KESELAMATAN KERJA DI HULU MIGAS

Download 8 Mar 2017 ... pekerja yang bisa ditempatkan di lapangan onshore ataupun offshore. Selain itu, waktu istriahat yang cukup, penyaluran hobi d...

0 downloads 718 Views 6MB Size
MARET 2017

#47 INDONESIA

BULETIN SKK MIGAS

Keselamatan Kerja di Hulu Migas HAL.

4

HAL.

10

HAL.

16

Fokus

Seremonial

Figur

K3LL Mantap, Industri Hulu Migas Makin Kuat

Penandatanganan MoU Bersama Ditjen Administrasi Hukum Umum

Ciptakan Lingkungan Hulu Migas yang Zero Accident

SALAM REDAKSI 3

Industri Hulu Migas Harus Adaptasi K3LL

K3LL Mantap, Industri Hulu Migas Makin Kuat

FOKUS 6

K3LL: Syarat Mutlak Bagi Industri Hulu Migas

8

Belajar dari Deepwater Horizon

4

SEREMONIAL 10

Dukung Aspirasi FPMB

11

SKK Migas Jabanusa Raih Penghargaan PWI Jateng

11

Penyerahan Beasiswa Pendidikan oleh ConocoPhillips (Grissik) Ltd.

12

Koordinasi Program Pendukung Operasi 2017

12

Rapat Pengadaan Tanah PHE Siak

12

Peninjauan Handak JOB Pertamina-PetroChina Salawati

Penandatanganan MoU Bersama Ditjen Administrasi Hukum Umum

10

Ciptakan Lingkungan Hulu Migas yang Zero Accident

16

INFO SEHAT 13

Bahaya Stres Dalam Bekerja

TEKNOLOGI 14

Coiled Tubing Gas Lifting: Solusi Efektif untuk Pengembangan Lapangan Minyak Mature

TJS FORUM 15

Desa Binaan Medco Lematang Menangkan Program Kampung Iklim Sumatera Selatan

FIGUR

REDAKSI

PERSPEKTIF 18 19

Arahan Wamen ESDM: Mendorong Komitmen Pasti WK Eksplorasi Townhall Meeting: Perombakan Struktur Organisasi di SKK Migas

SPEKTRUM 20

Pastikan Alih Kelola, Menteri ESDM Lakukan Kunjungan ke Blok Mahakam

21

Proyek LNG Tangguh Train-3 Raih Beberapa Penghargaan Internasional

BIANGLALA

2

22

SKK Migas Tak Sekadar Petugas Administrasi

23

Workshop Sharing Teknologi: Teknologi yang Tepat Bantu Tingkatkan Produksi

BUMI / #47 Maret 2017

PELINDUNG Amien Sunaryadi, Budi Agustyono PENANGGUNGJAWAB Taslim Z. Yunus PEMIMPIN REDAKSI Nyimas Fauziah Rikani EDITOR Heru Setyadi, Ryan B. Wurjantoro TIM REDAKSI Adhitya C. Utama, Alfian, Febrian Dama Asmara, Agatha Citara, Ruby Savira, Suhendra Atmaja REDAKSI MENERIMA MASUKAN MELALUI [email protected], [email protected] REDAKSI Sub Bagian Komunikasi dan Protokol SKK Migas ALAMAT Gedung Wisma Mulia Lt. 39 Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42. Jakarta 12710 Humas SKK Migas HumasSKKMigas www.skkmigas.go.id

SALAM REDAKSI

Industri Hulu Migas Harus Adaptasi K3LL SECARA ALAMIAH, INDUSTRI HULU MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS) ADALAH INDUSTRI YANG SANGAT BERISIKO. TIDAK HANYA INVESTASINYA, OPERASIONALNYA PUN MEMILIKI RISIKO YANG TINGGI. KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINDUNG LINGKUNGAN (K3LL) MENJADI TUMPUAN AGAR RISIKO DAPAT DITEKAN SEMINIMAL MUNGKIN. MELALUI PENERAPAN K3LL DI LINGKUNGAN INDUSTRI HULU MIGAS, MAKA SEJUMLAH RISIKO TERKAIT PEKERJA DAN PROFESIONAL SERTA LINGKUNGAN DI AREA LADANG MIGAS DAPAT DIKELOLA DENGAN BAIK. Kunci pelaksanaan K3LL adalah comply terhadap semua aturan yang telah ditetapkan pemerintah. Mulai dari kompetensi pekerja migas di sektor K3LL hingga menajemen pengelolaannya yang disiapkan sejak dini. Kecelakaan kerja ataupun risiko terpapar penyakit karena ‘bersentuhan’ dengan bahan kimia ataupun kuman dapat dihindari dan diminimalkan. Risiko kebakaran maupun ledakan dari gas hidrokarbon sulfida (H2S) sebagai dampak ikutan pengeboran migas juga dapat ditekan. Pendeknya, segala risiko aktivitas di industri hulu migas dapat dikelola dengan baik. Tentu ada pengalaman dan pengetahuan yang khas dan berbeda bagi tiap-tiap Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) dalam mengelola risiko. Usaha Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membuat sharing session dengan Kontraktor KKS dalam menangani K3LL menjadi pelajaran bersama yang dapat diterapkan di masing-masing Kontraktor KKS. Penganugerahan PROPER (Program Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) yang dilaksanakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menjadi salah satu

kekuatan bagaimana industri hulu migas concern (peduli) pada persoalan lingkungan. PROPER Emas –penghargaan tertinggi– diberikan kepada penanggung jawab usaha yang telah secara konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan dalam proses produksi atau jasa, serta melakukan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat. Artinya, instrumen pemenuhan K3LL menjadi sebuah keniscayaan bagi industri hulu migas. Tanpa comply terhadap aturan yang berlaku, tentu imbasnya ke industri hulu migas sendiri. Mereka akan sulit bersaing dengan yang lain karena penerapan K3LL sudah menjadi kewajiban melekat yang harus dipenuhi oleh industri hulu migas agar selalu berkelanjutan. Komitmen inilah yang akan terus didorong SKK Migas demi menjaga kinerja terbaik di industri hulu migas dengan berbagai varian keberhasilannya.

TASLIM Z. YUNUS

Kepala Divisi Program dan Komunikasi #47 Maret 2017 / BUMI

3

FOKUS

OLEH: TIM BULETIN/[email protected]

K3LL Mantap, Industri Hulu Migas Makin Kuat KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINDUNG LINGKUNGAN (K3LL) MENJADI SATU AKTIVITAS VITAL DI INDUSTRI HULU MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS) YANG HARUS MENJADI PERHATIAN. PERUSAHAAN KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA (KONTRAKTOR KKS) DITUNTUT UNTUK MENERAPKAN STANDAR TINGGI UNTUK PENERAPAN HSE INI. Industri hulu migas yang sarat modal dan teknologi, karena kondisi operasionalnya banyak menggunakan bahan kimia dan limbah berbahaya. Konsekuensinya, pekerja di industri hulu migas berhadapan dengan kondisi keamanan kerja, kesehatan, dan juga lingkungan. Ketika aspek K3LL, comply dengan aturan yang berlaku maka risiko yang ditimbulkannya pun minimum. Dalam konteks tersebut, meski industri hulu migas masih belum pulih benar dari dampak rendahnya harga minyak dunia, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meminta Kontraktor KKS berkomitmen terhadap penerapan K3LL dalam melaksanakan kegiatan operasinya. “SKK Migas mengharuskan adanya komitmen dari seluruh pimpinan Kontraktor KKS untuk memastikan pelaksanaan aspek K3LL secara efektif dan efisien,” kata Deputi Operasi SKK Migas Muliawan Haji. Sebagai industri yang memiliki risiko tinggi, K3LL menjadi aspek penting dalam operasi bisnis hulu migas. Tujuan penerapan K3LL adalah untuk menjamin Kontraktor KKS menjalankan operasi dengan nihil kecelakaan, tidak membahayakan manusia, dan tidak merusak lingkungan. “Kami

4

BUMI / #47 Maret 2017

memberi fasilitas seperti adanya forum berbagai pengalaman dan pengetahuan dari kontraktor KKS menghadapi persoalan K3LL sehingga yang belum punya pengalaman bisa belajar dari penerapan aspek K3LL,” katanya. Muliawan mengungkapkan, masih terdapat pemahaman berbeda antara para Kontraktor KKS dengan sejumlah industri penunjangnya. Dari sisi Kontraktor KKS, yang banyak terdiri dari perusahaan multinasional, persoalan K3LL jadi perhatian karena akan berimbas kepada citra perusahaan. Ketika ada kasus K3LL terjadi dan terekspos luas, citra perusahaan dapat memburuk dan harga saham bisa turun drastis. Dari sisi perundang-undangan, pemerintah sejak lama telah merilis UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Industri hulu migas, baik dari sisi produksi, pengolahan maupun transportasi mempunyai potensi bahaya yang sangat besar yaitu terjadinya kecelakaan kerja dan kebakaran. Karena itu, membutuhkan sumber daya yang kompeten dan rancangan sistematis melalui diklat dan perangkat-perangkat pendukungnya. Alhasil dengan latar belakang itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menandatangani

Peraturan Menteri (Permen) No. 5 tahun 2015 tentang pemberlakuan standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI) di bidang kegiatan usaha minyak dan gas bumi secara wajib. SKKNI yang terkait misalnya dirilis oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Contoh lain adalah Keputusan Menakertrans No. 210/Men/X/2008 tentang Penetapan SKKNI sektor Industri Minyak dan Gas Bumi serta Panas Bumi bidang keselamatan kerja dan kesehatan kerja sub penanganan bahaya gas H2S atau Hidrogen Sulfida yakni gas yang tidak berwarna, beracun, dan sangat mudah terbakar. Di SKK Migas, upaya peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam rangka menjaga agar kegiatan operasi berlangsung zero accident (nihil

kecelakaan), di antaranya dengan melakukan kegiatan HSE Breakfeast Meeting. Kegiatan yang diinisiasi Bidang Operasi ini biasanya menghadirkan sejumlah pimpinan Kontraktor KKS, yang khusus membidangi persoalan K3LL. Di forum ini, semua pihak peserta tidak hanya dapat berbagi pengetahuan satu sama lain, tetapi juga dapat melakukan sharing pengalaman sesuai dengan tantangan atau tingkat kesulitan di wilayah operasi masing-masing. Menurut Muliawan, pengelolaan risiko terkait K3LL bagi pebisnis di industri hulu migas penting dilakukan agar kita dapat mengidentifikasi dan mengakses gangguan keselamatan kerja, kesehatan, dan lingkungan yang ada di tempat kerja, serta membuat serangkaian pengontrolan dan pencegahan agar risiko yang ditimbulkan tidak terjadi.

HSE BREAKFAST MEETING 2017:

EFISIENSI TANPA KORBANKAN SAFETY Untuk mewujudkan Health, Safety and Environment (K3LL) atau Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL) yang efisien serta efektif di hulu minyak dan gas bumi (migas), Divisi Penunjang Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengundang manajemen K3LL di Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) untuk sosialisasi kembali kebijakan K3LL yang sebelumnya sudah disepakati antar kedua pihak. Tujuan lainnya, mengajak diskusi mengenai inovasi baru untuk mewujudkan kegiatan hulu migas yang nihil kecelakaan (zero accident), tanpa mengorbankan manusia maupun lingkungan. “Dalam menjalankan komitmen K3LL, harus disertai dengan kepemimpinan dan akuntabilitas dari seluruh pimpinan Kontraktor KKS agar pelaksanaannya efektif dan efisien. Hal ini diikuti dengan kedisiplinan dan taat dengan peraturan serta melakukan pengukuran peningkatan aspek K3LL yang berkelanjutan,” kata Deputi Operasi SKK Migas, MulIawan Haji saat memberikan arahan pada HSE Breakfast Meeting di Kantor SKK Migas, Jakarta, 21 Februari 2017. Menurut Kepala Divisi Penunjang Operasi SKK Migas, Nurwahidi, pengelolaan K3LL Kontraktor KKS di 2016

sudah cukup memuaskan. Ini dibuktikan dengan rendahnya Incident Rate (IR) eksplorasi di 2016 yaitu 1,49 yang awalnya ditargetkan di poin 2, serta IR eksploitasi di poin 0,59 dengan target sebelumnya 1. Adapun jumlah kecelakaan yang menyebabkan fatality (kematian) di kegiatan eksplorasi berjumlah 1 kasus, sedangkan di eksploitasi berjumlah 3 kasus. “Ketaatan Kontraktor KKS terhadap aspek Lindungan Lingkungan pun meningkat. Sebanyak 96,05 persen dari total 76 kontraktor sudah taat (PROPER emashijau-biru). Akan tetapi masih ada 3 kontraktor yang tidak taat (PROPER merah),” kata Nurwahidi. Diungkapkan, pada 2016 masih terdapat kasus tumpah minyak dengan total volume mencapai 787.277 barel yang jika dirupiahkan, menyebabkan kerugian sebesar Rp460 juta Hasil penyidikan dari tim investigasi menyebutkan, sebagian besar tumpahan minyak disebabkan oleh vandalisme yang dilakukan penduduk dekat fasilitas pipa distribusi minyak para Kontraktor KKS. Di sinilah dibutuhkan koordinasi yang baik dengan pihak security (keamanan). “Kami harap setiap Kontraktor KKS dapat lebih berkomitmen untuk meningkatkan pencapaian program K3LL di tahun 2017 serta tahun-tahun berikutnya. Pengawasan terhadap komitmen dari pimpinan sub kontraktor juga harus lebih ditingkatkan. Apabila diperlukan lakukan pembinaan untuk sub kontraktor tersebut sebagai bagian tugas dan tanggung jawab fungsi K3LL,” katanya.

#47 Maret 2017 / BUMI

5

FOKUS

OLEH: TIM BULETIN/[email protected]

K3LL: Syarat Mutlak Bagi Industri Hulu Migas PENERAPAN SKEMA GROSS SPLIT TIDAK MEMBUAT KEWENANGAN SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) TERPANGKAS. TERDAPAT TUGAS LAIN YANG LEBIH BESAR DAN BERAT SEKALIGUS UNTUK MEMASTIKAN KEBERADAAN LEMBAGA PENGAWAS DAN MANAJEMEN KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA (KONTRAKTOR KKS) TERSEBUT TETAP MEMILIKI PERAN SIGNIFIKAN. Selain Work Plan (Rencana Kerja), ada sejumlah tugas lain yang lebih berat, yakni mengawasi penggunaan komponen lokal dan rencana penggunaan tenaga asing, mengawasi aspek Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL) atau Health, Safety and Environment (HSE) Kontraktor KKS, yang harus dilakukan SKK Migas. “Kami siap bila pemerintah menghendaki insentif besaran split meningkat bila K3LL menunjukkan performa baik. Kami sudah punya kriterianya,” kata Deputi Operasi SKK Migas, Muliawan Haji. Menurutnya, sebagai industri yang sangat berisiko, para pemangku kepentingan di industri hulu minyak dan gas bumi (migas) secara natural telah menghitung segala aspek termasuk penerapan K3LL. Tujuannya untuk menjamin Kontraktor KKS menjalankan operasi dengan nihil kecelakaan, tidak membahayakan manusia, dan tidak merusak lingkungan. Sebagai gambaran keseriusan perusahaan hulu migas di Tanah Air dalam menerapkan K3LL terlihat dari Program Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) yang dilaksanakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Industri hulu migas menunjukkan ketaatan terhadap peraturan dan konservasi lingkungan dalam melakukan kegiatan operasi. Pada 2016, sebanyak 73 Kontraktor KKS masuk dalam kategori taat lingkungan, dengan mendapatkan kategori PROPER Emas (4 Kontraktor KKS); PROPER Hijau (21 Kontraktor KKS); dan PROPER Biru (48 Kontraktor KKS). Pada tahun 2017, SKK Migas mengharapkan akan semakin banyak Kontraktor

6

BUMI / #47 Maret 2017

KKS yang masuk ke kategori taat tersebut. Karena peningkatan ini menunjukkan bahwa kinerja K3LL perusahaan migas telah berjalan baik. Untuk itu berbagai upaya internal dilakukan SKK Migas bersama-sama dengan para Kontraktor KKS. Baik melalui kegiatan pelatihan, sharing pengalaman, maupun pelaksanakaan kegiatan operasi yang comply terhadap beragam peraturan yang ada. Selain ikut serta dalam Program PROPER, SKK Migas juga mendorong Kontraktor KKS melakukan diskusi tematik dengan mengangkat tema tertentu untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Seperti pada akhir Februari lalu ada HSE Breakfast Meeting, SKK Migas dan Kontraktor KKS berdiskusi bagaimana kegiatan hulu migas dapat meningkatkan kinerja dalam mematuhi dan melaksanakan seluruh peraturan K3LL. Pencapaian kinerja dari Kontraktor KKS dari sisi K3LL pada 2016 bisa dilihat dari ukuran pencapaian dari incident rate (IR) atau tingkat kecelakaan. Disebutkan bahwa di 2016,IR untuk Kontraktor KKS eksploitasi adalah 0,59. Ini penurunan dari angka sebelumnya yaitu sekitar 0,8 pada tahun 2015. Menurut Nurwahidi, Kepala Divisi Penunjang Operasi SKK Migas, penurunan angka ini menunjukkan IR Kontraktor KKS kini semakin baik. Karena ukuran peningkatan IR dapat dilihat dari poin penilaian yang mendekati angka nol (zero accident). “IR eksplorasi juga sudah menurun dari 1,76 di tahun 2015, mejadi 1,49 di 2016. Kedepannya IR harus semakin mendekati nol karena ini berarti target zero accident sudah tercapai” katanya.

“Tujuan penerapan K3LL ini adalah untuk menjamin Kontraktor KKS menjalankan operasi dengan nihil kecelakaan, tidak membahayakan manusia, dan tidak merusak lingkungan.”

BERLOMBA MENUJU PROPER EMAS Jumlah peserta PROPER pada 2016 mencapai 1930 perusahaan. Dari jumlah tersebut Peraih peringkat Emas tercatat sebanyak 12 perusahaan, Hijau 172 perusahaan, dan Biru 1.422 perusahaan. Sedangkan untuk peringkat merah diraih 284 perusahaan, hitam sebanyak 5 perusahaan, dan 35 perusahaan lainnya tidak diumumkan yang terdiri dari 13 perusahaan dalam proses penegakan hukum serta 22 perusahaan tutup/ tidak beroperasi. Sebanyak 73 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS), telah tercatat sebagai perusahaan yang menerima PROPER. Medco E&P sebagai pengelola Blok Rimau di Kabupaten Musi Banyuasin dan Banyuasin, Sumatera Selatan, ini telah mendapat Peringkat Emas sejak tahun 2011 hingga 2016. Penghargaan ini menjadikan Medco sebagai perusahaan migas pertama dan satusatunya yang mampu meraih penghargaan tersebut selama enam tahun berturut-turut. Resepnya adalah penerapan pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan komunitas di wilayah operasi secara bertanggung jawab dan berkelanjutan hingga melampaui kepatuhan (beyond compliance). Sementara, PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) berhasil memperoleh peringkat Emas untuk kegiatan operasi eksplorasi dan produksi di Blok West Madura Offshore (WMO). PHE WMO telah mendapatkan PROPER Hijau secara berturut – turut sejak 2013. Dengan memaksimalkan kinerja dalam kegiatan lingkungan hidup dan kemasyarakatan dengan nilai yang sangat memuaskan dan mendapatkan PROPER Emas.

PROPER Emas diberikan kepada penanggung jawab usaha yang telah secara konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan (environmental excellency) dalam proses produksi atau jasa. Juga melakukan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat. Terdapat beberapa aspek penilaian untuk meraih PROPER Emas yang telah dilaksanakan oleh PHE WMO. Di antaranya, memiliki sistem manajemen lingkungan yang handal, program konservasi energi dan sumber daya alam, program efisiensi energi, pengelolaan limbah B3 (Bahan Beracun Berbahaya), pengelolaan limbah domestik dan memiliki arah kebijakan tentang konservasi keanekaragaman hayati. President/General Manager PHE WMO, Sri Budiyani mengatakan capaian ini didukung oleh kegiatan pengembangan masyarakat Taman Konservasi dan Pendidikan Mangrove di Labuhan, Kecamatan Sepulu Bangkalan Madura. Selain itu juga ditopang pengelolaan dan pendistribusian air bersih di Desa Bandangdajah, Kecamatan Tanjung Bumi Bangkalan; dan Kampung Hijau Sumber Rejeki di Desa Sidorukun, Kecamatan Gresik Kota. Pada 2016, kawasan Labuhan bahkan menjadi Taman Pendidikan Mangrove yang berhasil menarik ratusan pengunjung per harinya sebagai tujuan wisata baru dan pendidikan bagi pelajar dan publik secara luas. Di Desa Sidorukun, PHE WMO mengajak masyarakat berpatisipasi untuk memanfaatkan air limbah domestik untuk budidaya ikan lele dan usaha hidroponik. Di kawasan ini juga terbentuk berbagai kelompok usaha, daur ulang sampah, menjahit, dan bengkel yang mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.

#47 Maret 2017 / BUMI

7

FOKUS

OLEH: TIM BULETIN/[email protected]

Belajar dari Deepwater Horizon ANDA PERNAH MENONTON FILM DEEPWATER HORIZON BESUTAN SUTRADARA PETER BERG? FILM INI DIADAPTASI BERDASARKAN KISAH NYATA TERBAKARNYA RIG DEEPWATER HORIZON DI LEPAS PANTAI LOUSIANA AMERIKA SERIKAT. BANYAK HAL MENARIK YANG BISA DIJADIKAN LESSON LEARN (PELAJARAN MENARIK) DARI FILM TERSEBUT.

Rig pengeboran minyak setengah terendam (semisubmersible) dalam Deepwater Horizon ini mobile, bisa bergerak, mengambang dan secara dinamis berubah posisi. Petaka itu datang pada 20 April 2010 ketika rig tiba-tiba meledak dan terbakar. Sebanyak 11 orang hilang tidak ditemukan dan diduga meninggal karena efek ledakan, dan 126 orang terkena efek ledakan tersebut. Kebakaran Deepwater Horizon masih berlangsung selama 87 hari, hingga 15 Juli 2010. Akibat ledakan itu, diperkirakan setidaknya 4,9 juta barel atau 780.000 meter kubik minyak bocor dan mencemari area laut hingga seluas 180.000 kilometer persegi. Pantai-pantai di Louisiana, sejauh 66 kilometer dari lokasi Deepwater Horizon, juga tercemar minyak. Bahkan sebanyak 2,09 juta kilogram material berminyak harus dibersihkan dari pantai-pantai itu. Kejadian meledak dan terbakarnya rig tersebut disebabkan karena keamanan semen landasan kilang tidak dipatuhi dengan baik. Akibatnya, tentu dapat diduga. Ketika akhirnya diputuskan pengeboran dilanjutkan, terjadi semburan minyak yang tidak terkontrol, yang disusul dengan ledakan dan kebakaran. Pertanyaan yang mencuat, sebenarnya seberapa jauh perusakaan kontraktor hulu minyak dan gas

8

BUMI / #47 Maret 2017

bumi (migas) harus comply terhadap Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL) ketika melihat terjadi risiko terburuk pada anjungan minyak offshore maupun onshore. “Kalau konteks Indonesia, banyak Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) adalah perusahaan internasional. Mereka tidak akan main-main dan selalu mengikuti standar K3LL yang diisyaratkan,” kata Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas, Muliawan Haji . Menurut Dia, mereka akan comply tidak hanya dengan aturan di Indonesia tapi juga sesuai dengan standar internasional. Sebagai contoh yang terjadi di Inggris. Pemerintah negara tersebut menerbitkan aturan khusus mengenai K3LL untuk industri minyak dan gas dengan menekankan diri pada penanganan risiko kerusakan utama, risiko keamanan dan kesehatan, dan juga penyelidikan dan keamanan saat terjadi kasus di pengadilan. Aturan pada K3LL di Inggris disediakan melalui laman www.K3LL.go.uk Standar internasional lainnya mengenai K3LL dapat dirujuk melalui International Finance Corporation (IFC). Lembaga keuangan di bawah Bank Dunia ini merilis environmental, health, and safety guidelines for onshore and offshore oil and gas development.

“Agar kejadian seperti Deepwater Horizon tidak terulang dan terjadi di tempat lain, standar dan kompetensi pekerja di sektor K3LL harus selalu diperbarui. Petaka Deepwater Horizon layaknya dikubur rapat-rapat dan dijadikan sarana pembelajaran agar tak berulang di kemudian hari. Comply terhadap semua aturan HSE menjadi kuncinya.” Para pelaku K3LL dapat mengunduh petunjuk tersebut melalui situs resmi IFC di laman www.ifc. org. Pada petunjuk onshore beberapa hal yang harus diperhatikan adalah isu lingkungan potensial yang terkait dengan minyak onshore dan proyek pengembangan gas seperti emisi udara, air limbah, pembuangan limbah, pengelolaan limbah cair, hingga kebisingan. Penanganan limbah berbahaya dengan manajemen hingga decommissioning atau pembuangan limbah berbahaya, keselamatan dan kesehatan kerja, kebakaran dan ledakan hingga penanganan kesiapsiagaan dan tanggap darurat. Kesehatan dan keselamatan komunitas juga menjadi titik perhatian pada acuan yang dibuat IFC ini dengan menempatkan limbah fisik, penanganan limbah H2S dan keamanan lingkungan tempat produksi minyak dan gas onshore dilakukan. Selain itu petunjuk penting lainnya adalah indikator pengawasan dan monitoring lingkungan. Sedikit berbeda dengan pemerintah Inggris dan IFC, Schlumberger penyedia teknologi dan solusi di industri migas mengembangkan pemantauan data K3LL melalui QUEST. Sistem online ini menyediakan konsolidasi informasi K3LL secara cepat. Data

dapat diakses oleh semua karyawan, QUEST juga memantau kegiatan K3LL dan Laporan Identifikasi Risiko, memberi fasilitas penyelidikan dan audit arsip, memberi saran perbaikan, menjejak training K3LL dan memfasilitasi analisis data dan laporan K3LL. Yang menarik, perusahaan ini juga menyiapkan laman khusus untuk berbagi kasus K3LL di berbagai tempat dalam bentuk technical paper yang dapat diakses dari mana saja. Dengan lembar teknikal itu, siapa saja dapat belajar dalam menangani kasus tentang K3LL dari seluruh dunia. Laman untuk technical paper tersebut disiapkan melalui http://www.slb.com/ resources/technical_papers.aspx Dari tiga contoh tersebut dapat ditarik satu kesimpulan bahwa K3LL memang menjadi sarana vital bagi pemangku kepentingan di industri hulu migas. Agar kejadian seperti Deepwater Horizon tidak terulang dan terjadi di tempat lain, standar dan kompetensi pekerja di sektor K3LL harus selalu diperbarui. Petaka Deepwater Horizon layaknya dikubur rapat-rapat dan dijadikan sarana pembelajaran agar tak berulang di kemudian hari. Comply terhadap semua aturan K3LL menjadi kuncinya.

#47 Maret 2017 / BUMI

9

SEREMONIAL OLEH: SUHENDRA ATMAJA/[email protected]

Penandatanganan MoU Bersama Ditjen Administrasi Hukum Umum Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi menandatangani memorandum of understanding (MoU) bersama Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenhukam), Freddy Harris. Kesepakatan terkait Akses Cepat Aplikasi Sistem Administrasi Badan Hukum ini dilaksanakan di Kantor Kemenhukam, Jakarta pada 8 Maret 2017. “Dengan ditandatanganinya perjanjian ini, kami memberikan kemudahan mengakses data mengenai kontraktor maupun vendor bagi SKK Migas. Ini bentuk dukungan kami agar sistem penerimaan dari sumber daya alam (SDA) jadi lebih baik lagi. Semoga bisa segera diimplementasikan,” kata Freddy. Akses data yang cepat dan luas sangat dibutuhkan, terutama dalam proses tender. Dengan data

“Nanti bisa ketahuan mana yang benar-benar perusahaan, sehingga ketika sudah kontrak dapat menjalankan komitmen dengan baik. Jadi tidak ada lagi masalah saat pengauditan cost recovery. Dengan demikian proses bisnis keseluruhan bisa lebih cepat, yang akhirnya cost recovery jadi rendah,” kata Amien.

Dukung Aspirasi FPMB

OLEH: DANANG AGUNG/[email protected]

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul), menghadiri undangan Forum Pekerja Muara Badak (FPMB), pada 6 Februari 2017. Forum yang telah dibentuk sejak 2016 lalu itu, anggotanya mencakup para pekerja di perusahaan minyak dan gas bumi (migas), perkebunan dan sektor lain, terfokus di wilayah Muara Badak. FPMB berharap dapat diberikan kesempatan untuk diserap tenaga kerja lokalnya menjelang pergantian kontrak Production Sharing Contract (PSC) atau terminasi blok.

10

administrasi badan hukum yang disediakan Ditjen AHU, SKK Migas bisa dengan mudah mengevaluasi profil sebuah kontraktor ataupun vendor yang nantinya akan mempersingkat waktu tahap praevaluasi pada tender.

BUMI / #47 Maret 2017

Tujuan dibentuknya forum adalah sebagai wadah untuk menjembatani aspirasi masyarakat lokal dalam mendapatkan kesempatan kerja di perusahaan yang ada di Muara Badak. Forum berharap, perusahaan yang ada di wilayah Muara Badak dapat lebih memprioritaskan keberadaan anggotanya untuk dapat diterima bekerja. Dalam kaitan migas, forum sangat mengapresiasi kehadiran SKK Migas Kalsul dalam bersilaturahmi dengan para pengurus FPMB. FPMB mengatakan SKK Migas dapat menjadi mitra dalam memperjuangkan aspirasi mereka. Mereka menyampaikan dukungannya atas kegiatan migas di wilayah Muara Badak, dalam hal ini Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) VICO. Kepala Urusan Hubungan Masyarakat dan Kelembangaan SKK Migas Kalsul, Bambang A Kurniawan, mengapresiasi keberadaan FPMB. Secara garis besar, SKK Migas mendukung aspirasi warga lokal untuk bekerja di perusahaan migas di wilayah Muara Badak. “Yang penting, segala sesuatunya mengikuti aturan yang ada,” kata dia.

OLEH: PRIANDONO HERNANTO/[email protected]

SKK Migas Jabanusa Raih Penghargaan PWI Jateng

SEREMONIAL OLEH: SOPIAN HADI [email protected]

Penyerahan Beasiswa Pendidikan oleh ConocoPhillips (Grissik) Ltd. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) berhasil meraih penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah untuk kategori tokoh infrastruktur sosial sektor minyak dan gas bumi (migas). Penghargaan ini diserahkan oleh Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo kepada Kepala SKK Migas Perwakilan Jabanusa Ali Masyhar dalam acara Perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2017 & Hari Ulang Tahun (HUT) PWI Ke-71 Tingkat Jateng yang bertema “Pers Sehat, Bangsa Hebat”. Acara ini dilaksanakan di Pendopo Rembang pada 3 Maret 2017. Keberhasilan pencapaian tersebut merupakan buah dari upaya SKK Migas Perwakilan Jabanusa bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) yang dinaunginya dalam menjalin komunikasi dan koordinasi dengan stakeholder (pemangku kepentingan) di daerah (pemda, media, TNI, Polri, perguruan tinggi dan masyarakat). SKK Migas Jabanusa juga dinilai berhasil dalam memberikan pemahaman bahwa kegiatan hulu migas merupakan kegiatan negara yang bersifat strategis dan vital, serta bermanfaat untuk menjamin ketersediaan energi yang berperan untuk kemakmuran rakyat. Selain itu, industri hulu migas selalu mengutamakan profesionalisme, transparan dan good governance dalam koordinasi dan komunikasinya. “Semoga dengan penghargaan ini kami para pelaku hulu migas dapat menjadi lebih komunikatif dan transparan kepada semua pihak,” kata Ali. Menurut Ali, pers merupakan mitra yang sangat strategis bagi industri hulu migas dalam menyampaikan pesan dan informasi kepada publik mengenai operasional hulu migas, khususnya masyarakat sekitar wilayah operasi. Pers juga dianggap efektif untuk mendorong stakeholder guna mempercepat proses eksplorasi dan eksploitasi hulu.

ConocoPhillips (Grissik) Ltd., sebagai operator Blok Koridor Sumatera Selatan beserta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel) memberikan beasiswa pendidikan bagi pelajar berprestasi. Dilakukan sebagai salah satu bentuk program Tanggung Jawab Sosial (TJS) perusahaan. Penyerahan beasiswa diberikan secara simbolis di Gedung AEKI, Palembang pada 10 Februari 2017. Selain bertanggung jawab untuk memenuhi target sesuai dengan WP&B (rencana kerja), ConocoPhillips juga merasa bertanggung jawab untuk menyejahterakan masyarakat di daerah operasionalnya. “Salah satunya adalah melalui pendidikan,” kata President Director ConocoPhillips (Grissik) Ltd. Erec S. Isaacson. Beasiswa dari SKK Migas dan ConocoPhillips ini diberikan melalui proses seleksi. Para pelajar dengan prestasi akademik yang baik mendaftarkan diri terlebih dahulu sebelum akhirnya dilakukan proses penilaian. “Terima kasih atas kontribusi ConocoPhillips dalam mencerdaskan anak bangsa. Semoga beasiswa ini dapat dimanfaatkan sebaikbaiknya,” kata Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagsel Tirat Sambu Ichtijar. Dalam acara ini, kedua pihak turut mengundang Gita Wirjawan, pendiri Ancora Foundation, yang juga hadir sebagai pemateri dalam hal penyampaian semangat dalam menuntut ilmu.

Turut hadir dalam kegiatan, beberapa Kontraktor KKS Wilayah Kerja Jabanusa seperti PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Petronas Carigali Muriah Ltd dan ExxonMobil Cepu Ltd.

#47 Maret 2017 / BUMI

11

SEREMONIAL OLEH: SINGGIH P. PERDANA [email protected]

OLEH: NAIRA/[email protected]

Koordinasi Program Pendukung Operasi 2017

Rapat Pengadaan Tanah PHE Siak

Memasuki tahun 2017, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) Kangean Energy Indonesia (KEI) bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) menyelenggarakan Rapat Koordinasi 2017 Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) Siak beserta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Sumatera bagian Utara (Sumbagut) mengadakan Rapat Konsinyering bersama Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPR) Republik Indonesia, Budi Mulyanto.

Rapat diisi dengan beberapa agenda, di antaranya adalah Monitoring dan Evaluasi Program Pendukung Operasi (PPO) 2017 serta Sosialisasi dan Sinkronisasi PPO dan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kabupaten Sumenep. Acara diselenggarakan di Surabaya pada 16-17 Februari 2017.

Dalam rapat tersebut dibahas mengenai rangka Pengadaan Tanah #Kumis 2 dan #Lindai 31 yang termasuk ke dalam wilayah kerja PHE Siak. Rapat yang merupakan tindak lanjut hasil pertemuan dengan Dirjen Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN di Pekanbaru beberapa waktu lalu ini diselenggarakan di Board Room Gedung PHE Tower, Jakarta pada 23 Februari 2017.

“Rapat bertujuan untuk memaparkan programprogram yang akan dilaksanakan tahun ini, terutama untuk penunjang operasi,” kata Kepala SKK Migas Perwakilan Jabanusa Ali Mahsyar.

“Diharapkan rapat dapat berjalan efektif, sehingga bisa diambil keputusan yang cepat. Jadi PHE Siak pun bisa cepat melakukan program kerjanya,” kata Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut Hanif Rusjdi.

Rapat Koordinasi ini dihadiri Bupati Kabupaten Sumenep Busyro Karim, Wakil Bupati Kabupaten Sumenep Achmad Fauzi dan Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep Hadi Soetarto.

Rapat ini juga dihadiri beberapa perwakilan dari manajemen PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) V, Kelompok Kerja (Pokja) Formalitas SKK Migas serta manajemen PHE Siak.

OLEH: FERRY RUNTUNEWE/[email protected]

Peninjauan Handak JOB Pertamina-PetroChina Salawati Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Bumi (SKK Migas) Perwakilan Papua dan Maluku (Pamalu) mendampingi kegiatan peninjauan bahan peledak (handak) milik Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) JOB Pertamina-PetroChina Salawati (PPS) di gudang handak milik Kontraktor KKS Petrogas (Basin), Sorong pada 3 Februari 2017. “Peninjauan ini dilakukan dalam rangka persiapan untuk alih guna handak milik JOB Pertamina-PetroChina Salawati ke Kontraktor KKS Montd’Or Salawati. Kami harapkan kerja sama dengan pihak kepolisian sehingga semua proses cepat selesai, agar tidak mengganggu rencana kerja yang ada.,” kata Kepala SKK Migas Perwakilan Pamalu Enrico C.P. Ngantung.

12

BUMI / #47 Maret 2017

Kegiatan diikuti oleh Kontraktor KKS JOB PertaminaPetroChina Salawati, Montd’Or Salawati, Petrogas (Basin) serta pihak Kepolisian Resor (Polres) Sorong.

OLEH: AGATHA CITARA/[email protected]

INFO SEHAT

Bahaya Stres Dalam Bekerja BEBAN PEKERJAAN YANG TINGGI DI INDUSTRI HULU MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS) BISA MEMICU TIMBULNYA STRES. TIAP PEKERJA PERLU MEMERHATIKAN KESEHATAN PRIBADI DAN MEMBANGUN KESADARAN PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN MENTAL AGAR TERCIPTA SUASANA KERJA YANG KONDUSIF, NYAMAN DAN AMAN.

Stres dalam bekerja menjadi hal yang sulit dihindari. Untuk pekerjaan yang sifatnya spesifik, dimana beban pekerjaan dan lingkungannya bisa dikatakan berat, munculnya stres bisa lebih cepat atau bahkan lebih berat jika dibandingkan dengan pekerjaan yang sifatnya umum. Seperti halnya pekerjaan di lapangan hulu migas. Menurut Spesialis Kedokteran Jiwa dari Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) Jakarta, dr. Endah Ronawulan, SpKJ, saat memberikan pekerjaan spesifik pada seorang pegawai, maka sebuah perusahaan harus memberikan gambaran secara detil mengenai deskripsi pekerjaan yang akan dijalani oleh pegawai tersebut di masa pelatihan. Demikian pula untuk pekerjaan di lapangan hulu migas. Lalu faktor apakah yang memengaruhi sikap atau cara seseorang saat menerima dan mengatasi stres? Rupanya faktor yang paling utama adalah karakter seseorang. Karakter seseorang dipengaruhi oleh lingkungan serta keluarga tempat dia tumbuh. Pendidikan juga dapat memengaruhi karakter. Makin tinggi pendidikan, seseorang akan semakin mampu mengatasi masalah. Begitupun sebaliknya. “Jika seseorang yang tidak menyukai keramaian dipekerjakan di lapangan, sangat memungkinkan orang tersebut cepat beradaptasi dengan pekerjaannya dan betah kerja di sana. Sebaliknya, bila pekerjaan diberikan kepada orang yang sudah terbiasa bekerja di perkantoran, pekerjaan lapangan tentu menjadi “siksaan” tersendiri. Alhasil, efek stres pada orang kedua lebih berat dibanding orang pertama,” kata Endah. Selanjutnya, faktor gender (jenis kelamin) juga memengaruhi resistensi seseorang terhadap stres. Disebutkan, ketahanan terhadap stressor (pemicu stres) wanita lebih besar daripada pria, hanya saja cenderung fluktuatif. Dari hasil penelitian, kasus bunuh diri paling banyak dilakukan oleh wanita, hanya

saja implikasinya tidak begitu besar. Sedangkan usaha bunuh diri pria disebutkan cenderung fatal, karena usaha bunuh diri pria cenderung dilakukan sungguhsungguh. “Ini bisa disebabkan oleh kultur. Di Indonesia, pria dianggap sebagai pemimpin dan memiliki kedudukan tertinggi, sehingga saat ada tekanan yang sangat kuat, proud (kebanggan diri)-nya akan jauh lebih drop. Berbeda dengan wanita yang tidak dituntut menjadi pemimpin,” katanya. Endah menambahkan, usia tidak terlalu berpengaruh terhadap resistansi seseorang terhadap stres, hanya seberapa cepat waktu recovery (pulih). Semakin muda usia, semakin cepat proses recovery-nya. Ini karena tingkat maturity (kematangan) seseorang tidak didominasi oleh usia, melainkan pendidikan. Stres jika tidak segera ditangani dan dibiarkan berakumulasi bisa memengaruhi kesehatan. Saat stres, di dalam tubuh dilepaskan hormon stres yang menyebar ke seluruh tubuh. Hormon ini dapat memicu perilaku agresif dan emosi yang tidak stabil, bahkan dapat menyempitkan saraf otak sehingga dapat mengurangi kemampuan berpikir seseorang. Stres juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan fisik, seperti tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, stroke dan lainnya. Sebagai langkah preventif, Endah menyarankan setiap perusahaan melakukan tes mental seperti MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) atau bahkan tes profiling. Kedua tes ini merupakan salah satu metode pendekatan untuk menilai karakter, gangguan mental hingga bagaimana respon seseorang saat dihadapkan dengan tekanan di pekerjaan. Tes ini, akan memudahkan menyeleksi pekerja yang bisa ditempatkan di lapangan onshore ataupun offshore. Selain itu,waktu istriahat yang cukup, penyaluran hobi dan siraman rohani pun menjadi langkah treatment (pengobatan) yang tepat terhadap stres.

#47 Maret 2017 / BUMI

13

TEKNOLOGI

OLEH: ALFIAN/[email protected]

COILED TUBING GAS LIFTING:

Solusi Efektif untuk Pengembangan Lapangan Minyak Mature SUMUR-SUMUR MINYAK DI INDONESIA SAAT INI KEBANYAKAN MERUPAKAN SUMUR-SUMUR TUA, SEHINGGA DALAM PENGEMBANGAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI, PERLU SEJUMLAH TAHAPAN, BAIK SEKUNDER (MENGGUNAKAN FLUIDA), MAUPUN TERSIER (MENGGUNAKAN ZAT KIMIA). LEPAS DARI KEDUA TAHAPAN ITU, INOVASI TERHADAP APLIKASI TEKNOLOGI YANG DILAKUKAN KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA (KONTRAKTOR KKS), MENJADI KATA KUNCI UNTUK MEMASTIKAN KEBERHASILAN. VICO telah mengoperasikan Blok Sanga Sanga sejak 1969. Blok yang berlokasi Cekungan Kutai, Kalimantan Timur ini merupakan penghasil minyak dan gas bumi (migas). Lapangan yang dioperasikan VICO di antaranya adalah Nilam, Badak, Mutiara, dan Semberah. Di blok ini terdapat lapangan dengan cadangan gas yang besar di Indonesia, selain minyak. Sejak mulai beroperasi hingga sekarang Blok Sanga Sanga telah memproduksi gas sebesar 12 triliun kaki kubik (trillion cubic feet/TCF) dan 240 juta barel minyak (million barrels oil/MBO). “Jika sebelumnya Sanga Sanga termasuk lapangan penghasil migas yang besar di Indonesia, maka di saat ini produksinya malah sudah menurun sejak 2002,” kata Section Head Resource Development Team VICO, Musyoffi Yahya saat mengisi acara Workshop Sharing Teknologi yang diadakan di kantor Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Jakarta pada 2 Maret 2017. Produksi gas Sanga Sanga saat ini ada di sekitar 150 MMSCFD, dari produksi puncak mencapai 1.500 MMSCFD. Sedangkan untuk produksi minyak, saat ini hanya berkisar 11.000 barel minyak per hari (barrels oil per day/BOPD), dari produksi puncak di titik 40.000 BOPD. Menurut Musyoffi, penurunan produksi lapangan-lapangan ini dikarenakan tingkat kematangan lapangan sudah memasuki fase very mature (matang), sehingga tekanan dalam sumur pun hilang. Selain itu yang menjadi tantangan di Sanga Sanga ada rasio gas dan cairan yang rendah, dan tidak produksi air. “Keadaan ini tidak membuat kami berhenti mencari cara untuk mengoptimalkan produksi sumur kami. Karena berdasarkan riset kami adanya peluang ditemukannya minyak adalah 8 dari 10 sumur. Dan sejauh ini, minyak sendiri kontribusinya dalam pendapatan perusahaan,” katanya.

14

BUMI / #47 Maret 2017

Kondisi geologi Sanga Sanga yang merupakan deltaic fluvial (endapan sungai di delta) membuat jenis reservoirnya berupa multilayer (banyak lapisan) dan sparse (menyebar dan tipis), sehingga reservoir terletak di beberapa kedalaman. Semakin dalam letak reservoir, permeabilitas (kemampuan batuan meloloskan fluida)-nya semakin rendah. Musyoffi menjelaskan dalam keadaan tersebut, tidak mungkin digunakan metode dedicated oil completion karena akan tidak ekonomis jika digunakan pada reservoir di lapangan-lapangan Blok Sanga Sanga. Maka dipilihlah metode coiled tubing gas lifting (CTGL). Prinsip kerja CTGL adalah dengan menginjeksi gas bertekanan tinggi ke dalam annulus (ruang antara tubing dan casing), sehingga terjadi proses aeration (aerasi) yang mengakibatkan berkurangnya berat kolom fluida dalam tubing. Tekanan tinggi yang masuk ke reservoir ini nantinya mampu mangalirkan fluida dari lubang sumur menuju fasilitas produksi di permukaan. Di fasilitas produksi ini, fluida yang terdiri dari minyak dan gas akan terpisah dengan sendirinya akibat adanya perbedaan berat jenis. Setelah terpisah dari minyak, fluida gas kemudian dipakai lagi untuk proses injeksi berikutnya. Dengan CTGL, tekanan gas saat injeksi dapat disesuaikan menggunakan kompresor dengan kedalaman tempat reservoir berada. Kemudahan pemasangan (installment) teknologi ini pun menjadi keuntungan tersendiri bagi VICO yang memiliki banyak sumur dan tersebar di area operasi. Musyoffi menambahkan, CTGL terbukti efektif dan murah untuk diaplikasikan di sumur monobore completion (pemasangan satu bor). Hanya dibutuhkan sekitar 24 hari untuk pemasangan setelah desain sumur dibuat. Bahkan setelah pengembangan teknologi ini dimulai VICO pada 2010, produksi minyak di Sanga Sanga terus bertambah secara berkelanjutan hingga 70 persen.

OLEH: RANGGA DINASTI/[email protected]

TJS FORUM

Desa Binaan Medco Lematang Menangkan Program Kampung Iklim Sumatera Selatan KEPEDULIAN MEDCO E&P TERHADAP LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT SEKITAR WILAYAH OPERASI MENDULANG PENGHARGAAN. SELAIN MEMENANGKAN PROGRAM PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN (PROPER) EMAS DAN HIJAU, PRESTASI MEDCO DALAM MEMBINA DESA TANI JUGA DIAPRESIASI MELALUI PENGHARGAAN PROGRAM KAMPUNG IKLIM DI TINGKAT PROVINSI SUMATERA SELATAN. Komitmen Medco E&P dalam mematuhi aspek keselamatan, kesehatan, dan lindung lingkungan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL) dalam kegiatan hulu minyak dan gas bumi (migas) mengantarkan Medco Lematang kembali meraih penghargaan PROPER kategori Emas dan Hijau untuk Blok Rimau, Sumatera Selatan (Sumsel). Penghargaan tersebut diserahkan Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Jusuf Kalla di Istana Negara, Jakarta, pada 7 Desember 2016. Tidak hanya menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi pekerjanya, Medco pun menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah operasinya melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial (TJS). Salah satunya melalui pembinaan di Desa Sumaja Makmur, Lematang. Di desa ini, Medco berhasil membina masyarakat dalam program pengelolaan limbah dari pasar dan rumah tangga, pemanfaatan biogas dari kotoran hewan ternak dan pemanfaatan perkarangan untuk sayuran organik dan tanaman obat serta program lainnya yang dilakukan oleh Kelompok Berkah Sejahtera, kelompok tani binaan Medco. Program-program ini terbukti menaikkan kesejahteraan masyarakat setempat. Bahkan keberhasilan program ini mengantar Kelompok Berkah Sejahtera meraih peringkat ketiga dalam Penghargaan Program Kampung Iklim di (Proklim) 2017 di Sumatera Selatan. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Sumatera Selatan, Edward Chandra,

penilaian Proklim dilakukan atas aksi adaptasi perubahan iklim dan upaya penurunan emisi gas rumah kaca oleh masyarakat desa. Penghargaan yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan dan desa-desa wilayah Sumsel ini merupakan bagian dari kegiatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional. “Saya ikut bangga atas keberhasilan ini. Kesuksesan Desa Sumaja Makmur merupakan buah dari kesuksesan tim Medco E&P Lematang dalam membina desa tersebut. Saya ucapkan selamat dan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Semoga pencapaian ini dapat diikuti di wilayah lainnya,” kata Direktur Produksi Medco E&P, Hartono Nugroho di Jakarta, pada 9 Maret 2017. Penghargaaan diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Sumsel, Ishak Mekki pada acara anugerah Proklim di Griya Agung, Palembang, pada 23 Februari 2017. Prestasi yang ditorehkan Medco ini pun mendapat apresiasi dari pihak Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). SKK Migas sangat mengapresiasi bagi Kontraktor KKS yang berhasil mendapat PROPER Emas, yaitu Medco E&P, PHE WMO, Pertamina EP Aset Sakarantau dan Pertamina Talisman Jambi Merang. “Kita berharap prestasi yang telah dicapai dapat dipertahankan di masa mendatang,” kata Kepala Divisi Penunjang Operasi SKK Migas Nurwahidi.

#47 Maret 2017 / BUMI

15

FIGUR OLEH: SUHENDRA ATMAJA/[email protected]

MULIAWAN HAJI Deputi Bidang Operasi SKK Migas

Ciptakan Lingkungan Hulu Migas yang Zero Accident ZERO ACCIDENT MENJADI SALAH SATU TARGET SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) DALAM KEGIATAN HULU MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS) DI INDONESIA. BILA KECELAKAAN TERJADI, DAMPAKNYA SELAIN MEMBAHAYAKAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN, JUGA BISA MENGHAMBAT KEGIATAN PRODUKSI, SERTA PEMBENGKAKAN COST RECOVERY. Dalam penuturan Deputi Operasi SKK Migas Muliawan Haji, spirit industri migas itu untuk rakyat, untuk manusia. Jadi jangan sampai mengorbankan manusia untuk migas. Dirinya sangat memberikan perhatian terhadap aspek keselamatan, kesehatan, dan lindung lingkungan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL) atau Health, Safety and Environment (HSE) pada kegiatan eksplorasi dan eksploitasi. Safety awareness (kesadaran keselamatan) SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) dinilainya sudah baik. Ini dibuktikan dengan tidak adanya laporan kecelakaan tambang yang menyebabkan kematian (fatality accident) yang dialami oleh pekerja. Kepada BUMI di ruang kerjanya, 8 Maret 2017 kemarin, Muliawan mengatakan keandalan setiap pegawai dalam menjalankan aspek K3LL untuk menjaga spirit zero accident sangat diperlukan. Pada rencana kerja tahun 2017, Bidang Operasi SKK Migas berencana bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk pemberian sertifikasi mengenai K3LL serta update teknologi K3LL untuk menambah kompetensi para pekerja. Beberapa program Bidang

16

BUMI / #47 Maret 2017

Operasi SKK Migas terkait K3LL, berikut komitmen SKK Migas dalam meningkatkan prestasi lingkungan para kontraktor sekaligus mempertahankan zero accident dipaparkan Muliawan, berikut petikannya:

APA YANG MENJADI STRATEGI DARI SKK MIGAS AGAR KEGIATAN OPERASI TETAP TERCIPTA ASPEK ZERO ACCIDENT? Industri hulu migas adalah industri yang bertaraf internasional, sehingga para pelakunya sangat memerhatikan aspek K3LL untuk menjaga kredibilitasnya. Ini berlaku juga bagi SKK Migas. Kita tidak ingin ada kecelakaan di kegiatan hulu. Karena spiritnya industri ini untuk rakyat, rakyat kan manusia, jadi tidak mungkin mengorbankan manusia untuk migas. Kepala SKK Migas bahkan sudah meminta komitmen kepada Kontraktor KKS untuk terus berupaya mencapai spirit zero accident. Sejauh ini tidak ada kecelakaan yang signifikan dialami pekerja SKK Migas dan Kontraktor KKS. Kecelakaan malah sering terjadi pada pegawai perusahaan penunjang. Ada juga sosialisasi untuk meningkatkan aspek K3LL kepada Kontraktor KKS melalui diskusi dan sharing, seperti HSE Breakfast Meeting dan HSE Meeting. Di sini mereka bisa saling sharing jika ada implikasi K3LL, sehingga tidak terulang kesalahan yang sama. Kita juga sudah memulai kerja sama dengan LSP untuk pemberian sertifikasi K3LL untuk meningkatkan kompetensi pekerja hulu migas di aspek K3LL. Kecelakaan banyak terjadi di perusahaan penunjang.

BAGAIMANA STRATEGI SKK MIGAS UNTUK MELAKUKAN SOSIALISASI SAFETY AWARENESS KE PERUSAHAAN PENUNJANG? Menurut statistik kecelakaan banyak terjadi di pengeboran. Di 2016, kejadian fatal terjadi di

pengeboran di Jatibarang yang mengorbankan kru rig. Ini terjadi karena beberapa perusahaan penunjang masih kurang aware (menyadari) aspek K3LL. Bisa jadi dikarenakan standardisasinya yang belum internasional. Upaya kita untuk memaksa mereka membuat standardisasi dengan sistem CSM (Contractor Safety Management/standardisasi K3LL dalam kontrak bagi perusahaan penunjang), dimana setiap Kontraktor KKS diharuskan mempunyai standardisasi K3LL yang kemudian dititipkan dalam pengadaan di wilayah kerja. Mereka wajib membina perusahaan penunjang di bawahnya mengenai K3LL. Ini tugas direktur teknik perusahaan migas. Upaya lainnya, kita turut hadir di event K3LL yang diselenggarakan Kontraktor KKS untuk perusahaan penunjang.

PADA SKEMA GROSS SPLIT, SPLIT KONTRAKTOR KKS BISA BERTAMBAH JIKA BISA MENJAGA K3LL. SEJAUH INI, BAGAIMANA WEWENANG SKK MIGAS DALAM MEMASTIKAN ASPEK K3LL TERSEBUT? Gross split masih dalam proses pembuatan peraturannya. Kalaupun memang seperti itu, tentu SKK Migas akan membuat semacam kriteria penilaian. Sejauh ini sudah ada penilaian kinerja pengelolaan lingkungan suatu perusahaan dari KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), yaitu PROPER, sudah ada indikator terukurnya tapi belum dikaitkan dengan gross split. Kalau aturan di gross split nanti demikian kami siap memberi penilaian, karena kami sudah memahami aspek-aspek apa saja yang masuk penilaian. Wadahnya ada di divisi Penunjang Operasi.

PERIHAL PROPER (PROGRAM PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN), BAGAIMANA KETERLIBATAN SKK MIGAS DALAM MEMPERTAHANKAN PRESTASI PARA KONTRAKTOR KKS? Kembali ke spirit kita, migas itu untuk kesejahteraan rakyat. Kaitannya dengan PROPER ini kan lingkungan, jangan sampai kegiatan kita merugikan lingkungan hidup masyarakat. Maka dari itu kami ajak Kontraktor KKS untuk tidak merusak lingkungan. Sehingga saat dinilai oleh instansi pemerhati lingkungan hidup, diharapkan bisa mendapatkan PROPER yang baik. Jika ada yang PROPER-nya buruk, kita panggil. Kita tantang mereka untuk meningkatkan kinerja mereka. Segera dicarikan solusinya karena kita tidak mau kegiatan hulu mencemari lingkungan, termasuk untuk limbah B3.

SEJAUH INI PERMASALAHAN APA YANG ADA DI PENGELOLAAN LIMBAH B3? Di aspek lingkungan tidak ada masalah, tapi masih ada kendala di biaya. Kita melihat ada peluang untuk diefisiensikan. Pengelolaan limbah B3 saat ini baru dilakukan oleh suatu perusahaan di

Jawa Barat. Sedangkan industri migas tersebar di seluruh Indonesia. Jadi mengangkut limbah dari lapangan menuju lokasi pengelolaan limbah tersebut membutuhkan biaya. Sejauh ini SKK Migas sudah bekerja sama dengan KLHK. Kami berusaha meyakinkan perusahaan untuk memfasilitasi pengelolaan limbah yang disebar ke beberapa daerah agar biaya angkutnya bisa berkurang.

BAGAIMANA SESUNGGUHNYA KOMITMEN KONTRAKTOR KKS UNTUK MENJAGA LINGKUNGAN? Selama ini undang-undang lingkungan sangat ketat, sangsinya bukan hanya uang tapi juga pidana. Di sisi lain, kebanyakan Kontraktor KKS merupakan perusahaan internasional yang go public. Kalau mereka kena isu pencemaran lingkungan saham mereka bisa anjlok. Tentu mereka takut sekali melanggar hal-hal tersebut.

MENGENAI KERUGIAN PRODUKSI AKIBAT PENCURIAN MINYAK DI DAERAH, BAGAIMANA USAHA SKK MIGAS DALAM MENINGKATKAN KEAMANAN FASILITAS TERSEBUT? Sebenarnya di kasus pencurian, inti masalahnya adalah keamanan. Jadi tinggal bagaimana koordinasi Kontraktor KKS dan SKK Migas dengan instansiinstansi pengamanan. Sebenarnya sudah ada perjanjian seperti MoU (perjanjian kerja sama) dengan pihak Polri, bahkan Polda yang perjanjiannya dilakukan oleh kantor perwakilan. Akan tetapi, kadangkala motif-motif pencurian itu lebih jauh daripada itu. Dalam hal pencegahannya, kami sudah mengkomunikasikan ke Kontraktor KKS agar lebih intensif melakukan inspeksi pipa. Bahkan beberapa kontraktor tertentu sudah memakai drone untuk pengawasan, jadi jika ada kegiatan anomali di suatu titik bisa langsung menghubungi pihak keamanan.

APAKAH KASUS INI DISEBABKAN OLEH KURANGNYA SOSIALISASI KONTRAKTOR KKS KEPADA MASYARAKAT SETEMPAT? Memang salah satu tantangannya adalah melibatkan masyarakat setempat dalam kegiatan Kontraktor KKS. Bisa dengan merekrut mereka jadi pekerja atau outsourcing agar timbul sense of belonging karena menganggap sebagai sumber penghidupannya. Karena memang motif pencurian ini karena butuh mencari nafkah. Di sinilah pentingnya semua kebutuhan itu diintegrasikan dengan kegiatan Tanjung Jawab Sosial (TJS) perusahaan. Dalam kegiatan TJS, yang salah satu tujuannya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat dan membangun kemandirian, diharapkan bisa untuk dijadikan upaya preventif (pencegahan) terhadap dampak negatif dari kegiatan operasi di kegiatan hulu migas.

#47 Maret 2017 / BUMI

17

PERSPEKTIF

OLEH: ADHITYA CAHYA UTAMA/[email protected]

ARAHAN WAMEN ESDM:

Mendorong Komitmen Pasti WK Eksplorasi KEGIATAN EKSPLORASI MENJADI KUNCI UNTUK MENAMBAH CADANGAN MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS) NASIONAL. DIBUTUHKAN KEPATUHAN DARI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA (KONTRAKTOR KKS) WILAYAH KERJA (WK) EKSPLORASI DALAM MEMENUHI KOMITMEN PASTI YANG SUDAH DISEPAKATI SEBELUMNYA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) beserta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengadakan pertemuan dengan Kontraktor KKS WK Eksplorasi Konvensional dan Non-Konvensional. Pertemuan ini bertujuan untuk menagih komitmen para Kontraktor KKS mengingat masa berlaku kontrak eksplorasinya sudah akan berakhir. “Tujuan dikumpulkan saat ini adalah untuk menyelaraskan pelaksaan Komitmen Pasti dan WP&B (Work Program and Budget) yang sudah disepakati semua pihak. Dimohon semua pihak terbuka dengan kritik dan saran yang diberikan hari ini. Sehingga jika ada kendala non internal, dapat diselesaikan bersama,” kata Wakil Kepala SKK Migas M.I Zikrullah di pertemuan yang dihadiri Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar dan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) ESDM Wiratmaja Puja, serta 67 dari 69 Kontraktor KKS yang waktu kontraknya akan segera berakhir. Pertemuan yang diadakan di kantor SKK Migas Pusat, Jakarta pada 23 Februari 2017 ini diawali dengan pemaparan progres Kontraktor KKS Eksplorasi peserta rapat yang disampaikan Kepala Divisi Eksplorasi SKK Migas Nizar Mujahidin. Disebutkan dari 104 kontrak eksplorasi yang aktif, 45 kontraktor memiliki masalah internal atau keuangan.

18

BUMI / #47 Maret 2017

Sedangkan kendala utama lain seperti sosial dan regulasi juga dialami oleh 42 kontraktor. Lamanya jangka waktu dari discovery hingga on stream yang bisa mencapai 10,5 tahun pun menjadi keluhan dari kontraktor. Bagi kontraktor WK non-konvensional, khususnya lapangan coal bed methane (CBM), seringkali aktivitasnya terganggu karena intervensi oleh pertambangan batubara yang kebetulan memiliki wilayah operasi yang berdekatan. “Ada juga beberapa kontraktor yang di portofolionya memiliki usaha di non migas, kini malah lebih fokus pada yang non migas,” kata Nizar. Pertemuan pun dilanjutkan dengan dialog antara Arcandra Tahar dengan masing-masing perwakilan Kontraktor KKS yang hadir untuk menanyakan kendala yang dialami dalam memenuhi kontrak. Komunikasi langsung ini dibuka agar ESDM dan SKK Migas, sebagai lembaga yang berkepentingan, dapat memberikan solusi yang efektif untuk masingmasing kontraktor. “Butuh keseriusan antara pemerintah dan para kontraktor dalam melaksanakan komitmen pekerjaannya. Ini semua harus sesuai aturan. Jika ada Kontraktor KKS yang melanggar, akan kita cabut kontraknya,” kata Arcandra. Arcandra menjelaskan, dialog ini bukan dimaksudkan untuk memberikan punishment (hukuman) 100 persen, melainkan untuk menstimulasi para kontraktor untuk segera menyelesaikan eksplorasi setelah diberi perpanjangan waktu kontrak dan insentif yang nantinya diberikan oleh pihaknya dan SKK Migas usai rapat. Tujuannya tidak lain adalah agar kegiatan eksplorasi dapat berjalan lancar dan produktif. Dia menambahkan, untuk dua atau tiga bulan ke depan akan dilaksanakan pertemuan yang serupa untuk melihat progres selanjutnya dari masing-masing pihak.

PERSPEKTIF

OLEH: ADHITYA CAHYA UTAMA/[email protected]

TOWNHALL MEETING:

Perombakan Struktur Organisasi di SKK Migas PERUBAHAN SUSUNAN ORGANISASI DI LINGKUNGAN SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) BERDASARKAN PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 17 TAHUN 2017 (PERMEN ESDM 17/2017), YANG DIKELUARKAN PADA 17 FEBRUARI 2017, DIHARAPKAN DAPAT MENGOPTIMALKAN FUNGSI DAN KINERJA SKK MIGAS. PERLU ITIKAD BERSAMA UNTUK MENCAPAI UPAYA ITU. Untuk memperjelas keberadaan sekaligus implementasi Permen ESDM 17/2017, SKK Migas menyelenggarakan Townhall Meeting di Kantor SKK Migas, Jakarta pada 1 Maret 2017, yang dihadiri jajaran manajemen dan pekerja SKK Migas. Kegiatan ini berisi pemaparan Permen terkait struktur organisasi SKK Migas yang baru. Dalam Permen disebutkan, SKK Migas dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Untuk menjalankan organisasinya, Kepala SKK Migas akan didampingi beberapa perangkat kerja, yaitu Wakil Kepala, Sekretaris, Pengawas Internal, Deputi Perencanaan, Deputi Operasi, Deputi Keuangan dan Monetisasi, Deputi Dukungan Bisnis dan Deputi Pengendalian Pengadaan (sebagai pengganti Deputi Pengendalian Komersial). Selain itu, pada peraturan ini diatur pula perubahan di tingkat divisi. “Pada prinsipnya tupoksi (tujuan pokok dan fungsi)nya akan sama. Yang membedakan ialah hal-hal administratif saat membuat keputusan terkait kontrak,” kata Deputi Dukungan Bisnis Rudianto Rimbono saat menjelaskan perubahan struktur yang dibahas dalam Permen. Pelaksanaan Permen ESDM ini dimulai dengan pelantikan pejabat SKK Migas oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan di Kantor Kementerian ESDM, sehari sebelumnya. Pejabat yang dilantik adalah M.I. Zikrullah sebagai Wakil Kepala SKK Migas, Budi Agustyono



“Semoga ini menjadi awal yang baik untuk SKK Migas.” AMIEN SUNARYADI, Kepala SKK Migas

sebagai Sekretaris SKK Migas, Gunawan Sutadiwiria sebagai Deputi Perencanaan, Parulian Sihotang sebagai Deputi Keuangan dan Monetisasi, Muliawan Haji sebagai Deputi Operasi, Rudianto Rimbono sebagai Deputi Dukungan Bisnis, serta Djoko Siswanto sebagai Deputi Pengendalian Pengadaan. Sedangkan posisi Pengawas Internal akan ditentukan di waktu yang akan datang. “Semoga ini menjadi awal yang baik untuk SKK Migas,” kata Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi saat memberikan arahan. Setelah pada pagi harinya beberapa pejabat setingkat kepala divisi, tenaga ahli dan kepala unit pengembangan proyek (UPP) dilantik, Amien mengatakan dalam waktu dekat posisi kepala dinas dan sub dinas akan dibahas dan ditentukan melalui assessment terkait kemampuan manajerial kandidat. “Untuk nomenklatur fungsi-fungsi di bawah divisi akan ditentukan kemudian. Tugasnya akan sama, hanya saja saya ingin nomenklaturnya lebih dekat dengan dunia bisnis. Sehingga tidak membingungkan rekan bisnis kita, yaitu Kontraktor KKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama),” kata Amien.

#47 Maret 2017 / BUMI

19

SPEKTRUM

OLEH: DANANG AGUNG/[email protected]

Pastikan Alih Kelola, Menteri ESDM Lakukan Kunjungan ke Blok Mahakam PEMERINTAH, DALAM HAL INI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL (ESDM), PERLU MEMASTIKAN ALIH KELOLA BLOK MAHAKAM DARI TOTAL E&P INDONESIE (TEPI) KEPADA PERTAMINA HULU MAHAKAM (PHM) AKHIR 2017 INI, TIDAK AKAN MENGGANGGU KEGIATAN PRODUKSI. MENGINGAT PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS) DI BLOK TERSEBUT MASIH MENJADI HARAPAN BESAR DALAM MENINGKATKAN PUNDI-PUNDI ANGGARAN DAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA (APBN). Menteri ESDM Ignasius Jonan, didampingi Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi melakukan kunjungan kerja selama dua hari, 10-11 Maret 2017 ke Blok Mahakam, wilayah operasi TEPI di Kalimantan Timur. Peninjauan di antaranya dilakukan ke South Processing Unit (SPU) dan Lapangan Bekapai serta Pelabuhan Senipah Kalimantan Timur. Peninjauan langsung ke sejumlah fasilitas tersebut untuk memastikan proses alih kelola tidak mengganggu kegiatan produksi migas di blok tersebut. Oleh karena itu, peninjauan terhadap masalah teknis dan non teknis pada keseluruhan kegiatan di blok menjadi keharusan. Kunjungan di hari kedua di Senipah, 11 Maret 2017, mantan Menteri Perhubungan ini, meninjau langsung kesiapan Terminal Senipah sebagai fasilitas operasi hulu migas milik Total. Di wilayah ini terdapat tiga fasilitas proses utama, yakni Terminal Processing Area (TPA), Condensate Stabilization Unit (CSU) dan Terminal Loading Area (TLA). Peninjauan dimulai dari ruang pemantauan (control room) untuk mengetahui alur kerja dan proses, mulai dari produksi hingga pengiriman (shipping). Setelah mengunjungi keseluruhan fasilitas di Senipah, Jonan memberikan apresiasi kepada manajemen Total karena mampu menciptakan lingkungan dan iklim kerja yang baik dan aman di terminal tersebut. “Menurut saya kultur keselamatan di fasilitas milik Total ini sudah bagus. Selain itu semangat kerjanya juga bagus, sangat disiplin. Ini perlu dipertahankan untuk ke depannya, terutama bagi operator berikutnya,” katanya. Di sela-sela kunjungan, Jonan kembali mengingatkan bahwa produksi migas Blok Mahakam harus tetap

20

BUMI / #47 Maret 2017

dijaga kapasitasnya meskipun umur lapangan sudah tua, mencapai 40 tahun. Terkait masa transisi, Dia menjanjikan pihaknya akan menyiapkan pertaturan khusus agar tidak mengganggu proses produksi. Terdapat peluang bagi Total untuk melanjutkan tugasnya sebagai operator di Blok Mahakam pasca 2017. Tujuannya tidak lain adalah agar kapasitas produksi dapat dipertahankan. Dia pun mempersilakan Total untuk mendiskusikan lebih lanjut kepada Pertamina dan SKK Migas. “Bisa saja Pertamina menawarkan share down 39 persen dari saham maksimum ke Total, karena 10 persennya milik pemerintah daerah. Pertamina harus mayoritas. Total juga bisa menawarkan akan menjadi operator bersama atau operator selanjutnya. Untuk pegawai Total, saya kira akan tetap dipertahankan,” katanya. Amien Sunaryadi mengatakan, bagi pekerja yang berprestasi, ke depan akan terbuka peluang karier yang lebih tinggi dan lebih luas di Pertamina. “Pekerja yang berprestasi di Blok Mahakam, bisa saja menduduki jabatan yang lebih tinggi di unit usaha grup Pertamina,” katanya. Diketahui, blok yang dikelola oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) TEPI dan Inpex Corporation ini akan berakhir kontraknya pada 31 Desember 2017. Saat ini Blok Mahakam dalam tahap transisi pengelolaan dari kontraktor eksisting kepada kontraktor baru, yaitu PT Pertamina Hulu Mahakam. Blok Mahakam merupakan produsen gas terbesar Indonesia yang dilengkapi dengan terminal Liquified Natural Gas (LNG), selain LNG Tangguh dan LNG Donggi Senoro. Kontribusi gas Blok Mahakam dalam total produksi gas nasional sekitar 20%, disusul oleh Proyek Tangguh sekitar 17 persen.

OLEH: NUGRAHA KODIYAT/[email protected]

SPEKTRUM

Proyek LNG Tangguh Train-3 Raih Beberapa Penghargaan Internasional PENDANAAN MEGA PROYEK LNG TANGGUH TRAIN-3 BP BERAU YANG MELIBATKAN BANYAK PIHAK PERBANKAN DARI DOMESTIK MAUPUN INTERNASIONAL DINILAI SEBAGAI PRESTASI DALAM MENARIK MINAT INVESTASI DI KEGIATAN HULU MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS). KEBERHASILAN PROGRAM INI KEMUDIAN DIAPRESIASI OLEH BERBAGAI PIHAK, TERMASUK LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL. British Petroleum (BP) Berau dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berhasil memenangkan penghargaan dengan kategori “Best Project Finance Deal – BP Berau’s 3.745 Billion Tangguh LNG Financing” di FinanceAsia Awards pada 16 Februari 2017.

Adapun perbankan dan institusi keuangan dalam negeri yang turut serta dalam pembiayaan mega proyek LNG Tangguh Train 3, yaitu PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Indonesia Infrastructure Finance.

Prestasi ini didapatkan atas keberhasilan proyek Tangguh Train 3 BP Berau di Teluk Bintuni menjadi proyek Liquefied Natural Gas (LNG) pertama yang pendanaanya melibatkan institusi-institusi keuangan domestik dan internasional. Proyek ini dinilai layak secara komersial dan menjadi pendukung pemenuhan kebutuhan energi Indonesia. Hal ini juga menunjukkan keberhasilan SKK Migas mendorong keterlibatan muatan lokal, dengan menarik partisipasi lembaga keuangan domestik dalam pembiayaan.

Sementara, perbankan dan institusi keuangan internasional, Mizuho Bank, Bank of China, China Construction Bank, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, DBS Bank, United Overseas Bank, BNP Paribas, Credit Agricole Corporate and Investment Bank, Oversea-Chinese Banking Corporation, Korea Development Bank, Shinsei Bank, KFW Bank, Asian Development Bank (ADB) dan Japan Bank for International Cooperation (JBIC).

Proyek pembiayaan pembangunan Tangguh Train 3 LNG ini menggunakan skema Trustee Borrowing Scheme (TBS) dengan HSBC (New York) sebagai wali amanat/trustee dan HSBC (Jakarta) sebagai akun bank dalam negeri yang telah mendapatkan persetujuan dari tim Pinjaman Komersial Luar Negeri (PKLN) Pemerintah Indonesia. Persetujuan PKLN ini dikeluarkan Menteri Koordinator Perekonomian atas pengajuan dari pihak SKK Migas dan BP Berau yang bekerja sama dengan tim dari Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia.

Selain FinanceAsia, penghargaan lainnya diberikan APAC Trade Finance pada 8 Maret 2017 untuk kategori “Deal of The Year”. Terakhir, IJGlobal pun memberikan penghargaan kepada BP Berau, SKK Migas beserta perbankan yang turut serta dalam proyek LNG Tangguh Train-3 ini melalui IJGlobal 2017 dalam kategori “Best Oil and Gas Infrastructure Award in Asia Pacific” yang diselenggarakan di Singapura pada 9 Maret 2017. Penghargaan diterima Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Parulian Sihotang sebagai wakil dari seluruh pihak. Menurut Parulian, kolaborasi dari berbagai pihak ini menjadi bukti investasi migas di Indonesia masih menarik. Harapannya, proyek dapat berjalan lancar sesuai yang telah disepakati untuk meningkatkan produksi migas dalam negeri. “Semoga ada kolaborasi lainnya untuk mega proyek migas di waktu yang akan datang. Terima kasih atas apresiasinya,” kata Parulian saat menerima penghargaan.

#47 Maret 2017 / BUMI

21

BIANGLALA

OLEH: CITRA NURWANI/[email protected]

SKK Migas Tak Sekadar Petugas Administrasi MENURUNNYA KEGIATAN EKSPLORASI MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS) AKIBAT ANJLOKNYA HARGA MINYAK DUNIA TIDAK MEMBUAT SEMANGAT KERJA SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) LANTAS TURUN. BERBAGAI UPAYA TERUS DILAKUKAN UNTUK MENCIPTAKAN DAYA TARIK PARA PELAKU BISNIS AGAR MENINGKATKAN GAIRAH EKSPLORASI. Sebagian upaya untuk meningkatkan gairah eksplorasi migas di Indonesia, diantaranya dengan melakukan studi internal, workshop, sampai usaha persuasif ke masing-masing Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS). Tidak dapat dipungkiri, eksplorasi menjadi kunci dan ujung tombak dalam usaha meningkatkan cadangan migas yang dapat diproduksikan. Sebagai bentuk motivasi dan perhatian dalam operasional kegiatan eksplorasi, Kepala Dinas Keteknikan Geologi dan Geofisika (G&G), Divisi Eksplorasi SKK Migas, Shinta Damayanti, pada akhir Februari 2017, membawa beberapa anggota timnya berkunjung ke sejumlah lokasi pengeboran sumur eksplorasi. Diantaranya ke wilayah operasi Pertamina EP di Indramayu, Jawa Barat, seperti Sumur West Gantar-1 (WGT-1), Haur Gede-1 (HGD-1), dan Pondok Makmur Indah-1 (PIN-1). Selain bertujuan untuk memastikan data yang sedang diakuisisi, tim juga ingin memastikan bahwa kenyamanan dan keselamatan para kru pengeboran harus menjadi perhatian. “Terlepas dari sumurnya berhasil menemukan migas (discovery) atau tidak, kita harus memastikan data didapat dengan kualitas yang baik. Data tersebut ke depannya akan selalu digunakan untuk mengevaluasi geologi secara regional maupun lokal di sekitar lokasi sumur,” kata Shinta. Pengeboran sumur eksplorasi merupakan kegiatan yang memiliki banyak risiko dalam pelaksanaanya, baik di subsurface (bawah permukaan tanah) ataupun teknis pelaksanaan. Peralatan harus menjadi perhatian tim eksplorasi selama di lapangan. Selain kondisi cutting shaker, mikroskop untuk analisa cutting, peralatan logging, kualitas mata bor dan sebagainya.

22

BUMI / #47 Maret 2017

“Perhatian dan ketelitian sisi teknis harus selalu konsisten, jangan sampai lengah walaupun kondisi fisik lelah,” katanya. Peran tim G&G sangat diperlukan mulai dari tahap perencanaan sampai ke operasional. Sebagai contoh, untuk mengantisipasi loss (amblesnya lumpur), diperlukan pemisahan casing zona loss dengan zona di atasnya. Menurut anggota tim eksplorasi, M Kusuma Utama, penempatan casing shoe harus tepat, sehingga zona terisolasi dengan baik. Analisa cutting pun harus dilakukan sampai detail setiap 2 meter. Kondisi lubang bor juga harus sangat diperhatikan karena turut menentukan kualitas data yang akan dihasilkan. Data log seperti resistivitas dan densitas bacaannya sangat tergantung kondisi lubang bor. Selain itu, alat pengambil data tekanan dan sampel fluida juga harus menempel dengan sempurna ke dinding sumur sehingga mendapat data yang valid dan konklusif. Hal itu disampaikan oleh anggota Tim Eksplorasi SKK Migas, Agung Shirly dan Fadli Syafitra kepada BUMI, yang cukup detail membahas teknis di kunjungan tersebut. Kondisi jalan dalam lokasi pengeboran, camp untuk para kru dan field office juga direkomendasikan harus dalam kondisi yang baik. Termasuk di dalamnya jadwal pergantian personil di lapangan. Di akhir kunjungan, Tim Eksplorasi tak lupa menyemangati kru di lapangan dan berpesan untuk tetap mengutamakan keselamatan dan kenyamanan kerja. Rencananya, ke depan tim akan secara berkelanjutan mengunjungi lokasi operasional eksplorasi lainnya. Hal ini juga untuk membuktikan bahwa SKK Migas bukan hanya sekadar petugas administrasi, namun juga mengetahui dan paham dengan detail mengenai teknis.

OLEH: ALFIAN/ [email protected]

BIANGLALA

WORKSHOP SHARING TEKNOLOGI:

Teknologi yang Tepat Bantu Tingkatkan Produksi SALAH SATU KOMPONEN BIAYA TERBESAR DALAM KEGIATAN OPERASI MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS) ADALAH PENGGUNAAN PERALATAN BERTEKNOLOGI TINGGI. AKIBATNYA, KETIKA PRODUKSI TURUN, OTOMATIS AKAN TERJADI PENINGKATAN BIAYA COST RECOVERY. PERLU PENDEKATAN BARU, BAGAIMANA MEMILIH TEKNOLOGI TEPAT GUNA AGAR INDUSTRI MIGAS DAPAT TERUS BERTAHAN DAN BERGERAK MAKIN EFISIEN. Perkembangan industri hulu migas masih dirasakan kurang menggembirakan. Anjloknya harga minyak dunia sejak 2014 lalu, seakan membuat bisnis emas hitam ini mengalami lesu darah. Penambahan cadangan sulit didapatkan karena minimnya kegiatan eksplorasi. Produksi migas pun terasa sulit mencapai target mengingat sumur yang diproduksikan sudah tergolong mature. Cost recovery, sebagai biaya produksi yang harus ditagihkan ke negara, lebih banyak difokuskan untuk kegiatan servis dan pengembangan sumur-sumur tua. Menanggapi kondisi tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), berupaya mengarahkan pihak Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) untuk melakukan kegiatan hulu migas yang diharapkan dapat lebih efisien. Diantaranya dilakukan dengan cara memberi arahan langsung kepada Kontraktor KKS dalam memilih teknologi yang dirasa lebih efektif, melalui penyelenggaraan acara Workshop Sharing Teknologi di Kantor SKK Migas Pusat, Jakarta pada 2-3 Maret 2017. Kegiatan dihadiri Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi serta Wakil Kepala SKK Migas M.I Zikrullah. Menurut Amien, kegiatan ini bisa dimanfaatkan Kontraktor KKS untuk belajar dari kesuksesan dan kegagalan inovasi teknologi dari kontraktor yang

ada. Jika ada teknologi yang dikira cocok untuk lapangan yang dioperasikan, silahkan diterapkan. Jika ada kegagalan yang terjadi di lapangan yang mirip dengan lapangan yang dioperasikan, bisa dipelajari agar bisa dihindari. “Pengalaman layak untuk dipertukarkan,” katanya. Di hari pertama workshop, hadir beberapa narasumber dari lima Kontraktor KKS dan satu perusahaan servis yang berhasil menaikkan produksi migas pada sumur pengembangan. Kebanyakan dari kontraktor tersebut berhasil karena telah melakukan berbagai inovasi pada teknologi yang digunakan sebelumnya. Mereka adalah VICO, Chevron Pacific Indonesia (CPI), Total E&P Indonesie (TEPI), Schlumberger, Pertamina EP, dan Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL). “Kita ini terlalu gamang untuk mengembangkan teknologi yang sudah dimiliki. Takut bila nantinya akan tersandung masalah hukum di kemudian hari. Tolong mulai sekarang tantang diri kita sendiri. Jika Anda kesulitan, saya dan SKK Migas akan berusaha membantu,” kata Arcandra. Di akhir setiap presentasi, Arcandra memberikan komentar dan arahan langsung mengenai teknologi yang diterapakan. Dia memberikan pilihan bagi para peserta untuk memilih teknologi mana yang sekiranya cocok, melakukan evaluasi, dan kemudian menyiapkan strategi jangka pendek untuk satu hingga dua tahun mendatang. Menurut Arcandra, jika sekiranya akan ada perubahan Work Program & Budget (WP&B) dari kontraktor KKS maka SKK Migas akan mendukung dengan menjadwalkan revisi WP&B dalam waktu dekat. “Revisi diperkirakan akan dilaksanakan pada April atau Juni tahun ini,” katanya.

#47 Maret 2017 / BUMI

23

Efisiensi Menjamin Bisnis tetap Survive K3LL Memastikan Bisnis Berkelanjutan

Tetap Berkomitmen Membesarkan Bangsa Gedung Wisma Mulia Lt. 39 Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42. Jakarta 12710 www.skkmigas.go.id