JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI PERBEDAAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
OLEH : ROFA NUROCHMA K4308022
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
PERBEDAAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN
STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Rofa Nurochma, Maridi, dan Joko Ariyanto *)
Biologi, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pengaruh penggunaan pendekatan pembelajaran Guided Inquiry terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif pada siswa kelas VIII SMP N 1 Jaten. (2) Pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif pada siswa kelas VIII SMP N 1 Jaten. (3) Pengaruh interaksi antara metode pembelajaran Guided Inquiry dengan gaya belajar terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif pada siswa kelas VIII SMP N 1 Jaten. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi experiment) menggunakan Randomized Control Only Design. Strategi pembelajaran dan gaya belajar sebagai variabel bebas dan hasil belajar biologi sebagai variabel terikat. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII dengan jumlah 180 semester genap SMP Negeri 1 Jaten tahun pelajaran 2011/2012. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII-E sebagai kelompok kontrol dengan jumlah 33 siswa dan siswa kelas VIII-B sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah 31 siswa. Teknik pengambilan sampel dengan “Cluster Random Sampling”. Teknik pengumpulan data hasil belajar biologi menggunakan teknik tes. Pengukuran gaya belajar biologi menggunakan angket. Teknik analisis data dengan menggunakan Analisis varians (ANAVA) dua jalan dan uji lanjut Bunfferoni. Hasil penelitian ini disimpulkan sebagai berikut: (1) Strategi pembelajaran Guided Inquiry berpengaruh nyata terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten tahun pelajaran 2011/2012. (2) Gaya belajar siswa tidak berpengaruh nyata terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten tahun pelajaran 2011/2012. (3) Tidak ada pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran Guided Inquiry dengan gaya belajar terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten tahun pelajaran 2011/2012.
Kata Kunci: Hasil Belajar Biologi, Strategi Pembelajaran Guided Inquiry, Gaya Belajar
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS
THE DIFFERENTIATE ON LEARNING OUTCOMES WITH GUIDED INQUIRY LEARNING STRATEGY AND DEMONSTRATION STRATEGY VIEWED FROM THE LEARNING STYLE OF VIII GRADERS OF SMP NEGERI 1 JATEN IN THE SCHOOL YEAR OF 2011/2012 Rofa Nurochma, Maridi, dan Joko Ariyanto *)
Biology Department of Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University ABSTRACT The aim of the research is to find out: (1) the effect of guided inquiry learning strategy use on the learning outcomes in the cognitive domains of VIII graders of SMP Negeri (Public Junior High School) 1 Jaten; (2) the effect of the learning style on the learning outcomes in the cognitive domains of VIII graders of SMP Negeri 1 Jaten; and (3) the interaction between the learning strategy and learning style on the learning outcomes in the cognitive domains of VIII graders of SMP Negeri 1 Jaten. This study was a quasi-experiment research using Randomized Control Only Design. The learning strategy and learning style served as independent variable and learning outcomes in the cognitive domains served as dependent variable. The population of research was the second semester of VIII graders of SMP Negeri 1 Jaten in the school year of 2011/2012. The sample of research was the 33 student in VIII E as control group and the 31 student in VIII B as the experiment group. The sampling technique used was “Cluster Random Sampling”. Techniques of collecting data which is used for collecting data on learning outcomes in the cognitive domains were test. The measurement of biology learning style was done using questionnaire. Technique of analyzing data used was a two-way variance analysis (ANAVA) and Bunfferoni follow-up test. The conclution of the research are: 1) Guided Inquiry learning strategy and demonstration strategy affected significantly the learning outcomes in the cognitive domains of the VIII graders of SMP Negeri 1 Jaten. 2) Learning style did not affect the learning outcomes in the cognitive domains of the VIII graders of SMP Negeri 1 Jaten. and 3) there was no interaction between learning strategy and learning style on the learning outcomes in the cognitive domains of the VIII graders of SMP Negeri 1 Jaten.
Keywords: Guided Inquiry learning strategy, learning outcomes in the cognitive domains, Learning Style.
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS
Realita
PENDAHULUAN
yang
ada
dalam
Pendidikan bertujuan untuk
proses pembelajaran, keberhasilan
mengembangkan kualitas manusia,
dalam pendidikan tidaklah lepas dari
sebagai suatu kegiatan yang sadar
kegiatan proses belajar mengajar.
akan
dalam
Ketrampilan atau keahlian tertentu
pelaksanaanya berada dalam suatu
sangat diperlukan guru dalam proses
proses yang bersinambungan dalam
belajar
setiap jenis dan jenjang pendidikan
menyampaikan materi yang akan
semuanya berkaitan dalam suatu
diajarkan. Ketrampilan atau keahlian
sistem pendidikan yang integral.
tersebut diperlukan, karena setiap
tujuan,
maka
mengajar,
untuk
Umumnya tujuan pendidikan
siswa memiliki tingkat pemahaman
ialah menyediakan lingkungan yang
yang tidak sama. Ada yang memiliki
memungkinkan anak didik untuk
tingkat pemahaman yang tinggi dan
mengembangkan
dan
ada pula yang kurang atau rendah.
secara
optimal.
Belajar mengajar pada dasarnya
memiliki
potensi
bakat
kemampuannya Setiap
orang
kemampuan
dalam
derajat
yang
adalah
interaksi
atau
hubungan
timbal balik antara guru dan siswa
berbeda-beda dan dalam bidang yang
dalam
berbeda pula. Peserta didik dapat
karena itu, guru dalam mengajar
mewujudkan dirinya dan berfungsi
dituntut kesabaran, keuletan, dan
sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan
sikap
pribadinya
kemampuan dalam situasi belajar
dan
kebutuhan
masyarakat. Salah satu komponen pendidikan adalah peserta didik dan
situasi
pendidikan.
terbuka
di
Oleh
samping
mengajar yang lebih aktif. Beberapa
masalah
yang
adalah
sering muncul pada saat proses
komponen masukan dalam sistem
kegiatan belajar mengajar adalah
pendidikan,
kebanyakan
pendidik,
peserta
yang
didik
selanjutnya
siswa
lebih
bersifat
diproses dalam proses pendidikan,
pasif, enggan, takut atau malu untuk
sehingga menjadi
mengemukakan
manusia
yang
pendapatnya.
berkualitas sesuai dengan tujuan
Keadaan seperti ini tentunya akan
pendidikan nasional.
mengganggu
kelancaran
pembelajaran dan juga kreativitas
dan menyelidiki secara sistematis,
siswa dalam kegiatan pembelajaran .
kritis, logis,analitis, sehingga mereka
Apabila hal ini dibiarkan terus akan
dapat
menyebabkan
semakin
penemuannya dengan penuh percaya
dalam
diri. Sasaran utama dalam kegiatan
mempelajari dan memahami konsep-
inkuiri adalah 1). Keterlibatan siswa
konsep yang ada dalam pelajaran
secara
biologi
akan
kegiatan belajar; 2). Keterarahan
dalam
kegiatan secara logis dan sistematis
siswa
pada tujuan pembelajaran; dan 3).
karena pembelajaran cenderung satu
Mengembangkan sikap percaya diri
arah, sehingga pada gilirannya proses
siswa tentang apa yang ditemukan
pembelajaran menjadi terlambat dan
dalam proses inkuiri. Pembelajaran
lamban.
inkuiri dirancang untuk mengajak
mengalami
siswa kesulitan
dan
mengalami
guru
juga
kesulitan
memberikan materi kepada
Salah
satu
cara
yang
merumuskan
maksimal
siswa
secara
sendiri
dalam
langsung
proses
kedalam
berfungsi dalam proses mencapai
proses ilmiah kedalam waktu yang
tujuan pembelajaran adalah dengan
relatif
menggunakan metode atau teknik
Schlenker dalam Joyce dan Weil
mengajar. Teknik mengajar yang
(1992) menunjukkan bahwa latihan
baik ialah yang disesuaikan dengan
inkuiri
materi yang disampaikan, kondisi
pemahaman sains, produktif dalam
siswa dan sarana yang tersedia.
berpikir kreatif dan siswa menjadi
Melihat realita yang ada, penulis
terampil dalam memperoleh dan
mengusulkan adanya inovasi dalam
menganalisis informasi.
proses pembelajaran, yaitu melalui
singkat.hasil
dapat
Jurnal
penelitian
meningkatkan
pendidikan
biologi
pengajaran dengan metode inkuiri.
Santoso (2009) menyatakan, Hasil
Gulo (2002) menyatakan bahwa
survei
suatu strategi inquiri berati suatu
menunjukan bahwa dalam proses
rangkaian
yang
pembelajaran biologi, peran guru
melibatkan secara maksimal seluruh
masih lebih dominan daripada siswa.
kemampuan siswa untuk mencari
Sebagian
kegiatan
belajar
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS
pada
besar
januari
guru
2005
belum
memahami dengan benar pendekatan
dengan
inkuiri, sehingga belum dilaksanakan
pendekatan tingkat 2. Hasil belajar
dalam
ini
dengan pendekatan inkuiri 2, 24,8%
terkait
lebih tinggi dibangdingkan dengan
pembelajaran adalah hasil belajar
yang belajar dengan pendekatan
kognitif
inkuiri
kegiatannya.
ditemukan
Fakta
dilapangan
siswa
berkaitan
dengan
yang
1.
belajar
Hasil
dengan
penelitian
ini
kemampuan siswa dalam memahami
didukung oleh hasil penelitian oleh
suatu bahan yang diajarkan.
Winarni (2006) yang menunjukan
Santoso
(2009)
dalam
bahwa
jurnalnya juga menyatakan bahwa
inkuiri
Inkuiri dapat dikelompokan menjadi
meningkatkan ketunasan belajar dan
3 tingkat, yaitu inkuiri tingkat
pemahaman konsep siswa.
1,2,dan 3. Pada inkuiri tingkat 1 ; topik, pertanyaan, hipotesis, alat dan bahan,
prosedur
penyelidikan
ditentukan oleh guru, sedangkan pengambilan
kesimpulan
oleh
siswa. Pada inkuiri tingkat 2 ; topik, pertanyaan, guru,
hipotesis
sedangkan
penyelidikan
dan
ditentukan prosedur pengambilan
kesimpulan oleh siswa. Pada inkuiri tingkat 3 semua langkah kegiatan dilakukan oleh siswa. Pendekatan
inkuiri
berpengaruh sangat nyata terhadap hasil belajar kognitif siswa. Hal ini menunjukan bahwa ada perbadaan sangat nyata rata-rata hasil belajar kognitif antara siswa yang belajar dengan pendekatan inkuiri tingkat 1
penerapan
pembelajaran
terbimbing
Keberhasilan
dapat
pembelajaran
selain dipengaruhi oleh metode yang digunakan
oleh
guru
juga
dipengaruhi oleh faktor yang lain salah satunya adalah gaya belajar. Gaya belajar adalah cara yang lebih kita sukai dalam melakukan kegiatan berpikir memproses dan mengerti suatu informasi (Gunawan, 2003). Ada tiga gaya belajar
yaitu 1).
Visual : Belajar melalui melihat sesuatu.
2).
Auditori
melalui
mendengar
:
Belajar
sesuatu.
3).
Kinestetik : Belajar melalui aktifitas fisik
dan
keterlibatan
langsung
(Rose, 2003). Mengetahui
gaya
belajar
yang dimiliki setiap siswa, maka
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS
secara
tidak
langsung
akan
kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten tahun
mempengaruhi hasil belajar siswa.
pelajaran 2011/2012. Pengambilan
Hasil belajar diklasifikasikan oleh
sampel
Benyamin Bloom menjadi 3 ranah :
cluster random sampling. Dari 8
1). Ranah kognitf berkenaan dengan
kelas VIII yang terdapat di SMP
hasil belajar intelektual yang terdiri
Negeri 1 Jaten diambil 2 kelas
dari enam aspek, yakni mengingat,
sebagai kelompok eksperimen dan
memahami,
kelompok
mengaplikasikan,
menganalisis,
mengevaluasi,
dilakukan
dengan
kontrol.
cara
Hasil
dan
pengambilan sampel secara acak
mencipta. 2). Ranah psikomotor
diperoleh VIII-E sebagai kelompok
berkenaan
belajar
kontrol dengan strategi pembelajaran
ketrampilan dan kemauan bertindak.
konvensional dan VIII-B sebagai
Ada enam aspek ranah psikomotoris,
kelompok
yakni gerak reflex, ketrampilan gerak
penerapan
dasar,
perseptual,
Guided Inquiry.
ketepatan,
Variabel
dengan
hasil
kemempuan
keharmonisan
atau
eksperimen strategi
ini
dengan
pembelajaran
bebas
gerakan ketrampilan kompleks, dan
penelitian
gerakan ekspresif interpretatif.
3).
pembelajaran dan gaya belajar siswa
Ranah afektif berkenaan dengan
serta variabel terikat yaitu hasil
sikap yang terdiri dari lima aspek,
belajar
yakni penerimaan, jawaban atau
Penelitian ini menggunakan dua
reaksi, penilaian, organisasi, dan
metode pengumpulan data. Teknik
internalisasi.(Sudjana, 2010)
tes digunakan untuk mengambil data
biologi
adalah
pada
ranah
strategi
kognitif.
hasil belajar biologi ranah kognitif. Metode angket digunakan untuk
METODE PENELITIAN Penelitian
mengambil data gaya belajar siswa. di
Instrumen penelitian berupa
SMP Negeri 1 Jaten kelas VIII pada
tes yang telah diujicobakan untuk
semester
diketahui validitas, reliabilitas, daya
2011/2012.
genap
dilaksanakan
tahun
pelajaran
Populasi
dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa
beda
dan
taraf
kesukarannya.
Rancangan penelitian Randomized
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS
Control Only Design. Analisis data
pembelajaran
pada penelitian ini menggunakan
kelompok
analisis varians (anava) dua jalan
Guided
pada sel yang tidak sama dengan uji
sehingga penerapan Guided Inquiry
General
berpengaruh terhadap hasil belajar
Linear
Model
yang
sebelumnya telah di uji dengan uji normalitas
menggunakan
konvensional eksperimen
Inquiry
berbeda
dan
dengan nyata
biologi kognitif.
uji
Hasil analisis menunjukkan
Anderson-Darling dan homogenitas
bahwa strategi pembelajaran Guided
dengan uji Levene’s.
Inquiry berpengaruh terhadap hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengaruh Strategi Pembelajaran Guided Inquiry terhadap Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif
belajar
biologi
ranah
kognitif.
Menurut perhitungan statistik dengan menggunakan MINITAB 16 nilai signifikansi sebesar 0,001 dan lebih
Tabel 1. Pengaruh Strategi pembelajaran Guided Inquiry terhadap Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif. Ranah P-value Keputusan 0,001 Ho ditolak Kognitif
kecil dari 0,05, maka H0 ditolak. Hal
Tabel 2. Hasil Uji Lanjut Anava (Uji Bunfferoni) Pengaruh Strategi Pembelajaran Guided Inquiry terhadap Hasil Belajar Ranah Kognitif. Strategi pKeputusan Pembelajaran value
kelas yang digunakan penelitian,
Guided Inquiry– Konvensional
0,0007
Ho ditolak
ini
menunjukan
Guided
bahwa
Inquiry
terhadap
hasil
strategi
berpengaruh
belajar
kognitif.
Dilihat dari perolehan nilai dari dua
kelas eksperimen mendapatkan nilai lebih tinggi daripada kelas kontrol. Selain itu, hasil analisis uji lanjut menunjukan nilai Difference of Mean antara Guided Inquiry nilai -5,554 hal ini berarti Hasil Belajar Ranah
Berdasarkan Tabel 1 dan Tabel bahwa
2,
dapat
diinterpretasikan
perhitungan
pada
ranah
kognitif, HOA ditolak HaA ditolak
Kognitif untuk kelas eksperimen dengan strategi Guided Inquiry lebih baik dari pada kelas kontrol dengan strategi konvensional.
artinya hasil belajar ranah kognitif
Berdasarkan hasil uji anava
antara kelompok kontrol dengan
maka dapat diketahui bahwa penerapan
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS
strategi pembelajaran Guided Inquiry
Hal tersebut juga dinyatakan
pada kelas eksperimen berpengaruh
oleh Michal Zion dalam jurnalnya
nyata terhadap hasil belajar ranah
menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri
kognitif siswa. Hal ini disebabkan
menghasilkan peningkatan pemahaman
strategi pembelajaran Guided Inquiry
konsep melalui mengajukan pertanyaan,
memberikan
mengajukan hipotesis, mengumpulkan
belajar yang
pengalaman-pengalaman
melalui
penemuan-penemuan
memberikan
penemuan
pengaruh
konsep.
menggunakan
strategi
data,
menganalisis
data
dan
pada
mengkomunikasikan data. Selain itu,
Dengan
inkuiri juga membuat siswa melakukan
pembelajaran
aktivitas kognitif seperti ilmuan.
Guided Inquiry melibatkan peserta didik secara
langsung
pembelajaran,
dalam maka
akan
mengoptimalkan kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran dan menemukan suatu konsep pada suatu materi pelajaran. Keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran meliputi : 1) keterlibatan dalam proses observasi atau pengamatan obyek yang akan diteliti, 2) keterlibatan
dalam
pertanyaan-pertanyaan
mengajukan yang
relevan
dengan materi yang diajarkan guru, 3) keterlibatan
peserta
didik
dalam
membuat hipotesis yang berdasar atas pertanyaan-pertanyaan
yang
Guided
proses
telah
strategi
yang
bertujuan
untuk
merupakan
pembelajaran
yang
menggunakan pendekatan kontekstual, dimana strategi pembelajaran ini selalu menghubungkan kehidupan
materi
dilingkungan
dengan sehari-hari.
Melalui strategi pembelajaran Guided Inquiry, peserta didik tidak hanya menghafal dan mendengar guru, tapi menuntut
peserta
didik
untuk
melakukan proses pembelajaran dan melibatkan siswa dalam penemuanpenemuan fakta dan konsep-konsep terbaru secara kontekstual atau yang ada di lingkungan sekitar.
diajukan, 4) keterlibatan dalam proses eksperimen
Inquiry
Hal ini juga senada dengan pernyataan
Amri
(2010)
yang
membuktikan hipotesis yang ada, 5)
menyatakan
bahwa
pendekatan
keterlibatan dalam mengkomunikasikan
kontekstual
merupakan
pendekatan
dan
pembelajaran yang lebih menekankan
menyimpulkan
hasil
eksperimen yang telah dilakukan.
dari
pada upaya guru untuk membuat kaitan antara
materi
situasi
dunia
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS
pembelajaran nyata
siswa
dengan serta
mendorong
siswa
untuk
menghubungkan
pengetahuan
yang
memunculkan yang
pertanyaan-pertanyaan
berhubungan
dengan
materi
sudah dimilikinya dengan penerapan
pembelajaran.
dalam kehidupanya sehari-hari. Oleh
yang diberikan guru kepada peserta
karena
kontekstual
didik berguna untuk mendorong peserta
sangat erat kaitanya dengan inkuiri yang
didik berpikir logis, kreatif dan kritis
menekankan kegiatan siswa pada proses
dalam
belajar dengan melakukan sehingga
bertanyaan yang berhubungan dengan
siswa
materi pembelajaran. Hasil dari seluruh
itu,
pendekatan
tidak
hanya
belajar
untuk
Kesempatan
mengajukan
yang
bertanya
pertanyaan-
sebanyak mungkin menghafal fakta dan
pertanyaan
konsep yang sudah ada di buku-buku
memunculkan hipotesis-hipotesis dari
teks saja, melainkan terlibat dalam
peserta
kegiatan mempelajari proses pencarian
merupakan
dan penemuan fakta-fakta dan konsep-
pertanyaan-pertanyaan
konsep berdasarkan masalah-masalah
diajukan
kontekstual yang ada di sekitarnya.
sebelumnya. Hal ini hampir sama
didik.
terkumpul
Hipotesis
dugaan
peserta
akan
tersebut
sementara
atas
yang
telah
didik pada
tahap
dengan pendapat Amri (2010) yang Penerapan strategi pembelajaran Guided Inquiry di kelas dilakukan di dalam
dan
di
luar
kelas.
Awal
pembelajaran peserta didik diberikan apersepsi dan motivasi sebelum masuk ke dalam strategi pemebelajaran yang bertujuan
untuk
memberikan
pengetahuan awal yang berhubungan dengan
pengetahuan
yang
telah
dipelajari sebelumnya. Tahap observasi, peserta
didik diberikan
mengobservasi disekitar
tanaman
lingkungan
menyatakan bahwa pada prinsipnya tujuan pembelajaran inkuiri ini adalah membantu
peserta
merusmuskan
didik
dalam
pertanyaan,
mencari
jawaban dan pemecahannya, serta untuk memuaskan rasa keingintahuan peserta didik. Selain itu, dikatakan bahwa pembelajaran
inkuiri
bertujuan
mengembangkan tingkat berpikir dan juga ketrampilan berfikir kritis.
kesempatan yang
sekolah
ada yang
Tahap bertujuan
merancang
untuk
percobaan
mendorong
siswa
bertujuan agar siswa mengetahui secara
berpikir ilmiah, kreatif dan inovatif
abstrak
yang
dalam merancang dan memecahkan
berhubungan dengan materi. Dengan
masalah saat percobaan dengan baik dan
mengetahui
benar.
permasalahan
awal
permalahan awal,
akan
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS
Tahap
eksperimen
bertujuan
untuk mengasah ketrampilan proses
Berdasarkan Tabel 2, dapat
sains peserta didik. Selain itu, akan
diinterpretasikan
diperoleh
dimana
diterima HaB ditolak artinya hasil
konsep-
belajar biologi siswa pada gaya
hasil
hasilnya
percobaan,
merupakan
suatu
konsep dari suatu percobaan tersebut. Hal ini
sesuai dengan pernyataan
Wenno
(2008)
menitikberatkan
bahwa
inkuiri
pengembangan
cara
berpikir ilmiah dan membuat siswa lebih banyak
belajar
belajar
bahwa
auditori,
kinestetik
tidak
HOB
visual, berbeda
dan nyata
sehingga gaya belajar siswa tidak berpengaruh terhadap hasil belajar biologi.
mandiri
serta
kreatifitas
dalam
Gaya belajar merupakan cara
pemecahan masalah. Dengan demikian
yang paling disukai yang digunakan
peserta
didik
melakukan
peserta didik untuk dapat memproses
kegiatan
sendiri
berkelompok
dan menerima informasi atau materi
dalam memecahkan masalah dengan
pelajaran dengan mudah. Gaya belajar
bimbingan
dibagi menjadi 3 modalitas. Ketiga
mengembangkan
banyak
guru
atau
yang
selanjutnya yang
modalitas itu meliputi gaya belajar
dikomunikasikan dan disimpulkan oleh
auditori, gaya belajar visual dan gaya
peserta didik dengan bimbingan guru.
belajar kinestetik. Dari ketiga modalitas
Dari
terus
itu digunakan strategi pembelajaran
membimbing peserta didik dari awal
yang sesuai yaitu Guided Inquiry,
sampai akir tahap strategi pembelajaran
dimana strategi tersebut mempunyai
Guided Inquiry ini. Pada setiap tahap
sintaks
atau langkah-langkah kegiatan strategi
mengakomodasi seluruh gaya belajar
pembelajaran Guided Inquiry.
peserta didik. Sesuai dengan teori yang
ditemukannya
suatu
beberapa
tahap,
konsep
guru
pembelajaran
diungkapkan
2. Pengaruh Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif Tabel 2. Pengaruh Gaya belajar terhadap Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif. Ranah Kognitif
P-value Keputusan 0,061 Ho diterima
oleh
S.
yang
Penger,
dapat
M.
Tekavcic (2009), menyatakan bahwa peneliti menemukan siswa belajar secara efektif dalam lingkungan yang baik dan menggunakan
strategi
pembelajaran
yang sesuai dengan gaya belajar yang digunakan siswa
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS
Hasil
analisis
menunjukkan
peserta didik maka proses belajar akan
bahwa gaya belajar tidak berpengaruh
semakin mudah. Dengan pengaktifan
terhadap hasil belajar biologi ranah
ketiga
kognitif. Menurut perhitungan statistik
meningkatkan konsentrasi siswa. Jika
dengan menggunakan MINITAB 16
siswa mampu meningkatkan perhatian
nilai signifikansi sebesar 0,061 dan lebih
dalam proses belajar, maka guru tidak
besar dari 0,05, maka H0 diterima. Hal
perlu berteriak pada peserta didik yang
ini menunjukan bahwa gaya belajar
malas dan sering membuat rebut karena
tidak berpengaruh terhadap hasil belajar
tidak
kognitif. Hal ini dikarenakan oleh
energi yang kita punya lebih terfokus
berbagai macam faktor. Faktor yang
pada
paling
pelajaran.
mempengaruhi
adalah
modalitas
bisa
ini
maka
berkonsentrasi
saat
akan
sehingga
menyampaikan
materi
konsentrasi peserta didik dalam proses Faktor lain yang mempengaruhi
pembelajaran. Konsentrasi dalam proses pembelajaran sangat diperlukan dalam pengaktifan
ketiga
modalitas
gaya
belajar meliputi gaya belajar auditori, visual, dan kinestetik. Dengan kata lain, jika konsentrasi peserta didik penuh maka ketiga modalitas gaya belajar tersebut akan aktif sehingga gaya belajar tiap peserta
didik di kelas
dapat
terakomodasi dan peserta didik akan lebih mudah menerima materi atau proses transfer materi pembelajaran
gaya
belajar
terhadap
peserta
belajar.
Faktor
didik itu
meliputi faktor meliputi faktor fisik, emosional, sosiologis dan lingkungan. Dengan kemampuan fisik yang kurang maka akan mempengaruhi gaya belajar peserta didik tersebut. Pada peserta didik yang memiliki gaya belajar visual biasanya lebih mudah menyerap dan memproses informasi dengan melihat atau menggunakan mata, namun apabila peserta
akan berjalan lancar.
hasil
setiap
didik
tersebut
mempunyai
kelemahan pada mata atau penyakit Senada
pendapat
akan menghambat cara mendapatkan
bahwa
suatu informasi yang diberikan oleh
dalam penerapan ketiga modalitas ini
guru. Selain itu, sebagian orang dapat
memang
dikarenakan
belajar pada pencahayaan terang, namun
heterogenitas peserta didik dalam kelas,
ada pula yang belajar pada pencahayaan
namun jika kita mampu mengaktifkan
remang atau lembut
Susanto
(2006)
sangat
dengan menyatakan
sulit
ketiga modalitas yang dimiliki setiap
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS
Faktor emosional merupakan
yang belajar dengan lingkungan kerja
faktor yang berasal dari dalam peserta
yang rapi dan teratur. Di lain pihak, ada
didik. Faktor emosional ini memberikan
peserta didik yang lebih suka menggelar
efek
semuanya supaya semua dapat terlihat.
yang
cukup
besar
dalam
pembelajaran, khususnya pada peserta Hal
didik SMP. Ada peserta didik yang memiliki gaya belajar dominan auditori sehingga lebih mudah bila belajar dengan mendengar ceramah dari guru saja, sedangkan guru menggunakan metode eksperimen sehingga membuat peserta didik tersebut kurang berminat dalam
proses
pembelajaran.
pendapat
tersebut Rita
sesuai
Dunn
dalam
dengan buku
DePotter (2011) menyatakan bahwa terdapat
banyak
variabel
yang
mempengaruhi cara belajar orang. Ini mengcangkup
faktor-faktor
fisik,
emosional, sosiologis, dan lingkungan.
Faktor
Gaya belajar yang digunakan
sosiologis merupakan faktor yang juga
peserta
memberikan efek yang cukup besar
pembelajaran tentunya akan berbeda-
dalam
beda.
pembelajaran.
Faktor
ini
didik
untuk
Peserta
suatu
didik
proses
cenderung
melibatkan interaksi antar peserta didik,
menggunakan salah satu gaya belajar
Ada peserta didik yang lebih suka
dominan yang sering mereka pakai
mengerjakan pekerjaan sendiri, ada juga
kemudian mengkombinasikan dengan
peserta didik yang suka berkelompok,
gaya belajar yang lain yang mendukung
namun ada juga peserta didik yang suka
proses belajar mengajar. Hal ini sesuai
apabila
teman
dengan pendapat Sandra Panger et al
kelompoknya ada figur yang otoriter
(2008) mengutip simpulan Rouke et al
seperti ketua, guru atau orang tua.
(2002) menyatakan bahwa dari ketiga
ada
salah
satu
Faktor lingkungan merupakan faktor yang menghubungkan peserta didik
dengan
lingkungan
sekitar.
Seorang peserta didik ada yang suka belajar pada lingkungan yang bising atau menggunakan musik, namun ada juga peserta didik yang hanya dapat belajar apabila berada pada tempat yang sepi. Selain itu ada pula peserta didik
modalitas gaya belajar, hanya satu yang dominan yang biasa digunakan peserta didik guna mendapatkan hasil yang optimal
dalam
menyerap
dan
memproses informasi yang diberikan oleh guru dan akan mengkombinasikan gaya belajar yang dominan tersebut dengan
gaya
belajar
lain
mendukung materi pelajaran.
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS
yang
Informasi akan lebih baik terserap oleh
Interaction Plot for Nilai Data Means
peserta didik apabila peserta didik dapat
AUDITORI KINESTETIK
VISUAL
80.0
menggunakan
seluruh
indra
yang
77.5 75.0
dimilikinya secara maksimal. Apabila
Kelas
72.5
informasi dapat terserap dengan baik
70.0 80.0
maka peserta didik akan mendapatkan hasil belajar yang baik. Dengan kata
Gaya_Belajar AUDITORI KINESTETIK VISUAL
77.5 75.0 Gaya_Belajar
72.5
lain, apabila seorang peserta didik
70.0 Eksperimen
memiliki semua gaya belajar atau tidak
peserta
didik tersebut dapat
Kontrol
Grafik
ada gaya belajar yang mendominasi maka
hasil
dengan baik yang pada akirnya akan
disajikkan
berpengaruh
menunjukkan
hasil
belajar
interaksi
strategi
pembelajaran dan gaya belajar terhadap
menyerap informasi yang diberikan guru
terhadap
Kelas Eksperimen Kontrol
belajar
ranah pada
kognitif
yang
Gambar
4.4
tidak
terdapat
perpotongan antar profil kelas kontrol
peserta didik tersebut.
dengan profil kelas eksperimen pada
3. Pengaruh Interaksi Strategi Pembelajaran Guided Inquiry dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif Tabel 3, Pengaruh Interaksi Strategi Pembelajaran Guided Inquiry dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif.
gaya belajar auditori, kinestetik, dan visual,
sehingga
menunjukan
tidak
adanya interaksi. Ditinjau dari gaya belajar diketahui hasil belajar kognitif dengan gaya belajar auditori, visual, dan kinestetik pada kelas eksperimen selalu lebih besar dari kelas kontrol. Hal ini dikarenakan strategi
Ranah P-value Keputusan Kognitif 0,984 Ho diterima Berdasarkan Tabel 4.8 di atas
pembelajaran Guided Inquiry dan gaya
dapat diinterpretasikan bahwa HOAB
masing yang berbeda pada hasil belajar
diterima HaAB ditolak artinya tidak
ranah kognitif peserta didik. Strategi
terdapat
strategi
pembelajaran ini merupakan cara untuk
pembelajaran dengan gaya belajar siswa
mencapai hasil belajar yang optimal
terhadap hasil belajar biologi siswa.
yang dilakukan oleh guru sedangkan
interaksi
antara
belajar memberikan pengaruh masing-
gaya belajar membantu peserta didik untuk
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS
menyerap
dan
memproses
informasi secara efektif dengan cara
mempengaruhi
yang
belajar selain strategi pembelajaran dan
tepat.
Untuk
mendapatkan
gaya
gaya
strategi
internal yang berpengaruh selain gaya
pembelajaran yang diterapkan guru yang
belajar peserta didik, antara lain aspek
mampu mengembangkan semua gaya
fisiologis
belajar siswa dan tidak hanya mengarah
dengan kesehatan yang baik maka
pada salah satu gaya belajar.
proses
diperlukan
peserta
hasil
interaksi strategi pembelajaran dengan belajar
belajar
ketercapaian
(kesehatan
menerima
didik.
Faktor
peserta
dan
didik)
memproses
informasi dari guru akan berjalan lancar, Hasil penelitian menunjukkan, interaksi strategi pembelajaran Guided Inquiry dengan gaya belajar, bahwa hasil
belajar
ranah
kognitif
kelas
eksperimen lebih didominasi peserta didik
dengan
gaya
belajar
visual.
Sedangkan hasil belajar ranah kognitif pada kelas kontrol lebih didominasi oleh peserta
didik dengan
gaya
belajar
auditori. Strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru lebih berpengaruh terhadap hasil belajar daripada gaya belajar
peserta
didik.
Strategi
pembelajaran yang baik adalah strategi pembelajaran yang dapat memunculkan
sebaliknya kurang
apabila
akan
kesehatan
yang
menghambat
proses
pembelajaran. Aspek psikologis (minat dan motivasi belajar) dengan minat dan motivasi
yang
muncul
dari
awal
pelajaran sampai akir pelajaran maka akan mendukung proses pembelajaran berlangsung dengan baik. Sedangkan faktor
eksternal
mempengaruhi
yang
dapat
ketercapaian
hasil
belajar, antara lain: dukungan orang tua, sarana dan prasarana yang mendukung dalam pembelajaran, lingkungan belajar serta
keikutsertaan
siswa
dalam
bimbingan belajar di luar sekolah.
kegiatan-kegiatan yang dapat menjamin munculnya gaya belajar peserta didik,
KESIMPULAN
sehingga peserta didik dapat nyaman
gaya belajar yang mereka sukai dan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan :
pada
1. Strategi
dan menikmati pembelajaran dengan
akirnya
peserta
didik
dapat
memproses dan menyerap informasi dari guru dengan baik. Selain
pembelajaran
Inquiry berpengaruh nyata dalam meningkatkan
itu,
berdasarkan
Guided
hasil
belajar
biologi ranah kognitif pada siswa
pengamatan terdapat banyak faktor yang
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS
kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten tahun pelajaran 2011/2012. 2. Gaya
belajar
berpengaruh
siswa
tidak
nyata
dalam
hasil
belajar
meningkatkan
biologi ranah kognitif pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten tahun pelajaran 2011/2012. 3. Tidak ada pengaruh interaksi antara
strategi
pembelajaran
Guided
Inquiry
dengan
belajar
terhadap
hasil
gaya
Penger et al.2009. Comparison, Validation And Implications Of Learning Style Theories In Higher Education In Slovenia: An Experiential And Theoretical Case. International Business & Economics Research Journal – December 2008. Volume 7, Number 12 Rose, Colin & Malcolm J, Nicholl. 2003. Accelerated Learning For The 21th Century. Bandung : Nuansa
belajar
biologi ranah kognitif pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten tahun pelajaran 2011/2012.
Santoso, Handoko. 2009. Pengaruh Pembelajaran
Amri, S. 2010. Proses Pembelajaran Inovatif dan Kreatif dalam Kelas.Jakarta. PT Prestasi Pustaka Raya DePotter, Bobbi dan Mike Hernacki . 2011. Quantum Learning . New York : Dell Publishing Gunawan, Adi W, 2003. Genius Learning Strategy. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
dan
Kooperatif Terhadap Hasil Belajar
DAFTAR PUSTAKA
Inkuiri
Kognitif Biologi
Pada Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Biologi. Vol 1, Nomor 1 Sudjana, N, 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT Remaja Rosdakarya Susanto .2006. Meningkatkan Konsentrasi Siswa Melalui Optimalisasi Modalitas Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur No.06/Th.V/Juni 2006
Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Gramedia Widiasarana Mengajar. Jakarta : Gramedia Widiasarana
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS
Wenno I. H. 2008. Strategi Belajar Mengajar
Sains
Konstekstual.
Berbasis
Yogyakarta:
Inti Media Zion et al. 2011. Tracking invasive birds: a programme for implementing dynamic open inquiry learning and conservation education. Journal of Biologycal Education, Volume 45, Number 1, March 2011
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS