JURNAL KESEHATAN PENGARUH SINAR ULTRA VIOLET TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus sp. SEBAGAI BAKTERI KONTAMINAN T. Ariyadi S. Sinto Dewi ABSTRACT
Microorganisms are in anryhere, as in soil, dust, air, water, food or surface of our body tissues. The existenci of these microorganisrts wcts that benefit human life, but many are also harmful as it may cause damage from contamination. Control of microorganisms can be done human diseases or may "i"n "orte w it h ultr a-v i o let r a diation. The purpose of this study was to determine the influence of duration of irradiation on the growth of bacteria nacillus tp. iyp" of research is to experiment. Research conducted at the Laboratory of Microbiologt Faculty oi N"iing and Health, University of Muhammadiah Semarang in May-Jyly 2008.-The sample was takrn'oie coloni of bacteria Bacillus sp. then make a suspension with a density of 2 mc Farland. Obseryations were made by observing the number of colonies of Bacillus sp. That grow on long exposures compared to controls without irradiation. Fikkes unimus, ultra' Based on our research has been done in the microbiologt laboratory results obtained the bacteria containing j8 medium watts for I minute with a distance of 45 cm on NA violet irradiation time irradiation get o lS-colony and minutes 5 , Bacillus sp colonies obtained cts many as l8 fruits, irradiationfor
l0
minutes therewas no colony grew, irradiationfor t5 minutes therewas no colony grew. not exposed to ultra violet colony growth obtained averyfull / not be calcalated.
for "medium
ln control
Keywords: Bacterial Contamination, Bacillus Sp, Ultra Violet'
ABSTMK
Mikoorganisme terdapat di mana - mana, seperti pada tanah, debu, udara, air, makanan ataupun kehidupan permukaan jaringan tubuh kita. Keberadaan mikoorganisme tersebut ada yang bermanfaat bagi penyakit atau manusia, tetapi banyak pula yang merugikan manusia misalnya dapat menimbulkan berbagai dilakukan dapat mikroorganisme Pengendalian kontaminasi. bahkan dapat menimbulkan kerusakan akibat dengan penyinaran ultra violet' pertumbuhan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lamanya penyinaran terhadap di Laboratorium bakteri Bacillussp. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Eksperimen. Penelitian dilakukan pada bulan Semarang Muhammadiyah Universitas Kesehatan, Mikobiologi Fakultas Ilmu Keperawatan dan suspensi di buat kemudian sp. Mei Juli 200g. Sampel diambil satu buah koloni dari bakteri Bacillus jumlah koloni Bacillus dengan kepadatan sebesar 2 mc Farland. Pengamatan dilakukan dengan mengamati
-
penyinaran. sp. yang tumbuh berdasarkan lama penyinaran dibandingkan control tanpa
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Fikkes jarak 45 cm pada media NA didapatkan hasil, waktu penyinaran ultra violet 38 watt selama I menit dengan menit yang mengandung Bakteri Bacillus sp didapatkan koloni sebanyak 18 buah, penyinaran selama 5 penyinaran yangtumbuh, Oiaapattan kolonisebanyak l5 buah, penyinaran selama l0 menittidakadakoloni disinari ultra violet selama 15 menit tidak ada koloni yang tumbuh. Pada media kontrol yang tidak didapatkan pertumbuhan koloni yang sangat penuh / tidak dapat dihitung. unimus
Kata Kunci : Bakteri Kontaminan, Bacillus Sp, Ultra Violet
http://J urnal.unimus.ac.id 20
Jurnal Kesehatan
Pengaruh Sinar Ultra Violet Terhadap Pertumbuhan Bakteri bacillus sp. Sebagai Bakteri
Kontaminan
PENDAHULUAN
-
Mikroorganisme terdapat di mana mana, seperti pada tanah, debu, udara, air,
makanan ataupun permukaan jaringan tubuh kita. Keberadaan mikroorganisme tersebut ada yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, tetapi banyak pula yang merugikan manusia misalnya dapat menimbulkan berbagai penyakit atau bahkan dapat menimbulkan kerusakan
dilakukan dengan berbagai cara tergantung macam dan sifat bahan. Secara mekanik
misalnya dengan penyaringan, secara kimia misalnya dengan desinfektan dan secara fisik misalnya dengan pemanasan, penyinaran ultra violet, sinar X dan lain lain. ( Hollander A, 1995 ) Untuk pengendalian ruangan biasanya dengan menggunakan radiasi sinar ultra violet, penyaringan udara atau
didapatkan mikroorganisme
yang
penyemprotan dengan menggunakan batran kimia tertentu. Radiasi sinar ultra violet dapat membunuh mikroorganisme
dan
dapat
dengan panjang gelombang antara 2ZO
akibat kontaminasi.( Ratna S, 1990 ) Di dalam semua ruangan akan selalu
tersuspensikan dengan udara
mengendap bersama debu pada berbagai
-
mikroorganisme yang sedemikian kecil dan
290 nm dan radiasi yang paling efektif adalah 253,7 nm. Faktor penghambat dari sinar ultra violet adalah daya penetrasinya yang lemah. Untuk memperoleh hasil
ringan menyebabkan mudah terhembuskan
yang baik
macam permukaan seperti pakaian, meja,
lantai dan benda
-
benda lain. Ukuran sel
Keberadaan
bahan bahan yang akan disterilkan harus dilewatkan atau
dapat menyebabkan hal ini sangat berpengaruh
ditempatkan dibawatr sinar ultra violet. Lamanya penyinaran tergantung dari luas,
oleh aliran udara. mikroorganisme kontaminasi,
pada ruang yang seharusnya
terjaga
keseterililanya misal ruang operasi, laboratorium dan lainya. Dalam nrimgan
sering
labortorium
ditemukan
mikroorganisme kontaminan yang dapat
ikut tumbuh dalam suatu media nutrient agar. Bakteri kontaminan yang sering ditemukan diantaranya adalah Bacillus sp,
sp, Staphylococcus, dan Sarcina. Dari
Streptococcus
Pseudomonas mikroorganisme tersebut, yang paling sering menyebabkan kontaminasi adalah Bacillus subtilis. ( Pusdiknakes, 1989 ) Pengendalian mikroorganisme yang
menyebabkan kontaminan
ini
dapat
jarak, intensitas dan jenis bakteri itu sendiri. ( Hollander A, 1995 )
TINJAUAN PUSTAKA Sinar ultra violet (UV) diketahui merupakan salah satu sinar dengan daya
radiasi yang dapat bersifat letal bagi mikroorganisme. Sinar UV mempunyai panjang gelombang mulai 4 nm hingga 400 nm dengan efisiensi tertinggi untuk pengendalian mikroorganisme adalah pada
365 nm. Karena mempunyai efek letal terhadal sel-sel mikroorganisme, maka radiasi
UV sering digunakan di
tempat-
tempat yang menuntut kondisi aseptik
Vol.2, No.2 Desember 2009
2l
Jurnal Kesehatan
Pengaruh Sinar Ultra Violet Terhadap Pertumbuhan Bakteri bacillus qp, Sebagai Bakteri
Kontaminan seperti laboratorium, ruang operasi rumah
vital
sakit dan ruang produksi industri makanan
membunuhnya,
dan
bekerja dengan atau dekat sumber sinar ultra violet harus memakai peralatan guna
minuman, serta
farmasi.
Salah satu sifat sinar ultra violet adalah daya penetrasi yang sangat rendah, Selapis
kaca tipis pun sudah mampu menahan sebagian besar sinar UV. Oleh karena itu,
sinar
UV hanya dapat efektif untuk
mengendalikan mikroorganisme pada permukaan yang terpapar langsung oleh sinar UV, atau mikroba berada di dekat permukaan medium yang transparan. Absorbsi maksimal sinar UV di dalam sel
terjadi pada asam nukleat,
organisma
dan kemudian
akan
Orang orang yang
melindungi kornea terhadap iritasi
kerusakan
yang mungkin
atau
bersifat
permanent, misalnya kerusakan pada ketunrnan ( mutasi gen ). Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana memilih lampu ultra violet ( germicidal ) yang menjamin para pekerja dari efek sinar ultra
violet yang merugikan dengan
tidak
menambah intensitas cahaya tapi efektif
maka
dapat membunuh bakteri. Efektifitas sinar
diperkirakan mekanisme utama perusakan
ultra violet terhadap daya bunuh bakteri
sel oleh sinar UV pada ribosom, sehingga
dipengaruhi
mengakibatkan terjadinya mutasi
diantaranya : luas ruangan, Intensitas cahaya yang digunakan, jarak sumber cahaya terhadap bakteri, lama waktu penyinaran, jenis bakteri itu sendiri
atau
kematian (ttp ://www. litbang. depkes. go. id
sel. ".
Mutasi adalah suatu
200 6).
perubahan
pada rangkaian nukleotida dari suatu asam
nukleat. Mutasi dapat berakibat
pada
kesalahan menyandi protein dan keadaan
ini jika tidak bersifat letal, biasanya menimbulkan penampakan fenotip yang berbeda dari keadaan normalnya. Karena merupakan perubahan pada materi genetik,
maka mutasi diwariskan keturunannya. Absorsi radiasi
pada
ultra violet
modifikasi modifikasi kimiawi dari nucleoprotein serta
menyebabkan
oleh beberapa
factor
( Hollander,A. 1995 ) Bakteri kontaminan adalah yang
di
sekitar kita baik pada tanah, udara, debu, air yang keberadaanya sangat tidak menguntungkan. Mikroorganisme yang tersuspensikan dengan udara dan berada
dapat mengendap bersama debu pada berbagai macam permukaan seperti pakaian, meja, lantai dan benda - benda lain. Ukuran sel mikroorganisme yang sedemikian kecil dan ringan menyebabkan
menimbulkan hubungan silang antara pasangan pasangan molekul timin. Hubungan ini dapat menyebabkan salah
mudah terhembuskan oleh aliran udara.
baca dari genetic code yang akan menghasilkan mutasi sehingga akan
berpengaruh pada ruang yang seharusnya
- fungsi
laboratorium dan lainya. Dalam ruangan
merusak atau memperlemah fungsi
Keberadaan mikroorganisme dapai. menyebabkan kontaminasi, hal ini sangat terjaga keseterililanya misal ruang operasi,
Vol.2, No. 2 Desember 2009 22
Jurnal Kesehatan
Pengaruh Sinar Ultra Violet Terhadap Pertumbuhan Bakteri bacillus sp. Sebagai Bakteri
Kontaminan labortorium
ditemukan
bergerak dengan flagella yang peritrika.
mikroorganisme kontaminan yang dapat
Mikroorganisme ini sering sebagai indikator terhadap kontaminasi karena
senng
ikut tumbuh dalam suatu media nutrient agar. Bakteri kontaminan yang sering
ketahananya dalam mempertahankan diri
ditemukan diantaranya adalah Bacillus sp,
dengan terbungkus oleh spora tadi.
Streptococcus sp,
Jawettz.1992)
Staphylococcus,
Pseudomonas dan Sarcina. Dari mikroorganisme tersebut, yang paling sering menyebabkan kontaminasi adalah Bacillus subtilis. ( Pusdiknakes, 1989 )
Pertumbuhan
Bakteri
adalatr
pertambahan teratur semua komponen suatu
organisme. Bila suatu perbenihan cair ditanami sel - sel mikroorganisme maka akan tumbuh sel hidup yang dapat dilihat dalam 6 fase pertumbuhan yaitu : Fase Penyesuaian, Fase Percepatan, Fase Eksponensial, Fase Perlambatan, Fase Nol
dan Fase Kemunduran. Pertumbuhan akan sangat dipengaruhi oleh berbagai kondisi
yang ada termasuk pengaruh dari lingkungan
luar misalnya adanya
ultraviolet. Bacillus
sinar
( Pusdiknakes 1989 ) subtilis adalah kuman
berbentuk batang, gram negatip dan mempunyai spora, fakultatif anaerob dapat
(
J.E
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian yang dilakukan adalah Eksperimen. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang pada bulan Mei Juli 2008. Sampel diambil satu buah koloni dari bakteri Bacillus sp. kemudian di buat suspensi dengan kepadatan sebesar 2 Mc Farland
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain media Nutrient Agar, Koloni bakteri Bacillus sp. yang diambil dari kontaminan Laboratorium Mikrobiologi , Alkohol 70 oZ, Aquades .Alat yang digunakan adalah Lampu U V dengan kapasits 38 watt, cawan petri, erlenmeyer, tabung reaksi, Autoclave, mikropipet, lampu spirtus, Inkubator.
Desain Penelitian
Tanam Pada Media Nutrien Agar ( NA )
Lampu U V 38 watt dengan jarak 45 cm selama 1,5,10,15 mnt
Suspensi B. subtilis
Peneamatan
Hasil Pengamatan adalah dilihat lama penyinaran terhadap jml koloni pertumbuhan B. subtilis dibandingkan
Di inkubasi selama 24 jam pada suhu 37 oC
control
Vol.2, No. 2 Desember 2009 23
Jurnal Kesehatan
Pengaruh Sinar Ultra Violet Terhadap Pertumbuhan Bakteri baciilus,qp. Sebagai Bakteri
Kontaminan
Data penelitian merupakan data primer yang diperoleh dari hasil
pembiakan dari koloni bakteri Bacillus sp.
pemeriksaan koloni Bacillus subtilis yang
yang ditangkap dari
mengalami hambatan pertumbuhan yaitu
mikrobiologi fikkes Unimus. Koloni yang tumbuh dilakukan pengamatan terutama
dengan menunmnya jumlah koloni yang terbentuk pada media N
A
Bakteri yang digunakan merupakan hasil laboratorium
untuk Bacillus sp. Bentuk koloninya yaitu
.
Analisa Data yang telah diperoleh kemudian diedit, ditabulasikan dalam tabel, diolah secara manual dan disajikan dalam bentuk diskriptip. Analisa dilakukan dengan
berwarna putih, cembung dan elevasi rata,
selanjutnya dilakukan pengecatan gram.
bantuan tabel.
Satu koloni diambil dan disuspensikan dengan 5 ml BHI atau setara dengan standart 2 Mc Farland ditanam pada media
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang
Nutrien Agar. Setelah di lakukan penyinaran UV sesuai waktu yg ditentukan di dapakan hasil seperti pada
telah dilakukan di
tabel
laboratorium
l.
Mikrobiologi Fikkes unimus didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 1 Hasil pertumbuhan koloni Bacillus subtilis pada media N A setelah disinari U V dengan intensitas waktu illt berbeda - beda Jumlah koloni Lama oenvinaran No 18 koloni 1 I menit 5 koloni 2 5 menit Tidak ada Pertumbuhan 3 l0menit Tidak ada Pertumbuhan 4 l5 menit Koloni tidak Bisa dihitune ( Penuh ) Kontrol Tanpa Penyinaran 5 timin. Hubungan ini dapat menyebabkan
Menurut Hollander,A.
1995,
salah baca dari genetic code yang akan
efektifitas sinar ultra violet terhadap daya
menghasilkan mutasi sehingga akan merusak atau memperlemah fungsi fungsi vital organisma dan kemudian akan
bunuh bakteri dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya : luas ruangan, Intensitas
cahaya yang digunakan, jarak sumber cahaya terhadap bakteri, lama waktu penyinaran, jenis bakteri itu sendiri. Hasil ini menunjukkan bahwa
membunuhnya
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Absorsi radiasi ultra violet menyebabkan
Berdasarkan Hasil penelitian maka dapat
modifikasi
disimpulkan
modifikasi kimiawi dari
nucleoprotein serta menimbulkan hubungan silang antara pasangan
-
pasangan molekul
1.
waktu penyinaran ultra violet 38 watt selama 1 menit dengan jarak 45 cm
Vol.2, No. 2 Desember 2009 24
Jurnal Kesehatan
Pengaruh Sinar Ultra Violet Terhadap Pertumbuhan Bakteri bacillus.q,p. Sebagai Bakteri
Kontaminan
pada media NA yang mengandung Bakteri Bacillus sp didapatkan koloni 2.
Ratna Siri Hadioetomo, 1990, Mil
sebanyak 18 buah.
Dalam Praktek Teknik
waktu penyinaran ultra violet 38 watt
Prosedur Dasar Laboratorium, PT Gramadia, Jakarta.
selama
J.
DAFTAR PUSTAKA
5 menit dengan jarak 45
cm
pada media NA yang mengandung Bakteri Bacillus sp didapatkan koloni
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, 1989, B akter io I o gi Umum, Jakarta
sebanyak 5 buah.
Staff Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia,
waktu penyinaran ultra violet 38 watt
pada media NA yang mengandung Bakteri Bacillus qp tidak ada koloni yang tumbuh.
waktu penyinaran ultra violet 38 watt
Jakarta
Untung S dkk,2002. Prosiding Seminar Teknologi Untuk Negeri 2003,Hwas BPPT Salle,A.J. Fundamental Principles Of Bacterologt,
Penerbit Tata
selama 15 menit dengan jarak 45 cm
pada media NA yang mengandung Bakteri Bacillus .rp tidak ada koloni Pada media kontrol yang
tidak disinari
Hollaender,
A.
Milcobiologi
Untuk
Profesi
Kesehatan, ed, t6 1992 www.
I itb
an p. depkes. so. id.
Menggunakan Sinar
dihitung.
Hill,
1995 , Radiation Biology. Vol IL Effects Of Radiation On Bacteria. Cornell University, Itacha N.Y
J.E. Jawetz.
ultra violet didapatkan pertumbuhan koloni yang sangat penuh / tidak dapat
Mc Graw
Company Ltd, New Delhi, 1984
yang tumbuh. 5.
Mikrobiologi
Kedokteran, Bina Rupa Aksara,
selama 10 menit dengan jarak 45 cm
4.
dan
Desinfektan
UV
tahun
2006.
Saran
1. Sinar ultra violet dapat
dijadikan
sterilisator ruangan.
2. Jika
akan digunakan
perlu
mempertimbangkan kapasitas ilaog, jarak, waktu penyinaran dan intensitas cahaya sehingga sinar
ini efektif untuk
di gunakan.
3.
Perlu penelitian lebih lanjut terhadap jenis bakteri kontaminan yang lain
Vol.2, No.2 Desember 2009 25