Cheat Sheet 13 Maret 2015
KLASIFIKASI SEKTOR SAHAM PADA IHSG
Salah satu informasi yang sering kita amati pada suatu fund fact sheet reksa dana saham adalah alokasi sektor sahamnya. Yang menarik, klasifikasi sektor saham sendiri setidaknya terdiri dari 2 jenis, yaitu berdasarkan JASICA (Jakarta Industrial Classification Standard) dan GICS (Global Industrial Classification Standard). Reksa Dana Manulife sendiri menggunakan klasifikasi GICS. Apa perbedaan kedua klasifikasi tersebut? Pekan ini, kita akan bahas bersama kedua klasifikasi sektor saham tersebut. LATAR BELAKANG Indeks saham tersusun dari berbagai saham perusahaan-perusahan yang bergerak di berbagai bidang usaha atau industri. Untuk itu dibuatlah pemisahan atau klasifikasi industri, dengan tujuan memudahkan evaluasi yang dibutuhkan pada saat:
Membandingkan kinerja satu saham dalam industri tertentu terhadap kinerja keseluruhan industri tersebut
Membandingkan kinerja antar industri yang berbeda di suatu negara
Membandingkan kinerja industri yang sama di negara yang berbeda
KLASIFIKASI JASICA vs GICS Saat ini ada dua versi klasifikasi yang lazim digunakan di Indonesia, yaitu JASICA dan GICS.
Jakarta Industrial Classification (JASICA)
Global Industrial Classification Standard (GICS)
Diperkenalkan pada tanggal 2 Januari 1996 oleh Bursa Efek
Diperkenalkan tahun 1999 oleh Standard & Poor’s dan
Jakarta (kini Bursa Efek Indonesia). Ada 9 sektor dalam JASICA –
MSCI/Barra. Terdapat 10 sektor pada GICS, yaitu:
disusun secara alfabetik - yaitu:
1. Consumer Discretionary
1. Agriculture
2. Consumer Staples
2. Basic Industry & Chemical
3. Energy
3. Consumer Goods
4. Financials
4. Construction, Property, & Real Estate
5. Health Care
5. Finance
6. Industrial
6. Infrastructure, Utilities, & Transportation
7. Information Technology
7. Mining
8. Materials
8. Miscellaneous Industries 9. Trade, Services, & Investment
9. Telecommunication Services 10. Utilities
Cheat Sheet 13 Maret 2015
IHSG DAN KLASIFIKASI SEKTOR JASICA vs GICS Untuk lebih mempermudah bagi kita membandingkan klasifikasi sektor antara JASICA dengan GICS, mari kita melihat lebih rinci jenis usaha yang masuk dalam masing masing klasifikasi sektor baik dalam JASICA maupun GICS (berdasarkan data akhir Februari 2015) dan bobotnya di dalam IHSG: SEKTOR JASICA
% IHSG
SEKTOR GICS
RINCIAN INDUSTRI
% IHSG
RINCIAN INDUSTRI
Agriculture
3.08
Perkebunan kelapa sawit, pertanian
Consumer Discretionary
13.44
Perhotelan, otomotif, onderdil, garmen, supermarket, media
Basic Industry & Chemicals
7.12
Semen, produsen makanan olahan, pengolahan kertas, kimia, keramik, kemasan, pakan ternak
Consumer Staples
16.72
Konsumsi kebutuhan pokok dan rumah tangga, rokok, perkebunan kelapa sawit
Consumer Goods
14.41
Konsumsi barang kebutuhan pokok dan rumah tangga, farmasi, rokok
Energy
4.06
Pertambangan, batubara, perminyakan
Construction, Property, & Real Estate
7.81
Kontraktor, properti, dan pengembang real estate
Financials
34.28
Perbankan, pembiayaan, sekuritas, asuransi, properti, dan pengembang real estate
Finance
27.43
Perbankan, asuransi
Health Care
2.76
Farmasi, alat kesehatan
Infrastructure, Utilities, & Transportation
13.54
Transportasi, pelayaran, utilitas
Industrial
9.16
Kontraktror, pelayaran, transportasi, distributor alat berat
Mining
4.62
Pertambangan, perminyakan
Information Technology
0.8
Internet, dokumen, keperluan kantor, komputer
Miscellaneous Industries
7.56
Otomotif, onderdil
Materials
6.79
Semen, kertas, kimia, bahan konstruksi, pertambangan mineral
Trade, Services, & Investment
13.71
Media, perusahaan investasi, perdagangan, supermarket, distributor, perhotelan, distributor alat berat, internet
Telecommunication Services
9.44
Telekomunikasi
Utilities
2.56
Utilitas (gas, listrik, air)
pembiayaan,
garmen,
sekuritas,
telekomunikasi,
apparel,
ban,
Berdasarkan rincian industri di atas, kita banyak menemukan beberapa perbedaan yang menarik, contohnya saja:
Industri-industri sektor Agriculture dan Consumer Goods dalam JASICA ternyata tergabung menjadi sektor Consumer Staples di dalam
GICS, kecuali industri farmasi yang dikeluarkan dan menjadi sektor tersendiri dalam GICS.
Sektor Financials dalam GICS ternyata juga menyertakan industri properti dan pengembang real estate. Inilah sebabnya dalam fund fact sheet reksa dana Manulife Syariah Sektoral Amanah (yang secara prinsip tidak dapat berinvestasi ke sektor perbankan) terkadang tetap terlihat bahwa reksa dana ini berinvestasi ke sektor Finansial, karena sebenarnya eksposurnya adalah sektor properti.
KLASIFIKASI MANA YANG TERBAIK? Tidak ada yang salah dengan kedua klasifikasi tersebut. Di Indonesia, kebanyakan investor lebih familiar dengan klasifikasi JASICA karena klasifikasi inilah yang sering kita dengar atau baca dari berbagai media. Kekurangannya adalah penggunaan klasifikasi JASICA relatif terbatas pada penggunaan secara domestik. Sedangkan jika seorang investor ingin membandingkan kinerja suatu sektor tertentu terhadap sektor yang sama di negara lain atau secara global, investor tersebut seharusnya menggunakan klasifikasi GICS. Sumber : The McGraw-Hill Companies: “Global Industry Classification Standard (GICSR), August 2006”; Indonesia Stock Exchange:”Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2010” INVESTASI MELALUI REKSA DANA MENGANDUNG RISIKO. CALON INVESTOR WAJIB MEMBACA DAN MEMAHAMI PROSPEKTUS SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK BERINVESTASI MELALUI REKSA DANA. KINERJA MASA LALU TIDAK MENCERMINKAN KINERJA MASA DATANG. Dokumen ini disusun berdasarkan informasi dari sumber yang dapat dipercaya oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia tidak menjamin keakuratan, kecukupan, atau kelengkapan informasi dan materi yang diberikan. Meskipun dokumen ini telah dipersiapkan dengan seksama, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensi hukum dan keuangan yang timbul, baik terhadap atau diderita oleh orang atau pihak apapun dan dengan cara apapun yang dianggap sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan atas dasar keseluruhan atau sebagian dari dokumen ini. Reksa Dana Manulife adalah Reksa Dana domestik yang ditawarkan dan dikelola oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia. Penawaran Reksa Dana tidak didaftarkan sesuai dengan hukum dan peraturan lainnya selain yang berlaku di Indonesia. Investasi pada Reksa Dana bukan merupakan deposito maupun investasi yang dijamin atau diasuransikan oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia atau afiliasinya, dan tidak terbebas dari resiko investasi, termasuk di dalamnya kemungkinan berkurangnya nilai awal investasi. Nilai unit penyertaan Reksa Dana serta hasil investasinya dapat naik atau turun. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia adalah perusahaan Manajer Investasi yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan izin dari Bapepam No. Kep-07/PM/MI/1997 tertanggal 21 Agustus 1997. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia adalah bagian dari Manulife Asset Management. Informasi selengkapnya mengenai Manulife Asset Management dapat ditemukan di www.manulifeam.com. Manulife Asset Management, Manulife, dan desain logo Manulife adalah merek terdaftar dari The Manufacturers Life Insurance Company dan digunakan oleh Manulife dan afiliasinya.