KEDUDUKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) PADA SEKOLAH DASAR

Download pentingnya pelajaran IPS pada usia sekolah terutama pada pendidikan dasar. Metode: ... Kedudukan Ilmu Pengetahuan Sosial pada Sekolah Dasar...

2 downloads 887 Views 380KB Size
VOL. 2, NO. 1, OKTOBER, 2016

ISSN: 2476-9703 Journal homepage: http://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/muallimuna

Kedudukan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada Sekolah Dasar

INFORMASI ARTIKEL

A B S T R AK

Penulis: Rahmad

Indonesia Pendahuluan: Tulisan ini merupakan hasil analisa tentang pentingnya pelajaran IPS pada usia sekolah terutama pada pendidikan dasar. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka dengan cara menelusuri berbagai sumber referensi secara kritis untuk mendapatkan data yang benar dalam menjelaskan topik pembahasan. Hasil: Pembelajaran IPS merupakan pelajaran yang berdiri sendiri dan sejajar dengan pelajaran lain. Anggapan sebagian orang terhadap mata pelajaran IPS sebagai mata pelajaran yang mudah dan tidak terlalu penting tidak dapat diterima., Karena anggapan ini tidak sesuai dengan pentingnya tujuan mata pelajaran IPS untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas yang mampu mengambil keputusan rasional sebagai warga masyarakat yang beraneka budaya. Pelajaran IPS di pendidikan dasar tentu menjadi hal yang sangat penting bagi individu dalam menjalani hidup bermasyarakat, peran guru yang optimal dalam pembelajaran ini tentu sangat diperlukan. Sehingga dapat terwujud masyarakat yang beradab dengan mendasarkan pada nilai-nilai kehidupan.

Dosen Prodi Penddikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Antasari Banjarmasin Indonesia Email: [email protected]

Kata Kunci: Ilmu Pengetahuan Sosial, Sekolah Dasar

Halaman: 67-78

English Introduction: This paper is a analysis of the importance of social studies at school, especially in basic education. Methods: This study used literature review by tracking various reference to get the data valid and reliable. Result: Social studies is a stand-alone lessons and align with other lesson. Assumption of somebody saying that social studies lesson is not too important can be not accepted. because the assumption is not relevant with the purpose of social studies lesson to realize intelligent people who were able to make rational decisions as citizens of diverse cultures.

68

Kedudukan Ilmu Pengetahuan Sosial pada Sekolah Dasar, Oleh: Rahmad: 67–78

Social studies in elementary education would be very important for the individual to live a social life. The optimal role of the teacher in this lesson is certainly very necessary. To enable the creation of a civilized society by basing on the values of life. Pancasila yang mampu membangun dirinya

1. PENDAHULUAN Pasal 1 ayat 1 Undang-undang

sendiri

serta

ikut

bertanggung

jawab

nasional

terhadap

pembangunan

memberikan definisi pendidikan adalah

memberi

bekal

usaha

untuk

diperlukan bagi siswa untuk melanjutkan

mewujudkan suasana belajar dan proses

pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, dan

pembelajaran

aktif

(3) memberi bekal kemampuan dasar untuk

mengembangkan potensi dirinya untuk

hidup di masyarakat dan mengembangkan

memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

diri

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

kemampuan dan lingkungannya.

tentang

system

sadar

pendidikan

dan

agar

terencana

siswa

secara

sesuai

bangsa,

kemampuan

dengan

bakat,

(2) yang

minat,

akhlak mulia, serta keterampilan yang

Tujuan pembelajaran IPS adalah

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

untuk mengembangkan potensi peserta

Negara.

didik agar peka terhadap masalah pribadi,

Tujuan lain dari pembelajaran IPS

masalah sosial yang terjadi di masyarakat,

yakni siswa yang tadinya belum dewasa

memiliki sikap mental positif terhadap

dapat

disini

perbaikan segala ketimpangan yang terjadi,

artinya siswa dapat hidup mandiri tidak

dan terampil mengatasi setiap masalah yang

bergantung pada orang lain serta dapat

terjadi sehari-hari di lingkungan keluarga,

hidup di lingkungan dengan mematuhi

baik yang menimpa dirinya sendiri maupun

norma–norma yang berlaku di lingkungan

yang menimpa masyarakat secara umum.

menjadi dewasa.

Dewasa

institusional

Ruang lingkup IPS dibagi menjadi

penyelenggaraan pendidikan di sekolah

beberapa aspek yaitu : (a). Ditinjau dari

dasar menurut kurikulum 2006 (KTSP)

ruang

adalah: (1) mendidik siswa agar menjadi

hubungan

manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan

hubungan psikologi, hubungan budaya,

setempat.

Tujuan

lingkup sosial,

hubungan hubungan

mencakup ekonomi,

69

MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2, Nomor 1, Oktober 2016

hubungan sejarah, hubungan geografi, dan

sekolah di Indonesia karena pertumbuhan

hubungan politik. (b). Ditinjau dari segi

IPS di Indonesia tidak terlepas dari situasi

kelompoknya

kacau,

adalah

dapat

berupa

termasuk

dalam

bidang

keluarga, rukun tetangga, kampung, warga

pendidikan, sebagai akibat pemberontakan

desa, organisasi masyarakat dan bangsa. (c).

30 September 1965, yang akhirnya dapat

Ditinjau dari tingkatannya meliputi tingkat

ditumpas oleh Pemerintahan Orde Baru.

lokal, regional dan global. (d). Ditinjau dari

Setelah

lingkup interaksi dapat berupa kebudayaan,

melancarkan Rencana Pembangunan Lima

politik dan ekonomi (Tasrif, 2008 : 4).

Tahun (Repelita). Pada masa Repelita I

Pendidikan

IPS

mencoba

untuk

keadaan

(1969-1974)

Tim

tenang

Peneliti

Nasional

bidang

mampu atau terampil dan peduli. Reflektif

masalah

adalah dapat berpikir kritis dan mampu

pendidikan.

memecahkan masalah berdasarkan sudut

antara lain: a) kuantitas, berkenaan dengan

pandangnya dan berdasarkan nilai, dan

perluasan dan pemerataan kesempatan

moral yang dibentuk oleh dirinya serta

belajar,

lingkungannya. Terampil dapat diartikan

peningkatan mutu lulusan, c) Relevansi,

mampu

dalam

berkaitan

adalah

pendidikan

dengan

mampu atau peka terhadap kehidupan

pembangunan,

d)

social

pendidikan

memecahkan

dan

keputusan

masalah.

Peduli

melaksanakan

hak

serta

menemukan

di

menghasilkan warga Negara yang reflektif,

mengambil

pendidikan

pemerintah

nasional Kelima

b)

dalam

bidang

masalah

tersebut

Kualitas,

dengan

dan

lima

menyangkut

kesesuaian

kebutuhan

Efektifitas

efisiensi

sistem

sistem

penggunaan

kewajibannya di masyarakat. Waterwroth,

sumber daya dan dana, dan e) Pembinaan

(2007: 5) menyebutkan bahwa tujuan social

generasi muda dalam rangka menyiapkan

studies (IPS) adalah untuk mempersiapkan

tenaga

peserta didik menjadi warga negara yang

pembangunan nasional.

produktif

bagi

kepentingan

baik dalam kehidupannya di masyarakat,

Perjalanan bangsa ini menunjukkan

dimana secara tegas ia mengatakan "to

betapa pentingnya pendidikan IPS bagi

prepare students to be well-functioning citizens

masyarakat dan terutama bagi generasi

in a democratic society".

muda

Latar

belakang

dimasukkannya

bidang studi IPS ke dalam kurikulum

yang

lebih

peka

dan

tanggap

terhadap masalah social sekitarnya secara rasional dan bertanggung jawab.

70

Kedudukan Ilmu Pengetahuan Sosial pada Sekolah Dasar, Oleh: Rahmad: 67–78

pemanfaatan segala sumber daya yang ada

2. HASIL PENELITIAN Mata

pelajaran

IPS

dalam

bentuk

diimplementasikan pembelajaran.

Menurut

Peraturan

Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005

di

sekitarnya.bahasa

pendorong

menjadi

terungkapnya

dasar

pikiran

dan

perasaan manusia yang menghasilkan ilmu pengetahuan. Ilmu-ilmu

tentang Standar Nasional Pendidikan Bab

(social

dapat

pada satuan pendidikan diselenggarakan

pengetahuan mengenai manusia dengan

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

konteks sosialnya atau sebagai anggota

menantang, memotivasi peserta didik untuk

masyarakat. Seperti yang dikemukakan oleh

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang

Mackenzie bahwa social sciences are all the

yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

academic disclipines which deal with men in

kemandirian sesuai dengan bakat, minat,

their social context. Jadi, dengan demikian

dan perkembangan fisik serta psikologis

tiap ilmu pengetahuan yang mempelajari

peserta didik.

dan mengkaji aspek kehidupan manusia dan

pemanfaatan

akal-budi manusia, telah menghasilkan apa yang

telah

kemampuan

kita

istilahkan

budaya

dan

bagian

ilmu

dalam masyarakat, termasuk bagian ilmuilmu social. Kosasi

sebagai,

kemampuan

sebagai

science)

IV pasal 19, ayat (1) : Proses pembelajaran

Perkembangan

diartikan

social

Djahiri

(Yaba,

2006

:

5)

menyatakan bahwa IPS adalah merupakan

memanfaatkan pengetahuan kebudayaan

ilmu

manusia telah membantu meningkatkan

sejumlah konsep pilihan dari cabang ilmu

kesejahteraan

sosial dan ilmu lainnya serta kemudian

manusia

itu

sendiri.

pengetahuan

yang

Pengungkapan budaya dalam bentuk benda

diolah

materi dan non-materi, telah menghidupkan

pendidikan dan didaktif untuk dijadikan

kelompok

program

manusia

menjadi

kelompok

social yang luas. Bahasa yang merupakan salah satu aspek kebudayaan, telah lebih

berdasarkan

memadukan

pengajaran

prinsip-prinsip

pada

tingkat

persekolahan. Nursid

Sumaatmadja

mengembangkan akal-budi manusia dalam

2008:1)

mengungkapkan

dan

mendasar pengajaran IPS berkenaan dengan

perasaannya sehingga lebih memperlancar

kehidupan manusia yang melibatkan segala

buah

pikiran

mengemukakan

(Supriatna,

bahwa

"Secara

71

MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2, Nomor 1, Oktober 2016

tingkah

laku

berkenaan

dan

kebutuhannya”.

dengan

cara

IPS

manusia

kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran

yang

mudah

dicerna.

Pada

menggunakan usaha memenuhi kebutuhan

pembelajaran IPS ini ditegaskan bahwa

materinya,

pembelajaran IPS bukan bertujuan untuk

memenuhi

budayanya,

kebutuhan

pemanfaatan

sumber

kebutuhan kejiwaannya,

memenuhi

yang

ada

peserta didik dengan berbagai fakta dan

dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan

materi yang harus dihafalnya, melainkan

dan pemerintahannya, dan lain sebagainya

untuk membina mental yang sadar akan

yang

tanggung jawab terhadap hak dirinya

mengatur

serta

mempertahankan

kehidupan masyarakat manusia.

mengemukakan

pengetahuan

para

sendiri dan kewajiban kepada masyarakat,

Sedangkan menurut Leonard (Kasim, 2008:4)

ingatan

dan

negara.

Nilai-nilai

yang

IPS

terkandung dalam IPS tersebut yaitu, nilai

menggambarkan interaksi individu atau

edukatif, nilai praktis, nilai teoretis, dan

kelompok dalam masyarakat baik dalam

nilai ketuhanan. Tujuan mata pelajaran IPS

lingkungan

ditetapkan sebagai berikut : 1) Mengenal

misalkan tetangga

mulai

dari

keluarga, atau

bahwa

bangsa,

yang

terkecil

tetangga,

rukun

rukun

warga,

desa

/

konsep-konsep

yang

berkaitan

dengan

kehidupan masyarakat dan lingkungannya,

kelurahan, kecamatan, kabupaten, profinsi,

2)

Negara dan dunia.

berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,

Nu’man

Soemantri

menyatakan

Memiliki

inquri.

kemampuan

Memecahkan

dasar

masalah,

untuk

dan

bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu

keterampilan dalam kehidupan social, 3)

sosial

Memiliki

yang

disederhanakan

untuk

komitmen

dan

kesadaran

pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA.

terhadap nilai-nilai social dan kemanusiaan,

Penyederhanaan

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi,

mengandung

arti:

a)

menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu

bekerjasama

sosial

di

masyarakat yang majemeuk, di tingkat

universitas menjadi pelajaran yang sesuai

local, nasional dan global (Sapriya, 2008 :

dengan kematangan berfikir peserta didik

161).

sekolah

yang

dasar

biasanya

dan

dipelajari

lanjutan,

b)

dan

berkompetisi

dalam

Tujuan IPS khususnya pembelajaran

mempertautkan dan memadukan bahan

IPS

aneka

sebagimana tecantum dalam Kurikulum

cabang

ilmu-ilmu

sosial

dan

pada

jenjang

sekolah

dasar

Kedudukan Ilmu Pengetahuan Sosial pada Sekolah Dasar, Oleh: Rahmad: 67–78

72

IPS-SD Tahun 2006 adalah agar peserta

mengacu pada aspek kehidupan nyata

didik

mengembangkan

(factual/real) peserta didik (Sapriya, 2008 :

pengetahuan dan keterampilan dasar yang

160). Pembelajaran IPS Terpadu merupakan

berguna bagi dirinya dalam kehidupannya

gabungan dari berbagai disiplin ilmu sosial.

sehari-hari

Ilmu

Di sekolah, guru yang tersedia umumnya

membahas

merupakan guru dengan disiplin ilmu yang

mampu

(Depdiknas,

pengetahuan hubungan

sosial

juga

antara

lingkungannya,

2006).

manusia

terpisah-pisah.

Hal

ini

tentunya

lingkungan

mengundang masalah bagi guru untuk

masyarakat dimana anak didik tumbuh

beradaptasi dalam pengintegrasian disiplin

dan berkembang sebagai bagian dari

ilmu sosial tersebut.

masyarakat,

yaitu

dengan

dan

dihadapkan

pada

Pembelajaran

berbagai permasalahan yang ada dan

Sosial

(IPS)

di

terjadi di lingkungan sekitarnya.

memperhatikan

Ilmu

sekolah kebutuhan

Pengetahuan dasar

harus

anak

yang

Mata pelajaran IPS tercantum dalam

berusia 7-11 tahun. Anak dalam usia 7-11

struktur Kurikulum 2013 untuk SD/MI dan

tahun menurut Piaget (Rudy Gunawan,

SMP/MTs sedangkan di SMA dan SMK

2011: 38) berada dalam perkembangan

tidak ada mata pelajaran IPS tetapi mata

kemampuan intelektual/kognitifnya pada

pelajaran yang terkait dengan disiplin-

tingkatan

disiplin ilmu yang secara tradisional

memandang dunia dalam keseluruhan yang

dikelompokkan ke dalam kelompok Ilmu-

utuh, dan

ilmu Sosial atau dengan kata lain IPS

waktu yang masih jauh. Yang mereka

sebagai mata kuliah terpadu terdapat di

pedulikan adalah sekarang (kongkrit), dan

SD/MI dan SMP/MTs sedangkan untuk

bukan masa depan yang belum mereka

jenjang SMA/MA dan SMK/MAK terdapat

pahami (abstrak). Padahal bahan materi

IPS dengan pendekatan separated.

Ilmu

Pengorganisasian pelajaran

IPS

materi

menganut

konkrit

operasional.

Mereka

menganggap tahun

Pengetahuan

Sosial

sebagai

(IPS)

penuh

mata

dengan pesan-pesan yang bersifat abstrak.

pendekatan

Konsep-konsep seperti waktu, perubahan,

terpadu (integrated), artinya mata pelajaran

kesinambungan

dikembangkan dan disusun tidak mengacu

angin,

pada disiplin ilmu yang terpisah melainkan

kekuasaan,

(continuity),

lingkungan,

arah

ritual,

demokrasi,

nilai,

mata

akulturasi, peranan,

73

MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2, Nomor 1, Oktober 2016

permintaan,

atau

konsep-konsep

kelangkaan

abstrak

adalah

yang

harus

hal ini seperti yang dikemukakan oleh Wiliam White,

dibelajarkan kepada peserta didik SD.

“The personality of the teacher is the most important factor in a successful teacher. Teachers don’t need to be extremely bright and highly informed individuals, but they need to be critically thinkers about learning. They need to be caring and concerned as opposed to aloof and book centered, they need to be business-like and orderly as opposed it being slipshod and careless; and they need to be enthusiastic, surgent, and full of hope as opposed to being dull and boring”

Pembelajaran IPS menjadi penting pula dikarenakan latar belakang peserta didik yang tentu berbeda-beda. Mereka menjadi

anggota

masyarakat

dengan

membawa “budaya” yang mereka alami dan

amalkan,

dalam

hal

bukanlah

satu-satunya

mengenal

masyarakat,

ini

sekolah

sarana tetapi

untuk menjadi

bagian yang bisa dikatakan cukup penting tentunya.

Mengapa

penting adalah

sekolah

dikatakan

dikarenakan

apa yang

menjadi informasi diluar sekolah dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang lebih bermakna

sesuai

pendidikannya

yang

dengan

jenjang

belum

mampu

memahami masalah-masalah yang ada di sekitarnya, melalui pengajaran IPS peserta didik

dapat

memperoleh

pengetahuan,

keterampilan, sikap dan kepekaan untuk menghadapi

hidup

dengan

tantangan-

tantangannya.

penting untuk menjadi seorang guru yang sukses. Guru tidak perlu menjadi menjadi seorang yang sangat cerdas, tetapi harus seorang yang kritis dalam pembelajaran. Seorang guru tentu harus menjiwai profesi yang digelutinya karena dengan menjiwai tentu, profesi tersebut menjadi penting dan menjadi

suatu

menyenangkan

apa-apa dalam prosesnya apabila tidak kemampuan

guru dan

komitmen guru dalam mengajar. Guru adalah sebuah profesi yang melibatkan kemampuan komunikasi yang baik serta mempunyai penguasaan materi yang baik,

hal

yang

bagi

orang

sangat yang

menggelutinya. Factor guru menjadi peran yang sangat penting bagi peserta didik untuk

Pembelajaran ini tidak akan berarti

didukung oleh

Kepribadian guru merupakan factor

mensukseskan

pembelajaran,

apabila

pembelajaran

IPS

kegiatan kita

adalah

telaah mampu

menghasilkan atau menciptakan generasi atau

peserta

didik

secara

aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

Kedudukan Ilmu Pengetahuan Sosial pada Sekolah Dasar, Oleh: Rahmad: 67–78

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

lebih

akhlak mulia, serta keterampilan yang

menantang peserta didik untuk berpikir

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

lebih kritis.

Negara.

membuka

ruang

diskusi

74 serta

Dalam pandangan Brook dan Brook

Guru bukan hanya seorang pengajar

pendekatan konstruktivistik mengharuskan

tetapi lebih dari itu guru merupakan

guru-guru IPS untuk melakukan hal-hal

pendidik. Sebagai pendidik guru harus

sebagai berikut ini: a) Mendorong dan

memiliki

menerima otonomi dan inisiatif peserta

berbagai

kemampuan

sebagai

kompetensi yang harus dimiliki sebagai

didik

pendidik yang profesional. Guru sebagai

pembelajaran,

b)

role model menjadi sebuah keharusan, karena

mentah

sumber

dia

resources),

sebagai

orang

yang

menyiapkan

dalam

dan

mengembangkan

materi

Menggunakan

untuk

utama

data

(primary

dikembangkan

dan

generasi tersebut dan dia harus mampu

didiskusikan bersama-sama dengan peserta

mempertanggung jawabkan perkataan serta

didik di kelas, c) Memberikan tugas kepada

hal

peserta

yang

telah

dia

bicarakan,

dan

didik

untuk

mengembangkan

mempraktekkan hal yang diucapkannya

klasifisikasi, analisis, melakukan prediksi

sehingga dia menjadi inspirasi bagi peserta

terhadap peristiwa yang terjadi dalam

didiknya untuk menjadi seorang warga

kehidupan sehari-hari, dan menciptakan

negara yang baik dan bertanggung jawab

konsep-konsep baru, d) Bersifat fleksibel

dalam

terhadap interpretasi peserta didik dalam

melaksanakan

hak

dan

kewajibannya.

masalah-masalah sosial, bersedia mengubah

Pendidikan IPS diharapkan tidak hanya

menjadi

yang

minat peserta didik, serta mengubah isi

didik

pelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi

mengantuk, tidak menarik serta bayangan

peserta didik, e) Memfasilitasi peserta didik

yang kurang positif lainnya. Hal ini sangat

untuk

mungkin terjadi dikarenakan sebagaian

mengembangkannya melalui dialog dengan

guru hanya sekedar menjelasan tanpa ada

peserta didik, f) Mengembangkan dialog

ruang yang lebih luas bagi peserta didik

antara guru dengan peserta didik dan

dalam pembelajaran IPS. IPS seharusnya

antara

menjemukan,

pembelajaran

strategi pembelajaran yang tergantung pada

membuat

peserta

memahami

peserta

didik

konsep

dengan

sambil

rekan-

75

MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2, Nomor 1, Oktober 2016

rekannya, g) Menghindari penggunaan alat

Pembelajaran IPS di SD hendaknya

test untuk mengukur keberhasilan peserta

lebih menekankan pada unsur pendidikan

didik, h) Mendorong peserta didik untuk

serta meletakkan dasar pemahaman, nilai

membuat analisis dan elaborasi terhadap

yang berlaku di masyarakat sekitar baik

masalah-masalah

yang

dengan adat ketimuran maupun dengan

dihadapinya, i) Memberi peluang kepada

agama yang diakui di Indonesia dengan

peserta didik untuk berpikir mengenai

unsur kebhinekaannya, serta tidak dapat

masalah yang dihadapi peserta didik, j)

dilupakan adalah keterampilan yang akan

Memberi peluang kepada peserta didik

membuat peserta didik menjadi pribadi

untuk membangun jaringan konsep serta

yang menjunjung nilai, norma dan memiliki

membentuk metaphora.

norma

kontroversial

yang

baik.

Untuk

itulah

Inisiatif peserta didik tentu tidak

pembelajaran IPS dilakukan oleh guru tidak

akan muncul dengan sendirinya, peran

hanya dengan pembelajaran yang sekedar

guru

untuk

“menjejali” peserta didik dengan hapalan

memunculkan inisiatif peserta didik ini,

belaka, melainkan pada upaya menekankan

misalnya

pemahaman, pengetahuan, sikap dan nilai

menjadi

sangat

dengan

penting

memberi

pertanyaan

menantang dengan ukuran pemikiran atau

yang menjadi bekal bagi

usia peserta didik tentunya. Kita dapat

mempersiapkan dirinya untuk melanjutkan

ambil contoh pertanyaan seperti mengapa

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

terjadi banjir, mengapa di pantai terasa

Sikap

religius,

jujur,

siwa untuk

demokratis

panas, serta pertanyaan lain yang dapat

adalah sikap yang diperlukan oleh seorang

dikembangkan sesuai dengan usia peserta

warganegara di masa kini maupun masa

didik. Diskusi menjadi suatu hal yang

depan.

sangat baik apabila dikembangkan, karena

kemampuan

akan memunculkan ide dan gagaasan yang

merupakan kualitas yang diperlukan untuk

natural

spontan.

belajar seumur hidup. Kepedulian terhadap

Pelajaran IPS penuh dengan cerita yang

lingkungan sosial dan fisik memberikan

dapat memunculkan imajinasi peserta didik

kesempatan kepada siswa mata pelajaran

yang tentu akan menimbulkan pengalaman

IPS untuk selalu sadar dan berinteraksi

belajar serta akan memunculkan persepsi

dengan

pada dirinya.

Kualitas lain yang tidak kalah pentingnya

dan

muncul

dengan

Kebiasaan belajar,

lingkungan

senang rasa

tempat

membaca, ingin

tahu

tinggalnya.

76

Kedudukan Ilmu Pengetahuan Sosial pada Sekolah Dasar, Oleh: Rahmad: 67–78

adalah kemampuan berkontribusi terhadap

yang semakin melemah, kurangnya empati

pengembangan

dan

kehidupan

sosial

dan

budaya.

lain-lain.

Hal

ini

bias

terjadi

dikarenakan oleh lingkungan ataupun segi

Pembelajaran

IPS

diharapkan

pembelajaran

yang

cenderung

menyiapkan peserta didik sebagai warga

demokratis.

Negara yang baik dan dapat beradaptasi di

pembelajaran yang berkualitas tentu akan

masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini

dapat berhasil apabila seluruh elemen

tentu tidak dapat diperoleh dengan hanya

masyarakat dapat bekerja sama. Keluarga,

ceramah saja, seperti kebanyakan model

sekolah,

belajar konvensional. Peserta didik yang

sumber ilmu pengetahuan dapat bersinergi

kritis perlu dibangun melalui pembelajaran

dalam

yang menarik, dan melibatkan seluruh

positif.

peserta didik dalam proses pembelajaran,

Pembiasaan

tidak

maupun

sikap,

masyarakat

mewujudkan

Peningkatan

sebagai

lingkungan

kualitas

yang

tenaga

tetapi yang perlu digaris bawahi adalah

pendidik tentu menjadi halyang menjadi

pengembangan

pada

perhatian kita bersama dan harus dilakukan

perlu

secara

perkembangan menyesuaikan

bahan anak

ajar

usia

dengan

SD

tingkat

serius

dan

terukur.

Karena

pembelajaran tentu memerlukan “seniman”

perkembangan anak usia SD, misalnya

atau

materi

pembelajaran dengan baik sehingga dapat

pembelajaran

dari

konkret

ke

guru

yang

dapat

mengelola

abstrak, tentu yang tidak bias dilupakan

mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.

juga adalah pendekatan yang semakin

3. PENUTUP

meluas dengan memulai dari yang mudah

Berdasarkan hal di atas, bisa kita

ke sulit, dari hal kecil menuju hal yang

lihat bahwa pelajaran Ilmu Pengetahuan

semakin besar atau luas dan sebagainya.

Sosial (IPS) sangat penting untuk diajarkan

Dewasa ini perilaku masyarakat

pada jenjang pendidikan dasar dengan

secara umum atau siswa secara khususnya

pendekatan yang lebih menarik dengan

terlihat pengikisan sikap dan perilaku yang

keterlibatan siswa yang optimal dalam

cenderung seperti sikap yang mau menang

pembelajaran

sendiri,

kehendak,

bidang studi yang cara pandangnya bersifat

kurang mengakui pihak lain, sikap toleran

terpadu, artinya bahwa IPS merupakan

suka

memaksakan

tersebut.

IPS

merupakan

77

MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2, Nomor 1, Oktober 2016

perpaduan dari sejumlah mata pelajaran

dan perkembangan kehidupan kebangsaan

sejarah,

di masa lalu, masa sekarang, dan yang akan

geografi,

antropologi.

ekonomi,

Adapun

sosiologi,

perpaduan

ini

datang. Tidak lupa pula adalah peran guru

disebabkan mata pelajaran-mata pelajaran

yang sangat penting agar transformasi ilmu

tersebut mempunyai kajian yang sama yaitu

ini menjadi baik dan tepat.

manusia. Pendidikan IPS penting diberikan

Hal ini akan lebih baik apabila

kepada siswa pada jenjang pendidikan

ditanamkan sejak dini karena akan mampu

dasar,

berpengaruh

karena

siswa

sebagai

anggota

sebagai

pedoman

peserta

masyarakat perlu mengenal masyarakat dan

didik dan diharapkan menjadi budaya bagi

lingkungannya.

dirinya

Untuk

mengenal

sendiri

yang

tentu

akan

masyarakat siswa dapat belajar melalui

berpengaruh kepada masyarakat sekitar.

media cetak, media elektronika, maupun

Sehingga

secara

memberi

langsung

melalui

pengalaman

hidupnya ditengah-tengah msyarakat. IPS

pembelajaran sumbangsih

IPS

bagi

mampu

masyarakat

sekitar.

sebagai pembelajaran yang memiliki tujuan untuk menghasilkan warga negara yang

RUJUKAN

memiliki pengetahuan dan pemahaman

Aca

tentang

masyarakat

dan

bangsanya,

religius, jujur, demokratif, kreatif, kritis, analitis,

senang

membaca,

memiliki

kemampuan belajar, rasa ingin tahu, peduli dengan

lingkungan

berkontribusi kehidupan

sosial

terhadap sosial

dan

dan

fisik,

pengembangan budaya,

serta

berkomunikasi dan produktif yang tentu tidak bisa dipandang remeh. Pembelajaran IPS akan memberikan informasi pemahaman

atau tentang

pengetahuan masyarakat

dan serta

wawasan kepada peserta didik mengenai siapa dirinya, masyarakatnya, bangsanya,

Supriatna. (2008). Pengaruh Pembelajaran Kooeratipe STAD Berbasis Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Peserta didik . Bandung : UPI

Arifin.

2010. Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Lilin Persada Press.

Kasim, Melany. 2008. Model Pembelajaran IPS, (Online), Http: // Wodrpres. Com. (diakses 5 Februari 2017). Sapriya, dkk. 2008. Konsep Dasar IPS. Bandung: Laboratorium PKN Universitas Pendidikan Indonesia. Sapriya, dkk. 2008. Pendidikan IPS. Bandung: Laboratorium PKN Universitas Pendidikan Indonesia.

Kedudukan Ilmu Pengetahuan Sosial pada Sekolah Dasar, Oleh: Rahmad: 67–78

Tasrif. 2008. Pengantar Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: Genta Press. Turmudzi, Ahmad. 2015. Pembaharuan pembelajaran IPS dalam rangka mendukung pembangunan nasional dan peningkatan wawasan internasional, (Online), http://www.kompasiana.com. (diakses 5 Februari 2017) Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : Depdiknas. Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta : Depdiknas. Waterwroth.

2007. Social Studies and Project. Washington : National Commision on Social Studies in The Schools.

Yaba. 2006. Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Progaram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar. Makassar.

78