KAJIAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI BATANG DRACONTOMELON DAO TERHADAP

Download biaya besar dan teknologi tinggi, sedangkan tumbuhan adalah sumber bahan baku obat sejak ribuan tahun lalu [Babayi et al, 2004]. Perlu pene...

5 downloads 494 Views 3MB Size
Kajian Aktivitas Antibakteri Batang Dracontomelon dao terhadap Bakteri Escherichia coli Multiple Drug Resistance Nurul Hasanah Yuniati FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

Seminar Nasional PERHIPA & KONAS IV Obat Tradisional Indonesia Hotel Sahid Jaya Solo, 9-10 November 2011

Latar Belakang  Penyakit diare merupakan masalah

kesehatan di Indonesia karena angka kesakitan dan kematian yang tinggi.  Penelitian Huda (2004) di Jogjakarta pada 51 isolat Escherichia coli penderita diare menunjukkan resistensi terhadap cotrimoksasol 82.3%, amoksilin 64.7%, amoksilin clavulanat 52.9%, tetrasiklin 47%, kloramfenikol 33.3%

 Sintesis antibakteri baru membutuhkan

biaya besar dan teknologi tinggi, sedangkan tumbuhan adalah sumber bahan baku obat sejak ribuan tahun lalu [Babayi et al, 2004]  Perlu penelitian tumbuhan obat untuk mendapatkan antibakteri baru sebagai salah satu upaya untuk mengatasi masalah resistensi.



Dracontomelon dao tumbuh liar di hutan Kaltim.  Etnis Dayak Kaltim menggunakan batang tumbuhan ini untuk obat diare.  Bukti ilmiah sebagai antibakteri untuk mengatasi diare masih belum diteliti.

Tujuan Penelitian  Mengkaji aktivitas antibakteri batang

Dracontomelon dao terhadap bakteri Escherichia coli (E. coli) multiple drug resistance(MDR) isolat lokal.

Manfaat penelitian  Penelitian ini dapat sebagai landasan untuk penelitian: (1) deteksi senyawa aktif antibakteri secara bioautography assay. (2) isolasi senyawa aktif dengan aktivitas antibakteri, (3) uji praklinik dan klinik sebagai antidiare.

METODE PENELITIAN  Simplisia batang Dracontomelon dao

(D. dao) dimaserasi dgn EtOH 60% selama 3 hari  saring dengan glassmikrofiber disc, dipekatkan dgn vakum rotavapor 40oC.  Ekstrak pekat dikeringkan dalam desicator yang berisi silika gel biru dalam oven 50oC selama satu minggu.

METODE PENELITIAN  Aktivitas antibakteri pada E. coli MDR

diuji dengan:  Disc Diffusion method  cakram

ekstrak konsentrasi 0,5 s.d 3 mg  Serial pengenceran untuk mendapatkan: minimal inhibition concentration (MIC) dan minimal bactericidal concentration (MBC).

Tabel. Kepekaan antibiotik pada bakteri E. coli MDR isolat lokal Kepekaan Antibiotik

Jenis Antibiotik

Amikasin, amoksilin, ampisilin, cloksasilin, kloramfenikol, sulfametoksazol, ceftriaxone, ceftazidime, cefsoludine, cefotaxime, Resisten cefuroxime, doksisiklin, eritromisin, gentamisin, levofloxacin, norfloxacin, tetrasiklin, ticarsilin, trimethroprim, cepirome, fosfomisin, vankomisin Sensitif

Ciprofloxasin, Tazobactam+piperazidin

Pengambilan Sampel

Sortasi, pencucian, pengeringan, serbuk

 Sebanyak 520 g simplisia batang D. Dao

dimaserasi dengan 5.4 L etanol-air 60% pada suhu kamar didapatkan ekstrak sebanyak 26.70 g atau rendemen sebanyak 5.13%.

Zona Inhibisi Bakteri E. coli (mm)

12

(10.7+0.0.5)

10

8

(7.7+0.5) (6.7+0.5) (6.3+0.5)

(6.0+0.0)

6

4

2

0 0.5

1

2

3

Ampi

Konsentrasi Ekstrak (mg)

Gambar: Zona inhibisi E. coli MDR pada disc diffusion method dengan berbagai konsentrasi ekstrak etanol batang D. dao n=3 kali pengulangan. Diameter cakram 6 mm

5

Konsentrasi (mg/mL)

(3.7+0.8) 4

(2.7+1.0)

3

2

1

0

MIC

MBC

Gambar2 : nilai MIC & MBC untuk E. coli MDR  pada ekstrak etanol batang D. dao n=6 kali pengulangan. MIC=minimal inhibition concentration, MBC=minimal bactericidal concentration.

KESIMPULAN  Ekstrak etanol batang D. dao memiliki

aktivitas antibakteri terhadap E. coli MDR dan bersifat bakterisid.

SARAN  Diperlukan bioautography assay untuk

deteksi metabolit sekunder dengan aktivitas antibakteri.  Diperlukan isolasi dan elusidasi struktur senyawa aktif dengan aktivitas antibakteri.

UCAPAN TERIMAKASIH  Penelitian ini dibiayai oleh Balitbangkes

Kemenkes dalam Risbin Iptekdok tahun anggaran 2011.

19