JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-11
ANALISIS PENGARUH PRODUCT QUALITY, PRICE DAN PROMOTION TERHADAP PURCHASE INTENTION MOBIL TOYOTA ALPHARD DI SURABAYA
Richard Raharja Harsalim 1; Drs. Sugiono Sugiharto, M.M 1* Program Manajemen Pemasaran, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail:
[email protected] ;
[email protected] *Korespondensi Penulis
Abstrak − Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Product Quality, Price dan Promotion terhadap Purchase Intention Mobil Toyota Alphard Di Surabaya. Variabel yang di teliti dalam penelitian ini antara lain product quality, price dan promotion sebagai variabel independen dan purchase intention sebagai variabel dependen. Penelitian ini telah dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden yang mengetahui dan pernah mencoba mobil Toyota Alphard di Surabaya melalui teknik judgemental sampling. Teknik analisa yang digunakan adalah teknik analisa kuantitatif dengan metode SPSS. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa product quality dan promotion memberi pengaruh positif dan signifikan terhadap purchase intention. Sedangkan Price memberi pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap purchase intention. Kata kunci – Product Quality, Price, Promotion, Purchase Intention Abstract − The purpose of this study was to analyze The Influence of Product Quality, Price and Promotion Toward Purchase Intention Toyota Alphard in Surabaya.Variables examined in this research include product quality, price and promotion as the independent variable and purchase intention as the dependent variable. This research has been conducted by distributing questionnaires to 100 respondents that know and have tried Toyota Alphard with judgemental sampling. Quantitative analyses with SPSS method for technical analysis. The results of this study indicate that there is a positive and significant influence of product quality and promotion towards purchase intention. While price gave a negative and significant effect on purchase intention. Key Words - Product Quality, Price, Promotion, Purchase Intention
I. PENDAHULUAN Di zaman yang modern ini, kegiatan
jumlah industri mobil adalah dengan bertambah
transportasi merupakan suatu kegiatan yang sangat
banyaknya jumlah penduduk di Indonesia.
penting. Transportasi merupakan alat yang berguna
Pertambahan
jumlah penduduk
dapat
untuk memindahkan barang atau orang dalam
dilihat dari populasi penduduk Indonesia pada
kuantitas tertentu, ke suatu tempat tertentu, dalam
tahun
jangka waktu tertentu (Tjiptono, 1997). Jika
253.609.643 jiwa (Detik Finance, 2014). Dengan
dibandingkan dengan transportasi laut dan udara,
adanya
transportasi darat memiliki rutinitas yang paling
penduduk, maka hal ini dapat menjadi suatu
tinggi
peluang bagi industri otomotif untuk memenuhi
di
antara
berkembangnya
ketiganya.
fungsi
mobil
Seiring
dengan
sebagai
alat
2014
data
yang
diperkirakan
mengenai
mencapai
pertambahan
jumlah
kebutuhan dan keinginan penduduk tersebut.
transportasi, maka permintaan konsumen terhadap
Meningkatnya
mobil akan semakin tinggi. Karena hal tersebut,
Indonesia menyebabkan semakin meningkatnya
perkembangan dunia otomotif di Indonesia saat ini
jumlah permintaan mobil. Peningkatan jumlah
meningkat sangat pesat, khususnya pada industri
permintaan
mobil. Salah satu hal yang memicu meningkatnya
peningkatan peminat dan daya beli masyarakat.
1
kemampuan
mobil
memberi
beli
masyarakat
tanda
adanya
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-11
Berdasarkan data GAIKINDO (Gabungan
karena dalam minat beli seseorang konsumen
Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) pada
selalu mempertimbangkan kualitas dan performa
tahun 2011 Toyota masih menduduki peringkat
sesuatu produk atau jasa dibandingkan dengan
pertama dalam penjualan mobil di Indonesia. Mobil
harga dan biaya yang mereka keluarkan dalam
Toyota menguasai pangsa pasar di Indonesia dan
artian sepadan dengan kualitas produk dan
penjualan mobil merek Toyota berada di posisi
keuntungan sosial sebagai hasil dari pembelian
pertama
tersebut
dibandingkan
dengan
merek
mobil
lainnya. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat
Selain itu minat beli juga dipengaruhi oleh
percaya kepada produk Toyota karena memiliki
Promosi. Promosi merupakan usaha dalam bidang
kualitas produk yang baik dan performa mobil yang
informasi, himbauan (bujukan) dan komunikasi
handal. Persaingan industri otomotif yang sangat
(Stanton, 2003). Dengan adanya promosi maka
ketat membuat produk pesaing dari produk Toyota
dapat menjadi daya tarik bagi konsumen untuk
jenis Alphard ini banyak yang masuk ke indonesia.
menimbulkan minat beli produk, seperti halnya
Hal ini membuat Toyota harus berpikir lebih keras.
ketika ada diskon besar maka tingkat minat
Salah satu upaya untuk mempertahankan posisi
seseorang terhadap sebuah produk akan lebih tinggi
puncak adalah dengan peningkatan kualitas produk
Simamora (2003)
mengatakan bahwa
yang bertujuan memberikan pengalaman terbaik
minat beli terhadap suatu produk timbul karena
dalam pembelian dan kepemilikan kendaraan
adanya dasar kepercayaan terhadap produk yang
Toyota.
diiringi
Bagi
PT.
Toyota
Astra
Motor
dengan
kemampuan
untuk
membeli
meningkatkan kualitas produk juga penting karena
produk. Minat beli juga dapat timbul apabila
dapat menimbulkan rasa percaya konsumen kepada
seorang konsumen merasa sangat tertarik terhadap
perusahaan. Menurut Russel dan Taylor (1996)
berbagai informasi seputar produk yang diperoleh
kualitas dianggap sangat penting bagi organisasi
melalui
karena meningkatkan reputasi, penurunan biaya,
menggunakannya dan kebutuhan yang mendesak.
pengalaman
orang
yang
telah
peningkatan pangsa pasar, pertanggung jawaban
Berdasarkan fenomena yang terjadi di
produk, dampak internasional, penampilan produk
atas, maka penulis mengambil rumusan masalah
atau jasa dan mewujudkan kualitas yang dirasakan.
sebagai berikut :
Menurut Kotler dan Armstrong (2006) arti
1.
dari kualitas produk adalah kemampuan sebuah
terhadap purchase intention.
produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk
keseluruhan
durabilitas,
Apakah terdapat pengaruh dari product quality
2.
reliabilitas,
Apakah terdapat pengaruh dari price terhadap purchase intention.
ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi
3.
produk juga atribut produk lainnya.
Apakah terdapat pengaruh dari promotion terhadap purchase intention
Selain kualitas produk, harga juga menjadi salah satu hal yang dipertimbangkan konsumen.
II. LANDASAN TEORI
Menurut Stanton (2003) harga adalah jumlah uang A. Kualitas Produk
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
Menurut Kotler dan Armstrong (2006) arti
kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
dari kualitas produk adalah kemampuan sebuah
Tingkat harga yang ditetapkan perusahaan juga
produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu
berperan meningkatkan minat beli konsumen,
termasuk 2
keseluruhan
durabilitas,
reliabilitas,
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-11
ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi
B. Harga
produk juga atribut produk lainnya. Sedangkan
Harga suatu barang atau jasa menjadi
menurut Tjiptono (1997) kualitas produk adalah
penentu bagi permintaan pasar. Harga juga dapat
kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi
mempengaruhi program pemasaran perusahaan
harapan pelanggan. Dimensi kualitas produk yang
atau organisasi. Karena ini merupakan satu-satunya
digunakan adalah dimensi berdasarkan Kotler dan
bauran pemasaran
Armstrong (2006) yang terdiri dari:
keuntungan bagi perusahaan. Menurut Cannon,
1.
Kinerja (Performance) adalah dimensi paling
Perreault dan McCarthy (2008) harga adalah
dasar dan berhubungan dengan fungsi utama
sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan
suatu produk. Konsumen akan kecewa jika
manfaat dari memiliki atau menggunakan produk
harapan
atau jasa. Sedangkan Menurut Stanton (2003) harga
2.
3.
mereka
atas
dimensi
ini
tidak
dapat
menghasilkan
terpenuhi.
adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk
Reliabilitas (Reability), hal yang berkaitan
mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang
dengan profitabilitas atau kemungkinan suatu
beserta pelayanannya. Dimensi harga dapat di ukur
barang berhasil menjalankan fungsinya setiap
melalui tiga Indikator, yaitu:
kali digunakan dalam periode waktu tertentu.
1.
Kesesuaian harga dengan kualitas produk
Karakteristik produk (Feature) dapat dikatakan
Harga sering dijadikan sebagai indikator
sebagai
kualitas bagi konsumen.
aspek
sekunder
karena
perkembangan fitur ini hampir tidak terbatas
2.
Daya saing harga
sejalan dengan perkembangan teknologi maka
Konsumen
fitur menjadi target para produsen untuk
produk dengan harga pesaingnya.
berinovasi
4.
yang
dalam
rangka
memuaskan
3.
membandingkan
harga
suatu
Kesesuaian harga dengan manfaat
konsumen.
Konsumen
mengharapkan
harga
yang
Keawetan (Durability) adalah dimensi kualitas
dibayarkan sesuai dengan manfaat produk
produk keempat yang menunjukkan suatu
yang diberikan oleh perusahaan.
pengukuran terhadap siklus produk, baik secara teknis maupun waktu. Produk disebut
C. Promosi
awet jika bertahan setelah berulang kali
5.
6.
7.
8.
Menurut Kotler dan Armstrong (2006)
digunakan atau sudah lama sekali digunakan.
promosi
Konsistensi (Consistensy) yaitu menunjukkan
dilakukan
seberapa jauh suatu produk dapat menyamai
mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan
standar atau spesifikasi tertentu.
untuk
Kemudahan perbaikan (Repairability) adalah
membelinya.
jika produk tersebut rusak, dapat dengan
merupakan
mudah diperbaiki.
penjualan, penjualan personal, pemasaran langsung
Estetika (Aesthetic) adalah bagaimana suatu
dan
produk dipandang dirasakan dan didengarkan.
perusahaan
Persepsi
quality)
pelanggan secara persuasive dan membangun
yang
hubungan pelanggan. Dimensi promosi yang
merupakan
kualitas
(Perceived
ketepatan
kualitas
dipersepsikan pada sebuah produk.
3
merupakan
berbagai
antar
meyakinkan
perusahaan
konsumen
Sedangkan paduan
hubungan
spesifik
masyarakat
untuk
kegiatan
untuk
sasaran
bauran iklan,
yang
yang
agar
promosi promosi
digunakan
mengomunikasikan
nilai
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-11
digunakan adalah dimensi berdasarkan Kotler dan
E. Kerangka Konseptual
Armstrong (2006) yang terdiri dari: 1.
Periklanan
(advertising),
merupakan
semua
dalam
bentuk
hal
ini
presentasi
nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. 2.
Promosi penjualan (sales promotion), terdiri dari insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah produk atau Gambar 1
jasa. 3.
4.
Penjualan personal (personal selling), adalah presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan
E. Hipotesis
dengan tujuan melakukan penjualan dan
H1:
membangun hubungan dengan pelanggan.
product
Pemasaran langsung (direct marketing), terdiri
intention. H2:
dari hubungan langsung dengan konsumen
quality
terhadap
purchase
Terdapat pengaruh yang signifikan antara price terhadap purchase intention.
individual yang ditargetkan secara seksama H3:
untuk meraih respons segera dan membangun
Terdapat pengaruh yang signifikan antara promotion terhadap purchase intention.
hubungan pelanggan yang langgeng. 5.
Terdapat pengaruh yang signifikan antara
Hubungan masyarakat (public relations), yaitu III. METODE PENELITIAN
membangun hubungan baik dengan berbagai masyarakat perusahaan dengan memperoleh
A. Jenis Penelitian
publisitas yang diinginkan, membangun citra
Jenis penelitian yang akan digunakan
perusahaan yang baik, dan menangani atau
untuk menganalisa pengaruh product quality, price
menghadapi rumor, cerita, dan kejadian tak
dan promotion terhadap purchase intention mobil
menyenangkan.
Toyota Alphard di Surabaya adalah deskriptif kausal.
D. Minat Beli
(2009)
penelitian
karakteristik dari suatu kelompok beserta persepsi
dan Kanuk (2010) adalah kekuatan atau dorongan
terhadap suatu produk dan sikapnya. Menurut
dari dalam individu yang memaksa konsumen
Malhotra (2009) Penelitian kausal digunakan untuk
untuk melakukan suatu tindakan. Sedangkan
memperoleh hubungan sebab akibat, sehingga
Barber et al. (2012) menyatakan bahwa minat beli prediktor
Malhotra
deskriptif dapat digunakan untuk menggambarkan
Pengertian minat beli menurut Schiffman
adalah
Menurut
terbaik
dalam
manajer pemasaran dapat melanjutkan kegiatan
memprediksi
pengambilan
perilaku pembelian. Dimensi minat beli dapat
keputusan
berdasarkan
hasil
hubungan tersebut.
diukur melalui empat indikator, yaitu: 1.
Mempertimbangkan untuk membeli produk
2.
Berniat untuk mencoba produk
3.
Berencana untuk membeli produk
4.
Tertarik untuk memakai produk
B. Populasi dan Sampel Populasi adalah gabungan seluruh elemen, yang memiliki serangkaian karakteristik yang serupa dan mencakup semesta untuk kepentingan 4
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-11
permasalahan riset pemasaran (Malhotra, 2009). Populasi
dari
penelitian
ini
adalah
menggunakan produk tersebut.
seluruh
d. Durability, berkaitan dengan ketahanan mesin
konsumen yang mengetahui dan pernah mencoba
dan kekuatan produk pada saat digunakan
Toyota Alphard di Surabaya.
berulang kali.
Sampel adalah bagian kelompok dari
e. Consistensy, produk tersebut konsisten dengan
populasi sasaran yang dipilih untuk berpartisipasi
apa
yang
dan dapat mewakili populasi dalam penelitian
konsumen.
dijanjikan
perusahaan
kepada
(Malhotra, 2009). Sampel dalam penelitian ini
f. Repairability, berkaitan dengan kemudahan
dikhususkan pada konsumen yang berusia di atas
dalam memberikan layanan perbaikan produk.
18 tahun serta mengetahui dan pernah mencoba
g. Aesthetic,
mobil Toyota Alphard dengan harapan dapat
berkaitan dengan nilai
estetika
produk yang dapat dilihat oleh konsumen.
memberikan informasi yang sesuai dengan objek
h. Perceived Quality, berkaitan dengan kualitas
yang dituju. Teknik sampling yang digunakan
produk yang diberikan perusahaan kepada
dalam penelitian ini adalah judgemental sampling,
konsumen.
yaitu “teknik sampling dimana pemilihan sampel dari populasi dipilih berdasarkan penilaian peneliti,
2. Price (X2), variabel ini dapat diukur dengan
karena peneliti percaya bahwa dengan adanya
indikator sebagai berikut:
kriteria tersebut dapat merepresentasikan pemikiran
a. Kesesuaian harga dengan kualitas produk
populasi”
(Malhotra,
b. Daya saing harga
disebarkan
kepada
2009). 100
Kuesioner
responden.
akan
Peneliti
c. Kesesuaian harga dengan manfaat
menggunakan teknik penarikan kuisioner secara personal dan online.
3.
Promotion (X3), variabel ini dapat diukur dengan indikator sebagai berikut:
a.
C. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini, batasan operasional
Advertising,
cara
perusahaan
menarik
perhatian konsumen melalui berbagai macam
yang digunakan adalah sebagai berikut:
media dan diharapkan konsumen mengerti apa
Variabel Independen
yang disampaikan perusahaan. b.
1. Product Quality (X1), variabel ini dapat diukur
Sales Promotion, cara perusahaan melakukan promosi tambahan agar mendorong pembelian
dengan indikator sebagai berikut:
produk.
a. Performance, berkaitan dengan cara kerja suatu c.
produk yang diharapkan oleh konsumen, Disini
Personal
Selling,
cara
perusahaan
contohnya seperti kestabilan dan kebaikan
mempromosikan produknya melalui tenaga
mesin serta kenyamanan yang akan dirasakan
penjual yang berhadapan langsung dengan
oleh konsumen.
konsumen.
b. Reability, berkaitan dengan fungsi produk yang selalu
berjalan
dengan
baik
dan
tidak
Variabel Dependen
mengalami kendala saat digunakan.
Purchase Intention (Y1), variabel ini dapat
c. Feature, berkaitan dengan kelebihan yang
diukur dengan indikator sebagai berikut:
diberikan oleh perusahaan dalam produknya
a.
Mempertimbangkan untuk membeli produk
sehingga
b.
Berniat untuk mencoba produk
dapat
dirasakan
konsumen
saat
5
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-11
c.
Berencana untuk membeli produk
d.
Tertarik untuk memakai produk
Tabel 1. Uji Validitas Product Quality
D. Teknik Analisa Data 1. Uji Validitas, digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. 2. Uji reliabilitas, digunakan untuk mengukur suatu kuisioner
yang
merupakan
indikator
dari
variabel. 3. Analisa Regresi Linear Berganda, digunakan untuk menganalisa hubungan antara variabel dependen dan variabel independen 4. Uji T, digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau indepeden
secara
individual
dalam
menerangkan variasi variabel terikat
atau
dependen. 5. Uji F, digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel terikat. 6. Uji koefisien Determinasi (R2), digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Tabel 1. menunjukkan bahwa variabel product quality yang digunakan pada penelitian ini
IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN
memiliki Corrected Item-Total Correlation yang layak. Dengan memastikan Corrected Item-Total
A. Uji Validitas
Correlation,
Jumlah sample (N) dalam penelitian ini adalah 100 dan besarnya df dapat di hitung 100 – 2
maka
dapat
dilanjutkan
pemeriksaan ke tahap selanjutnya.
= 98. Maka dengan df =98 dan alpha= 0,05 di dapat Tabel 2. Uji Validitas Price
r table = 0,196. (dengan melihat r table df=98 dengan uji dua sisi). Jadi jika nilai Corrected ItemTotal Correlation lebih besar dari 0,196 maka pertanyaan atau indikator dari kuesioner di anggap valid.
6
untuk
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-11
Tabel 2. menunjukkan bahwa variabel
B. Uji Reliabilitas
price yang digunakan pada penelitian ini memiliki
Uji reliabilitas akan dilakukan dengan
Corrected Item-Total Correlation yang layak.
menggunakan uji statistik cronbach’s alpha ()
Dengan
dengan ketentuan bahwa variabel yang diteliti
memastikan
Correlation,
maka
Corrected dapat
Item-Total
dilanjutkan
dinyatakan reliabel apabila nilai cronbach’s alpha
untuk
pemeriksaan ke tahap selanjutnya.
() adalah di atas 0,7 (Ghozali, 2013).
Tabel 3. Uji Validitas Promotion
Tabel 5. Uji Reliabilitas
Tabel 5. menunjukkan bahwa keseluruhan variabel yang digunakan pada penelitian ini Tabel 3. menunjukkan bahwa variabel
memiliki nilai cronbach’s alpha () yang layak.
promotion yang digunakan pada penelitian ini
Dengan memastikan cronbach’s alpha (), maka
memiliki Corrected Item-Total Correlation yang
dapat dilanjutkan untuk pemeriksaan ke tahap
layak. Dengan memastikan Corrected Item-Total Correlation,
maka
dapat
dilanjutkan
selanjutnya.
untuk
pemeriksaan ke tahap selanjutnya.
C. Uji Analisa Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4. Uji Validitas Purchase Intention
Tabel 6. Koefisien Determinasi (R2) Berdasarkan tabel 4.5., diketahui R Square yang diperoleh sebesar 0.509 yang memiliki arti bahwa dimensi product quality yang meliputi Tabel 4. menunjukkan bahwa variabel
performance,
promotion yang digunakan pada penelitian ini
dapat
dilanjutkan
durability,
quality, indikator price yang meliputi kesesuaian
layak. Dengan memastikan Corrected Item-Total maka
feature,
consistensy, repairability, aesthetic, perceived
memiliki Corrected Item-Total Correlation yang
Correlation,
reability,
harga dengan kualitas produk, daya saing harga,
untuk
kesesuaian harga dengan manfaat dan dimensi
pemeriksaan ke tahap selanjutnya.
promotion 7
yang
meliputi
advertising,
sales
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-11
promotion, personal selling mampu menjelaskan
= 5%), maka variabel bebas atau dependen secara
purchase intention responden sebesar 50,9% dan
parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel
sisanya 49,1% dijelaskan oleh faktor lain diluar
terikat atau independen
penelitian ini. Tabel 8. Uji T D. Uji F Uji Signifikansi Simultan pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang signifikan, dimasukkan dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen atau terikat. Dengan ketentuan nilai signifikansi dari variabel independen terhadap variabel dependen harus dibawah atau < 0,05 (derajat kepercayaan = α = 5%).
Dengan melihat tabel 8. diatas, bahwa Tabel 7. Uji F
nilai signifikansi product quality dan promotion terhadap purchase intention sebesar 0,000 dan 0,002. Dengan kata lain data tersebut menyatakan bahwa hanya product quality dan promotion mempengaruhi purchase intention. Product quality mempunyai nilai beta sebesar 0,6. Hal ini berarti product
quality
dibandingkan Dengan melihat tabel 7. diatas, bahwa
berpengaruh
promotion
lebih
terhadap
dominan purchase
intention mobil Toyota Alphard di Surabaya.
nilai signifikansi variabel independen sebesar
Namun data diatas juga menunjukan bahwa price
0,000. Dengan kata lain data tersebut menerima
memiliki nilai signifikansi di atas 0,05 sehingga
hipotesis alternatif. Yang menyatakan bahwa
hipotesis tidak di terima.
semua variabel independen (product quality, price, promotion)
secara
mempengaruhi
serentak
variabel
dan
signifikan
dependen
(purchase
F. Pembahasan 1. Product Quality terhadap Purchase Intention
intention).
Pada hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa product quality mempunyai pengaruh yang
E. Uji T
signifikan terhadap purchase intention mobil Toyota Alphard dengan nilai uji t < 0,05 yaitu
Uji Signifikan Parameter Individual pada
sebesar 0,000.
dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh secara
Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa
individual dalam menerangkan variasi variabel
kualitas produk yang baik akan mempengaruhi
dependen. Dengan ketentuan nilai signifikansi dari
minat beli konsumen. Toyota Alphard memberikan
variabel independen terhadap variabel dependen
kualitas produk sesuai dengan yang dijanjikan.
harus dibawah atau < 0,05 (derajat kepercayaan = α
Oleh karena itu saat konsumen mengetahui dan
satu
variabel
penjelas
/
independen
8
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-11
pernah mencoba mobil Toyota Alphard maka minat
3. Promotion terhadap Purchase Intention
beli dalam benak konsumen timbul. Hal ini
Hasil penelitian ini juga menunjukkan
membuktikan hasil penelitian yang dilakukan oleh
bahwa promotion mempunyai pengaruh yang
Mirabi et al (2015) menyatakan bahwa kualitas
signifikan terhadap purchase intention dengan nilai
produk berpengaruh signifikan dan positif terhadap
uji t < 0,05 yaitu sebesar 0,002.
minat beli. Dari hasil penelitian tersebut juga
Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa
disebutkan bahwa kualitas produk juga merupakan
promosi yang efektif dan jelas akan mempengaruhi
faktor
minat beli konsumen. Iklan dari mobil Toyota
utama
sekaligus
kunci
utama
dalam
mempengaruhi minat beli.
Alphard menarik sehingga mampu menimbulkan
Selain itu product quality memiliki nilai
minat beli konsumen. Selain iklan, sales dari
unstandardized coefficient beta sebesar 0,6 bahwa
Toyota Alphard juga menguasai informasi produk
kualitas produk yang baik merupakan faktor
dengan baik dan mampu menjelaskan ke konsumen
penting dalam menimbulkan minat beli mobil
dengan jelas. Karena hal tersebut maka minat beli
Toyota Alphard di Surabaya. Jadi product quality
konsumen akan timbul. Hal ini membuktikan hasil
berpengaruh
terhadap
penelitian yang dilakukan oleh Suthar dan Pradhan
variabel purchase intention mobil Toyota Alphard
(2014) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan
di Surabaya.
yang signifikan antara dimensi bauran promosi
positif
dan
signifikan
dengan minat beli. Selain itu variabel promotion memiliki nilai unstandardized coefficient beta
2. Price terhadap Purchase Intention Pada hasil penelitian ini dapat diketahui
sebesar 0,397 dan menunjukan bahwa variabel
bahwa price tidak mempunyai pengaruh yang
promotion berpengaruh positif dan signifikan
signifikan terhadap purchase Intention dengan nilai
terhadap variabel purchase intention mobil Toyota
uji t > 0,05 yaitu sebesar 0,269.
Alphard di Surabaya.
Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa price tidak
mempunyai
pengaruh
yang
signifikan
V. KESIMPULAN DAN SARAN
terhadap purchase intention. Hal ini dikarenakan
A. Kesimpulan
konsumen merasa harga yang tinggi akan menjadi
a. Product quality memiliki pengaruh yang
penghambat minat beli konsumen.
signifikan terhadap purchase intention. Dari
Ternyata hasil penelitian ini bertolak
hasil data nilai uji t unstandardized coefficient
belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan
beta tertinggi dimiliki product quality dengan
oleh Siahaan et al. (2014) yang menyatakan bahwa
nilai 0,600. Hal ini menunjukan kualitas
harga mempunyai pengaruh yang signifikan dan
produk mempunyai pengaruh yang paling
juga merupakan faktor penting dalam menimbulkan
dominan terhadap minat beli konsumen.
minat beli konsumen. Selain itu variabel price
b.
Price tidak memiliki pengaruh yang signifikan
memiliki nilai unstandardized coefficient beta
terhadap
sebesar -0,067 bahwa harga yang tinggi merupakan
dikarenakan persepsi konsumen terhadap harga
faktor penghambat dalam minat beli mobil Toyota
yang tinggi menghambat minat beli terhadap
Alphard di Surabaya.
suatu produk. Promotion memiliki pengaruh
purchase
intention.
Hal
ini
yang signifikan terhadap purchase intention. Dari hasil penelitian ini promosi dibagi
9
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-11
menjadi tiga yaitu advertising, sales promotion
untuk membeli mobil Toyota Alphard akan
dan personal selling. Bagi konsumen sebuah
semakin tinggi.
advertising yang efektif harus memiliki iklan
dilakukan perusahaan adalah dengan cara
yang
sales
melakukan insentif lebih menarik. Contohnya
promotion ketepatan waktu dalam memberikan
seperti di setiap akhir tahun perusahaan
insentif sangat penting. Lalu pada personal
memberikan grand prize mewah kepada
selling kemampuan sales dalam menjelaskan
pembeli
produk mobil Toyota Alphard akan sangat
memberikan hadiah-hadiah bagi 100 pembeli
membantu konsumen.
pertama.
menarik.
Sedangkan
pada
2.
B. Saran 1.
Untuk
Implementasi
mobil
Toyota
bisa
Alphard
atau
Untuk Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya
produk mobil Toyota Alphard di
yang
dapat
menambah
Surabaya
variabel bebas (X) diluar variabel bebas yang
Meningkatkan product quality, karena dalam
digunakan dalam penelitian ini. Hal ini karena
penelitian ini harga menjadi penghambat bagi
dimungkinkan
konsumen saat ingin membeli mobil Toyota
Pengaruh Product Quality dan Promotion
Alphard, sehingga bila perusahaan dapat
Terhadap Purchase Intention mobil Toyota
memberikan kualitas yang terbaik dan sesuai
Alphard di Surabaya. Selain itu, jumlah sampel
dengan kebutuhan dan keinginan konsumen,
yang digunakan juga disarankan lebih besar
diharapkan konsumen tidak akan terlalu
agar dapat lebih merepresentasikan populasi
sensitif
pada penelitian. Dengan demikian, penelitian
pada
harga.
Berdasarkan
hasil
ada
dapat
variabel
lain
selain
kuesioner, menurut responden pada bagian
mendatang
dikembangkan
serta
dimensi aesthetic indikator exterior mobil
memberikan penjelasan yang lebih tepat
Toyota Alphard memiliki nilai yang paling
terhadap model prediksi yang diuji.
kecil dibandingkan indikator lainnya. Hal ini menunjukkan
bahwa
penampilan
exterior
DAFTAR REFERENSI
mobil Toyota Alphard kurang baik. Sebuah Barber et al. (2012). Measuring psychographics to
produk premium juga harus menampilkan
assess purchase intention and willingness
bentuk yang premium pada bagian dalam maupun
luar.
Implementasi
yang
to pay. Journal of Consumer Marketing,
bisa
29(4), 290-292
dilakukan perusahaan adalah dengan cara
Cannon, J. P., Perreault, W. D. & McCarthy, E. J.
mengubah bagian bentuk exterior mobil
(2008). Basic Marketing : A Global -
Toyota Alphard menjadi lebih mewah dan
Managerial Approach (16th ed.). New
tidak kaku seperti yang sekarang.
York: McGraw Hill.
Meningkatkan promotion, karena promosi berperan
untuk
membujuk
Detik Finance. (2014). Negara dengan Penduduk
(persuasive),
Terbanyak di Dunia, RI Masuk 4 Besar.
menyampaikan pesan dan manfaat produk perusahaan
sehingga
dengan
Retrieved 17 Maret 2015 from http://
semakin
finance.detik.com/read/2014/03/06/13405
menariknya promosi yang dilakukan oleh
3/2517461/4/negara-dengan-penduduk-
perusahaan, diharapkan minat beli pelanggan
terbanyak-di-dunia-ri-masuk-4-besar. 10
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-11
Gaikindo. (2014). Domestic Auto Market & Exim,
Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. (2010). Cosumer
Domestic Auto Production. Retrieved 17
Behavior (10th Ed.). New Jersey: Prentice
Maret 2015 from http://www.gaikindo.or
Hall
.id/gaikindo-data/
Siahaan et al. (2014). Price, Brand Equity, and
Kotler, P., & Armstrong, G. (2006). Prinsip-prinsip
Percieved Quality on Purchase Intention
pemasaran (12th Ed.). Jakarta: Penerbit
of Honda Scooter Motorcycle in Manado.
Erlangga
Jurnal EMBA, 2(1), 441-449.
Malhotra, Naresh K. (2009). Riset Pemasaran
Simamora, B. (2003). Membongkar Kotak Hitam
Pendekatan Terapan Jilid 1. Jakarta: PT
Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Index.
Stanton, William. J. (2003). Prinsip-Prinsip Pemasaran
Mirabi et al. (2015). A study of factors affecting on
Jilid 1 dan 2. Jakarta: Erlangga
customers purchase intention. Journal of Multidisciplinary
Engineering
Suthar, B.K. & Pradhan, S. (2014). Promotion Mix:
Science
An Inquiry on Alignment between Level
and Technology, 2(1), 267-273.
of Customer Awareness and Purchase
Russel, R. S. & Taylor, B. W. (1996). Production
Intension.
and Operation Management: Focusing on
Tjiptono,
Prentice Hall.
Behavior (10th Ed.). New Jersey: Prentice Hall Siahaan et al. (2014). Price, Brand Equity, and Percieved Quality on Purchase Intention of Honda Scooter Motorcycle in Manado. Jurnal EMBA, 2(1), 441-449. Simamora, B. (2003). Membongkar Kotak Hitam Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka. Stanton, William. J. (2003). Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1 dan 2. Jakarta: Erlangga Suthar, B.K. & Pradhan, S. (2014). Promotion Mix: An Inquiry on Alignment between Level of Customer Awareness and Purchase IBMRD'
s
Journal
of
Management and Research, 3(1), 34-58. F.
(1997).
Journal
F.
(1997).
Strategi
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. (2010). Cosumer
Tjiptono,
s
Strategi
of
Management and Research, 3(1), 34-58.
Quality and Competitiveness. New Jersey:
Intension.
IBMRD'
Pemasaran,
Yogyakarta: CV. Andi Offset. Malhotra, Naresh K. (2009). Riset Pemasaran Pendekatan Terapan Jilid 1. Jakarta: PT Index. Mirabi et al. (201
11
Pemasaran,