JURNAL ONLINE AGROEKOTEKNOLOGI ISSN NO. 2337

Download Vitamin C berguna untuk mencegah sariawan, memelihara kesehatan gigi dan gusi, serta melindungi dari penyakit lain yang disebabkan oleh kek...

0 downloads 426 Views 221KB Size
Jurnal Online Agroekoteknologi ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.1: 333-339, Desember 2013 PENINGKATAN KADAR VITAMIN C BUAH TOMAT (Lycopersicum esculentum MILL.) DATARAN RENDAH DENGAN PEMBERIAN HORMON GA3 Riky Gusti Handrian1*, Meiriani2, Haryati2 1

Alumnus Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan, 20155 2 Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan, 20155 *Corresponding author : E-mail : [email protected] ABSTRACT

Tomato is one of the fruits that are beneficial to humans. Tomato has a delicious taste and has a composition of substances in tomatoes quite complete and well. Composition in tomatoes quite prominent of these is the composition of vitamin A and C. With vegetables like tomatoes and other fruits, can be processed into various food products. Nutrient composition of tomato fruit is 100 grams of protein (1 g), carbohydrate (4.2 g), fat (0.3 g), calcium (5 mg), phosphorus (27 mg), iron (0.5 mg ), vitamin A (carotene) 1500 SI, vitamin B (thiamine) 60 mcg, vitamin C 40 mg. Vitamins contained in tomatoes is necessary for the growth and health of the body. Vitamin C is useful to prevent ulcers, to maintain healthy teeth and gums, as well as protect against other diseases caused by lack of vitamin C. Even the U.S. study showed, tomatoes can be used as a preventative of cancer, particularly prostate cancer, if eaten on a regular basis as much as 5 pieces every week. One of the business in order to increase the levels of vitamin C in tomatoes that growth hormone GA3 application. This research aimed to increase in vitamin C of tomato (Lycopersicum esculentum Mill.) with the hormone GA3. This research aimed to increase vitamin of tomato (Lycopersicum esculentum Mill.) with the GA3 hormone. This Research was conducted at the Faculty of Agriculture, Universitas Sumatera Utara about + 25 meters above sea level from January to April 2012. And arrange in randomized block design with two-factors factorial treatments. The first factor was concentration of GA3 with four levels : 300 ppm, 450 ppm, 600 ppm, 750 ppm and the second factor was frequency of GA3 with three levels, i.e : 3 time, 4 times and 5 times. The result of research showed that application of GA3 at concentration up to 750 ppm was significantly influenced to increased tomato vitamin C level. Interaction of both treatment was not significant to influenced parameter of observation. Key words : GA3, tomato, consentration, application frequency, vitamin C.

333

Jurnal Online Agroekoteknologi ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.1: 333-339, Desember 2013

ABSTRAK Tomat merupakan salah satu jenis buah yang sangat bermanfaat bagi manusia. Tomat memiliki cita rasa yang lezat dan memiliki komposisi zat pada tomat yang cukup lengkap dan baik. Komposisi zat pada tomat cukup menonjol dari komposisi tersebut adalah vitamin A dan C. Tomat seperti halnya dengan sayuran dan buah-buahan lainnya, dapat diolah menjadi berbagai macam produk makanan. Komposisi zat gizi buah tomat dalam 100 gram adalah protein (1 gr), karbohidrat (4,2 gr), lemak (0,3 gr), kalsium (5 mg), fosfor (27 mg),zat besi (0,5 mg), vitamin A (karoten) 1500 SI, vitamin B (tiamin) 60 ug, vitamin C 40 mg. Vitamin-vitamin yang terkandung pada tomat tersebut sangat diperlukan tubuh untuk pertumbuhan dan kesehatan. Vitamin C berguna untuk mencegah sariawan, memelihara kesehatan gigi dan gusi, serta melindungi dari penyakit lain yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C. Bahkan penelitian di Amerika Serikat menunjukkan, tomat bisa dimanfaatkan sebagai pencegah kanker, terutama kanker prostat, jika disantap secara teratur sebanyak 5 buah tiap minggunya. Salah satu usaha agar dapat meningkatkan kadar vitamin C pada tomat yaitu aplikasi hormon pertumbuhan GA3. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kadar vitamin C buah tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) dengan pemberian hormon GA3, dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara yang berada + 30 m dpl dari bulan Januari sampai April 2012. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah konsentrasi pemberian GA3 dengan empat taraf yaitu : 300 ppm; 450 ppm; 600 ppm, 750 ppm dan faktor kedua adalah frekuensi pemberian GA3 dengan tiga taraf yaitu : 3 kali, 4 kali dan 5 kali. Hasil penelitian menunjukkan pemberian GA3 pada konsentrasi hingga 750 ppm nyata meningkatkan kadar vitamin C buah tomat. Interaksi kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap parameter pengamatan. Kata kunci : GA3, tomat, konsentrasi, frekuensi pemberian, vitamin C.

334

Jurnal Online Agroekoteknologi ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.1: 333-339, Desember 2013 prostat, jika disantap secara teratur sebanyak 5 PENDAHULUAN buah tiap minggunya. Hal ini dikarenakan Tomat merupakan salah satu kebutuhan

tomat mengandung vitamin C yang tinggi juga

yang sangat penting bagi manusia. Indonesia

senyawa lainnya seperti likopen, serat,fosfor,

dari

kalium, dan betakaroten. (Agromedia, 2007)

tahun

ke

tahun

berusaha

untuk

meningkatkan produksi tomat dengan cara

Salah

satu

usaha

agar

dapat

perluasan wilayah budidaya tomat, dan terbukti

meningkatkan kadar vitamin C pada tomat

hingga tahun 2010 terjadi peningkatan produksi

yaitu aplikasi hormon pertumbuhan GA3.

tomat yakni sebesar 891,616 ribu ton per tahun,

Penyemprotan dengan GA3 sebelum panen

jumlah

mempunyai

ini

meningkat

38,555

ribu

ton

pengaruh

menyolok

dalam

dibanding produksi tomat tahun 2009 yang

mengurangi laju perkembangan, pemasakan,

hanya sebesar 853,061 ribu ton per tahun.

pematangan dan penuaan buah-buah kesemek.

Tomat memiliki komposisi zat yang

Beberapa pengaruh pemberian GA3 pada jeruk

cukup lengkap dan baik. Yang cukup menonjol

adalah terhambatnya atau lenyapnya khlorofil,

dari komposisi tersebut adalah vitamin A dan

peningkatan

C. Tomat seperti halnya dengan sayuran dan

penimbunan karotenoid-karotenoid pada jeruk

buah-buahan lainnya, dapat diolah menjadi

manis ”Navel”, dan peningkatan asam askorbat

berbagai macam produk makanan. Komposisi

(vitamin C) dibanding dengan sitrun ”Lisbon”

zat gizi buah tomat dalam 100 gram adalah

yang tidak diberi perlakuan (Tjitrosoepomo,

protein (1 gr), karbohidrat (4,2 gr), lemak (0,3

1993).

ketebalan

kulit,

penundaan

gr), kalsium (5 mg), fosfor (27 mg),zat besi

GA3

memiliki

peranan

dalam

(0,5 mg), vitamin A (karoten) 1500 SI, vitamin

mensintesis

protein,

protein

dapat

B (tiamin) 60 ug, vitamin C 40 mg (Yani dan

meningkatkan

kandungan

Ade, 2004).

terkandung dalam buah – buahan. Buah tomat

vitamin

yang

Vitamin-vitamin yang terkandung pada

mengandung vitamin C dan peningkatan

tomat tersebut sangat diperlukan tubuh untuk

viatmin C terjadi dengan pemberian GA3 pada

pertumbuhan

buah tomat (Dwidjoseputro, 1980).

dan

kesehatan.

Vitamin

C

berguna untuk mencegah sariawan, memelihara

Hasil penelitian yang dilakukan oleh

kesehatan gigi dan gusi, serta melindungi dari

Meiriani et al. (2011) terhadap pemberian GA3

penyakit lain yang disebabkan oleh kekurangan

pada tanaman tomat didapat hasil kadar vitamin

vitamin C. Bahkan penelitian di Amerika

C tertinggi pada konsentrasi 450 ppm dengan

Serikat menunjukkan, tomat bisa dimanfaatkan

frekuensi sebanyak 3 x yaitu sebesar 123,20

sebagai pencegah kanker, terutama kanker

mg/100 g dan grafik masih menunjukkan kadar 335

Jurnal Online Agroekoteknologi ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.1: 333-339, Desember 2013 vitamin C yang terus meningkat seiring dengan 3 kali ulangan. Faktor I terdiri dari empat taraf meningkatnya konsentrasi GA3 yang diberikan.

konsentrasi GA3, yaitu K1 = 300 ppm,

Oleh

untuk

K2 = 450 ppm, K3 = 600 ppm, K4 = 750 ppm.

melakukan penelitian dengan konsentrasi GA3

Faktor II terdiri 3 taraf frekuenso pemberian

yang lebih tinggi.

GA3, yaitu : F1 = 3 kali, F2 = 4 kali, F3 = 5 kali.

karena

itu

penulis

tertarik

Terhadap sidik ragam yang nyata, dilanjutkan analisis lanjutan dengan menggunakan Uji

BAHAN DAN METODE

Beda Rataan Duncant Multiple Range Test Penelitian percobaan

dilaksanakan

Fakultas

Pertanian

di

lahan

(DMRT ) dengan taraf 5 %.

Universitas

Sumatera Utara, dengan ketinggian tempat + 30

HASIL DAN PEMBAHASAN

meter di atas permukaan laut. Penelitian dimulai dari bulan Januari sampai April 2012. Bahan yang adalah benih tomat varietas

Kadar Vitamin C (mg/100g) Hasil

sidik

ragam

menunjukkan

Permata, pupuk kompos, pasir, top soil, pupuk

perlakuan konsentrasi GA3 berpengaruh sangat

Urea, TSP, KCl, polibeg, hormon GA3,

nyata terhadap kadar vitamin C buah tomat

insektisida

sedangkan perlakuan frekuensi berpengaruh

mankozeb.

profenofos, Alat

yang

dan

fungisida

digunakan

adalah

tidak nyata pada kadar vitamin C buah tomat.

cangkul adalah cangkul, gembor, meteran,

Kadar vitamin C buah tomat pada

timbangan, handsprayer, plang nama, ember,

berbagai perlakuan konsentrasi dan frekuensi

pacak sampel, dan ajir.

pemberian GA3 dapat dilihat pada Tabel 1.

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktor perlakuan dan

Tabel 1. Kadar vitamin C buah tomat (mg/100 g) berbagai perlakuan konsentrasi dan frekuensi pemberian GA3 Frekuensi Rataan F1 : 3 kali F2 : 4 kali F3 : 5 kali K1 : 300 ppm 96,80 104,13 88,00 96,31 ab K2 : 450 ppm 90,93 86,53 86,53 88,00 a K3 : 600 ppm 90,93 107,07 99,73 99,24 b K4 : 750 ppm 123,20 127,60 143,73 131,51 c Rataan 100,47 106,33 104,50 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) pada taraf 5% Konsentrasi

336

Jurnal Online Agroekoteknologi ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.1: 333-339, Desember 2013 Tabel 1 menunjukkan bahwa pada

Tabel

1

juga menunjukkan kadar

konsentrasi pemberian GA3 kadar vitamin C

vitamin C buah tanaman tomat tertinggi

buah tomat tertinggi diperoleh pada pemberian

cenderung diperoleh pada pemberian GA3

GA3 sebanyak 750 ppm (K4) yaitu 131,51 yang

dengan frekuensi 4 kali (F2) yaitu 106,33 yang

berbeda nyata dengan perlakuan lainnya yaitu

berbeda tidak nyata dengan perlakuan 3 dan 5

300, 450 dan 750 ppm.

kali.

140.00

Kadar Vitamin C (mg/100g)

120.00

100.00 ŷ = 174.4 - 0.395x + 0.0005x2 R² = 0.999 Ymin = 96.2 pada x = 395.5

80.00

60.00 40.00

20.00 0.00 0

150

300 450 Konsentrasi GA3

600

750

Gambar 1. Hubungan kadar vitamin C buah tomat dengan pemberian konsentrasi GA3

Gambar

1

menunjukkan

bahwa

nampak terlihat dari analisis data kadar vitamin

hubungan kadar vitamin C buah dengan

C yang semakin tinggi. Dari hal tersebut

konsentrasi pemberian GA3 adalah berbentuk

hormon

pertumbuhan

kuadratik negatif dimana kadar vitamin C buah

efektif

terhadap kadar vitamin C sejalan

tomat terendah adalah 96,2 pada konsentrasi

dengan tujuan penelitian yang mengharapkan

395,5 ppm.

tomat dengan kandungan vitamin C tinggi. Hal

yang

diaplikasikan

Perlakuan konsentrasi pemberian GA3

ini terkait dengan literatur Duryatmo (2008)

berpengaruh nyata terhadap kadar vitamin C,

yang menyatakan bahwa pertumbuhan biji

kadar

dipengaruhi

vitamin

C

tertinggi

adalah

pada

penyemprotan

hormon

secara

konsentrasi 750 ppm, yaitu 131,51. Pengaruh

eksogen sehingga biji tidak berkembang karena

nyata dari GA3 tehadap kadar vitamin C

pembesaran buah disokong dari luar dan 337

Jurnal Online Agroekoteknologi ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.1: 333-339, Desember 2013 Tjitrosoepomo (1993) yang menyatakan bahwa itu, vitamin ini bersifat mudah rusak oleh penyemprotan GA3 sebelum panen dapat

panas.

mempengaruhi laju perkembangan, pemasakan, pematangan, peningkatan ketebalan kulit dan

SIMPULAN

peningkatan asam askorbat (vitamin C). Dan dengan konsentrasi yang meningkat tidak

Pemberian GA3 dengan konsentrasi 750

memberikan pengaruh yang berarti terhadap

ppm nyata dalam meningkatkan kadar vitamin

tinggi tanaman dan produksi buah tomat.

C buah tomat. Frekuensi pemberian GA3

Dari hasil penelitian diketahui bahwa

berpengaruh tidak nyata terhadap kadar vitamin

dengan pemberian GA3 dari konsentrasi 300

C. Dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk

sampai 750 ppm frekuensi 3 sampai 5 kali

bisa meingkatkan kadar vitamin C pada

didapatkan kadar vitamin C yang paling tinggi

konsentrasi yg lebih tinggi dari 750 ppm.

pada konsentrasi 750 ppm dengan frekuensi pemberian GA3 sebanyak 4 kali dan setelah

DAFTAR PUSTAKA

dibandingkan dengan penelitian sebelumnya Meiriani (2011) pada konsentrasi 0 sampai 450 ppm frekuensi 1 sampai 3, diperoleh kali kadar vitamin C yang paling tinggi pada konsentrasi 450 ppm dengan frekuensi pemberian GA3 sebanyak 3 kali. Dengan ini dapat dikatakan bahwa frekuensi

semakin

tinggi

pemberian

konsentrasi

dapat

dan

memberikan

pengaruh terhadap peningkatan kadar vitamin C pada tanaman tomat. Vitamin C atau asam askorbat merupakan senyawa yang bersifat reduktor kuat. Senyawa dengan nama lain 2oxo-L-threo-hexono-1,4-Lactone-2,3-enediol atau

(R)-3,4-dihydroxy-5-((S)-

1,2-

dihydroxyethyl)furan-2(5H)-one ini memiliki berat molekul 176,14 dengan rumus kimia C6H8¬O6. L-askorbat bersifat stabil pada pH asam dan mudah teroksidasi oleh udara. Selain

Abidin Z. 1983. Dasar-dasar Pengetahuan tentang Zat Pengatur Tumbuh. Angkasa. Bandung. Bangun MK. 1991. Rancangan Percobaan. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan. Duryatmo S. 2008. Sayuran Tanpa Biji Tinggi Produksi. Trubus Majalah Pertanian Indonesia, November 2008. Online version: http:// www.trubusonline.co.id/mod.php?mod =publisher&op=view article&cid=12&artid=1503 http://www.bps.go.id. 2011. Produksi Sayuran di Indonesia. Diakses tanggal 29 September 2011. http://nutrition-biochemistry.blogspot.com/. Diakses pada 26 April 2013 Untung O. 2008. Agar Tanaman Buah Berbuah Diluar Musim. Penebar Swadaya. Jakarta. 338

Jurnal Online Agroekoteknologi ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.1: 333-339, Desember 2013 Wattimena. 1985. Zat Pengatur Tumbuh Wilkins MB. 1989. Fisiologi Tanaman 1. Tanaman. Lembaga Sumberdaya Terjemahan Mulyani Setedjo dan Informasi IPB. Bogor. Kartasapoetra. Bumi Aksara. Jakarta. Weaver RJ. 1972. Plant Growth Subtances in Agriculture. W.H.Freeman and Company. San Fransisco.

Yani T & Ade Iwan S. 2004. Tomat : Pembudidayaan Secara Komersial. Penebar Swadaya. Jakarta.

339