JURNAL “STUDI PENGGUNAAN MEDIA DALAM PROSES

Download Purbalingga, 2) Hambatan dalam proses pelaksanaan pembelajaran seni rupa pada pokok bahasan cetak sablon pada siswa kelas VIII F di SMP Neg...

0 downloads 480 Views 392KB Size
perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

JURNAL “STUDI PENGGUNAAN MEDIA DALAM PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI RUPAPADA POKOK BAHASAN CETAK SABLON KELAS VIII F SMP NEGERI 1 KARANGANYAR PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2013/2014”

Oleh: MUHAMAD ARIF X3211014

Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Rupa

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2015

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ABSTRACT Muhamad Arif,”STUDI PENGGUNAANMEDIADALAM PROSES PELAKSANAANPEMBELAJARAN SENIRUPA PADA POKOK BAHASAN CETAK SABLONKELAS VIII F SMP NEGERI 1 KARANGANYAR PURBALINGGATAHUN PELAJARAN 2013/2014” a thesis , the faculty of teaching and education the science of Sebelas maret university surakarta .June 2015 The purpose of this research is to know the 1) the use of the media in the process of implementation of the learning subject matter in art print screen printing on a grade VIII F in SMP Negeri 1 Karanganyar, Purbalingga, 2) Barriers in the process of implementation of the learning subject matter in art print screen printing on a grade VIII F in SMP Negeri 1 Karanganyar, Purbalingga. This research is qualitative, descriptive methods, namely the research that generates the data in diskriptif. The research strategy is a case study of a single stake. This research was conducted in the country in Junior 1 Karanganyar Regency Purbalingga, Central Java province. The source of the data on this research comes from (1) Mrs Nova Rina Anggraeni as a teacher of art and culture class VIII, as well as one of the students of SMP Negeri 1 Karanganyar (2) places and events namely SMP Negeri 1 Karanganyar District of Purbalingga in Central Java. (3) A document that is a physical process various teaching and learning activities in the classroom. Sampling technique used was purposive sampling or sampling aims. Data collection techniques used are observation, in-depth interviews, and documents. Test the validity of the data used is triangular and data review the informant. Data analysis is the analysis of the model of flow or flow model of analysis. The results showed that: (1) implementation of Learning art in Class VIII F even semester in junior high Country 1 Karanganyar Purbalingga Years Lessons 2013/2014. Learning the fine arts have been compiled into the RPP (plan of implementation of the study) implemented into learning that is both theory and practice. The methods used are: lectures, q & a, demonstrations, and assignments. to user Evaluation of learning, consists of:commit the results of the average daily value, the value

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

of Deuteronomy midterm, and final semester exams. Good learning results, all students achieve and exceed in value the KKM. (2) obstacles encountered include: Teachers haven't been able to make the RPP, a teacher in drawing skills, knowledge of the kesenirupaan teachers are still low, teachers are less able to motivate students, teachers haven't been able to use media supporter of teaching such as LCD, low motivation of student learning, student drawing equipment is not complete, the clock less learning, teachers lack confidence in teaching fine arts, a diploma that is owned is irrelevant. Keywords: media learning, process, print screen printing

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ABSTRAK Muhamad Arif,”STUDI PENGGUNAAN MEDIA DALAM PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI RUPA PADA POKOK BAHASAN CETAK SABLONKELAS VIII F SMP NEGERI 1 KARANGANYAR PURBALINGGATAHUN PELAJARAN 2013/2014”Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.Juni 2015. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Penggunaan media dalamproses pelaksanaan pembelajaran seni rupa pada pokok bahasan cetak sablon pada siswa kelas VIII F di SMP Negeri 1 Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, 2) Hambatan dalam proses pelaksanaan pembelajaran seni rupa pada pokok bahasan cetak sablon pada siswa kelas VIII F di SMP Negeri 1 Karanganyar, Kabupaten Purbalingga Penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu penelitianyang menghasilkan data-data diskriptif. Strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus tunggal terpancang. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Purbalingga Propinsi Jawa Tengah. Sumber data pada penelitian ini berasal dari (1)Ibu Nova Rina Anggraeni, selaku guru seni budaya kelas VIII,siswa SMP Negeri 1 Karanganyar (2)Tempat dan peristiwa yaitu SMP Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah. (3)Dokumen yaitu berbagai bukti fisik berupa proses kegiatan belajar mengajar di kelas.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah“ purposive sampling “ atau sampel bertujuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara

mendalam, observasi, dan dokumen. Uji validitas data yang

digunakan adalah trianggulasi data dan review informan. Analisis data yang digunakan adalah analisis model mengalir atau flow model of analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan Pembelajaran Seni Rupa di Kelas VIII F semester genap di SMP Negeri

1

Karanganyar

Purbalingga Tahun Pelajaran 2013/2014. Pembelajaran Seni Rupa telah disusun ke dalam RPP( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ) diimplementasikan ke dalam pembelajaran yang bersifat teori dan praktik. Metode yang digunakan yaitu: ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan penugasan. Evaluasi pembelajaran, commit to user terdiri dari: hasil rata-rata nilai harian, nilai ulangan tengah semester, dan

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

nilai ulangan akhir semester. Hasil belajar baik, semua siswa nilainya mencapai dan melampaui KKM. (2) Hambatan-hambatan yang dihadapi meliputi: Guru belum mampu membuat RPP dengan baik, keterampilan guru dalam menggambar rendah, pengetahuan tentang kesenirupaan guru masih rendah, guru kurang dapat memotivasi siswa, guru belum mampu menggunakan media pendukung mengajar seperti LCD, motivasi belajar siswa rendah, peralatan menggambar siswa tidak lengkap, jam pembelajaran kurang, guru kurang percaya diri dalam mengajar seni rupa, ijazah yang dimiliki tidak relevan.

Kata Kunci: media pembelajaran, proses, cetak sablon

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Fungsi media dalam proses pembelajaran sangatlah penting apalagi pada era informasi seperti sekarang ini, makin banyak media yang dapat dan harus digunakan untuk mengimbangi era informasi, agar dunia pendidikan tidak ketinggalan. Bahkan media juga dapat digunakan untuk menunjang tingkat prestasi belajar peserta didik atau membantu pencapaian keberhasilan prestasi belajar .Terbatasnya media yang digunakan didalam kelas diduga merupakan salah satu penyebab lemahnya mutu belajar siswa, disinilah titik tekan dari pentingnya pemanfaatan media (terutama media yang sesuai dengan tuntutan zaman seperti multi media dan media modern lainnya) dalam dunia pendidikan. Dalam proses pembelajaran seni rupa bagi anak-anak , media pembelajaran adalah unsur yang sangat penting. Hal ini terutama karena karakteristik seni rupa sebagai karya seni yang penerapannya menggunakan indra visual atau penglihatan. Dengan demikian penggunaan media pembelajaran visual menjadi factor utama dalam proses pembelajaran seni rupa. Disamping pemilihan jenis dan karakteristik media yang tepat, keberhasilan belajar seni rupa pada anak-anak saat ini dipengaruhi oleh kreativitas dan ketrampilan guru menggunakan dan memanfaatkannya. Perkembangan dunia seni rupa yang semakin pesat dengan berbaai bentuk dan jenis karya seni rupa sebagai suplemen utama dan senantiasa di cantumkan dalam perencanaan pembelajaran. Media pembelajaran bukan sekedar alat bantu dalam proses pembelajaran. Kata “media” mengisyaratkan adanya pesan atau informasi yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran. Banyak ahli yang telah mendefinisikan media pembelajaran seperti Gagne(1970)(Edy Tri Sulistyo, et al, 2011:2) misalnya, yang menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar, atau Briggs (1970)(Edy Tri Sulistyo, et al, 2011:2) yang berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Dari berbagai definisi ataucommit batasantoyang user telah dikemukakan oleh para ahli

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

komunikasi dan pendidikan, sebenarnya terdapat persamaan pandangan yaitu : media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,perasaan,perhatiandan minat anak-anak sehingga proses belajar terjadi (M.Fakih.(2001).Bahan belajar mandiri 22.12.(online) http://bahanajarmandiri2.wordpres.com(20 Nopember 2012). Prinsip utama yang harus dipegang dalam pemilihan media pembelajaran adalah bahwa jenis media yang dipilih sangat tergantung kepada tujuan pembelajaran atau standar kompetensi yang ingin dicapai, karakteristik bahan ajar, kemampuan guru menggunakannya serta kelayakan perolehannya dilihat dari segi ekonomis maupun praktis. Secara lebih rinci,beberapa kriteria untuk memilih media pembelajaran seni rupa sebagai berikut: 1) Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang memungkinkan didukung media pembelajaran antara lain berisikan : pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis. 2) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran. Bahan pelajaran yang sifatnya fakta,

prinsip,

konsep,

generalisasi

sangat

memerlukan

media

pembelajaran 3) Kemudahan memperoleh media. Jangan memaksakan menggunakan media yang sulit didapat. 4) Keterampilan guru menggunakannya. 5) Tersedia

waktu

yang

cukup

menggunakannya

selama

pelajaran

berlangsung. Dari paparan diatas, maka semakin jelas bahwa media pembelajaran merupakan kebutuhan yang tidak dapat dielakkan dalam rangka menyukseskan program belajar siswa agar dapat tercapai perubahan tingkah laku yang diharapkan. Konsekuensinya guru hendaknya memiliki peran yang tidak terbatas dalam menciptakan, menggunakan maupun mengembangkan media pengajaran. Sehingga disinilah tugas guru agar lebih kreatif, inofatif dan progresif dalam memanfaatkan media pembelajaran. Maka sudah selayaknya para pendidik tetap

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

berupaya meningkatkan kompetensinya dalam menggunakan dan memanfatkan media pengajaran untuk mendukung tugasnya. Penulis juga berpendapat bahwa belajar akan jauh lebih efektif jika tidak hanya guru saja yang menggunakan media pembelajaran tersebut, dimana media hanya sekedar sebagai alat bantu untuk berkomunikasi yang berlaku antara guru dan peserta didik (mempermudah kerja guru) akan tetapi peserta didik juga diberi tugas dan kesempatan untuk menerapkan media pembelajaran dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik tidak hanya sebagai penonton (objek) tetapi juga sebagai pelaku (subjek) pembelajaran untuk memanfaatkan media pembelajaran.

B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan identifikasi masalah yang telah penulis kemukakan maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana Penggunaan media pembelajaran dalam proses pelaksanaan pembelajaran seni rupa pada pokok bahasan cetak sablon di kelas VIII F SMP Negeri 1 Karanganyar. 2) Apa hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran cetak sablon di kelas VIII F SMP Negeri 1 Karanganyar Purbalingga.

C. TUJUAN PENELITIAN 1)Untuk

mengetahui

penggunaan

media

dalam

proses

pelaksanaan

pembelajaran seni rupa pokok bahasan cetak sablon pada siswa kelas VIII F SMP Negeri 1 Karanganyar 2)Untuk mengetahui Hambatan dalam proses pelaksanaan pembelajaran seni rupa pada pokok bahasan cetak sablon pada siswa kelas VIII F di SMP Negeri 1 Karanganyar, Kabupaten Purbalingga.

D. MANFAAT PENELITIAN Manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis. commit user Manfaat teoritis merupakan manfaat untuktopengembangan ilmu pengetahuan yang

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ber kaitan dengan obyek penelitian, sedangkan manfaat praktis adalah manfaat bagi pihak yang memerlukan untuk memperbaiki kinerja, terutama bagi sekolah, guru, dan siswa.

Manfaat Teoritis Manfaat penelitian ini diharapkan dapat dijadikan refrensi di bidang pendidikan, terutama dalam meningkatkan ketrampilan cetak sablon. Manfaat Praktis 1) Bagi Siswa a) Mampu mendiskripsikan bahan dan alat cetak sablon b) Mampu mendiskripsikan proses pembuatan karya seni rupa dengan teknik cetak sablon. c) Mampu membuat karya seni rupa dengan teknik cetak sablon. 2)Bagi Guru a) Meningkatkan profesionalisme guru dalam pendidikan. b) Bahan yang dapat menjadi informasi dalam usaha meningkatkan prestasi siswa , setelah mengetahui hasil pembelajarannya. c) Guru dapat terbantu dalam usaha penguatan hasil pembelajaran siswa. d) Memberikan motivasi untuk guru dalam melakukan penelitian. 3) Bagi Pengembangan Kurikulum a) Memberikan alternatif model-model metode pembelajaran. b) Sebagai bahan yang dapat dijadikan informasi dan pertimbangan dalam

penelitian

lebih

lanjut

tentang

model-model

metode

pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil pembelajaran. 4) Bagi Pengembangan Sekolah a) Ketuntasan belajar dapat dengan mudah tercapai. b) Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dan hasil pendidikan siswa. c) Memberikan inovasi untuk guru dalam melakukan penelitian.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka Sebagai bahan kajian untuk memperoleh teori dasar yang relevan guna mendukung permasalahan yang diajukan dan biasa mencapai sasaran yang diharapkan.

I.

Media Pembelajaran Media (dalam bahasa latin adalah bentuk jamak dari kata median), yakni

dapat berupa alat/bahan yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima pesan, media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya . Media hendaknya dapat dimanipulasi, dilihat, di dengar dan dibaca. 1. Peralatan/Karakteristik Media. Dengan diketemukan teknologi canggih seperti dalam pengetahuan cetak mecetak, elektronik dan sebagainya, dalam perkembanganya media tampil dalam berbagai jenis antara lain berbentuk film, telivisi, radio, computer dan sejenisnya, karak-teristik (ciri khasnya) media antara lain : a. Media Grafis / Media visual b. Media Audio c. Media Proyeksi diam (still proyected medium) d. Media gerak

II. Pembelajaran Pengertian pembelajaran menurut Oemar Hamalik (1994:57 ), pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan belajar. Pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mendukung dan mempengaruhi terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Pengertian mengajar hampir sama dengan pembelajaran, tetapi pada dasarnya berbeda. commit to userDalam pembelajaran situasi atau

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

kondisi yang memungkinkan terjadinya proses belajar harus dirancang dan dipertimbangkan terlebih dahulu oleh guru. Komponen dalam pembelajaran a.

Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran sebagai perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu

b.

Materi Pembelajaran Materi pembelajaran dalam arti luas tidak hanya tertuang dalam buku, akan tetapi mencakup keseluruhan materi pembelajaran. Setiap aktivitas belajar mengajar pasti harus ada materinya. Semua materi pembelajaran harus di organisasikan secara sistematis.

c.

Metode pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan cara guru menyampaikan materi kepada siswa.

d.

Media dan Alat pembelajaran Media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran di kelas.

e.

Evaluasi Pembelajaran. Evaluasi pembelajaran adalah evaluasi terhadap proses

belajar

mengajar.Secara sistemik evaluasi pembelajaran Diarahkanpada

komponen-komponensistem

pembelajaran,yang

mencakup komponen input, yakni perilaku awal siswa, komponen input instrumental, komponen kurikulum, komponen administrative. komponen proses ialah prosedur pelaksanaan pembelajaran, komponen output ialah hasil pembelajaran yang menandai ketercapaian tujuan pembelajaran III. Cetak Sablon A.

Cetak saring atau sablon atau screen printing

merupakan bagian dariilmu grafika terapan yang bersifat praktis. Cetak saring dapat diartikankegiatan cetak mencetak dengan menggunakan kain gasa/kasa commit to user yangbiasa disebutscreen (Guntur Nusantara, 2007: iii).

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Pada umumnya cetak mencetak dilakukan pada setiap benda padat yang datar tetapi dapat juga dilakukan di atas bentuk yang melingkar. Pada prinsipnya cetakmencetak pada berbagai macam benda padat adalah sama.Perbedaannya terletak pada jenis cat / tinta yang digunakan dan jenisproduk yang akan dicetak.Menengok sejarah cetak saring atau cetak sablon telah lamadikenal dan digunakan oleh bangsa Jepang sejak tahun 1664, abad ke-17. Ketika itu, Yuzensai Miyasaki dan Zisukeo Mirosemengembangkannya dengan menyablon kain kimono beraneka motifyang sebelumnya dibuat motif kimono dengan tulis tangan. Ternyatalebih menekan biaya sehingga kimono motif sablon mulai banyakdigunakan oleh masyarakat Jepang. Sejak itu, teknik cetak saring terusberkembang dan merambah ke berbagai negara. Pada tahun 1907, priaberkebangsaan

Inggris,

Samuel

Simon,

mengembangkan

teknik

sablonmenggunakanchiffon sebagai pola untuk mencetak.Chiffon merupakanbahan rajut yang terbuat dari benang sutera halus. Bahan rajut inilahyang merupakan cikal bakal kain kasa untuk menyablon. (Wiwik Pudiastuti,2013)

B. Penelitian yang relevan

Pembelajaran Mencetak Bagi Siswa kelas VI SD Negeri I Porwogondo Kalinyamatan Jepara (Lainufara, Fakultas Bahasa dan Seni UNES:2011).

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu penelitian Tempat penelitian SMP Negeri 1 Karanganyar, yang terletak di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Purbalingga Propinsi Jawa Tengah, Letak geografis SMP Negeri 1 Karanganyar yang terletak di lereng gunung slamet yang sebagaian besar penduduknya mengandalkan bercocok tanam untuk mata pencahariannya, di Karanganyar dan sekitarnya banyak sawah dan perumahan penduduk, masyarakatnya yang sebagaian besar mengandalkan pertanian dan berwiraswasta sebagai pengrajin kasur . Waktu penelitian selama 4 (empat) bulan terhitung mulai minggu pertama bulan Januari 2014 sampai dengan minggu ke empat bulan April 2014. B. Bentuk dan Strategi Penelitian Bentuk penelitian adalah metode penelitian yang digunakan dalam proses penelitian tersebut. “Metode (Yunani : methodos) adalah cara atau jalan, sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja; yaitu cara kerja untuk dapat memahami obyek menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan “(Fuad Hasan dan Koentjaraningrat,1983:7). Strategi penelitian yang digunakan adalah strategi penelitian terpancang (embedded research).hal tersebut sesuai dengan pendapat Sutopo (2002:122) yang menyatakan bahwa “Penelitian terpancang merupakan suatu langkah sebelum melakukan penelitian harus memilih dan menentukan variabel yang menjadi focus utamanya namun tetap terbuka dengan sifat interaktif variabel utamanya. C. Sumber Data Penelitian ini sangat didukung oleh berbagai sumber data, seperti data-data di lapangan baik dari orang yang bersangkutan (informan) dengan peristiwanya beserta dokumen-dokumen yang mendukung penelitian ini. 1.

Informan

Informan adalah orang yang memberikan informasi tentang permasalahan ataupun situasi dan kondisi yang akan diteliti.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

2.

digilib.uns.ac.id

Tempat dan peristiwa Data atau informasi juga dapat dikumpulkan dari peristiwa, aktivitas, atau

perilaku sebagai sumber data yang berkaitan dengan sasaran penelitian. Dari pengamatan pada peristiwa atau aktivitas, peneliti bias mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung di lokasi. D. Teknik Pengumpulan Data Didalam penelitian kualitatif semua teknik pengumpulan data kualitas pelaksanaannya sangat tergantung pada penelitiannya sabagai alat pengumpul data utama, “Teknik pengumpulan data yang di perlukan disini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliable”(Riduwan,2007:11) Adapun teknik pengumpulan data meliputi : 1.

Metode Observasi (Pengamatan)

Menurut Nana Sujana (1998:193), methode Observasi adalah metode yang menganalisa dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Metode observasi pada penelitian ini untuk mengamati berlangsungnya proses belajar mebuat karya seni cetak sablon.

2.

Metode Tes

Tes yang digunakan adalah tes perbuatan menggunakan pemberian tugas untuk membuat karya seni cetak sablon. Adapun langkah-langkahnya dalam tes perbuatan adalah : 1) Melakukan spesifikasi materi yang pernah diberikan 2) Menyusun kisi-kisi tes 3) Menyusun soal tes 4) Melakukan pengkajian butir-butir tes 5) Melakukan penilaian hasil karya seni cetak sablon.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

3.

digilib.uns.ac.id

Metode Wawancara

Metode wawancara adalah methode pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan peneliti atau seseorang yang ditugasi dengan subyek penelitian atau responden, Budiono (1998:38) adalah hal ini pewawancara mengadakan percakapan sehingga pihak yang diwawancarai terbuka mengeluarkan pendapatnya. 4.

Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, foto-foto yang relevan. Dokumentasi penelitian ini adalah hasil proses pembelajaran praktek cetak sablon. E. Validitas Data Validitas data dapat diartikan suatu kebenaran dan ketepatan dari suatu data penelitian. Sedang menurut pendapat Riduwan(2007:97) menyatakan bahwa “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kebenaran suatu alat ukur”. 1. Trianggulasi data Merupakan cara yang paling umum digunakan dalam meningkatkan validitas data dalam penelitian kualitatif. Trianggulasi data merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menggunakan sumber yang berbeda terhadap masalah yang sama. 2. Review Informan. Review Informan merupakan cara pemeriksaan kebenaran data dengan jalan pada waktu peneliti sudah mendapatkan data yang cukup lengkap dan berusaha menyusun sajian datanya walaupun mungkin masih belum utuh dan menyeluruh, maka perlu dikomunikasikan dengan informan utama, hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah laporan yang ditulis tersebut merupakan pernyataan atau deskripsi sajian yang bias disetujui mereka. F. Analisis Data Analisis data merupakan cara atau langkah pemikiran peneliti untuk memperoleh data yang berhasil di kumpulkan dan merupakan tindak lanjut dari usaha penelitian untuk memperoleh jawaban yang akan di simpulakan.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

G. Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan peneliti dalam penelitian ini menggunakan sampel bertujuan atau purposive sampling, teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi (Riduwan,2004:11), ada dua teknik pengambilan sampel dalam penelitian yang umum dilakukan yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang terdapat dalam nonprobability sampling. “Puposive sampling di kenal juga dengan sampel pertimbangan ialah teknik sampel yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu”(Riduwan,2004:63), H. Prosedur Penelitian Untuk mempermudah laporan ini maka diperlukan suatu prosedur penelitian, yaitu tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang akan ditempuh dalam suatu penelitian. Pada tahap prosedur penelitian ini memberikan gambaran tentang keseluruhan perencanaan, pelaksanaan pengumpulan data di lapangan, analisis data serta penafsiran terhadap data yang dikumpulkan sampai dengan penulisan laporan hasil penelitian.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian SMP Negeri 1 Karanganyar adalah sekolah yang cukup lama di kabupaten Purbalingga ,terletak di sebelah utara kabupaten Purbalingga , di lereng gunung slamet , uadara yang sejuk dan pemandangan yang indah membuat suasana dan lingkungan SMP Negeri 1 Karanganyar nyaman. Awal mula berdiri SMP Negeri 1 Karanganyar dengan nama SMEP pada tahun 1971, dengan berjalannya waktu dan kebutuhan pendidikan dilingkungan kecamatan Karanganyar sangat besar maka di ubah menjadi SMP Negeri 1 Karanganyar pada tahun 1979, SMP Negeri 1 Karanganyar terletak di jalan raya Karanganyar kabupaten Purbalingga propinsi Jawa Tengah di kelilingi empat desa yaitu sebelah timur desa Banjarkerta, di sebelah barat desa Kasih, di sebelah utara desa Jambu dan di sebelah selatan desa Kalijaran, membuat SMP Negeri 1 Karanganyar menjadi sekolah andalan di wilayah kecamatan Karanganyar. SMP Negeri 1 Karanganyar mempunyai jumlah 24 kelas terdiri dari kelas VII sebanyak 8 kelas, kelas VIII sebanyak 8 kelas dan kelas IX sebanyak 8 kelas. Kepala Sekolah yang pernah memimpin SMP Negeri 1 Karanganyar dari tahun 1979 sampai sekarang adalah sebagai berikut : Sudarsono pada tahun 1979-1983, Noeripto Adam tahun 1983- 1986, Kirwan tahun 19861994, Supardan,S.Ag tahun 1994-1996, Drs.Imam Supangat tahun 1996-2009, Dra.Dartini tahun 2007-2009, Warindi,S.Pd tahun 2009-2013, Warsono,S.Pd 21 Mei 2013 sampai sekarang. SMP Negeri 1 Karanganyar mempunyai 6 bangunan yaitu 4 bangunan untuk ruang kelas, 1 bangunan perpustakaan dan 1 bangunan laboratorium IPA dan ruang Karawitan, selain itu SMP Negeri 1 Karanganyar mempunyai fasilitas pendukung pembelajaran lainnya yaitu ruang laboratorium bahasa, lapangan tenis, ruang computer, sarana pendukung lainnya yaitu terdapat 4 wc guru dan karyawan, 8 wc untuk siswa , 4 buah warung di pojok-pojok bangunan kelas, ruang UKS yang berdekatan dengan ruang BP dan ruang Guru, terdapat juga tempat parker kendaraan kusus guru dan karyawan. Dengan jumlah peserta didik yang dari tahun ke tahun terus meningkat maka SMP Negeri 1 Karanganyar berencana menambah 2 buah ruang yang di gunakan untuk kegiatan pembelajaran praktek seperti Kesenian dantoseni commit userketrampilan.

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Dengan jumlah peserta didik pada tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 766 siswa terdiri dari : No

Kelas

1

VII

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

Keterangan

146

142

273

8 Kelas

VIII

124

142

266

8 Kelas

IX

109

118

227

8 Kelas

379

402

766

24 Kelas

Tabel 2. Keadaan siswa SMP Negeri 1 Karanganyar saat penelitian ini berlangsung sebanyak 766 siswa

B. Pelaksanaan Pembelajaran Seni Rupa Materi Cetak Sablon Kelas VIII F

1.

Tujuan Pembelajaran

Mata pelajaran seni rupa, memiliki banyak tujuan bagi para siswa. Diantaranya yaitu memberikan pengalaman dan pengenalan bagi siswa, bagaimana cara membuat karya seni cetak sablon, mulai dari membuat desain, mengafdruk diatas permukaan screen, sampai dengan menyablon diatas media cetak dalam hal ini menggunakan kaos. Pada kompetensi dasar yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu merancang karya seni kriya tekstil dengan teknik dan corak seni rupa terapan nusantara serta mengekspresikan diri melalui karya seni rupa. Pada kompetensi dasar tersebut terdapat tujuan pembelajaran, yaitu siswa mendiskripsikan konsep cetak sablon, siswa mampu membuat film pada cetak sablon baik secara sederhana maupun yang digunakan untuk acuan pengafdrukan pada screen,siswa mampu mencetak dengan menggunakan screen diatas media cetak yaitu kaos. Pelaksanaan pembelajaran pada materi cetak sablon juga bias mengasah kemampuan siswa dengan berkreasi, ekspresi dan berapresiasi sesuai apa yang mereka inginkan dengan menuangkan idea atau gagasan kedalam media cetak sablon, dengan mengeksplorasi sesuai kreativitas para siswa. Tujuan yang lain yaitu menanamkan sifat menghargai serta mencintai keanekaragaman commit to user karya seni bangsa Indonesia.

perpustakaan.uns.ac.id

2.

digilib.uns.ac.id

Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran seni budaya (seni rupa) untuk kelas VIII yang terdapat pada KTSP pada semester satu dari standar kompetensi (SK) 1) Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa, terdapat Kompetensi dasar (KD) seni grafis (cetak sablon), didalamnya terdapat tujuan pembelajaran, 1) Mendefinisikan pengertian seni Grafis, 2) Menyebutkan alat dan bahan pembuatan karya seni cetak sablon, 3) Menyebutkan

langkah-langkah dalam mengafdruk acuan cetak sablon, 4)

Membuat karya seni rupa dengan teknik cetak sablon. Dalam pelaksanaan pembelajaran, dijelaskan oleh guru mengenai penyampaian materi Seni grafis (cetak sablon) tentang informasi kompetensi dasar yang akan dicapai siswa. Salah satunya dengan tanya jawab tentang berbagai hal yang terkait dengan perkembangan seni grafis (cetak sablon). Informasi seperti diatas sangat penting bagi siswa, karena dengan adanya informasi tentang seni grafis pada umumnya dan cetak sablon pada khususnya dapat menambah wawasan dan pengalaman sehingga diharapkan dapat dijadikan bekal ketrampilan untuk kedepannya. Dalam penugasan siswa diberi tugas diantaranya yaitu membuat desain grafis dengan mengambil bentuk ragam hias atau mendistorsi berbagai macam bentuk yang ada seperti umpamanya bentuk manusia, binatang serta bentuk hewan. Setelah desain sudah jadi maka proses selanjutnya siswa diarahkan untuk dapat membuat film yang digunakan sebagai bahan acuan cetak dari desain yang sudah dipersiapkan sebelumnya. 3.

SumberPembelajaran Sumber pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran seni rupa materi

seni grafis sub pokok bahasan cetak sablon yang terdapat pada KTSP adalah buku materi seni budaya kelas VIII, buku refrensi cetak sablon serta media internet, sumber pembelajaran diantaranya: a) Tri Edy Margono. 2010. Mari Belajar Seni Rupa: Jakrata: CV. Putra Nugraha b) Guruh Nusantara,A.Md.graf dan Tim.2003. Cetak Sablon Untuk Pemula c) Agus Sachari.KTSP 2006. Seni rupa dan disain: Erlangga.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Selain itu guru juga menggunakan sumber elektronik (internet), dengan menggunakan sumber internet guru bias menyampaikan materi lebih luas mengenai seni grafis (cetak sablon). Sumber internet yaitu, http://senicetaksablon Pada pelaksanaan pembelajaran cetak sablon di SMP Negeri 1 Karanganyar guru menggunakan sumber pembelajaran yang tercantum dalam kurikulum, siswa mengembangkan sumber pembelajaran yang diberikan oleh guru, semua siswa diharapkan memiliki LKS (Lembar Kerja Siswa), dengan demikian proses kegiatan belajar mengajar biasa lebih efektif. 4.

Media Pembelajaran Media yang digunakan dalam pembelajaran cetak sablon ini antara lain a. Alat utama yang digunakan dalam proses cetak sablon antara lain :

Screen (alat penyaring tinta) Rakel (alat untuk meratakan cat)

Meja cetak satu screen

b. Bahan afdruk (dalam hal ini untuk proses cetak dengan bahan cetak dari kaos)

Obat afdruk (pada cetak sablon kaos)

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

5.

digilib.uns.ac.id

Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran seni rupa SMP Negeri 1 Karanganyar, Purbalingga

dalam KTSP adalah metode ceramah, metode demonstrasi, metode pemberian tugas dan metode Tanya jawab. Metode digunakan untuk tercapainya tujuan pembelajaran oleh sebab itu di perlukan cara yang tepat dalam pengajaran. Berikut ini paparan mengenai penerapan metode pembelajaran yang di lakukan oleh guru. a. Metode ceramah. Metode ceramah dilakukan dengan cara guru menyampaikan materi secara lisan. Metode ceramah sering dilakukan guru terutama pada awal materi. Hal ini dilakukan agar siswa lebih memperhatikan dan mengerti apa yang guru terangkan atau sampaikan. Pada metode ceramah yang digunakan pada waktu guru SMP Negeri 1 Karanganyar Purbalingga untuk menyampaikan materi tentang seni grafis cetak sablon. Metode ceramah juga harus diselingi dengan media pembelajaran yang menarik agar bias menarik perhatian siswa. Pada materi awal guru memberikan ceramah mengenai pengertian, sifat dan jenis seni grafis dalam hal ini adalah cetak sablon. Pada saat guru menggunakan metode ceramah guru berusaha memperhatikan seluruh siswa. Hal ini bertujuan agar siswa selalu memperhatikan apa yang sedang di ajarkan. Penyampaian metode ceramah diselingi dengan gurauan bertujuan untuk mengkondisikan kelas supaya tidak tejadi ketegangan dalam proses pembelajaran, sehingga mewujudkan kelas yang nyaman dan diharapkan materi yang diajarkan dapat diterima oleh siswa. Langkah guru dalam menggunakan metode ceramah pada pelajaran seni grafis cetak sablon yaitu : 1. Langkah pertama yaitu persiapan Pada langkah persiapan, yaitu guru memulainya dengan berdoa terlebih dahulu agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancer, kemudian guru melakukan presensi, guru menyampaikan tujuan apa yang hendak dicapai serta masalah yang akan di pecahkan pada mater cetak sablon. 2. Langkah ke dua yaitu penyajian bahan atau materi pembelajaran Pada langkah penyiapan bahan, adalah bahan ajar atau materi, Hal pertama dilakukan oleh guru yaitu menjelaskan commitmengenai to user proses cetak sablon, mulai dari

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

membuat desain, membuat film, mengafdruk film pada permukaan screen, sampai dengan mencetak di atas bahan kaos. 3. Langkah ke tiga yaitu evaluasi. Pada langkah ini yang dilakukan oleh guru yaitu menanyakan kembali materi yang telah disampaikan, lalu menyimpulkan apa yang sudah di bahas, apabila ada hal yang belum di pahami oleh siswa tentang materi cetak sablon, guru perlu untuk mengulangi menerangkan kembali secara singkat. 4. Langkah keempat yaitu penutup Pada langkah ini guru menyimpulkan isi tentang materi cetak sablon yang baru saja di sampaikan, kemudian guru menerangkan pelajaran yang akan diberikan pada pertemuan mendatang. Apabila terdapat tugas atau pekerjaan rumah, siswa mencatat tugas tersebut yang harus dikerjakan dan dikumpulkan pada pertemuan mendatang.

b. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi yaitu metode dimana guru mendemonstrasi atau mencontohkan suatu proses kepada siswa. Tujuan metode demonstrasi yaitu agar para siswa memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai proses tahapan membuat karya seni cetak sablon dari mulai membuat desain sampai dengan proses pencetakan diatas media kaos. Dengan menggunakan metode demonstrasi siswa lebih antusias dan lebih mudah memusatkan perhatian yang di berikan guru kepada para siswa. c. Metode Pemberian Tugas Metode pemberian tugas dilaksanakan untuk mengetahui seberapa tingkat kompetensi yang dimiliki oleh siswa. Hasil dari tugas-tugas yang diberikan kepada siswa akan dapat dianalisis secara transparan dan menjadi hasil dalam evaluasi. Guru juga dapat mengukur seberapa pemahaman siswa terhadap materi cetak sablon serta karya cetak sablon yang dihasilkan oleh para siswa. Dengan demikian guru biasa mengetahui dan menentukan siswa yang belum tuntas dan perlu melaksanakan perbaikan. Faktor-faktor yang harus di perhatikan dalam memberikan tugas menurut M.Joko Susilo,(2007:42), yaitu to user commit

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

1. Melatih siswa bertanggung jawab, sebab tugas-tugas harus di pertanggung-jawabkan terutama pada guru. 2. Melatih siswa berinisiatif, mengerjakan sesuatu sering kali dituntut inisiatif siswa agar tujuan yang telah ditentukan dapat terwujud. 3. Melatih siswa bekerja dengan tekun, tertib, dan mengikuti rencana (garis-garis besar yang harus diikuti, tahap-tahap mengerjakan tugas, jadwal dan sebagainya) dituntut karena tujuan yang hendak dicapai dan waktu yang telah ditentukan. 4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperkaya bahan pelajaran yang di berikan oleh guru. 5. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktekan teori ke dalam praktek. Ini memungkinkan terbinanya sikap dan tindakan ilmiah dari siswa. d. Metode Tanya Jawab Metode Tanya Jawab dilaksanakan pada saat sebelum ceramah, saat ceramah ataupun setelah ceramah. Tujuannya yaitu untuk mengetahui penguasaan materi pada siswa, pada saat sebelum ceramah guru memberikan pertanyaan untuk memancing sisa dalam pelajaran materi cetak sablon. Metode ini akan lebih efektif terjadi pada saat praktek cetak sablon, disini siswa akan sering bertanya.

6. Evaluasi Pembelajaran Evaluasi atau penilaian merupakan alat ukur untuk mengetahui kemampuan siswa dalam melaksanakan pembelajara. Evaluasi di nilai dari segi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran setiap pertemuan, selesai evaluasi tertulis maupun praktek. Pelaksanaan tugas praktek siswa dinilai oleh guru harus mempunyai pedoman agar tidak terjadi kesalahan dan lebih objektif dalam menilai karya siswa. Pedoman tersebut yaitu: kerajinan, kratifitas, kerapian dan keaslian hasil karya sendiri.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

C. Hambatan yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Seni Rupa Pada Meteri Cetak Sablon Kelas VIII F di SMP Negeri 1 Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah

Dalam pelaksanaan pembelajaran seni rupa pada materi Cetak Sablon Kelas VIII F di SMP Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah, tidak

terlepas

dari

adanya

factor

hambatan

pada

pelaksanaan

pembelajaran.Menurut informasi dari guru mata pelajaran seni rupa, nilai yang diperoleh siswa terbilang cukup, hal ini terjadi karena masih adanya hambatan sehingga pelaksanaan pembelajaranpun belum dapat dikatakan maksimal. Adapun hambatan pelaksanaan pendidikan seni rupa dalam materi cetak sablon adalah sebagai berikut: a. Hambatan utama dalam mengajarkan pelajaranseni rupa dalam materi seni grafis membuat cetak sablon khususnya dalam demonstrasi dan praktek siswa adalah masih mahalnya alat dan bahan-bahan sablon bagi siswa. Misalnya hanya terdapat 2 alat screen bagi 31 siswa atau rasio alat dan siswa sama dengan 1 banding 16 siswa. b. Dalam proses pembelajaran belum semua langkah atau tahapan dalam menyablon di demonstrasikan dengan alat peraga oleh guru, seperti misalnya dalam pembuatan acuan cetak. c. Meskipun minat peserta didik begitu besar dalam mengikuti proses pembelajaran dalam membuat cetak sablon, keterbatasan alokasi waktu yang hanya 80 menit menyebabkan proses pembelajaran kurang optimal dan efektif sehingga banyak siswa yang menginginkan tambahan praktek diluar jam pelajaran. d. Banyak siswa masih mengalami kesulitan dalam proses belajar umumnya di tahapan pembuatan afdrukan pada screen, dalam proses pencetakan dan dalam menggunakan rakel pada proses pencetakan e. Ketrampilan guru dalam mengajarkan cara menyablon dan juga masih menjadi kendala, karena ketidaksesuain antara kompetensi guru dengan mata pelajaran yang diajarkan.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

f. Belum adanya ruang praktek khusus ketrampilan seni rupa juga menjadi hambatan dalam efektifitas pembelajaran.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Dari hasil studi penggunaan media dalam proses pelaksanaan pembelajaran seni rupa pada pokok bahasan cetak sablon siswa kelas VIII F SMP Negeri 1 Karanganyar Purbalingga tahun pelajaran 2013/ 2014, menyimpulkan, 1. Meskipundari segi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru telah terlaksana sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2. Hambatan yang ditemui utamanya berkaitan dengan keterbatasan alat peraga sablon yang dimiliki sekolah, masih mahalnya bahan-bahan praktek sablon bagi para siswa, ketrampilan guru dalam mata pelajaran seni rupa dan belum dimilikinya ruang praktek khusus seni rupa, sehingga praktek harus dilakukan di depan kelas. B. SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah: 1. Kepada Kepala sekolah, hendaknya lebih memperhatikan penyediaan sarana belajar untuk mata pelajaran seni budaya khususnya seni rupa pada materi cetak sablon dengan menambah sarana dan prasarana pembelajaran cetak sablon, menyediakan ruang praktek khusus untuk mata pelajaran seni budaya. 2. Guru sebaiknya menambah pengetahuan dan ketrampilan seni rupa baik melalui penataran maupun melalui pengembangan diri. 3. Oleh karena perkembangan yang amat pesat dalam media cetak manual maupun digital khususnya dalam desain, maka Guru dituntut untuk menggunakan metode yang lebih inovatif dan kreatif dalam membuat desain pada materi cetak sablon. Menyediakan media pembelajaran yang bisa merangsang siswa agar semangat dalam belajar khususnya pada mata pelajaran seni rupa.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

BNSP (2006). Standard Isi 2006. Standard Kompetensi dan Kompetensi dasar Mata Pelajaran Seni Budaya untuk SMP dan MTs. Jakarta: Depdiknas BNSP (2006). Model Silabus Mata Pelajaran Seni Budaya untuk SMP dan MTs. Jakarta: Depdiknas

Fitriana.F(2013).Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS:2013 Koentjaraningrat. (1998). Metode-metode Penelitian masyarakat,Jakarta : PT Gramedia Mardalis. (2006). Metode Penelitian, suatu pendekatan proposal,Jakarta: PT.Bumi Aksara Nusantara,G, A.Md.graf (2006).Panduan Praktis cetak sablon.Tangerang: PT.Agro Media Pustaka Nana sujana. (1992). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nazir,M. (1988). Methode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Riduwan.(2007). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung : Alfabeta. Robert Bogdan dan Steven J Taylor. (1993). Kualitatif (Dasar-dasar Penelitian), Penterjemah A.Khozin Afandi. Surabaya: Usaha Nasional Sachari,A.dkk (1986). Desain, gaya dan realitas, Jakarta:CV Rajawali Sutopo,H.B. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press. Sulistyo,E.T.dkk (2011).Media Pendidikan dan Pembelajaran di Kelas.Surakarta: UNS Press Wiwik,P (2013). Cetak Sablon, Kemendikbud SMK,Jakarta. http://bahanajarmandiri2.wordpres.com

http://geraikaospolos.wordpres.com http://perlengkapansablon.com/blog/2012/05/04/ilmu+sablon+manual/html http://subiso.blogspot.com/2008/12/pengetahuan-menyablon.html

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user