangan penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik
pengumpulan
data,
definisi
operasional
variabel
dan
pengukurannya, dan metode analisis data penelitian. Metode analisis data yang digunakan terdiri dari uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi hasil pengujian data yang dikumpulkan, analisis statistik deskriptif, hasil uji asumsi klasik beserta dengan penjelasan atas hasilhasil dari hipotesis yang diuji. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bagian penutup dari tugas akhir yang memuat kesimpulan atas dari keseluruhan penelitian ini, temuan-temuan yang diperoleh dari hasil analisis dari pembahasan bab-bab sebelumnya, dan keterbatasan-keterbatasan yang ditemukan dalam penelitian serta rekomendasi yang disarankan dapat memberikan manfaat untuk peneliti yang masa akan datang.
BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Kajian Teori 2.1.
Dividen Payout Ratio
2.1.1.
Pengertian Dividen Payout Ratio Dividen Payout Ratio (DPR) merupakan ratio perbandingan dari dividend
yang telah dibayarkan terhadap laba per lembar saham menurut Darmaji dan Fakruluddin (2012:94), dan Nurwani (2013) dalam Siti Meilani Wandani Putri (2014). Pembayaran dividend mencerminkan kondisi keuangan perusahaan dan memiliki dampak terhadap persepsi pasar. Persentase dari laba yang akan dibagikan sebagai dividen disebut sebagai dividend payout ratio. Dengan semakin tingginya dividend payout ratio semakin kecil porsi dana yang tersedia untuk ditanamkan kembali ke perusahaan sebagai laba ditahan Sutrisno (2009:266) dalam Aliet Septiani. Salah satu kebijakan yang harus diambil oleh manajemen adalah memutuskan apakah laba yang diperoleh perusahaan selama satu periode akan dibagi semua atau dibagi sebagian untuk dividend dan sebagian lagi tidak dibagi alam bentuk laba ditahan. Apabila perusahaan memutuskan untuk membagi laba yang diperoleh sebagai dividend berarti akan mengurangi jumlah laba yang ditahan yang akhirnya juga mengurangi sumber dana intern yang akan digunakan untuk mengembangkan perusahaan. Pengertian Dividend payout ratio (DPR) menurut Aliet Septiani (2016) adalah sebagai berikut :
9
10
“Dividend payout ratio (DPR) merupakan rasio antara dividend per share dengan earning per share. DPR mencerminkan kebijakan dividend dari manajemen mengenai besarnya dividen yang harus dibagikan kepada pemegang saham”. Sedangkan pengertian Dividend Payout Ratio (DPR) menurut Keown dalam Aliet Septiani (2016) adalah sebagai berikut : “Dividend payout ratio (DPR) adalah jumlah dividend yang dibayarkan relative terhadap pendapatan bersih perusahaan atau pendapatan tiap lembar saham”. Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Dividend Payout Ratio (DPR) jumlah dividen yang dibayarkan relative dengan rasio antara dividend per share dengan earning per share yang mencerminkan kebijakan dividend dari manajemen. Dividend payout ratio, rasio ini melihat bagian earnings (pendapatan) yang dibayarkan sebagai dividend kepada investor. Bagian lain yang tidak dikembalikan akan diinvestasikan kembali ke perusahaan (Hanafi & Halim, 2009 : 86) dalam Aliet Septiani (2016). Rasio pembayaran dividen dihitung sebagai berikut :
Dividend Payout Ratio =
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
11
2.1.2.
Faktor –Faktor yang mempengaruhi Dividen Payout Ratio
faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividend antara lain : 1. Faktor Hukum a. Peraturan mengenai laba bersih menentukan bahwa dividend dapat dibayar dari tahun-tahun yang lalu dan laba tahun berjalan. b. Peraturan mengenai tindakan yang merugikan modal. Melindungi para kreditur, dengan melarang pembayaran dividend yang berasal dari
modal
membagikan
investasinya
bukan
membagikan
keuntungannya c. Peraturan mengenai tak mampu bayar, perusahaan boleh tidak membayar dividend jika tidak mampu (jumlah hutang lebih besar daripada jumalah harta). 2. Posisi likuiditas Laba ditahan biasanya di investasikan dalam bentuk aktiva yang diperlukan untuk menjalankan usaha. Laba ditahan dari tahun-tahun terdahulu sudah diinvestasikan dalam bentuk mesin dan peralatan, persedian dan barang-barang lainnya, bukan di simpan dalam bentu tunai. 3. Membayar Pinjaman Perusahaan jika telah membuat keputusan untuk memperluas usahanya atau untuk membiayai yang lainnya maka ia dapat melunasi pinjamannya pada saat jatuh tempo atau ia dapat menyisihkan cadangan-cadangan untuk melunasi pinjaman itu akan dilunasi, maka biayanya harus ada laba ditahan. 4. Kontrak Pinjaman
12
Kontrak pinjaman, apabila jika menyangkut pinjaman jangka panjang, seringkali membatasi kemampuan perusahaan untuk membayar dividend tunai. 5. Pengembangan Aktiva Pertumbuhan perusahaan akan semngkin besar kebutuhan dananya untuk membiayai pengembangan aktiva perusahaan. Dana semngkin banyak dibutuhkan dikemudian hari, semangkin banyak laba yang harus ditahan dan dibayarkan. 6. Tingkat Pengembalian Tingkat pengembalian yang keuntungannya relative teratur sering dapat memperkirakan keuntungan dikemudian hari. Maka perusahaan seperti itu kemungkinan besar akan membagikan keuntungannya dalam bentuk dividend dengan persentase yang lebih besar dibandingkan dengan prusahaan yang kuntungannya berfluktuasi. 7. Stabilitas Keuntungan Perusahaan yang keuntungannya relatif teratur sering kali dapat memperkirakan keuntungan dikemudian hari. Maka perusahaan seperti itu kemungkinan besar akan membagikan keuntungannya dalam bentuk dividend dengan persentase yang lebih besar
dibandingkan dengan
perusahaan yang keuntungan yang berfluktuasi. 8. Pasar Modal Perusahaan besar yang sudah mantap, dengan profitabilitas yang tinggi dan keuntungan teratur, dengan mudah dapat masuk kepasar atau memperoleh
13
macam-macam dari dana luar untuk membiayaannya. Perusahaan kecil yang masih baru atau agak gegabah adalah terlalu beresiko bagi calon debitur. 9. Kendali Perusahaan Perusahaan hanya memperluas usahanya dari pembiayaan intern maka pembayaran dividend yang berkurang. Kebijakan ini dijalankan atas pertimbangan bahwa menambah modal dengan menjual saham bis akan mengurangi pengendalian atas perusahaan itu oleh golongan pemegang saham yang kini sedang berkuasa. 10. Keputusan Kebijakan Dividend Perusahaan ingin mempertahankan dividend
perlembar saham
tingkat yang konstan tetapi naiknya dividend
pada
selalu terlambat
dibandingkan dengan naiknya keuntungan, artinya dividend itu baru akan dinaikkan jika sudah jelas bahwa meningkatkan keuntungan itu benar-benar mantap dan Nampak cukup permanen.
2.1.3.
Kebijakan Dividend Payout Ratio faktor yang menjadi pertimbangan dalam kebijakan dividen suatu
perusahaan antara lain : 1. Posisi Likuiditas 2. Kebutuhan dana untuk membayar hutang 3. Tingkat perluasan perusahaan 4. Pengawasan terhadap perusahaan
14
Secara umum ada tiga kebijakan devidend yaitu : 1. Kebijakan dengan persentase tetap pembayaran dividend tunai 2. Kebijakan dividend biasa 3. Kebijakan dividend rendah plus ekstra 2.1.4.
Prosedur Pembayaran Dividend Payout Ratio Prosedur pembayaran dividend yang sebenarnya menurut sebagai berikut:
1. Tanggal pengumuman (declaration date) 2. Tanggal pencatatan pemegang saham (holder or record date) 3. Tanggal ex dividen (ex-dividend dat ) 4. Tanggal pembayaran (payment date)
Rasio pembayaran dividend (dividend payout ratio) menentukan jumlah laba yang dapat ditahan sebagai sumber pendanaan. Semakin besar laba ditahan semakin sedikit jumlah laba yang dialokasikan untuk pembayaran dividend. Dividend Payout Ratio (DPR) merupakan perbandingan antara dividend yang dibagi dengan laba setelah pajak. Jika dividen tunai meningkat maka dana perusahaan untuk reinvestment akan semakin berkurang sehingga perusahaan cenderung akan mencari sumber dana eksternal untuk mencukupi kebutuhannya. Dividend Payout Ratio (DPR) merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam membayarkan dividend nya. Maka semakin besar dividend payout ratio (DPR) semakin besar juga dividend yang dibagikan kepada pemegang saham.
15
Investasi dalam bentuk saham akan memberikan dua jenis keuntungan kepada investor, yaitu keuntungan berupa dividend dan capital gain. Capital gain diperoleh dari selisih harga jual dan beli saham. Sedangkan dividend adalah pembagian keuntungan perusahaan. “Dividend payout ratio (DPR) adalah jumlah dividend yang dibayarkan relative terhadap pendapatan bersih perusahaan atau pendapatan tiap lembar saham”. 2.2.
Debt Equity Ratio (DER)
2.2.1.
Pengertian Debt Equity Ratio (DER) Menurut Dr. Kasmir (2008;157&158), Debt Equity Ratio (DER)
merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh hutang, termasuk hutang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam dengan pemilik peerusahaan. Menurut Raharjaputra (2009:201), dalam Siti Meidani Wandani Putri (2014), Debt Equity Ratio (DER) berfungsi untuk mengukur jumlah hutang atau dana dari luar perusahaan terhadap modal sendiri (Sharehohder equity). Sedangkan menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Sim, Fahmi (2011:128), dalam Siti Meilani Wandani Putri (2014), Debt Equity Ratio (DER) merupakan ukuran yang dipakai dalam menganalisa laporan keuangan untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor. Debt Equity Ratio (DER) ini termasuk didalam leverage ratio yang berguna untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang.
16
Debt Equity Ratio (DER) merupakan salah satu rasio keungan yang tergolong kelompok rasio solvabilitas. Debt Equity Ratio (DER) adalah rasio yang menggunakan hutang dan modal untuk mengukur besarnya rasio.
Debt
Equity Ratio (DER) berpengaruh negative terhadap pertumbuhan laba. Rasio hutang terhadap modal Debt Equity Ratio (DER) dihitung dengan rumus :
Debt Equity Ratio =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 (𝐷𝑒𝑏𝑡) 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦)
Debt Equity Ratio (DER) dengan angkah dibawah 1.00, mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki hutang yang lebih kecil dari modal yang dimilikinya. Tetapi sebagai investor harus lebih jeli dalam menganalisa DER sebab jika total hutang lebih besar dari pada modal, maka harus melihat lebih lanjut apakah hutang lancar atau hutang jangka panjang yang lebih besar. Debt Equity Ratio (DER) dapat menunjukan pengaruh terhadap banyak kondisi. Kaitannya dengan investor, DER berpengaruh pada dividend. Semangkin tinggi tingkat Debt Equity Ratio (DER), berarti komposisi hutang juga semakin tinggi, sehingga akan berakibat semakin rendahnya kemampuan untuk membayar Dividend Payout Ratio kepada pemegang saham.
2.3.
Return On Asset (ROA)
2.3.1.
Pengertian Return On Asset (ROA) Return On Asset (ROA), merupakan rasio yang menunjukan hasil atas
jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Return On Asset merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelolah investasinya.
17
Disamping itu hasil pengembalian investasi menunjukan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin rendah rasio semakin kurang baik, demikian sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruan operaasi perusahaan. Menurut Fahmi (2011:137), dalam Siti Meilani Wandani Putri (2014), ratio return invasment (ROI) atau pengembalian investasi, bahwa beberapa referensi lainnya rasio ini juga ditulis dengan return on total asset (ROA). Rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah ditanam mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Kasmir (2008:201), Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang menunjukan hasil atas jumlah aktiva yng digunakan dalam perusahaan. Return On Asset (ROA) adalah rasio yang menunjukan seberapa banyak laba bersih yang biasa diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan. Rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasinya perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut. 2.3.2.
Manfaat Return On Asset (ROA) Return On Asset (ROA) memiliki tujuan dan manfaat yang tidak hanya
bagi pihak pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi bagi pihak luar perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan.
18
Menurut Munawir (2007:91), manfaat dari analisa Return On Asset (ROA) dikemukakan sebagai berikut : 1. Sebagai salah satu kegunaannya yang prinsipil ialah sifatnya yang menyeluruh. Apabila perusahaan sudah menjalankan prakek akuntansi yang baik maka manjemen dengan menggunakan teknik analisa Return On Asset (ROA) dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi produksi dan efisiensi bagian penjualan. 2. Apabila perusahaan dapat mempunyai data industri sehingga dapat diperoleh rasio industri, maka dengan analisa Return On Asset (ROA) ini
dapat
dibandingkan
efisiensi
penggunaan
modal
pada
perusahaannya dengan perusahhan lain yang sejenis, sehingga dapat diketahui apakah perusahaannya berada dibawah, sama, atau diatas rata-ratanya. kelemahannya
Dengan demikian akan dapat
diketahui dimana
dan apa yang sudah kuat pada perusahaan tersebut
dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis. 3. Analisa Return on Asset (ROA) dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh divisi / bagian, yaitu dengan mengalokasikan semua biaya dan modal kedalam bagian yang bersangkutan. Arti pentingnya mengukur rate of return pada tingkat bagian adalah untuk dapat membandingkan efisiensi suatu bagian dengan bagain yang lain didalam perusahaan yang bersangkutan. 4. Return on asset (ROA) juga dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan perusahaan
19
dengan menggunakan product cost system yang baik, modal dan biaya dapat dialokasikan kepada berbagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkuan, sehingga dengan demikian akan dapat dihitung profitabilitas dari masing-masing produk. Dengan demikian manajemen akan dapat mengetahui produk mana yang mempunyai profit potensial didalam long run. 5. Return on asset (ROA) selain berguna untuk keperluan control, juga berguna untuk keperluan perencanaan. Misalnya Return on asset (ROA)
dapat
digunakan untuk
pengembalian keputusan
jika
perusahaan akan mengadakan ekspansi. 2.3.3.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return on asset (ROA) Besarnya Return On Asset (ROA) akan berubah jika ada perubahan pada
profit margin atau assets turnover, baik masing-masing atau keduanya. Dengan demikian maka pemimpin perusahaan dapat menggunakan salah satu atau keduanya dalam rangkah usaha untuk memperbesar Return on asset (ROA). Menurut Munawir (2007:89) besarnya Return On Asset (ROA) dipengaruhi oleh dua faktor yaitu : 1. Turnover dari operating assets (tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi) 2. Profit margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam persentase dan jumlah penjualan bersih. Profit margin ini mengukur
20
tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya. 2.4.
Nilai Perusahaan
2.4.1.
Pengertian Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu
perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi, yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham menurut Sujoko dan Soebiantoro (2007), dalam Siti Meilani Wandani Putri (2014). Penelitian ini menggunakan istilah nilai perusahaan dengan price to book value, dimana price to book value yang tinggi akan membuat pasar percaya atas prospek perusahaan. Price book value menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Perusahaan yang berjalan dengan baik, umumnya memiliki rasio price book value di atas satu, yang mencerminkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai buku.
21
Menurut Andri dan Hanung (2007) dalam Reny Diah (2013), nilai perusahaan adalah nilai jual perusahaan atau nilai tumbuh bagi pemegang saham, nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi, nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan dimasa depan. 2.4.2.
Indikator yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan
2.4.2.1. PER ( Price Earning Ratio) Price earning ratio merupakan rasio yang membandingkan antara harga pasar per lembar saham (market price share) dengan penghasilan per lembar saham. Rasio ini sering digunakan untuk membandingkan peluang investasi menurut Rahardjo (2009:151). Faktor-faktor yang mempengaruhi PER adalah: Tingkat pertumbuhan laba Dividend payout ratio Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal. Hubungan faktor-faktor tersebut terhadap PER dapat dijelaskan sebagai berikut :
22
1. Semakin tinggi pertumbuhan laba semakin tinggi PER nya, dengan kata lain hubungan antara pertumbuhan laba dengan PER yang bersifat positif. Hal ini dikarenakan bahwa prospek perusahaan dimasa yang akan datang dilihat dari pertumbuhan laba, dengan laba perusahaan yang tinggi menunjukan kemampuan perusahaan dalam mengelolah biaya yang dikeluarkan secara efisien. Laba bersih yang tinggi menunjukan earning per share yang tinggi, yang berarti perusahaan mempunyai tingkat profitabilitas yang baik, dengan tingkat profitabilitas yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan pemodal untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut sehingga saham-saham dari perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas dan pertumbuhan laba yang tinggi akan memiliki PER yang tinggi pula, karena saham-saham akan lebih diminati dibursa saham sehingga kecenderungan harganya meningkat lebih besar. 2. Semakin tinggi Dividend Payout Ratio semakin tinggi PER nya. DPR memiliki hubungan positif dengan PER, dimana DPR menetukan besarnya dividend yang diterima oleh pemilik saham dan besarnya dividend secara positif dapat mempengaruhi harga saham terutama pada pasar modal didominasi yang mempunyai strategi mengejar dividend sebagai target utama, maka semakin tinggi dividend semakin tinggi PER.
23
3. Semakin tinggi required rate of return semakin rendah PER, required rate of return merupakan tingkat keuntungan yang dianggap layak bagi investasi saham, atau disebut juga sebagai tingkat keuntungan yang disyaratkan. Jika keuntungan yang diperoleh dari investasi tersebut ternyata lebih kecil dari tingkat keuntungan yang disyaratkan, berarti hal ini menunjukan investasi tersebut kurang menarik, sehingga dapat menyebabkan turunnya harga saham tersebut dan sebaliknya. Dengan demikian required rate of return memiliki hubungan yang negatif dengan PER, semgkin tinggi tingkat keuntungan yang disyaratkan semakin rendah nilai PER nya. 2.2.4.2. PBV (Price Book Value) Rasio harga pasar atas nilai buku merupakan pembagian harga pasar per lembar saham dengan nilai buku per lembar saham. Rasio ini membandingkan nilai pasar investasi pada perusahaan dengan biayanya. Nilai yang lebih dari satu berarti bahwa perusahaan gagal menciptakan nilai bagi pemegang sahamnya menurut Rahardjo (2009:80). Menurut Rahardjo (2009:80) price book value dapat dihitung dengan cara:
Rumus =PBV=
𝐻𝐴𝑅𝐺𝐴 𝑃𝐸𝑅 𝐿𝐸𝑀𝐵𝐴𝑅 𝑆𝐴𝐻𝐴𝑀 𝑁𝐼𝐿𝐴𝐼 𝐵𝑈𝐾𝑈 𝑃𝐸𝑅 𝐿𝐸𝑀𝐵𝐴𝑅 𝑆𝐴𝐻𝐴𝑀
24
2.5.
Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai Nilai Perusahaan telah dilakukan oleh para peneliti
terdahulu. Penelitian terdahulu ini diambil dari berbagai jurnal yang telah diterbitkan oleh lembaga penelitian maupun intansi pendidik. Adapun penelitian terdahulu dijelaskan sebagai berikut : Siti Meilani Wandani Putri (2014) melakukan penelitian tentang “Pengaruh Dividend Payout Ratio, Debt Equity Ratio, Return On Asset, perusahaan terhadap Nilai perusahaan”. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2013 – 2016. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling sehingga diperoleh sampel penelitian sebanyak 20 perusahaan manufaktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan Dividend Payout Ratio, Debt Equity Ratio, dan Return On Asset berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahaan. Made Agus Teja Dwipayana (2016) melakukan penelitian tentang pengaruh “Debt to Assets Ratio, Dividend Payout Ratio, dan Return On Assets terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Efek Indonesia”. penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif yang berbentuk asosiatif. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 – 2014. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 – 2014. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah Purposive sampling sehingga diperoleh 48 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara berturut-turut dari tahun
25
2012 – 2014. Hasil penelitian ini menujukan bahwa Dividend Payout Ratio, Debt Equity Ratio, dan Return On Asset berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahaan. Lisa Marliana dan Clara Danica (2009) melakukan penelitian tentang “Analisa pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, dan Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016, yaitu sebanyak 24 perusahaan. Sampel yang digunakan adalah desain sampel non probabilitas dengan metode “judsment
sampling”.
Berdasarkan kriteria sampel yang digunakan oleh peneliti maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 24 perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara simultan Cash Position, Debt To Equity Ratio, dan Return On Assets berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
Peneliti
Judul peneliti
Variable
Hasil penelitian
26
Pengaruh dividend
Y
Nilai perusahaan
Hasil
payout ratio, debt
𝑋1
Dividen payout
menunjukkan
ratio
bahwa
equity ratio, dan
penelitian
secara
Siti
return on asset
𝑋2
Debt equity ratio
simultan Dividend
Meilani
terhadap nilai
𝑋3
Return on assets
Payout Ratio, Debt
Wandani
perusahaan
𝑋4
Size Perusahaan
Equity Ratio, dan
Putri
pada perusahaan
Return On Asset
(2014)
manufaktur yang
berpengaruh
terdaftar di bursa
signifikan terhadap
efek indonesia
Nilai perusahaan.
Pengaruh DAR,
Y
Nilai perusahaan
Hasil penelitian ini
DPR,dan ROA
x1
Debt to asset
menujukan bahwa
ratio
Dividend Payout
Dividen payout
Ratio, Debt Equity
ratio
Ratio, dan Return
Return on asset
On Asset
Made
terhadap nilai
Agus Teja
perusahaan pada
Dwipayana
perusahaan yang
(2008)
terdaftar di bursa efek indonesia
x2
x3
berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahaan.
27
Y Analisa pengaruh cash position,debt lisa Marliana dan Clara Danica
to equity ratio, dan return on assets
Dividend payout
Hasil penelitiaan
ratio
ini menunjukan
x1 Cash position x2 Debt to equity ratio
terhadap dividend payout ratio
(2009)
x3 Return on assets
bahwa secara simultan Cash Position, Debt To Equity Ratio, dan Return On Assets berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio
B.Kerangka Konseptual Kerangka konseptual disusun untuk menggambarkan hubungan pengaruh antara variable independen dengan variable dependen. Variable independen disimbolkan dengan (X), sedangkan variable dependen disimpulkan dengan (Y). Dividen Payout Ratio, Debt Equity Ratio, dan Return On Asset merupakan variabel independen, sedangkan nilai perusahaan merupakan variabel dependen.
28
Kerangka konseptual dapat digambarkan seperti dibawah ini : Dividen Payout Ratio
(x1 )
𝐻1 𝐻2
Debt Equity Ratio
Nilai Perusahaan
(x2 )
(Y)
𝐻3 Return On Assets
(x3) 𝐻4 Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual C.Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka konseptual diatas maka hipotesis untuk penelitian ini ditemukan sebagai berikut : H1 :
Terdapat pengaruh signifikan dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan.
H2 :
Terdapat pengaruh signifikan debt equty ratio terhadap nilai perusahaan.
H3 :
Terdapat pengaruh sinifikan return on assets terhadap nilai perusahaan.
H4 :
Terdapat pengaruh signifikan secara bersama-sama dividend payout ratio, debt equity ratio, dan return on assets terhadap nilai perusahaan
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif dan merupakan kategori penelitian dasar. Penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik (Indriantoro & Supomo, 2009:12). Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan dan mengevaluasi konsep-konsep teoritis dengan menguji hipotesis apakah variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Penelitian ini hanya bersifat memecah permasalahan secara teoritis dan tidak mempunyai pengaruh secara langsung dalam penentuan kebijakan, tindakan atau kinerja (Indriantoro & Supomo, 2009:23). Penelitian ini menguji pengaruh dividend payout ratio, debt equity ratio, dan return on asset terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur pada sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya melainkan melalui media perantara berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang tersusun dalam arsip yang dipublikasikan oleh pihak lain (Indriantoro & Supomo, 2009:147). Tempat penelitian berada di Kota Batam dalam kurun waktu maret 2017 – juli 2017.
29
30
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:148). Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang bergerak pada sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Jumlah perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman sampai dengan tahun 2017 sebanyak 15 perusahaan dapat dilihat pada lampiran. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014:149). Adapun metode pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu pemilihan sampel tidak secara acak tetapi sesuai dengan kriteria tertentu. Adapun kriteria untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang telah mempublikasikan laporan keuangan secara lengkap dan telah diaudit dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016. b. Perusahaan sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum tahun 2012. c. Perusahaan dengan kondisi laba setelah pajak dalam tahun penelitian dari tahun 2014-2016.
31
Data yang diteliti merupakan gabungan dari cross sectional dan time series yang disebut data panel (pooled data). Cross sectional merupakan suatu studi untuk mengetahui hubungan komparatif beberapa subjek yang diteliti, sedangkan time series lebih ditekankan pada data penelitian berupa data rentetan waktu (Indriantoro & Supomo, 2009:95). Berdasarkan pada kriteria pengambilan sampel seperti yang telah disebutkan di atas terdapat 3 perusahaan yang tidak memenuhi kriteria, sehingga jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 perusahaan. Adapun perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dapat dilihat secara lebih jelas dalam tabel 3.1 berikut ini. Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Manufaktur sub Sektor makanan dan minuman yang Terdaftar di BEI yang Menjadi Sampel No
Kode
Nama Perusahaan
1
AISA
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
2
ADES
Akasha Wira Internasional Tbk
3
DLTA
Delta Djakarta Tbk
4
FAST
Fast Food Indonesia Tbk
5
ICBP
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
32
6
INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk
7
MLBI
Multi Bintang Indonesia Tbk
8
MYOR
Mayora Indah Tbk
9
ROTI
Nippon Indosari Corpindo Tbk
10
SKBM
Sekar Bumi Tbk
11
SKLT
Sekar Laut Tbk
12
ULTJ
Ultra Jaya Milk Industry Tbk
C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif menurut Siregar (2013:17) adalah data yang berupa angka. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis dengan menggunakan teknik perhitungan statistik. Jenis data penelitian ini merupakan data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung atau melalui media perantara (Indriantoro & Supomo, 2009:147). Data tersebut berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, khususnya neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan laba ditahan. 2.Sumber data
33
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari website http://www.idx.co.id/ serta data yang dibutuhkan berupa laporan keuangan tahunan (annual report) yang diterbitkan oleh perusahaan, jurnal-jurnal dan literatur-literatur lainnya yang berhubungan dengan objek penelitian D. Teknik Pengumpilan Data Dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu: 1. Penelitian Kepustakaan Dalam rangka memperoleh landasan dan konsep yang kuat agar dapat memecahkan permasalahan, maka penulis mengadakan penelitian kepustakaan dengan membaca buku, literatur, hasil penelitian yang sejenis, dan media lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 2. Dokumentasi Pengumpulan data dengan cara mencatat data dari laporan-laporan, catatan, dan arsip-arsip yang ada di beberapa sumber, seperti di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan media internet sebagai penelusuran informasi mengenai teori maupun data-data penelitian yang diperlukan E. Instrumen Penelitian Sugiyono (2014:96) menjelaskan bahwa variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, organisasi atau kegiatan yang mempunyai
34
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Definisi
operasional
variabel
diperlukan
dalam
menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam suatu penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar. Variabel penelitian dapat dibagi menjadi dua macam yaitu: 1. Variabel Independen Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah dividend payout ratio, debt equity ratio dan return on assets. a) Dividend Payout Ratio Dividend payout ratio, rasio ini melihat bagian earning (pendapatan) yang dibayarkan sebagai dividend kepada investor. Bagian lain yang tidak dikembalikan akan diinvestasikan kembali ke perusahaan (Hanafi & Halim, 2009 : 86). Rasio pembayaran dividend dihitung sebagai berikut:
𝑳𝑨𝑩𝑨 𝑷𝑬𝑹 𝑳𝑬𝑴𝑩𝑨𝑹 𝑺𝑨𝑯𝑨𝑴
Dividend payout ratio =
𝑳𝑨𝑩𝑨 𝑺𝑬𝑻𝑬𝑳𝑨𝑯 𝑷𝑨𝑱𝑨𝑲
b) Debt to equity ratio Debt to equity ratio merupakan ukuran yang dipakai dalam menganalisa laporan keuangan untuk memperlihatkan besarnya
35
jaminan yang tersedia untuk kreditor menurut Fahmi (2011:128) dalam Siti Meilani Wandani Putri (2014). Debt to equity ratio ini termasuk didalam leverage ratio yang berguna untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang. Debt to equity ratio dirumuskan sebagai berikut:
DER =
𝑻𝑶𝑻𝑨𝑳 𝑯𝑼𝑻𝑨𝑵𝑮
𝑻𝑶𝑻𝑨𝑳 𝑬𝑲𝑼𝑰𝑻𝑨𝑺
c) Return On Assets Menurut Fahmi (2011:137) dalam Siti Meilani Wandani Putri (2014), rasio return on investment (ROI) atau pengembalian investasi, bahwa dibeberapa referensi lainnya rasio ini juga ditulis dengan return on total assets (ROA). rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Rumus untuk mencari return on assets (ROA) sebagai berikut :
Return On Assets (ROA) =
𝑬𝑨𝑹𝑵𝑰𝑵𝑮 𝑨𝑭𝑻𝑬𝑹 𝑻𝑨𝑿 𝑻𝑶𝑻𝑨𝑳 𝑨𝑺𝑺𝑬𝑻𝑺
2. Variabel Dependen Menurut Nurainun dan Sinta (2007) dalam Siti Meilani Wandani Putri (2014), nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh investor untuk memiliki suatu perusahaan. Nilai perusahaan dalam penelitian ini
36
diukur dengan price to book value (PBV) rasio ini karena berkaitan dengan pertumbuhan modal sendiri yang membandingkan nilai pasar dengan nilai bukunya. Dalam penelitian ini price to book value (PBV) rasio dihitung dengan rumus berikut ini Brigham dan Houstan (2010) dalam Siti Meilani Wandani Putri (2014) :
PBV =
𝑴𝑨𝑹𝑲𝑬𝑻 𝑽𝑨𝑳𝑼𝑬 𝑶𝑭 𝑬𝑸𝑼𝑰𝑻𝒀 𝑩𝑶𝑶𝑲 𝑽𝑨𝑳𝑼𝑬 𝑷𝑬𝑹 𝑺𝑯𝑨𝑹𝑬
Market value of equity adalah jumlah lembar saham beredar dikali dengan harga penutupan saham. Book value per share dapat diperoleh dengan menggunakan rumus menurut Hartono dalam Siti Meilani Wandani Putri (2014) :
𝑻𝑶𝑻𝑨𝑳 𝑴𝑶𝑫𝑨𝑳
BVS = 𝑱𝑼𝑴𝑳𝑨𝑯 𝑺𝑨𝑯𝑨𝑴 𝑩𝑬𝑹𝑬𝑫𝑨𝑹
Untuk memperjelas konsep dan operasionalisasi dari variabel yang diteliti baik variabel independen maupun variabel dependen, maka peneliti menyajikan tabel operasional variabel sebagai berikut : Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian
Variabel
Konsep Variabel Nilai perusahaan merupakan
Indikator
37
harga yang bersedia dibayar Price oleh investor untuk memiliki = suatu Nilai
perusahaan.
perusahaan
yang
book
value
𝑀𝐴𝑅𝐾𝐸𝑇 𝑉𝐴𝐿𝑈𝐸 𝑂𝐹 𝐸𝑄𝑈𝐼𝑇𝑌 𝐵𝑂𝑂𝐾 𝑉𝐴𝐿𝑈𝐸 𝑃𝐸𝑅 𝑆𝐻𝐴𝑅𝐸
Nilai
sahamnya
Perusahaan tidak diperdagangkan kepada (Y)
pihak
publik
juga
sangat
dipengaruhi oleh pasar yang
Brigham dan Houston (2010)
sama.
Nurainun dan Sinta (2007) dalam Siti Meilani Wandani Putri (2014) Dividend payout ratio, rasio ini melihat
bagian
earning Dividend payout ratio =
(pendapatan) yang dibayarkan sebagai
dividend
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
kepada
investor. Bagian lain yang Dividend tidak
dikembalikan
akan
Payout diinvestasikan
kembali
ke
Ratio perusahaan. (𝑋1 )
Lukas Setia Atmaja (2008) dalam Marisa Marlin (2014 Hanafi dan Halim (2009:86)
38
Debt to equity ratio merupakan ukuran yang dipakai dalam Debt Equity Ratio = Total Hutang Total Ekuitas Debt
to menganalisa laporan keuangan
Equity
untuk
memperlihatkan
Ratio
besarnya jaminan yang tersedia
(𝑋2 )
untuk kreditor. Debt to equity ratio ini termasuk didalam leverage ratio yang berguna untuk
mengukur
seberapa
besar
perusahaan
dibiayai
Indahningrum
dan
Handayani
(2009)
dengan hutang. Fahmi (2011:128) dalam Siti Meilani Wandani Putri (2014). Return on assets merupakan ukuran
profitabilitas
yang
menunjukan efektivitas sebuah perusahaan
dalam Return
memanfaatkan
assetnya.
on
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
Return On Return on assets disebut juga Assets
sebagai rentabilitas ekonomi
(𝑋3 )
merupakan ukuran kemampuan perusahaan menghasilkan
dalam laba
dengan
Assets
=
39
semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
James
M.
Reeve
oleh Fahmi (2011:137)
Damayanti (2010:332) Eduardus
Tandelilin
(2010:372)
F. Teknik Analisa Data Metode pengolahan data dengan menggunakan perangkat lunak (software) statistik SPSS (statistical package for social sciences) versi 21. Data-data tersebut dianalisis dengan tahapan uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi), dan uji hipotesis (uji t, uji F, dan uji adjusted R square). 1. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang menjelaskan suatu data yang telah dikumpulkan dan diringkas pada aspek-aspek penting berkaitan dengan data tersebut. Biasanya meliputi gambaran atau mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut dari suatu data; mean, median, modus, range, varian, frekuensi, nilai maksimum, nilai minumum, serta standar deviasi Agung Edy Wibowo (2012:24) dalam Standar deviasi digunakan untuk menentukan berapa kesenjangan atau variasi data yang diperoleh dalam suatu penelitian. Standar deviasi dinyatakan
40
cukup besar dan memiliki variasi yang besar, apabila suatu data memiliki nilai standar deviasi lebih dari 14,5% dari nilai rata-rata data tersebut.
2. Uji Asumsi klasik Menurut Ghozali (2013:105), pengujian asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen. a. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2013:160). Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebenaran (signifikansi) koefisien regresi. Dalam penelitian ini menggunakan dua cara uji normalitas yaitu: 1) Uji Kolmogorov-Smirnov, pedoman yang digunakan dalam pengambilan keputusan dalam uji ini adalah: 1. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka distribusi data tidak normal 2. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka distribusi data normal 2) Grafik Normal Probability Plot, ketentuan yang digunakan sebagai berikut:
41
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali (2013:105), menyatakan bahwa uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi antar variabel independen. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel indenpenden menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≥ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10
42
c. Uji Autokorelasi Menurut Ghozali (2013:110), uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada suatu periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terdapat korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu yang berkaitan satu sama lainnya. Autokorelasi pada sebagian besar kasus ditemukan pada regresi yang datanya adalah time series, atau berdasarkan waktu berkala, seperti bulanan, tahunan dan seterusnya (Santoso, 2010:216). Penelitian ini menggunakan data time series sehingga peneliti melakukan uji autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dapat dilihat dari uji Durbin Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut (Santoso, 2010:219): 1) Angka Durbin Watson di bawah -2, berarti ada autokorelasi
positif.
2) Angka Durbin Watson di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. 3) Angka Durbin Watson di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif.
43
d. Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2013:139), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas terjadi apabila variance pengganggu tidak mempunyai variance yang sama untuk semua observasi, sehingga mengakibatkan penafsiran regresi tidak efisien. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut terjadi homoskedastisitas. Jika berbeda, maka disebut heteroskedastisitas.
Model
regresi
yang
baik
adalah
yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan dari data cross sectional mengandung situasi heteroskesdatisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah dipredisi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar pengambilan keputusannya dilakukan dengan melihat scatter plot diantaranya: 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengidendikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
44
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik meyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.
Pengujian Hipotesis Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi dan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode regresi linier berganda karena memiliki tiga variabel independen dan satu variabel dependen. Analisis regresi linear berganda pada dasarnya merupakan analisis yang memiliki pola teknis dan substansi yang hampir sama dengan analisis regresi linear sederhana. Analisis ini memiliki perbedaan dalam hal jumlah variabel independen yang merupakan variabel penjelas jumlahnya lebih dari satu buah (Wibowo, 2012:126). Regresi berganda menurut Siregar (2012:301) adalah pengembangan dari regresi linier sederhana, yaitu sama-sama alat yang dapat digunakan untuk memprediksi permintaan di masa akan datang berdasarkan data masa lalu atau untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent) terhadap satu variabel tak bebas (dependent). Model regresi ini dipilih untuk memprediksikan nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen yaitu dividend payout ratio, debt equity ratio dan return on asset dengan variabel dependen yaitu nilai perusahaan apakah positif atau negatif.
45
Rumus regresi linear berganda sebagai berikut (Wibowo, 2012:127): Y = a+𝑏1 𝑥1 +𝑏2 𝑥2 +𝑏3 𝑥3 Keterangan : Y = Nilai Perusahaan 𝑋1 = Dividend Payout Ratio 𝑋2 = Debt Equity Ratio 𝑋3 = Return On Assets a = Konstanta b1 b2 b3 = Koefisien regresi dari setiap variabel independen Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan pengujian secara parsial dan pengujian secara signifikan serta analisis koefisien determinasi (Ghozali, 2013: 97), pengujian hipotesis tersebut sebagai berikut : a. Uji T Uji t dilakukan untuk pengambilan keputusan hipotesis dengan melihat angka signifikansi. Pengujian ini lebih memfokuskan kepada masing-masing individu variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen. Menurut Ghozali (2013:98), uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Adapun tahapan dalam pengujian ini adalah: 1. Merumuskan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha):
46
Tabel 3.3 Rumusan Hipotesis Secara Parsial Hipotesis Pengaruh Dividend Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dividend payout ratio 𝐻𝑜1 : 𝑏1 = 0
terhadap nilai perusahaan.
𝐻𝑎 : 𝑏1 ≠ 0
Terdapat pengaruh signifikan debt equity ratio terdahap nilai perusahaan
Hipotesis Pengaruh Debt Equity Ratio Terhadap Nilai Perusahaan Tidak terdapat pengaruh yang signifikan debt equity ratio 𝐻𝑜2 : 𝑏2 = 0
terhadap nilai perusahaan Terdapat pengaruh signifikan debt equity ratio terhadap nilai
𝐻𝑎2 : 𝑏2 ≠ 0
perusahaan.
Hipotesis Pengaruh Return On Assets Terhadap Nilai Perusahaan
𝐻𝑜3 : 𝑏3 = 0
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan return on assets terhadap nilai perusahaan. Terdapat pengaruh yang signifikan return on assets terhadap
𝐻𝑎3 : 𝑏3 ≠ 0
nilai perusahaan.
2. Pengambilan keputusan (1). T sig banding alfa (a=50%)
47
(a) Jika nilai probabilitas > alfa (α = 5%) maka variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Jadi jika
hasil
hipotesis pertama nilai
probabilitas > alfa (α = 5%), maka variabel dividend payout ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. (b) Jika nilai probabilitas < alfa (α = 5%) maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Jadi jika
hasil
hipotesis pertama nilai
probabilitas < alfa (α = 5%) maka dividend payout ratio signifikan terhadap nilai perusahaan. b. Uji F Uji statistik F menurut Ghozali (2013:98) pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat Langkah-langkah pengujiannya sebagi berikut : 1) Merumuskan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) secara keseluruhan antara variabel independen yaitu ukuran dividend payout ratio, debt equity ratio dan return on assets terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan.
48
Tabel 3.4 Rumusan Hipotesis Secara Signifikan
Hipotesis
Keterangan Tidak terdapat pengaruh signifikan dividend payout
Ho4 : b1 = b2 = b3 = 0 ratio, debt equity ratio dan return on assets secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Terdapat pengaruh signifikan dividend payout ratio, 𝐻𝑎4 : 𝑏1 ≠ 𝑏2 ≠ 𝑏3 ≠0
debt equity ratio dan return on assets secara signifikan terhadap nilai perusahaan.
a) Menentukan nilai signifikan α yaitu 5% atau 0,05
c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted 𝑹𝟐 ) Uji adjusted 𝑅2 menunjukkan adanya korelasi atau hubungan antara variabel independen dan variabel dependennya. Uji adjusted menjelaskan hubungan antara variabel dan adanya faktor lain yang mempengaruhi hubungan tersebut. Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. merupakan besaran non negatif dan besarnya koefisien determinasi adalah antara angka nol sampai angka satu (0 ≤ 𝑅2 ≤ 1. Nilai adjusted 𝑅2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
49
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksikan
variasi
variabel
dependen
(Ghozali,
2013:97). Analisis koefisiensi determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen yang dinyatakan dalam persentase. Untuk mencari besarnya pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan koefisien determinan dengan rumus:
KD = 𝑹𝟐 x 100%
Keterangan : KD
= Koefisien Determinasi
𝑅2
= Koefisien Korelasi
100%
= Pengali yang menyatakan dalam persentase Secara umum koefisiensi determinasi untuk data silang
(cross sectional) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi.
BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data penelitian yang dikumpulkan adalah laporan keuangan tahunan yang di dalamnya terdapat pembahasan mengenai laporan audit, neraca, laba rugi, dan catatan atas laporan keuangan dengan rentang waktu 2014 sampai dengan 2016 dari perusahaan manufaktur yang bergerak pada sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berikut data sampel yang dapat digunakan dari keseluruhan populasi yang ada.
Tabel 4.1 Ringkasan Proses Pemilihan Sampel dan Data Penelitian Keterangan
Jumlah
Perusahaan yang terdaftar di BEI
15 perusahaan
Perusahaan yang data nya tidak lengkap
1 perusahaan
Perusahaan dengan data yang lengkap
14 perusahaan
Tahun penelitian
3 tahun
Total data penelitian
42 data
Laba yang bernilai negatif
6 data
Data observasi
36 data
Sember: Data sekunder diolah (2017)
50
51
Total perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 15 perusahaan, terdapat 1 perusahaan yang tidak lengkap data keuangan nya pada tahun penelitian dan laba negatif 2 perusahaan. Jumlah perusahaan
yang dijadikan sampel adalah sebanyak 12
perusahaan dengan observasi berturut-turut 3 tahun sehingga data observasi sebanyak 36 data. Berikut hasil uji Statistik Deskriptif Independen pada tabel dibawah ini :
Table 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel Independen
DPR(X1) 36
DER(X2) 36
0
0
0
0
Mean
,691248598
1,044197944
,14298644
1,8782924750,
Median
,310748584
1,059441487 ,0886479753
5097962303
Std. Deviation
,689765297
,564174358
,176634904
2,9679368540
Minimum
,0168286875
,18315662
,022512629
131516429,1
Maximum
1,976929021 3,0286440700 1,000000000
1,31256303100
N
Valid Missing
ROA(X3) Nilai Perusahaan(Y) 36 36
Sumber: Data sekunder diolah (2017)
Berdasarkan table 4.2 dapat diketahui bahwa jumlah data yang dimasukan dalam pengujian ini adalah 36 data, X1 dalam data ini adalah Dividend Payout Ratio (DPR) memiliki nilai rata-rata sebesar 0,691248598, nilai tengah sebesar
52
0,310748584, standar
deviasi 0,0168286875, nilai
minimum sebesar
0,0168286875, dan nilai maksimum sebesar 1,976929021. X2 dalam data ini adalah Debt Equity Ratio (DER) memiliki nilai rata-rata sebesar 1,044197944, nilai tengah sebesar 1,059441487, standar deviasi 0,564174358, nilai minimum sebesar 0,18315662, dan nilai maksimum sebesar 3,0286440700. X3 dalam data ini adalah Return On Assets (ROA) memiliki nilai rata-rata sebesar 0,14298644, nilai tengah sebesar 0,0886479753, standar deviasi 0,176634904, nilai minimum sebesar 0,022512629, dan nilai maksimum sebesar 1,000000000. Y dalam data ini adalah Nilai Perusahaan memiliki nilai rata-rata sebesar 1,8782924750, nilai tengah sebesar 5097962303, standar deviasi 2,9679368540, nilai minimum sebesar 131516429,1, dan nilai maksimum sebesar 1,31256303100. Berikut hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel Dependen pada tabel di bawah ini : Table 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel Dependen Variabel
Frekuensi
Persentase
Nilai Perusahaan
36
100%
Valid Persentase 100%
Sumber: Data sekunder diolah (2017). Table 4.3 diatas menunjukan frekuensi dari perusahaan yang terdaftar di BEI pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman. Pada tabel tersebut diketahui dari data 36 perusahaan yang terdaftar di BEI dapat disimpulkan bahwa variabel Y Nilai Perusahaan menunjukkan frekuensi dari 36 data dengan persentase 100%, berarti dari 36 data perusahaan yang terdaftar di BEI mempengaruhi Nilai Perusahaan.
53
4.1. Hasil Uji Asumsi Klasik Metode Analisis yang digunakan oleh peneliti adalah metode analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda berguna untuk menguji pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen dalam suatu penelitian. Sebelum melakukan uji hipotesis penelitian ini, terlebih dahulu peneliti akan melakukan uji asumsi
klasik, hal tersebut berguna untuk melihat apakah data telah
terdistribusi dengan normal dengan uji normalitas, dan untuk melihat apakah penelitian tersebut terjadi multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastitas atau tidak. Uji asumsi klasik harus memenuhi: 1. Data yang berdistribusi normal. 2. Non-multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna. 3. Non-Autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak saling korelasi. 4. Homoskedasitas, artinya variance variabel independen dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain adalah konstan atau sama.
4.1.1. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas berguna untuk melihat apakah data telah terdistribusi normal atau tidak. Dalam pengujian normalitas ini menggunakan dua metode yang secara umum digunakan oleh penelitian lainnya, yaitu analisis statistik
54
dengan
menggunakan uji non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dan
analisis grafik normal probability plot. Berikut hasil dari uji non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
36 Mean Std. Deviation Absolute
-,0000068 25475519730,00000000 ,146
Positive
,146
Negative
-,123
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
,146 ,050c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data sekunder diolah (2017) Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov pada Tabel 4.4 menunjukkan angka variabel 0,146 ini menunjukan angka yang lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebar dengan normal dan model layak dipakai. Hasil pengujian normalitas pp-plot menunjukkan titik-titik menyebar normal disekitar garis dan mengikuti arah garis diagonal variabel dependen.
55
Hasil uji yang dilakukan untuk mengetahui normalitas dari model regresi penelitian ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Sumber: Data sekunder diolah (2017) Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas
4.1.2 Hasil Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali (2006:91-92), nilai cutoff
yang umum dipakai untuk
menunjukan adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF (variance inflation faktor) dan nilai tolerance, dengan ketentuan : 1. Mempunyai angka tolerance <0,10 2. Mempunyai nilai VIF >10
Hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
56
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas Collinearity Statistic Tolerance VIT
Variabel
Kesimpulan
Dividend Payout Ratio
0,943
1,060
Tidak Terjadi Multikolinearitas
Debt Equity Ratio
0,989
1,011
Tidak Terjadi Multikolinearitas
Return On Assets
0,936
1,068
Tidak Terjadi Multikolinearitas
Sumber : Data sekunder diolah (2017)
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut memiliki nilai tolerance > 0,10 sedangkan VIF masing-masing ketiga variabel tersebut juga memiliki nilai < 10. Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.
4.1.3 Hasil Uji Autokorelasi Hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Adjusted R Std. Error of R R Square Square the Estimate Model a ,513 ,263 ,194 26642936270 1 ,0000000000 0 a. Predictors: (Constant), ROA (X3), DER (X2), DPR (X1) b. Dependent Variable: NILAI PERUSAHAAN (Y) Sumber: Data sekunder diolah (2017)
Durbin-Watson 1,754
57
Dari tabel 4.6 diatas menunjukan hasil data Durbin-Waston angka 1,754 dapat disimpukan bahwa persamaan regresi bebas autokorelasi, dimana angka Durbin-Waston diantara angka -2 sampai +2, hal tersebut berarti tidak terjadi masalah autokorelasi sehingga persamaan regresi ini memenuhi syarat bebas autokorelasi.
4.1.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengujian ini yang bertujuan untuk menguji apakah dalam setiap model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pengamatan antara satu pengamatan dengan pengamatan lain. Hasil pengujian heterokedastisitas dapat dilihat dari gambar dibawah ini:
Sumber : Data sekunder diolah (2017) Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
58
Dari grafik scatterplot diatas dapat dilihat tidak adanya pola tertentu yang membentuk, titik-titik tersebar secara acak, serta tesebar kesemua arah baik atas maupun ke bawah dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi Nilai Perusahaan berdasarkan masukan variabel independennya.
B. Uji Hipotesis Uji hipotesis dengan menggunakan beberapa uji diantaranya uji Regresi brganda,Uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi. 1. Hasil uji Regresi Berganda Model regresi ini untuk memprediksi nilai dari variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antar variabel independen
dengan variabel dependen apakah positif atau
negative.
Model
(constanta)
Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Berganda Unstandardized Standardized coeficients coeficients B Std. Eror Beta 1,175
t
sig
,079
,938
DPR (X1)
92367, 6 -1,170
6721931649
-,272
-1,740
,091
DER (X2)
2,017
8024858106
,383
2,514
,017
ROA (X3)
3,413
2,635
,203
1,295
,205
Sumber : Data sekunder diolah (2017)
59
Dari tabel 4.7 diatas dapat diperoleh hasil Uji Regresi Berganda sebagai berikut: Y= a+𝑏1 𝑥1+𝑏2 𝑥2 + 𝑏3 𝑥3 Y= 92367,6-1,170X1+2,017X2+3,413X3 Keterangan: Y = Nilai Perusahaan X1 = Dividend Payout Ratio X2 = Debt Equity Ratio X3 = Return On Asset a
= konstanta
𝑏1 𝑏2 𝑏3 = Koefisien regresi dari setiap variabel independen 2.
Hasil Uji t Uji t dilakukan untuk mengambil keputusan hipotesis dengan melihat angka signifikan, Dengan melihat T sig dibanding alfa (a=50%), jika nilai profitabilitas > alfa (a=0,05) maka variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel depene den dan. jika nilai profitabilitas < alfa (a=0,05) maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel depeneden. Hasil Uji t dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini:
60
Tabel 4.8 Hasil Uji t Unstandardized Coefficients t Sig.
Variabel
B
Kesimpulan
(Constant)
0,079
0,938
-
Dividend Payout Ratio
9236668 52,6 -1,170
-1,740
0,091
Tidak Signifikan
Debt Equity Ratio
2,017
2,514
0,017
Signifikan
Return On Assets
3,413
1,295
0,205
Tidak Signifikan
Sumber: Data sekunder diolah (2017) Dari tabel 4.7 diatas menunjukan Dividend Payout Ratio (X1) memiliki nilai profitabilitas signifikan (sig= 0,091>0,05), berdasarkan nilai tersebut hipotesis yang pertama yaitu Dividend Payout Ratio (X1) secara signifikan tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2016.
Dari tabel 4.7 diatas menunjukan Debt Equity Ratio (X2) memiliki nilai profitabilitas signifikan (sig= 0,017< 0,05), ini menunjukan bahwa hipotesis yang kedua yaitu Debt Equity Ratio (X1) secara signifikan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2016.
Dari tabel 4.7 diatas menunjukan Return On Assets (X3) memiliki nilai profitabilitas signifikan(sig= 0,205> 0,05), ini menunjukan bahwa hipotesis yang ketiga yaitu Return On Assets (X1) secara signifikan tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2016.
61
3. Hasil Uji F Uji F digunakan untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya atau untuk menguji apakah model regresi yang kita buat signifikan atau tidak signifikan. Hasil uji F pada penelitian ini disajikan pada tabel 4.8 dibawah ini:
Tabel 4.9 Hasil Uji F ANOVAa Sum of Model Squares Df Mean Square 1 Regression 81151983890 3 27050661300 00000000000 00000000000 ,000 ,000 Residual 22715073700 32 70984605310 00000000000 0000000000, 0,000 000 Total 30830272090 35 00000000000 0,000 a. Dependent Variable: NILAI PERUSAHAAN Y
F 3,811
Sig. ,019b
b. Predictors: (Constant), ROA X3, DER X2, DPR X1 Sumber: Data sekunder diolah (2017) Dari tabel 4.8 uji F atau uji ANOVA, menunjukan hasil nilai profitabilitas signifikan sebesar 0,019 < 0,05, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel tersebut secara signifikan berpengaruh yaitu Dividend Payout Ratio, Debt Equity Ratio, dan Return On Assets berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2016.
62
4. Uji Koefisien Determinasi Hasil uji koefisien determinasi (Adjusted ) dari persamaan regresi disajikan pada Tabel 4.9 di bawah ini: Tabel 4.10 Hasil uji Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model 1
R R Square Adjusted R Square a ,513 ,263 ,194
Std. Error of the Estimate 26642936270,0
a. Predictors: (Constant), ROA (X3), DER (X2), DPR (X1) b. Dependent Variable: NILAI PERUSAHAAN (Y) Sumber: Data sekunder diolah (2017) Dari tabel 4.9 diatas menunjukan bahwa nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) yaitu sebesar 0,194, dengan demikian bahwa 19,4% Nilai Perusahaan dipengaruhi oleh Dividend Payout Ratio, Debt Equity Ratio, dan Return On Assets. Dan sisanya 80,6% dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel dalam penelitian ini diantaranya: cash posisition, return on equity, return on total assets.
C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Dividend Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan uji t, dapat disimpulkan bahwa variabel DPR (X1) dengan signifikan profitabilitas sebesar 0,091 > α 0,05 lebih besar dari 0,05 dengan demikian menunjukan bahwa variabel Dividend Payout Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahan pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2016.
63
Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Siti Meilani Wandani Putri (2014), Made Agus Teja Dwipayana dan I. Gst. Ngr. Agus Suaryana (2016), yang menyatakan bahwa DPR berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan. 2. Pengaruh Debt Equity Ratio Terhadap Nilai perusahaan Berdasarkan hasil uji t, dalam penelitian ini Debt Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2016 dimana angka signifikan profibilitas sebesar 0,017 < 0,05. Hasil ini konsisten dengan penelitian Siti Meilani Wandani Putri (2014), Made Agus Teja Dwipayana dan I. Gst. Ngr. Agus Suaryana (2016), bahwa Debt Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
3. Pengaruh Return On Assets Terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan hasil uji t, dapat dilihat dalam tabel 4.7 Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel Return On Assets tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Nilai Perusahaan dimana angka signifikan profitabilitas sebesar 0,205 > 0,05, angka profitabilitas tersebut menunjukan lebih besar dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa Return On Assets tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2016.
4. Pengaruh Dividend Payout Ratio, Debt Equity Ratio, dan Return On Assets Terhadap Nilai Perusahaan
64
Dari hasil uji F dapat dilihat dati tabel 4.8 nilai dari pngaruh Dividend Payout Ratio, Debt Equity Ratio, dan Return On Assets terhadap Nilai Perusahaan adalah sebesar 0,019 < 0,05. Dimana nilai profitabilitas lebih besar dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa variabel Dividend Payout Ratio, Debt Equity Ratio, dan Return On Assets mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016. Hasil ini mendukung penelitian Siti Meilani Wandani Putri (2014), Made Agus Teja Dwipayana dan I. Gst. Ngr. Agus Suaryana (2016). Dari dari hasil Uji Determinasi dapat dilihat pada tabel 4.9 menunjukan bahwa nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) yaitu sebesar 0,194, dengan demikian bahwa 19,4% Nilai Perusahaan dipengaruhi oleh Dividend Payout Ratio, Debt Equity Ratio, dan Return On Assets. Dan sisanya 80,6% dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel dalam penelitian ini.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPUN Berdasarkan hasil uji analisa dan uji hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat dibuat berapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dividend Payout Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 20142016. 2. Debt Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2016. 3. Return On Assets tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2016. 4. Return On Assets, Debt Equity Ratio, dan Return On Assets berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2016.
B. SARAN Berdasarkan hasil dari kesimpulan diatas, maka saran penulis yang diberikan adalah sebagai beikut:
50
66
1. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel lain dari variabel penelitian ini, karena 80,6% Nilai Perusahaan dipengaruhi oleh variabel lain diluar dari variabel penelitian ini. 2. Bagi investor yang ingin menanamkan sahamnya pada perusahaan manufaktur yang terdaftar BEI sebaiknya memperhatikan variabel DPR dan ROA sebagai bahan pertimbangan untuk Nilai Perusahaan, karena pada penelitian ini menunjukan DPR dan ROA menunjukan signifikan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
67
DAFTAR PUSTAKA Ayu, Mila W I Gusti. 2010. Analisa Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Volume Perdagangan Saham Dan Abnormal Return Saham pada
Perusahaan
Yang
Terdaftar
Dibursa
Efek
Indonesia.
Undergraduate Thesis: Universitas di Ponegoro. Andri dan Hanung. 2007. Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Mekanisme Corporate
Governance
terhadap
Nilai
Perusahaan.
Surakarta:
Universitas Muhamadiyah. Basyori, Kurnia, 2008. Analisa Pengaruh Dividen Terhadap Return Saham. Skripsi. Jogyakarta: Universitas Islam Indonesia. Brigham, Eugene F dan Joel F Hauston. 2010. Dasar-Dasar Manjemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Bursa Efek Indonesia. 2014. Laporan Keuangan. Online: http//www.idx.co.id. diakses 2017. Darmadji, Fakruluddin, 2012. Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Salemba Empat Fahmi, Irham. 2011. Analisa Kinerja Keuangan. Alfabeta: Bandung. Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisa Multivariat dengan Program IBM SPSS 20. Cetakan VI. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro. Hanafi, Mamduh, dan Abdul Halim. 2009. Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Harahap, Sofyan Safri. 2010. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Rajagrafindo, Jakarta.
68
http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-dividen-payout-ratio-dan.html, akses 21 Maret 2017. Kasmir. 2013. Analisa Laporan Keuangan, Rajagrafindo: Jakarta Made Agus Teja Dwipayana. 2008. Pengaruh Debt To Assets Ratio, Dividend Payout Ratio, dan Return On Assets terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI (Skripsi). Bali: Universitas Udayana Unud. Marliana, Lisa dan Clara Danica. 2009. Analisa Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, dan Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio (Skripsi). Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara. Munawir, S. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Yogayakarta: Liberty. Nurwani, Dinar Ayu, dkk. 2013. Pengaruh Bid-Ask Spread, Market Value, Risk Of Return, dan Dividend Payout Ratio terhadap Holding Period Saham Biasa. Jurnal. Universitas Brawijaya. Raharjhaputra, Hendra. 2009. Manajemen keuangan dan Akuntansi. Salemba Empat: Jakarta. Ramdhani, Rani. 2013. Pengaruh Return On Assets dan Debt Equity Ratio terhadap Harga Saham pasa Institusi Finansial DI Bursa Efek Indonesia (Skripsi). Jakarta Barat: Universitas Binus. Septiani, Aliet. 2016. Analisa Faktor-Faktor yang mempengaruhi Income Smoothing pada perusahaan Manufaktur sector Industri Barang Konsumsi (TA). Batam: Akademi Akuntansi Permata Harapan.
69
Setia Atmaja, lucas. 2008. Teori dan Praktik Manajemen Kuangan. Yogyakarta: CV Andi Offset. Sigiono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif. Bandung: Alfabeta Siregar, Sofyan. 2013. Metede penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Siti Meilani Wandani Putri. 2014. Pengaruh Dividend Payout Ratio, Debt Equity Ratio, Return On Assets, dan Size Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI (Skripsi). Tanjung Pinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji. Sujoko dan Soebintoro. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, faktor Intern dan faktor Ekstern tehadap Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 9.No.1 maret: 41-48. Sutrisno, 2009. Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta: Penerbit Ekonisia. Wibowo, Agung Edy. 2012. Aplikasi Praktis SPSS Dalam Penelitian. Batam: Universitas Putra Batam.
70
RIWAYAT HIDUP
Nama
: Guspita Sari
Jenis kelamin
: Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir
: Padang Bindu, 23 Agustus 1992
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
Alamat Rumah
: Pondok Pratiwi 1 Blok I No. 05
Alamat Email
:
[email protected]
Pendidikan Formal : Sekolah Dasar
(2000-2006) : SDN 1 Padang Bindu
SMP
(2006-2008) : SMPN 3 Gunung Megang
SMA
(2008-2011) : SMKN 1 Benakat
Perguruan Tinggi
(2014-2017) : Akademi Akuntansi Permata Harapan
Riwayat Pekerjaan : 1. Operator Produksi (2012 – 2015 ) 2. Operator Produksi (2015 – sampai saat ini )
71
LAMPIRAN 1. Lampiran data Variabel hasil olah data keuangan perusahaan publik NAMA PERUSAHAAN
DPR (X1)
DER(X2)
ROA (X3)
NILAI PERUSAHAAN (Y)
AISA
Rp 0,17
Rp 0,72
Rp 0,06
Rp
1.637.782.856,61
ADES
Rp 0,29
Rp 1,06
Rp 0,05
Rp
6.052.231.157,00
DLTA
Rp 0,02
Rp 1,39
Rp 0,03
Rp
246.970.673,46
FAST
Rp 0,06
Rp 0,31
Rp 0,29
Rp
131.516.429,12
ICBP
Rp 0,20
Rp 0,72
Rp 0,09
Rp
30.540.193.845,44
INDF
Rp 0,09
Rp 0,88
Rp 0,06
Rp
11.361.572.671,66
MLBI
Rp 0,47
Rp 3,03
Rp 0,36
Rp
96.998.237.440,80
MYOR
Rp 0,12
Rp 1,53
Rp 0,04
Rp
4.100.292.222,45
ROTI
Rp 0,20
Rp 1,23
Rp 0,09
Rp
36.960.101.462,13
SKBM
Rp 0,92
Rp 1,12
Rp 0,14
Rp
2.765.676.522,83
SKLT
Rp 1,49
Rp 1,45
Rp 0,05
Rp
1.042.510.790,26
ULTJ
Rp 0,03
Rp 0,28
Rp 1,00
Rp
13.648.321.005,48
AISA
Rp 1,71
Rp 0,99
Rp 0,05
Rp
1.059.717.070,28
ADES
Rp 0,27
Rp 1,28
Rp 0,04
Rp
5.470.991.275,12
DLTA
Rp 1,68
Rp 1,32
Rp 0,07
Rp
373.447.877,87
FAST
Rp 1,24
Rp 0,22
Rp 0,18
Rp
3.923.497.129,43
ICBP
Rp 0,18
Rp 0,55
Rp 0,11
Rp
24.764.171.814,14
INDF
Rp 0,09
Rp 0,89
Rp 0,04
Rp
8.190.713.182,08
MLBI
Rp 0,33
Rp 1,74
Rp 0,34
Rp
47.494.366.193,51
72
MYOR
Rp 0,04
Rp 1,18
Rp 0,11
Rp
4.696.480.274,29
ROTI
Rp 1,98
Rp 1,28
Rp 0,10
Rp
27.262.671.122,64
SKBM
Rp 1,11
Rp 1,22
Rp 0,05
Rp
2.408.817.922,84
SKLT
Rp 1,47
Rp 1,48
Rp 0,05
Rp
1.159.128.707,72
ULTJ
Rp 0,34
Rp 0,27
Rp 0,15
Rp
11.761.702.859,01
AISA
Rp 1,70
Rp 1,00
Rp 0,07
Rp
918.857.789,97
ADES
Rp 0,26
Rp 1,17
Rp 0,08
Rp
4.724.933.329,94
DLTA
Rp 1,68
Rp 0,61
Rp 0,18
Rp
538.262.105,58
FAST
Rp 1,25
Rp 0,18
Rp 0,21
Rp
3.166.097.283,94
ICBP
Rp 0,16
Rp 0,63
Rp 0,13
Rp
71.167.729.067,42
INDF
Rp 0,09
Rp 1,15
Rp 0,06
Rp
15.980.426.292,09
MLBI
Rp 0,05
Rp 1,77
Rp 0,43
Rp
63.564.444.518,91
MYOR
Rp 0,04
Rp 1,06
Rp 0,11
Rp
131.256.303.147,23
ROTI
Rp 1,98
Rp 1,02
Rp 0,10
Rp
28.406.531.137,68
SKBM
Rp 1,35
Rp 1,72
Rp 0,02
Rp
990.494.049,24
SKLT
Rp 1,50
Rp 0,92
Rp 0,03
Rp
496.130.016,91
ULTJ
Rp 0,34
Rp 0,21
Rp 0,17
Rp
10.923.969.581,86
73
2. Lampiran output hasil pengujian data Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel Independen
DPR(X1) 36
DER(X2) 36
0
0
0
0
Mean
,691248598
1,044197944
,14298644
1,8782924750,
Median
,310748584
1,059441487 ,0886479753
5097962303
Std. Deviation
,689765297
,564174358
,176634904
2,9679368540
Minimum
,0168286875
,18315662
,022512629
131516429,1
Maximum
1,976929021 3,0286440700 1,000000000
1,31256303100
N
Valid Missing
ROA(X3) Nilai Perusahaan(Y) 36 36
Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel Dependen Variabel
Frekuensi
Persentase
Nilai Perusahaan
36
100%
Valid Persentase 100%
Hasil uji Koefisien Determinasi Model Summaryb
Std. Error of the Model R R Square Adjusted R Square Estimate a 1 ,513 ,263 ,194 26642936270,0000000 0000 a. Predictors: (Constant), ROA (X3), DER (X2), DPR (X1) b. Dependent Variable: NILAI PERUSAHAAN (Y)
74
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N Normal Parametersa,b
Mean Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
36 -,0000068 25475519730,00000000
b. Calculated from data.
Hasil Uji Normalitas
,146 ,146 -,123 ,146 ,050c
75
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel
Collinearity Statistic Tolerance VIT
Kesimpulan
Dividend Payout Ratio
0,943
1,060
Tidak Terjadi Multikolinearitas
Debt Equity Ratio
0,989
1,011
Tidak Terjadi Multikolinearitas
Return On Assets
0,936
1,068
Tidak Terjadi Multikolinearitas
1
Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Adjusted R Std. Error of the R R Square Square Estimate a ,513 ,263 ,194 26642936270,
Hasil Uji Heteroskedastisitas
DurbinWatson 1,754
76
Hasil Uji t
Kesimpulan -
Dividend Payout Ratio
Unstandardized Coefficients B t Sig. 9236668 0,079 0,938 52,6 -1,170 -1,740 0,091
Debt Equity Ratio
2,017
2,514
0,017
Tidak Signifikan
Return On Assets
3,413
1,295
0,205
Signifikan
Variabel (Constant)
Signifikan
Hasil Uji F ANOVAa Sum of Model Squares Df Mean Square 1 Regression 81151983890 3 27050661300 00000000000 00000000000 ,000 ,000 Residual 22715073700 32 70984605310 00000000000 0000000000, 0,000 000 Total 30830272090 35 00000000000 0,000 a. Dependent Variable: NILAI PERUSAHAAN (Y) b. Predictors: (Constant), ROA (X3), DER (X2), DPR( X1)
F 3,811
Sig. ,019b