Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
Klasifikasi Bentuklahan
KLASIFIKASI BENTUKLAHAN PENDAHULUAN Dalam membahas klasifikasi bentuklahan ada beberapa istilah yang kadang-kadang membingungkan: -
Fisiografi Geomorfologi Proses Geomorfik Lansekap Bentuklahan (Landform) Relief Terrain
Lab PSISDL Jurusan Tanah FPUB
1
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
FISIOGRAFI JAWA TIMUR (van Bemmelen 1949) Lajur Rembang - Madura Lajur Rembang - Madura Lajur Randublatung Lajur Kendeng
Lajur Solo
Lajur Pegunungan Selatan
FISIOGRAFI Ilmu yang mempelajari tentang genesis dan evolusi bentuklahan. Bentukan alam di permukaan bumi (pada wilayah yang luas), baik di daratan maupun di bawah permukaan air laut, yang dibedakan atas proses pembentukannya
Lab PSISDL Jurusan Tanah FPUB
2
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
GEOMORFOLOGI Ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat alami, penyebaran, dan sejarah bentuk lahan serta proses-proses pelapukan, erosi dan sedimentasi yang menyebabkan terbentuknya landform tersebut.
PROSES GEOMORFIK Proses-proses yang menyebabkan terbentuknya suatu landform. Proses tersebut disebabkan oleh adanya gaya/tenaga endogenik/hipogenik (berasal dai bawah kulit bumi), eksogenik/epigenik (berasal dari permukaan bumi), dan ekstra-terestrial (berasal dari luar angkasa)
Lab PSISDL Jurusan Tanah FPUB
3
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
LANSEKAP Semua bentukan alam maupun buatan manusia di permukaan bumi, seperti: sawah, bukit, rawa, hutan, bendungan, jalan, dll yang membedakan suatu hamparan dengan hamparan yang lainnya.
RELIEF
Keadaan suatu wilayah daratan di permukaan bumi ditinjau dari aspek lereng/kelerengan dan perbedaan ketinggian yang ada
Lab PSISDL Jurusan Tanah FPUB
4
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
TERRAIN
Istilah yang digunakan untuk menyatakan keadaan medan suatu wilayah di permukaan bumi, mencakup keadaan relief, vegetasi/penggunaan lahan, perairan, batuan/tanah, dll.
DASAR KLASIFIKASI BENTUKLAHAN Kategori tertinggi berdasarkan atas PROSES, khususnya proses geomorfik Kategori selanjutnya didasarkan atas bentukan bentuklahan itu sendiri, relief, lereng, litologi, tingkat erosi atau torehan, dll mana yang dominan di daerah tersebut.
Lab PSISDL Jurusan Tanah FPUB
5
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
KLASIFIKASI BENTUKLAHAN YANG DIKENAL Christian & Steward, 1968 Desaunettes, 1977 Van Zuidam & Zuidam-Cancelado, 1979 Buurman dan balsem, 1990. Marsoedi, dkk, 1997.
Christian & Steward, 1968
Dikembangkan di CSIRO – Australia Menggunakan pendekatan sistem lahan Dasar: Aspek geomorfologi, iklim, dan penutupan lahan Menggunakan nama tempat, misalnya: ABG = Asembagus Di Indonesia digunakan oleh RePPProT tahun 1990.
Lab PSISDL Jurusan Tanah FPUB
6
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
Desaunettes, 1977
Dikembangkan di Puslittanak - Bogor Menggunakan pendekatan fisiografik dan bentuk wilayah, tetapi sering tidak konsisten Di Indonesia digunakan oleh Puslittanak untuk pelaksanaan proyek-proyek transmigrasi di era 80 an dan dasar untuk Proyek LREP-1 1985-1990
Van Zuidam & Zuidam-Cancelado, 1979 Dikembangkan dan digunakan di ITCEnschede, Belanda Dasar utama: geomorfologi disertai dengan keadaan bentuk wilayah, stratigrafi dan keadaan medan Di Indonesia digunakan oleh Fak. Geografi UGM
Lab PSISDL Jurusan Tanah FPUB
7
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
Buurman dan Balsem, 1990 Dikembangkan dan digunakan di Indonesia dalam Proyek LREP-1 untuk survei sumberdaya lahan tingkat tinjau (1:250000) Kategori tertinggi berdasarlan grup fisiografi (berdasarkan proses geomorfik), tetapi sering tidak konsisten.
Marsoedi, dkk., 1997 Dikembangkan dan digunakan di Indonesia oleh Puslittanak Bogor, dalam Proyek LREP-2 untuk survei sumberdaya lahan tingkat tinjau (1:50000) Kategori tertinggi berdasarlan proses geomorfik, selanjutnya berdasarkan relief, lereng, litologi, dll.
Lab PSISDL Jurusan Tanah FPUB
8
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
GRUP UTAMA GRUP ALUVIAL GRUP MARIN GRUP FLUVIO – MARIN GRUP GAMBUT GRUP EOLIN GRUP KARST GRUP VOLKANIK GRUP TEKTONIK DAN STRUKTURAL GRUP ANEKA
GRUP ALUVIAL
(A) (M) (B) (B) (E) (K) (V) (T) (X)
(A)
Bentuklahan muda yang terbentuk dari proses fluvial (aktivitas sungai), koluvial (gravitasi), atau gabungan dari proses fluvial dan koluvial. Berupa dataran di daerah luas pengaruh sungai yang besar atau dataran sempit di sekitar sungai. Catatan: baca di bab 4 : Deposisi
Lab PSISDL Jurusan Tanah FPUB
9
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
Aliran lahar (Grup Volkanik) Dataran sempit antar perbukitan
Lab PSISDL Jurusan Tanah FPUB
10
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
GRUP MARIN (M) Bentuklahan muda yang terbentuk dari proses marin, baik proses yang bersifat konstruktif (pengendapan) atau destruktif (abrasi). Daerah yang terpengaruh air permukaan yang bersifat asin secara langsung atau tidak langsung ataupun daerah pasang surut tergolong dalam bantuklahan marin. Dijumpai di kawasan pantai, baik pantai landai maupun terjal. Catatan: baca di bab 4 : Denudasi dan Deposisi
Pasang surut
Abrasi
Pasang surut
Lab PSISDL Jurusan Tanah FPUB
11
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
Abrasi Pasang surut
GRUP FLUVIO-MARIN
(B)
Bentuklahan yang terbentuk dari ganungan proses fluvial dan marin. Keberadaan bentuklahan ini dapat terbentuk pada lingkungan laut (berupa delta) ataupun di muara sungai yang terpengaruh oleh aktivitas laut. Umumnya dijumpai di muara sungai yang membentuk delta. Catatan: baca di bab 4 : Denudasi dan Deposisi
Lab PSISDL Jurusan Tanah FPUB
12
Analisis Lansekap Terpadu
GRUP GAMBUT
21/03/2011
(G)
Bentuklahan yang terbentuk di daerah rawa (baik rawa pedalaman maupun di daerah pantai) dengan akumulasi bahan organik yang cukup tebal Bentuklahan ini dapat berupa kubah maupun bukan kubah. Banyak terdapat di Kalimantan dan Sumatra
Lab PSISDL Jurusan Tanah FPUB
13
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
GRUP EOLIN (E) Bentuklahan yang terbentuk oleh proses pengendapan bahan halus (pasir dan debu) yang terbawa angin. Di Indonesia tidak banyak dijumpai. Contoh di Pantai Parangtritis DIY, di Jawa Timur tidak terlalu tegas dijumpai di pantai selatan Lumajang.
Lab PSISDL Jurusan Tanah FPUB
14
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
GRUP KARST (K) Bentuklahan yang didominasi oleh bahan batugamping keras dan masif, pada umumnya keadaan topografi daerah tidak teratur. Terbentuk terutama karena proses pelarutan bahan batuan penyusun, dengan terjadinya antara lain: sungai bawah tanah, gua-gua dengan stalagtit dan stalagmit, sinkhole, doline, uvala, polje dan “tower” karst. Catatan: baca proses pembentukan Karst.
Lab PSISDL Jurusan Tanah FPUB
15
Analisis Lansekap Terpadu
Lab PSISDL Jurusan Tanah FPUB
21/03/2011
16
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
ALUR PELARUTAN
GRUP VOLKANIK (V) Bentuklahan yang terbentuk karena aktivitas volkan/gunung berapi. Bentuklahan ini terutama dicirikan dengan adanya bentukan kerucut volkan, aliran lahar, lava ataupun wilayah yang merupakan akumulasi bahan volkanik Catatan: baca di bab 2 : Gunung Berapi
Lab PSISDL Jurusan Tanah FPUB
17
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
GRUP TEKTONIK & STRUKTURAL (T) Bentuklahan yang terbentuk akibat dari proses tektonik (orogenesa dan epirogenesa) berupa proses angkatan, lipatan atau patahan Bentuklahan yang terbentuk umumnya ditentukan oleh proses-proses tersebut dan karena sifat litologinya (struktural) Catatan: baca di bab 2 : Dinamika Bumi
Lab PSISDL Jurusan Tanah FPUB
18
Analisis Lansekap Terpadu
Lab PSISDL Jurusan Tanah FPUB
21/03/2011
19
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
GRUP ANEKA (X) Bentukan alam atau hasil kegiatan manusia yang tidak termasuk dalam grup yang telah diuraikan di atas, misalnya: lahan rusak, singkapan batuan, penambangan, penggalian, tanah longsor, reklamasi pantai, dll.
Lab PSISDL Jurusan Tanah FPUB
20
Analisis Lansekap Terpadu
Lab PSISDL Jurusan Tanah FPUB
21/03/2011
21
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
Sampai Minggu Depan Topik: Batuan dan mineral.
Lab PSISDL Jurusan Tanah FPUB
22
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
Tugas Melengkapi tugas kelompok masing-masing dengan membuat uraian: Klasifikasi bentuklahan.
Lab PSISDL Jurusan Tanah FPUB
23