JURNAL ILMIAH UNIVERSITAS GUNADARMA PUSAT SENI BELA DIRI

Download Jurnal Ilmiah Universitas Gunadarma. PUSAT SENI BELA DIRI KARATE DI JAKARTA. Hari Kurniawan. ABSTRAK. Seni bela diri karate merupakan bagia...

0 downloads 458 Views 1MB Size
Jurnal Ilmiah Universitas Gunadarma PUSAT SENI BELA DIRI KARATE DI JAKARTA Hari Kurniawan

ABSTRAK Seni bela diri karate merupakan bagian dari salah satu seni tradisional yang berasal dari Jepang dimana mengandalkan kekuatan fisik bagi para atlitnya. Karate merupakan cabang bela diri yang telah lama masuk kedalam dan berkembang di Indonesia.Perkembangan seni bela diri karate ini sangat pesat dan tumbuh diseluruh Indonesia, yang salah satunya adalah di Jakarta. Jakarta merupakan Ibu kota negara Indonesia yang mana sangat mendukung dan mempengaruhi pesatnya pertumbuhan bela diri karate. Jakarta merupakan kota dengan kemajemukan penduduknya yang beraneka ragam tetapi belum memiliki sebuah pusat atau tempat yang memfasilitasi dalm satu tempat bagi bela diri karate, dimana terdapat banyak cabang – cabang karate ini yang berdiri atas dojo/rantingnya sendiri. Sebagai cabang olah raga yang diakui pemerintah, dalam hal ini dibawah tangan dari FORKI ( Federasi Karate-do Indonesia ) yang mengatur semua aktifitas cabang karate, belum juga memiliki suatu fasilitas yang dapat digunakan untuk event – event nasional dan internasional dalam pertandingannya. Fasilitas yang kini ada hanya meminjam dari cabang olah raga lain dimana relatif tidak memiliki sarana yang memadai dan sebagai “icon” yang mampu menjadi perhatian khalayak ramai untuk dapat datang mengetahui, mempelajari, dan melihat para atlit kita bertanding. Keberadaan proyek Pusat Seni Bela Diri Karate ini diharapkan mampu menjadi wadah untuk menmpung aktifitas dan kegiatan, mulai dari pelatihan, pengetahuan hingga proses pengembangan bakat para atlitnya dalam bertanding dan juga menjadi semangat dan memasyarakatkan dunia karate khususnya di Jakarta.

PENDAHULUAN Ilmu bela diri sebenarnya sudah dikenal semenjak manusia ada, hal ini dapat dilihat dari peninggalan-peninggalan purbakala antara lain: kapak-kapak batu, lukisan-lukisan binatang yang dibunuh dengan senjata seperti tombak dan panah. Dalam bertahan hidup, manusia menyadari apa yang dibutuhkan, dari sandal, pangan dan papan, serta pertumbuhan agama dan kebudayaan sebagai kebutuhan dari kehidupan spiritual. Oleh karena itu kebudayaan itu sendiri merupakan suatu usaha, karya cipta dan tata nilai kehidupan manusia, maka menjadi identitas suatu bangsa. Bela diri pada waktu itu hanya bersifat mempertahankan diri dari gangguan binatang buas dan alam sekitarnya. Dari sini timbul naluri untuk menyerang atau bertahan dari serangan. Namun sejak pertambahan penduduk dunia semakin meningkat, maka gangguan yang datang dari manusia mulai timbul sehingga Pusat Seni Bela Diri Karate di Jakarta

1

keinginan orang untuk menekuni ilmu bela diri semakin meningkat. kemudian manusia mulai merekayasa pola serangan yang dinamakan jurus. Jurus ialah teknik gerakan berpola yang sangat efektif dalam mewujudkan keamanan yang bersifat serangan (ofensif) maupupun pertahanan (defensif).Jurus biasanya diambil dari kebiasaan binatang dalam berkelahi yang kemudian ditiru manusia. Oleh sebab itu satu daerah dengan daerah lain berbeda jurus yang dihasilkannya sesuai dengan kekhasan binatang di daerah tersebut. Dari uraian diatas menggambarkan keterkaitan hubungan kebutuhan manusia, kemampuan manusia dalam mempertahankan hidup ( membela diri ) dan kebudayaan. Kebudayaan yang mengintaraksi beladiri di Indonesia salah satunya kebudayaan Jepang. Dari ungkapan diatas, maka perlu adanya sarana yang mewadahi organisasi organisasi tersebut yang dijadikan satu kesatuan dengan pusat pelatihan bahkan kebudayaan. Dan semua itu bukan hanya menjadi ungkapan tetapi dinyatakan secara visual dalam bentuk karya arsitektur banguan, seperti Pusat Beladiri atau Martial Art Centre. Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis mencoba untuk memahami, mendesain, dan membentuk suatu bangunan mengenai Pusat Seni Beladiri Karate yang berlokasi di Jakarta, tepatnya dalam perancangan terletak di Jl. H. Benyamin Sueb, Jakarta Pusat. Tujuan adanya Pusat Seni Bela diri Karate ini adalah sebagai pusat informasi bagi masyarakat luas tentang bela diri karate dan juga sebagai sarana kegiatan pelatihan, pertandingan / perlombaaan, wadah organisasi, maupun pameran secara formal atupun non formal. Bahkan juga mampu meningkatkan kualitas para karateka ( sebutan bagi para atlit karate ) Indonesia dalam pertandingan persahabatan maupun pertandingan resmi baik di tingkat nasional maupun internasional. Fungsi Pusat Seni Bela Diri Karate ini adalah sebagai wadah bagi para Karateka Nasional, seperti : Wadah informasi masyarakat, wadah pengembangan dan pelatihan seni bela diri karate, wadah pertemuan ilmiah dan diskusi, wadah organisasi karate nasional dan internasional, sarana bagi para atlit karateka dalam pertandingan / perlombaaan, sarana wisata, sarana edukasi rekreatif. Permasalahan dalam tulisan ini adalah : Aspek Pemakai, seperti : bagaimana membangkitkan daya tarik bagi para pengunjung dan memberikan fasilitas untuk menunjang kegiatan seni yang ada dan bagaimana memberikan sarana belajar dan hiburan dalam bentuk pelatihan dan pertandingan dan wisata yang dapt memuaskan para pengunjung baik dari segi fungsi maupun fisik bangunan. Aspek Lingkungan dan Tapak, seperti : bagaimana memanfaatkan potensi lingkungan dan tapak untuk perancangan tapak dan bagaimana penyesuaian perancangan tapak terhadap kondisi dan situasi lingkungan yang telah ada. Aspek Bangunan, seperti : bagaimana memberikan kontribusi yang baik dan tepat dari bangunan dan pusat seni beladiri karate bagi karakter lingkungan kota.

PEMBAHASAN Pengertian Umum Pusat Seni Bela Diri Karate :

Pusat Seni Bela Diri Karate di Jakarta

2

1. Pusat • Pokok pangkal atau yang jadi tempat berhimpun atau tempat berkumpul berbagai urusan, hal, dan sebagainya. • Tempat utama untuk melakukan kegiatan. 2. Seni Beladiri : Seni bergerak menyerang dan bertahan terhadap lawan. 3. Karate : • Asal kata : Kara = kosong Te = tangan Jadi karate dalam bahasa kanji berarti tangan kosong. • Salah satu seni beladiri yang berasal dari Jepang. Jadi Pusat Seni Beladiri Karate dapat diartikan tempat utama untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan ilmu beladiri karate baik kegiatan pelatihan, pertandingan / perlombaan, wadah organisasi, maupun pameran di bidang seni beladiri karate. Jenis – Jenias Aliran Karate SHOTOKAN, GOJU – RYU, SHITO - RYU, WADO - RYU dan membawahi 25 aliran karate seperti : AMURA, GABDIKA SHITORYU, B. K. C ( Bandung Karate Club ), INKADO, FUNAKOSHI, INKAI ( Institute Karate-Do Indonesia ), BLACK PANTHER KARATE INDONESIA, K. K. N. S. I. ( Kesatuan Karate-Do Nagasaki Indonesia ), GOJUKAI, GOJU RYU ASS, K. K. I. ( Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia ), LEMKARI ( Lembaga Karate-Do Indonesia ), KYOKUSHINKAI, KALA HITAM, INKANAS ( Institute Karate-Do Nasiona ) semula bernama MKC ( Medan Karate Club ), TAKO, SHINDOKA PORBIKAWA, PERKAINDO semula bernama SHOTOKAI, PORDIBYA, SHI ROI TE, WADOKAI, KEI SHIN KAN, GOKASI, KANDAGA PRANA. Program Kegiatan dan Ruang - Kegiatan PUBLIK Ruang Pameran - Kegiatan PELATIHAN Gedung Pelatihan dan workshop, Lapangan Latih Tanding Terbuka, Perpustakaan - Kegiatan PERTANDINGAN / PERLOMBAAN Gedung Stadion - Kegiatan PENGELOLA Kantor Pengelola/staff, Kantor PB. FORKI, Kantor WKF - Kegiatan SEMINAR Ruang Seminar - Kegiatan PENUNJANG Wisma Atlit, Restaurant/kafe, R. Kesehatan & mushola, R. Alat , R. Jaga, Wartel,, Warnet, Kios, Gym, Taman, Parkir

Pusat Seni Bela Diri Karate di Jakarta

3

Elaborasi Tema Pada proyek Tugas Akhir ini tema yang digunakan adalah “ Art and Power / Seni dan Kekuatan” Adapun penjabaran tentang tema yang diangkat tersebut adalah sebagai berikut : Seni dan Kekuatan ( Art and Power ) : Seni : - Keahlian membuat karya yang bermutu - karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa - segala rasa yang berkaitan dengan karya cipta yang dihasilkan oleh unsur rasa Kekuatan : banyak tenaganya, kokoh, mampu dan kuasa, tidak mudah rusak dan patah Dalam pembahasan tema, esensi yang dapat diambil dari perwujudan tema yang ada merupakan sifat yang terkandung dalam seni bela diri karate itu sendiri. Seni dan Kekuatan ( Art and Power ) diambil dari esensi yang ada dalam bela diri karate, yang mengutamakan kekuatan fisik tetapi memiliki keindahan seni gerakan yaitu gerakan beladiri atau kata ( bunga karate ) merupakan salah satu sesuatu bentuk perwujudan dari seni gerak. Aplikasi Tema Tema yang diambil merupakan perwujudan dari suatu jenis konsep. Analogi Konsep yang mengidentifikasi hubungan sifat khas suatu benda dengan desain. Analogi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : • Analogi Langsung • Analogi Personal • Analogi Fantasi Oleh karena itu, dikarenakan analogi meruapakaan artian dari sifat, maka seni dan kekuatan ( Art and Power ) juga termasuk suatu sifat yang mana dikandung oleh seni bela diri karate itu sendiri. Tema “Art and Power” bila diaplikasikan ke dalam desain Pusat Seni Bela Diri Karate ada beberapa aplikasi baik interior dan eksterior, diantaranya : - Dikarenakan tema yang diambil merupakan dari pengaplikasian analogi Fantasi maka penerapan kedalam desain berada pada sifat yang diambil dari karate itu sendiri, yakni kebentukan atau struktur bangunan ( kekuatan ) dan bentuk paduan ( Seni ). Biasanya dilihat dari fisik bangunan dan komposisi perletakan massa bangunan. - Penataan Bentuk Bangunan dan Ruang Ruang – ruang yang akan di desain dalam penataannya di buat suatu suasana yang sangat mendukung bagi terciptanya pengaplikasian tema. - Bentuk banyak menggunakan garis – garis vertical dan horizontal dan bersudut melambangkan kekuatan dari sifat karate - Penggabungan bentuk tegas dan lengkung mengisyaratkan ketidak terbatasan suatu seni.

Pusat Seni Bela Diri Karate di Jakarta

4

3.1 Aplikasi tema pada desain

Aplikasi langsung art and power sebagai analogi dalam penerapan terhadap rancangan dalam arsitektur masih menjadi suatu problema, dikarenakan penerapannya ataupun perancangan yang belum terealisasikan selama ini di dalam dunia arsitektur. Dengan hal ini konsep perancangan dengan berbasis pada analogi dari sifat seni beladiri itu sendiri merupakan hal yang pertama bahkan dalam karya arsitektur. Akan menambahnya khasanah building dan menjadi sorotan kemungkinan yang pertama yang berefek terhadap rencana dasar atau tipe bangunan bagi orang – orang yang bergelut dengan arsitektur yang merujuk pada olah raga beladiri karate ini. Dan menjadikan variasi karya yang diadaptasi dari persepsi yang berkelanjutan dan memperluas wawasan arsitektur sebagai sarana disiplin ilmu yang pertama. Lokasi

Lokasi Site : Jl. H. Benjamin Sueb, Kel. Pademangan Timur, Jakarta Pusat KDB : 30 % KLB : 4 GSB : 30 m, dari Jl. H. Benjamin S. LUAS LAHAN : 3, 6 Ha

Pusat Seni Bela Diri Karate di Jakarta

5

Kondisi Tapak - Kondisi tanah rata hanya dengan tingkat kemiringan ±100 - Situasi jalan Lenggang jauh dari kemacetan - Keadaan lingkungan sekitar cukup padat yang berdekatan dengan perumahan dan bangunan tinggi disekitarnya, baik perkantoran maupun apartemen. - Berdekatan dengan sarana pendidikan dan sarana kesehatan. - Kondisi akses jalan utama dengan lebar jalan ± 50 m keadaan baik dan rata dengan lapisan aspal. Konsep Bentuk Konsep dasar dari bangunan yang saya rancang ini mengacu pada fungsi dari bangunan, yaitu sebagai Pusat Seni Bela Diri Karate, oleh karena itu saya mengambil tema yang memang sesuai dengan sifat dari seni bela diri karate tersebut, yaitu seni dan keindahan ( art and power ), dimana didalam dunia bela diri karate dituntut untuk mengerahkan kekuatan fisik semata dalam latihannya, dan memiliki seni keindahan dalam kategori kelompok. Jika dilihat dari judul yang dibuat maka akan ditekankan pada wadahnya yaitu “ Pusat Bela Diri Karate “, bukan hanya sebagai tempat pelatihan saja, tetapi disini saya akan menguraikan jenis – jenis dari kegitan yang ada didalam gedung Karate. Bangunan karate yang saya buat terpengaruh oleh ciri arsitektur Analogi, dimana sifat dari karate diterapkan sebagai bangunan yang nyata. Konsep Perencanaan Tapak Pencapaian dan Sirkulasi dalam tapak a. Pencapaian ke dalam tapak Tapak terletak di Jl. H. Benyamin Sueb, Kemayoran-Jakarta Pusat dengan peruntukan lahan sebagai sarana fasilitas umum. Tapak perencanaan cukup luas untuk dijadikan rancangan, dengan pemilihan ditengah pusat kota yang menjadi salah satu icon dari Jakarta itu sendiri, dan didukung oleh masyarakat yang madani yang cukup mengenal seni bela diri karate. Konsep : - Arus lalu lintas disekitar tapak - Jalur masuk untuk kendaraan dan pedestrian - Pintu gerbang pengunjung dan service - Keamanan dan kemudahan mengemudi di dalam lokasi terbangun

Pencapaian ke dalam Tapak

Pusat Seni Bela Diri Karate di Jakarta

6

Keterangan : Pencapaian ke dalam site dapat dicapai melalui yaitu : Jalan H. Benyamin Sueb b. Sirkulasi Dalam Tapak - Sirkulasi kendaraan berada disisi tapak agar tidak menggangu kenyamanan aktivitas yang ada. - Open space yang ada diperuntukan sebagai pengikat bangunan yang satu dengan yang lain dengan selasar-selasar mini.

Kendaraan Manusia

Sirkulasi dalam Tapak

Sirkulasi kendaraan Sirkulasi kendaraan dibuat satu arah dengan mainentrance satu dan sirkulasi yang memutari bangunan hingga pada pintu outrance. Sirkulasi manusia dibuat pedestrian dari pintu utama dan disambungkan kebangunan kemudian sirkulasi yang mengelilingi bangunan dengan atap sebagai peneduh. Zoning dalam tapak Penzoningan yang diterapkan pada desain berdasarkan analisa kondisi site dan analisa ruang site :

F

B A C E B

B B

Zoning Dalam Tapak

Pusat Seni Bela Diri Karate di Jakarta

7

Keterangan : a. Gerbang b. Parkir c. Gedung Publik d. Stadion e. Pendidikan f. Pengelola g. Wisma Tata Letak Bangunan out

Wisma Atlit

Pengelola

Stadium

Pendidikan

Publik

Keluar

Masuk Skema Tata Letak Bangunan

Tata Ruang Luar Dibentuk dengan memperhitungkan : - penerimaan pengunjung - pengikat antar bangunan - penyerapan air hujan kota - pengarahan sirkulasi dalam tapak Konsep ruang luar dibentuk berdasarkan fungsi dari masing – masing kegiatan yang berlaku seperti pembagian zona tata letak bangunan yang terbagi lima yang terlihat seperti menggunakan dua garis imajiner.

Garis imajiner pada tapak

Pusat Seni Bela Diri Karate di Jakarta

8

Penerapan ruang luar yang dibentuk secara simetris antara masing masing sudut sisi tapak merupakan terbentuk dari letak garis imajinernya dengan menyusun bentuk lingkupan dari area bangunan. Pemisahan pada bangunan juga disatukan oleh selasar yang mengelilingi seluruh area bangunan yang menjadikan ketegasan area yang memiliki fungsi utama pada site. Elemen Lunak - Landscape (penataan ruang luar/taman) Keberadaan taman merupakan faktor pendukung dalam hal perancangan ruang luar. Dalam hal ini disebutkan sebagai taman yang merupakan penunjang agar lingkungan dalam tapak menjadi lebih asri dan nyaman bagi para pengguna fasilitas gedung. Fungsi utama dari taman/tata hijau sah satunya sebagai pengatur/penyaring udara dan cahaya, penahan angina atau peredam suara membisingkan, menyalur dan menuntaskan genagan air hujan dan sebagainya. Dengan demikian pertamanan juga jelas bukan sekedar penghijauan atau pendekorasian semata-mata. Apabila perencanaan benar maka pertamanan juga berfungsi sebagai pemeliharaan terhadap lingkungan, dalam arti keseimbangan ataupun kelestariannya. Dalam perencanaan proyek ini tanaman yg digunakan mencakup aspek arsitektural, artistic, dan holtikultura, seperti : a. Tanaman pendek atau semak : rumput dan alang-alang. Digunakan pada campuran perkerasan dan tepian lokasi latihan outdoor. b. Tanaman peneduh : pohon tanjung, pohon kiara payung, pohon bungur. Tanaman yang digunakan merupakan tanaman dengan akar yang tidak merusak perkerasan. Digunakan pada lokasi taman ( pelatihan outdoor ) dan perkerasan. c. Tanaman Pengarah : pohon Palm Banyak digunakan pada lokaki parkir dan sirkulasi pada tapak. d. Tanaman Buffer : pohon cemara, pohon tanjung Tanaman yang digunakan sebagai penyaring kebisingan dari lokasi jalan disamping area tapak. Penerapan Art and Power pada tapak Dalam merancang sebuah bangunan yang belum ada memang sulit, tetapi disini saya akan berusaha untuk mewujudkannya dengan mengeksplor dari semua data yang didapat baik dari FORKI atau pun pada masing masing dojo yang ada walau hanya beberapa. Seni Beladiri karate cukup terkenal di Indonesia ataupun khususnya di Jakarta, tak urung dari 25 jenis aliran karate yang berkembang di Indonesia belum memiliki sarana yang lengkap dalam lingkupan kegiatannya, seperti pelatihan, pertandingan, pengelola ataupun asrama yang dikhususkan bagi atlit karate yang di wujudkan adalam satu area tapak agar memudahkan dalm proses kegiatannya. Kebudayaan yang tertera memang kebudayaan Jepang baik dari bahasa percakapan menyapa hingga nama nama jurus yang ada dilalam latihannya. Sifat kesederhanaan

Pusat Seni Bela Diri Karate di Jakarta

9

yang ada pada beladiri karate menjadikan factor pendukung dari elemen – elemen bangunan yang akan diwujudkan. Dari sifat dasar kesederhanaan yang muncul maka terciptalah suatu seni beladiri yang mengharuskan kekuatan fisik, agar para atlitnya dapat mewujudkan seni beladiri yang tangguh tanpa menggunakan alat apapun, seperti arti dari makna Karate itu sendiri, tangan kosong. Seni keindahan pun mucul dari sifat tersebut yang terujud dalam bentuk keindahan jurus – jurus, atau bunga karate. Dari elemen kesederhaan maka mengambil kesimpulan bahwa tidak selamanya sederhana itu tidak kuat dan tidak indah, melainkan sebaliknya yang telah diwujudkan dalam seni beladiri karate tersebut. Dengan Seni dan Kekuatan ( Art and Power ) diterapkan kedalam rancangan bangunan baik fisik bangunan maupun perletakan komposisi bangunan yang terlihat indah dan kokoh. Konsep Perancangan Bangunan Bentuk dan Orientasi Bangunan Ada beberapa hal diketahui dalam perancangannya : a. Massa Bangunan Konsep bentuk dasar massa bangunan saya banyak menggunakan elemen vertical dan horizontal, dan selalu membentuk sudut – sudut yang agak kaku, dengan pertimbangan sifat beladiri, budaya dan esensi yang ada. Dari tampak terwujud sebagai implementasi dari bentuk kuda – kuda yang kuat dalam jurus karate. Stadion terletak ditengah tengah dari beberpapa massa bangunan yang ada sebagai puncak dari semua proses latihan. b. Penampilan Bangunan Memberikan citra dan karakter yang kuat sebagai beladiri yang berasal dari Jepang, dengan bentuk kekuatan yang berseni, yang dapat bersahabat dengan lingkungan sekitar. c. Pencapaian - Pencapaian kebangunan Dimudahkan dalam pencapaian, dengan menarik garis lurus dari entrance, langsung ke bangunan utama, stadion - Sirkulasi pengunjung dibedakan antara tamu kehormatan, atlit dan tamu biasa. - Bangunan satu dengan yang lainnya dihubungkan dengan selasar - selasar mini. d. Area Parkir Berada disamping kanan dan kiri massa bangunan yang ada, bagi pengelola, atlit, dan tamu kehormatan berada dibelakang, dekat asrama. Struktur a. Atap Pada Bangunan utama yaitu stadium Tanding menggunakan struktur frame yang ditopang oleh rangka baja silinder yang saling tersusun. Struktur atap yang lain menggunakan struktur plat beton cor ( Dak ) dan rangka ruang. curtainwall pada beberapa bagian dinding bangunan seperti pada wisma atlit dan bagian atas badan stadium. Pusat Seni Bela Diri Karate di Jakarta

10

b. Badan Bangunan Pada Bagian ini bangunan menggunakan dinding- dinding tebal yang ditopang oleh kolom – kolom raksasa yang terdiri dari beton bertulang, ada juga bagian bangunann tertentu menggunakan dinding kaca agar dapat terexpose kegiatan didalam bangunan seperti pada bangunan pendidikan c. Pondasi Bangunan Struktur pondasi yang digunakan merupakan pondasi tiang pancang dengan pile cap yang tebal sebagai penahan tekanan terutama pada bangunan stadium. Kedalaman tiang pancang diteruskan sampai pada tanah terkeras. Kemudian diteruskan dengan kolom – kolom beton dengan jumlah besi yang agak banyak. Utilitas 1. Air a. Sistem distribusi air bersih

Sumu

Pompa

Rese rvoir

Distribusi Distribusi

PAM Skema sistem distribusi air bersih

b. Sistem distribusi air kotor

AIR KOTO

AIR BEKA

WC

ST

Kamar mandi

BK

Dapur

BK

Cucian

BK

Sumur resapa

Riol Kota

Skema sistem distribusi air kotor

Pusat Seni Bela Diri Karate di Jakarta

11

c. Sistem distribusi air hujan AIR HUJAN

TALANG

BK

RIOL KOTA

Skema sistem distribusi air hujan

Listrik Daya listrik yang digunakan berasal dari PLN yang merupakan sumber utama dan Genset, sebagai sumber listrik cadangan / darurat apabila listrik PLN padam. PLN Gens

Metera

Traf Panel

Sub

Sakl

Ruang Skema sistem kelistrikan

Kebakaran Aktif : akses darurat Pasif : fire alarm, hydrant box, Sprinkler

5.19 Skema sistem pemadam kebakaran

Pusat Seni Bela Diri Karate di Jakarta

12

Komunikasi

Perangkat telepon multi fungsi

Facsimile

Terminal data Personal Computer

Pemakai sirkuit telekomunikasi jenis pertama PBX LAN

Sistem Tombol Digital

Kotak surat

Pemakai sirkuit telekomunikasi jenis kedua

Skema sistem komunikasi dalam bangunan

Skema sistem komputer dan telepon

Pusat Seni Bela Diri Karate di Jakarta

13

DAFTAR PUSTAKA YB. Mangun Wijaya. Vastu Citra. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 1995 Robert Venturi. Teori Arsitektur Dan Studi Perilaku Lingkungan. 1996 W.J.S. Poerwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Penerbit Balai Pustaka, Jakarta. 1974 Hendro Prabowo. Arsitektur, Psikologi dan Masyarakat. Universitas Gunadarma. 1998 Yolanda Srisusana Atmadjaja. Estetika Bentuk. Universitas Gunadarma. 1999 Agus Dharma. Teori Arsitektur 1,2,3. Universitas Gunadarma. 1998 Veronika Widi Prabawasari. Tata Ruang Luar 1 www.wikipedia.org.id www.aswer.com

Pusat Seni Bela Diri Karate di Jakarta

14