KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN DANA DESA TAHUN 2017 Workshop Penyusunan Rancangan Peraturan Kepala Daerah mengenai Tata Cara Penghitungan Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa TA 2017 Redtop Hotel and Convention Center, 21-24 November 2016
1
OUTLINE § Dasar Hukum § Sumber-sumber Pendapatan Desa § Evaluasi Pelaksanaan Dana Desa Tahun 2015 dan 2016 v Perkembangan Dana ke Desa v Kebijakan Perhitungan Dana Desa v Isu Dana Desa v Penyaluran Dana Desa v Pemantauan dan Evaluasi § Pokok-pokok Kebijakan Dana Desa TA 2017 § Kebijakan Pemotongan/Penundaan Dana Perimbangan Terhadap Daerah Yang Tidak Memenuhi ADD
2
DASAR HUKUM
PP 43/2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 6/2014 UU 6/2014 tentang Desa
PP 47/2015 tentang Perubahan atas PP 43/2014
PP 60/2014 tentang Dana Desa Bersumber dari APBN PP 22/2015 tentang Perubahan atas PP 60/2014 PP 8/2016 tentang Perubahan Kedua atas PP 60/2014
PERMENDAGRI: 1. Permendagri No. 111/2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa 2. Permendagri No. 112/2014 tentang Pemilihan Kepala Desa 3. Permendagri No. 113/2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa 4. Permendagri No. 114/2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa PERMENDES: 1. Permendes No.1/205 tentang Pedoman Kewenangan Lokal Berskala Desa 2. Permendes No.2/2015 tentang Musyawarah Desa 3. Permendes No.3/2015 tentang Pendampingan Desa 4. Permendes No.4/2015 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengelolaan,dan Pembubaran BUMDes 5. Permendes No.21/2015 jo. No. 8/2016 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa TA 2016 PMK Nomor 257/PMK.07/2015 Tentang Tata Cara Penundaan dan/atau Pemotongan Dana Perimbangan terhadap Daerah Yang Tidak Memenuhi ADD
PMK Nomor 49/PMK.07/2016 Tentang Tatacara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa 3
SUMBER-SUMBER PENDAPATAN DESA Pendapatan asli Desa Alokasi APBN : Lain-lain Pendapatan yang sah hibah dan sumbangan pihak ketiga
• Dari realokasi anggaran pusat berbasis desa • 10% dari dan diluar dana transfer ke daerah secara bertahap
1 7
2
3
6
Bagian dari PDRD kabupaten/kota • Paling sedikit 10%
bantuan keuangan dari APBD Prov/Kab/Kota
5
4
Alokasi Dana Desa (ADD) • Paling sedikit 10% dari dari dana perimbangan yang diterima kab/kota dikurangi DAK • Pemerintah dapat menunda dan//atau mengurangi dana dan perimbangan jika kab kab//kota tidak mengalokasikan ADD 4
PERKEMBANGAN DANA KE DESA 2015-2016
dalam miliar
90.000 80.000 70.000 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 0 2015
2016
DD
ADD
2015 DD ADD BAGI HASIL PDRD TOTAL
BAGI HASIL PDRD
2016 20.766 33.835 2.650 57.251
46.982 35.455 2.899 85.336
% KENAIKAN 126,24% 4,79% 9,39% 49,06%
5
DANA PER DESA TAHUN 2015 (dalam ribuan)
No
PROVINSI
1 Prov. Aceh 2 Prov. Sumatera Utara 3 Prov. Sumatera Barat 4 Prov. Riau 5 Prov. Jambi 6 Prov. Sumatera Selatan 7 Prov. Bengkulu 8 Prov. Lampung 9 Prov. Jawa Barat 10 Prov. Jawa Tengah 11 Prov. DI Yogyakarta 12 Prov. Jawa Timur 13 Prov. Kalimantan Barat 14 Prov. Kalimantan Tengah 15 Prov. Kalimantan Selatan 16 Prov. Kalimantan Timur 17 Prov. Sulawesi Utara 18 Prov. Sulawesi Tengah 19 Prov. Sulawesi Selatan 20 Prov. Sulawesi Tenggara 21 Prov. Bali 22 Prov. Nusa Tenggara Barat 23 Prov. Nusa Tenggara Timur 24 Prov. Maluku 25 Prov. Papua 26 Prov. Maluku Utara 27 Prov. Banten 28 Prov. Bangka Belitung 29 Prov. Gorontalo 30 Prov. Kepulauan Riau 31 Prov. Papua Barat 32 Prov. Sulawesi Barat 33
Prov. Kalimantan Utara TOTAL NASIONAL
JUMLAH DESA 6,474 5,389 880 1,592 1,398 2,817 1,341 2,435 5,319 7,809 392 7,723 1,908 1,434 1,864 833 1,490 1,839 2,253 1,820 636 995 2,950 1,191 5,118 1,063 1,238 309 657 275 1,628 576
1,707,817,995 1,461,156,834 267,003,839 445,646,965 381,560,156 775,043,818 362,962,239 684,727,653 1,589,711,596 2,228,889,296 128,076,618 2,214,014,855 537,066,678 403,351,015 501,119,950 240,542,413 402,546,360 500,301,180 635,355,795 496,077,234 185,428,984 301,797,520 812,875,565 334,004,517 1,433,226,742 291,071,202 352,516,368 91,927,560 179,957,839 79,199,724 449,326,962 162,019,634
1,322,257,110 1,748,982,914 855,507,044 1,591,707,097 741,245,440 1,397,920,794 450,295,416 946,601,739 2,692,366,141 2,891,831,467 359,417,636 3,439,282,543 892,366,878 900,465,555 819,512,125 1,544,595,164 527,366,359 711,548,059 1,325,272,463 633,291,789 554,607,081 599,992,833 1,037,113,517 596,788,689 2,114,475,816 439,377,125 468,811,016 313,467,131 233,651,049 389,727,303 732,800,234 304,422,004
BAGIAN HASIL PDRD 75,959,208 142,954,254 28,559,018 46,718,176 24,750,517 47,341,130 9,866,920 29,172,214 545,194,374 205,687,760 59,085,270 378,673,842 39,608,965 23,376,005 28,170,015 23,279,899 15,399,707 26,187,902 96,437,966 15,858,412 368,957,418 45,237,653 33,313,123 20,796,657 53,000,137 16,812,056 155,457,167 19,964,546 5,569,716 41,403,812 11,598,942 13,543,626
447
129,874,894
257,785,927
74,093
20,766,200,000
DD
ADD
JUMLAH
JUMLAH DANA PER DESA
3,106,034,313 3,353,094,002 1,151,069,901 2,084,072,238 1,147,556,114 2,220,305,742 823,124,575 1,660,501,607 4,827,272,111 5,326,408,522 546,579,524 6,031,971,240 1,469,042,521 1,327,192,575 1,348,802,090 1,808,417,477 945,312,426 1,238,037,141 2,057,066,225 1,145,227,435 1,108,993,483 947,028,006 1,883,302,205 951,589,863 3,600,702,695 747,260,383 976,784,551 425,359,238 419,178,605 510,330,839 1,193,726,137 479,985,264
479,771 622,211 1,308,034 1,309,091 820,856 788,181 613,814 681,931 907,553 682,086 1,394,336 781,040 769,938 925,518 723,606 2,170,969 634,438 673,212 913,034 629,246 1,743,700 951,787 638,408 798,984 703,537 702,973 789,002 1,376,567 638,019 1,855,749 733,247 833,308
2,440,908
390,101,729
872,711
33,834,853,461 2,650,377,317
57,251,430,778
6 772,697
DANA PER DESA TAHUN 2016 No
PROVINSI
JUMLAH DESA
DD
ADD
BAGIAN HASIL PDRD
(dalam ribuan) JUMLAH DANA JUMLAH PER DESA
1 2 3
Prov. Aceh Prov. Sumatera Utara Prov. Sumatera Barat
6,474 5,418 880
3,829,751,986 3,293,282,206 598,637,609
1,385,684,340 1,859,022,661 917,064,192
66,991,181 140,708,219 27,564,805
5,282,427,506 5,293,013,086 1,543,266,606
815,945 976,931 1,753,712
4 5 6
Prov. Riau Prov. Jambi Prov. Sumatera Selatan
1,592 1,399 2,859
999,278,616 856,771,029 1,780,769,519
1,326,662,198 713,447,772 1,421,458,020
40,663,750 25,650,704 59,210,262
2,366,604,564 1,595,869,506 3,261,437,801
1,486,561 1,140,722 1,140,762
7 8 9 10
Prov. Bengkulu Prov. Lampung Prov. Jawa Barat Prov. Jawa Tengah
1,341 2,435 5,319 7,809
813,896,546 1,536,762,050 3,568,437,985 5,002,426,341
483,001,056 1,021,113,968 2,758,957,402 3,136,983,858
11,176,333 29,535,978 617,128,809 233,610,819
1,308,073,935 2,587,411,996 6,944,524,196 8,373,021,018
975,447 1,062,592 1,305,607 1,072,227
11 12 13
Prov. DI Yogyakarta Prov. Jawa Timur Prov. Kalimantan Barat
392 7,724 1,977
287,695,629 4,969,123,651 1,241,607,506
383,640,084 3,622,089,492 956,748,710
64,527,409 420,422,526 39,778,659
735,863,122 9,011,635,669 2,238,134,875
1,877,202 1,166,706 1,132,086
14 15 16
Prov. Kalimantan Tengah Prov. Kalimantan Selatan Prov. Kalimantan Timur
1,434 1,866 836
904,370,668 1,125,244,835 540,759,158
970,111,346 937,585,172 1,431,231,242
26,610,372 31,042,184 23,751,337
1,901,092,386 2,093,872,192 1,995,741,736
1,325,727 1,122,118 2,387,251
17 18 19 20
Prov. Sulawesi Utara Prov. Sulawesi Tengah Prov. Sulawesi Selatan Prov. Sulawesi Tenggara
1,505 1,842 2,253 1,846
911,498,499 1,124,644,395 1,425,595,011 1,126,867,317
577,610,877 775,708,844 1,437,041,669 759,650,279
22,266,726 26,401,227 105,181,592 15,596,608
1,511,376,102 1,926,754,465 2,967,818,271 1,902,114,204
1,004,237 1,046,012 1,317,274 1,030,398
21
Prov. Bali
636
416,264,690
625,303,592
413,760,054
1,455,328,336
2,288,252
22 23
Prov. Nusa Tenggara Barat Prov. Nusa Tenggara Timur
995 2,995
677,494,427 1,849,353,802
659,028,460 1,126,469,199
48,128,207 36,939,590
1,384,651,094 3,012,762,591
1,391,609 1,005,931
24 25 26
Prov. Maluku Prov. Papua Prov. Maluku Utara
1,198 5,419 1,064
754,638,987 3,385,116,457 653,455,314
651,850,190 2,339,683,805 478,425,867
25,137,371 67,696,136 17,173,160
1,431,626,548 5,792,496,398 1,149,054,340
1,195,014 1,068,923 1,079,938
27
Prov. Banten
1,238
791,252,019
495,276,309
156,662,574
1,443,190,902
1,165,744
309
206,293,612
331,822,673
23,134,046
561,250,331
1,816,344
657
403,677,978
262,763,593
5,865,760
672,307,332
1,023,299
275 1,744
177,766,079 1,074,690,239
307,679,443 714,184,781
43,161,058 18,498,001
528,606,580 1,807,373,021
1,922,206 1,036,338
28
Prov. Bangka Belitung
29
Prov. Gorontalo
30 31
Prov. Kepulauan Riau Prov. Papua Barat
32
Prov. Sulawesi Barat
576
363,558,853
334,477,651
12,291,407
710,327,911
1,233,208
33
Prov. Kalimantan Utara
447
291,096,987
253,338,474
2,962,378
547,397,840
1,224,604
74,754
46,982,080,000
35,455,117,219
2,899,229,244
85,336,426,462
1,151,747
TOTAL NASIONAL
7
PENGALOKASIAN DANA DESA
APBN Transfer ke Daerah
MENTERI KEUANGAN
BUPATI/WALIKOTA
DANA DESA PER KAB/KOTA
DANA DESA PER DESA
90% Alokasi Dasar
10 % Formula
Alokasi Dasar
35% x Jumlah Penduduk Miskin Desa 10% x Luas Wilayah Desa
30% x IKK
- ALOKASI DASAR 25% x Jumlah Penduduk Desa
25% x Jumlah Penduduk Desa
Dana Desa
Formula=PAGU DD
ALOKASI DASAR/DESA X JUMLAH DESA
35% x Jumlah Penduduk Miskin Desa 10% x Luas Wilayah Desa 30% x IKG
Keterangan: Untuk desa yang belum tersedia data jumlah penduduk, angka kemiskinan, dan luas wilayah dapat digunakan data desa induk secara proporsional, sedangkan untuk data tingkat kesulitan geografis digunakan data yang sama dengan desa induk, rata-rata indeks kesulitan geografis pada kecamatan yang sama, atau data yang bersumber dari Pemerintah 8 Daerah.
ISU STRATEGIS DANA DESA 1. BERTAHAP VS SEKALIGUS
LEBIH BAIK BERTAHAP • Mengurangi Dana Idle, pada Tw I proses pembangunan masih dalam proses persiapan dan kebutuhan pembayaran terbesar (80%) diperkirakan pada bulan April-Agustus • Cash Management, penyaluran berdasarkan kebutuhan kas di desa dan mengurangi beban Cash Kas Negara, karena diawal tahun pemerintah juga harus menyalurkan transfer ke daerah lainnya. Managemen • Prinsip Hati-Hati, Selain Dana Desa, Desa juga mengelola sumber-sumber pendapatan lain (ADD,tBH PDRD dll). Agar sumber pendanaan yang besar tersebut tdk kontrapruduktif, perlu diberikan secara bertahap
2. MELALUI RKUD VS LANGSUNG KE RKD
LEBIH BAIK MELALUI RKUD • Sesuai UU No 6/2014 Dana Desa adalah dana yang bersumber dari APBN, yang ditransfer melalui APBD kab/kota • Desa mempunyai hak untuk mengelola kewenangannya diikuti pendanaannya, namun tetap perlu mendapat supervisi dari level pemerintah di atasnya • Ke depan, jumlah dana yang mengalir ke desa akan semakin besar, kapasitas SDM dalam pengelolaan keuangan desa belum cukup memadai.
3. PROPORSI 90:10 VS FORMULA MURNI
9 LEBIH BAIK PROPORSI 90:10 • Prinsip pengalokasian Dana Desa secara merata dan adil sesuai UU 6/2014 • Stabilitas, berdasarkan simulasi proporsi 90: 10 menunjukkan rasio perbedaan antara desa penerima terkecil dan terbesar, paling kecil. • Berdasarkan simulasi, proporsi 90:10 msh mengindikasikan kebutuhan dana APBN terendah jika dikaitkan dengan Dana Desa minimal Rp1-1,4 miliar/desa.
PERUBAHAN POLA DAN SYARAT PENYALURAN DANA DESA
2016
2015
Dari RKUN ke RKUD (Oleh menkeu C.q. DJPK)
Dari RKUD ke RKD (Oleh Walikota / Bupati)
Penyaluran Persyaratan Penyaluran
Tahap I : 40%, Minggu II April Syarat : • Perda APBD thn berjalan; • Perkada ttg tata cara pembagian dan penetapan DD setiap desa ; dan • Laporan realisasi thn sebelumnya Tahap II : 40%, Minggu II Agustus Syarat: Syarat Tahap I terpenuhi. Tahap III : 20%, Minggu II Oktober Syarat : Syarat Tahap II terpenuhi. Tahap I : 40%, 7 hari setlh diterima dari RKUN Syarat: Penyampaian APB Desa; Tahap II : 40%, 7 hari setlh diterima dari RKUN Syarat: Laporan penggunaan semester sebelumnya .
Dari RKUN ke RKUD
Tahap I : 60%, bulan Maret Syarat : § Perda mengenai APBD TA berjalan § Perkada mengenai tata cara pembagian dan penetapan rincian DD setiap Desa § Laporan realisasi penyaluran dan konsolidasi penggunaan DD TA sebelumnya
(Oleh menteri Keuangan C.q. DJPK)
Tahap II : 40%, bulan Agustus Syarat : § Paling kurang 50% DD Tahap I telah disalurkan ke RKD dan Lap. Konsolidasi Penggunaan
Dari RKUD ke RKD
Tahap III : 20%, Minggu II Oktober Syarat: Syarat tahap sebelumnya terpenuhi.
3 Tahap April (40%,) Agustus (40%), Oktober (20%) Tidak berdasarkan kinerja penyaluran/penggunaan Dana Desa Tahap sebelumnya
(Oleh Walikota/ Bupati)
Tahap I : 60% 7 hari kerja setelah diterima dari RKUN Syarat : § Perdes APB Desa § Laporan realisasi penggunaan DD tahun anggaran sebelumnya Tahap II : 40% 7 hari kerja setelah diterima dari RKUN Syarat : § Laporan penggunaan DD Tahap I § Paling kurang 50% DD Tahap I telah digunakan
2 Tahap Maret (60%), Agustus (40%) Berdasarkan kinerja penyaluran/penggunaan Dana Desa Tahap sebelumnya
PEMANTAUAN DANA DESA
• Penetapan perkada mengenai tata cara pembagian dan penetapan DD setiap Desa Untuk menghindari keterlambatan penetapan perkada
• Penyaluran DD Dari RKUD ke RKD Untuk memastikan penyaluran DD tepat waktu dan tepat jumlah
• Laporan Realisasi Penyaluran dan Konsolidasi Penggunaan DD Untuk menghidari penundaan penyaluran DD tahap berikutnya
• Sisa DD di RKUD
Untuk mengetahui besaran DD yg belum disalurkan dari RKUD ke RKD TA sebelumnya
*** Yang melakukan Pemantauan: Kemenkeu, Kemendagri, dan Kemendesa PDTT
11
EVALUASI DANA DESA • DJPK melakukan evaluasi terhadap: a. Tata cara pembagian dan penetapan rincian Dana Desa setiap Desa oleh kabupaten/kota; dan b. realisasi penyaluran dan konsolidasi penggunaan Dana Desa.
• Evaluasi terhadap tata cara pembagian dan penetapan rincian Dana Desa setiap Desa oleh kabupaten/kota dilakukan untuk memastikan pembagian Dana Desa setiap Desa dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan • Evaluasi terhadap realisasi penyaluran dan konsolidasi penggunaan Dana Desa dilakukan untuk mengetahui realisasi penggunaan DD 12
SISA DANA DESA DI KAS NEGARA (RKUN)
Sisa Dana Desa di RKUN
Apabila kab/kota blm menyampaikan laporan penyaluran Dana Desa tahap I sampai dengan batas waktu penyampaian laporan
• Dana Desa tahap II tidak dapat disalurkan. • Dana Desa yang tidak disalurkan tsb menjadi sisa Dana Desa di RKUN. • Sisa Dana Desa tsb merupakan Sisa Anggaran Lebih APBN
13
SISA DANA DESA DI KAS DAERAH (RKUD) Desember
2016
Terjadi karena : Sampai dengan akhir TA DD belum disalurkan dari RKUD ke RKD
Januari - Maret
2017
April - Agustus Maret
Agustus
2017
2017
• Melaporkan Sisa • Sisa DD DD ke Dirjen PK dianggarkan dalam APBD TA 2017 • Menyalurkan ke
• Jika APBD 2017 telah ditetapkan, dilakukan perubahan penjabaran APBD 2017, kemudian dimasukkan dalam APBD-P
Setelah Agustus
• Jika belum • Sisa DD 2016 menyalurkan s.d. di RKUD yang penyaluran tahap I, tidak Transfer Tahap I disalurkan RKD jika Desa telah dikurangi sebesar menjadi SAL menyampaikan Sisa DD 2016 yang di RKUN persyaratan belum disalurkan
• Melaporkan penyaluran Sisa DD kepada Dirjen PK
• Menyalurkan kembali DD yang diperhitungkan berdasarkan permintaan bupati/walikota
SISA DANA DESA DI KAS DESA (RKD)
Sisa Dana Desa di RKD
Apabila Sisa Dana Desa di RKD kurang dari/sama dengan 30%
Apabila Sisa Dana Desa di RKD lebih dari 30%
Dana Desa tahap I TA berikutnya disalurkan sesuai besaran dan waktu yg ditentukan
Dana Desa tahap I TA berikutnya ditunda penyalurannya sebesar nilai sisa tsb
Dana Desa tahap I yg ditunda, dapat disalurkan kembali sebelum Agustus TA berikutnya apabila Sisa Dana Desa tsb telah digunakan sehingga sisanya kurang dari 30%
Apabila sampai Agustus TA berikutnya Sisa Dana Desa masih lebih besar dari 30%, maka Dana Desa tahap I yang ditunda tsb disalurkan bersamaan dengan penyaluran Dana Desa tahap II. 15
PEMBAGIAN KEWENANGAN MONEV ANTAR K/L Unit in Charge Kemendagri
Aspek Monev · · · · · · ·
Penyelenggaraan capacity building bagi aparat desa Penyelenggaraan pemerintahan desa Pengelolaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa Penguatan desa terhadap akses, aset dan kepemilikan lahan dan pemanfaatannya bagi kesejahteraan masyarakat Penyusunan dokumen Perencanaan Desa Kewenangan berdasarkan hak asal usul, dan kewenangan skala lokal desa Tata cara penyusunan Pedoman Teknis Peraturan Desa
Kemenkeu
· · · ·
Penganggaran Dana Desa dalam APBN Penetapan rincian alokasi Dana Desa pada peraturan bupati/walikota Penyaluran Dana Desa dari RKUN ke RKUD dan dari RKUD ke RKD Pengenaan sanksi tidak dipenuhinya porsi ADD dalam APBD
Kemendes
· · · ·
Penetapan pedoman umum dan prioritas penggunaan Dana Desa Pengadaan Tenaga Pendamping untuk Desa Penyelenggaraan musyawarah desa yang partisipatif Pendirian, pengurusan, perencanaan usaha, pengelolaan, kerjasama, dan pembubaran BUMDes Pembangunan Kawasan Perdesaan
·
16
SANKSI PEMBERI SANKSI
JENIS PELANGGARAN Bupati/walikota tidak menyalurkan Dana Desa tepat waktu dan tepat jumlah sesuai yang telah ditentukan
MENKEU
§ Bupati/walikota tidak menyampaikan persyaratan penyaluran setiap Tahap; § Bupati/walikota tidak menyampaikan perubahan perkada mengenai tata cara pembagian dan penetapan rincian Dana Desa setiap Desa yang dalam perkada sebelumnya tidak sesuai ketentuan.
Bupati/walikota upati/walikota tidak dapat memenuhi persyaratan penyaluran Tahap II sampai dengan berakhirnya tahun anggaran
BUPATI/ WALIKOTA
JENIS SANKSI Penundaan DAU dan/atau DBH Kab./Kota sebesar selisih kewajiban DD yg harus disalurkan ke Desa Penundaan Penyaluran Dana Desa Kab./Kota Sisa angggaran DD Tahap II menjadi SAL pada RKUN dan tidak disalurkan kembali
§ Laporan penundaan penyaluran dari bupati/walikota; § Laporan pemotongan penyaluran Dana Desa dari bupati/walikota
Pemotongan Dana Desa
§ Kepala Desa tidak menyampaikan Peraturan Desa mengenai APB Desa; § Kepala Desa tidak menyampaikan laporan realisasi penggunaan Dana Desa tahap sebelumnya; dan § Terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional daerah.
Penundaan Penyaluran Dana Desa ke Desa
Terdapat Sisa Dana Desa > 30% selama 2 tahun berturut-turut
Berdasarkan penjelasan dan hasil pemeriksaan ditemukan penyimpangan berupa SiLPA tidak wajar
Pemotongan Dana Desa ke Desa
17
REALISASI PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA TA 2015 SECARA NASIONAL PENYALURAN DD
PENGGUNAAN DD
Penyaluran RKUN ke RKUD
Penyaluran RKUD ke Desa
100,00%
99,04%
Kemasyarakatan 3,5%
Pemberdayaan 7,7%
Pemerintahan 6,5%
Lain-lain 0.1% Pembangunan 82,2%
Sisa di RKUD 0,96%
Contoh Penggunaan (berdasarkan laporan): Pemerintahan • Peningkatan kantor desa: Pagar, toilet • Bayar Lisrik • Meubel kantor • Perlengkapan kantor • ATK
Pembangunan
Pemberdayaan
• Jalan Aspal, Irigasi, Talud, Drainase, Pavingisasi & Semen Gang • Pembangunan Lumbung • Pembangunan/pemeli haraan Polindes
• Pelatihan/training: o PKK: menjahit o Karang Taruna: komputer • Pembiayaan BUMDes: Bisnis Fotokopi, Bisnis Sewa Tenda • Pelatihan Perangkat Desa
Kemasyarakatan Pembinaan: • Keagamaan • Seni dan Budaya • Linmas • Anak Yatim Piatu
Lain-lain Penanganan Banjir/longsor tanah (tak terduga)
18
EVALUASI PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA TA 2015 Evaluasi Penyaluran DD, yaitu terdapat keterlambatan dan rendahnya penyaluran DD dari Kab/kota ke Desa: 1. Sebagian Daerah belum memasukkan Dana Desa dalam APBD induk. 2. Sebagian Dearah terlambat menetapkan Perbup/perwali tentang pengalokasian Dana Desa per Desa. 3. Sebagian daerah harus merubah penetapan alokasi Dana Desa per desa karena jumlah desanya berbeda dengan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri. 4. Sebagian Daerah terlambat menetapkan Perbup/Perwali tentang Pedoman pengalolaan Keuangan Desa dan tentang pengadaan barang/jasa di Desa. 5. Sebagian Daerah menambahkan persyaratan penyaluran Dana Desa dari RKUD ke Rekening Kas Desa, berupa dokumen RPJMDes dan RKPDes, yang semakin menyulitkan bagi desa untuk segera menerima Dana Desa.
Evaluasi Penggunaan DD • Masih terdapat penggunaan Dana Desa di luar prioritas penggunaan • Pekerjaan konstruksi dilakukan seluruhnya oleh Pihak Ketiga; • Hasil pengadaan tidak dapat digunakan/dimanfaatkan; • Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan bukti yang memadai • Kelebihan perhitungan volume RAB.
6. Sebagian daerah memeriksa dokumen pertanggungjawaban Dana Desa sebagai syarat penyaluran tahapan. 7. Terdapat daerah belum berani menyalurkan Dana Desa ke Desa dan sebagian desa belum berani menggunakan dana desa karena belum ada pendamping desa. 8. Sebagian Desa belum menyetapkan APBDesa. 9. Kekhawatiran perangkat desa terjerat kasus hukum.
19
REALISASI PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA Per 14 November 2016 PENYALURAN
PENGGUNAAN TAHAP I TAHUN 2016 Pemerintahan 2,7%
28,1 triliun Tahap I
27,9 triliun, 99.2%
Pemberdayaan 6,1%
Kemasyarakatan 1,4%
18,7 triliun Tahap II
15,2 triliun, 81,0%
Pagu Perpres
Pembangunan 89,8%
Penyaluran
TOTAL TAHAP I + II 43,1 TRILIUN DARI 46,9 TRILIUN (91,9%) TAHAP I =433 DAERAH TAHAP II=341 DAERAH DARI 434 DAERAH
DAERAH YANG BELUM DISALURKAN DANA DESA TAHAP I TA 2016 NAMA DAERAH Kota Batu, 1 Jatim
NO
PAGU ALOKASI 14,572,714
JUMLAH DESA 19
EVALUASI PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DD TAHAP I TAHUN 2016 EVALUASI PENYALURAN •
•
•
•
Masih terdapat penyaluran DD Tahap I Tahun 2016 dari RKUN ke RKUD yang disalurkan melampaui semester I -> mempersempit waktu penggunaan/penyerapan di desa. Sebagian besar daerah yang lambat penyaluran Dana Desa Tahap I disebabkan kesulitan dalam penyusunan Laporan Konsolidasi Penggunaan -> laporan ini sangat mengandalkan kepatuhan desa Sebagian besar daerah yang lambat penyaluran Dana Desa Tahap I terutama di kawasan timur Indonesia Masih terdapat penyaluran DD Tahap I Tahun 2016 dari RKUD ke RKD yang tidak tepat waktu/terlambat dengan sebab a.l.: a. APBDesa belum/terlambat ditetapkan b. Perubahan regulasi c. Laporan penggunaan belum dibuat d. Dokumen perencanaan belum ada
*sumber evaluasi diperoleh antara lain dari BPKP
EVALUASI PENGGUNAAN
• •
•
• • • •
Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan bukti yang memadai Pekerjaan konstruksi dilakukan seluruhnya oleh pihak ketiga/penyedia jasa Kelebihan pembayaran Pemungutan dan penyetoran pajak tidak sesuai Dana disimpan bukan di RKD Pengeluaran di luar APBDesa
21
KEBIJAKAN DANA DESA TA 2017 1 Dialokasikan untuk 74.954 Desa
Dibagi berdasarkan jumlah penduduk desa, angka kemiskinan desa, luas wilayah desa, dan tingkat kesulitan geografis desa dengan memerhatikan aspek pemerataan dan keadilan.
2 Cara penghitungan konsisten dengan tahun sebelumnya
Pengalokasian Dana Desa TA
2017 menggunakan proporsi dan bobot formula sebagai berikut: • sebesar 90% berdasarkan pemerataan (Alokasi Dasar-AD); dan • sebesar 10% berdasarkan variabel jumlah penduduk desa, angka kemiskinan desa, luas wilayah desa, dan tingkat kesulitan geografis desa, dengan bobot masing-masing variabel sebesar 25%; 35%; 10%; dan 30%.
3 Merupakan pilihan yang terbaik • • • Tahun 2016
Aspek pemerataan dan keadilan; Rasio penerima Dana Desa terkecil dan terbesar adalah paling rendah, yakni 1:4; dan Standar deviasi yang paling rendah. Proporsi (AD:AF)
AD (jt)
RataRata
Bobot (JP:PM:LW:IKK)
Min DD (jt Rp)
Max DD (jt Rp)
StdDev (jt Rp)
Rasio
569,44
2.221,12
48,88
1:4
726,71
2.819,64
62,25
1:4
Pagu : 46.982,1 Miliar, Jumlah Desa: 74.754 90:10
2017
Pilihan terbaik dengan mempertimbangkan:
565,4
628,5
25:35:10:30
Pagu : 60.000 Miliar, Jumlah Desa: 74.954 90:10
720,44
800,49
25:35:10:30
HASIL SIMULASI DANA DESA TAHUN 2017 (Pagu Anggaran 2017 : Rp 60.000 miliar) Opsi 2016
Proporsi (AD:AF)
RataRata
Bobot (JP:PM:LW:IKK)
Min DD (jt Rp)
Max DD (jt Rp)
StdDev (jt Rp)
Rasio
569,44
2.221,12
48,88
1:4
Pagu : 46.982,1 Miliar, Jumlah Desa: 74.754 90:10
2017
AD (jt)
565,4
628,5
25:35:10:30
Pagu : 60.000 Miliar, Jumlah Desa: 74.954
1a
90:10
720,44
800,49
25:35:10:30
726,71
2.819,64
62,25
1:4
1b
90:10
720,44
800,49
35:15:35:15
723,71
11.118,58
94,81
1 : 15
1c
90:10
720,44
800,49
30:30:20:20
724,67
4.690,07
70,77
1:7
1d
90:10
720,44
800,49
20:20:30:30
725,28
8.514,85
80,92
1 : 12
2a
85:15
680,42
800,49
25:35:10:30
689,82
3.829,23
93,37
1:6
2b
85:15
680,42
800,49
35:15:35:15
685,32
16.277,69
142,22
1 : 24
3a
80:20
640,39
800,49
25:35:10:30
652,93
4.838,80
124,49
1:7
3b
80:20
640,39
800,49
35:15:35:15
646,93
21.436,68
189,62
1 : 33
4a
75:25
600,37
800,49
25:35:10:30
616,05
5.848,38
155,61
1 : 10
4b
75:25
600,37
800,49
35:15:35:15
608,54
26.595,79
237,03
1 : 44
23
PERTIMBANGAN DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DANA DESA PADA APBN Pertimbangan utama yang digunakan oleh Pemerintah dalam perencanaan dan penganggaran pagu Dana Desa pada APBN setiap tahunnya: 1. memenuhi secara bertahap ketentuan Pasal 72 ayat (2) UU Nomor 6 Tahun 2014 yang mengamanatkan bahwa dana yang bersumber dari APBN ditetapkan sebesar 10 % dari dan diluar transfer ke daerah secara bertahap; 2. mempertimbangkan kemampuan keuangan negara; 3. memperhatikan azas pemerataan dan keadilan antardesa; 4. memperhatikan peta jalan (road map) pemenuhan pengalokasian anggaran dana desa dalam APBN yang dilakukan secara bertahap, sesuai ketentuan Pasal 30A ayat (1) PP No. 22/2015 tentang Perubahan atas PP No.60/2014 tentang Desa Desa yang Bersumber dari APBN jo PP No. 8/2016; serta 5. mengupayakan terpenuhinya secara bertahap besaran dana desa untuk setiap desa sebesar Rp1-1,4 miliar sesuai janji kampanye Presiden.
24
KEBIJAKAN PENGGUNAAN DANA DESA 1. Kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi: • Menjaga tingkat konsumsi RT, daya beli masyarakat menjadi kunci utama yakni dengan menjaga tingkat pendapatan dan tingkat inflasi yang stabil • Peningkatan konektivitas melalui pembangunan infrastruktur mendorong stabilitas harga dan distribusi yang lebih merata. 2. Untuk itu, penggunaan Dana Desa tetap diarahkan untuk dua bidang prioritas yakni: • membiayai pembangunan, • pemberdayaan masyarakat 3. Pelaksanaanya diutamakan tetap melalui cara: • Swakelola dengan menggunakan menyerap tenaga kerja dari masyarakat desa setempat sehingga penghasilan dan peningkatan daya beli masyarakat desa terjaga, • Kegiatan yang mendorong masyarakat produktif secara ekonomi 25
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PMK 257/PMK.07/2015 TATA CARA PEMOTONGAN/PENUNDAAN DAPER TERHADAP DAERAH YANG TIDAK MEMENUHI ADD
26
TATA CARA PEMOTONGAN/PENUNDAAN DAPER TERHADAP DAERAH YANG TIDAK MEMENUHI ADD PMK 257/PMK.07/2015
DJPK
KAB/KOTA
Melakukan evaluasi I thd penganggaran ADD dalam perkada / APBD
Menyampaikan perkada/perubahan perkada tentang ADD
• Memenuhi 10 % dari DAU + DBH
• Surat Pemberitahuan
• Kurang dari 10 % dari DAU + DBH
• Surat Peringatan
• Surat Komitmen • Tidak menyampaikan komitmen Melakukan evaluasi II thd pengalokasian ADD dalam pekada/perkadaP/APBD-P
ADD dalam PAPBD kurang dari 10% dari DAU+DBH
• Menunda penyaluran DAU/DBH
Menyampaikan perkada/perkada-P tentang ADD • Memotong DAU/DBH
PROVINSI • Menampung dalam rekening transito • Menyalurkan ke RKD
DESA • Mencatat Penerimaan APB Desa
Keterangan: • Evaluasi I Perbup/Perwali tentang ADD dilakukan bulan Jan-April • Pemberitahuan kepada Pemda ttg hasil evaluasi Perbup/Perwali: Januari - April • Penundaan tahap I penyaluran DAU/DBH bulan September dan tahap II bulan Oktober • Pemotongan DAU/DBH setelah melalui rapat koordinasi Kemenkeu, Kemendagri, dan Kemendes bulan November • Dana hasil pemotongan ditransfer ke RKUD Provinsi bulan Desember • Gubernur menyalurkan dana hasil pemotongan DAU/DBH tsb ke Desa 27 bulanDesember dan melaporkan kepada DJPK
27
CONTOH ADD KABUPATEN XYZ KAB XYZ • DAU Rp70M+ DBH Rp30M=Rp100M • ADD dlm APBD dan Perbup/Perwali= Rp8M (8%) • Kekurangan ADD=Rp2M (2%)
DJPK Evaluasi APBD dan Perbup Nilai ADD<10% DAU+DBH
• Menyampaikan Komitmen akan menganggarkan ADD 10% • Menyusun PAPBD
• Evaluasi P-APBD, apakah sdh 10% sesuai komitment
• Tidak menyampaikan komitmen
• Menunda penyaluran DAU/DBH sebesar : • 1. 25% x 2 M • 2. 25% x 2 M
• Tidak menganggarkan dalam P-APBD
• Memotong DAU/DBH sebesar: (50% x 2 M) + 2 (25% x 2M)
PROVINSI • Menampung dalam rekening transito • Menyalurkan ke RKD
DESA • Mencatat Penerimaan APB Desa
Keterangan: • Evaluasi Perbup/Perwali tentang ADD dilakukan bulan Jan-April • Pemberitahuan kepada Pemda ttg hasil evaluasi Perbup/Perwali • Penundaan penyaluran DAU/DBH tahap I bulan September dan tahap II bulan Oktober • Pemotongan DAU/DBH bulan November setelah melalui rapat koordinasi Kemenkeu, Kemendagri, dan Kemendes • Gubernyur menyalurkan dana hasil pemotongan DAU/DBH tsb ke Desa bulan Desember dan melaporkan kepada DJPK 28
Klik kami di: www.djpk.depkeu.go.id
29