KEBIASAAN MAKAN ANAK KECAMATAN PULOGADUNG
SUCI RAHAYU PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur. E-Mail:
[email protected]
Abstract:The objective of the research is to study the correlation between nutrition knowledge and parents socio economic status with the eating habits early childhood. The research was conducted in the kindergarten of Pulogadung in 2012. involving one hundred early childhood parents. Randomly as chosen as respondents. The data were analysis by correlation and regression linear techniques. Result of this study showed a significant correlation between the two issues with eating habits early childhoods. Firstly, there is positive correlation between parents knowledge about nutrition with eating habits early childhood. Secondly there is positive correlation between social economic status parents with eating habits early childhood. Thirdly there is positive correlation between knowledge about nutrition and social economic status parents together with eating habits early childhoods. Keywords: Eating Habits Early Childhood, Nutrition, Socio Economic Status
Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk menguji korelasi antara pengetahuan nutrisi dan status sosial ekonomi orangtua dengan kebiasan makan anak. Penelitian ini dilakukan di TK sekecamatan Pulo Gadung pada tahun 2012 melibatkan seratus orangtua anak TK. Responden diambil secara acak. Data dianalisis melalui teknik korelasi dan regresi linear. Hasil penelitian menunjukkan ada korelasi yang signifikan antara dua masalah dengan kebiasaan makan anak usia dini. Pertama, ada korelasi positif antara pengetahuan orangtua tentang nutrisi dengan kebiasaan makan anak TK. Kedua, ada korelasi positif antara status sosial ekonomi orangtua dengan kebiasaan makan anak TK. Ketiga, ada korelasi positif antara pengetahuan nutrisi dengan nutrisi dan status sosial ekonomi orangtua secara bersama dengan kebiasaan makan anak usia TK. Kata Kunci: Kebiasan Makan Anak Tk, Nutrisi, Status Sosial Ekonomi
Makanan adalah salah satu
bangsa dan negara.Pertumbuhan
faktor yang mempengaruhi per-
manusia dimulai sejak janin dalam
tumbuhandan
kandungan berlanjut
perkembangan
anak. Gizi seimbang sangat di-
Makanan adalah salah satu
butuhkan untuk mendukung tum-
faktor
buh kembang yang optimal. Anak
pertumbuhan dan perkembangan
usia
anak.
dini
memiliki
adalah peran
tunas
bangsa,
strategis
dalam
menjamin kelangsungan eksistensi
yang
Gizi
dibutuhkan
mempengaruhi
seimbang untuk
sangat
mendukung
tum-buh kembang yang optimal.
165
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014
Anak usia dini adalah tunas bangsa,
merupakan periode kritis bagi anak,
memiliki peran strategis dalam
dimana perkembangan yang didapat
menjamin kelangsungan eksistensi
pada
bangsa dan negara. Pertumbuhan
berpengaruh
manusia dimulai sejak janin dalam
kembangan pada periode berikut-
kandungan berlanjut pada masa
nya. Periode kritisanak memer-
bayi, kanak-kanak dan masa remaja.
lukan
Masa ini berlangsung proses tumbuh
terutamayang
kembang
gizi. Ke-cukupan zat gizi yang
yang
sangat
pesat.
periode
ini
sangat
terhadap
berbagai
per-
asupan,
mencakup
Terutama pada anak usia dini
dibutuhkan
ini
diperoleh
terdapat masa keemasan (golden
makanan
sehari-hari
periode) bagi perkemba-ngan fisik
keluarga.
aspek
dari dalam
dan mental, pada saat ini sekaligus
Hasil penelitian pada seki-
diperlukan
dalam
jumlah
yang
sehingga
terjadi
ke-
tar 100 anak usia dini usia 4-6
cukup,
tahun di Jakarta, disebutkan 33,6%
tidakseimbangan antara konsumsi
mengalami kesulitan makan. Ke-
zat gizi dengan kebutuhan. Ber-
mudian yang termasuk menderita
bagai studi yang telah dilakukan
kekurangan gizi (malnutrisi) ri-
terungkap bahwa,anak-anak yang
ngan 44,5% dan malnutrisi sedang
kurang asupan makanan bergizi a-
19,2%(Ida
kan tertinggal pertumbuhan fi-
2011:11).Menurut
Rosita, data
Riset
sik,perkembangan
mental
dan
Kesehatan Dasar, secara umum
intelektualnya. Terjadinya masa-
prevalensi gizi kurang di Indonesia
lah gizi buruk sangat kompleks
adalah 17,9%. Gizi kurang ini biasa
karena berkaitan dengan banyak
ditandai berat badan kurang, lesu
faktor
atau
yaitukemiskinan,
anemia(Slamet
Riyadi,
penyebab
diantaranya ketidaktahuan,
2012:12).Kekurangan zat gizi pada
kebi-asaan makan yang kurang
anak disebabkan karena anak tidak
baik,
memperoleh semua zat gizi yang
166
masalah
budaya
dan
Kebiasaan Makan Anak … Suci Rahayu
kepercayaan
yang
ada
di
law
effect,
dimana
law
ofexercise menun-jukan bahwa
masyarakat. Anak usia dini secara fisik
makin
sering
suatu
dan psikologis masih tergantung
dilakukan,
pada orang tua, ia belum dapat
antara stimulus dan respon akan
mengurus dirinya terutama da-lam
makin kuat, sedangkan law effect
memenuhi kebutuhan ma-kannya,
menunjukan
sehingga
yang memberikan hasil yang
memiliki
makan
yang
kebi-asaan
baik
untuk
menunjang tumbuh kembang yang optimal. Keluarga umum-nya ibu
maka
perilaku hubu-ngan
bahwa
perila-ku
memuaskan akan cenderung diulang kembali(William.S:1970). Kebiasaan
makan
suatu
sebagai
pengambil
kepu-tusan
kelompok adalah refleksi yang
dalam
penyediaan
makan-an
menunjukkan suatu standar bu-
memenuhi
daya perilaku individu-individu
sehari-hari
untuk
dalam kelompok yang berhu-
kebutuhan anggota keluarga.
bungan dengan makanan. Pengertian kebiasaan menunjuk-
Kebiasaan Makan Anak Setiap orang akan mem-
kan adanya hubungan antara
punyai kebiasaan dalam mem-
stimulusdan respon pengulang-
berikan respons terhadap berbagai
an dan tahapan. Hal ini sejalan
hal dalam kehidupan. Apa yang
dengan teori law of exercise dan
dilakukan sehari-hari banyak ter-
low of effectdimana law exercise
diri dari berbagai kebiasaan seper-
menunjukan bahwa makin sering
ti kebiasaan berbicara, kebiasaan
suatu perilaku dilakukan, maka
makan, kebiasaan berpakaian dan
hubungan antara stimulus dan
berbagai
respon
kebiasaan
lainnya.Pengertian
rutin
semakin
kuat
kebiasaan
(William.S:1970). Senada dengan
menunjukkan adanya hubungan
pendapatkebiasaan makan meru-
antara
pakan
stimulus
dan
respon,
cara-cara
individu
dan
pengulangan dan tahapan. Hal ini
kelompok memilih dan mengkon-
sejalan teori law of exercise dan
sumsi makanan berdasarkan sosial
167
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014
budaya dimana ia atau seseorang
tuhkan perhatian dan penga-
tinggal(Khumaidi,
Pen-
wasan orang tua dari hal pemi-
dapat lain menyatakan kebiasaan
lihan jenis dan jumlah makanan
makan dapat dirumuskan sebagai
yang dikonsumsi (kebutuhan psi-
seringnya(kerap kalinya) makanan
kogenik), selain itu anak mem-
tertentu dipilih dan dikonsumsi
butuhkan kehadiran orang-orang
pada
lain terutama orang yang terdekat
1989).
waktu
dalam kehidupan anak seperti
tertentu(Santoso:2004). Anak usia dini secara fisik
orang tua, kakak, adik atau orang
dan psikologis masih tergantung
lain yang anak kenal seperti
pada orang tua,ia belum dapat
pengasuh(kebutuhan
mengurus dirinya sendiri dengan
nik);sedangkan lingkungan seko-
baik dan belum dapat menda-
lah mempengaruhi dorongan dan
patkan sendiri apa yang diperlu-
pengertian anak terhadap makanan
kan untuk makannya. Anak usia
melalui pengalaman belajar yang
dini memperoleh asupan gizi yang
diperoleh anak misalnya pada
dibutuhkan
menunjang
waktu iamakan bersama teman-
proses tumbuh kembang yang
temannya di sekolah dan penge-
optimal masih tergantung pada
tahuan dan sikap guru terhadap
orangtua, terutama ibu sebagai
makanan akanmenumbuhkan do-
pengambil keputusan dalam pe-
rongan dan pengertian pada anak
nyediaan
didik
untuk
makanan
di
dalam
mengenai
sosioge-
makananyang
keluarga. Pendekatan terhadap
sebaiknya
dikonsumsi.
Kedua
terbentuknya kebiasaan makan
faktor tersebut akan memberikan
dapat dilakukan melaluiempat
dampak positif pada kebiasaan
model konsep dasar. Perilaku
makan anak.
makan pada anak dimulai oleh
Peran ibu selaku pengasuh
kebutuhan dari diri anak sehingga
dan pendidik di dalam keluarga
menimbulkan keinginan dan do-
dapat
rongan untuk makan (kebutuhan
kembang anak
biogenic). Anak juga membu-
maupun
168
mempengaruhi
negatif,
secara
tumbuh positif
karena
hu-
Kebiasaan Makan Anak … Suci Rahayu
bungan
yang
terjalin
antara
apayang kita ketahui. Pengetahuan
orang tua dengan anak bukan
merupakan
proses searah, akan tetapi tim-
mental
bal balik karena perilaku anak
langsungpengetahuan itu adalah
dapat
pengeta-huan
mempengaruhi
perilaku
khasanah yang
orang tua dan demikian seba-
Faktor
liknya,
tersedianya
terutama
dalampem-
kekayaan secara
tentang
yang
gizi.
mempengaruhi pa-ngan
dalam
bentukan kebiasaan makan anak.
masyarakat serta terpenuhinya
Bagaimana kebiasaan makan a-
kebutuhan gizi se-seorang adalah
nak terbentuk sangat tergantung
tingkat
dari penerapan pola makan yang
tahuannya(Hardiansyah, 1998).
penge-
Pengetahuan gizi dapat di-
dibiasakan oleh ibu. Usia prasekolah anak te-
peroleh
melalui
sekolah,
dan
lah bersifat sebagai konsumen
secara informal dapat diperoleh
aktif, ibu dapat melibatkan anak
antara
untuk memilih menu yang akan
surat kabar, majalah, televisi,
dikonsumsi, dengan demikian a-
radio, Posyandu, Puskesmas, atau
nak belajar memilih dan meng-
praktek
konsumsi makanan bergizi se-
dalam kaitannya dengan suatu
imbang
kegiatan
tidak
menjadi kebiasaan makan yang
sahkan,
karena
pengetahuan
baik sampai dewasa. Penyusunan
akanmengarahkan
perilaku
menu dilakukan minimum un-
seseorang. Pengetahuan itu tidak
tuk sepuluh hari dan diubah
pasif, tetapi akan berubah sesuai
setiap bulanuntuk menghindari
dengan kemampuan manusia da-
kebosanan karena pengulangan
lam
susunan menu.
kungannya berevolusi dan beru-
sejak
dini,
sehingga
lain
melaluibuku-buku,
dokter.
Pengetahuan
dapat
dipi-
berorientasi dengan
ling-
bah dari waktu ke waktu. Pengetahuan dianggap sebagai suatu
Pengetahuan Gizi Pengetahuan diartikan secara luas
yang
mencakup
segenap
proses pembentukan (konstruksi) yang
terus
berkembang
dan
169
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014
berubah(Suparno:1997). Konsep
tertentu mengenai hal-hal seperti
pengetahuan gizi dalam peneli-
jenis pekerjaan, lama pendidikan,
tian ini mengacu pada materi
jumlah pendapatan, kualitas rumah,
pokok dalam penyuluhan gizi
dan lingkungan pemukiman. Pen-
di masyarakat yang dikeluarkan
dapat yang lain mengemukakan
oleh Departemen Kesehatan men-
status sosial ekonomi merupakan
cakupmacam, fungsi dan sumber
ukuran yang secara ekonomi dan
zat gizi, kebutuhan gizi serta akibat
sosial menempatkan posisi indi-
kurang dan gizi lebih, cara mem-
vidu atau keluarga dalam posisi
pertahankan kandungan gizi dan
relatif
penanganannya.
lain. Ukuran tersebut didasarkan
sosial
terhadap
orang
pada pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan.
Status Sosial Ekonomi Masyarakat modern kini mengggunakan
Era industri modern
model-model
stratifikasi kelas sosial banyak
pengklasifikasian atau penstrataan
dipengaruhi teori dari Karl Marx
sosial yang disebut sistem kelas
dan Max Weber. Bagi Marx
social
sebagaimana
(a
social
system).Kelas sebagai
sosial
class diartikan
suatukomunitas
dikutip
Gidden
(Anthony Giddens, Sociology), ke-
yang
las sosial merupakan kelompok
terdiri dari orang-orang dimana
masyarakat yang biasanya dika-
dalam be-berapa hal memiliki
itkan dengan pengertian seba-
kesamaan dalam status ekonomi,
gai alat produksi dan yang
sikap
meningkatkan taraf hidup me-
dan
pendidikan,
kepercayaan,
cara
hi-dup,
cara
reka. Berdasarkan teori Marx,
mereka saling ber-hubungan,
Max
kekuatan atau kelemahannya
teori kelas sosial yang lebih luas
dalam
pengelompokannya. Menurut We-
mempe-ngaruhi
masyarakat.
mengembangkan
sosi-al
ber sebagaimana yang dikutip
ekonomi diartikan sebagai su-atu
oleh Ian Craib (Ian Craib, Classi-
kompilasi
cal Sosial Theory), kelas sosial di
170
Status
Weber
data
pribadi
orang
Kebiasaan Makan Anak … Suci Rahayu
definisikan sebagai kekayaan atau
kesehatan;pendidikan;
keter-
kemampuan (property). Definisi
libatan sosial; milik pribadi, dan
ini mengacu kepada pengertian
kesempatan rekreasi dan peng-
bahwa kelas sosial sekelompok
gunaan waktu luang (Susanto,
orang akan ditujukkan dari ciri-
1985).
ciri yang sama dalam kemampuan memenuhi kebutuhan materi.
METODE PENELITIAN
ekonomi
Penelitian ini bertujuan untuk
merupakan ukuran yang secara
mengetahui hubungan pengetahuan
ekonomi dan sosial menempatkan
gizi orang tua dengan kebiasaan
posisi individu atau keluarga da-
makan anak usia dini; mengetahui
lam posisi relatif sosial terhadap
hubungan status sosial ekonomi
orang lain. Ukuran tersebut di-
dengan kebiasaan makan anak usia
dasarkan pada pendapatan, pen-
dini; mengetahui hubungan penge-
didikan, dan pekerjaan(Daly, et
tahuan
al, 2010). Ada berbagai penguku-
ekonomi orang tua secara bersama-
ran untuk menentukan status so-
sama dengan kebiasaan makan anak
sial ekonomi seseorang. Penguku-
usia dini.
Status
sosial
sepertitingkat
pen-
dan
status
Pengumpulandata
ran akan mengkombinasikan faktor-faktor
gizi
dilaksanakan dari
sosial
penelitian
bulan
April
didikan, jenis pekerjaan, tempat
sampai November 2012. Metode
tinggal, jumlah pendapatan, sum-
yang digunakan dalam penelitian
ber pendapatan dan daerah pemu-
ini adalah metode survei, de-
kiman (Hopkins danStanly, 1981).
ngan
Mengukur tingkat sosial ekonomi
Populasi target dalam pe-nelitian ini
sama dengan mengukur tingkat
adalah
kesejahteraan
Kanak-Kanak (TK) yang terdapat di
seseorang,
teknik
orangtua
korelasional.
siswa
indikator penentu kesejahteraan
Kecamatan
keluarga ataumasyarakat anta-
Timur. Sampel dipilih de-ngan
ra
kekayaan,
teknik simple random sam-pling
dan pekerjaan; lingkungan kerja;
atau acak sederhana se-banyak 100
lain:pendapatan,
Pulogadung
Taman
Jakarta
171
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014
orangtua
siswa
Taman
Kanak-
positif dengan kebiasaan makan
kanak yang tersebar di 6 (enam)
anak
usiadini.
Taman kanak-kanak.
menunjukkan
bahwa
Simpulan dengan
Penelitian ini dilaksanakan di
semakin tingginya status sosial
Kecamatan Pulogadung Jakarta Ti-
ekonomi orang tua siswa maka
mur,
semakin teratur ke-biasaan makan
yaituKelurahan
Pisangan
Timur, Kelurahan Kayu Putih dan
anak prasekolah.
Kelurahan Jati. Subjek penelitian adalah orang tua siswa taman kanakkanak.
Pengumpulan
data
pe-
nelitian di lapangan dan penulisan tesis dilaksanakan dari bulan April sampai November 2012.
Hubungan antara Pengetahuan Gizi (X1) dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua (X2) secara Bersama-sama dengan Kebiasaan Makan Anak Usia dini (Y) Pengetahuan tentang gizi dan status
sosial
mempunyai HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan antara Pengetahuan Gizi (X1) dengan KebiasaanMakan Anak Usia Dini (Y) Pengetahuan tentang gizi terbukti mempunyai hubungan positif dengan kebiasaan makan anak bahwa
usia
dini.Disim-pulkan
dengan
pengetahuan
mening-katkan
tentang
gizi
di
kalangan orang tua siswa maka semakin teratur kebiasaan makan
ekonomi
terbukti
hubungan
positif
dengan kebiasaan makan anak usia dini. dapat
Kekuatan hubungan murni dilihat
bahwa
hubungan
pengetahuan tentang gizi dengan kebiasaan makan anak usia dini menunjukkan kekuatan hubungan yang lebih tinggi dibandingkan hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan kebiasaan makan anak usia dini.
anak prasekolah. SIMPULAN Hubungan antara Status Sosial Ekonomi (X2) dengan Kebiasaan Makan Anak Usia Dini (Y) Status sosial ekonomi terbukti
mempunyai
hubungan
Berdasarkan ketiga hasil uji hipotesis yang telah dipaparkan di atas, memberikan tiga temuan yang dapat digunakan sebagai dasar menarik simpulan penelitian yakni
172
Kebiasaan Makan Anak … Suci Rahayu
semakin ditingkatkan pengetahuan tentang gizi orang tua semakin baik kebiasaan makan anak usia dini; semakin ditingkatkan status sosial ekonomi orangtua semakin baik kebiasaan makan anak usia dini; semakin ditingkatkan pengetahuan tentang gizi dan status sosial ekonomi orang tua bersama-sama semakin baik kebiasaan makan anak usia dini.
SARAN Saran untuk penelitian ini bagi
institusi
penyelenggara
pendidikan TK perlu membangun komunikasi yang intensif dengan orang tua anak usia dini dalam mengupayakan membiasakan pola makan anak yang benar dan bagi orang tua a-nak usia dini perlu secara
aktif
membangun
pengetahuannya tentang gizi dengan mengikuti
berbagai
sumber
informasi yang berkaitan dengan perkembangan anak.
DAFTAR PUSTAKA Albert M. Hutapea, Menuju Gaya Hidup Sehat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995
Ali AL-Shookri et.al., “ Effect Mothers Nutrtional Knowledge and Attitude on Omani Children’s Diatery Intake“ Vol. 26 no.4.2253-257. Oman Medical Journal, 2011.Ali Khomsan, Pengantar Pangan dan Gizi (Jakarta: Penebas Swadaya. 2006). Anthony Giddens, Sociology. Great Britain: Polity Press,1997. Arisman. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2007. Asrid S. Susanto, Sosisologi Pembangunan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan Leknas-LIPI, 1985. Aswin Hadis, Psikolgi Perkembangan Anak, (Jakarta: Ditjen Pendidikan Tingggi. Proyek Pendidikan Tenaga Guru. 1995). Sociology: Social Strukture and Change, (London: The Macmilla Com-pany Collier Macmillan Limi-ted,1969). Chudrin. T, Makanan dalam Perspektif Al-Quran dan Ilmu Gizi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006. David C. Berliner and Robert C. Calvee, Handbook of Educational Psychology. New York: Simon & Schuster MacMillan, 1996. Delbert C Miller, Handbook of Research Design and Social Measurement New York: David Mckay Company Inc, 1964. Elizabeth.B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2009). Krause dan Mahan, Food, Nutrition and Diet Theraphy. 7th Edition.(Philadelphia/London:
173
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014
W.B. Saunders Company, 2003). M. Khumaidi, Gizi Masyarakat (Bogor: Depdikbud Dirjen Dikti, 1989). Moehyi, Sjahmien, Bayi Sehat dan Cerdas. Jakarta: Pustaka Mina, 2004. Muhibin Syah, Psikologi Belajar. (Bandung: Remaja Rosdakarya), 1995. Nasikun, Sistem Sosial Indonesia (Jakarta: Raja Grasindo, 2007). Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, (Jakarta:Penerbit Kanisius, 1997). Philip Rubinson, Sosiologi Pendidikan.Jakarta: CV Rajawali,1981. Poerwo Soedarmo dan A. Djaelani, Ilmu Gizi. (Jakarta: Rineka Cipta, 2007). Rosita Ida. “Kenali Makanan Bergizi Sejak Dini”. Rubrik Kesehatan. Surat Kabar Sindo. Desember 2011. Rostiawati, Makanan Sehat Lezat Untuk Bayi dan Balita (Jakarta: Yayasan Aspirasi, 2002). Ruka Sakamaki et.al., “Nutritional Knowledge, Food Habbits and Health Attitude of Chinese University Students”. Nutritional Journal 4: 4, 2005. Sanjur, Diva. Social and Cultural Perspectives in Nutrion. London: Prentice Hall International Inc., 1982. Sjahmien Moehyi. Bayi Sehat dan Cerdas melalui Gizi dan Makanan Pilihan: Pedoman Asupan Gizi untuk Bayi dan Balita. (Jakarta: Pustaka Mina), 2008. Slamet Riyadi. Makalah Seminar Pangan dan Gizi. Jakarta. 2012.
174
Suharjo, Sosio Budaya Gizi (Bogor: Depdikbud, 1989). Sunita Almatsier, Susirah Soetardjo, Moesijanti Soekatri. Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama), 2011. Syah, Muhibin. Psikologi Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007 Tien Chudrin, Makanan dalam Perspektif Al-Quran dan Ilmu Gizi (Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,2006). Tom Da ve npor t da n La rr y P r usa k, Work ing Knowle dge ( 1999) William S. Sahakian., Learning: System, Models and Theories. Chicago: Rand McNally Colla-ge Publishing Company,1970.
Kebiasaan Makan Anak … Suci Rahayu
175