ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
INDUKSI AKAR DARI EKSPLAN DAUN GINSENG JAWA (Talinum paniculatum Gaertn.) DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH AUKSIN SECARA IN VITRO
SKRIPSI
IZZATUL MUHALLILIN
PROGRAM STUDI S-1 BIOLOGI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2012
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
INDUKSI AKAR DARI EKSPLAN DAUN GINSENG JAWA (Talinum paniculatum Gaertn.) DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH AUKSIN SECARA IN VITRO
SKRIPSI
Sebagai Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Bidang Biologi pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya
Disetujui Oleh:
Skripsi
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dr. Y. Sri Wulan Manuhara, M.Si NIP. 19640303 198810 2 001
Drs. Hery Purnobasuki, M.Si, Ph.D NIP. 19670507 199102 1 001
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
LEMBAR PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI
Judul
Penyusun NIM Pembimbing I Pembimbing II Tanggal Ujian Disetujui oleh :
: Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro : Izzatul Muhallilin : 080810061 : Dr. Y. Sri Wulan Manuhara, M.Si : Drs. Hery Purnobasuki, M.Si, Ph.D : 16 Juli 2012
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dr. Y. Sri Wulan Manuhara, M.Si NIP. 19640303 198810 2 001
Drs. Hery Purnobasuki, M.Si, Ph.D NIP. 19670507 199102 1 001
Mengetahui: Ketua Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
Dr. Alfiah Hayati NIP. 19640418 198810 2 001
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI Skripsi ini tidak dipublikasikan, namun tersedia di perpustakaan dalam lingkungan Universitas Airlangga, diperkenankan untuk dipakai sebagai referensi kepustakaan, tetapi pengutipan harus seizin penyusun dan harus menyebutkan sumbernya sesuai kebiasaan ilmiah. Dokumen skripsi ini merupakan hak milik Universitas Airlangga
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains (S.Si) pada Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga. Kelancaran dari penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh sebab itu, segala kritik dan saran dari pembaca yang dapat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi semua pihak.
Surabaya, Juni 2012 Penulis
Izzatul Muhallilin
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
UCAPAN TERIMA KASIH Alhamdulillah, segala puji syukur selalu penulis panjatkan atas kehadirat Alloh Subhanahu Wa Ta’ala yang telah menganugerahkan rahmat, taufik dan berkahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Ibu Dr. Y. Sri Wulan Manuhara, M.Si selaku dosen pembimbing I yang senantiasa mencurahkan segenap ilmu, waktu, tenaga untuk memberikan semangat, bimbingan, arahan dan masukan yang sangat berharga. 2. Bapak Drs. Hery purnobasuki, M.Si, Ph.D selaku dosen pembimbing II yang senantiasa mencurahkan segenap ilmu, waktu, tenaga untuk memberikan semangat, bimbingan, arahan dan masukan yang sangat berharga. 3. Ibu Dr. Edy Setiti Wida Utami, M.S. selaku dosen penguji III yang telah memberikan bimbingan dan arahan. 4. Bapak Drs. H. Abdul Latif Burhan, MS selaku dosen penguji IV yang telah memberikan bimbingan dan arahan. 5. Ibu Dr. Nimatuzahroh selaku dosen wali yang telah membimbing, mengarahkan dan senantiasa memberikan motivasi selama penulis belajar di program studi Biologi. 6. Bapak dan ibu dosen yang telah memberikan ilmu, bimbingan dan arahan selama masa perkuliahan. 7. Bapak laboran (Mas Joko, Mas Eko, Pak Sunar, Pak Ni, Mas Yanto dan Mas Catur) yang telah banyak membantu selama masa perkuliahan. 8. Ibu sebagai sosok yang paling penting atas doa, dukungan, kasih sayang dan semangat yang dicurahkan selama hidup. Adik Eva dan Awaf atas pengertian dan dukungannya. Seluruh keluarga besar atas doa dan dukungannya yang luar biasa.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
9. Teman–teman penelitian di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan (Lina, Aila, Indah, Bulek, Tining, Mas Agus, Mbak Azima) atas bantuan dan dukungannya selama melakukan penelitian. 10. Teman-teman angkatan 2008 (Hanik, Rivia, Depe, Risa, Ayu koi dan lainnya yang tidak cukup disebutkan disini), Pengurus JIMM FSAINTEK, Pengurus dan warga HIMBIO, Pengurus JANUR UKMKI 2012 atas semua dukungan luar biasa yang diberikan kepada penulis. Surabaya, 2012 Penulis
Izzatul Muhallilin
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Izzatul Muhallilin, 2012. Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro. Skripsi ini di bawah bimbingan Dr. Y Sri Wulan Manuhara, M.Si dan Drs. Hery purnobasuki, M.Si, Ph.D. Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, Surabaya
ABSTRAK Ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) merupakan salah satu tanaman obat asli Indonesia. Bagian akar tanaman ini mengandung senyawa steroid, saponin, tanin, polifenol, dan minyak atsiri yang berkhasiat untuk afrodisiak dan tonikum. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan 2,4-D) pada berbagai konsentrasi (1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L) terhadap induksi akar eksplan daun ginseng jawa. Jenis dan konsentrasi auksin dimasukkan kedalam media MS yang digunakan sebagai media induksi akar. Respon yang diamati meliputi waktu terbentuknya akar, jumlah akar, panjang akar, berat segar dan berat kering akar yang diamati selama 6 minggu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis dan konsentrasi auksin berpengaruh secara signifikan terhadap induksi akar eksplan daun ginseng jawa. Jenis dan konsentrasi auksin yang paling efektif adalah IBA 2 mg/L dengan menghasilkan akar dalam rerata waktu 7 hari, rerata jumlah akar 12,8, rerata panjang akar 1,828 cm, rerata berat segar 0,06532 g serta rerata berat kering 0,00924. Kata kunci : induksi, Talinum paniculatum Gaertn., akar, auksin.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Izzatul Muhallilin, 2012. Root induction from Leaf Explants of Java Ginseng (Talinum paniculatum Gaertn.) with an growth regulators auxin as In Vitro. This research was written under guidance by Dr. Y Sri Wulan Manuhara, M.Si dan Drs. Hery purnobasuki, M.Si, Ph.D. Biology Departement, Faculty of Science and Technology, Airlangga University, Surabaya
ABSTRACT Java Ginseng (Talinum paniculatum Gaertn.) is a medicinal plant in Indonesia. The roots of these plants contained steroid, saponin, tannin, polyphenol, and essential oils which believed as aphrodisiac and tonicum. The aims of this research were to know the effect of plant growth regulators auxin type (IAA, NAA, IBA and 2,4-D) at various concentrations (1 mg/L, 2 mg/L and 3 mg/L) for root induction on leaf of explants java ginseng. The types and concentrations of auxin added into the MS medium was used as a root induction medium. Responses were observed including the formation of roots, root number, root length, fresh weight and root dry weight observed for 6 weeks. These results indicated that the type and concentration of auxin had significance influence on root induction at ginseng leaf explants of Java. The most effective type and concentration of auxin was IBA 2 mg / L to produce roots in the average time was 7 days, average number of roots 12.8, average root length 1.828 cm, average fresh weight 0.06532 g and average dry weight was 0.00924 g. Key words: induction, Talinum paniculatum Gaertn., roots, auxin.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL .................................................................................................... i LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... iii PENDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI ............................................................. iv KATA PENGANTAR .............................................................................................. v UCAPAN TERIMAKASIH .................................................................................... vi ABSTRAK ............................................................................................................ viii ABSTRACT ............................................................................................................ ix DAFTAR ISI ............................................................................................................ x DAFTAR TABEL .................................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1.2. Rumusan Masalah Penelitan ..................................................................... 1.3. Asumsi Penelitian ..................................................................................... 1.4. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 1.5. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 1.6. Manfaat Penelitian ....................................................................................
2.3
1 1 4 5 5 6 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 8 2.1 Tinjauan Tanaman Ginseng Jawa ..................................................................... 8 2.1.1 Klasifikasi Ginseng Jawa ................................................................ 8 2.1.2 Morfologi tanaman ginseng jawa .................................................... 8 2.1.3 Kandungan Kimia Ginseng Jawa .................................................. 10 2.1.4 Manfaat tanaman ginseng jawa ...................................................... 10 2.2 Tinjauan Umum Kultur Jaringan ..................................................................... 11 2.2.1 Pengertian dan Manfaat Kultur Jaringan Tanaman ........................ 11 2.2.2 Media kultur jaringan ..................................................................... 12 2.2.3 Eksplan .......................................................................................... 13 2.2.4 Zat Pengatur Tumbuh Auksin ........................................................ 13 Pertumbuhan dan Perkembangan ............................................................................ 15 BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 17 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 17 3.2. Bahan dan Alat Penelitian ......................................................................... 17 3.2.1 Alat Penelitan ................................................................................. 17 3.2.2 Bahan penelitian ............................................................................ 17 3.3. Metode Kerja ........................................................................................... 18 3.3.1 Variabel Penelitian .......................................................................... 18 3.3.2 Rancangan Penelitan ....................................................................... 18 3.4. Prosedur Penelitian .................................................................................. 19 3.4.1 Sterilisasi alat .................................................................................. 19
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3.4.2 Pembuatan larutan stok untuk media MS .................................... 3.4.3 Pembuatan media MS dengan zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan 2,4 D ........................................................... 3.4.4 Sterilisasi eksplan ......................................................................... 3.4.5 Sterilisasi ruang kerja ..................................................................... 3.4.6 Induksi akar eksplan daun .............................................................. 3.5 Parameter ......................................................................................... 3.6 Pengumpulan Data ........................................................................... 3.7 Analisis Data ....................................................................................
19 21 21 22 22 22 23 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 25 4.1. Hasil ......................................................................................................... 25 4.1.1 Pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin ...... terhadap lama waktu terbentuknya akar dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) ................................ 25 4.1.2 Pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin terhadap jumlah akar yang terbentuknya akar dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) ....................... 29 4.1.3 Pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin ...... terhadap panjang akar yang terbentuk akar dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) ....................... 33 4.1.4 Pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin ...... terhadap lama berat segar dan berat kering akar dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) .......... 37 4.1.5 Pengamatan akar yang terbentuk dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) pada berbagai jenis (IAA, IBA, NAA dan 2,4-D) dan konsentrasi (1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L) zat pengatur tumbuh auksin selama 6 minggu ................................................... 40 4.2. Pembahasan ............................................................................................. 45 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 51 5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 51 5.2 Saran ................................................................................................ 51 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 52 LAMPIRAN
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR TABEL Nomor
Judul Tabel
Halaman
3.1
Macam-macam perlakuan pada eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn). Rerata lama waktu (hari) terbentuknya akar pada eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan n = 5 Hasil uji statistik Anova satu arah, pengaruh zat pengatur tumbuh auksin terhadap rerata lama waktu terbentukya akar pada minggu ke 6. Rerata jumlah akar yang terbentuk pada eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) selama 6 minggu (n = 5) Hasil uji statistik Anova satu arah, pengaruh zat pengatur tumbuh auksin (IAA, IBA, NAA dan 2,4-D) terhadap rerata jumlah akar yang terbentuk pada minggu ke 6. Rerata panjang akar yang terbentuk pada eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) selama 6 minggu (n = 5) Hasil uji statistik Anova satu arah, pengaruh zat pengatur tumbuh auksin terhadap rerata panjang akar ginseng jawa yang terbentuk pada minggu ke 6. Berat segar dan berat kering akar (gram) eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) selama 6 minggu Hasil uji statistik Anova satu arah, pengaruh zat pengatur tumbuh auksin (IAA, IBA, NAA dan 2,4-D) terhadap rerata berat segar dan berat kering akar yang terbentuk pada minggu ke 6.
18
4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
26 29 30 33 34 37 38 40
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR GAMBAR
Nomor 2.1
Skripsi
Judul Gambar
Halaman
Habitus tanaman ginseng jawa yang tumbuh di pot, a: daun, b: batang, c; bunga. Skala = 1 cm
9
2.2
Akar tanaman ginseng jawa, d: akar. Skala = 1cm
9
2.3
Bunga dan buah ginseng jawa, c: bunga, e: buah. Skala = 1 cm
10
4.1
Akar eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin pada hari ke 8 yaitu (a) IAA 1 mg/L; (b) IAA 2 mg/L; (c) IAA 3 mg/L; (d) IBA 1 mg/L; (e) IBA 2 mg/L; (f) IBA 3 mg/L; (g) NAA 1 mg/L; (h) NAA 2 mg/L; (i) NAA 3 mg/L. (j) 2,4-D 1 mg/L; (k) 2,4-D 2 mg/L; (l) 2,4-D 3 mg/L. k= kalus, ak = akar. Skala: 1 cm.
27
4.2
Grafik rerata waktu terbentuknya akar pada eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.)
28
4.3
Jumlah akar yang terbentuk dari eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin pada minggu ke 6 yaitu (a) IAA 1 mg/L; (b) IAA 2 mg/L; (c) IAA 3 mg/L; (d) IBA 1 mg/L; (e) IBA 2 mg/L; (f) IBA 3 mg/L; (g) NAA 1 mg/L; (h) NAA 2 mg/L; (i) NAA 3 mg/L. (j) 2,4-D 1 mg/L; (k) 2,4-D 2 mg/L; (l) 2,4-D 3 mg/L. k= kalus, ak = akar. Skala: 1 cm.
30
4.4
Grafik rerata jumlah akar yang terbentuk dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) selama 6 minggu.
32
4.5
Panjang akar eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin pada minggu ke 6 yaitu (a) IAA 1 mg/L; (b) IAA 2 mg/L; (c) IAA 3 mg/L; (d) IBA 1 mg/L; (e) IBA 2 mg/L; (f) IBA 3 mg/L; (g) NAA 1 mg/L; (h) NAA 2 mg/L; (i) NAA 3 mg/L. (j) 2,4-D 1 mg/L; (k) 2,4-D 2 mg/L; (l) 2,4-D 3 mg/L. k= kalus, ak = akar. Skala: 1 cm.
35
4.6
Rerata panjang akar yang terbentuk dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) selama 6 minggu.
36
4.7
Rerata berat segar dan berat kering akar yang terbentuk dari
39
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) selama 6 minggu. 4.8
4.9
4.10
4.11
Skripsi
Akar eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin IAA pada minggu ke 6 yaitu (a) IAA 1 mg/L; (b) IAA 2 mg/L; (c) IAA 3 mg/L. Anak panah menunjukkan pertumbuhan akar. Skala: 1 cm. Akar eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin IBA pada minggu ke 6 yaitu (d) IBA 1 mg/L; (k) 2,4-D 2 mg/L; (l) 2,4-D 3 mg/L. Anak panah menunjukkan pertumbuhan akar. Skala: 1 cm. Akar eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin NAA pada minggu ke 6 yaitu (g) NAA 1 mg/L; (h) NAA 2 mg/L; (i) NAA 3 mg/L. Anak panah menunjukkan pertumbuhan akar. Skala: 1 cm. Akar eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin 2,4-D pada minggu ke 3 yaitu (j) 2,4-D 1 mg/L; (k) 2,4-D 2 mg/L; (l) 2,4-D 3 mg/L. Anak panah berwarna menunjukkan pertumbuhan kalus. Skala: 1 cm.
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
41
42
43
44
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR LAMPIRAN Nomor
Skripsi
Judul
1.
Komposisi Penyusun Media Murashige and Skoog (MS)
2.
Data hasil induksi akar dari eksplan daun ginseng jawa
3.
Hasil uji statistik induksi akar dari eksplan daun ginseng jawa dengan zat pengatur tumbuh auksin
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki ketergantungan yang besar terhadap obat dan bahan baku obat konvensional impor yang nilainya mencapai US$ 160 juta per tahun, sehingga perlu dicarikan substitusinya dengan produk industri dalam negeri. Sementara itu, kecenderungan masyarakat konsumen dunia yang menuntut pangan dan produk kesehatan yang aman dengan slogan ”back to nature” menunjukkan pertumbuhan pesat, termasuk di Indonesia sendiri. Pengembangan obat bahan alam khas Indonesia yang dikenal sebagai “jamu”, dimana tanaman obat menjadi komponen utamanya, memiliki arti strategis dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dan kemandirian Indonesia di bidang kesehatan (Prastowo, et al., 2007). Ginseng jawa (Talium paniculatum Gaertn.) merupakan salah satu dari sekian banyak jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat (Hidayat, 2005). Akar ginseng jawa mengandung senyawa steroid, saponin, tanin, polifenol, dan minyak atsiri (Santa dan Prajogo, 1996). Ginseng jawa berkhasiat untuk mengatasi air susu ibu terlalu sedikit, nafsu makan kurang, bisul, dan afrosidiak (Hariana, 2008). Selama ini upaya yang telah dilakukan untuk perbanyakan ginseng jawa yaitu dengan biji, stek batang maupun dengan umbinya. Namun ketiga cara tersebut memiliki beberapa kelemahan antara lain keberhasilan tumbuh dengan
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
biji sangat tergantung dari faktor fisik dan faktor biologis biji tersebut. Perbanyakan dengan stek batang memerlukan media pasir untuk kecepatan pertambahan tingginya dan pertumbuhan akarnya namun media pasir memiliki kandungan hara rendah sehingga akar tidak tumbuh optimum, sedangkan perbanyakan dengan umbi memerlukan waktu lama dan memerlukan bahan umbi yang memiliki cukup mata tunas sehingga tidak efisien (Hidayat, 2005). Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian- bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Kegunaan utama dari kultur jaringan adalah untuk mendapatkan tanaman baru dalam jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat, yang mempunyai sifat fisiologi dan morfologi sama persis dengan tanaman induknya (Hendaryono dan Wijayani, 1994). Selain itu teknik kultur jaringan tidak tergantung pada musim. Stok tanaman dapat segera diperbanyak setelah pengiriman atau penyimpanan karena semua proses dilakukan di bawah kondisi lingkungan yang terkendali di laboratorium (Zulkarnain, 2011). Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan kultur jaringan adalah media (Abbas, 2011). Medium merupakan substrat pertumbuhan tanaman yang mengandung garam-garam mineral yang terdiri dari unsur-unsur makro dan mikro, sumber karbon, vitamin, asam-asam amino, zat pengatur tumbuh dan bahan organik kompleks. Zat pengatur tumbuh sangat diperlukan sebagai
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
komponen medium bagi pertumbuhan dan diferensiasi. Tanpa penambahan zat pengatur tumbuh dalam medium, pertumbuhan sangat terhambat bahkan mungkin tidak tumbuh sama sekali (Hendaryono dan Wijayani, 1994). Auksin merupakan salah satu zat pengatur tumbuh yang ditambahkan dalam medium. Pierik (1987) menyatakan bahwa umumnya auksin meningkatkan pemanjangan sel, pembelahan sel dan pembentukan akar adventif. Untari dan Puspitaningtyas (2006) menyatakan bahwa kombinasi media organik dan konsentrasi NAA berpengaruh nyata terhadap semua parameter pertumbuhan eksplan anggrek hitam (Coelogyne pandurata Lindl.) baik tinggi eksplan, jumlah daun, jumlah tunas, jumlah akar dan panjang akar. Hasil penelitian induksi perakaran tunas Piretrum (Chrysabthemum cinerariifolium, Trevir.) vis. Klon Prau 6 secara in vitro menunjukkan bahwa penambahan NAA atau IBA ke dalam media MS berpengaruh terhadap waktu inisiasi, jumlah, panjang dan karakteristik akar piretrum klon Prau 6 (Rostiana dan Seswita, 2007). Penelitian tentang pertumbuhan bibit manggis (Garcinia mangostana L.) asal seedling di polibag menunjukkan bahwa pemberian IBA berpengaruh terhadap variabel pertambahan jumlah akar sekunder, pertambahan panjang akar, berat kering total akar dan bobot kering pupus (Asmara, 2007). Sedangkan pada penelitian induksi akar Azadirachta excels (Jack) M. Jacobs menunjukkan bahwa perlakuan NAA 1 mg/L menghasilkan jumlah akar dan panjang akar terbesar (Raharjo, 2004). Beberapa penelitian mengenai ginseng jawa telah dilakukan antara lain dari penelitian Sugiarso et al., (1996) diketahui bahwa konsentrasi NAA dan saat pemberian NAA melalui daun mempunyai pengaruh terhadap produksi akar
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
ginseng jawa. Induksi akar ginseng jawa eksplan hipokotil dengan zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan 2,4-D) berpengaruh terutama terhadap lama waktu terbentuknya akar, rerata jumlah akar, kemampuan ekplan dalam membentuk akar, dan kualitas perakaran (Fitriyah, 2008). Hal ini juga terjadi pada eksplan epikotil ginseng jawa (Aina, 2008). Penelitian tentang pengaruh berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin terhadap induksi akar dengan eksplan daun ginseng jawa belum banyak dilakukan sehingga penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui zat pengatur tumbuh auksin yang paling tepat digunakan untuk induksi akar ginseng jawa dengan menggunakan eksplan daun. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi cara produksi akar tanpa menumbuhkan bagian-bagian lain dari tanaman ginseng jawa.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian Penelitian ini dirancang untuk menjawab permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan 2,4-D) pada berbagai konsentrasi berpengaruh pada induksi akar eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.)? 2. Manakah dari berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan 2,4-D) yang paling baik untuk induksi akar eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.)?
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
1.3 Asumsi Penelitian Kondisi fisiologis suatu tanaman secara alamiah akan beragam seiring dengan perubahan tahap pertumbuhannya. Pada umumnya auksin meningkatkan pemanjangan sel, pembelahan sel, dan pembentukan akar adventif. Hasil penelitian induksi perakaran tunas Piretrum (Chrysabthemum cinerariifolium, Trevir.) vis. Klon Prau 6 Secara In Vitro menunjukkan bahwa penambahan NAA atau IBA ke dalam media MS berpengaruh terhadap waktu inisiasi, jumlah, panjang dan karakteristik akar piretrum klon Prau 6. Penelitian tentang pertumbuhan bibit manggis (Garcinia mangostana L.) asal seedling di polibag menunjukkan bahwa pemberian IBA berpengaruh terhadap variabel pertambahan jumlah akar sekunder, pertambahan panjang akar, berat kering total akar dan bobot kering pupus. Sedangkan pada penelitian induksi akar Azadirachta excels (Jack) M. Jacobs menunjukkan bahwa perlakuan NAA 1 mg/L menghasilkan jumlah akar dan panjang akar terbesar. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diasumsikan bahwa pemberian zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan 2,4-D) mampu menginduksi terbentuknya akar pada eksplan daun tanaman ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.).
1.4 Hipotesis Penelitian 1.4.1 Hipotesis Kerja Jika jenis zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan 2,4-D) dengan berbagai konsentrasi tumbuh berpengaruh pada induksi akar maka terdapat perbedaan lama waktu induksi akar, panjang akar, jumlah akar yang terbentuk,
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
berat segar dan berat kering akar dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.). 1.4.2 Hipotesis Statistik H0 : Tidak ada pengaruh jenis zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan 2,4-D) dengan berbagai konsentrasi tumbuh (1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L) terhadap induksi akar eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.). H1 : Ada pengaruh jenis zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan 2,4-D) dengan berbagai konsentrasi tumbuh (1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L) terhadap induksi akar eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.).
1.5
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Pengaruh jenis zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan 2,4-D) pada berbagai konsentrasi zat pengatur tumbuh (1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L) pada induksi akar eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.). 2. Jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan 2,4-D) yang sesuai untuk induksi akar eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.).
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
1.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi ilmiah tentang jenis auksin beserta konsentrasinya yang sesuai untuk induksi akar tanaman ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) secara in vitro. Sehingga dapat bermanfaat untuk pengembangan penyediaan akar tanaman ginseng jawa dengan lebih cepat dan berkualitas sebagai tanaman obat.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Tanaman Ginseng Jawa 2.1.1 Klasifikasi ginseng jawa Ginseng jawa merupakan tanaman yang berasal dari Amerika tropis. Menurut Simpson, 2006 ginseng jawa diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom
: Plantae
Division
: Magnoliophyta
Class
: Magnoliopsida
Ordo
: Caryophyllales
Family
: Portulacaceae
Genus
: Talinum
Species
: Talinum paniculatum Gaertn.
Ada beberapa sinonim untuk ginseng jawa yaitu Portulaca paniculata Jacq., Portulaca patens L., Talinum patens (L.) Willd. Di Indonesia tanaman ini disebut ginseng jawa atau som jawa (Hidayat, 2005). Sebutan lain untuk tanaman ini di Inggris adalah panicled fameflower root, sedangkan di Cina disebut tu ren shen (Hariana, 2008) 2.1.2 Morfologi tanaman ginseng jawa Ginseng jawa merupakan herba menahun dengan tinggi 0,3 – 0,8 m. Batang berbentuk bulat. Daun tersebar berbentuk bulat telur terbalik (Gambar 2.1), 3-10
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
kali 1,5-5 cm (Van Steenis, 1947). Akarnya merupakan akar tunggang (Gambar 2.2) dan berdaging tebal (Dalimartha, 1999) c
a
b Gambar 2.1 Habitus tanaman ginseng jawa yang tumbuh di pot, a: daun, b: batang, c; bunga. Skala = 1 cm.
d Gambar 2.2 Akar tanaman ginseng jawa, d: akar. Skala = 1 cm Bunga dalam malai terminal, longgar, berbunga banyak, cabang terujung bercabang lagi dengan cara menggarpu (Gambar 2.3). Tangkai bunga langsing. Daun kelopak lepas, ungu, bulat telur ± 2 mm. Daun mahkota 5, oval atau bulat telur terbalik, panjang 3-4 mm, merah-ungu. Benang sari 5-15, kebanyakan 8-12.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Tangkai putik bercabang 3. Buah berbentuk bola (Gambar 2.3), merah cokelat, dinding terluar rontok (Van Steenis, 1947).
c
e
Gambar 2.3 Bunga dan buah ginseng jawa, c: bunga, e: buah. Skala = 1 cm 2.1.3 Kandungan kimia ginseng jawa Akar ginseng jawa mengandung senyawa steroid, saponin, tanin, polifenol,
dan minyak atsiri (Santa dan Prajogo, 1996). Menurut Hidayat (2005) akar ginseng jawa mengandung steroid, triterpenoid (Kalium 41,44 %, Natrium 10,03%, Kalsium 2,21 %, Magnesium 5,50% dan Besi 0,32%), tanin, saponin, dan minyak atsiri,. Daun ginseng jawa mengandung saponin, flavonoida dan tanin (Dalimartha, 1999). 2.1.4 Manfaat tanaman ginseng jawa Ginseng jawa berkhasiat mengatasi kondisi badan lemah, banyak keringat,
pusing, lemah syahwat, batuk, paru-paru lemah, nyeri lambung, diare, ngompol (enuresis), datang haid tidak teratur, keputihan dan air susu ibu (ASI) sedikit. Sedangkan daun ginseng jawa berkhasiat melancarkan pengeluaran ASI, obat untuk bisul dan kurang nafsu makan (Dalimartha, 1999). Menurut Wijayakusuma (1994), tanaman ginseng jawa berguna sebagai obat karena mempunyai
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
bermacam-macam khasiat. Selain sebagai afrodisiak, akarnya juga dimanfaatkan sebagai tonikum, obat batuk, obat radang paru-paru, anti diare, pelancar haid dan obat untuk keputihan. Daunnya juga mempunyai kegunaan untuk melancarkan ASI dan obat bengkak. Kajian Nugroho (2005) tentang toksisitas akut dan khasiat ekstrak ginseng jawa menunjukkan bahwa ginseng jawa berkhasiat sebagai stimulan dengan menaikkan ambang kelelahan. Selain itu tanaman ginseng jawa dimanfaatkan untuk tanaman hias (Pitojo, 2006).
2.2
Tinjauan Umum Kultur Jaringan
2.2.1 Pengertian dan manfaat kultur jaringan tanaman Pemuliaan tanaman dengan melibatkan kultur jaringan mencakup semua teknik kultur sel atau jaringan yang meliputi perbanyakan, pengamatan, dan manipulasi genetik tanaman tanpa melibatkan siklus seksual. Pada dasarnya kultur jaringan merupakan suatu proses perbanyakan sel, jaringan, organ atau protoplas dengan teknik steril (Nasir, 2001). Kultur jaringan berhubungan erat dengan teori totipotensi sel dari Schwan dan Schleiden yang menyatakan setiap sel yang hidup dari organisme sel banyak mempunyai kemampuan untuk tumbuh dan berkembang bila tersedia lingkungan yang sesuai (Abbas, 2011). Menurut Hendaryono dan Wijayani (1994), Teknik kultur jaringan sebenarnya sangat sederhana, yaitu suatu sel atau irisan jaringan tanaman yang disebut eksplan secara aseptik diletakkan dan dipelihara dalam medium padat atau
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
cair yang cocok dan dalam keadaan steril. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan kultur jaringan yaitu jenis media, jenis bahan tanaman dan lingkungan yang sesuai (Abbas, 2011). Zulkarnain (2011) menyatakan bahwa manfaat utama kultur jaringan tanaman adalah perbanyakan klon atau perbanyakan masal dari tanaman yang sifat genetiknya identik satu sama lain. Disamping itu, teknik kultur jaringan juga bermanfaat dalam beberapa hal khusus antara lain perbanyakan klon secara cepat, keseragaman genetik, kondisi aseptik, seleksi tanaman, stok tanaman mikro, lingkungan terkendali, pelestarian plasma nutfah, produksi tanaman sepanjang tahun dan memperbanyak tanaman yang sulit diperbanyak secara vegetatif konvensional. 2.2.2 Media kultur jaringan Media merupakan formulasi dari semua unsur-unsur yang diperlukan tanaman, organ, jaringan, sel, dan protoplas untuk dapat tumbuh dan berkembang. Media tumbuh pada kultur jaringan sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan eksplan serta bibit yang dihasilkannya. Medium merupakan substrat pertumbuhan tanaman yang mengandung garam-garam mineral yang terdiri dari unsur-unsur makro dan mikro, sumber karbon, vitamin, asam-asam amino, zat pengatur tumbuh dan bahan organik kompleks (Hendaryono dan Wijayani, 1994). Kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan kultur in vitro yang optimal bervariasi antar spesies maupun antar varietas. Bahkan, jaringan yang berasal dari bagian tanaman yang berbeda kebutuhan nutrisinya. Oleh karena itu, tidak ada satu pun
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
medium dasar yang berlaku universal untuk semua jenis jaringan dan organ. Meskipun demikian medium MS (Murashige and Skoog) adalah yang paling luas penggunaannya dibandingkan dengan media dasar lainnya (Zulkarnain, 2011). 2.2.3 Eksplan Eksplan adalah bahan tanaman yang dipakai untuk perbanyakan tanaman pada sistem kultur jaringan (Hendaryono dan Wijayani, 1994). Eksplan yang berasal dari tanaman yang sehat dan kuat memiliki peluang keberhasilan kultur yang lebih besar daripada eksplan yang sakit dan lemah (Zulkarnain, 2011). Ukuran eksplan yang besar lebih mudah diregenerasikan dibandingkan eksplan yang berukuran kecil (Abbas, 2011). Jika eksplan yang dikulturkan semakin kecil, semakin kecil pula kemungkinan membawa organisme kontaminan. Namun peluang hidup eksplan tersebut untuk hidup menjadi semakin kecil (Zulkarnain, 2011). Eksplan dapat tumbuh dengan baik apabila diambil dari tanaman yang sehat dan subur dengan jaringannya yang aktif tumbuh. Pertumbuhan eksplan secara in vitro sangat ditentukan oleh genotip, umur tanaman, keadaan fisiologis tanaman induk, ukuran eksplan, musim, pelukaan dan metode inokulasi (Abbas, 2011). 2.2.4 Zat pengatur tumbuh auksin Di dalam tubuh tanaman terdapat hormon tumbuh yaitu senyawa organik yang jumlahnya sedikit dan dapat merangsang atau menghambat berbagai proses fisiologis tanaman. Di dalam tubuh tanaman senyawa organik ini jumlahnya hanya sedikit, maka diperlukan penambahan hormon dari luar. Hormon sintesis
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
yang ditambahkan dari luar tubuh tanaman disebut zat pengatur tumbuh (Abbas, 2011). Pierik (1987) mengemukakan bahwa fitohormon adalah senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh tanaman tingkat tinggi secara endogen. Senyawa tersebut berperan merangsang dan meningkatkan pertumbuhan serta perkembangan sel, jaringan, dan organ tanaman menuju arah diferensiasi tertentu. Senyawa-senyawa lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan hormon, tetapi diproduksi secara eksogen, dikenal sebagai zat pengatur tumbuh. Upaya perbanyakan tanaman dengan cara kultur jaringan sangat perlu melibatkan zat pengatur tumbuh. Auksin
adalah
sekelompok
senyawa
yang
fungsinya
merangsang
pemanjangan sel-sel pucuk (Zulkarnain, 2011). Pada umumnya auksin meningkatkan pemanjangan sel, pembelahan sel, dan pembentukan akar adventif (Pierik, 1987). Menurut Campbell et al., (2003) auksin mempengaruhi beberapa aspek perkembangan tumbuhan, salah satu fungsinya yang paling penting adalah merangsang pemanjangan sel tunas muda yang sedang berkembang. Selain itu auksin mempengaruhi pertumbuhan sekunder dengan cara menginduksi pembelahan sel kambium pembuluh dan dengan mempengaruhi diferensiasi xilem sekunder. Auksin juga meningkatkan aktivitas pembentukan akar adventif. Hormon auksin di dalam tubuh tanaman dihasilkan oleh pucuk-pucuk batang, pucuk-pucuk cabang dan ranting yang menyebar luas ke dalam seluruh tubuh tanaman. Zat pengatur tumbuh yang tergolong auksin adalah Indol Asam
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Asetat (IAA), Indol Asam Butirat (IBA), Naftalen Asam Asetat (NAA) dan 2,4 Dikhlorofenoksiasetat (2,4-D) (Abbas, 2011). Hasil induksi akar secara in vitro dari eksplan hipokotil dan plumulae Helianthus annuus menunjukkan bahwa pada konsentrasi IAA 0,9 mg/L optimal menginduksi akar adventif dan pada konsentrasi 0,3 mg/L diperoleh akar yang paling panjang (Vesperinas, 1999). Kajian yang dilakukan oleh Sivanesan dan Jeong (2009) menunjukkan bahwa pemberian IBA dengan konsentrasi 1 mg/L dan NAA dengan konsentrasi 0,5 mg/L menghasilkan jumlah akar yang terbanyak pada tanaman Plumbago zeylanical. Sedangkan pada penelitian kultur ruas batang Arabidopsis menunjukkan bahwa IBA dengan konsentrasi 10 µM efektif menginduksi akar adventif (Muller et al., 2005).
2.3
Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan berarti pembelahan sel (peningkatan jumlah) dan pembesaran
sel (peningkatan ukuran). Kedua proses ini memerlukan sintesis protein dan merupakan proses yang tidak dapat berbalik. Perkembanagan tanaman merupakan suatu kombinasi dari sejumlah proses yang kompleks yaitu proses pertumbuhan dan diferensiasi (spesialisasi sel) yang mengarah pada akumulasi berat kering. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara terus menerus sepanjang daur hidup (Gardner et al., 1991). Menurut Salisbury dan Ross (1995) pertumbuhan berarti pertambahan ukuran. Pertambahan itu bukan hanya dalam volume, tapi juga dalam bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tingkat kerumitan. Tahapan dalam
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
pertumbuhan dan perkembangan sel yang pertama adalah pembelahan sel: satu sel dewasa membelah menjadi dua sel yang terpisah. Yang kedua adalah pembesaran sel: sel yang membelah tersebut membesar volumenya. Peristiwa yang ketiga adalah diferensiasi sel: sel yang sudah mencapai volume tertentu kemudian terspesialisasi dengan cara khusus. Berbagai macam cara sel membelah, membesar dan terspesialisasi telah menghasilkan berbagai jenis jaringan dan organ tumbuhan serta banyak jenis tumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan sel lebih lanjut yang ditunjukkan dengan adanya diferensiasi menjadi bagian khusus tumbuhan dan masih ada sel yang tetap bersifat embrio (embrional) yaitu mampu mengadakan pembelahan terusmenerus. Jaringan yang bersifat embrio dalam tubuh tumbuhan dewasa disebut dengan meristem (Mulyani, 2006). Meristem apikal tajuk dan meristem akar terbentuk selama proses perkembangan embrio saat pembentukan biji dan disebut meristem primer. Sedangkan kambium pembuluh dan daerah meristematik pada nodus monokotil dinamakan meristem sekunder (Salisbury dan Ross, 1995).
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan mulai bulan Januari – Mei tahun 2012, di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.
3.2 Alat dan Bahan Penelitian 3.2.1 Alat penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pinset, skalpel, cawan petri, botol kultur, erlenmeyer, autoclave, gelas ukur, gelas beaker, LAF (Laminar Air Flow), kertas payung, tisyu, gunting, kertas pH, kompor listrik, alumunium foil, kertas saring, timbangan analitik, syrink, pengaduk, oven, sprayer, magnetic stirrer dan kamera digital. 3.2.2 Bahan penelitian Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplan daun ginseng jawa. Daun yang digunakan yaitu daun ke 2 sampai ke 5 dari pucuk tanaman ginseng jawa. Selain eksplan tanaman bahan lain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bahan kimia penyusun media MS (Lampiran 1), zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA, 2,4-D) dengan berbagai konsentrasi (1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L), alkohol 70 %, klorox 10 %, aquades, spiritus, HCl 1 N, dan KOH 1 N.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3.3 Metode Kerja 3.3.1 Variabel penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Variabel bebas : Jenis zat pengatur tumbuh auksin yaitu IAA, NAA, IBA, 2,4-D dengan konsentrasi 1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L. b. Variabel terikat : lama waktu induksi terbentuknya akar, jumLah akar yang terbentuk, panjang akar, berat segar akar dan berat kering akar. c. Variabel terkendali : suhu, pH, media dan cahaya. 3.3.2 Rancangan penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 ulangan. Tabel 3.1 Macam-macam perlakuan pada eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) No Kode Perlakuan Konsentrasi (mg/L) 1 IAA 1 IAA 1 2 IAA 2 IAA 2 3 IAA 3 IAA 3 4 IBA 1 NAA 1 5 IBA 2 NAA 2 6 IBA 3 NAA 3 7 NAA 1 IBA 1 8 NAA 2 IBA 2 9 NAA 3 IBA 3 10 2,4-D 1 2,4-D 1 11 2,4-D 2 2,4-D 2 12 2,4-D 3 2,4-D 3
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Sterilisasi alat Alat-alat yang akan digunakan dicuci dengan deterjen dan dibilas sampai bersih. Untuk skalpel, gunting, pinset, dan cawan petri dibungkus dengan kertas payung sedangkan untuk erlenmeyer dan gelas beaker ditutup dengan alumunium foil, kemudian disterilkan dalam autoclave bertekanan 1 atm, temperatur 121ºC selama 15 menit. Setelah proses sterilisasi selesai, alat-alat tersebut dikeluarkan kemudian disimpan dalam oven inkubator dengan suhu 60-70°C agar tetap steril. 3.4.2 Pembuatan larutan stok untuk media MS a.
Stok mikronutrien Menimbang bahan-bahan kimia mikronutrien (Lampiran 1) dengan
timbangan analitik, kemudian bahan-bahan tersebut dimasukkan satu per satu dalam erlenmeyer 200 mL yang berisi aquades ± 80 mL. Setiap kali memasukkan bahan kimia harus segera dilarutkan (diaduk) setelah larut bahan selanjutnya dimasukkan agar tidak terjadi presipitat (endapan), untuk itu dilarutkan dengan bantuan magnetic stirrer. Larutan yang sudah jadi ditambahkan aquades sampai volume menjadi 100 mL. Selanjutnya dimasukkan dalam botol khusus dan ditutup dengan alumunium foil dan diberi label: MIKRONUTRIEN MS 100X, 1 mL/L. Hal ini berarti untuk membuat medium MS 1 liter, diperlukan 1 mL stok mikronutrien dan menyimpan stok dalam kulkas. b.
Stok zat besi Menimbang 1.492 mg Na2EDTA dan 1.112 mg FeSO4.7H2O, kemudian ke
dua bahan tersebut dilarutkan dalam 75 mL aquades secara terpisah. Selanjutnya
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
memanaskan larutan FeSO4.7H2O sampai hampir mendidih dan memasukkan larutan Na2EDTA sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan magnetic stirrer. Kedua larutan akan tercampur, bening dan berwarna kuning, dibiarkan dingin dalam suhu kamar, kemudian ditambahkan aquades sampai volume 200 mL. Selanjutnya diberi label: ZAT BESI MS 40X, 5 mL/L artinya untuk membuat 1 liter medium MS, diperlukan 5 mL larutan stok zat besi. Kemudian menyimpan stok dalam kulkas. c.
Stok vitamin Menimbang Glycin 100 mg, Nicotinic 25 mg, Pyridoxin 25 mg, Tiamin 5
mg dan melarutkan satu persatu dalam erlenmeyer yang berisi aquades steril ± 150 mL. Menambahkan aquades steril sampai volume 200 mL kemudian dimasukkan dalam botol dan menutup rapat dengan alumunium foil dan diberi label: VITAMIN MS 50X, 4mL/L artinya untuk membuat 1 liter medium MS diperlukan 4 mL stok vitamin. Kemudian meyimpan stok dalam kulkas. d.
Stok zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan 2,4-D) Menimbang IAA; NAA; IBA dan 2,4-D secara terpisah masing-masing
sebanyak 10 mg. Kemudian masing-masing bahan dimasukkan dalam erlenmeyer 100 mL. Kemudian diteteskan beberapa tetes larutan KOH 1 N dengan hati-hati kemudian dipanaskan sampai larut (jernih), sambil diaduk dan ditambahkan aquades 50 mL untuk mempercepat proses kelarutan. Kemudian memindahkan dalam labu takar sampai 100 mL dan ditambahkan aquades sampai volume menjadi 100 mL dan dipindahkan dalam erlenmeyer. Selanjutnya diberi label dan disimpan dalam kulkas.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3.4.3 Pembuatan media MS dengan zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan 2,4-D) Pembuatan media MS dengan zat pengatur tumbuh auksin dengan berbagai konsentrasi, diawali dengan menyiapkan erlenmeyer 1000 mL yang berisi 500 mL aquades, kemudian ditimbang dan memasukkan setiap komponen bahan kimia yang menyusun makronutrien (Lampiran 1) ke dalam erlenmeyer tersebut. Selanjutnya ditambahkan 5 mL larutan stok zat besi, 1 mL mikronutrien, 4 mL larutan stok vitamin, 100 mg myo-inositol dan sukrosa 30 g dilarutkan dengan bantuan magnetic stirrer. Kemudian menambah aquades sampai volume 1000 mL dan membagi media dalam 12 gelas beaker, kemudian ditambahkan zat pengatur tumbuh IAA, NAA, IBA dan 2,4-D dengan konsentrasi 1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L pada masing-masing gelas beaker yang berisi media tersebut. Mengukur pH larutan 5,6-5,8 apabila terlalu asam ditambahkan KOH beberapa tetes dan apabila larutan terlalu basa ditambahkan beberapa tetes HCl. Setelah pH sesuai, 0,6 gram agar-agar dimasukkan kedalam masing-masing gelas beaker. Kemudian dipanaskan (sambil diaduk) sampai agar-agar larut. Dalam keadaan masih cair, media dimasukkan dalam botol kultur dan di tutup dengan alumunium foil. Botol kultur yang berisi media disterilkan dalam autoclave pada suhu 121ºC, tekanan 1 atm selama 15 menit. Selanjutnya menyimpan media tersebut dalam ruang penyimpanan. 3.4.4 Sterilisasi eksplan Mengambil daun ke 2 sampai ke 5 dari pucuk tanaman ginseng jawa kemudian dicuci dengan deterjen dan dibilas dengan air mengalir. Selanjutnya
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
direndam dalam larutan klorox 10 %. Setelah 5-10 menit, eksplan dibilas dengan akuades steril sebanyak 3 kali. 3.4.5 Sterilisasi ruang kerja Alkohol 70 % disemprotkan pada tisyu kering kemudian mengusapkan pada meja kerja LAF. Setelah itu lampu UV dinyalakan selama 15-20 menit dan ruang kerja siap untuk digunakan. Saat bekerja dalam LAF lampu UV dimatikan diganti dengan lampu neon dan blower. 3.4.6 Induksi akar eksplan daun Induksi akar eksplan daun ginseng jawa dilakukan dalam ruang kerja LAF. Alat-alat (botol kultur, cawan petri, pinset, skalpel, gelas ukur, erlenmeyer) dan bahan dimasukkan dalam LAF kemudian dilakukan sterilisasi ruangan. Setelah ruang kerja steril lampu UV dimatikan diganti dengan lampu neon dan blower. Eksplan yang telah disterilkan dipotong kurang lebih berukuran 1x1 cm kemudian ditanam dalam media MS dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin yaitu IAA (1 mg/L, 2mg/L, 3 mg/L), NAA (1 mg/L, 2mg/L, 3 mg/L), IBA (1 mg/L, 2mg/L, 3 mg/L), dan 2,4-D (1 mg/L, 2mg/L, 3 mg/L).
3.5
Paramater Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah parameter kuantitatif
dan kualitatif. Parameter kuantitatif meliputi lama waktu terbentuknya akar, jumlah akar yang terbentuk dari eksplan daun ginseng jawa, panjang akar yang diukur dari munculnya akar sampai ujung akar setelah diinduksi selama 6 minggu,
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
berat segar dan berat kering akar hasil induksi selama 6 minggu. Parameter kualitatif berupa karakteristik morfologi akar.
3.6 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan mengamati lama waktu terbentuknya akar, menghitung banyaknya akar yang terbentuk setiap hari selama 6 minggu, mengukur panjang akar yang terbentuk pada setiap eksplan setelah 6 minggu dan menimbang berat segar serta berat kering akar yang terbentuk. Data kualitatif perakaran dianalisis secara deskriptif.
3.7
Analisis Data Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara statistik dengan
menggunakan SPSS 17. Untuk mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan 2,4-D) dengan konsentrasi 1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L terhadap induksi akar eksplan daun ginseng jawa, maka dilakukan uji normalitas dan homogenitas data. Untuk data yang berdistribusi normal, data dianalisis dengan menggunakan ANOVA satu arah dengan taraf signifkasi 5%. Selanjutnya dilakukan uji Tamhane’s T2 untuk mengetahui perbedaan nyata antar variabel. Untuk data yang tidak berdistribusi normal, data dianalisis dengan menggunakan Kruskal Wallis dengan dengan taraf signifikasi 5 %. Selanjutnya dilakukan uji Mann-Whitney untuk mengetahui untuk mengetahui perbedaan nyata antar variabel. Dalam hal ini, jenis auksin dikatakan baik apabila mampu
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
menginduksi perakaran lebih awal serta memiliki berat segar dan serta berat kering yang paling besar.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin yang paling sesuai untuk induksi akar dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.). Untuk mengetahui respon eksplan daun ginseng jawa terhadap zat pengatur tumbuh auksin yang digunakan yaitu IAA, IBA, NAA dan 2,4-D dengan konsentrasi 1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L dilakukan pengamatan selama 6 minggu. Hasil pengamatan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar yang meliputi berbagai respon yang diamati yaitu lama waktu terbentuknya akar, jumlah akar, panjang akar, berat segar dan berat kering akar yang terbentuk pada minggu ke 6. Dari berbagai perlakuan dengan jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin eksplan daun ginseng jawa menghasilkan respon yang bervariasi. 4.1.1 Pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin terhadap lama waktu terbentuknya akar dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) Hasil pengamatan pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin terhadap rerata lama waktu terbentuknya akar dari eksplan daun ginseng jawa disajikan pada tabel 4.1 Pada tabel ini jumlah pengulangan yang digunakan sebanyak 5 eksplan.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Tabel 4.1 Rerata lama waktu (hari) terbentuknya akar dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) (n = 5). Kode Perlakuan Hari keIAA 1 7,2 a IAA 2 8,6 a IAA 3 7,6 a IBA 1 7a IBA 2 7a IBA 3 7,8 a NAA 1 7,6 a NAA 2 8,2 a NAA 3 7,4 a 2,4-D 1 -b 2,4-D 2 - b 2,4-D 3 -b Keterangan: Angka yang diikuti huruf tidak berbeda nyata menurut uji Tamhane’s T2 taraf 5%. Kelompok
perlakuan
dengan
zat
pengatur
tumbuh
auksin
IBA
menunujukkan hasil terbentuknya akar pada rerata hari ke-7 untuk konsentrasi 1 mg/L dan 2 mg/L. Untuk IBA dengan konsentrasi 3 mg/L terbentuk pada rerata hari ke-7,8. Kelompok perlakuan IAA menunjukkan hasil terbentuknya akar pada rentang waktu 7,2 hari sampai 8,6 hari. Kelompok perlakuan NAA menunjukkan hasil terbentuknya akar pada waktu yang hampir sama dengan kelompok IAA yaitu rerata hari ke-7,4 sampai hari ke-8,2. Sedangkan pada penambahan zat pengatur tumbuh auksin 2,4-D dengan berbagai konsentrasi pada media tidak terbentuk akar sampai pada minggu ke-6. Eksplan hanya merespon zat pengatur tumbuh auksin 2,4-D dengan menunjukkan warna kecoklatan dan adanya pertumbuhan kalus (Gambar 4.1).
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
a
b
c
ak
ak
ak
d
e
ak
ak
ak
g
h
ak
i
ak
j k
f
ak k
k
l k
Gambar 4.1 Akar eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin pada hari ke 8 yaitu (a) IAA 1 mg/L; (b) IAA 2 mg/L; (c) IAA 3 mg/L; (d) IBA 1 mg/L; (e) IBA 2 mg/L; (f) IBA 3 mg/L; (g) NAA 1 mg/L; (h) NAA 2 mg/L; (i) NAA 3 mg/L. (j) 2,4-D 1 mg/L; (k) 2,4-D 2 mg/L; (l) 2,4-D 3 mg/L. k= kalus, ak = akar. Skala: 1 cm.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
9
rerata waktu (hari)
8 7
6 5
4 3 2 1 0
Jenis dan konsentrasi auksin
Gambar 4.2 Grafik rerata waktu terbentuknya akar pada eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) Berdasarkan gambar 4.2 dapat diketahui bahwa rerata waktu terbentuknya akar mulai hari ke-7. Rerata waktu terbentuknya akar paling cepat didapatkan dari hasil induksi dengan menggunakan IBA konsentrasi 1 mg/L dan 2 mg/L yaitu pada hari ke-7. Sedangkan pada 2,4-D pada semua konsentrasi tidak terbentuk akar sampai minggu ke-6. Untuk
mengetahui
pengaruh
dari
masing-masing
perlakuan
yaitu
penambahan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin dalam menginduksi terbentuknya akar pada eksplan daun ginseng jawa, data lama waktu terbentuknya akar dianalisis menggunakan uji normalitas dan homogenitas data dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis dengan taraf signifikan (α) 5 %. Hasil uji Kruskal Wallis dapat dilihat pada tabel 4.2.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Tabel 4.2 Hasil uji statistik Kruskal Wallis, pengaruh zat pengatur tumbuh auksin terhadap rerata lama waktu terbentukya akar. Chi Squares
df
Sig.
22.086
5
.000
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikasinya adalah 0,000 yang berarti bahwa nilai ini < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin terhadap rerata waktu terbentuknya akar dari eksplan daun ginseng jawa. Untuk mengetahui beda nyata antar perlakuan terhadap rerata lama waktu terbentuknya akar pada eksplan ginseng jawa maka dilanjutkan dengan menggunakan uji Mann Whitney (Lampiran 3). Hasil uji tersebut menunjukkan ada perbedaan nyata pada perlakuan terhadap lama waktu terbentuknya akar pada eksplan daun ginseng jawa. 4.1.2 Pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin terhadap jumlah akar yang terbentuk dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) Hasil pengamatan pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin terhadap jumlah akar yang terbentuk dari eksplan daun ginseng jawa disajikan pada tabel 4.3. Pada tabel ini jumlah pengulangan yang digunakan sebanyak 5 eksplan.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Tabel 4.3 Rerata jumlah akar yang terbentuk pada eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) selama 6 minggu (n = 5). Kode Perlakuan
Rerata jumlah ± SD
IAA 1 8,8 ± 5,891 a IAA 2 5,6 ± 2,0736 a IAA 3 9,8 ± 5,4037 a IBA 1 5 ± 3,3166 a IBA 2 12,8 ± 3,6332 a IBA 3 11,8 ± 2,9496 a NAA 1 7 ± 2,8284 a NAA 2 5,4 ± 2,1909 a NAA 3 3,8 ± 1,9235 a 2,4-D 1 0b 2,4-D 2 0b 2,4-D 3 0b Keterangan: Angka yang diikuti huruf tidak berbeda nyata menurut uji Tamhane’s T2 taraf 5%. Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa jumlah akar yang terbentuk selama 6 minggu pada masing-masing jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin berbeda-beda. Pada kelompok perlakuan IBA menunjukkan rerata jumlah akar yang paling banyak dibandingkan perlakuan yang lainnya yaitu 12,8 untuk konsentrasi IBA 2 mg/L. Kelompok perlakuan dengan menggunakan zat pengatur tumbuh auksin IAA dan NAA mampu menghasilkan akar namun jumlahnya lebih sedikit dari IBA sedangkan pada media yang ditambah zat pengatur tumbuh auksin 2,4-D tidak terbentuk akar. Respon yang diberikan eksplan adalah adanya perubahan warna eksplan menjadi coklat dan tumbuhnya kalus (Gambar 4.3).
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
ak
ak ak a
b
c
ak ak
ak
d
e
ak k
ak
k
k
g
k
f
ak i
h
k j
k
k
l
Gambar 4.3 Jumlah akar yang terbentuk dari eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin pada minggu ke 6 yaitu (a) IAA 1 mg/L; (b) IAA 2 mg/L; (c) IAA 3 mg/L; (d) IBA 1 mg/L; (e) IBA 2 mg/L; (f) IBA 3 mg/L; (g) NAA 1 mg/L; (h) NAA 2 mg/L; (i) NAA 3 mg/L. (j) 2,4-D 1 mg/L; (k) 2,4-D 2 mg/L; (l) 2,4-D 3 mg/L. k= kalus, ak = akar. Skala: 1 cm.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
14
rerata jumlah akar
12 10 8 6 4 2 0
Jenis dan konsentrasi auksin
Gambar 4.4 Grafik rerata jumlah akar yang terbentuk dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) selama 6 minggu. Berdasarkan gambar 4.4 dapat diketahui bahwa akar yang diinduksi dengan menggunakan IBA 2 mg/L memiliki rerata jumlah yang paling besar sedangkan zat pengatur tumbuh auksin 2,4-D tidak menghasilkan rerata akar pada seluruh konsentrasi pada minggu ke-6. Untuk mengetahui pengaruh masing-masing perlakuan yaitu penambahan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin dalam induksi terbentuknya akar pada eksplan daun ginseng jawa, data jumlah akar yang terbentuk pada minggu ke-6 dianalisis menggunakan uji normalitas dan homogenitas data dilanjutkan dengan uji Anova satu arah dengan taraf signifikan (α) 5 %. Hasil uji Anova satu arah dapat dilihat pada tabel 4.4.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Tabel 4.4 Hasil uji statistik Anova satu arah, pengaruh zat pengatur tumbuh auksin (IAA, IBA, NAA dan 2,4-D) terhadap rerata jumlah akar yang terbentuk pada minggu ke 6. Sum of Squares
df
F
Sig.
1556.333
59
10.074
.000
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikasinya adalah 0,000 yang berarti bahwa nilai ini < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh zat pengatur tumbuh auksin terhadap rerata jumlah akar eksplan daun ginseng jawa. Untuk mengetahui beda nyata antar perlakuan terhadap rerata jumlah akar yang terbentuk pada eksplan ginseng jawa maka dilanjutkan dengan menggunakan uji Tamhane’s T2 (Lampiran 3). Hasil uji tersebut menunjukkan ada perbedaan nyata pada perlakuan terhadap jumlah akar yang terbentuk pada eksplan daun ginseng jawa. 4.1.3 Pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin terhadap panjang akar dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) Hasil pengamatan pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin terhadap panjang akar dari eksplan daun ginseng jawa disajikan pada tabel 4.5. Pada tabel ini jumlah pengulangan yang digunakan sebanyak 5 eksplan.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Tabel 4.5 Rerata panjang akar yang terbentuk pada eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) selama 6 minggu (n = 5) Kode Perlakuan
Panjang akar (cm) ± SD
IAA 1 1,383 ± 0,230 ad IAA 2 0,964 ± 0,7350 ab IAA 3 0,839 ± 0,2061 ab IBA 1 4,043 ± 2,2868 ab IBA 2 1,828 ± 0,908 ab IBA 3 1,757 ± 0,4160 abcd NAA 1 1,029 ± 0,2138 abcd NAA 2 0,379 ± 0,1433 bc NAA 3 0,503 ± 0,4033 ab 2,4-D 1 0e 2,4-D 2 0e 2,4-D 3 0e Keterangan: Angka yang diikuti huruf tidak berbeda nyata menurut uji Tamhane’s T2 taraf 5%. Kelompok perlakuan IBA menghasilkan panjang akar yang paling panjang dibandingkan
perlakuan
lainnya.
Perlakuan
IBA
konsentrasi
1
mg/L
menghasilkan rerata panjang akar yang paling panjang yaitu 4,043 cm. Kelompok perlakuan IAA dan NAA dapat menghasilkan akar namun panjangnya lebih kecil dibandingkan dengan perlakuan IBA. Perlakuan dengan penambahan zat pengatur tumbuh auksin 2,4-D tidak menunjukkan adanya pertumbuhan akar. Eksplan merespon dengan adanya pertumbuhan kalus dan perubahan warna ekaplan daun dari hijau menjadi coklat (Gambar 4.5).
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
ak
ak
a
b
ak
c
ak
ak d
f
e
ak ak
k
k
k g
ak i
h
k k j
k
k
l
Gambar 4.5 Panjang akar eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin pada minggu ke 6 yaitu (a) IAA 1 mg/L; (b) IAA 2 mg/L; (c) IAA 3 mg/L; (d) IBA 1 mg/L; (e) IBA 2 mg/L; (f) IBA 3 mg/L; (g) NAA 1 mg/L; (h) NAA 2 mg/L; (i) NAA 3 mg/L. (j) 2,4-D 1 mg/L; (k) 2,4-D 2 mg/L; (l) 2,4-D 3 mg/L. k= kalus, ak = akar. Skala: 1 cm.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
4,5
rerata panjang akar (cm)
4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0
Jenis dan konsentrasi auksin
Gambar 4.6 Rerata panjang akar yang terbentuk dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) selama 6 minggu. Berdasarkan gambar 4.6 dapat diketahui bahwa akar yang di induksi dengan menggunakan IBA 1 mg/L memiliki panjang yang paling besar. Sedangkan pada media MS yang ditambah zat pengatur tumbuh auksin 2,4-D pada seluruh konsentrasi tidak terbentuk akar sampai minggu ke-6. Untuk
mengetahui
pengaruh
dari
masing-masing
perlakuan
yaitu
penambahan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin dalam menginduksi terbentuknya akar pada eksplan daun ginseng jawa, data panjang akar yang terbentuk pada minggu ke-6 dianalisis menggunakan uji normalitas dan homogenitas data dilanjutkan dengan uji Anova satu arah dengan taraf signifikan (α) 5 %. Hasil uji Anova satu arah dapat dilihat pada tabel 4.6.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Tabel 4.6 Hasil uji statistik Anova satu arah, pengaruh zat pengatur tumbuh auksin terhadap rerata panjang akar ginseng jawa yang terbentuk pada minggu ke 6. Sum of Squares
df
F
Sig.
99.796
59
10.986
.000
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikasinya adalah 0,000 yang berarti bahwa nilai ini < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh zat pengatur tumbuh auksin terhadap rerata panjang akar dari induksi akar eksplan daun ginseng jawa. Untuk mengetahui beda nyata antar perlakuan terhadap rerata panjang akar yang terbentuk pada eksplan ginseng jawa maka dilanjutkan dengan menggunakan uji Tamhane’s T2 (Lampiran 3). Hasil uji tersebut menunjukkan ada perbedaan nyata pada perlakuan terhadap panjang akar yang terbentuk pada eksplan daun ginseng jawa. 4.1.4 Pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin terhadap berat segar dan berat kering akar dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) Hasil pengamatan pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin terhadap berat segar dan berat kering akar dari eksplan daun ginseng jawa disajikan pada tabel 4.7. Pada tabel ini jumlah pengulangan yang digunakan sebanyak 5 eksplan.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Tabel 4.7 Berat segar dan berat kering akar (gram) eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) selama 6 minggu Kode Perlakuan
Berat segar (g) ± SD
Berat kering (g) ± SD
IAA 1 0,01606 ± 0,0185 a 0,00326 ± 0,0037 a IAA 2 0,01374 ± 0,02671 a 0,00204 ± 0,0018 a IAA 3 0,01614 ± 0,0112 a 0,0023 ± 0,0015 a b IBA 1 0,06436 ± 0,0469 0,00666 ± 0,0032 b IBA 2 0,06532 ± 0,0509 b 0,00924 ± 0,0025 b b IBA 3 0,02732 ± 0,0328 0,00594 ± 0,0038 b NAA 1 0,02276 ± 0,0144 a 0,00218 ± 0,0008 a a NAA 2 0,00672 ± 0,0043 0,00108 ± 0,0007 a NAA 3 0,00652 ± 0,0071 a 0,00116 ± 0,0010 a 2,4-D 1 0a 0a a 2,4-D 2 0 0a 2,4-D 3 0a 0a Keterangan: Angka yang diikuti huruf tidak berbeda nyata menurut uji Tamhane’s T2 taraf 5%. Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui panjang akar yang dihasilkan oleh masing-masing perlakuan berbeda. Kelompok perlakuan IBA dengan berbagai konsentrasi menghasilkan berat segar dan berat kering yang paling besar dibandingkan kelompok perlakuan yang lainnya. Konsentrasi IBA yang paling besar berat segar dan berat keringnya yaitu IBA konsentrasi 2 mg/L dengan berat segar sebesar 65,32 mg dan berat kering sebesar 9,24 mg. Berat segar dan berat kering IBA dengan konsentrasi 2 mg/L merupakan berat segar dan berat kering yang paling besar diantara seluruh perlakuan. Akar hasil induksi dari IBA konsentrasi 1 mg/L memiliki berat segar 64,36 mg dan berat kering 6,66 mg. Berat segar dan berat kering akar pada media MS yang ditambahkan IBA konsentrasi 1 mg/L merupakan berat segar dan berat kering terbesar ke 2 setelah IBA konsentrasi 2 mg/L. Sedangkan IBA konsentrasi 3 mg/L menghasilkan akar yang memiliki berat segar 27,32 mg dan berat kering 5,94 mg.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
0,07 0,06 Berat kering (g)
Berat segar (g)
0,05 0,04 0,03 0,02 0,01 0
Jenis dan konsentrasi auksin
Gambar 4.7 Rerata berat segar dan berat kering akar yang terbentuk dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) selama 6 minggu. Berdasarkan gambar 4.7 dapat diketahui bahwa akar yang diinduksi dengan menggunakan IBA 2 mg/L memiliki rerata berat segar dan berat kering yang paling besar. Sedangkan zat pengatur tumbuh auksin 2,4-D tidak menghasilkan akar sampai minggu ke-6 pada seluruh konsentrasi. Untuk
mengetahui
pengaruh
dari
masing-masing
perlakuan
yaitu
penambahan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin dalam menginduksi terbentuknya akar pada eksplan daun ginseng jawa, data berat segar dan berat kering akar yang terbentuk pada minggu ke-6 dianalisis menggunakan uji normalitas dan homogenitas data dilanjutkan dengan uji Anova satu arah dengan taraf signifikan (α) 5 %. Hasil uji Anova satu arah dapat dilihat pada tabel 4.7.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Tabel 4.8 Hasil uji statistik Anova satu arah, pengaruh zat pengatur tumbuh auksin (IAA, IBA, NAA dan 2,4-D) terhadap rerata berat segar dan berat kering akar yang terbentuk pada minggu ke 6. Sum of Squares
df
F
Sig.
Rerata berat segar
.057
59
5.252
.000
Rerata berat kering
.001
59
10.184
.000
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikasinya adalah 0,000 yang berarti bahwa nilai ini < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh zat pengatur tumbuh auksin terhadap rerata berat segar dan berat kering akar dari induksi akar eksplan daun ginseng jawa. Untuk mengetahui beda nyata antar tiap perlakuan terhadap rerata berat segar dan berat kering akar yang terbentuk pada eksplan ginseng jawa maka dilanjutkan dengan menggunakan uji Tamhane’s T2 (Lampiran 3). Hasil uji tersebut menunujukkan ada perbedaan nyata pada perlakuan terhadap berat segar dan berat kering akar yang terbentuk pada eksplan daun ginseng jawa. 4.1.5 Pengamatan akar yang terbentuk dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) pada perlakuan berbagai jenis (IAA, IBA, NAA dan 2,4-D) dan konsentrasi (1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L) zat pengatur tumbuh auksin selama 6 minggu Untuk mengetahui pembentukan akar selama 6 minggu dari eksplan daun ginseng jawa pada masing-masing perlakuan, maka dilakukan pengamatan dimulai dari minggu pertama penanaman eksplan sampai pada minggu ke-6. Pengamatan kualitas perakaran dijelaskankan secara deskriptif berdasarkan masing-masing kelompok perlakuan jenis zat pengatur tumbuh auksin (IAA, IBA, NAA dan 2,4-D) pada berbagai konsentrasi (1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L).
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Perlakuan dengan zat pengatur tumbuh IAA 1 mg/L pada hari ke-6 menunjukkan adanya pertumbuhan akar. Akar yang tumbuh berwarna putih dan berukuran pendek. Akar tersebut tumbuh pada daerah dimana kalus tumbuh. Perlakuan dengan IAA 2 mg/L pada hari ke-7 menunjukkan ada pertumbuhan akar namun ada beberapa eksplan yang baru menunjukkan adanya pertumbuhan akar pada hari ke-8, ke-9 dan hari ke-11. Perlakuan IAA 3 mg/L menunjukkan adanya pertumbuhan pada hari ke-7 namun kebanyakan eksplan baru menunjukkan adanya pertumbuhan akar pada hari ke-8. Akar yang tumbuh berwarna putih dan tumbuh pada bagian yang telah tumbuh kalus sebelumnya (Gambar 4.8). Pada kelompok perlakuan IAA sebagian eksplan mulai berwarna coklat pada hari ke-22. Perubahan warna eksplan menjadi coklat menunjukkan bahwa eksplan mengalami kematian sehingga eksplan tidak mampu menghasilkan akar lagi.
a
b
c
Gambar 4.8 Akar eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA pada minggu ke 6 yaitu (a) IAA 1 mg/L; (b) IAA 2 mg/L; (c) IAA 3 mg/L. Anak panah menunjukkan pertumbuhan akar. Skala: 1 cm. Pada kelompok perlakuan IBA akar yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik daripada perlakuan yang lainnya. Pertumbuhan akar dimulai rata-rata
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
pada hari ke-7. Karakteristik akar kelompok perlakuan IBA memiliki penampilan lebih gemuk dari kelompok perlakuan lainnya. IBA konsentrasi 1 mg/L dapat menginduksi akar yang paling panjang sedangkan pada IBA konsentrasi 2 mg/L menginduksi jumlah akar paling banyak. Akar pada media MS yang ditambah IBA 2 mg/L dan 3 mg/L lebih bergerombol dari pada IBA 1 mg/L. Selain itu akar pada kelompok perlakuan IBA menghasilkan cabang-cabang akar. Cabang akar paling banyak dimiliki oleh akar yang diinduksi dengan menggunakan IBA 2 mg/L. Hal ini membuat berat segar dan berat kering akar hasil induksi IBA 2 mg/L menjadi semakin besar. Oleh karena itu IBA 2 mg/L merupakan jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin yang paling baik dalam menginduksi akar. Akar yang tumbuh pada kelompok perlakuan IBA ini berwarna putih dan tumbuh dari bagian dimana kalus telah tumbuh (Gambar 4.9). Eksplan pada kelompok IBA ini tidak menunjukkan ada perubahan warna sampai pada minggu ke-6 sehingga hal ini memungkinkan akar masih dapat tumbuh dari eksplan daun ginseng jawa. d
e
f
Gambar 4.9 Akar eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh IBA pada minggu ke 6 yaitu (d) IBA 1 mg/L; (k) 2,4-D 2 mg/L; (l) 2,4-D 3 mg/L. Anak panah menunjukkan pertumbuhan akar. Skala: 1 cm.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Pada kelompok perlakuan NAA eksplan mulai berwarna kecoklatan pada hari ke-14. Selain itu kalus yang tumbuh pada bagian yang dilukai lebih banyak dari pada perlakuan IAA dan IBA. Pada NAA 1 mg/L eksplan mulai menunujukkan adanya pertumbuhan akar pada hari ke-7 namun kebanyakan eksplan baru menunjukkan pertumbuhan akar pada hari ke-8. Pada NAA 2 mg/L eksplan mulai menunujukkan adanya pertumbuhan akar pada hari ke-7 namun kebanyakan eksplan baru menunjukkan pertumbuhan akar pada hari ke-8 sampai ke-10. Pada NAA 3 mg/L eksplan mulai menunujukkan adanya pertumbuhan akar pada hari ke-7 sampai hari-8. Akar yang dihasilkan oleh kelompok perlakuan NAA tumbuh pada daerah dimana kalus tumbuh dan berwarna putih pada awal tumbuhnya namun setelah ekpaln berwarna coklat akar juga berwarna coklat. Akar tersebut berukuran pendek dan tidak memiliki cabang (Gambar 4.10). Perubahan warna eksplan menjadi coklat menunjukkan bahwa eksplan mengalami kematian sehingga tidak dapat menghasilkan akar lagi. g
h
i
Gambar 4.10 Akar eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh NAA pada minggu ke 6 yaitu (g) NAA 1 mg/L; (h) NAA 2 mg/L; (i) NAA 3 mg/L. Anak panah menunjukkan pertumbuhan akar. Skala: 1 cm. Pada kelompok perlakuan jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin 2,4-D seluruh konsentrasi, tidak dihasilkan akar. Kelompok ini hanya
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
menghasilkan kalus (Gambar 4.11) dalam jumlah yang paling banyak dibandingkan kelompok perlakuan yang lainnya. Eksplan menunjukkan ada perubahan warna dari hijau menjadi coklat mulai hari ke-14. Perubahan warna eksplan menjadi coklat menunjukkan bahwa eksplan mengalami kematian sehingga tidak mampu menghasilkan akar lagi. j
k
l
Gambar 4.11 Akar eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh 2,4-D pada minggu ke 3 yaitu (j) 2,4-D 1 mg/L; (k) 2,4-D 2 mg/L; (l) 2,4-D 3 mg/L. Anak panah berwarna menunjukkan pertumbuhan kalus. Skala: 1 cm.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
4.2 Pembahasan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis (IAA, IBA, NAA dan 2,4-D) dan konsentrasi (1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L) zat pengatur tumbuh auksin berpengaruh terhadap lama waktu terbentuknya akar dari eksplan ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.). Berdasarkan hasil pengamatan waktu terbentuknya akar dari eksplan ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) zat pengatur tumbuh auksin IBA (konsentrasi 1 mg/L dan 2 mg/L) menunjukkan waktu terbentuknya akar yang paling cepat yaitu 7 hari (Tabel 4.1). Hal ini selaras dengan penelitian Rostiana dan Seswita (2007) pada tanaman piretrum [Chrysanthemum cinerariifolium (Trevir.)Vis.] klon prau 6 yang menyatakan bahwa akar yang terbentuk dengan penambahan IBA konsentrasi 0,2 mg/L menujukkan waktu inisiasi yang relatif pendek (12,5 hari) dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Penelitian pada tanaman pule pandak (Raufolvia serpentine L.) menunjukkan bahwa penambahan IBA dengan konsentrasi 2 sampai 4 mg/L dapat menginisiasi pertumbuhan akar lebih cepat dari pada perlakuan lainnya yaitu 15 hari (Palestine, 2008). Salisbury dan Ross (1995) menyatakan bahwa zat pengatur tumbuh IBA memegang peranan penting pada proses pembelahan dan pembesaran sel, terutama di awal pembentukan akar. Hal ini menunjukkan IBA memiliki kemampuan paling baik dalam menginduksi terbentuknya akar bila dibandingkan dengan jenis auksin lainnya. Meskipun demikian IAA dan NAA dapat menginisiasi terbentuknya akar.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Hasil perhitungan jumlah akar yang tebentuk pada eksplan ginseng jawa pada penelitian ini menunjukkan bahwa jenis (IAA, IBA, NAA dan 2,4-D) dan konsentrasi (1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L) zat pengatur tumbuh auksin berpengaruh terhadap jumlah akar dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.). Berdasarkan hasil penelitan pada tabel 4.3 perlakuan dengan menggunakan IBA 2 mg/L mampu menginduksi akar dengan jumlah akar yang paling banyak (14,1) dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini selaras dengan penelitian pada tanaman Ginkgo biloba L. yang menunjukan bahwa perlakuan dengan IBA 10 µM mampu menginduksi akar dengan rerata jumlah yang paling banyak yaitu 6,96 (Pandey et. al, 2011). Penelitian pada tanaman piretrum [Chrysanthemum cinerariifolium (Trevir.)Vis.] klon prau 6 perlakuan dengan menggunakan IBA 0,2 mg/L memperlihatkan hasil dengan jumlah akar yang cukup banyak yaitu 14,1 (Rostiana dan Seswita, 2007). Menurut Irwanto (2001) IBA memiliki sifat penyebaran yang sangat kecil. Sehingga apabila IBA diberikan pada akar, ia hanya akan menstimulasi pada bagian akar saja, dan kemungkinan kecil untuk mampu menstimulasi pertumbuhan pada bagian atas tanaman. IBA memiliki kandungan kimia lebih stabil dan mobilitasnya di dalam tanaman rendah. Sifat inilah yang menyebabkan pemakaian IBA lebih berhasil karena sifat kimianya yang mantap dan pengaruhnya lebih lama (Hendaryono dan Wijayani, 1994). Jenis (IAA, IBA, NAA dan 2,4-D) dan konsentrasi (1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L) zat pengatur tumbuh auksin pada penelitian ini menunjukkan adanya
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
pengaruh terhadap panjang akar dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.). Berdasarkan hasil penelitan pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa kelompok perlakuan IBA mampu menginduksi akar dengan rerata panjang paling besar dibandingkan perlakuan lainnya yaitu 4,043 cm untuk IBA 1 mg/L, 1,828 cm untuk IBA 2 mg/L dan 1,757 cm untuk IBA 3 mg/L. Selaras dengan penelitian Palestine (2008) pada tanaman pule pandak (Raufolvia serpentine L.) menyatakan bahwa aplikasi IBA dengan berbagai konsentrasi dapat memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah dan panjang akar. Pada tanaman Ginkgo biloba L. menunjukan bahwa perlakuan dengan IBA 10 µM mampu menginduksi akar dengan rerata panjang yang besar yaitu 8,38 cm (Pandey et. al, 2011). Pertumbuhan akar disebabkan oleh IBA yang menginisiasi pemanjangan sel dengan cara mempengaruhi pengendoran atau pelenturan dinding sel (Asmara, 2007). Dijelaskan oleh Salisbury dan Ross (1995), bahwa IBA mengakibatkan sel penerima mengeluarkan H+ ke dinding sel primer yang mengelilinginya dan kemudian
menurunkan
pH
sehingga
terjadi
pengenduran
dinding
dan
pertumbuhan dengan cepat. pH rendah ini diduga mengaktifkan enzim yang dapat memutuskan ikatan pada polisakarida dinding sel sehingga memungkinkan dinding sel merenggang. Dengan demikian pertumbuhan dan perkembangan sel akar akan semakin cepat. Hasil penimbangan berat basah dan berat kering pada penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh jenis (IAA, IBA, NAA dan 2,4-D) dan konsentrasi
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
(1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L) zat pengatur tumbuh auksin terhadap berat segar dan berat kering akar dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.). Pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa kelompok perlakuan IBA menunjukkan hasil yang paling tinggi. Hasil berat segar dan berat kering tertinggi dari kelompok perlakuan IBA adalah 0,06532 g dari IBA 2 mg/L. Berat segar tertinggi juga didapatkan pada IBA dengan konsentrasi 2 mg/L dari akar hasil induksi dari eksplan hipokotil ginseng jawa (Fitriyah, 2008). Penelitian Danu (1993) mendapatkan pengaruh positif terhadap berat kering akar yang dihasilkan stek Gmelina arborea Linn yang diberi perlakuan hormon IBA. Asam indolbutarat (IBA) lebih lazim digunakan untuk memacu perakaran dibandingkan NAA atau auksin lainnya. IBA bersifat aktif, sekalipun cepat dimetabolismekan menjadi IBA-aspartat dan sekurangnya menjadi satu konjugat dengan peptida lainnya (Weisman et al., 1989 dalam Salisbury dan Ross, 1995). Diduga terbentuknya konjugat tersebut dapat menyimpan IBA yang kemudian bertahap dilepaskan. Hal itu menjadikan konsentrasi IBA bertahan pada tingkat yang tepat, khususnya pada tahap pembentukan akar selanjutnya (Salisbury dan Ross, 1995). Zat pengatur tumbuh IAA dan NAA dapat menginduksi terbentuknya akar meskipun tidak sebaik IBA. Pada penelitian Pandey et al. (2001) menunjukkan hasil bahwa IBA 10 µM merupakan perlakuan dengan hasil perakaran terbaik dibandingkan perlakuan dengan menggunakan NAA pada tanaman Ginkgo biloba L. meskipun NAA dapat menginduksi akar. Penelitian Fitriyah (2008)
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
menunjukkan hasil induksi perakaran dengan menggunakan IBA lebih baik daripada menggunakan IAA dan NAA pada eksplan hipokotil ginseng jawa. Menurut Hartman dan Kester (1975) bahwa asam indol-3 asetat (IAA) sebagai senyawa alami yang menunjukkan aktivitas auksin yang mendorong pembentukan akar adventif. Namun senyawa IAA mudah mengalami degradasi akibat pengaruh cahaya dan oksidasi enzimatik (Zulkarnain, 2011). Menurut Wudianto (1998) IAA mudah menyebar ke bagian lain sehingga menghambat perkembangan dan pertumbuhan tunas dan NAA dalam mempergunakannya harus benar-benar tahu konsentrasi tepat yang diperlukan oleh suatu jenis tanaman, bila tidak tepat akan memperkecil batas konsentrasi optimum perakaran. Hasil induksi akar dari ekplan daun ginseng jawa dengan zat pengatur tumbuh IAA, IBA dan NAA mampu menghasilkan akar sedangkan zat pengatur tumbuh 2,4-D tidak menghasilkan akar. Selaras dengan penelitian Fitriyah (2008) yang menyatakan induksi akar dari eksplan hipokotil ginseng jawa dengan menggunakan 2,4-D hanya menghasilkan kalus. Hal ini memunculkan dugaan bahwa 2,4-D tidak cocok untuk induksi akar. Pada perkembangan embrio somatik pada Coffea arabica terjadi pertumbuhan kalus jika pada medium diperkaya dengan 2,4-D. Menurut Abbas (2011) jenis auksin yang umum digunakan pada tahap inisiasi dan multiplikasi sel adalah 2,4-D dengan kisaran 0,5-1,0 mg/L untuk medium proliferasi sel kalus. Pada dasarnya pemberian zat pengatur tumbuh dimaksudkan untuk mempercepat proses fisiologi pada akar yang memungkinkan tersedianya bahan
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
pembentuk akar dengan segera sehingga dapat meningkatkan pemanfaatan zat hara (Wareing, 1976 dalam Lukitariati et al., 1996). Dengan pertumbuhan akar yang baik maka jumlah akar, panjang akar, berat segar dan berat kering akar akan meningkat sehingga kualitas perakaran semakin baik. Dari data yang didapatkan terlihat bahwa hasil terbaik untuk menginduksi akar dari eksplan daun ginseng jawa adalah IBA 2 mg/L. Hal ini disebabkan karena IBA 2 mg/L menghasilkan akar dalam rerata waktu relatif pendek (7 hari), jumlah akar yang cukup banyak (12,8), ukuran akar yang relatif panjang (1,828 cm), berat segar yang relatif besar (0,06532) serta berat kering yang relatif besar (0,00924) dari pada perlakuan lainnya.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan Kesimpulan dan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Jenis zat pengatur tumbuh auksin (IAA, IBA, NAA dan 2,4-D) pada berbagai konsentrasi (1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L) berpengaruh pada induksi akar dari eksplan ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) yaitu terhadap lama waktu terbentuknya akar, jumlah akar yang terbentuk, panjang akar yang terbentuk, berat segar dan berat kering akar yang terbentuk. 2. Zat pengatur tumbuh IBA dengan konsentrasi 2 mg/L merupakan zat pengatur tumbuh yang paling baik dalam menginduksi akar dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.)
5.2
Saran Perbanyakan akar ginseng jawa dapat dilakukan dengan menggunakan eksplan daun yang ditanam pada media MS dengan menggunakan zat pengatur tumbuh auksin yang paling sesuai yaitu IBA 2 mg/L.
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Daftar Pustaka Abbas, B, 2011, Prinsip Dasar Kultur Jaringan, Alfabeta, Bandung Aina, N, 2008, Induksi Akar dari Eksplan Hipokotil dan Epikotil Tanaman Ginseng Jawa (Talinum paniculatum) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin dan BAP, Skripsi, Unversitas Airlangga, Surabaya Asmara, A.P, 2007, Pengaruh Beberapa Konsetrasi IBA Terhadap Pertumbuhan Bibit Manggis (Garcinia mangostana L) Asal Seedling di Polibag, Skripsi, Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jambi Campbell, N. A, Reece, J. B, Mitchell, L. G, 2003, Biologi edisi kelima Jilid 2, Erlangga, Jakarta Dalimartha, S, 1999, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid I, Anggota Ikapi, Jakarta Danu, 1993, Pengaruh Bahan Stek dan Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Stek Sungkai (Peronema canescens Jack.), Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Balai Teknologi Perbenihan, Departemen Kehutanan, Bogor Fitriyah, R, 2008, Induksi Akar Eksplan Hipokotil Ginseng Jawa (Talinum paniculatum) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro, Skripsi, Universitas Airlangga, Surabaya Gardner, Franklin P, Pearce, R. Brent, Mitchell, Roger L, 1991, Fisiologi Tanaman Budidaya, UI Press, Jakarta Hariana, A, 2008, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 3, Penebar Swadaya, Jakarta Hartman, H T, Kester D E and Davies F T, 1975, Plant Propagation. Prentice Hall International Inc, London Hidayat, S, 2005, Ginseng Multivitamin Alami Berkhasiat, Penebar Swadaya. Bogor Hendaryono, D P S dan Wijayani, A, 1994, Teknik Dasar Kultur Jaringan Pengenalan dan Petunjuk Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif, Kanisius, Yogyakarta Irwanto, 2001. Pengaruh hormon IBA (Indole Butyric Acid) Terhadap Persen Jadi Pucuk Meranti Putih (Shorea montigena). Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura, Ambon,
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
http://www.freewebs.com/irwantoshut/shorea tanggal 23 Mei 2012
_montigena.pdf.02.
diakses
Lukitariati S., N.L.P. Indriyani, A. Susiloadi, dan M.J. Anwarudin,1996, Pengaruh Naungan dan konsentrasi Asam Indol Butirat terhadap Pertumbuhan Bibit batang bawah Manggi,. Jurnal Holtikultura 6 (3): 220-226 Muller, J L, Vertocnik, A and Town C D, 2005, Analysis of Indole-3-Butyric Acid Induced Adventitious Root Formation on Arabidopsis Stem Segments, Journal of Experimental Botany, 56 (418): 2095-2105 Mulyani, S E S, 2006, Anatomi Tumbuhan, Kanisius, Yogyakarta Nasir, M, 2001, Pengantar Pemuliaan Tanaman. Direktorat Jenderal, Pendidikan Tinggi Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta Nugroho, Y A, 2005, Toksisitas Akut dan Khasiat Ekstrak Som Jawa (Talinum Paniculatum Gaertn) sebagai stimulant, Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 3: 17-20 Palestine, A.S, 2008, Induksi Akar Pada Biakan Tanaman Pule Pandak (Rauvolfia serpentine L.) Secara Kultur Jaringan, Skripsi, Jurusan Budidaya Pertanian fakultas Pertanan, Malang Pandey, A, Tamta, S, Giri D, 2011, Role of auxin on adventitious root formation and subsequent growth of cutting raised plantlets of Ginkgo biloba L., International Journal of Biodiversity and Conservation, 3(4): 142-146 Pierik, R.L.M, 1987, In Vitro Culture of Higher Plant, Martinus Nijhoff Publisher, Dordrecht, Netherland Pitojo, Setijo, Ir, 2006, TALESOM, Sayuran Berkhasiat Obat, Kanisisus, Yogyakarta Prastowo, B, Syakir, M, Kemala, S, Rostiana, O, Rizal, M, Raharjo, M, Yulianti, S, dan Sugiharto, 2007, Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Tanaman Obat Edisi Kedua, Badan Litbang pertanian, Jakarta Rostiana, O dan Seswita D, 2007, Pengaruh Indole Butyric Acid dan Naphtaline Acetic Acid Terhadap Induksi Perakaran Tunas Piretrum (Chrysabthemum cinerariifolium, Trevir) vis. Klon Prau 6 Secara In Vitro, Jurnal Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, XVIII: 39-48 Raharjo, K D, 2004, Pengaruh Pemberian IBA, NAA, Air Kelapa dan Arang Aktif Terhadap Induksi Akar Azadirachta excels (Jack) M. Jacobs Secara In Vitro, Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Salisbury, Frank B, Ross, Cleon W, 1995, Fisiologi Tumbuhan, Penerbit ITB, Bandung Santa, I. G. P dan Prajogo, B. C. W, 1996, Studi Taksonomi Talinum paniculatum Gaertn. dan Talinum triangulare (Jacq). Willid, Prosiding Seminar Nasional Pokjanas Tanaman Obat Indonesia XI, Surabaya. Simpson, M. G, 2006, Plant systematic, Academic Press, USA Sivanesan, I, Jeong, B R, 2009, Induction and establishment of adventitious and hairy root cultures of Plumbago zeylanical, African Journal of Biotechnology, 8 (20) Sugiarso, S., Fauzi, dan Nurhadi M, 1996, Pengaruh Konsentrasi dan Saat Pemberian NAA Lewat Daun Terhadap Hasil Som Jawa (Talinum panculatum), Prosiding Seminar Nasional Pokjanas Tanaman Obat Indonesia XI, Surabaya. Untari, R dan Puspitaningtyas, D M, 2006, Pengaruh Bahan Organik NAA terhadap Pertumbuhan Anggrek Hitam (Coelogyne pandulata Lindl.) dalam Kultur in Vitro, Jurnal Biodiversitas, 7 (3): 344-348 Van Steenis, C. G. G. J, 1947, Flora. PT. Pradnya Paramita, Jakarta Vesperinas, E S, 1999, In vitro Root Induction in Hypocotyl and Plumulae Explants of Helianthus annuus, Environmental and Experimental Botany, 39: 271-277 Wijayakusuma, H, 1994, Tanaman berkhasiat Obat di Indonesia, Pustaka Kartini, Jakarta Wudianto, R, 1998, Membuat Stek, Cangkok dan Okulasi, Penebar Swadaya, Jakarta Zulkarnain, 2011, Kultur Jaringan Tanaman, Bumi Aksara, Jakarta
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 1 Komposisi Penyusun Media Murashige and Skoog (MS) Bahan Makronutrien: NH4NO3 KNO3 CaCl2.2H2O MgSO4,7H2O KH2PO4 Mikronutrien: MnSO4.H2O ZnSO4.4H2O H3BO3 KI Na2Mo4.2H2O CuSO4.5H2O CoCl2.6H2O Zat Besi: FeSO4.7H2O Na2EDTA Vitamin: Thiamine-HCl Nicotinic Acid Pyroxidine-HCl Glycine Sukrosa Myo-inositol Agar Aquades
Skripsi
mg/L 1.650 1.900 440 370 170 22,3 8,6 6,2 0,83 0,25 0,025 0,025 27,8 37,3 0,1 0,5 0,5 2 30.000 100 8.000 Sampai 1 Liter
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 2 Data hasil induksi akar dari eksplan daun ginseng jawa
Skripsi
Perlakuan
n
IAA 1 IAA 1 IAA 1 IAA 1 IAA 1 rata2 SD IAA 2 IAA 2 IAA 2 IAA 2 IAA 2 rata2 SD IAA 3 IAA 3 IAA 3 IAA 3 IAA 3 rata2 SD IBA 1 IBA 1 IBA 1 IBA 1 IBA 1 rata2 SD IBA 2 IBA 2 IBA 2 IBA 2 IBA 2 rata2 SD IBA 3 IBA 3 IBA 3 IBA 3 IBA 3 rata2 SD NAA 1 NAA 1 NAA 1 NAA 1 NAA 1 rata2 SD NAA 2 NAA 2 NAA 2 NAA 2
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Waktu (hari) 6 8 7 7 8 7,2 0,8367 9 8 7 8 11 8,6 1,5166 8 8 8 7 7 7,6 0,5477 7 7 7 7 7 7 0 7 7 7 7 7 7 0 7 8 8 8 8 7,8 0,4472 7 7 8 8 8 7,6 0,5477 8 10 7 9
Jumlah 4 4 17 6 13 8,8 5,891 3 4 8 6 7 5,6 2,0736 7 3 17 13 9 9,8 5,4037 8 2 9 4 2 5 3,3166 13 13 17 14 7 12,8 3,6332 11 16 11 13 8 11,8 2,9496 12 6 5 6 6 7 2,8284 8 6 2 6
Reraata panjang (cm) 1,425 1,725 1,229 1,1216 1,415 1,383 0,230 0,266 1,35 0,4875 2,061 0,657 0,9643 0,7350 0,814 0,500 0,976 1,023 0,880 0,8386 0,2061 1,4125 4,6 1,88 6,275 6,05 4,0435 2,2868 1,63 1,7 0,923 1,53 3,357 1,828 0,908 1,59 2,081 2,036 1,98 1,1 1,7574 0,4160 0,86 1,116 0,92 1,366 0,883 1,0290 0,2138 0,3 0,266 0,45 0,283
Berat basah (g) 0,0045 0,0152 0,0476 0,0013 0,0117 0,0161 0,0185 0,0008 0,0615 0,0021 0,0029 0,0014 0,01374 0,02671 0,0024 0,0086 0,0263 0,0283 0,0151 0,0161 0,0112 0,0904 0,0429 0,1278 0,0559 0,0048 0,0644 0,0469 0,1392 0,0982 0,0354 0,0213 0,034 0,0656 0,0509 0,0046 0,0340 0,0117 0,0818 0,0045 0,0273 0,0328 0,0177 0,0428 0,0052 0,0308 0,0173 0,0228 0,0144 0,0063 0,0137 0,0068 0,002
Berat kering (g) 0,0002 0,0019 0,0095 0,0011 0,0036 0,0033 0,0037 0,0001 0,0048 0,0013 0,0027 0,0013 0,0020 0,0018 0,0008 0,0011 0,0039 0,0038 0,0019 0,0023 0,0015 0,0068 0,0038 0,0118 0,0068 0,0041 0,0067 0,0032 0,0111 0,0112 0,0104 0,0055 0,008 0,0092 0,0025 0,0027 0,0071 0,0099 0,0087 0,0013 0,0059 0,0038 0,0023 0,0032 0,0009 0,002 0,0025 0,0022 0,0008 0,0002 0,0016 0,002 0,0005
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
NAA 2 rata2 SD NAA 3 NAA 3 NAA 3 NAA 3 NAA 3 rata2 SD 2,4 D 1 2,4 D 1 2,4 D 1 2,4 D 1 2,4 D 1 rata2 SD 2,4 D 2.1 2,4 D 2.2 2,4 D 2.3 2,4 D 2.4 2,4 D 2.5 rata2 SD 2,4 D 3.1 2,4 D 3.2 2,4 D 3.3 2,4 D 3.4 2,4 D 3.5 rata2 SD
Skripsi
5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
7 8,2 1,3038 8 8 7 7 7 7,4 0,5477 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 5,4 2,1909 5 3 1 4 6 3,8 1,9235 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,6 0,3798 0,1433 0,1 0,6 0,2 1,125 0,488 0,5026 0,4033 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,0048 0,0067 0,0043 0,0046 0,0028 0,0009 0,0055 0,0188 0,0065 0,0071 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
0,0011 0,0011 0,0007 0,0001 0,0009 0,0005 0,0018 0,0025 0,0012 0,0010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 3 Hasil uji statistik induksi akar dari eksplan daun ginseng jawa dengan zat pengatur tumbuh auksin One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test waktu N
60
Normal Parametersa,,b
Mean
5.7000
Std. Deviation Most Extreme Differences
3.40637
Absolute
.382
Positive
.203
Negative
-.382
Kolmogorov-Smirnov Z
2.959
Asymp. Sig. (2-tailed)
.000
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. NPar Tests Descriptive Statistics N
Mean
Std. Deviation
Minimum
Maximum
waktu
60
5.7000
3.40637
.00
11.00
jeniskons
62
6.7742
3.74349
1.00
15.00
Kruskal-Wallis Test Ranks jeniskons waktu
N
Mean Rank
6.00
5
21.70
7.00
5
19.90
8.00
5
22.30
9.00
5
18.10
10.00
5
5.50
11.00
5
5.50
Total
30 Test Statisticsb,c waktu
Chi-Square
22.086
Df
5
Asymp. Sig.
.001
Monte Carlo Sig.
.000a
Sig. 95% Confidence Interval
Lower Bound
.000
Upper Bound
.000
a. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000. b. Kruskal Wallis Test c. Grouping Variable: jeniskons
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Mann-Whitney Test Ranks jeniskons
N
waktu 1.00
Mean Rank
Sum of Ranks
5
4.00
20.00
2.00
5
7.00
35.00
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
5.000
Wilcoxon W
20.000
Z
-1.638
Asymp. Sig. (2-tailed)
.101 .151a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks Jeniskons
N
Mean Rank
Sum of Ranks
waktu 1.00
5
4.80
24.00
3.00
5
6.20
31.00
Total
10
Test Statisticsb waktu Mann-Whitney U
9.000
Wilcoxon W
24.000
Z
-.808
Asymp. Sig. (2-tailed)
.419 .548a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
Mean Rank
Sum of Ranks
waktu 1.00
5
6.00
30.00
4.00
5
5.00
25.00
Total
10
Test Statisticsb waktu Mann-Whitney U
10.000
Wilcoxon W
25.000
Z
-.645
Asymp. Sig. (2-tailed)
.519 .690a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks Jeniskons
Skripsi
N
Mean Rank
Sum of Ranks
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
waktu 1.00
5
6.00
30.00
5.00
5
5.00
25.00
Total
10
Test Statisticsb waktu Mann-Whitney U
10.000
Wilcoxon W
25.000
Z
-.645
Asymp. Sig. (2-tailed)
.519 .690a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks Jeniskons
N
Mean Rank
Sum of Ranks
waktu 1.00
5
4.40
22.00
6.00
5
6.60
33.00
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
7.000
Wilcoxon W
22.000
Z
-1.315
Asymp. Sig. (2-tailed)
.189 .310a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
waktu 1.00
Mean Rank
Sum of Ranks
5
4.80
24.00
7.00
5
6.20
31.00
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
9.000
Wilcoxon W
24.000
Z
-.808
Asymp. Sig. (2-tailed)
.419 .548a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
Skripsi
N
Mean Rank
Sum of Ranks
waktu 1.00
5
4.40
22.00
8.00
5
6.60
33.00
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Ranks jeniskons
N
waktu 1.00
Mean Rank
Sum of Ranks
5
4.80
24.00
7.00
5
6.20
31.00
Total
10
Test Statisticsb waktu Mann-Whitney U
7.000
Wilcoxon W
22.000
Z
-1.201
Asymp. Sig. (2-tailed)
.230 .310a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
Mean Rank
Sum of Ranks
waktu 1.00
5
5.20
26.00
9.00
5
5.80
29.00
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
11.000
Wilcoxon W
26.000
Z
-.346
Asymp. Sig. (2-tailed)
.729 .841a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
waktu 1.00
Mean Rank
Sum of Ranks
5
8.00
40.00
10.00
5
3.00
15.00
Total
10
Test Statisticsb waktu Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.805
Asymp. Sig. (2-tailed)
.005 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks Jeniskons waktu 1.00 11.00
Skripsi
N
Mean Rank
Sum of Ranks
5
8.00
40.00
5
3.00
15.00
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Ranks jeniskons
N
waktu 1.00
Mean Rank
Sum of Ranks
5
8.00
40.00
10.00
5
3.00
15.00
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.805
Asymp. Sig. (2-tailed)
.005 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks jeniskons
N
waktu 1.00 12.00 Total
Mean Rank
Sum of Ranks
5
8.00
40.00
5
3.00
15.00
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.805
Asymp. Sig. (2-tailed)
.005 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
waktu 2.00
Mean Rank
Sum of Ranks
5
6.60
33.00
3.00
5
4.40
22.00
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
7.000
Wilcoxon W
22.000
Z
-1.243
Asymp. Sig. (2-tailed)
.214 .310a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons waktu 2.00
Skripsi
N
Mean Rank 5
7.50
Sum of Ranks 37.50
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
4.00
5
Total
10
3.50
17.50
Test Statisticsb waktu Mann-Whitney U
2.500
Wilcoxon W
17.500
Z
-2.362
Asymp. Sig. (2-tailed)
.018 .032a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks Jeniskons
N
waktu 2.00
Mean Rank
Sum of Ranks
5
7.50
37.50
5.00
5
3.50
17.50
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
2.500
Wilcoxon W
17.500
Z
-2.362
Asymp. Sig. (2-tailed)
.018 .032a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons waktu
N
Mean Rank
Sum of Ranks
2.00
5
6.30
31.50
6.00
5
4.70
23.50
Total
10
Test Statisticsb waktu Mann-Whitney U
8.500
Wilcoxon W
23.500
Z
-.945
Asymp. Sig. (2-tailed)
.345 .421a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks Jeniskons
N
Mean Rank
Sum of Ranks
waktu 2.00
5
6.60
33.00
7.00
5
4.40
22.00
Total
10 Test Statisticsb waktu
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Mann-Whitney U
7.000
Wilcoxon W
22.000
Z
-1.243
Asymp. Sig. (2-tailed)
.214 .310a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
Mean Rank
Sum of Ranks
waktu 2.00
5
5.90
29.50
8.00
5
5.10
25.50
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
10.500
Wilcoxon W
25.500
Z
-.430
Asymp. Sig. (2-tailed)
.667 .690a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks jeniskons
N
waktu 2.00
Mean Rank
Sum of Ranks
5
6.90
34.50
9.00
5
4.10
20.50
Total
10
Test Statisticsb waktu Mann-Whitney U
5.500
Wilcoxon W
20.500
Z
-1.560
Asymp. Sig. (2-tailed)
.119 .151a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons waktu 2.00
N
Mean Rank
Sum of Ranks
5
8.00
40.00
10.00
5
3.00
15.00
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U Wilcoxon W
Skripsi
.000 15.000
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Z
-2.795
Asymp. Sig. (2-tailed)
.005 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons waktu
N
Mean Rank
Sum of Ranks
2.00
5
8.00
40.00
11.00
5
3.00
15.00
Total
10
Test Statisticsb waktu Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.795
Asymp. Sig. (2-tailed)
.005 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
waktu 2.00
Mean Rank
Sum of Ranks
5
8.00
40.00
12.00
5
3.00
15.00
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.795
Asymp. Sig. (2-tailed)
.005 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons waktu
N
Mean Rank
Sum of Ranks
3.00
5
7.00
35.00
4.00
5
4.00
20.00
Total
10
Test Statisticsb waktu Mann-Whitney U
5.000
Wilcoxon W
20.000
Z
-1.964
Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.050 .151a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Ranks jeniskons waktu
N
Mean Rank
Sum of Ranks
3.00
5
7.00
35.00
5.00
5
4.00
20.00
Total
10
Test Statisticsb waktu Mann-Whitney U
5.000
Wilcoxon W
20.000
Z
-1.964
Asymp. Sig. (2-tailed)
.050 .151a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons waktu
N
Mean Rank
Sum of Ranks
3.00
5
5.00
25.00
6.00
5
6.00
30.00
Total
10
Test Statisticsb waktu Mann-Whitney U
10.000
Wilcoxon W
25.000
Z
-.655
Asymp. Sig. (2-tailed)
.513 .690a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks Jeniskons waktu
N
3.00
Mean Rank
Sum of Ranks
5
5.50
27.50
7.00
5
5.50
27.50
Total
10
Test Statisticsb waktu Mann-Whitney U
12.500
Wilcoxon W
27.500
Z
.000
Asymp. Sig. (2-tailed)
1.000 1.000a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons waktu
Skripsi
3.00
N
Mean Rank 5
4.90
Sum of Ranks 24.50
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
8.00
5
Total
10
6.10
30.50
Test Statisticsb waktu Mann-Whitney U
9.500
Wilcoxon W
24.500
Z
-.669
Asymp. Sig. (2-tailed)
.504 .548a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons waktu
N
3.00
Mean Rank
Sum of Ranks
5
6.00
30.00
9.00
5
5.00
25.00
Total
10
Test Statisticsb waktu Mann-Whitney U
10.000
Wilcoxon W
25.000
Z
-.600
Asymp. Sig. (2-tailed)
.549 .690a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons waktu
N
Mean Rank
Sum of Ranks
3.00
5
8.00
40.00
10.00
5
3.00
15.00
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.835
Asymp. Sig. (2-tailed)
.005 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons waktu
N
Mean Rank
Sum of Ranks
3.00
5
8.00
40.00
11.00
5
3.00
15.00
Total
10 Test Statisticsb waktu
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.835
Asymp. Sig. (2-tailed)
.005 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons waktu
N
Mean Rank
Sum of Ranks
3.00
5
8.00
40.00
12.00
5
3.00
15.00
Total
10
Test Statisticsb waktu Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.835
Asymp. Sig. (2-tailed)
.005 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
Mean Rank
Sum of Ranks
waktu 4.00
5
5.50
27.50
5.00
5
5.50
27.50
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
12.500
Wilcoxon W
27.500
Z
.000
Asymp. Sig. (2-tailed)
1.000 1.000a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons waktu 4.00
N
Mean Rank
Sum of Ranks
5
3.50
17.50
6.00
5
7.50
37.50
Total
10
Test Statisticsb waktu Mann-Whitney U Wilcoxon W
Skripsi
2.500 17.500
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Z
-2.449
Asymp. Sig. (2-tailed)
.014 .032a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons waktu
N
Mean Rank
Sum of Ranks
4.00
5
4.00
20.00
7.00
5
7.00
35.00
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
5.000
Wilcoxon W
20.000
Z
-1.964
Asymp. Sig. (2-tailed)
.050 .151a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
waktu 4.00
Mean Rank
Sum of Ranks
5
4.00
20.00
8.00
5
7.00
35.00
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
5.000
Wilcoxon W
20.000
Z
-1.928
Asymp. Sig. (2-tailed)
.054 .151a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
Mean Rank
Sum of Ranks
waktu 4.00
5
4.50
22.50
9.00
5
6.50
32.50
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
7.500
Wilcoxon W
22.500
Z
-1.500
Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.134 .310a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Ranks jeniskons waktu
N
Mean Rank
Sum of Ranks
4.00
5
8.00
40.00
10.00
5
3.00
15.00
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-3.000
Asymp. Sig. (2-tailed)
.003 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
waktu 4.00 11.00 Total
Mean Rank
Sum of Ranks
5
8.00
40.00
5
3.00
15.00
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-3.000
Asymp. Sig. (2-tailed)
.003 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
waktu 4.00
Mean Rank
Sum of Ranks
5
8.00
40.00
12.00
5
3.00
15.00
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-3.000
Asymp. Sig. (2-tailed)
.003 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons waktu 5.00
Skripsi
N
Mean Rank 5
3.50
Sum of Ranks 17.50
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
6.00
5
Total
10
7.50
37.50
Test Statisticsb waktu Mann-Whitney U
2.500
Wilcoxon W
17.500
Z
-2.449
Asymp. Sig. (2-tailed)
.014 .032a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
waktu 5.00
Mean Rank
Sum of Ranks
5
4.00
20.00
7.00
5
7.00
35.00
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
5.000
Wilcoxon W
20.000
Z
-1.964
Asymp. Sig. (2-tailed)
.050 .151a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
Mean Rank
Sum of Ranks
waktu 5.00
5
4.00
20.00
8.00
5
7.00
35.00
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
5.000
Wilcoxon W
20.000
Z
-1.928
Asymp. Sig. (2-tailed)
.054 .151a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
Mean Rank
Sum of Ranks
waktu 5.00
5
4.50
22.50
9.00
5
6.50
32.50
Total
10 Test Statisticsb waktu
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Mann-Whitney U
7.500
Wilcoxon W
22.500
Z
-1.500
Asymp. Sig. (2-tailed)
.134 .310a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
waktu 5.00
Mean Rank
Sum of Ranks
5
8.00
40.00
10.00
5
3.00
15.00
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-3.000
Asymp. Sig. (2-tailed)
.003 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
waktu 5.00
Mean Rank
Sum of Ranks
5
8.00
40.00
11.00
5
3.00
15.00
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-3.000
Asymp. Sig. (2-tailed)
.003 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons waktu 5.00 12.00 Total
N
Mean Rank
Sum of Ranks
5
8.00
40.00
5
3.00
15.00
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
Skripsi
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-3.000
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Asymp. Sig. (2-tailed)
.003 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons waktu
N
Mean Rank
Sum of Ranks
6.00
5
6.00
30.00
7.00
5
5.00
25.00
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
10.000
Wilcoxon W
25.000
Z
-.655
Asymp. Sig. (2-tailed)
.513 .690a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons waktu
N
Mean Rank
Sum of Ranks
6.00
5
5.20
26.00
8.00
5
5.80
29.00
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
11.000
Wilcoxon W
26.000
Z
-.339
Asymp. Sig. (2-tailed)
.735 .841a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons waktu 6.00
N
Mean Rank
Sum of Ranks
5
6.50
32.50
9.00
5
4.50
22.50
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
7.500
Wilcoxon W
22.500
Z
-1.225
Asymp. Sig. (2-tailed)
.221
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.310a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
jeniskons waktu
N
6.00
Mean Rank
Sum of Ranks
5
8.00
40.00
10.00
5
3.00
15.00
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.887
Asymp. Sig. (2-tailed)
.004 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
waktu 6.00 11.00 Total
Mean Rank
Sum of Ranks
5
8.00
40.00
5
3.00
15.00
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.887
Asymp. Sig. (2-tailed)
.004 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
waktu 6.00 12.00 Total
Mean Rank
Sum of Ranks
5
8.00
40.00
5
3.00
15.00
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.887
Asymp. Sig. (2-tailed)
.004 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons waktu
Skripsi
7.00
N
Mean Rank
Sum of Ranks
5
4.90
24.50
8.00
5
6.10
30.50
Total
10
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Test Statisticsb waktu Mann-Whitney U
9.500
Wilcoxon W
24.500
Z
-.669
Asymp. Sig. (2-tailed)
.504 .548a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons waktu
N
Mean Rank
7.00
Sum of Ranks
5
6.00
30.00
9.00
5
5.00
25.00
Total
10
Test Statisticsb waktu Mann-Whitney U
10.000
Wilcoxon W
25.000
Z
-.600
Asymp. Sig. (2-tailed)
.549 .690a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
Mean Rank
waktu 7.00 10.00 Total
Sum of Ranks
5
8.00
40.00
5
3.00
15.00
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.835
Asymp. Sig. (2-tailed)
.005 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons waktu 7.00 11.00 Total
N
Mean Rank
Sum of Ranks
5
8.00
40.00
5
3.00
15.00
10 Test Statisticsb
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
waktu Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.835
Asymp. Sig. (2-tailed)
.005 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
waktu 7.00
Mean Rank
Sum of Ranks
5
8.00
40.00
12.00
5
3.00
15.00
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.835
Asymp. Sig. (2-tailed)
.005 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
waktu 8.00
Mean Rank
Sum of Ranks
5
6.40
32.00
9.00
5
4.60
23.00
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
8.000
Wilcoxon W
23.000
Z
-1.017
Asymp. Sig. (2-tailed)
.309 .421a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons waktu 8.00 10.00 Total
N
Mean Rank
Sum of Ranks
5
8.00
40.00
5
3.00
15.00
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
Skripsi
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.795
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Asymp. Sig. (2-tailed)
.005 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
waktu 8.00 11.00 Total
Mean Rank
Sum of Ranks
5
8.00
40.00
5
3.00
15.00
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.795
Asymp. Sig. (2-tailed)
.005 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jenisko ns
Mean Rank
N
waktu 8.00
Sum of Ranks
5
8.00
40.00
12.00
5
3.00
15.00
Total
10
Test Statisticsb waktu Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.795
Asymp. Sig. (2-tailed)
.005 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
waktu 9.00
Mean Rank
Sum of Ranks
5
8.00
40.00
10.00
5
3.00
15.00
Total
10
Test Statisticsb waktu Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.835
Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.005 .008a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Skripsi
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Ranks jeniskons
N
waktu 9.00 11.00 Total
Mean Rank
Sum of Ranks
5
8.00
40.00
5
3.00
15.00
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.835
Asymp. Sig. (2-tailed)
.005 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
waktu 9.00 12.00 Total
Mean Rank
Sum of Ranks
5
8.00
40.00
5
3.00
15.00
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.835
Asymp. Sig. (2-tailed)
.005 .008a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
waktu 10.00
Mean Rank
Sum of Ranks
5
5.50
27.50
11.00
5
5.50
27.50
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
12.500
Wilcoxon W
27.500
Z
.000
Asymp. Sig. (2-tailed)
1.000 1.000a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons waktu 10.00
Skripsi
N
Mean Rank 5
5.50
Sum of Ranks 27.50
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
12.00
5
Total
10
5.50
27.50
Test Statisticsb waktu Mann-Whitney U
12.500
Wilcoxon W
27.500
Z
.000
Asymp. Sig. (2-tailed)
1.000 1.000a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons Ranks jeniskons
N
waktu 11.00
Mean Rank
Sum of Ranks
5
5.50
27.50
12.00
5
5.50
27.50
Total
10 Test Statisticsb waktu
Mann-Whitney U
12.500
Wilcoxon W
27.500
Z
.000
Asymp. Sig. (2-tailed)
1.000 1.000a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test panjang N
45
Normal Parametersa,,b
Mean
.0043
Std. Deviation Most Extreme Differences
.37091
Absolute
.114
Positive
.110
Negative
-.114
Kolmogorov-Smirnov Z
.767
Asymp. Sig. (2-tailed)
.599
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Oneway Test of Homogeneity of Variances Panjang Levene Statistic 4.419
df1
df2 8
Sig. 36
.001 ANOVA
Panjang Sum of Squares
Skripsi
Df
Mean Square
F
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Sig.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Between Groups
4.087
8
.511
Within Groups
1.966
36
.055
Total
6.053
44
9.354
.000
Post Hoc Tests Multiple Comparisons Dependent Variable:panjang
Tamhane
(J) jeniskons
1.00
2.00
.26118
.16111
.999
-.9052
1.4276
3.00
.22547
.06414
.339
-.1188
.5697
4.00
-.39710
.13833
.771
-1.3721
.5779
5.00
-.08755
.09491
1.000
-.6910
.5159
6.00
-.09715
.06126
.998
-.4188
.2245
7.00
.13068
.04963
.676
-.1090
.3704
8.00
*
.57912*
.07528
.012
.1435
1.0147
9.00
.57240
.18791
.727
-.8163
1.9611
1.00
-.26118
.16111
.999
-1.4276
.9052
3.00
-.03571
.16746
1.000
-1.1038
1.0324
4.00
-.65829
.20752
.389
-1.6577
.3412
5.00
-.34873
.18149
.978
-1.3262
.6288
6.00
-.35833
.16638
.960
-1.4397
.7230
7.00
-.13051
.16246
1.000
-1.2714
1.0104
8.00
.31794
.17204
.990
-.7063
1.3421
9.00
.31122
.24339
1.000
-.8609
1.4833
1.00
-.22547
.06414
.339
-.5697
.1188
2.00
.03571
.16746
1.000
-1.0324
1.1038
4.00
-.62257
.14568
.219
-1.5034
.2582
5.00
-.31302
.10533
.549
-.8617
.2357
6.00
-.32262
.07642
.100
-.6871
.0419
7.00
-.09479
.06745
1.000
-.4360
.2464
8.00
.35365
.08806
.140
-.0734
.7807
9.00
.34693
.19338
.995
-.9444
1.6382
1.00
.39710
.13833
.771
-.5779
1.3721
2.00
.65829
.20752
.389
-.3412
1.6577
3.00
.62257
.14568
.219
-.2582
1.5034
5.00
.30956
.16160
.975
-.5150
1.1341
6.00
.29995
.14443
.967
-.5923
1.1922
7.00
.52778
.13990
.418
-.4210
1.4765
8.00
.97622*
.15091
.024
.1294
1.8230
9.00
.96950
.22895
.119
-.1691
2.1081
1.00
.08755
.09491
1.000
-.5159
.6910
2.00
.34873
.18149
.978
-.6288
1.3262
3.00
.31302
.10533
.549
-.2357
.8617
4.00
-.30956
.16160
.975
-1.1341
.5150
6.00
-.00960
.10360
1.000
-.5610
.5417
2.00
3.00
4.00
5.00
Skripsi
95% Confidence Interval
(I) jeniskons
Mean Difference (I-J)
Std. Error
Sig.
Lower Bound
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Upper Bound
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
6.00
7.00
8.00
9.00
7.00
.21822
.09718
.929
-.3633
.7997
8.00
.66667*
.11246
.016
.1139
1.2195
9.00
.65995
.20564
.506
-.5151
1.8350
1.00
.09715
.06126
.998
-.2245
.4188
2.00
.35833
.16638
.960
-.7230
1.4397
3.00
.32262
.07642
.100
-.0419
.6871
4.00
-.29995
.14443
.967
-1.1922
.5923
5.00
.00960
.10360
1.000
-.5417
.5610
7.00
.22783
.06472
.280
-.0940
.5496
8.00
.67627*
.08598
.003
.2542
1.0984
9.00
.66955
.19244
.517
-.6358
1.9749
1.00
-.13068
.04963
.676
-.3704
.1090
2.00
.13051
.16246
1.000
-1.0104
1.2714
3.00
.09479
.06745
1.000
-.2464
.4360
4.00
-.52778
.13990
.418
-1.4765
.4210
5.00
-.21822
.09718
.929
-.7997
.3633
6.00
-.22783
.06472
.280
-.5496
.0940
8.00
.44844*
.07812
.037
.0255
.8714
9.00
.44172
.18906
.939
-.9230
1.8065
1.00
-.57912*
.07528
.012
-1.0147
-.1435
2.00
-.31794
.17204
.990
-1.3421
.7063
3.00
-.35365
.08806
.140
-.7807
.0734
4.00
-.97622*
.15091
.024
-1.8230
-.1294
5.00
-.66667*
.11246
.016
-1.2195
-.1139
6.00
-.67627*
.08598
.003
-1.0984
-.2542
7.00
-.44844*
.07812
.037
-.8714
-.0255
9.00
-.00672
.19735
1.000
-1.2480
1.2345
1.00
-.57240
.18791
.727
-1.9611
.8163
2.00
-.31122
.24339
1.000
-1.4833
.8609
3.00
-.34693
.19338
.995
-1.6382
.9444
4.00
-.96950
.22895
.119
-2.1081
.1691
5.00
-.65995
.20564
.506
-1.8350
.5151
6.00
-.66955
.19244
.517
-1.9749
.6358
7.00
-.44172
.18906
.939
-1.8065
.9230
8.00
.00672
.19735
1.000
-1.2345
1.2480
*. The mean difference is significant at the 0.05 level. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test jumlah N
60
Normal Parametersa,,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Skripsi
Absolute
6.4167 5.05325 .148
Positive
.148
Negative
-.129 1.146
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Asymp. Sig. (2-tailed)
.145
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Oneway Test of Homogeneity of Variances Jumlah Levene Statistic 7.185
df1
df2 11
Sig. 48
.000 ANOVA
Jumlah Sum of Squares Between Groups Within Groups Total
df
Mean Square
F
1092.983
11
99.362
413.600
48
8.617
1506.583
59
Sig.
11.531
.000
Post Hoc Tests Multiple Comparisons Jumlah Tamhane (J) jeniskons
1.00
2.00
3.20000
2.79285
1.000
-17.1525
23.5525
3.00
-1.00000
3.57491
1.000
-19.8273
17.8273
4.00
3.80000
3.02324
1.000
-14.4525
22.0525
5.00
-4.00000
3.09516
1.000
-22.0260
14.0260
6.00
-3.00000
2.94618
1.000
-21.6763
15.6763
7.00
1.20000
2.64575
1.000
-22.6303
25.0303
8.00
.60000
2.69815
1.000
-21.6849
22.8849
9.00
1.40000
2.64575
1.000
-22.4303
25.2303
10.00
8.80000
2.63439
.855
-15.4247
33.0247
11.00
8.80000
2.63439
.855
-15.4247
33.0247
12.00
8.80000
2.63439
.855
-15.4247
33.0247
1.00
-3.20000
2.79285
1.000
-23.5525
17.1525
3.00
-4.20000
2.58844
1.000
-22.4787
14.0787
4.00
.60000
1.74929
1.000
-9.5356
10.7356
5.00
-7.20000
1.87083
.395
-18.4327
4.0327
6.00
-6.20000
1.61245
.329
-15.1722
2.7722
7.00
-2.00000
.95917
.999
-9.6198
5.6198
8.00
-2.60000
1.09545
.968
-8.9338
3.7338
9.00
-1.80000
.95917
1.000
-9.4198
5.8198
10.00
5.60000
.92736
.222
-2.9276
14.1276
11.00
5.60000
.92736
.222
-2.9276
14.1276
12.00
5.60000
.92736
.222
-2.9276
14.1276
1.00
1.00000
3.57491
1.000
-17.8273
19.8273
2.00
4.20000
2.58844
1.000
-14.0787
22.4787
4.00
4.80000
2.83549
1.000
-11.7444
21.3444
5.00
-3.00000
2.91204
1.000
-19.4405
13.4405
2.00
3.00
Skripsi
Mean Difference (IJ)
95% Confidence Interval
(I) jeniskons
Std. Error
Sig.
Lower Bound
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Upper Bound
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
4.00
5.00
6.00
7.00
Skripsi
6.00
-2.00000
2.75318
1.000
-18.8348
14.8348
7.00
2.20000
2.42899
1.000
-19.5947
23.9947
8.00
1.60000
2.48596
1.000
-18.5718
21.7718
9.00
2.40000
2.42899
1.000
-19.3947
24.1947
10.00
9.80000
2.41661
.641
-12.4221
32.0221
11.00
9.80000
2.41661
.641
-12.4221
32.0221
12.00
9.80000
2.41661
.641
-12.4221
32.0221
1.00
-3.80000
3.02324
1.000
-22.0525
14.4525
2.00
-.60000
1.74929
1.000
-10.7356
9.5356
3.00
-4.80000
2.83549
1.000
-21.3444
11.7444
5.00
-7.80000
2.20000
.398
-19.3914
3.7914
6.00
-6.80000
1.98494
.457
-17.2868
3.6868
7.00
-2.60000
1.50333
1.000
-15.5840
10.3840
8.00
-3.20000
1.59374
.999
-14.3513
7.9513
9.00
-2.40000
1.50333
1.000
-15.3840
10.5840
10.00
5.00000
1.48324
.847
-8.6392
18.6392
11.00
5.00000
1.48324
.847
-8.6392
18.6392
12.00
5.00000
1.48324
.847
-8.6392
18.6392
1.00
4.00000
3.09516
1.000
-14.0260
22.0260
2.00
7.20000
1.87083
.395
-4.0327
18.4327
3.00
3.00000
2.91204
1.000
-13.4405
19.4405
4.00
7.80000
2.20000
.398
-3.7914
19.3914
6.00
1.00000
2.09284
1.000
-10.2191
12.2191
7.00
5.20000
1.64317
.883
-9.1332
19.5332
8.00
4.60000
1.72627
.950
-7.8944
17.0944
9.00
5.40000
1.64317
.851
-8.9332
19.7332
10.00
12.80000
1.62481
.089
-2.1410
27.7410
11.00
12.80000
1.62481
.089
-2.1410
27.7410
12.00
12.80000
1.62481
.089
-2.1410
27.7410
1.00
3.00000
2.94618
1.000
-15.6763
21.6763
2.00
6.20000
1.61245
.329
-2.7722
15.1722
3.00
2.00000
2.75318
1.000
-14.8348
18.8348
4.00
6.80000
1.98494
.457
-3.6868
17.2868
5.00
-1.00000
2.09284
1.000
-12.2191
10.2191
7.00
4.20000
1.34164
.884
-7.2113
15.6113
8.00
3.60000
1.44222
.967
-6.0303
13.2303
9.00
4.40000
1.34164
.843
-7.0113
15.8113
10.00
11.80000
1.31909
.055
-.3298
23.9298
11.00
11.80000
1.31909
.055
-.3298
23.9298
12.00
11.80000
1.31909
.055
-.3298
23.9298
1.00
-1.20000
2.64575
1.000
-25.0303
22.6303
2.00
2.00000
.95917
.999
-5.6198
9.6198
3.00
-2.20000
2.42899
1.000
-23.9947
19.5947
4.00
2.60000
1.50333
1.000
-10.3840
15.5840
5.00
-5.20000
1.64317
.883
-19.5332
9.1332
6.00
-4.20000
1.34164
.884
-15.6113
7.2113
8.00
-.60000
.63246
1.000
-4.9114
3.7114
9.00
.20000
.34641
1.000
-1.6175
2.0175
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
8.00
9.00
10.00
11.00
12.00
Skripsi
10.00
7.60000*
.24495
.000
5.3476
9.8524
11.00
*
7.60000
.24495
.000
5.3476
9.8524
12.00
7.60000*
.24495
.000
5.3476
9.8524
1.00
-.60000
2.69815
1.000
-22.8849
21.6849
2.00
2.60000
1.09545
.968
-3.7338
8.9338
3.00
-1.60000
2.48596
1.000
-21.7718
18.5718
4.00
3.20000
1.59374
.999
-7.9513
14.3513
5.00
-4.60000
1.72627
.950
-17.0944
7.8944
6.00
-3.60000
1.44222
.967
-13.2303
6.0303
7.00
.60000
.63246
1.000
-3.7114
4.9114
9.00
.80000
.63246
1.000
-3.5114
5.1114
10.00
*
8.20000
.58310
.010
2.8381
13.5619
11.00
8.20000*
.58310
.010
2.8381
13.5619
12.00
8.20000*
.58310
.010
2.8381
13.5619
1.00
-1.40000
2.64575
1.000
-25.2303
22.4303
2.00
1.80000
.95917
1.000
-5.8198
9.4198
3.00
-2.40000
2.42899
1.000
-24.1947
19.3947
4.00
2.40000
1.50333
1.000
-10.5840
15.3840
5.00
-5.40000
1.64317
.851
-19.7332
8.9332
6.00
-4.40000
1.34164
.843
-15.8113
7.0113
7.00
-.20000
.34641
1.000
-2.0175
1.6175
8.00
-.80000
.63246
1.000
-5.1114
3.5114
10.00
7.40000*
.24495
.000
5.1476
9.6524
11.00
7.40000*
.24495
.000
5.1476
9.6524
12.00
*
7.40000
.24495
.000
5.1476
9.6524
1.00
-8.80000
2.63439
.855
-33.0247
15.4247
2.00
-5.60000
.92736
.222
-14.1276
2.9276
3.00
-9.80000
2.41661
.641
-32.0221
12.4221
4.00
-5.00000
1.48324
.847
-18.6392
8.6392
5.00
-12.80000
1.62481
.089
-27.7410
2.1410
6.00
-11.80000
1.31909
.055
-23.9298
.3298
7.00
*
-7.60000
.24495
.000
-9.8524
-5.3476
8.00
-8.20000*
.58310
.010
-13.5619
-2.8381
9.00
-7.40000*
.24495
.000
-9.6524
-5.1476
11.00
.00000
.00000
.
.0000
.0000
12.00
.00000
.00000
.
.0000
.0000
1.00
-8.80000
2.63439
.855
-33.0247
15.4247
2.00
-5.60000
.92736
.222
-14.1276
2.9276
3.00
-9.80000
2.41661
.641
-32.0221
12.4221
4.00
-5.00000
1.48324
.847
-18.6392
8.6392
5.00
-12.80000
1.62481
.089
-27.7410
2.1410
6.00
-11.80000
1.31909
.055
-23.9298
.3298
7.00
-7.60000*
.24495
.000
-9.8524
-5.3476
8.00
-8.20000*
.58310
.010
-13.5619
-2.8381
9.00
*
-7.40000
.24495
.000
-9.6524
-5.1476
10.00
.00000
.00000
.
.0000
.0000
12.00
.00000
.00000
.
.0000
.0000
-8.80000
2.63439
.855
-33.0247
15.4247
1.00
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2.00
-5.60000
.92736
.222
-14.1276
2.9276
3.00
-9.80000
2.41661
.641
-32.0221
12.4221
4.00
-5.00000
1.48324
.847
-18.6392
8.6392
5.00
-12.80000
1.62481
.089
-27.7410
2.1410
6.00
-11.80000
1.31909
.055
-23.9298
.3298
7.00
-7.60000*
.24495
.000
-9.8524
-5.3476
8.00
-8.20000*
.58310
.010
-13.5619
-2.8381
9.00
*
-7.40000
.24495
.000
-9.6524
-5.1476
10.00
.00000
.00000
.
.0000
.0000
11.00
.00000
.00000
.
.0000
.0000
*. The mean difference is significant at the 0.05 level. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test beratbasahx N
45
Normal Parametersa,,b
Mean
-1.9260
Std. Deviation Most Extreme Differences
.60237
Absolute
.088
Positive
.088
Negative
-.073
Kolmogorov-Smirnov Z
.590
Asymp. Sig. (2-tailed)
.877
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Oneway Test of Homogeneity of Variances Beratbasah Levene Statistic 6.981
df1
df2 11
Sig. 48
.000
ANOVA beratbasahx Sum of Squares Between Groups Within Groups Total
df
Mean Square
6.931
8
.866
9.035
36
.251
15.966
44
F
Sig. 3.452
.005
Post Hoc Tests Multiple Comparisons Beratbasah Tamhane
Skripsi
Mean Difference (IJ)
95% Confidence Interval
(I) jeniskons
(J) jeniskons
1.00
2.00
.0023200
.0145254
1.000
-.078915
.083555
3.00
-.0000800
.0096536
1.000
-.056766
.056606
4.00
-.0483000
.0225258
.997
-.205717
.109117
5.00
-.0495600
.0242062
.999
-.224000
.124880
6.00
-.0112600
.0168221
1.000
-.112747
.090227
7.00
-.0067000
.0104786
1.000
-.063374
.049974
Std. Error
Sig.
Lower Bound
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Upper Bound
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2.00
3.00
4.00
5.00
Skripsi
8.00
.0093400
.0084879
1.000
-.059980
.078660
9.00
.0095400
.0088514
1.000
-.052978
.072058
10.00
.0160600
.0082644
1.000
-.059936
.092056
11.00
.0160600
.0082644
1.000
-.059936
.092056
12.00
.0160600
.0082644
1.000
-.059936
.092056
1.00
-.0023200
.0145254
1.000
-.083555
.078915
3.00
-.0024000
.0129452
1.000
-.090851
.086051
4.00
-.0506200
.0241205
.995
-.195515
.094275
5.00
-.0518800
.0256968
.998
-.211570
.107810
6.00
-.0135800
.0189042
1.000
-.114835
.087675
7.00
-.0090200
.0135716
1.000
-.092421
.074381
8.00
.0070200
.0121008
1.000
-.097728
.111768
9.00
.0072200
.0123586
1.000
-.090845
.105285
10.00
.0137400
.0119451
1.000
-.096103
.123583
11.00
.0137400
.0119451
1.000
-.096103
.123583
12.00
.0137400
.0119451
1.000
-.096103
.123583
1.00
.0000800
.0096536
1.000
-.056606
.056766
2.00
.0024000
.0129452
1.000
-.086051
.090851
4.00
-.0482200
.0215407
.996
-.223514
.127074
5.00
-.0494800
.0232923
.999
-.242202
.143242
6.00
-.0111800
.0154781
1.000
-.125278
.102918
7.00
-.0066200
.0081481
1.000
-.050758
.037518
8.00
.0094200
.0053511
1.000
-.028217
.047057
9.00
.0096200
.0059108
1.000
-.024425
.043665
10.00
.0161400
.0049890
.882
-.029737
.062017
11.00
.0161400
.0049890
.882
-.029737
.062017
12.00
.0161400
.0049890
.882
-.029737
.062017
1.00
.0483000
.0225258
.997
-.109117
.205717
2.00
.0506200
.0241205
.995
-.094275
.195515
3.00
.0482200
.0215407
.996
-.127074
.223514
5.00
-.0012600
.0309314
1.000
-.164105
.161585
6.00
.0370400
.0255694
1.000
-.105479
.179559
7.00
.0416000
.0219228
1.000
-.125406
.208606
8.00
.0576400
.0210441
.968
-.131958
.247238
9.00
.0578400
.0211933
.966
-.126965
.242645
10.00
.0643600
.0209550
.918
-.128333
.257053
11.00
.0643600
.0209550
.918
-.128333
.257053
12.00
.0643600
.0209550
.918
-.128333
.257053
1.00
.0495600
.0242062
.999
-.124880
.224000
2.00
.0518800
.0256968
.998
-.107810
.211570
3.00
.0494800
.0232923
.999
-.143242
.242202
4.00
.0012600
.0309314
1.000
-.161585
.164105
6.00
.0383000
.0270614
1.000
-.116801
.193401
7.00
.0428600
.0236462
1.000
-.141604
.227324
8.00
.0589000
.0228338
.984
-.147451
.265251
9.00
.0591000
.0229715
.983
-.142760
.260960
10.00
.0656200
.0227517
.952
-.143595
.274835
11.00
.0656200
.0227517
.952
-.143595
.274835
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
6.00
7.00
8.00
9.00
10.00
Skripsi
12.00
.0656200
.0227517
.952
-.143595
.274835
1.00
.0112600
.0168221
1.000
-.090227
.112747
2.00
.0135800
.0189042
1.000
-.087675
.114835
3.00
.0111800
.0154781
1.000
-.102918
.125278
4.00
-.0370400
.0255694
1.000
-.179559
.105479
5.00
-.0383000
.0270614
1.000
-.193401
.116801
7.00
.0045600
.0160057
1.000
-.102553
.111673
8.00
.0206000
.0147792
1.000
-.109848
.151048
9.00
.0208000
.0149910
1.000
-.103550
.145150
10.00
.0273200
.0146520
1.000
-.107414
.162054
11.00
.0273200
.0146520
1.000
-.107414
.162054
12.00
.0273200
.0146520
1.000
-.107414
.162054
1.00
.0067000
.0104786
1.000
-.049974
.063374
2.00
.0090200
.0135716
1.000
-.074381
.092421
3.00
.0066200
.0081481
1.000
-.037518
.050758
4.00
-.0416000
.0219228
1.000
-.208606
.125406
5.00
-.0428600
.0236462
1.000
-.227324
.141604
6.00
-.0045600
.0160057
1.000
-.111673
.102553
8.00
.0160400
.0067264
.989
-.035560
.067640
9.00
.0162400
.0071797
.989
-.029609
.062089
10.00
.0227600
.0064421
.801
-.036479
.081999
11.00
.0227600
.0064421
.801
-.036479
.081999
12.00
.0227600
.0064421
.801
-.036479
.081999
1.00
-.0093400
.0084879
1.000
-.078660
.059980
2.00
-.0070200
.0121008
1.000
-.111768
.097728
3.00
-.0094200
.0053511
1.000
-.047057
.028217
4.00
-.0576400
.0210441
.968
-.247238
.131958
5.00
-.0589000
.0228338
.984
-.265251
.147451
6.00
-.0206000
.0147792
1.000
-.151048
.109848
7.00
-.0160400
.0067264
.989
-.067640
.035560
9.00
.0002000
.0037136
1.000
-.021514
.021914
10.00
.0067200
.0019348
.818
-.011071
.024511
11.00
.0067200
.0019348
.818
-.011071
.024511
12.00
.0067200
.0019348
.818
-.011071
.024511
1.00
-.0095400
.0088514
1.000
-.072058
.052978
2.00
-.0072200
.0123586
1.000
-.105285
.090845
3.00
-.0096200
.0059108
1.000
-.043665
.024425
4.00
-.0578400
.0211933
.966
-.242645
.126965
5.00
-.0591000
.0229715
.983
-.260960
.142760
6.00
-.0208000
.0149910
1.000
-.145150
.103550
7.00
-.0162400
.0071797
.989
-.062089
.029609
8.00
-.0002000
.0037136
1.000
-.021914
.021514
10.00
.0065200
.0031698
1.000
-.022628
.035668
11.00
.0065200
.0031698
1.000
-.022628
.035668
12.00
.0065200
.0031698
1.000
-.022628
.035668
1.00
-.0160600
.0082644
1.000
-.092056
.059936
2.00
-.0137400
.0119451
1.000
-.123583
.096103
3.00
-.0161400
.0049890
.882
-.062017
.029737
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
11.00
12.00
4.00
-.0643600
.0209550
.918
-.257053
.128333
5.00
-.0656200
6.00
-.0273200
.0227517
.952
-.274835
.143595
.0146520
1.000
-.162054
7.00
.107414
-.0227600
.0064421
.801
-.081999
.036479
8.00
-.0067200
.0019348
.818
-.024511
.011071
9.00
-.0065200
.0031698
1.000
-.035668
.022628
11.00
.0000000
.0000000
.
.000000
.000000
12.00
.0000000
.0000000
.
.000000
.000000
1.00
-.0160600
.0082644
1.000
-.092056
.059936
2.00
-.0137400
.0119451
1.000
-.123583
.096103
3.00
-.0161400
.0049890
.882
-.062017
.029737
4.00
-.0643600
.0209550
.918
-.257053
.128333
5.00
-.0656200
.0227517
.952
-.274835
.143595
6.00
-.0273200
.0146520
1.000
-.162054
.107414
7.00
-.0227600
.0064421
.801
-.081999
.036479
8.00
-.0067200
.0019348
.818
-.024511
.011071
9.00
-.0065200
.0031698
1.000
-.035668
.022628
10.00
.0000000
.0000000
.
.000000
.000000
12.00
.0000000
.0000000
.
.000000
.000000
1.00
-.0160600
.0082644
1.000
-.092056
.059936
2.00
-.0137400
.0119451
1.000
-.123583
.096103
3.00
-.0161400
.0049890
.882
-.062017
.029737
4.00
-.0643600
.0209550
.918
-.257053
.128333
5.00
-.0656200
.0227517
.952
-.274835
.143595
6.00
-.0273200
.0146520
1.000
-.162054
.107414
7.00
-.0227600
.0064421
.801
-.081999
.036479
8.00
-.0067200
.0019348
.818
-.024511
.011071
9.00
-.0065200
.0031698
1.000
-.035668
.022628
10.00
.0000000
.0000000
.
.000000
.000000
11.00
.0000000
.0000000
.
.000000
.000000
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test beratkeringx N
40
Normal Parametersa,,b
Mean
-2.7369
Std. Deviation Most Extreme Differences
.51206
Absolute
.108
Positive
.070
Negative
-.108
Kolmogorov-Smirnov Z
.680
Asymp. Sig. (2-tailed)
.744
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Oneway Test of Homogeneity of Variances Beratkering Levene Statistic 5.105
Skripsi
df1
df2 10
Sig. 44
.000
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
ANOVA Beratkering Sum of Squares
df
Mean Square
Between Groups
.000
10
.000
Within Groups
.000
44
.000
Total
.000
54
F
Sig. 6.228
.000
Post Hoc Tests Multiple Comparisons Beratkering Tamhane (J) jeniskons
1.00
2.00
.16294
.40121
1.000
-1.6704
1.9963
3.00
-.04778
.31242
1.000
-1.7287
1.6331
4.00
-.55485
.29369
.972
-2.3781
1.2684
5.00
-.43530
.32742
.999
-2.0778
1.2072
6.00
-.07298
.29508
1.000
-1.8804
1.7344
7.00
.32173
.33456
1.000
-1.3172
1.9606
8.00
.36976
.37326
1.000
-1.3468
2.0863
1.00
-.16294
.40121
1.000
-1.9963
1.6704
3.00
-.21072
.31926
1.000
-1.9449
1.5235
4.00
-.71780
.30096
.849
-2.5995
1.1639
5.00
-.59825
.33396
.972
-2.2885
1.0920
6.00
-.23592
.30232
1.000
-2.1015
1.6297
7.00
.15879
.34095
1.000
-1.5252
1.8428
8.00
.20681
.37901
1.000
-1.5416
1.9552
1.00
.04778
.31242
1.000
-1.6331
1.7287
2.00
.21072
.31926
1.000
-1.5235
1.9449
4.00
-.50708
.16496
.409
-1.3204
.3062
5.00
-.38753
.21946
.969
-1.4074
.6323
6.00
-.02520
.16742
1.000
-.8387
.7883
7.00
.36951
.22996
.989
-.7149
1.4540
8.00
.41753
.28334
.997
-1.0412
1.8763
1.00
.55485
.29369
.972
-1.2684
2.3781
2.00
.71780
.30096
.849
-1.1639
2.5995
3.00
.50708
.16496
.409
-.3062
1.3204
5.00
.11955
.19186
1.000
-.8929
1.1320
6.00
.48188
.12914
.150
-.1087
1.0724
7.00
.87658
.20379
.144
-.2282
1.9813
8.00
.92461
.26255
.377
-.6482
2.4974
1.00
.43530
.32742
.999
-1.2072
2.0778
2.00
.59825
.33396
.972
-1.0920
2.2885
3.00
.38753
.21946
.969
-.6323
1.4074
4.00
-.11955
.19186
1.000
-1.1320
.8929
6.00
.36233
.19398
.961
-.6438
1.3684
7.00
.75704
.24997
.372
-.3877
1.9017
8.00
.80506
.29980
.585
-.6429
2.2531
2.00
3.00
4.00
5.00
Skripsi
Mean Difference (I-J)
95% Confidence Interval
(I) jeniskons
Std. Error
Sig.
Lower Bound
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Upper Bound
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
6.00
7.00
8.00
Skripsi
1.00
.07298
.29508
1.000
-1.7344
1.8804
2.00
.23592
.30232
1.000
-1.6297
2.1015
3.00
.02520
.16742
1.000
-.7883
.8387
4.00
-.48188
.12914
.150
-1.0724
.1087
5.00
-.36233
.19398
.961
-1.3684
.6438
7.00
.39471
.20579
.954
-.7015
1.4910
8.00
.44273
.26410
.990
-1.1155
2.0010
1.00
-.32173
.33456
1.000
-1.9606
1.3172
2.00
-.15879
.34095
1.000
-1.8428
1.5252
3.00
-.36951
.22996
.989
-1.4540
.7149
4.00
-.87658
.20379
.144
-1.9813
.2282
5.00
-.75704
.24997
.372
-1.9017
.3877
6.00
-.39471
.20579
.954
-1.4910
.7015
8.00
.04802
.30758
1.000
-1.4091
1.5052
1.00
-.36976
.37326
1.000
-2.0863
1.3468
2.00
-.20681
.37901
1.000
-1.9552
1.5416
3.00
-.41753
.28334
.997
-1.8763
1.0412
4.00
-.92461
.26255
.377
-2.4974
.6482
5.00
-.80506
.29980
.585
-2.2531
.6429
6.00
-.44273
.26410
.990
-2.0010
1.1155
7.00
-.04802
.30758
1.000
-1.5052
1.4091
Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin