IBM KELOMPOK PENGERAJIN DAUN PANDAN

Download membusuk/kering di pohon, 3) Jenis produk kurang variatif, yakni hanya tikar pandan ... bahan baku daun pandan berlebih, jenis produk lebih...

0 downloads 456 Views 1MB Size
SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2016 ISBN : 978-602-6428-05-9

IBM KELOMPOK PENGERAJIN DAUN PANDAN Dra. Ni Ketut Adi Mekarsari, Dra. Ni Nyoman Resmi, MM Universiats Panji Sakti Singaraja ABSTRAK

Desa Sumberklampok merupakan desa yang ada di ujung Barat Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng, berjarak kurang lebih 82 km dari Universitas Panji Sakti yang ada di kota Singaraja. Desa ini dikenal sebagai penghasil anyaman daun pandan. Produk yang dihasilkan monoton berupa tikar dan anyaman untuk alas sesaji. Kondisi wilayah desa yang sebagian berawa merupakan habitat yang cocok bagi tumbuh dan berkembangnya tanaman pandan duri. Pada musim kemarau, masyarakat setempat memanfaatkan daunnya sebagai bahan baku kerajinan anyaman. Sedangkan pada musim hujan, daun pandan tidak dimanfaatkan sama sekali karena kesulitan dalam pengeringannya sehingga daun pandan dibiarkan busuk dan mengering di pohon. Usaha pembuatan kerajinan anyaman daun pandan sudah ditekuni oleh sebagian warga di Desa Sumberklampok secara turun temurun dengan teknologi yang sangat sederhana. Umumnya pengrajin adalah kaum perempuan, terutama ibu-ibu rumah tangga sebagai pekerjaan sambilan. Melalui program IbM Kerajinan Daun Pandan, tim pelaksana dan mitra berkomitmen untuk menerapkan Iptek untuk memecahkan beberapa permasalahan: Pada Aspek Produksi 1). Rendahnya kapasitas produksi anggota, yaitu rata-rata hanya 2 buah tikar single (biasa) dan 1 buah tikar double, 2) Penyiapan bahan baku daun pandan hanya dilakukan pada musim kemarau, sementara pada musim hujan daun pandan tidak dipanen dan dibiarkan membusuk/kering di pohon, 3) Jenis produk kurang variatif, yakni hanya tikar pandan dan alas sesaji. Pada Aspek Manajeman dan Pemasaran Produk : 1) Penetapan harga jual belum didasarkan pada perhitungan biaya modal secara akurat, termasuk biaya tenaga kerja, 2) Pengelolaan usaha (manajamen bahan baku, manajemen produksi dan manajemen pemasaran) belum dilakukan sebagaimana layaknya sebuah usaha kerajinan, 3) Pemasaran produk terbatas pada pasar-pasar desa sekitar dan belum dilakukan upaya promosi produk pada pasar yang lebih luas. Kegiatan ini dilaksanakan selama 8 bulan, dengan target luaran: 1) Kapasitas produksi meningkat sekitar 150% atau 5 tikar pandan single/orang/hari atau 3 tikar pandan doble/orang/hari, 2) Panen dan pengolahan daun pandan dapat dilakukan pada musim hujan karena pengeringan sudah menggunakan alat pengering(oven), 3) Jika ada bahan baku daun pandan berlebih, jenis produk lebih variatif, sudah dilakukan pelatihan pembuatan sandak lantai (hotel), dompet dan tas, 4) Penetapan harga jual dilakukan berdasarkan analisa ekonomi dan bisnis., 5) Manajemen usaha anggota maupun kelompok semakin baik dan tertib karena sudah memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran rumah Tangga untuk kelompok Sari Pandan dan Amertha Pandan, 6) Produk kerajinan dapat dipasarkan secara online. Key word : Daun Pandan, anyaman, pengerajin

I.

PENDAHULUAN

Kondisi wilayah desa yang sebagian

1.1. Analisis Situasi

berawa merupakan habitat yang cocok bagi

Desa Sumberklampok merupakan

tumbuh

dan

berkembangnya

desa yang ada di ujung Barat Kecamatan

pandan

duri.

Gerokgak Kabupaten Buleleng, berjarak

masyarakat

kurang lebih 82 km dari Universitas Panji

daunnya sebagai bahan baku kerajinan

Sakti yang ada di kota Singaraja. Desa ini

anyaman. Sedangkan pada musim hujan,

dikenal sebagai penghasil anyaman daun

daun pandan tidak dimanfaatkan sama

pandan. Produk yang dihasilkan monoton

sekali

berupa tikar dan anyaman untuk alas sesaji.

pengeringannya sehingga daun pandan

Pada

musim

setempat

karena

tanaman kemarau,

memanfaatkan

kesulitan

dalam

dibiarkan busuk dan mengering di pohon. 118

SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2016 ISBN : 978-602-6428-05-9

Usaha

kerajinan

Kadek Mariani. Aktif melakukan rapat

anyaman daun pandan sudah ditekuni oleh

kelompok setiap bulan, yaitu setiap tanggal

sebagian warga di Desa Sumberklampok

lima setiap bulannya, sedangkan Kelompok

secara turun temurun dengan teknologi

Amertha Pandan masih relatif muda karena

yang

Umumnya

berdiri pada tanggal 24 Nopember 2013.

perempuan,

Kelompok ini dipimpin oleh ibu Wayan

sangat

pengrajin

pembuatan

sederhana.

adalah

kaum

terutama ibu-ibu rumah tangga sebagai

Reni

pekerjaan sambilan.

Kelompok ini melakukan pertemuan rutin

Untuk

memudahkan

dalam

dan

beranggotakan

15

orang.

setiap hari minggu, minggu pertama setiap

koordinasi dan pengembangan usaha, ibu-

bulannya.

ibu pengrajin daun pandan kemudian

Kegiatan usaha yang ditekuni oleh

menghimpun diri ke dalam kelompok

anggota yang tergabung dalam kedua

pengrajin daun pandan. Awalnya hanya ada

kelompok ini adalah sama, yaitu pembuatan

satu kelompok pengrajin, yaitu Kelompok

anyaman daun pandan. Jenis kerajinan yang

Pengrajin Sari Pandan.

dihasilkan adalah tikar pandan dan alas

Namun karena

jumlah warga yang menekuni usaha cukup

sesaji.

Gambaran umum kondisi pohon

banyak, maka sebagian lainnya membentuk

pandan duri di lapangan dan contoh daun

kelompok baru, yaitu Kelompok Pengrajin

pandan yang telah dikeringkan oleh anggota

Amertha Pandan. Kelompok Sari Pandan

kelompok dapat disimak pada gambar

berdiri pada 2005 atau sudah berusia sekitar

berikut.

9 tahun. Kelompok ini beranggotakan 16 orang dan dipimpin (diketuai) oleh ibu

Pohon pandan duri siap panen di Contoh daun pandan kering lapangan

119

SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2016 ISBN : 978-602-6428-05-9

Sebagaimana telah disinggung di

hujan. Pada waktu musim kemarau/panas,

atas, kegiatan produksi hanya dilakukan

pengrajin hanya bisa melakukan proses

pada musim kemarau, yaitu antara bulan

produksi pada tahap pengeringan saja. Daun

April sampai dengan September. Bahan

pandan yang kering lalu disimpan sebagai

baku daun pandan diambil menggunakan

stok. Secara ringkas proses produksi

sabit pada tanaman pandan duri yang

anyaman daun pandan yang dilakukan oleh

tumbuh

anggota kedua kelompok ini adalah sebagai

di

kebun

Pengambilan

masing-masing.

bahan

baku

biasanya

berikut.

dilakukan pada pagi hari. Bila daun pandan

1.

Daun pandan dipetik saat tanaman

yang dimiliki anggota tidak mencukupi,

berumur 2 tahun, umur produktif daun

biasanya mereka mendapatkan daun pandan

pandan sekitar 15 tahun. Pemanenan

dari warga lain dengan sistem bagi hasil.

daun pandan pada tanaman yang sama

Setiap pembuatan 4 buah tikar maka

dilakukan setiap bulan sekali.

pemilik daun mendapatkan bagian 1 buah

2.

tikar.

Menghilangkan duri daun pandan, tulang dan ujung daun pandan hingga

Daun pandan diikat kemudian di

mendapatkan

bawa ke rumah masing-masing untuk diproses

lebih

lanjut.

Daun

ukuran

lebar

daun

pandan 2-4 cm

pandan

3.

dibersihkan dari duri yang terdapat di tepi

Daun pandan tanpa duri digulung sampai mencapai diameter 20-25 cm.

daun menggunakan pisau. Setelah itu

4.

digulung dan dijemur di bawah terik

Lama penjemuran 1 minggu jika cuaca bagus.

matahari. Untuk mendapatkan daun pandan

5.

Pada hari ketiga/keempat daun pandan

kering berkualitas baik, daun pandan harus

yang

dijemur sekitar seminggu penuh. Kualitas

gulungannnya agar

daun pandan yang baik dicirikan dengan

kering merata. Kualitas daun pandan

warnanya

dan

kering yang kurang bagus dicirikan

mengkilap.

dengan warna hitam dan berjamur.

Sedangkan daun pandan yang kurang

Daun pandan yang tidak dapat sinar

mendapat sinar matahari berwana kusam,

matahari akan rusak dan tidak dapat

kehitaman dan agak berjamur. Selanjutnya

digunakan untuk membuat anyaman.

bertekstur

hijau cerah

keputih-putihan atau

dilakukan proses menganyam daun pandan kering

menjadi

tikar.

6.

Proses

belum

kering

dibalik

daun pandan

Selanjutnya dilakukan penganyaman, dengan jenis tikar biasa atau double

penganyamannya dilakukan pada musim 120

SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2016 ISBN : 978-602-6428-05-9

yang ukurannya 110 x 140 cm, 115 x

pasar yang ada di sekitar desa dan desa

85cm dan 40 x 50 cm (jenis biasa).

tetangga.

Kapasitas

produksi

daun

Kelompok Sari Pandan, dulu pernah ada

pandan ataupun alas sesaji pada masing-

pembeli dari luar daerah yang melakukan

masing

pemesanan

anggota

Umumnya

mereka

tikar

Menurut penuturan Ketua

sangat baru

bervariasi. mampu

dalam

jumlah

kontinyu. Namun

besar

dan

karena keterbatasan

menghasilkan tikar single (jenis biasa) rata-

kapasitas produksi dan kurang kompaknya

rata 2 (dua) buah per hari atau sebanyak 1

anggota dalam mengelola usaha, maka

buah tikar jenis double. Kapasitas produksi

permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi.

maksimal jika dijadikan pekerjaan utama,

Sebetulnya

dalam satu hari maksimum mereka dapat

merupakan peluang emas bagi kami, tapi

menyelesaikan 4 buah tikar jenis biasa dan

apa boleh buat karena kemampuan anggota

2 buah tikar jenis double. Permintaan jenis

kelompok sangat terbatas dan manajemen

tikar biasa lebih banyak dari jenis double.

usaha belum terkelola dengan baik, maka

Harga tikar juga bervariasi. Penentuan

peluang

harga jual hanya berdasarkan taksiran biaya

manfaatkan sebaik-baiknya.

bahan baku, sementara biaya-biaya lainnya, termasuk

pekerja

tersebut

Jumlah

pembeli

belum

produk

tersebut

dapat

yang

kami

dapat

belum

dihasilkan oleh eorang pengrajin rata-rata

diperhitungkan dalam penentuan harga.

per bulan dengan 25 hari kerja adalah 100

Tikar ukuran 110 cm x 140 cm kategori

buah tikar. Dengan jumlah anggota kedua

single dijual dengan harga Rp 12.500,- dan

kelompok 31 orang, maka jumlah produks

untuk kategori double dijual dengan harga

yang dapat dihasilkan adalah 3100 buah per

Rp 25.000,. Tikar berukuran 85 cm x 115

bulan.

cm kategori single dijual dengan harga Rp

berproduksi pada musim hujan

10.000 dan kategori double dijual dengan

bulan) maka jumlah produk yang bisa

harga Rp 20.000. Tikar ukuran 40x50cm

dihasilkan

(alas sesaji) dijual dengan harga Rp. 6.000,-

Sebenarnya

per unit.

mengeringkan bahan bakunya pada musim

Dalam

upah

tawaran

memasarkan

Karena

pengrajin

adalah jika

18600

hanya

buah

pengerajin

bisa (enam

tikar. bisa

produknya,

hujan, jumlah produk yang dapat dihasilkan

biasanya menunggu pembeli datang ke

dapat melebihi jumlah tersebut di atas.

lokasi produksi. Saat ini mulai ada rintisan

Dengan demikian apabila ada pesanan

pemasaran yang dilakukan oleh anggota

dalam jumlah banyak pengerajin bisa

kelompok, namun masih terbatas ke pasar-

memenuhi permintaan, selain itu pengerajin 121

SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2016 ISBN : 978-602-6428-05-9

juga dapat membuat

produk baru selain

1.

Penetapan harga jual belum didasarkan

tikar.

pada perhitungan biaya modal secara

1.2. Permasalahan Mitra

akurat, termasuk biaya tenaga kerja.

Berdasarkan uraian pada bagian

2.

Pengelolaan usaha (manajamen bahan

analisis situasi di atas, dapat diketahui

baku,

bahwa meskipun usaha kerajinan anyaman

manajemen

daun pandan sudah ditekuni secara turun

dilakukan

temurun oleh anggota kelompok, namun

sebuah usaha kerajinan.

dalam proses produksi dan pemesanan produk

masih

menghadapi

3.

manajemen

produksi

pemasaran) sebagaimana

dan belum

layaknya

Pemasaran produk terbatas pada pasar-

sejumlah

pasar desa sekitar dan belum dilakukan

permasalahan. Tidak semua permasalahan

upaya promosi produk pada pasar yang

mampu ditangani melalui IbM ini. Oleh

lebih luas.

karena itu Tim Pengusul dan mitra II. TARGET LUARAN

bersepakat memfokuskan program/kegiatan IbM

ini

pada

upaya

pemecahan

permasalahan-permasalahan

sebagai

Luaran pelaksanaan

program

dan

dari

kegiatan

:

Pada aspek produksi: 1. Rendahnya

kapasitas

1. Kapasitas produksi meningkat sekitar

produk

150%

anggota, yaitu rata-rata hanya 2 buah

atau

5

tikar

pandan

single/orang/hari atau 3 tikar pandan

tikar single (biasa) dan 1 buah tikar

doble/orang/hari.

double.

2. Panen dan pengolahan daun pandan

2. Penyiapan bahan baku daun pandan

dapat dilakukan pada musim hujan.

dilakukan pada musim

3. Jenis produk lebih variatif, setidaknya

kemarau, sementara pada musim

ada jenis produk berbahan baku daun

hujan daun pandan tidak dipanen dan dibiarkan

dihasilkan

sebagaimana telah disebutkan di atas adalah

berikut.

hanya

yang

membusuk/kering

pandan.

di

4. Penetapan

pohon.

berdasarkan

3. Jenis produk kurang variatif, yakni

harga analisa

jual

dilakukan

ekonomi

dan

bisnis.

hanya tikar pandan dan alas sesaji.

5. Manajemen usaha anggota maupun

Pada Aspek Manajeman dan Pemasaran

kelompok semakin baik dan tertib.

Produk :

122

SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2016 ISBN : 978-602-6428-05-9

6. Produk kerajinan dapat dipasarkan ke pasar-pasar

dan

pusat-pusat

pasar

mengelola

usaha

dan

dilakukan

dengan

organisasinya

metode

PALS

kerajinan di Singaraja, Denpasar dan

(Participatory Action Learning System).

Gianyar.

Prinsip dasar dari metode PALS adalah

7. Artikel pengabdian kepada masyarakat

pelibatan mitra beserta anggotanya dalam

yang dipublikasikan di jurnal nasional

proses pembelajaran aktif partisipasi dalam

terakreditasi.

program aksi penerapan ipteks pengolahan daun pandan duri, manajemen kelompok

III. METODE PELAKSANAAN

dan penyempurnaan sistem pemasaran

3.1. Metode Pendekatan

dengan

Upaya pemecahan masalah yang

membentuk

diusulkan adalah pemberdayaan mitra

pembelajaran

dalam meningkatkan kuantitas, kualitas produk

dan

meningkatkan

segala

pendekatan

suatu

sehingga

sistem

interaksi

masyarakat

secara

partisipatif, baik secara personal maupun

efisiensi

komunal. Metode PALS menitikberatkan

produksi. Bahan dan peralatan untuk

pada transformasi kegiatan-kegiatan yang

mewujudkan hal tersebut akan diusahakan

telah ada untuk diusahakan dibawa pada

pengadaannya melalui program IbM ini.

perubahan-perubahan ke arah perbaikan

Pemberdayaan usaha kerajinan daun

kondisi usaha dan kondisi kelembagaan

pandan duri dalam meningkatkan kuantitas,

kelompok usaha mitra. Secara diagramatik,

kualitas dan efisiensi produksi, serta

rencana pemecahan permasalahan mitra

meningkatkan kemampuan mitra dalam

dijabarkan seperti pada gambar berikut.

Teknologi pengolahan daun pandan Kelompok Pengrajin Sari Pandan & Amertha Pandan

Pelatihan tentang manajemen usaha dan produksi (diversifikasi produk) Pelatihan strategi pemasaran

123

Produk yang dihasilkan : 1. Kapasitas produksi naik sekitar 150% 2. Panen dan pengolahan daun pandan dapat dilakukan musim hujan. 4. Jenis produk bertambah, ada minimal 3 jenis produk yang dibuat. 5. Harga barang ditetapkan berdasarkan analisa ekonomi dan bisnis 5. Kelompok mampu memasarkan produk dengan jangkauan pemasaran lebih luas

SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2016 ISBN : 978-602-6428-05-9

IV. KARYA UTAMA

mengundang bapak Kepala Desa

4.1.1. Realisasi Program Ipteks

Sumberklampok, Ibu Kepala Desa

Berbagai kegiatan dilakukan untuk menghasilkan direncanakan,

karya-karya mulai

dari

Ketua Kelompok Kerja Sari Pandan

yang

dan Ketua Kelompok Amertha

sosialisasi

Pandan..

program, pertemuan koordinasi dengan

Koordinasi pada kedua kelompok

pengurus kelompok, Mitra, Kepala Desa

dilakukan pada tanggal 6 Juni 2016.

Sumberklampok, pelatihan dan penerapan

Pada saat itu Tim pelaksana IbM

pengeringan

dengan

bertemu dengan kedua anggota

menggunankan mesin pengering atau oven,

kelompok. Pada saat itu tim IbM

pelatihan pembutan sandal lantai (hotel) tas,

menyampaikan beberapa hal yaitu

serta dompet. Pelatihan dan ceramah

(1) pengadaan satu set mesin

menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran

pengering daun pandan (oven); (2)

Rumah

waktu

daun

Tangga

pandan

Kelompok;

pelatihan

pelaksanaa

ceramah

administrasi kerja kelompok (buku anggota,

menyusun

pembukuan,

Anggaran Rumah Tangga untuk

standar

keuangan);

produksi

serta

menentukan harga

prokok

kedua

Anggaran

kelompok;

dasar

(3)

waktu

pembuatan

produk

produksi, sistem pemasaran produk pandan,

pelaksanaan

membuat plang (papan) Nama kelompok

baru sandal lantai (hotel), tas, dan

serta membuat blog. Secara rinci realisasi

dompet; (4) pendampingan dalam

berbagai kegiatan tersebut adalah sebagai

menentukan harga pokok produksi

berikut :

dan standar produk (5) pembuatan

a. Sosialisasi Program IbM Sosialisasi

blog untuk memasarkan produk

pendahuluan

lewat online. Gambaran aktivitas

dilaksanakan tanggal 13 Mei 2016,

pada saat pelaksanaan sosialisasi

bertempat di kantor Kepala Desa

dapat dilihat pada gambar berikut

Sumberklampok. Acaranya adalah

124

SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2016 ISBN : 978-602-6428-05-9

Gambar 4.1 Sosialisasi dengan Kepala Gambar 4.2. Sosialisasi dengan kelompok Desa Sumberklampok Sari Pandan dan Amertha Pandan b. Pembukaan Pelatihan Tim

IbM

Diiskopdagprin serta anggota kedua

melakukan

pelatihan

kelompok

melakukan

pelatihan

penyusunan Anggaran Dasar serta

pembuatan sandal lantai,atau sandal

Anggaran Rumah Tangga untuk

hotel, tas dan dompet yang bahan

kelompok Sari Pandan dan Amertha

utamanya dari daun pandan. Daun

Pandan pada tanggal 14 agustus

pandan yang dipakai adalah yang

2016.

kering

Peserta

pelatihan

adalah

manual

artinya

yang

anggota masing-masing kelompok,

pengeringannya menggunakan sinar

pada pelatihan ini dihadiri oleh ibu

matahari.

Kepala Desa dan telah disahkan oleh

Gambaran suasana saat penyusunan

Kepala Desa Sumberklampok pada

Anggaran Dasar dan Anggaran

tanggal 24 Agustus 2016.

Rumah

Pada tanggal 24 September 2016

pembuatan

sampai dengan tanggal 3 Oktober

dilihat

2016,

berikut:

instruktur

dari

a

b

125

tangga

sarta

produk

seperti

pelatihan

baru

tersaji

dapat sebagai

c

SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2016 ISBN : 978-602-6428-05-9

d

e

Gambar a. Ceramah dan pelatihan

f

musim hujan daun pandan tidak

penyusunan AD/T untuk

dipanen

dan

dibiarkan

kelompok Sari Pandan dan

membusuk/kering di pohon,dengan

Amertha Pandan.

datangnya mesin pengering pada

Gambar b. Pelatihan menganyam pandan

tanggal 2 Oktober 2016 diharapkan

sebagai dasar pembuatan tas,

mampu mengatasi permasalahan

sandal dan dompet

kelompok,

Gambar c. Anyaman daun pandan bahan

bahan

baku

dapat

terpenuhi setiap saat.

dasar untuk membuat tas, sandal dan dompet. Gambar d. Salah satu anggota kelompok

4.1.2 Produk (Karya Utama)

menjahit produk sandal.

Perbaikan dan peningkatan produksi

Gambar e. Mesin pengering daun pandan

tikar dari daun pandan sangat diharapkan

(oven)

dari program IbM Kelompuk Pengerajin

Gambar f. Daun pandan dalam oven

Daun Pandan. Selain memproduksi tikar

pengeringan

yang sudah diciptakan oleh kelompok

c. Pelatihan pengeringan daun pandan

pengerajin, Dengan ada mesin pengering

dengan oven (mesin pengering). Untuk

mengatasi

daun pandan untuk bahan baku daun pandan Rendahnya

kering sudah tidak masalah lagi, sehingga

kapasitas produk anggota, yaitu

jika ada bahan baku berlebih kelompok

rata-rata hanya 2 buah tikar single

dapat memproduksi Sandal lantai (hotel),

(biasa) dan 1 buah tikar double,

tas, dan dompet yang sudah diberikan

karena penyiapan bahan baku daun

pelatihan selama 10 hari oleh instruktur

pandan hanya

dilakukan pada

yang didatangkan oleh tim IbM dari Danas

musim kemarau, sementara pada

Koperasi Perdagangan dan Perindustrian 126

SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2016 ISBN : 978-602-6428-05-9

Kabupaten Buleleng. Manajemen Produksi

khususnya

yang handal, regulasi kelompok yang baik,

Pandan dan Kelompok Pengerajin Amertha

pemasaran yang luas sangat diharapkan

Pandan.

sehingga pengabdian yang dilaksanakan

Produk Prgram IbM Kelompok Pengerajin

mampu memberikan kontribusi kepada

Daun Pandan tersaji pada tabel berikut:

masyarakat,

sehingga

peningkatan perekonomian

No

kelompok

pengerajin

membantu

Tabel 1. Produk IbM Kelompok

masyarakat

Pengerajin Daun Pandan

Produk

Sari

Keterangan Proses pembuatan tikar,

1

dari pandan dihilangkan durinya,

digulung

kemudian dimasukan ke dalam mesin pengering, selama 4 jam, kemudian dianyam dan menjadi produk tikar

127

SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2016 ISBN : 978-602-6428-05-9

2

Produk sandal dan tas yang

dihasilkan

kelompok

3

Produk

Anggaran

Dasar dn Anggaran Rumah

Tangga

Kelompok Pengerajin Sari

Pandan

dan

Amertha Pandan

V.

3.

SIMPULAN Dari hasil realisasi program Ipteks

mesin juga dapat disewakan secara

dan

komersil untuk penganyam pribadi.

pencapaian

produk

(Karya

Utama) selama pelaksanaa program

1.

4.

Adanya

Anggaran

Dasar

dan

IbM dapat dikemukakan bberapa

Anggaran Rumah tangga sehingga

simpulan sebagai berikut :

kelompok bekerja sesuai dengan

Dapat berproduksi maksimal yaitu

aturan tersebut.

dari 2 tikar single perhari menjadi 5

2.

Selain untuk kepentingan kelompok

5.

Dapat memproduksi produk baru

tikar single perhari atau 1 tikar dobel

untuk

menjadi 2 tikar dobel perhari.

produk.

Dengan pengering

adanya daun

bantuan pandan,

msin

6.

menambah

diversifikasi

Pengetahuan kelompok di dalam

proses

menghitung harga pokok produksi

pengeringandapat dilakukan setiap

sehingga dapat menentukan harga

saat.

pokok produk.

128

SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2016 ISBN : 978-602-6428-05-9

VI.

menyisihkan

SARAN Adapun

saran

yang

dapat

diharapkan

terus

biaya

penyusutaan

peralatan.

disampaikan adalah : 1.

2.

3.

Kelompok

VII.

DAMPAK DAN MANFAAT

berinovasi untuk menciptakan produk

Dampak program IbM Kelompok

baru

dapat

Pengerajin Daun Pandan ditinjau

mememnuhi kebutuhan konsumen

dari sisi efisiensi efektifitas produk,

sehingga meningkatkan pendapatn

manajmeen produksi dan Fakultas

rumah tangga.

Ekonomi Unipas. Pemberdayaan

Dengan adanya penyuluhan tentang

usaha kelompok pengerajin daun

manajemen

pandan

yang

berkualitas,

produksi

dan

dalam

meningkatkan

administrasi, hendaknya kelompok

kuantitas, kualitas dan efisiensi

dapat mengimplementasikan dalam

produksi

kegiatan usahanya.

kemampuan kelompok dalam usaha

serta

meningkatkan

Kelompok hendaknya menetapkan standar produksi (pengupahan) serta sangat dirasakan oleh kelompok. Horne,Van,James C, John M. Wachowicz,Jr.1997. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan . Edisi Sembilan. Salemba Empat Jakarta.

Pelibatan anggota pada kelompok dalam proses pembelajaran dalam penerapan Ipteks pengerajin daun

Ismanto Novi Fajar, 2009. Jurnal Strategi Pengembangan Usaha Budidaya Lele di Daerah Parung Kabupaten Bogor.

pandan, manajjemen kelompok dan penyempurnaan sintem pemasaran ddengan

segala

pendekatan Kementrian UKM dan Koperasi, 2008. Laporan Penelitian Decision Support System Kelayakan Ekonomi dan Financial UKM. Jakarta.

sehingga kegiatan –kegitan yang telah ada dan ditambah dengan pelatihan-

pelatihan

menambah

Litabmas, Dikti.2013. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi Edisi IX. Litabmas Dikti, Kemendiknas. Jakarta

wawasan dari anggota kelompok kerja Sari Pandan dan Amertha Pandan.

Kalengka Nobertus & Edi Trihartono. Kerajinan Daun Pandan. Penerbit Arcita.

VIII. DAFTAR PUSTAKA Frensidy Budy, 2008. Financial Mathematics. Salemba Empat. Jakarta 129

SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2016 ISBN : 978-602-6428-05-9

Keown J. Arthur, et al. 2001. Dasar-Dasar Manajemen . Edisi 7, Salemba Empat. Jakarta.

Kememperindag. Diklat Pengembangan Kerajinan Daun Pandan. Tanggal 18-23 Maret 2013. Jakarta. Rangkuti Freddy, 2006. Business Plan, Teknik Pembuatan Perencanaan Bisnis Dan Analisis Kasus. P.T. Gramedia Pustaka Utama.

130