KAJIAN TEMATIK

Download memutuskan hubungan diplomatik dengan Qa- ... nakan sikap politik Doha untuk tunduk pada kebijakan ... Arab Saudi dalam krisis Qatar .... K...

0 downloads 426 Views 2MB Size
PRODUK

K a j i a n T E M AT I K

©

JARINGAN SURVEY INISIATIF

KRISIS QATAR KERUNTUHAN PROXY & IKHWANISME INDONESIA COPYRIGHT JARINGAN SURVEY INISIATIF 2017 HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG UNDANG

DAFTAR ISI WRITERS AFFAN RAMLI

PENDAHULUAN

Editor Aryos Nivada

KERUNTUHAN PROXY

TIM AHLI JSI

Layout Teuku Harist Muzani SENIOR EXPERT

ANDI AHMAD YANI, AFFAN RAMLI, CAROLINE PASKARINA, ELLY SUFRIADI, CHAIRUL FAHMI, MONALISA, FAHRUL RIZA YUSUF

IKHWANISME INDONESIA

rJARINGAN SURVEY INISIATIF

Jln. Tgk. Di Haji, Lr. Ujong Blang, Np. 36, Gp. Lamdingin, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, INDONESIA Telp. (0651) 6303 146 Web: www.jsithopi.org Email: [email protected]

3 7 9

KAJIAN TEMATIK • Tahun 2017

PENDAHULUAN Dua hari setelah Arab Saudi dan sekutunya memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, Parlemen Turki mengesahkan Rancangan Undang-undang yang mengizinkan pemerintah Erdogan mengerahkan pasukan militer mengamankan Qatar. Respon Turki tidak berlebihan, beberapa analis terkemuka, seperti Abdel Bari Atwan dan Mohsen Razai memperkirakan poros Saudi berkemungkinan menyerang Qatar secara militer, jika tekanan-tekanan ekonomi yang dilancarkan saat ini tidak dapat menjinakan sikap politik Doha untuk tunduk pada kebijakan kawasan Saudi-Amerika. Pemerintah Bahrain, salah satu sekutu paling setia Saudi, dengan jujur mengakui semua opsi ada di atas meja.

JSI

P

emerintah Qatar dihukum Saudi dan sekutunya karena mendukung terorisme dan suka campur tangan urusan dalam negeri negara tetangga. Tuduhan itu, bagi Qatar, sangat tidak berdasar, bohong, dan rekayasa. Lepas dari benar-salahnya tuduhan itu, hukuman Saudi mengisolir Qatar tampaknya sudah mulai berefek pada sektor ekonomi kerajaan kecil itu. Berbagai media massa melaporkan, Qatar saat ini mulai terancam krisis pangan, dua hari setelah jalur-jalur darat pasokan makanan ditutup oleh negara-negara jiran. Turki dan Iran memberitahukan Qatar, keduanya siap menggantikan peran Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, memasok kebutuhan pangan dan minuman rakyat Syeikh Tamim itu. Iran hanya butuh 12 jam perjalanan laut untuk pengiriman bahan-bahan makanan ke pelabuhan Qatar. Bukan hanya itu, Iran mengizinkan rute udaranya dilalui www.jsithopi.org

3

JSI

4

KAJIAN TEMATIK • TAHUN 2017

pesawat-pesawat sipil Qatar sejak kubu Saudi menutup semua jalur transportasi dari dan menuju Qatar. Respon Iran ini telah memperlemah narasi sektarian yang dipaksakan sekian lama untuk menjelaskan konflik berdarah Timur Tengah sejak rute musim semi Arab (Arab Spring) dibelokkan arah. Dari revolusi rakyat menumbangkan rezim-rezim tiran, menjadi konflik mazhab. Krisis Qatar menjernihkan ulang polarisasi kekuatan politik Islam di kawasan itu, sekaligus memberikan bukti baru perang suni-syiah mitos belaka. Peran Turki, Iran, dan Arab Saudi dalam krisis Qatar menjelaskan tiga poros kekuatan regional yang sungguh wujud dan berkontestasi secara ketat di kawasan itu sejak musim semi Arab dimulai. Ketiga poros itu adalah Ikhwanisme (Ikhawanul Muslimin), Salafisme, dan Khomeinisme. Ketiganya bukan mazhab agama, tapi poros-poros politik

www.jsithopi.org

Islam yang dibangun dari doktrindoktrin berbeda membentuk ideologi-ideologi baru dalam sejarah masyarakat Timur Tengah dan Afrika Utara. Di luar ketiganya, ada poros lain yang bertarung di kawasan itu, Zionisme. Juga bukan agama, sebuah doktrin politik yang setara dengan Salafisme, khomeinisme, dan Ikhwanisme. Pertama, poros politik Salafisme berpusat di Arab Saudi dan menancap pengaruhnya pada sejumlah kerajaan teluk (seperti UEA dan Bahrain), beberapa partai politik (seperti Partai An-nur di Mesir, Partai Ishlah di Yaman, dan Partai Front Reformasi di Tunisia), dan puluhan kelompok militan (seperti ISIS, Al-Qaida, An-Nushra) yang dimainkan dalam perang proxy di Suriah dan Irak. Ke dua, poros politik Ikhwanisme berpusat di Mesir dan menyebarkan jaringan politiknya ke berbagai negara berpenduduk Muslim.

KAJIAN TEMATIK • Tahun 2017

Poros ini paling berpengaruh di Mesir, Turki, Tunisia, dan Palestina. Mereka memiliki kekuatan proxy berbeda di Suriah, seperti Free Syrian Army dan kelompok-kelompok pemberontak moderat lainnya dukungan Turki. Ke tiga, poros politik Khomeinisme berpusat di Iran dan memiliki jaringan politik terkuat di Libanon, Suriah, Irak, Bahrain dan Yaman. Di masing-masing negara ini, Khomeinisme diwakili pasukan proxy yang berbeda, seperti Hizbullah (Libanon), Houthi (Yaman), Hashad Sya’bi (Irak), dan berbagai milisi di Suriah. Mereka punya pengaruh signifikan di Afghanistan dan Pakistan. Sedikit berpengaruh pada tetangganya, Azerbaijan, meski penduduknya 90 persen lebih bermazhab Syiah. Memang, Syiah dan Khomeinisme dua hal yang berbeda. Syiah salah satu aliran teologi Islam, Khomeinisme adalah ideologi politik melawan monarkhi, zionisme dan imperialisme. Banyak penganut Syiah seperti warga Azerbaijan, mereka tidak terpengaruh dengan ideologi Khomeinisme. Tidak hanya di kalangan awam, banyak ulama Syiah di Iran sendiri yang menolak Khomeinisme. Begitupun Ikhwanisme

JSI

tidak diterima bulat di kalangan penganut Suni. Sebagian ulama AlAzhar Mesir menolaknya. Salafisme sebagai ideologi politik juga tidak mempengaruhi penganut wahabi dalam versi yang lebih moderat seperti di Oman. Bagi saya, ideologi-ideologi politik ini harus dibedakan dari aliran agama, seperti kita mampu membedakan mazhab kristen ortodok Rusia dan Komunisme yang dianut sebagian warganya. Seperti kita harus membedakan Yahudi dari Zionisme. Sebelum Arab Spring, hubungan Ikhwanisme dan Khomeinisme lebih mesra dibandingkan hubungan keduanya dengan Salafisme. Ini dapat dilihat dari dukungan Pemerintah Iran dan Hizbullah Libanon yang Khomeinis terhadap Hamas Pelestina yang Ikhwanis. Dari sudut lain, Salafisme pada dasarnya memusuhi Ikhwanisme dan Khomeinisme karena tiga alasan. Pertama, karena keduanya anti-monarkhi absolut sementara salafisme sendiri ideologi yang berkembang di negara-negara monarkhi teluk. Ke dua, karena Ikhwanisme dan Khomeinisme melawan hegemoni imperialisme Amerika di negara-negara www.jsithopi.org

5

JSI

6

KAJIAN TEMATIK • TAHUN 2017

muslim, sementara Salafisme memilih jadi sekutu Amerika dan ke tiga, karena keduanya berjuang menghancurkan mimpi zionisme di kawasan tersebut saat Salafisme dalam banyak kasus berkongsi pandangan dan kepentingan dengan Zionisme Israel. Pola hubungan demikian terus bertahan sampai perang saudara diledakkan di Suriah pada tahun 2011. Suriah menjadi titik balik, yang memisahkan poros Khomeinisme dari Ikhwanisme. Kubu Ikhwanis bergerak mendekat dan bergandengan tangan dengan Salafis menumbangkan pemerintahan Assad, sekutu dekat Iran. Hamas bahkan ikut mengkampanyekan perang anti-Assad setelah puluhan tahun bermarkas di Damaskus dan diberi fasilitas penuh oleh Pemerintah Suriah. Hamas pun memindahkan kantor pusatnya ke Doha, Qatar. www.jsithopi.org

Beberapa negara yang dikuasai kubu Ikhwanis saat itu, seperti Mesir, Turki, dan Qatar bergabung bersama blok Saudi-Amerika-Israel menumbangkan Assad. Untuk beberapa saat terjadi semacam persenyawaan politik antara kaum Ikhwanis dan Salafis. Pilihan strategi ini disinyalir untuk menghilangkan kecurigaan Amerika atas kebangkitan Ikhwanisme yang mendapat panggung utama politik Timteng dalam musim semi Arab. Persenyawaan itupun berpengaruh sampai ke Indonesia. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang awalnya mewakili poros Ikhwanisme Indonesia kemudian sekaligus menjadi Salafisme.

KAJIAN TEMATIK • Tahun 2017

KERUNTUHAN PROXY Belakangan peta geopolitik Timteng dipaksa berubah. Ketakutan Amerika atas kebangkitan kekuatan Ikhwanul Muslimin mendorong Saudi-Amerika menyiapkan sejumlah plot kudeta militer. Kebijakan itu seperti memaksa perceraian politik IkhwanisSalafis. Talak pertama telah jatuh pada tahun 2013 dalam kudeta Mesir. Pemerintahan Ikhwanul Muslimin yang memenangkan Pemilu setahun sebelumnya dikudeta oleh militer negara itu atas dukungan Arab Saudi dan partai politik Salafis Mesir, Hizb An-Nur. Kudeta militer berikutnya terhadap Pemerintahan Ikhwanis Turki tahun lalu juga mendapat dukungan Amerika dan Arab Saudi. Untungnya kudeta itu dapat digagalkan. Krisis Qatar saat ini, bagi saya, adalah talak kedua Salafis-Ikhwanis. Kondisi dimana kemungkinan serangan militer memaksa pergantian Emir Qatar selalu menjadi opsi paling dipertimbangkan.

JSI

Dalam konteks ini dapat dimengerti kenapa Turki mengambil kebijakan mengerahkan 3000 pasukan militer membela Qatar dalam waktu dekat. Belajar dari dua kudeta militer sebelumnya, di Mesir dan Turki, kubu Ikhwanisme kini sadar bahwa sekutu dekat mereka dari Salafis menjalankan politik ‘menggunting dalam lipatan.’ Sayangnya, poros Ikhwan terlambat sadar. Mereka terbangun saat partai Ishlah Yaman pemegang otoritas pemerintahan di Aden yang awalnya Ikhwanis, telah ikut-ikutan memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Partai Ikhwan itu sudah dibajak Arab Saudi. Pasca kegagalan kudeta militer Turki, Erdogan mengubah haluan politik luar negerinya. Pemerintah Angkara mendekat ke Rusia, lalu bersama-sama Iran membangun proyek zona de-eskalasi di Suriah guna menyiapkan kondisi yang memungkinkan solusi politik dibangun para pihak mengakhiri konflik berdarah enam tahun. Nampaknya, langkah yang sama diikuti Qatar, terutama setelah kekuatan-kekuatan proxy-nya di Suriah mengalami kekalahan beruntun di Provinsi Homs, Hama, dan Aleppo.

www.jsithopi.org

7

JSI

8

KAJIAN TEMATIK • TAHUN 2017 Qatar sejak setahun lalu mendekat ke Iran, saat yang sama tetap menjaga hubungannya dengan Saudi dan negara-negara teluk lainnya. Perubahan sikap Qatar terkait Iran harus dibaca sebagai penanda pergeseran geopolitik kawasan. Bagaimanapun, pasca kejatuhan Aleppo ke tangan militer Assad, Qatar menyadari perang proxy di Suriah akan segera selesai. Berakhir tragis dalam kondisi pemberontak dan milisi dukungannya tidak dapat mendiktekan poin apapun kepada Pemerintah Suriah. Sementara posisi poros politik Khomeinisme makin menguat di Libanon, Suriah, Irak, dan Yaman. Karenanya, Doha berpikir realistis dengan perkembangan terbaru di medan laga. Karena pikiran realistis itu, Saudi menghukum Qatar. Beberapa embargo ekonomi akan dijatuhkan serentak oleh negaranegara aliansi Saudi. Presiden Trump sendiri mendukung aliansi Saudi dan menilainya sebagai

www.jsithopi.org

langkah tepat. Saudi dan Amerika berharap serangkaian tekanan itu dapat memaksa Qatar berubah pikiran dan menyerah pada aliansi mereka. Di luar harapan, Menlu Qatar Syeikh Muhammed bin Abdulrahman Al-Thani menolak tegas dan mengumumkan kebijakan luar negeri Doha tidak akan pernah berubah. Qatar sama sekali tidak akan menyerah. Emir Qatar pula mengatakan, inilah waktunya meningkatkan hubungan dengan Irak dan Iran. Tensi krisis Qatar, setidaknya sampai hari ini, terus meningkat. Jika serangan militer akhirnya dipilih aliansi Saudi membungkam Doha, dapat dipastikan era baru perang di Timur Tengah dimulai. Penanda era perang proxy meruntuh, pemerintah negara-negara Arab tidak dapat lagi bersembunyi di belakang pion-pion mereka. Para majikan harus bertarung dengan tangan mereka sendiri.

KAJIAN TEMATIK • Tahun 2017

JSI

IKHWANISME INDONESIA

Tensi krisis Qatar karenanya menimbulkan kecemasan di seluruh negara-negara muslim. Di Indonesia, para tokoh agama meminta pemerintah lebih aktif memediasi para pihak berkonflik, mempercepat rekonsiliasi QatarSaudi. Ironisnya, kecemasan kementrian luar negeri Indonesia terkait krisis Qatar lebih ke urusan ekonomi semata. Sebagaimana diungkapkan Menlu Retno Marsudi, Indonesia akan terkena dampak krisis Qatar, terpenting dan utama menyangkut perdagangan Indonesia-Qatar, Investasi Qatar di Indonesia, dan nasib 43 ribu pekerja Indonesia di Qatar. Senada den-

gan pikiran pengamat politik Timur Tengah, Smith Alhadar, krisis Qatar dapat dilihat sebagai peluang peningkatan investasi besar-besar Doha di tanah air setelah diblokade para jirannya. Saya menduga, Kemenlu Indonesia belakangan ditugaskan, sejauh itu menyangkut hubungan kita dengan negara-negara Arab dan Timur Tengah, concern kita terfokus pada bisnis. Membuat negara-negara kaya minyak itu bersaing menginvestasikan uang mereka di Indonesia. Kita merasa terlalu kecil untuk berdiri setara berbicara dengan pemerin-

www.jsithopi.org

9

JSI

10

KAJIAN TEMATIK • TAHUN 2017

tah negara-negara Arab itu tentang masa depan politik dunia Islam. Apalagi menyangkut isu perlawanan terhadap kekuatan imperialisme yang pernah mengobok-obok negaranegara Arab terus menerus pasca kalah perang 6 hari di tangan Israel. Indonesia dapat membawa suara 207 juta muslim dan berbicara lebih keras di hadapan negara-negara kecil Arab yang bertikai itu. Seperti Ahmad Soekarno melakukannya puluhan tahun lalu. Indonesia saat ini, menurut saya, memiliki cukup kekuatan politik untuk mempengaruhi haluan baru politik dunia Islam. Dimulai dari menghimpun kekuatan politik islam moderat dalam negeri, termasuk kelompok-kelompok berhaluan Ikhwanis yang dapat dipercaya. Dilanjutkan dengan membangun citra kepemimpinan politik Islam Indonesia melalui konferensi-konferensi internasional. Lalu diilengkapi dengan politik bantuan luar negeri kita kepada para penduduk miskin di negara-negara Arab seperti Yaman, Irak dan Suriah.

isme Iran dan Komunisme Cina telah menjebak mereka terperangkap di lini berseberangan dengan pemerintahan Jokowi yang cenderung mencari tempat dalam blok Rusia-CinaIran akhir-akhir ini. Krisis Qatar dapat memisahkan Ikhwanisme dan Salafisme di negara-negara lain, tapi tidak di Indonesia. ***

Sayangnya memang, Ikhwanisme Indonesia terlanjur disusupi Salafisme Saudi. Krisis Qatar mungkin tidak mampu membangunkan mereka dari keterlenaan lama. Kebencian beruratakar ditanamkan dalam tubuh Ikhwanis Indonesia oleh Salafis untuk memusuhi Khomein-

AFFAN RAMLI (Tim Ahli JSI)

www.jsithopi.org