KARAKTERISTIK TENAGA KERJA WANITA

Download kerja di bidang industri khususnya tenaga kerja wanita karena pabrik rokok ini lebih banyak menyerap tenaga kerja wanita dibandingkan denga...

0 downloads 457 Views 153KB Size
KARAKTERISTIK TENAGA KERJA WANITA BAGIAN PRODUKSI PABRIK ROKOK PT BENTOEL PRIMA MALANG Desti Hayutama Jurusan Pendidikan Geografi,Fakultas Ilmu Sosial,Universitas Negeri Malang JL. Semarang 5 Malang 65145 E-mail: [email protected] Abstract: The cigarette industry absorb labor , especially women workers who are mostly from the lower middle class . Wages earned by female workers is still relatively minimal and below the minimum wage set Malang . Although still relatively low wage labor to survive and this woman worked in a cigarette factory for various reasons .This study aimed to describe the demographic, social , economic , and types of work activities and the use of female labor income cigarette factory production Bentoel Prima Malang .This research is a quantitative descriptive study using survey methods . Population in this research is the cigarette factory women workers of PT . Bentoel Prima and determination of sample using stratified purposive sample . Determination of the respondents conducted using systematic random sampling . Data retrieval technique using methods of observation , interview and documentation . Analysis of the data used in this research is a single tabulation .The results showed that cigarette factory women workers of PT . Prima bentoel Singosari have a productive life , married, the average education level of SMP , and dependency as much as 3 members of the family . Female labor income is quite high , especially in menglinting units , but revenue is still less than the minimum wage Malang . The female workforce has the ideal working hours ie for 7 hours per day and the duration of work an average of 1-2 years . In the utilization of labor income women largely used to meet the needs of families such as clothing , food, housing , social and educational costs . Keywords: female labor characteristics , work activities , use of revenues

Tenaga kerja dapat diartikan sebagai Sumber

Daya Manusia (SDM) yang

mempunyai potensi, kemampuan yang dapat digunakan, berdaya guna, berkepribadian dalam kategori tertentu untuk bekerja dan berperan serta dalam pembangunan. Tenaga kerja di bidang industri diperlukan untuk dapat meningkatkan hasil produksi pada sektor industri tersebut. Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang industri, maka banyak bidang industri yang lebih banyak menggunakan tenaga mesin sehingga tenaga manusia sudah banyak digantikan oleh tenaga mesin yang berdampak pada persaingan yang

semakin ketat dalam mendapatkan kesempatan kerja. Melihat kondisi seperti ini, maka kesempatan kerja di bidang industri yang dialami oleh tenaga kerja mengalami penyempitan. Industri pabrik rokok merupakan salah satu alternatif dalam penyerapan tenaga kerja di bidang industri khususnya tenaga kerja wanita karena pabrik rokok ini lebih banyak menyerap tenaga kerja wanita dibandingkan dengan tenaga kerja laki-laki. Rokok adalah industri yang padat karya dimana industri tersebut lebih banyak menggunakan tenaga kerja wanita daripada laki-laki. Hal ini dikarenakan pada industri rokok ini diutamakan adalah ketrampilan, ketelitian, kejelian, kerajinan dan kesabaran, sehingga dalam tenaga kerjaan ini tidak memerlukan kualitas pendidikan formal tertentu namun dituntut pengalaman kerja. Malang adalah kota yang mendapat julukan sebagai kota Tribina Cipta yaitu sebagai kota pariwisata, kota pendidikan dan kota industri. Sebagai kota industri, Malang banyak terdapat industri yang berdiri baik industri besar maupun kecil mulai dari industri makanan, minuman, pakaian, rokok dan sebagainya. Salah satu industri rokok di Malang adalah PT. Bentoel Prima dan sebagian besar pabriknya berada di Jalan Raya Karanglo Singosari Malang, menempati area seluas 19 hektare. Unit usaha rokok putih dan unit usaha rokok kretek kebanyakan berada dikawasan tersebut beserta unit usaha yang lain. Pembuatan Sigaret Kretek Tangan (SKT) dilakukan di daerah yang terletak di Jalan Niaga Janti Malang. PT. Bentoel Prima memperkerjakan 2934 staff, 2858 karyawan harian dan 3032 karyawan borongan yang ditempatkan berdasarkan tingkat pendidikan dan keahlian dengan tugas masing-masing. (Bentoel Prima Malang tahun 2012) Tenaga kerja pada pabrik rokok ini mayoritas wanita sejumlah 2856. Mereka yang bekerja di pabrik rokok ini memiliki bermacam-macam motivasi yang menuntut mereka harus bekerja disana. Selain itu, pekerjaan sebagai buruh pabrik rokok tidak memerlukan pendidikan tinggi dan memiliki keahlian atau ketrampilan khusus sehingga sehingga banyak wanita yang mendaftar bekerja di pabrik rokok ini khususnya dari golongan menengah kebawah. Selain itu, pendapatan yang diterima pekerja wanita pabrik rokok ini masih minim dan itu pun tidak tentu dan disamping itu kehidupan keluarganya juga pas-pasan

walaupun itu tidak semua. Sedangkan Upah Minimun Kabupaten/Kota yang ditetapkan sebesar Rp. 1.340.300 berdasarkan peraturan Gubernur Jawa Timur. Pabrik rokok ini memiliki jenis-jenis pekerjaan yang meliputi: 1) menglinting, 2) menggunting, dan 3) mengepak. Tenaga kerja wanita ditempatkan di bagian-bagian tersebut berdasarkan keterampilan yang dimilikinya. Selain itu, besar kecilnya pendapatan yang diterima oleh tenaga kerja wanita bekerja di pabrik rokok ini didasarkan pada jenis pekerjaannya. Tingkat besar kecilnya pendapatan yang diterima oleh tenaga kerja wanita ini berpengaruh terhadap pemanfaatan pendapatan yang diberikan kepada keluarganya. Semakin besar tingkat pendapatan yang diterima oleh tenaga kerja wanita ini maka semakin besar pula tingkat pemanfaatan pendapatan yang diberikan kepada keluarganya. Masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah (1)bagaimana karakteristik demografi, sosial, dan ekonomi tenaga kerja wanita bagian produksi pabrik rokok PT. Bentoel Prima Malang; (2)bagaimana jenis dan aktivitas pekerjaan tenaga kerja wanita bagian produksi di pabrik rokok PT. Bentoel Prima Malang; (3)bagaimana pemanfaatan pendapatan tenaga kerja wanita di pabrik rokok PT. Bentoel Prima Malang. Secara khusus, penelitian ini dilakukan untuk mencapai tujuan sebagai berikut: (1)mendeskripsikan karakteristik demografi, sosial dan ekonomi tenaga kerja wanita; (2)mendeskripsikan

jenis

dan

aktivitas

pekerjaan

tenaga

kerja

wanita;

(3)mendeskripsikan pemanfaatan pendapatan tenaga kerja wanita pabrik rokok PT Bentoel Prima Malang. METODE Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kuantitatif dengan menggunakan metode survey. Pengumpulan data tentang variabel-variabel yang telah ditentukan dengan menggunakan kuesioner sebagai data primer sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh tenaga keja wanita yang bekerja di pabrik rokok PT. Bentoel Prima Malang dengan jumlah karyawan harian sebanyak 2856 pekerja. Sesuai dengan metode survey maka sampel diambil secara Stratified Purposive Sampling dengan masing-masing unit 50 orang. Sedangkan untuk mengambil ke 50

orang dari masing-masing unit kerja, diambil dengan Sistematik Random Sampling. Sistematik random sampling adalah suatu teknik atau metode yang ditentukan berdasarkan bilangan kelipatan yang selanjutnya untuk menentukan sampel responden yang pertama ditentukan dengan cara random dari bilangan kelipatan tersebut. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan observasi ke lapangan, kemudian wawancara terstruktur dan dokumentasi. Sedangkan analisi data yang digunakan adalah teknik tabulasi tunggal atau persentase. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Demografi Tenaga Kerja Wanita Berdasarkan hasil kuesioner bahwa tenaga kerja wanita terbanyak adalah umur 25-29 tahun sebanyak 27%. Dan terbanyak kedua adalah umur 30-34 tahun sebanyak 23%. Umur tersebut tergolong pada usia produktif untuk bekerja. umur berpengaruh nyata terhadap besarnya kesempatan kerja wanita. Dapat dikatakan bahwa semakin tua umur seseorang wanita akan semakin rendah kesempatan kerjanya. Pada umur 26-35 tahun dimana kekuatan fisik manusia dalam kondisi puncak maka pada umur ini wanita lebih banyak curahan kerjanya sehingga mempunyai kesempatan kerja lebih besar. Mayoritas tenaga kerja wanita bagian produksi pabrik rokok PT. Bentoel Prima Malang berstatus sudah menikah yaitu sebanyak 103 responden (68%). Sedangkan wanita yang berstatus belum menikah sebanyak 28 responden (13%) dan wanita yang berstatus janda sebanyak 19 responden (13%). Hal ini menunjukkan bahwa tenaga kerja wanita bagian produksi pabrik rokok PT. Bentoel Prima Malang didominasi oleh wanita yang telah menikah dan memiliki keluarga. status perkawinan tenaga kerja wanita pabrik rokok ini adalah sudah menikah dan memiliki keluarga yaitu sebanyak 68%. Sehingga mereka memiliki tanggung jawab terhadap keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan cara bekerja di pabrik rokok. Dengan adanya status perkawinan, peran seseorang menjadi berubah sesuai dengan status yang dimiliki. Tenaga kerja wanita dengan status perkawinan sudah menikah akan lebih memiliki motivasi dan semangat kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang belum menikah. Namun juga masih terdapat tenaga kerja wanita yang status perkawinannya adalah janda yaitu sebanyak 13%. Ini menunjukkan bahwa tenaga kerja wanita ini memiliki tanggung jawab yang besar untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Karena

sudah tidak memiliki suami. Sehingga tenaga kerja wanita harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Beban tanggungan tenaga kerja wanita bagian produksi pabrik rokok PT. Bentoel Prima Malang sebagian besar adalah 3 orang yaitu sebesar 36%, beban tanggungan >4 orang yaitu sebesar 25%, beban tanggungan 2 orang yaitu sebesar 22% dan beban tanggungan 1 orang yaitu sebesar 17%. Beban tanggungan tenaga kerja wanita rata-rata adalah 3 orang sebesar 36%. Banyaknya beban tanggungan yang ditanggung tenaga kerja wanita ini akan mempengaruhi pengeluaran yang harus dikeluarkan. 2. Karakteristik Sosial Tenaga Kerja Wanita Berdasarkan kuesioner sebagian besar tingkat pendidikan tenaga kerja wanita bagian produksi pabrik rokok PT. Bentoel Prima Malang adalah tingkat SMP sebesar 45%, tidak tamat SD sebesar 5%, tingkat pendidikan SD sebesar 30%, tingkat pendidikan SMA sebesar 20% dan untuk tingkat pendidikan sampai perguruan tinggi tidak ada. Dapat dilihat bahwa mayoritas tenaga kerja wanita memiliki tingkat pendidikan hanya sampai tingkat SMP yaitu sebanyak 68 responden sebesar 45%. Ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tenaga kerja wanita masih cukup rendah. Namun dapat dikatakan tenaga kerja wanita ini telah mampu menuntaskan wajib belajar 9 tahun. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1989) berpendapat bahwa semakin tinggi pendidikan semakin besar kesempatan untuk memperoleh jenis dan tingkat pekerjaan yang tinggi pula. Jadi, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin besar peluang untuk mendapat pekerjaan yang lebih layak dengan pendapatan yang tinggi disebabkan oleh ketrampilan yang dimiliki dari proses yang ditempuh. Dalam penelitian ini pendidikan memiliki peranan penting dalam pembangunan bangsa. Jika pendidikan tinggi diimbangi dengan sumber daya manusia yang produktif akan meningkatkan harapan seseorang terhadap penghasilan dan kehidupan yang lebih baik. Tingkat pendapatan tenaga kerja wanita bagian produksi pabrik rokok PT. Bentoel Prima Malang ini ditentukan dari unit kerja yang mereka lakukan. Unit kerja di bagian menggunting memiliki pendapatan ±Rp. 860.000 perbulan dengan persentase sebesar 33%. Sedangkan unit kerja di bagian mengepak memiliki pendapatan rata-rata Rp. 840.00 perbulan dengan persentase sebesar 33%. Dan unit kerja bagian menglinting ini lebih tinggi dibanding unit kerja lain yaitu memiliki pendapatan rata-rata Rp. 988.000 perbulan. Pendapatan tenaga kerja wanita bagian produksi pabrik rokok PT. Bentoel

Prima Malang antara unit kerja yang satu dengan yang lain tidak sama. Karena setiap unit kerja memiliki tingkatan dan jenis pekerjaan dan ketrampilan yang berbeda sehingga upah yang mereka terima juga berbeda. Seperti unit kerja bagian menglinting akan menerima upah yang lebih tinggi sebesar Rp. 988.000,- per bulan, sedangkan bagian mengepak sebesar Rp. 840.000,- per bulan dan bagian menggunting sebesar Rp. 860.000,- perbulan. Pada unit kerja bagian menglinting memiliki upah tertinggi karena jenis pekerjaan ini menuntut pekerjanya untuk lebih teliti dan trampil. Dibanding jenisjenis pekerjaan lain seperti mengepak dan menggunting. Selain itu, pendapatan yang diperoleh tenaga kerja wanita bagian produksi pabrik rokok PT. Bentoel Prima Malang setiap bulannya masih dibawah UMR yang ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Malang sebesar Rp. 1.343.700,-. Meskipun pendapatan yang diterima oleh tenaga kerja wanita ini masih dibawah UMR yang ditetapkan pemerintah Kabupaten Malang akan tetapi tenaga kerja wanita ini tetap bekerja di pabrik tersebut. Ini dikarenakan tenaga kerja wanita harus memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dan upah yang diterima suami atau anggota keluarga yang lain masih rendah. Selain itu, tidak adanya pekerjaan lain yang bisa dikerjakan. 3. Jenis dan Aktivitas Pekerjaan Tenaga Kerja Wanita Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa unit-unit kerja di pabrik rokok PT. Bentoel Prima Malang adalah sama rata yaitu 50 responden untuk masing-masing unit yaitu sebesar 33%. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan dalam masing-masing unit memiliki tugas yang sama penting. Sehingga tidak ada mayoritas dalam masingmasing unit. Unit-unit kerja tersebut adalah bagian menglinting, menggunting dan mengepak. Rata-rata jam kerja tenaga kerja wanita adalah sama yaitu 7 jam perhari. Hal ini dikarenakan ada kelompok kerja pada jam berikutnya. Sehingga akan dibagi menjadi bagian-bagian. Tenaga kerja wanita juga diberikan waktu istirahat namun hanya beberapa menit saja. Dikarenakan tenaga kerja wanita ini menggunakan sistem borongan yaitu tenaga kerja wanita ini bekerja dengan target jumlah produksi yang harus diselesaikan dalam sehari. Tenaga kerja wanita yang bekerja di pabrik rokok PT. Bentoel Prima Malang ini memiliki lama kerja sebagian besar selama 1-2 tahun yaitu sebesar 30%. Sedangkan

jumlah paling sedikit bekerja selam <1 tahun yaitu sebesar 8%. Lama kerja rata-rata 3-4 tahun sebesar 24%, sedangkan lama kerja 5-6 dan >6 tahun sebesar 19%. Lama kerja seseorang akan berpengaruh terhadap pendapatan, sebab dengan lama kerja yang banyak maka pendapatan akan cenderung meningkat. Namun dari hasil penelitian lama kerja atau pengalaman kerja tenaga kerja wanita ini cenderung sedikit yaitu 1-2 tahun sebanyak 30%. Dikarenakan tenaga kerja wanita ini masih tergolong pekerja baru dan masih dalam sistem kontrak dengan pabrik rokok PT. Bentoel Prima. Sistem kontrak ini bersifat sementara, jika tenaga kerja wanita ini memiliki kinerja yang memadai akan diberikan perpanjangan kontrak hingga diangkat menjadi pegawai tetap. 4.

Pemanfaatan Pendapatan Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa mayoritas tenaga kerja wanita

memanfaatkan pendapatan untuk 5 macam jenis kebutuhan yaitu sebanyak 103 responden atau sebesar 69%. Kebutuhan-kebutuhan tersebut seperti untuk sandang, pangan, papan, sosial dan biaya pendidikan. Sedangkan yang memanfaatkan pendapatan hanya untuk 4 macam kebutuhan sebanyak 12%, untuk 3 macam kebutuhan sebanyak 9% dan 2 macam kebutuhan sebanyak 10%. Tenaga kerja wanita yang memanfaatkan kebutuhan untuk 5 jenis kebutuhan terutama bagi janda. Karena tenaga kerja wanita ini harus mampu memenuhi segala kebutuhan hidup sehari-hari tanpa adanya bantuan dari suami atau kepala keluarga. Jika tenaga kerja wanita ini tidak bekerja, mereka tidak akan bisa memenuhi kebutuhan. Tanpa adanya materi tenaga kerja wanita tidak akan bisa menjalani hidupnya dengan normal, karena mereka tidak akan bisa melakukan perekonomian guna mencukupi kebutuuhan hidup keluarga. Tenaga kerja wanita bekerja dengan harapan dapat membantu mencari penghasilan bagi kebutuhan hidup keluarganya. Wanita khususnya para ibu rumah tangga berperan dalam pengaturan pemanfaatan sumbangan pendapatan sehari-hari. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab lima, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1)Karakteristik tenaga kerja wanita bagian produksi pabrik rokok PT. Bentoel Prima Malang di Kecamatan Singosari memiliki umur 25 - 29 tahun, telah berstatus nikah dan beban tanggungan yang ditanggung oleh tenaga kerja wanita PT. Bentoel Prima sebanyak 3 anggota keluarga; (2)Tingkat pendidikan tenaga kerja wanita rata-rata adalah tingkat SMP. Dan pendapatan tenaga

kerja wanita pabrik rokok PT. Bentoel Prima di Kecamatan Singosari tertinggi adalah bagian menglinting yaitu sebesar >Rp.988.000,- perbulan.; (3)Aktivitas tenaga kerja wanita pabrik rokok PT. Bentoel Prima di Kecamatan Singosari memiliki jam kerja rata-rata 7 jam, lama kerja 1-2 tahun, jenis pekerjaan menglinting, mengepak, dan menggunting; (4)Pemanfaatan pendapatan tenaga kerja wanita bagian produksi pabrik rokok PT. Bentoel Prima Malang di Kecamatan Singosari terhadap kebutuhan keluarga rata-rata adalah untuk memenuhi 5 jenis kebutuhan. Seperti kebutuhan akan sandang, pangan, papan, sosial dan biaya pendidikan. SARAN Dari hasil penelitian terhadap karakteristik sosial tenaga kerja wanita pabrik, sebaiknya pabrik rokok menerima tenaga kerja wanita yang telah menyelesaikan pendidikan sampai pada tingkat SMA agar para tenaga kerja wania pabrik rokok lebih terbuka terhadap informasi dan pengetahuan yang baru. Apabila tenaga kerja wanita pabrik rokok lebih terbuka terhadap informasi dan pengetahuan maka kondisi sosial akan lebih baik dari saat dilakukan penelitian. Melihat kondisi seperti itu, disarankan kepada perusahaan rokok PT. Bentoel Prima Malang untuk menaikkan upah tenaga kerja wanita PT. Bentoel Prima minimal setara dengan UMR Kabupaten Malang (Rp. 1.343.700,-) agar tingkat kesejahteraan tenaga kerja wanita bagian produksi pabrik rokok PT. Bentoel Prima Malang menjadi lebih sejahtera dari sebelumnya. Penelitian ini diharapkan dapat membantu para tenaga kerja wanita pabrik rokok khusunya sistem borongan di Kecamatan Singosari dalam hal pemanfaatan pendapatan mereka dan efisien alokasi waktu kerja tenaga kerja wanita pabrik rokok. DAFTAR RUJUKAN Arif Kurniawan, 2009. Pengaruh Program Keselamtan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada PT. BENTOEL PRIMA MALANG). Skripsi, Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang. 2013. Kecamatan Singosari Dalam Angka Tahun 2013. Malang: Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang. Budijanto, A. Amiruddin. 1991. Demografi. Malang: UM. Budijanto, 2004. Demografi dan Geografi Penduduk. Malang: UM. Damayanti, Ariska. 2008. Analisis Penawaran Tenaga Kerja Wanita Menikah dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jurnal.

Digilab. Unila.ac.id. Metodologi penelitian (online) diakses tanggal 28 Juli 2013 Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang Tahun 2011 (online) diakses 26 Agustus 2013 Purwanti, Dewi Kartika Ari. 2011. Profil Tenaga Kerja Wanita Pabrik Rokok PT. Barokah Angling Darmo (Mitra Produksi Sigeret) dan Kontribusinya Pada Pendapatan Keluarga Di Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. Skripsi, Jurusan Geografi FIS Universitas Negeri Malang. Maria, Siti. 2012. Faktor Pendorong Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Wanita Sektor Industri, Perdagangan dan Jasa Di Kalimantan Timur. Jurnal, Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman. Munir, R dan Budiarto. 1985. Aspek Demografi Tenaga Kerja. Jakarta: Akademik Pressindo. Navel. Teknik Pengambilan sampel dalam penelitian pendidikan matematika. (online) diakses tanggal 20 September 2013 Simanjuntak, Payaman. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta:Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Jakarta: Alfabeta. Suparno, Erman. 2009. National Manpower Strategy (Strategi Ketenagakerjaan Nasional). Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara. Undang-undang Ketenagakerjaan UU No. 13. 2003 (Online), (http://www.nakertrans.go.id, diakses tanggal 15 Agustus 2013) Widiyanto. 2009.Tenaga-Kerja (Online), (http://id .wikipedia.org/wiki/Tenaga-Kerja), diakses tanggal 8 Oktober 2013 Wijaya. 2011. Tenaga Kerja Wanita, (Online), (http://fkm.ac.id/files/dasar-dasar/TenagaKerja-Wanita/pdf), diakses tanggal 16 Oktober 2013.

Yustiningsih, Mey. 2007. Alokasi Waktu Kerja Dan Sumbangan Ekonomi terhadap Pendapatan Keluarga Tenaga Kerja Wanita Harian Pabrik Rokok Gudang Garam Di Kecamatan Kota Kediri. Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Zanuar. 2012. Sejarah Singkat PT. Bentoel Prima (online) diakses tanggal 16 Oktober 2013

KARAKTERISTIK TENAGA KERJA WANITA BAGIAN PRODUKSI PABRIK ROKOK PT BENTOEL PRIMA MALANG Desti Hayutama Jurusan Pendidikan Geografi,Fakultas Ilmu Sosial,Universitas Negeri Malang JL. Semarang 5 Malang 65145 E-mail: [email protected] Abstrak : Industri rokok menyerap tenaga kerja , khususnya pekerja perempuan yang sebagian besar dari kelas menengah ke bawah . Upah yang diterima oleh pekerja perempuan masih relatif minim dan di bawah upah minimum yang ditetapkan Malang . Meskipun upah buruh masih relatif rendah untuk bertahan hidup dan wanita ini bekerja di sebuah pabrik rokok karena berbagai alasan . Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik demografis , sosial , ekonomi , dan aktivitas kerja dan penggunaan produksi pabrik rokok pendapatan tenaga kerja perempuan Bentoel Prima Malang . penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survei . Populasi dalam penelitian ini adalah perempuan pekerja pabrik rokok PT . Bentoel Prima dan penentuan sampel menggunakan sampel purposive stratified . Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan systematic random sampling . Teknik pengambilan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi . Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabulasi tunggal . Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan pekerja pabrik rokok PT . Prima bentoel Singosari memiliki kehidupan yang produktif , menikah , tingkat pendidikan rata-rata SMP , dan ketergantungan sebanyak 3 anggota keluarga . Pendapatan tenaga kerja perempuan cukup tinggi , terutama dalam unit menglinting , tapi pendapatan masih kurang dari upah minimum Malang . Angkatan kerja perempuan memiliki jam kerja yang ideal yaitu selama 7 jam per hari dan lama kerja rata-rata 1-2 tahun . Dalam pemanfaatan pendapatan tenaga kerja wanita yang sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti sandang, pangan , papan , sosial dan biaya pendidikan . Kata kunci : karakteristik tenaga kerja wanita , aktivitas kerja , penggunaan pendapatan