JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN

Download Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012. 111 variabel pengeluaran pemerintah (X1) = 1,894; realisasi PMDN (X2) = 0,627; real...

0 downloads 474 Views 289KB Size
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN KUTAI BARAT Oleh: Leonardo Dakori Karun Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Sri Mintarti Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Juliansyah Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Jalan Tanah Grogot Gunung Kelua Samarinda Telepon +62541-749067 Abstract The research was based on the reason for analyzing the factors that affect the economic growth that occurred in the West Kutai Regency. By using independent variables such as government expenditure, domestic investment, foreign investment and the amount of manpower, and also to testing and analyzing the influence of each independent variable on the dependent variable of economic growth.The analysis tools are quantitative analysis using multiple linear regression analysis with SPSS. Multiple linear regression analysis is used to determine how much influence government expenditure (X1), domestic investment (X2), foreign investment (X3), and the amount of manpower (X4) to The economic growth(Y). Based on the analysis, the independent variables (government expenditure, domestic investment, foreign investment and amount of manpower jointly affect the economic growth in the West Kutai Regency, with constant values for the constants in the regression equation -1005.538 while the regression coefficient for government expenditure variable (X1) = 1.894; domestic investment (X2) = 0.627; foreign investment (X3) = 0.083; and amout of manpower (X4) = 32.142. Keywords:

Government expenditure, domestic investment, foreign investment and the amount of manpower. Abstrak

Penelitian ini didasari alasan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kutai Barat. Dengan variabel independen pengeluaran pemerintah, realisasi PMDN, realisasi PMA, dan jumlah tenaga kerja, selain itu juga untuk menguji dan menganalisis seberapa besar pengaruh masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen-nya. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan program SPSS. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengeluaran pemerintah (X1), realisasi PMDN (X2), realisasi PMA (X3), dan jumlah tenaga kerja (X4). Berdasarkan analisis, variabel pengeluaran pemerintah, realisasi PMDN, realisasi PMA, dan jumlah tenaga kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kutai Barat dengan nilai konstanta konstanta persamaan regresi sebesar -1005,538 sedangkan nilai koefisien regresi untuk

variabel pengeluaran pemerintah (X1) = 1,894; realisasi PMDN (X2) = 0,627; realisasi PMA (X3) = 0,083; dan jumlah tenaga kerja (X4) = 32,142. Kata Kunci: Pengeluaran pemerintah, realisasi PMDN, realisasi PMA, dan jumlah tenaga kerja. PENDAHULUAN Pertumbuhan

ekonomi

dipertahankan dalam jangka panjang

merupakan pertumbuhan output yang

maka perlu diketahui faktor-faktor apa

dibentuk oleh berbagai sektor ekonomi

yang dapat mempengaruhi pertumbuhan

sehingga

menggambarkan

ekonomi dan faktor apa yang perlu

bagaimana kemajuan atau kemunduran

dihindari agar pertumbuhan ekonomi

yang telah dicapai oleh sektor ekonomi

tidak berjalan ditempat atau mengalami

tersebut pada suatu waktu tertentu.

kemunduran. Salah satu indikator untuk

Pertumbuhan

menilai pertumbuhan

ekonomi

sejauh mana aktivitas perekonomian

perkembangannya

suatu

daerah

akan

diantaranya

dengan

melihat

dapat

ekonomi

menunjukan

menghasilkan

pendapatan

besarnya nilai investasi pemerintah dan

periode tertentu, karena pada dasarnya

swasta baik PMA dan PMDN, serta

aktivitas perekonomian adalah suatu

jumlah tenaga kerja yang dapat terserap.

penggunaan

pada

adalah

suatu

proses

masyarakat

tambahan

di

dan

faktor-faktor

Pelaksanaan

otonomi

daerah

produksi untuk menghasilkan output,

yang lebih luas yang diterima sejak

maka proses ini pada gilirannya akan

tanggal 1 januari 2001 perlu disikapi

menghasilkan suatu aliran balas jasa

dengan cepat oleh Pemerintah Daerah

terhadap faktor produksi yang dimiliki

dan masyarakat. Kewenangan yang

oleh masyarakat sebagai pemilik faktor

lebih

produksi juga akan turut meningkat.

penyelenggaraan

Pertumbuhan ekonomi mutlak harus

ada,

sehingga

pendapatan

luas

demikian

direalisasikan

masyarakat

diharapakan

pemerintah

daerah

kelembagaan dan pengelolaan sumbersumber

kesejahteraan

disentralisasi

menyangkut aspek-aspek administrasi,

masyarakat akan bertambah, dengan tingkat

dalam

keuangan

harus

termasuk

segera

pengelolaan

akan

sumber penerimaan dan pengeluaran

meningkat. Agar pertumbuhan ekonomi

keuangan daerah. Selain itu menurut

terus

Widayat dalam Suhardi (2009 : 29).

meningkat

dan

dapat

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012

111

Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date]

Hasil nyata dari berbagai kebijaksanaan

tingkat

terhadap pemerintah daerah di bidang

kabupaten/kota.

keuangan daerah dapat dilihat dari perkembangan

penerimaan

dan

propinsi

maupun

di

Jika dilihat dari pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kutai Barat selama

pengeluaran daerah yang tertuang dalam

kurun

APBD

menunjukkan angka yang cukup baik

sebagai

faktor

penting

pelaksanaan otonomi.

waktu

5

tahun

terakhir

dan stabil di kisaran 6,1 persen sampai

Pembangunan

di

Propinsi

Kalimantan

Timur,

khususnya

kabupaten

Kutai

Barat

di yang

dengan 7,85 persen. Namun apabila dilihat dari sisi komponen penyokong pertumbuhan ekonomi

seperti

nilai

berlangsung secara menyeluruh dan

investasi baik asing maupun domestik

berkesinambungan telah meningkatkan

pada

perekonomian masyarakat. Pencapaian

mengalami

hasil-hasil pembangunan yang sangat

dengan menurunnya jumlah penduduk

dirasakan masyarakat merupakan hasil

yang bekerja di Kabupaten Kutai Barat

yang tidak terlepas dari usaha keras

selama empat tahun terakhir dari 82.445

bersama-sama antara pemerintah daerah

jiwa pada tahun 2008 menjadi hanya

dan masyarakat, namun di sisi lain

sekitar 76.833 jiwa pada tahun 2010,

berbagai

dan meningkat lagi menjadi 84.828 iwa

kendala

dalam

memaksimalkan potensi sumber daya

tahun

terakhir

penurunan,

justru

ditambah

pada tahun 2011.

manusia dan sumber modal masih dihadapi oleh penentu kebijakan di

satu

Untuk

melihat

lebih

jelas

mengenai perbandingan beberapa data tersebut dapat dilihat dalam tabel 1.

Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi, Pengeluaran Pemerintah, Investasi dan Jumlah Penduduk Yang Bekerja Tahun 2004-2011 Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Pertumbuhan Ekonomi (%) 5.44 8.24 6.11 6.45 6.83 6.89 6.10 7.85

Pengeluaran Pemerintah (Rp. Juta) 575646.77 572434.96 661281.59 531901.47 592719.24 695637.65 811157.55 952195.68

Investasi PMA (Rp. Juta) 5551.61 2972.02 31861.50 193049.55 5496.74 134650.26 65809.43 28800.90

Investasi PMDN (Rp. Juta) 104698.42 41000.00 1165540.45 42647.53 774998.12 98000.00 988950.00 527300.00

Penduduk Bekerja (Jiwa) 64.822 71.179 70.234 81.044 82.445 81.478 76.833 84.828

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Barat, 2012

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012

112

Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date]

Berdasarkan

kondisi rata-rata

kontribusi

pengeluaran

pemerintah

laju pertumbuhan ekonomi yang yang

dalam

tidak

nasional (Dumairy, 1996 : 161).

sebanding

dengan

jumlah

pembentukan

investasi baik asing maupun dalam

Pengeluaran

negeri, serta cukup fluktuatifnya kondisi

Pertumbuhan

perkembangan

pemerintah

jumlah

pengeluaran

pendapatan

Pemerintah

dan

Ekonomi

Pengeluaran

(goverment

expenditure)

pemerintah dan jumlah penduduk yang

adalah bagian dari kebijakan fiskal

bekerja.

(Sadono Sukirno dalam Rustiono, 2008

Pertumbuhan Ekonomi Menurut

: 34) yakni suatu tindakan pemerintah

Sukirno (dalam Rustiono, 2008 : 12)

untuk mengatur jalannya perekonomian

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan

dengan

sebagai perkembangan kegiatan dalam

penerimaan

perekonomian

pemerintah

barang

dan

yang jasa

menyebabkan

yang

diproduksi

cara

menentukan dan tiap

besarnya

pengeluaran tahunnya

yang

tercermin dalam dokumen APBN untuk

masyarakat bertambah dan kemakmuran

nasional

masyarakat meningkat.

daerah/regional. Tujuan dari kebijakan

Pengeluaran

pemerintah

fiskal

dan

ini

APBD

adalah

dalam

rangka

tingkat

output

merupakan salah satu unsur permintaan

menstabilkan

agregat.

maupun kesempatan kerja dan memacu

Konsep

perhitungan

harga,

untuk

pendapatan nasional dengan pendekatan

pertumbuhan ekonomi.

pengeluaran bahwa Y = C + I + G + X –

Investasi

dan

Pertumbuhan

M . Formula ini dikenal sebagai

Ekonomi yaitu Investasi sebagai salah

identitas pendapatan nasional. Variabel

satu komponen penting dari Agregate

Y melambangkan pendapatan nasional,

Demand, (AD) merupakan suatu faktor

sekaligus

krusial

mencerminkan

penawaran

bagi

kelangsungan

agregat. Sedangkan variabel-variabel di

ekonomi

ruas kanan disebut permintaan agregat.

atau

Variabel G melambangkan pengeluaran

panjang.

pemerintah (Government expenditure).

melibatkan kegiatan-kegiatan produksi

Dengan

(barang dan jasa) di semua sektor-sektor

membandingkan

nilai

G

terhadap Y serta mengamati dari waktu

(sustainable

proses

pertumbuhan

development),

ekonomi

Pembangunan

jangka ekonomi

ekonomi.

ke waktu dapat diketahui seberapa besar

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012

113

Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date]

Tujuan

mikro

PMDN dan PMA serta jumlah tenaga

mengenai perkembangan pengeluaran

kerja. Secara keseluruhan dan bersama-

pemerintah adalah menganalisis faktor-

sama keterkaitan antara variabel dan

faktor yang menimbulkan permintaan

peran variabel dependen (Y) yaitu

dan faktor-faktor yang mempengaruhi

Pertumbuhan Ekonomi, dan variabel –

penawaran

variabel independen yaitu Pengeluaran

Interaksi

dari

akan

barang

antara

penawaran

teori

publik.

permintaan

untuk

Pemerintah

(X1),

Realisasi

PMDN

publik

(X2), Realisasi PMA (X3), Jumlah

menentukan jumlah barang publik yang

Tenaga Kerja (X4), secara skematis

akan

dapat digambarkan sebagai berikut :

disediakan

barang

dan

melalui

anggaran

belanja. Tenaga Kerja dan Pertumbuhan

METODE PENELITIAN

Ekonomi yaitu Tenaga kerja dalam pembangunan faktor

nasional

dinamika

merupakan

total anggaran yang dialokasikan untuk

yang

pengeluaran pembangunan pemerintah

pertumbuhan

daerah Kabupaten Kutai Barat dalam

dalam

satu tahun anggaran dalam satuan miliar

kedudukannya sebagai tenaga kerja

rupiah. Pertumbuhan Ekonomi adalah

produktif maupun sebagai konsumen.

nilai perkembangan ekonomi yang di

Ketidakseimbangan dalam penyebaran

proxy

penduduk

yang

dihasilkan oleh daerah dalam satu tahun

proporsionalnya

yang di resepresentasikan dengan nilai

menentukan

laju

perekonomian

menyebabkan

penting

Pengeluaran Pemerintah adalah

baik

anatar tidak

daerah

dengan

total

Domestik

output

Regional

yang

penggunaan tenaga kerja secara regional

Produk

Bruto

dan sektoral akan menghambat pula laju

(PDRB) atas dasar harga konstan

pertumbuhan perekonomian nasional

Kabupaten Kutai Barat dalam satuan

(Kusumosuwidho, 1981 : 193).

miliar rupiah. Realisasi Penanaman

Pada penelitian ini kerangka

modal asing (PMA) adalah total nilai

konseptual dibentuk dari teori-teori dan

penanaman modal asing di Kabupaten

penjelasan teori yang situasional yang

Kutai Barat dalam satu tahun dalam

menjelaskan

satuan

bahwa

pertumbuhan

miliar

rupiah.

ekonomi dipengaruhi oleh faktor-faktor

Penanaman

pengeluaran

(PMDN) adalah total nilai penanaman

pemerintah,

realisasi

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012

modal

Dalam

Realisasi Negeri

114

Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date]

modal dalam negeri di Kabupaten Kutai

diperoleh

Barat dalam satu tahun dalam satuan

instant, hal ini dilakukan untuk dapat

miliar rupiah.Tenaga Kerja (TK) adalah

mengurangi

banyaknya jumlah penduduk usia 15

human error maupun machine error

tahun keatas yang bekerja pada semua

dalam proses analisis.

sektor ekonomi di Kabupaten Kutai Barat dalam satuan jiwa. Untuk pengujian

ada

ditampilkan

tingkat

secara

kesalahan baik

Analisis Regresi, Untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap

memperoleh

apakah

akan

atau

hasil

variabel dependen balk secara bersama-

tidak

sama

maupun

untuk

menentukan

pengaruh sebab akibat antara 2 (dua)

koefisien determinasi dan koefisien

atau

yang

korelasi serta alat ukur Iainnya maka

digunakan terhadap variabel tak bebas

data-data yang telah tersedia akan

dalam

hipotesis

dianalisis menggunakan alat analisis

pemecahan

regresi linier berganda dalam program

permasalahan yang dikemukakan dalam

SPSS. Adapun rangkurnan dari hasil

penelitian ini, maka menurut Supranto

analisis regresi tersebut dapat dilihat

(1983 : 189) harus dianalisis dengan

pada tabel 2.

alat analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 2. Descriptive Statistics

lebih

variabel

rangka

sebagai

bebas

pengujian

jawaban

untuk

agar dapat diketahui bagaimana variabel dependen

dapat

diprediksi

melalui

variabel independen secara individu.

Mean PDRBadhk Peng_pemerintah R_PMA Jml_TK

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian data kuantitatif yang menggunakan peralatan statistik regresi linier berganda, data yang telah tersedia diolah dengan menggunakan

alat

bantu

berupa

program pengolahan data statistik SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 17.00 for Windows. Hasil yang

N

2809.1138 449.70415

8

674.1225 143.24111

8

58.5238

R_PMDN

PEMBAHASAN

Std. Deviation

69.94285

8

467.8925 461.03221

8

76.6075

Berdasarkan tabel

7.11395

2

8

terlihat

bahwa variabel dependen (Y) yaitu Pertumbuhan ekonomi memiliki ratarata sebesar 2.809,114 milyar rupiah dengan standar deviasi sebesar 449,704, sedangkan untuk variabel independen X1

yaitu

pengeluaran

pemerintah

memiliki rata-rata sebesar Rp 674,122 milyar rupiah dengan standar deviasi

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012

115

Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date]

sebesar 143,241, variabel independen

kerja memiliki rata-rata sebesar 76.608

X2 yaitu realisasi PMA memiliki rata-

jiwa dengan standar deviasi sebesar

rata sebesar 58,524 Milyar rupiah

7,114, dengan masa analisis selama 8

dengan standar deviasi sebesar 69,943,

tahun (N=8).

variabel independen X3 yaitu Realisasi PMDN

memiliki

rata-rata

sebesar

Selanjutnya

untuk

permasalahan penelitian pada

deviasi

persamaan regresi (model summary).

461,032,

variabel

3

dapat dilihat

467,892 milyar rupiah dengan standar sebesar

tabel

menjawab

ringkasan

model

independen X4 yaitu jumlah tenaga Tabel 3. Model Summary Model Summaryb

Model

1

R

R Adjusted Square R Square

.987a .973

.938

Change Statistics Std. Error R of the F Sig. F Estimate Square Change df1 df2 Change Change 112.41086 .973

27.258 4

3

.011

Durbin-Watson

1.863

a. Predictors: (Constant), Jml_TK, R_PMDN, R_PMA, Peng_pemerintah b. Dependent Variable: PDRBadhk

Berdasarkan

3

Y (Pertumbuhan ekonomi) tergolong

memperlihatkan nilai korelasi 0,987 dan

sangat erat. Pengaruh yang dijelaskan

koefisien determinasi 0,973 (97,3%).

oleh X1, X2, X3 terhadap Y, sebesar

Hasil

97,3%. Sisanya 2,7% diluar model.

tersebut

tabel

menggambarkan

hubungan variabel X1, X2, X3 terhadap Tabel 4. Anova ANOVAb Sum of df Mean Square F Sig. Squares 1 Regression 1377728.156 4 344432.039 27.258 .011a Residual 37908.604 3 12636.201 Total 1415636.761 7 a. Predictors: (Constant), Jml_TK, R_PMDN, R_PMA, Peng_pemerintah b. Dependent Variable: PDRBadhk Model

Dari tabel Anovab diperoleh

sig. < 0,05 maka hipotesis diterima,

nilai F sebesar 27,258 dengan nilai

artinya

probabilitas (sig.) = 0,011. Karena nilai

Pengeluaran

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012

secara

bersama-sama

pemerintah,

Realisasi

116

Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date]

PMA, Realisasi PMDN dan Jumlah

bahwa

tenaga kerja berpengaruh signifikan

homoskedastisitas

terhadap

di

regresi yang dibangun terpenuhi, hal ini

Kabupaten Kutai Barat, sehingga model

ditandai dengan titik-titik observasi

persamaan

yang membentuk garis diagonal pada

pertumbuhan

tersebut

regresi

ekonomi

linier

signifikan

berganda

(Riduwan

dan

Engkos, 2011 : 158). Dari hasil dapat

normalitas model

dan

persamaan

normal P-P plot, dan tidak berpolanya titik observasi pada Scatterplot

analisis tersebut

dinyatakan

bersama-sama

asumsi

bahwa

keempat

secara

KESIMPULAN

variabel

Dan

uraian

independen (Pengeluaran pemerintah,

terdahulu

Realisasi PMA, Realisasi PMDN, dan

kesirnpulan

jumlah

tenaga

kerja)

menunjukkan

positif

secara

signifikan

berpengaruh terhadap

independen

pada

bab-bab

maka

dapat

ditarik

dari

Hasil

analisis

bahwa secara

variabel

bersama-sama

pertumbuhan ekonomi pada tingkat

mempunyai pengaruh yang signifikan

kepercayaan

terhadap variabel dependen dalam hal

95

persen.

Sementara

secara individual hanya dua variabel

ini

pertumbuhan

independen yang mempunyai pengaruh

ditunjukkan dengan perhitungan Fhitung

yang positif dan signifikan terhadap

sebesar

variabel pertumbuhan ekonomi pada

signifikasi

model

yang

tersebut

dengan

tingkat

sebesar

0,005,

sehingga

hipotesis

diterima

yaitu

terdapat

dengan tingkat kepercayaan 95 persen,

pengaruh

yang

yaitu variabel Pengeluaran pemerintah

variabel

pengeluaran

dan jumlah tenaga kerja.

realisasi PMA, realisasi PMDN, dan

persamaan

Uji

regresi

Asumsi

Klasik,

Uji

keabsahan asumsi ini juga digunakan untuk

memperkuat

signifikan

antara

pemerintah,

jumlah tenaga kerja. Dan hasil analisis data, maka

dari

diperoleh nilai koefisien determinasi

penaksiran yang dilakukan. Pengujian

(R2) sebesar 0,973. Hal ini secara

ini berkaitan dengan normalitas, ada

statistik dapat dikatakan bahwa model

atau

persamaan

tidaknya

heterokedastisitas

analisis

27,258

ekonomi,

multikolinieritas, dan

regresi

yang

digunakan

autokorelasi.

termasuk kategori sangat baik, karena

Dari hasil output SPSS menunjukkan

dari nilai koefisien determinasi tersebut

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012

117

Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date]

menunjukan besarnya pengaruh variabel

persamaan regresi yang terjadi adalah

independen terhadap variabel dependen,

variabel

sehingga koefisien determinasi 0,973

dengan nilai koefisien regresi yang

mempunyai arti bahwa didalam model

terstandarkan (β) sebesar 0,603.

pengeluaran

pemerintah

persamaan regresi tersebut variabel pertumbuhan

ekonomi

dapat

diterangkan sekitar 97,30 persen oleh variabel

pengeluaran

pemerintah,

realisasi PMA, realisasi PMDN, dan jumlah tenaga kerja, sedangkan sisanya 2,70 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model persamaan regresi. Nilai konstanta untuk dalam persamaan regresi sebesar -1005,538 sedangkan nilai koefisien regresi untuk variabel pengeluaran pemerintah (X1) =

DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Lincoln. 1999. Ekonomi Pembangunan. Edisi Keempat. STIE YKPN Yogyakarta. Badan Pusat Statistik (BPS). Kutai Barat Dalam Angka Beberapa Terbitan. Berbagai Edisi. __________________________. Survei Sosial Ekonomi Daerah Kabupatem Kutai Barat Beberapa Terbitan. Berbagai Edisi. Boediono, 1999. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta : BPFE UGM.

1,894; realisasi PMA (X2) = 0,627; realisasi PMDN (X3) = 0,083; jumlah tenaga kerja (X4) = 320,142. Secara

individual

variabel

independen

mempunyai

pengaruh

namun

keempat tersebut

yang

hanya variabel

positif

pengeluaran

pemerintah dan jumlah tenaga kerja

Dumairy, 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Penerbit Erlangga. Kasmawati,2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Air Bersih di Kecamatan Melak Kabupaten Kutai Barat. Tesis, Program Pascasarjana, Ilmu Ekonomi Universitas Mulawarman, Samarinda.

yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap

variabel

dependen

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kutai Barat. Adapun

variabel

independen

yang paling dominan mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi

Kusumosuwidho, Sisdjiatmo. 1981. Angkatan Kerja, Dasar-Dasar Demografi. Jakarta : Lembaga Demografi FEUI Mankiw, N.Gregory.2000.Teori Makro Ekonomi.Ed.4, Jakarta: Penerbit Erlangga.

dalam

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012

118

Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date]

Mangkoesoebroto, Guritno. 2001. Ekonomi Publik. Yogyakarta : BPFE. Nurlina. 2004. Analisis Pengaruh Anggaran Belanja Rutin dan Aggaran Belanja Pembangunan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nanggroe Aceh Darussalam. Tesis Tidak Dipublikasikan. Medan : Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan Pascasarjana USU. Pancawati, Neni, 2000. Pengaruh Rasio Kapital-Tenaga Kerja, Tingkat pendidikan, Stok Kapital dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Tingkat Pertumbuhan GDP Indonesia ; Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol.15, No.02, Universitas Gajah Mada, 2000. Prasasti, Diah, 2006. Perkembangan PDRB per kapita 30 Propinsi di Indonesia Periode 1993-2003: Pendekatan Disparitas Regional dan Konvergensi ; Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol.21, No.4, Universitas Gajah Mada, 2006 Purba, Adearman, 2008. Analisis faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Di Kabupaten Simalungun, Universitas Sumatra Utara, 2008 Riduwan dan Engkos, 2011. Cara Menggunakan dan Memaknai Path Analysis (Analisis Jalur) Cetakan Ketiga, Alfabeta, Bandung Rustiono, Deddy, 2008. Pengaruh Investasi,

Analisis Tenaga

Kerja dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Propinsi Jawa Tengah. Tesis Magister Ilmu Ekonomi UNDIP. Samuelson, A. Paul & Nordhaus, D. William. 1997. Mikroekonomi. Erlangga, Jakarta. Suhardi, 2009. Pengaruh Perkembangan PDRB Sektor Perdagangan, Jumlah Penduduk dan JUmlah Perusahaan terhadapPenerimaan Pajak Reklame di Kabupaten Kutai Barat. Universitas Mulawarman, Samarinda Sukirno, Sadono, 2000. Makro Ekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran Dari Klasik Hingga Keynesian Baru. Raja Grafindo Pustaka Supranto, Johanes, 1983. Ekonometrik Buku Satu, LPFE UI, Jakarta Suryana, 2000. Ekonomi Pembangunan: Problematika dan Pendekatan. Penerbit Salemba Empat Edisi Pertama, 2000. Tambunan, Tulus. 2001. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Ghallia Indonesia. Todaro, Michael. 2004. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Penerbit Erlangga Edisi Kedelapan, 2004. Wibisono, Yusuf. 2005. SumberSumber Pertumbuhan Ekonomi Regional : Studi Empiris Antar Propinsi di Indonesia, 19842000. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol.02, Universitas Gajah Mada, 2005.

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012

119

Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date]

Widayat Wahyu, 2000, Maksimisasi Pendapatan Asli Daerah Sebagai Kekuatan Ekonomi Daerah, Jurnal Akuntansi dan Manajemen, STIE-YKPN, Yogyakarta

Yuliarmi, Nyoman. 2008. Pengaruh Konsumsi Rumah Tangga, Investasi dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap PDRB Propinsi Bali ; Bulletin Studi Ekonomi Vo.13 No.2 Tahun 2008, Universitas Udayana Denpasar.

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012

120