perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian observasional analitik.
B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sentra pembuatan Batik Laweyan, Solo.
C. Subyek Penelitian 1.
Populasi Populasi adalah semua buruh industri batik yang bekerja di daerah Sentra Industri Batik Laweyan.
2. Sampel Sampel penelitian diambil dari populasi dengan kriteria sebagai berikut: a. Kriteria Inklusi: 1) Laki-laki dan perempuan 2) Usia 25 - 65 tahun 3) Lama bekerja minimal 5 tahun di bagian proses pencelupan b. Kriteria Eksklusi: Penderita TB paru, penyakit jantung, penyakit ginjal asma dan merokok.
commit to user
28
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Sampel Penelitian 1. Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini diambil secara stratified random sampling. 2. Besar Sampel 2α2 (z
Besar sampel (n) =
α − z1−β )2 1− 2
(μ1−μ2) 2
Keterangan: n=
besar sampel
α2=
variasi
Z 1-α/2 = statistik Z (z1−α = 0,96 untuk α = 0,05) 2
Z 1-β = statistik Z (Z 1-β =0,84 untuk power (p) = 80%) µ1=
rata-rata APE kelompok buruh proses pencelupan
µ2=
rata-rata Ape kelompok buruh administrasi
Penghitungan sampel dapat menggunakan rumus di atas. Namun karena belum diketahui data rata-rata APE pada kelompok yang terpapar polusi asap proses pencelupan dan kelompok tidak terpapar, maka penentuan jumlah sampel menggunakan rumus rule of thumb. Jadi sampel yang digunakan adalah 60 orang, 30 orang untuk buruh administrasi dan 30 orang untuk buruh proses pencelupan. commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
E. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah cross sectional.
Sampel penelitian
Buruh bagian administrasi
Buruh proses pencelupan Inhalasi polusi produksi batik Kerusakan jaringan
1. Penyempitan saluran napas 2. Destruksi parenkim 3. Hipersekresi mukus
Obstruksi saluran napas
Pengukuran APE
Presentase APE
Analisis Data
commit to user Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
F. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Paparan polusi asap proses pencelupan 2. Variabel terikat : Arus Puncak Ekspirasi (APE) 3. Variabel Luar : a. Terkendali : umur, jenis kelamin, ras, tinggi badan, lama kerja, kebiasaan merokok b. Tidak Terkendali : nutrisi, imunitas, faktor genetik
G. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel bebas : Paparan polusi asap proses pencelupan Yang dimaksud dengan paparan polusi asap proses pencelupan adalah asap yang dihasilkan saat kain batik dicelupkan ke dalam pewarna dalam proses pencelupan. Pencelupan memberi warna pada bahan tekstil secara merata dan menyeluruh. Pada proses pencapan dapat digunakan beberapa jenis zat warna secara simultan. Proses pencelupan menggunakan pewarna kimia seperti: zat warna Naftol. Buruh proses pencelupan terpapar bahan kimia secara terus-menerus. Polusi yang dihirup secara terus-menerus menyebabkan adanya gangguan pada paru manusia. Sehingga pada buruh proses pencelupan akan terdapat nilai APE ukur lebih rendah. Alat ukur : Kuesioner Skala pengukuran : Nominal
commit to user
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Variabel terikat : Persentase nilai APE ukur terhadap APE prediksi Nilai APE ukur adalah APE yang terukur paling tinggi dari 3 kali pengukuran. Nilai APE ukur kemudian dibandingkan dengan APE prediksi menurut tinggi badan, jenis kelamin dan usia sesuai dengan Tabel Nilai normal APE untuk wanita dan laki-laki Indonesia berdasarkan penelitian tim IPP 1992. Perbandingan ini dinyatakan dalam persentase. Persentase nilai APE ukur terhadap nilai APE prediksi < 80% menunjukkan adanya obstruksi saluran napas. Alat ukur : Mini Wright Peak Flow Meter Satuan : liter/menit Skala pengukuran : Rasio
H. Instrumentasi penelitian 1. Mini Wright Peak flowmeter 2. Kapas dan alkohol 70% (sterilisasi) 3. Tabel Nilai normal APE untuk wanita dan laki-laki Indonesia berdasarkan penelitian Tim IPP 1992 4. Kuesioner
commit to user
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
I. Prosedur Penelitian 1. Subyek penelitian diminta untuk mengisi inform consent. Bila setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian, sampel diminta mengisi kuesioner. 2. Tinggi badan sampel penelitian diukur dengan berdiri tegak dan tanpa alas kaki. 3. Pemeriksaan APE 4. Sebelumnya
sampel
penelitian
tidak boleh meminum
obat-obatan
bronkodilator kurang lebih selama 12 jam Prosedur tindakan pemeriksaan APE : a. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan dalam keadaan berdiri tegak b. Skala pengukuran pada alat harus dibuat nol c. Sampel penelitian diajarkan manuver meniup yang benar Sampel penelitian menghirup udara sebanyak mungkin dengan cepat kemudian letakkan alat pada mulut dan katupkan bibir di sekeliling mouthpiece, udara dikeluarkan dengan tenaga maksimal (sangat cepat dan kuat) segera setelah bibir dikatupkan dan pastikan tidak ada kebocoran.
Beri
aba-aba
yang
keras
dan
jelas
agar
sampel
penelitian dapat melaksanakan dengan baik. d. Pemeriksaan dilakukan 3 kali dan diambil nilai yang tertinggi e. Nilai yang dianggap reproduksibel ialah jika perbedaan antara dua nilai yang didapat <10% 5. Baca hasil pemeriksaan APE (persentase APE ukur) pada Peak Flow Meter (dalam l/menit)
commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6. Berdasarkan umur dan tinggi badan sampel penelitian, dibaca nilai APE prediksi pada tabel nilai normal APE untuk pria Indonesia dan wanita Indonesia berdasarkan penelitian Tim IPP 1992 7. Persentase APE diukur terhadap APE prediksi
K. Analisis Hasil Data yang diperoleh pada penelitian ini akan dianalisis dengan analisis statistik inferensial menggunakan uji t untuk menguji hipotesis yang diajukan. Apabila distribusi data tidak normal akan diuji dengan uji non parametrik yaitu Uji Mann-Whitney. Data akan diolah dengan Statistical Product and Service Solution (SPSS) 17.00 for Windows.
commit to user