IMPLEMENTASI KEBIJAKAN RASKIN (BERAS UNTUK RUMAH

Download program raskin di Desa. Toapaya Selatan. 2. Kegunaan penelitian a. Kegunaan Akdemik. Secara akademis hasil penelitian untuk pengembangan. I...

0 downloads 530 Views 248KB Size
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN RASKIN (BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN) STUDI KASUS DESA TOAPAYA SELATAN KECAMATAN TOAPAYA KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012

Naskah publikasi diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana bidang Ilmu Pemerintahan

NASKAH PUBLIKASI

Oleh: AYU WAHYUNI 100565201034

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2014

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN RASKIN (BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN) STUDI KASUS DESA TOAPAYA SELATAN KECAMATAN TOAPAYA KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 AYU WAHYUNI Mahasiswa Ilmu Pemerintahan FISP UMRAH ABSTRAK Pangan adalah salah satu Hak Azasi Manusia dan sebagai komoditi strategis yang dilindungi oleh Undang-Undang Dasar Nerara Republik Indonesia Tahun 1945 dan kesepakatan Internasional yaitu Universal Declaration of Human Right (1948), Rome Declaration on World Food Security and World Food Summit 1996, Millennium Development Goals (MDGs). Indonesia 95 % dari jumlah penduduknya mengkonsumsi beras sebagai pangan utama dengan rata-rata konsumsi beras sebesar 113,7 kg/jiwa/tahun (BPS, 2011) bahkan sebelumnya mencapai 139,15 kg/jiwa/tahun. Tingkat konsumsi tersebut di atas rata-rata konsumsi dunia yang hanya sebesar 60 kg/kapita/tahun. Penyaluran beras bersubsidi bagi kelompok masyarakat miskin bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran RTS-PM dalam memenuhi kebutuhan pangan. Desa Toapaya Selatan adalah salah satu daerah yang mendapatkan manfaat Program Raskin. Namun, jika dilihat desa ini penduduknya sebagian besar sejahtera dan sangat jarang ditemukan penduduk yang miskin, tetapi dalam penyalurannya seluruh kepala keluarga mendapatkan raskin. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan analisa deskriptif kualitatif sebagai teknik analisa data. Pada penelitian ini konsep teori yang digunakan merupakan sebuah teori milik Merilee. S. Grindle bahwa variabel keberhasilan implementasi yaitu isi kebijakan dan lingkungan kebijakan. Kesimpulan dari penelitian ini menggambarkan bahwa Implementasi Kebijakan Raskin di Desa Toapaya Selatan belum terlaksana dengan efektif dan maksimal mengingat masih adanya kendala dalam tahap pendistribusian dan adanya pengaruh dari luar kebijakan. Saran yang penulis dapat sampaikan yaitu agar pelaksanaan Program Raskin dijalankan sesuai dengan sasaran yang ditentukan meskipun terdapat kendala yang mempengaruhi. Kata kunci : Kebijakan publik, Implementasi raskin

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN RASKIN (BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN) STUDI KASUS DESA TOAPAYA SELATAN KECAMATAN TOAPAYA KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 AYU WAHYUNI Mahasiswa Ilmu Pemerintahan FISP UMRAH

ABSTRACT Food is one of the human rights and as a strategic commodity that protected by constitution state of the Republic of Indonesia in 1945 and International Agreement that Universal Declaration on World Food Security and Rome Declaration Food Summit 1996, Millennium Development Goals (MDGs). Indonesia 95% of the population consumption the rice as primary food with on average of consumption is 113,7 kg/soul/year (BPS, 2011) and before to achieve 139,15 kg/soul/year. The consumption rate on above is average of world consumption which only amounted to 60 kg/capita/year. Distribution of the rce subsidizied foe the poor group purpose to reduce the load spending of the RTS-PM in fulfilling food needs. The village of South toapaya is one of the area to get Raskin program benefiting. However, if seen in this village the populated already prosperous and rarely found of poor community, but in the distribution all of head of the family getting Raskin. This study is a qualitative study using descriptive analysis as data analysis techniques. In this study, the concept of the theory is a theory used belongs to Merilee. S. Grindle that the variable success implementation is contents of policy and context of policy. The conclusion of this study illustrate that the implementation of raskin in the village of south toapaya have not applied effectively and optimally given still there of distribution constraints and the influence from outside policy. Tips who writer can pas on which is that Raskin Program Implementation to obtain in accordance with the target specified although there are constraints that affect. Keyword : Public policy, Implementation of Raskin

yakni mengatasi masalah sosial atau

A. Latar Belakang Carl

Friedrich

mengatakan

bahwa kebijakan adalah serangkaian tindakan/kegiatan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam

suatu

lingkungan

tertentu

dimana terdapat hambatan-hambatan (kesulitan-kesulitan)

dan

(kesempatan-kesempatan) tersebut

banyak. sosial

tujuan

dimana

diusulkan

yang

James

Anderson

agar

dimaksud. memberikan

pengertiaannya atas definisi kebijakan publik, dalam bukunya Public Policy Making sebagai serangkaian kegiatan yang

mempunyai

maksud/tujuan

tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang aktor atau sekelompok aktor yang berhubungan dengan suatu permasalahan atau suatu hal yang

Kebijakan sosial adalah salah bentuk

kebijakan

publik.

Kebijakan sosial merupakan ketetapan pemerintah

singkat

menunjuk

pada

kebijakan apa

yang

upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia melalui pemberian beragam

tunjangan

pendapatan,

kemasyarakatan

program-program

tunjangan

dan sosial

lainnya. Dengan dikatakan

demikian,

bahwa

kebijakan

dapat sosial

adalah salah satu bentuk kebijakan publik

yang

melakukan Perlindungan

bertujuan

perlindungan sosial

untuk sosial. dapat

didefinisikan sebagai segala bentuk kebijakan dan intervensi publik yang dilakukan untuk merespon beragam resiko, kerentanan dan kesengsaraan, baik bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial terutama yang dialami oleh

diperhatikan.

satu

Secara

masyarakat

dilakukan oleh pemerintah sebagai

berguna dalam mengatasinya untuk mencapai

kebutuhan

pelayanan

kemungkinan-kemungkinan

kebijakan

memenuhi

yang

dibuat

untuk

merespon isu-isu yang bersifat publik,

mereka yang hidup dalam kemiskinan. Sejalan dengan konvensi internasional, konstitusi

Indonesia

(khususnya

Pembukaan dan Pasal 27 dan 34 UUD NKRI 1945, dan Undang-Undang Nomor

11

Tahun

2009

Tentang

Kesejahteraan bahwa

Sosial)

Negara

perlindungan

sosial

menjamin

Selatan penduduknya sebagian besar

memberikan

sejahtera dan sangat jarang ditemukan

bagi

seluruh

penduduk/rumah tangga yang miskin

warganya terutama bila mereka yang

namun, dalam hal pembagian Raskin

terlantar dan miskin.

seluruh kepala keluarga mendapatkan

Salah satu kebijakan yang ada

Raskin. Oleh sebab itu, penulis tertarik

di Indonesia adalah Raskin (Beras

untuk memilih lokasi ini sebagai lokasi

Untuk

penelitian.

Rumah

Tangga

Miskin).

Penyaluran Raskin di Desa

Program Raskin dimulai sejak tahun 1998 dengan nama Operasi Pasar

Toapaya Selatan sebanyak 966 Kepala

Khusus (OPK) beras. Program ini adalah salah satu usaha pemerintah untuk mentransfer pendapatan kepada keluarga miskin sebagai akibat krisis.

Keluarga turut mendapatkan jatah beras raskin mulai dari 15 Kg, 12 Kg, 10 Kg, 9 Kg hingga 7 Kg sesuai

Pada tahun 2002 Operasi Pasar Khusus (OPK) beras diubah menjadi Program Beras

Untuk

Keluarga

Miskin

(Raskin). toapaya Toapaya,

Kabupaten

berada di bawah kawasan NKRI yang mendapatkan

manfaat

dengan Kecamatan dan tiga desa

merupakan

Desa desa

Toapaya yang

yang

Rp.

1600.

Padahal,

sesuai

dengan kebijakannya bahwa Raskin adalah beras untuk rumah tangga miskin. Tetapi, pada implementasinya

dari

program Raskin. Jika dibandingkan

lainnya,

Raskin

selatan

Bintan adalah salah satu daerah yang

juga

jumlah

didatangkan dengan harga perkilo beras

Desa Kecamatan

dengan

Selatan

mengalami

perkembangan sangat pesat setelah dimekarkan. Jika dilihat desa Toapaya

justeru berbeda. Dalam kasus ini, seluruh masyarakat di Desa Toapaya Selatan mendapatkan jatah Raskin.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan yang

dipaparkan

mengapa

C. Tujuan & Kegunaan Penelitian

latar di

kebijakan

belakang

atas,

bahwa

Raskin

1. Tujuan penelitian a. Untuk

yang

mengetahui

bagaimana

implementasi

diprogramkan oleh pemerintah pusat,

kebijakan Raskin di Desa

yang dalam hal ini diketuai oleh

Toapaya Selatan;

menteri

perekonomian

kesejahteraan

bidang

b. Untuk mengetahui kendala

dan

yang mempengaruhi dalam

masyarakat

berhubungan

langsung

dengan

implementasi

pemerintah daerah hingga pada perum

program

Bulog

Toapaya Selatan.

justeru

sasarannya.

belum

mencapai

Karena

dalam

perjalanannya Raskin

tidak hanya

tetapi

rumah

a. Kegunaan Akdemik Secara akademis hasil

yang

penelitian untuk pengembangan

tergolong mampu turut mendapatkan.

Ilmu Pemerintahan serta dapat

Hal inilah yang kemudian menjadi

menjadi gambaran mengenai

menarik

implementasi kebijakan Raskin

untuk

tangga

Desa

2. Kegunaan penelitian

berlaku untuk rumah tangga miskin saja

raskin di

diangkat

sebagai

permasalahan dalam usulan penelitian

di

ini. Maka, dapat dirumuskan masalah

Kecamatan Topaya tahun 2012.

dalam penelitian yaitu :

Diharapkan

1. Bagaimana program

implementasi raskin

di

Desa

Toapaya Selatan? 2. Apa

saja

kendala

Desa

Toapaya

penelitian

ini

berguna bagi peneliti lain yang meneliti

persoalan

permasalahan dalam

Selatan

yang

atau sama

dengan subjek yang berbeda.

implementasi program raskin

Menjadi

di Desa Toapaya Selatan?

mahasiswa

referensi FISP

tugas UMRAH

terutama pogram studi Ilmu Pemerintahan.

b. Kegunaan Praktis

kepentingan

Penelitian

ini

bagi

pihak

Desa

dan

penyelamatan masyarakat.

diharapkan dapat memberikan manfaat

perlindungan

Menurut C.F.Strong sebuah pemerintahan

membutuhkan

Toapaya Selatan Kecamatan

paling idak tiga hal pokok yaitu

Toapaya

Selatan

pertama

Bintan

dan

Kabupaten

pihak

berkepentingan

yang dalam

memiliki

perang sebagai

angkatan

satu

kekuatan

militer yang mampu memperkuat

pelaksanaan/implementasi

negaranya. Kedua pemerintahan

kebijakan Raskin.

harus memiliki suatu lembaga

D. Landasan Teori

yang bertanggung jawab secara

1. Pemerintahan

legislatif dalam membuat hukum

Pemerintahan pada awalnya dibentuk

untuk

bagi

proses

penyelenggaraan

menghindari

pemerintahan

dan

ketiga

keadaan di mana sebuah wilayah

pemerintahan

harus

memiliki

yang

kemampuan

keuangan

dihuni

mengalami

oleh

yang

kekacauan.

memadai bagi upaya membiayai

Keadaan itu kemudian memaksa

penyelenggaraan rumah tangga

lahirnya

negaranya. Dengan kewenangan

pengaruh

serba

manusia

seseorang

dengan

yang ditimbulkannya

pokok

yang

dilakukan

untuk membentuk kelompok yang

pemerintah

terkuat bagi upaya menetralkan

organisasi

Negara,

W.S.Sayre

dan melindungi suatu kelompok

meyakini

bahwa

pemerintah

dari gangguan kelompok lain.

merupakan sebuah gejala yang

Dalam

memperlihatkan dan menjalankan

perkembangannya,

kelompok inilah yang kemudian menjadi kelompok istimewa untuk melakukan

apa

saja

bagi

sebagai

oleh sebuah

kekuasaan Negara. Ketika Ilmu Pemerintahan (Besturrskunde) diterbitkan

dipelajari melalui

dan buku

Algemene

Inleiding

tot

de

besturrskunde karya G. A. Van Poelje

(1942,

1953),

penyelenggaraan

pemerintahan

sebuah Negara.

dan

diterjemahkan ke dalam Bahasa

2. Kebijakan

Indonesia oleh B. Mang Reng Say

Kebijakan

publik

di bawah judul Pengantar Umu

merupakan keputusan politik yang

Ilmu Pemerintahan (1959), ilmu

dikembangkan oleh badan dan

itu didefinisikan sebagai “ilmu

pejabat pemerintah. Karena itu,

pengetahuan yang bertujuan untuk

karakteristik

memimpin

kebijakan publik adalah bahwa

hidup

bersama

khusus

manusia ke arah kebahagiaan yang

keputusan

sebesar-besarnya tanpa merugikan

dirumuskan oleh “otoritas” dalam

orang lain secara tidak sah. Di

sistem politik yaitu para senior,

Indonesia,

kepala

Ilmu

Pemerintahan

politik

dari

tersebut

tertinggi,

eksekutif,

para

hakim,

diberi definisi yang berbeda-beda.

legislatif,

Afan

administrator, penasehat, para raja

Gaffar

dari

Universitas

Gadjah Mada, dalam “Program

dan

Pasca Sarjana Ilmu Pemerintahan

mengatakan bahwa orang-orang

pada Institut Ilmu Pemerintahan,”

yang terlibat dalam urusan sistem

makalah

politik sehari-hari dan mempunyai

pada

Seminar

sebagainya.

Pengembangan

Ilmu

tanggungjawab

Pemerintahan

yang

masalah tertentu dimana pada satu titik

Pemerintahan pada tanggal 25 Juli

mengambil keputusan dikemudian

1995

hari kelak diterima serta mengikat

Ilmu

diminta

suatu

diselenggarakan oleh Institut Ilmu

mendefinisikan

mereka

dalam

Easton

Pemerintahan sebagai ilmu yang

sebagian

mempelajari

masyarakat selama waktu tertentu.

proses

politik

(alokasi otoritatif nilai-nilai di dalam sebuah masyarakat) dalam

besar

untuk

Hogwood (1990)

anggota

dan

menyatakan

Gunn bahwa

kebijakan

publik

adalah

f. Teori yang menjelaskan bahwa

seperangkat tindakan pemerintah

jika kita melakukan X, maka

yang didesain untuk mencapai

akan diikuti oleh Y;

hasil-hasil tertentu. Mengacu pada

g. Proses yang berlangsung dalam

Hoogwood dan Gunn, kebijakan

periode waktu tertentu yang

publik

relatif panjang.

sedikitnya

mencangkup

hal-hal sebagai berikut: a. Bidang

kegiatan

sebagai

3. Implementasi Kebijakan

ekspresi dari tujuan umum atau pernyataan-pernyataan

yang

ingin dicapai; b. Proposal

mencerminkan

yang

keputusan-

pemerintah

yang

telah dipilih; c. Kewenangan

memiliki arti apa-apa jika tidak dapat

tertentu

keputusan

Kebijakan yang baik tidak

diimplementasikan.

Implementasi

kebijakan

merupakan tahapan yang sangat penting

dalam

keseluruhan

struktur kebijakan, karena melalui formal

seperti

prosedur ini proses kebijakan

undang-undang atau peraturan

secara

pemerintah;

dipengaruhi tingkat keberhasilan

d. Program, kegiatan

yakni yang

rencana sumberdaya

seperangkat

keseluruhan

atau tidaknya pencapaian tujuan.

mencangkup

Suatu

penggunaan

diimplementasian

lembaga

dan

strategi pencapaian tujuan; e. Keluaran (output), yaitu apa

dapat

kebijakan

harus agar

mempunyai dampak dan tujuan yang diinginkan. Daniel Mazmanian dan Paul

yang nyata telah disediakan

Sabatier

oleh

Implementation and Public Policy

pemerintah,

sebagai

produk dari kegiatan tertentu;

(1983:61)

dalam

bukunya

mendefinisikan

implementasi sebagai:

“Pelaksanaan

keputusan

kebijaksanaan

dasar,

dalam

bentuk

namun

dapat

c. Perubahan

biasanya

diinginkan;

undang-undang, pula

yang

d. Ketepatan program;

berbentuk

e. Pelaksana program;

perintah-perintah atau keputusan-

f. Sumberdaya manusia.

keputusan eksekutif yang penting

2. Context of policy (lingkungan

atau keputusan badan peradiln.

kebijakan), dengan indikatornya :

Lazimnya

keputusan

mengidentifikasi

tersebut

masalah

a.

yang

Kekuasaan, kepentingan,

ingin diatasi, menyebutkan secara

strategi implementasi;

tegas tujuan atau sasaran yang

b.

Karakteristik

ingin dicapai dan berbagai cara

dan

untuk

berkuasa;

menstrukturkan

mengatur

atau proses

c.

implementasinya”.

rezim

yang

Tingkat kepatuhan dan

keberhasilan

implementasi

kebijakan

4. Beras Untuk Keluarga Miskin

publik, menurut Grindle sangat ditentukan

lembaga

respon pelaksana.

Sedangkan suatu

dan

oleh

implementability

tingkat

kebijakan

itu

Pangan adalah salah satu hak azasi manusia dan sebagai komoditi strategis yang dilindungi

sendiri, yang terdiri atas content of

oleh

policy dan context of policy yaitu:

Negara Republik Indonesia Tahun 1945

1. Content

of

policy

(isi

kebijakan), dengan indkatornya : a. Kepentingan kelompok sasaran; b. Manfaat yang diterima;

Undang-Undang

dan

kesepakatan

internasional, Declaration

Dasar

yaitu of

Universal

Human

Right

(1948), Rome Declaration on World Food Security and World Food Summit 1996, Millenium Development

Goals

(MDGs).

Bahkan dalam kesepakatan MDGs

meningkatkan

dunia

telah

koordinasi dengan memberikan

dan

kontribusi sumberdayanya agar

internasional

menargetkan

kemiskinan

kelaparan sampai separuhnya. Program

dan

penyaluran raskin kepada rumah

sangat

tangga sasaran penerima manfaat

strategis dan menjadi program

(RTS-PM) lebih efektif dalam

nasional

mencapai target 6 (enam) tepat.

lintas

Raskin

kinerja

yang dikelola secara sektoral

maupun

baik

vertikal

5. Organisasi Pelaksana Program

horizontal.

Seluruh

kementerian/Lembaga

(K/L)

Dalam rangka pelaksanaan

terkait, baik di pusat maupun di

program Raskin tahun 2012 perlu

daerah mengambil bagian tugas

diatur

dan

Program

tanggungjawab

dalam

Raskin

organisasi

pelaksana

Raskinn.

Untuk

melaksanakan program ini, sesuai

mengefektifkan

dengan tugas, pokok, dan fungsi

program dan pertanggungjawaban

(tupoksi)

maka, dibentuk Tim Koordinasi

masing-masing.

Pemerintah pusat berperan dalam

Raskin

membuat

Kecamatan

kebijakan

program,

pelaksanaan

di

Pusat dan

sampai Pelaksana

sedangkan pelaksanaannya sangat

Distribusi

bergantung

Desa/Kelurahan/pemerintahan

kepada

Pemerintah

Daerah.

Raskin

di

yang setingkat.

Oleh

karena

itu,

peran

Penanggung jawab Program

Pemerintah Daerah sangat penting

Raskin

dalam

Koordinator Bidang Kesejahteraan

peningkatan

efektifitas

adalah

Menteri

program raskin, yang diwujudkan

Rakyat.

dalam 6 tepat. Para pemangku

pelaksanaan program raskin di

kepentngan

Provinsi

terutama

Program di

Kabupaten/Kota

Provinsi masih

Raskin dan perlu

Penanggungjawab

adalah

Kabupaten/Kota

Gubernur,

di

adalah

Bupati/Walikota, di Kecamatan

adalah

Camat

dan

di

Dari hasil wawancara

Desa/Kelurahan

adalah

Kepala

terlihat

Desa/Lurah

atau

kepala

melaksanakan

pemerintah yang setingkat.

bahwa

dalam

Pelaksanaan

Distribusi Raskin pemahaman terhadap

kepentingan

E. Hasil Penelitian

kelompok

1. Implementasi Program

dipahami

secara

Raskin di Desa Toapaya

pelaksana

Distribusi

Selatan

dan

1. Isi Kebijakan

sasaran

a. Kepentingan kelompok sasaran Kebijakan

Raskin

telah

miskin,

disamping

keluara itu

kelompok diakomodir

proses

penyaluran/distribusi

raskin

dilakukan

pangan

Raskin

dari

adalah kebutuhan

oleh

dengan baik. Hal ini terlihat

yang

membantu

telah

baik

kepentingan

dibuat dan diimplementasikan untuk

sasaran

cenderung

cepat

sesaat

setelah

kedatangan beras. Dari hasil wawancara

kebijakan ini dilakukan untuk

tersebut

peningkatan

simpulkan bahwa Pelaksana

kesejahteraan

dapat

penulis

rakyat yang menjadi prioritas

Distribusi

dalam Rencana Pembangunan

mengakomodir

Jangka Menengah Nasional.

kelompok sasaran dengan cara

Program ini sebagai salah satu

tidak menunda pendistribusian

cara

menanggulangi

raskin. Sehingga, raskin dapat

dan

sebagai

langsung

diterima

serta

pendukung bagi peningkatan

dirasakan

langsung

oleh

kualitas Sumber Daya Manusia

keluarga

penerima

(SDM).

Karena,

kedatangan

untuk

kemiskinan

Raskin

telah

kepentingan

manfaat. raskin

yang cenderung lama tentunya

akan

berpengaruh

terhadap

keluarga

besar penerima

manfaat.

program.

Penyaluran

bersubsidi

bagi

beras

kelompok

masyarakat miskin bertujuan

Dari hasil wawancara tersebut

dapat

penulis

untuk

mengurangi

pengeluaran

para

beban RTS-PM

simpulkan bahwa Pelaksana

dalam memenuhi kebutuhan

Distribusi

pangan. Selain itu juga untuk

Raskin

mengakomodir

telah

kepentingan

meningkatkan

akses

kelompok sasaran dengan cara

masyarakat

tidak menunda pendistribusian

pemenuhan kebutuhan pangan

raskin. Sehingga, raskin dapat

pokok

langsung

diterima

serta

dasarnya.

dirasakan

langsung

oleh

keluarga

penerima

Karena,

kedatangan

manfaat. raskin

miskin

yang

Dari

dalam

menjadi

hasil

hak

wawancara

terlihat bahwa manfaat dari beras

raskin

ini

dirasakan

yang cenderung lama tentunya

cukup membantu pemenuhan

akan

besar

pangan bagi penerima manfaat

penerima

raskin ini. Bagi mereka dengan

berpengaruh

terhadap

keluarga

manfaat.

adanya

b. Manfaat yang diterima Suatu

meringankan

ini

dapat

pengeluaran

harus

mereka. Pengaruh yang berarti

terdapat beberapa jenis manfaat

juga dirasakan oleh penerima

yang dihasilkan

kebijakan

program

diharapkan

atau

manfaat raskin apabila raskin

setelah

sebuah

tidak ada ataupun mengalami

kebijakan tersebut dijalankan. Manfaat yang diharapkan ini

keterlambatan kedatangan. Sedangkan

mengenai

tentunya adalah dampak positif

harga tebus beras Rp 1.600,.

yang ditimbulkan dari adanya

para penerima manfaat raskin

suatu

sendiri

pengimplementasian

tidak

mengalami

keberatan, namun hal ini juga

3. Untuk membantu rumah

menjadi kendala mereka saat

tangga

melakukan penebusan beras di

mendapat cukup pangan

titik bagi. Terkadang penerima

dan

manfaat

tanpa kendala;

raskin

menebus

tidak

beras

bisa secara

miskin

nutrisi

4. Untuk

karbohidrat

meningkatkan

keseluruhan dikarenakan faktor

kualitas

materi, sehingga tidak jarang

Manusia (SDM);

dari mereka menebus beras

agar

Sumber

Daya

5. Dapat mengurangi angka

tidak keseluruhan.

kemiskinan di Indonesia. Raskin mempunyai multi

c.

Perubahan

yang

fungsi,

yaitu

ketahanan

diinginkan Suatu

implementasi

kebijakan

tentunya

miskin, bagi

memperkuat

pangan sebagai

keluarga pendukung

peningkatan

kualitas

mengharapkan dan memiliki

Sumber Daya Manusia (SDM),

tujuan

yang

pendukung usaha tani padi dan

sebelumnya.

sektor lainnya dan peningkatan

perubahan

direncanakan Adapun diinginkan

perubahan atas

yang

pemberdayaan ekonomi daerah.

kebijakan

Program Raskin adalah salah

program raskin ini adalah:

satu Program Penanggulangan

1. Untuk

Kemiskinan

menanggulangi

kemiskinan perlindungan

sekaligus sosial

bantuan

dalam

sosial

bentuk

yang

telah

berjalan sejak tahun 1998.

dibidang pangan;

Dari

hasil

wawancara

2. Mengurangi

beban

terlihat bahwa tujuan utama

pengeluaran

dalam

dari

memenuhi pangan pokok;

kebutuhan

perubahan

dicapai

yang

adalah

menanggulangi

ingin untuk

kemiskinan

yang ada di Indonesia. Serta,

Selanjutnya, penanggung jawab

untuk

membantu

pelaksanaan Program Raskin di

atau

Provinsi adalah Gubernur, di

menanggulangi

mengurangi beban pengeluaran

Kabupaten/Kota

terutama rumah tangga yang

Bupati/Walikota, di Kecamatan

tergolong miskin. Sehingga,

adalah

unsur pemerintahan di daerah

Desa/Kelurahan adalah Kepala

menjalankan Program Raskin

Desa/Lurah

ini sesuai dengan tujuan dan

pemerintah yang setingkat.

sasaran yang telah ditetapkan

adalah

Camat

dan

atau

Berdasarkan

di

kepala

pemaparan

sebelumnya oleh Pemerintah

penanggung

Pusat. Jadi, instansi pemerintah

pengambilan keputusan, maka

di daerah menjalankan Program

letak pengambilan keputusan

Raskin sesuai ketentuan yang

kebijakan raskin di Desa dalam

telah

oleh

hal ini Desa Toapaya Selatan

sebagai

berada di tangan Kepala desa

Program

sebagai Penanggung jawab dan

ditetapkan

Pemerintah

Pusat

penanggungjawab Raskin.

jawab

dan

pelaksana distribusi Raskin di Desa/Kelurahan/Pemerintahan

d.

Letak

pengambilan

setingkat.

Namun,

pengambilan

keputusan Pelaksanaan

letak

keputusan

ini

Program

tidak semata-mata dari kapala

dan

desa saja tetapi, keputusan

keputusan

pusat juga menentukan dan

Tim Koordinasi di wilayahnya.

saling berhubungan dengan di

Sebagai

daerah.

Raskin

dilakukan

dijalankan

sesuai

penanggung

jawab

Letak

pengambilan

Program Raskin adalah Menteri

keputusan

kebijakan

raskin

Koordinator

Bidang

berada pada Tim Koordinasi

Kesejahteraan

Rakyat.

Raskin pusat yang membawahi

Tim

Koordinasi

Provinsi,

selanjutnya

Koordinasi

Raskin

dipengaruhi oleh kesepakatan

Tim

ketua Rukun Tetangga (RT),

Raskin

Kabupaten/Kota,

sehingga

mempengaruhi

Tim

implementasi kebijakan raskin

Koordinasi Raskin Kecamatan

pada masa itu. Maka, dapat

hingga yang terbawah ialah

penulis

Pelaksana Distribusi Raskin di

kesepakatan

Desa/Kelurahan.

mempengaruhi suatu program

Pada program

Implementasi Raskin

Toapaya

di

Selatan

simpulkan

bahwa

RT

turut

meskipun dalam lingkup yang

Desa

dilihat hanya dalam wilayah

letak

yang

kecil

yakni

pengambilan keputusan berada

lingkungan

di Pemerintahan Desa yang

namun dapat mempengaruhi

dalam hal ini oleh Kepala Desa

suatu kebijakan yang ada di

ataupun

Desa.

Sekretaris

Desa

Rukun

dalam Warga,

apabila Kepala Desa habis masa

jabatannya.

Kepala

Desa/Kelurahan

ini

bertanggungjawab

e. Pelaksana Program Pusat

agen

pelaksana

atas

meliputi organisasi formal dan

pelaksanaan Program Raskin di

informal yang akan terlibat

wilayahnya

dapat

pengimplementasian kebijakan

pelaksana

publik. Hal ini sangat penting

tingkat

karena kinerja implementasi

dan

membentuk distribusi

Raskin

Desa/Kelurahan. Dari wawancara

kebijakan publik akan sangat

penjelasan di

atas

hasil

banyak dipengaruhi oleh ciri-

maka

ciri yang tepat serta cocok

terlihat bahwa implementasi

dengan

Program Raskin tahun 2012 di

pelaksananya.

Desa Toapaya Selatan turut

para

agen

Komunikasi

dan

informasi bahwa beras akan

koordinasi yang dilakukan oleh

datang maka, akan langsung

pelaksana

program

juga

menghubungi

dilakukan

dengan

baik.

Desa.

Komunikasi

dan Koordinasi

pihak

Pada

Kantor

tahun

2012

merupakan hal terpenting yang

penyerahan/penjualan

harus dilakukan agar tujuan

Raskin dilakukan di kediaman

dapat tecapai. komunikasi antar

setiap Ketua RT. Setelah beras

organisasi dalam suatu aktivitas

didatangkan dari Bulog dan

terutama dalam menjalankan

sampai

suatu program merupakan hal

Toapaya Selatan, selanjutnya

yang penting untuk dilakukan.

beras akan diberikan kepada

Dengan

setiap

adanya

komunikasi

ke

Kantor

ketua

yang baik maka akan terjalin

selanjutnya

sebuah situasi yang kondusif

penimbangan

dan

pembagian

akan

melahirkan

beras

Desa

RT

untuk

dilakukan beras beras.

dan Adapun

kelancaran dalam menjalankan

harga tebus beras sebesar Rp

program.

1.600,-

sesuai

ketentuan

dari

Komunikasi pegawai

antara

pemerintah

desa,

pusat. Di kediaman ketua RT

Kecamatan, serta kepada krtua

setiap kepala keluarga langsung

RT/RW selaku pihak yang

melakukan serah terima raskin

secara

akan

dengan membawa kupon yang

memberikan informasi kepada

berisikan nama serta alamat

warganya terjalin dengan baik,

penerima Raskin.

begitu pula antar pelaksana

Implementasi

distribusi

kantor

dengan

langsung

raskin

di

Desa

Raskin

di

Desa

program Toapaya

Toapaya Selatan. Apabila dari

Selatan dalam perjalanannya

Kecamatan sudah mendapatkan

tidak

ditemukan

faktor

penghambat yang signifikan.

komparatif tetapi juga nilai

Hanya

kompetitif-generatif

saja

dalam

inovatif

implementasinya beras yang di

dengan menggunakan energi

datangkan antara pemerintah

tertinggi seperti intelegence,

pusat dan pemerintah daerah

creativity,

cenderung

tidak

tidak

serentak.

dan

imaginator, semata-mata

Namun, faktor penyebab lain

menggunakan

hampir tidak ditemukan.

seperti bahan mentah, lahan,

f. Sumber Daya manusia

air,

Werther

dan

Davis

menyatakan bahwa sumberdaya

energi

tenaga

kasar,

otot,

dan

sebagainya. Penyediaan sumber daya

manusia adalah pegawai yang

manusia

siap, mampu, dan siaga dalam

penting dalam implementasi

mencapai

tujuan-tujuan

kebijakan raskin. Dalam hal ini

organisasi. Dimensi pokok sisi

Kepala Desa Toapaya Selatan

sumber

mengoptimalkan implementasi

daya

adalah

kontribusinya

terhadap

adalah

kebijakan

hal

yang

Raskin

yang

organisasi, sedangkan dimensi

menitikberatkan

pokok

adalah

penyediaan sumber daya, baik

kontribusi

pegawai yang menangani beras

manusia

perlakuan terhadapnya

yang

pada

raskin

maupun

kepada

sarana

dan

gilirannya akan menentukan

prasarana yang memadai untuk

kualitas

menunjang

dan

kapabilitas

hidupnya.

raskin

Sedangkan berkualitas

sumberdaya

tinggi

menurut

Ndraha adalah sumber daya manusia

yang

proses hingga

program tujuan

implementasi program raskin dapat tercapai. Sumberdaya

yang

mampu

digunakan dalam implementasi

menciptakan bukan saja nilai

kebijakan raskin adalah para

pegawai

yang

mengetahui

memang

betul

implementasi

2. Lingkungan Kebijakan

tentang

serta

pendistribusian

a. Kekuasaan,

proses

Kepentingan,

raskin.

Strategi implementasi

Sehingga, program raskin dapat berjalan lancar sesuai tujuan. Dari

hasil

dan

Harold D. Laswell dan Abraham Kaplan menyatakan

wawancara

bahwa kekuasaan adalah suatu

tersebut di atas bahwa dalam

hubungan dimana seseorang

menjalankan

suatu

Program

atau sekelompok orang dapat

pemilihan

sumber

daya

menentukan tindakan seseorang

manusia yang disertakan adalah

atau sekelompok lain ke arah

sumber daya manusia yang

tujuan dari pihak pertama.

berkualitas, yang benar-benar sesuai

dengan

sehingga

tugasnya

mengetahui

Pada kasus implementasi program raskin tahun 2012

betul

pelaksanaan

sasaran serta tujuan yang ingin

dipengaruhi

dicapai

kebijakan/kesepakatan

dari program

dijalankan. beras

Saat

yang

diinformasikan

yang

raskin

turut oleh

kedatangan

rukun

sebelumnya

dalam

perjalanan

implmentasinya

cenderung

oleh

pihak

tetangga.

ketua

Sehingga

Kecamatan, selanjutnya beras

berbeda dengan tujuan awal.

yang

Hal ini juga dipengaruhi oleh

datang

dari

BULOG

langsung dilakukan pengecekan

faktor

atau perhitungan jumlah beras

mempengaruhi. Pengaruh dari

apakah sesuai dengan yang

kesepakatan

tertera

nota/kuitansi

menghasilkan suatu keputusan

yang diberikan perum BULOG

yang menyatakan bahwa raskin

melalui

disalurkan dengan cara dibagi

dalam

supir

membawa beras.

truk

yang

rata

lain

pada

yang

ini

juga

kemudian

seluruh

kepala

keluarga

kepada

bersama dalam implementasi

tidak

beras raskin di Desa Toapaya

tercantum pada rumah tangga

Selatan. Hal ini menimbang

sasaran.

dan mengingat bahwa situasi

rumah

termasuk tangga

yang

Sehingga

dapat

pada saat itu memang perlu

disimpulkan bahwa keputusan

diadakan suatu musyawarah

ketua

instansi

bersama

untuk

membahas

pemerintah terendah di desa

masalah

raskin

di

dapat

Toapaya Selatan. Pembahasan

RT

sebagai

mempengaruhi

suatu

kebijakan di suatu desa. Hal ini

ini

tentunya menjelaskan bahwa

melibatkan

Ketua

RT

kekuasaan

juga

tentunya

turut

seluruh

unsur

juga

memilki

pemerintah desa beserta ketua

yang

dapat

RT di Desa Toapaya Selatan.

mempengaruhi sebuah program

Disamping

yang dijalankan. Berdasarkan

pembahasan

hasil wawancara dengan salah

dalam

satu ketua RT 04 Desa Toapaya

sebagai bukti.

selatan

Desa

bapak

mengapa

raskin

kepada

seluruh

Ishabudin,

ini

suatu

juga dituangkan

berita

b. Karakteristik

diberikan warga

itu

acara

Rezim

yang berkuasa Lingkungan

suatu

dikarenakan bahwa sudah tidak

kebijakan dilaksanakan juga

ditemukan lagi warga miskin

berpengaruh

yang berdasarkan kriteria dari

keberhasilannya, maka pada

BPS.

bagian

Sehingga, disimpulkan

dapat jawaban

dari

ini

terhadap

akan

dijelaskan

karakteristik dari lembaga yang turut

mempengaruhi

suatu

permasalahan dalam skripsi ini

kebijakan.

adalah

lembaga yang berkuasa akan

bahwa

terdapat

kesepakatan/musyawarah

sangat

Karakteristik

mempengaruhi

kebijakan. Karakteristik rezim

Pelaksana

program

yang berkuasa menurut penulis

kebijakan memegang peranan

termasuk dalam karakteristik

penting

yang baik, sebab setiap warga

suatu implementasi kebijakan.

diberikan

Tanpa adanya pelaksana maka

kesempatan

mendapatkan/merasakan Raskin

meskipun

terdaftar

dalam

suatu

program

tidak

bisa

dijalankan. Maka, pelaksana

penerima

program sangat menentukan keberhasilan

Karakteristik dari Rezim yang berkuasa dalam hal ini diarahkan

keberhasilan

tidak

manfaat.

lebih

dalam

kepada

suatu

progam

yang dijalankan. Respon pelaksana di desa toapaya

selatan

dalam

penanggung jawab pelaksana

menjalankan tugas raskin ini

Program Raskin yakni Kepala

mencerminkan

Desa. Adapun karakteristik dari

baik dan mereka sadar betul

rezim ini tidaklah keras karena

bahwa

tujuannya dalam program ini

merupakan pelayanan kepada

bukanlah

untuk

masyarakat.

perilaku

manusia.

tujuan

dari

merubah Tetapi,

pelaksanaan

respon

pekerjaan

meskipun

yang

mereka

Sehingga, ditemui

kendala

namun para pelaksana program

program ini adalah salah satu

tetap

upaya

mengurangi

dengan baik dan sesuai dengan

membantu

ketentuan yang telah ditetapkan

untuk

kemiskinan

dan

menjalankan

rumah tangga miskin dalam

dalam

memenuhi kebutuhan pangan.

tersebut.

c. Tingkat kepatuhan dan respon pelaksana

tujuan

Tingkat respon

tugasnya

kebijakan

kepatuhan

pelaksana

dan

Distribusi

Raskin di Desa Toapaya selatan telihat baik. Secara keseluruhan

kepatuhan

dan

respon

banyaknya

proses

pelaksana dalam menjalankan

implementasi.

Namun,

tugas

meskipun

kendala

yang

diberikan

demikian

mecerminkan sikap patuh. Hal

yang dihadapi tersebut harus

ini dapat dilihat dari aktivitas

diminimalisir

pelaksana

dihilangkan demi tercapainya

raskin

dalam

melakukan tugasnya. Dari

hasil

atau

bahkan

tujuan yang ingin dicapai.

wawancara

Adapun

kendala

tersebut di atas maka dapat

dialami

penulis

bahwa

kebijakan raskin adalah sebagai

respon

berikut :

simpulkan

kepatuhan

serta

pelaksana dalam melakukan

saat

yang

implementasi

1. Kedatangan

beras

dari

Distribusi Raskin cukup baik.

pusat dan daerah yang tidak

Karena,

serentak;

sesuai

menjalankan dengan

fungsinya

tugas

tugas

sebagai

sert

pemberi

Salah satu kendala yang ditemui

oleh

Pelaksana

pelayanan kepada masyarakat.

Distribusi

C.

kedatangan beras dari pusat dan

Kendala

program

implementasi

Raskin

di

Desa

Dalam suatu program yang dijalankan

tentunya

menghadapi yang

akan

kendala-kendala

turut

adalah

daerah yang tidak serentak. Hal ini

Toapaya Selatan

Raskin

tentunya

kendala

menjadi

dalam

satu

penyaluran

Raskin. Karena, penyalurannya cenderung tidak serentak.

mempengaruhi

Apabila penyaluran beras

implementasi tersebut. Terlepas

dilakukan setelah menunggu

dari

kendala

maupun berarti

yang

yang

berarti

kedatangan

tidak

begitu

terlambat dikhawatirkan akan

dapat

mempengaruhi kualitas beras.

sedikit

Disamping itu, para Pelaksana

namun

mempengaruhi

beras

yang

Distribusi Raskin juga tidak

3. Kemampuan rumah tangga

ingin membiarkan beras terlalu

sasaran

lama berada di balai desa serta

beras

menanggung

terbentur dengan materi;

resiko

kehilangan

beras.

atas Dengan

dalam

menebus

yang

terkadang

Harga tebus beras sebesar

demikian, maka diambil suatu

Rp.

keputusan bahwa beras yang

implementasinya

lebih

mempengaruhi daya beli rumah

dahulu

langsung

datang

untuk

didistribusikan

kepada

RTS-PM

meminimalisir

untuk

resiko

dan

1.600,-

tangga

pada juga

sasaran

manfaat

penerima (RTS-PM).

Ketidakmampuan

rumah

menjaga kualitas beras dari

tangga dalam menebus beras

kerusakan akibat terlalu lama

sebanyak

disimpan.

dikarenakan

2. Kualitas

beras

yang

yang

60

Kg

tersebut

jumlah

tidak

materi

mencukupi.

cenderung tidak bagus;

Sehingga,

Dalam suatu kondisi beras

raskin yang sedemikian banyak

yang

datang

terkadang

meskipun

jatah

tersebut dengan tujuan dapat

memiliki kualitas yang kurang

membantu

bagus. Hal ini tentunya juga

pengeluaran untuk memenuhi

menjadi suatu kendala dalam

kebutuhan

Distribusi

terbentur dengan materi.

Raskin

karena,

dikhawatirkan masyarakat akan

meringankan

pokok

harus

Dari sisi jumlah beras yang

protes terhadap kualitas beras

diberikan

yang kurang bagus tersebut.

rumah tangga sasaran akan

Hal

kemungkinan

terpenuhi konsumsi pangannya.

dipengaruhi oleh lamanya beras

Namun hal ini juga tidak

yang berada di gudang Perum

sepenuhnya

BULOG.

apabila materi yang dimiliki

ini

dapat

dipastikan

menentukan

rumah tangga sasaran tersebut

Sehingga tujuan dari program

minim.

ini dapat tercapai sesuai yang

Sehingga,

jatah beras cukup

yang diberikan

banyak

belinya

meskipun

tetapi

daya

juga

akan

minim

mempengaruhi pangannya

pemenuhan

karena

rumah

tangga sasaran tidak menebus

beras

keseluruhan

akibat

dapat

kebijakan sebuah yang

kebijakan

ini

mengurangi

pengeluaran

Rumah

Sasaran

melalui

pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras. Diharapkan unsur-unsur di pusat hingga ke daerah dapat menjalankan

Toapaya

berdasarkan

Selatan

teori

yang

S.

Grindle

belum

menurut Merilee S. Grindle

yang ada di seluruh Indonesia.

Tangga

Desa

berjalan dengan baik dan sesuai

dilaksanakan di setiap daerah

beban

implementasi program raskin di

Merilee

nasional

untuk

perjalanannya

yang telah ditetapkan. Bahwa

adalah

adalah

Pada

dengan ketentuan dan tujuan

Implementasi

dari

dapat berkurang.

faktor

A. Kesimpulan

Tujuan

kemiskinan

digunakan yakni teori milik

F. PENUTUP

kebijakan

dan

secara

materi yang tidak memadai.

Raskin

diharapkan

dengan

baik.

keberhasilan

implementasi

kebijakan ditentukan oleh isi kebijakan

dan

lingkungan

kebijakan.

Berdasarkan

isi

kebijakan, program raskin di Desa Toapaya Selatan belum secara optimal dilakukan dalam hal

letak

pengambian

keputusannya, sedangkan dari lingkungan

kebijakan

dipengaruhi kepentingan

juga

kekuasaan, dan

srategi

implementasi. Karena dalam implementasinya

perjalanan

raskin di Desa Toapaya Selatan

sedikit

dipengaruhi

oleh

implementasi kebijakan raskin

kesepakatan ketua RT beserta

tahun 2012 adalah :

seluruh

desa.

1. Beras yang datang dari pusat

Sehingga,

dalam

dan daerah cenderung tidak

implementasinya

belum

serentak

instansi

di

sehingga

berjalan dengan baik sesuai

menyebabkan terkendalanya

dengan yang ditentukan.

penyaluran;

Desa

Toapaya

Selatan

2. Kualitas

beras

yang

dalam menjalankan tugas dari

terkadang cenderung kurang

implementasi Raskin ini telah

baik;

melakukan

wewenang

melakukan

dan

tahapan-tahapan

3. Kemampuan rumah tangga sasaran

dalam

menebus

sebagaimana yang telah diatur.

beras

Kemudian

terbentur dengan materi;

yang

seluruh

bertugas

pegawai

menyalurkan

yang

terkadang

B. Saran

raskin juga telah melakukan

Menindak lanjuti beberapa

koordinasi, komunikasi serta

permasalahan yang dihadapi

kerjasama yang baik dengan

sebagaimana

pihak

Toapaya

dijelaskan oleh penulis di atas,

tangan

maka disini penulis perlu dan

kecamatan

sampai

raskin

ke

masyarakat.

terdapat

telah

ingin memberikan saran-saran

Berdasarkan penelitian

yang

yang

hasil

sebagai berikut :

dilakukan

1. Kepada

hambatan-hambatan

Kantor

seluruh Desa

pegawai khususnya

yang mengakibatkan kurang

yang menangani penyaluran

maksimalnya

raskin

penyaluran

agar

raskin. Adapun yang menjadi

mempertahankan

kekurangan

kooordinasi,

serta

hambatan

tetap

komunikasi

serta kerjasama yang baik

dalam

pelaksanaan

penyaluran raskin; 2. Kepada kantor

seluruh desa

pegawai

agar

dapat

melengkapi apa saja yang menjadi kebutuhan dalam pelaksanaan

implementasi

raskin; 3. Kepada Pelaksana Distribusi Raskin di Titik Bagi agar terus

meningkatkan

komunikasi dan koordinasi yang baik dengan Pelaksana Distribusi di Kantor Desa sehingga terjalin hubungan yang

baik

dalam

menjalankan program; 4. Untuk peneliti selanjutnya agar

lebih

memperdalam

penelitian yang telah penulis lakukan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku Ali, Faried dan Andi Syamsu Alam. 2012. Studi Kebijakan Pemerintah. Bandung:Refika Aditama. Agustino, Leo. 2012. Dasar-dasar Kebijakan Publik. Bandung:Alfabeta. Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Bungin, Burhan. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Dunn. N. William. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik Edisi kedua cetakan kelima. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press Hendrayady, Agus, dkk. 2011. Pedoman Teknik Penulisan Usulan Penelitian dan Skripsi Sarjana FISIP UMRAH. TanjungPinang : Umrah Press Islamy, M. Irfan. 2004. Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Jakarta:Bumi Aksara Jeddawi,

Murtir.

2008.

Implementasi

Kebijakan

Otonomi

Daerah

Yogyakarta:Kreasi Total Media. Kementerian Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Pedoman Umum Penyaluran Raskin Tahun 2012. Labolo, Muhadam. 2011. Memahami Ilmu Pemerintahan:Suatu Kajian, Teori, Konsep, dan Pengembangannya. Jakarta:Raja Grafindo Persada. Mahmuzar. 2010. Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut UUD 1945 Sebelum dan Sesudah Amandemen. Bandung:Nusa Media. Ndraha, Taliziduhu. 2003. Kybernology Ilmu Pemerintahan Baru 1. Cetakan pertama.Jakarta : Rieneka Cipta. ________________. 2010. Metodologi Ilmu Pemerintahan. Jakarta : Rieneka Cipta.

Parons, Wayne. 2006. Public Policy:Pengantar Teori dan Praktik Analisis Kebijakan. Jakarta:Kencana. Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:Kencana. Suharto,

Edi.

2011.

Kebijakan

Sosial

Sebagai

Kebijakan

Publik.

Bandung:Afabeta. ____________. 2009. Kemiskinan dan Perlindungan Sosial di Indonesia. Bandung:Alfabeta. Suyanto,

Bagong.

2011.

Metode

Penelitian

Sosial:Berbagai

Alternatif

Pendekatan.Jakarta:Kencana. Wardan, Anang Solihin. 2009. Peduli Kemiskinan Edisi Lebih Dekat Dengan SBY. Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.

B. Peraturan Undang-Undang Undang-undang Dasar Negara Republik Indnesia Tahun 1945. Pasal 34. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Riau Tahun 2005 Tentang Pembentukan Desa Kuala Sempang.

C. Internet http://desatoapayaselatan.com//dikutip tanggal 12 Maret 2014 pukul 14.00 wib. http://bps.go.id.Dikutip tanggal 11 Januari 2014 pukul 11.00 wib http://tnp2k.go.id./Tanya-jawab/klaster-i/baras-bersubsidi-bagi-masyarakatberpenghasilan-rendah/raskin/dikutip tanggal 25 Desember 2013 pukul 15.00 wib http://Bandar Sri Bentan.com/dikutip tanggal 11 Januari 2014 pukul 10.30 wib. http://kemenkokesra.go.id.//diakses tanggal 11 Januari 2014 pukul 09.00 wib