JURNAL GEOGRAFI

Download Abstrak. Obyek kajian geomorfologi adalah bentuklahan yang tersusun pada ... analisis bentukan lahan asal proses fluvial di wilayah Karangs...

0 downloads 425 Views 476KB Size
Jurnal Geografi Media Informasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian PENGGUNAAN DATA PENGINDERAAN JAUH DALAM ANALISIS BENTUKAN LAHAN ASAL PROSES FLUVIAL DI WILAYAH KARANGSAMBUNG Puguh Dwi Raharjo¹ ¹Staf di Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung, LIPI Info Artikel ________________ Sejarah Artikel: Diterima Mei 2013 Disetujui Juni 2013 Dipublikasikan Juli 2013 ________________ Keywords: Geomorphology, remote sensing imagery ____________________

Abstract Geomorphology object study is land form which composed in earth surface weither in the land or in the bottom of the sea. Geomorphological condition of a region is a natural resource. A part of it is land resource. Land resource optimal utilization is a must to get an optimal result. Using remote sensing image, it could be analyze the connection of land form. The aim of this research was to analyze land form of fluvial process in Karangsambung area using satellite imagery. This research’s result showed that land sub-form of fluvial process consist of five kinds, i.e.: inundation land, meander river, woven river, pothole, point bar and dead river. Abstrak Obyek kajian geomorfologi adalah bentuklahan yang tersusun pada permukaan bumi di daratan maupun penyusun muka bumi di dasar laut. Kondisi geomorfologi yang dimiliki suatu daerah merupakan sumberdaya alam. Salah satu bagian dari sumberdaya alam adalah sumberdaya lahan. Pemanfaatan sumberdaya lahan yang seoptimal mungkin menjadi suatu keharusan agar mendapat hasil yang optimal. Dengan menggunakan data penginderaan jauh maka pengkaitan bentuk lahan dapat dilakukan analisis. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis bentukan lahan asal proses fluvial di wilayah Karangsambung dengan menggunakan data citra satelit. Hasil yang didapat pada penelitian ini bahwa sub bentukan lahan asal proses fluvial terdapat 5 (lima) jenis, yaitu : dataran banjir, sungai meander, sungai teranyam, pothole, point bar, sungai mati.

© 2013 Universitas Negeri Semarang 

Alamat korespondensi: Gedung C1 Lantai 1 FIS Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: [email protected]

167

Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 167-174

medium alami yang berada di permukaan

PENDAHULUAN

bumi. Geomorfologi

dapat

didefinisikan

Kondisi geomorfologi yang dimiliki

sebagai Ilmu tentang yang membicarakan

suatu daerah merupakan sumberdaya alam.

tentang

Salah satu bagian dari sumberdaya alam

bentuklahan

permukaan

bumi,

yang

mengukir

Menekankan

pembentukannya

serta

cara

konteks

adalah sumberdaya lahan. Pemanfaatan sumberdaya

lahan

yang

seoptimal

kelingkungannya

(Dibyosaputro,

1998).

mungkin menjadi suatu keharusan agar

Obyek

geomorfologi

adalah

mendapat hasil yang optimal, namun

kajian

bentuklahan yang tersusun pada permukaan

perlu

bumi di daratan maupun penyusun muka

kerusakan pada lahan. Data mengenai

bumi di dasar laut, yang dipelajari dengan

sumberdaya lahan sangat diperlukan untuk

menekankan pada proses pembentukan dan

dapat

perkembangan pada masa yang akan

sumberdayalahan secara optimal. Informasi

datang,

mengenai kondisi geomorfologi pada suatu

serta

konteksnya

dengan

lingkungan (Verstappen, 1983).

diupayakan

agar

tidak

terjadi

memanfaatkan

potensi

daerah merupakan dasar utama dalam

Permukaan bumi selalu mengalami

penyusunan

pengelolaan

Peta

memuat

data

perubahan bentuk dari waktu ke waktu

geomorfologi

sebagai akibat proses geomorfologi, baik

tentang

yang bersal dari dalam bumi (endogen)

geomorfologinya, merupakan salah satu

maupun yang bersal dari luar bumi

bentuk

(eksogen).

mengenai potensi sumberdaya lahan.

Dalam

mempelajari

yang

lahan.

bentuklahan

data

yang

dan

relatif

proses

lengkap

mengenai

geomorfologi

penekanan

Manfaat peta geomorfologi antara

utamanya

adalah

mempelajari

lain untuk inventarisasi lahan pertanian,

bentuklahan/landform. Bentuk lahan sendiri

untuk

mempelajari

merupakan bentukan pada permukaan bumi

penggunaan lahan secara ekstensif, dan

sebagai hasil perubahan bentuk permukaan

sebagai dasar untuk mengembangkan peta

bumi oleh proses-proses geomorfologis

terhadap penggunaan yang lebih bervariasi

yang beroperasi di permukaan bumi.

lagi.

Proses geomorfologis diakibatkan oleh

berguna untuk penyusunan rencana tata

adanya tenaga yang ditimbulkan oleh

ruang agar sesuai dengan kondisi fisik

Peta

masalah-masalah

geomorfologi

juga

dapat

168

Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 167-174

lingkungan

setempat,

sehingga

diharapkan dapat memberikan kontribusi

yang

terendapakan

disuatu

tempat

dimana gaya yang bekerja sudah tidak aktif.

optimal bagi peningkatan kondisi kehidupan

Citra

penginderaan

jauh

berupa

yang lebih baik bagi masyarakat (Iskandar,

Landsat TM (Land Sattelite Thematic

2008).

Mapper) merupakan citra multispektral yang

Klasifikasi bentuklahan didasarkan pada:

genesis,

proses,

menyajikan informasi fisik permukaan lahan

dan

batuan.

suatu daerah. Landsat TM terdiri dari tujuh

asal

fluvial

saluran dengan resolusi spasial 30 meter

daerah-daerah

pada band 1-5 dan band 7, untuk band 6

penimbunan (sedimentasi) seperti lembah-

(inframerah thermal) adalah 120 meter.

lembah sungai besar dan dataran aluvial.

Perkiraan ukuran cakupan adalah 170

Pada dasarnya bentuklahan ini disebabkan

kilometer sebelah utara-selatan dan 183

karena proses fluvial akibat proses air yang

kilometer sebelah timur-barat. Output dari

mengalir baik yang memusat (sungai)

analisis citra penginderaan jauh dilakukan

maupun

suatu gambaran spasial dengan Sistem

Bentuklahan

bentukan

berhubungan

dengan

aliran

permukaan

bebas

(overlandflow). Ketiga aktivitas baik dari

Informasi Geografis (SIG). SIG

sungai maupun aliran bebas mencakup Erosi,

dalam

menyajikan

dan

Transportasi, dan Sedimentasi. Gambar 1.

memanipulasi data dapat berupa manipulasi

merupakan grafik proses aktivitas fluvial

data yang berupa spasial serta data yang

terhadap kecepatan dan ukuran partikel.

berupa

Erosion merupakan

pelepasan

atribut.

kemampuan

SIG

untuk

mempunyai

menyimpan

dan

progresif material dasar dan tebing sungai,

memodelkan suatu 3D permukaan sebagai

yang diakibatkan karena proses menumbuk

DEM,

dan menggerus material sungai sehingga

kepentingan

material alluvial yang tidak kompak seperti

sumber daya air dapat dianalisis dan

krakal, kerikil, pasir, dan lempung dapat

dimodelkan seperti misalnya, saluran air,

terangkut. Transportation pada sedimen

konsentrasi aliran air, akumulasi aliran air,

yang terangkut tergantung pada ; debit

arah

sungai,

pengendapan, zonasi satuan sub DAS, serta

material

sedimen,

aliran. Deposisi adalah dari

material-material

kecepatan

pengendapan permukaan

DTM

aliran

atau yang

air

TIN. berkaitan

permukaan,

Berbagai dengan

wilayah

daerah dataran banjir. Penggunaan

analisis

keruangan

169

Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 167-174

dengan 3 dimensi pada SIG digunakan

proses fluvial di wilayah Karangsambung

untuk mengintepretasi kenampakan fisik

dengan menggunakan wahan citra satelit

secara dimensional serta untuk memanipulasi

Sehingga dengan mengetahui jenis bentukan

data sehingga mudah dikaitkan dengan ilmu

lahan asal proses fluvial pada kawasan

geomorfologi fluvial dengan menggunakan

dapat digunakan sebagai perencanaan

pendekatan bentanglahan (landscape).

tata

Tujuan dalam penelitian ini adalah

ruang khususnya

dalam

bidang

sumberdaya air.

melakukan analisis bentukan lahan asal

Sumber : K. Lemke, 2009

Gambar 1. Grafik Proses Aktivitas Fluvial terhadap Kecepatan dan Partikel

dengan penambahan tolls extensions

METODE PENELITIAN

untuk pengolahan data vektor, ENVI 4.0 Penelitian ini menggunakan bahan

untuk pengolahan data raster dan Surfer 7.0,

dan alat antara lain: Peta RBI skala

GPS untuk menentukan dalam cekking

1:25.000,

daerah

lapangan,

berupa

mengetahui kemiringan lereng di lapangan,

seperangkat komputer, perangkat lunak

serta kamera digital. Gambar 2. merupakan

menggunakan

wilayah kajian penelitian Karangsambung.

penelitian,

Citra

Landsat

perangkat

program

TM keras

ArcView

3.3

Abney

Level

untuk

170

Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 167-174

Bahan citra berupa satelit landasat

Band komposit yang digunakan pada

TM dilakukan suatu pengkoreksian sebelum

penelitian ini antara lain menggunakan RGB

dilakukan

tersebut

452. Komposit RGB 452 digunakan dalam

meliputi koreksi geometrik, yaitu koreksi

mendeteksi konfigurasi permukaan agar

pada citra agar terdapat kesamaan geometri

terlihat dengan jelas topografi dan bentuk-

antara citra dengan permukaan bumi akibat

bentuknya. Citra radar SRTM 30 tile

adanya rotasi bumi dan pergerakan wahana

e100n40 digunakan untuk mengetahui nilai

sensor. Koreksi yang kedua adalah koreksi

DEM dilakukan pengkonversian ke dalam

radiometrik yang merupakan koreksi

bentuk vektor sehingga dapat dilakukan

sebagai

pengkelasan terhadap kemiringan lereng

analisis,

pembebasan

koreksi

awan.

Komposit

warna semu digunakan pada citra dengan

dengan

menggunakan

Metode

Horn.

maksud untuk menonjolkan karakteristik

Dengan mengetahui keadaan secara umum

tertentu. Pada penelitian ini digunakan

permukaan maka akan dapat dilakukan suatu

analisis intepretasi citra secara visual.

kajian mengenai karaktersitik.

Gambar 2. Lokasi Kajian Penelitian Wilayah Karangsambung intepretasi

HASIL PENELITIAN

citra.

Analisis

dengan

menggunakan sistem informasi geografis Dalam melakukan analisis mengenai

diperlukan suatu data kenampakan tiga

bentukan lahan asal proses fluvial pada

dimensional yang memperlihatkan kondisi

penelitian ini dilakukan dua tahap,

topografi wilayah. Dengan menggunakan

yang

ektensi 3D modeling pada

pertama

dilakukan

dengan

analisis SIG dan yang kedua dengan

software

pengolah data vektor data dasar yang 171

Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 167-174

berupa garis kontur wilayah dirubah dalam

sungai yang menghantam batuan dengan

bentuk TIN yaitu berupa garis-garis yang

perbedaan kekompakan batuan sehingga

membentuk segitiga yang tidak beraturan

akan terjadi pembelokan arah sungai,

guna menggambarkan

3

belokan sebelah luar merupakan zona

merupakan

dimana material akan tererosi yang disebut

kenampakan 3 dimensional wilayah

sebagai pothole (D) sedangkan belokan

penelitian.

material diendapkan yang juga disebut

dimensional.

kenampakan

Gambar

3

Mengingat wilayah ini masih terdapat

sebagai point bar (E) ; (C) bentuklahan

banyak singkapan batuan dengan topografi

sungai teranyam yang diakibatkan karena

yang berbukit maka air hujan yang jatuh

banyaknya material dengan ukuran butir

pada permukaan sebagian besar akan menjadi

besar/ kasar

hasil sedimentasi pada

aliran permukaan dengan tingkat kecepatan

gosong

biasanya

dan debit aliran yang tinggi. Semakin lama

merupakan wilayah yang landai dan datar,

bentukan lahan denudasional terbuat akan

serta juga terdapat (F) bentuklahan sungai

terkikis oleh adanya tenaga fluvial dan

mati

menjadikan berbagai bentukan lahan asal

meandering, bentuklahan ini merupakan

proses

hasil

fluvial

pada

kawasan

sungai

yaitu

akhir

di

dari

dekat

wilayah

ini

bentuklahan

meandering

yang

karangsambung. Gambar 4. merupakan foto

membentuk suatu danau tapal kuda, dan

sebagian jenis bentukan lahan proses fluvial.

untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.

Geomorfologi

yang

membentuk

Pentingnya

mengetahui

zonasi-zonasi

bentukan lahan asal proses fluvial di

bentuklahan fluvial ini untuk sebagai salah

wilayah karangsambung meliputi, (A)

satu faktor dalam menentukan kesesuaian

bentuklahan

lahan sehingga terciptanya produktivitas

dataran

banjir

yang

merupakan daerah yang sering banjir pada

lahan

yang

optimal.

Gambar

4.

kawasan ini, dataran banjir merupakan

merupakan citra Landsat TM komposit

sutau tempat akumulasi sedimentasi akibat

RGB FCC 452 wilayah Karangsambung.

adanya luapan banjir sehingga wilayah ini merupakan daerah yang secara periodik terkena banjir; (B) bentuklahan sungai meandering ini diakibatkan karena adanya kekuatan dari aliran permukaan pada

172

Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 167-174

Sumber: Pengolahan Data DEM, 2010 Gambar 3. Kenampakan Topografi 3 Dimensional Wilayah Karangsambung

Gambar 4. Foto Bentukan Lahan Asal Proses Fluvial Kawasan Karangsambung

173

Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 167-174

Gambar 4. Citra Landsat TM Komposit RGB FCC 452 Wilayah Karangsambung KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat ditarik simpulan bahwa bentukan

Blij, Muller. 1993. Phisical Geography of The Global Environment Canada: John Wiley & Sons lnc.

lahan asal proses fluvial yang ada pada kawasan

Karangsambung

berawal

dari

bentukan asal proses struktural yang telah terkena tenaga luar dan menjadi bentukan asal proses denudasional. Penggunaan data DEM SRTM dapat terlihat dengan jelas topografi

permukaan

digunakan

untuk

sehingga

menganalisis

dapat proses

geomorfologi fluvial, sedangkan dengan menggunakan FCC

452

data Landsat

Komposit TM

RGB

pancaran

spektralnya mempermudah membedakan

Dibyosaputra, S. 1998. Geomorfologi Dasar. Catatan Kuliah. Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Strahler. 1951. Physical Geography. Canada: John Wiley & Sons lnc. http://www.uwsp.edu, diakses tanggal 14 oktober v2009 jam 11.20 WIB. DW Iskandar. 2008. Teknik Pemrosesan Citra Digital ASTER Untuk Kajian Geomorfologi Studi Kasus di Sebagian Daerah Istimewa Yogyakarta. PIT MAPIN XVII Bandung 10-12-2008.

sub-sub bentuk lahan fluvial.

174