KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN PERUBAHAN

Download FOKUS MASALAH. “Bagaimanakah proses komunikasi antarpribadi yang dilakukan petugas rutan kepada para narapidana dalam melakukan perubahan ...

0 downloads 416 Views 204KB Size
KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN PERUBAHAN PERILAKU (Studi Deskriptif Komunikasi Antarpribadi Petugas Rutan Dengan Napi Dalam Melakukan Perubahan Perilaku Napi Di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Tanjung Pura, Langkat) Diajukan Oleh : ELISA 100904016 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Komunikasi Antarpribadi Dan Perubahan Perilaku (Studi Deskriptif Komunikasi Appntarpribadi Petugas Rutan Dengan Napi Dalam Melakukan Perubahan Perilaku Napi Di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Tanjung Pura, Langkat). Penelitian dilakukan dari tanggal 10 november 2014 sampai 14 november 2014. Dalam penelitian ini jumlah informan yang diteliti yaitu 7 orang informan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah strategi komunikasi yang dilakukan oleh para petugas rutan terhadap para narapidana dalam melakukan perubahan perilaku, faktor apa sajakah yang menjadi hambatan bagi para petugas rutan saat berkomunikasi dengan para narapidana dalam melakukan perubahan perilaku serta bagaimanakah solusi para petugas rutan dalam mengatasi faktor hambatan yang dihadapi saat berkomunikasi dengan para narapidana dalam melakukan perubahan perilaku. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori Komunikasi Antarpribadi dan Psikologi Komunikasi. Adapun studi yang digunakan dalam melakukan penelitian ini yaitu menggunakan studi deskriptif. Keseluruhan data atau informasi hasil penelitian diperoleh melalui hasil Wawancara Mendalam dan Observasi serta melalui Studi Kepustakaan. Kata Kunci : Komunikasi Antarpribadi, Pengungkapan Diri, Perubahan Perilaku, Napi PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia dalam suatu masyarakat pasti akan mengalami serangkaian proses sosialisasi yaitu suatu proses pembelajaran agar dapat berperilaku sesuai dengan yang diharapkan masyarakat atau sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada di dalam masyarakat tersebut. Di dalam kehidupan tidak semua orang dapat benar-benar mematuhi dan mau mengikuti apa yang diharapkan masyarakat tersebut, karena tidak jarang akibat adanya berbagai faktor yang mempengaruhi maka kita temukan adanya sebuah penyimpangan perilaku. Penyimpangan perilaku yaitu situasi ketika masyarakat menganggap orang dan perilaku tertentu dianggap melanggar aturan dan konvensi sosal yang ada (Siahaan, 2009: 2). Manusia tidak akan pernah dapat terlepas dari yang namanya proses komunikasi, karena sesuai dengan kodrat manusia yaitu sebagai makhluk sosial yang memang harus selalu berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain dan hal ini tentu juga akan berlaku pada mereka. Dalam hal ini tentu saja seorang napi

1

sangat membutuhkan seseorang yang dapat memberikan dorongan atau motivasi agar ia dapat mengubah perilakunya menjadi lebih baik. Adapun dalam memberikan dorongan maupun motivasi tersebut tentu saja hanya dapat dilakukan melalui proses komunikasi yaitu salah satu caranya dengan komunikasi antarpribadi. Oleh sebab itu komunikasi antarpribadi sebagai salah satu bentuk komunikasi merupakan salah satu cara yang dipakai oleh Lembaga Rutan dalam melakukan pembinaan yang bertujuan untuk mengubah perilaku napi agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik di masa yang akan datang. Adapun dalam melakukan penelitian ini, peneliti memilih lokasi penelitian di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Tanjung Pura Kabupaten Langkat. Alasan yang melatarbelakangi pemilihan lokasi di rutan tersebut yaitu antara lain, Rutan Negara Kelas IIB Tanjung Pura merupakan salah satu rutan tertua, karena rutan tersebut telah berdiri sejak zaman Belanda, alasan lainnya yaitu di rutan ini belum pernah diadakan penelitian yang berkaitan dengan komunikasi. peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai proses komunikasi antarpribadi yang dilakukan petugas rutan dengan para napi dalam melakukan perubahan perilaku napi di Rutan Negara Kelas IIB Tanjung Pura Kabupaten Langkat. FOKUS MASALAH “Bagaimanakah proses komunikasi antarpribadi yang dilakukan petugas rutan kepada para narapidana dalam melakukan perubahan perilaku napi di Rutan Negara Kelas IIB Tanjung Pura, Langkat?” TUJUAN PENELITIAN 1. Bagaimanakah strategi komunikasi yang dilakukan oleh para petugas rutan terhadap para narapidana dalam melakukan perubahan perilaku. 2. Faktor apa sajakah yang menjadi hambatan bagi para petugas rutan saat berkomunikasi dengan para narapidana dalam melakukan perubahan perilaku. 3. Bagaimanakah solusi para petugas rutan dalam mengatasi faktor hambatan yang dihadapi saat berkomunikasi dengan para narapidana dalam melakukan perubahan perilaku. KAJIAN PUSTAKA KOMUNIKASI Komunikasi menurut Richard dan Yoshida (dalam Mulyana, 2004: 3) dikatakan bahwa komunikasi dapat terjadi jika setidaknya suatu sumber membangkitkan respons pada penerima melalui penyampaian pesan dalam bentuk tanda atau simbol, baik bentuk verbal maupun bentuk nonverbal, tanpa harus memastikan terlebih dahulu bahwa kedua pihak yang berkomunikasi punya suatu sistem simbol yang sama.

2

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya (Muhammad, 2005: 159). KOMUNIKASI VERBAL Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata baik lisan maupun tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antarmanusia. Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan atau maksud mereka, menyampaikan fakta, data dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat dan bertengkar. Dalam komunikasi verbal ini maka bahasa memegang peranan yang sangat penting (Hardjana, 2003: 22). KOMUNIKASI NONVERBAL Menurut Hardjana (2003: 43) komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata. Fungsi komunikasi nonverbal antara lain yaitu, mengulangi komunikasi verbal, menekankan, memperteguh atau melengkapi komunikasi verbal, menggantikan komunikasi verbal, melawan, membantah atau bertentangan dengan komunikasi verbal, serta dapat meregulasi komunikasi verbal. PENGUNGKAPAN DIRI Teori self disclosure diperkenalkan oleh Joseph Luft dan Harrington Ingham pada tahun 1969, yang menekankan bahwa setiap orang bisa mengetahui dan tidak mengetahui tentang dirinya, maupun orang lain. Untuk hal seperti itu dapat dikelompokkan ke dalam empat macam bidang pengenalan yang ditunjukkan dalam suatu gambar yang disebutnya dengan jendela Johari (Johari Window). Jendela Johari merupakan sebuah kaca jendela terdiri dari empat bagian yakni: wilayah terbuka (open area), wilayah buta (blind area), wilayah tersembunyi (hidden area) dan wilayah tak dikenal ( unknown area) ( Cangara, 2012: 100). PSIKOLOGI KOMUNIKASI Raymond S.Ross (dalam Rakhmat, 1986: 4) disebutkan bahwa Psikologi Komunikasi yaitu sebagai proses transaksional yang meliputi pemisahan, dan pemilihan bersama lambang bersama kognitif, begitu rupa sehingga membantu orang lain untuk mengeluarkan dari pengalamannya sendiri arti atau respon yang sama dengan yang dimaksud oleh sumber. KOMUNIKASI INTRAPERSONAL Komunikasi intrapersonal yaitu proses pengolahan informasi, meliputi sensasi, persepsi, memori dan berpikir. Sensasi adalah proses menangkap stimuli, persepsi ialah proses memberi makna pada sensasi sehingga manusia memperoleh pengetahuan baru, dengan kata lain persepsi mengubah sensasi menjadi informasi. Memori adalah proses menyimpan informasi dan memanggilnya kembali. Berfikir

3

adalah mengolah dan memanipulasikan informasi untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan respons ( Rakhmat, 1986: 61). KOMUNIKASI INTERPERSONAL Komunikasi Interpersonal yaitu bagaimana persepsi kita terhadap orang lain atau persepsi interpersonal. Dalam komonikasi interpersonal juga ada hal-hal yang dapat mempengaruhinya diantaranya faktor-faktor personal dan faktor situasi PERUBAHAN PERILAKU Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak. Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor saling berinteraksi. Sering tidak disadari bahwa interaksi tersebut amat kompleks sehingga kadang-kadang kita tidak sempat memikirkan penyebab seseorang menerapkan perilaku tertentu. Karena itu amat penting untuk dapat menelaah alasan di balik perilaku individu, sebelum ia mampu mengubah perilaku tersebut. onal. PENGERTIAN NARAPIDANA Pengertian narapidana menurut perundang-undangan adalah orang-orang sedang menjalani sanksi kurungan atau sanksi lainnya. Sedangkan pengertian narapidana menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah orang hukuman (orang yang sedang menjalani hukuman karena tindak pidana) atau terhukum (www.psychologymania.com). MODEL TEORITIK Komunikasi Antarpribadi Petugas Rutan

Perubahan Perilaku Narapidana

Dari gambaran model teoritik di atas dapat diketahui bahwa penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimanakah proses omunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh petugas rutan dalam melakukan perubahan perilaku narapidana. Di mana dalam proses komunikasi antarpribadi tersebut meliputi bagaimana cara komunikasi yang dilakukan, apa saja hambatan komunikasi yang dihadapi dan bagaima solusi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan komunikasi tersebut saat petugas rutan melakukan perubahan perilaku terhadap narapidana. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan metode Deskriptif. Metode deskriptif menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antarvariabel (Kriyantono, 2008: 67). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan

4

sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Penelitian kualitatif lebih menekankan persoalan kedalaman (kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas) data (Kriyantono, 2008: 56). OBJEK PENELITIAN Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah proses komunikasi antarpribadi Petugas rutan dalam melakukan perubahan perilaku para narapidana di Rutan Negara Kelas IIB Tanjung Pura, Langkat. SUBJEK PENELITIAN Subjek dalam penelitian ini adalah petugas di Rutan Negara Kelas IIB Tanjung Pura, Langkat serta beberapa napi yang akan berfungsi sebagai informan kedua. Adapun teknik dalam penentuan informan yaitu dengan menggunakan snowballing dengan mengandalkan key person, yaitu seseorang yang dapat menjadi informan awal yang memberikan informasi terkait topik yang sedang diteliti. HASIL DAN PEMBAHASAN Klasifikasi Tabel sesuai Tujuan Penelitian No 1

2

Informan A

B

Tujuan Penelitian 1. Strategi komunikasi dalam melakukan perubahan perilaku napi



2. Hambatan komunikasi yang dihadapi saat melakukan perubahan perilaku napi



3. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan saat melakukan perubahan perilaku napi



1. Strategi komunikasi dalam melakukan perubahan perilaku napi 2. Hambatan komunikasi yang dihadapi saat melakukanperubahan perilaku napi



5



Hasil Bentuk komunikasi antarpribadi dengan menggunakan teknik komunikasi persuasif WBP yang kurang mahir dalam menggunakan bahasa indonesia dan adanya WBP yang kurang terbuka Dengan meminta bantuan seorang juru bicara atau penterjemah saat melakukan komunikasi dan dengan melakukan pendekatan dengan cara sering melakukan komunikasi dengan WBP Dengan menggunakan bentuk komunikasi antarpribadi dengan teknik persuasif kurang terbuka dengan petugas

3

4

5

C

D

E

3. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan saat melakukan perubahan perilaku napi



terus melakukan pendekatan serta terus melakukan komunikasi dengan mereka

1.

Strategi komunikasi dalam melakukan perubahan perilaku napi 2. Hambatan komunikasi yang dihadapi saat melakukan perubahan perilaku napi



Dengan menggunakan komunikasi antarpribadi dengan teknik persuasif



3. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan saat melakukan perilaku napi



Susah menghadapi napi karena adanya perbedaan usia yaitu usia petugas lebih muda dibandingkan WBP serta karena petugas yang masih baru bertugas di rutan Terus melakukan pendekatan dengan cara saat menyampaikan dengan cara yang sopan dan banyak bertanya dengan petugas yang lebih senior atau yang lebih berpengalaman

1. Strategi komunikasi dalam melakukan perubahan perilaku napi 2. Hambatan komunikasi yang dihadapi saat melakukan perubahan perilaku napi 3. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan saat melakukan perilaku napi



Bentuk komunikasi antarpribadi dengan teknik persuasive



Sikap tertutup dari WBP saat melakukan komunikasi



Memberikan bimbingan secara lemah lembut, memberikan pengertian hukum maupun agama

1. Strategi komunikasi dalam melakukan perubahan perilaku napi 2. Hambatan komunikasi yang dihadapi saat melakukan perubahan



Bentuk komunikasi antarpribadi dengan teknik komunikasi persuasif Adanya rasa takut dan kurang percaya terhadap petugas

6



perilaku napi 3. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan saat melakukanperilaku napi 6

7

F

G



Terus melakukan pendekatan dengan cara terus melakukan komunikasi dengan WBP

1. Strategi komunikasi dalam melakukan perubahan perilaku napi



2. Hambatan komunikasi yang dihadapi saat melakukan perubahan perilaku napi 3. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan saat melakukan perilaku napi 1. Strategi komunikasi dalam melakukan perubahan perilaku napi



Komunikasi antarpribadi dengan bentuk komunikasi diadik dan kelompok kecil dengan teknik komunikasi persuasive Sikap kurang terbuka para WBP dan rasa kurang percaya terhadap petugas Terus melakukan pendekatan

2. Hambatan komunikasi yang dihadapi saat melakukan perubahan perilaku napi 3. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan saat melakukan perilaku napi









Komunikasi antarpribadi dengan bentuk komunikasi diadik dan keomunikasi kelompok kecil dengan menggunakan teknik komunikasi persuasif Adanya perasaan takut menyinggung perasaan WBP saat melakukan komunikasi Menanyakan langsung kepada WBP dan melakukan diskusi secara langsung dengan petugas lain

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Strategi komunikasi yang dilakukan oleh para petugas Rutan Negara Kelas IIB Tanjung Pura dalam melakukan perubahan perilaku napi yaitu dengan menggunakan bentuk komunikasi antarpribadi dengan cara komunikasi diadik maupun dengan cara komunikasi kelompok kecil. Faktor-faktor yang menjadi hambatan bagi para petugas rutan saat melakukan komunikasi antara lain: sikap tertutup para napi, adanya rasa kurang percaya terhadap petugas, adanya rasa takut terhadap petugas. Faktor lain yang menjadi hambatan saat melakukan komunikasi dengan napi yaitu adanya perbedaan usia antara petugas dengan napi, dimana petugas usianya lebih muda dibandingkan napi serta hambatan lain yang dihadapi yaitu karena petugas

7

yang masih baru bertugas di rutan sehingga masih belum beradaptasi dengan lingkungan rutan. Jadi, solusi yang dilakukan oleh para petugas rutan dalam mengatasi hambatan yang dihadapi tersebut yaitu dengan cara menggunakan teknik komunikasi persuasif dan dengan cara terus melakukan adaptasi dengan lingkungan rutan serta banyak bertanya dengan para pegawai senior untuk saling berbagi informasi mengenai bagaimana cara menghadapi para napi. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN 1 Strategi komunikasi yang dilakukan oleh para petugas Rutan Negara Kelas IIB Tanjung Pura dalam melakukan perubahan perilaku napi yaitu dengan menggunakan bentuk komunikasi antarpribadi dengan cara komunikasi diadik maupun dengan cara komunikasi kelompok kecil. Bentuk komunikasi ini dilakukan oleh semua petugas rutan dan dilakukan dari awal napi masuk ke dalam rutan, mulai dari saat proses registrasi napi hingga napi selesai menjalani masa hukuman. 2. Faktor-faktor yang menjadi hambatan bagi para petugas rutan saat melakukan komunikasi antara lain, sikap tertutup para napi, adanya rasa kurang percaya terhadap petugas, adanya rasa takut terhadap petugas. Hambatan-hambatan tersebut dihadapi oleh petugas rutan terutama saat melakukan komunikasi dengan para napi yang baru masuk. Hal yang menjadi penyebab adanya hambatan tersebut yaitu karena para napi belum melakukan adaptasi dengan lingkungan baru. Faktor lain yang menjadi hambatan saat melakukan komunikasi dengan napi yaitu adanya perbedaan usia antara petugas dengan napi, di mana petugas usianya lebih muda dibandingkan napi serta hambatan lain yang dihadapi yaitu karena petugas yang masih baru bertugas di rutan sehingga masih belum beradaptasi dengan lingkungan rutan. 3. Adapun solusi yang dilakukan oleh para petugas rutan dalam mengatasi hambatan yang dihadapi tersebut yaitu dengan cara menggunakan teknik komunikasi persuasif, dengan cara terus melakukan adaptasi dengan lingkungan rutan, banyak bertanya dengan para pegawai senior untuk saling berbagi informasi mengenai bagaimana cara menghadapi para napi. Dialog atau komunikasi antarpribadi dan dengan menggunakan teknik komunikasi persuasif adalah hal yang paling baik dan paling efektif untuk dilakukan dalam melakukan perubahan perilaku napi. SARAN 1. Hendaknya bagi para petugas yang baru dan juga yang masih muda terlebih dahulu diadakan training atau pelatihan oleh petugas yang lebih senior agar mereka dapat mengetahui gambaran lingkunagan rutan, sehingga memudahkan mereka dalam proses adaptasi. Sebaiknya saat bertugas mereka tidak langsung terjun sendirian ke lapangan tetapi didampingi oleh petugas yang lebih mengetahui dan menguasai situasi dan kondisi di rutan. 2. Hendaknya para napi yang berada di rutan mau lebih bersikap terbuka, percaya serta tidak takut terhadap petugas agar memudahkan petugas dalam melakukan

8

3.

4.

5.

6.

komunikasi dengan mereka. Karena para petugas sebenarnya ingin membantu mereka agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Hendaknya di rutan ada tambahan petugas yaitu seorang psikolog, hal ini agar makin dapat membantu dalam melakukan komunikasi dan untuk mengetahui karakter atau pribadi dari napi, karena seorang psikolog lebih faham dan lebih menguasai akan hal tersebut. Hendaknya bagi petugas yang mengalami hambatan komunikasi dengan napi dapat juga meminta bantuan kepada teman sekamar napi, karena di antara napi ada yang memiliki teman dekat, oleh sebab itu petugas dapat meminta bantuan pihak ketiga dalam hal ini teman dekat napi untuk membantu dalam melakukan perubahan perilaku napi, serta juga dengan meminta bantuan dari pihak keluarga napi. Hendaknya pemerintah baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat juga bisa memberikan perhatian terhadap rutan, seperti penambahan fasilitas baik fasilitas untuk mendukung kerja para petugas rutan, maupun fasilitas dalam hal untuk mendukung kegiatan para napi, seperti kegiatan keterampilan, dan juga adanya penambahan petugas di rutan hal ini agar tidak terjadi petugas yang merangkap beberapa tugas, sehingga diharapkan dengan adanya penambahan petugas maka kinerja petugas menjadi lebih baik dan efektif. Hendaknya jika ada yang ingin melakukan penelitian sejenis maka dapat mengambil dari permasalahan atau sudut pandang yang lain yang lebih menarik sehingga penelitian ini semakin berkembang. DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi: Teori Paradigma dan DiskursusTeknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana. Cangara, Hafied. 1998. Pengantar Ilmu Komunkasi. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. ______________. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Kedua. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Effendy, Onong Uchjana.1992. Kamus Komunikasi. Bandung: Mandar Maju. ____________________. 2003. Ilmu teori dan filsafat komunikasi. Bandung: PT.Citra Aditya Bakti. ____________________. 2006. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu Hardjana, Agus M. 2003. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius. Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana. __________________. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana. Liliweri, Alo. 1991. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: Citra Aditya Bakti.

9

Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muhammad, Arni. 2005. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. Mulyana, Deddy. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. _____________. 2004. Komunikasi Efektif: Suatu Pendekatan Lintas Budaya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. _____________. 2007. Ilmu komunikasi suatu pengantar. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Nawawi, Hadari. 1995. Metode Penelitian Sosiologi. Yogyakarta: UGM Press. Rakhmat, Jalaludin. 1986. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remadja Karya CV. ________________. 2004. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian PR dan Komunikasi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. Siahaan, Jokie MS. 2009. Perilaku Menyimpang Pendekatan Sosiologi. Jakarta: PT.Indeks. Sobur, Alex. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. _______. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2011. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan Edisi Revisi. Jakarta:Kencana. Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Yogyakarta: PT Andi Offset. Waluyo, Bambang. 2000. Pidana dan Pemidanaan. Jakarta: Sinar Grafika. Sumber Lain: http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4b22ef6f96658/perbedaan-danpersamaan-rutan-dan-lapas http://matapetunjuk.blogspot.com/2013/03/definisi-penjara.html http://www.psychologymania.com/2012/10/pengertian-narapidana.html Dokumen pribadi Rutan Negara Klas IIB Tanjung Pura Kabupaten Langkat

10