KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM KANCAH GLOBAL

Download KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM KANCAH GLOBAL. Sunarta*). Abstract. The leadership means the ability to persuade, to motivate and to direct oth...

0 downloads 458 Views 131KB Size
Kepemimpinan Visioner dalam Mewujudkan Krutuhan NKRI

KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM MEWUJUDKAN KEUTUHAN NKRI Oleh: ERMAN ANOM Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta Jl. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta 11510 [email protected]

ABSTRAK Bangsa yang besar dan bermaruah adalah bangsa yang mampu melakukan perubahan cepat terarah dan konsisten dan mempunyai budaya organisasi yang kuat. Untuk membangun budaya organisasi yang kuat diperlukan core belief, core values, visi misi yang mampu menjadi paradigma dan sekaligus kekuatan penggerak untuk melakukan perubahan dan menerapkan Kepemimpinan Spiritualitas. Model kepemimpinan spiritualitas diyakini mampu sebagai solusi terhadap krisis dan masalah bangsa ini. Model kepemimpinan spiritualitas merupakan puncak tertinggi evolusi model kepemimpinan yang ada yakni kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional. Ciri utama model kepemimpinan spiritual adalah, Pertama, hakekat kepemimpinan adalah amanah dari Tuhan. Kedua, fungsi kepemimpinan untuk memberdayakan dan mencurahkan iman dan hati nurani pengikut melalui kerja keras, cedas dan ikhlas. Ketiga, etos kepemimpinan adalah mendedikasikan kepada Tuhan dan sesama manusia untuk ibadah tanpa pamrih. Keempat, pendekatan kepemimpinan adalah spiritualitas dan hati nurani. Kelima, dalam mempengaruhi yang dipimpin adalah keteladanan yang mampu mengilhami dan membangkitkan serta memberdayakan semua elemen bangsa. Keenam, cara mempengaruhi yang dipimpin bukan dengan pendekatan materi tetapi memadukan jiwa iman dan kasih sayang. Ketujuh, target kepemimpinan adalah membangun kasih,menebar kebajikan dan penyalur rahmat Tuhan di muka bumi. Model pemimpin ini berpijak pada pandangan tentang kesempurnaan manusia sebagai sumberdaya insani. Kepemimpinan spiritualitas adalah kepemimpinan yang sejati, kepemimpinan dengan hati berdasar etika religius yang mampu membentuk karakter ketauladanan yang luar biasa. Ia bukan seorang pemimpin yang mencari pangkat jabatan dan kekayaan pribadi, tetapi lebih banyak berorientasi Cintai Tuhan, sayangi sesama, selamat menyelamatkan. Tentu saja pemimpin model ini mempunyai kecerdasan yang holistic antara lain Emosi, intelektual dan spiritual. Kepemimpinan Spiritual Mampu Efektifkan Budaya Bangsa Indonesia, Kepemimpinan spiritual berbasis pada etika religius adalah kejujuran sejati, fairness, pengenalan diri sendiri, focus pada amal saleh, spiritualisme yang tidak dogmatis, bekerja lebih efisien, membangkitkan yang terbaik dalam diri sendiri maupun orang lain, keterbukaan dalam menerima perubahan, visioner tetapi focus pada persoalan, doing the right thing, disiplin tetapi fleksibel, santai dan cerdas dan rendah hati. Kata Kunci: Pemimpin, Visioner, Budaya Organisasi

dengan angkatan 1928, angkatan 1945, orde lama,

Pendahuluan Perjalanan sejarah Indonesia, sejak kemer-

orde baru dengan angkatan 1966 dan angkatan era

dekaan mencatat berbagai peristiwa kepemudaan,

reformasi. Era reformasi mengilhami timbulnya re-

kepemimpinan, kemiliteran dan bidang lain. Setiap

aksi terhadap kepemimpinan “patriarkal” yang

era,

yang

memungkinkan para pria senantiasa menjadi pe-

menjadi trade mark di jamannya. Setiap generasi

mimpin dan menolak wanita menjadi pemimpin ber-

selalu ada pemberontak, tidak saja melawan pemim-

dasarkan ajaran atau fatwa agama Islam, dll.

rezim/kepemimpinan

memiliki

ciri

pin tertentu di pusat, daerah, kecamatan bahkan di

Gaya kepemimpinan militeristik pada kehi-

pedesaan, Namun juga terhadap gaya kepemim-

dupan masyarakat pada saat sekarang masih terasa

pinan khas yang ada dan dapat dilihat dan kita kenal

melanda dan mendominasi semua lini organisasi

Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008

137

Kepemimpinan Visioner dalam Mewujudkan Krutuhan NKRI

pemerintah, swasta, parpol, kepemudaan, industri

Tinjauan Teori

dll, yang dengan ada perubahan dan tuntutan jender

Kepemimpinan Perspektif Teori

seharusnya sudah ditinggalkan. Gerakan dan pan-

Kepemimpinan berasal dari kata pimpin

dangan: keterbukaan, anti kekerasan, anti pepe-

yang memuat dua hal pokok yaitu:

rangan, humanisme, pembebasan etnik lokal dengan

1. pemimpin sebagai subjek,

dalih otonomi. Doktrin sosial-ekonomi politik yang

2. yang dipimpin sebagai objek.

populer juga merubah wajah dan perilaku masyarakat konsumen berani memperkarakan produsen,

Kata pimpin mengandung pengertian meng-

anggota/rakyat terhadap birokrasi dan anggota orga-

arahkan, membina atau mengatur, menuntun dan

nisasi terhadap pemimpin organisasi.

juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemim-

Metafora kepemimpinan berubah dari pe-

pin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik

mimpin sebagai kepala dan organisasi sebagai

maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas

badan, kini menuju kearah pola organik, alamiah,

kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemim-

holistik dan integratif. Fungsi pengendalian ketat ala

pin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang

Lenin: “Kebebasan itu baik, tapi kendali lebih

mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-

baik,” kenyataannya kendali lebih sering menghan-

pemimpinannya.

curkan. Masih banyak perilaku kepemimpinan yang menyenangi desak-mendesak kepentingan, menyianyiakan sumber daya mengadu domba kelompok yang satu dengan lainnya, tidak memiliki visi, misi dan strategi dalam menjalankan jabatannya. Adanya gejala proyeksi umum para pemimpin menengah yang bermental : “menjilat keatas dan menendang ke bawah“. Deepak Sethi seorang pakar pendidikan eksekutif India menyatakan di India (ternyata juga di Indonesia)” simpati terhadap bawahan” sangat kurang dikembangkan perusahaan di India gaya lama. Sehingga sikap mencari muka ditunjukkan bawahan, maka sikap arogan (atasan) sebagai balasannya.

hendak melihat dan

membahas ciri-ciri kepemimpinan visioner dalam mewujudkan keutuhan NKRI yang disusun dalam alur pikir (terlampir dalam lampiran). 138

Mitos pemimpin adalah pandangan-pandangan atau keyakinan-keyakinan masyarakat yang dilekatkan kepada gambaran seorang pemimpin. Mitos ini disadari atau tidak mempengaruhi pengembangan pemimpin dalam organisasi. Ada 3 (tiga) mitos yang berkembang di masyarakat, yaitu mitos the Birthright, the For All - Seasons, dan the Intensity. Mitos the Birthright berpandangan bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dihasilkan (dididik). Mitos ini berbahaya bagi perkembangan regenerasi pemimpin karena yang dipandang pantas menjadi pemimpin adalah orang yang memang dari sananya

Dengan ilustrasi seperti tersebut di atas dalam penulisan penulis coba

Mitos-mitos Pemimpin

dilahirkan sebagai pemimpin, sehingga yang bukan dilahirkan sebagai pemimpin tidak memiliki kesempatan menjadi pemimpin. Mitos the For All - Seasons berpandangan bahwa sekali orang itu menjadi pemimpin sela-

Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008

Kepemimpinan Visioner dalam Mewujudkan Krutuhan NKRI

manya dia akan menjadi pemimpin yang berhasil.

Meskipun demikian, variasi atribut-atribut personal

Pada kenyataannya keberhasilan seorang pemimpin

tersebut bisa berbeda-beda antara situasi organisasi

pada satu situasi dan kondisi tertentu belum tentu

satu dengan organisasi lainnya. Organisasi dengan

sama dengan situasi dan kondisi lainnya.

situasi dan karakter tertentu menuntut pemimpin

Mitos the Intensity berpandangan bahwa

yang memiliki variasi atribut tertentu pula.

seorang pemimpin harus bisa bersikap tegas dan galak karena pekerja itu pada dasarnya baru akan

Kepemimpinan Menurut Teori Sifat (Trait

bekerja jika didorong dengan cara yang keras. Pada

Theory)

kenyataannya kekerasan mempengaruhi peningka-

Studi-studi mengenai sifat-sifat/ciri-ciri mu-

tan produktivitas kerja hanya pada awal-awalnya

la-mula mencoba untuk mengidentifikasi karakteris-

saja, produktivitas seterusnya tidak bisa dijamin.

tik-karakteristik fisik, ciri kepribadian, dan kemam-

Kekerasan pada kenyataannya justru dapat menum-

puan orang yang dipercaya sebagai pemimpin alami.

buhkan keterpaksaan yang akan dapat menurunkan

Ratusan studi tentang sifat/ciri telah dilakukan,

produktivitas kerja.

namun sifat-sifat/ciri-ciri tersebut tidak memiliki hubungan yang kuat dan konsisten dengan keber-

Atribut-atribut Pemimpin

hasilan kepemimpinan seseorang. Penelitian menge-

Secara umum atribut personal atau karakter

nai sifat/ciri tidak memperhatikan pertanyaan ten-

yang harus ada atau melekat pada diri seorang pe-

tang bagaimana sifat/ciri itu berinteraksi sebagai

mimpin adalah:

suatu integrator dari kepribadian dan perilaku atau

1. mumpuni, artinya memiliki kapasitas dan kapa-

bagaimana situasi menentukan relevansi dari berba-

bilitas yang lebih baik dari pada orang-orang

gai sifat/ciri dan kemampuan bagi keberhasilan

yang dipimpinnya,

seorang pemimpin.

2. juara, artinya memiliki prestasi baik akademik

Berbagai pendapat tentang sifat-sifat/ciri-

maupun non akademik yang lebih baik diban-

ciri ideal bagi seorang pemimpin telah dibahas

ding orang-orang yang dipimpinnya,

dalam kegiatan belajar ini termasuk tinjauan terha-

3. tangungjawab, artinya memiliki kemampuan

dap beberapa sifat/ciri yang ideal tersebut.

dan kemauan bertanggung jawab yang lebih tinggi dibanding orang-orang yang dipimpin-

Kepemimpinan Menurut Teori Perilaku (Be-

nya,

havioral Theory)

4. aktif, artinya memiliki kemampuan dan kemau-

Selama tiga dekade, dimulai pada permu-

an berpartisipasi sosial dan melakukan sosia-

laan tahun 1950-an, penelitian mengenai perilaku

lisasi secara aktif lebih balk dibanding orang-

pemimpin telah didominasi oleh suatu fokus pada

orang yang dipimpinnya, dan

sejumlah kecil aspek dari perilaku. Kebanyakan stu-

5. walaupun tidak harus, sebaiknya memiliki sta-

di mengenai perilaku kepemimpinan selama periode

tus sosial ekonomi yang lebih tinggi disbanding

tersebut menggunakan kuesioner untuk mengukur

orang-orang yang dipimpinnya.

perilaku yang berorientasi pada tugas dan yang Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008

139

Kepemimpinan Visioner dalam Mewujudkan Krutuhan NKRI

berorientasi pada hubungan. Beberapa studi telah

pinan meneliti bagaimana empat aspek perilaku

dilakukan untuk melihat bagaimana perilaku terse-

pemimpin mempengaruhi kepuasan serta motivasi

but dihubungkan dengan kriteria tentang efektivitas

pengikut. Pada umumnya pemimpin memotivasi

kepemimpinan seperti kepuasan dan kinerja bawa-

para pengikut dengan mempengaruhi persepsi me-

han. Peneliti-peneliti lainnya menggunakan eksperi-

reka tentang konsekuensi yang mungkin dari ber-

men laboratorium atau lapangan untuk menyelidiki

bagai upaya. Bila para pengikut percaya bahwa

bagaimana perilaku pemimpin mempengaruhi ke-

hasil-hasil dapat diperoleh dengan usaha yang serius

puasan dan kinerja bawahan. Jika kita cermati, satu-

dan bahwa usaha yang demikian akan berhasil, ma-

satunya penemuan yang konsisten dan agak kuat

ka kemungkinan akan melakukan usaha tersebut.

dari teori perilaku ini adalah bahwa para pemimpin

Aspek-aspek situasi seperti sifat tugas, lingkungan

yang penuh perhatian mempunyai lebih banyak

kerja dan karakteristik pengikut menentukan tingkat

bawahan yang puas.

keberhasilan dari jenis perilaku kepemimpinan un-

Hasil studi kepemimpinan Ohio State Uni-

tuk memperbaiki kepuasan dan usaha para pengikut.

versity menunjukkan bahwa perilaku pemimpin

LPC Contingency Model dari Fiedler ber-

pada dasarnya mengarah pada dua kategori yaitu

hubungan dengan pengaruh yang melunakkan dari

consideration

Hasil

tiga variabel situasional pada hubungan antara suatu

penelitian dari Michigan University menunjukkan

ciri pemimpin (LPC) dan kinerja pengikut. Menurut

bahwa perilaku pemimpin memiliki kecenderungan

model ini, para pemimpin yang berskor LPC tinggi

berorientasi kepada bawahan dan berorientasi pada

adalah lebih efektif untuk situasi-situasi yang secara

produksi/hasil. Sementara itu, model leadership

moderat menguntungkan, sedangkan para pemimpin

continuum

System

dengan skor LPC rendah akan lebih menguntungkan

menunjukkan bagaimana perilaku pemimpin ter-

baik pada situasi yang menguntungkan maupun

hadap bawahan dalam pembuatan keputusan. Pada

tidak menguntungkan. Leader Member Exchange

sisi lain, managerial grid, yang sebenarnya meng-

Theory menjelaskan bagaimana para pemimpin me-

gambarkan secara grafik kriteria yang digunakan

ngembangkan hubungan pertukaran dalam situasi

oleh Ohio State University dan orientasi yang digu-

yang berbeda dengan berbagai pengikut. Hersey and

nakan oleh Michigan University. Menurut teori ini,

Blanchard Situasional Theory lebih memusatkan

perilaku pemimpin pada dasarnya terdiri dari peri-

perhatiannya pada para pengikut. Teori ini mene-

laku yang pusat perhatiannya kepada manusia dan

kankan pada perilaku pemimpin dalam melaksa-

perilaku yang pusat perhatiannya pada produksi.

nakan tugas kepemimpinannya dan hubungan pe-

dan

dan

initiating

Likert’s

structure.

Management

mimpin pengikut.

Teori Kontingensi (Contigensy Theory)

Leader Participation Model menggambar-

Teori-teori kontingensi berasumsi bahwa

kan bagaimana perilaku pemimpin dalam proses

berbagai pola perilaku pemimpin (atau ciri) dibu-

pengambilan keputusan dikaitkan dengan variabel

tuhkan dalam berbagai situasi bagi efektivitas

situasi. Model ini menganalisis berbagai jenis situasi

kepemimpinan. Teori Path-Goal tentang kepemim-

yang mungkin dihadapi seorang pemimpin dalam

140

Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008

Kepemimpinan Visioner dalam Mewujudkan Krutuhan NKRI

menjalankan tugas kepemimpinannya. Penekanan-

motivasi oleh pemimpin dan pengaruh pemimpin

nya pada perilaku kepemimpinan seseorang yang

terhadap tujuan-tujuan dan rasa percaya diri para

bersifat fleksibel sesuai dengan keadaan yang diha-

pengikut. Teori atribusi tentang karisma lebih

dapinya.

menekankan kepada identifikasi pribadi sebagai proses utama mempengaruhi dan internalisasi seba-

Teori Kepemimpinan Kontemporer

gai proses sekunder. Teori konsep diri sendiri mene-

Teori Atribut Kepemimpinan

kankan internalisasi nilai, identifikasi sosial dan

Teori atribusi kepemimpinan mengemuka-

pengaruh pimpinan terhadap kemampuan diri de-

kan bahwa kepemimpinan semata-mata merupakan

ngan hanya memberi peran yang sedikit terhadap

suatu atribusi yang dibuat orang atau seorang pe-

identifikasi pribadi. Sementara itu, teori penularan

mimpin mengenai individu-individu lain yang men-

sosial menjelaskan bahwa perilaku para pengikut

jadi bawahannya. Beberapa teori atribusi yang hing-

dipengaruhi oleh pemimpin tersebut mungkin mela-

ga saat ini masih diakui oleh banyak orang yaitu:

lui identifikasi pribadi dan para pengikut lainnya

1. Teori Penyimpulan Terkait (Correspondensi

dipengaruhi melalui proses penularan sosial. Pada

Inference), yakni perilaku orang lain merupakan

sisi lain, penjelasan psikoanalitis tentang karisma

sumber informasi yang kaya.

memberikan kejelasan kepada kita bahwa pengaruh

2. Teori sumber perhatian dalam kesadaran (Conscious Attentional Resources) bahwa proses per-

dari pemimpin berasal dari identifikasi pribadi dengan pemimpin tersebut. Karisma merupakan sebuah fenomena. Ada

sepsi terjadi dalam kognisi orang yang melaku-

beberapa pendekatan yang dapat digunakan oleh

kan persepsi (pengamatan). 3. Teori atribusi internal dan eksternal dikemuka-

seorang pemimpin karismatik untuk merutinisasi

kan oleh Kelly & Micella, 1980 yaitu teori yang

karisma walaupun sukar untuk dilaksanakan. Kepe-

berfokus pada akal sehat.

mimpinan karismatik memiliki dampak positif maupun negatif terhadap para pengikut dan organisasi.

Kepemimpinan Kharismatik Karisma merupakan sebuah atribusi yang berasal dari proses interaktif antara pemimpin dan

Kepemimpinan Transformasional

para pengikut. Atribut-atribut karisma antara lain

Pemimpin pentransformasi (transforming

rasa percaya diri, keyakinan yang kuat, sikap te-

leaders) mencoba menimbulkan kesadaran para pe-

nang, kemampuan berbicara dan yang lebih penting

ngikut dengan mengarahkannya kepada cita-cita dan

adalah bahwa atribut-atribut dan visi pemimpin

nilai-nilai moral yang lebih tinggi.

tersebut relevan dengan kebutuhan para pengikut.

Burns dan Bass telah menjelaskan kepe-

Berbagai teori tentang kepemimpinan karis-

mimpinan transformasional dalam organisasi dan

matik telah dibahas dalam kegiatan belajar ini.

membedakan kepemimpinan transformasional, ka-

Teori kepemimpinan karismatik dari House mene-

rismatik dan transaksional. Pemimpin transforma-

kankan kepada identifikasi pribadi, pembangkitan

sional membuat para pengikut menjadi lebih peka

Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008

141

Kepemimpinan Visioner dalam Mewujudkan Krutuhan NKRI

terhadap nilai dan pentingnya pekerjaan, meng-

dent,

aktifkan kebutuhan-kebutuhan pada tingkat yang

moderators.

lebih tinggi dan menyebabkan para pengikut lebih

beberapa, yaitu:

mementingkan organisasi. Hasilnya adalah para pe-



ngikut merasa adanya kepercayaan dan rasa hormat terhadap pemimpin tersebut, serta termotivasi untuk

organization Sub-tipe

president,

pemimpin

dan

the

publik

ada

Menurut Pluto: timocratic, plutocratic, dan tyrannical



melakukan sesuatu melebihi dari yang diharapkan darinya. Efek-efek transformasional dicapai dengan

the

Menurut Bell, dkk: formal leader, reputational leader, social leader, dan influential leader



Menurut J.M. Burns, ada pemimpin legislatif

menggunakan karisma, kepemimpinan inspirasio-

yang: ideologues, tribunes, careerist, dan

nal, perhatian yang diindividualisasi serta stimulasi

parlie-mentarians. 

intelektual.

Menurut Kincheloe, Nabi atau Rasul juga ter-

Hasil penelitian Bennis dan Nanus, Tichy

masuk pemimpin publik, yang memiliki ke-

dan Devanna telah memberikan suatu kejelasan

mampuan yang sangat menonjol yang mem-

tentang cara pemimpin transformasional mengubah

bedakannya dengan pemimpin bukan Nabi atau

budaya dan strategi-strategi sebuah organisasi. Pada

Rasul, yaitu dalam hal membangkitkan keyaki-

umumnya, para pemimpin transformasional mem-

nan dan rasa hormat pengikutnya untuk dengan

formulasikan sebuah visi, mengembangkan sebuah

sangat antusias mengikuti ajaran yang dibawa-

komitmen terhadapnya, melaksanakan strategi-stra-

nya dan meneladani semua sikap dan perilaku-

tegi untuk mencapai visi tersebut, dan menanamkan

nya.

nilai-nilai baru. Tipe pemimpin yang lain adalah pemimpin perem-

Tipologi Kepemimpinan Berdasarkan Kon-

puan, yang oleh masyarakat dilekati setereotip, yaitu

disi Sosio Psikologis

sebagai: the earth mother, the manipulator, the

Kondisi sosio-psikologis adalah semua kon-

workaholic, dan the egalitarian.

disi eksternal dan internal yang ada pada saat pemunculan seorang pemimpin. Dari sisi kondisi

Tipologi Kepemimpinan Berdasar Kepri-

sosio-psikologis pemimpin dapat dikelompokkan

badian

menjadi pemimpin kelompok (leaders of crowds),

Tipologi kepemimpinan berdasar kepriba-

pemimpin siswa/mahasiswa (student leaders), pe-

dian dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok

mimpin publik (public leaders), dan pemimpin pe-

besar, yaitu tipologi Myers - Briggs dan tipologi

rempuan (women leaders). Masing-masing tipe

berdasar skala CPI (California Personality Inven-

pemimpin tersebut masih bisa dibuat sub-tipenya.

tory). Myers - Briggs mengelompokkan tipe-tipe ke-

Sub-tipe pemimpin kelompok adalah: crowd com-

pribadian berdasar konsep psikoanalisa yang dikem-

peller, crowd exponent, dan crowd representative.

bangkan oleh Jung, yaitu: extrovert - introvert, sen-

Sub-tipe pemimpin siswa/mahasiswa ada-

sing-intuitive, thinking-feeling, judging - perceiving.

lah: the explorer president, the take charge presi-

Tipe kepribadian ini kemudian dia teliti pada mana-

142

Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008

Kepemimpinan Visioner dalam Mewujudkan Krutuhan NKRI

jer Amerika Serikat dan diperoleh tipe pemimpin



berdasar kepribadian sebagai berikut: 

ISTJ: introvert - sensing - thinking - judging



ESTJ: extrovert - sensing - thinking - judging



ENTJ: extrovert - intuitive - thinking - judging



INTJ:introvert - intuitive - thinking - judging

Tinggi, Orientasi Tugasnya Ekstrim Rendah, 

Pemimpin yang Orientasi Hubungannya Ekstrim Rendah, Orientasi Tugasnya Ekstrim Rendah,



Pemimpin yang Orientasi Hubungannya Moderat, Orientasi Tugasnya Moderat, dan



Kemudian dengan menggunakan tipe kepri-

Pemimpin yang Orientasi Hubungannya Ekstrim

Pemimpin yang Orientasi Hubungannya Ekstrim Tinggi, Orientasi Tugasnya Ekstrim Tinggi

badian yang disusun berdasar konsep psikoanalisa Jung, Delunas melakukan penelitian terhadap para

Kemudian Reddin melakukan pengem-

manajer dan ekesekutif negara bagian, dan menge-

bangan lanjut atas tipologi ini, dan menemukan tipe

lompokkan tipe pemimpin berdasar kepribadian

pemimpin sebagai berikut: deserter, missionary,

sebagai berikut:

compromiser, bureaucrat, benevolent autocrat,



Sensors - perceivers

developer, dan executive. Sementara Bradford dan



Sensors - judgers

Cohen membagi tipe pemimpin menjadi: technician,



Intuitive - thinkers

conductor, dan developer. Tipologi kepemimpinan



Intuitive - feelers

yang dikembangkan oleh Leavitt membagi tipe pemimpin menjadi: pathfinders, problem solvers,

Tipologi kepribadian yang lain adalah seba-

dan implementers.

gaimana yang disusun dengan menggunakan skala CPI (California Personality Invetory) yang menge-

Tipologi Kepemimpinan Berdasar Peran

lompokkan tipe pemimpin menjadi: leader, inno-

Fungsi dan Perilaku

vator, saint, dan artist.

Tipologi pemimpin berdasar fungsi, peran, dan perilaku pemimpin adalah tipologi pemimpn

Tipologi Kepemimpinan Berdasar Gaya

yang disusun dengan titik tolak interaksi personal

Kepemimpinan

yang ada dalam kelompok. Tipe-tipe pemimpin

Ada empat kelompok tipologi kepemim-

dalam tipologi ini dapat dikelompokkan dalam ke-

pinan yang disusun berdasar gaya kepemimpinan,

lompok tipe berdasar fungsi, berdasar peran, dan

yaitu tipologi Blake-Mouton, tipologi Reddin, tipo-

berdasar perilaku yang ditunjukkan oleh pemimpin.

logi Bradford-Cohen, dan tipologi Leavitt. Menurut

Berdasar perilakunya, tipe pemimpin dikelompok-

Blake-Mouton tipe pemimpin dapat dibagi ke dalam

kan dalam kelompok tipe pemimpin yang dikemu-

tipe:

kakan oleh: Cattell dan Stice; S. Levine; Clarke;



Pemimpin yang Orientasi Hubungannya Eks-

Komaki, Zlotnik dan Jensen. Berdasar fungsinya,

trim Rendah, Orientasi Tugasnya Ekstrim Ting-

tipe pemimpin dapat dikelompokkan dalam kelom-

gi,

pok tipe pemimpin yang dikemukakan oleh: Bales dan Slater; Roby; Shutz; Cattell; Bowes dan Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008

143

Kepemimpinan Visioner dalam Mewujudkan Krutuhan NKRI

Seashore. Berdasar perannya, tipe pemimpin dapat

Ruang lingkup peran hubungan yang me-

dikelompokkan dalam kelompok tipe pemimpin

lekat pada pemimpin meliputi peran pemimpin

yang dikemukakan oleh: Benne dan Sheats; dan

dalam pembentukan dan pembinaan tim-tim kerja;

Mintzberg.

pengelolaan tata kepegawaian yang berguna untuk pencapaian tujuan organisasi; pembukaan, pembinaan dan pengendalian hubungan eksternal dan in-

Pembahasan Sebuah visi adalah pernyataan yang secara relatif mendeskripsikan aspirasi atau arahan untuk

ternal organisasi serta perwakilan bagi organisasinya.

masa depan organisasi. Dengan kata lain sebuah pernyataan visi harus dapat menarik perhatian tetapi tidak menimbulkan salah pemikiran.

Peran Pembangkit Semangat Salah satu peran kepemimpinan yang harus

Agar visi sesuai dengan tujuan organisasi di

dijalankan oleh seorang pemimpin adalah peran

masa mendatang, para pemimpin harus menyusun

membangkitkan semangat kerja. Peran ini dapat

dan manafsirkan tujuan-tujuan bagi individu dan

dijalankan dengan cara memberikan pujian dan

unit-unit kerja.

dukungan. Pujian dapat diberikan dalam bentuk penghargaan dan insentif. Penghargaan adalah ben-

Peran Pemimpin dalam Pengendalian dan

tuk pujian yang tidak berbentuk uang, sementara

Hubungan Organisasional

insentif adalah pujian yang berbentuk uang atau pemimpin

benda yang dapat kuantifikasi. Pemberian insentif

organisasi dalam mengendalikan organisasi meli-

hendaknya didasarkan pada aturan yang sudah dise-

puti: (a) mengelola harta milik atau aset organisasi;

pakati bersama dan transparan. Insentif akan efektif

(b) mengendalikan kualitas kepemimpinan dan ki-

dalam peningkatan semangat kerja jika diberikan

nerja organisasi; (c) menumbuhkembangkan serta

secara tepat, artinya sesuai dengan tingkat kebu-

mengendalikan situasi maupun kondisi kondusif

tuhan karyawan yang diberi insentif, dan disam-

yang berkenaan dengan keberadaan hubungan da-

paikan oleh pimpinan tertinggi dalam organisasi,

lam organisasi. Dan peran pengendalian serta peme-

serta diberikan dalam suatu ‘event’ khusus.

Tindakan

manajemen

para

lihara/pengendali hubungan dalam organisasi meru-

Peran

membangkitkan

semangat

kerja

pakan pekerjaan kepemimpinan yang berat bagi

dalam bentuk memberikan dukungan, bisa dilaku-

pemimpin. Oleh sebab itu diperlukan pengetahuan,

kan melalui kata-kata, baik langsung maupun tidak

seni dan keahlian untuk melaksanakan kepemim-

langsung, dalam kalimat-kalimat yang sugestif. Du-

pinan yang efektif.

kungan juga dapat diberikan dalam bentuk pening-

Ruang lingkup peran pengendali organisasi

katan atau penambahan sarana kerja, penambahan

yang melekat pada pemimpin meliputi pengendalian

staf yang berkualitas, perbaikan lingkungan kerja,

pada perumusan pendefinisian masalah dan pemeca-

dan semacamnya.

hannya, pengendalian pendelegasian wewenang, pengendalian uraian kerja dan manajemen konflik. 144

Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008

Kepemimpinan Visioner dalam Mewujudkan Krutuhan NKRI

Peran Menyampaikan Informasi Informasi merupakan jantung kualitas peru-

juga melalui perilaku kepemimpinan sebagai pelaksana (eksekutif).

sahaan atau organisasi; artinya walaupun produk

Dengan didominasi oleh ketiga perilaku

dan layanan purna jual perusahaan tersebut bagus,

kepemimpinan tersebut, berarti gaya ini diwarnai

tetapi jika komunikasi internal dan eksternalnya

dengan usaha mewujudkan dan mengembangkan

tidak bagus, maka perusahaan itu tidak akan ber-

hubungan manusiawi (human relationship) yang

tahan lama karena tidak akan dikenal masyarakat

efektif, berdasarkan prinsip saling menghormati dan

dan koordinasi kerja di dalamnya jelek. Penyam-

menghargai antara yang satu dengan yang lain. Pe-

paian atau penyebaran informasi harus dirancang

mimpin memandang dan menempatkan orang-orang

sedemikian rupa sehingga informasi benar-benar

yang dipimpinnya sebagai subjek, yang memiliki

sampai kepada komunikan yang dituju dan mem-

kepribadian dengan berbagai aspeknya, seperti diri-

berikan manfaat yang diharapkan. Informasi yang

nya juga. Kemauan, kehendak, kemampuan, buah

disebarkan harus secara terus-menerus dimonitor

pikiran, pendapat, minat/perhatian, kreativitas, ini-

agar diketahui dampak internal maupun ekster-

siatif, dan lain-lain yang berbeda-beda antara yang

nalnya. Monitoring tidak dapat dilakukan asal-asa-

satu dengan yang lain selalu dihargai dan disalurkan

lan saja, tetapi harus betul-betul dirancang secara

secara wajar.

efektif dan sistemik. Selain itu, seorang pemimpin

Berdasarkan prinsip tersebut di atas, dalam

juga harus menjalankan peran consulting baik ke

gaya kepemimpinan ini selalu terlihat usaha untuk

lingkungan internal organisasi maupun ke luar

memanfaatkan setiap orang yang dipimpin. Proses

organisasi secara baik, sehingga tercipta budaya

kepemimpinan diwujudkan dengan cara memberi-

organisasi yang baik pula. Sebagai orang yang

kan kesempatan yang luas bagi anggota kelompok/

berada di puncak dan dipandang memiliki penge-

organisasi untuk berpartisipasi dalam setiap kegia-

tahuan yang lebih baik dibanding yang dipimpin,

tan. Partisipasi itu disesuaikan dengan posisi/jabatan

seorang pemimpin juga harus mampu memberikan

masing-masing, di samping memperhatikan pula

bimbingan yang tepat dan simpatik kepada bawa-

tingkat dan jenis kemampuan setiap anggota kelom-

hannya yang mengalami masalah dalam melaksa-

pok/organisasi. Para pemimpin pelaksana sebagai

nakan pekerjaannya.

pembantu pucuk pimpinan, memperoleh pelimpahan wewenang dan tanggung jawab, yang sama atau

Gaya Kepemimpinan Demokratis

seimbang pentingnya bagi pencapaian tujuan ber-

Kepemimpinan demokratis menempatkan

sama. Sedang bagi para anggota kesempatan ber-

manusia sebagai faktor utama dan terpenting dalam

partisipasi dilaksanakan dan dikembangkan dalam

setiap kelompok/organisasi. Gaya kepemimpinan

berbagai kegiatan di lingkungan unit masing-ma-

demokratis diwujudkan dengan dominasi perilaku

sing, dengan mendorong terwujudnya kerja sama,

sebagai pelindung dan penyelamat dan perilaku

baik antara anggota dalam satu maupun unit yang

yang cenderung memajukan dan mengembangkan

berbeda. Dengan demikian berarti setiap anggota

organisasi/kelompok. Di samping itu diwujudkan

tidak saja diberi kesempatan untuk aktif, tetapi juga

Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008

145

Kepemimpinan Visioner dalam Mewujudkan Krutuhan NKRI

dibantu dalam mengembangkan sikap dan kemam-

dak pimpinan. Pemimpin memandang dirinya lebih,

puannya memimpin. Kondisi itu memungkinkan

dalam segala hal dibandingkan dengan bawahannya.

setiap orang siap untuk dipromosikan menduduki

Kemampuan bawahan selalu dipandang rendah,

posisi/jabatan pemimpin secara berjenjang, bila-

sehingga dianggap tidak mampu berbuat sesuatu

mana terjadi kekosongan karena pensiun, pindah,

tanpa perintah. Perintah pemimpin sebagai atasan

meninggal dunia, atau sebab-sebab lain.

tidak boleh dibantah, karena dipandang sebagai

Kepemimpinan dengan gaya demokratis

satu-satunya yang paling benar. Pemimpin sebagai

dalam mengambil keputusan sangat mementingkan

penguasa merupakan penentu nasib bawahannya.

musyawarah, yang diwujudkan pada setiap jenjang

Oleh karena itu tidak ada pilihan lain, selain harus

dan di dalam unit masing-masing. Dengan demikian

tunduk dan patuh di bawah kekuasaan sang pe-

dalam pelaksanaan setiap keputusan tidak dirasakan

mimpin. Kekuasaan pimpinan digunakan untuk

sebagai kegiatan yang dipaksakan, justru sebaliknya

menekan bawahan, dengan mempergunakan sanksi

semua merasa terdorong mensukseskannya sebagai

atau hukuman sebagai alat utama. Pemimpin menilai

tanggung jawab bersama. Setiap anggota kelompok/

kesuksesannya dari segi timbulnya rasa takut dan

organisasi merasa perlu aktif bukan untuk kepen-

kepatuhan yang bersifat kaku.

tingan sendiri atau beberapa orang tertentu, tetapi untuk kepentingan bersama. Aktivitas

dirasakan

Kepemimpinan dengan gaya otoriter banyak ditemui dalam pemerintahan Kerajaan Absolut, se-

sebagai

kebutuhan

hingga ucapan raja berlaku sebagai undang-undang

dalam mewujudkan partisipasi, yang berdampak

atau ketentuan hukum yang mengikat. Di samping

pada perkembangan dan kemajuan kelompok/ orga-

itu sering pula terlihat gaya dalam kepemimpinan

nisasi secara keseluruhan. Tidak ada perasaan terte-

pemerintahan diktator sebagaimana terjadi di masa

kan dan takut, namun pemimpin selalu dihormati

Nazi Jerman dengan Hitler sebagai pemimpin yang

dan disegani secara wajar

otoriter.

Gaya Kepemimpinan Otoriter

Gaya Kepemimpinan Bebas dan Gaya Kepe-

Kepemimpinan otoriter merupakan gaya

mimpinan Pelengkap

kepemimpinan yang paling tua dikenal manusia.

Kepemimpinan Bebas merupakan kebalikan

Oleh karena itu gaya kepemimpinan ini menem-

dari tipe atau gaya kepemimpinan otoriter. Dilihat

patkan kekuasaan di tangan satu orang atau seke-

dari segi perilaku ternyata gaya kepemimpinan ini

lompok kecil orang yang di antara mereka tetap ada

cenderung didominasi oleh perilaku kepemimpinan

seorang yang paling berkuasa. Pemimpin bertindak

kompromi (compromiser) dan perilaku kepemimpi-

sebagai penguasa tunggal. Orang-orang yang dipim-

nan pembelot (deserter). Dalam prosesnya ternyata

pin yang jumlahnya lebih banyak, merupakan pihak

sebenarnya tidak dilaksanakan kepemimpinan dalam

yang dikuasai, yang disebut bawahan atau anak

arti sebagai rangkaian kegiatan menggerakkan dan

buah. Kedudukan bawahan semata-mata sebagai

memotivasi anggota kelompok/organisasinya de-

pelaksana keputusan, perintah, dan bahkan kehen-

ngan cara apa pun juga. Pemimpin berkedudukan

146

Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008

Kepemimpinan Visioner dalam Mewujudkan Krutuhan NKRI

sebagai simbol. Kepemimpinannya dijalankan de-

dalam menetapkan suatu keputusan atau melakukan

ngan memberikan kebebasan penuh pada orang

suatu kegiatan dalam tipe kepemimpinan ini dise-

yang dipimpin dalam mengambil keputusan dan

rahkan sepenuhnya pada orang-orang yang dipim-

melakukan kegiatan (berbuat) menurut kehendak

pin.

dan kepentingan masing-masing, baik secara per-

Oleh karena setiap manusia mempunyai

seorangan maupun berupa kelompok-kelompok ke-

kemauan dan kehendak sendiri, maka akan berakibat

cil.

suasana kebersamaan tidak tercipta, kegiatan menPemimpin hanya memfungsikan dirinya

jadi tidak terarah dan simpang siur. Wewenang tidak

sebagai penasihat, yang dilakukan dengan memberi

jelas dan tanggung jawab menjadi kacau, setiap

kesempatan untuk berkompromi atau bertanya bagi

anggota saling menunggu dan bahkan saling salah

anggota kelompok yang memerlukannya. Kesem-

menyalahkan apabila diminta pertanggungjawaban.

patan itu diberikan baik sebelum maupun sesudah

Gaya atau perilaku kepemimpinan yang termasuk

anggota yang bersangkutan menetapkan keputusan

dalam tipe kepemimpinan bebas ini antara lain:

atau melaksanakan suatu kegiatan.

1. Kepemimpinan Agitator

Kepemimpinan dijalankan tanpa berbuat

Tipe

kepemimpinan

ini

diwarnai

dengan

sesuatu, karena untuk bertanya atau tidak (kom-

kegiatan pemimpin dalam bentuk tekanan, adu

promi) tentang sesuatu rencana keputusan atau ke-

domba, memperuncing perselisihan, menimbul-

giatan, tergantung sepenuhnya pada orang-orang

kan dan memperbesar perpecahan/pertentangan

yang dipimpin. Dalam keadaan seperti itu setiap

dan lain-lain dengan maksud untuk memperoleh

terjadi kekeliruan atau kesalahan, maka pemimpin

keuntungan bagi dirinya sendiri. Agitasi yang

selalu berlepas tangan karena merasa tidak ikut serta

dilakukan terhadap orang luar atau organisasi

menetapkannya menjadi keputusan atau kegiatan

lain, adalah untuk mendapatkan keuntungan

yang dilaksanakan kelompok/organisasinya. Pe-

bagi organisasinya dan bahkan untuk kepenti-

mimpin melepaskan diri dari tanggung jawab

ngan pemimpin sendiri.

(deserter), dengan menuding bahwa yang salah

2. Kepemimpinan Simbol

adalah anggota kelompok/organisasinya yang mene-

Tipe kepemimpinan ini menempatkan seorang

tapkan atau melaksanakan keputusan dan kegiatan

pemimpin sekedar sebagai lambang atau simbol,

tersebut. Oleh karena itu bukan dirinya yang harus

tanpa menjalankan kegiatan kepemimpinan

dan perlu diminta pertanggungjawaban telah ber-

yang sebenarnya.

buat kekeliruan atau kesalahan. Sehubungan dengan itu apabila tidak seo-

Di samping gaya kepemimpinan demo-

rang pun orang-orang yang dipimpin atau bawahan

kratis, otokrasi maupun bebas maka pada kenya-

yang mengambil inisiatif untuk menetapkan suatu

taannya sulit untuk dibantah bila dikatakan terdapat

keputusan dan tidak pula melakukan sesuatu kegia-

beberapa gaya atau perilaku kepemimpinan yang

tan, maka kepemimpinan dan keseluruhan kelom-

tidak dapat dikategorikan ke dalam salah satu tipe

pok/organisasi menjadi tidak berfungsi. Kebebasan

kepemimpinan tersebut. Sehubungan dengan itu

Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008

147

Kepemimpinan Visioner dalam Mewujudkan Krutuhan NKRI

sekurang kurangnya terdapat lima gaya atau peri-

perbedaan status dan menghindari ancaman-an-

laku kepemimpinan seperti itu. Kelima gaya atau

caman terhadap rasa harga diri para pengikut.

perilaku kepemimpinan itu adalah 1. Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Ahli (Expert)

Pengaruh Pengaruh sebagai inti dari kepemimpinan

2. Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Kharismatik

merupakan kemampuan seseorang untuk mengubah

3. Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Paternalistik

sikap, perilaku orang atau kelompok dengan cara-

4. Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Pengayom

cara yang spesifik. Seorang pemimpin yang efektif

5. Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Tranforma-

tidak hanya cukup memiliki kekuasaan, tetapi perlu

sional

pula mengkaji proses-proses mempengaruhi yang timbal balik yang terjadi antara pemimpin dengan

Kekuasaan dan Konflik Dalam Kepemim-

yang dipimpin. Para teoretikus telah mengidentifikasi ber-

pinan Kekuasaan dapat didefinisikan sebagai sua-

bagai taktik mempengaruhi yang berbeda-beda se-

tu potensi pengaruh dari seorang pemimpin. Kekua-

perti persuasi rasional, permintaan berinspirasi, per-

saan seringkali dipergunakan silih berganti dengan

tukaran, tekanan, permintaan pribadi, menjilat, kon-

istilah pengaruh dan otoritas.

sultasi, koalisi, dan taktik mengesahkan. Pilihan

Berbagai sumber dan jenis kekuasaan dari

taktik mempengaruhi yang akan digunakan oleh

beberapa teoritikus seperti French dan Raven,

seorang pemimpin dalam usaha mempengaruhi para

Amitai Etzioni, Kenneth W. Thomas, Organ dan

pengikutnya tergantung pada beberapa aspek situasi

Bateman, dan Stepen P Robbins telah dikemukakan

tertentu. Pada umumnya, para pemimpin lebih

dalam kegiatan belajar ini.

sering menggunakan taktik-taktik mempengaruhi

Kekuasaan merupakan sesuatu yang dina-

yang secara sosial dapat diterima, feasible, me-

mis sesuai dengan kondisi yang berubah dan

mungkinkan akan efektif untuk suatu sasaran

tindakan-tindakan para pengikut. Berkaitan dengan

tertentu, memungkinkan tidak membutuhkan banyak

hal ini telah dikemukakan social exchange theory,

waktu, usaha atau biaya.

strategic contingency theory dan proses-proses

Efektivitas masing-masing taktik mempe-

politis sebagai usaha untuk mempertahankan, me-

ngaruhi dalam usaha untuk memperoleh komitmen

lindungi dan meningkatkan kekuasaan.

dari para pengikut antara lain tergantung pada

Dalam kaitan dengan kekuasaan, para pemimpin membutuhkan kekuasaan tertentu agar

keterampilan pemimpin, jenis permintaan serta position dan personal power pemimpin tersebut.

efektif. Keberhasilan pemimpin sangat tergantung pada cara penggunaan kekuasaan. Pemimpin yang

Konflik

efektif kemungkinan akan menggunakan kekuasaan

Konflik dapat didefinisikan sebagai suatu

dengan cara yang halus, hati-hati, meminimalisasi

proses di mana sebuah usaha dibuat dengan sengaja oleh seseorang atau suatu unit untuk menghalangi

148

Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008

Kepemimpinan Visioner dalam Mewujudkan Krutuhan NKRI

pihak lain yang menghasilkan kegagalan pencapaian

masyarakat terhadap gender serta tingkat pembangu-

tujuan pihak lain atau meneruskan kepentingannya.

nan suatu negara atau wilayah.

Ada beberapa pandangan tentang konflik

Dari hasil temuan, ternyata tidak ditemukan

yaitu pandangan tradisional, netral dan interak-

adanya perbedaan antara gaya kepemimpinan pe-

sionis. Pandangan tradisional mengatakan bahwa

rempuan dengan laki-laki, walaupun ada sedikit per-

konflik itu negatif, pandangan netral menganggap

bedaan potensi kepemimpinan perempuan dan laki-

bahwa konflik adalah ciri hakiki tingkah laku manu-

laki, di mana keunggulan dan kelemahan potensi

sia yang dinamis, sedangkan interaksionis men-

kepemimpinan perempuan dan laki-laki merupakan

dorong terjadinya konflik.

hal yang saling mengisi. Begitu juga dengan karak-

Untuk mengurangi, memecahkan dan mens-

teristik kepemimpinan perempuan dan laki-laki da-

timulasi konflik ada beberapa pendekatan atau stra-

pat disinergikan menjadi kekuatan yang harmonis

tegi yang dapat ditempuh sebagaimana disarankan

bagi organisasi yang bersangkutan.

oleh beberapa teoretikus.

Untuk menduduki posisi kepemimpinan dalam organisasi di era global, perempuan perlu me-

Perkembangan Mutakhir Tentang Kepe-

ningkatkan ESQ dan memperkaya karakteristik ke-

mimpinan

pemimpinannya dengan komponen-komponen, antapergeseran

ra lain pembangunan mental, ketangguhan pribadi

budaya telah mempengaruhi dinamika kepemimpi-

dan ketangguhan sosial serta menutupi agresivitas-

nan perempuan. Pada umumnya pemimpin perem-

nya menjadi ketegasan sikap, inisiatif, dan percaya

puan cenderung diberikan porsi pada organisasi

diri akan kompetensinya

Perubahan

lingkungan

dan

perempuan dan sosial. Namun dengan adanya globalisasi telah merubah paradigma kepemimpinan

Kepemimpinan dalam Beragam Budaya dan

ke arah pertimbangan core competence yang dapat

Negara

berdaya saing di pasar global oleh sebab itu banyak

Pada kegiatan belajar ini telah Anda lihat

organisasi berkaliber dunia yang memberikan ke-

bahwa terdapat perbedaan mendasar dari sikap dan

sempatan bagi perempuan yang mampu dan meme-

perilaku pemimpin pada berbagai Negara atau bu-

nuhi persyaratan kepemimpinan sesuai situasi dan

daya. Namun demikian, terdapat dimensi kepemim-

kondisi sekarang ini.

pinan yang secara universal relatif sama yaitu setiap

Hambatan bagi kepemimpinan perempuan

pemimpin diharapkan mampu proaktif dan tidak

lebih banyak akibat adanya stereotipe negatif ten-

otoriter. Di samping itu, terdapat pula beberapa va-

tang kepemimpinan perempuan serta dari mental

riasi sikap dan perilaku pemimpin di dalam kelom-

(perempuan) yang bersangkutan. Stereotipe-stereo-

pok budaya dan di dalam Negara pada berbagai bu-

tipe tersebut muncul sebagai akibat dari pemikiran

daya atau Negara. Demikian pula terdapat perbe-

individu dan kolektif yang berasal dari latar bela-

daan sikap dan perilaku pemimpin pada Negara-

kang sosial budaya dan karakteristik pemahaman

Negara yang menganut system nilai berbeda.

Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008

149

Kepemimpinan Visioner dalam Mewujudkan Krutuhan NKRI

tentu (self- mastery); kategori kelompok sosial

Kepemimpinan Visioner Seorang pemimpin visioner harus bisa men-

terbagi menjadi kerjasama tim yang efektif (Likert),

jadi penentu arah, agen perubahan, juru bicara dan

pembagian nilai (Deal/Kennedy), siklus atau ling-

pelatih. Oleh karena itu seorang pemimpin visioner

karan kualitas (Sony), sinergi sosial; kategori orga-

harus:

nisasi secara keseluruhan yang terbagi menjadi or-

1. menyusun arah dan secara personal sepakat

ganisasi yang hirarkis (Chandler), organisasi jari-

untuk menyebarkan kepemimpinan visioner ke

ngan (Handy) organisasi ramping (Honda), organi-

seluruh organisasi.

sasi yang belajar (learning organization), kategori

2. memberdayakan para karyawan dalam bertin-

ekonomi dan masyarakat yang terbagi menjadi tang-

dak untuk mendengar dan mengawasi umpan

gungjawab badan hukum (Chandler), perusahaan

balik.

swasta yang mandiri atau bebas (Gilder), modal atau

3. selalu memfokuskan perhatian dalam membentuk organisasi mencapai potensi terbesarnya.

investasi sumber daya manusia (Ozaka) dan pembangunan yang berkelanjutan. Globalisasi juga telah mempengaruhi terjadinya perubahan paradigma dalam praktik manaje-

Kepemimpinan Ahli Pada era globalisasi, banyak terjadi peru-

men khususnya kepemimpinan. Secara garis besar,

bahan dalam segala sendi kehidupan masyarakat,

perbedaaan antara paradigma lama dan baru dilihat

terutama yang berhubungan dengan bidang ekonomi

dari aspek-aspek antara lain berikut ini:

perdagangan, industri, telekomunikasi dan infor-

1. dari aspek tanggung jawab organisasi: paradig-

masi. Dalam masa post modernism yang sekarang

ma lama menitikberatkan pada pertanggung

sedang kita jalani, perubahan paradigma manajemen

jawaban organisasi tentang lingkungan akibat

turut bergerak secara dinamis, dari paradigma ma-

dari proses input-proses-output organisasi se-

najemen klasik hingga paradigma post modernism

dangkan pada paradigma baru menekankan

yang salah satunya diwakili oleh learning organiza-

tanggung jawab pada pembangunan yang berke-

tion dengan pengukuran kinerja balanced score

lanjutan.

card yang memperhitungkan pula keterkaitan de-

2. dari aspek tim manajemen: paradigma lama menekankan struktur dan fungsi interaksi

ngan lingkungan luar organisasi. Secara historis, paradigma kepemimpinan

kelompok untuk mencapai sinergi sosial dalam

tersebut terbagi dalam beberapa lokus dan fokus

mengelola organisasi masing-masing, sedang-

keilmuan, yang diwakili dalam kelompok paradig-

kan paradigma baru menitikberatkan pada struk-

ma aliran wilayah utara, barat, timur dan global

tur dan proses dengan pendekatan learning orga-

baru. Hal tersebut, dipaparkan dalam beberapa kate-

nization.

gori, antara lain dalam kategori manajer individual,

3. dari aspek kepemimpinan manajemen: paradig-

yang terbagi menjadi manajemen efektif (Drucker),

ma lama menitikberatkan pada kapasitas indivi-

manajemen perusahaan (Peters), manajemen kua-

dual manajer dalam memimpin, sedangkan para-

litas total (Toyota), keahlian diri pada bidang ter150

Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008

Kepemimpinan Visioner dalam Mewujudkan Krutuhan NKRI

digma baru menekankan keunggulan diri manajer (self-mastery) dalam memimpin.

Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Tugas utama seorang pemimpin adalah mengajak orang untuk menyumbangkan bakatnya se-

Kesemua perjalananan dan dinamika faktor-

cara senang hati dan bersemangat untuk kepentingan

faktor organisasi tersebut baik eksternal maupun

organisasi. Dengan demikian pemimpin atau mana-

internal, telah membawa perubahan paradigma

jer harus mengarahkan perilaku para anggota orga-

kepemimpinan yang dinamis dan fleksibel. Peru-

nisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai. Para

bahan tersebut banyak menyangkut pada pemben-

pemimpin perlu membentuk, mengelola, mening-

tukan mental pribadi manajer dan pembentukan visi

katkan, dan mengubah budaya kerja organisasi. Un-

manajer serta organisasi.

tuk melaksanakan tugas tersebut, manajer perlu menggunakan kemampuannya dalam membaca kon-

Aplikasi Kepemimpinan dalam Organisasi

disi lingkungan organisasi, menetapkan strategi or-

Kepemimpinan, Organisasi dan Perubahan

ganisasi, memilih teknologi yang tepat, menetapkan

Lingkungan

struktur organisasi yang sesuai, sistem imbalan dan

Ada tiga jenis perubahan yaitu perubahan

hukuman, sistem pengelolaan sumberdaya manusia,

rutin, perubahan pengembangan, dan inovasi. Me-

sistem dan prosedur kerja, dan komunikasi serta

ngelola perubahan adalah hal yang sulit. Ukuran

motivasi.

kapasitas kepemimpinan seseorang salah satu dian-

Salah satu cara mengembangkan budaya

taranya adalah kemampuannya dalam mengelola

adalah dengan menetapkan visi yang jelas dan lang-

perubahan. Kemampuan ini penting sebab pada

kah yang strategis, mengembangkan alat ukur ki-

masa kini pemimpin, akan selalu dihadapkan pada

nerja yang jelas, menindaklanjuti tujuan yang telah

perubahan-perubahan, sehingga pemimpin dituntut

dicapai, menetapkan sistem imbalan yang adil,

untuk mampu menyesuaikan dengan perubahan

menciptakan iklim kerja yang lebih terbuka dan

lingkungan. Pemimpin yang kuat bahkan mampu

transparan, mengurangi permainan politik dalam

mempelopori perubahan lingkungan. Ada empat ta-

organisasi, dan mengembangkan semangat kerja tim

hap yang harus dilakukan agar pemimpin dapat

melalui pengembangan nilai-nilai inti

mengelola perubahan lingkungan. Tahap-tahap tersebut adalah pertama, mengidentifikasi peruba-

Kepemimpinan dan Inovasi

han; Kedua, Menilai posisi organisasi; Ketiga,

Inovasi berbeda dengan kreativitas. Krea-

Merencanakan dan melaksanakan perubahan; dan

tivitas lebih berfokus pada penciptaan ide sedangkan

Keempat, Melakukan evaluasi. Untuk memperoleh

inovasi berfokus pada bagaimana mewujudkan ide.

hasil yang diharapkan maka keempat langkah terse-

Karena inovasi adalah proses mewujudkan ide,

but perlu dilakukan secara berurutan dan berkesi-

maka diperlukan dukungan dari faktor-faktor orga-

nambungan.

nisasional dan leaderships. Dalam membahas inovasi paling tidak ada duabelas tema umum yang berkaitan dengan pembaLex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008

151

Kepemimpinan Visioner dalam Mewujudkan Krutuhan NKRI

hasan tentang inovasi yaitu kreativitas dan inovasi,

Sayangi Sesama, Selamat Menyelamatkan. Kepe-

karakteristik umum orang-orang kreatif, belajar atau

mimpinan Spiritual Mampu Efektifkan Budaya

bakat, motivasi, hambatan untuk kreatif dan budaya

Bangsa Indonesia karena model ini visioner, kerja

organisasi, struktur organisasi, struktur kelompok,

keras-cerdas dan ikhlas serta tidak hanya kerja betul

peranan pengetahuan, kreativitas radikal atau inkri-

tetapi juga kerja benar.

mental, struktur dan tujuan,proses, dan penilaian.

Persoalan besar Indonesia sebagai suatu

Kemampuan organisasi dalam mengelola kedua-

bangsa adalah keterpurukan dalam hampir semua

belas tema tersebut akan menentukan keberhasi-

lini bidang kehidupan. Bidang ekonomi, politik, hu-

lannya dalam melakukan inovasi.

kum dan sosial budaya bangsa. Kesemuanya dite-

Inovasi berkaitan erat dengan proses pen-

ngarai dengan hilangnya value/nilai karakter budaya

ciptaan pengetahuan. Proses penciptaan pengeta-

bangsa, yang mempunyai nilai positif dan dibangun

huan dilakukan dengan melakukan observasi atas

dan berakar pada bangsa ini. Value dan karakter ini

kejadian, mengolahnya menjadi data, lalu data dija-

mampu menjadi inspirasi dan pendorong penggerak

dikan informasi, dan informasi diberikan konteks

kemajuan bangsa. Tidak ada bangsa yang maju tan-

sehingga menjadi pengetahuan. Pengetahuan inilah

pa nilai didalamya.

yang oleh pemimpin dijadikan arah atau bekal untuk

Bangsa Jepang maju karena digerakkan nilai

melakukan inovasi. Organisasi yang mampu secara

Bushido, bangsa China Maju karena nilai Confucia-

terus menerus melakukan penciptaan pengetahuan

nism, bangsa Eropa maju karena semangat nilai

disebut sebagai learning organization.

Renaisance. Jadi Value mampu menggerakkan spirit

Kepemimpinan Spritual Menjawab Keter-

dalam segala aktivitas bangsa. Konon bangsa Jepang

purukan Bangsa dan Mewujudkan Keutu-

mampu mempercepat akselerasi kemajuan yang

han NKRI

demikian cepat, adanya doktrin bahwa semangat

Tidak ada bangsa yang maju tanpa value

rakyat Jepang harus berusaha agar matahari tetap

yang mendasarinya, maka value tersebut perlu

berkibar diatas bumi Jepang, simbul matahari adalah

dibangun. Sebenarnya bangsa Indonesia sudah pu-

kaisar. Jadi setiap elemen bangsa Jepang berusaha

nya nilai yang sudah berurat berakar dalam sanubari

agar kaisar tetap jaya, kaisar akan jaya bila Jepang

bangsa, namun sayangnya nilai tersebut memudar

punya

dan ada indikasi ada usaha-usaha akan diganti de-

prestasi tidak akan terwujud tanpa kerja, maka kerja

ngan nilai asing yang tidak cocok dengan masya-

dan karya wajib hukumnya bagi bangsa Jepang.

prestasi

diantara

negara-negara

dunia,

rakat Indonesia. Untuk menggerakkan dan mengem-

Sebenarnya bangsa Indonesia sudah pu-

bangkan nilai diatas bisa terwujud bila didukung

nya nilai yang sudah berurat berakar dalam sanubari

dengan adanya model kepemimpinan yang tepat.

bangsa, namun sayangnya nilai tersebut memudar

Kepemimpinan Spiritualitas adalah jawa-

dan ada indikasi ada usaha-usaha akan diganti de-

bannya. Model ini mempunyai seperangkat ciri sa-

ngan nilai asing yang tidak cocok dengan masya-

lah satunya yang menonjol adalah Cintai Tuhan, 152

Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008

Kepemimpinan Visioner dalam Mewujudkan Krutuhan NKRI

rakat Indonesia, nilai asing tersebut adalah materia-

paradigma dan sekaligus kekuatan penggerak untuk

lisme-liberal.

melakukan perubahan.

Untuk menggerakkan dan mengembangkan nilai diatas bisa terwujud dan bisa berkembang

Ciri-ciri Kepemimpinan Spiritualitas

cepat bila didukung dengan adanya model kepe-

Model kepemimpinan spiritualitas diya-

mimpinan yang tepat. Maka harus mencari dan

kini mampu sebagai solusi terhadap krisis dan

mengembangkan sebuah model kepemimpinan

masalah bangsa ini. Model kepemimpinan spiritua-

bangsa yang mampu mengatasi masalah besar terse-

litas merupakan puncak tertinggi evolusi model

but dan menuju bangsa yang mempunyai budaya

kepemimpinan yang ada yakni kepemimpinan tran-

organisasi yang efektif bagi kemajuan bangsa ini

saksional dan kepemimpinan transformasional. Ciri

kedepan.

utama model kepemimpinan spiritual adalah, PerPersoalannya adalah model kepemimpi-

tama, hakekat kepemimpinan adalah amanah dari

nan bangsa yang bagaimana yang cocok dan mampu

Tuhan. Kedua, fungsi kepemimpinan untuk mem-

merubah bangsa sebagai organisasi besar sehingga

berdayakan dan mencurahkan iman dan hati nurani

mampu mewujudkan efektifitas budaya bangsa.

pengikut melalui kerja keras, cedas dan ikhlas.

Budaya organisasi bangsa adalah watak, karakter

Ketiga, etos kepemimpinan adalah mendedikasikan

dan kepribadian bangsa yang dibangun oleh para

kepada Tuhan dan sesama manusia untuk ibadah

anggota komunitas dari seluruh elemen bangsa.

tanpa pamrih. Keempat, pendekatan kepemimpinan

Budaya bangsa mengacu pada sistem makna dan

adalah spiritualitas dan hati nurani. Kelima, dalam

nilai (value) yang dianut oleh bangsa tersebut. Bila

mempengaruhi yang dipimpin adalah keteladanan

bangsa tersebut ingin maju maka nilai menjadi

yang mampu mengilhami dan membangkitkan serta

jawabannya. Sebagaimana dikatakan ditas tidak ada

memberdayakan semua elemen bangsa. Keenam, ca-

bangsa yang maju tanpa value yang mendasarinya,

ra mempengaruhi yang dipimpin bukan dengan

sehingga diperlukan upaya untuk membangun value

pendekatan materi tetapi memadukan jiwa iman dan

tersebut.

kasih sayang. Ketujuh, target kepemimpinan adalah Bangsa sebagai organisasi besar dika-

takan effektif bila bangsa tersebut mempunyai nilai,

membangun kasih,menebar kebajikan dan penyalur rahmat Tuhan di muka bumi.

yang meliputi karakter yang kuat, kepribadian yang

Model pemimpin ini berpijak pada pan-

kuat pula serta memiliki kekuatan untuk mengem-

dangan tentang kesempurnaan manusia sebagai

bangkan dan memobilisasi seluruh sumberdaya

sumberdaya insani. Kepemimpinan spiritualitas ada-

untuk mencapai tujuan bangsa tersebut.

lah kepemimpinan yang sejati, kepemimpinan de-

Bangsa yang efektif mampu melakukan

ngan hati berdasar etika religius yang mampu mem-

perubahan cepat terarah dan konsisten dan mempu-

bentuk karakter ketauladanan yang luar biasa. Ia bu-

nyai budaya organisasi yang kuat. Untuk memba-

kan seorang pemimpin yang mencari pangkat jaba-

ngun budaya organisasi yang kuat diperlukan core

tan dan kekayaan pribadi, tetapi lebih banyak ber-

belief, core values, visi misi yang mampu menjadi

orientasi Cintai Tuhan, sayangi sesama, selamat

Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008

153

Kepemimpinan Visioner dalam Mewujudkan Krutuhan NKRI

menyelamatkan. Tentu saja pemimpin model ini

Kepemimpinan melayani berisi 3 karakter yang

mempunyai kecerdasan yang holistik antara lain

kiranya bisa menjadi masukan serta pelajaran bagi

Emosi, intelektual dan spiritual.

kita semua dalam rangka kepentingan keutuhan

Kepemimpinan Spiritual Mampu Efektifkan Budaya Bangsa Indonesia, spiritual

berbasis

pada etika

kepemimpinan religius

adalah

NKRI, adapun 3 karakter tersebut: 1. Hati Yang Melayani (Karakter Kepemimpinan)

kejujuran sejati, fairness, pengenalan diri sendiri,

Kepemimpinan yang melayani dimulai dari da-

focus pada amal saleh, spiritualisme yang tidak

lam diri kita. Kepemimpinan menuntut suatu

dogmatis, bekerja lebih efisien, membangkitkan

transformasi dari dalam hati dan perubahan

yang terbaik dalam diri sendiri maupun orang lain,

karakter. Kepemimpinan sejati dimulai dari da-

keterbukaan dalam menerima perubahan, visioner

lam dan kemudian bergerak ke luar untuk mela-

tetapi focus pada persoalan, doing the right thing,

yani mereka yang dipimpinnya. Disinilah pen-

disiplin tetapi fleksibel, santai dan cerdas dan

tingnya karakter dan integritas seorang pemim-

rendah hati. Model kepemimpinan ini diyakini

pin untuk menjadi pemimpin sejati dan diterima

mampu dalam mengefektifkan budaya bangsa, ka-

oleh rakyat yang dipimpinnya. Seorang pemim-

rena model kepemimpinan spiritualitas mampu dan

pin sejati justru memiliki kerinduan untuk

mempunyai kemampuan-kemampuan, Pertama, me-

membangun dan mengembangkan mereka yang

lakukan konsolidasi idiil dengan niat yang suci.

dipimpinnya sehingga tumbuh banyak pemim-

Kedua, mengembangkan persaudaraan dan kolabo-

pin dalam kelompoknya.

rasi serta sinergi. Ketiga, membangun integritas.

Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergan-

Keempat, membangikitkan rasa syukur dan kesa-

tung dari kemampuannya untuk membangun

baran. Sehingga sebagai kesimpulannya adalah

orang-orang di sekitarnya, karena keberhasilan

perlunya dikembangkan sebuah model kepemimpi-

sebuah organisasi sangat tergantung pada poten-

nan pada semua lini dan elemen bangsa.

si sumber daya manusia dalam organisasi

Jika model kepemimpinan spiritual berhasil

tersebut. Jika sebuah organisasi atau masyarakat

diterapkan pada lembaga eksekutif,legislatif dan

mempunyai banyak anggota dengan kualitas

yudikatif dan dikawal dengan sistem yang kuat serta

pemimpin, organisasi atau bangsa tersebut akan

disuri tauladani pemimpin tertinggi bangsa ini,

berkembang dan menjadi kuat.

maka itulah solusi sebagian besar permasalahan

Pemimpin yang melayani memiliki kasih dan

bangsa akan bisa diselesaikan bersama dan tang-

perhatian kepada mereka yang dipimpinnya. Ka-

gung jawab bersama ya tentu saja pemerintah yang

sih itu mewujud dalam bentuk kepedulian akan

memulainya.

kebutuhan, kepentingan, impian dan harapan dari mereka yang dipimpinnya. Ciri keempat seorang pemimpin yang memiliki hati yang mela-

Kepemimpinan yang Melayani Kepemimpinan yang visioner juga harus

yani adalah akuntabilitas (accountable). Pemim-

mampu menjalankan kepemimpinan yang melayani.

pin yang melayani adalah pemimpin yang mau

154

Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008

Kepemimpinan Visioner dalam Mewujudkan Krutuhan NKRI

mendengar. Mau mendengar setiap kebutuhan,

berbagai keahlian dari orang-orang yang ada

impian dan harapan dari mereka yang dipimpin-

dalam organisasi tersebut.

nya. Pemimpin yang melayani adalah pemimpin

Bahkan dikatakan bahwa nothing motivates

yang dapat mengendalikan ego dan kepentingan

change more powerfully than a clear vision.

pribadinya melebihi kepentingan publik atau

Visi yang jelas dapat secara dahsyat mendorong

mereka yang dipimpinnya. Mengendalikan ego

terjadinya perubahan dalam organisasi. Seorang

berarti dapat mengendalikan diri ketika tekanan

pemimpin adalah inspirator perubahan dan vi-

maupun tantangan yang dihadapi menjadi be-

sioner, yaitu memiliki visi yang jelas kemana

gitu berat. Seorang pemimpin sejati selalu da-

organisasinya akan menuju. Ada dua aspek

lam keadaan tenang, penuh pengendalian diri

mengenai visi, yaitu visionary role dan imple-

dan tidak mudah emosi.

mentation role. Artinya seorang pemimpin tidak

2. Kepala Yang Melayani (Metoda Kepemim-

hanya dapat membangun atau menciptakan visi

pinan)

bagi organisasinya tetapi memiliki kemampuan

Seorang pemimpin sejati tidak cukup hanya

untuk mengimplementasikan visi tersebut ke

memiliki hati atau karakter semata, tetapi juga

dalam suatu rangkaian tindakan atau kegiatan

harus memiliki serangkaian metoda kepemim-

yang diperlukan untuk mencapai visi itu.

pinan agar dapat menjadi pemimpin yang efek-

Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang

tif. Banyak sekali pemimpin memiliki kualitas

yang sangat responsive. Artinya dia selalu tang-

dari aspek yang pertama, yaitu karakter dan

gap terhadap setiap persoalan, kebutuhan, hara-

integritas seorang pemimpin, tetapi ketika men-

pan dan impian dari mereka yang dipimpinnya.

jadi pemimpin formal, justru tidak efektif sama

Selain itu selalu aktif dan proaktif dalam

sekali karena tidak memiliki metoda kepemim-

mencari solusi dari setiap permasalahan ataupun

pinan yang baik. Tidak banyak pemimpin yang

tantangan yang dihadapi organisasinya. Seorang

memiliki kemampuan metoda kepemimpinan

pemimpin yang efektif adalah seorang pelatih

ini. Karena hal ini tidak pernah diajarkan di

atau pendamping bagi orang-orang yang dipim-

sekolah-sekolah formal. Oleh karena itu sering-

pinnya (performance coach). Artinya dia memi-

kali kami dalam berbagai kesempatan mendo-

liki kemampuan untuk menginspirasi, mendo-

rong institusi formal agar memperhatikan ke-

rong dan memampukan anak buahnya dalam

trampilan seperti ini yang kami sebut dengan

menyusun perencanaan (termasuk rencana ke-

softskill atau personal skill.

giatan, target atau sasaran, rencana kebutuhan

Kepemimpinan yang efektif dimulai dengan visi

sumber daya, dan sebagainya), melakukan

yang jelas.Visi ini merupakan sebuah daya atau

kegiatan sehari-hari (monitoring dan pengen-

kekuatan untuk melakukan perubahan, yang

dalian), dan mengevaluasi kinerja dari anak

mendorong terjadinya proses ledakan kreatifitas

buahnya.

yang dahsyat melalui integrasi maupun sinergi

Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008

155

Kepemimpinan Visioner dalam Mewujudkan Krutuhan NKRI

Demikian kepemimpinan yang melayani.

3. Tangan yang Melayani (Perilaku Kepemimpinan)

salah satu tolok ukur kecerdasan spiritual adalah

Pemimpin sejati bukan sekedar memperlihatkan

kepemimpinan yang melayani (servant leadership).

karakter dan integritas, serta memiliki kemam-

Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Gay

puan dalam metoda kepemimpinan, tetapi dia

Hendrick dan Kate Luderman, menunjukkan bahwa

harus menunjukkan perilaku maupun kebiasaan

pemimpin-pemimpin yang berhasil membawa peru-

seorang pemimpin. Dalam buku Ken Blanchard

sahaannya ke puncak kesuksesan biasanya adalah

tersebut disebutkan ada empat perilaku seorang

pemimpin yang memiliki SQ yang tinggi. Mereka

pemimpin, yaitu:

biasanya adalah orang-orang yang memiliki inte-

Pemimpin tidak hanya sekedar memuaskan

gritas, terbuka, mampu menerima kritik, rendah hati,

mereka yang dipimpinnya, tetapi sungguh-

mampu memahami orang lain dengan baik, ter-

sungguh memiliki kerinduan senantiasa untuk

inspirasi oleh visi, mengenal dirinya sendiri dengan

memuaskan Tuhan. Artinya dia hidup dalam

baik, memiliki spiritualitas yang tinggi, dan selalu

perilaku yang sejalan dengan Firman Tuhan.

mengupayakan yang terbaik bagi diri mereka sendiri

Dia memiliki misi untuk senantiasa memuliakan

maupun bagi orang lain.

Tuhan dalam setiap apa yang dipikirkan, dikata-

Dalam kepemimpinan visioner, apa yang

kan dan diperbuatnya.

harus dipelajari untuk dilaksanakan oleh para

Pemimpin sejati fokus pada hal-hal spiritual

pemimpin adalah dengan mengembangkan arsitek-

dibandingkan dengan sekedar kesuksesan du-

tur sosial yang mendorong orang-orang yang amat

niawi. Baginya kekayaan dan kemakmuran ada-

cerdas – yang kebanyakan memiliki ego yang juga

lah untuk dapat memberi dan beramal lebih ba-

amat besar – untuk bekerja bersama dengan berhasil

nyak. Apapun yang dilakukan bukan untuk

dan untuk terpacu memanfaatkan kreativitas mereka

mendapat penghargaan, tetapi untuk melayani

sendiri.

sesamanya. Dan dia lebih mengutamakan hubu-

Sedangkan penyebab keberhasilan pemim-

ngan atau relasi yang penuh kasih dan penghar-

pin yang visioner antara lain:

gaan, dibandingkan dengan status dan kekua-

1. Kemampuan untuk memiliki kesadaran diri dan

saan semata. Pemimpin sejati senantiasa mau

harga diri yang mampu mendeteksi dimana ter-

belajar dan bertumbuh dalam berbagai aspek,

dapat khasanah kompetensi yang akan dibutuh-

baik pengetahuan, kesehatan, keuangan, relasi,

kan, tanpa merasa terancam oleh kebutuhan

dan sebagainya. Setiap hari senantiasi mense-

untuk berubah (terwujud dalam kemampuan

laraskan (recalibrating) dirinya terhadap komit-

diagnosis untuk memahami hal-hal baru apa

men untuk melayani Tuhan dan sesama. Mela-

yang diperlukan, dilupakan/unlearned, ditambah

lui solitude (keheningan), prayer (doa) dan

dengan keluwesan perilaku untuk berubah).

scripture (membaca Firman Tuhan).

2. Memiliki batas-batas organisasi yang cukup berpori-pori dan dapat ditembus, agar dapat melihat hal-hal (terwujud dalam kemampuan untuk

156

Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008

Kepemimpinan Visioner dalam Mewujudkan Krutuhan NKRI

melihat ke depan hal-hal baru sebelum orang

1. Pemahaman akan tujuan yang jelas dan tertentu,

lain dapat melihatnya dengan dunia luar memi-

terwujud dalam perilaku yang dapat membe-

liki batas-batas organisasi yang berpori-pori dan

dakan antara:

dapat dirembesi oleh info yang diperlukan).

- Memimpin/underled

Kepemimpinan visioner yang berhasil, tidak

"yang"

benar)

(melakukan

dengan

hal-hal

Mengelola/over

tergantung pada maskulinitas/ feminitas, bukan

manage (melakukan hal-hal "dengan" benar).

perkara menjadi garang, lembut atau asertif (menya-

- Manager (berfokus pada efisiensi, mengontrol

takan sesuatu secara tegas) ataupun perasa, tetapi

secara efektif dan pintar dalam membuat

tergantung pada atribut kepemimpinan yang dimi-

berbagai kebijakan, praktek dan prosedur)

liki semua pemimpin, baik laki-laki atau wanita,

dengan Pemimpin (menciptakan visi ke depan

yaitu:

yang menarik dan mempersatukan semua

1.Pemahaman akan tujuan yang jelas dan tertentu,

orang dalam organisasinya).

terwujud dalam perilaku yang dapat membedakan

2. Kemampuan untuk dengan jelas mengartikula-

antara:

sikan suatu visi (dalam mengkomunikasikannya

- Memimpin/underled (melakukan hal-hal "yang"

secara sederhana dan menarik) dan menerapkan

benar) dengan Mengelola/over manage (mela-

visi tersebut sesuai dengan diktum yang semua

kukan hal-hal "dengan" benar).

orang tau kebenarannya: Tindakan bicara lebih

- Manager (berfokus pada efisiensi, mengontrol

Keras daripada kata-kata.

secara efektif dan pintar dalam membuat ber-

3. Kemampuan untuk menciptakan kepercayaan

bagai kebijakan, praktek dan prosedur) dengan

(dengan fasih berkomunikasi dan menunjukkan

Pemimpin (menciptakan visi ke depan yang

kepedulian, sehingga dipandang orang lain seba-

menarik dan mempersatukan semua orang da-

gai orang yang dapat dipercaya dan mampu

lam organisasinya).

mempertahankan image itu, yang berarti juga

2.Kemampuan untuk dengan jelas mengartikulasikan suatu visi (dalam mengkomunikasikannya secara sederhana dan menarik) dan menerapkan visi tersebut sesuai dengan diktum yang semua

mampu menunjukkan kompetensi dan konsistensi). 4. Kemampuan beradaptasi dan tahu sebanyak mungkin situasi yang dapat dimasuki.

orang tau kebenarannya: Tindakan bicara lebih Keras daripada kata-kata.

Kesimpulan Dengan penuh kesadaran penulis merasa

Kepemimpinan yang berhasil, tidak tergan-

bahwa melalui paparan di atas kita mampu intros-

tung pada maskulinitas/ feminitas, bukan perkara

peksi dan retrospeksi diri. Apakah kita akan tetap

menjadi garang, lembut atau asertif (menyatakan

seperti sekarang atau berubah dengan berbagai alter-

sesuatu secara tegas) ataupun perasa, tetapi tergan-

natif penyiasatan? Ataukah kita tenggelam dengan

tung pada atribut kepemimpinan yang dimiliki

membiarkan kelakuan masyarakat dan para pemim-

semua pemimpin, baik laki-laki atau wanita, yaitu:

pinnya menyimpang dari norma, etika, adat istiadat

Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008

157

Kepemimpinan Visioner dalam Mewujudkan Krutuhan NKRI

dan tata krama pergaulan internasional? Diharap-

Pokja kepemimpinan Lemhannas, ”Kepemimpinan

kan dengan memahami cirri-ciri dasar kepemim-

Nasional”, Lemhannas, Jakarta, 2000.

pinan visioner kita dapat menciptakan masyarakat Indonesia yang madani, maju dan mandiri. Kesadaran setiap insan Indonesia, terutama

Universitas Terbuka, ”Kepemimpinan”, Universitas Terbuka, Jakarta, 1999. Weber, Max, ”Soziologie des zeitungswesens”,

para pemimpinnya tentang peranan Informasi bagi

dalam

kepemimpinan masa depan. Peter Drucker meng-

Jurnalistik, Bina Aksara, Jakarta, 1981.

ingatkan sebagai masyarakat pascakapitalis, bahwa: “informasilah yang akan menjadi sumber daya yang

Kertapati,

Dasar-Dasar

Yudoyono, Susilo Bambang, ”Mengatasi Krisis Menyelamatkan Reformasi”, Jakarta, 2000.

penting dimasa depan, bukan modal. Karenanya sangat ironis bila para pemimpin mengabaikan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang mampu mencabut kekuasaan birokrasi terpusat dan menyerahkannya ketangan lembaga di level bawahnya. Pada proses penyebaran informasi dan bakat dalam suatu organisasi, teknologi informasi khususnya jaringan kerja menerobos sistem manajerial hierarkhis. Maukah pemimpin tampil ke depan? bukan direktur utama atau orang dengan gelar yang termasyhur, tapi model peranan. Bukan yang paling tinggi bayarannya dalam kelompok, tapi pengambil resiko. Bukan dengan mobil atau rumah terbesar, tapi si pelayan. Bukan orang yang mempromosikan diri sendiri, tapi yang mempromosikan orang lain. Bukan administrator, tetapi pengambil prakarsa. Bukan penerima, tapi pemberi. Bukan pembicara, tetapi pendengar (C. William Pollard ).

Daftar Pustaka Agustian, Ary Ginanjar, ”Emotional Questient Spritual Emotional (ESQ)”, Jakarta, 2006.

158

Ton

Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008